BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Pasal 2 ayat 1 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, bahwa Kecamatan merupakan unsur pelaksana kewilayahan pada tingkat kecamatan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Selanjutnya pasal 3 menyebutkan bahwa Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, melaksanakan
dan sebagian
pembinaan
kehidupan
kewenangan
Bupati
kemasyarakatan berdasarkan
serta
pelimpahan
kewenangan. Sedangkan fungsinya sebagaimana diatur dalam pasal 4, yaitu (a) penyelenggaraan ketatausahaan Kecamatan, (b)
penyelenggaraan tugas-
tugas pemerintahan umum Kecamatan, (c) pembinaan pemerintahan Desa dan Kelurahan, (d) penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, (e) penyelenggaraan perekonomian, (f) pengkoordinasian penyelenggaraan sosial kemasyarakatan
dan
kesejahteraan
rakyat,
(g)
penyelenggaraan
pembangunan (h) pengkoordinasian perangkat daerah dalam wilayah kerja kecamatan, dan (i) pelaksanaan upaya pemberdayaan, menumbuhkan prakarsa, kreativitas, dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Guna mengoptimalkan pelaksanaan pelayanan kecamatan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, maka camat diberikan kapasitas kewenangan yang bersifat delegatif dari bupati, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bogor Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pelimpahan Kewenangan Penyelenggaraan Sebagian Urusan Pemerintahan kepada Camat dan Peraturan Bupati Bogor Nomor 51 tahun 2013 tentang Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan Dokumen Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan kepada Camat. Dengan kapasitas tersebut mengharuskan camat beserta segenap jajarannya dapat melaksanakannya secara optimal. Dalam konteks tersebut, 1
seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor cenderung memiliki profil kinerja yang berbeda, sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah kerja, serta pemberdayaan sumberdaya yang ada pada kecamatan. Oleh
karena
itu
dalam
rangka
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas dan fungsinya, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, khususnya pada pasal 23 maka kecamatan perlu menyusun laporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan secara berkala, akurat dan tepat waktu kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Laporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan kecamatan atau laporan pelaksanaan tugas dimaksud, disusun untuk mengungkapkan berbagai macam permasalahan, kondisi existing dan kebijakan yang menjelaskan proses dan/atau pilihan bentuk pemecahan masalah yang keabsahannya serta keterandalannya telah dibuktikan di lapangan dan ditulis berdasarkan pengalaman lapangan yang dikombinasikan dengan analisis ilmiah.
Dengan kapasitas tersebut mengharuskan Camat beserta segenap jajarannya dapat melaksanakan secara optimal . Dalam kontek tersebut , kecamatan RANCABUNGUR yang berada di kabupaten Bogor cendrerung memiliki profil kinerja., sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah kerja , serta pemberdayaan sumber daya yang ada pada kecamatan Rancabungur B. Maksud Dan Tujuan Laporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan kecamatan ini disusun dengan maksud dan tujuan antara lain : 1. Untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam pasal 23 ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, dimana dijelaskan bahwa Camat wajib memberikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala, akurat dan tepat waktu kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; 2. Sebagai bahan evaluasi, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan maupun pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh Bupati kepada Camat; 2
3. Sebagai bahan evaluasi kinerja tahun sebelumnya dan pedoman serta acuan bagi aparat Kecamatan Rancabungur sehingga pelaksanaa kegiatan dan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan secara optimal; 4. Menginformasikan Kecamatan
mengenai
Rancabungur
kondisi
secara
dan
umum,
perkembangan serta
wilayah
penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan di wilayah Kecamatan Rancabungur; 5. Bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam penentuan kebijakan terutama untuk Kecamatan Rancabungur. C. Dasar Pelaksanaan 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah UndangUndang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 6,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 246); 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2015 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 292); 5. Peraturan
Pemerintah
Nomor
65
Tahun
2005
tentang
Pedoman 3
Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan; 10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2003 Nomor 127, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan
Yang
Menjadi
Kewenangan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 7); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008 tentang Susunan dan Kedudukan Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 10 tahun 2008 tentang Pembentukan Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 10); 4
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 11); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 12); 17. Keputusan
Bupati
Bogor
Nomor
138/575/Kpts/Huk/2008
tentang
Penetapan Kecamatan Pola Maksimal dan Minimal; 18. Peraturan Bupati Bogor Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pelimpahan Kewenangan Penyelenggaraan Sebagian Urusan Pemerintahan Kepada Camat (Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2010 Nomor 336); 19. Peraturan Bupati Bogor Nomor 51 Tahun 2013 tentang tentang Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan Dokumen Administrasi Pelayanan Perizinan dan
Non Perizinan Kepada Camat (Berita Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2012 Nomor 69); 20. Peraturan Bupati Bogor Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Pada Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2015 Nomor 13).
5
BAB II KONDISI UMUM
A. Kondisi Umum Kecamatan Rancabungur merupakan salah satu kecamatan dari 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor yang terletak di wilayah barat dengan luas wilayah 2.269,55 Ha. Secara administratip, Kecamatan Rancabungur terdiri dari 7 Desa, 28 Dusun, 54 RW, 204 RT dengan batas-batas wilayah :
sebelah utara
sebelah selatan :Berbatasan dengan Kecamatan Dramaga dan Ciampea
sebelah barat
:Berbatasan dengan Kecamatan Ciampea dan Rumpin
sebelah timur
:Berbatasan dengan Kecamatan Kemang
Pada peta hamparan
:Berbatasan dengan Kecamatan Ciseeng dan Kemang
rupa bumi
bidang wilayah
kecamatan Rancabungur berada pada
terbentang
pada
elevasi 99,80m – 334m diatas
permukaan laut ( m.dpl ). secara fisik sekitar bentuk wilayah berupa dataran berbukit
dan
bergunung,
datar
dan
bergelombang
95%
(persen),
bergelombang dan berbukit 5 %. Curah hujan 3000 – 3500 mm/th dan kelembaban dengan suhu rata-rata 24 – 33 °C. Terbentang dua hulu sungai, yaitu sungai CISADANE yang hanya melewati wilayah Desa Rancabungur Dan sungai CIDEPIT yang kemudian menjadi Irigasi umumnya lebih dominan dimanfaatkan untuk sumber pengairan bagi sawah, kolam empang, dan keperluan lainnya. Bila dilihat berdasarkan karakteristik wilayah, Kecamatan Rancabungur merupakan wilayah pertanian, perdagangan, jasa, perumahan dan agrowisata dengan kondisi pengembangan yang sangat bervariasi, pertanian/perkebunan, perdagangan dan jasa, serta
diantaranya untuk perumahan. Kondisi
tersebut dalam artefak penanganan dan pengembangannya akan berpengaruh terhadap struktur sosial masyarakat yang bergeser dari pola tradisional ke pola modern. Perubahan tersebut sedikit banyak akan berpengaruh kepada peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masyarakat yang secara tidak langsung akan berpengaruh pula kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Rancabungur. 6
Dengan letaknya yang sangat strategis maka spesifikasi Kecamatan Rancabungur memerlukan pengembangan infrastruktur yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang majemuk. Hal ini tentunya dapat didukung dengan luasan lahan dan wilayah yang memungkinkan untuk pengembangan perkotaan sesuai ketentuan yang telah ada.
Adapun penggunaan tanah
sesuai peruntukannya dan prasarana wilayah yang ada dijabarkan sebagai berikut : 1. Luas tanah dan pemanfaatannya
a.
Tanah Sawah Irigasi Teknis Irigasi Setengah Teknis Irigasi Sederhana Tadah hujan/sawah rendengan
: : : :
b.
Lahan Kering Pekarangan/Pemukiman Tegalan/Kebun Ladang/Tanah Huma
: 226.600 Ha : 272.474 Ha : 150.450 Ha
c.
Lahan Basah Rawa /Setu Kolam/Balong/Empang Tanah Gambut
: 16.000 Ha : 62.000 Ha :-
d. e.
Lahan Perkebunan Perkebunan Negara/PTPN VIII Cimulang Perkebunan Swasta Perkebunan Rakyat Tanah Keperluan Fasilitas Umum Lapangan Olah Raga Taman Rekreasi Jalur Hijau Kuburan / Wakaf
474.070 112.000 356.119 114.500
Ha Ha Ha Ha
: 1.056.65 : 23.000 : : : : :
Ha Ha
0,5 Ha 67.000 Ha
g. Pemakaman :
Wakaf Pemakaman Keluarga Tempat Pemakaman bukan umum
: 0,5 Ha ::7
h. Prasarana Pengairan :
Waduk Dam/Embung Air PAM Pompa Air Air Terjun Sungai/Kali Danau/Situ
: : : : : : :
2 6
Ha
: : : : :
29,250 31.300 6
Ha Ha buah buah
i. Prasarana Perhubungan :
Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten Jalan Desa Jembatan Beton
Km Km Km Km Buah
2. Administrasi Kewilayahan Wilayah
kecamatan
Rancabungur
secara administrasi
kewilayahan
meliputi : 7 desa, 28 Dusun, 54 rukun warga (RW) dan 204 rukun tetangga (RT). Gambaran terperinci
mengenai administrasi kewilayahan tercantum pada
Tabel.1 Tabel 1 Administrasi Kewilayahan Kecamatan Rancabungur Tahun 2016
No.
Desa
TOTAL: 7 Desa
Luas Wilayah ( Ha) 2.269.55
DUSUN
Rukun Warga RW.
Rukun Tetangga RT.
28
54
204
3. Kondisi Demografis Penduduk Kecamatan Rancabungur hingga akhir bulan Desember 2016 tercatat berjumlah : 48.105 jiwa, terdiri dari pria sebanyak 24.687 jiwa dan wanita sebanyak : 23.418 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga : 12.995 KK, rata-rata kepadatan penduduk: 21.885 jiwa dan rata-rata penyebaran penduduk :
jiwa/km2. gambaran mengenai populasi dan kepadatan penduduk
tertera pada Tabel 2. 8
Tabel 2 Jumlah Penduduk Kecamatan Rancabungur Menurut Jenis Kelamin Keadaan Desember Tahun 2016
No .
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jenis kelamin Desa
Pria
Wanita
Jumlah
Kel.Rmh. Tangga
Bantarjaya Bantarsari Pasirgaok Cimulang Rancabungur Mekarsari Candali
4.702 3.274 4.012 2.894 3.944 3.193 2.668
4.534 2.965 3.712 2.637 4.029 3.087 2.454
9.236 6.239 7.724 5.531 7.973 6.280 5.122
2.025 2.124 2.230 1.561 2.009 1.604 1.442
TOTAL
24.687
23.418
48.105
12.995
Angg. keluar ga
TABEL 3. PENDUDUK MENURUT PEKERJAAN No
SEKTOR USAHA / PKERJAAN
PERTANIAN 1. Pemilik tanah 2. Petani penggarap 3. Buruh tani II. PENGUSAHA 1. Pengusaha menengah 2. Pengusaha kecil 3. Pengerajin III. BURUH 1. Industri 2. Bangunan 3. Pertambangan 4. Perkebunan 5. Perdagangan 6. Pengemudi IV. PEGAWAI 1. Negeri sipil 2. TNI / POLRI 3. Pensiunan TNI/POLRI 4. Anggota DPR Kabupaten
JUMLAH
KETERANGAN
Orang 707 Orang 1512 Orang
-
- Orang
-
353 Orang - Orang
-
I.
3195 1111 1348 -
Orang Orang Orang Orang Orang Orang
-
159 Orang 45 Orang 118 Orang
-
1 Orang
-
9
Luas Wil. (Ha)
TABEL 4 MUTASI PENDUDUK
No.
LAHIR
MATI
208 Orang
125 Orang
KET .
PINDAH
DATANG
364 Orang
152 Orang
TABEL 5. JUMLAH RW, RT N o. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
RUKUN WARGA
RUKUN TETANGGA
Bantarjaya Bantarsari Pasirgaok Cimulang Rancabungur Mekarsari Candali
12 8 6 8 10 5 5
40 25 31 25 41 25 17
Jumlah
54
204
DESA
KETERANGAN
4. Kondisi Sosial Budaya dan Agama Kondisi profil
sosial budaya
masyarakat
penduduk kecamatan Rancabungur
menunjukan
pedesaan ( rulal community ), yang menuju
masyarakat
perkotaan, dicirikan
antara lain: ( a) usaha ekonomi masyarakat dominan di
tiga bidang pekerjaan, yaitu pertanian, perdagangan
dan buruh industri; (b)
karakteristik sosial budayanya relatif ada perubahan menuju heterogen dengan banyaknya pendatang dari kota besar ; dan (c) sosial agama penduduk yang mayoritas
muslim. Sedangkan jumlah sarana keagamaan di Kecamatan
Rancabungur dapat dilihat pada tabel 6. TABEL 6 JUMLAH SARANA KEAGAMAAN NO
DESA
1
Rancabungur
Mesjid
8
Mushala
12
Ponpes
Majelis Ta’lim
2
9
Viha ra 1
Gere ja 2
Jml
34 10
2
Bantarsari
11
10
2
0
0
0
23
3
Cimulang
10
12
5
13
0
0
40
4
Candali
6
10
4
8
0
0
28
5
Mekarsari
6
12
4
14
0
0
36
6
Bantarjaya
10
6
3
18
0
0
37
7
Pasirgaok
8
23
6
7
1
1
46
59
85
26
69
2
3
244
Jumlah
5. Kondisi Sosial Pendidikan Apabila melihat kehidupan social budaya masyarakat di bidang pendidikan, diketahui bahwa minat dan tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan usia sekolah cukup tinggi, hal ini ditunjang oleh keberadaan dan peran program Pendidikan Luar Sekolah (Kejar Paket, PKBM, Keaksaraan Fungsional dll) yang sudah cukup mampu memberikan andil dalam penanganan masalah pendidikan. Namun
demikian,
dari
hasil
analisa yang dilakukan oleh
Pendidikan TK/SD ternyata angka Drop Out usia sekolah
UPTD
tingkat SLTP
masih ada dan cukup menghambat penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun. Oleh karena itu,
untuk
lebih
meningkatkan
kecil wilayah masih memerlukan
pencapaian target ini sebagian
adanya penambahan sarana prasarana
pendidikan, sehingga kondisi sosial pendidikan masyarakat saat ini di Kecamatan Rancabungur cenderung masih rendah. Kondisi
sosial
rendah, sebagaimana
SD
pendidikan masyarakat cenderung masih sangat ditunjukan antara lain sebagian besar tidak tamat
sebanyak 88 orang, tamatan
SD, 5.044 orang
SLTP, 3.353 orang yang belum melek huruf sekitar 2.608 orang, dan sedikit
tamatan
dan
tamatan
orang, tamatan SLTA
perguruan tinggi
masih sangat
sekitar 236 orang ( Diploma dan S.1 ). Gambaran mengenai
kondisi pendidikan penduduk sebagaimana tersaji pada Tabel 7.
11
TABEL 7. PENDUDUK MENURUT PENDIDIKAN
No.
8 Desa
Buta Huruf
Tidak Tamat SD
TOTAL
-
88
SD
Tamat pendidikan Tk.
Blm. Sekol.
5.044
SLTP
-
SLTA
3.353
D.1-3
2.608
S.1
236
Jumlah
11.329
6. Kondisi Sosial Ekonomi Sejak krisis moneter yang melanda pada pertengahan tahun 1997, perusahaan
perusahaan
swasta
yang
ada
di
Kecamatan
Rancabungurmengalami kerugian yang tidak sedikit, bahkan pihak perusahaan mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya untuk membayar gaji dan upah pekerjanya, akhirnya banyak perusahaan yang mengambil tindakan untuk mengurangi tenaga kerja dan terjadilah PHK. Hal ini memicu para pekerja untuk melakukan demontrasi kenaikan upah sesuai dengan UMR dan pesangon dari perusahaan. Para pekerja yang diberhentikan itu menambah jumlah pengangguran. Pengangguran dalam jumlah yang sangat besar terjadinya
ini
akan
menimbulkan
masalah sosial dalam kehidupan masyarakat. Dampak susulan
dari pengangguran adalah makin maraknya tindakan tindakan criminal yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Harga kebutuhan pokok masyarakatpun mengalami kenaikan, sehingga keadaan seperti ini menjadi masalah yang cukup berat bagi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagian masyarakat melakukan pekerjaan sebagai penambang pasir dan batu kali serta pemanfaatan trotoar jalan dan sempadan sungai untuk berjualan (Pegagang Kaki Lima), dimana hal tersebut
melanggar
ketentuan
perundang-undangan
berkaitan
dengan
ketentraman dan ketertiban umum. Oleh karena itu hendaknya pemerintah dengan serius menangani masalah pengangguran dengan membuka lapangan kerja yang dapat menampung para penganggur tersebut melalui peningkatan keterampilan masyarakat dalam UKM, pemberian modal,
juga
menjaga situasi kondisi
yang aman bagi para investor untuk menanamkan modalnya.
Hal ini
diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi sebagian 12
masyarakat dan dapat
menampung para penganggur tersebut. Masalah
pengangguran merupakan masalah social dalam kehidupan masyarakat dan sangat peka terhadap segala bentuk pengaruh. Kondisi Sosial Ekonomi di Kecamatan Rancabungur menunjukan, pekerjaan
buruh industri ( 3.195 org),
penduduk yang menjadi
pedagang ( 1.348 org.) dan buruh Pertanian
( 1.512 orang )
komposisi pekerjaan ini sangat dominan presentasenya dibanding jenis pekerjaan yang lain. Gambaran mengenai pekerjaan penduduk sebagaimana tertera pada Tabel 8. TABEL 8. PENDUDUK MENURUT PEKERJAAN
No .
7 Desa
Pe tani
Peda gang
TOTAL
707
1.348
TNI/ POLRI
PNS
498
Wira swsta
Pen siun an
Bur h indu stri
Tukang
Burh Pert.
Lain nya
353
208
3.19 5
1.111
1.512
731
7. Kondisi Ketentraman dan Ketertiban Umum Kondisi ketentraman dan ketertiban di Kecamatan Rancabungur relatif kecil dan tidak ada kejadian menonjol, sebagai
etalase
umum di berhadapan trantibum masyarakat
pertama
Bidang
ketentraman dan ketertiban umum,
pemerintahan bidang ketentraman dan ketertiban
hadapan masyarakat
sebagai motifator
secara langsung dengan baik dan buruknya didalam kegiatan
dan
pembina yang
masyarakat . Untuk itu kinerja bidang
akan berdampak pada pelayanan
tingkat kepuasan
dan program pemerintah dibidang
ketentraman dan ketertiban umum, untuk itu
dibawah ini
ditampilkan secara
sederhana tabel 9 sebagai berikut :
13
TABEL 9 DATA JUMLAH ANGGOTA LINMAS PRIODE SIAP N o. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
LINMAS TERDAFTAR
DESA Bantarjaya Bantarsari Pasirgaok Cimulang Rancabungur Mekarsari Candali Jumlah
LINMAS PRIODE SIAP
44 51 34 30 17 24 30
10 10 10 10 10 10 10
230 Orang
KETERANGAN
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
40 Orang Telah mendapat KTA
70 Orang
TABEL 10 DATA JUMLAH POSKAMLING SIAGA N o
POSKAMLING
POSKAMLING SIAGA
1. Bantarjaya
9
8
2. Bantarsari
13
10
3. Pasirgaok
4
8
4. 5. 6. 7.
3 3 4 4
7 4 5 6
40
48
DESA
Cimulang Rancabungur Mekarsari Candali Jumlah Adapun
data target
pelatihan
KETERANGAN Poskamling Siaga rata-rata setiap RW satu Poskamling induk
anggota linmas
priode siap
sebagai
potensi sumberdaya pengamanan lingkungan dan perlindungan masyarakat di empat desa yeng berjumlah 70 orang, akan dilaksanakan pada program tahun anggaran
2016
serta
pembuatan
KTA
bagi anggota linmas
yang belum
mempunyai KTA, sedangkan untuk pembinaan poskamling ditingkat RW di 7 desa akan diprogramkan pembuatan poskamling terpadu yang lengkap serta berada di tempat strategis. Dalam evaluasi lapsit kecamatan Rancabungur evaluasi
tahun
2016
dalam
pengelolaan data kejadian tindak kriminal dan bencana alam relatif
kecil tidak ada kejadian yang menonjol. Kewaspadaan tentang mendapat perhatian, dan
bencana
alam
daerah tersebut
yang
dapat
menjadi prioritas
dipetakan untuk 14
terus
program penanaman
satu rumah satu pohon.
ditampilkan secara sederhana
peta
lokasi
, untuk itu
rawan bencana
dibawah ini di kecamatan
Rancabungur sebagai berikut :
8. Kondisi Kesejahteraan Sosial Tingkat kesejahteraan keluarga menurut kategori Pra KS sebanyak
1.540 KK, KS I sebanyak 6988 KK, KS II sebanyak 5851 KK, KS III sebanyak 846 KK keluarga aspek
kategori
dan KS III flus sebanyak 33 KK. serta
kondisi
pendidikan, kesehatan
kesejahteraan sosial
penduduk
menurut
dan ekonomi (IPM) dapat diungkapkan
seperti berikut ini. Adapun jumlah rumah tangga miskin (RTM) penerima program beras miskin (Raskin) Tahun 2016 tertera pada tabel 11. Tabel 11 Jumlah Rumah Tangga Miskin Penerima Program Raskin Kecamatan Rancabungur Tahun 2016 NO
DESA
JUMLAH RTM
1.
Rancabungur
364
2.
Bantarsari
292
3.
Cimulang
319 15
4.
Candali
174
5.
Mekarsari
352
6.
Bantarjaya
325
7
Pasirgaok
528 Jumlah
2.354
B. Kondisi Aparatur dan Sarana Prasarana Kecamatan a. Kondisi Aparatur 1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, dimana dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah tersebut dijelaskan bahwa ”Kecamatan merupakan unsur pelaksana kewilayahan pada tingkat kecamatan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah”, 2. Susunan Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, maka dapat dijelaskan Kecamatan Rancabungur , menganut pola Minimal
sehingga terdiri dari
Camat, Sekretaris Kecamatan, 3 orang Sub Bagian dan 4 Kepala Seksi. Adapun susunan organisasi Kecamatan Rancabungur
adalah sebagai
berikut : 1. Camat 2. Sekretariat, yang membawahkan : a. Sub Bagian Program dan Evaluasi; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan. 3. Seksi Pemerintahan; 4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum; 5. Seksi Kesejahteraan rakyat; 6. Seksi Perekonomian dan Pembangunan 7. Kelompok Jabatan Fungsional. 16
Adapun tugas dan fungsi masing-masing, dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Camat Camat mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan,
dan
kemasyarakatan
serta
melaksanakan sebagian kewenangan Bupati berdasarkan pelimpahan kewenangan. Sedangkan fungsinya camat yaitu : (a) penyelenggaraan ketatausahaan kecamatan, (b) penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum kecamatan, (c) pembinaan pemerintahan desa dan kelurahan,penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, (e) penyelenggaraan perekonomian, (f) pembinaan dan pengawasan kegiatan program pendidikan da kesehatan, (g) Pengkoordinasian penyelenggaraan sosial kemasyarakatan, (h) penyelenggaraan pembangunan, (i) Pengkoordinasian unit perangkat daerah dan UPT dalam wilayah kerja kecamatan, (j)
pelaksanaan
upaya
pemberdayaan,menumbuhkan
prakarsa,
kreatifitas, dan meningkatkan partisipasi masyarakat. 2.
Sekretariat mempunyai tugas
membantu dan bertanggungjawab
kepada
Camat dalam melaksanakan pengkoordinasian penyusunan program dan pengelolaan
ketatausahaan kecamatan, Untuk menyelenggarakan tugas
tersebut, sekretariat kecamatan mempunyai fungsi : 1.
Pengelolaan program;
2.
Pengelolaan administrasi umum clan kearsipan;
3.
Pengelolaan administrasi kepegawaian kecamatan;
4.
Pengelolaan administrasi keuangan kecamatan;
5.
Pengelolaan administrasi asset daerah; dan
6.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan bidang tugasnya. 17
3.
Subag Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan
pengolahan administrasi umum dan Kepegawaian Kecamatan. Untuk Melaksanakan tugas tersebut Subag Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Pengolahan administrasi umum, urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas. 2. Pengaclaan pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan. 3. Penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan; dan 4. Pengelolaan administrasi kepegawaian. 4.
Sub Bagian Program dan Evaluasi Mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan.
pengelolaan data dan pengkoordinasian penyusunan program Kecamatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Sub Bagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan program Kecamatan 2. Pengumpulan, pengolahan dan analisa Kecamatan 3. Pelaksanaan pembinaan hubungan masyarakat. 4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan kinerja Kecamatan. 5. Sub Bagian Keuangan Mempunyai
tugas
membantu
Sekretaris
dalam
melaksanakan
pengelolaan administrasi keuangan Kecamatan. Untuk Melaksanakan tugas tersebut Subag Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Pengelolaan administrasi Keuangan Kecamatan. 2. Pelaksanaan pengelolaan penyusunan anggaran Kecamatan; dan 3. Pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan Kecamatan. 18
6.
Seksi Pemerintahan Seksi
pemerintahan
mempunyai
tugas
membantu
dan
bertanggung jawab kepada Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan urusan pemerintahan. Untuk melaksankan tugas tersebut, seksi pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut : 1.
Penyelenggaraan pembinaan pemerintahan desa dan kelurahan;
2.
Penyelenggaraan administrasi kependudukan;
3.
Pelaksanaan tugas di bidang pertanahan; dan
4.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan bidang tugasnya.
7.
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Seksi
Ketentraman
dan
Ketertiban
Umum
mempunyai
tugas
membantu dan bertanggung jawab kepada Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, clan pelaporan urusan ketentraman dan ketertiban umum. Untuk
melaksanakan
tugas
tersebut,
seksi
ketentraman
dan
ketertiban umum mempunyai fungsi sebagai berikut : 1.
Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
2.
Penyelenggaraan pembinaan satuan polisi pamong praja;
3.
Pembinaan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat
4.
Penyelenggaraan pembinaan ideologi negara dan kesatuan
5.
Penegakkan peraturan daerah; dan
6.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan
bangsa;
bidang tugasnya.
8.
Seksi Kesejahteraan Rakyat Seksi
Kesejahteraan
Sosial
mempunyai
tugas
membantu
dan
bertanggung jawab kepada Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan urusan Kesejahteraan Rakyat. Untuk
melaksanakan
tugas tersebut, Seksi
Kesejahteraan 19
Rakyat mempunyai fungsi sebagai berikut : 1.
Pembinaan dan pengendalian bantuan sosial;
2.
Pembinaan pemberdayaan perempuan;
3.
Pembinaan organisasi sosial kemasyarakatan;
4.
Pembinaan Keluarga Berencana;
5.
Pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan pengungsi;
6.
Pembinaan masalah sosial;
7.
Pembinaan kesehatan masyarakat;
8.
Pembinaan kerukunan umat beragama;
9.
Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD);
10. Fasilitasi penyelenggaraan sarana pendidikan dan pelayanan kesehatan; 11. Pembinaan, dan pengawasan kegiatan program pendidikan, ilmu pengetahuan
dan
teknologi,
generasi
muda,
keolahragaan,
kepramukaan, seni dan budaya; 12. Pembinaan wajib belajar pendidikan dasar dan pendidikan luar sekolah; 13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan bidang tugasnya. 9.
Seksi Perekonomian dan Pembangunan Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas membantu
dan bertanggung jawab kepada Camat dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan urusan Perekonomian dan Pembangunan. Untuk
melaksanakan
tugas
Seksi
Perekonomian
dan
Pembangunan
mempunyai fungsi: a. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian perekonomian dan pembangunan; b. pembinaan perekonomian desa dan kelurahan; c. pembinaan dan pengembangan dan pengendalian di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan; 20
d. pembinaan tenaga kerja dan transmigrasi; e. pembinaan dan pengembangan industri, koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM); f. pembinaan dan pengembangan kepariwisataan; g. pembinaan dan pengawasan pertambangan; h. pembinaan dan pengawasan perdaganga; i. pelaksanaan inventarisasi potensi penanaman modal daerah; j. pengawasan, penyaluran, dan pengembalian kredit dalam rangka merancang keberhasilan program produksi pertanian dan industri kecil; k. pembinaan, pengwasan, dan pengendalian sumber daya alam; l. fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pembangunan; m. pengkoordinasian, pembinaan dan pengawasan serta pelaporan langkahlangkah
penanggulangan
terjadinya
pencemaran
dan
kerusakan
lingkungan. n. pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan swadaya masyarakat dan o. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan bidang tugasnya.
2.1. STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN RANCABUNGUR KABUPATEN BOGOR Gambar 2.1. Struktur Organisasi Kecamatan RANCABUNGUR CAMAT SEKCAM KSB PROGRAM & EVALUASI
KASI PEMERINTAHAN
DESA
KASI PEMBANGUNAN DAN PEREKONOMIAN
KSB KEUANGAN
KSB UMUM & KEPEG
KASI KESRA
KASI TRANTIB
KASI
21
Disamping melakanakan tugas pokok dan fungsinya, Camat secara operasional berpegang pada pelimpahan kewenangan yang diberikan dari Bupati kepada Camat sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bogor Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Penandatanganan Dokumen Administrasi Pelayanan Umum Kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Bogor Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pelimpahan Kewenangan Penyelenggaraan Sebagian Urusan Pemerintahan Kepada Camat. Dalam Peraturan Bupati Bogor Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pelimpahan Kewenangan Penyelenggaraan Sebagian Urusan Pemerintahan Kepada Camat ditetapkan 26 bidang kewenangan yang dilimpahkan, yaitu meliputi : 1.
Bidang Pertanian,
2.
Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral,
3.
Bidang Kehutanan dan Perkebunan,
4.
Bidang Perindustrian dan Perdagangan,
5.
Bidang Koperasi dan UKM,
6.
Bidang Kepariwisataan dan Kebudayaan,
7.
Bidang Ketenagaan dan Transmigrasi,
8.
Bidang Kesehatan,
9.
Bidang Pendidikan,
10. Bidang Sosial, 11. Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan, 12. Bidang Tata Bangunan dan Pemukiman, 13. Bidang Pekerjaan Umum, 14. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan jalan, 15. Bidang Lingkungan Hidup, 16. Bidang Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik, 17. Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, 18. Bidang Perimbangan Keuangan Daerah, 19. Bidang Kependudukan, 20. Bidang Pemuda dan Olahraga, 21. Bidang Hukum dan Perundang-undangan, 22. Bidang Komunikasi dan Informasi, 22
23. Bidang Kearsipan dan Perpustakaan, 24. Bidang Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, 25. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Taknologi, serta 26. Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan, Pelaksanaan dilakukan
dalam
26
bidang kewenangan
bentuk
pembinaan,
yang dilimpahkan
fasilitasi,
pengawasan
ini dan
pengendalian secara taktis operasional, sedangkan
pembinaan
teknis
dan
administrasi
terhadap
kewenangan yang dilimpahkan tersebut tetap menjadi tanggung jawab satuan kerja perangkat daerah terkait. Hal ini sesuai dengan fungsi Camat sebagai koordinator unit perangkat daerah dalam wilayah kerjanya. Sedangkan dalam Peraturan Bupati Bogor Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Penandatanganan Dokumen Administrasi Pelayanan Umum Kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, kewenangan yang dilimpahkan kepada Camat meliputi : 1.
Kartu Tanda Penduduk (KTP),
2.
Kartu Keluarga (KK),
3.
Nomor Induk Kependudukan (NIK),
4.
Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) untuk bangunan rumah tinggal dengan luas tanah sampai 500 M²,
5.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah tinggal di luar kawasan perumahan dengan luas bangunan sampai dengan 100 M²,
6.
Izin Kolam Pemancingan yang berdiri sendiri tidak ada fasilitas/atraksi wisata lainnya yang dikelola oleh perorangan,
7.
Izin Salon Kecantikan kecil/perorangan,
8.
Izin Warung Nasi dengan kapasitas sampai dengan 10 (sepuluh) orang pengunjung,
9.
Izin Spanduk dan Umbul-umbul non komersial,
10. Izin Reklame dalam ruang, 11. Izin Pengangkutan Jenazah/kerangka keluar daerah/negeri, 12. Izin Penguburan di lahan Pemerintah Daerah, 13. Izin Huller/Penggilingan padi, dan 14. Rekomendasi izin-izin tertentu berdasarkan peraturan perundangan 23
yang berlaku. 3. SUMBER DAYA PADA KECAMATAN RANCABUNGUR 1. Kondisi Umum Pegawai Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor sebanyak 22 orang yang terdiri dari PNS dan Tenaga Sukwan, Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut : TABEL 12 . JUMLAH PEGAWAI KECAMATAN RANCABUNGUR KABUPATEN BOGOR No 1. 2.
PEGAWAI PNS SUKWAN JUMLAH
JUMLAH ( ORANG) 20 2 22
% 90.91 9.09 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Rancabungur masih ada yang belum diangkat menjadi pegawai negeri yaitu tenaga Sukwan sehingga penulisan tentang kondisi pegawai dibawah ini difokuskan hanya pada PNS Jumlah Pegawai yang menduduki Jabatan dan Staf Sesuai dengan Perda nomor 24 tahun 2008 tentang pembentukan Kecamatan Kabupaten Bogor, maka pengisian formasi jabatan struktural di terdiri dari eselon ,III.a,III.b dan IV.a.IV.b yaitu seluruhnya
sebanyak 7
orang. Sedangkan jabatan fungsional belum ada . Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini : Tabel 13 . Jumlah pegawai Kecamatan yang menduduki Jabatan dan Staf, tahun 2016 N0 1. 2. 3. 4
Jabatan/Staf Eselon III Eselon IV.a Eselon IV.b Staf Jumlah
Jumlah (orang ) % 2 10 4 20 3 15 11 55 20 100.00
24
a. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan/ Pangkat Dari 20 jumlah Pegawai yang ada di Kecamatan Rancabungur terdapat 10,00 % pegawai yang berstatus golongan I, 35,00 % pegawai yang berstatus golongan II, 40,00% pegawai berstatus golongan III sedangkan golongan IV sebanyak 15,00 %. Selengkapnya dapat dilihat tabel berikut Tabel 14 Jumlah pegawai Kecamatan berdasarkan Pangkat/Golongan tahun 2016 N0
Golongan
Jumlah (orang )
%
1.
IV
3
13.64
2.
III
8
36.36
3.
II
7
31.82
4
I
2
9.09
5.
( Sukwan )
2
9.09
22
100.00
Jumlah
b. Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai Kecamatan Rancabungur yang ada, maka status pendidikan Strata-1 (S1) lebih mendominasi yaitu sebesar 40,00%, sedangkan status pendidikan SLTA sebesar 35,00 % dan status pendidikan Strata-2 (S2) sebesar 15,00%. Selengkapnya dapat dilihat tabel dibawah ini : Tabel 15 Jumlah pegawai Kecamatan Rancabungur berdasarkan pendidikan tahun 2016. N0
Pendidikan
Jumlah (orang )
%
1.
Strata-2 ( S2 )
3
15.00
2.
Strata-1 ( S1 )
8
40.00
3
SLTA/SMK
7
35.00
4
SLTP
2
10.00
Jumlah
20
100.00 25
c. Jumlah Pegawai berdasarkan jenis kesarjanaan Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, selengkapnya dapat dilihat tabel berikut Tabel 16 Jumlah Pegawai Kecamatan Rancabungur berdasarkan kesarjanaan N0 KESARJANAAN/DISIPLIN ILMU A.
JUMLAH (orang )
MAGISTER 1. Magister Manajemen
B
3
SARJANA 1. Ilmu Sosial
5
2. Ilmu Manajemen Ekonomi
1
3. Ilmu Hukum
2
Jumlah
11
Tabel diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan ilmu pegawai yang ada di Kecamatan Rancabungur belum menunjukkan hal yang signifikan hal ini sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia untuk
perencanaan pembangunan di Kecamatan Rancabungur
Kabupaten Bogor. Dengan demikian diharapkan kopetensi kedisiplinan ilmu yang ada menjadikan perencanaan pembangunan di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor dapat ditingkatkan, d. Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat penjenjangan Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di Kecamatan Rancabungur, pegawai
juga mendapat pelatihan penjenjangan
maupun non penjenjangan. Dari 20 pegawai Kecamatan Rancabungur terdapat 9 orang yang telah mengikuti penjenjangan Diklat PIM III atau sejenisnya, dan atau perjenjangan Diklat PIM IV atau sejenisnya sebesar 45,00 %. Selengkapnya dapat dilihat tabel 17 Tabel 17. Jumlah pegawai Kecamatan Rancabungur yang mengikuti penjenjangan 26
N0
Jabatan/Staf
Jumlah
%
(orang ) 1
Diklat PIM III
2
10.00
2
Adum/Adumla/Diklat PIM IV
7
35.00
3
Yang belum mengikuti perjenjangan
11
55.00
20
100
Jumlah
2. Kondisi Sarana dan Prasarana Kantor Ketersediaan
sarana
dan
prasarana
kantor
Kecamatan
Rancabungur, sangat berpengaruh bagi tercapainya seluruh program kegiatan Kecamatan Rancabungur. Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan Kantor pada dasarnya di dapat dari pengajuan kebutuhan barang modal yang dianggarkan dalam anggaran Pemerintah Kabupaten Bogor. Selain itu ada juga barang kebutuhan kantor yang diadakan dari hasil usaha kecamatan. Adapun kondisi barang digambarkan secara umum, dimana kualitas setiap barang kualitas dan harganya akan mengalami penyusutan. Gambaran secara umum sebagaimana tercantum pada Tabel 18. TABEL 18 SARANA DAN PRASARANA KECAMATAN JENIS
LUAS BANYAKNYA
1 A. Tanah dan Bangunan 1. Lahan Kantor
/
KONDISINYA
KETERANGAN
2
3
4
3000 m2
Baik
Terpelihara
581 m2
Baik
Terpelihara
100 m2 144 m2
Baik Baik
Terpelihara Terpelihara
1. Meja Rapat
2 unit
Baik
Terpelihara
2. 3. 4. 5. 6. 7.
3 10 2 3 4 50
Baik Baik Baik Baik Baik Kurang baik
Terpelihara Terpelihara Terpelihara Terpelihara Terpelihara Kurang Baik
2. Gedung Kantor 3. Rimah Dinas Camat 4. Ruang Paten B. Mebelair Meja Tulis 1 Biro Kayu Meja 1/2 Biro Kayu Meja Podium Kursi Sice Kursi Putar Standar Besi Kursi Lipat Citos besi
unit unit unit unit unit unit
27
C. Mesin 1. Mesin Tik Manual 2. Komputer a. Monitor b. CPU c. Printer d. Scaner e.Mesin Babat Rumput D. Kendaraan Dinas / Operasional 1. Mobil 2. Sepeda Motor E. Sarana Kearsipan 1. Filing Kabinet 2. Brankas 3. Lemari Besi 4. Rak Besi 5. Lemari Kayu 6. Rak Arsip F. Sarana Telekomunikasi /Informasi 1. Telepon 2. Faximili 3. Wireless 4. Televisi 5. Invocus G. Listrik H. Sarana Parkir Area Parkir I. Ruang Rapat J. Ruang Arsip K. Sarana Peribadatan Musholla
1 7 7 7 7 1 2
unit unit unit unit unit unit unit
Rusak Berat Baik Baik Baik Baik Baik Rusak
Rusak Berat Terpelihara Terpelihara Terpelihara
4 unit 4 unit
1Kurang baik 1rusak
1 kurang baik 1 rusak
17 unit 1 unit 7 unit 5 unit 1 unit 2 unit
Baik Rusak baik Baik Baik baik
Terpelihara Rusak Terpelihara Terpelihara Terpelihara Terpelihara
1 1 1 3
Baik Baik Baik Baik
line unit unit unit
Terpelihara Terpelihara Rusak
1 unit
Rusak
1 unit
Jaringan
Terpelihara Terpelihara Terpelihara Terpelihara Sedang diperbaiki Terpelihara
2 area 2 ruang 2 ruang
Baik Baik Baik
Terpelihara Terpelihara Terpelihara
1 bangunan
Baik
Terpelihara
C. Kondisi Sarana dan Prasarana Wilayah 1. Kondisi Sarana dan Prasarana Pendidikan Sarana pendidikan formal yang ada di Kecamatan Rancabungur terdiri dari : 14 sekolah Taman Kanak-Kanak, 32 PAUD, - RA, sekolah dasar negeri (SDN) ada 21
sekolah, SD Swasta ada 1 sekolah, Madrasah
Ibtidaiyah (MI) ada 8 sekolah, sekolah menengah pertama negeri (SMPN) ada 1 sekolah, SMP Swasta ada 6 sekolah, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 6 Sekolah, dan sekolah menengah atas negeri (SMAN) ada 1 sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) ada 2 sekolah. SMA Swasta ada tidak ada, Madrasah Aliyah (MA) ada tidak ada, selanjutnya program D2 ada
28
tidak ada, dan Perguruan Tinggi (PT) tidak ada. Secara keseluruhan kondisi sarana prasarana pendidikan yang ada di Kecamatan Rancabungu rrelatif terpelihara dengan baik. Adapun jumlah Sarana dan prasarana pendidikan sebagaimana tertera pada tabel 19.
29
TABEL 19 SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN SD No
Desa
SLTP
SLTA
JML
TK
PAUD
RA
SDN
SDS
MI
SMPN
SMPS
MTs
SMAN
SMK
SMAS
MA
D2
PT
1.
Rancabungur
5
3
-
4
-
1
-
1
1
-
1
-
-
-
-
16
2.
Bantarsari
6
4
-
2
1
2
-
2
2
-
-
-
-
-
-
19
3.
Cimulang
2
3
-
4
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
11
4.
Candali
2
4
-
2
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
9
5.
Mekarsari
1
4
-
2
-
2
-
-
2
-
-
-
1
-
-
12
6.
Bantarjaya
-
10
-
4
-
1
-
-
1
-
1
-
1
-
-
18
7.
Pasirgaok
-
4
-
3
-
1
1
1
-
1
-
-
-
-
-
11
16
32
-
21
1
7
1
6
7
1
2
-
2
-
-
96
Jumlah
30
2. Kondisi Sarana dan Prasarana Kesehatan Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang ada, berupa 1 unit Puskesmas DTP (Dengan Tempat Perawatan), 3 unit Puskesmas pembantu, 3 Balai Pengobatan, 56 Posyandu, dan 7 Bidan Praktek. Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masih sangat terbatas. 3. Kondisi Sarana dan Prasarana Perekonomian Sarana dan prasarana perekonomian memiliki peranan yang sangat
penting
dalam
mendukung
kondisi
perekonomian
masyarakat yang ada. Adapun sarana dan prasarana perekonomian yang ada di Kecamatan Rancabungur sebagai berikut :
Toko Modern
:4
buah
Koperasi
:8
unit
Pedagang Kecil
: 620 unit
Pedagang Menengah : 35
Warung
: 750 buah
Gudang
:2
Prasarana Rancabungur
unit
buah
perdagangan
yang
ada di
Kecamatan
terdapat satu buah pasar Desa yaitu Pasar Desa
Bantarjaya yang dikelola oleh BUMDes Desa Bantarjaya, namun belum berjalan dikarenakan terdapat banyak kerusakan dan belum dikelola/berjalan. 31
Adapun jumlah industri besar, menengah dan
home
industri di Kecamatan Rancabungur sebagai berikut :
Industri besar
Industri kecil dan menengah : 38 buah
Kelompok Tani
: 29 kelompok
Kelompok Peternakan
: 15 Kelompok
Kelompok Pemberdaya Ikan : 14 Kelompok
Kelompok Wanita Tani
: 16 Kelompok
Gapoktan
: 6
: -
buah
Kelompok
4. Kondisi Infra struktur Wilayah Jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat atau lebih terdiri dari : 1. JALAN : - Jalan Nasional
:
- Jalan Provinsi
: 13.5
Km
- Jalan Kabupaten
: 23
Km
- Jalan Desa
: 44.7
Km
: 61.2
Km
Jumlah
-
Km
Sedangkan untuk bantuan Infrastruktur dan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dapat dilihat pada tabel 20. 32
TABEL 20 BANTUAN INFRASTRUKTUR DAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI NO
KEGIATAN
LOKASI/DESA
VOLUME
PENYEDIA JASA
BIAYA
1 i
2
3
4
5
6 4,255,464,680
SUMBER DANA 7 APBD Kab
180,418,000 200,000,000 118,000,000 418,992,000 627,750,000
APBD Kab APBD Kab APBD Kab APBD Kab APBD Kab
457,852,000 542,405,000 396,000,000 198,250,000 643,000,000 171,656,760
APBD Kab APBD Kab APBD Kab APBD Kab APBD Kab APBD Kab
DESA PASIRGAOK
63,660,000
APBD Kab
DESA PASIRGAOK
120,422,420
APBD Kab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
BIDANG PENDIDIKAN Pemagaran SDN Bantarkambing 03 Pemagaran SDN Pasirgaok Pengadaan mebeler untuk Sekolah Dasar Rehabilitasi SDN Bantarkambing 04 Rehabilitasi SDN Bantarkambing 01 (Bertingkat)
Rehabilitasi SDN Bantarkambing 03 Rehabilitasi SDN Bantarkambing 06 Pemagaran Areal SMPN 1 Pembangunan TPT SMPN Pembangunan RKB SMAN 1 Pengadaan mebeler untuk SMAN 1 Tenjolaya, SMAN 1 Dramaga, SMAN 1 Rancabungur 12 Penyelenggaraan Kegiatan Belajar dan Mengajar SMPN 1 Rancabungur 13 Penyelenggaraan Kegiatan Belajar dan Mengajar SMAN 1 Rancabungur 14 Peningkatan Kinerja UPT Pendidikan Anak Usia
DESA BANTARJAYA DESA PASIRGAOK KEC. RANCABUNGUR DESA BANTARJAYA DESA BANTARJAYA DESA BANTARJAYA DESA BANTARJAYA DESA PASIRGAOK DESA BANTARJAYA DESA PASIRGAOK
CV. MAKMR LAKSANA JAYA
CV. PITALOKA CV. INTAN CITRA MANDIRI CV. EKA WIDHI SARANA CV. ANUGRAH BUNDA CV. AKBAR INDO
33
%
KET.
8
11
Dini PAUD, TK, SD dan SMP ii BIDANG KESEHATAN 1 Pelayanan Kesehatan Masyarakat di UPT Puskesmas Rancabungur dan Jaringannya 2 Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional PKTP Puskesmas Bantarjaya 3 Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional PKTP Puskesmas Rancabungur 4 Revitalisasi Puskesmas Rancabungur III
DESA BANTARJAYA
KEC. RANCABUNGUR KEC. RANCABUNGUR KEC. RANCABUNGUR DESA RANCABUNGUR
UPT. KESEHATAN UPT. KESEHATAN UPT. KESEHATAN UPT. KESEHATAN UPT. KESEHATAN UPT. KESEHATAN CV. FUMA KARYA
BIDANG PEKERJAAN UMUM
1 Pemeliharaan Ruas Jalan Semplak - Gerendong 2 Pemeliharaan Ruas Jalan Pasirgaok - Cimulang 3 Pemeliharaan Ruas Jalan Kemang - Rancabungur 4 Pemeliharaan Ruas Jalan Semplak - Bantarsari 5 Pemeliharaan Ruas Jalan Al- Furgon 6 Pemeliharaan Ruas Jalan Lingkar Rancabungur 7 Pemeliharaan Ruas Jalan Pasirgaok - Rancasari 8 Peningkatan Jalan Pasirgaok - Rancasari
(Sta4+700 - Sta 12+733) (Sta 0+000 - Sta 2+500) (Sta 6+100 - Sta 10+000) (Sta 1+500 - Sta 4+750) (Sta 0+000 - Sta 2+2000 (Sta0+000 - Sta2+700 (Sta0+000 - Sta 1+500) (Sta1+500 - Sta 3+350)
CV. PESONA DUTA KARYA
34
117,058,500
APBD Kab
4,439,020,000
APBD Kab
269,260,000
APBD Kab
1,543,104,000
APBD Kab
783,882,000 1,842,774,000
APBD Kab APBD Kab
9,770,208,368
APBD Kab
613,788,000
APBD Kab
142,350,000
APBD Kab
222,066,000
APBD Kab
185,055,000
APBD Kab
125,268,000 133,488,000
APBD Kab APBD Kab
1,703,040,000
APBD Kab
1,703,368
APBD Kab
9 Pemeliharaan Daerah Irigasi Situ Babakan 10 Pemeliharaan Daerah Irigasi Situ Moyan
Desa Bantarsari Desa Bantarjaya
11 Rehabilitasi saluran sekunder cidepit 12 Pemeliharaan Daerah Irigasi Program pembangunan turap atau talut atau 13 beronjong
Desa Bantarjaya Desa Candali
14 Pemeliharaan Daerah Irigasi Cibarengkok Meningkatkan Irigasi daerah Irigasi Cibarengkok 16 III
Desa Cimulang Ciseeng Rancabungur Ds. Pasirgaok dan Mekarsari TOTAL
CV. NUSANTARA SENTOSA
PT. CITRA MAKMUR BOGOR
35
46,400,000 17,400,000
APBD Kab APBD Kab
1,529,000,000 150,000,000
APBD Kab APBD Kab
875,000,000
APBD Kab
235,600,000
APBD Kab
3,790,050,000 18,464,693,048
APBD Kab
DATA PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN RANCABUNGUR TAHUN 2016 NO
1
NAMA DESA
MEKARSARI
URAIAN KEGIATAN
VOLUME
LOKASI
BIAYA
KETERANGAN
Betonisasi Jalan
240 m x 2,5 x 15 cm
Kp. Sukajadi Rt 003/001
145,768,800
Dana Desa
Betonisasi Jalan
200 m x 2,5 x 15 cm
Kp. Sukajadi Rt 001/002
135,315,195
Dana Desa
Betonisasi Jalan
100 m x 2,5 x 15 cm
Kp. Sukajadi Rt 004/002
60,541,000
Dana Desa
Tembok Penahan Tanah
72 m x 1,5 x 40 cm
Kp. Sukajadi Rt 001/001
80,000,000
RUTILAHU
30 UNIT
Dana Desa Banke Kabupaten
300,000,000 JUMLAH 721,624,995
2
PASIR GAOK
Pembangunan Sarana Air Bersih (SAB)
1 Kegiatan
Kp. Rancasari RT 003/005
35,700,000
Dana Desa
Pembangunan MC/MCK
1 Kegiatan
Kp. Pasirgaok RT 002/002
15,000,000
Dana Desa
Pembangunan MC/MCK
1 Kegiatan
Kp. Rancasari RT 004/004
15,000,000
Dana Desa
Pengaspalan Jalan Lingkungan
1000 M2
Kp. Pasirgaok Rw. 001
100,000,000
Dana Desa
Pengaspalan Jalan Lingkungan
1000 M2
Kp. Pasirgaok Rw. 003
100,000,000
Dana Desa
36
Kegiatan Pemberdayaan Posyandu, UP2K dan BKB Kegiatan Pelatihan Kelompok Tani P3A Tk. Desa
1 Kegiatan
Kantor Desa
7,351,239
Dana Desa
1 Kegiatan
Kantor Desa
4,890,000
Dana Desa
Pengaspalan Jalan Lingkungan
300 M2
Kp. Pasirgaok Rw. 006
33,000,000
Dana Desa
Pengaspalan Jalan Lingkungan Pembentukan BUMDes dan Pembuatan Akta Notaris
900 M2
Kp. Rancasari Rw. 005
95,000,000
Dana Desa
1 Kegiatan
Desa Pasirgaok
10,970,619
RUTILAHU
30 Unit
Dana Desa Banke Kabupaten
300,000,000 JUMLAH 716,911,858
3
BANTA JAYA
Pengerasan dan Betonisasi Jln Bantarkambing-bubulak
950 x 2,8 x 0,15
RUTILAHU
30 Unit
Rw 01 s/d Rw 06
431,177,000 300,000,000
Dana Desa Banke Kabupaten
JUMLAH 731,177,000
4
CANDALI
Betonisasi Jalan Kp. Cioda
610 x 2.2 x 0.15 m
Rt. 001,002 Rw. 005
266,415,000
Dana Desa
Betonisasi Jalan Kp. Anyar Rt. 004/001
250 x 2 x 0.15 m
Rt. 001,002 Rw. 004
133,208,510
RUTILAHU
40 Unit
Dana Desa Banke Kabupaten
400,000,000
37
JUMLAH 799,623,510
5
CIMULANG
Pembangunan Drainase
225 m x 30 cm x 20 cm
Kp. Ciakar RW 04
33,000,000
Dana Desa
Pembangunan Turap
61 x 1 m x 20 cm
Kp. Ciakar Rt 02/04
34,245,500
Dana Desa
Pengerasan Jalan
250 m x 3 m
45,000,000
Dana Desa
Pengaspalan Jalan Stapak
340 m x 80 cm x 7 cm
Kp. Ciakar Rt 03/05 Kp. Ciakar, Rt. 01/05, Rt. 02/05
38,000,000
Dana Desa
Pembangunan Turap
2(30mx1,5mx20cm)
Kp. Cibarengkok,Rt. 04/06
70,000,000
Dana Desa
Pengerasan Jalan
30mx2,5mx7cm
Kp. Cibarengkok,Rt. 04/06
13,000,000
Dana Desa
Pengaspalan Jalan Stapak
500mx1mx7cm
Kp. Cibarengkok,Rt. 01/07
40,000,000
Dana Desa
Pembangunan Drainase
2(300mx30mx20cm)
Kp. Cibarengkok, Rw. 07
30,000,000
Dana Desa
Pembangunan MCK
3m x3m
Kp. Cibarengkok, Rt 01/07
13,000,000
Dana Desa
Pengerasan Jalan
450 m x 3m
Kp. Cimulang Ujung Rw. 08
83,000,000
RUTILAHU
40 unit
Dana Desa Banke Kabupaten
400,000,000 JUMLAH 799,245,500
38
6
RANCABUNGUR Rehabilitasi MCK
5 X 6 M2
Kp. Wates Rt. 001/003
11,142,000
Dana Desa
7 PAUD P 350 M X L 40 Cm x TB. 10 Cm P.320M X L 40 Cm X Tb. 10 Cm P.300M X L 40 Cm X Tb. 10 Cm p. 265m x L 40 Cm X Tb. 10 Cm
Desa Rancabungur Kp. Kebon Kelapa Rt. 0203/003 Kp. Jl. Cagak Lebak Rt. 002, 003 & 004 Rw.005 Kp. Jl. Cagak Satelit Rt. 001,002&003 RW.006
14,000,000
Dana Desa
44,859,000
Dana Desa
68,000,000
Dana Desa
60,000,000
Dana Desa
Kp. Rancabungur Rt. 003/009 36,599,000
Dana Desa
1 Kegiatan
Kantor Desa
6,920,473
Dana Desa
Pavin Blok Jalan Stapak
P. 150 M X L. 1 M
Kp. Wates Kaum Rt. 003/002
24,040,000
Dana Desa
Pavin Blok Jalan Stapak
P. 200 M X L. 1 M
30,000,000
Dana Desa
Betonisasi Jl. Lingkugan Pembangunan Posyandu Cempaka Putih
P. 250 X L. 1M X Tb.0,07
42,100,000
Dana Desa
25,000,000
Dana Desa
Pembangunan Posyandu Ambar
5X5M
Kp. Jl Cagak Rt. 001/004 Kp. Rancabungur RT. 03,04 & 05 Rw. 10 Kp. Jl. Cagak Satelit Rt. 004/006 Ambar Telaga Residence Rt. 001/011
25,000,000
Dana Desa
Pengadaan Ruang BUMDes
4 X 2,5 M
Kantor Desa
14,430,237
RUTILAHU
30 UNIT
Dana Desa Banke Kabupaten
Saeana Prasarana PAUD Drainase Drainase Drainase Drainase Kegiatan Pemberdayaan Posyandu, UP2K dan BKB
5X5M
300,000,000
39
JUMLAH 702,090,710
7
BANTARSARI
Betonisasi Jalan Desa
100 X 4,7M X 15 CM
Rw. 02
120,000,000
Dana Desa
Hotmix Jalan Lingkungan
650 M
Rw. 07
58,500,000
Dana Desa
Hotmix Jalan Kantor
150 M
Desa Bantarsari
13,500,000
Dana Desa
Hotmix Jalan Lingkungan
350 M
RW. 05
31,500,000
Dana Desa
29,700,000
Dana Desa Banke Kabupaten
Penyertaan Modal BUMDes RUTILAHU
40 UNIT
400,000,000
JUMLAH
653,200,000 TOTAL ANGGARAN PEMBANGUNAN SEMESTER I TAHUN 2016
5,269,919,073
40
BAB III RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
A. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 1. VISI DAN MISI KECAMATAN Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Bupati Bogor terpilih yang akan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018, Visi Kabupaten Bogor adalah “KABUPATEN BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU DI INDONESIA“ Dalam rangka mendukung pelaksanaan Peraturan Bupati Bogor Nomor 21 Tahun 2009 tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka Kecamatan Rancabungur menetapkan Visi :
“Rancabungur Termaju di Kabupaten Bogor dengan Revitalisa Pertanian dan Peningkatan Insfrastruktur Pedesaan” Pernyataan Visi di atas bermakna bahwa Kecamatan Rancabungur akan berusaha mewujudkan kecamatan termaju dalam hal revitalisasi pertanian dan peningkatan infrastruktur pedesaan.
41
2. Misi Kecamatan RANCABUNGUR Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal
keberadaan
dan
peran
instansi
pemerintah
dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 serta Visi Kecamatan Rancabungur yang telah ditetapkan, tugas pokok dan fungsi Kecamatan Rancabungur, dan masukan-masukan dari pihakpihak yang berkepentingan (stakeholders), ditetapkan Misi Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor sebagai berikut : Misi Pertama :
“Meningkatkan Manfaat Pertanian dan Akseptabilitas Wilayah” Misi ini mengandung makna bahwa pertanian sebagai prioritas utama peningkatan
ekonomi
masyarakat
tentunya
harus
didukung
ketersediaan infrastruktur wilayah baik. Misi Kedua : “Meningkatkan Kapabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Desa” Misi ini mengandung makna bahwa Kecamatan Rancabungur dan Pemerintahan Desa harus memiliki keterpaduan dan koordinasi yang kuat dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan. Misi Ketiga : 42
“Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dengan Iman dan Taqwa” Misi ini mengandung makna bahwa tujuan akhir dari misi pertama dan kedua yaitu terwujudnya masyarakat yang sejahtera, tentram dan damai dengan pendidikan dan kesehatan yang baik serta kehidupan agama yang kondusif. 3. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis. Tujuan mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang ditetapkan,
Kecamatan
Rancabungur
Kabupaten
Bogor
akan
mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan
yang
mempengaruhinya. Perumusan tujuan strategis Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 sesuai dengan Visi dan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Misi Pertama Meningkatkan Manfaat Pertanian dan Akseptabilitas Wilayah; Tujuan : 1. Peningkatan produksi pertanian. 2. Peningkatan kualitas sumberdaya petani. 3. Peningkatan infrastruktur wilayah pedesaan yang mampu mendukung aktifitas ekonomi, sosial dan budaya. Misi Kedua : Meningkatkan
Kapabilitas
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Kecamatan dan Desa 43
Tujuan : Peningkatan kualitas pelayanan publik serta penyelenggaraan tugas dan fungsi kecamatan. Misi Ketiga : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dengan Iman dan Taqwa Tujuan : 1. Peningkatan peluang kerja, produktifitas kerja dan perluasan kesempatan kerja. 2. Peningkatan pendapatan masyarakat. 3. Peningkatan infrastruktur wilayah pedesaan yang mampu mendukung aktifitas ekonomi, sosial dan budaya. 4. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. 3.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka rumusan strategi dan kebijakan pada Kecamatan Rancabungur adalah sebagai berikut :
Strategi Pertama: 1
Meningkatnya
kapasitas
dan
kapabilitas
aparatur
melalui
penguasaan kompetensi 2
Tersedianya Standar Pelayanan Minimal;
3
Meningkatnya kualitas dan tertib administrasi kependudukan;
4
Terpenuhinya
sarana
dan
prasarana
perkantoran
sesuai
kebutuhan pelayanan kepada masyarakat; Strategi Kedua: 1
Meningkatkan
kualitas
perencanaan
dan
penyelenggaraan
pembangunan; 2
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
44
Strategi Ketiga: 1
Tersedianya infrastruktur transportasi yang berkualitas;
2
Meningkatnya jumlah bangunan ber-IMB;
3
Meningkatnya jumlah rumah layak huni;
4
Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan,
5
Meningkatnya ketersediaan taman kota dan cakupan pelayanan penerangan jalan umum serta sarana pemakaman umum;
Strategi Keempat : 1
Menurunnya jumlah warga belajar Buta Aksara;
2
Meningkatnya peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan;
3
Meningkatnya budaya baca masyarakat;
4
Meningkatnya giji balita dan ibu hamil,
5
Meningkatnya kualitas lingkungan yang bersih dan sehat
6
Meningkatnya kualitas dan kuantitas koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
7
Meningkatnya
nilai
tambah
komoditas
unggulan
Kecamatan
Rancabungur. Strategi
dan
kebjakan
tersebut
dirumuskan
dalam
kerangka
mewujudkan pernyataan yang terkandung dalam visi dan misi Kecamatan Rancabungur Berdasarkan
pertimbangan
hasil
analisis
dimaksud
ditetapkan
kebijakan sebagai berikut : a. Meningkatkan pembinaan dan penataan pelaksanaan kerja serta mengupayakan peningkatakan kesejahteraan pegawai; b. Meningkatkan
pengelolaan
data yang
akurat
untuk
bahan
ada
secara
perumusan program dan kegiatan; c. Memberdayakan sarana
dan
prasarana
yang
optimal untuk peningkatan kualitas pelaksanaan tugas; d. Memantapkan koordinasi dan kemitraan dengan semua pihak agar terciptanya sinergitas pelaksanaan tugas; e. Meningkatkan
pembangunan
sarana
dan
prasarana
yang
ada
wilayah dengan mempertahankan kelestarian alam dan lingkungan 45
hidup; f. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan stakeholder untuk mengoptimalkan pembangunan B. Program dan Kegiatan Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran
dan
tujuan
serta
memperoleh
anggaran,
atau
kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Berikut adalah program dan kegiatan Kecamatan Rancabungur Tahun 2016 sesuai dengan tugas dan fungsinya antara lain : a. Program perencanaan kerja/kegiatan, kegiatannya adalah : 1. penyusunan rencana kerja kecamatan; 2. penyusunan rencana kerja sekretariat dan seksi-seksi. b. Program pengelolaan administrasi umum, kegiatannya adalah : 1. pengelolaan surat masuk dan keluar; 2. pengelolaan laporan kecamatan; 3. pengadaan sarana dan prasarana kerja, upacara, dan acara lainnya; 4. pengaturan dinas luar pegawai. c. Program
pengelolaan
administrasi
kepegawaian,
kegiatannya
adalah : 1. pengelolaan data kepegawaian; 2. pembinaan pegawai. d. Program pengelolaan administrasi keuangan, kegiatannya adalah : 1. penyusunan RKA dan DPA; 2. pengelolaan
penerimaan
dan
pengeluaran
keuangan,
serta
pertanggungjawabannya. e. Program pengelolaan administrasi aset daerah, kegiatannya : 1. inventarisasi, pembinaan, pengawasan, dan pelaporan kondisi aset daerah; 2. pemeliharaan barang inventaris kecamatan; 3. pengusulan
pengadaan
dan
penghapusan
barang
inventaris 46
kecamatan. f. Program pengkoordinasian kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan, kegiatannya, adalah : 1. rapat minggon; 2. rapat koordinasi bulanan; 3. musyawarah pembangunan kecamatan. g. Program penyelenggaraan administrasi kependudukan, kegiatannya adalah : 1. pengelolaan data kependudukan; 2. pelayanan administrasi kependudukan; dan 3. pembinaan
program
kependudukan,
keluarga
berencana,
transmigrasi dan ketenagakerjaan. h. Program penyelenggaraan tugas bidang pertanahan, kegiatannya adalah : 1. pengelolaan data pertanahan; 2. pembinaan peraturan/kebijakan pertanahan; 3. pelayanan administrasi pertanahan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan pertanahan. i. Program pembinaan perpajakan dan retribusi, kegiatannya : 1. pengelolaan data potensi pajak dan retribusi; 2. pembinaan perlaksanaan BPHTB, PPH, dan retribusi; 3. pengelolaan PBB golongan I dan II. j. Program pengelolaan data kejadian bencana dan potensi sumberdaya kamling dan linmas, kegiatannya adalah : 1. pengelolaan data kejadian bencana alam, kejadian luar biasa, dan tindak kriminalitas; 2. pengelolaan data potensi sumberdaya pengamanan lingkungan dan perlindungan masyarakat. k. program pencegahan dan penanggulangan bencana dan tindak kriminalitas, kegiatannya adalah : 1. pembinaan pelaksanaan Jumsih, K.3, dan GKRL; 2. pembentukan dan pembinaan Satgas PBP dan Satgassos PBP; 3. pembinaan Satgas Linmas. 47
l. Program pembinaan penegakan peraturan daerah, kegiatannya adalah penyelenggaraan pembinaan dan penegakan peraturan daerah. m.Program pembinaan idiologi negara dan kesatuan bangsa, kegiatannya adalah pelaksanaan upacara hari peringatan hari besar nasional. n. Program pembinaan dan pengawasan pemanfaatan sumberdaya alam, fasum dan fasos, kegiatannya adalah : 1. pembinaan
pemanfaatan
sumberdaya
alam
dan
kelestarian
lingkungan hidup; 2. pembinaan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan fasum dan fasos. o. program
pembinaan,
pengendalian,
pengawasan,
dan
fasilitasi
penyelenggaraan pemerintahan desa, kegiatannya, yaitu: 1. pengelolaan data aparat pemerintah desa, anggota BPD,
pengurus
LPM, dan pengurus RT/RW; 2. pembinaan peraturan perundangan daerah; 3. pembinaan teknis penyelenggaraan pemerintahan desa; 4. fasilitasi hak desa dan bantuan sarana prasarana pemerintahan desa. p. Program pengelolaan data potensi perekonomian wilayah, kegiatannya adalah pengelolaan data potensi sumberdaya perekonomian. q. Program pengelolaan data sarana dan prasarana wilayah, kegiatannya adalah pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan penyusunan data sarana dan prasarana wilayah. r. Program
pembinaan
pembangunan
desa,
kegiatannya
adalah
pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pembangunan desa. s. Program pengelolaan data sasaran program pendidikan dan program kesehatan, kegiatannya adalah : 1. pengelolaan data sasaran program pendidikan; 2. pengelolaan data sasaran program kesehatan. Program pembinaan pendidikan, kegiatannya adalah: 1. pembinaan pelaksanaan program Wajar Dikdas 9 tahun dan PLS, bantuan dana BOS, dan KBBS bagi siswa keluarga miskin; 2. fasilitasi pelayanan perijinan pendirian PAUD dan TK, pengangkatan kepala SD, dan pengesahan RAPBS-SD; 48
3. pengawasan pelaksanaan BOS dan KBBS. Sedangkan program pembinaan kesehatan, kegiatannya adalah : 1. pembinaan pelaksanaan program PIN, PHBS, kesehatan lingkungan, dan pengobatan penyakit menular; 2. pembinaan fungsi posyandu dan pemanfaatan fasilitas kesehatan milik pemerintah. t. Program
pembinaan
organisasi
kemasyarakatan dan organisasi
politik, kegiatannya adalah : 1. pengelolaan data organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik; dan 2. pembinaan dan fasilitasi kegiatan organisasi kemasyarakatan dan organisasi perempuan. u. Program pembinaan, pengawasan, dan pengendalian bantuan sosial (Program Raskin, BLT, Sarana keagamaan), kegiatannya adalah : 1. pengelolaan data sasaran program bantuan sosial; 2. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian penyaluran bantuan sosial. v. Program
pembinaan
dan
fasilitasi
kehidupan
keagamaan
dan
kerukunan umat beragama, kegiatannya adalah : 1. penyelenggaraan peringatan hari besar agama Islam; 2. penyelenggaraan MTQ tingkat kecamatan dan mengikuti MTQ tingkat kabupaten. Sementara program dan kegiatan tahun 2016 yang sudah ada dalam DPA Kecamatan Rancabungur, antara lain : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja pelayanan administrasi perkantoran, Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : 1. Penyediaan jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik; 2. Penyediaan
Jasa
Pemeliharaan
dan
Perizinan
Kendaraan
Dinas/Operasional; 3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor; 49
4. Penyediaan Alat Tulis Kantor; 5. Penyediaan Barang Cetakan dan Pengadaan; 6. Penyediaan makanan dan minuman; 7. Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Kedalam Dan Luar Daerah; 8. Pelayanan Dokumentasi Dan Arsip SKPD; 9. Penyediaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian; 10. Penyediaan Pelayanan Administrasi Barang; 11. Penyediaan pelayanan keamanan kantor. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan dan kelancaran kerja aparatur, program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : 1. Kegiatan pengadaan mebeleur; 2. Kegiatan pengadaan peralatan kantor; 3. Kegiatan pengadaan perlengkapan kantor; 4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor; 5. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional; 6. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor; 7. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Kantor;
3. Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : 1. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD; 2. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran; 3. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun; 4. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Anggaran; 5. Kegiatan Penatausahaan Keuangan SKPD; 6. Kegiatan Publikasi Kinerja SKPD; 7. Kegiatan Penyusunan Renja SKPD; 50
8. Kegiatan Penyusunan Renstra SKPD. 4. Program Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan terealisasinya kerukunan umat beragama, Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut
:
1. Fasilitasi kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran; 2. Kegiatan Penyelenggaraan Hari-Hari Besar Keagamaan.
5. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta kepemudaan,
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok
sebagai berikut
:
1. Kegiatan Penyelenggaraan Lomba Tingkat Kecamatan,Kabupaten, Provinsi Dan Nasional; 2. Kegiatan Peringatan Hari-Hari Bersejarah.
6. Program Peningkatan Kinerja Kecamatan Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja kecamatan, Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pokok sebagai berikut : 1. Kegiatan
Penyelenggaraan
Rapat
Minggon
Keliling
Tingkat
Kecamatan; 2. Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Tingkat Kecamatan; 3. Kegiatan Penyusunan Monografi Kecamatan; 4. Kegiatan
Penyelenggaraan
Pelayanan
Administrasi
Terpadu
Kecamatan; 5. Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan; 6. Kegiatan Administrasi Kependudukan Kecamatan; 7. Kegiatan Penataan Administrasi Pertanahan; 51
8. Kegiatan
Pembinaan
Kesatuan
Bangsa
dan
Perlindungan
Masyarakat ; 9. Kegiatan Pembinaan Idiologi Negara dan Kesatuan Bangsa; 10. Kegiatan Pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah; 11. Kegiatan Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum; 12. Kegiatan
Penyelenggaraan
Pembinaan
Polisi
Pamong
Praja
Kecamatan; 13. Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Bantuan Sosial; 14. Kegiatan Pembinaan Pemberdayaan Perempuan; 15. Kegiatan Pembinaan Organisasi Sosial Kemasyarakatan; 16. Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana; 17. Kegiatan Pembinaan Kesehatan Masyarakat ; 18. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Alam dan Pengungsian 19. Kegiatan
Pengkoordinasian
dan
Pengawasan
Wajib
Belajar
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Luar Sekolah; 20. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Industri, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM); 21. Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Perekonomian; 22. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kepariwisataan; 23. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pertambangan Energi dan Kelistrikan; 24. Kegiatan Pembinaan Koordinasi Bidang Pembangunan; 25. Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Perekonomian; 26. Kegiatan Pengkoordinasian, Pembinaan dan Pengawasan Serta Pelaporan Langkah-Langkah Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan; 27. Pengawasan, Penyaluran, dan Pengembalian Kredit dalam Rangka Menunjang Keberhasilan Program Produksi Pertanian dan Industri Kecil; 28. Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Program Pendidikan Ilmu Pengetahuan
dan
Teknologi,
Generasi,
Muda
Keolahragaan,
Kepramukaan, Seni dan Budaya 52
29. Kegiatan Pengkoordinasian Pelaksanaan Pembangunan Swadaya Masyarakat; 30. Kegiatan Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Alam.
53
BAB IV LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KECAMATAN
A. Akuntabilitas Kinerja 1. Kerangka Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Pengukuran kinerja mencakup pengukuran kinerja pencapaian sasaran
dan
pencapaian
pengukuran sasaran
menggunakan
kinerja
Kecamatan
formulir
kegiatan.
Pengukuran
tingkat
Rancabungur
dilakukan
dengan
pengukuran
pencapaian
sasaran
(PPS).
Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja kegiatan (PKK). Penghitungan persentasi pencapaian target baik dalam PPK maupun PPS memperhatikan karakterisik komponen realisasi dalam kondisi : a. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus : Realisasi % Capaian
=
X 100 % Target
b. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus : Target – (Realisasi – Realisasi ) % Capaian
=
X 100 % Target
Berdasarkan pengukuran pencapaian sasaran dalam formulir PPS dan pengukuran kinerja kegiatan dalam formulir PKK, dilakukan evaluasi
terhadap
pencapaian
setiap
indikator
kinerja
untuk
memberikan penjelasan keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran dan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan pencapaian visi dan misi, serta menilai dan mempelajari perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa 54
yang akan datang. 2. Evaluasi dan Analisis Kinerja Adapun pencapaian target kinerja dari masing-masing program dan kegiatan adalah sebagai berikut : Program : Program Pelayanan Adiministrasi Perkantoran Kegiatan : Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber daya air dan Listrik. No.
Indikator Kinerja
1.
Jumlah jasa
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Bulan
12
12
100 %
komunikasi, sumber daya air dan listrik yang tersedia Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp. 17.400.000,- terserap sebesar Rp. 5.704.783,- dengan capaian sebesar 32,78 % terjadi
penghematan
sehingga
anggaran sebesar Rp.11.695.217,-
Pada kegiatan ini terdapat penghematan anggaran dikarenakan penggunaan listrik dan telepon selalu disesuaikan dengan kebutuhan. Kegiatan : Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional. No 2.
Indikator Kinerja Jumlah tanda kendaraan
Satuan
Target
Realisasi Capaian
surat
Mobil
4
4
nomor
Motor
2
2
100%
yang
tersedia Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp. 6.400.000,- yang terserap sebesar Rp. 1.991.100,- dengan capaian sebesar 31,11% Ada penghematan anggaran sebesar Rp. 4.408.900,-
55
Kegiatan : Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. No 3.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi Capaian
Jumlah
jasa Orang/Bulan
2/12
2/12
petugas
Jenis
13
13
kebersihan
100%
yang
dibiayai dan alat kebesihan
yang
tersedia Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp. 40.480.000,- yang terserap sebesar Rp. 40.480.000,- dengan capaian sebesar 100%. Kegiatan : Penyediaan Alat Tulis Kantor. No. 4.
Indikator Kinerja Jumlah Alat Tulis Kantor yang tersedia
Anggaran
yang
Satuan
Target
Jenis
10
dialokasikan
adalah
Realisasi Capaian 10
sebesar
Rp.
100%
10.000.000,-
terserap terserap sebesar Rp. 9.720.000,- dengan capaian sebesar 97,20% Ada penghematan anggaran sebesar Rp. 280.000,Kegiatan : Barang Cetakan Dan Penggandaan. No 5.
Indikator Kinerja Jumlah
barang
cetak
Satuan Jenis
Target 9
Realisasi Capaian 9
100%
dan
penggandaan yang tersedia Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp. 10.000.000,- terserap sebesar Rp. 10.000.000,- dengan capaian sebesar 100%
56
Kegiatan : Penyediaan Makanan dan Minuman. No
Indikator Kinerja
6.
Jumlah
jamuan
Satuan
sebesar
Capaian 100%
24
24
Nasi
24
24
Anggaran yang dialokasikan untuk adalah
Realisasi
Snack
yang tersedia
rapat
Target
Rp.
belanja makanan dan minuman
14.400.000,-
terserap
sebesar
Rp.
14.400.000,- dengan capaian sebesar 100% Kegiatan : Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Dan Luar Daerah. No 7.
Indikator Kinerja Jumlah
rapat
koordinasi
dan
konsultasi
yang
Satuan Jenis
Target 12
Realisasi Capaian 12
100%
dilakukan Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp. 5.240.000,- terserap sebesar Rp. 3.760.000,- dengan capaian sebesar 71,75% Ada penghematan anggaran sebesar Rp. 1.480.000,Kegiatan : Pelayanan Dokumentasi Dan Arsip SKPD No
Indikator Kinerja
8.
Tersedianya dan
Satuan
Jenis Dokumen
Target 5
Realisasi 5
Capaian 100%
Jumlah
dokumen dan Arsip yang ditata Anggaran dialokasikan adalah sebesar Rp. 6.000.000,- terserap sebesar Rp.5.980.000,- dengan capaian sebesar 99,66%.
57
Kegiatan : Penyediaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian No
Indikator Kinerja
Satuan
9.
Jumlah
Dokumen
5
5
Buku
15
15
dokumen
Target
Realisasi
Capaian 100%
administrasi kepegawaian yang tersedia
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.6.000.000,terserap sebesar Rp.5.820.000,- dengan capaian sebesar 97,00%. Kegiatan : Penyediaan Pelayanan Administrasi Barang No
Indikator Kinerja
Satuan
10.
Jumlah
Dokumen
4
4
Buku
12
12
dokumen
Target
Realisasi
Capaian 100%
administrasi barang
yang
tersedia
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.5.014.000,terserap sebesar Rp.4.652.000,- dengan capaian sebesar 92,78%. Kegiatan : Penyediaan pelayanan keamanan kantor. No.
Indikator Kinerja
Satuan
11. Jumlah petugas Orang/Bulan piket pengamanan kantor yang tersedia
Target 2/12
Realisasi Capaian 2/12
100%
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp. 54.000.000,- terserap sebesar Rp. 54.000.000,- dengan capaian 100%.
58
Program
: Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan
: Pengadaan Mebeleur
No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
1.
Jumlah peralatan
Unit/Kursi
41
kantor yang
Realisasi 41
Capaian 100%
lipat
tersedia Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp. 35.750.000,- terserap sebesar Rp.34.055.000,- dengan capaian sebesar 95,25 %. Terjadi penghematan anggaran Rp.1.695.000,Kegiatan No.
: Pengadaan Peralatan kantor
Indikator
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Jumlah
Jenis
2
2
100%
peralatan
Unit
4
4
Kinerja 2.
kantor yang tersedia Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.19.250.000,-terserap sebesar Rp.15.250.000,- dengan capaian 79,22%, Dari kegiatan ini terjadi penghematan sebesar Rp.4.000.000,Kegiatan No.
: Pengadaan Perlengkapan kantor
Indikator
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Jumlah
Jenis
6
6
100%
perlengkapan
Unit
8
8
Kinerja 3.
kantor yang tersedia Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.21.500.000,-terserap sebesar Rp.19.150.000,- dengan capaian 89,06%, Dari kegiatan ini terjadi penghematan sebesar Rp.2.350.000,59
Kegiatan
: Pemeliharan Rutin/Berkala Gedung Kantor
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
4.
- Jumlah gedung kantor SKPD yang terpelihara
gedung
2
2
100%
- Jumlah bahan baku bangunan yang tersedia
jenis
17
17
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.15.000.000,-terserap sebesar Rp.14.991.000,- dengan capaian 99,94%. Kegiatan
: Pemeliharan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
5.
Jumlah kendaraan dinas/operasional yang terpelihara
Bulan
12
12
100%
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.18.000.000,-terserap sebesar Rp. 12.320.000,- dengan capaian 68,44 % Dari kegiatan ini terjadi penghematan sebesar Rp.5.680.000,Kegiatan
: Pemeliharan Rutin/Berkala Peralatan Kantor
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
6.
Jumlah peralatan kantor yang terpelihara
Jenis
3
2
55,56%
Unit
9
4
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.5.500.000,- belum terserap
Capaian
realisasinya
0%
,hal
ini
disebabkan
karena
disesuaikan dengan kebutuhan pemeliharaan peralatan kantor. Kegiatan
: Pemeliharan Rutin/Berkala Perlengkapan Kantor
No.
Indikator Kinerja
7.
Jumlah perlengkapan kantor yang terpelihara
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Jenis
2
1
50,00%
Unit
8
4
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.2.800.000,- belum terserap Capaian realisasinya 0%, disesuaikan dengan kebutuhan 60
Program
: Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Kegiatan : Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
1.
Jumlah dokumen laporan capaian kinerja dan keuangan Kecamatan yang tersedia
PHL
1
1
100%
Dokumen
6
6
Buku
12
12
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.95.200.000,-terserap sebesar Rp. 93.318.000,-dengan capaian 98,02 % Dari kegiatan ini terjadi penghematan sebesar Rp.1.882.000,Kegiatan
: Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran
No.
Indikator Kinerja
2.
Jumlah laporan
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
2
2
100%
Buku
10
10
keuangan semesteran yang tersedia
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.11.996.000,- terserap sebesar Rp.11.996.000,- dengan capaian sebesar 100% Kegiatan
: Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
No.
Indikator Kinerja
3.
Jumlah laporan
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
5
5
keuangan akhir tahun yang tersedia
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.8.337.000,- terserap sebesar Rp. 7.897.000,- dengan capaian 94,72%.
61
Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Anggaran No.
Indikator Kinerja
4.
- Jumlah
Satuan Target
dokumen
Realisasi
Dok
4
4
Buku
60
60
Capaian 100%
DPA dan RKA 2016 - Jumlah Dokumen DPA-P 2016 Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.76.170.000,-.Adapun yang terserap sebesar Rp.74.600.000,- dengan capaian sebesar 97,93% Dari kegiatan ini terjadi penghematan sebesar Rp.1.570.000,Kegiatan : Penatausahaan Keuangan SKPD No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
5.
Jumlah dokumen
Dokumen
Realisasi
12
12
Capaian 100%
Administrasi keuangan program/kegiatan kecamatan Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.50.170.000,-.Adapun yang terserap sebesar Rp.49.712.000,- dengan capaian sebesar 99,08% Dari kegiatan ini terjadi penghematan sebesar Rp.458.000,Kegiatan : Publikasi Kinerja Kecamatan No.
Indikator
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Kinerja 6.
Jumlah dokumen
Media
5
5
100%
Media yang tersedia Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.25.000.000,-.Adapun yang terserap sebesar Rp.25.000.000,- dengan capaian sebesar 100%.
62
Kegiatan : Penyusunan Renja SKPD No.
Indikator
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Kinerja 7.
Jumlah dokumen
Dokumen
2
2
Buku
20
20
100%
Rancangan renja kecamatan Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.32.924.000,-.Adapun yang terserap sebesar Rp.32.924.000,- dengan capaian sebesar 100%. Kegiatan : Penyusunan Renstra SKPD No.
Indikator
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Kinerja 8.
Jumlah dokumen
Dokumen
1
1
Rancangan renstra kecamatan
Buku
1
1
100%
Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp.20.113.000,-.Adapun yang terserap sebesar Rp.20.110.000,- dengan capaian sebesar 99,98%.
Program
: Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama
Kegiatan
: Fasilitasi Kegiatan MTQ
No. 1.
Indikator Kinerja Jumlah kegiatan MTQ dan
Satuan
Target Realisasi
Keg
2
2
Kategori
4
4
Capaian 100%
pengiriman peserta MTQ ke Tk. kabupaten Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.72.795.000,-terserap sebesar Rp.72.794.800,-dengan capaian sebesar 99,99%.
63
Kegiatan No. 2.
: Penyelenggaraan Hari-Hari Besar Keagamaan
Indikator Kinerja Jumlah kegiatan
Satuan Keg
Target Realisasi 3
3
Capaian 100%
Hari-Hari Besar Keagamaan Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.34.450.000,-terserap sebesar Rp.34.448.900,-dengan capaian sebesar 99,99%.
Program
: Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Kegiatan : Penyelenggaraan Lomba-Lomba Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan Nasional. No. 1.
Indikator Kinerja Jumlah kegiatan
Satuan Keg
Target Realisasi 6
6
Tingkat Capaian 100%
Lomba-Lomba Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.43.390.000,- terserap sebesar Rp.43.327.500,-dengan capaian sebesar 99,85%.
Kegiatan No. 2.
: Peringatan Hari-Hari Bersejarah
Indikator Kinerja Jumlah kegiatan
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Keg
3
3
100%
dalam memperingati Hari Jadi Bogor Tk. Kecamatan Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.61.245.000,-terserap sebesar Rp.61.232.000,-dengan capaian 99,97%.
64
Program : Peningkatan Kinerja Kecamatan Kegiatan : Penyelenggaraan Rapat Minggon Keliling Tingkat Kecamatan. No Indikator Kinerja 1.
Jumlah kegiatan
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Keg
1
1
100%
rapat minggon keliling tingkat kecamatan yang terselenggarakan Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.55.949.000,- terserap sebesar Rp.67.819.000,- dengan capaian sebesar 121,21% Dari kegiatan ini terjadi kelebihan sebesar Rp. 11.870.000,Kegiatan
: Penyelenggaraan Musrenbang Tingkat Kecamatan
No Indikator Kinerja 2.
Jumlah Kegiatan
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Keg
1
1
100%
Musrenbang Tingkat Kecamatan Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.44.761.000,- terserap sebesar Rp.43.960.000,- dengan capaian sebesar 98,21%. Kegiatan No. 3.
: Penyusunan Monografi Kecamatan
Indikator Kinerja Jumlah Laporan
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Monografi Kecamatan Yang Tersusun Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.33.538.000,- terserap sebesar Rp. 33.517.000,- dengan capaian sebesar 99,93%.
65
Kegiatan
: Penyelenggaraan
Pelayanan
Administrasi
Terpadu Kecamatan No. 4.
Indikator Kinerja Jumlah dokumen pelayanan administrasi
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
12
12
100%
Buku
12
12
terrpadu kecamatan yang tersedia Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.128.179.000,- terserap sebesar Rp.127.553.750,- dengan capaian sebesar 99,51% Dari kegiatan ini terjadi penghematan sebesar Rp.625.250,Kegiatan No. 5.
: Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
5
5
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.147.128.000,- terserap sebesar Rp.146.977.050,- dengan capaian sebesar 99,89%. Kegiatan No. 6.
: Administrasi Kependudukan Kecamatan
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
yang tersedia
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.70.272.000,- terserap sebesar Rp.69.071.050,- dengan capaian sebesar 98,29%
66
Kegiatan No. 7.
: Penataan Administrasi Pertanahan
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
5
5
100%
yang tersedia
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.26.554.000,- terserap sebesar Rp.26.549.000,- dengan capaian sebesar 99,98%. Kegiatan
No. 8.
: Pembinaan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
6
6
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.35.815.000,- terserap sebesar Rp.35.775.000,- dengan capaian sebesar 99,88% Kegiatan : Pembinaan Bangsa No. 9.
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Ideologi
Negara
dan
Kesatuan
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
2
2
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.23.187.000,- terserap sebesar Rp.22.368.500,- dengan capaian sebesar 96,47%. Kegiatan No. 10.
: Pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
4
4
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.29.690.000,- terserap sebesar Rp.29.670.000,- dengan capaian sebesar 99,93% 67
Kegiatan No. 11.
: Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
6
6
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.33.340.000,- terserap sebesar Rp.33.239.500,- dengan capaian sebesar 99,69%. Kegiatan No. 12.
: Penyelenggaraan Pembinaan Polisi Pamong Praja Kecamatan
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
2
2
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.30.008.000,- terserap sebesar Rp.29.948.000,- dengan capaian sebesar 99,80%. Kegiatan No. 13.
: Pembinaan dan Pengendalian Bantuan Sosial
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
3
3
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.28.828.000,- terserap sebesar Rp.28.828.000,- dengan capaian sebesar 100%. Kegiatan No. 14.
: Pembinaan Pemberdayaan Perempuan
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
3
3
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.27.473.000,- terserap sebesar Rp.27.473.000,- dengan capaian sebesar 100%.
68
Kegiatan No. 15.
: Pembinaan Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
2
2
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.22.045.000,- terserap sebesar Rp.22.035.100,- dengan capaian sebesar 99,95%. Kegiatan No. 16.
: Pembinaan Keluarga Berencana
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
5
5
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.22.670.000,- terserap sebesar Rp.22.664.800,- dengan capaian sebesar 99,97%. Kegiatan No. 17.
: Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
6
6
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.40.235.000,- terserap sebesar Rp.40.098.000,- dengan capaian sebesar 99,65%. Kegiatan No. 18.
: Pengkoordinasian dan Pengawasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Pendidikan Luar Sekolah
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
3
3
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.31.440.000,- terserap sebesar Rp.30.539.400,- dengan capaian sebesar 97,13%
69
Kegiatan No. 19.
: Pembinaan dan Pengembangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
3
3
Jumlah Dokemen yang tersedia
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.28.660.000,- terserap sebesar Rp.27.580.000,- dengan capaian sebesar 96,23%. Kegiatan No. 20.
: Pembinaan dan Pengembangan Keparawisataan
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
3
3
Jumlah Dokumen yang tersedia
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.13.038.000,- terserap sebesar Rp.12.737.650,- dengan capaian sebesar 97,69% Kegiatan No. 21.
: Pembinaan dan Pengawasaan Pertambangan, Energi dan Kelistrikan
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
2
2
Jumlah Dokumen yang tersedia
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.20.121.000,- terserap sebesar Rp.19.219.600,- dengan capaian sebesar 95,52% Kegiatan No. 22.
: Pengawasan Perkreditan
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Penyaluran
dan
Pengembalian
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
1
1
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.28.318.000,- terserap sebesar Rp.27.151.000,- dengan capaian sebesar 95,87%.
70
Kegiatan No. 23.
: Pembinaan Koordinasi Bidang Pembangunan
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
13
13
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.74.293.000,- terserap sebesar Rp.74.043.000,- dengan capaian sebesar 99,66%. Kegiatan No. 24.
: Pembinaan dan Peningkatan Masyarakat dalam Perekonomian
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Peran
Serta
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
1
1
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.23.510.000,- terserap sebesar Rp.22.593.000,- dengan capaian sebesar 96,09%. Kegiatan
No. 25.
: Pengkoordinasian, Pembinaan dan Pengawasan Serta Pelaporan Langkah-langkah Penanggulangan Terjadinya Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
4
4
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.30.039.000,- terserap sebesar Rp.29.527.100,- dengan capaian sebesar 98,29%. Kegiatan No. 26.
: Pengkoordinasian Pelaksanaan Swadaya Masyarakat
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Pembangunan
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
4
4
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.29.597.000,- terserap sebesar Rp.22.900.000,- dengan capaian sebesar 77,37%. 71
Kegiatan No. 27.
: Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Alam dan Pengungsi
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
2
2
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.23.782.000,- terserap sebesar Rp.23.773.500,- dengan capaian sebesar 99,96%. Kegiatan
No. 28.
: Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Program Pendidikan Ilmu Teknologi Generasi Muda Keolahragaan, Kepramukaan, Seni, dan Budaya
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
1
1
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.40.967.000,- terserap sebesar Rp.40.666.450,- dengan capaian sebesar 99,26%. Kegiatan No. 29.
: Pembinaan pelaksanaan pengawasan pengendalian perekonomian
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
dan
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
4
4
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.22.914.000,- terserap sebesar Rp.22.166.500,- dengan capaian sebesar 96,73%. Kegiatan No. 30.
: Penyelenggaraan Masyarakat
Indikator Kinerja Jumlah Dokumen yang tersedia
Penjaringan
Aspirasi
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
Dok
1
1
100%
Buku
4
4
Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.94.564.000,- terserap sebesar Rp.91.762.600,- dengan capaian sebesar 97,03%. 72
Untuk lebih lengkapnya disajikan dalam tabel 2.1. berikut ini :
73
3. Akuntabilitas Keuangan Anggaran belanja langsung yang digunakan untuk membiayai program
dan
kegiatan
dalam
mencapai
sasaran
Kecamatan
Rancabungur tahun 2016 adalah sebesar Rp.2.085.439.000,- dengan realisasi atau terserap sebesar Rp.2.031.840.633,- dengan nilai capaian 97,42%. Sedangkan belanja tidak langsung sebesar Rp.1.993.782.000,dengan realisasi atau terserap sebesar Rp.1.765.276.349,-
dengan
nilai capaian 88,53 %. Untuk keseluruhan belanja pada Kecamatan Rancabungur tahun 2016 mendapat alokasi anggaran APBD dari Pemerintah Kabupaten Bogor sebesar Rp.4.079.221.000,- dengan rincian sebagai berikut : No.
Uraian
Anggaran
Realisasi
Sisa
Realisasi
(Rp)
(Rp)
(Rp)
%
A.
Belanja Tidak Langsung
1.993.782.000
1.765.276.349
228.505.651
88,53
B.
Belanja Langsung
2.085.439.000
2.031.840.633
53.598.367
97,42
4.079.221.000
3.797.116.982
282.104.018
93,08
Jumlah
Rincian anggaran dan realisasi APBD ( LRA ) Kecamatan Rancabungur tahun 2016 disajikan dalam lampiran laporan ini. B. Pelaksanaan Tugas Camat Disamping melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Camat juga melaksanakan tugastugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya serta pelaksanaan pelimpahan kewenangan sebagian urusan pemerintahan kepada camat yang meliputi : 1. Bidang Pemerintahan a. Kegiatan Fasilitasi PBB Tahun 2016 Target
Pajak
Bumi
dan
Bangunan
(PBB)
Buku
I
Rp.
200.614.569,- dengan jumlah SPPT 12.324 lembar, realisasi sampai Sepetember 2016 sebesar Rp. 200.614.569,- dan jumlah SPPT. 4.726 lembar, Capaian 35,93 % dengan sisa target PBB Buku I Rp. 357.750.819,- dengan jumlah SPPT 7.598 lembar. Target
Pajak
Bumi
dan
Bangunan
(PBB) Buku
II Rp.
934.804.115,- dengan jumlah SPPT 4.870 lembar, realisasi
74
sampai september sebesar Rp. 338.194.228,- dan jumlah SPPT. 1.785 lembar, Capaian 36,18 % dengan sisa target PBB Buku II Rp. 596.609.887,- dengan jumlah SPPT 3.088 lembar Realisasi PBB Kecamatan Rancabungur
Buku I dan Buku II
Tahun 2016 secara rinci terdapat pada lampiran laporan ini. b. Pelaksanaan Camat sebagai PPATS Pelaksanaan tugas Camat sebagai PPATS sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat nomor 877.140.6.32 tanggal 3 Maret 2009 yaitu sebanyak 602 terdiri dari Akta Jual Beli sebanyak 534 , Akta Hibah sebanyak 52 dan Akta Pembagian Hak Bersama sebanyak 16 buah. 2. Bidang Kesejahteraan Rakyat Pelaksanaan
Jum’at
keliling
(JUMLING)
di
Kecamatan
Rancabungur selama tahun 2016 tidak terlaksana, dikarenakan masjid yang diusulkan tidak berbadan hukum. 3. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Kegiatan bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum yang merupakan tugas pembantuan yaitu membantu Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor dalam penertiban Galian C di Kecamatan Rancabungur yang tidak mempunyai ijin. 4. Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dalam rangka meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa, Kecamatan Rancabungur telah mendapatkan bantuan Pasar Desa yang berada di Desa Bantarjaya dan sedang dikelola oleh BUMDes Bantarjaya, selain itu Kecamatan Rancabungur memiliki POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) yang dibina oleh IPB dan UIKA dan telah banyak dikunjungi oleh Pemerintah Daerah lain dalam rangka Studi Banding. Selain melaksanakan tugas tersebut diatas, Camat juga mempunyai kewajiban untuk melaporkan pelaksanaan pendelegasian penandatanganan administrasi pelayanan umum yang terdiri dari :
75
A. Perizinan terdiri atas : 1. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) untuk : a. rumah tinggal di luar kawasan perumahan dengan jumlah 1 (satu) unit bangunan dan bukan bangunan deret dengan luas tanah sampai dengan 1.000 M2; b. Kolam
Pemancingan
(IKP)
yang
berdiri
sendiri
tidak
ada
fasilitas/atraksi wisata dengan luas tanah sampai dengan 3.000 M2; dan c. huller/Penggilingan padi. 2. Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMBG) untuk : a. rumah tinggal di luar kawasan perumahan dengan jumlah 1 (satu) unit bangunan dan bukan bangunan deret dengan luas bangunan sampai 300 M2; b. kolam pemancingan yang berdiri sendiri tidak ada fasilitas/atraksi wisata dengan luas bangunan sampai dengan 300 M2; dan c. huller/Penggilingan padi. 3. Izin Spanduk dan Umbul-Umbul di luar ruang; 4. Izin reklame dalam ruang, terdiri dari : a. billboard temple: b. billboard bersinar temple; c. bersuara; d. balon udara; e. benner bahan kain dan partikel; f. spanduk; g. umbul-umbul; h. thin flat; i. animasi; j. megatron; k. neon box; l. poster; dan m. selebaran. 5. Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Mikro; 6. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Mikro; 7. Izin Pengangkutan Jenazah atau kerangka ke luar daerah/negeri; 8. Izin Penguburan di lahan pemerintah daerah; 9. Izin Pembangunan atau Penembokan Makam; 76
10. Izin huller/Penggilingan padi. B. Non Perizinan terdiri atas surat keterangan dan rekomendasi izin-izin tertentu serta tanda daftar yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dapat diterbitkan oleh camat.
C. Permasalahan Dalam pelaksanaan tugas Camat di bidang pemerintahan, pembangunan
dan
kemasyarakatan
sesuai
dengan
tugas
dan
KK
dan
fungsinya ada beberapa permasalahan antara lain : 1. Perekaman
data-data
Percetakan/pengesahan
masyarakat KTP
elektronik
untuk masih
terhambat,
dikarenakan jaringan internet yang tidak stabil, Kewenangan perubahan
data
kependudukan
masih
dilakukan
di
Dinas
Kependudukan menjadikan keterlambatan proses perubahan data kependudukan di Kecamatan Rancabungur khususnya
data KK
dan KTP sehingga menghambat pelayanan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan pelayan cepat; 2. Kecamatan Rancabungur
termasuk kepada Kecamatan Pola
Minimal sesuai dengan Peraturan Bupati Bogor nomor 74 tahun 2008 tentang Kriteria Pola Organisasi Kecamatan dan Keputusan Bupati Bogor Nomor 138/575/Kpts/Huk/2008 tentang Penetapan Kecamatan Pola Maksimal dan Minimal sehingga beban kerja seksi Ekbang terlalu banyak; 3. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025,
wilayah Kecamatan Rancabungur tidak boleh ada
galian C, sementara dilapangan masih ada perusahaan galian C yang beroperasi; 4. Rendahnya realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Kecamatan Rancabungur tahun 2015 disebabkan adanya kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada;
77
5. Masih terbatasnya pegawai untuk jabatan pelaksana, dan sarana dan perasarana yang ada; 6. Masih banyaknya Wajib Pajak yang tinggal di luar kota 7. Masih banyaknya tanah yang belum bersertifikat dan kurangnya pemahaman masyarakat atas hak tanah yang dimiliki; D. Pemecahan Masalah. 1. Memberikan penjelasan kepada pemohon dan melaporkan/diusulkan perubahan data kependudukan di Dinas kependudukan; 2. Mengusulkan kepada dinas terkait untuk mengubah Kriteria pola organisasi Kecamatan. 3. Diberikan sosialisasi terhadap para penambang/pelaku galian C akan bahaya yang ditimbulkan akibat penggalian tersebut, serta diberikan surat teguran dan dibuatkan spanduk pelarangan di area galian C; 4. Melakukan koordinasi dengan Kepala UPT Dinas Pendapatan Kabupaten Bogor Wilayah Rancabungur mengenai kenaikan NJOP dan dilakukan sosialisasi di setiap pertemuan rapat dengan Kepala Desa dan perangkat desa; 5. Mengusulkan ke Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan untuk penambahan pegawai. 6. Mengirimkan surat tagihan ke alamat yang berangkutan. 7. Melaksanakan Program Bersertifikat tanah milik masyarakat di tahun 2016, pengukuran luas bidang tanahmya masih dalam penyelesaian dan melengkapi persyaratan administrasi surat-suratnya, yang meliputi program Proda untuk tanah pertanian yang dimiliki masyarakat kurang mampu di Desa Rancabungur diselesaikan sebanyak 100 bidang tanah, sedangkan Proda yang diperuntukan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Desa Bantarjaya diselesaikan sebanyak 17 bidang tanah.
78
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Target kinerja Kecamatan Rancabungur tahun 2016, dalam mewujudkan optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan yang dialokasikan dalam belanja langsung secara umum telah mencapai 100 % sesuai dengan yang direncanakan, dengan serapan/realisasi anggaran sebesar 97,42 %, dari alokasi anggaran sebesar Rp.4.079.221.000,- terealisasi sebesar Rp.3.797.116.982,-. Sedangkan dari belanja tidak langsung dianggarkan sebesar
Rp.1.993.782.000,-
terealisasi
Rp.1.765.276.349,-
capaian
sebesar 93,08 %, dan dari belanja langsung dianggarkan sebesar Rp.2.085.439.000,- terealisasi Rp.2.031.840.633,- capaian sebesar 97,42 %. Sebagai bagian penutup dari laporan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor tahun 2016 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar program dan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai sasaran yang ingin dicapai. Capaian kinerja sasaran tersebut diatas, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Kecamatan Rancabungur Kabupten Bogor untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang. Oleh karena itu telah dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan dasar dalam memperbaiki program dan kegiatan serta kebijakan
yang
dapat
memacu
pembangunan
di
Kecamatan
Rancabungur. B. Rekomendasi Sebagaimana diketahui dalam pelaksanaan sistem desentralisasi yang berlaku saat ini, kecamatan merupakan ujung tombak pemerintah kabupaten, agar pelayanan pemerintah kabupaten dapat lebih dirasakan secara
nyata
oleh
masyarakat,
alternatifnya
memberdayakan
dan
memfungsikan
kecamatan
mengharuskan sesuai
dengan 79
kapasitasnya. Untuk kepentingan dimaksud perlu mempertimbangkan halhal sebagai berikut : 1. Meninjau kembali Peraturan Daerah tentang Tata Ruang Wilayah khususnya untuk Kecamatan Rancabungur kaitan dengan penyesuaian dinamika pembangunan wilayah; 2. Meninjau kembali keberadaan UPT dengan penetapan wilayah kerjanya, karena yang terjadi seperti sekarang ini sulit untuk berkoordinasi; 3. Meninjau kembali pemberlakuan pola keuangan bagi kecamatan, dengan memberikan kesempatan penganggaran yang lebih memadai sesuai dengan kapasitas tugas dan kegiatan ril di lapangan, karena ketentuan anggaran yang diberlakukan bagi kecamatan saat ini tidak mempraktekkan anggaran berbasis kinerja, tetapi hanya sebatas penyesuaian form saja; 4. Menata kembali agenda-agenda kegiatan di tingkat kabupaten yang melibatkan kehadiran camat dan perangkat kecamatan, yang selama ini frekuensinya terlalu padat, perangkat
kecamatan
bahkan terjadi hampir seluruh
diharuskan
menghadiri
rapat
di
tingkat
kabupaten pada hari yang sama.
CAMAT RANCABUNGUR
H. ENTIS SUTISNA, S.Pd, MM PEMBINA NIP. 19671004 199212 1 001
80