BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang semakin pesat, banyak sekali terobosan yang baru dalam dunia hiburan. Di dunia hiburan banyak sekali alternatif hiburan yang bisa diperoleh. Musik adalah salah satu dari sekian banyak alternatif hiburan yang ada. Perkembangan musik di Indonesia saat ini juga berkembang pesat. Banyak bermunculan grup band baru maupun musisi dengan berbagai aliran jenis musik yang dimainkan. Musik tidak lepas dari yang namanya record atau risilan fisik. Record atau rilisan fisik itu sendiri mulai berkembang seiring perkembangan zaman. Bila dulu kita mengenal ada rilisan seperti kaset pita, vinyl, CD dan sebagainya. Sekarang ini dengan zaman yang makin modern record atau rilisan fisik itu pun mulai terlupakan. Dengan adanya free download di internet record makin terlupakan keberadaanya. Padahal dengan membeli record merupakan salah satu bentuk apresiasi masyarakat untuk suatu karya yang telah dihasilkan oleh suatu band maupun musisi. Imbas dari maraknya free download di internet bukan hanya bagi pelaku kreatif musik saja melainkan juga record store-record store dimana tempat record atau rilisan fisik itu diperjual belikan. Bila dulu kita mengenal ada record store seperti Disc Tarra, Duta Suara Musik, Aquarius Mahakam dan lain sebagainya, kini record store-record store itu pun mulai menutup gerainya satu persatu dikarenakan imbas dari free download di internet.
1
2
Tidak jauh berbeda dengan yang ada di kota Solo banyak dari gerai-gerai record store tersebut mulai menutup usahanya. Namun di tengah maraknya record store yang tutup Solonesia Record Store menjadi salah satu yang masih bertahan. Dengan alasan menghargai karya suatu band ataupun musisi dengan membeli record atau rilisan fisiknya. Solonesia Record Store sendiri bukan hanyak menjual record band-band atau musisi baru saja melainkan juga menjual rilisan-rilisan fisik lama atau second. Namun Solonesia Record Store ini kurang banyak dikenal keberadaannya di kota Solo. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memutuskan untuk membuat “Perancangan Visual Branding dan Promosi Solonesia Record Store”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka ada beberapa permasalahan yang akan muncul antara lain : 1. Bagaimana merancang visual branding yang mampu mempresentasikan Solonesia Record Store? 2. Bagaimana merancang media promosi melalui pendekatan komunikasi visual agar target audience sadar akan eksistensi Solonesia Record Store? 3. Bagaimana menentukan media placement yang tepat sasaran?
3
C. Tujuan Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat diketahui tujuan perancangan promosi sebagai berikut : 1. Merancang visual branding yang paling tepat dan mampu mempresentasikan Solonesia Record Store. 2. Dapat merancang media promosi Solonesia Record Store melalui pendekatan
komunikasi visual. 3. Menentukan media placement yang tepat sasaran.
D. Metode Penelitian
Penyusunan konsep perancangan visual branding dan promosi “Solonesia Record Store” ini dilakukan berdasarkan metode penelitian kualitatif deskriptif. Kualitatif deskriptif merupakan penggambaran sifat dari sebuah keadaan atau fakta yang ada pada saat penelitian dan lebih menekankan pada pemahaman makna dan penalaran, lebih banyak menggambarkan tentang situasi pada kehidupan sehari-hari sehingga dapat tejadi perubahan urutan kegiatan sewaktuwaktu. 1. Kerangka Pemikiran dan Proses Perancangan Kerangka perancangan yang digunakan dalam proses penelitian di rangkum dalam bagan berikut ini :
4
Bagan 1. Kerangka Pikir Perancangan visual branding dan promosi “Solonesia Record Store”
Proses perancangan visual branding dan promosi “Solonesia Record Store” ini dimulai dari kegiatan (1) riset tentang Solonesia Record Store menggunakan literatur yang tersedia. Selain itu, juga (2) melakukan pengamatan dan wawancara masyarakat Indonesia khususnya remaja untuk mendapatkan pandangan mengenai target market dan audience. Kemudian melakukan riset dengan cara (3) menyebarkan angket tertutup untuk mendapatkan data-data sebagai acuan menentukan strategi komunikasi visual. Setelah strategi komunikasi visual terancang, maka selanjutnya penulis merancang visual branding dan promosi “Solonesia Record Store” tersebut agar lebih dikenal. Sedangkan untuk membantu proses perencanaan perancangannya penulis juga menggunakan (4) literatur seperti buku, internet,
5
dan majalah yang berhubungan dengan cara membuat visual branding dan promosi agar menguatkan analisis data yang telah didapatkan sebelumnya. 2. Analisa Data Analisa data yang digunakan pada strategi promosi dan visual branding Solonesia Record Store adalah analisa SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan
strategis
yang
digunakan
untuk
mengevalusai
kekuatan
(strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisis SWOT terutama digunakan untuk menilai dan menilai ulang suatu hal yang telah ada dan diputuskan sebelumnya dengan tujuan meminimumkan
resiko
yang
timbul.
Langkahnya
adalah
dengan
mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah diambil. (Jonathan Sarwono, HaryLubis, 2007: 18).