1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014,
klinik
adalah
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan
medis
dasar
dan/atau
spesialistik.
Berdasarkan
jenis
pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik Utama. Penanggungjawab teknis klinik harus seorang tenaga medis. Dalam memberikan pelayanan, klinik berkewajiban memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan (informed consent), menyelenggarakan rekam medis, melaksanakan pencatatan dan melaksanakan sistem rujukan dengan tepat. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun
2012,
sistem
rujukan
pelayanan
kesehatan
merupakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik vertikal maupun horizontal. Rujukan harus mendapatkan persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya, diberikan setelah pasien dan/atau keluarganya mendapatkan
penjelasan
dari
tenaga
kesehatan
yang
berwenang.
Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama. Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama. Ketentuan tersebut dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis. Klinik Pratama RBZ RZ Yogyakarta merupakan klinik yang belum melakukan kerjasama dengan BPJS. Pasien yang melakukan pemeriksaan di klinik tersebut RZ sebagian besar merupakan pasien non jaminan kesehatan
terutama BPJS, hanya sebagian kecil saja pasien yang memiliki jaminan kesehatan. Menurut Pergub Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 Tahun 2012, perujuk sebelum melakukan rujukan harus membuat surat pengantar rujukan dengan melampirkan resume medis dan hasil diagnosis pasien untuk disampaikan kepada penerima rujukan. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 4 Januari 2016 berupa wawancara dengan kepala cabang Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta, kepala cabang Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta menginginkan perbaikan sistem rujukan. Hal ini dikarenakan Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta belum mengadakan evaluasi secara rutin yang membahas tentang pelaksanaan rujukan. Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta belum memiliki SOP dalam pelaksanaan kegiatan rujukan pasien. Berdasar uraian latar belakang di atas, peneliti ingin melakukan penelitian terhadap sistem rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta yang berjudul “Evaluasi Sistem Rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pelaksanaan rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta?”. C. Batasan Penelitian Penelitian Evaluasi Sistem Rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta ini hanya sebatas pelaksanaan rujukan pasien untuk pasien umum yang tidak memiliki jaminan kesehatan atau BPJS. D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pelaksanaan rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui alur dan prosedur pelaksanaan rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta.
2
b. Mengetahui kekurangan dan kendala dalam pelaksanaan rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta dilihat dari input Man, Money, Machines, Method dan Materials. c. Mengidentifikasi solusi dari kekurangan dan kendala yang ada dalam pelaksanaan rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1) Manfaat Praktis a. Bagi Klinik Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak klinik dalam penyelenggaraaan rekam medis, khususnya dalam pelaksanaan sistem rujukan. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan untuk meningkatkan mutu pelayanan. b. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan mendapat pengalaman yang berharga dalam menerapkan teori yang telah didapat dari institusi pendidikan. 2) Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dalam mempelajari tentang pelaksanaan sistem rujukan. b. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti di masa yang akan datang. F. Keaslian Penelitian Sepengetahuan peneliti, penelitian tentang “Evaluasi Sistem Rujukan Di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta” belum pernah dilakukan. Namun, penelitian yang hampir sama pernah dilakukan antara lain: 1. Muniati (2014), dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Rujukan Bidan pada Kasus Pre-Eklamsia Berat di Rumah Sakit Umum Propinsi Nusa Tenggara Barat”. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Muniati (2014) dengan penelitian ini yaitu terletak pada tujuan penelitian dan
3
jenis penelitian. Tujuan penelitian Muniati (2014) adalah untuk menganalisis pengaruh antara pelatihan pertolongan pertama gawat darurat
obstetri
neonatal
dan
karakteristik
bidan
pada
proses
pelaksanaan rujukan kasus pre-eklamsia berat di RSUP Nusa Tenggara Barat. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan Muniati (2014) adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan kuesioner. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian fenomenologis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Persamaan penelitian Muniati (2014) dan penelitian ini yaitu meneliti terkait evaluasi pelaksanaan rujukan di fasilitas pelayanan kesehatan. 2. Widyana (2011), dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Rujukan Ibu Bersalin dengan Komplikasi Persalinan oleh Bidan Desa di Puskesmas Sukorejo Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan”. Perbedaan penelitian Widyana (2011) dengan penelitian ini yaitu terletak pada tujuan dan jenis penelitian. Tujuan penelitian Widyana (2011) adalah untuk menjelaskan pelaksanaan rujukan ibu bersalin dengan komplikasi oleh bidan desa di Puskesmas Sukorejo wilayah Kabupaten Pasuruan. Tujuan dalam ini adalah mengetahui pelaksanaan rujukan di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan Widyana (2011)
adalah
penelitian
observasional
dengan
pendekatan
fenomenologis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian fenomenologis deskriptif. Persamaan penelitian Widyana (2011) dengan penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif. Selain itu persamaan penelitian Widyana (2011) dan penelitian ini yaitu meneliti terkait evaluasi pelaksanaan rujukan di fasilitas pelayanan kesehatan. 3. Zulhadi et al., (2013), dengan judul “Problem dan Tantangan Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah dalam Mendukung Sistem Rujukan Maternal di Kabupaten Karimun Provinsi Kepri Tahun 2012”. Perbedaan penelitian Zulhadi et al., (2013) dengan penelitian ini yaitu terletak pada teknik validitas dan fokus penelitian. Teknik validitas penelitian Zulhadi et al., (2013) menggunakan focus group discussion,
4
sedangkan teknik validitas dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Fokus penelitian Zulhadi et al., (2013) meliputi puskesmas dan rumah sakit umum daerah, sedangkan penelitian ini hanya berfokus pada Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta. Persamaan penelitian Zulhadi et al., (2013) dengan penelitian ini yaitu terletak pada tujuan umum dan metode penelitian. Tujuan penelitian Zulhadi et al., (2013) adalah melakukan evaluasi sistem rujukan kesehatan ibu di Kabupaten Karimun Provinsi Kepri dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian Zulhadi et al., (2013) yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dan pengambilan data dengan wawancara, pengamatan, dan checklist. Selain itu persamaan penelitian Zulhadi et al., (2013) dan penelitian ini yaitu meneliti terkait evaluasi pelaksanaan rujukan di fasilitas pelayanan kesehatan. 4. Rukmini dan Ristrini (2015), dengan judul “Pelaksanaan Sistem Rujukan Maternal di Puskesmas Tambakrejo dan Tanah Kali Kedinding Kota Surabaya”. Perbedaan penelitian Rukmini dan Ristrini (2015) dengan penelitian ini yaitu terletak pada metode penelitian, fokus penelitian dan pengambilan data dengan kuesioner. Metode penelitian Rukmini dan Ristrini (2015) menggunakan observasional dengan disain cross sectional.
Metode penelitian dalam
penelitian ini menggunakan
fenomenologis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian Rukmini dan Ristrini (2015) meliputi rujukan pasien maternal dua puskesmas di Kota Surabaya, sedangkan penelitian ini hanya berfokus pada pasien umum dan pasien maternal di Klinik Pratama RBG RZ Yogyakarta. Persamaan penelitian Rukmini dan Ristrini (2015) dengan penelitian ini yaitu terletak pada tujuan umum yaitu melakukan evaluasi pelaksanaan sistem rujukan kesehatan.
5