BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan seseorang mengalami masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, pada masa ini seseorang terus berkembang baik fisik, sosial dan psikologis. Selama pertumbuhan pesat masa remaja terjadi perubahan fisik penting diantaranya adalah perubahan ukuran tubuh baik tinggi maupun berat badan, perubahan proporsi tubuh ditandai dengan daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya kecil menjadi besar karena kematangan tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang lain, organ seks mencapai ukuran yang matang dan ciri-ciri seks sekunder berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja (Hurlock dalam Sarwono, 2011) Salah satu tugas perkembangan remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi, dewasa remaja harus membuat banyak penyesuaian baru. Proses ini yang terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya. Remaja lebih banyak berada diluar rumah maka dapat dimengerti bahwa pengaruh teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Salah satu contoh keterpengaruhan ini adalah dalam hal pemilihan makanan. Kegemaran yang tidask lazim, seperti pilihan untuk menjadi vegetarian atau foodfaddism (Arisman, 2004). Supaya Pertumbuhan dan perkembangan berjalan optimal tubuh memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan energi, protein, lemak dan suplai semua nutrien esensial yang menjadi basis pertumbuhan. Asupan energi mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan bila asupan tidak adekuat, menyebabkan seluruh unit fungsional remaja ikut menderita, antara lain
1
2
adalah derajat metabolisme, tingkat aktifitas, tampilan fisik dan maturasi seksual (Arisman, 2004). Kecemasan bentuk tubuh yang tidak ideal membuat remaja sengaja tidak makan, kesibukan menyebabkan mereka memilih makan di luar, atau hanya menyantap kudapan. Kebiasaan ini di pengaruhi oleh teman, media terutama iklan di televisi, atau bahkan dari keluarga. Teman sebaya berpengaruh besar pada remaja, dalam hal memilih jenis makanan. Makanan siap saji (junk food) kini semakin di gemari oleh remaja, baik hanya sebagai kudapan maupun makanan besar. Makanan ini mudah di peroleh, di samping lebih dikenal karena terpengaruh iklan. Bahan makanan jenis ini sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali kandungan kalsium, besi, riboflavin, asam folat, vitamin A dan C, sementara kandungan lemak jenuh, kolesterol dan natrium tinggi. Mengkonsumsi makanan jenis ini secara berlebihan dapat berakibat kegemukan dan kekurangan zat gizi lain (Arisman, 2004). Kebiasaan makan yang di peroleh semasa remaja akan berdampak pada kesehatan dalam fase kehidupan selanjutnya, setelah dewasa dan berusia lanjut. Kekurangan zat besi misalnya, dapat menimbulkan anemia dan keletihan, terutama remaja wanita yang membutuhkan zat besi lebih tinggi untuk mengganti besi yang hilang bersama darah haid. Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi mengakibatkan pertambahan berat badan (Arisman, 2004). Pada remaja putri, kegemukan menjadi permasalahan yang ditakuti remaja, karena keinginan untuk tampil sempurna yang sering kali diartikan dengan memiliki tubuh ramping atau langsing dan proposional, merupakan idaman merka. Hal ini diperparah dengan berbagai iklan ramuan obatobatan, makanan,dan minuman untuk merampingkan tubuh. Akibatnya jutaan rupiah dibelanjakan untuk diet ketat, untuk membeli obat-obatan, dan perawatan guna menurunkan berat badan (Satria 2008). Kebanyakan remaja putri yang melakukan diet, sebelum mereka berusia 14 tahun, dua pertiga dari mereka mempunyai kemungkinan
3
hingga dua kali lipat untuk melakukan diet 20 kali dibanding dengan mereka yang melakukan diet diusia dewasa. Lebih jauh lagi diketahui delapan dari sepuluh remaja putri yang melakukan diet sebelum usia 14 tahun, dan tidak dapat mempertahankan penurunan berat badannya secara permanen (Pudjad, 2002). Devaut, Jeannin et al.(1998) pada 1,084 sampel remaja putri menemukan sebanyak 62% menginginkan penurunan berat badan, 36% merasa diri mereka terlalu gemuk, 37% dilaporkan melakukan puasa mengontrol berat badan, 18,9% mengalami ketakutan tidak bisa menghentikan kemauan makan, 9,1% memuntahkan makanan (binge eating) paling tidak sekali dalam seminggu dan 1,6% menggunakan obat muntah sekali seminggu. Organisasi kesehatan dunia, WHO menggolongkan diet yang mengandung kurang dari 2.100 kalori per hari untuk pria dan 1.800 kalori per hari untuk wanita sebagai diet orang lapar. Rata-rata wanita yang menjalani diet di Amerika mencoba mengkonsumsi kurang dari 1.500 kalori per hari. Ini berarti dia terus-menerus berada dalam kondisi kelaparan. Diperkirakan banyak remaja putri telah mencoba diet, dan 40%nya ber diet secara sembarang waktu. Diet mode sangat popular tetapi hanya kemungkinan merangsang kehilangan cairan dari bagian perubahan abadi pada kebiasaan makan. Berat badan berlebih hingga kegemukan memang tidak baik untuk kesehatan dan beresiko untuk menderita banyak penyakit. Tetapi dengan melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badan secara cepat dalam waktu singkat, apalagi tidak ditunjang dengan gizi yang sesuai akan berakibat buruk (Hyman, 2006). Berdasarkan survey awal pada murid SMAN 1 Bringin Semarang, peneliti melakukan wawancara dengan 7 siswi dan terdapat 5 siswi yang pernah melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Dari hasil survey pada remaja putri di SMAN 1 Bringin Semarang untuk mengetahui diet yang terjadi pada mereka. Ternyata remaja putri yang diwawancarai mengaku pernah melakukan diet, diet yang mereka lakukan bukanlah diet
4
yang berada dalam pengawasan ahli gizi. Mereka mengaku mengetahui cara diet tersebut dari teman maupun dari tips-tips yang mereka dapatkan dari media massa. Mereka tidak dapat mempertahankan penurunan berat badannya secara permanen. Berdasarkan hal – hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “ Persepsi Remaja Putri Terhadap Diet untuk Menguruskan Badan Di SMAN 1 Bringin Semarang”.
B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas, masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, pada masa ini seseorang terus berkembang baik fisik, sosial dan psikologis dapat diketahui bahwa pemahaman yang kurang pada remaja putri tentang diet yang benar dapat mengakibatkan munculnya perilaku yang salah seperti diet yang berlebihan akan mengakibatkan dampak yang merugikan bagi kesehatan remaja. Kebanyakan dari mereka ingin terlihat langsing dan kurus karena mereka beranggapan bahwa menjadi kurus akan membuat mereka bahagia, sukses dan popular. Semakin diejek gendut maka semakin gencar remaja melakukan diet untuk menguruskan badan. Pengetahuan remaja yang kurang tentang diet mengakibatkan pemahaman yang salah tentang diet di kalangan remaja, sehingga banyak remaja yang melakukan diet dengan tidak benar, yang mereka ketahui diet itu hanya makan sedikit bahkan ada remaja yang berpuasa, mengkonsumsi pil-pil diet, olahraga berlebihan, tidak sarapan sebelum sekolah atau beraktifitas. Berdasarkan fenomena di atas maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permaslahan sebagai berikut “Bagaimana persepsi remaja putri terhadap diet untuk menguruskan badan?”.
5
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui gambaran persepsi remaja putri terhadap diet untuk menguruskan badan di SMA N 1 Bringin Semarang. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui gambaran persepsi remaja tentang diet untuk menguruskan badan. b. Mengetahui persepsi remaja tentang alasan melakukan diet. c. Mengetahui persepsi remaja tentang akibat diet yang dilakukan. d. Mengetahui persepsi remaja tentang cara melakukan diet yang baik dan benar.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi pembaca khususnya remaja putri Dapat
memberikan
wacana
mengenai pertumbuhan
dan
perkembangan yang terjadi pada masa remaja, sehingga remaja dapat memenuhi tugas perkembangan dan siap untuk melewati masa-masa selanjutnya. 2. Bagi keperawatan Dapat memberikan masukan untuk pemberian informasi kesehatan bagi remaja putri, khususnya mengenai diet. 3. Bagi peneliti Belajar dalam proses mencari informasi secara ilmiah mengenai sepengetahuan remaja putri tentang diet untuk menguruskan badan E. Bidang ilmu Penelitian ini berkaitan dengan bidang ilmu keperawatan khsusunya ilmu keperawatan komunitas.
6
F. Originalitas Penelitian Nama
Judul
Yuli Kurnasih (2009)
Hubungan faktor individu dan lingkungan terhadap diet penurunan berat badan pada remaja putri di 4 SMA terpilih di Depok
Frita Indra Kumalasari (2010)
Hubungan Antara Pengetahuan Diet Penurunan Berat Badan dengan Perilaku diet Penurunan Berat Badan Pada Remaja Putri di SMA N 7 Surakarta
Desain penelitian Desain cross sectional
Kuantitatif non eksperimental dengan uji chi square.
Hasil Faktor status gizi, citra tubuh, pengetahuan gizi, pengaruh keluarga, teman sebaya, media masa dan tokoh idola memberika pengaruh yang signifikan terhadap diet penurunan berat badan Hasil dari riset ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan diet penurunan berat badan dengan perilaku diet penurunan berat dan pada remaja putri di SMA N 7 Surakarta
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya di atas adalah terletak pada desain penelitian dan metode yang digunakan dimana penelitian terdahulu di atas menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sementara penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode wawancara terbuka.