BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah
sakit
merupakan
institusi
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Ketika rumah sakit berkembang menjadi sebuah rumah sakit dengan jumlah dan jenis kegiatan yang semakin bertambah banyak, maka jumlah data dan informasi yang ada semakin meningkat. Sehingga dibutuhkan suatu sistem untuk membantu proses pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit, demikian hingga pengelolaan data, analisis dan penyajian informasi menjadi lebih baik. Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), yaitu suatu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data rumah sakit (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Sistem informasi rumah sakit terdiri dari sistem informasi billing sistem, sistem informasi farmasi, sistem informasi rekam medis, sistem informasi kepegawaian, sistem informasi keuangan dan akuntansi, sistem informasi summary eksekutif, dan sistem informasi administrator (Rustiyanto, 2011). Rumah sakit sebagai organisasi mempunyai ciri khasnya sendiri, dalam bidang sistem informasi, salah satu ciri khas rumah sakit ialah transaksi data yang sangat tinggi dari hari ke hari, dalam hal ini sumber transaksi ini antara lain instalasi rawat jalan, intalasi rawat inap, farmasi, laboratorium dan lain sebagainya (Nugroho, 2010). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah meliputi berbagai bidang organisasi, salah satunya dalam bidang organisasi kesehatan misalnya rumah sakit. Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu dalam pengumpulan, analisis dan penyajian data secara tepat,
1
2
akurat dan cepat. Hal ini menjadikan faktor pendorong bagi rumah sakit untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dirumah sakit adalah
pada
bidang rekam medis. Pada tahun 2009 sebagai respon atas kebutuhan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif , Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang membuka pelayanan kesehatan non jiwa. Hal ini diperkuat oleh Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, No.HK.03.05/I/441/09 Tentang Ijin Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Umum di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Surat Keputusan ini mengatur rumah sakit untuk membuka pelayanan kesehatan umum sejumlah 15 % dari tempat tidur yang tersedia. Pembukaan pelayanan kesehatan umum atau non jiwa ini menyebabkan meningkatnya jumlah kunjungan pasien pada unit rawat jalan. Meningkatnya kunjungan pasien menyebabkan dokumen rekam medis yang harus disimpan semakin hari semakin banyak, ruangan yang digunakan untuk menyimpan dokumen juga menjadi penuh sesak yang menyebabkan terganggunya proses pengambilan kembali dokumen rekam medis sehingga mengurangi mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Menanggapi hal ini pihak rumah sakit saat ini sedang berencana mengembangkan sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis pada unit rawat jalan yang dilakukan secara elektronik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Keunggulan penggunaan
rekam medis elektronik adalah bahwa data
tersebut dapat disimpan lebih terstruktur dan proses pencarian data jauh lebih mudah dan lebih cepat (Sabarguna & Listiyani, 2008). Rekam medis elektronik merupakan teknologi yang memungkinkan dokter berpraktek secara lebih berkualitas dari pada menggunakan rekam medis berbasis kertas (Miller & Sim, 2004). Rekam medis Elektronik meningkatkan produktivitas dokter selama kunjungan di kantor (Furukawa, 2011). Rekam medis elektronik juga meningkatkan produktivitas ahli klinis pada unit rawat jalan (Adler-Milstein &
3
Huckman, 2013) . Adopsi rekam medis elektronik juga meningkatkan pelayanan pada pasien diabetes pada unit rawat jalan (Mccullough & Christianson, 2013). Pada penelitian lain, tersedianya rekam medis elektronik tentang kesehatan jiwa yang mudah diakses oleh dokter jiwa maupun non dokter jiwa, mampu meningkatkan perawatan klinis (Kozubal et al., 2013). Penggunaan database pada rekam medis elektronik juga mampu mengidentifikasi pasien dengan depresi klinis (Trinh et al., 2011). Rekam medis elektronik memungkinkan dan dapat dikembangkan untuk memanajemen ratusan bahkan ribuan pasien (Fraser et al., 2005). Pada bidang finansial, implementasi rekam medis elektronik memberikan keuntungan investasi yang positif pada organisasi kesehatan, besarnya keuntungan tergantung pada beberapa faktor kunci (Wang et al., 2003). B. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang, maka perumusan
masalahnya adalah
“Bagaimana desain sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis unit rawat jalan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan manajemen unit rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang” sehingga mampu mendukung pengelolaan data dan informasi untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit. C. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi proses penggunaan rekam medis unit rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. 2. Mendeskripsikan input dan output sistem berdasarkan kebutuhan pengguna untuk pengembangan sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis unit rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. 3. Menyusun desain sistem berdasarkan input dan output sistem untuk pengembangan sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis unit rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Desain model yang dimaksud adalah desain database, proses dan user interface.
4
D. Manfaat Penelitian 1. Memberi informasi desain sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, sehingga mampu mendukung pengelolaan data dan
informasi untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit. 2. Hasil penelitian dapat menjadi referensi pustaka bidang desain sistem informasi rumah sakit.
E. Keaslian Penelitian Pada penelitian ini dibahas mengenai desain model berdasarkan input dan output sistem untuk pengembangan sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis unit rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Desain model yang dimaksud adalah desain database, proses dan user interface. Jenis dan desain penelitiannya adalah menggunakan studi kasus deskriptif. Beberapa penelitian sejenis yang pernah dilakukan, memiliki perbedaan pada lokasi penelitiannya, sasaran penelitian, subyek penelitian, serta jenis dan desain penelitiannya. Persamaan dan perbedaan penelitian ini dan penelitian sejenis terdapat pada Tabel 1. Berdasarkan hal tersebut maka keaslian penelitian ini bisa dilihat pada sisi lokasi penelitian, sasaran, subjek dan jenis penelitian.
5
Table 1Tabel
Penulis dan Tahun Benuriadi (2012)
Erman (2008)
Markus (2010)
Judul Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi Laboratorium Klinik di Rumah Sakit Umum Daerah Praya Kabupaten Lombok Tengah Desain Model untuk Pengembangan sistem Informasi Manajemen Program Kesehatan di Dinas Kesehatan Pasaman Barat
Rancangan Database dalam Pengembangan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan pada Klinik Gigi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
1. Keaslian Penelitian
Hasil Prototype sistem informasi laboratorium berdasarkan kebutuhan pengguna
Persamaan Perbedaan Membuat desain 1. Lokasi penelitian model sistem in 2. Sasaran penelitian: formasi laboratorium klinik 3. Rancangan penelitian action research
Desain model input data berdasarkan kebutuhan pengguna, digambarkan menggunakan DAD dan ERD untuk pengembangan sistem berbasis komputer di Dinas Kesehatan Pasaman Barat Desain rekam medis elektronik berdasarkan identifikasi kebutuhan dan analisis sistem
Membuat desain 1. Lokasi penelitian model sistem 2. Sasaran penelitian: informasi Sistem informasi Manajemen Dinkes 3. Jenis penelitian kualitatif
Membuat desain 1. Lokasi penelitian model sistem 2. Cakupan sasaran informasi (desain, implementasi, evaluasi dan pembelajaran) 3. Rancangan penelitian action research
6
Marliana (2012)
Desain Model untuk Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit At-Turots AlIslami Yogyakarta
Puspita (2005)
Analisis dan Desain Sistem Informasi Rumah Sakit (Studi Kasus Instalasi Rawat Jalan RS DR. Sardjito Yogyakarta)
Pembuatan desain , model sistem informasi dengan desain output, desain input, desain model sistem, desain basisdata, desain teknologi, dan desain kontrol Gambaran sistem yang berupa rancangan sistem yang terintegrasi di instalasi rawat jalan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna dan menajemen yang disesuaikan dengan rencana strategis RS DR. Sardjito
Membuat desain 1. Lokasi penelitian model sistem 2. Sasaran penelitian informasi (SIMRS) 3. Subyek penelitian
Membuat desain 1. Lokasi penelitian sistem informasi 2. Sasaran penelitian (SIMRS) 3. Subyek penelitian