BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus melakukan penyempurnaan kurikulum sekolah. Terbitnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, menunjukkan adanya perubahan yang mendasar dalam sistem pemerintahan di Indonesia, dari sentralisasi ke arah desentralisasi. Dengan kata lain, sistem penyelenggaraan pendidikan nasional yang selama ini bersifat sentralistik dengan sendirinya berubah menjadi sistem yang lebih bersifat desentralistik yang memberikan otonomi dalam penyelenggaraan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Otonomi dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut memberikan implikasi terhadap masing-masing daerah untuk mengembangkan pendidikan sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya. Sekolah selain bisa melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan minimal yang bersifat nasional, juga diberi kesempatan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan di mana sekolah itu berada. Dengan demikian akan terdapat variasi baik pengelolaan maupun perolehan pendidikan pada masing-masing sekolah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
1
B. Landasan a. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan c. Permen Diknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi d. Permen Diknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) e. Permen Diknas Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permen Nomor 22 dan 23 tahun 2006. f. Permen Diknas Nomor 6 tahun 2007 tentang Perubahan Permendiknas No. 24 Tahun 2006 g. Permen Diknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan h. Permen Diknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. i. Permen Diknas Nomor 24 tahun 2007 Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama /Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). j. Permen Diknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses k. Edaran Gubernur Provinsi DIY Nomor 532 tahun 1995 tentang muatan lokal wajib Bahasa Jawa l. Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 5A/2010 tentang batik sebagai muatan lokal di sekolah.
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. 2
Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum SMP-BI adalah sebagai berikut. 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral sebagai subyek belajar. Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda baik dari aspek fisik, psikologis, sosial, bakat dan minatnya. Pengembangan kompetensi pesrta didik disesuaikan dengan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Mengakomodasi Kekhasan Kekayaan Alam dan Budaya Indonesia Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan lautan dan hutan hujan tropis yang luas dengan keanekaragam hayati yang sangat tinggi. Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar dan banyak suku dengan bahasa dan kultur budaya yang khas. Indonesia juga memiliki enam agama besar dengan ritual yang unik. Kekayaan alam dan kultur budaya tersebut hendaknya diakomodasikan di dalam pengembangan kurikulum, sehingga menimbulkan rasa bangga bagi peserta didik sebagai Bangsa Indonesia.
3. Mengakomodasi keberagaman dan keterpaduan Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3
4. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Kurikulum SBI dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang mutakhir dan berkembang secara dinamis; oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong
peserta
didik
untuk
mengikuti
dan
memanfaatkan
secara
tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
5. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum SBI dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum SBI mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. Kurikulum SBI SMP mencakup konsep dasar makhluk hidup dan lingkungannya, bumi, dan antariksa.
7. Mendorong belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Pembelajaran mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi pemelajar sepanjang hayat dengan memanfaatkan IT.
8. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum
dikembangkan
dengan
memperhatikan
kepentingan
nasional
dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan 4
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
9. Mengikuti kecenderungan global Kurikulum dikembangkan berdasarkan SNP dan diperkaya dengan standar isi, proses, bahan ajar, ICT, dan penilaian yang digunakan di negara-negara maju. Di samping itu, kesepakatan global di bidang pendidikan, seperti world fit for children, the four pillars of global education,education for all, skills toward twenty first century, dan kepedulian terhadap pertumbuhan penduduk, penyakit menular, bencana alam dan mitigasinya juga menjadi acuan pengembangan kurikulum.
D. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsipprinsip sebagai berikut. 1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. 2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
5
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. 4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). 5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). 6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
E. Tujuan Pendidikan Dasar Tujuan pendidikan dasar adalah untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
6
BAB. II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Visi, Misi Visi dan Misi Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul Visi : “Cerdas Berakhlak Mulia Berkarakter Indonesia” Misi : 1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia bidang pendidikan yang profesional dan berakhlak mulia 2. Meningkatkan kompetensi siswa yang mampu berdaya saing tinggi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi 3. Mewujudkan pemberdayaan seluruh potensi masyarakat melalui lembaga pendidikan, memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan akuntabel 4. Memelihara, mengembangkan, melestarikan seni dan budaya yang mencerminkan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia
Visi, Misi, dan Tujuan SMP Negeri 1 Piyungan Visi : “ UNGGUL DALAM PRESTASI BERDASARKAN IMTAQ DAN BERWAWASAN IPTEK DAN LINGKUNGAN YANG SEHAT, SERTA MENJADI YANG TERBAIK MENUJU SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL “ Indikator : 1. Tersedianya kurikulum dengan muatan kurikulum bertaraf Internasional 2. Terwujudnya pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan 3. Terwujudnya peningkatan proses pembelajaran yang berkarakter bangsa 4. Terwujudnya rencana induk pengembangan fasilitas pendidikan 5. Terwujudnya peningkatan kualitas lulusan 6. Terwujudnya pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) 7. Terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat 8. Tejalinnya program penggalangan pembiayaan 9. Unggul dalam prestasi akademik, non akademik, imtaq dan iptek 7
10. Terlaksananya
pengembangan
implementasi
pembelajaran
MIPA
dan
TIK
menggunakan bilingual. Misi 1. Melaksanakan pengembangan KTSP bertaraf Internasional 2. Meningkatkan sumber daya manusia tenaga pendidik dan kependidikan 3. Melaksanakan pengembangan proses pembelajaran yang bermutu, efisien, relevan berkarakter bangsa serta berdaya saing tinggi 4. Melaksanakan rencana induk pengembangan sarana prasarana pendidikan 5. Meningkatan kualitas lulusan dalam bidang akademik dan non akademik 6. Melaksanakan pengembangan kelembagaan dan manajemen sekolah yang berkualitas. 7. Melaksanakan lingkungan sekolah yang sehat 8. Melaksanakan program penggalangan pembiayaan sekolah 9. Melaksanakan peningkatan prestasi akademik, non akademik, imtaq dan iptek 10. Melaksanakan program pengembangan implementasi pembelajaran MIPA dan TIK menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Tujuan Sekolah SMP Negeri 1 Piyungan pada tahun pelajaran 2012/2013 mempunyai tujuan : 1. Meningkatkan pencapaian nilai rata-rata UN dari 34,32 menjadi 34,52. 2. Meningkatkan peringkat sekolah : a. Tingkat kabupaten Bantul : - Tahun Pelajaran 2011/2012 peringkat 4 dari 113 sekolah - Tahun Pelajaran 2012/2013 peringkat 3 dari 113 sekolah b. Tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - Tahun Pelajaran 2011/2012 peringkat 20 dari 510 sekolah - Tahun Pelajaran 2012/2013 peringkat 19 dari 510 sekolah 3. Menjuarai lomba akademik dan non akademik yang diselenggarakan tingkat kabupaten, propinsi, nasional dan internasional 4. Memiliki Tim Olah Raga yang handal. 5. Memiliki Tim Ansamble musik yang handal 6. Menumbuhkan dan mengembangkan penguasaan ICT secara arif dan edukatif. 8
7. Menumbuhkan dan mengembangkan penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama melalui intensifikasi kegiatan keagamaan sehingga meningkat iman dan taqwanya. 8. Menumbuhkembangkan pemahaman budaya daerah, nasional. 9. Menjalin kerjasama dengan sekolah luar negeri. 10. Melaksanakan manajemen mutu ISO 9001-2008. 11. Sekolah memiliki /mencapai standar pendidikan dan tenaga kependidikan meliputi : semua guru berijazah minimal S1 dan meningkatkan pendidikan guru yang berijazah S-2 mencapai 20 % , telah mengikuti PTBK, semua mengajar sesuai bidangnya. 12. Sekolah memiliki/mencapai standar sarpras/fasilitas sekolah meliputi: semua sarpras, fasilitas, peralatan, dan perawatan memenuhi SPM
B. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika; e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1 Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran No
1.
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
Agama dan
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi 9
No
Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2.
Kewarganega-
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
raan dan
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
Kepribadian
peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3.
Ilmu
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Pengetahuan
pada SMP Negeri 1 Piyungan dimaksudkan untuk
dan Teknologi
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4.
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi
dan
mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik
dalam
kehidupan
individual
sehingga
mampu
10
No
Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran menikmati
dan
mensyukuri
hidup,
maupun
dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. 5.
Jasmani,
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Olahraga dan
pada SMP Negeri 1 Piyungan dimaksudkan untuk
Kesehatan
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
2. Struktur Kurikulum SMP
Struktur kurikulum SMP Negeri 1 Piyungan meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut. a. Kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
11
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP Negeri 1 Piyungan merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit. e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu. Struktur kurikulum dan beban belajar SMP-BI berbeda dengan SSN oleh karena adanya unsur-unsur X yang merupakan pengayaan. Proses pengayaan isi dengan unsur X dilakukan melalui proses penyandingan (benchmarking), adopsi dan adaptasi SI dengan standar isi kurikulum dari negara-negara maju. Sebagai konsekuansinya, beban belajar peserta didik lebih banyak, yaitu menjadi 42 Jam Pembelajaran. Beban belajar SBI merupakan Sistem Paket sebanyak 42 jam pembelajaran/minggu. Satu satuan jam pembelajaran (JP) terdiri atas kegiatan tatap muka selama 40 menit, 40 menit kegiatan penugasan terstruktur, dan 40 menit kegiatan mandiri tidak terstruktur.
12
Tabel 2. Struktur Kurikulum SMP-BI Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu VII
VIII
IX
1. Pendidikan Agama
2
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4
4. Bahasa Inggris
6
6
6
5. Matematika
6
6
6
6. Ilmu Pengetahuan Alam
6
6
6
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
8. Seni Budaya
2
2
2
2
2
2
4
4
4
B. Muatan Lokal
2
2
2
C. Pengembangan Diri
2
2
2
Jumlah
42
42
42
A. Mata Pelajaran
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 10. TIK dan PTD
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
13
C. Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Piyungan
Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan SMP Negeri 1 Piyungan meliputi:
1. Mata Pelajaran
Kelas dan Alokasi Waktu Komponen A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama
VII
VIII
IX
2
2
2
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.
Bahasa Indonesia
5
5
5
4.
Bahasa Inggris
6
6
6
5.
Matematika
8
8
8
6.
Ilmu Pengetahuan Alam
6
6
6
7.
Ilmu Pengetahuan Sosial
5
5
5
8.
Seni Budaya
2
2
2
9.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan TIK dan PTD
2
2
2
4
2
2
10.
B. Muatan Lokal 1.
Bahasa Jawa
2
2
2
2.
PKK
2
2
-
3.
Sablon
4.
Batik
2
C. Pengembangan Diri Jumlah
-
2
2
2*)
2*)
2*)
48
48
48
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
14
2. Muatan Lokal Muatan Lokal adalah merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, tetapi tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Muatan lokal yang dilaksanakan adalah Bahasa Jawa , P K K, Sablon dan Batik.
3. Pengembangan Diri Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah yang dilakukan malalui kegiatan pelayanan konseling dan ekstrakurikuler. Tujuan umum pengembangan diri ini adalah untuk memberikan kesempatan peserta didik mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Tujuan khususnya adalah untuk menunjang pendidikan peserta didik di dalam mengembangkan bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan beragama, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karier, kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian. Teknik pemilihan kegiatan pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler ditentukan oleh sekolah melalui penjaringan minat peserta didik. Peserta didik memilih maksimal dua kegiatan pengembangan diri.
Mengingat hal tersebut di atas, maka ditetapkan beberapa pengembangan diri di SMP Negeri 1 Piyungan yaitu : a. Peningkatan Imtaq a.1. Pendidikan Agama Islam * Terstruktur No
Kegiatan
Kelas
Jenis Kegiatan
1
Seni Baca Al Quran
VII, VIII
Pengembangan Diri
2
Pesantren Kilat
VII, VIII, IX
Pengembangan Diri
3
Kegiatan PHBI
VII, VIII, IX
Pengembangan Diri
15
** Tidak Terstruktur No 1
Kegiatan Peningkatan baca Al Quran
Kelas VII, VIII, IX
Jenis Kegiatan Pengembangan Diri
a.2. Pendidikan Agama Katholik * Terstruktur No
Kegiatan
Kelas
Jenis Kegiatan
1
Retret
VIII
Pengembangan Diri
2
Kegiatan PHBK
VII, VIII, IX
Pengembangan Diri
** Tidak Terstruktur No 1
Kegiatan Pemahaman Al Kitab
Kelas VII, VIII, IX
Jenis Kegiatan Pengembangan Diri
a.3. Pendidikan Agama Kristen No
Kegiatan
Kelas
Jenis Kegiatan
1
Lagu-lagu rohani
VII, VIII
Pengembangan Diri
2
Retret
VIII
Pengembangan Diri
3
Kegiatan PHBK
VII, VIII, IX
Pengembangan Diri
b. Peningkatan Kedisiplinan dan kebugaran * Terstruktur No
Kegiatan
Sasaran
1
Diklat Kepemimpinan
Pengurus OSIS
2
Upacara Bendera
Semua Siswa
3
Pramuka
Kelas VII
4
PKS
Kelompok Siswa Kelas VIII
16
** Tidak Terstruktur No
Kegiatan
Sasaran
1
Implementasi Tata Tertib
Semua Siswa
2
Jabat Tangan
Semua Siswa
c. Pengembangan Potensi Akademik
No
Kegiatan
Kelas
Jenis Kegiatan
1
English Coversation
VII, VIII
Uji Kompetensi
2
Olimpiade Matematika
VII, VIII
Uji Kompetensi
3
Olimpiade Fisika
VII, VIII
Uji Kompetensi
4
Olimpiade Biologi
VII, VIII
Uji Kompetensi
5
Olimpiade IPS
VII, VIII
Uji Kompetensi
6
Karya Ilmiah Remaja (KIR)
VII, VIII
Uji Kompetensi
7
Elektronika
VIII
Uji Kompetensi
8
Bahasa Indonesia
VII, VIII, IX
Uji Kompetensi
9
Matematika
VII, VIII, IX
Uji Kompetensi
10
Bahasa Inggris
VII, VIII, IX
Uji Kompetensi
11
Ilmu Pengetahuan Alam
VII, VIII, IX
Uji Kompetensi
d. Peningkatan Potensi Non Akademik No
Kegiatan
Sasaran
1
Football Club/Sepak Bola
Kelas VII, VIII
2
Basketball Club/Bola Basket
Kelas VII, VIII
3
Vollyball Club/Bola Voli
Kelas VII, VIII
4
Futsal Club
Kelas VII, VIII
5
Pencak Silat
Kelas VII, VIII
6
Tenis Meja
Kelas VII, VIII
7
Teknologi Informasi dan
Kelas VII, VIII
Komunikasi (TIK)
17
e. Peningkatan Apresiasi dan Kreasi Seni
No
Kegiatan
Sasaran
1
Traditional Music Club/Karawitan
Kelas VII, VIII
2
Seni Tari
Kelas VII, VIII
3
Menjahit
Kelas VII, VIII
4
Majalah Dinding
Kelas VII, VIII
5
Melukis
Kelas VII, VIII
6
Band
Kelas VII, VIII
7
Paduan Suara
Kelas VII, VIII
8
Pengolahan Sampah
Kelas VII, VIII
f. Peningkatan kemampuan diri dan penanaman nilai No
Kegiatan
Sasaran
1
Bimbingan Pribadi
Kelas VII, VIII, IX
2
Bimbingan Karir
Kelas VII, VIII, IX
3
Bimbingan Belajar
Kelas VII, VIII, IX
4
Bimbingan Sosial
Kelas VII, VIII, IX
Kegiatan Pengembangan Diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan orang tua siswa dalam bentuk nilai kualitatif sebagai berikut :
Kategori
Keterangan
A
Sangat Baik
B
Baik
C
Cukup
D
Kurang
4. Beban Belajar Beban belajar satuan pendidikan SMP Negeri 1 Piyungan dilaksanakan dengan menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program 18
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan tersebut. Beban belajar setiap mata pelajaran dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui penugasan struktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai strandar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran berlangsung selama 40 menit. Berdasarkan masukan dari orangtua/wali murid di SMP Negeri 1 Piyungan menghendaki anak-anaknya berlamalama di sekolah untuk mengikuti kegiatan di sekolah sehingga tidak banyak waktu terbuang sia-sia, maka beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada satuan pendidikan SMP Negeri 1 Piyungan adalah 46 jam ditambah kegiatan pengembangan diri yang lamanya ekuivalen 2 jam. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik maksimum 50 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun. 5. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar adalah tingkat ketercapaian kompetensi setelah peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan batas minimal pencapaian kompetensi pada setiap aspek penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peseta didik. KKM yang ideal untuk SMP SBI adalah 80% atau 80. Kriteria ketuntasan minimal dibuat berdasarkan atas kemampuan rata-rata peserta didik (intake siswa), kerumitan (kompleksitas) materi serta kemampuan sumber daya pendukung sekolah. Kriteria ketuntasan minimum pada masing – masing mata pelajaran 19
diharapakan dapat meningkat setiap tahunnya. Adapun Kriteria ketuntasan minimum ( KKM ) di SMP SBI dibuat oleh sekolah dengan melibatkan semua stake holder yang ada.
Rambu-rambu menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah sebagai berikut : a. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran b. KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah c. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100. d. Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100. e. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan belajar maksimal. f. Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS.
Kriteria Penetapan KKM adalah sebagai berikut : a. Kompleksitas (Kesulitan dan Kerumitan materi) b. Daya dukung c. Intake Siswa (kemampuan rata-rata peserta didik)
Mekanisme atau langkah-langkah dalam menentukan KKM adalah :
KKM
KKM
INDIKATOR
KD
KKM
KKM
MP
SK
20
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP Negeri 1 Piyungan
KKM No.
Mata Pelajaran VII
VIII
IX
76
78
79
78
78
80
79
80
79
78
80
77
78
78
80
78
78
78
76
77
77
77
78
78
1.
Pendidikan Agama
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Bahasa Inggris
5.
Matematika
6.
Ilmu Pengetahuan Alam
7.
Ilmu Pengetahuan Sosial
8.
Seni Budaya
9.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
76
77
78
10.
TIK dan PTD
78
80
80
77
77
78
80
78
-
-
-
77
-
78
78
77,8
78,2
78,3
Muatan Lokal
11.
a. Bahasa Jawa b. P K K c. Sablon d. Batik Rata – rata KKM
21
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Penilaian Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian yang dimaksud antara lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
1) Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau salah. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan dan/atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi pilihan ganda, benarsalah, dan menjodohkan. Sedangkan tes yang jawabannya berupa isian dapat berbentuk isian singkat dan/atau uraian. Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan. Tes praktik (kinerja) adalah tes yang meminta peserta didik melakukan perbuatan/mendemonstasikan/ menampilkan keterampilan. Dalam rancangan penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melalui berbagai macam ulangan dan ujian. Ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri atas ujian nasional dan ujian sekolah. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk melakukan perbaikan pembelajaran, memantau kemajuan dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Apabila nilai ulangan harian belum mencapai nilai ketuntasan minimal, maka diadakan ulangan harian perbaikan paling banyak 3 (tiga) kali ulangan perbaikan 22
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester genap. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
23
2) Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai, dan dapat dilakukan baik secara formal maupun informal. Penilaian observasi dilakukan antara lain sebagai penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. 3) Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok. Penilaian penugasan diberikan untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan dapat berupa praktik di laboratorium, tugas rumah, portofolio, projek, dan/atau produk. 4) Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan prestasi, dan kreativitas peserta didik (Popham, 1999). Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta didik dengan menilai bersama karya-karya atau tugas-tugas yang dikerjakannya. Peserta didik dan pendidik perlu melakukan diskusi untuk menentukan skor. Pada penilaian portofolio, peserta didik dapat menentukan karya-karya yang akan dinilai, melakukan penilaian sendiri kemudian hasilnya dibahas. Perkembangan kemampuan peserta didik dapat dilihat pada hasil penilaian portofolio. Teknik ini dapat dilakukan dengan baik apabila jumlah peserta didik yang dinilai sedikit. 5) Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Peserta didik dapat melakukan penelitian melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data, serta pelaporan hasil kerjanya. Penilaian projek dilaksanakan terhadap persiapan, pelaksanaan, dan hasil. 6) Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu hasil karya. Penilaian produk dilakukan terhadap persiapan, pelaksanaan/proses pembuatan, dan hasil. 24
7) Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis. 8) Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif. 9) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal. Dalam penilaian diri, setiap peserta didik harus mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya secara jujur. 10) Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal secara jujur. Kombinasi penggunaan berbagai teknik penilaian di atas akan memberikan informasi yang lebih akurat tentang kemajuan belajar peserta didik.
Kriteria Kenaikan Kelas 1) Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila : a) Mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal untuk sembilan mata pelajaran atau lebih, b) Jumlah nilai di bawah KKM mata pelajaran maksimal 3 (tiga) mata pelajaran, c) Tidak ada nilai ≤ 70,00 untuk setiap penilaian pada setiap mata pelajaran, d) Memiliki nilai kepribadian dan akhlak mulia minimal baik, e) Memiliki nilai pengembangan diri minimal cukup, f) Jumlah kehadiran di kelas minimal 90 %, dan g) Skor pelanggaran kedisiplinan tidak lebih dari 100 (tidak melebihi batas maksimal skor pelanggaran yang ditentukan sekolah)
25
2) Peserta didik dinyatakan tidak naik apabila : a) Jumlah nilai di bawah KKM mata pelajaran lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran, b) Ada nilai ≤ 70,00 atau kurang untuk setiap penilaian mata pelajaran. c) Memiliki nilai kepribadian dan akhlak mulia kurang baik/tidak baik, d) Memiliki nilai pengembangan diri kurang dari cukup, e) Jumlah kehadiran kurang dari 90 %, dan f) Skor pelanggaran lebih dari 100 (melebihi batas maksimal skor pelanggaran yang ditentukan sekolah).
Rumus nilai rapor : a. Nilai Rapor Semester 1
NR = 0,6 NH + 0,2 NUTS + 0,2 NUAS
b. Nilai Rapor Semester 2
NR = 0,6 NH + 0,2 NUTS + 0,2 NUKK
c. Nilai rapor kelas 9 semester 2
NR
Keterangan : NR NH
=
2 Nh t 3
= nilai rapor = nilai harian
NUTS = nilai ulangan tengah semester NU
= nilai ulangan akhir semester /nilai ulangan kenaikan kelas
NH
=
Nh
= rata-rata nilai ulangan harian
t
= rata-rata nilai tugas
2 Nh t 3
26
Kriteria Kelulusan Sesuai dengan ketentuan PP No. 19 tahun 2005 Pasal 72 Ayat (1) peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah, setelah : a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. c. Lulus ujian nasional ( kriteria sesuai POS UN), d. Lulus ujian sekolah atau kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi ( kriteria sesuai POS US)
Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri berdasar usul BSNP.
7. Pendidikan Karakter dan Kecakapan Hidup
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Budaya adalah keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa adalah : Pengembangan
: Pengembangan potensi peserta didik
Perbaikan
: Memperkuat kiprah pendidikan nasional
Penyaring
: Untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain 27
Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilainilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik; d. Mengembangkan kemampuan peserta didik; dan e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah
Pendidikan karakter terintegrasi dalam proses pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilainilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran Selain mengembangkan kompetensi, SBI juga mengembangkan karakter peserta didik. Di antara karakter yang dikembangkan adalah religius, patuh terhadap aturan, menghargai keberagaman, dan berpikir logis. Karakter minimal yang dikembangkan di SBI adalah sebagai berikut. Tabel Karakter Peserta Didik RSBI Karakter 1. 2. 3. 4.
Religius Percaya diri Patuh pada aturan-aturan sosial Menghargai keberagaman
Characters 1. 2. 3. 4.
Religious/religiosity Confident/confidence Complying social rules/social compliance Appreciating diversity/appreciation of diversity 5. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan 5. Thinking logically, critically, creatively, and inovatif innovatively 6. Mandiri 6. Autonomous/autonomy 7. Nasionalis 7. Patriotic/patriotism/national pride 8. Menghargai karya dan prestasi 8. Appreciative of works and achievements of orang lain others/appreciation of … 9. Bertanggung jawab 9. Responsible/responsibility 10. Bergaya hidup sehat 10. Having healthy lifestyle/healthy lifestyle 11. Santun 11. Courteous/courtesy 12. Sadar akan hak dan kewajiban diri 12. Aware of rights and obligations of self and dan orang lain others/awareness of.. 28
13. 14. 15. 16. 17.
Jujur Disiplin Kerja keras Demokratis Peduli sosial dan lingkungan
13. 14. 15. 16. 17.
18. Ingin tahu 19. Cinta ilmu
18. 19.
20. Berjiwa wirausaha
20.
21. Konasi (kemauan untuk bertindak) 22. Cermat dan teliti 23. Sederhana 24. Objektif 25. Tekun 26. Skeptis 27. Terbuka 28. Mampu bekerjasama 29. Empati 30. Empiris 31. Peduli terhadap keselamatan kerja laboratorium
21.
Honest/honesty Disciplined/discipline Industrious /industriousness Democratic/democracy Caring about social matters and environment/social and environmental care Curious/curiosity Passionate about learning/passion for learning Having entrepreneurial spirit/ entrepreneurship Willingness to act
22. Precision, accurate 23. Parsimoy, simple 24. Objective, factual 25. Perserverence 26. Scepticism 27. Open minded 28. Cooperative 29. Empathy 30. Empirism 31. Work safety
Berikut merupakan contoh nilai-nilai karakter yang dapat dijadikan sekolah sebagai nilai-nilai utama yang diambil/disarikan dari butir-butir SKL dan mata pelajaran-mata pelajaran SMP yang ditargetkan untuk diinternalisasi oleh siswa : 1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan a. Religius Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya. 2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri a. Jujur
f. Percaya pada diri sendiri
b. Bertanggung jawab
g. Berjiwa wira usaha
c. Bergaya hidup sehat
h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
d. Disiplin
i. Mandiri
e. Kerja Keras
j. Ingin tahu k. Cinta ilmu 29
3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain b. Patuh pada aturan-aturan sosial c. Menghargai karya dan prestasi orang lain d. Santun e. Demokratis 4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan a. Peduli sosial dan lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 5. Nilai kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. a. Nasionalis b. Menghargai keberagaman
Contoh Distribusi Nilai-Nilai Utama ke Dalam Mata Pelajaran
Mata Pelajaran 1.
Pendidikan Agama
Nilai Utama Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2.
PKn
Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
3.
Bahasa Indonesia
Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis 30
4. Matematika
Berpikir logis, kritis, jujur, kerja keras, ingin tahu, mandiri, percaya diri
5. Ilmu Pengetahuan Sosial
Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
6. Ilmu Pengetahuan Alam
ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab, peduli lingkungan, cinta ilmu
7. Bahasa Inggris
Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial
8. Seni Budaya
Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
9. Pendidikan Jasmani
Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya diri,
Olahraga dan Kesehatan
mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10. TIK/Ketrampilan
Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11. Muatan lokal
Menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, nasionalis, peduli
Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara produktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Secara umum tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa mendatang secara menyeluruh. Adapun tujuan secara khusus pendidikan kecakapan hidup ini adalah sebagai berikut : a. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah.
31
b. Memberi wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta didik. c. Memberi bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai berkaitan dengan kehidupan seharihari. d. Mengembangkan pembelajaran fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas. e. Mengoptimalkan sumber daya di lingkungan sekolah dan di masyrakat sesuai dengan prinsip menajemen berbasis sekolah.
Kecakapan hidup yang dikembangkan di sekolah adalah sebagai berikut : a. Kecakapan personal Kecakapan ini meliputi : beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berpikir rasional, memahami diri sendiri, percaya diri, bertanggung jawab, menghargai dan menilai diri. b. Kecakapan sosial Kecakapan ini meliputi : kecakapan bekerja sama, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dalam masyarakat, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap disiplin, membudayakan sikap hidup sehat. c. Kecakapan akademik Kecakapan ini meliputi : kecakapan menguasai pengetahuan, mengutamakan metode dan penelitian ilmiah, mengembangkan fasilitas sesuai dengan prinsip pendidikan seumur hidup, mengembangkan berpikir setrategis, berkomunikasi secara ilmiah, memperoleh kompetensi lanjut akan ilmu pengetahuan dan teknologi, membudayakan berpikir dan perilaku ilmiah secara mandiri, menggunakan teknologi, menggunakan pengetahuan dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat. d. Kecakapan vokasional Kecakapan ini meliputi : ketrampilan yang berkaitan dengan kejuruan, ketrampilan bekerja, ketrampilanberwirausaha, ketrampilan menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK), ketrampilan merangkai alat. Implementasi pendidikan kecakapan hidup ini diintegrasikan kepada seluruh mata pelajaran.
32
8. Keunggulan Lokal dan Global SMP Negeri 1 Piyungan mengembangkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global adalah Batik, Karawitan, Seni Tari, Bahasa Inggris, Komputer dan Internet.
D. Standar Kompetensi Lulusan
SKL SMP-BI merupakan pengembangan dari SKL SSN terdiri dari 25 kompetensi yang terbagi menjadi empat rumpun sebagai berikut. Kompetensi kepribadian: 1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja. 2. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat. 3. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun . 4. Menunjukkan sikap percaya diri. 5. Memiliki kegigihan, ketangguhan, kedisiplinan, ketelitian dan kecermatan dalam bekerja. 6. Memahami dan menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri. 7. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang. 8. Memahami dan menghayati jiwa kewirausahaan.
Kompetensi sosial: 9. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas. 10. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional. 11. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 12. Menghargai adanya perbedaan pendapat.
Kompetensi Iptek: 13. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif. 33
14. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif serta solutif. 15. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 16. Menunjukkan kemampuan mengidentifikasikan, menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 17. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial. 18. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab. 19. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya. 20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana. 21. Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang ICT dan mampu memilih serta memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari secara bijaksana (menguasai teknologi informasi dan komunikasi). 22. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana. 23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.
Kompetensi seni budaya: 24. Menghargai karya seni dan budaya nasional. 25. Menciptakan dan/atau menyajikan karya seni.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mata Pelajaran SMP Negeri 1 Piyungan a. Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 Piyungan 1. Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca “Al”- Syamsiyah dan “Al”- Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf 2. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun iman mulai dari iman kepada Allah sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta Asmaul Husna 3. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah 34
4. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jamaah baik shalat wajib maupun shalat sunat 5. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di nusantara b. Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Piyungan 1. Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan 2. Menginternalisasi nilai-nilai kristiani dengan menanggapinya secara nyata 3. Bertanggung jawab terhadap diri dan sesamanya, masyarakat dan gereja sebagai orang yang sudah diselamatkan
c. Pendidikan Agama Katolik SMP Negeri 1 Piyungan 1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan untuk berelasi dengan sesama dan lingkungannya. 2. Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kristus dan bagaimana meneladani Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan Allah 3. Peserta didik dapat menguraikan makna Gereja sebagai sakramen keselamatan dan bagaimana mewujudkannya dalam hidup nyata. 4. Peserta didik dapat menguraikan pamahaman tentang hidup bermasyarakat dan bagaimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat sesuai ajaran Firman Allah dan pengajaran Yesus Kristus.
d. Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1 Piyungan 1. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan suasana kebatinan konstitusi pertama
35
3. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat dengan bertanggung jawab 4. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 5. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan kedaulatan rakyat 6. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara pemerintahan pusat dan daerah 7. Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi 8. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan keindividuannya
e. Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Piyungan 1. Mendengarkan Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel 2. Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja, puisi, dan drama
3. Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai angkatan
36
4. Menulis Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen
f. Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Piyungan-RSBI Penjelasan tentang Kurikulum SMP SBI Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kesepakatan Mengenai X 1. Struktur Kurikulum untuk Mapel Bhs Inggris SBI adalah SNP+X1,X2,X3,X4, dan X5 2. X1: Bahasa mengajarkan
Inggris
digunakan
bahasa Inggris,
sebagai
matematika,
bahasa
pengantar
sains dan teknologi,
dalam
dan dalam
berkomunikasi di luar kelas. 2
3. X : Pembelajaran bahasa Inggris sedapat mungkin mencakup topik-topik yang telah dipelajari dalam kelas-kelas MIPA dan teknologi. 4. X3: Pembelajaran bahasa Inggris dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 5. X4: Pembelajaran bahasa Inggris diwarnai pemahaman lintas budaya. 6. X5: Pembelajaran bahasa Inggris mendukung pengembangan berbagai jenis kecerdasan siswa. Catatan: Untuk X5 perlu ada koordinasi di tingkat satuan pendidikan untuk menjamin pengembangan semua jenis kecerdasan sebagai akumulasi dari kontribusi masing-masing mata pelajaran.
37
1. Mendengarkan Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional sederhana, bersifat interaktif dan noninteraktif, dalam situasi formal dan informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, report, exposition, explanation, news items, poems, songs, dan specific functional texts (advertisements, notices, announcements, etc.) dalam konteks kehidupan sehari-hari dan yang terkait dengan matematika, sains, dan teknologi.
2. Berbicara Mengungkapkan makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional sederhana, bersifat interaktif dan noninteraktif, dalam situasi formal dan informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, report, exposition, explanation, news items, poems, songs, dan specific functional texts (advertisements, notices, announcements, etc.) dalam konteks kehidupan sehari-hari dan yang terkait dengan matematika, sains, dan teknologi.
3. Membaca Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional sederhana, bersifat interaktif dan noninteraktif, dalam situasi formal dan informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, report, exposition, explanation, news items, poems, songs, dan specific functional texts (advertisements, notices, announcements, etc.) dalam konteks kehidupan sehari-hari dan yang terkait dengan matematika, sains, dan teknologi.
4. Menulis Mengungkapkan makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional sederhana, bersifat interaktif dan noninteraktif, dalam situasi formal dan informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, report, exposition, explanation, news items, poems, songs, dan specific functional texts (advertisements, notices, announcements, etc.) dalam konteks kehidupan sehari-hari dan yang terkait dengan matematika, sains, dan teknologi.
38
KETERANGAN: *) Cetakan huruf tebal dan garis bawah dalam SKL berarti tambahan terhadap SNP.
g. Matematika SMP Negeri 1 Piyungan-RSBI 1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif, asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifatsifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan masalah 2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah 3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras, lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta
menggunakannya dalam pemecahan
masalah 4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar, diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah 5 Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam pemecahan masalah 6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan 7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama 8. Memiliki kemampuan menggali dan mengkomunikasikan ide-ide matematis secara tertulis maupun lisan 39
9. Memiliki
kemampuan
refleksi
terhadap
kemampuan
atau
pemikiran
matematikanya sendiri 10. Memiliki kemampuan matematika dengan keterampilan ICT tertentu 11. Memiliki berbagai macam strategi pemecahan masalah matematika Catatan: Nomor 8-11 sebagai tambahan SKL (sebagai x-nya) dari SKL Mapel Matematika yang telah ada dalam SNP yaitu Permendiknas Tahun 2006 tentang SKL dan SI
h. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Negeri 1 Piyungan-RSBI 1. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan. dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan sehingga diperoleh pemahaman tentang hal-hal berikut. a. Keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri,
cara-cara
pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam ekosistem. b. Sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup. c. Konsep partikel materi; berbagai bentuk, sifat, dan wujud zat; larutan; perubahan materi; serta kegunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. d. Konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik, magnet dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki kreativitas dalam mengembangkan teknologi sederhana. e. Sistem tata surya, proses dan pengaruh yang terjadi di dalamnya. 2. Mengkomunikasikan pemahamannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh. 3. Menerapkan pemahamannya dalam memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari. 4. Mengembangkan sikap, etika, dan perilaku yang baik terhadap lingkungan dan masyarakat berdasarkan hasil pemahamannya.
40
i. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Negeri 1 Piyungan-RSBI 1. Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan 2. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian manusia 3. Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan 4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya terhadap kehidupan 5. Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan sejak Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial Eropa 6. Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan 7. Memahami
proses
kebangkitan
nasional,
usaha
persiapan
kemerdekaan,
mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia 8. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai penyakit sosial sebagai akibat penyimpangan sosial dalam masyarakat, dan upaya pencegahannya 9. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan unsur-unsur geografi dan penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan berkembang 10. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama internasional dan peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan
internasional, serta
dampaknya terhadap perekonomian Indonesia 11. Mendeskripsikan
manusia
sebagai
makhluk
sosial
dan
ekonomi
serta
mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya 41
12. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan
j. Seni Budaya SMP Negeri 1 Piyungan Seni Rupa 1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat 2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar/ lukis, karya seni grafis dan kriya tekstil batik daerah Nusantara 3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegara. Seni Musik 1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat secara perseorangan dan berkelompok. 2. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional nusantara secara perseorangan dan kelompok 3. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara secara perseorangan dan kelompok k. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMP Negeri 1 Piyungan 1. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga serta atletik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya 2.
Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat
3.
Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya punggung
4. Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban menggunakan alat sederhana 5. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan, 42
penjelajahan alam sekitar dan piknik 6. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba
l. TIK – PTD SMP Negeri 1 Piyungan-RSBI
1. Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa datang. 2. Menguasai
dasar-dasar
ketrampilan
komputer
sesuai
dengan
kaidah-kaidah
keselamatan kerja 3. Menggunakan perangkat pengolah kata untuk menyunting dan menyajikan naskah dengan berbagai macam format dokumen. 4. Menggunakan pengolah angka untuk mengolah data dan menyajikan dalam bentuk tabel dan grafik. 5. Menggunakan pengolah basis data untuk merancang dan mengolah data, kemudian menyajikannya menjadi suatu informasi yang bermanfaat. 6. Menggunakan pengolah grafis untuk menyajikan data visual sesuai dengan kaidahkaidah aspek desain visual. 7. Menggunakan pengolah animasi untuk menghasilkan karya animasi. 8. Membuat program aplikasi untuk komputasi atau pengolahan data berdasarkan algoritma yang telah dirancang . 9. Mengunakan program pengolah video untuk menghasilkan karya video dengan menggunakan kaidah-kaidah pengolahan video. 10. Menggunakan program desain web untuk menyajikan informasi berbasis web. 11. Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi dan menyajikan informasi dengan memperhatikan etika dan undang-undang yang berlaku; 12. Memahami prinsip-prinsip teknologi dasar, yang terdiri dari hubungan teknologi dan masyarakat, penanganan produk teknologi serta perancangan dan pembuatan produk teknologi; 43
13. Menunjukkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam menganalisis dan memecahkan
masalah
yang
dihadapi
dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan
menggunakan teknologi sesuai dengan kemampuan; 14. Memahami bekerja secara tim dan menghargai perbedaan pendapat serta selalu mencari solusi yang terbaik dan bijaksana; 15. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan literasi teknologi; 16. Mampu menggunakan dan menganalisis sistem pada produk teknologi dengan cara yang benar, aman, dan berwawasan lingkungan; 17. Mampu merancang, menggambar, membuat dan menguji produk teknologi yang berkaitan dengan kebutuhan manusia; 18. Memiliki kemampuan-kemampuan dasar non teknis yang berguna untuk memperkuat kemampuan teknis seperti mengambil keputusan, berfikir alternatif, menilai hasil karya, mengenal dan memecahkan masalah.
44
BAB. III KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang disusun oleh RSBI. Komponen yang
ada dalam
kalender pendidikan antara lain: permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan waktu libur. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan belajar pada awal tahun pada setiap satuan pendidikan, dan telah ditetapkan bahwa permulaan tahun ajaran dimulai pada bulan Juli setiap tahunnya dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.Waktu pembelajaran efektif yaitu jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada sekolah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari besar nasional dan hari libur khusus. Hari libur ini ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari Raya keagamaan. Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota dan/atau Organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
Waktu yang diperlukan untuk jeda dan libur adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan jeda tengah semester, maksimum 2 minggu untuk satu tahun pelajaran, 2. Kegiatan jeda antar semester maksimum 2 minggu, 3. Alokasi waktu untuk libur tahun pelajaran 3 minggu, yang digunakan untuk mempersiapkan administrasi akhir dan awal tahun, 4. Alokasi waktu libur untuk keagamaan, minimal 2 minggu dan maksimal 4 minggu. 5. Alokasi waktu libur khusus, maksimal 1 minggu, 45
6. Alokasi waktu untuk kegiatan khusus sekolah, maksimum 3 minggu digunakan untuk kegiatan yang diprogram secara khusus tanpa mengurangi minggu efektif dan hari pembelajaran efektif.
Kalender pendidikan di SMP-BI disusun oleh sekolah dengan mengacu pada ketentuan di atas dan : 1. Kalender Nasional, 2. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi setempat, serta 3. Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten.
A. Alokasi Waktu
No
Bulan
Jumlah Minggu Efektif
Jumlah Hari Efektif
Semester 1 1
Juli 2012
3
11
2
Agustus 2012
2
13
3
September 2012
4
25
4
Oktober 2012
5
26
5
November 2012
4
25
6
Desember 2012
3
18
Jumlah
21
119
Semester 2 1
Januari 2013
4
22
2
Februari 2013
4
24
3
Maret 2013
4
26
4
April 2013
5
26
5
Mei 2013
4
26
6
Juni 2013
4
24
25
148
Jumlah
B. Penetapan Kalender Pendidikan 46
47
48
BAB. IV ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah Kondisi sosial masyarakat di sekitar SMP Negeri 1 Piyungan tergolong menengah ke bawah, yang rata-rata mata pencaharian buruh tani, dagang dan sebagian kecil adalah pegawai negeri, yang penghasilannya kurang dari Rp 1.000.000,00 per bulan . Namun demikian motivasi untuk menyekolahkan anak sangat besar . Letak SMP Negeri 1 Piyungan sangat strategis karena terletak di lingkungan kota kecamatan sebagai pusat kantor pelayanan umum seperti kantor kecamatan, Polsek, KUA, Kantor Pos, Puskesmas, BRI dan BPD. Dan berada di jalur lintas antara kabupaten Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul. Lingkungan keamanan kondusif, sekolah memiliki hubungan yang sangat baik dengan petugas Polsek Piyungan. Di sekitar sekolah banyak terdapat rental computer yang setiap harinya selalu dipenuhi pengunjung, hal ini membuktikan bahwa masyarakat sekitar sangat memerlukan tehnologi komputer. Dari analisis tersebut dapat diambil manfaat oleh SMP Negeri 1 Piyungan sebagai berikut :
1. Dukungan masyarakat : Masyarakat sangat
antusias untuk menyekolahkan anaknya ke SMP Negeri 1
Piyungan, terbukti setiap tahun jumlah pendaftar dalam PPDB selalu melebihi daya tampung , sehingga diperlukan seleksi.
Komite Sekolah/Dewan sekolah sangat mendukung semua program sekolah baik dalam peningkatan mutu maupun pembangunan fisik sekolah.
49
2. Dukungan Pemerintah : 2.1.
Pemerintah Daerah :
* Memfasilitasi tanah sebagai lokasi keberadaan SMP N 1 Piyungan * Memberikan dukungan semua kegiatan dalam rangka peningkatan mutu sekolah * Mempermudah perijinan dalam kegiatan ekstra kurikuler (seperti kemah pramuka) 2.2. *
Pemerintah Pusat : Memberikan dana bantuan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan (BOS, RSBI)
* Memberikan dana bantuan pembangunan fisik sekolah ( Pembangunan Ruang perpustakaan, RKB, dll). * Memberikan bantuan terhadap peningkatan kualitas tenaga guru dan karyawan (Pelatihan, Workshop, dll).
3. Dukungan Geografis: Oleh karena letak SMP N 1 Piyungan berada di jalur angkutan umum antar kabupaten, maka banyak diminati siswa.
B. Keadaan Sekolah
1. Proses belajar mengajar (PBM) di SMP Negeri 1 Piyungan selama ini sangat kondusif. rata-rata nilai ujian nasional (UN) tahun pelajaran 2011/2012 adalah 34,32. 2. SMP Negeri 1 Piyungan telah memiliki sebanyak 58 orang guru, 4 orang (5,45 %) kwalifikasi S-2, 54 orang (94,55 %) kwalifikasi S-1 dan relevan dengan mata pelajaran yang diampu. 3. Kepala sekolah relative muda usia telah memiliki pengalaman sebagai kepala sekolah, memiliki kreatifitas, kemampuan dan semangat yang tinggi dalam mengelola dan memajukan sekolah. 4. Tenaga Tata Usaha jumlahnya mencukupi (15 orang ), 90 % mampu melaksanakan tugas sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. 5. Tenaga Perpustakaan 2 orang. 6. Fasilitas /sarpras dan media pengajaran sekolah mencukupi. 50
7. Buku Perpustakaan dan Reference 90 % mencukupi . 8. Peserta didik sangat antusias dalam mengikuti PBM, dan semua kegiatan sekolah ( Ekstra kurikuler, perlombaan – perlombaan, dll), disiplin tinggi, tertib, dan sopan 9. Kurikulum dan sistem penilaian /evaluasi tahun pelajaran 2012/2013 menerapkan kurikulum KTSP untuk Kelas VII, VIII dan IX. 10. Manajemen Sekolah dengan MPMBS, yang didukung oleh stakeholder yang sangat memadai. 11. Peran Dewan Sekolah antara lain adalah membantu pendanaan untuk peningkatan mutu maupun pembangunan fisik sekolah, memberikan saran, dan ikut berperan aktif dalam pemecahan masalah sekolah. 12. Pembiayaan dan sumber dana sekolah berasal dari pemerintah (BOS, RSBI), dan iuran wali murid.
C. Personil Sekolah 1. Tenaga Pendidik Jumlah tenaga pendidik di SMP Negeri 1 Piyungan sangat mencukupi, dengan perincian sebagai berikut : Guru yang berijazah S-2 sejumlah 4 orang Guru yang berijazah S-1 sejumlah 54 orang. Jumlah guru seluruhnya 58 orang 2. Tenaga Kependidikan Jumlah tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Piyungan seluruhnya 15 orang, dengan perincian sebagai berikut : Tenaga Kependidikan yang berijazah S-1 sejumlah 2 orang Tenaga Kependidikan yang berijazah SLTA atau yang sederajat sejumlah 10 orang. Tenaga Kependidikan yang berijazah SMP atau yang sederajat sejumlah 2 orang .
51
D. Peserta Didik
Th. Pelajaran 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013
Jml Jumlah Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Pendaftar (Kls. VII + VIII + IX) (Cln Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Jml Siswa Jml Siswa Jml Siswa Siswa Rombel Rombel Rombel Rombel Baru) 376 239 6 238 6 238 6 715 18 222 216 6 235 6 228 6 679 18 267 216 6 215 6 227 6 658 18 254 200 7 216 7 214 7 630 21 336 200 7 199 7 216 7 615 21 268 168 7 200 7 198 7 566 21 303 168 7 167 7 199 7 534 21
E. Orangtua Peserta Didik
No
Pekerjaan Orangtua
Kelas VII
VIII
IX
1
PNS
40
42
53
2
ABRI
6
12
14
3
Petani
63
76
64
4
Buruh
31
31
23
5
Wiraswasta
18
30
16
6
Pensiunan
6
5
4
Jumlah
Prosentase (%)
135
25,3
32
6,0
203
38,0
85
15,9
64
12,0
15
2,8
F. Kerjasama (Instansi lain yang terkait) Kerjasama yang dilaksanakan SMP Negeri 1 Piyungan antara lain dengan : - SMP Negeri 1 Bantul - SMP Negeri 1 Wates - SMP Negeri 4 Pakem - SMP Negeri 5 Yogyakarta - SMP Negeri 45 Jakarta - Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Piyungan - Lembaga Bimbingan Belajar Neutron Yogyakarta
52
G. Prestasi Sekolah Prestasi Akademik: Nilai Ujian Nasional No Tahun Pelajaran .
Rata-rata NUAN
1.
2009/2010
Bhs Indonesia 8,75
Bahasa Inggris 7,75
2.
2010/2011
8,27
8,05
8,97
8,70
33,99
3.
2011/2012
9,25
7,29
9,29
8,49
34,32
Matematika
IPA
Jumlah
9,16
8,86
34,52
Prestasi Akademik: Peringkat rerata Nilai Ujian Nasional Peringkat No Tahun Pelajaran .
Tingkat Kecamatan Tingkat Kab/Kota Tingkat Propinsi (Rayon) Sek. Sek. Sek. Sek. Sek. Negeri Sek. Sek. Negeri Sek. Sek. Negeri Negeri Swasta dan Negeri Swasta dan Negeri Swasta dan Swasta Swasta Swasta 1 1 3 3 18 22
1.
2007/2008
2.
2008/2009
1
1
7
7
32
32
3.
2009/2010
1
1
2
2
9
9
4.
2010/2011
1
1
4
4
16
16
5.
2011/2012
1
1
4
4
20
20
Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US) Rata-rata Nilai US No
Mata Pelajaran
Tahun
Tahun
2010/2011
2011/2012
1
Pendidikan Agama
8,21
8,47
2
PKn
8,23
8,47
3
Bahasa Indonesia
8,38
8,75
4
Bahasa Inggris
8,57
8,83
5
Matematika
9,23
9,48
6
IPA
8,54
9,12
7
IPS
8,13
8,12 53
8
Seni Budaya
7,77
7,86
9
Penjaskes
7,78
7,87
10
TIK
8,14
9,26
11
Bahasa Jawa
7,74
8,13
12
P KK
7,99
8,67
13
Batik
7,80
8,05
Angka Kelulusan dan Melanjutkan Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi
1.
2008/2009
226
226
100 %
99 %
% Lulusan yang TIDAK Melanjutka n Pendidikan 1%
2.
2009/2010
213
213
100%
99 %
1%
3.
2010/2011
216
216
100%
99 %
1%
4.
2011/2012
198
198
100%
99 %
1%
No Tahun Ajaran .
Jumlah Peserta Ujian
Jumlah Lulus
% Kelulusan
% Lulusan yang Melanjutka n Pendidikan
Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba Tahun 2010/2011 No .
Nama Lomba
Juar a ke:
Tahun 2011/2012
Tingkat Juar Kab/ Pro- Nasi a ke: Kota pinsi o-nal 1
1.
Karya tulis ilmiah
2.
Olimpiade Matematika
1
v
3.
Olimpiade Fisika
3
V
4.
Olimpiade Biologi
2
v
5.
Olimpiade IPS
2
v
6.
Olimpiade Astronomi
7.
Story telling
3,2
v
8.
Debat IPS
2,3
v
V
Tingkat Kab/ Pro- Nasio Kota pinsi -nal v
2,3
v
2
v
54
9.
Cerdas
cermat
3
v
kebaharian 10. Kaligrafi 11. Majalah dinding 12. Menyanyi
1
V
1,3
V
1,2,3
v
1
v
v
1,2
v
1
v
2
v
15. Desain motif batik
3
v
16. Kreatifitas seni tari
3
v
1,2
V
2
V
13. Cipta lagu 14. Vokal grup
3
v
17. Cipta cerpen 18. Cipta puisi 19. MTQ putri
2
v
20. MTQ Putra
2
v
21. Festifal keroncong
v
1
V
1
v
Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik Tahun 2010/2011 No . 1.
Nama Lomba
Bola
voli
Juar a ke:
Tahun 2011/2012
Tingkat Juar Kab/ Pro- Nasi a ke: Kota pinsi o-nal
Tingkat Kab/ Pro- Nasio Kota pinsi -nal
putri
Porsenitas 2.
Bola voli Putra Porsenitas
3.
Bola
voli
putri
POPDA 4.
Lari
100
meter
2
v
1
v
POPDA 5.
Bulutangkis putra
6.
Bulutangkis putri
7.
Bola Voli Porsenitas
1,3
v
55
8.
Bola voli Putra
9.
Bola voli Putra
10. PBB Putri HUT RI 11. Tenis meja
2
v
3
v
12. Alih Aksara 13. Beladiri perorangan Kelas A 14. Beladiri perorangan Kelas B 15. Beladiri perorangan Kelas B 16. Beladiri perorangan Kelas B 17. Beladiri Tarung 18. Karatedo 19. Catur perorangan
2
v
Putera
F. Analisis SWOT
Fungsi dan Faktornya
1. Proses belajar mengajar a. Faktor Internal 1. Pendidikan guru 2. Motivasi guru 3. Pemahaman guru terhadap KTSP 4. Kemampuan membuat persiapan mengajar 5. Kemampuan mengajar 6. Kemampuan mengelola kelas sesuai KTSP 7. Kemampuan melakukan evaluasi sesuai KTSP 8. Kemampuan melakukan penelitian 9. Motivasi siswa 10. Waktu pelajaran b. Faktor eksternal 1. Lingkungan fisik
Kriteria
Kondisi Nyata
Siap
Sarjana Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Tinggi Efektif
100 % Sarjana Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Kurang Tinggi Efektif
V V V V V V V
Tenang, Nyaman
Tenang,
V
Kesiapan
Tidak Siap
V V V
56
2. Lingkungan sosial 3. Lingkungan masyarakat dan media sosial
2. Faktor Pendukung A. Ketenagaan a. Faktor Internal 1. Jumlah guru 2. Jumlah pegawai 3. Laboran 4. Petugas kebun 5. Petugas kebersihan 6. Petugas satpam b. Faktor Eksternal 1. Hubungan kerja 2. Evaluasi kinerja 3. Hadiah dan sangsi 4. Rekruetmen B. KTSP a. Faktor Internal 1. Penguasaan Urusan Kurikulum 2. Dokumen Kurikulum 3. Standar Kompetensi Lulusan 4. Silabus 5. Rencana Pembelajaran 6. Rencana Evaluasi b. Faktor Eksternal 1. Kesesuaian dengan tuntutan IPTEK, masyarakat.
Kondusif Baik
Nyaman Kondusif Baik
Cukup Cukup Ada Ada Ada Ada
Cukup Cukup Belum Mencukupi Ada Ada Ada
Baik Ada Ada Ada
Tinggi Ada Ada Ada Ada Ada
Baik Ada Ada Ada
Baik Ada Ada Ada Ada Ada
Sesuai
V V
V V V V V V V V V V
V V V V V V
V Sesuai
C. Media Pembelajaran dan buku sumber a. Faktor Internal 1. Macam/kesesuaian 2. Jumlah 3. Kemutakhiran b. Faktor Eksternal 1. Perawatan 2. Penggunaan D. Kesiswaan a. Faktor Internal 1. Pembina Kesiswaan 2. Pengurus OSIS 3. Fasilitas Kegiatan 4. Pembinaan Ketaqwaan 5. Pembinaan Kepemimpinan 6. Pembinaan Kepribadian 7. Pembinaan kreativitas dan ketrampilan 8. Olah raga, seni dan budaya 9. Pembinaan siswa yang terancam drop out b. Faktor Eksternal 1. Pengaruh masyarakat
Sesuai Cukup Cukup
Baik Sering
Memadai Memadai Memadai Memadai Memadai Memadai Memadai Memadai Baik
Baik
Sesuai Cukup Cukup
Baik Sering
Memadai Memadai Memadai Memadai Memadai Memadai Memadai Memadai Baik
V V V
V V
V V V V V V V V V
V
57
Baik E. Keuangan a. Dari usaha sekolah b. Dari Dewan Sekolah c. Dari APBD dan APBN
Ada Memadai Ada
F. Urusan Humas a. Faktor Internal Kerja sama dengan warga sekolah
Baik
Ada Memadai Ada
V V V
V Baik
b. Faktor Eksternal Kerja sama dengan Dewan sekolah Kerja sama dengan lembaga lain G. Perencanaan dan Evaluasi a. Faktor Internal Renstra dan Renop Program Evaluasi Tindak Lanjut Evaluasi b. Faktor Eksternal Pertanggungjawaban pada atasan dan masyarakat
Baik Baik
Ada Ada Baik
Baik Baik
Ada Ada Baik
Ada
V V
V V V
V Ada
H. Manajemen Kepala Sekolah a. Faktor Internal Kemampuan Kepala Sekolah melibatkan semua warga sekolah.
b. Faktor Eksternal Kerja sama dengan instansi lain Kerja sama dengan Dewan Sekolah
Baik
V Baik
Baik Baik
Baik Baik
V V
58
BAB V PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP A. Silabus 1. Pengertian Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. 2. Landasan Pengembangan Silabus a. Peraturan Ppemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2) ” Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK” b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan pasal 20 ” Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar” 3. Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus
Ilmiah
Relevan
Sistematis
Konsisten
Memadai
Aktual dan Konseptual
Fleksibel
Menyeluruh
59
4. Komponen Silabus •
Identifikasi
•
Standar Kompetensi
•
Kompetensi Dasar
•
Materi Pokok
•
Pengalaman Belajar
•
Penugasan
•
Indikator
•
Penilaian
•
Alokasi Waktu
•
Sumber/Bahan/Alat
•
Karakter
5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus •
Mengisi Kolom Identifikasi
•
Mengkaji dan Menentukan Standar Kompetensi
•
Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar
•
Mengidentifikasi Materi Pokok
•
Mengembangkan Pengalaman Belajar
•
Merumuskan penugasan
•
Merumuskan Indikator
•
Menentukan Jenis Penilaian
•
Menentukan Alokasi Waktu
•
Menentukan Sumber Belajar
•
Menentukan karakter
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1. Pengertian RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana 60
Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. 2. Landasan Pengembangan RPP Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD
PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20 Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar 3. Prinsip-prinsip Pengembangan RPP
Memperhatikan perbedaan individu peserta didik;
Mendorong partisipasi aktif peserta didik;
Mengembangkan budaya membaca dan menulis;
Memberikan umpan balik dan tindak lanjut;
Keterkaitan dan keterpaduan;
Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi;
4. Komponen RPP
Identitas mata pelajaran
Standar kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator pencapaian kompetensi
Tujuan pembelajaran 61
Materi ajar
Alokasi waktu
Metode pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Penilaian hasil belajar
Sumber belajar
5. Langkah-langkah pengembangan RPP a. Mencantumkan Identitas b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran c. Menetukan Materi Pembelajaran d. Menentukan Metode Pembelajaran e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran f. Memilih Sumber Belajar g. Menentukan Penilaian
62
BAB. V. PENUTUP Kurikulum ini dibuat dan disusun dengan mempertimbangkan potensi yang ada di SMP Negeri 1 Piyungan dan mengacu pada landasan penyusunan KTSP. Dengan tersusunnya Kurikulum SMP Negeri 1 Piyungan, diharapkan dapat memacu kelancaran pembelajaran di sekolah sesuai dengan visi, misi sekolah, guna membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Agar kurikulum yang telah disusun ini dapat dilaksanakan dengan baik diharapkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak yang terkait dengan proses pendidikan di SMP Negeri 1 Piyungan.
63
KURIKULUM SMP NEGERI 1 PIYUNGAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Disusun Oleh
Tim Pengembang Kurikulum SMP Negeri 1 Piyungan Kabupaten Bantul Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (SK No. 2105/C3/KP/2009)
Nama Sekolah NSS Status Alamat Website Email
: SMP Negeri 1 Piyungan : 201040115022 : Negeri : Jl. Yogya Wonosari Km. 14 Srimulyo Piyungan Bantul : www.smpn1piyungan-btl.sch.id :
[email protected]
64
REKOMENDASI PENGESAHAN KURIKULUM SMP NEGERI 1 PIYUNGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama NIP Jabatan Unit Kerja
: : : :
Drs. H. SUBARDO, M.Pd. 19580716 198401 1 002
Pengawas Sekolah Madya Pada SMP Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul
Dengan ini memberikan rekomendasi Pengesahan Suplemen Kurikulum SMP Negeri 1 Piyungan Bantul. Demikian rekomendasi ini diberikan, agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Bantul, Juli 2012 Pengawas Pembina
Drs.H. SUBARDO, M.Pd. NIP 19580716 198401 1 002
65
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SMP NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Setelah memperhatikan pertimbangan dari Dewan Sekolah, maka dengan ini Kurikulum SMP Negeri 1 Piyungan disahkan untuk diberlakukan tahun pelajaran 2012/2013
Menyetujui, Ketua Dewan Sekolah,
Piyungan, … Juli 2012 Kepala Sekolah,
SUGENG AHMAD, B. A.
Dra. DENOK WIDARTI, S.Pd.,M.A. NIP. 19611125 198303 2 007
Mengetahui Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kab Bantul,
Drs. H. SAHARI NIP. 19540124 197402 1 001
66
KATA PENGANTAR
Terucap puji syukur ke hadirat Alloh SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyusun Kurikulum SMP Negeri 1 Piyungan. Kurikulum ini disusun dengan mempertimbangkan potensi yang ada di SMP Negeri 1 Piyungan dengan mengacu pada program pendidikan nasional. Adapun tujuan penyusunan kurikulum ini adalah sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 1 Piyungan guna mencapai tujuan pendidikan yang berorientasi pada tujuan pendidikan dasar, visi dan misi sekolah. Kami menyadari bahwa penyusunan dan pelaksanaan kurikulum ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan moril maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat
:
2. Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bantul. 3. Kepala Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul beserta jajarannya. 4. Ketua dan anggota Dewan Sekolah SMP Negeri 1 Piyungan. 5. Pengawas SMP Kabupaten Bantul. 6. Seluruh keluarga besar SMP Negeri 1 Piyungan. Semoga segala kebaikan Bapak dan Ibu mendapat pahala dari Alloh SWT. Amin.
Piyungan, Juli 2012 Kepala Sekolah Dra. Denok Widarti, S.Pd.,M.A.
67
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB. I. A. B. C.
PENDAHULUAN Latar Belakang .............................................................................................................1 Landasan ......................................................................................................................2 Prinsip Pengembangan Kurikulum …………………………………………………..2
D. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum ........................................................................4 E. Tujuan Pendidikan Dasar ............................................................................................6 BAB. II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM .........................................................8 A. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah .....................................................................................8 B. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum ....................................................................8 1. Kelompok Mata Pelajaran ........................................................................................9 2. Struktur Kurikulum SMP .........................................................................................9 C. Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Piyungan.............................................................11 1. Mata Pelajaran ......................................................................................................11 2. Muatan Lokal .......................................................................................................12 3. Pengembangan Diri ..............................................................................................12 4. Beban Belajar .......................................................................................................15 5. Ketuntasan Belajar ...............................................................................................16 6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ............................................................................21 7. Pendidikan Karakter dan Kecakapan Hidup ................................................. .....23 8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ....................................... ...28 D. Standar Kompetensi Lulusan .....................................................................................28 BAB III. KALENDER PENDIDIKAN A. Alokasi Waktu ..........................................................................................................40 B. Penetapan Kalender Pendidikan ...............................................................................40 BAB. IV. ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH A. Lingkungan Sekolah ..................................................................................................46 B. Keadaan Sekolah.........................................................................................................47 C. Personil Sekolah .........................................................................................................48 1. Tenaga Pendidik ....................................................................................................48 2. Tenaga Kependidikan ............................................................................................48 D. Peserta Didik .. ...........................................................................................................49 E. Orangtua Peserta Didik .............................................................................................49 F. Kerjasama ( Instansi lain yang terkait ) .....................................................................49 G. Prestasi Sekolah .........................................................................................................50 H. Analisis Swot .............................................................................................................53 68
BAB. V. Pedoman Umum Pengembangan Silabus dan RPP ...................................................55 A. Silabus .........................................................................................................................55 1. Pengertian ...............................................................................................................55 2. Landasan Pengembangan Silabus ..........................................................................55 3. Prinsip – prinsip Pengembangan Silabus ...............................................................55 4. Komponen Silabus .................................................................................................56 5. Langkah – langkah Pengembangan Silabus ..........................................................56 B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................................................56 1. Pengertian RPP ......................................................................................................56 2. Landasan Pengembangan RPP ..............................................................................57 3. Prinsip – prinsip Pengembangan RPP ...................................................................57 4. Komponen RPP ......................................................................................................57 5. Langkah – langkah Pengembangan RPP ...............................................................58 BAB VI. PENUTUP ................................................................................................................ 59
Lampiran – lampiran 1. Kalender Pendidikan Tahun Berjalan 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 3. SK Tim Penyusun 4. Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul 5. Silabus 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 7. Program Pengembangan Diri
69