BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow (1954) menyatakan kebutuhan manusia dibagi dalam lima tingkatan yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa cinta, kebutuhan rasa aman, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling mendasar dalam kehidupan manusia misalnya kebutuhan akan oksigen, makanan, minuman, istirahat, dan lain sebagainya. Kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan di dalam kehidupan dan kebutuhan pokok merupakan kebutuhan manusia yang harus segera dipenuhi untuk menjamin kelangsungan hidup. Kebutuhan pokok yang mendasar bagi setiap manusia terdiri dari kebutuhan sandang, pangan dan papan. Pangan merupakan suatu kebutuhan dasar utama bagi manusia untuk dapat mempertahankan hidup. Semua masyarakat dari yang tingkat ekonominya rendah sampai tinggi pasti membutuhkan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari. Oleh karena itu, kebutuhan pokok masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehingga mudah didapatkan diwarung-warung kecil, pasar tradisional, swalayan sampai mall sekalipun. Pasar tradisional sebagai lokasi perdagangan merupakan salah satu pilar perekonomian di Indonesia. Melalui berbagai fungsi dan peran strategis yang dimiliki, pasar tradisional menjadi salah satu wadah atau sarana untuk mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia. Fungsi dan peran tersebut tercermin dalam berbagai hal diantaranya pasar menjadi indikator terkait pergerakan tingkat kestabilan harga kebutuhan bahan pokok masyarakat. Mengingat kebutuhan bahan pokok merupakan kebutuhan
yang penting maka kebutuhan akan bahan pokok meningkat setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia yang semakin meningkat. Menurut sumber dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa jumlah penduduk Indonesia dalam 5 tahun terakhir adalah 231 juta jiwa pada tahun 2009, 237 juta jiwa pada tahun 2010 dan meningkat terus hingga tahun 2015. Beberapa faktor yang mempengaruhi harga kebutuhan bahan pokok masyarakat diantaranya adalah kebijakan pemerintah pusat dan daerah, kualitas bahan pokok, bencana alam dan hari raya tertentu. Salah satu penyebab naik atau turunnya harga kebutuhan pokok yang terjadi setiap tahun adalah pada waktu peringatan hari raya idul fitri. Hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan harga bahan pokok antara satu daerah dengan daerah lain. Bahkan ada kemungkinan perbedaan harga bahan pokok antara satu pasar dengan pasar yang lain. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan : Pasal 55 disebutkan bahwa “Pemerintah wajib melakukan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pokok di tingkat Produsen dan Konsumen”. Dengan demikian perlu diadakan kegiatan monitoring di pasar tradisional oleh pemerintah agar tahu bagaimana harga bahan pokok setiap harinya, dan harga bahan pokok tersebut tetap bisa terkontrol setiap harinya. Berdasarkan Surat Keputusan kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta Nomor : 800/2026/XII/2015 tentang pembentukan Tim Monitoring Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat dan Barang Penting lainnya tahun anggaran 2016 maka kegiatan monitoring di Kota Surakarta tersebut akan diadakan setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat di beberapa pasar tradisional yang ada di kota Surakarta. Adapun pasar-pasar tradisional di kota Surakarta yang akan menjadi target kegiatan monitoring adalah Pasar Legi, Pasar Gede, dan Pasar Jongke. Pasar tersebut dipilih karena Pasar Legi dan Pasar Gede merupakan pasar induk sedangkan Pasar Jongke dipilih karena letak pasar yang strategis.
Namun dengan berkembangnya zaman yang semakin modern dan sesuai dengan UU No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan Pasal 88 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa “Menteri, Gubernur, dan Bupati
/ Walikota
berkewajiban menyelenggarakan Sistem Informasi Perdagangan yang terintegrasi dengan Sistem informasi Kementerian atau Lembaga Pemerintah
non
Kementerian
untuk
penetapan
kebijakan
dan
pengendalian perdagangan” maka dibuat sistem yang dapat langsung di akses oleh masyarakat Jawa Tengah untuk memantau harga kebutuhan pokok masyarakat melalui situs SiHati. Situs tersebut menyediakan informasi perkembangan harga komoditas strategis dari 35 kabupaten atau kota di Jawa Tengah. SiHati merupakan singkatan dari Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi yang tercipta atas kerjasama antara pemerintah provinsi Jawa Tengah dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Situs ini dibuat dengan tujuan untuk menekan spekulasi harga di pasar yang berdampak pada inflasi. Sumber informasi harga komoditas dalam situs SiHati berasal dari Dinas Pemerintah terkait yang ada di Jawa Tengah yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Oleh karena itu seluruh Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang ada di Jawa Tengah aktif memberikan data harga terbaru agar situs ini terus up to date. Situs SiHati ini salah satunya berisi kan data-data hasil monitoring harga kebutuhan bahan pokok masyarakat dari 35 kabupaten atau kota yang ada di Jawa Tengah yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan ke pihak yang mengelola situs Sihati yaitu perwakilan Bank Indonesia di Provinsi Jawa Tengah. Mengingat pentingnya harga kebutuhan pokok untuk masyarakat, maka atas dasar tersebutlah penulis memilih judul “Monitoring Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat Sebagai Salah Satu Penunjang Sistem Informasi Harga & Produksi Komoditi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas penulis mencoba untuk merumuskan masalah yaitu : “Bagaimana monitoring harga kebutuhan pokok masyarakat sebagai salah satu penunjang sistem informasi harga & produksi komoditi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta?”
C. Tujuan Pengamatan Penulis membuat laporan ini memiliki beberapa tujuan yaitu : 1. Tujuan Operasional Untuk mengetahui bagaimana monitoring harga kebutuhan pokok masyarakat sebagai salah satu penunjang sistem informasi harga & produksi komoditi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta. 2.
Tujuan Fungsional Agar hasil dari pengamatan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Baik itu sebagai pengetahuan, masukan dan bahan pertimbangan bagi masyarakat tentang harga bahan pokok maupun sistem informasi harga & produksi komoditi.
3. Tujuan Individual untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya pada Prgram Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Pengamatan Manfaat yang didapat dari kegiatan magang dan penulisan laporan tugas akhir ini, yaitu : 1. Mengetahui gambaran yang terperinci tentang montoring harga kebutuhan pokok dan sistem informasi harga & produksi komoditi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta.
2. Penulis dapat menambah ilmu dan pengalaman baru dalam dunia kerja nyata. 3. Menambah informasi kepada pembaca tentang proses monitoring harga kebutuhan pokok serta sistem informasi harga & produksi komoditi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta.