BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan
untuk
menyelenggarakan
upaya
pelayanan
kesehatan
perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat (Kemenkes RI, 2013). Setiap fasilitas kesehatan memiliki berbagai bagian pelayanan yang saling berkesinambungan satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri, termasuk rumah sakit. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik kuratif
maupun
rehabilitatif (Budi, 2011). Setiap pelayanan harus saling melengkapi demi terciptanya kualitas pelayanan yang baik untuk penyembuhan pasien. Menurut UU nomor 36 tahun 2014, jenis tenaga kesehatan terdiri dari beberapa macam. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam tenaga medis adalah dokter. Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam tenaga keperawatan adalah perawat. Perekam medis termasuk dalam tenaga keteknisian medis. Dalam peningkatan kualitas mutu pelayanan, hubungan antar tenaga kesehatan dalam satu fasilitas kesehatan juga harus baik. Salah satunya hubungan antara perekam medis dengan dokter dan perawat. Petugas rekam medis bertugas mengisikan data sosial pasien, sedangkan dokter dan perawat bertugas mengisikan data medis pasien. Apabila kedua belah pihak melakukan tugasnya dengan baik, maka kualitas rekam medis di rumah sakit tersebut menjadi baik dan kualitas rumah sakit itu akan menjadi baik pula. Untuk mengetahui kualitas rekam medis dalam suatu rumah sakit, dapat dilakukan dengan penilaian oleh tenaga medis yaitu dokter dan perawat terhadap pelayanan rekam medis yang disebut dengan penilaian internal. Menurut SK Menkes Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, batas waktu pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan adalah ≤10 menit. Apabila melebihi batas waktu, maka akan mengganggu jalannya pelayanan di rumah sakit tersebut. Untuk data
1
2
sosial pada rekam medis rawat jalan, tidak terlalu banyak item yang terdapat pada formulir rawat jalan sehingga meminimalisasi ketidaklengkapan data sosial pasien. Akan tetapi, masih terdapat masalah yang dihadapi yaitu pengambilan berkas rekam medis pasien yang tidak sesuai dengan apa yang diminta oleh dokter dan perawat sehingga data sosial pasien berbeda dengan kebutuhan dokter dan perawat. Selain kedua hal tersebut, diperlukan juga adanya sikap yang baik dari petugas yang bersangkutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Tidak jauh berbeda dengan rumah sakit pada umumnya, rekam medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga masih sering terjadi permasalahan-permasalahan yang dikeluhkan oleh perawat dan dokter di rumah sakit tersebut. Berdasarkan hasil observasi penulis ketika melakukan kerja pengabdian, hal yang sering dikeluhkan oleh dokter dan perawat hampir sama dengan penelitian Shidiq (2014), yaitu pendistribusian rekam medis yang lama. Berdasarkan penelitian Shidiq (2014), tingkat kepuasan perawat bangsal terhadap peran dari perekam medis ditinjau dari 5 (lima) dimensi yaitu penampilan (tangible), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), kepastian (assurance) serta empati (empathy) berada dalam kategori puas. Akan tetapi, masih terdapat beberapa keluhan perawat bangsal terhadap pelayanan rekam medis pada penelitian tersebut antara lain pendistribusian berkas yang memakan waktu lama, keterisian data sosial yang tidak lengkap, maupun sikap petugas rekam medis terhadap petugas medis yang kurang baik. Selain itu, dikarenakan penelitian dilakukan di poliklinik maka ada sedikit perbedaan dengan penelitian Shidiq (2014) yang melakukan penelitian di bangsal. Perbedaannya yaitu item data sosial pasien pada berkas rawat jalan lebih sedikit dbandingkan berkasa rawat inap sehingga berbeda pula permasalahan yang dihadapi. Jika pada penelitian sebelumnya keluhan perawat seputar keterisian berkas rekam medis yang tidak lengkap, maka untuk penelitian ini penulis melihat masalah berupa kesalahan dalam pengambilan berkas rekam medis yang tidak sesuai dengan permintaan dokter dan perawat sehingga banyak data sosial yang tidak sesuai dengan kebutuhan dokter dan perawat. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam pelayanan petugas poliklinik kepada pasien, karena permasalahan-
3
permasalahan tersebut dapat mengganggu pelayanan petugas poliklinik kepada pasien. Selain itu, dilihat dari nilai estetika, masih terdapat berkas rekam medis yang tidak tertata secara rapi sehingga memungkinkan adanya formulir rawat jalan dari berkas rekam medis yang hilang dari map berkas tersebut. Pelayanan rekam medis yang tidak sesuai dengan kebutuhan dokter dan perawat dapat membuat pelayanan di rumah sakit tersebut menjadi terhambat sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan di rumah sakit tersebut. Dengan adanya permasalahan di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Kepuasan Dokter dan Perawat Poliklinik Terhadap Pelayanan Rekam Medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis susun, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan rumusan masalah “Bagaimana tingkat kepuasan dokter dan perawat poliklinik terhadap pelayanan rekam medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga?” C. Tujuan 1. Tujuan Umum : Menganalisis kualitas pelayanan rekam medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. 2. Tujuan Khusus : a.
Menganalisis tingkat kepuasan dokter dan perawat poliklinik terhadap pelayanan rekam medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
berdasarkan
dimensi
kualitas
pelayanan
tangible
(penampilan). b.
Menganalisis tingkat kepuasan dokter dan perawat poliklinik terhadap pelayanan rekam medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga berdasarkan dimensi kualitas pelayanan reliability (keandalan).
c.
Menganalisis tingkat kepuasan dokter dan perawat poliklinik terhadap pelayanan rekam medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
4
Purbalingga berdasarkan dimensi kualitas pelayanan reponsiveness (ketanggapan). d.
Menganalisis tingkat kepuasan dokter dan perawat poliklinik terhadap pelayanan rekam medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga berdasarkan dimensi kualitas pelayanan assurance (kepastian).
e.
Menganalisis tingkat kepuasan dokter dan perawat poliklinik terhadap pelayanan rekam medis di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga berdasarkan dimensi kualitas pelayanan empathy (empati).
D. Manfaat 1. Bagi Institusi Pendidikan : a. Memberikan bahan penelitian dan pertimbangan dalam penelitian berikutnya bagi mahasiswa.
b. Membantu menciptakan perekam medis yang profesional dan kompeten untuk memajukan program pendidikan. c. Sebagai gambaran dan tolak ukur dalam pengembangan institusi di bidang pendidikan. 2. Bagi Rumah Sakit : a. Memberikan saran dan kritik yang membangun dari mahasiswa yang melaksanakan penelitian guna menunjang tercapainya visi rumah sakit. b. Sebagai bahan evaluasi bagi rumah sakit untuk memajukan kualitas rumah sakit, terutama kualitas asuhan pelayanan rekam medis di rumah sakit. c. Sebagai tolak ukur dan masukan rumah sakit dalam pengembangan institusi di bidang kesehatan demi kemajuan dan kelancaran pelayanan pasien. 3. Bagi Mahasiswa : a. Memberikan kesempatan dalam membandingkan teori yang telah dipelajari pada saat perkuliahaan dengan pelaksanaan di rumah sakit. b. Menambah pengetahuan dan wawasan sebelum terjun langsung sebagai karyawan atau staf rekam medis.
5
c. Mampu menganalisis kualitas pelayanan rekam medis di rumah sakit yang diteliti. E. Keaslian 1. Teguh Umar Shidiq (2014) dengan judul “Tingkat Kepuasan Perawat Bangsal Terhadap Pelayanan Petugas Rekam Medis di RSJD Dr. RM Soejarwadi Provinsi Jawa Tengah”. Hasil dari penelitian tersebut adalah tingkat kepuasan perawat terhadap peran dari perekam medis ditinjau dari dimensi keadalan (reliability) berada dalam kategori puas (74%), dimensi daya tanggap (responsiveness) berada dalam kategori puas (64%), dimensi jaminan (assurance) berada dalam kategori puas (62%), dimensi empati (emphaty) berada dalam kategori puas (58%), dan dimensi bukti langsung (tangibles) berada dalam kategori puas (76%). Harapan perawat kedepannya terhadap pelayanan petugas rekam medis meliputi: petugas rekam medis diharapkan mampu menjalankan prosedur pelayanan yang tepat, mampu memberikan pelayanan secara cepat dan tepat,
tanggap/respon
meningkatkan
terhadap
kepercayaan
keluhan
tentang
dari
perawat,
kemampuannya
kepada
dapat para
perawat, mampu memberikan rasa aman dalam berkomunikasi dengan para perawat, mampu memberikan pelayanan dengan sopan dan ramah, dapat memberikan dukungan yang memadai (kelengkapan berkas rekam medis) dari petugas rekam medis dalam melaksanakan tugas dengan baik kepada para perawat, dapat memahami kebutuhan perawat, dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada perawat, mampu menangani masalah
(berkas
rekam
medis)
yang
dihadapi
perawat,
dapat
berpenampilan rapi dan professional, dan diharapkan lebih murah senyum kepada para perawat. Persamaan penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian tersebut adalah kedua penelitian membahas mengenai penilaian mutu terhadap pelayanan rekam medis berdasarkan tingkat kepuasan petugas medis. Perbedaan dari kedua penelitian tersebut adalah lokasi penelitian, metodologi dan populasi-sampel. Lokasi penelitian tersebut dilakukan di RSJD Dr. RM Soejarwadi Provinsi Jawa Tengah, sedangkan penelitian penulis akan dilakukan di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Metodologi dari penelitian tersebut
6
adalah penelitian kualitatif, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Untuk subjek dan objek yang digunakan penelitian tersebut hanya perawat bangsal, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan populasi yaitu petugas medis dengan sampel penelitian yaitu dokter dan perawat poliklinik. 2. Nani Dwi Jayati (2014) dengan judul “Tingkat Kepuasan Keluarga Pasien Terhadap Pelayan Pendaftaran Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2014”. Hasil dari penelitian tersebut adalah Tingkat kepuasan secara keseluruhan telah mencapai 87,70% dengan tingkat kesesuaian penilaian keseluruhan bernilai negatif. Dalam pengujian ini terdapat perbedaan penilaian antara harapan dan kenyataan dan atribut yang mempengaruhi penilaian sebagian besar ialah atribut yang termasuk dalam dimensi realibility dan responsiveness. Persamaan dari penelitian tersebut adalah keduanya meneliti tentang tingkat kepuasan.
Selain
itu,
metodologi
yang
digunakan
juga
sama,
menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Perbedaan dari kedua penelitian terletak pada sampel dan lokasi penelitian. Sampel pada penelitian tersebut adalah 100 keluarga pasien, sedangkan sampel pada penelitian yang akan dilakukan adalah dokter dan perawat poliklinik. 3. Anekelita Noviandine (2013) dengan judul “Kepuasan Pasien Jamkesmas Terhadap Pelayanan Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten”. Hasil dari penelitian tersebut adalah Tingkat kepuasan tertinggi adalah dimensi empathy (67%) dan tingkat kepuasan terendah adalah dimensi assurance (56%). Ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kepuasan pasien berdasarkan jenis pekerjaan dan pendidikan pasien. Persamaan antara kedua penelitian adalah meneliti tentang tingkat kepuasan terhadap pelayanan rekam medis serta metodologi penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan rancangan cross sectional. Perbedaan dari kedua penelitian terletak pada sampel dan lokasi penelitian.
7
F. Gambaran Umum Rumah Sakit 1.
Sejarah RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Berdasarkan Buku Profil RSUD dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, rumah sakit ini pada awalnya merupakan rumah sakit Zendig yang didirikan oleh Belanda yang berlokasi di Dukuh Trenggiling, Desa Kalikajar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Kemudian Rumah Sakit tersebut diserahkan kepada Pemerintah Indonesia. Pada tahun 1979, Gubernur Jawa Tengah Soeparjo Roestam menganjurkan agar pindah lokasi, karena lokasi sudah tidak memadai. Pada tahun 1981, mulai dibangun gedung RSUD Purbalingga di lokasi yang baru di Kelurahan Kembaran Kulon, Kecamatan Purbalingga. Pada tahun 1983, RSUD Purbalingga ditetapkan sebagai rumah sakit kelas C dengan SK.Menkes.No.23/Menkes/VI/1983. Pada tanggal 5 Mei 1986 secara resmi seluruh kegiatan RSUD Purbalingga pindah ke lokasi yang baru di Jl. Tentara Pelajar No.22 Kelurahan Kembaran Kulon, Kecamatan Purbalingga. Kemudian pada tanggal 1 Mei 2010, RSUD Purbalingga resmi berubah nama menjadi RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
2. Visi Rumah Sakit Terwujudnya RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga sebagai pusat pelayanan kesehatan rujukan yang mandiri dan bermutu tinggi pada tahun 2015. 3. Misi Rumah Sakit Mewujudkan sarana pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat dan memberikan pelayanan yang profesional, efisien, efektif, dan memuaskan semua pihak. 4. Motto Rumah Sakit Senyumku kesembuhanmu. 5. Fasilitas Pelayanan a.
Pelayanan Rawat Jalan 1) Klinik Spesialis Dalam 2) Klinik Spesialis Bedah 3) Klinik Spesialis Bedah Anak 4) Klinik Spesialis Bedah Tulang
8
5) Klinik Spesialis Anak 6) Klinik Spesialis Obsgyn 7) Klinik Spesialis Syaraf 8) Klinik Spesialis Mata 9) Klinik Spesialis Kulit & Kelamin 10) Klinik Spesialis THT 11) Klinik Gigi 12) Klinik Gizi 13) Klinik Fisiotherapy 14) Klinik Psikologi dan VCT 15) Klinik Akupuntur 16) Klinik Okupasi Terapi 17) Klinik Umum b.
Pelayanan Gawat Darurat
c.
Pelayanan Rawat Inap
d.
Pelayanan ICU (Intensive Care Unit)
e.
Pelayanan Kamar Bersalin
f.
Pelayanan Bedah Sentral
g.
Pelayanan Laboratorium dan Bank Darah
h.
Pelayanan Radiologi
i.
Pelayanan Farmasi
j.
Pelayanan Ambulance
k.
Pemulasaraan Jenazah
6. Performance Tabel 1. Performance RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun Tahun Tahun Tahun Indikator 2012 2013 2014 2015 BOR 76,65 % 77,22 % 78,24% 71,99% LOS 3,97 hari 3,61 hari 3,66 hari 3,72 hari TOI 1,21 hari 1,05 hari 1,00 hari 1,44 hari GDR 4,41% 3,19% 3,60% 4,31% NDR 1,95% 1,46% 1,84% 2,24% BTO 70,02 kali 78,85 kali 79,07 kali 70,77 kali Sumber : Buku Profil RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga