BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pelayanan kesehatan tidak lagi terpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan. Pelayanan kesehatan harus dilakukan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan medisnya mulai dari faskes primer seperti puskesmas atau klinik. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan permasalahan kesehatan masyarakat maka diperlukan sebuah upaya yang sistematis di bidang kesehatan, salah satunya dengan menjamin ketersediaan data kesehatan masyarakat guna melakukan pengukuran kinerja dan perumusan kebijakan. Dalam hal ini maka pemanfaatan teknologi informasi guna menunjang pelayanan kesehatan menjadi tidak dapat dihindarkan. Dalam era digital seperti sekarang, pemanfaatan teknologi informasi tidak lagi menjadi nilai tambah namun sudah menjadi nilai standar. Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan. Informasi kesehatan yang dimaksud dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan bahwa sistem informasi kesehatan wajib dikelola oleh fasilitas pelayanan kesehatan untuk pengelolaan sistem informasi kesehatan skala fasilitas pelayanan kesehatan. Pengelolaan sistem informasi kesehatan yang salah satunya meliputi
pengoperasian sistem elektronik
kesehatan, dimana setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus mengoperasikan sendiri sistem elektronik rekam medik. Dengan adanya peraturan diatas maka puskesmas harus menggunakan SIMPUS. SIMPUS adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya (Depkes RI, 1997). SIMPUS dikembangkan sebagai salah satu pendukung paradigma sehat dalam bidang 1
pembangunan sistem informasi kesehatan. Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi, hampir seluruh puskesmas sudah menggunakan SIMPUS sebagai sistem informasi kesehatan yang utama, seluruh data administrasi maupun klinis yang berkaitan dengan data pasien terpusat pada SIMPUS. Dengan keberadaan sistem ini diharapkan seluruh pengguna memanfaatan secara maksimal. Tujuan utama diberlakukannya SIMPUS di seluruh Indonesia adalah bertujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal informasi-informasi yang menunjang kegiatan pelayanan di puskesmas (Depkes RI, 1997) Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Adimulyo, SIMPUS tidak digunakan lagi dalam kegiatan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan. Selama ini, kegiatan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan di Puskesmas Adimulyo dilakukan secara manual. Hal ini mengakibatkan proses kegiatan pelayanan membutuhkan waktu yang lama, terutama pada saat proses pencarian nomor rekam medis pasien yang tidak membawa kartu berobat. Untuk menunjang peningkatan mutu badan usaha sosial seperti puskesmas yang melayani masyarakat di bidang kesehatan, sistem yang terkomputerisasi sangat diperlukan karena pelayanan yang diberikan di puskesmas juga harus cepat (Cahyanti, 2012). Berdasarkan
latar
belakang
diatas,
maka
peneliti
tertarik
untuk
menganalisis faktor-faktor penyebab kegagalan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam kegiatan penerimaan pasien rawat jalan di Puskesmas Adimulyo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor apa-saja yang menyebabkan kegagalan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam penerimaan pasien rawat jalan di Puskesmas Adimulyo?
2
C. Tujuan 1. Tujuan umum Menganalisis faktor-faktor penyebab kegagalan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam kegiatan penerimaan pasien rawat jalan di Puskesmas Adimulyo. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui proses pelayanan penerimaan pasien rawat jalan b. Mengetahui faktor-faktor penyebab tidak digunakannya Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam kegiatan pelayanan penerimaan pasien rawat jalan c. Membuat alternatif solusi agar SIMPUS bisa digunakan kembali dalam kegiatan penerimaan pasien rawat jalan.
D. Manfaat 1. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas Sebagai suatu masukan untuk puskesmas agar memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dalam pelayanan penerimaan pasien rawat jalan. b. Bagi Peneliti Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh pada saat perkuliahan serta menambah wawasan dan pengalaman yang berharga secara langsung yang bermanfaat dalam upaya pengembangan pengetahuan khususnya dalam penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). 2. Manfat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan masukan dalam pembelajaran ilmu informasi kesehatan dan meningkatkan pengetahuan tentang Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
3
b. Bagi Peneliti Lain Dapat dijadikan acuan atau referensi untuk pengembangan penelitian yang sesuai dengan materi yang bersangkutan.
E. Keaslian Karya Keaslian karya ini menjelaskan bahwa penelitian tentang “Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Dalam Penerimaan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Adimulyo” belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian yang hampir sama dan pernah dilakukan oleh peneliti lain, antara lain: Tabel 1. Keaslian Karya No.
Judul Penelitian
Peneliti
Tahun
Perbedaan
Persamaan
1.
Faktor Penyebab Tidak Digunakannya SIMPUS Dalam Pembuatan Laporan Bulanan Di Puskesmas Mlati 1 Sleman Yogyakarta
I Wyn Gede Suryawan
2014
1. Melakukan penelitian di puskesmas 2. Mengunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
2.
Evaluasi Sistem Informasi Rekam Medis di RSU PKU Muhammadiyah Bantul Berdasarkan Pendekatan Kemudahan dan Kemanfaatan
Prissilia Rhesavani
2013
1. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor penyebab (Man, Money, Materials, Mechines, Methods) tidak digunakannya SIMPUS dalam pembuatan laporan bulanan di Puskesmas Mlati 1 Sleman Yogyakarta 2. Penelitian dilakukan di Puskesmas Mlati 1 Sleman Yogyakarta 1. Penelitian dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul 2. Menggunakan pendekatan penelitian Technology Acceptance Model (TAM) 3. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui persepsi pengguna (user) yaitu petugas rekam medis dalam menerima penerapan Sistem Informasi Rekam Medis berdasarkan pendekatan kemudahan dan kemanfaatan
4
Menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif
3.
4.
Pemanfatan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Terkait Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta
Asep Setya Budi
Integrasi Sistem Informasi Puskesmas
Hery Harono Mulyo dan Herru Darmadi
2014
2009
5
1. Meneliti tentang pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) 2. Penelitian dilakukan di Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta
1. Melakukan penelitian di puskesmas 2. Mengunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif
1. Metode yang digunakan adalah identifikasi kebutuhan informasi, identifikasi persyaratan sistem, modifikasi perancangan aplikasi sistem informasi (terintegrasi) 2. Penelitian dilakukan di lebih dari 1 puskesmas
1. Melakukan penelitian di puskesmas 2. Membahas tentang sistem informasi