BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penilaian
efisiensi
dan
efektivitas
pelayanan
rumah
sakit
menggunakan empat indikator,yaitu Bed Occupancy Rate (BOR), Bed Turn Over (BTO),Average Length Of Stay (AVLOS), dan Turn Over Interval (TOI). Hasil perhitungan indikator kemudian disajikan dalam bentuk Grafik Barber Johnson. Grafik Barber Johnson adalah suatu grafik yang merupakan perpaduan dari empat parameter atau indikator untuk menyajikan efisiensi penggunaan tempat tidur untuk bangsal perawatan pasien (Sudra, 2010). Menurut Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit. Sistem informasi manajemen rumah sakit sangat membantu dalam pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat dan di dalam petunjuk teknis (Juknis) SIRS 2011 Permenkes Nomor 1711/Menkes/VI/2011 tentang sistem informasi rumah sakit pasal 1 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib melaksanakan sistem informasi rumah sakit. Menurut hasil studi pendahuluan di google playstore, terdapat 2 (dua) aplikasi tentang perhitungan indikator pelayanan rumah sakit, namun hanya sebatas perhitungan dan belum menampilkan grafik Barber Johnson dan analisis pada masing-masing perhitungan, sehingga belum dapat berjalan dengan maksimal. Aplikasi perhitungan inidikator rumah sakit diperlukan oleh petugas rumah sakit, diketahui dari beberapa komentar yang terdapat pada masing-masing aplikasi. Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilaksanakan di RSUD Bagas Waras Klaten, terdapat satu petugas pelaporan. Petugas tersebut belum melakukan perhitungan indikator pelayanan rumah sakit, perhitungan indikator pelayanan rumah sakit direncanakan mulai dilakukan pada bulan Mei 2016. Perhitungan . direncanakan memanfaatkan sistem informasi rumah sakit, namun saat
1
2
dilkakukan observasi sistem informasi rumah sakit (SIMRS) pada menu pelaporan belum dapat digunakan, sehingga pembuatan grafik Barber Johnson menggunakan microsoft excel. Berdasar dari masalah yang telah diuraikan, muncul ide untuk membuat desain tampilan antarmuka dalam proses perhitungan indikator pelayanan rumah sakit (BOR,AvLOS,TOI, dan BTO) dan pembuatan grafik Barber Johnson berbasis smartphone, guna membantu pekerjaan petugas pelaporan dan memperbaiki kekurangan yang terdapat pada sistem informasi rumah sakit. Perancangan ini memanfaatkan telepon pintar atau smartphone, menurut data yang dikutip dari kominfo.go.id pada tahun 2013 terdapat 55 juta pengguna aktif pemakai perangkat mobile dalam pengaksesanya perbulan, dan 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer yang dikutip dari kominfo.go.id, populasi pengguna internet di Indonesia mencapai 83,7 juta orang pada tahun 2014, tahun 2015 pengguna smartphone Indonesia mencapai 55,4 juta pengguna, dan diperkirakan pada tahun 2018 pengguna smartphone di Indonesia akan mencapai 100 juta orang. Hal ini memperlihatkan tingkat pemanfaatan smartphone yang besar oleh masyarakat Indonesia, karena smartphone memberikan kemudahan bagi aktivitas masyarakat. Pada era yang akan datang dengan mengikuti perkembangan teknologi pada bagian rekam medis di Indonesia, desain tampilan antarmuka ini diharapkan dapat dikembangkan dan dapat berguna untuk membantu pekerjaan petugas rekam medis di rumah sakit yang membutuhkan penyajian data secara cepat.
3
B. Rumusan Ide Perancangan Ide perancangan dalam kegiatan ini timbul dari rasa keingintahuan perancang tentang bagaimana jika petugas rekam medis menghitung indikator pelayanan rumah sakit menggunakan cara elektronik, sehingga perancang membuat sebuah desain tampilan antarmuka yang dikemas dalam bentuk aplikasi smartphone dengan lokasi pengambilan data kebutuhan pengguna di RSUD Bagas Waras Klaten, agar dapat mempermudah dalam kegiatan perhitungan indikator pelayanan rumah sakit dan pembuatan grafik Barber Johnson. Desain tampilan antarmuka ini akan dikembangkan dalam sebuah sistem aplikasi oleh perancang berikutnya. Batasan masalah dari ide perancangan ini yakni sebatas mendesain sebuah tampilan antarmuka aplikasi penghitung indikator rumah sakit berbasis smartphone.
C. Keaslian 1. Adrianingrum
(2015),
melakukan
perancangan
tentang
desain
tampilan antarmuka electronic health record untuk pelaporan internal di RSA UGM. Perbedaan dari perancangan ini adalah terletak pada objek perancangan, Adrianingrum (2015) menggunakan objek EHR tentang pelaporan internal, sedangkan perancang menggunakan objek penghitung indikator pelayanan rumah sakit dan Barber Johnson. Persamaan dari perancangan ini adalah fokus untuk mendesain tampilan antarmuka dengan menggunakan metode observasi dan wawancara ke petugas yang bersangkutan. 2. Akbar (2015), melakukan perancangan tentang desain tampilan antarmuka untuk aplikasi reservasi rawat jalan berbasis smartphone di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Perbedaan perancangan adalah terletak pada objek perancangan, Akbar (2015) menggunakan objek aplikasi reservasi berbasis smartphone, sedangkan perancang menggunakan objek aplikasi penghitung indikator pelayanan rumah sakit dan Barber Johnson. Persamaan dalam perancangan ini adalah fokus terhadap desain tampilan antarmuka sebuah aplikasi berbasis smartphone
dengan metode observasi dan wawancara
menggunakan alat perancangan Aplikasi Android Studio.
serta
4
3. Arfianti (2013), melakukan perancangan tentang desain tampilan antarmuka pelaporan eksternal data kegiatan pelayanan (RL5) rumah sakit di Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta. Perbedaan dariperancangan ini adalah terletak pada objek perancangan, Arfianti (2013) mendesain tampilan antarmuka untuk pelaporan eksternal, sedangkan perancang mendesain tampilan antarmuka untuk indikator pelayanan rumah sakit dan Barber Johnson. Persamaan dari perancangan ini adalah fokus untuk mendesain tampilan antarmuka menggunakan metode observasi dan wawancara ke petugas yang bersangkutan. D. Tujuan Perancangan 1. Tujuan Umum Tujuan dari perancangan ini adalah terciptanya desain tampilan antarmuka aplikasi penghitung indikator pelayanan rumah sakit berbasis smartphone guna mengoptimalkan kegiatan perhitungan indikator pelayanan rumah sakit dan pembuatan grafik Barber Johnson di rumah sakit secara keseluruhan (non spesialis). 2. Tujuan Khusus a. Mengubah sistem perhitungan indikator dalam SIMRS RSUD Bagas Waras Klaten dalam tampilan smartphone. b. Memberikan pilihan menu yang lengkap bagi petugas yang akan melakukan penghitungan indikator pelayanan rumah sakit dan pembuatan grafik Barber Johnson di rumah sakit (non spesialis).
5
E. Manfaat Rancangan 1. Manfaat Praktis a. Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit) Hasil perancangan desain tampilan antarmuka ini diharapkan dapat memberi masukan bagi rumah sakit untuk mengembangkan teknologi bidang rekam medis, sehingga perhitungan indikator pelayanan rumah sakit (BOR, AvLOS, TOI, dan BTO) dan grafik Barber Johnson dapat dilakukan dengan mudah. b. Bagi Perancang Menambah wawasan dan kreativitas dalam mengembangkan rekayasa teknologi dibidang kesehatan, khususnya rekam medis.
2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Hasil perancangan desain tampilan antarmuka ini diharapkan dapat menjadi bahan ajar atau referensi yang berguna
dalam
pengembangan ilmu pendidikan khususnya bidang rekam medis. b. Bagi Perancang Lain Hasil dari perancangan ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan sebuah ide kreatif dibidang rekam medis.