BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang “Bahasa Indonesia memiliki nilai historis, nilai politis, nilai sosiologis dan nilai strategis yang tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Bangsa Indonesia” (Andayani, 2012, hlm. 1). Di dalam fungsinya bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa resmi kenegaraan, dimana sering dipakai dalam pidato-pidato resmi para pemerintah RI, penulisan dokumen Negara, dan acara-acara formal kenegaraan seperti upacara, rapat-rapat kejnegaraan, siding komisi Negara dan lain sebagainya. Sebagai salah satu bahasa resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia juga dijadikan sebagai pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan contohnya untuk penulisan bahan ajar dan dokumen pendidikan lainnya, Selain itu bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat untuk menjembatani siswa yang bersalal dari berbagai daerah dan suku bangsa yang berbeda. Oleh karena itu, bahasa Indonesia wajib dipelajari dan diajarkan di semua Instansi pendidikan di Indonesia, mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi sesuai dengan tingkat kesulitannya masing-masing. Tujuan
pembelajaran
bahasa
Indonesia
dimaksudkan
untuk
mengembangkan keterampilan dan meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. “Tujuan belajar bahasa Indonesia bagi siswa di sekolah dasar adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa sesuai tingkat pengalaman siswa di sekolah”(Andayani, 2012, hlm. 10). 1
Fajriani Marwah, 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN MARGALU TAHUN AJARAN 2015/2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Pembelajaran bahasa Indonesia, di dalamnya memiliki empat komponen keterampilan berbahasa yang harus dipenuhi untuk menjadikan pembejaran bahasa dikatakan sempurna, diantaranya keterampilan menyimak, keterampilan menulis, keterampilan berbicara dan keterampilan membaca. Para ahli membedakan dua komponen kemampuan berbahasa, yaitu kemampuan produktif dan kemampuan reseptif. (Parera dan Tasai, 1996, hlm. 27-28) mengatakan bahwa Kemampuan produktif diwudujkan dengan keterampilan berbicara dan menulis, sedangkan kemampuan reseptif diwudujkan dengan keterampilan mendengarkan dan membaca. Dalam pembelajaran bahasa empat keterampilan ini tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan. Keterampilan mendengarkan tidak dapat dibedakan dari keterampilan berbicara, atau keterampilan membaca dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk diperhatikan. “Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya” (Hidayat, dkk, 2007, hlm124). Menurut
Nuhadi dalam
(Hidayat, dkk, 2007. Hlm 124) menyatakan bahwa “menulis adalah proses penuangan ide dan gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa (huruf)”. Sebagai kegiatan berbahasa yang bersifat produktif dengan menulis siswa akan menghasilkan penyampaiannya berupa gagasan, ide, pikiran atau perasaannya yang tidak bisa diungkapkan ke dalam bentuk tulisan. Untuk mengembangkan keterampilan menulis dapat dilakukan dengan berbagai cara tentunya ditinjau dari berbagai aspek yang ada. Salah satunya dengan menulis paragraf deskripsi.
UPI Kampus Serang Fajriani Marwah, 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN MARGALU TAHUN AJARAN 2015/2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Pada tingkat sekolah dasar menulis sebuah paragraf deskripsi memiliki arti yang kompleks dan sangat luas, diperlukan pemahaman serta minat yang cukup untuk bisa menyelesaikannya. “Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sebuah objek secara rinci (detail) dilengkapi dengan ilustrasi sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan mengamati sendiri objek yang sedang diceritakannya” (Sutarni dan Sukardi, 2008, hlm. 47). Tujuan dalam penulisan paragraf deskripsi kali ini adalah tercapainya penghayatan imajenatif pembaca, seolah-olah pembaca dapat mengalami dan mengetahui secara langsung. Oleh karena itu, di dalam penulisannya diperlukan pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki siswa agar tujuan penulisan paragraf deskripsi tersampaikan kepada pembaca. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), siswa kelas V SD harus mampu menulis paragraf deskripsi. Namun, dalam kenyataannya masih banyak siswa kelas V SD belum bisa menulis paragraf deskripsi. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas V SDN Margaluyu Kecamatan Serang, peneliti menemukan masalah yang berkaitan dengan menulis paragraf deskripsi. Berdasarkan nilai menulis paragraf deskripsi siswa kelas V SDN Margaluyu Tahun Ajaran 2015/2016 mencapai nilai rata-rata 61.36 Selama ini proses pembelajaran menulis paragraf deskripsi masih dilakukan dengan cara konvensional. Dalam artian, siswa dijelaskan mengenai teori menulis paragraf deskripsi, kemudian guru memberikan sebuah contoh paragraf deskripsi, dan terakhir siswa diberikan tugas untuk melanjutkan paragraf deskripsi yang ada, bahkan siswa disuruh untuk membuatnya secara langsung. Belum sampai disitu, pengajaran yang kurang maksimal, membuat siswa semakin sulit untuk menidentifikasi gambaran dari pikirannya untuk dituangkan ke dalam bentuk paragraf deskripsi. Padahal guru telah menentukan tema untuk penulisan paragraf deskripsi dengan jelas. Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru bahasa UPI Kampus Serang Fajriani Marwah, 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN MARGALU TAHUN AJARAN 2015/2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Indonesia kelas V SDN Margaluyu dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis paragraf deskripsi masih rendah dan perlu diingkatkan. Melihat masalah yang telah dipaparkan sangatlah berbeda dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sedangkan pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang aktif, inofatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pada saat ini banyaknya pendekatan, model hingga strategi pembelajaran yang telah berkembang dan diperlukan keterlibatan guru di dalamnya. Guru sebagai fasilitator dituntut untuk bisa mengembangkan proses berfikir siswa secara kritis dan kreatif. Maka dibutuhkan salah satu strategi yang dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskrisi yaitu dengan model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang berproses pada penemuan, sehingga menjadikan siswa lebih aktif dalam berfkir secara kritis dan cerdas. Dalam metode ini siswa akan dilatih untuk berfikir atau menemukan pemecahan masalah. Di dalam proses pembelajaran berbasis inkuiri guru hanyalah berperan sebagai fasilitator dan narasumber tak langsung. Para siswanya akan mencari sendiri bukan guru yang langsung memberikan pengetahuan kepada siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri sangatlah cocok apabila diterapkan pada siswa kelas V SDN Margaluyu untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul dalam penelitian ini “Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Melalui Model Pembelajaran Inkuri Pada Siswa Kelas V SDN Margaluyu Tahun Ajaran 2015/2016”. B. Rumusan Masalah
UPI Kampus Serang Fajriani Marwah, 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN MARGALU TAHUN AJARAN 2015/2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Untuk memperjelas arah penelitian, perlu disusun perumusan masalah adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebabagai berikut: 1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi di kelas V SDN Margaluyu Tahun Ajaran 2015/2016? 2. Bagaimanakah meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri di kelas V SDN Margaluyu Tahun Ajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisa dan mendeskripsikan: 1. Penerapan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi di kelas V SDN Margaluyu Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri di kelas V SDN Margaluyu Tahun Ajaran 2015/2016.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan teori pembelajaran bahasa pada umumnya dan penggunaan model pada khususnya.
UPI Kampus Serang Fajriani Marwah, 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN MARGALU TAHUN AJARAN 2015/2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
2. Manfaat Praktis Manfaat praktis pada penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, khususnya bagi siswa, guru, sekolah, dan bagi peneliti lain.
a. Manfaat Bagi Guru Manfaat bagi guru, yaitu untuk meningkatkan keinginan siswa agar mau, gemar, dan akhirnya memiliki keterampilan menulis paragraf deskripsi, dan untuk memudahkan siswa mengembangkan gagasan menjadi bentuk paragraf. b. Manfaat Bagi Siswa Meningkatkan penalaran dalam memahami bentuk paragraf deskripsi, meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi, meningkatkan kreativitas dan keberanian siswa dalam berpikir. c. Manfaat Bagi Peneliti Lain Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pelengkap terutama dalam hal bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis karangan dengan penggunaan metode dan media yang lebih bervariasi. Semoga penelitian ini juga dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya
E. Definisi Operasional Definisi operasional digunakan untuk menyamakan presepsi mengenai istilah dari judul penenlitian, yaitu meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas V SDN Margaluyu. Maka dalam konteks judul penelitian tersebut dapat didefiniskan sebagai berikut: 1. Paragraf Deskripsi UPI Kampus Serang Fajriani Marwah, 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN MARGALU TAHUN AJARAN 2015/2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sebuah objek secara rinci (detail) dilengkapi dengan ilustrasi sedemikian rupa sehingga pembaca seoalh-olah melihat, mendengar, dan mengamati sendiri objek yang dedang diceritakan (Sutarni dan Sukardi, 2008, hlm. 47)
2. Model Pembelajaran Inkuiri Inkuiri berasal dari kata to inqure (inquiry) yang berarti ikut serta atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan (Hamdayana, 2014, hlm. 31). 3. Model Pembelajaran Inkuiri Terpimpin Pada model inquiry ini pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk-petunjuk dari guru. Petunjuk yang diberikan pada umumnya berbentuk pertanyaan membimbing dari suatu pertanyaan (Hamruni, 2012, hlm. 15).
F. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang di dalamnya berisikan: BAB I PENDAHULUAN, berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian definisi operasional dan ruang lingkup penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisikan mengenai kajian pustaka tentang menulis, paragraf deskripsi dan model pembelajaran inkuiri, kemudian kajian penelitian terdahulu dan hipotesis tindakan.
UPI Kampus Serang Fajriani Marwah, 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN MARGALU TAHUN AJARAN 2015/2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
BAB III METODE PENELITIAN, berisikan mengenai desain penelitian, prosesdur penelitian, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, analisis data, validitas dan reliabilitas serta isu etik. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN, berisikan tentang temuan dari mulai pra siklus sampai siklus III dan rekapitulasi nilai, pembahasan dari pra siklus sampai siklus III, dan terakhir jawaban hipotesis. BAB V, SIMPULAN DAN REKOMENDASI, berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan rekomendasi penelitian ditujukan untuk beberapa pihak.
UPI Kampus Serang Fajriani Marwah, 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN MARGALU TAHUN AJARAN 2015/2016 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu