BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang di selenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya diharapkan senantiasa memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap arti penting kesehatan 1 . Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia tidak lepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka, pelayanan kesehatan masyarakat dikembangkan sejalan dengan tanggung jawab pemerintah melindungi masyarakat Indonesia dari gangguan kesehatan. Kesehatan adalah hak asasi manusia yang tercantum dalam UUD 1945. Pemerintah mengembangkan infrastruktur di berbagai tanah air untuk melaksanakan kewajiban melindungi masyarakat dari gangguan kesehatan
2
Reformasi layanan kesehatan di Negara maju maupun berkembang telah lama dibicarakan. Hal ini membuat sistem layanan kesehatan yang semakin responsif terhadap kebutuhan pasien atau masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan reorientasi tujuan dari or ganisasi layanan kesehatan dan reposisi hubungan pasien, dokter atau profesi layanan kesehatan agar semakin
Persaingan akan berkembang ketat sejalan dengan semakin berkembangnya ekonomi, sosial, teknologi di wilayah
Asosiation of SouthEast Asian Nations
(ASEAN), apalagi setelah Indonesia memasuki era pasar bebas Trade Area(AFTA) tahun 2003 dan
ASEAN Free
Asia-Pasific Economic Cooperation
(APEC) tahun 2010-2020. Selain itu masyarakat Indonesia juga semakin meningkat pendapatannya sehingga mereka juga akan sadar dan membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu serta memenuhi rasa keadilan. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan. Dengan penerapan pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan, kepuasan pasien menjadi bagian integr al dan menyeluruh dari kegiatan jaminan mutu layanan kesehatan. Artinya pengukuran tingkat kepuasan pasien harus menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pengukuran mutu layanan kesehatan.3 Survei kepuasan pasien menjadi penting dan perlu dilakukan bersamaan dengan pengukuran dimensi mutu layanan kesehatan yang lain. Keinginan pasien atau masyarakat dapat diketahui melalui survei kepuasan pasien. Pengalaman membuktikan bahwa transformasi ekonomi pasti akan mengubah keinginan dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Oleh sebab itu pengukuran kepuasan pasien perlu dilakukan secara berkala dan akurat.3 Kepuasan pasien diukur dengan indikator: akses pelayanan kesehatan, kepuasan mutu layanan kesehatan, proses layanan kesehatan, sistem layanan kesehatan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien mutlak diperlukan dalam upaya peningkatan mutu layanan kesehatan. Melalui pengukuran tersebut,
datang berobat kepasilitas layanan kesehatan tersebut. Pasien akan selalu mencari layanan kesehatan di fasilitas yang kinerja layanan kesehatannya dapat memenuhi harapan atau tidak mengecewakan pasien.
3
Rumah Sakit Dr Suradji Tirtonegoro merupakan salah satu layanan kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat. Rumah Sakit Dr Suradji Tirtonegoro adalah rumah sakit umum yang merupakan rumah sakit vertical/ milik pemerintah pusat. yang berlokasi di jl. Dr Suradji Tirtonegoro No 1 Klaten. Rata rata kunjungan pasien rawat jalan tiap bulan adalah sebesar 13.000 orang, sedangkan rawat inap tiap bulan rata rata sebesar 900 orang pasien yang terdiri dari status cara pembiayaan adalah pasien umum, Jaminan Kesehatan Masyarakat(Jamkesmas), dan Asuransi Kesehatan(ASKES). Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di rawat inap kelas 1(satu) terdapat pasien ASKES dan pasien Umum yang merasa tidak puas, beberapa ketidak puasan yang disampaikan peserta diantaranya adalah mengenai kecepatan penanganan, pelayanan administrasi dan ketersedian dokter. Keluhan mengenai kepuasan maupun ketidakpuasan antara pasien ASKES, dan umum berbeda-beda. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil wawancara dengan 12 pasien rawat inap kelas 1(satu) yang datang untuk berobat, Berdasarkan wawancara tersebut pasien menyatakan puas dengan lingkungan yang bersih sebanyak 9(Sembilan) orang, kelima diantaranya adalah pasien umum, sebagian mereka merasa tidak puas dengan pelayanan yang telah diberikan oleh pihak Rumah Sakit Dr. Suraji Tirtonegoro. Pasien ASKES tidak puas dengan pelayanan administrasi rumah sakit. Hal ini
Tirtonegoro dapat diketahui bahwa terdapat surat keluhan yang masuk ke Rumah Sakit Umum Dr. Suraji Tirtonegoro rata-rata 10 surat per bulan. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diteliti perbedaan kepuasan pelayanan kesehatan berdasarkan kategori pembiayaan di ruang rawat inap kelas satu antara pasien ASKES dan Umum di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Suraji Tirtonegoro Klaten. B. Rumusan Permasalahan Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat dirumuskan masalah “Adakah perbedaan kepuasan terhadap pelayanan kesehatan berdasarkan kategori pembiayaan antara pasien ASKES dan pasien umum di bagian Rawat Inap kelas satu Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui perbedaan kepuasan antara pasien ASKES dan pasien umum terhadap pelayanan kesehatan berdasarkan kategori pembiayaan di bagian rawat inap kelas satu Rumah sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2. Tujuan khusus a. Mendiskripsikan kepuasan pasien ASKES terhadap pelayanan kesehatan berdasarkan kategori pembiayaan di bagian rawat inap kelas satu Rumah sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. b. Mendiskripsikan kepuasan pasien Umum terhadap pelayanan kesehatan berdasarkan kategori pembiayaan di bagian rawat inap kelas satu
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu kesehatan masyarakat khususnya mengenai pelayanan publik dalam kaitannya dengan Kepuasan pelanggan terhadap administrasi pelayanan. 2. Manfaat Teoritis dan Metodologis 1) Bagi PT ASKES (Persero) Kabupaten Klaten dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan kepuasan peserta ASKES. 2) Bagi RSUP Dr Suradji Tirtonegora Klaten dapat dijadikan masukan bagi direksi dalam peningkatan mutu pelayanan 3) Bagi Mahasiswa dapat menambah wawasan berfikir dalam melakukan penelitian dan dapat menerapkan ilmu yang telah di dapatnya selama belajar di universitas. E. Bidang Ilmu Penelitian ini dilakukan dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat, dan dititik beratkan pada perbedaan kepuasan pasien ASKES dan pasien Umum dengan pelayanan kesehatan pada pasien rawat inap kelas satu di Rumah Sakit Suradji Tirtonegoro Klaten. F. Keaslian Penelitian Penelitian pendahulu yang telah dilakukan adalah tentang Analisa
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Desain Studi Variabel bebas
Hasil dan terikat
1 Hari saputra Fak.Ilmu Keperawatan UNIMUS tahun 2009
Perbedaan tingkat kepuasan pasien pengguna ASKES dan non ASKES terhadap pelayanan keperawatan di bangsal inap BPRSUD Dr Setijono Kota Blora
Study comparative
Tingkat kepuasan Peserta ASKES Pasien No n ASKES
Didapatkan hasil perbedaan tingkat kepuasan pasien ASKES cenderung sedang 44,8%,sedangk an pasien Non ASKES lebih tinggi 64,4%
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada variabel bebasnya yaitu pasien ASKES dan pasien umum di ruang perawatan kelas satu RSUP Dr Suradji Tirtonegoro Klaten.