BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Lalat adalah salah satu insekta yang termasuk ordo diptera, yaitu insekta yang mempunyai sepasang sayap yang berbentuk membran. Lalat dapat menimbulkan berbagai penyakit bagi manusia, misalnya penyakit Typhoid fever, Paratyphoid, Disentri basiler, Disentri amoeba dan lain-lain. Hal ini terjadi karena dalam aktifitas hidupnya, lalat berinteraksi dengan tempat-tempat yang menjadi agent penyakit tersebut. Pada saat ini telah ditemukan tidak kurang dari 60.000 sampai dengan 100.000 spesies lalat. Beberapa spesies yang penting yaitu lalat rumah (Musca domestica), lalat kandang (Stomoxys calcitrans), lalat hijau (Phenisia), lalat daging (Sarcopaga), dan lalat kecil (Fannia)1. Lalat berkembangbiak dengan cepat pada kondisi sanitasi lingkungan yang buruk seperti pada tempat-tempat dimana terjadi peristiwa pembusukan organik antara lain gundukan sampah basah, kotoran hewan, sisa makanan, buah-buahan yang berada di rumah atau di pasar serta genangan air kotor serta lingkungan rumah sakit. 2 Seekor lalat dapat membawa 6.500.000 jasad renik. Bakteri dapat masuk ke dalam alat pencernaan lalat dan dapat hidup didalamnya selama 4 minggu, bakteri tersebut dapat ditularkan ke generasi berikutnya. Insting lalat untuk mempertahankan kehidupannya dan daya tariknya terhadap bau busuk menuntun lalat untuk mencari tempat-tempat yang kotor 3. Berdasarkan hasil penelitian Sudarmadi tahun 2005 didalam tubuh lalat Musca domestica yang di tangkap di Rumah sakit Bayangkara kota Semarang terdapat bakteri patogen salmonella sp pada tubuh lalat tersebut. Sedangkan menurut Hestiningsih yang melakukan penelitian tentang perbandingan bakteri kontaminan pada lalat Crissomia dan Musca domestica di TPA Bantul menemukan bahwa ada perbedaan bakteri kontaminan pada lalat Crysomia magacepala dan Musca domestica di TPA bantul Yogyakarta dan penelitian Maryantuti yang menemukan bakteri patogen pada lalat di rumah sakit kota Pekanbaru.
Peranan lalat dalam penularan penyakit umumnya bersifat mekanis yaitu sebagai pembawa mikroorganisme penyebab penyakit yang berasal dari penderita (dapat berupa tinja, muntahan atau bahan-bahan infektif lainnya) ke makanan dan minuman orang yang sehat. Lalat menularkan penyakit dengan cara mencemari bahan makanan dengan bibit penyakit yang menempel pada tubuh lalat. Semua bagian tubuh lalat berperan sebagai alat penular penyakit. Lalat memiliki badan berbulu halus dan pada kaki terdapat bulu-bulu semacam perekat sehingga bibit penyakit dapat melekat pada kakinya, serta feises dan muntahan lalat juga mengandung bibit penyakit4. Keberadaan lalat pada tempat pelelangan ikan (TPI) dapat mengkontaminasi ikanikan yang terdapat di TPI tersebut dengan bakteri yang ada pada tubuhnya. Lalat yang terdapat pada TPI dikarenakan tertarik bau busuk, seperti sampah, kakus dan ikan tersebut. TPI Mojo adalah salah satu TPI yang ada di Pemalang, letaknya kurang lebih
2 Km dari laut Jawa dan 23 Km Pusat kabupaten Pemalang. Ikan hasil
tangkapan nelayan disekitar TPI dijual di TPI tersebut, kemudian didistribusikan hampir keseluruh Pemalang, Pekalongan bahkan sampai Semarang5. Wilayah sekitar TPI menjadi terlihat kotor dan banyak terdapat lalat setelah di desa Mojo Kecamatan Ulujami di bangun sebuah TPI. Hal ini tentu saja sangat meresahkan masyarakat sekitar karena lalat yang terbang untuk beraktifitas mencari makan dapat mencemari bahan makanan mereka dengan bakteri yang ada pada tubuh mereka. Berdasarkan survei yang telah dilakukan di sekitar TPI Mojo, terdapat banyak sekali lalat yang beraktifitas di sekitar TPI, terutama terdapat pada area tempat penyimpanan ikan, pada tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan pada area warung makan yang terdapat di depan TPI Mojo, perbedaan tempat tersebut dapat mempengaruhi jumlah bakteri patogen yang ada pada lalat karena berbeda sanitasi. Jenis lalat yang terdapat pada TPI mojo yaitu Musca domestica (lalat rumah), Fannia canicullaris (lalat kecil) dan lalat hijau. Namun yang dominan yaitu jenis Musca domestica ( lalat rumah) Terkait dengan aktifitas hidupnya lalat selalu berada di tempat–tempat yang kotor, tapi disisi lain perlu zat gula untuk makanan yang diambil dari makanan atau bahan makanan manusia. Mekanisme ini dapat membahayakan manusia, oleh karena itu
perlu dikaji bakteri patogen yang terdapat pada tubuh lalat. Hal ini penting untuk menjadi dasar pengembangan program pengendalian lalat di TPI Mojo Kecamatan Ulujami dan sekitarnya.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah : 1. Adakah bakteri patogen pada tubuh lalat berdasarkan lokasi penangkapan di TPI Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang? 2. Berapakah total bakteri patogen yang terdapat pada tubuh lalat yang di tangkap berdasarkan lokasi penangkapan di TPI Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang? 3. Jenis bakteri patogen apa saja yang berhasil diidentifikasi pada lalat yang ditangkap berdasarkan lokasi penangkapan di TPI Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengidentifikasi bakteri patogen yang ada pada lalat yang ditangkap berdasarkan lokasi penangkapan disekitar TPI Mojo Kec.Ulujami Kab.Pemalang.
2. Tujuan Khusus a) Membuktikan keberadaan bakteri patogen pada lalat yang terdapat di TPI Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang b) Menghitung total bakteri patogen pada lalat yang terdapat di TPI Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang c) Mengidentifikasi jenis bakteri patogen pada lalat yang terdapat di TPI Mojo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi pengelola program pencegahan penyakit menular dalam rangka mencegah penularan penyakit melalui lalat. 2. Pengembangan Ilmu Sebagai bahan pustaka untuk pengembangan ilmu kesehatan masyarakat khususnya dalam pengendalian vektor penyakit menular. E. Bidang Ilmu Penelitian ini termasuk dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat khususnya Mikrobiologi dan epidemiologi penyakit menular. F. Keaslian Penelitian Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada jenis spesies lalat sebagai sampelnya dan jenis bakteri yang di teliti sebagai sampelnya. Penelitan terdahulu, peneliti menggunakan spesies lalat Musca domestica, sedangkan pada penelitian ini akan digunakan semua spesies lalat yang berhasil ditangkap di TPI Mojo sebagai sampel penelitian.
Tabel .1.1 Keaslian penelitian no 1
Peneliti (Th) Misno Sudarmadi (2005)
Judul
Desain Studi
Identifikasi Salmonela Sp pada lalat musca domestica berdasarkan lokasi penangkapan di RS Bhayangkara, Semarang
Cross sectional
Variabel bebas dan terikat - Lokasi penangkap an lalat di Rs bayangkar a - Spesies bakteri Salmonela Sp
Hasil Dari hasil pemeriksaan total bakteri pada tubuh lalat berdasarkan lokasi penangkapan semuanya positif mengandung Salmonela Sp
2
3
Retno Hestiningsih (2004)
Maryantuti (2001)
Perbandingan bakteri kontaminan pada lalat Crysomia magacepala dan Musca domestica di TPA Bantul Yogyakarta
Cross sectional
Bakteri patogen yang disebabkan oleh lalat rumah (Musca domestica) di rumah sakit kota Pekanbaru
Cross sectional
-
-
-
-
Lokasi penangkap an lalat Bakteri kontamina n pada lalat Crysomia magacepal a dan Musca domestica Lalat Musca domestika di RS kota Pekanbaru Bakteri patogen pada lalat Musca domestica
Ada perbedaan Bakteri kontaminan pada lalat Crysomia magacepala dan Musca domestica di TPA bantul Yogyakarta Berhasil teridentifikasi bakteri patogen di rumah sakit kota Pekan baru