BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Asuhan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan secara fleksibel, kreatif, suportif, membimbing dan memonitoring yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuan utama asuhan kebidanan komprehensif untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas (angka kesakitan dan kematian) dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi yang berfokus kepada upaya promotif dan preventif. (Yulifah, 2013 h. 56) Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu Negara atau daerah ialah kematian maternal (maternal mortality). Menurut WHO, kematian maternal merupakan kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Angka kematian maternal
(maternal
mortality
rate)
ialah
jumlah
kematian
maternal
diperhitungkan terhadap 1.000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa Negara malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup. (Sarwono, 2009 h.7) Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung. Secara global 80 % kematian ibu tergolong pada kematian ibu secara langsung. Kematian ibu dengan penyebab langsung yaitu perdarahan (25%, biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%). (Prawirohardjo, 2009 h.54) Kematian ibu secara tidak langsung disebabkan karena faktor umum, faktor paritas, faktor perawatan antenatal. Adapun faktor-faktor lain penyebab kematian maternal secara tidak langsung di Indonesia meliputi faktor penolong, sekitar 70-80% persalinan masih ditolong oleh dukun beranak. Faktor lainnya yaitu faktor sosial ekonomi, kepercayaan dan budaya masyarakat, pendidikan dan ketidaktahuan dan sebagainya. (Mochtar, 2011 h.147)
1
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Windi Estikasari, Kebidanan DIII UMP, 2015
2
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal selama masa hamil. Pelayanan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resiko tinggi atau adanya kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, penyakit menular seksual (PMS) dan infeksi HIV/AIDS, memberikan pelayanan imunisasi, konseling dan penyuluhan kesehatan. Bidan juga harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan melakukan rujukan. (Mufdillah, 2009 h.1) Dasar asuhan persalinan normal merupakan asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermia, dan asfiksia bayi baru lahir. Sementara itu, fokus utamanya adalah mencegah terjadinya komplikasi. Pencegahan komplikasi selama persalinan dan bayi baru lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir. (Prawirohardjo,2009 h.334). Bayi baru lahir juga membutuhkan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa transisi dengan baik. Tujuan asuhan pada bayi baru lahir ini adalah memberikan asuhan komprehensif kepada bayi baru lahir pada saat masih diruang rawat serta mengajarkan kepada orang tua dan memberi motivasi agar menjadi orang tua yang percaya diri. (Muslihatun, 2010 h.3-4) Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa kematian ibu 50% pada masa nifas terjadi dalam 24 jam. Baik di negara maju maupun negara berkembang, perhatian utama bagi ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan yang sebenarnya justru merupakan kebalikannya, oleh karena resiko kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa pascapersalinan. Keadaan ini terutama disebabkan oleh konsekuensi ekonomi, di samping tidak tersedia pelayanan atau rendahnya peranan fasilitas kesehatan dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang cukup berkualitas. Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan juga menyebabkan rendahnya keberhasilan promosi kesehatan dan deteksi dini serta penatalaksanaan yang adekuat terhadap masalah dan penyakit yang timbul pada masa pascapersalinan. (Prawirohardjo, 2009 h.357)
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Windi Estikasari, Kebidanan DIII UMP, 2015
3
Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup. Sedangkan tingkat kesejahteraan suatu bangsa ditentukan dengan seberapa jauh gerakan keluarga berencana dapat diterima masyarakat. Salah satu peranan penting bidan adalah untuk meningkatkan
jumlah
penerimaan
dan
kualitas
metode
KB
kepada
masyarakat sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan bidan. (Manuaba, 2010 h.592) Salah satu upaya untuk mengembangkan pelayanan yang berkualitas seorang bidan harus memiliki kompetensi yang baik dari segi pengetahuan umum, keterampilan, dan perilaku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat, dan kesehatan secara profesional. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang ditentukan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia, dan sejahtera. (Yulifah, 2013 h.66) Mengingat kematian ibu terjadi di saat sekitar persalinan dan kebanyakan penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang sering tak dapat diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan Departemen Kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI adalah mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi bidan dan pelayanan obstetri sedekat mungkin kepada semua ibu hamil. (Prawirohardjo, 2009 h.7) Sebagai Puskesmas PONED, Puskesmas I Wangon berusaha menekan angka kematian ibu serendah mungkin. Tahun 2014 terdapat 1 kasus kematian ibu. Menurut data pelacakan dari RS yang merawat, penyebab kematian karena penyakit jantung yang diderita (infark miokard akut). Tahun 2014 di Puskesmas I Wangon terdapat 22 kasus kematian bayi dari 1034 kelahiran hidup. Jika dikonversi maka AKB di Puskesmas I Wangon adalah 15,4 per 1000 kelahiran hidup. Dibanding tahun sebelumnya jumlah kematian bayi tahun ini menurun, dimana tahun 2013 terdapat 20 kasus kematian bayi dari 1036 kelahiran hidup (AKB 19,3 per 1000 kelahiran hidup). Jika dibandingkan dengan indikator Indonesia Sehat 2010, AKB di puskesmas I
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Windi Estikasari, Kebidanan DIII UMP, 2015
4
Wangon masih lebih tinggi, begitu juga dibandingkan cakupan MDG’s ke-4 tahun 2015 (IIS = 40 per 1000 kelahiran hidup, MDG’s 2015 = 17 per 1000 kelahiran hidup) (Dinas Kesehatan Banyumas, 2014) Dari data tersebut, penulis tertarik mengambil kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas Dan Masa Antara (KB) Pada Ny.N Umur 25 Tahun G1P0A0 Di Puskesmas 1 Wangon Kabupaten Banyumas” dengan tujuan untuk mempelajari bagaimana asuhan yang tepat agar penulis dapat memberikan pelayanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan masa antara (KB). Harapan penulis setelah dilakukan asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB) adalah semakin meningkat keinginan ibu hamil untuk lebih rutin memeriksakan
kehamilannya
sehingga
dapat
dideteksi
secara
dini
kemungkinan terjadi komplikasi dan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi khususnya di wilayah Wangon. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah pada studi kasus ini adalah “Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Komprehensif Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan KB pada Ny. N G1P0A0 di Puskesmas 1 Wangon” ?
C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk memperoleh gambaran dan pengalaman secara nyata dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, perawatan bayi baru lahir dan KB. 2. Tujuan khusus a. Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif, membuat interpretasi data, mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial, mengidentifikasi perlunya tindakan segera untuk dikonsultasikan atau kolaborasi dengan
tim
kesehatan
lain, merencanakan asuhan,
melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada kehamilan.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Windi Estikasari, Kebidanan DIII UMP, 2015
5
b. Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif, menentukan diagnosa, merencanakan asuhan yang akan diberikan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada persalinan dengan dokumentasi SOAP. c. Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif, menentukan diagnosa, merencanakan asuhan yang akan diberikan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan yang telah diberikan bayi baru lahir dengan dokumentasi SOAP. d. Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif, menentukan diagnosa, merencanakan asuhan yang akan diberikan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada masa nifas dengan dokumentasi SOAP. e. Mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif, menentukan diagnosa, merencanakan asuhan yang akan diberikan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada masa antara (KB) dengan dokumentasi SOAP D. RUANG LINGKUP 1. Sasaran Pengambilan studi kasus ini kepada Ny.N, mulai dari kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB). 2. Tempat Pengambilan studi kasus ini dilakukan di Puskesmas 1 Wangon, Kabupaten Banyumas. 3. Waktu Ujian proposal pada bulan Maret 2015 Pengambilan kasus pada bulan Maret sampai Mei 2015 Menyelesaikan laporan sampai bulan Juli 2015 E. MANFAAT a. Manfaat praktis Diharapkan
penulisan
ini
dapat
digunakan
sebagai
acuan
untuk
meningatkan pengetahuan dan wawasan agar dapat dijadikan pedoman bagi pembaca serta pembaca dapat mengetahui berbagai informasi
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Windi Estikasari, Kebidanan DIII UMP, 2015
6
mengenai Asuhan Komprehensif pada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan masa antara (KB). b. Manfaat teoritis Diharapkan penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian terhadap materi Asuhan Kebidanan Komprehensif serta referensi bagi seluruh mahasiswa khususnya kebidanan dalam memahami pelaksanaan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan masa antara (KB). F. METODE PENELITIAN a. Wawancara Wawancara merupakan metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti (responden) dengan bercakap-cakap (face toface). (Notoadmodjo, 2012 h.139) b. Observasi Dengan melakukan pengamatan dengan prosedur yang berencana meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah aktivitas atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. (Notoadmodjo, 2012 h.131) c. Pemeriksaan fisik Dengan melakukan pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu untuk memperoleh data yang sistematis dan komprehensif. (Evania, 2013 h.15) d. Dokumentasi Metode pengumpulan data yang diperoleh dari catatan-catatan baik dari wawancara
maupun
hasil
pemeriksaan
yang
telah
dilakukan.
(Notoadmodjo, 2012 h.145) G. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Windi Estikasari, Kebidanan DIII UMP, 2015
7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teori Tinjauan teori ini berisikan tentang materi kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB B. Tinjauan teori asuhan kebidanan Menjelaskan tentang asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan metode SOAP C. Landasan kewenangan bidan Menjelaskan tentang bagian-bagian yang terdapat pada landasan kewenangan bidan BAB III : TINJAUAN KASUS Pada bab ini menguraikan tentang pengkajian ibu mulai dari kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB dengan menggunakan metode 7 langkah varney mulai dari pengkajian,
interpretasi
data,
diagnosa
potensial,
identifikasi
kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta mendokumentasikan asuhan kebidanan menggunakan metode SOAP BAB IV : PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan tentang permasalahan yang telah dihadapi dalam melakukan asuhan dan menentukan apakah ada kesenjangan antara teori dan praktik BAB V : PENUTUP Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang terdapat setelah melakukan asuhan kepada ibu saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan KB. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Windi Estikasari, Kebidanan DIII UMP, 2015