BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sistem informasi dan teknologi informasi (SI/ TI) secara fundamental, memainkan peranan yang cukup penting bagi perkembangan organisasi di berbagai sektor, baik sektor pemerintahan, swasta, industri dan kesehatan. Pada saat ini perkembangan teknologi informasi (TI) di Indonesia berkembang cukup pesat. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi, dapat memudahkan kita untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja dan siapa saja (Arofah et al. 2012). Teknologi informasi (TI) yang dikembangkan, diharapkan dapat membuat pengguna semakin mudah dalam mengakses data dan informasi yang dibutuhkan. Sehingga program yang dirancangkan dapat berjalan dengan lancar, serta dapat mendukung manajemen yang lebih efisien dan efektif (David 2006). Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja instansi pelayanan kesehatan, khususnya institusi rumah sakit, adalah pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi direspon positif oleh organisasi, dengan mendesain sistem informasi berbasis teknologi komputer. Dimensi dari kualitas pelayanan adalah kecepatan pelayanan, dimana dimensi tersebut dapat dikaitkan dengan teknologi dan sistem informasi. Sistem informasi yang didukung teknologi informasi, diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi (Mardjiono 2009). Pemanfaatan e-Health di Rumah Sakit, selain untuk pencatatan data pasien, juga berkaitan dengan aspek standarisasi data, monitoring patient safety, serta beberapa hal yang dapat menunjang pelayanan dan manajemen (World Health Organization 2012). Dengan adanya teknologi dan sistem informasi maka pelayanan yang diberikan oleh organisasi, akan semakin cepat dan akurat. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya (Wijana 2007). Berdasarkan Frekuensi pemanfaatan dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan,
teknologi informasi sangat berperan dalam peningkatan pelayanan di sektor pelayanan publik (Republik Indonesia 2003). Pemanfaatan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap kinerja dan pelayanan yang diberikan oleh sebuah institusi (Ashurst et al. 2008). Selain itu, sistem informasi juga berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien, efisiensi operasional dan kepuasan pasien. Dengan adanya SI/ TI, pelaksanaan monitoring, koordinasi dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif dan efisien (Altemimi et al. 2012). Rencana strategis dapat mengoptimalkan pencapaian objektif dari organisasi, sehingga dapat mencapai target dan posisi yang optimal. Renstra SI/ TI di susun dengan mengacu kepada kondisi yang ada pada saat ini dan kondisi yang dinamis di lingkungan global (Kementrian Komunikasi dan Informatika RI 2010). Pengembangan renstra SI/ TI juga bertujuan sebagai penetapan tujuan secara jelas terhadap sesuatu yang akan dicapai oleh organisasi. Dalam penyusunan kebijakan pengembangan SIM, diharapkan dapat terjalinnya koordinasi antar bagian, sehingga terhindar dari pemborosan sumber daya (E Nugroho 2010). Rencana strategis akan membantu sebuah organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan, sehingga mengoptimalkan pencapaian objektif, serta dapat menempatkan organisasi pada posisi yang optimal di dalam lingkungan yang lebih kompetitif (Van Grembergen & De Haes 2006). Rencana strategis dapat membantu organisasi dalam merumuskan sebuah strategi yang lebih baik, melalui pendekatan yang lebih sistematis, logis dan rasional (David 2006). Penyusunan recana strategis didasarkan pada hasil pengamatan dan telaah, dengan melakukan analisis terlebih dahulu, untuk menghadapi sebuah situasi dan kondisi yang kemungkinan dapat berubah dengan cepat. Sehingga manajemen rumah sakit memiliki kemampuan untuk menyesuaikan segala kemungkinan dan perubahan yang ada (Suarez et al. 2016). Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan, harus mampu mengantisipasi perubahan dan menjadi organisasi yang fleksibel, mudah
menerima masukan, memiliki layanan yang berkualitas, serta dapat memanfaatkan peluang yang ada (Wiku 2008). Selain itu, dalam perubahan lingkungan strategis organisasi dan perkembangan teknologi, akan mendorong sluruh staff untuk dapat mengantisipasi paradigma baru dengan upaya peningkatan manajemen dan pelayanan yang lebih baik (Baskerville et al. 2015). Beberapa hal yang harus menjadi perhatian, adalah bahwa dalam mengelola sebuah institusi pelayanan kesehatan, memerlukan adanya menajemen dan penguasaan teknologi yang baik, serta rencana yang matang (Winter et al. 2001). Penyusunan rencana strategis merupakan pendorong, serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan pembangunan harus disertai oleh penguasaan teknologi yang didukung kecepatan arus data dan informasi (Ginter et al. 2007). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, bahwa secara umum pemanfaatan SI/TI di lingkungan Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI relatif kurang optimal dan belum menunjukan arah pengembangan sistem informasi yang baik. Beberapa kelemahan antara lain adalah pemanfaatan sistem informasi masih belum optimal, beberapa sistem yang ada ternyata kurang sesuai dengan kebutuhan manajemen, pengembangan SI/TI yang masih belum terencana dengan baik, serta belum ditunjang oleh sistem manajemen dan proses kerja yang efektif dan belum adanya rencana strategis untuk pengembangan SI/TI. Belum adanya rencana strategis SI/TI, juga akan berdampak pada akselerasi dan efektifitas dalam pengembangan SIM-RS yang diharapkan dapat menunjang proses pelayanan rumah sakit dan terintegrasi dengan kepentingan pemerintah, yang merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan (SIK). Selain itu, kebutuhan akan akses data dan informasi yang cepat dan akurat, mengharuskan rumah sakit untuk dapat menyediakan fasilitas SI/TI yang sesuai dengan standar pemerintah dan lembaga akreditasi rumah sakit, karena saat ini SI/TI merupakan komponen penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen di rumah sakit. Untuk membuat rencana strategis SI/TI yang baik, maka diperlukan suatu kerangka kerja yang selaras dengan strategi bisnis organisasi dan dapat membantu optimalisasi peran strategis SI/TI dan meningkatkan value organisasi.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belum adanya Renstra SI/TI yang jelas dan terarah, mengakibatkan seluruh kebijakan manajemen tentang SI/TI, diambil secara subjektif dan tanpa acuan yang jelas. Maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana menganalisis permasalahan pengembangan SI/TI dan menyusun rencana strategis sistem informasi dan teknologi informasi (Renstra SI/TI), yang nantinya dapat mendukung manajemen dalam proses pengambilan keputusan di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI ?
C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum Tujuan penelitian ini, adalah untuk menyusun sebuah perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi (Renstra SI/TI), yang dapat digunakan untuk dasar pengembangan SI/TI yang sesuai dengan rencana strategis organisasi, serta visi dan misi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI, dengan menggunakan pendekatan metode Ward and Peppard dan IT Balanced Scorecard.
2.
Tujuan Khusus a.
Menyusun analisis lingkungan internal, eksternal, permasalahan dan kebutuhan SI/TI organisasi.
b.
Menyusun renstra SI/TI yang dapat mendukung proses bisnis organisasi dan berjalan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI
c.
Menyusun arah dan strategi dari pengembangan SI/TI di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI pada masa mendatang.
D. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Peneliti Sebagai sarana penerapan ilmu dan teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah, serta menambah wawasan bagi peneliti.
2.
Bagi Institusi Rumah Sakit a. Sebagai bahan masukan untuk arah pengembangan SI/TI di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI, sehingga dapat dilakukan secara berkelanjutan di waktu yang akan datang. b. Sebagai sarana agar SI/TI bisa mendukung proses bisnis organisasi dan berjalan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI. c. Sebagai bahan masukan manajemen, untuk mengetahui aplikasi yang akan digunakan pada masa mendatang dan untuk medaptkan gambaran tentang prioritas investasi yang akan dilakukan di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI. d. Sebagai bahan masukan manajemen, untuk
membuat kebijakan
rekruitmen dan pelatihan SDM, yang nantinya dapat menunjang penggunaan SI/TI di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI. 3.
Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan referensi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, serta sarana untuk mengevaluasi kesesuaian penerapan ilmu dan teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah.
E. Keaslian Penelitian Dari hasil penelusuran yang sudah dilakukan peneliti, yang serupa dengan penelitian “Perancangan Rencana Strategis Sistem Informasi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI Menggunakan Pendekatan Metode Ward and Peppard dan IT Balanced Scorecard” sebagai berikut : 1.
Penelitian yang dilakukan oleh (Wibowo 2015), melakukan penelitian yang berjudul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Pendekatan Ward and Peppard dan IT Balanced Scorecard (Studi Kasus : Dinas
Perhubungan, Penyusunan
Komunikasi rencana
Dan
strategis
Informatika dalam
Kabupaten
penelitian
ini,
Cilacap)”.
menggunakan
penggabungan metode Ward and Peppard dan IT Balanced Scorecard. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa perencanaan strategis yang dihasilkan dapat lebih terstruktur dan menghasilkan analisis strategis, perencanaan, portofolio dan tahapan implementasi. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh (Jaana et al. 2012), melakukan penelitian yang berjudul “IT Strategic Planning in a Pediatric Hospital: Overview of the Process and Outcomes”. Proses perencanaan strategis dalam penelitian ini, dilakukan dengan analisis lingkungan internal dan eksternal bisnis SI dan TI. Selanjutnya dilakukan analisa kekuatan bersaing, analisa SWOT, analisa value chain dan analisa critical success factors (CSFs). Berdasarkan hasil penelitian ini, Care Pediatric Hosptal in Ontario membutuhkan beberapa Sistem Informasi, salah satu yang terpenting adalah Sistem Informasi Manajemen Kontrol dan Decission Support System yang bersifat strategis, dengan harapan memberikan dampak yang signifikan dan meningkatnya kualitas pelayanan di Care Pediatric Hosptal in Ontario.
3.
Penelitian yang dilakukan oleh (Wahyudi 2008), melakukan penelitian yang berjudul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Rumah Sakit Umum Daerah : Studi Kasus Pada RSUD Kabupaten Bangli”. Metode perencanaan strategis dalam penelitian ini, mengacu pada metode John Ward. Hasil penelitian ini adalah portofolio aplikasi yang dibutuhkan RSUD Bangli, yaitu terdapat 14 aplikasi SI yang dibutuhkan berdasarkan hasil analisa BSC dan CSF. Untuk membuat skala prioritas pembangunan dan pengembangan SI, digunakan model matrik aplikasi dari McFarlan, sehingga bisa disusun rencana implementasi.
4.
Penelitian yang dilakukan oleh (Irmayani 2015), Penelitian Yang Berjudul “Pengembangan Rencana Strategis Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi (RENSTRA SI/TI) Sebagai Pendukung Manajemen Di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam Kebupaten Deli Serdang”. Penyusunan rencana strategis dalam penelitian ini, menggunakan penggabungan metode
Ward And Peppard. Jenis penelitiannya merupakan action research, yaitu collaborative action research. Hasil penelitian ini adalah portofolio TI yang dibutuhkan, renstra SI/TI, tata kelola SI/TI, pembuatan SOP SI/TI dan rencana pengembangan modul aplikasi. 5.
Penelitian yang dilakukan oleh (Mueller et al. 2009), melakukan penelitian yang berjudul “An Interactive Strategic Information Management Plan to Integrate Strategic and Tactical Information Management in Hospitals”. Metode perencanaan strategis dalam penelitian ini, mengacu pada metode John Ward and Peppard. Hasil penelitian ini adalah mengintegrasikan rencana
strategis
sistem
informasi
manajemen
dengan
pelaksanaan
pengembangan sistem dan teknologi informasi di rumah sakit, yang berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan yang ada. Selain itu, dalam menyusun portofolio aplikasi yang dibutuhkan, menggunakan analisa Value Chain dan CSF.