BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kebutuhan manusia akan air bersih untuk kehidupan dan menunjang berbagai kegiatannya harus ditunjang dengan ketersediaan air yang cukup secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Dalam memenuhi kebutuhan ini di masyarakat salah satu usaha yang dilakukan adalah pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) serta sistem jaringan distribusinya. Hal ini dilakukan agar air baku yang diambil memenuhi persyaratan kualitas untuk dikonsumsi, kemudian dapat didistribusikan ke seluruh wilayah yang akan dilayani. Sistem distribusi air bersih umumnya merupakan suatu jaringan perpipaan yang tersusun atas sistem pipa, pompa dan perlengkapan lainnya. Kondisi topografi wilayah distribusi dan sumber air baku akan menentukan sistem distribusi air minum baik secara gravitasi maupun dengan pemompaan. Pembangunan suatu Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan distribusinya hendaknya direncanakan dengan baik agar operasional pengolahan dan distribusi air bersih pada IPA tersebut dapat terlaksana secara efisien dan efektif. Waduk sermo merupakan sumber air baku pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sermo yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo. IPA unit sermo terdiri dari 3 (tiga) unit instalasi berkapasitas 10 l/d, 20 l/d, dan 30 l/d yang digunakan secara bergantian. Waduk sermo sendiri berfungsi untuk suplesi daerah irigasi Sistem Kalibawang dengan areal 7.152 Ha. Selain kebutuhan irigasi, air dari Bendungan Sermo juga digunakan untuk air baku air minum Kabupaten Kulonprogo sebesar 150 l/d dan penggelontoran kota Wates sebesar 50 l/d (BBWS Serayu Opak, 2010).
1
2
Pengambilan air baku (intake) oleh IPA unit sermo adalah dengan sistem pompa, karena bangunan IPA berada pada elevasi +163,29 m, sedangkan elevasi muka air normal waduk adalah +136,6 m. Sebagian besar air didistribusikan dari IPA tersebut secara gravitasi dan sebagian lagi dipompa ke daerah dengan elevasi yang lebih tinggi. Operasional pada sistem tersebut banyak menggunakan pompa, sehingga berdampak pada biaya energi yang cukup tinggi.
B. Lokasi Penelitian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sermo meliputi IPA Unit Sermo berada di kawasan Waduk Sermo dengan wilayah distribusi meliputi kecamatan Kokap, Sentolo dan sebagian kecamatan Wates dan Temon. Wilayah tersebut merupakan lingkup lokasi penelitian ini, yang berada di Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
W. Sermo
Gambar 1.1. Lokasi Penelitian (Sumber : Balai PSDA Sermo, Ditjen SDA Kemen PU)
3
C. Rumusan Masalah Kondisi eksisting sistem distribusi air bersih pada jaringan SPAM Sermo diilustrasikan pada Gambar 1.2 berikut ini. Reservoir 275 m3 & 50 m3 (Kokap, Kalibiru) IPA Unit Sermo KAP. 60 L/d
+ 250 + 164 + 136
Reservoir 1600 m3 (Pengasih, Wates, Temon, Galur)
Intake Waduk Sermo
+ 116
= POMPA
Gambar 1.2. Kondisi Eksisting IPA Unit Sermo (Sumber : Observasi lapangan dan Informasi PDAM Tirtobinangun Kab. Kulon Progo ) Air yang telah dipompa ke IPA Sermo untuk menaikkan elevasi ± 30 m, sebagian besar didistribusikan kembali secara gravitasi ke wilayah yang elevasinya lebih rendah dari elevasi muka air Waduk Sermo. Pada kondisi eksisting tersebut dipandang adanya penggunaan pompa yang kurang efisien. seandainya posisi IPA Sermo memungkinkan, pengambilan air (intake) dari waduk sermo dapat dilakukan secara gravitasi. Hal ini tentunya akan mengurangi biaya operasi pompa pada sistem tersebut. Studi ini mengkaji suatu alternatif bilamana bangunan IPA tersebut berada pada elevasi yang memungkinkan pengambilan air (intake) dari waduk Sermo secara gravitasi (seperti diilustrasikan pada Gambar 1.3), pipa intake mengalirkan air secara gravitasi dengan prinsip siphon. Kinerja dan biaya operasional pompa pada
jaringan
dengan
IPA
alternatif
tersebut
dianalisis
dan
hasilnya
diperbandingkan dengan kinerja dan biaya operasional pompa pada jaringan dengan IPA eksisting.
4
Reservoir 275 m3 & 50 m3 (Kokap, Kalibiru) + 250 Eksisting IPA + 164
Intake Secara Gravitasi
+ 136
+ 116
IPA Unit Sermo (ALTERNATIF)
Reservoir 1600 m3 (Pengasih, Wates, Temon, Galur)
= POMPA
Gambar 1.3. Alternatif Penempatan IPA Unit Sermo (Intake Gravitasi) Dengan alternatif penempatan IPA tersebut maka jalur pipa intake dari waduk sermo adalah melewati sisi bangunan spillway.
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penempatan IPA alternatif pada elevasi dibawah muka air Waduk Sermo, dibandingkan dengan posisi IPA eksisting, dalam hal: 1. karakteristik dan kinerja jaringan secara teknis, 2. biaya energi (listrik) pompa pada sistem jaringan SPAM Sermo, 3. pembiayaan jaringan SPAM Sermo secara umum.
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. memberikan masukan serta gambaran tentang kemungkinan optimasi dan efisiensi penggunaan pompa pada jaringan distribusi SPAM Sermo, 2. memberikan gambaran mengenai metode jaringan distribusi air bersih yang menggunakan sumber air (intake) berasal dari waduk.
5
F. Batasan Penelitian Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Lokasi penelitian berada pada Waduk Sermo, dan IPA Unit Sermo PDAM Tirta Binangun beserta wilayah pelayanannya.
2.
Penelitian dilakukan dengan penempatan bangunan IPA alternatif berada pada elevasi dibawah muka air Waduk Sermo sebagai Intake.
3.
Perbandingan penempatan IPA alternatif dengan IPA eksisting dianalisis dari sisi teknis jaringan dan biaya.
4.
Analisis jaringan distribusi pipa menggunakan software Waternet versi 2.2