BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan. Mengingat perkembangan teknologi yang makin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Menurut Kotler dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan
harus
dapat
memenangkan
persaingan
tersebut
dengan
menampilkan produkyang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumenyang selalu berkembang dan berubah-ubah.1 Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar.2 Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan dalam menarik minat masyarakat untuk membeli produk perusahaan yaitu melalui iklan. Iklan dapat disebut sebagai bagian ujung tombak pemasaran. Iklan merupakan media yang sangat tepat untuk memasarkan suatu produk, apalagi media untuk beriklan
1
2
Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium Jilid Pertama. Jakarta: Prenhallindo, hlm. 34. Dewi Urip Wahyuni. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Kawasan Surabaya Barat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Volume 10. Nomer 1. Maret 2008, hlm. 30.
1
2
sangat banyak dan dapat dijumpai dimana-mana.3 Setiap perusahaan yang mengeluarkan biaya untuk memasarkan iklannya tentu menginginkan keuntungan yang sesuai dengan apa yang mereka keluarkan, dan tujuan dari setiap perusahaan memasarkan produknya adalah sama, yaitu penjualan dimasa mendatang. Untuk mencapai tujuannya tersebut maka setiap pengguna jasa iklan televisi agar tertarik melihat iklan yang ditampilkan, agar pesan yang ingin di sampaikan produsen dapat diterima dengan baik oleh pemirsa televisi.Setelah pemirsa televisi merasa tertarik dengan iklannya diharapkan pemirsa tersebut tertarik dengan produk yang ditawarkan dalam iklan dan terdorong untuk memiliki produk tersebut yang akhirnya berharap mereka membuat keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan.4 Beragam kreativitas yang diciptakan oleh sebuah iklan, dapat mempengaruhi persepsi dan menjadi referensi konsumen dalam berbagai merek produk yang beredar di pasar, salah satunya produk kendaraan bermotor roda dua. Pada saat ini kendaraan roda dua banyak jenis dan macamnya dari berbagai perusahaan, salah satunya adalah sepeda motor jenis matik. Sepeda motor jenis matik adalah sepeda motor yang tidak perlu menggunakan perpindahan transmisi gigi mesin, hanya tinggal menarik gas saja dengan rem ada di bagian stang tangan kanan maupun kiri. Sepeda motor jenis matik pada saat ini banyak digemari oleh kalangan remaja dan kalangan dewasa terutama kaum perempuan. Hal tersebut dikarenakan kendaraan motor matik memiliki kemudahan dalam cara pengendaraannya dan bodi atau kendaraan motornya yang lebih simpel dibandingkan motor yang masih menggunakan transmisi manual. Motor matik memang dirancang untuk digunakan oleh wanita dengan kemudahan tanpa perlu untuk memindah gigi, tinggal menarik gas motor langsung bisa dijalankan. Untuk saat sekarang ini
Wibowo, Setyo Ferry., dan Maya Puspita Kariman. Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap
3
Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei pada Pengunjung Mega Bekasi Hypermall). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Volume 2. Nomor 2. Tahun 2012, hlm. 2 4 Ibid., hlm.2.
3
telah banyak pilihan motor matik yang bisa digunakan oleh wanita, beberapa produsen sepeda motor telah banyak yang memproduksi motor matik.5 Untuk mengiklankan sebuah produk baru ataupun produk lama tentunya harus memikirkan strategi yang inovatif dan kreatif, agar bisa dikenal dan diterima oleh konsumen. Menurut Soemanegara, komunikasi pemasaran memegang peranan penting dalam proses memasarkan suatu produk, karena di dalam komunikasi pemasaran terdapat masalah yang berkaitan erat dengan strategi serta aplikasi yang akan dilakukan oleh biro iklan yang bertanggung jawab dalam mengkampanyekan suatu produk.6 Salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang biasa digunakan dalam memasarkan produk adalah dengan menggunakan brand ambassador yang tepat dan sesuai dengan target market produk yang ingin dituju. Dalam penunjukan brand ambassador itu sendiri yang nantinya akan berperan dalam memposisikan suatu produk. Brand ambassador sendiri biasanya diwakili oleh sosok selebriti yang menjadi panutan dan idola dari masyarakat luas, karena penggunaan selebriti kerap merepresentasikan produk secara keseluruhan. Brand ambassador adalah seseorang yang dipercaya untuk mewakili produk tertentu. Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan produk, pemilihan brand ambassador biasanya seorang selebriti yang terkenal.7 Posisi dari brand ambassador sendiri dari suatu produk tidak hanya sebagai talent iklan saja, akan tetapi ikut berperan aktif dalam seluruh kegiatan kampanye produk tersebut. Tujuan utama dari brand ambassador adalah untuk menginformasikan konsumen tentang produk yang dia bintangi. Oleh karena itu, biasanya penunjukan brand ambassador melalui tahap pertimbangan baik dari segi perilaku, ataupun prestasi dan reputasi yang dimiliki.
5
http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2013/02/27/cara-mudah-mengendarai-motor-matikdengan-benar-537643.html 6 Dermawan Soemanegara. 2006. Marketing Communication: Taktik dan Strategi. Jakarta: Gramedia, hlm. 5. 7 Frans Royan. 2004. Marketing Selebrities. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, hlm. 7.
4
Dikarenakan motor matik merupakan motor yang diperuntukkan bagi perempuan maka banyak perusahaan motor yang mengiklankan sepeda motor tersebut dengan brand ambassador yang juga perempuan. Seperti halnya Agnes Monica dan Bunga Citra Lestari untuk iklan sepeda motor matik merek Vario dari Honda, Girl Band Cherrybelle untuk iklan sepeda motor matik merek Beat dari Honda. Penjualan sepeda motor tersebut meningkat setelah adanya iklan yang menggunakan brand ambassador tersebut. Honda BeAT berhasil mencatatkan diri sebagai yang terlaris dengan catatan penjualan mencapai 1.183.050 unit. Terlaris kedua masih direbut Honda dengan Vario Techno 125 PGM-FI yang tercatat 681.940 unit. Ketiga, Yamaha Mio J Teen 402.799 unit, dibuntuti SupraX125 322.345 unit, dan V-Ixion dengan 320.444 unit.8 Melalui iklan yang menarik dan adanya persepsi masyarakat yang baik terhadap brand ambassador maka dapat mempengaruhi minat beli dari masyarakat yang beriujung pada keputusan pembelian sebuah produk. Pada dasarnya keputusan pembelian ialah suatu tindakan atau perilaku konsumen jadi atau tidaknya melakukan suatu pembelian atau transaksi, banyak tidaknya jumlah konsumen dalam mengambil keputusan menjadi salah satu penentu tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong mengemukakan bahwa: “keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk”.9 Menurut Kotler dan Armstrong proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dengan demikian keputusan pembelian dapat menjadi ukuran tercapai atau tidaknya tujuan suatu perusahaan.10 Dalam penelitian ini maka penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan brand ambassador perempuan dalam iklan terhadap 8
http://autoblogindonesia.wordpress.com/tag/data-aisi-2012/ Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2004. Principles of Marketing. Tenth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall, hlm. 227. 10 Ibid., hlm. 224. 9
5
keputusan pembelian motor matik di kalangan mahasiswa remaja di Yogyakarta. Banyak faktor ataupun alasan yang akhirnya mahasiswa memutuskan untuk melakukan keputusan pembelian sepeda motor matik tersebut salah satunya berupa brand ambassador. Brand ambassador perempuan yang dipilih pada penelitian ini adalah Agnes Monica dalam iklan motor matik Honda dengan jenis Vario Techno 125 PGM-FI. Agnes Monica merupakan penyanyi yang sudah merambah ke panggung international, selain bernyanyi Agnes Monica juga seorang pemain sinetron, akan tetapi pada saat ini lebih fokus di bidang tarik suara. Agnes Monica sara dengan talenta muda tetapi sudah sangat profesional di dunianya. Tidak salah lagi jika Honda pun memilihnya secara konsisten menjadi model iklan untuk produk sepeda motor injeksi Honda yaitu Honda Vario Techno 125 PGM-FI yang merupakan produk terbaru Honda dengan sistem bahan bakar injeksi dan sudah membuktikan ketangguhannya kepada masyarakat Indonesia melalui turing skutik Jawa - Bali "Ultimate Journey Jawa - Bali" dengan jarak tempuh sejauh 1.398 km.11 Agnes Monica sudah membintangi iklan Honda untuk varian skutik Honda Vario. Ketenaran Honda dan Agnes Monica pun sangat lekat di hati masyarakat Indonesia, terutama pecinta motor Honda. Pemilihan model iklan untuk produk merupakan strategi yang utama dalam mempromosikan produknya agar lebih cepat dikenal oleh masyarakat luas. Masyarakat pengagum dari sosok Agnes Monica sangat banyak, terutama di kalangan remaja, kehidupannya yang dinamis dan banyak memperoleh prestasi tersebut yang pada akhirnya menjadikan Agnes Monica terpilih menjadi brand ambassador dari Honda untuk jenis Vario matik. Pemilihan tersebut sesuai dengan kepribadian dari Agnes Monica dimana Vario matik ditujukan untuk masyarakat yang dinamis dan mempunyai keunggulan daripada sesama varian motor matik yang sejenis, yaitu diantaranya adalah irit bahan bakar. 11
http://upakarti.com/blog/agnes-monica-model-sepeda-motor-injeksi-irit-harga-terbaik-cumahonda/
6
B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh penggunaan brand ambassador perempuan Agnes Monica dalam iklan Honda Vario Techno 125 PGM-FI terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan remaja di Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan brand ambassador perempuan Agnes Monica dalam iklan Honda Vario Techno 125 PGM-FI terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan remaja di Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya di dalam bidang komunikasi dan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya mengenai tema yang sama. 2. Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaan otomotif yang memproduksi motor matik dalam hal pemilihan brand ambassador dalam memasarkan produknya agar banyak diminati oleh masyarakat.
E. Kerangka Teori 1. Consumer Behaviour Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa.12 Peter dan Olson menjelaskan bahwa perilaku konsumen sebagai 12
Nugroho Setiadi. 2000. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana, hlm. 21.
7
interaksi dinamis antara pengaruh pikiran, perilaku dan kejadian sekitar di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.13 Definisi perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.14 Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen akan berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan yang dipikirkan, dirasakan dan yang dilakukan oleh konsumen. Menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W. Miniart dalam consumer behaviour terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :15 a. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas. b. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi.
Perbedaan
individu
merupakan
faktor
internal
(interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya. c. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut 13
J. Paul Peter dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behaviour: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Jilid I. Edisi Keemoat. Jakarta: Erlangga, hlm. 23. 14 Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran (Edisi Ketigabelas). Jakarta: PT. Indeks, hlm. 214. 15 James F Engel, Roger D Blackwell-Paul W. Miniart. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa, hlm. 27.
8
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. 2. Brand Ambassador dalam Iklan Otomotif Brand
ambassador
adalah
seorang
pribadi
yang
dikenal
masyarakat, karena prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam menyampaikan pesan iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga mempengaruhi konsumen sasaran.16 Brand ambassador biasanya adalah orang-orang yang telah banyak dikenal publik, misalnya penyanyi, aktris, atlet dan lain sebagainya. Brand ambassador ini kemudian dapat menjadi semacam penjembatan antara konsumen dan suara perusahaan, karena konsumen tentunya lebih percaya pada suara konsumen dibandingkan dengan suara perusahaan. Selain terkenal, kredibel, dapat dipercaya, dan menarik perhatian, orang yang dipilih sebagai brand ambassador harus seorang yang dikagumi dan dihormati, serta cocok dengan target audience. Agar dapat menjadi brand ambassador yang bermanfaat bagi produk yang diiklankan, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan.
Brand
ambassador
sebaiknya
diseleksi
dalam
arti
karakteristik pribadi haruslah diluruskan dengan efek komunikasi yang ingin ditimbulkan atau dimunculkan dalam kampanye. Model yang dapat dipergunakan untuk meluruskan karakteristik brand ambassador dengan komunikasi yang objektif adalah VisCAP model. VisCAP model terdiri atas empat hal utama dari karakteristik brand ambassador yaitu: a. Visibility (kemungkinan dilihat) Karakteristik visibility dari seorang brand ambassador mengarah pada seberapa terkenalnya atau dikenal dari masyarakat umum. Idealnya adalah perhatian pada brand ambassador terkenal akan lebih tercurahkan pada merek.
16
Terence Shimp. 2003. Periklanan Promosi, Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jilid I Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga, hlm. 45.
9
b. Credibilty (kredibilitas) Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikan tentang sifatsifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal: (1) Kredibilitas adalah persepsi komunikan. Jadi tidak inhern dalam diri komunikator, (2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya akan disebutkan sebagai komponen-komponen kredibilitas.17 Dalam proses persepsi, banyak rangsangan yang sampai melalui panca indera, namun tidak semua rangsangan tersebut mempunyai daya tarik yang sama. Masing-masing individu akan mempersepsikan segala sesuatu dengan cara yang berbeda berdasarkan latar belakang, pengalaman, budaya dan suasana psikologisnya.18 Konsep kredibilitas dan brand ambassador telah lama dikenal sebagai elemen penting dalam menentukan efektifitas seorang brand ambassador. Istilah kredibilitas dari brand ambassador menunjuk pada luasnya brand ambassador kepercayaan.
Dengan
dipandang
demikian
memiliki keahlian dan
semakin
besar
keahlian
dan
kepercayaan yang dimiliki, pengamat akan memandang nara sumber yang berkredibilitas. c. Attraction (Daya Tarik) Daya tarik brand ambassador terdiri dari dua karakteristik yaitu kepesonaan (likability) dan kesamaan (similiarity). 1) Kepesonaan(likability) Kepesonaan adalah daya tarik penampilan fisik dan kepribadian. Kesukaan merupakan yang paling relevan untuk merubah sikap pada merek.Hak ini karena kesukaan pada brand ambassador membantu sebagai pemacu positif.
17 18
Jalaludin Rakhmat. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 257. Dedy Mulyana. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 175.
10
2) Kesamaan Komponen lain dari daya tarik adalah kesamaan. Target penonton haruslah menyamakan dengan gambaran emosional dalam iklan dan hal ini ditambah dengan memperlihatkan seseorang diiklankan yang memiliki gaya serupa dengan anggota target penonton. Simond menerangkan komunikator yang dipersepsikan memiliki kesamaan dengan komunikasi cenderung berkomunikasi lebih efektif. Hal ini disebabkan oleh: a) Kesamaan mempermudah proses penyandian balik (decoding) yakni proses menerjemahkan lambang-lambang yang diterima menjadi gagasan-gagasan. b) Kesamaan membantu membangun premis yang sama. c) Kesamaan menyebabkan komunikan tertarik pada komunikator. d) Kesamaan menumbuhkan rasa hormat dan percaya pada komunikan. d. Power (Kekuasaan) Kekuasaan dapat meningkatkan intensitas pembelian barang walau tidak berubah sikap, dengan muncul untuk memerintahkan target untuk bertindak. Selebritis yang menjadi brand ambassador harus memiliki kemampuan dalam menarik konsumen agar menggunakan produk. Brand ambassador selain harus terkenal dan menarik juga harus berada di level pemujaan oleh audience. Pada tingkat ini pemujaan yang tinggi tersebut dengan sendirinya akan menimbulkan dorongan yang kuat pada target audience untuk membeli. Pada saat ini fenomena penggunaan brand ambassador perempuan telah merambah ke dalam dunia otomotif. Baik secara individual ataupun secara grup, para perempuan tersebut diminta untuk menjadi bintang iklan dari kendaraan bermotor. Bintang iklan secara individual ada Daniel Mananta. Bunga Citra Lestari, Agnes Monica, Mulan Jameela dan secara grup ada Cerrybell, JKT48, Band Noah dan lain sebagainya. Pemilihan bintang iklan tersebut dianggap mampu untuk
11
merepresentasikan dari kendaraan bermotor yang ditawarkan. Bahkan ada yang menggunakan bintang iklan dunia seperti Rossi untuk mengiklankan produknya. Bintang iklan perempuan yang cantik dan memilik prestasi yang baik menjadi daya tarik sendiri bagi perusahaan otomotif untuk menjadikannya brand ambassador dari produknya. Oleh karena itu pada saat ini banyak perusahaan berlomba-lomba untuk menjadikan bintang iklan perempuan yang banyak disukai masyarakat menjadi brand ambassador. 3. Keputusan Pembelian Pada dasarnya keputusan pembelian ialah suatu tindakan atau perilaku konsumen jadi atau tidaknya melakukan suatu pembelian atau transaksi, banyak tidaknya jumlah konsumen dalam mengambil keputusan menjadi salah satu penentu tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong mengemukakan bahwa: “keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk”.19 Menurut Kotler dan Armstrong proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.20 Dengan demikian keputusan pembelian dapat menjadi ukuran tercapai atau tidaknya tujuan suatu perusahaan. Tahap-tahap
pengambilan
keputusan
menurut
Kotler
dan
Armstrong adalah sebagai berikut:21 1) Pengenalan kebutuhan (need recognition) Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama proses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. 19
Kotler dan Armstrong, op.cit., hlm. 227. Ibid., hlm. 224. 21 Ibid., hlm. 224. 20
12
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulan internal ketika salah satu kebutuhan normal, lapar, haus, naik ke tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Selain itu pula kebutuhan juga dipicu oleh rangsangan eksternal. 2) Pencarian informasi Pencarian informasi merupakan tahap proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif. Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi: a)
Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja)
b) Sumber komersial (iklan, penjualan, pengecer, bungkus, situs Web, dll) c)
Sumber publik (media masa, organisasi pemberi peringkat)
d) Sumber
berdasarkan
pengalaman
(memegang,
meneliti,
menggunakan produk) 3) Pengevaluasian alternatif Pengevaluasian alternatif merupakan tahap proses keputusan pembeli
dimana
konsumen
menggunakan
informasi
untuk
mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan. Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situas pembelian tertentu.
13
Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis. Dalam waktu yang lain, konsumen bersangkutan mengerjakan sedikit atau tidak mengerjakan evaluasi sama sekali; melainkan mereka membeli secara impulsif atau bergantung pada intuisi. 4) Menentukan pembelian Menentukan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, karena konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapat yang diharapkan. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tak terduga, karena keadaan tak terduga dapat mengubah kecenderungan pembelian. Dalam keputusan membeli konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pembelian. Umumnya ada lima peran yang dapat dilakukan seorang konsumen. Adakalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang, namun sering kali pula peranan tersebut dilakukan oleh beberapa orang. Menurut Kotler kelima peranan tersebut meliputi :22
22
Philip Kotler. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implikasi dan Kontrol. Jilid I. Jakarta: PT Prenhallindo, hlm. 159.
14
a)
Pemrakarsa (Initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
b) Pemberi Pengaruh (Influencer), yaitu orang yang pandangan, nasihat atau pendapatannya mempengaruhi keputusan pembelian. c)
Pengambilan Keputusan ( Decider), yaitu orang yang mengambil keputusan pembelian.
d) Pembeli (Buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian. e)
Pemakai
(User),
yaitu
orang
yang
mengkonsumsi
atau
menggunakan barang atau jasa yang dibeli. 5) Perilaku setelah pembelian Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidak puasan mereka. Menurut Kotler dan Armstrong yang menentukan puas tidak puasnya pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan; jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.23 Tahap-tahap pengambilan keputusan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
23
Ibid., hlm. 228.
15
Gambar 1.1. Proses Keputusan Pembelian
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
Sumber : Kotler dan Armstrong (2004:224)
Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidak puasan mereka. Menurut Kotler dan Armstrong yang menentukan puas tidak puasnya pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa; jika produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan; jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.24 Menurut Wahyuni keputusan pembelian sepeda motor dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:25 a. Tidak ada pemilihan merek lain b. Hampir semua orang membeli motor c. Informasi tentang kualitas d. Kemudahan mendapatkan suku cadang e. Ketertarikan untuk membeli ulang Keputusan membeli produk adalah suatu keputusan atau tindakan membeli produk. Dalam penelitian ini indikator keputusan membeli produk dengan menggunakan indikator dari Kotler26yaitu: 1) Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi 2) Pencarian informasi tentang produk 3) Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk 4) Keputusan membeli produk
24
Kotler dan Armstrong, op.cit, hlm. 228. Wahyuni, op.cit., hlm. 31. 26 Ibid., hlm. 224. 25
16
5) Perilaku pasca pembelian produk 4. Iklan Menurut Philip Kotler, periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.27 Strategi iklan merupakan cara yang paling populer dan paling banyak dilakukan oleh para pemasar karena iklan diharapkan dapat meningkatkan awareness terhadap suatu produk/jasa sampai menggiring konsumen ke arah keputusan untuk melakukan keputusan pembelian. Iklan dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Sebagai konsumen, kita sering dibanjiri oleh berbagai iklan melalui TV, radio, surat kabar, majalah sampai poster. Iklan mempunyai kekuatan dan kelemahan. Kekuatan iklan dan fungsinya yang serbaguna dapat memberikan beragam kreatifitas yang diimplementasikan melalui penglihatan, suara, atau bahkan penciuman sedangkan kelemahan. Tidak semua teknik periklanan memiliki kekuatan. Dalam pemasaran langsung, iklan memang mampu berperan sebagai tenaga penjual sedangkan dalam lingkup yang lebih luas iklan hanya bisa membantu mendekatkan pada penjualan.28 Menurut Mahmud Machfoedz ada enam tujuan periklanan, antara lain:29 a. Mendorong peningkatan permintaan b. Mengimbangi iklan pesaing c. Meningkatkan efektifitas waraniaga d. Meningkatkan penggunaan produk e. Menguatkan citra produk dalam ingatan konsumen f. Mengurangi fluktuasi penjualan
27
Philip Kotler, op.cit, hlm. 658. Ibid. 29 Mahmud Machfoedz. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu, hlm. 152. 28
17
Ruang lingkup periklanan terdiri atas televisi, bioskop, radio, surat kabar, majalah, iklan outdoor, dan pilihan lainnya. Iklan dapat menjadi metode komunikasi yang sangat efektif karena bisa menjangkau audiens dalam jumlah besar. Adapun sifat-sifat periklanan antara lain adalah sebagai berikut:30 1) Persentasi umum: periklanan yang bersifat umum, memberikan semacam keabsahan pada produk dan menyarankan tawaran yang terstandarisasi. 2) Tersebar luas: periklanan adalah media yang berdaya sebar luas yang memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali. 3) Ekspresi yang lebih kuat: periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui cetakan, suara, dan warna yang penuh seni. 4) Tidak bersifat pribadi: audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog dengan audiens. Menurut Estaswara ada beberapa alasan periklanan menjadi bagian yang penting dari banyak bauran promosi yang dilakukan pemasar. Periklanan bisa menjadi metode yang dapat mengefektifkan biaya untuk berkomunikasi dengan audience yang besar. Periklanan dapat digunakan untuk menciptakan image merek dan kemunculan perusahaan secara simbolik untuk perusahaan atau merek, kemampuan yang sangat penting bagi penjualan produk dan jasa perusahaan. Kegunaan
lain
dari
periklanan
adalah
kemampuannya
untuk
menyamakan suara dengan konsumen ketika perbedaan diantara elemen dari bauran pemasaran sangat sulit untuk dicapai.31
30 31
Kotler, 2002, op.cit., hlm. 626. Estaswara. 2001. Think IMC: Efektivitas Komunikasi Untuk Meningkatkan Loyalitas Merek dan Laba Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 16.
18
5. Penelitian Terdahulu Penelitian Prawira, dkk., (2012) tentang “Hubungan Karakteristik Brand Ambassador Honda Spacy Helm-In dengan Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan visibility, credibility, attraction, dan power dengan tahapan keputusan pembelian. Populasi penelitian ini adalah konsumen Honda Spacy Helm-In pada Main Dealer Honda AHASS Setia Inti Prima Bandung yang berjumlah 86 konsumen. Menggunakan rumus Slovin, maka jumlah sampel adalah sebanyak 47 responden. Teknik penarikan sampel yang dipakai adalah sampel acak berkelompok satu tahap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasi dengan teknik korelasi uji statistik Rank Spearman (rs). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket, wawancara, dan studi pustaka sebagai referensi bagi penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik brand ambassador Honda Spacy Helm-In dengan tahapan keputusan pembelian konsumen. Sedangkan pada subvariabel X yang terdiri dari visibility, credibility, attraction, dan power semuanya memiliki hubungan dengan subvariabel Y yaitu tahapan keptusan pembelian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa karakteristik brand ambassador Honda Spacy Helm-In memiliki hubungan dengan tahapan keputusan pembelian. Saran yang dapat diberikan peneliti yaitu PT. AHM Indonesia
perlu
melakukan
evaluasi
terhadap
pemilihan
brand
ambassador yang mewakili produknya, mempertahankan penggunaan brand ambassador agar tetap mewakili produk, memperhatikan faktor reputasi dan kredibilitas brand ambassador yang digunakan. Penelitian Prawira, dkk., (2012) memiliki perbedaan dengan penelitian sekarang ini yang terletak pada variabel Karakteristik Brand Ambassador dan objek produk yang berbeda yaitu Honda Spacy Helm-In. Sedangkan penelitian sekarang ini menggunakan penggunaan brand ambassador dan objek produk Honda Vario Techno 125 PGM-FI.
19
F. Kerangka Konsep Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan mengenai pengaruh penggunaan brand ambassador Agnes Monica dalam iklan Honda Vario Techno 125 PGM-FI terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan remaja di Yogyakarta. Seperti diketahui bahwa pada usia muda merupakan masa di mana emosi masih labil dan segala keputusan yang akan diambil masih harus mempertimbangkan masukan dari orang lain, seperti orang tua. Masa remaja merupakan masa di mana remaja banyak mengidolakan tokoh idolanya, tokoh idolanya tersebut biasanya adalah seorang artis yang mempunyai kelebihan dalam hal fisik seperti cantik dan mempunyai prestasi dalam bidang menyanyi, akting. Remaja menginginkan menjadi seprti artis idolanya, bahkan apa yang dipergunakan oleh idolanya tersebut remaja ingin menirunya sehingga kerap artis menjadi trendsetter dalam hal busana, cara berbicara yang akan banyak ditiru oleh idolanya. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan dengan cara menunjuk celebrity endorser untuk membintangi iklan perusahaannya, seperti iklan kosmetik, makanan, kendaraan, handphone dan lain sebagainya. Diharapkan dengan artis terkenal yang mengiklankan produk perusahaannya maka
produk
yang
dijual
akan
semakin
laku
di
pasaran
tanpa
mengesampingkan bahwa kualitas produk adalah hal yang utama. Artis yang membintangi iklan merupakan brand ambassador dari produk tersebut yang bertugas untuk mengkomunikasikan pesan perusahaan kepada masyarakat sasaran dari produk yang diiklannya. Biasanya brand ambassador dipilih yang mempunyai prestasi di bidangnya.32 Fokus penelitian ini adalah pengaruh penggunaan brand ambassador perempuan terhadap keputusan pembelian motor matik di kalangan remaja di Yogyakarta.
Apakah
ada
pengaruh
penggunaan
brand
ambassador
perempuan dengan keputusan pembelian. Seperti diketahui bahwa keputusan pembelian merupakan suatu tindakan atau perilaku konsumen jadi atau 32
Terence Shimp, op.cit., hlm. 45.
20
tidaknya melakukan suatu pembelian.33 Keputusan pembelian konsumen atas suatu produk banyak faktor yang mempengaruhinya. Mengacu pada kerangka pemikiran dan teori yang dipergunakan dalam penelitian ini berikut adalah bagan kerangka konsep penelitian ini untuk menggambarkan alur konseptual penelitian ini:
Brand Ambassador Agnes Monica
1.
1. Visibility (X1.1)
2.
2. Credibilty (X1.2) 3. Attraction (X1.3)
3.
4. Power (X1.4)
4. 5.
Keputusan Pembelian Motor Matik Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi (Y1.1) Pencarian informasi tentang produk motor matik (Y1.2) Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk (Y1.3) Keputusan membeli produk (Y1.4) Perilaku pasca pembelian produk (X1.5)
Bagan 1. Kerangka Konsep Skema di atas menunjukkan bahwa terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu brand ambassador perempuan dan keputusan pembelian motor matik. Untuk lebih jelas mengetahui variabel-variabel dari bagan kerangka konsep di atas akan dijelaskan dalam tabel operasional selanjutnya: Tabel 1.1. Operasionalisasi Konsep Variabel Brand Ambassador (Variabel Independen)
Dimensi 1. Visibility
Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi
Item Terkenal Mudah diingat Expertise Trustworthiness Similarity Likeability Karisma Berbeda Eksklusif Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi
Pencarian informasi tentang produk
Pencarian informasi tentang produk
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
Evaluasi
Evaluasi
Menggunakan sistem
2. Credibilty 3. Attraction 4. Power
Keputusan Pembelian
terhadap
33
Kotler dan Armstrong, op.cit., hlm. 227.
terhadap
Skala Menggunakan sistem likert dan skala ratio Menggunakan sistem likert dan skala ratio Menggunakan sistem likert dan skala ratio Menggunakan sistem likert dan skala ratio Menggunakan sistem likert dan skala ratio
21
alternatif produk
berbagai
alternatif produk
berbagai
likert dan skala ratio
Keputusan membeli produk halal
Keputusan membeli produk halal
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
Perilaku pasca pembelian produk
Perilaku pasca pembelian produk
Menggunakan sistem likert dan skala ratio
Adapun definisi operasional variabel untuk masing- masing variabel dan indikatornya adalah sebagai berikut: 1. Brand Ambassador adalah seorang pribadi yang dikenal masyarakat, karena prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam menyampaikan pesan iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga mempengaruhi konsumen sasaran (Shimp, 2003). Adapun variabel ini terdiri dari indikator sebagai berikut: a. Visibility (X1.1) adalah seberapa terkenalnya atau dikenal dari masyarakat umum yang diukur melalui indikator keterkenalan dan mudah diingat oleh masyarakat. b. Credibilty (X1.2) yaitu seperangkat persepsi konsumen tentang keahlian, pengalaman yang dimiliki oleh brand ambassador, yang diukur dengan indikator expertise dan trustworthiness. c. Attraction (X1.3) daya tarik brand ambassador terdiri dari dua karakteristik yaitu kepesonaan (likability) dan kesamaan (similiarity). d. Power (X1.4) yaitu kemampuan dari brand ambassador dalam menarik konsumen untuk menggunakan produk yang diukur melalui diukur dengan karisma, berbeda dan eksklusif. 2. Keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk (Kotler, 2002). Dalam penelitian ini keputusan pembelian kendaraan bermotor dapat sebagai berikut (Kotler, 2002):
diukur melalui indikator
22
a. Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi (Y1.1) Suatu keadaan dalam diri konsumen untuk membeli dimulai dari tahap ini dimana calon pembeli mulai mengenali adanya kebutuhan atau adanya masalah. b. Pencarian informasi tentang produk (Y1.2) Kebanyakan rasa ketertarikan konsumen pada suatu produk membuatnya untuk berusaha mencari informasi yang labih mengenai suatu produk tertentu. c. Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk (Y1.3) Dalam hal ini konsumen harus mengetahui bagaimana mengolah informasi sampai pada pemilihan merek. Dalam tahap evaluasi konsumen sudah mulai melihat dan membuat urutan merek (proses) d. Keputusan membeli produk halal (Y1.4) Konsumen sudah terbentuk niat atau rencana serta ketetapan dalam dirinya untuk membeli dan pada gilirannya konsumen akan membeli produk dari merek yang paling disukainya e. Perilaku pasca pembelian produk (Y1.5) Ketika membeli suatu produk, konsumen mengharapkan dampak tertentu dari pembelian tersebut.
G. MetodePenelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey menggunakan kuesioner. 2. Objek Objek penelitian ini adalah brand ambassador perempuan Agnes Monica dan keputusan pembelian motor matik Honda Vario di kalangan remaja di Yogyakarta. 3. Jenis Data Jenis data dalam penelitian adalah data primer.
23
4. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu.34 Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah remaja di Yogyakarta yang membeli motor jenis matik Honda. Besarnya sampel dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
n
z 2 . p(1 p) E2
Dimana: N
= Jumlah sampel minimal
P
= Proporsi populasi
z2
= Nilai pada sampel
E2
= Eror
Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka harga p (1-p) maksimal adalah 0,05. Besarnya sampel bila menggunakan confidence level 95% dengan tingkat kesalahan tidak lebih dari 10%
adalah :
1.96 2 (0.25) n 0.12 N = 96,04 dan dibulatkan menjadi 100 orang
Sampel minimal dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 orang. Untuk melengkapi data penelitian ini maka jumlah sampel yang penulis tetapkan adalah sebanyak 400 responden. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada 34
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineka Cipta, hlm. 46.
24
responden untuk dijawabnya. Kuesioner digunakan untuk mengetahui pendapat responden. Dalam hal ini responden hanya menjawab dengan cara memberi tanda tertentu pada alternatif jawaban yang disediakan.35 Untuk mengukur skala penilaian yang ada di dalam kuesioner menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun alternatif jawaban dan nilai tanggapan yang digunakan dalam pengukuran dengan skala Likert sebagai berikut: Sangat setuju
: diberi skor nilai 5
Setuju
: diberi skor nilai 4
Netral
: diberi skor nilai 3
Tidak setuju
: diberi skor nilai 2
Sangat tidak setuju
: diberi skor nilai 1
6. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha: Terdapat pengaruh antara penggunaan brand ambassador perempuan Agnes Monica terhadap keputusan pembelian motor matik Honda Vario di kalangan remaja di Yogyakarta. Ho: Tidak ada pengaruh antara penggunaan brand ambassador perempuan Agnes Monica terhadap keputusan pembelian motor matik Honda Vario di kalangan remaja di Yogyakarta. 7. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tabel 1.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian No
Variabel
1
Brand Ambassador
2
Keputusan Pembelian Motor
35
Ibid., hlm. 47.
Indikator
Nomor Item Pertanyaan 1,2,3,4
Credibilty Attraction Power Merasakan kebutuhan yang harus dipenuhi
5,6,7,8 9,10,11,12 13,14,15,16 1,2,3
Visibility
25
Matik
Pencarian informasi tentang produk
4,5,6
Evaluasi terhadap alternatif berbagai produk
7,8
Keputusan membeli produk halal
9
Perilaku pasca pembelian produk
10,11,12
8. Pengujian Instrumen Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif.Analisis diawali dengan uji instrumen yaitu uji validitas dan reliabilitas. a. Uji validitas dan reliabilitas 1) Uji validitas Sebuah
instrumen
dikatakan
valid
apabila
dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.Uji validitas digunakan untuk memberikan keyakinan bahwa alat ukur tersebut dapat digunakan pada waktu sekarang dengan kecermatan yang baik. Pengukuran uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi product moment.Hasil penghitungan tiap-tiap item dibandingkan
dengan tabel nilai product moment. Apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan ternyata signifikan (p value< 0,05) atau r hitung lebih besar dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan, namun apabila tidak signifikan (p value> 0,05) atau r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Rumus teknik korelasi product moment :
26
Keterangan : r
: Koefisien korelasi product moment
X : skor tiap pertanyaan / item Y : skor total N : jumlah responden 2) Uji reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat keajegan (konsistensi) kuesioner.Setelah diketahui bahwa setiap item-item pertanyaan valid, dilanjutkan dengan analisa reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup konsisten untuk mengukur gejala yang sama pada pengukuran yang berulang. Uji reliabilitas dari masing-masing faktor dilakukan dengan menggunakan Uji Alpha-Cronbach.Rumus Uji Alpha-Cronbach:
b. Analisis kuantitatif Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial (pengolahan data dibantu dengan Program SPSS for Windows) sebagai berikut. 1) Deskripsi Data Deskripsi data yang dianalisis meliputi karakteristik responden dan deskripsi variabel penelitian, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden dan variabel penelitian.
27
2) Analisis Regresi Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi. Model persamaan regresi yang digunakan adalah: Y = a + bX+ e Keterangan: Y
=
Keputusan Pembelian
a
=
Konstanta
b
=
Koefisien regresi
X
=
Brand Ambassador Perempuan
e
=
variabel gangguan
Dalam sebuah analisis regresi, perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis yang berupa uji normalitas dan pengujian hipotesis. a) Uji Normalitas Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Bila data berdistribusi normal maka tehnik statisitik yang digunakan adalah statistik parametris.36 Menurut Ghozali, salah satu cara untuk melakukan uji normalitas data adalah analisis Kolmogorov-Smirnov, dengan hipotesis:37 Ho : skor pengukuran berdistribusi normal Ha : skor pengukuran tidak berdistribusi normal. Kriteria
yang
digunakan
adalah
Ho
diterima
apabila
nilai
signifikansilebih dari 0,05. Perhitungan analisis Kolmogrov Smirnov menggunakan bantuan program SPSS 13.0 for windows. b) Pengujian Hipotesis Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda. Dalam analisis ini terdapat beberapa variabel independen dan satu variabel 36 37
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, hlm. 50. Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP, hlm. 18.
28
dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier dengan uji F dan uji t. (1) Uji F Uji F merupakan pengujian semua variabel independen yang dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Tujuan dari uji F adalah untuk membuktikan secara statistik bahwa keseluruhan koefisien regresi yang digunakan dalam analisis ini signifikan dan menentukan nilai variabel dependen. Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen Pengambilan keputusan berdasarkan taraf signifikansi 5% adalah sebagai berikut: a) Jika nilai P value (Sig.) < 0,05, maka Ha diterima. Artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b) Jika nilai P value (Sig.) > 0,05, maka Ha ditolak. Artinya semua variabel
independen
secara
simultan
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. (2) Uji t Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Formulasi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha): Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen Pengambilan keputusan berdasarkan taraf signifikansi 5% adalah sebagai berikut:
29
(a) Jika nilai P value (Sig.) < 0,05, maka Ha diterima. Artinya secara statistik variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. (b) Jika nilai P value (Sig.) > 0,05, maka Ha ditolak. Artinya secara statistik variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.