BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena olahraga dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tubuh, serta akan dapat berdampak kepada kinerja fisik tubuh serta dapat mencegah terjadinya penuaan dini. Berolahraga secara teratur akan dapat memberi rangsangan kepada semua sistem tubuh sehingga dapat mempertahankan tubuh tetap dalam keadaan sehat. Salah satu olahraga yang banyak di gemari pada remaja, orang dewasa, dan anak-anakadalah permainan futsal. Olahraga adalah aktifitas fisik yang memiliki tujuan tertentu dan dilakukan dengan aturan–aturan tertentu secara sistematis seperti adanya aturan waktu, target denyut nadi, jumlah pengulangan gerakan dan lain– lain dilakukan dengan mengandung unsur rekreasi serta memiliki tujuan khusus tertentu (Irwansyah, 2006). Olahraga yang dianggap sebagi olahraga kompetisi memerlukan berbagai kelebihan untuk menggapai kemenangan baik dari kekuatan, kecepatan, ketahanan, keseimbangan dan keahlian. Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu futbol(sepakbola) dan sala(ruangan), yang jika digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam Ruangan”. Permainan futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu dengan memanipulasi bola menggunakan kaki (Murhananto, 2008). Olahraga futsal merupakan olahraga futsal mini yang dilakukan dalam ruangan dengan panjang lapangan 38-42 meter dan lebar 15-25 meter. Dimainkan oleh 5 orang pemain termasuk dengan penjaga gawang. Futsal merupakan permainan yang cepat dengan waktu yang pendek dan ruang gerak yang sempit. Hal ini menuntut pemain untuk melatih
kecepatan,
kegesitan
(agility)
dan
kelincahan.
Setelah
mematangkan latihan fisik, pelatih mengajarkan skill dan tekhnik
1
2
penguasaan bola seperti mengontrol, passing, shooting, dribbling dan heading(Tenang, 2013). Futsal adalah cabang olahraga permainan yang diadopsi dari permainan sepakbola, oleh karena itu teknik dasar bermain futsal tidak berbeda dengan teknik dasar bermain sepak bola. Adapun komponenkomponen yang meyebabkan pemain futsal bermain secara baik antara lain berlari (running) yang merupakan suatu gerakan melangkah denga cepat sampai dimana terdapat gerakan kedua kaki mwlayang diudara, melompat atau menyudul (jumping/heading) yaitu menyundul bola dalam perebutan bola diudara karena seorang pemain perlu melompat untuk dapat lebih dahulu menyundul bola daripada lawan, menendang (kicking) yang merupakan bagian penting dari futsal yaitu passing atau shooting, menggiring bola (dribble) sangat pentig karea kunci kemenangan pemain futsal yang digunakan untuk menggiring bola dan melewati lawan, menahan bola (trapping) dalam permainan futsal bertujuan menerima bola baik bola mendatar atau bola melambung. Disamping itu pemain futsal harus memiliki kelincahan yang baik dikarenakan karakter pemain futsal yag memiliki pergerakan arah bola yang cepat dan luas lapangan yang sempit sehigga pemain futsal wajib memiliki kelincahan. Pemain futsal yang professional harus memiliki kemampuan yang baik dan prima. Dalam olahraga futsal professional, seorang atlet profesional di haruskan untuk menguasai teknik-teknik bermain futsal yang baik, hal tersebut dibutuhkan untuk menunjang dan mengembangkan kemampuannya dalam bermain futsal. Kemudian pemain professional harus memiliki fisik yang kuat untuk menjaga konsistensi dalam permainannya di dalam tim, itu semua dituntut untuk di miliki oleh para atlet karena jadwal yang padat dalam setiap musim kompetisi futsal professional. Menendang adalah salah satu teknik yang sangat penting dalam olaharaga futsal, hal tersebut mutlak dibutuhkan untuk para atlet agar bisa mengembangkan permainannya dalam pertandingan.
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi biomekanik futsal adalah daya tahan, daya tahan digunakan pada saat permainan futsal terutama pada saat melakukan gerakan-gerakan berlari, melompat dan passing, daya tahan otot dalam waktu yang sedang. Kekuatan juga mempengaruhi karena kekuatan dibutuhkan untuk gerakan-gerakan berlari, melompat, dan shooting dan penjagaan terhadap lawan. Kecepatan biasanya dipakai untuk lari dan kecepatan yang dipakai adalah kecepatan siklis. Selain itu koordinasi juga digunakan untuk gerakan shooting, dan passing untu menyempurnakan antara gerakan kaki dan tangan. Fleksibilitas digunakan untuk gerakan yang gesit untuk menerobos pertahanan lawan, dan daya ledak diguakan untuk menendang dan menahan bola. Pada permainan futsal, stabilisasi memiliki peran yang cukup penting untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan. Hal ini dikarenakan dengan karakteristik permainan futsal yang cepat dan terus bergerak, dimana seseorang yang melakukan pergerakan yang lebih stabil, akan memiliki peluang mencetak gol lebih banyak, yang pada akhirnya akan memenangkan pertadingan. Di dalam permainan futsal stabilitas diperlukan untuk menjaga kestabilan tubuh untuk menerima operan dan memasukan bola ke gawang tim pada saat menyerang, mengubah arah gerakan dengan cepat ketika kembali ke posisi masing-masing. Stabilitas suatu anggota gerak tidak terlepas hanya pada sebatas komponen stabilisasi aktif maupun pasif, namun bentuk sendi serta struktur pembentuk persendian tersebut.Salah satu sendi yang memiliki beban kerja yang cukup besar adalah sendi ankle (ankle joint) yang merupakan suatu anggota gerak dengan mobilitas yang tinggi dan mudah mengalami cidera. Sehingga tanpa di sadari kondisi sendi ankle yang tidak stabil, penggunaan alas kaki yang tidak sesuai, berjalan pada permukaan yang tidak rata dan keras, dan mobilitas yang tinggi dari sendi ankle dapat memicu terjadinya cidera pada sendi ankle. Dalam permainan futsal ankle harus memiliki kestabilan yang cukup baik, karena ankle salah satu pusat untuk menjaga keseimbangan tubuh, karena pada saat passing atau shooting kedua ankle memiliki
4
pergerakan yang berbeda, jika saat menendang salah satu ankle ada yang menstabilkan posisi tubuh dan salah satu lagi untuk memberikan kontraksi sehingga
mengakibatkan
pergerakan
ankleuntuk
passing
ataupun
shooting.Ankle yang tidak stabil disebabkan karena adanya sensorimotor deficit yang dapat menimbulkan turunnya tonus postural, terjadi kelemahan otot dan menurunnya propioceptif, sehingga knee dan core stability berperan akan terjadinya peningkatan stabilitas pada ankle. Dengan meningkatnya stabilisasi dan control postur diharapkan stabilisasi anggota gerak tubuh meningkat terutama anggota gerak bawah (ankle) yang menjadi tumpuan berat tubuh pada saat berdiri maupun berjalan. Latihan Stabilitas adalah suatu bentuk yang dilakukan dengan mengembangkan control area proksimal tubuh yang stabil yang di tandai dengan respon bebas dan dapat diberikan beban tahanan yang berubahubah. Karena stabilitas berperan untuk menahan segmen tubuh tidak bergerak. Ada beberapa latihan stabilitas yang dapat diberikan pada pemain futsal yaitu dengan latihancalf raises dan resistance band ankle dan latihan wobble board. Wobble board merupakan suatu alat yang berupa papan berbentuk bulat setegah lingkaran yang mempuyai permukaan tidak rata, sehingga alat ini sering disebut papan keseimbangan. Latihan ini ditujukan untuk melatih propioceptif dan koordinasi agak semakin baik dan dapat meningkatkan stabilisasi ankle. Latihan calf raise dilakukan dengan lutut lurus atau menekuk lutut sedikit
hanya
selama
peregangan,
dan
megangkat
tumit
denga
memperpanjang pergelangan kaki setinggi mungkin secara berulang. Latihan ini menggunakan beban dari dalam tbuh sendiri. Latihan calf raise pada ankle ditujukan untuk memulihka sendi gerak dan fleksibilitas otot, meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan serta meningkatkan stabilisasi ankle.
5
Latihan resistance band ankle adalah bentuk latihan yang dilakukan dari bahan yang elastis dan memungkinkan orang dengan mudah untuk melakukan latihan ini. Latihan ini ditujukan untuk meningkatkan kekuatan, modalitas, fungsi, dan menguragi nyeri sendi. Pengukuran stabilisasi dapat menggunakan single leg six meter timed hopalat ukur ini digunakan untuk mengukur stabilisasiankle.Dari latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul “Perbedaan Efektifitas Latihan Wobble board Dengan Latihan Calf raise Pada Latihan Resistance band ankle Terhadap Stabilisasi Ankle Pada Pemain Futsal”.
B. Identifikasi Masalah Stabilisasi suatu anggota gerak tidak terlepas hanya pada sebatas komponen stabilisasi aktif maupun pasif, namun bentuk sendi serta struktur pembentuk persendian tersebut.Salah satu sendi yang memiliki beban kerja yang cukup besar adalah sendi ankle yang merupakan suatu anggota gerak dengan mobilitas yang tinggi dan mudah mengalami cidera. Sehingga tanpa di sadari kondisi sendi ankle yang tidak stabil, penggunaan alas kaki yang tidak sesuai, berjalan pada permukaan yang tidak rata dan keras, dan mobilitas yang tinggi dari sendi ankle dapat memicu terjadinya cidera pada sendi ankle.Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi stabilisasi ankle pada umumnya adalah kelemahan otot, penurunan keseimbangan, penurunan tonus otot, adanya trauma, adanya injury juga dapat mempengaruhi stabilitas ankle. Sendi ankle merupakan salah satu regio yang berperan penting untuk mempertahankan stabilisasi saat bermain futsal, karena ankle merupakan
salah
satu
regio
yang
memiliki
konstribusi
dalam
keseimbangan tubuh, pada saat jongkok, berjalan, berdiri dan berlari. Apabila ankle mengalami cidera, maka akan mengganggu kestabilan saat bermain futsal. Fungsi kaki sebagai kompleks dengan kontribusi dari talocrural , subtalar , dan inferior sendi tibiofibular.
6
Wobble board exercise merupakan salah satu latihan untuk merangsang propioseptif pada ankle, terutama mechanoreseptor dan mengaktivasi reqruitment motor unit. Latihan ini menciptakan gerakan ke segala arah pada kaki ketika berdiri diatas wobble board, sama seperti ketika kaki berada pada kondisi berjalan, berlari ataupun melompat. Pada latihan menggunakan wobble board otot dari kaki berpengaruh besar dalam menjaga stabilitas tubuh agar tetap seimbang. Dimana dalam latihan ini harus terdapat koordiasi yang baik antara kekuatan otot, fleksibilitas, proproceptive serta otot-otot tungkai (Permannente, 2009). Calf raise merupakan latihan yang digunakan untuk meningkatkan stabilisasi ankle, latihan ini mengguakan beban dari dalam tubuh sendiri, dengan memaksimalkan kekuatan otot sehingga pada otot terjadi peningkatan tonus otot, yang berpengaruh pada peningkata kekuatan otot. Latihan calf raise pada saraf juga dapat mengaktivasi saraf sehingga propioseptif juga meningkat, maka dengan latihan ini akan menghasilkan suatu performance yang lebih baik. Resistance band merupakan suatu alat yang berupa karet panjang dan sedikit lebar serta mempunyai fleksibilitas tinggi yang dapat digunakan untuk membantu proses latihan isotonik sebagai tahanan untuk melatih stabilisator sendi ankle. Dengan melakukan latihan wobble board, latihancalf raisedanresistance band ankle diharapkan sendi semakin stabil meningkatkan kekuatan otot untuk stabilisasi nya.
C. Rumusan Masalah Dari pembatasan masalah tersebut, penelitian merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah penambahan latihan wobble boardpada latihanresistance band ankle dapat mempengaruhi stabilisasi ankle pada pemain futsal? 2. Apakah penambahan latihan calf raisepada latihan resistance band ankle dapat mempengaruhi stabilisasi ankle pada pemain futsal?
7
3. Apakah ada perbedaan efektifitas pada latihan wobble board dan resistance band ankle dengan calf raise dan resistance band ankle terhadap stabilisasi ankle pada pemain futsal?
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui apakah ada perbedaan efektifitas pada latihancalf raise dan resistance band ankle dengan wobble board dan resistance band ankle terhadap stabilisasi ankle pada pemain futsal
2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui apakah pengaruh penambahanlatihan calf raisedan resistance band ankledapat mempengaruhi stabilisasi ankle pada pemain futsal. b. Untuk mengetahui apakah pengaruh penambahan latihan wobble board dan resistance band ankle dapat mempengaruhi stabilisasi ankle pada pemain futsal. E. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Peneliti a. Peneliti
ingin
penambahan
mengetahui
latihan
wobble
bagaimana
manfaat
boarddengan
calf
pemberian raisepada
latihanresistance band ankleterhadap stabilisasi ankle pada pemain futsal. b. Untuk membuktikan perbedaan pengaruh penambahan latihan wobble board dengan calf raise pada latihan resistance band ankle pada pemain futsal.
8
2. Bagi Sejawat Fisioterapis Untuk menambah pengetahuan manfaat dari pemberian penambahan latihan wobble boarddengan calf raisepada latihanresistance band ankle terhadap stabilisasi anklepada pemain futsal.
3. Bagi Institusi Pendidikan Dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang membahas hal yang sama.
4. Bagi masyarakat Untuk mendapatkan metoda yang tepat terhadap stabilisasi anklepada pemain futsal.