BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasokan energi listrik yang cukup merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di dalam suatu negara, sehingga penyedia energi listrik dituntut untuk menyediakan energi listrik yang handal, stabil, dan bermutu serta efisien yang sangat layak untuk dijadikan tumpuan dalam menjamin kesuksesan pelayanan kebutuhan secara cepat dan tepat. Dalam usaha penyediaan energi listrik yang handal dan efisien inilah PT. Indonesia
Power
UP
Mrica
merupakan
salah
satu
perusahaan
yang
mengoperasikan mesin pembangkit listrik yang menggunakan mesin dengan memanfaatkan energi potensial air guna memutar turbin pada generator yang terdiri dari tiga unit, dengan daya maksimal setiap unitnya adalah 60 MW, sehingga total daya yang dihasilkan adalah 180 MW ketika semua unit beroperasi. Semakin pentingnya peranan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi keperluan industri, maka PT. Indonesia Power UP Mrica sebagai unit penyedia energi listrik dituntut untuk dapat memenuhi mutu tenaga listrik yang juga menjadi tuntutan yang makin besar dari pihak pemakaienergi listrik. Mutu tenaga listrik itu meliputi: 1.
Kontinuitas penyediaan, apakah tersedia 24 jam sehari sepanjang tahun.
2.
Nilai tegangan, apakah selalu ada dalam batas yang diizinkan.
3.
Nilai frekuensi, apakah selalu ada dalam batas yang diizinkan.
4.
Kedip tegangan, apakah besar dan lamanya masih dapat diterima oleh pemakai tenaga listrik. Faktor utama agar mutu tenaga listrik dapat tercapai adalah dengan cara
mengatur peralatan dan parameter besaran secara benar dan efisien serta pemeliharaan yang benar, sehingga peralatan tetap bisa beroperasi secara baik, handal, dan prima. Salah satunya adalah mengatur tegangan keluaran geneator sinkron pada pembangkitan listrik.
1
2
Tegangan keluaran generator sinkron pada PT. Indonesia Power UP Mrica diatur dengan cara mengatur besar kecilnya arus penguat pada belitan medan magnet yang terdapat pada rotor, sehingga diperlukan sebuah teknologi berupa sistem penguatan atau yang lebih sering disebut dengan sistem eksitasi. Sistem eksitasi ini adalah sistem pemberian arus searah pada belitan medan yang terdapat pada rotor generator agar menjadi magnet sehingga akan menghasilkan fluks-fluks magnet ketika generator beroperasi. Tujuan dari sistem eksitasi pada generator sinkron adalah untuk mengendalikan keluaran dari generator sinkron agar tetap stabil dengan beban sistem yang sifatnya berubah-ubah (fluktuatif). Bila rotor berputar akan menimbulkan perpotongan antara kumparan medan pada rotor dengan kumparan stator sehingga menghasilkan gaya gerak listrik (GGL). Sedangkan pada saat pendistribusian yang melalui saluran transmisi dibutuhkan transformator yang berfungsi sebagai penaik dan penurun tegangan untuk mengurangi rugi-rugi tegangan ketika melalui saluran transmisi. Perawatan dan juga pemeliharaan transformator juga harus dilakukan secara rutin maupun berkala agar membuat fungsi dari transformator tetap baik. Transformator adalah peralatan yang sangat penting dalam sistem ketenaga listrikan. Keberadaan transformator merupakan kebutuhan yang mendasar dan sangat penting dalam kemajuan ketenagalistrikan. Perkembangan dunia kelistrikan saat ini semakin mengembangkan transformator dengan berbagai jenis mulai dari transformator instrumen, transformator daya dan transformator distribusi. Penggunaan transformator ini sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Permasalahan yang sering terjadi pada sebuah transformator sangat berpengaruh terhadap kualitas sistem tenaga listrik, bahkan kerusakan dari transformator dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik yang lainnya. Jika hal itu terjadi dapat mengakibatkan banyak kerugian bagi banyak pihak. Oleh karena itu sebuah transfomator dituntut untuk selalu bekerja dalam performa terbaiknya agar sistem dan peralatan listrik lainnya dapat bekerja maksimal. Namun terkadang transformator dapat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh hal yang tidak terprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, PLTA
3
PB Soedirman sebagai perusahaan penyedia listrik memiliki banyak
unit
transformator, baik transformator utama maupun transformator pemakaian sendiri. Sehingga memberikan perhatian khusus mengenai bagaimana meningkatkan dan menjaga performa unit transformer tersebut. Karena semakin meningkatnya jumlah mesin-mesin listrik maka konsekuensinya adalah akan banyak pula yang harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan. Pemeliharaan yang dilakukan di PLTA PB Soedirman adalah melakukan beberapa metode pengujian guna mengetahui kondisi dari transformator serta untuk mengetahui kelayakan penggunaan transformator demi menghindari kegagalan atau kerusakan lainnya. Maka sehubungan dengan hal tersebut penulis mengambil analisis untuk mengetahui kondisi internal serta kelayakan komponen yang terdapat didalam transformator daya untuk keperluan proyek akhir ini. B. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dalam pembuatan laporan proyek akhir ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis pengujian transformator tenaga dan fungsi dari setiap pengujian yang dilakukan. Sehingga dapat dianalisis kondisi kelayakan trafo dari hasil pengujian studi kasus yang ada serta hasil analisis tersebut dapat dijadikan acuan atau referensi untuk melakukan perbaikan atau pergantian pada transformator. Analisis yang dilakukan juga menggunakan standar yang sudah dipakai secara umum untuk trafo. C. Rumusan Masalah Dalam laporan proyek akhir ini yang menjadi pokok bahasan yaitu mengetahui kondisi dari transformator dengan cara melakukan serangkaian metode pengujian yang dari hasil pengujian tersebut dapat diketahui kondisi dan kelayakan kinerja dari transformator. Dari hasil pengujian ini selanjutnya akan di analisis dan dibuat rekomendasi serta laporan hasil pengujian untuk kemudian hari dapat dilakukan tindakan terbaik untuk operasional transformator. D. Ruang Lingkup Masalah
4
Dalam proyek akhir ini dengan judul “Analisis Pengujian Tahanan Isolasi dan Perbandingan Transformasi pada Transformator Utama Unit 2 70 MVA 150 KV/13.8 KV PLTA PB Soedirman PT. Indonesia Power UP Mrica “ maka ruang lingkup masalahnya adalah : 1. Melakukan survey untuk keperluan pemeriksaan visual unit transformator. 2. Melakukan proses pengambilan data pengujian. 3. Menganalisis beberapa hal sehubungan dengan pengambilan data pada pengujian Tahanan Isolasi dan Perbandingan Transformasi. E. Metode Pengambilan Data Metode yang digunakan dalam penyusunan dari laporan kerja praktek ini adalah : 1.
Metode Job Trainning Pembimbing memberikan pengenalan dan pengetahuan tentang perangkat yang akan dioperasikan, kemudian dengan melakukan praktek secara langsung.
2.
Metode Library Research Melakukan pengambilan data-data dari pengetahuan pustaka yang bersifat dokumenter yang berhubungan dengan kerja praktek ini baik dokumen cetak atau elektronik.
3.
Metode Field Research Metode pengesahan laporan kerja praktek ini dilakukan dengan cara mengamati dan melihat objek yang diselidiki.
4.
Metode Wawancara Penulis melakukan tanya jawab dengan pembimbing dan pegawai lainnya untuk memperoleh penjelasan tentang materi yang dipelajari. Pengumpulan data diperoleh dengan cara :
a.
Observasi, yaitu melakukan pengamatan dan penelitian objek secara langsung.
b.
Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan pembimbing kerja
5
praktek untuk mendapatkan penjelasan secara mendasar tentang objek yang diamati. c.
Kepustakaan, yaitu memperoleh data dari referensi. F. Sistematika Penulisan Laporan Pada penulisan laporan kerja praktek ini, penulis membagi dalam 5 bab,
yaitu : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, jadwal pelaksanaan kerja praktek, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II TEORI DASAR TRANSFORMATOR Bab ini membahas tentang pengertian umum tentang transformator, prinsip induksi transformator, komponen-komponen yang ada di transformator beserta peralatan bantunya, dan transformator yang digunakan di PLTA PB. Soedirman.
BAB III PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI DAN PERBANDINGAN TRANSFORMASI Bab ini membahas tentang pengertian pengujian dari tahanan isolasi dan perbandingan transformasi.
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini membahas tentang hasil pengujian tahanan isolasi dan perbandingan transformasi UP Mrica PLTA PB. Soedirman.
BAB V PENUTUP Bab ini membahas tentang kesimpulan dari analisis serta saran-saran yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas kerja di UP Mrica PLTA PB. Soedirman.
6
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN