BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Dalam pembangunan ekonomi nasional, sektor pertanian masih menjadi sektor penting, hal ini jelas terlihat pada RPJM tahap-3 (2015-2019). Penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan, penyediaan bahan pakan dan bioenergi, penyumbang nyata Produk Domestik Bruto(PDB), penghasil devisa negara, berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca serta penyerap tenaga kerja merupakan kontribusi nyata sektor pertanian hingga saat ini. Keberhasilan perwujudan kedaulatan pangan nasional sangat dipengaruhi oleh mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan yang merupakan salah satu faktor strategis yang berpengaruh besar. Guna mewujudkan pencapaian sasaran strategis Kementerian Pertanian, yakni peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan nilai tambah dan daya saing maka penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di bidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan sangat diperlukan. Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden nomor 2/2015 tentang Rencana Pembangunan Nasional 2015-2019 ada 3 dokumen sebagai lampiran yaitu : 1. Agenda Pembangunan Nasional. 2. Agenda Pembangunan Bidang. 3. Agenda Pembangunan Wilayah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) merupakan acuan bagi arah kebijakan Kementan dalam pembangunan pertanian. Arah kebijakan pembangunan pertanian 2017 selain mengacu pada RPJM juga memperhatikan hasil penyelenggaraan Musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian (musrenbangtan) tahun 2016 sehingga perencanaan program dan kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan secara sinergis dan berkesinambungan sesuai ketentuan yg berlaku dengan memperhatikan : 1) Arah Kebijakan Dan Prioritas Pembangunan Nasional dalam RPJM 2015-2019, 2) Capaian Kinerja 2015 dan 3) Rencana Target Capaian tahun 2016. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana tersebut diatas sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan dalam bentuk suatu dokumen yang memuat kebijakan, program dan kegiatan untuk periode satu tahunan.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
1
Penyusunan rancangan Rencana Kerja (Renja)merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja yang definitif. 1. Prinsip Rancangan Rencana Kerja (Renja) Badan Karantina Pertanian 2017 didalam penyusunan rancangan Renja adalah sebagai berikut : a)
b)
c)
d)
Mengacu pada rancangan awal TA 2017 digunakan sebagai acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif dalam Renja TA.2017. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi sebagai acuan perumusan tujuan, sasaran, kegiatan, lokasi kegiatan dan prakiraan maju dalam rancangan Renja serta dapat menjawab berbagai isu-isu strategis terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian. Substansi rancangan Renja memuat : 1) Program dan Kegiatan. 2) Lokasi Kegiatan. 3) Indikator Kegiatan. 4) Sasaran dan Target. 5) Pagu Indikatif dalam prakiraan maju. Penyusunan program dan kegiatan untuk tahun yang direncanakan mengacu pada ketentuan IKU (Indikator kinerja utama) dan SPM (standar pelayanan minimal) dengan mempertimbangkan capaian kinerja SPM yang ada.
2. Renja tahun 2017 merupakan masa transisiantara Renstra Badan Karantina Pertanian 2010-2014 dan Renstra 2015-2019, karenanya penyusunan Renja 2017perlu memperhatikan : a) Indikator Kinerja dan Target Indikator Kinerja Renja 2017 dapat mengacu pada target indikator kinerja 2014-2015 maupun Renstra 2015-2019 dengan prakiraan target tahun 2017yang diestimasikan. b) Perkembangan dinamikakekiniandengan memperhatikan hasil capaian kinerja sebelumnya.
B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud : Rencana kerja Badan Karantina Pertanian tahun 2017 merupakan penyusunan Renja Satuan Kerja (satker)tahun 2017.
pedoman
Tujuan : Penyusunan Renja adalah untuk menciptakan sinergisitas dalam pelaksanaan program dan kegiatan pusat dan UPT Lingkup Barantan serta merupakan efisiensi alokasi sumberdaya.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
2
BAB II EVALUASI KINERJA BADAN KARANTINA PERTANIAN TAHUN 2015-2016
Dalam melaksanakan program dan kegiatan Badan Karantina Pertanian terkait dengan sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas pelaksanaan fungsi karantina, maka harus dilakukan berbagai pembenahan, peningkatan dan pengembangan sesuai standar yang telah ditetapkan guna pencapaian hasil kerja yang sudah ditargetkan. Fasilitas sarana/prasarana tersebut terdiri dari : 1) sarana pemeriksaan, 2) instalasi karantina dengan fasilitas tindakan karantina, 3) laboratorium dan peralatannya serta 4) sarana pendukung lainnya . Dalam penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik kuantitas maupun kualitas harus didasarkan pada evaluasi dan penataan, hal ini merupakan kegiatan yang diprioritaskan dikarenakan SDM merupakan salah satu faktor penting keberhasilan dalam pelaksanaan program kegiatan. Peningkatan Produksi Pangan merupakan salah satu tujuan kegiatan dari Program Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian yang mengacu pada 9 agenda pembangunan nasional. Tugas fungsi Badan Karantina Pertanian adalah mencegah masuk, mencegah menyebar, mencegah keluar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) ke/dari dan antar area Negara Kesatuan Republik Indonesia, karenanya semua kegiatan Barantan baik yang telah dilakukan maupun yang direncanakan ke depan haruslah mengacu pada tugas dan fungsi tersebut. Khusus pada kegiatan Barantan tahun 2015 – 2016 kegiatan yang telah dilakukan dan capain yang telah diraih memberikan gambaran nyata bagi rencana kegiatan ke depan. Badan Karantina Pertanian dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir 2015 - 2016 telah didukung dengan anggaran dari tahun 2015 sebesar Rp.807.354.242.000,-, dan tahun 2016Rp894.424.353.000,-.Berdasarkan kinerja serapan anggaran dari tahun 2015 sebesar : 93,55 %, dan pada tahun 2016 ini sampai tanggal 31 Desember 2016 sebesar 94,86 %. Apabila dilihat dari trend kenaikan pagu anggaranBarantan tampak bahwa kenaikan tersebut tidak signifikan, hal ini mengingat jumlah pegawai yang terus bertambah seiring dengan perkembangan jumlah tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang semakin meningkat. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Badan Karantina Pertanian sampai saat ini mempunyai kontribusi yang paling besar di lingkungan Kementerian Pertanian. Untuk target PNBP dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
3
2015sampai dengan 2016. Untuk tahun 2015 adalah : Rp 135.108.590.904,- ; dan tahun 2016 sebesar Rp.168.000.053.146,-. Realisasi PNBP tersebut setiap tahunnya selalu melebihi target, sampai dengan tanggal 29 Desember 2016 realisasinya sebesar 144,95%Kondisi saat ini PNBP masih menjadi pagu pokok dalam penetapan alokasi anggaran (APBN). Kedepan diharapkan kontribusi PNBP ini dijadikan sebagai reward dantidak diperhitungkandalam penentuan pagu pokok di Badan Karantina Pertanian. Tabel 1. Target dan Realisasi AnggaranTA. 2012 – 2016 TAHUN 2012
2013
2014
2015
2016*)
Pagu (Rp)
734.303.739.000
807.354.242.000
604.699.761.000
807.354.242.000
894.424.353.000,-
Realisasi (Rp)
623.122.158.005
755.271.997.838
582.890865.761
755.271.997.838
848.409.848.021,-
Persentase (%)
84,86
93,55
96,39
93,55
94,86
*) = Per, 31 Desember 2016
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
4
BAB III DISKRIPSI CAPAIAN KEGIATAN 2016 DAN PRAKIRAAN 2017 Ikhtiar untuk pencapaian dan perwujudan kedaulatan pangan nasional tersebar pada berbagai sektor baik di dalam Kementerian Pertanian maupun kementerian/lembaga lainnya, dan kesemuanya itu memerlukan satu kesatuan langkah, menautkan semua kegiatan hingga terjadi saling isi, sinergis dan berhasil guna bagi pembangunan nasional secara menyeluruh dan utuh. Globalisasi dalam kerangka perdagangan internasional, mendorong semakin meningkatnya arus lalulintas dan menurunnya secara bertahap hambatan tariff (tariff barrier) dalam perdagangan hasil pertanian antar negara. Keadaan ini memicu masing-masing negara memperketat persyaratan jaminan kesehatan, mutu dan keamanan hasil pertanian sebagai instrumen pengendalian perdagangan antar negara. Pada saat ini ancaman yang dapat mengganggu kelestarian sumberdaya alam, ketenteraman dan kesehatan masyarakat, kesehatan pangan, gangguan terhadap produksi sektor pertanian, serta lingkungan telah didefinisikan sebagai ancaman yang perlu untuk dicegah masuk dan penyebarannya. Ancaman yang secara global telah diidentifikasi dapat dikendalikan secara efektif melalui penyelenggaraan perkarantinaan antara lain: 1) ancaman terhadap kesehatan hewan dan tumbuhan; 2) invassive species; 3) penyakit Zoonosis; 4) Bioterorism; 5) pangan yang tidak sehat termasuk GMO yang belum dapat diidentifikasi keamanannya; 6) kelestarian plasma nutfah/keanekaragaman hayati; 7) hambatan teknis perdagangan; dan 8) ancaman terhadap kestabilan perekonomian Nasional.
Sertifikasi Karantina Hewan Dan Karantina Tumbuhan Tahun2016 Badan Karantina Pertanian yang membawahkan 3 Pusat yaitu 1) Pusat Karantina Tumbuhan, 2). Pusat Karantina Hewan dan 3) Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan merupakan garda terdepan dalam penangkalan masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan/atau keluarnya berbagai Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Resiko masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK dari luar negeri semakin meningkat dalam era globalisasi ini karena lalu lintas manusia, komoditas pertanian, peternakan dan bahan pangan serta barang lainnya semakin terbuka antar Negara karena tercipta suatu kondisi geografi yang seakan tanpa batas (borderless). Tugas Badan Karantina Pertanian dalam mencegah dan menangkal masuknya HPHK dan OPTK ini semakin tahun semakin berat, namun demikian pelaksanaan berbagai upaya di lapangan terus ditingkatkan dan setiap tahun capaian tersebut semakin meningkat.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
5
Salah satu indikator dari capaian tugas Badan Karantina Pertanian dapat dilihat dari jumlah komoditas yang telah disertifikasi oleh Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan terus meningkat, hal ini mengindikasikan bahwa jaminan keamanan terhadap komoditas hewan dan tumbuhan yang diberikan oleh Badan Karantina Pertanian semakin meningkat baik jumlah maupun kualitasnya. Pada tahun 2016 hingga tanggal 31Desember 2016, tercatat jumlah frekuensi sertifikasi Karantina Hewan sebanyak700.703 kali, sedangkan jumlah frekuensi sertifikasi Karantina Tumbuhan sebesar 688.372 kali.
Penyebaran Penyakit Asal Luar Negeri Tahun 2016 Sesuai dengan tugas Badan Karantina Pertanian dalam menangkal masuk dan tersebarnya OPTK maupun HPHK, maka berbagai OPTK dan HPHK dari luar negeri telah berhasil ditangkal dan dicegah masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari kerja keras semua lini dalam lingkup Badan Karantina Pertanian. 1. OPTK asal luar negeri yg tertangkal mulai tahun 2010-2016 antara lain : Helminthosporium solani,TuMV,RSV,Erwinia carotovora pv. atroceptica, Acidovorax avenae subsp avenae, Liberobacter asiaticum, Tilletia foetida, T. caries, Pseudomonas syringae pv syringae,Clavibacter michiganensis subsp sepedonicum, Xylella fastidiosa, Arabis Mosaic Nepovirus, Strawberry Latent Ring Spot Nepovirus (SLRSV), Potato Mop Top Virus, Burkholderia glumae, Erwinia stewartii (Pantoea stewartii),Corynebacterium michiganense pv. michiganense, Rhodococcus fascians, Tobacco Streak Ilarvirus, Pratylenchus vulnus,Pratylenchus Cucumber green mottle mosaic tobamoviruspenetrans, Aphelenchoides besseyi,Alfalfa Mosaic Virus (AMV), Erwinia chrysanthemi, Panonichus citri, Burkholderia glumae, Tilletia laevis, T. indica, T. tritici, Pseudomonas syringae pv. lachrimans, Pseudomonas viridiflava, Panonichus citri. Tahun 2016 :Aphelenchoides besseyi, Burkholderia glumae, Helminthosporium solani, Poronospora manshurica, Pseudomonas syringe pv. Syringae, Pseudomonas viridiflava Tilletia laevis, Tilletia tritici, Asphodelus fistulosus, Stenocarpella maydis, Dasheen Mosaic Potyvirus (DsMV), Pantoea stewartii Subsp.stewartii, Sitophlius granaries, Ditylenchus dipsaci. 2. HPHK asal luar negeri yg tertangkal mulai tahun 2010-2016 antara lain : Penyakit John’s Disease (Paratuberculosis ), Bovine Spongiform Encephalophaty (BSE), Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Enzootic Bovine Leukosis (EBL), Bovine Viral Diarrhea (BVD), Leptospira, Brucellosis dan Surra. Tahun 2016 : Brucellosis,
Septichaemia, Epizootica (SE) dan, Brucellosis, BVD, Brucellosis Trypanosomosis, Avian Influinza (AI), Bovine Anaplasmosis, Bovine Babesiosis.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
6
Walaupun berbagai OPTK dan HPHK telah berhasil dicegah dan ditangkal masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia, beberapa HPHK/OPTK yang sudah ada di Indonesia daerah sebarnya bertambah antaralain : Avian Influenca (AI) Pantoea stewartii.Bertambahnya daerah sebar beberapa OPTK dan HPHK yang sudah ada di Indonesia ke beberapa daerah lainnya memang merupakan suatu yang patut disayangkan, hal ini menjadikan suatu bahan introspeksi tersendiri dalam serangkaian keberhasilan penangkalan OPTK dan HPHK dari luar negeri.Beberapa hal secara garis besar menjadi faktor yang penting, yaitu meliputi 1) sistem, 2) sarana dan prasarana dan 3) sumber daya manusia. DATA INFRASTRUKTUR Instalansi Karantina Hewan (IKH) di Wilker UPT Instalansi Karantina Tumbuhan (IKT) di Wilker UPT Laboratorium Karantina Hewan Laboratorium Karantina Tumbuhan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
7
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN KARANTINA Sesuai dengan sasaran program Barantan yang tertuang dalam Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian 2015-2019 yaitu 1) meningkatnya efektivitas pengendalian risiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK, 2) meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa HPHK dan OPTK dan keamanan hayati, dan 3) meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian, maka semua kegiatan Barantan baik di Pusat maupun UPT mengacu dan berlandaskan hal tersebut guna keberhasilan pencapaian secara menyeluruh. Prioritas dan sasaran dirumuskan berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya dan capaian kinerja yang direncanakan. Selain itu perlu diperhatikan identifikasi isu strategis dan masalah mendesak tingkat UPT dan Pusat.Perumusan prioritas dan sasaran serta indikasi prioritas kegiatannya juga memperhatikan usulan UPT dan Pusat . Dalam rangka mencapai tujuan Badan Karantina Pertanian yang telah ditetapkan dalam Renstra,maka pencapaian sasaran pembangunan Badan Karantina Pertanian melaui tiga strategi penguatan yaitu 1) penguatan SDM, 2) penguatan sarana/prasarana dan 3)Penguatan sistem. Penguatan tiga aspek tersebut di atas didasarkan pada skala prioritas dengan memperhatikan beberapa hal yaitu : 1. Tingkat resiko penyakit, 2. Frekuensi lalu-lintas media pembawa, 3. Lokasi/area merupakan daerah remote, 4. Tingkat kesulitan dalam pelaksanaan perkarantinaan. Skala prioritas, penguatan 3 aspek pembangunan dengan memperhatikan beberapa hal tersebut diatas yaitu1) Tempat pemasukan/pengeluaran diperbatasan lintas batas negara,2) tempat pemasukan/pengeluaran di penyeberangan,3) tempat pemasukan/pengeluaran (impor/ekspor),dan 4) tempat pemasukan/pengeluaran (domestik). Pelaksanaan pengkarantinaan merupakan suatu sistem terpadu yang tertuang dalam bentuk peraturan,pedoman,juklak/juknis yang merupakan payung hukum dalam pelaksanaan sistem secara keseluruhan.Kebijakan yang dituangkan dalam suatu peraturan merupakan hasil kajian dan analisis hasil evaluasi permasalahanterkini yang ditemukan di lapangan yang merupakan salah satu faktor / kendala dalam pencapaian tujuan dan target tugas fungsi. Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
8
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KARANTINA PERTANIAN
Rencana program dan kegiatan prioritas 2017ini disusun berdasarkan hasil evaluasi tahunan dan capaian kinerja yang telah dicapai dan mengacu serta berlandaskan pada Renstra Barantan 2015-2019. Secara garis besar, rencana kegiatan tahun 2017 terdiri dari : 1. Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian Dan Pengawasan Keamanan Hayati 2. Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan 3. Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani 4. Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati 5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Badan Karantina Pertanian 6. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian 7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Tujuh rencana kegiatan tersebut dijabarkan secara rinci ke dalam matriks kegiatan tahunan disertai dengan target, indikator kegiatan dan biaya yang diperlukan, sehingga dapat selalu di monitor dan dilakukan evaluasi berkelanjutan pada tahun berjalan.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
9
Tabel 2. DATA GEDUNG/BANGUNAN UPT DANWILKER BARANTAN MILIK SENDIRI 2016 NO
UPT
WILKER
STATUS
TANAH VOL
1
SEKRETARIS BADAN KARANTINA PERTANIAN
2
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN TANJUNG PRIOK
VOL
SAT
2016 IKH TANAH VOL
SAT
IKT BANGUN VOL
SAT
TANAH VOL
SAT
BANGUN VOL
SAT
TANAH VOL
SAT
BANGUN VOL
SAT
2017 IKH TANAH VOL
SAT
IKT BANGUN VOL
SAT
TANAH VOL
SAT
Kantror Induk
1 .
SAT
BANGUN
2 3
Pelabuhan Laut Tanjung Priok Pelabuhan Laut Sunda Kelapa Kantor Pos besar DKI Jakarta
4
Jati Asih
5
Wilker Bogor
6
Kantor Pos Bogor
bangunan gedung Milik Sendiri bangunan gedung Milik Sendiri
3
BALAI BESAR UJI STANDAR KARANTINA PERTANIAN
Kantor
Bangunan Permanen, Milik Sendiri
4
BALAI UJI TERAP TEKNIK & METODE KARANTINA PERTANIAN
Kantor
Bangunan Permanen, Milik Sendiri
5
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I BANDUNG
Kantor Induk
Bangunan Permanen,Ta nah Milik Sendiri
Bandara Husein
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
10
BANGUN VO SAT L
Sastranegara Pelabuhan Laut Cirebon Terminal Peti Kemas Gedebage Kantor Pos Bandung
6
7
8
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I SEMARANG
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I CILACAP
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II YOGYAKARTA
Kantor Induk Bandara Ahmad Yani Pelabuhan Laut Tanjung Emas Pelabuhan Laut Tegal Pelabuhan Laut Yuwana Kantor Pos Semarang Pelabuhan Laut Juwana-Pati
Kantor Induk Bandara Tunggu Wulung Pelabuhan laut Tanjung Intan
Kantor Induk
3000
M2
1000
M2
600
M2
Tanah milik sendiri
Gedung Permanen Milik Sendiri
Bandara Adi Sucipto Bandara Adi Sumarno
Gedung Permanen, tanah milik Sendiri
Kantor Pos Yogyakarta Kantor Pos Solo Terminal Peti Kemas Jebres, Solo
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
11
9
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SURABAYA
Kantor Induk
Gedung Permanen, milik sendiri
2000
M2
Bandara Juanda Bandara Abdul Rahman Saleh
Gedung Permanen, milik sendiri
50
M2
215
M2
Pelabuhan Tanjung Perak Pelabuhan Gresik
Gedung Permanen, milik sendiri
Pelabuhan Jangkar Pelabuhan Kalbut Pelabuhan Panarukan Pelabuhan Probolinggo
Bangunan Kandang, Milik sendiri
Pelabuhan Sangkapura Pelabuhan SedayuLamongan Pelabuhan Sungai Kalimas Pelabuhan Sungai Tanjung Wangi Pelabuhan Penyebrangan Ketapang
Gedung Permanen, milik sendiri Proses Pembanguna n, tanah milik sendiri
Kantor POS Surabaya
10
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II BANGKALAN
Kantor Induk
Gedung permanen, Tanah milik sendiri
Pelabuhan laut telaga Biru Pelabuhan laut Branta
Gedung Tanah milik sendiri
Pelabuhan laut Nepa Pelabuhan laut
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
12
Kalianget Pelabuhan laut Sapudi Pelabuhan laut Kangean Penelabuhan Penyebrangan Kamal
11
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I BANDA ACEH
Kantor Induk Bandara Sultan Iskandar Muda, Malikul saleh, Maimun Saleh
Gedung Permanen, tanah milik sendiri Bangunan Gedung Kantor Permanen, tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut meulaboh Pelabuhan Laut Sinabang Pelabuhan Laut Malahayati
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN BELAWAN
M2
150
M2
50
M2
Gedung LAB Permanen, Tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut Lhokseumawe Pelabuhan Laut Sabang Kantor Pos Banda Aceh Pelabuhan Laut Kuala Langsa Pelabuhan Laut Labuhan Haji Pelabuhan Laut Balohan Pelabuhan Laut Ulee Lheue Kantor Pos Banda Aceh 12
250
Kantor Induk Bandara Binaka Bandara Pinang Sori Bandara Aek
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
13
Godang Pelabuhan Laut Belawan Pelabuhan Laut Sibolga Pelabuhan Laut Gunung Sitoli
13
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II MEDAN
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Polonia Bandara Kualanamu Pelabuhan Laut Pangkalan Brandan Pelabuhan Laut Pangkalan Susu Kantor Pos Medan
14
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I TG BALAI ASAHAN
Kantor Induk
200
1200
M2
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Pelabuhan laut teluk Nibung Pelabuhan Tanjung Balai Pelabuhan laut Kuala Tanjung
M2
gedung Pos Jaga, Tanah Milik Sendiri
50
M2
50
M2
Pelabuhan laut Tanjung Tiram Pelabuhan laut Tanjung Elang Pelabuhan Laut Labuhan Bilik Pelabuhan Laut Bagan Asahan Pelabuhan Laut Tanjung Leidong
15
BALAI KARANTINA KLS I PADANG
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Udara
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
14
Minang Kabau Pelabuhan Laut Teluk Bayur Kantor Pos Padang Pelabuhan Laut Sungai Muara Pelabuhan Laut Bungus Pelabuhan Laut Sikakap Pelabuhan Laut Siberut Pelabuhan Laut Tua Pejat
16
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I PEKANBARU
Kantor Induk
Bandara Udara Sultan Syarief Bandara Kasim II, Pinang Kampai Pelabuhan Laut Bagan Siapi-api Pelabuhan Laut Selat Panjang Pelabuhan Laut Bengkalis Pelabuhan Laut Dumai Pelabuhan Laut Tembilahan Pelabuhan Laut Kuala Enok Pelabuhan Laut Kuala Gaung Pelabuhan Laut Rumbai Pelabuhan Sungai Siak Sri Indrapura Pelabuhan Sungai Guntung Pelabuhan Sungai Pakning Pelabuhan Sungai Tanjung Buton
Gedung Permanen, tanah milik sendiri Bang. Ged. Kantor Permanen, tanah milik sendiri NIHIL
5513
M2
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
200
M2
100
M2
100
15
M2
Sungai Duku/Pekanbaru Kantor Pos Pekanbaru ` 17
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAMBI
Kantor Induk Bandara Sultan Taha Pelabuhan Laut Kuala Tungkal Pelabuhan Laut Muara saba Kantor Pos Jambi
18
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I PALEMBANG
Kantor Induk
Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Pelabuhan Sungai Boom Baru
Gedung Permanen, tanah milik sendiri Gedung permanan, tanah milik sendiri Gedung permanan, tanah milik sendiri
Pelabuhan Sungai Tangga Buntung Pelabuhan Laut Lais Kantor Pos Palembang
19
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I BANDAR LAMPUNG
Kantor Induk IKH Tarahan Bandara Raden Inten II Pelabuhan laut Panjang Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni
3345
M2
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
1200 5000
M2
600
M2
M2
16
Kantor Pos Bandar Lampung
20
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I PONTIANAK
Kantor Induk
50
M2
Bandara Supadio Bandara Rahasi Usman Ketapang Pelabuhan Laut Dwikora Pelabuhan Laut Sintete Pelabuhan Laut Kendawang Pelabuhan Laut Pemangkat Pelabuhan Laut Sambas Kantor Pos Pontianak
21
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I ENTIKONG
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Pos pemeriksaan lintas batas Entikong Nangabadau, Senaning Sajingan Aruk Pos Lintas batas Jagoibabang
22
BALAI PERTANIAN KLS II PALANGKARAYA
Kantor Induk
Bandara Tjilik Riwut
Bandara Haji Hasan-sampit
6
500
UNIT
M2
Gedung Permanen, tanah milik sendiri Gedung dan kandang Permanen, Milik sendiri Gedung kantor permanen, lab semi Permanen.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
17
IskandarPangkalan Bun
Milik sendiri Gedung dan kandang Permanen, Milik sendiri
128
M2
Pelabuhan Laut Palangkaraya Pelabuhan Laut Sampit Pelabuhan Laut Panglima Utar Kumai Pelabuhan Laut Sukamara Pelabuhan Laut Seruyan Kantor Pos Palangkaraya
23
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I BANJARMASIN
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Syamsudin Noor Pelabuhan Laut Trisakti Pelabuhan Laut Batu Licin Pelabuhan Laut Stagen Pelabuhan Laut Pagatan Kantor Pos Banjarmasin
24
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I SAMARINDA
Kantor Induk
553
M2
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
2000
50
M2
100
M2
100
M2
M2
Bandara temindung Pelabuhan Laut Bontang
Bangunan kantor permanen, tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut Sangata Pelabuhan Sungai
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
18
Samarinda Pelabuhan Sungai Siring kantor Pos Samarinda
25
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I BALIKPAPAN
Kantor Induk
Bandara Sepinggan
2000
Gedung Permanen, tanah milik sendiri Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut Semayang Pelabuhan Laut Pondang Pelabuhan Laut Kampung Baru Pelabuhan Penyebrangan Karingau Wilker Paliango Kantor Pos Balikpapan
26
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II TARAKAN
Kantor Induk
180
1145
150
M2
200
M2
60
M2
M2
M2
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Banda Juwata, Long Bawang Pelabuhan laut Malindung IKH Juwata Pelabuhan laut Nunukan Pelabuhan laut Sebatik Pelabuhan laut Tanjung Selor
M2
250
40
M2
50
M2
M2
Gedung Bangunan Permanen, tanah milik sendiri
50
M2
Pelabuhan laut Tanjung Redep Pelabuhan laut Bunyu kantor Pos Tarakan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
19
27
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I MANADO
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Sam Ratulangi Pelabuhan Laut Bitung Pelabuhan Laut Manado Pelabuhan Laut Labuhan Uki Pelabuhan Laut Tahuna Pelabuhan Laut Melanguare Kantor Pos Manado
28
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II PALU
Kantor Induk
pelabuhan ToliToli
pelabuhan Patoloan
Gedung Permanen, tanah milik sendiri gedung permanen, tanah milik sendiri gedung permanen, tanah milik sendiri
Bandara Mutiara Donggala Bandara Luwuk
gedung permanen, tanah milik sendiri
Pagimana kantor Pos Palu 29
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN MAKASSAR
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Hassanudin Pelabuhan Laut Soekarno Hatta Pelabuhan Laut Paotere
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
20
Pelabuhan Laut Bulukumba
gedung permanen, tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut Malili Soroako Pelabuhan Laut Palopo Pelabuhan Laut Siwa Pelabuhan Pulau Selayar
gedung permanen, tanah milik sendiri
Pelabuhan Penyebrangan Bajo E Kantor Pos Makassar
30
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I PARE-PARE
Kantor Induk Bandara Pongtiku Bandara Andi Jemah Pelabuhan Laut Nusantara Pelabuhan Laut Awerange Pelabuhan Laut Cappa Ujung Pelabuhan Laut Parepare Pelabuhan Laut Balantan Pelabuhan Laut Garongkong Pelabuhan Laut Siwa
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
523 8
KANTOR induk
Bang. Ged. Kantor Permanen, tanah milik sendir
Pelabuhan Laut Balantang/Malili Pelabuhan Laut Palopo 31
BALAI
Kantor Induk
Gedung
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
21
KARANTINA PERTANIAN KLS II KENDARI Bandara Wolter Monginsidi
Permanen, tanah milik sendiri Bangunan kantor permanen, milik sendiri
Pelabuhan Laut Kendari Pelabuhan Laut Bau-bau Pelabuhan Laut Pomala Pelabuhan Laut Tobaku Pelabuhan Laut Raha, Muna
Pelabuhan Laut Wanci, Buton
Bangunan kantor permanen, tanah milik sendiri Bangunan kantor permanen, tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut Boe, Piang, Bombana Pelabuhan Penyebarangan Kolaka
Gedung dan kandang, tanah milik sendiri
Kantor Pos Kendari
32
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II MAMUJU
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Tampa Padang Pelabuhan Laut Mamuju Pelabuhan Laut Pasang Kayu
Pelabuhan Laut Majane
26507
M2
500
M2
Gedung permanen, tanah milik sendiri Gedung permanen, tanah milik sendiri
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
22
Pelabuhan Laut Polewali Mandar
Gedung permanen, tanah milik sendiri
Kantor Pos Mauju
33
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I AMBON
2000
kantor Induk
Bandara Patimura
Gedung Permanen, Tanah milik sendiri
70
M2
M2
Pelabuhan Laut Yos Sudarso, Ambon Pelabuhan Laut Pulau Buru
Pelabuhan Laut Tual
Gedung Permanen, Tanah milik sendiri Gedung Permanen, Tanah milik sendiri
Kantor Pos Ambon
34
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I DENPASAR
Pelabuhan Laut Kobi Sadar
Gedung Permanen, Tanah milik sendiri
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Ngurah Rai Pelabuhan Laut Benoa Pelabuhan Laut Celukan Bawang
Pelabuhan Laut Padang Bai Pelabuhan
Gedung Permanen, Tanah milik sendiri Gedung Permanen dan IKH, tanah milik sendiri Gedung
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
23
Penyebrangan Gilimanuk
Permanen dan IKH, tanah milik sendiri
Kantor Pos Denpasar Pelabuhan Laut Sangsit
35
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I MATARAM
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Internasional Lombok Pelabuhan Laut Lembar Pelabuhan Penyebrangan Kayangan Pelabuhan Haji Pelabuhan Laut Tanjung Luar Kantor Pos Mataram
36
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I SUMBAWA BESAR bandara M. Salahuddin Bandara Brang Biji Pelabuhan laut Badas Pelabuhan laut Bima Pelabuhan laut Sosodumpu Pelabuhan laut Alas Pelabuhan laut Benete Pelabuhan Penyebrangan Sape Pelabuhan Kempo
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
24
37
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I KUPANG
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara EltariKupang Bandara Mau Hau-Waingapu Bandara Tambulaka Pelabuhan Laut Tenau Pelabuhan Laut Waingapu
Pelabuhan Laut Wini
Pelabuhan Laut Seba
Pelabuhan Laut Atapupu
Gedung dan IKH Permanen, tanah milik sendiri Gedung dan IKH Permanen, tanah milik sendiri Gedung Permanen, tanah milik sendiri Gedung Permanen, tanah milik sendiri
200
M2
200
M2
Pelabuhan Laut Kalabahi Pelabuhan Laut Waikelo Pelabuhan Laut baa-Rote Pelabuhan Laut Pantar Alor Pelabuhan penyebrangan Bolok Pos Perbatasan matoain, Metameok, Napan. Kantor Pos Kupang Pos Perbatasan
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
2000
M2
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
25
metamasin
38
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II ENDE
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Wai Oti, Maumere Bandara Satar Tacik, Ruteng Bandara Hasan Aburusaman, Ende Pelabuhan Laut Reo
Pelabuhan Laut Marapokot
Kantor, Gudang, Kandang. Tanah milik sendiri Gedung permanen, tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut maumere Pelabuhan Laut Larantuka
Pelabuhan Laut Maumbawa
39
M2
1000
M2
1000
M2
Saat ini bangunan digunakan sebagai mess pemda, karena tidak ada kegiatan pemeriksaan karantina lagi
Pelabuhan Laut Ipi Ende Pelabuhan Laut Aimere Pelabuhan Laut Lembata
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I JAYAPURA
1000
Pelabuhan Penyebrangan Labuhan Bajo
Gedung permanen, tanah milik sendiri
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Sentani
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
26
Bandara Serui Bandara kaisiepo Pelabuhan Laut Jayapura Pelabuhan Laut Serui Pos Perbatasan Skow Kantor Pos Jayapura
40
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I MERAUKE
Kantor Induk
20000
M2
500
5
M2
10000
M2
UNIT
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Mopah Plabuhan Laut Merauke Pelabuhan Laut Asikie Pos Lintas Batas Sota
41
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I BIAK
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Frans Kaisiepo Pelabuhan Laut Biak Pelabuhan Laut Serui
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Nabire Supiori Kantor Pos biak
42
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I TIMIKA
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Moses Kilangin Pelabuhan Laut Amamapare Pelabuhan Laut Paumako
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
27
43
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I BENGKULU
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Fatmawati Sukarno
Pelabuhan Laut Pulai Baai
Gedung kantor dan Lab Permanen, Tanah Milik Sendiri
kantor Pos Bengkulu
44
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II TERNATE
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Sultan Baabullah Pelabuhan Laut Ahmad Yani, Ternate Pelabuhan Laut Morotai Pelabuhan Laut Bacan Pelabuhan Laut Tobelo
1000
1800
M2
375
M2
M2
Kantor dan gedung Permanen, milik sendiri
Kantor Pos Ternate
45
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
Kantor Induk
Bandaa Soekarno Hatta Bandara Halim Perdana Kusuma Kantor Pos Soekarno Hatta
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
1000
M2
28
46
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II CILEGON
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut Ciwanda Pelabuhan Laut Cigading Pelabuhan Laut Bojanegara, Merak Mas Pelabuhan Penyebrangan Merak Kantor Pos Serang
47
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II PANGKAL PINANG
Kantor Induk
Bandara Depati amir
Bandara H.As Hanandjoeddin
Pelabuhan Laut Pangkal Balam
Pelabuhan Laut Muntok
10000
M2
Gedung Permanen, tanah milik sendiri gedung Kantor permanen, Milik sendiri gedung Kantor permanen, Milik sendiri (bermasalah dengan TNI AU) Gedung Kantor permanen, pinjam Pakai Pemda/ sewa PT.Pelindo Gedung instalasi milik sendiri
Pelabuhan Laut Tanjung PandanBelitung Pelabuhan Laut Manggar-Belitung
gedung Kantor permanen, Milik sendiri
Pelabuhan Laut pelabuhan Sungai
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
100
M2
29
Selan kantor Pos Pangkal Pinang
48
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II GORONTALO
Kantor Induk
Bandara Jalaludin
Gedung Permanen, tanah milik sendiri Gedung Kantor, LAB, Pagar Permanen. Tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut Gorontalo Pelabuhan Laut Kwadang Pelabuhan Laut Anggrek Pelabuhan Laut Bualemo Kantor Pos Gorontalo
49
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS II TANJUNG PINANG
Kantor Induk
550
M2
150
M2
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Raja Haji Fisabilillah Pelabuhan Laut Sri Bintan Pura Pelabuhan Laut Pelabuhan Kijang
gedung kantor permanen, Tanah Milik Sendiri
Pelabuhan Laut Sri payung batu enam Pelabuhan Laut Tanjung Uban
gedung kantor permanen, Tanah Milik Sendiri
Pelabuhan Laut Lagoi Pelabuhan Laut Pulau Bulan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
30
Pelabuhan Laut Pelantar II
50
BALAI KARANTINA PERTANIAN KLS I BATAM
Kantor Induk
Gedung Permanen, Tanah millik
Bandara Internasional Hang Nadim Pelabuhan Laut Batu Ampar Pelabuhan Laut Sekupang Pelabuhan Laut Kabil Pelabuhan Laut Harboury Pelabuhan Laut Waterfront Pelabuhan Laut Nongsa Pelabuhan Laut Batam Center Pelabuhan Laut Telaga Punggur Kantor Pos Batam
51
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II TG, BALAI KARIMUN
Kantor Induk
Bandara Sei bati Pelabuhan Laut Tanjung Balai Karimun Pelabuhan Laut Tanjung batu Pelabuhan Laut Moro
Gedung Permanen, tanah milik sendiri MESE dan Lab. Tanah milik sendiri Lab dan Pos Jaga. Tanah Milik Sediri Bangunan Ged. Kantor, milik sendiri
Pelabuhan Laut Paritkapok Kantor Pos Tanjung balai Karimun
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
31
52
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS I SORONG
Kantor Induk
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Bandara Dominie Edward Osok
Bandara Torea, fakfak
bangunan kantor, gedung instalasi. Tanah milik sendiri
Pelabuhan Laut Sorong Pelabuhan Laut fak fak Pelabuhan Laut kaimana Pelabuhan Laut Kokas Kantor Pos Sorong Kantor Pos fak fak
53
STASIUN KARANTINA PERTANIAN KLS II MANOKWARI
Kantor Induk Bandara Rendani Pelabuhan Laut Manokwari Pelabuhan Laut Bintuni Pelabuhan Laut Kantor Pos Manokwari
520
M2
200
M2
552
M2
Gedung Permanen, tanah milik sendiri
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
50
M2
32
KODE MAK 1818 PUSAT KKIP 1818.101
PROGRAM / KEGIATAN
Kebijakan Pengawasan dan Penindakan [Base Line]
INDIKATOR KINERJA KEGAIATN
Pedoman/Juklak/Juknis Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis Persiapan Penyusunan Pedoman Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis Penyusunan Rancangan Pedoman Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis Pembahasan Rancangan Pedoman Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis Uji Konsep Implementasi Pedoman Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis Finalisasi Pembahasan Pedoman Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis Pelaporan Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis Pencetakan Pedoman Bimbingan Pengawasan dan Penindakan
VOLUME/ TARGET
PAGU
2 Keg
426,884,000 3,964,000 3,964,000 84,600,000 84,600,000 155,000,000 155,000,000 50,000,000 50,000,000 108,600,000 108,600,000 4,720,000 4,720,000 20,000,000 20,000,000
1Keg
75,000,000 75,000,000
Pertemuan dalam Rangka Bimbingan Pengawasan dan Penindakan
75,000,000
Bimbingan Teknis Penyidikan Pelanggaran Monitoring Implementasi Kebijakan Pengawasan dan Penindakan
1 Keg
Monitoring Implementasi Kebikjakan
100,000,000 100,000,000
Monitoring Tindakan Pre-Emptif
25,000,000
Monitoring Pengawasan Perkarantinaan
25,000,000
Pemetaan Zona Rawan
50,000,000
Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengawasan dan Penindakan Perjalanan Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengawasan dan Penindakan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
KETERANGAN
1 Keg
1,043,070,000 100,000,000
33
Evaluasi Tindakan Pre-Emptif
25,000,000
Evaluasi Pengawasan Perkarantinaan
25,000,000
Evaluasi Penerapan Kebijakan Kewasdakan di UPT KP
50,000,000
Dukungan Internal Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan
943,070,000
Penyusunan Rencana Kegiatan Pusat KKIP
41,120,000
Fasilitasi Rakernas, Rapat Teknis dan Evaluasi
33,000,000
Pelaporan Pusat KKIP
70,000,000
Fasilitasi Pengelolaan PPNS, Intelijen dan Polsus KP
189,350,000
Pengambilan Sumpah dan Pelantikan PPNS
485,200,000
Pengelolaan Administrasi KKIP
124,400,000
Koordinasi Perkarantinaan Pengawasan dan Penindakan dengan instansi terkait Pertemuan Koordinasi Kewasdakan
1 Keg
Temu Koordinasi Nasional Intelijen Barantan
434,780,000
Rapat Koordinasi Nasional Polsus Barantan
98,200,000
Koordinasi Dengan Instansi Terkait
381,280,000
Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi
40,000,000
Koordinasi dan Konsultasi dengan Instansi terkait
40,000,000
Fasilitasi Dukungan UPSUS Capaian Peningkatan Produksi Pangan
485,920,000
Koordinasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Barat
238,320,000
Monitoring dan Evaluasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Barat
201,600,000
Penyusunan Laporan UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Barat 1818.102
Kerjasama Nasional/internasional [Base Line]
Harmonisasi Kerjasama Perkarantinaan Pertanian Koordinasi dengan Instansi Terkait (DN) Fasilitasi Delegasi RI (DELRI) dalam Pertemuan Internasional
1,440,180,000 914,260,000
46,000,000 1 Keg
1,677,100,000 1,168,490,000 916,500,000
Kerjasama Multilateral
16,080,000
Kerjasama Bilateral
17,080,000
Tindak Lanjut Hasil Pertemuan Kerjasama Multilateral dan Bilateral
14,080,000
Perundingan Multilateral
204,750,000
Pertemuan Bilateral/Regional/Multilateral
191,280,000
Persiapan Workshop Pemanfaatan Transparansi SPS Dalam Meningkatkan Akses Produk Pertanian Indonesia
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
1,950,000
34
Penyelenggaraan Workshop Pemanfaatan Transparansi SPS Dalam Meningkatkan Akses Produk Pertanian Indonesia
189,330,000
Seminar Hasil Pertemuan
317,330,000
Penyelenggaraan Seminar Hasil Pertemuan Internasional
128,000,000
Penyelenggaraan Workshop Pemanfaatan Transparansi SPS Dalam Meningkatkan Akses Produk Pertanian Indonesia
189,330,000
MoU dengan K/L terkait yang terimplementasikan
1 Keg
792,240,000
Koordinasi Dengan Instansi Terkait
145,000,000
Rapat Koordinasi Dengan Instansi Terkait
203,490,000
Peningkatan Kerjasama Nasional
150,000,000
Rapat Kerjasama Perkarantinaan
84,500,000
Perundingan Regional dan Bilateral
1818.103
1818.104
Desiminasi SPS dengan stakeholder dan instansi terkait [Base Line]
nformasi yang valid, handal dan mudah diakses [Base Line]
1,032,240,000
Pertemuan Kesepakatan Kerjasama
209,250,000
Pembinaan/Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Kerjasama Perkarantinaan
240,000,000
Monitoring dan Evaluasi Kerjasama Perkarantinaan
120,000,000
Monitoring dan Evaluasi Implementasi MoU di UPT Karantina Pertanian
120,000,000
Desiminasi Notifikasi SPS WTO
1 Kerjasama
418,500,000
Koordinasi dan Kerjasama SPS
418,500,000
Kesekretariatan SPS
93,600,000
Penyusunan Posisi Runding Multilateral
24,400,000
Penyusunan SPS News Letter
36,000,000
Kompilasi Perjanjian SPS
50,000,000
Koordinasi Tim SPS Antar K/L Terkait
94,500,000
Evaluasi Implementasi Prinsip SPS dalam Tindakan Karantina di UPT Pedoman/Juklak/Juknis Sistem Informasi Perkarantinaan
120,000,000 1 Sistem Informasi
248,820,000
Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
2,360,000
Persiapan Penyusunan Pedoman
2,360,000
Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
42,300,000
Penyusunan Rancangan Pedoman
42,300,000
Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
77,500,000
Pembahasan Rancangan Pedoman
77,500,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis
50,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman
50,000,000
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
35
Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis
54,300,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman
54,300,000
Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
2,360,000
Pelaporan
2,360,000
Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis
20,000,000
Pencetakan Pedoman
20,000,000
Bimbingan Teknis Sistem Informasi Barantan
1
Pertemuan Dalam Rangka Bimbingan Sistem Informasi Workshop Pengelolaan Website TI Barantan
1
Monitoring Implementasi Sistem dan Informasi Perkarantinaan 1
Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi dengan instansi terkait
6,000,000 6,000,000
Sistem Aplikasi Perkarantinaan
Kebijakan Teknis Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani [Base Line]
350,000,000 350,000,000
Koordinasi IT dengan instansi terkait
1819.101
352,700,000 102,700,000
Monitoring Implementasi Sistem dan Informasi Perkarantinaan
1819 Pusat KH dan Kehani
352,700,000
2
380,000,000
Penyempurnaan atau Update Sistem Aplikasi
310,000,000
Update Aplikasi SIMPONI-Barantan
30,000,000
Update Aplikasi Berbasis Android
30,000,000
Update Aplikasi Data Integrasi INSW
30,000,000
Update Aplikasi E-Cert
30,000,000
Update Aplikasi Pengawasan Food Safety
30,000,000
Pengembangan Aplikasi TPK (Percepatan Dwelling Time)
160,000,000
Pembuatan Sistem Aplikasi
70,000,000
Pengadaan dan Uji Coba Aplikasi Integrasi ASW
30,000,000
Pengadaan dan Uji Coba Aplikasi Pengolahan Data Kantor Pusat
40,000,000
Peraturan atau Keputusan Menteri Pertanian tentang Perkarantinaan Hewan Hidup Permentan tentang Tata Cara Pemasukan Produk Hewan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
1
177,400,000
36
Persiapan dan Pengumpulan Bahan Rancangan Persiapan dan Pengumpulan Bahan Rancangan
1,680,000
Penyusunan Rancangan
1,680,000
Penyusunan Rancangan
34,300,000
Pembahasan Rancangan
34,300,000
Pembahasan Rancangan
72,100,000
Uji Publik Rancangan
72,100,000
Uji Publik Rancangan
28,870,000
Finalisasi Pembahasan Rancangan
28,870,000
Finalisasi Pembahasan Rancangan
24,950,000
Permentan/Kepmentan
24,950,000
Permentan/Kepmentan
15,500,000 15,500,000
Pedoman/Juklak/Juknis tentang Perkarantinaan Hewan Hidup Pedoman Juklak/Juknis Tindakan Karantina Hewan Terhadap Ruminansia Kecil
2
457,920,000
Pedoman Juklak/Juknis Tindakan Karantina Hewan Terhadap Media Pembawa Hewan Babi Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
4,720,000
Persiapan Penyusunan Pedoman
4,720,000
Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
100,200,000
Penyusunan Rancangan Pedoman
100,200,000
Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
175,000,000
Pembahasan Rancangan Pedoman
175,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis
50,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman
50,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis
86,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman
86,000,000
Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
2,000,000
Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis
40,000,000
Pencetakan Pedoman
40,000,000
Pedoman/Juklak/Juknis tentang Perkarantinaan Produk Hewan Penyempurnaan Pedoman/Juklak/Juknis TKH untuk Produk Hewan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
2
457,800,000
37
4,600,000 4,600,000
Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis Persiapan Penyusunan Pedoman
100,200,000
Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
100,200,000
Penyusunan Rancangan Pedoman
175,000,000
Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
175,000,000
Pembahasan Rancangan Pedoman
50,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis
50,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman
86,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis
86,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman
2,000,000
Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
2,000,000
Pelaporan
40,000,000
Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis
40,000,000
Pencetakan Pedoman 3
686,880,000
Pedoman/Juklak/Juknis tentang Pengawasan Keamanan Hayati Penyusunan Deskripsi Media Pembawa HPHK Benda Lain berupa Bahan Pembuat Pakan Ternak Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan terhadap Bahan Potogenik dan Bahan Biologik Pengujian Laboratorium terhadap Bahan Patogenik, Bahan Biologik, dan/atau Biakan Organisme Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
7,080,000 7,080,000
Persiapan Penyusunan Pedoman
150,300,000
Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
150,300,000
Penyusunan Rancangan Pedoman
262,500,000
Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
262,500,000
Pembahasan Rancangan Pedoman
75,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis
75,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman
129,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis
129,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman
3,000,000
Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
3,000,000
Pelaporan
60,000,000
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
38
Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis
60,000,000
Pencetakan Pedoman 3 Analisa Resiko HPHK
787,860,000 7,080,000
Persiapan dan Pengumpulan Data Analisa Resiko
7,080,000
Persiapan Penyusunan Analisa Resiko
17,580,000
Penyusunan Analisa Resiko
17,580,000
Penyusunan Analisa Resiko
532,800,000
Kajian dan On Desk Review Analisa Resiko
232,800,000
Kajian (On Desk Review) Analisa Resiko
300,000,000
Verifikasi ke Negara Asal (On Site Review)
137,250,000
Pembahasan Analisa Resiko
137,250,000
Pembahasan Analisa Resiko
43,000,000
Workshop atau Seminar Analisa Resiko
43,000,000
Workshop (Seminar) Analisa Resiko
32,200,000
Finalisasi Analisa Resiko
32,200,000
Finalisasi
2,950,000
Dokumen Analisa Resiko
2,950,000
Laporan
15,000,000
Pencetakan Dokumen Analisa Resiko
15,000,000
Pencetakan dan Penggandaan Analisa Resiko 1
223,540,000
Sosialisasi Kebijakan Karantina Hewan Hidup
223,540,000
Pertemuan Dalam Rangka Sosialisasi
223,540,000
Workshop Nasional Tindakan KH 1
172,050,000
Sosialisasi Kebijakan Keamanan Hayati Hewani
172,050,000
Pertemuan Dalam Rangka Sosialisasi
172,050,000
Workshop Deskripsi Media Pembawa HPHK Benda Lain berupa Bahan Patogenik dan Sediaan Biologik 1
75,000,000
Bimbingan Teknis Karantina Hewan Hidup
75,000,000
Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis
75,000,000
Bimtek TKH terhadap Media Pembawa Hewan Ruminansia Besar Dan Unggas 1
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
100,000,000
39
Bimbingan Teknis Karantina Produk Hewan
100,000,000
Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis
50,000,000
Penetapan nomor registrasi tempat pemrosesan sarang walet untuk ekspor ke Tiongkok
50,000,000
Penetapan nomor registrasi rumah walet 1
75,000,000
Bimbingan Teknis Keamanan Hayati Hewani
75,000,000
Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis
75,000,000
Bimbingan Teknis Perlakuan Terhadap Alat Angkut dan Kemasan 1
332,800,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Hewan Hidup
125,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Hewan Hidup
125,000,000
Monitoring Pelaksanaan TKH Terhadap MP HPHK di Tempat Pemasukan/Pengeluaran & IKH
207,800,000
Fasilitasi Dukungan UPSUS Capaian Peningkatan Produksi Pangan
77,400,000
Koordinasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Utara
125,400,000
Monitoring dan Evaluasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Utara
5,000,000
Penyusunan Laporan UPSUS Peningkatan Produksi PJK untuk Propinsi Sulawesi Utara 1
50,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Produk Hewan
50,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Produk Hewan
50,000,000
Monitoring IKPH Sarang Walet Ekspor ke Tiongkok dan Verifikasi Ulang Alat Pemanas 1
100,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Hewani
100,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Hewani
50,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan BAH & HBAH
50,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Hewani 1 Evaluasi Implementasi Kebijakan Karantina Hewan Hidup
200,400,000 200,400,000
Kegiatan Evaluasi Implementasi Kebijakan
90,000,000
Evaluasi dan Koordinasi Pusat KH dan Kehani
110,400,000
Penyelenggaraan Rapat Evaluasi Peraturan Tindakan KH 1
65,300,000
Evaluasi Implementasi Kebijakan Karantina Produk Hewan
65,300,000
Kegiatan Evaluasi Implementasi Kebijakan
65,300,000
Rapat Evaluasi Pelaksanaan Ekspor Sarang Walet ke Tiongkok 1
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
942,068,000
40
Koordinasi Perkarantinaan Karantina Hewan Hidup Dengan Instansi Terkait
382,428,000
Pertemuan Koordinasi
284,000,000
National Animal Quarantine Coordinating Committee (NAQCC)
98,428,000
Komisi Ahli Karantina Hewan
25,000,000
Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi
25,000,000
Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi Dengan Instansi Terkait
534,640,000
Dukungan Internal Pusat Karantina Hewan & Keamanan Hayati Hewani
217,500,000
Pengelolaan Administrasi Pusat KH dan Kehani
13,220,000
Penyusunan Rencana Kerja Pusat KH dan Kehani
14,720,000
Pelaporan Pusat KH dan Kehani
75,000,000
Fasilitasi Mengikuti Rapat Evaluasi Teknis Nasional
100,000,000
Monitoring Fungsional
114,200,000
Temu koordinasi Pejabat Fungsional Medik Vet dan Paramedik Vet 1
110,100,000
Koordinasi Perkarantinaan Karantina Produk Hewan Dengan Instansi Terkait
85,100,000
Pertemuan Koordinasi
85,100,000
Rapat Koordinasi Kebijakan Karantina Produk hewan dengan Pemerintah Daerah
25,000,000
Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi
25,000,000
Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi Dengan Instansi Terkait 1
270,100,000
Koordinasi Perkarantinaan Keamanan Hayati Hewani dengan instansi terkait
245,100,000
Pertemuan Koordinasi
71,800,000
Pertemuan dengan Asosiasi Obat Hewan
71,800,000
Pertemuan dengan Importir Bahan Patogenik
101,500,000
Pertemuan dengan Asosiasi Pakan Ternak
25,000,000
Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi
25,000,000
Perjalanan Dalam Rangka Koordinasi Dengan Instansi Terkait 1
150,000,000
Pembinaan Karantina Hewan Hidup
150,000,000
Pertemuan Dalam Rangka Pembinaan
150,000,000
Pembinaan Pusat KH dan Kehani 1
80,100,000
Rekomendasi Akreditasi Laboratorium Karantina Hewan
50,000,000
Evaluasi Klasifikasi Laboratorium Karantina Hewan
50,000,000
Evaluasi Klasifikasi Laboratorium Karantina Hewan
30,100,000
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
41
Penetapan Ruang Lingkup Laboratorium Karantina Hewan
1820 Pusat KT dan Keamanan Nabati 1820.101
Penetapan Ruang Lingkup Laboratorium Karantina Hewan
Kebijakan teknis Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati [Base Line]
Peraturan atau Keputusan Menteri Pertanian tentang Pengawasan Keamanan Hayati Nabati Persiapan dan Pengumpulan Bahan Rancangan
2
342,740,000 2,700,000 2,700,000
Persiapan dan Pengumpulan Bahan Rancangan Penyusunan Rancangan
63,200,000
Penyusunan Rancangan
63,200,000
Pembahasan Rancangan
144,200,000
Pembahasan Rancangan
144,200,000
Uji Publik Rancangan
57,740,000
Uji Publik Rancangan
57,740,000
Finalisasi Pembahasan Rancangan
43,900,000
Finalisasi Pembahasan Rancangan
43,900,000
Permentan/Kepmentan
31,000,000
Permentan/Kepmentan
31,000,000
Pedoman/Juklak/Juknis tentang Perkarantinaan Tumbuhan Benih Prosedur Ekspor Benih Per Komoditas
2
456,150,000
Pedoman Penyusunan AROPT Berdasarkan OPT Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis Persiapan Penyusunan Pedoman Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis Penyusunan Rancangan Pedoman Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis Pembahasan Rancangan Pedoman Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
2,950,000 2,950,000 100,200,000 100,200,000 175,000,000 175,000,000 50,000,000
42
Uji Konsep Implementasi Pedoman
50,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis
86,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman
86,000,000
Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
2,000,000
Pelaporan
2,000,000
Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis
40,000,000
Pencetakan Pedoman
40,000,000
Pedoman/Juklak/Juknis tentang Perkarantinaan Non Benih
4
909,350,000
Pedoman sertifikasi fitosanitari berbasis in line inspection untuk komoditas ekspor strategi Pedoman pengawasan penggunaan marking ISPM 15 terhadap pemasukan dan pengeluaran kemasan kayu Pedoman pengawasan pelaksanaan tindakan karantina antar area Pedoman pengawasan pelaksanaan tindakan pemusnahan MP OPTK Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
2,950,000
Persiapan Penyusunan Pedoman
2,950,000
Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
200,400,000
Penyusunan Rancangan Pedoman
200,400,000
Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
350,000,000
Pembahasan Rancangan Pedoman
350,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis
100,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman
100,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis
172,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman
172,000,000
Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
4,000,000
Pelaporan
4,000,000
Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis
80,000,000
Pencetakan Pedoman
80,000,000
Pedoman/Juklak/Juknis tentang Pengawasan Keamanan Hayati Nabati
2
456,240,000
Phytosanitary Measures of Trade Facilitation Pedoman Pengkajian Dokumen Pengakuan Sistem Keamanan Pangan (sudah di fasilitasi pada TA 2016) Persiapan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
3,040,000
43
Persiapan Penyusunan Pedoman
3,040,000
Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
100,200,000
Penyusunan Rancangan Pedoman
100,200,000
Pembahasan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
175,000,000
Pembahasan Rancangan Pedoman
175,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis
50,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman
50,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman/Juklak/Juknis
86,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman
86,000,000
Pelaporan Penyusunan Pedoman/Juklak/Juknis
2,000,000
Pelaporan
2,000,000
Pencetakan Pedoman/Juklak/Juknis
40,000,000
Pencetakan Pedoman
40,000,000
Analisa Resiko OPTK Benih
8
1,064,280,000
Penyusunan Analisa Resiko
46,880,000
Penyusunan AROPT
46,880,000
Kajian dan On Desk Review Analisa Resiko
500,000,000
Verifikasi Dalam Rangka Mitigasi Resiko
250,000,000
Fasilitasi Pertemuan IPPC, APPPC dan CODEX
250,000,000
Pembahasan Analisa Resiko
271,400,000
Pembahasan Analisa Resiko
271,400,000
Workshop atau Seminar Analisa Resiko
203,000,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman
203,000,000
Finalisasi Analisa Resiko
43,000,000
Finalisasi Pembahasan Pedoman
43,000,000
Analisa Resiko OPTK Non Benih
2
220,130,000
Penyusunan Analisa Resiko
19,880,000
Penyusunan AROPT
19,880,000
Pembahasan Analisa Resiko
106,500,000
Pembahasan Analisa Resiko
106,500,000
Workshop atau Seminar Analisa Resiko
50,750,000
Uji Konsep Implementasi Pedoman
50,750,000
Finalisasi Analisa Resiko
43,000,000
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
44
Finalisasi Pembahasan Pedoman Sosialisasi Kebijakan Keamanan Hayati Nabati
43,000,000 1
158,440,000
Pertemuan Dalam Rangka Sosialisasi
158,440,000
Workshop Phytosanitary Measures of Trade Facilitation
158,440,000
Bimbingan Teknis Karantina Tumbuhan Benih
1
175,000,000
Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis
175,000,000
Bimbingan dan Pelaksanaan Kebijakan KT Benih
175,000,000
Bimbingan Teknis Karantina Tumbuhan Non Benih
1
175,000,000
Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis
175,000,000
Bimbingan dan Pelaksanaan Kebijakan KT Non Benih
175,000,000
Bimbingan Teknis Keamanan Hayati Nabati
1
175,000,000
Kegiatan Dalam Rangka Bimbingan Teknis
175,000,000
Bimbingan Teknis dan Monitoring Pengawasan Keamanan Hayati Nabati
175,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Tumbuhan Benih
1
Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Tumbuhan Benih
929,650,000 237,450,000
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan KT Benih
75,000,000
Workshop Hasil Pemantauan OPTK
162,450,000
Fasilitasi Dukungan UPSUS Capaian Peningkatan Produksi Pangan
692,200,000
Koordinasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK Untuk Prop Jawa Barat
571,700,000
Monitoring dan Evaluasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK Untuk Prop Jawa Barat
72,000,000
Penyusunan Laporan UPSUS Peningkatan Produksi PJK Untuk Prop Jawa Barat
48,500,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Tumbuhan Non Benih
1
75,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Karantina Tumbuhan Non Benih
75,000,000
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan KT Non Benih
75,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Nabati
1
75,000,000
Monitoring Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Nabati
75,000,000
Monitoring dan Evaluasi Keamanan Hayati Nabati
75,000,000
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
45
Evaluasi Implementasi Kebijakan Keamanan Hayati Nabati
1
Kegiatan Evaluasi Implementasi Kebijakan
85,350,000
Evaluasi Pusat Karantina Tumbuhan & Keamanan Hayati Nabati
85,350,000
Koordinasi Perkarantinaan Karantina Tumbuhan Benih Dengan Instansi Terkait
1
464,200,000
Pertemuan Koordinasi
464,200,000
Pertemuan NPPO
289,200,000
Temu Koordinasi Jabatan Fungsional POPT
175,000,000
Koordinasi Perkarantinaan Karantina Tumbuhan Non Benih Dengan Instansi Terkait
1
311,695,000
Pertemuan Koordinasi
311,695,000
International Workshop on Methodologies for Sampling of Consignments (ISPM No. 31)
193,245,000
Rapat Koordinasi Lapangan SKIM Audit Barantan
118,450,000
Koordinasi Perkarantinaan Keamanan Hayati Nabati dengan instansi terkait
1
726,339,000
Dukungan Internal Pusat Karantina Tumbuhan & Keamanan Hayati Nabati
726,339,000
Penyusunan Rencana Kegiatan Pusat KH dan Kehani
13,220,000
Pelaporan Pusat KH dan Kehani
14,720,000
Fasilitasi Mengikuti Rakernas, Rapat Evaluasi dan Teknis Nasional
60,000,000
Pengelolaan Perijinan Impor
30,000,000
Pengelolaan NPPO
30,000,000
Tata Kelola dan Rekomendasi SKIM Audit Barantan
66,000,000
Monitoring dan Evaluasi Fungsional POPT
75,000,000
Penyusunan Rekomendasi SAB
19,584,000
Review Manajemen SKIM Audit
1821 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Barantan
85,350,000
74,675,000
Pengelolaan Administrasi Pusat KT dan Kehati
343,140,000
Pembinaan Karantina Tumbuhan Benih
215,000,000
Perjalanan Dalam Rangka Pembinaan
215,000,000
Pembinaan KT dan Kehati
215,000,000
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
46
1821.101
SDM Aparatur Sipil Negara Karantina Pertanian yang Kompeten dan Profesional [Base Line] Penguatan SDM Dasar Teknis Calon POPT Ahli Penyelenggaraan Penguatan SDM Dasar Teknis POPT Ahli
2,543,492,000
1 1
2,543,492,000
1
2,543,492,000
1
2,543,492,000
1
2,821,894,000
1
2,821,894,000
1
2,821,894,000
Penyelenggaraan Penguatan Dasar Teknis Calon paramedik Veteriner
1
2,821,894,000
Kendaraan Bermotor Roda 4 atau Lebih Peralatan dan Mesin
3
Penguatan SDM Dasar Teknis Calon Medik Veteriner Penyelenggaraan Penguatan SDM Dasar Teknis Medik Veteriner Penguatan SDM Dasar Teknis Calon POPT Terampil Penyelenggaraan Penguatan SDM Dasar Teknis Calon POPT Terampil Penguatan SDM Dasar Teknis Calon Paramedik Veteriner
1821.951
Layanan Internal (Overhead) [Base Line]
25,000,000
Service Berat Kendaraan R4 Perangkat Pengolah Data
2,627,266,000 25,000,000 25,000,000
4
200,000,000
Peralatan dan Mesin
200,000,000
Pengadaan Alat Pengolah Data
200,000,000
Fasilitas Perkantoran Lainnya
1
2,402,266,000
Peralatan dan Mesin
2,402,266,000
Pengadaan Meubelair Workstation
2,402,266,000
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
47
1821.952
Layanan Perencanaan [Base Line]
7,638,911,000 Dokumen Rencana Pembangunan Barantan Penyelenggaraan Rakernas Badan Karantina Pertanian TA 2017
1
597,275,000 466,375,000 466,375,000
Penyelenggaraan Rakernas Badan Karantina Pertanian TA 2016 Kajian Lampiran Renstra 2015-2019
81,400,000
Kajian Renstra 2015-2019
81,400,000
Penyusunan Lampiran Renstra Barantan 2015-2019
49,500,000
Pembahasan Renstra Barantan 2015-2019
49,500,000
Dokumen Rencana Kerja Barantan TA 2018
1
3,133,614,000 80,250,000
Workshop Penyusunan E-Proposal Badan Karantina Pertanian Pengembangan E-Proposal Barantan
80,250,000
Identifikasi Kegiatan Barantan
300,000,000 300,000,000
Identifikasi Kegiatan Barantan Penyusunan Rencana Kegiatan Barantan 2018
1,770,070,000
Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kegiatan TA 2017 (2 Wilayah)
1,180,150,000 121,620,000
Rekonsiliasi Capaian Kinerja Output
68,400,000
Workshop Analisa Kinerja
72,100,000
Fasilitasi Mengikuti Kunker, Raker dan RDP DPR-RI Koordinasi dan Konsultasi dengan Instansi Terkait (Bappenas, Sekjen, Itjen, DJA & DJPB)
327,800,000
Penyusunan Rencana Kerja TA 2018
983,294,000
Penyusunan Konsep Rencana Kerja TA 2018
62,450,000 128,550,000
Pembahasan Renja Barantan TA 2017
69,350,000
Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
722,944,000
Logic model Karantina Pertanian Masa Depan Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan
1
422,920,000
Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
71,450,000
Penyusunan Pedoman Umum Pelaksanaan Kinerja Barantan TA 2016 (Pedum)
71,450,000
Workshop Uji Konsep Implementasi Pedoman/Juklak/Juknis
351,470,000
Workshop Implementasi Pedoman Standar Bangunan Negara
351,470,000
Pedoman Rehab Gedung Barantan
1
48,500,000
Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
48,500,000
Penyempurnaan Pedoman Rehab Gedung Barantan
48,500,000
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
48
Pedoman Standar Pengadaan Tanah
1
48,500,000
Penyusunan Rancangan Pedoman/Juklak/Juknis
48,500,000
Penyusunan Pedoman Pengadaan Tanah
48,500,000
Rencana Kerja Anggaran Barantan 2018
58
3,131,102,000
Penyusunan Belanja Pegawai dan Barang Operasional/Mengikat
50,200,000
Penyusunan Rencana Alokasi PNBP Barantan
49,500,000
Penyusunan Standar Biaya Keluaran
80,600,000
Penyusunan Standar Biaya Keluaran
69,100,000
Pembahasan & Review Standar Biaya Keluaran
11,500,000
Penyusunan Pedoman Rencana Kerja Anggaran Barantan
449,050,000
Penyusunan Pedoman RKA Barantan TA 2017
92,950,000
Sosialisasi, Bimbingan dan Koordinasi Penyusunan Anggaran Barantan
300,000,000
Penyempurnaan Pedoman Standar Biaya Satuan Khusus Barantan
56,100,000
Penyusunan Bahan Nota Keuangan Badan Karantina Pertanian
48,900,000
Penyusunan Bahan Nota Keuangan Badan Karantina Pertanian
48,900,000
Penyusunan RKA-KL sesuai Pagu Indikatif
1,441,178,000
Rapat Koordinasi Penyusunan RKA Indikatif Barantan TA 2017 (2 Wilayah)
1,276,298,000
Penyusunan RKA Sekretariat (Kantor Pusat) Barantan TA 2017
107,780,000
Penelaahan dan Penyempurnaan RKA-KL Indikatif Barantan TA 2017
57,100,000
Penyusunan RKA-KL sesuai Pagu Anggaran
85,550,000
Persiapan Penelitian, Review dan Pembahasan RKAKL Pagu Anggaran
72,800,000
Pelaksanaan Penelitian dan Review RKAKL oleh Sekjen dan APIP Kementan
11,250,000
Penelaahan dan Pembahasan RKAKL Pagu Anggaran TA 2017 oleh Kemenkeu
1,500,000
Workshop SIM-RA
458,170,000
Workshop SIMRA 2018
458,170,000
Penyusunan Final RKA-KL (Sesuai Pagu Definitif) dan DIPA Barantan
467,954,000
Workshop Finalisasi Penyusunan RKA-KL Barantan TA 2017
389,904,000
Persiapan Penelitian, Review dan Pembahasan RKAKL Pagu Definitif
72,800,000
Pelaksanaan Penelitian dan Review RKAKL oleh Sekjen dan APIP Kementan
3,750,000
Penelaahan dan Pembahasan RKAKL Pagu Indikatif TA 2017 oleh Kemenkeu
1,500,000
Dokumen Pengelolaan Revisi Anggaran TA 2017 Penyusunan Pedoman Revisi Badan Karantina Pertanian TA 2017
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
9
257,000,000 60,200,000
49
Penyusunan Pedoman Revisi Badan Karantina Pertanian TA 2017
60,200,000
Penyusunan Revisi Anggaran TA 2017
187,800,000
Penyusunan dan Pembahasan Revisi Anggaran TA 2016
187,800,000
Pembahasan Revisi Anggaran TA 2017
9,000,000
Penyusunan dan Pembahasan Revisi Anggaran TA 2016
9,000,000
Layanan Pemantauan dan Evaluasi [Base Line]
2,844,830,000 Dokumen Monitoring dan Evaluasi Badan Karantina Pertanian
7
Penyusunan Pedoman Pengukuran Kinerja Kegiatan
1,641,530,000 69,600,000
Penyusunan Pedoman Evaluasi Laboratorium
69,600,000
Monitoring dan Evaluasi Barantan
789,250,000
Laporan Triwulan & Verifikasi Simonev Barantan
210,800,000
Workshop Sinkronisasi Simonev Barantan
172,200,000
Penyusunan Laporan Tindak Lanjut Monitoring TA 2016 dan Hasil Evaluasi Kinerja Barantan TA 2015
47,750,000
Evaluasi Kinerja Barantan Semester I TA 2016
58,500,000
Evaluasi Kinerja Barantan 2016
300,000,000
Rapat Evaluasi Nasional Barantan TA 2017
713,080,000
Rapat Evaluasi Nasional Barantan TA 2016
713,080,000
Dokumen Pelaporan Badan Karantina Pertanian Penyempurnaan Pedoman Pelaporan Barantan
16
1,203,300,000 68,000,000
Penyusunan Laporan Barantan
444,380,000
Penyusunan Laporan Tahunan Barantan TA 2015
108,480,000
Fasilitasi RAPIM A
43,500,000
Penyelenggaraan RAPIM B Badan Karantina Pertanian
165,200,000
Penyusunan Laporan Bulanan Badan Karantina Pertanian TA 2016
127,200,000
Penyusunan LKJ Barantan
420,720,000
Workshop SAKIP Barantan
288,420,000
Penyusunan LKJ Sekretariat Badan
53,800,000
Penyusunan LKJ Barantan
78,500,000
Penyusunan Data Statistik Barantan
78,100,000
Penyelenggaraan SPI Barantan
192,100,000
Koordinasi Tim Satlak Pengendalian Internal
117,100,000
Pembinaan SPI Sekretariat Barantan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
75,000,000
50
Layanan Manajemen SDM [Base Line]
8,067,775,000 Dokumen Pengembangan dan Pengelolaan Kepegawaian Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
7
8,067,775,000 107,500,000
Pengelolaan Data Pegawai Barantan
15,000,000
Pemberkasan Kenaikan Pangkat Pegawai Barantan
92,500,000
Penyusunan Formasi Pegawai Penyusunan Rencana Formasi Pegawai Barantan Penyusunan Mutasi Pegawai Barantan Fasilitasi Mutasi Pegawai Rekruitmen Pegawai Fasilitasi Rekruitmen Pegawai Baru Pembekalan Pegawai Baru Barantan Penyelenggaraan Pengambilan Sumpah Pegawai Barantan Pengambilan Sumpah Penyelenggaraan Pengambilan Sumpah Jabatan Penyempurnaan Pedoman Pengembangan Pegawai Penyusunan Pedoman Pengelolaan Pengembangan Pegawai Barantan Pengelolaan Administrasi Pengembangan Pegawai Pengelolaan Diklat Perkarantinaan Koordinasi Pembinaan Kepegawaian Fasilitasi Tugas Belajar Fasilitasi Pre Training Program Master Degree di USA Bimbingan/Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Kepegawaian Apresiasi dan Sosialisasi Peraturan Kepegawaian Bimbingan pegawai Barantan Pembinaan Mental Pegawai Kantor Pusat Pembinaan Mental Pegawai Barantan Penyelesaian Kasus Kepegawaian Monitoring Kepegawaian Fasilitasi Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pegawai Barantan Fasilitasi Penialaian Angka Kredit Fungsional Medik Vet dan Paramedik Vet Fasilitasi Penialaian Angka Kredit Fungsional POPT Fasilitasi Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Pegawai Barantan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
1,512,234,000 30,500,000 96,344,000 1,385,390,000 95,070,000 27,500,000 20,170,000 47,400,000 56,200,000 56,200,000 44,475,000 44,475,000 3,373,404,000 13,250,000 386,050,000 19,050,000 2,815,000,000 140,054,000 513,112,000 111,950,000 150,000,000 31,362,000 14,800,000 50,000,000 155,000,000 1,256,000,000 628,000,000 628,000,000 1,109,780,000
51
Uji Kompetensi Layanan Manajemen Keuangan [Base Line]
1,109,780,000 4,242,487,000
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Anggaran
1
71,450,000
Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Anggaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran Apresiasi Pejabat Pengelola Anggaran TA 2017
71,450,000 1
306,400,000
Apresiasi Peningkatan dan Pemantapan Bendahara Pengeluaran dan PPK
283,650,000
Apresiasi Peningkatan dan Pemantapan Bendahara Penerimaan, E-Plaq dan E-Qvet
283,650,000
Pengelolaan Administrasi Bendahara Pengeluaran
578,000,000
Administrasi Tata Kelola Pelaksanaan Anggaran Sekretariat Badan
184,100,000
Pembinaan Pelaksanaan Anggaran TA 2016
75,000,000
Pengelolaan Administrasi Bendahara Pengeluaran
318,900,000
Penyusunan Verifikasi Pelaksanaan Anggaran
576,100,000
Penyusunan Verifikasi Pelaksanaan Anggaran
576,100,000
Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara
84,664,000
Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara
28,664,000
Penyusunan Juklak/Juknis PNBP, Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan Tahun 2017
56,000,000
Pembinaan dan monitoring PNBP
125,000,000
Pembinaan dan Evaluasi Penerimaan dan Penggunaan PNBP
125,000,000
Workshop Rekonsiliasi Data PNBP Barantan Terkait SAI
185,544,000
Workshop Rekonsiliasi Data PNBP Terkait SAI
185,544,000
Penyusunan Laporan Realisasi Triwulan 1 s/d IV PNBP Barantan TA 2017
88,400,000
Penyusunan Laporan Realisasi Triwulan 1 s/d IV PNBP Barantan TA 2017
88,400,000
Penyusunan dan Pembahasan Usulan Target & Pagu PNBP TA 2017
77,350,000
Penyusunan dan Pembahasan Usulan Target & Pagu PNBP TA 2018
77,350,000
Dokumen Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Tindak Lanjut dan Evaluasi Hasil pemeriksaan (LHP) TA 2016 Sosialisasi Aplikasi SAIBA
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
2,305,108,000 306,400,000
Apresiasi Peningkatan dan Pemantapan Pejabat Pengelola Keuangan (PPK,PP-SPM, Verifikator )
Penyusunan Laporan Tindak Lanjut dan Evaluasi Hasil pemeriksaan (LHP) TA 2016
71,450,000
1
1,865,929,000 220,000,000 220,000,000 440,289,000
52
Sosialisasi Aplikasi SAKTI-SAIBA TA 2016
440,289,000
Workshop Rekonsiliasi Data Keuangan Tahunan TA 2016 dan Semester I TA 2017
690,640,000
Workshop Rekonsiliasi Data Keuangan Tahunan TA 2016 dan Semester I TA 2017
690,640,000
Penyusunan Catatan Laporan Keuangan Satker Sekretariat Badan Tahunan TA 2016 dan Semester I 2017
39,500,000
Penyusunan Catatan Laporan Keuangan Satker Sekretariat Badan Tahunan TA 2016 dan Semester I 2017
39,500,000
Penyusunan Catatan Laporan Keuangan Eselon I Barantan Semester II 2016 dan Semester I 2017
475,500,000
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan Tingkat Sekretariat Badan dan Tingkat Eselon I Barantan TA 2016
399,000,000
Penyusunan Catatan Laporan Keuangan Eselon I Barantan Semester II 2016 dan Semester I 2017
Layanan Manajemen BMN [Base Line]
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
76,500,000
1,886,769,000 Dokumen Barang Milik Negara Penyusunan laporan Mutasi dan Penghapusan BMN Barantan
1
1,886,769,000 363,800,000
Penyusunan laporan Mutasi dan Penghapusan BMN Barantan
363,800,000
Workshop Rekonsiliasi Data Inventaris Barang Milik Negara (BMN) Tahunan 2016 dan Semester I 2017
672,650,000
Workshop Rekonsiliasi Data Inventaris Barang Milik Negara (BMN) Tahunan 2016 dan Semester I 2017
672,650,000
Penyusunan CLBMN (Aplikasi SIMAK-BMN) Periode Laporan Tahunan 2016 dan Semester I Tahun 2017 Tingkat Eselon I Badan Karantina Pertanian
61,500,000
Penyusunan CLBMN (Aplikasi SIMAK-BMN) Periode Laporan Tahunan 2016 dan Semester I Tahun 2017 Tingkat Eselon I Badan Karantina Pertanian
61,500,000
Evaluasi Data SIMAK-BMN TA. 2016 dan Semester I Tahun 2017
61,500,000
Evaluasi Data SIMAK-BMN TA. 2016 dan Semester I Tahun 2017
61,500,000
Rekonsiliasi Data Persediaan SIMAK-BMN Tahunan 2016 dan Semester I Tahun 2017
263,280,000
Rekonsiliasi Data Persediaan SIMAK-BMN Tahunan 2016 dan Semester I Tahun 2017
263,280,000
Sosialisasi Aplikasi terkait BMN
454,539,000
Sosialisasi Aplikasi terkait BMN
454,539,000
Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa
9,500,000
Bimbingan dan Monitoring Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa di UPT Barantan
9,500,000
53
Layanan Hukum [Base Line]
4,017,450,000 Rancangan Peraturan Karantina Hewan dan Pengewasan Keamanan Hayati Hewani Penyusunan Rancangan Peraturan Karantina Hewan dan Kehani TA 2017
1
359,800,000 190,100,000 190,100,000
Penyusunan Rancangan Peraturan Karantina Hewan dan Kehani TA 2016 Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan KH dan Kehani TA 2017
154,700,000
Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan KH dan Kehani TA 2016
154,700,000
Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KH dan Kehani
15,000,000
Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KH dan Kehani
15,000,000
Rancangan Peraturan Karantina Tumbuhan dan Pengewasan Keamanan Hayati Nabati
1
359,800,000
Penyusunan Rancangan Peraturan Karantina Tumbuhan dan Kehati TA 2017
190,100,000
Penyusunan Rancangan Peraturan Karantina Tumbuhan dan Kehati TA 2016
190,100,000
Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan KT dan Kehati TA 2017
154,700,000
Pembahasan Rancangan Peraturan Perundang-undangan KT dan Kehati TA 2016
154,700,000
Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KT dan Kehati
15,000,000
Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KT dan Kehati
15,000,000
Pertimbangan dan Bantuan Hukum
1
1,295,700,000
Penyusunan Publikasi Peraturan-Peraturan Perkarantinaan KT dan Kehati
93,000,000
Pengumpulan dan Penyusunan Saran Bantuan Hukum TA 2016
93,000,000
Evaluasi Pelaksanaan Penyelesaian Kasus
203,000,000
Evaluasi Pelaksanaan Penyelesaian Kasus
203,000,000
Koordinasi dan Konsultasi Peraturan Karantina Pertanian Tinjauan dan Evaluasi Peraturan Perkarantinaan
99,500,000 560,000,000
Tinjauan Peraturan Perkarantinaan
280,000,000
Evaluasi Pelaksanaan Peraturan Perkarantinaan
280,000,000
Analisa dan Internalisasi Peraturan Karantina Pertanian Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Peraturan
38,500,000 42,500,000
Fasilitasi Dukungan UPSUS Capaian Peningkatan Produksi Pangan
259,200,000
Koordinasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK di Prop Kaltara
122,100,000
Monitoring dan Evaluasi UPSUS Peningkatan Produksi PJK di Prop Kaltara
111,600,000
Penyusunan Laporan UPSUS Peningkatan Produksi PJK di Prop Kaltara Rancangan Revisi Peraturan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
25,500,000 2,002,150,000
54
Pembahasan dan Sinkronisasi Rev isi UU no. 16 Th 1992
1
Pembahasan dan Sinkronisasi Rev isi UU no. 16 Th 1992
1,389,000,000 1,389,000,000
Penyempurnaan Revisi UU no 16 Th 1992
127,690,000
Penyempurnaan Revisi UU no 16 Th 1992
127,690,000
Harmonisasi Revisi UU no.16 Th 1992
381,710,000
Harmonisasi Revisi UU no.16 Th 1992
381,710,000
Penyusunan Laporan Akhir Rancangan Revisi UU no 16 Th. 1992
103,750,000
Penyusunan Laporan Akhir Rancangan Revisi UU no 16 Th. 1992
103,750,000 3,518,963,000
Layanan Hubungan Masyarakat dan Komunikasi [Base Line]
Dokumen Hubungan Masyarakat Penyelenggaraan Event Kehumasan
1
621,923,000 444,623,000
Penyelenggaraan Event Kehumasan
177,300,000
Penyelenggaraan PENAS 2017 Dokumen Publikasi
1
Penyiapan Materi Promosi dan Publikasi
62,160,000
Pengelolaan Radio Barantan
798,450,000
Penyelenggaraan Promosi Pada Media Luar Ruang
798,450,000
Penyelenggaraan Promosi Pada Media
341,700,000
Pameran
341,700,000
Pameran
Penyelenggaraan Jumpa Pers Penyelenggaraan Talk Show Pelayanan SMS Centre dan Pengembangan Website Barantan Pengelolaan Website Pengembangan SMS Centre Evaluasi Pengelolaan Website Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Barantan Pengelolaan Perpustakaan Badan Karantina Pertanian
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
739,400,000 161,160,000
Pengelolaan Majalah Internal
Fasilitasi Jumpa Pers dan Talk Show Perkarantinaan Pertanian
1,879,550,000 516,080,000
Penyiapan Materi Promosi dan Publikasi
Dokumen Layanan Informasi Publik
621,923,000
1
1,017,490,000 471,050,000 193,750,000 277,300,000 224,800,000 104,800,000 45,000,000 75,000,000 84,240,000 19,890,000
55
Pertemuan Optimalisasi Perpustakaan Karantina Pertanian Virtual
64,350,000
Survey dan Monitoring Public Awareness
157,650,000
Survey dan Monitoring Public Awareness
157,650,000
Evaluasi Layanan Informasi Publik Perkarantinaan dan Hubungan Masyarakat
79,750,000
Evaluasi Program Kehumasan
79,750,000 2,587,558,000
Layanan Reformasi Birokrasi [Base Line]
Dokumen Pengembangan Integritas Barantan dan Reformasi Birokrasi Pengelolaan Reformasi Birokrasi
2
401,930,000
Pengelolaan Data PMPRB
44,180,000
Penyelenggaraan Sosialisasi Reformasi Birokrasi
357,750,000
Pengelolaan IKM dan IPNBK
122,200,000
Penyusunan IKM Barantan 2016
12,350,000
Penyusunan IPNBK Barantan
12,350,000
Penyusunan Indikator IKM
97,500,000
Pengembangan Organisasi
260,000,000
Pembahasan Organisasi Badan Karantina Pertanian
260,000,000
Bimbingan, Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Integritas dan Reformasi Birokrasi
180,000,000
Bimbingan Sistem Pelayanan dan Reformasi Birokrasi
90,000,000
Monitoring dan Evaluasi Sistem Pelayanan dan Reformasi Birokrasi
90,000,000
Dokumen Tata Laksana dan Inisiatif Anti Korupsi Pengelolaan dan Pengembangan Prosedur Tata Laksana Sosialisasi SMM dan Akreditasi Analisa Jabatan dan Beban Kerja Internalisasi Penyusunan Anjab dan Analisa Beban Kerja Wilayah Barat Internalisasi Penyusunan Anjab dan Analisa Beban Kerja Wilayah Timur Pengembangan Standar Kompetensi Jabatan Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Bimbingan, Monitoring dan Evaluasi Tata Laksana dan Inisiatif Anti Korupsi Fasilitasi Fungsional Teknis Validasi Analisis Beban Kerja Jabatan Fungsional Pengembangan Pelayanan Publik Apresiasi Kinerja Pelayanan Publik
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
964,130,000
1
1,623,428,000 19,528,000 19,528,000 853,400,000 473,100,000 380,300,000 115,200,000 115,200,000 200,000,000 104,200,000 104,200,000 331,100,000 126,900,000
56
Pengembangan Standar Pelayanan Publik
104,200,000
Pelatihan Program SPP dan Audit Dalam Mempersiapkan Barantan sebagai Lembaga Sertifikasi
100,000,000
Layanan Umum [Base Line]
Dokumen Ketatausahaan dan Tata Kelola Rumah Tangga Pengelolaan Rumah Tangga Kantor Pusat
1
28,100,000
Pengelolaan Ketatausahaan dan Kearsipan Kantor Pusat
230,604,000
Pengelolaan dan Penyusunan Laporan Ketatausahaan Kantor Pusat
56,200,000
Pengembangan Kearsipan Elektronik Badan Karantina Pertanian
51,600,000
Penyusunan Laporan Kearsipan Badan Karantina Pertanian (4 Kali Kegiatan)
122,804,000
Pengelolaan Penghapusan Barang Milik Negara Kantor Pusat
28,100,000
Pembinaan, Monitoring, Koordinasi Kearsipan dan Ketatausahaan
430,540,000
Temu Koordinasi Ketatausahaan Badan Karantina Pertanian
116,540,000
Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Kearsipan di Lingkungan Barantan
Layanan Pendidikan dan Pelatihan [Base Line]
Diklat PPNS Penyelenggaraan Diklat PPNS
717,344,000 717,344,000
314,000,000 1,839,000,000 1
613,000,000 613,000,000
Diklat Intelijen Penyelenggaraan Diklat Intelijen
613,000,000 613,000,000
Diklat Polsus Penyelenggaraan Diklat Polisi Khusus Karantina
613,000,000 613,000,000
Layanan Perkantoran [Base Line
Layanan Perkantoran Gaji dan Tunjangan Pembayaran Gaji dan Tunjangan Operasional dan Pemeliharaan Kantor Operasional Perkantoran Pemeliharaan Sarana/Prasarana Perkantoran
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
12
29,343,880,000 29,343,880,000 15,563,948,000 15,563,948,000 13,779,932,000 10,401,224,000 3,378,708,000
57
Kegiatan dan Anggaran TA 2017Serta Dampaknya Terhadap Peningkatan Produksi KEGIATAN Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati 1 Pengendalian resiko masuk dan menyebarnya HPHK dan OPTK a. Tersedianya peraturan, prosedur, petunjuk, yang merupakan payung hukum dalam melaksanakan tindakan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan (yang terkait dengan Pemasukan MP HPHK, Jenis OPTK, Persyaratan TK Tumbuhah, IT dan ESertifikat,) b. Jumlah Data Analisa Resiko sebagai referensi penyusunan peraturan, prosedur dan petunjuk dalam rangka pelaksanaan tindakan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
VOLUME
SATUAN
PAGU
DAMPAK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI
740.281.007.000
58
Dokumen
20
Dokumen
17.927.006.000 Penyediaan peraturan, prosedur, petunjuk, yang merupakan payung hukum dalam melaksanakan tindakan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan
2.072.270.000 Mencegah masuk dan menyebarnya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina, terutama hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dapat merusak dan menggagalkan peningkatan produksi pangan
58
c.
Jumlah sertifikasi karantina Impor, dan Antar Area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina
745.880 Sertifikat di 50 UPT di 34 Propinsi
84.141.793.000 Mencegah masuk dan menyebarnya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina, terutama hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dapat merusak dan menggagalkan peningkatan produksi pangan
2. Akreditasi Laboratorium Jumlah teknik dan metoda serta validasi pengujian laboratorium yang dikembangkan
7
Dokumen
5.392.640.000 Pengembangan metode dan validasi uji laboratorium serta layanan uji rujukan sehingga tindakan pendeteksian HPHK dan OPTK lebih efektif.
Jumlah teknik dan metode uji terap yang dikembangkan serta juklak/juknis yang di desiminasi
7
Dokumen
3.292.260.000 Pengembangan metode uji terap tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK dan OPTK dapat dilakukan lebih efektif, sehingga meningkatkan pengendalian penyebaran hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantinatersebut.
100
Kegiatan
Jumlah Jenis HPHK/OPTK yang dicegah masuk dan dikendalikan penyebarannya 3. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Penyelenggaran Karantina Pertanian
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
Pendeteksian Dini terhadap ancaman HPHK dan OPTK di Daerah Sentra Produksi Pangan
59
Tersedianya aparatur yang handal dan Profesional, Opini BPK terhadap laporan keuangan BARANTAN (WTP), Integritas dan reformasi birokrasi, Laporan Akuntabilitas Kinerja yang Baik, serta Pengelolaan Organisasi yang Baik
86
Dokumen Dukungan Manajemen
79.020.887.000 Fasilitasi pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM (diklat perkarantinaan, teknis, PPNS, Pasca Sarjana (S2/S3) dan diklat administrasi); perencanaan kegiatan; pembiayaan; pengembangan ketatalaksanaan; dan penguatan peraturan terhadap pelaksanaan tindakan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan
M2
12.603.500.000 Fasilitasi untuk memperkuat sensor/penyaringan media pembawa yang tertular hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dapat menyebar dan merusak komoditas produksi pangan
4. Penguatan Instalansi Karantina Jumlah Instalasi yang memadai dan sesuai dengan standar untuk memperkuat sensor/penyaringan media pembawa yang tertular hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dapat menyebar dan merusak komoditas produksi pangan (M2) 5. Tersedianya Kajian Sistem dan Infrasturktur Pulau Karantina
6.256
2
6. Penguatan jaringan informasi dan penyediaan data di 53 Satker dan 329 Wilker Tersedianya akses informasi yang cepat dalam penyediaan data (UNIT)
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
Dokumen
893
Unit
Fasilitasi untuk memperkuat sensor/penyaringan media pembawa yang tertular hama penyakit hewan karantina berasal dari zona bebas yang dapat menyebar dan merusak komoditas produksi pangan
7.959.750.000 Tersedianya informasi yang akurat, aktual dan mudah diakses mengenai data sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan
60
7. Penguatan Infrastruktur Perbatasan sesuai Inpres nomor 6 Tahun 2015 Tersedianya Fasilitas Infrastruktur yang memadai dan memenuhi standar Sistem Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian di Perbatasan (M2) 8. Operasional sehari-hari dan pemeliharaan perkantoran Terpenuhinya kebutuhan seharihari perkantoran dalam mendukung kelancaran pelaksanaan perkarantinaan pertanian Terpenuhinya belanja pegawai dalam 1 Tahun Anggaran dalam mendukung kelancaran pelaksanaan perkarantinaan pertanian
1.497
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
M2
6.902.500.000 Memperketat cegah tangkal terhadap ancaman hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina yang dibawa oleh media pembawa
12
Bulan Layanan
183.114.598.000 Operasional sehari-hari dan pemeliharaan fasilitas saran, prasarana dalam rangka pelaksanaan pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan
12
Bulan Layanan
234.900.000.000 Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai karantina dalam rangka pelaksanaan tugas pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK yang mengancam peningkatan produksi pangan
61
Perkembangan Pagu Barantan TA 2017 Per Sumber Dana PAGU INDIKATIF
PAGU ANGGARAN-1
PAGU ANGGARAN-2
PAGU ANGGARAN-3
PAGU ANGGARAN-4
NO SUMBER DANA (SB MenPPN & Menkeu No (Surat Menkeu No (Surat Menkeu No Pasca Rapim 9 Raker DPR-RI 24 0163/M.PPN/05/2016 & SS-549/MK.02/2016 S-635/MK.02/2016 September 2016 Oktober 2016 378/MK.02/2016 tgl 13 Mei 2016)
1
Rupiah Murni
921.034.439
921.359.439
823.070.223
735.070.223
683.070.223
2
PNBP
57.210.784
57.210.784
57.210.784
57.210.784
57.210.784
978.245.223
978.570.223
880.281.007
792.281.007
740.281.007
Total Pagu
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
62
EVALUASI TAHUN 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN : A.
SERAPAN ANGGARAN DAN PNBP
1) Fokus anggaran ke depan dilakukan untuk peningkatan 3 (tiga) pilar Badan Karantina Pertanian yaitu : (1) Pengembangan Kelembagaan (kebijakan, SOP, ketatalaksanaan); (2) Pengembangan dan Penguatan SDM; (3) Pengembangan Infrastruktur (Instalasi Karantina serta sarana dan prasarana tindakan karantina lainnya) 2) RPP Pulau Karantina telah disampaikan kepada Posko Regulasi yang berada di Menko Perekonomian, dengan target penyelesaian bulan Desember 2015. 3) Perlu disusun peraturan khusus mengenai pelaksanaan tindakan karantina dan pengawasan di perbatasan Negara dengan memperhatikan status dan situasi penyakit dan kearifan lokal masyarakat perbatasan. 4) Kegiatan kehumasan menjadi salah satu strategi penyampaian pesan perkarantinaan pada masyarakat agar masyarakat semakin kenal, perduli dan ikut berpartisipasi dalam rangka pencegahan HPHK/OPTK. Agar kedepan kampanye public awareness Barantan dapat diwujudkan dengan kesamaan dan keseragaman materi publikasi, metode publikasi serta program kampanye public awareness yang sama antara kantor pusat dan UPT B. PENINGKATAN KEPATUHAN KERJASAMA DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI 1) Pemahaman mengenai dwelling time oleh instansi terkait harus sama khususnya jajaran internal UPT terlibat, sehingga upaya pengurangan dwelling time dapat dilakukan secara simultan dan proporsional. Progres dwelling time di Tanjung Priok harus dipantau dan dilaporkan kepada Kepala Badan setiap 2 (dua) minggu 2) Prinsip-prinsip kemitraan perlu terus dikedepankan terhadap pengguna jasa dalam rangka peningkatan kepatuhan 3) Pemanfaatan aplikasi E-QVet dan Eplaq agar dimaksimalkan, agar dapat dilakukan analisis terhadap dinamika data terhadap 7 komoditas utama (padi, jagung, kedele, tebu, bawang, cabe dan daging) sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pimpinan maupun intelijen pergerakan media pembawa HPHK/OPTK ilegal 4) Untuk aplikasi E-QVet dan Eplaq agar dapat segera disatukan dengan format yang sama dalam design sistem informasi operasional karantina hewan, karantina tumbuhan serta keamanan hayati 5) Upaya penegakan hukum di bidang perkarantinaan tumbuhan dan melalui kerjasama dengan Aster TNI Angkatan Darat dan Aster TNI Angkatan Laut di wilayah perbatasan antar negara yang rawan pemasukan media pembawa illegal di
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
63
pantai timur Sumatera, Kalimantan Timur, NTT dan Papua. Diharapkan pada tahun 2016 kegiatan sinergitas dengan aparat TNI dan Kepolisian akan terus ditingkatkan. 6) Kegiatan tindakan penahanan, penolakan dan pemusnahan, pada tahun 2015 menurun sebesar 25 % jika dibandingkan dengan tahun 2014 (total 3.807 kali). Penegakan hukum melalui kegiatan Penyidikan pelanggaran terhadap UU Nomor 16 tahun 1992 tercatat sebanyak 14 kasus strategis, atau menurun sebesar 64% jika dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini memberikan indikasi bahwa kegiatan Pre-emptip dan Preventif telah berjalan semakin meningkat dan terus dioptimalkan lagi. 7) harus ada upaya penguatan infrastruktur TI pada UPT yang melayani kegiatan Impor dan Ekspor produk pertanian dalam rangka peningkatan efisiensi pelayanan dan efektifitas pengawasan melalui portal INSW. 8) Dalam kaitan dengan kerjasama pertukaran informasi, maka pada tahun 2015 telah ditandatangani antara Barantan dan Belanda dalam pengembangan kerjasama pertukaran data elektronik (e-cert) PC & HC dan penandatangannya secara elektronik (e-signature) yang diimplementasikan mulai tahun 2016 diharapkan dapat dilakukan kepada Negara mitra lainnya khususnya Negara dengan kegiatan ekspor dan impornya tinggi 9) Dalam rangka penguatan kapsitas POPT ahli dan manajer Lab di beberapa UPT utama Barantan, dilakukan kerjasama on the job training selama 1 bulan di beberapa institusi ternama di New Zealand, sebanyak 12 orang. Pada masa yang akan datang kegiatan ini akan terus ditingkatkan dalam mempersiapkan SDM karantina yang handal dan profesional. Selain itu penguatan BUT TMKP menjadi tempat pelatihan petugas karantina ASEAN (ASEAN Quarantine Training Centre). Agar Tim Kerja yang telah dibentuk agar mulai bekerja, dan segera menyampailkan laporannya pada pertengahan Desember 2015. 10) Terkait dengan pembangunan wilayah perbatasan, maka diharapkan kepada Ka UPT khsusnya NTT, Papua dan Entikong agar terus berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Pusat setiap rencana pengembangan operasional terhadap kelancaran tugas dan fungsi Barantan di wilayah perbatasan, sehingga rencana pembangunan yang telah disepakati bersama agar terus dikawal dengan baik, termasuk regulasi dan SOP tindakan karantina perbatasan 11) Terkait dengan kisruh dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, Barantan telah menerbitkan 2 regulasi strategis masing-masing: Permentan Nomor 04 tahun 2015 tentang Pengawasan PSAT dan Permentan nomor 12 tahun 2015 tentang Tindakan Karantina di TPK sebelum respon kepabeanan. Pusat KKIP agar dalam waktu dekat mengundang rapat beberapa UPT utama untuk memberikan pemahaman yang sama serta melihat model implementasi TPK sebelum respon kepabeanan di Pelabuhan Tanjung Priok. 12) Terkait dengan kelancaran bisnis proses karantina sebelum respon kepabeanan, maka agar media pembawa HPHK dan OPTK yang tergolong resiko rendah agar dikaji lebih mendalam, terkait kajian mitigasi risiko untuk industri dengan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
64
didukung SOP tindakan karantina termasuk penilaian kepatuhannya. Target penyelesaian Desember 2015 C. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI 1) Kegiatan Pengkajian Pulau Karantina pada Tahun 2016 difokuskan untuk melakukan: a. pembahasan RPP Pulau Karantina b. penetapan pulau naduk sebagai pulau karantina c. penyusunan rancangan kegiatan 2016 d. Perpres Pulau Karantina e. Harmonisasi Peraturan dan Kebijakan f. Penetapan Koordinator Rencana Aksi (monitoring, evaluasi dan pelaporan). 2) Perbaikan fasilitas IKH milik Pemerintah difokuskan pada UPTKP pengeluaran antar area, UPTKP pemasukan dengan status dan situasi bebas HPHK tertentu, dan UPTKP pemasukan dari luar negeri. 3) Perlu Peta Pengamatan HPHK secara regular dipergunakan oleh Pusat sebagai salah satu dasar utama dalam menyusun kebijakan perkarantinaan hewan, dipergunakan oleh UPTKP dalam memprioritaskan anggaran operasional karantina hewan, dan dipergunakan oleh BBUSKP dalam menganalisis dan merencanakan kebutuhan pencapaian akreditasi ruang lingkup pengujian bagi laboratorium UPTKP operasional. 4) Perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12 Tahun 2015, khususnya dalam hal penentuan tingkat risiko dan tata cara operasional tindakan karantina secara lebih detil di Tempat Pemeriksaan Karantina (TPK). Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani perlu melakukan tindak lanjut sebagai berikut: 1) Meninjau ulang dan menyempurnakan substansi rancangan-rancangan peraturan menteri yang telah lama diajukan namun belum ditetapkan oleh Menteri. 2) Menyusun pedoman perlindungan keselamatan petugas karantina hewan dari risiko penularan zoonosis. D. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI 1) Terkait dengan pengakuan fasilitas ekspor PKE tujuan New Zealand, telah diregistrasi sebanyak 19 perusahaan, sehingga ekspor PKE ke New Zealand sudah dapat dilakukan; 2) Telah dilakukan penetapan rekognisi Pest Free Area (PFA) terhadap California, USA untuk anggur dan komoditas segar lainnya dan Thailand (Propinsi Srisaket) Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
65
untuk bawang merah (shallot). Dengan adanya penetapan PFA tersebut dapat memberikan solusi terhadap pemasukan komoditas tersebut di tempat-tempat pemasukan yang ditetapkan; 3) Masih adanya NNC terhadap pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan oeh pihak ketiga yang telah diregistrasi melalui Skim Audit Barantan, maka perlu ditingkatkan pengawasan dan pembinaannya oleh UPT sebagai Korlap terhadap perusahaan fumigator dan perusahaan kemasan kayu dalam penerapan ISPM #15. E. PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARAAN LABORATORIUM UJI STANDAR DAN UJI TERAP TEKNIK DAN METODA KARANTINA PERTANIAN 1) Terdapat 4 tambahan laboratorium UPT yang telah mendapatkan ISO 17025 : 2008 (sampai dengan bulan Oktober 2015), sehingga total jumlah UPT yang telah mendapatkan ISO 17025 : 2008 terdapat 14 UPT, yaitu :BBUS-KP, BBKP Surabaya, BBKP Makasar, BBKP Tanjung Priok, BBKP Soetta, BBKP Belawan, BKP Palembang, BKP Balikpapan, BKP Denpasar, BKP Jambi, BKP Mataram, BKP Banjarmasin, BKP Medan, BKP Cilegon. Adapun 9 (Sembilan) UPT dalam dalam proses pengajuan akreditasi: BKP Kelas I Bandar Lampung, BKP Kelas I Kupang, BKP Kelas II Kendari, BKP Kelas II Yogyakarta, BKP Kelas II Pangkalpinang, BKP Kelas II Ternate, SKP Kelas I Banda Aceh, SKP Kelas II Mamuju, SKP Kelas II Bangkalan 2) Terkait persiapan BUT-TMKP sebagai Asean Quarantine Training Centre (AQTC) yang menjadi talking point pada sidang AMAF ke 37 di Manila pada tanggal 7-12 September 2015, maka diperlukan : menambahkan Tupoksi BUTTMKP sebagai AQTC, penyesuaian jumlah dan kualifikasi SDM sesuai kebutuhan sebagai AQTC; peningkatan kualitas SDM khususnya sebagai penyelengaara kegiatan2 internasional (misal: training, magang, studi banding), perbaikan/renovasi ruang kelas dan ruang laboratorium sesuai dengan standar internasional, penambahan alat laboratorium (misal: mikroskop stereo, compound dll.). F. TINDAK LANJUT PERMASALAHAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IMPOR, EKSPOR DAN ANTAR AREA Terkait dengan permasalahan impor, ekspor dan antar area ada beberapa hal yang masih perlu penyempurnaan kebijakan, yaitu antara lain : Kegiatan Impor 1) Implementasi Permentan 09/2009 terdapat hal yang perlu dilakukan penyempurnaan dalam pengaturannya, al. : penanganan terhadap MP OPTK yang sudah diproses yang tercantum dalam lampiran 2. 2) Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor : 2897.A/Pd.670.320/L/10/07 Tentang Pedoman Pengambilan Sampel Dalam Rangka Monitoring Hama Dan Penyakit Hewan Karantina Pada Hewan Dan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
66
Bahan Asal Hewan Serta Hasil Bahan Asal Hewan Di Daerah Pemasukan/Pengeluaran Dan Daerah Penyebaran Eks Pemasukan (Tabel 6 Pengambilan sampel dalam bentuk curah). Perlu Adanya Pedoman Pengambilan Sampling Berdasarkan Kategorisasi 3) Implementasi Permentan 23 Tahun 2015 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Bahan Pakan Asal Hewan. Pada Pasal 45 ayat 3, apakah karantina melakukan pengawasan perijinan (RPP/SPP/SPI), Pengajuan KH 1 harus dilengkapi dengan izin pemasukan, padahal untuk mengurus ijin pemasukan dipersyaratkan IKPH, Pemeriksaan di Pelabuhan Tanjung Priok sudah ada TPK/TPFT sehingga tidak diperlukan IKPH. Oleh karena itu perlu masukan kajian terhadap permentan tersebut sehingga tidak menjadi faktor yang dapat menimbulkan dwelling time semakin meningkat 4) Terhadap implmentasi Permentan No. 42 dan 43 tahun 2012 dari tahun ke tahun masih terus menimbulkan permasalahan diperbatasan/pintu-pintu pemasukan illegal sehingga perlu solusi dengan berbagai pertimbangan. Kegiatan Ekspor Terkait dengan implementasi kebijakan ekspor sarang burung wallet ada beberapa hal yang perlu mendapatkan kajian kembali antara lain : 1) Validasi Dokumen terkait stempel resmi (perubahan stempel) harus dilakukan notifikasi ke Tiongkok. 2) Perlu fasilitasi khusus pencetakan HC format Tiongkok, melalui aplikasi eQVet. 3) Peningkatan fungsi verifikasi dalam penerbitan HC. 4) Peningkatan kompetensi dalam sertifikasi 5) Perlu penyikapan terhadap kebijakan Tiongkok, antara lain pemeriksaan yang dilakukannya berbeda-beda disetiap Bandara (terkait jenis pengujian laboratorium), customs di Bandara Tiongkok membebankan biaya tambahan 300 -400 RMB, jika SBW transit via Hongkong Adapun untuk pengeluaran MP OPTK, yang pengeluaranya dari UPT lain, tidak di laporkan ke UPT pintu pengeluaran, sehingga apa bila terjadi penolakan dari negara tujuan arsipnya tidak ada pada BBKP Belawan. Agar menyesuaikan kembali dengan permentan 38 tahun/permentan/OT.140/3/2014 Bunyi pasal 28, 29 masalah tempat pengeluaran, tidak sinkron dengan pasal 30 yang mengatur masalah domestik Kegiatan Antar Area Terkait dengan implementasi kebijakan antar area lalu lintas MP HPHK/OPTK ada beberapa hal yang perlu mendapatkan kajian kembali antara lain : 1) Sampai saat ini pelaksanaan lalu lintas MP HPHK tentang antar area antar UPT masih belum sinkron, misal : pemasukan bebek dan produknya ke Sulawesi Selatan. Surat Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 443.4/228/Disnakeswan tahun 2013 tentng Pengendalian Penyakit AI pada
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
67
Itik, UPT pengeluaran mengeluarkan sertifikat untuk masuk ke Makasar, sedangkan SK tersebut melarang. Perlu komunikasi antar UPT dengan baik dan koordinasi dengan instansi terkait 2) Adanya Peraturan Gubernur Bali Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelarangan Sementara Masuknya Ternak, Hewan/Satwa, Bahan Asal Hewan dari Provinsi Tertular Penyakit Anthrax Ke Provinsi Bali. Hal ini tidak sejalan dengan PP No. 82 / 2000, diperbolehkan sepanjang tidak terjadi wabah hama penyakit hewan karantina golongan II. Sehingga perlu harmonisasi dan sinergitas peraturan lalu lintas hewan dan produk hewan tingkat Pusat dan daerah 3) Penyeberangan masih dianggap merupakan salah satu moda tranportasi darat melalui perantaraan kapal pengangkut kendaraan darat (ferry/ro-ro), sehingga memerlukan SOP Tindakan Karantina yang spesifik. Oleh karena itu diperlukan Peraturan Menteri tersendiri dalam mengatur pemasukan/pengeluaran antar area secara spesifik di pelabuhan penyeberangan EVALUASI TAHUN 2016 BADAN KARANTINA PERTANIAN : B. PELAYANAN PUBLIK 1) Ombudsman Republik Indonesia (ORI) mengapresiasi Badan Karantina Pertanian dalam rangka peningkatan pelayanan publik di lingkup kerjanya, Jumlah pengaduan masyarakat terhadap layanan Badan Karantina Pertanian sd oktober 2016 berjumlah 30.286 pengaduan dan ORI mengapresiasi Barantan atas penanganan pengaduan yg 100 % ditindaklanjuti. 2) Tahun 2016 ORI telah melakukan penilaian kepatuhan pemenuhan komponen yang dikategorikan dalam 3 bagian besar yaitu : system dan mekanisme, jangka waktu layanan, pemenuhan kebutuhan pengguna layanan khusus terhadap 57 wilayah kerja Barantan dan hasilnya secara resmi akan disampaikan ke lembaga (Kementerian Pertanian) pada bulan November 2016. 3) Berdasarkan hasil penilaian sementara terhadap 3 kategori tersebut dapat digambarkan bahwa : a) Adanya sistem dan mekanisme 99 % terpenuhi; b) Jangka waktu penyelesaian 91% terpublikasi; c) Namun baru 37% dalam hal ketersediaan pelayanan khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus; (sbg contoh loket atau line antrian bagi pengguna layanan kebutuhan khusus). 4) Untuk komponen bagi pengguna layanan kebutuhan khusus bersifat optional namun unit kerja perlu memperhatikan situasi dan kondisi masing-masing pengguna layanan di unit kerjanya masing-masing dalam hal pemenuhan standar pelayanan. 5) Terus mengembangkan pelayanan kepada pengguna yaitu mengupayakan tidak ada kontak antara petugas dengan pengguna jasa dengan melakukan pembayaran non tunai.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
68
6) Badan Karantina Pertanian akan berupaya melakukan MoU dengan Bank untuk memfasilitasi pembayaran non tunai atau melalui ATM. 7) Sebagai instansi pelayanan, Badan Karantina Pertanian akan terus meningkatkan kualitas pelayanan khususnya Standar Pelayanan Publik (SPP) sesuai dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. C. PENINGKATAN INTEGRITAS, TATA KELOLA DAN KINERJA 1) Agar setiap insan di Badan Karantina Pertanian harus meningkatkan integritas dan profesionalisme dalam melakukan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya di masing-masing Satker. 2) Inspektorat Jenderal kementerian Pertanian merekomendasikan secara umum untuk : a) Meningkatkan kualitas tindakan karantina guna menjamin pencegahan/ penangkalan HPHK/OPTK b) Mengefektifkan Itjen Kementan sebagai mitra yang proaktif c) Meningkatkan penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60/2008: membangun KSOP berbasis risiko untuk semua kegiatan pokok hingga mencapai maturitas SPIP level optimum. Agar dapat segera melakukan pengembangan pengendalian internal untuk masing-masing kegiatan. d) Meningkatkan kualitas Penyelenggaraan setiap komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 3) Agar Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian segera menyelesaikan sisa kerugian Negara sebesar Rp 341.822.150,- terkait pekerjaan rehabilitasi gedung Laboratorium Karantina Tumbuhan dan dilaporkan perkembangan penyelesaiannya secara periodik sampai dengan akhir tahun 2016. 4) Badan Karantina Pertanian agar dapat mengawal terhadap target produksi nasional TA 2017, yaitu : padi (78,13 juta ton), jagung (25,20 juta ton), kedelai (1,2 juta ton), tebu (2,95 juta ton), daging sapi (0,64 juta ton karkas), cabai (2,16 juta ton), bawang merah (1,33 juta ton), sawit (32,66 juta ton CPO), karet (3,56 juta ton biji kering), kopi (0,75 juta ton berasan), kakao (0,75 juta ton kering). 5) Dalam rangka mendukung akselerasi ekspor komoditas pertanian, agar Badan Karantina Pertanian lebih aktif (ofensif) dalam menawarkan produkproduk pertanian ke Negara-Negara mitra dagang yang memenuhi persyaratan SPS negara pembeli dan meyakinkan bahwa Indonesia memiliki area-area produksi sesuai persyaratan untuk diekspor. D. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA 1) PENGEMBANGAN SDM a) Sebagai upaya mengatasi keterbatasan SDM dihampir seluruh satker maka diperlukan peningkatan skill. Badan Karantina Pertanian mengalokasikan 10 % alokasi anggaran untuk pendidikan formal dan diklat teknis/non teknis. Agar Pusat Teknis, Setban, BBUS-KP dan BUT-TMKP berkoordinasi untuk dapat merumuskan substansi kediklatan dan sebagai bahan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
69
kegiatan pada tahun 2017 dan tahun selanjutnya. b) UPT akan mengoptimalkan SDM petugas / pegawai yang ada dalam penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan tumbuhan. c) perlu penguatan kapasitas dan kompetensi SDM baik dibidang teknis maupun non teknis dalam mendukung penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan tumbuhan. d) perlu diinventarisir jenis diklat/pelatihan spesifik teknis yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensi petugas sesuai jenjang fungsional sedangkan untuk diklat non teknis akan disesuaikan dengan kebutuhan UPT. e) perlu dilakukan pendataan jumlah pegawai di UPT yang telah mengikuti diklat dan jenis diklat yang telah dikuti. Hal ini akan dijadikan data base bagi pusat dalam penyelenggaraan diklat bagi pegawai UPT. f) mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 secara bertahap akan dilakukan pengurangan THL di UPT, oleh karena itu perlu dilakukan inventarisasi dan pemetaan THL di UPT (berapa kebutuhan riil di tiap UPT serta justifikasinya apabila masih dibutuhkan). g) perlu dihitung beban kerja setiap UPT dan perlu dibuat analisis jabatan untuk kepentingan penerimaan pegawai baru. h) perlu dikaji dengan matang pembentukan atau pengurangan wilker di setiap UPT. i) untuk pengembangan SDM perlu ada silabus pada setiap jenjang fungsional dari pusat dalam pelaksanaan in house training di UPT. j) perlu dibuat sistem yang dapat merekam data per petugas / pegawai (dari awal sampai akhir). k) keterlambatan pengiriman PAK/HPAK/SK dari kantor pusat antara lain disebabkan penandatanganan PAK masih dilakukan oleh pejabat di luar Barantan. Ke depan diharapkan penandatangan PAK dapat dilakukan oleh pejabat Barantan. 2) PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN a) Dalam rangka percepatan pencapaian target out put dilakukan review pada seluruh Satker Barantan dengan menjaga kualitas dan volume out put / sub out put dengan membuat komitmen Kepala UPT selaku KPA Satker terhadap pertanggungjawaban kegiatan dan capaian out put. b) Dengan terbitnya PP Nomor 35 Tahun 2016 perjalanan dinas dalam rangka tindakan karantina hewan dan tumbuhan perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: - Perjalanan dinas harus dilakukan dengan selektif dan akuntabel; - Pada prinsipnya tindakan karantina dilakukan di tempat pemasukan dan pengeluaran, dalam hal tertentu dapat dilakukan di luar tempat pemasukan dan pengeluaran dengan implementasi sistem in-line inspection dan pengakuan; - Pelaksanaan tindakan karantina di luar tempat pemasukan dan pengeluaran perlu dipertimbangkan mengenai beban kerja yang meliputi tingkat risiko MP, negara asal MP, jumlah dan jenis MP tersebut dll, sehingga akan diperoleh justifikasi jumlah petugas yang diperlukan untuk melakukan tindakan karantina tersebut. c) Perlu dibuat rambu-rambu bagi perjalanan dinas untuk tindakan karantina di luar tempat pemasukan dan pengeluaran. d) Apabila diperlukan akan disusun pedoman pengenaan tarif PNBP atas tindakan karantina hewan dan tumbuhan di tempat pemasukan maupun tempat pengeluaran agar seragam. e) Agar aset yang telah dimiliki di seluruh Satker Badan Karantina Pertanian wajib dipelihara/dirawat.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
70
3)
PENYELESAIAN RANCANGAN PERATURAN PERUNDANGAN a) Perlu dilakukan inventarisasi masalah/substansi yang menjadi titik singgung dengan instansi terkait / unit kerja terkait dan pembahasan difokuskan pada substansi yang menjadi titik singgung. b) Perlu upaya percepata target penerbitan Permentan melalui konsolidasi antara Pusat Teknis, Sekretariat Badan dan Biro Hukum.
5) KEHUMASAN a) Sosialisasi dalam rangka mewujudkan quarantine minded perlu diperluas antara lain memasang iklan di media elektronik dan kreatifitas bentuk lain sesuai trend publikasi yang mudah diterima dalam opini public. b) Sebagai sarana untuk sosialisasi terhadap eksistensi Badan Karantina Pertanian, agar seluruh UPT lingkup Badan Karantina Pertanian mempunyai Website yang aktif dan menggunakan domain pertanian.go.id E.
PENINGKATAN INFORMASI
KEPATUHAN
KERJASAMA
DAN
PENGEMBANGAN
SISTEM
1) Sebagai wujud dari upaya penguatan pengawasan penindakan maka pada tahun 2016 telah dilakukan diklat Polsus, Intelijen dan PPNS masing-masing 30 orang. Agar tambahan kompetensi terhadap diklat tersebut untuk lebih diimplementasikan secara optimal di lapangan. 2) Untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi kewasdakan di UPT perlu dilakukan harmonisasi antara Permentan No.22/2008 dengan Permentan No.43/2015, sehingga diperlukan kajian/review kembali Permentan No. 22/2008 3) Sebagai wujud peningkatan efektifitas pengawasan dan penindakan telah terjalin perjanjian kerjasama dengan TNI AD dan TNI AL tahun 2016. 4) Sampai dengan triwulan III jumlah kasus pelanggararan menurun sekitar 18 % bila dibandingkan dengan tahun 2015. 5) Dalam Specific Trade Concern (STC) Indonesia Terhadap Negara Mitra Dagang di Sidang Komite SPS Tahun 2016 masih terdapat hambatan ekspor terhadap manggis ke Cina. Hal ini akan ditindaklanjuti dalam sidang SPS ke67 pada tanggal 27-28 Oktober 2016. 6) Progress Perkembangan Kerjasama Pos Lintas Batas Negara (PLBN) a) Sebagai wujud kerjasama dan penguatan pengawasan di PLBN telah dilakukan pembangunan fisik di wilayah kerja BKP kelas I Kupang, BKP Kelas I Jayapura dan SKP Kelas I Entikong. Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani segera akan mereview rancangan Permentan untuk pelaksanaan tindakan karantina hewan di PLB yang sempat terhenti pembahasannya b) Barantan akan menyusun SPP operasional bersama dengan UPT dengan konsep yang terintegrasi dengan Bea dan Cukai. c) Pembangunan jaringan IT terintegrasi akan dibicarakan lebih lanjut dengan melibatkan Bea dan Cukai, Imigrasi dan Kementerian Kelautan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
71
dan Perikanan. PLBN Motaain (Kupang) akan menjadi pilot project jaringan IT terintegrasi tersebut 7) Progress SLA di Tempat Pemeriksaan Karantina Sebagai wujud implementasi Permentan No. 12 Tahun 2015, progress SLA pasca pertukaran data elektronik di 4 Pelabuhan Utama, sebagai berikut : a) BBKP Tanjung Priok o TPK Koja : 0,05 hari (1,32 jam) o TPK JICT : 0.03 hari (0,79 Jam) o TPK NPCTI : 0,01 hari (0,3 Jam) b) BBKP Surabaya TPK TPS Surabaya : 0.5 hari c) BBKP Belawan TPK Graha Segara : 1.26 hari d) BBKP Makasar : rata-rata 1.5 hari 8) Pertukaran data melalui sistem E-TPK sesuai Permentan nomor 12 Tahun 2015 belum optimal. Agar 4 UPT Utama segera melakukan koordinasi dengan Bea dan Cukai serta Pengelola TPK. 9) Untuk pengadaan alat pengolah data (komputer) sebagai penyediaan supply data ke Kantor Pusat sebaiknya dengan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian sehingga spesifikasi komputer relative lebih berkualitas dan seragam. 10) Masih terdapat wilker-wilker di UPT belum dilengkapi dengan sarana komputer meskipun sudah ada bantuan dari kominfo terkait titik-titik penyediaan jaringan internet di daerah terpencil. 11) Perubahan sistem terkait dengan aplikasi E-QVet atau E-Plaq akan berpengaruh terhadap custom clearance dan proses di TPK. Agar segera sosialisasi dan uji coba sharing data dengan manifest untuk mengetahui atau melacak barang yang wajib periksa karantina. 12) Bidang informasi akan menyempurnakan aplikasi E-QVet maupun E-Plaq terkait dengan adalanya terbitnya Permentan tentang dokumen KT, terbitnya PP 35/2016 serta masukan dari UPT. Selanjutnya akan ada sosialisasi antara E-plaq dan E-Qvet yang terintegrasi dengan sistem lainnya F. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI 1) Capaian kebijakan karantina hewan dan keamanan hayati hewani pada tahun 2016 sebagai berikut : a) Permentan Tata Cara Tindakan Karantina Hewan Pengamanan Maksimum (draft telah final) b) Rancangan Permentan tentang TKH Pengeluaran Produk Hewan ke Luar Negeri (draft dalam proses) c) Kebijakan Kepala Badan yang telah final draftnya (4 Konsep) 2) Agar segera menindaklanjuti, dalam rentang waktu tahun 2011 s.d Oktober tahun 2016 terdapat 13 Rancangan Permentan yang belum difinalisasi penetapannya oleh Biro Hukum dan Informasi Publik, selanjutnya dari tahun 2013 s.d Oktober 2016 terdapat 7 Rancangan Juknis yang belum difinalisasi penetapannya oleh Bagian Hukum dan Humas Barantan. 3) Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani serta Unit Pelaksana Teknis agar memperhatikan dan menindaklanjuti Rumusan Workshop Nasional Tindakan Karantina Hewan Tahun 2016 dan Rumusan Workshop Naional Pemantauan Hama dan Penyakit Hewan Karantina Tahun 2016 dalam kegiatan Tahun Anggaran 2017.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
72
4) Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani segera menyusun manajemen risiko untuk pelayanan karantina hewan dalam rangka mendukung percepatan pelayanan di tempat pemasukan. 5) Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian diharapkan untuk melaporkan hasil akhir kegiatan uji coba, pengembangan metode dan pengenbangan verifikasi paling lambat pada minggu pertama bulan November 2016. 6) Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian diharapkan untuk melaporkan hasil akhir kegiatan uji terap dan desiminasi bidang karantina hewan paling lambat pada minggu pertama bulan November 2016. 7) Sebanyak 7 (TUJUH) UPT yang belum memiliki ruang lingkup akreditasi pengujian hama dan penyakit hewan karantina agar menargetkan 1 jenis ruang lingkup uji paling strategis untuk dapat dicapai akreditasinya pada tahun anggaran 2017. Adapun ketujuh UPT tersebut adalah BBKP Belawan, BKP Kelas II Gorontalo, SKP Kelas I Ambon, SKP Kelas I Timika, SKP Kelas I Merauke, SKP Kelas II Manokwari dan SKP Kelas II Ende. 8) Terkait dengan rekomendasi daerah terhadap lalu-lintas MP HPHK antar area, perlu adanya advokasi ke Pemda agar rekomendasi diterbitkan sebelum Sertifikat Veteriner. 9) Matriks evaluasi operasional karantina hewan beserta langkah tindak lanjutnya secara terperinci sebagaimana terlampir. G. PENINGKATAN SISTEM KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI 1) Capaian kebijakan karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati pada tahun 2016 sebagai berikut : a) Penyempurnaan Pementan No.9 Tahun 2009 (Finalisasi) b) Penyelenggaraan AROPT Benih (6 dari 7 kali pertemuan telah dilakukan) c) Penyelenggaraan AROPT Non Benih (Selesai) d) Sistem Sertifikasi Phytosanitary Bahan Pakan Ternak Asal Tumbuhan Tujuan China (PKE, Copex, Wheat brand) (Dalam proses) 2) Dalam Revisi Permentan No. 09/2011 telah mengakomodir permasalahan pemasukan barang tentengan melalui MP OPTK melalui bandara, pelabuhan laut dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN). 3) Permentan No.12/2015 agar dapat review kembali, karena implementasinya tidak harmonis, Low Risk, Medium Risk dan Hight Risk harus sinkron antar lembaga. Masalah dwelling time, harus ada rambu2nya. 4) Implementasi Permentan No.4 Tahun 2015 perlu menambahkan mekanisme ketentuan untuk dapat dilakukan pengujian di tempat pemasukan terhadap PSAT dari negara yang beum memiliki laboratorium penguji belum terregistrasi. Agar revisi segera diselesaikan
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
73
5) Terkait dengan pelayanan pemasukan benih impor, penyelenggaraan Analisis Risiko Organisme Pengganggu Tumbuhan (AROPT) masih belum sesuai ketentuan waktunya sebagaimana tercantum dalam Permentan No. 05/Permentan/OT.140/2/2012 tentang pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura dan Permentan 127/2014 tentang pemasukan dan pengeluaran benih tanaman. Sehingga Badan Karantina Pertanian memberikan penjelasan kepada pihak pengguna jasa terkait proses AROPT sedang berlangsung dengan memerlukan waktu kajian teknis sebagai bahan rekomendasi teknis. 6) Terkait dengan implementasi Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 605/Kpts/HK.310/L/05/2012 Tentang Pedoman Umum Tindakan Pengasingan dan Pengamatan (Singmat) OPTK. Bahwa tindakan pengasingan dan pengamatan terkendala oleh sulitnya mendapatkan lokasi yang memenuhi persyaratan teknis sebagaimana tercantum pada pedoman tindakan pengasingan dan pengamatan. Selain itu dengan ditutupnya kantor perwakilan produsen benih kelapa sawit Costa Rica (ASD) di Miami (USA) maka pelaksanakan tindakan karantina (penggantian kemasan dan perlakuan) tidak bisa dilakukan. Sehingga Pedoman Umum Tindakan Singmat perlu disempurnakan. 7) Hasil temuan OPTK pada pemantauan daerah sebar OPTK TA 2016 agar segera dilakukan klarifikasi dan usulan kegiatan tindak lanjutnya dari Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati untuk dapat difasilitasi penganggarannya. 8) Agar dapat lebih mengefektifkan kerja sama dengan PT POS dan Asperindo terkait dengan makin maraknya pengiriman benih tumbuhan yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan karantina tumbuhan. Agar UPT lebih intensif melakukan sosialisasi dan pengawasan lalu lintas MP OPTK melalui jasa kiriman pos/perusahaan jasa kiriman barang. 9) Terkait dengan implementasi Permentan No. 73 Tahun 2012 Tentang Persyaratan dan Tatacara Penetapan Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) Milik Peroangan Dan Badan Hukum. Dengan masih minimnya petugas karantina yang mempunyai kompetensi sebagai penilai IKT, maka perlu dilakukan desiminasi tentang penilaian IKT di BUT-TMKP atau in house training di UPT. Selain itu adanya Pusat Logistik Berikat (PLB) terhadap importasi MP OPTK perlu ditetapkan sbg IKT dan draft Permentan tentang PLB agar segera diselesaikan. 10) Terkait dengan implementasi Permentan No 42/2012 dan No.43/2012 telah ada kajian teknis penyempurnaanya untuk segera dilakukan pembahasan secara internal dan melibatkan Biro Hukum. Selain itu agar UPT yang berada pada zona yang rawan terhadap pemasukan illegal agar meningkatkan pengawasannya dan senantiasa berkoordinasi dengan instansi terkait. 11) Terkait dengam implementasi Permentan No. 38 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan di Luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati perlu segera meninjau kembali Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
74
wilayah layanan setiap UPT yg ditetapkan dalam ketentuan tersebut dengan mempertimbangkan usulan dari UPT. Hal ini dapat mendukung efektifitas pelaksanaan tindakan KT di luar tempat pemasukan/ pengeluaran. 12)Terkait dengan perubahan dalam Penyelenggaraan Skim Audit Barantan (SAB) sebagai implementasi Permentan No. 43 Tahun 2015. Agar kajian teknis penyempurnaan Permentan No.271 Th. 2006 perlu pembahasan dengan Biro Hukum Kementan untuk penerbitan dan pengesahannya. 13)Pengurangan NNC terhadap sertifikasi kesehatan tumbuhan (phytosanitary certification), khususnya perlakuan fumigasi masih sering ada temuan serangga hidup dari komoditas yang telah difumigasi, diminta para korlap terus melakukan pembinaan teknis untuk menghindari terjadi tidak konsistensi pelaksanaan fumigasi sesuai standard. 14)Agar Permentan No. 14/2016 segera disosialisasikan ke UPT dan agar supaya sinkron dengan PP 35/2016. 15)Untuk pemeriksaan terhadap MP OPTK di pelabuhan penyeberangan agar diprioritaskan untuk diperiksan di UPT asal dengan pengembangan sistem in-line inspection, sehingga di UPT pemasukan tinggal cek dokumen pemeriksaan. 16) Fungsional POPT di Balai Besar dan Balai Karantina Pertanian tertentu (Belawan, Lampung, Tanjung Priok, Soekarno-Hatta, Semarang, Surabaya, Makasar. Manado) untuk membuat Standard Operasional untuk tindakan karantina pada impor dan/atau export terhadap komoditas tertentu yang menjadi core business utama di Tempat Pemasukkan/Pengeluaran guna mendukung kepastian dalam penurunan Dwelling Time, Akselerasi Export, Trade Facilitation, dan Pengamanan Negara. Peran Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati sebagai team pendampingan. 17)Temuan OPTK selama masa pemaantauan perlu dilakukan kajian terhadap konfirmasi OPTK, asal usul terjadi pemasukkan OPTK dari importasi benih. Serta perlunya pengkajian/workshop terhadap pemasukkan benih import untuk mitigasi peluang pemasukkan OPTK dilakukan oleh Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati dengan UPT dengan wilayah layanan tempat ditemukaannnya OPTK. 18) Penguatan/peningkatan jenjang professional pejabat POPT terus ditingkatkan guna optimalisasi layanan teknis antara lain diberikan kursus Bahasa Inggris, Pelatihan tertentu untuk melengkapi pelatihan dasar karantina. H. PENGEMBANGAN LABORATORIUM DAN UJI TERAP KARANTINA HEWAN, KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
75
1) Berdasarkan pemenuhan ISO-17025 (akreditasi laboratorium), maka pada tahun 2016 (per September 2016) telah terdapat tambahan 8 UPT yang sudah terakreditasi, yaitu : BKP Kelas II Yogyakarta (Lab KH dan KT), BKP Kelas II Pangkal Pinang (Lab KH dan KT), BKP Kelas I Jayapura (Lab KH dan KT), SKP Kelas I Bengkulu (Lab KH dan KT)dan SKP Kelas II Bangkalan (Lab KH), BKP Kelas II Tanjung Pinang (Lab KH dan KT), BKP Kelas II Ternate (Lab KH dan KT), BKP Kelas I Batam (Lab KH dan KT). Sehingga total UPT yang sudah akreditasi laboratoriumnya berjumlah 25 UPT. 2) Dalam kurun waktu 6 (enam) tahun sejak tahun 2011, Balai Uji Terap Teknik dan Metode telah melakukan 38 jenis uji terap yang terdiri dari sebanyak 33 (tiga puluh tiga) jenis untuk tindakan perlakuan, 2 (dua) jenis untuk tindakan pemeriksaan dan 3 (tiga) jenis untuk tindakan pemusnahan. Sebanyak 31 (tiga puluh satu) jenis telah dalam bentuk rekomendasi dan 7 (tujuh) jenis masih dalam pelaksanaan. 3) Sebanyak 12 (duabelas) jenis dari 31 (tiga puluh satu) yang telah direkomendasikan telah ditindaklanjuti Kantor Pusat (38 %), yaitu: a. Pedoman Pengawasan dan Tindakan Karantina terhadap Kulit oleh Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani b. Rancangan Permentan tentang Tindakan Karantina terhadap Pakan dan atau Bahan Pakan c. Pedoman Pengawasan dan Tindakan Karantina pada MBM oleh Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani d. Permentan Nomor 43/Permentan/OT.140/6/2012 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan untuk Pemasukan Sayuran Umbi Lapis Segar ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. e. Surat Edaran Kepala Badan Karantina PertanianNo. 9492/HM.110/L/12/2012 tentang Kesiagaan Dini terhadap Media Pembawa Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) yang berasal Dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur f. Permentan Nomor 41/Permentan/OT.140/3/2013 tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan Atau Pengeluaran Sarang Burung Walet Ke Dan Dari Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. g. SK. Kepala Barantan No.832/Kpts/OT/140/L/3/2013 tentang Pedoman Persyaratan dan Tindakan Karantina Hewan terhadap Pengeluaran Saeang Burung Walet dari Wilayah RI ke RRC h. Panduan (Pictorial Guide) Deteksi MP OPTK/HPHK Menggunakan Mesin X-Ray Bagasi i. SK Kepala Badan Karantina No: 1645/Kpts/KT.240/L/05/2013 tentang Standar Teknis Perlakuan Fumigasi Fosfin Formulasi Cair (Liquid Phosphine) j. SK Kepala Badan Karantina No: 1644/Kpts/KT.240/L/05/2013 tentang Standar Teknis Perlakuan Fumigasi Ethyl Formate k. Standar Teknis Perlakuan Air Panas (HotWater Treatment, HWT) oleh Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati l. Pedoman Pengawasan dan Tindakan Karantina pada Vektor oleh Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani 4) Hasil uji terap yang telah didesiminasikan sebanyak 10 (sepuluh) jenis dari 31 (tiga puluh satu) yang telah direkomendasikan (32 %), yaitu : a. Model Pemeriksaan Kandungan Residu Antibiotika Tetrasiklin pada Susu b. Perlakuan kemasan MP tercemar Avian Influenza menggunakan beberapa desinfektan. c. Efektifitas teknik perlakuan sarang burung walet thd cemaran mikroba dan nitrit. d. Deteksi MP potensial Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
76
OPTK/HPHK menggunakan teknologi X-ray. e. Penggunaan Phospin cair sbg alternatif perlakuan kutu putih pada manggis, nanas dan anggrek bulan. f. Efektifitas Ethyl format thd mortalitas Dysmicoccus sp pada manggis, Colletotrichum gloeosporioides pada stroberi dan pisang. g. Efikasi fumigan Ethyl format dlm berbagai suhu kontainer thd kutu putih Planococcus minor pada buah manggis dan mangga. h. Pengaruh perlakuan udara panas thd mortalitas Liposcelis entomophila dan Liposcelis brostichophila pada kulit kayu manis. i. HWT sbg alternatif perlakuan thd Bactrocera papayae dan Colletrotrichom gloeosporioides pada mangga. j. Efektifitas desinfektan pada permukaan MP tercemar virus AI dengan penyemprotan. 5) Beberapa hasil uji terap yang telah diimplemetasikan ke UPT ada 3 (tiga) jenis dari 31 (tiga puluh satu) yang direkomendasikan (10 %) adalah : a. Perlakuan iradiasi & udara panas thd kedelai utk eradikasi cendawan model Microcyclus ulei. Perlakuan udara panas pada jagung telah dilaksanakan di BKP Kelas I Lampung. b. Perlakuan kemasan MP tercemar Avian Influenza menggunakan desinfektan. Perlakuan telah dilakukan di : BKP Kelas I Manado, BKP Kelas II Yogyakarta, BKP Kelas II Gorontalo, BKP Kelas II Cilegon, dan BKP Kelas II Polonia. c. Perlakuan Air Panas dan Bakterisida untuk Mengeliminasi Bakteri Burkholderia glumae pada Benih Padi asal Cina di oleh BBKP Surabaya
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
77
BAB VI PENUTUP
Penyusunan Rancangan Rencana Kerja (Renja) merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja yang definitif. Prinsip Rancangan Rencana Kerja (Renja) Badan Karantina Pertanian 2017 didalam penyusunan rancangan Renja adalah sebagai berikut : -
-
Mengacu pada rancangan awal TA 2017 digunakan sebagai acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif dalam Renja TA.2017. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi sebagai acuan perumusan tujuan, sasaran, kegiatan, lokasi kegiatan dan prakiraan maju dalam rancangan Renja serta dapat menjawab berbagai isu-isu strategis terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian. Substansi rancangan Renja memuat :Program dan Kegiatan, Lokasi Kegiatan, Indikator Kegiatan, Sasaran dan Target, Pagu Indikatif dalam prakiraan maju.
Penyusunan program dan kegiatan untuk tahun yang direncanakan mengacu pada ketentuan IKU (Indikator kinerja utama) dan SPM (standar pelayanan minimal) dengan mempertimbangkan capaian kinerja SPM yang ada. Renja tahun 2017 merupakan masa transisi antara Renstra Badan Karantina Pertanian 2010-2014 dan Renstra 2015-2019, karenanya penyusunan Renja 2017 perlu memperhatikan : -
-
Indikator Kinerja dan Target Indikator Kinerja Renja 2017 dapat mengacu pada target indikator kinerja 2014-2015 maupun Renstra 2015-2019 dengan prakiraan target tahun 2017 yang diestimasikan. Perkembangan dinamika kekinian dengan memperhatikan hasil capaian kinerja sebelumnya.
Demikian Rencana Kerja tahun 2017 telah tersusun, dan masih banyak kekurangan dalam penyusunan ini, namun demikian Rencana Kerja ini merupakan acuan pelaksanaan program kegiatan 2017. Dan dengan harapan dapat bermanfaat bagi Pusat dan UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian.
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
78
Rencana Kerja TA. 2017 Badan Karantina Pertanian
79