BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pembangunan Pendidikan mewujudkan
dilaksanakan dengan tujuan untuk
Sumber Daya Manusia yang cerdas ,berkarakter dan
memiliki daya saing. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan
pendidikan
dilaksanakan
secara
sistematis
dan
berkesinambungan yang diwujudkan dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok. Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten
Solok adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, disusun sesuai tugas dan fungsi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta berpedoman kepada RPJMD dan merupakan dokumen publik yang mempunyai peran strategis untuk menjabarkan secara operasional visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Solok periode 2010-2015. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok
disusun berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 05 Tahun 2010. Selain menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah, juga mengacu pada Renstra sebelumnya (2006-2010), serta Rencana Strategis Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat, Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, serta memperhatikan hasil evaluasi pencapaian SPM Dinas Pendidikan Kabupaten Solok sebelumnya.
Bagan alur kedudukan Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini
B. LANDASAN HUKUM Dalam
penyusunan
Rencana
Strategis
(RENSTRA)
Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok Tahun 2011-2015 ini berlandaskan pada : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4. Undang-Undang Perencanaan
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Pembangunan Nasional
2
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008, Tabahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817; 8. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Nasional Tahun 2009 sampai 2014; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan , Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 10. Perda Propinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Daerah
Propinsi
Sumaetra Barat Tahun 2005-2025. 11. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Tahun No.4 Tahun 2005 Tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
(RPDP)
Kabupaten Solok Tahun 2006-2015 ( Lembaran Daerah Kabupaten Solok Tahun 2005 Nomor 28 Seri E 9)
3
12. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, 13. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok Tahun 2011-2015
C. Maksud Dan Tujuan Rencana
Strategis
ini
dimaksudkan
untuk
mendukung
pekaksanaan RPJMD Kabupaten Solok, Menjabarkan Visi dan Misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
kedalam pembangunan
pendidikan Pemuda dan Olah raga, untuk lima tahun kedepan, pedoman
sektor menjadi
dalam pembuatan rencana kerja tahunan SKPD sehingga
dapat lebih efesien dan efektif serta mempertajam program pembangunan pendidikan pemuda dan Olahraga berdasarkan berbagai permasalahan pendidikan Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Solok; dan tujuan penyusunan renstra ini adalah : 1. Sebagai
penjabaran dari
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah (RPJM) daerah 2. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang merupakan realisasi dari tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga. 3. Sebagai acuan dalam penyusunan akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga.
4
D.
SISTEMATIKA RENSTRA Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabuapaten
Solok Tahun 2011-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB l
BAB ll
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1.2
Landasan Hukum
1.3
Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja
1.4
Sistematika Penyusunan Rencana Kerja
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DISDIKPORA A.
Tugas, Fungsi dan Struktur Disdikpora
B.
Kinerja
Pelayanan
Dinas
Pendidikan
Tiga
Tahun
Terakhir BAB III
ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DISDIKPORA
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
BAB VI
INDIKATOR KINERJA UTAMA
BAB VII
PENUTUP
5
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 1. Struktur Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Dinas Daerah, dicantumkan bagan susunan organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai berikut :
KEPALA DINAS
Sekretariat
Kelompok Jab. Fungsional
Bdg PembPra Sekolah/ SD
Sub. Bag
Sub. Bag
Sub. Bag
Perencanaan
Kepegawaian
Keuangan
Bdg Pemb
Bdg Pemb
Bdg Pemb
Bdg Pemb
SMP
SLTA
PNF
PORA
Seksi
Seksi
Seksi
Seksi
Seksi
Kurikulum
Kurikulum
Kurikulum
PAUD
Kepemudaan
Seksi Manajemen
Seksi Manajemen
Seksi Manajemen
Seksi
Seksi
Pembinaan Tenaga
Sarana dan
Sarana dan
Sarana dan
Olahraga Masyarakat
Pendidikan Non
6
Seksi
Seksi
Seksi
Seksi
Seksi
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Pendidikan Masy. dan Kesetaraan
Olahraga
UPT
7
2.
Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Solok No 8 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas pokok “melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga sesuai dengan kewenangannya”. Dalam menyelenggarakan tugas dimaksud Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga;
b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga; dan
d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
I.
Sekretariat a. Fungsi : 1. Penyusunan Program Dalam
penyelenggaraan
penyusunan
program
meliputi
penyusunan program dan anggaran. 2. Penyelenggaraan Ketatausahaan Dalam penyelenggaraan penyusunan ketatausahaan meliputi : urusan rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, hubungan masyarakat. 3. Penyelenggaraan urusan keuangan dan kelengkapan Dalam penyelenggaraan urusan keuangan dan kelengkapan meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP, dan perlengkapan. b. Sekretariat Mempunyai Subag Sebagai Berikut : 1. Sub Bagian Perencanaan, Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
8
2. Sub Bagian Kepegawaian 3. Sub Bagian Keuangan II. Bidang Pembinaan TK dan SD a. Fungsi 1. Pembinaan dan Penyelenggaraan kurikulum TK dan SD 2. Pembinaan dan Penyelenggaraan ketenagaan TK dan SD 3. Pembinaan dan Penyelenggaraan sarana dan prasarana TK dan SD b. Bidang Pembinaan TK dan SD
mempunyai
seksi sebagai
berikut 1. Seksi Kurikulum 2. Seksi Tenaga Kependidikan 3. Seksi Manajemen dan Sarana dan Prasarana TK dan SD III. Bidang Pembinaan SMP a. Fungsi 1. Pembinaan dan Penyelenggaraan kurikulum SMP 2. Pembinaan dan Penyelenggaraan ketenagaan SMP 3. Pembinaan dan Penyelenggaraan sarana dan prasarana SMP 4. Penyelenggaraan dan Pengelolaan SMP bertaraf Internasional 5. Pemantauan dan Evaluasi SMP bertaraf Internasional b. Bidang Pembinaan SMP mempunyai seksi sebagai berikut : 1. Seksi Kurikulum 2. Seksi Tenaga Kependidikan 3. Seksi Manajemen dan Sarana dan Prasarana
9
IV. Bidang Pembinaan SLTA a. Fungsi 1. Pembinaan dan Penyelenggaraan kurikulum SLTA 2. Pembinaan dan Penyelenggaraan ketenagaan SLTA 3. Pembinaan dan Penyelenggaraan sarana dan prasarana SLTA 4. Penyelenggaraan
dan
Pengelolaan
SLTA
bertaraf
Internasional 5. Pemantauan dan Evaluasi SLTA bertaraf Internasional b. Bidang Pembinaan SLTA mempunyai seksi sebagai berikut : 1. Seksi Kurikulum 2. SeksiTenaga Kependidikan 3. Seksi Manajemen dan Sarana dan Prasarana V. Bidang Pembinaan Pendidikan Non Formal a. Fungsi 1. Pembinaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini 2. Pembinaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Masyarakat dan Kesetaraan 3. Pembinaan Tenaga Kependidikan Non Formal b. Bidang Pembinaan Pendidikan Non Formal Mempunyai seksi: 1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini 2. Seksi Pendidikan Masyarakat dan Kesetaraan 3. Seksi Pembinaan Tenaga Kependidikan Non Formal
VI. Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga a. Fungsi 1.
Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga
2.
Pendidikan dan Pelatihan keolahragaan
3.
Pengembangan IPTEK keolahragaan
4.
Pengembangan kemitraan Pemerintah dengan masyarakat dalam pembanguna olahraga
5.
Pengaturan system penganugrahan, penghargaan dan kesejahteraan pelaku olahraga
10
6.
Pengaturan
pelaksanaan
standarisasi,
akkreditasi
dan
sertifikasi keolahragaan 7.
Pemberdayaan
dan
pemasyarakatan
olahraga
serta
peningkatan kebugaran jasmani masyarakat 8.
Pelatihan dan pendidikan keolahragaan
9.
Pembinaan
dan
pengembangan
prestasi
olahraga
termaksud olahraga unggulan 10.
Pembinaan
Pendidikan
dan
Pelatihan
di
bidang
keolahragaan 11.
Pengembangan keserasian kebijakan dan pemberdayaan
12.
Pengembangan
Manajemen
wawasan
dan
kreatifitas
kemitraan dan kewirausahaan 13.
Pengembangan IPTEK dan IMTEQ
14.
Pengaturan system penganugrahan prestasi pembangunan kapasitas dan kompetensi lembaga kepemudaan
15.
Pembangunan pusat pemberdayaan pemuda
16.
Pengaturan wawasan terhadap pelaksanaan norma dan standar di bidang kepemudaan
17.
Pengembangan kemitraan pemerintah dengan masyarakat dalam pembangunan
18.
Pendidikan dan Pelatihan kepemudaan tingkat Kabupaten
19.
Pembinaan terhadap kegiatan kepemudaan
20.
Pembinaan
koordinasi
pemerintahan
antar
susunan
pemerintahan di bidang kepemudaan 21.
Pembinaan, penyusunan pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kepemudaan
22.
Pembinaan pendidikan dan pelatihan di bidang kepemudaan
b. Bidang Pembinaan Pemuda & Olahraga Mempunyai seksi
3.
1.
Seksi Kepemudaan
2.
Seksi Olahraga Prestasi
3.
Seksi Olahraga Masyarakat
Data Sumber daya.
11
Data sumberdaya yang ada adalah sumber daya ketenagaan, sarana prasarana dan Keuangan.Data Sumber daya ketenagaan yang ada adalah tenaga structural dan fungsional, data structural terdiri dari data personil disdikpora, kecamatan dan pegawai TU yang ada disekolah sedangkan data fungsional adalah Guru, Pengawas sekolah dan Penilik Pendidikan Non Formal. Data tersebut seperti berikut : 1. Data Sumber Daya Manusia. Jumlah Personil Kantor Dinas = 72 orang Jumlah Personil Kecamatan dan sekolah = 449 Jumlah Pengawas SMP/SLTA = 14 orang Jumlah pengawas TK/SD/SMP = 75 Orang Jumlah Guru PAUD
= 956 orang
Jumlah Guru SD=4082 orang Jumlah Guru SMP=1356 Jumlah Guru SMA dan SMK =626 Jumlah penilik Luar sekolah =295 2. Data Sumber Daya Sarana Prasarana Jumlah Lembaga PAUD dan TK = 368 lembaga Jumlah SD = 334 buah Jumlah SMP=64 buah Jumlah SMA =19 buah Jumlah SMK=12 buah Jumlah UPT Pendidikan Prasekolah dan SD =14 buah 3. Sumber Daya Keuangan Untuk mendukung pelayanan
pendidikan Kabupaten
Solok
menggunakan dana dari berbagai sumber dana antara lain. APBD yang terdiri dari Dana DAU dan DAK APBN yang terdiri dari dana BOS dan dana bloc Grant Sumber dana dari masyarakat. B. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Tiga Tahun Terakhir a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
12
Lembaga pendidikan Anak Usia Dini , yang merupakan jenjang pendidikan prasekolah lebih banyak didapati di daerah yang dekat ke ibu kota kecamatan , indikasi ini dapat diasumsikan, pendidikan anak usia dini di Kabupaten Solok belum sepenuhnya dapat menjangkau kebutuhan masyarakat pedesaan atau daerah terpencil. Berbagai alasan dapat dikemukakan, diantaranya, Pertama : pendidikan anak usia dini terutama TK
relatif mahal, khususnya bagi masyarakat
golongan menengah kebawah, Kedua : lembaga ini bukan sebagai sarana belajar Pendidikan Dasar, sehingga tidak ada kewajiban orang tua untuk memasuki anak kelembaga Paud
dan Ketiga : belum
sepenuhnya masyarakat menyadari pentingnya pendidikan Paud sebagai sarana pengembangan sikap dan mental anak sebelum memasuki pendidikan sekolah.
13
Mengingat pentingnya Paud dikabupaten solok diharapkan pada setiap jorong memiliki lembaga PAUD.dan berdasarkan data pada tahun 2010 jumlah lembaga Paud di Kabupaten Solok sebagai berikut : Tabel 1. Data Pokok PAUD Kabupaten Solok Tahun 2010 Jumlah No
Nama Lembaga
Jml Lmbg
Jml Guru
Jml Murid
188
416
3.869
1
Kelompok Bermain
2
Tempat Penitipan Anak
7
11
121
3
Satuan Paud Sejenis
16
32
389
4
TK
159
497
4.517
b. Sekolah Dasar (SD) Dilihat dari rata-rata siswa per kelas dan siswa per sekolah yang belum mencapai kondisi ideal, jumlah SD di Kabupaten Solok lebih dari cukup, dan hampir dapat dipastikan bahwa setiap nagari
terdapat SD.
Kondisi ini merupakan akses yang luas guna memberikan kesempatan bagi anak usia 7-12 tahun untuk dapat bersekolah. Jumlah SD negeri jauh lebih banyak dibandingkan SD swasta. Di daerah ibu kecamatan rasio siswa per kelas cukup padat, kondisi ini berbeda dengan daerah jauh dari ibu kecamatan Dengan jumlah siswa per kelas relatif kecil. Secara teoritis terjadi inefisiensi, namun kita tidak dapat bergitu saja melakukan regrouping antar sekolah berdekatan, kerena kondisi geografis sulit bagi kita melakukan penggabungan antar sekolah yang kekurangan siswa, namun demikian bagi kecamatan tertentu
sekolah
gendongan dan RKB masih kita butuhkan.
14
Tabel 2. DATA POKOK SD KABUPATEN SOLOK TAHUN 2008, 2009 DAN 2010 No
Komponen
1
Sekolah
2
2008
2009
2010
329
332
334
Siswa
50.802
50.883
51.419
3
Guru
4.060
4.078
4.082
4
Kelas
2.278
2.339
2.350
6
Lulusan
6.736
6.767
6.895
7
Mengulang
5.737
5.986
5.215
8
Putus sekolah
216
202
195
Sumber : Profil Pendidikan Kabupaten Solok 2008-2010
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jumlah SMP
di Kabupaten Solok terjadi peningkatan pada
tahun 2009 yaitu menjadi 62 unit dari tahun 2008 yang baru 56 unit, dan pada tahun 2010 menjadi 64 unit. Kebijakan desentralisasi pendidikan memberikan kesempatan bagi Kabupaten Solok untuk menambah jumlah SMP di daerah masing-masing. Dalam upaya perluasan kesempatan
15
belajar bagi anak usia 13-15 tahun kedepan masih membutuhkan penambahan
SMP
disamping
program-program
lainnya
guna
meningkatkan angka partisipasi kasar bagi penduduk usia 13-15 tahun di Kabupaten Solok.
Tabel 3 DATA POKOK SMP KABUPATEN SOLOK TAHUN 2008, 2009 DAN 2010 No
Komponen
1
Sekolah
2
2008
2009
2010
56
62
64
Siswa
12.335
13.492
13.793
3
Guru
1.352
1.349
1.356
4
Rombel
443
480
512
5
Lulusan
3.763
3.675
3.884
6
Mengulang
299
133
262
7
Putus Sekolah
96
121
117
Sumber : Profil Pendidikan Kabupaten Solok 2008-2010
16
Sekalipun pada tahun 2010 terjadi penambahan jumlah SMP menjadi 64 unit, namun kenaikan ini tidak diikuti dengan peningkatan jumlah
siswa
secara
signifikan. Walaupun
tahun
2009
terjadi
penambahan jumlah sekolah adanya peningkatan jumlah siswa yang cukup besar dan merata di setiap kecamatan , ini juga dapat dilihat dari penurunan jumlah angka putus sekolah. Diasumsikan intervensi program Bantuan Oparasional Sekolah (BOS) untuk SMP dan MTs dan bea siswa bagi kelurga kurang mampu sedikit banyak mempengaruhi peningkatan jumlah siswa SMP atau pendidikan sederajat lainnya.
d. Sekolah Menengah (SMA/SMK) Dari komposisi jumlah siswa SMA dengan SMK belum cukup ideal, dengan perbandingan 73 : 27, dilain pihak tahun 2012 perbandingan ini diharapkan menjadi 60 : 40, hal ini dimaksudkan untuk penyiapan lebih banyak tenaga kerja menengah yang profesional, oleh kerena itu dua tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Solok melalui dana APBD dan APBN terus meningkatkan jumlah SMK di Kabupaten Solok, sedangkan untuk pembangunan USB SMA diharapkan dibiayai dengan sharing dana antara pemerintah propinsi dengan pemerintah Kabupaten. Disamping perbandingan jumlah siswa yang belum ideal, juga diikuti dengan perbandingan jumlah sekolah. Pada tahun 2010 jumlah SMA di Kabupaten Solok sebanyak 19 unit sedangkan SMK 12 unit. Tabel 4 Data Pokok SMA dan SMK Kabupaten Solok Tahun 2008, 2009 Dan 2010 No
Komponen
2008
2009
2010
SMA 1
Sekolah
17
18
19
17
2
Siswa
6.577
6.439
6.218
3
Guru
579
591
626
4
Rombel
195
215
218
6
Lulusan
1.689
1.943
1.931
7
Mengulang
38
107
173
8
Putus Sekolah
30
32
27
10
11
12
2.124
2.142
2.316
218
234
295
SMK 1
Sekolah
2
Siswa
3
Guru
4
Rombel
76
84
94
6
Lulusan
357
275
385
Sumber : Profil Pendidikan Kabupaten Solok 2008-2010
e. Perkembangan APK dan APM Sampai tahun 2010 Kabupaten Solok telah memiliki SD/MI sebanyak 343 sekolah (SD 334 dan MI 11). Sementara jumlah siswa yang tercatat tahun 2010/2011 sebanyak 51.419 siswa, yang tergambar dalam APK SD/MI pada tahun 2010/2011 sebesar 113,46 % dan APM sebesar 96,76.%. Selanjutnya pada jenjang Pendidikan di tingkat SMP dan MTs berjumlah sebanyak 97 sekolah dengan perincian SMP 64 sekolah dan MTs 33
18
sekolah. Jumlah siswa SMP dan MTs pada tahun 2010/2011 sebanyak 18.261 siswa dengan perincian siswa SMP 13.793 dan MTs 4.478 yang tergambar dalam APK SMP/MTs pada tahun 2010/2011 sebesar 84.02 % dan APM sebesar 65.29 %. Pada Jenjang Pendidikan Menengah SMA/MA dan SMK
Jumlah
siswa
pada tahun 2010/2011 berjumlah sebanyak 6.522
siswa dan lulusan sebanyak 2.854 siswa, yang tergambar dalam APK SMA/MA dan SMK pada tahun 2010/2011 sebesar 50,88.% dan APM sebesar 38,60 %. Perkembangan
APK
dan
APM
SMA/SMK/MA perjenjang pendidikan
SD/MI,
SMP/MTs
dan
dari tahun 2008 s/d 2010
sebagaimana tergambar pada data di bawah.
19
Tabel 5 Prosentase Perkembangan APM/APK Kabupaten Solok Tahun 2008, 2009 Dan 2010 No 1
2
Komponen
2008
2009
2010
APM - SD/MI
96.66
96.70
96.76
- SMP/MTs
64.40
64.72
65.29
- SMA/SMK//MA
38.42
38.53
38.60
110.61
111.20
113.46
- SMP/MTs
81.79
82.96
84.02
- SMA/SMK/MA
46.29
48.70
50.88
APK - SD/MI
Sumber : Profil Pendidikan Kabupaten Solok 2008-2010
Apabila digambarkan perkembangan APM dan APK Kabupaten Solok seperti grafik berikut ini :
20
Grafik 1 : Perkembangan APK dan APM SD/MI Di Kabupaten Solok Tahun 2008 s/d 2010 115
110.61
113.46
111.2
110 105 100
96.66
96.7
96.76
95
APK APM
90 85 2008
2009
2010
Grafik II : Perkembangan APK dan APM SMP/MTs di Kabupaten Solok Tahun 2008 s/d 2010 100 81,79 80
64,40
82,96 64,72
84,02 65,29
60
APK
40
APM
20 0 2008
2009
2010
21
Grafik III : Perkembangan APK dan APM SMA, MA dan SMK di Kabupaten Solok Tahun 2008 s/d 2010
60 50 40
46,29 38,42
48,70 38,53
50,88 38,60 APK
30
APM 20 10 0 2008
2009
2010
22
6. Sarana dan Prasarana sekolah. Ruang kelas sebagai wahana untuk melakukan proses belajar mengajar pada jenjang Pendidikan Sekolah Dasar (SD/MI) berjumlah sebanyak 2.066 dengan keadaan fisik 1.209 kondisi baik, 522 kondisi rusak ringan dan 335 rusak berat. Pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) berjumlah 37 ruang kelas dengan keadaan fisik 25 kondisi baik, 8 rusak ringan dan 4 dalam kondisi rusak berat, Total ruangan dan kondisi fisiknya sebagaimana tergambar pada grafik IV.
Grafik IV : Kondisi Fisik Gedung Sekolah SD/MI Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2010/2011 1400
1209
1200 1000 800
SD 522
600
MI 335
400 200
25
8
4
0 Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
Sementara itu untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SD dan MI telah tersedia fasilitas perpustakaan sebanyak 46 buah dan UKS 18 buah. Pada jenjang SMP/MTs Siswa-siswa ditampung pada ruang kelas SMP sebanyak 500 RK dengan kondisi fisik 396 baik, 79 rusak ringan dan 25 rusak berat. MTs berjumlah 33 sekolah yang mempunyai 177 ruang kelas dengan kondisi fisik 109 baik, 60 rusak ringan dan 8 rusak berat, Total ruangan belajar SMP /MTs dengan kondisi fisiknya sebagaimana tergambar pada grafik dibawah ini.
23
Grafik V : Keadaan Gedung SMP/MTs di Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2010/2011 400 350 300 250 200 150 100 50 0
363
SMP 109
MTs 79
60 25
Baik
Rusak Ringan
8
Rusak Berat
Untuk menunjang proses Pembelajaran terdapat fasilitas perpustakaan sebanyak 45 buah ruang, UKS 13 ruang dan laboratorium 58 ruang. Pada tingkat SLTA untuk menampung siswa tersedia ruang kelas sebanyak 716 ruang dimana 535 ruang kondisi baik, 142 ruang rusak ringan dan 39 ruang rusak berat. Ruang kelas tersebut berada pada tingkat SMA sebanyak 239 ruang dengan kondisi fisik 223 ruang baik, 14 ruang rusak ringan dan 2 ruang rusak berat. Tingkat MA sebanyak 69 ruang dengan kondisi fisik 42 ruang baik dan 17 ruang rusak ringan sedangkan 10 ruang rusak berat. Tingkat SMK sebanyak 72 ruang dengan kondisi fisik 63 ruang baik dan 3 ruang rusak ringan sedangkan 6 ruang rusak berat. Total ruang pada SMA/SMK dan MA dengan kondisi fisiknya sebagaimana tergambar pada grafik dibawah.
24
Grafik VI : Keadaan Gedung SMA/MA dan SMK di Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2010/2011 400 350 300 250 200 150 100 50 0
363
SMA MA 109 63
79
SMK 60 3
Baik
Rusak Ringan
25
8
6
Rusak Berat
Selanjutnya untuk menunjang kegiatan belajar mengajar tersedia fasilitas perpustakaan sebanyak 24 buah, lapangan olah raga 6 buah, UKS 5 ruang, laboratorium 58 buah, keterampilan 6 buah, BP 13 buah, serba guna 7 buah, ruang praktek 1 buah.
6. Kelayakan Guru mengajar Guru sebagai human yang akan menstransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik, pada jenjang Pendidikan SD dan MI berjumlah 3.706 orang. Berdasarkan kepada PP 74 Tahun 2008 tentang Guru yang mensyaratkan standar kelayakan guru dengan latar belakang ijazah S.I adalah guru yang layak mengajar, D.II dan D.III dianggap semi layak dan guru latar belakang ijazah D.I atau SLTA adalah tidak layak mengajar, maka kelayakan mengajar guru SD/MI menurut latar belakang Pendidikannya adalah 33,40 % tergolong layak mengajar, 52.83% semi layak dan 13,77 % tergolong tidak layak mengajar. Untuk lebih jelasnya proporsi kelayakan mengajar guru berdasarkan tingkat Pendidikannya dapat dilihat dalam grafik dibawah.
25
Grafik VII : Proporsi Kelayakan Guru di SD/MI di Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2010/2011 2500 1958
2000 1500
1238 SD/MI
1000 510 500 0 Layak
Semi Layak
Tidak Layak
Guru yang mengajar di SMP dan MTs berjumlah sebanyak 1.630 orang. Berdasarkan latar belakang Pendidikannya 77,67 % tergolong layak mengajar (berijazah S1), 15,83 % semi layak ( berijazah D.II ) dan 6,50 % tidal layak mengajar.( berijazah Dibawah.II) terlihat grafik Kelayakan Mengajar Guru pada jenjang Pendidikan SMP/MTs.
Grafik VIII : Proporsi Kelayakan Mengajar Guru SMP/MTs di Kabupaten Solok Tahun 2010/2011 1400
1266
1200 1000 800
SMP/MTs
600 400
258 106
200 0 Layak
Semi Layak
Tidak Layak
Guru yang mengajar di SMA, SMK dan MA sebanyak 879 orang dimana 819.orang (93,17%) layak mengajar (berijazah S1), 42 orang (4,78%) semi layak dan 18 orang (2,05%) tidak layak mengajar, ( berijazah dibawah D.III) Proporsi kelayakan Guru Mengajar dapat dilihat dari table berikut.
26
Grafik IX : Proporsi Kelayakan Guru SMA/MA dan SMK di Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2010/2011 1000
819
800 600 400 200
42
18
Semi Layak
Tidak Layak
0 Layak
SMA/MA dan SMK
7. Rasio siwa ,Guru, kelas dan ruang kelas berikutnya perbandingan antara siswa per sekolah, siswa per kelas, siswa per guru, kelas per ruang kelas dan kelas per guru sebagai berikut: Perbandingan siswa per sekolah terpadat terdapat pada jenjang Pendidikan tingkat SD/MI dengan angka 154 : 1. Hal itu menunjukkan bahwa sekolah di Kabupaten Solok sangat heterogen. Siswa per kelas yang pada saat pembangunan sekolah seharusnya di isi dengan 40 anak, ternyata pada kenyataannya Rasio siswa per kelas di tingkat SD/MI yaitu 22 : 1. Rasio siswa per guru terdapat pada tingkat SD/MI yaitu 14 : 1 besarnya rasio siswa per guru di SD/MI bukan berarti guru SD lebih banyak, karena jumlah ini dinyatakan untuk guru kelas dimana 1 kelas untuk 1 guru. Selanjutnya Kelas / Ruang Kelas adalah 0,98 hal ini berarti, bahwa pada tingkat tersebut masih memerlukan ruang kelas tambahan jika diharapkan jumlah Ruang kelas sama dengan jumlah kelas sehingga tidak ada ruang kelas yang digunakan lebih dari sekali. Kemudian kelas / guru adalah 0,5 menggambarkan masih kurangnya guru pada jenjang SD/MI, gambaran rasio pada tingkat SD/MI dapat dilihat pada tabel grafik dibawah ini.
27
Grafik X : Proporsi Siswa/Sklh, Siswa/Kls, Siswa/Guru, Kls/R.Kls dan Kls/Guru pada SD/MI di Kabupaten Solok Tahun 2008 s/d 2010 2008
2009
2010
200 150
153154154
100 50
25 26 22
0
14 14 14
0,96 0,97 0,98
Sisw/Seklh Siswa/Kelas Siswa/Guru Kelas/R. Kelas
0,50,50,5 Kelas/Guru
Berikutnya perbandingan antara siswa per sekolah, siswa per kelas, siswa per guru, kelas per ruang kelas dan kelas per guru pada jenjang SMP/MTs dapat digambarkan sebagai berikut : Pada tahun 2010 rasio siswa per sekolah pada jenjang Pendidikan di tingkat SMP/MTs berada pada 188. Kemudian siswa per kelas yang pada saat pembangunan sekolah seharusnya di isi dengan 40 anak, ternyata pada kenyataannya Rasio siswa per kelas di tingkat SMP/MTs yaitu 27 siswa. Rasio siswa per guru terdapat pada tingkat SMP/MTs yaitu 11:1 kecilnya rasio siswa per guru di SMP/MTs bukan berarti guru pada SMP/MTs berlebih, karena jumlah ini menyatakan rata di Kabupaten 1 orang guru mengajar untuk 30 orang anak untuk 11 bidang studi tertentu. Selanjutnya Kelas/ Ruang Kelas adalah 0,94. Hal ini berarti pada tingkat tersebut tidak memerlukan ruang kelas tambahan, namun pada sekolah tertentu yang masih melaksanakan belajar pagi dan sore masih memerlukan tambahan ruang belajar jika diharapkan jumlah ruang kelas sama dengan jumlah kelas pada sekolah tersebut, sehingga tidak ada ruang kelas digunakan lebih dari sekali. Kemudian kelas / guru adalah 0,33 menggambarkan masih kurangnya guru pada jenjang SMP/MTs, gambaran rasio pada tingkat SMP/MTs dapat dilihat pada tabel grafik di bawah ini :
28
Grafik XI : Proporsi Siswa/Sklh, Siswa/Kls, Siswa/Guru, Kls/R.Kls dan Kls/Guru pada SMP/MTs di Kabupaten Solok Tahun 2008 s/d 2010 2008 250
204 203
2009
2010
188
200 150 100 26 27 27
50
11 12 11
0,910,920,94
0,330,330,33
0 Sisw/Seklh
Siswa/Kelas
Siswa/Guru
Kelas/R. Kelas
Kelas/Guru
Berikutnya perbandingan antara siswa per sekolah, siswa per kelas, siswa per guru, kelas per ruang kelas dan kelas per guru pada jenjang Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga SMA/SMK/MA dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada tahun 2010 rasio siswa per sekolah pada jenjang Pendidikan di tingkat SMA/SMK/MA dengan angka 257. Kemudian siswa per kelas yang pada saat pembangunan sekolah seharusnya di isi dengan 40 anak, ternyata pada kenyataannya Rasio siswa per kelas di tingkat SMA/SMK/MA yaitu 30.
Rasio siswa per guru terdapat pada tingkat SMA/SMK/MA yaitu 12. Kecilnya rasio siswa per guru di SMA/SMK/MA bukan berarti guru pada SMA/SMK/MA berlebih, karena jumlah ini menyatakan rata di Kabupaten 1 orang guru mengajar untuk 30 orang anak untuk 11 bidang studi tertentu.
Selanjutnya Kelas/ Ruang Kelas adalah 0,94. Hal ini berarti, bahwa pada tingkat tersebut masih memerlukan ruang kelas tambahan pada sekolah tertentu yang masih melaksanakan belajar pagi dan sore masih memerlukan tambahan ruang belajar jika diharapkan jumlah ruang kelas sama dengan jumlah kelas pada sekolah tersebut, sehingga tidak ada ruang kelas digunakan lebih dari sekali.
Kemudian kelas / guru adalah 0,33 menggambarkan masih kurangnya guru pada jenjang SMA/SMK/MA, gambaran rasio pada tingkat SMA/SMK/MA dapat dilihat pada tabel grafik di bawah ini :
29
Grafik XII : Proporsi Siswa/Sklh, Siswa/Kls, Siswa/Guru, Kls/R.Kls dan Kls/Guru pada SMA, MA dan SMK di Kabupaten Solok Tahun 2008 s/d 2010 2008 300
2009
2010
256 259 257
250 200 150 100 32 31 30
50
14 13 12
0 Sisw/Seklh
Siswa/Kelas
Siswa/Guru
0.910.920.94 Kelas/R. Kelas
0.330.330.33 Kelas/Guru
30
BAB III ISU-SU PENTING PENYELENGGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan pelayanan dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga sebagai berikut : a. Belum tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD bermutu dan berkesetaraan di Kabupaten Solok. b. Belum terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan. c. Belum tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang
bermutu,
relevan
dan
berkesetaraan
untuk
semua
kecamatan. d. Belum tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan Non Formal dan Informal, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. e. Belum ada system dan tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya pelayanan prima pendidikan. f.
Belum tersedia dan terjangkaunya layanan pembinaan yang bermutu bidang pemuda dan olah raga di Kabupaten Solok.
Untuk
mengatasi
permasalahan
tersebut
diatas
maka
disusun
perencanaan dengan menggunakan indikator – indikator sebagai berikut : a. APK PAUD Kabupaten Solok mencapai 67 % b. Seluruh satuan pendidikan anak usia dini formal menerapkan system
pembelajaran
(kejujuran,kepedulian,tanggung
yang jawab
membangun dan
karakter
toleransi)
dan
menyenangkan bagi anak. c. APM SD/MI Kabupaten Solok mencapai 98,00 % d. APK SMP/MTs dan Paket B Kabupaten Solok mencapai 94,02 %. e. APM SMP/MTs dan Paket B Kabupaten Solok mencapai 85%.
31
f.
Seluruh kepala sekolah dan guru telah memenuhi kualifikasi pendidikan S1/D4, untuk pengawas kualifikasi minimal pendidikan S2.
g. Sekurang-kurangnya 15% SD/SDLB/MI dan 27 % SMP/MTs terakreditasi minimal B. h. Meningkatnya tingkat efisiensi internal yang ditandai dengan meningkatnya angka melanjutkan minimal 95 % dan menurunnya angka putus sekolah maksimal 1 % untuk jenjang pendidikan dasar. i.
Seluruh
satuan
pendidikan
SD/SDLB/MI
dan
SMP/MTs
menerapkan pembelajaran berakarakter j.
APK SLTA Kabupaten Solok mencapain 60 %.
k. Sekurang-kurangnya 95 % SMA/MA berakreditasi, dan 40 % berakreditasi B l.
Sekurang-kurangnya 90 % SMK berakreditasi, dan 30 %-nya berakreditasi minimal B.
m. Seluruh kepala sekolah dan pengawas SMA/MA dan SMK mengikuti pelatihan professional berkelanjutan. n. Sekurang-kurangnya 98 % guru SMA/MA dan SMK berkualifikasi S1/D4, dan sekurang-kurangnya 90 % bersertifikat Profesi Pendidik o. Seacara
bertahap
SMK
menyediakan
layanan
pembinaan
pengembangan kewirausahaan. p. Meningkatnya tingkat efisien internal yang ditandai dengan meningkatnya angka melanjutkan minimal 95 % dan menurunnya angka putus sekolah maksimal 0,1% untuk jenjang pendidikan menengah. q. Seluruh
satuan
pendidikan
SMA/MA/SMK
menerapkan
pembelajaran yang membangun karakter. r.
Sekurang-kurangnya 30 % program keahlian lembaga kursus dan pelatihan berakreditasi dan 25% lulusan program kecakapan hidup (PKH) bersertifikat kompetensi.
s. Sekurang-kurangya 50% telah mengutamakan gender dalam pendidikan.
32
t.
Sekurang-kurangnya 50% memeberikan layanan faslitas parenting education.
u. Seluruh penyelenggara fungsi pendidikan di jajaran
Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok mengacu kepada Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tahun 2011-2015. v. Seluruh jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok melaksanakan Standar Pelayanan Minimal Agar terlaksananya program dengan indikator tersebut diatas, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : I. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) a. Penyediaan pendidik PAUD berkompeten yang merata meliputi pemenuhan guru TK/RA berkompeten dan penyediaan tutor PAUD non formal berkompeten. b. Penyediaan manajemen PAUD berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi. c. Penyediaan dan Pengembangan system pembelajaran, data dan informasi
berbasis
riset
dan
standar
mutu
PAUD,
serta
keterlaksanaan akreditasi PAUD. d. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan system pembelajaran TK berkualitas yang merata. e. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan TK berkualitas yang merata. f.
Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran PAUD Non Formal berkualitas yang merata.
II. Pendidikan Dasar (SD dan SMP) Untuk menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan dengan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :
33
a. Penyediaan pendidikan dasar berkompeten yang merata meliputi pemenuhan guru SD/SDLB/MI dan SMP/MTs serta tutor paket A dan Paket B berkompeten. b. Penyediaan manajemen SD/SDLB/MI dan SMP/MTs serta paket a dan Paket B berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala sekolh dan pengawas pada SD/SDLB dan MI; c. Penyediaan dan pengembangan system pembelajaran dan standar
mutu
pendidikan
dasar,
serta
keterlaksanaan
akreditasi pendidikan dasar. d. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk SD/SDLB/MI dan SMP/MTs yang berkualitas. e. Penyediaan meningkatkan
subsidi
pembiayaan
keterjangkauan
pendidikan layanan
untuk
pendidikan
SD/SDLB/MI dan SMP/MTs’ f.
Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran Paket A dan B’
III.
Pendidikan Menengah (SMA/SMK) Untuk tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah
yang bermutu, relevan dan berkesetaraan dicapai dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Penyediaan
pendidik pendidikan menengah berkompeten yang
meliputi pemenuhan guru SMA/MA/SMK serta tutor Paket C berkompeten. b. Penyediaan
manajemen
SMA/MA/SMK
serta
Paket
C
berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala sekolah pengawas dan tenaga administrasi. c. Penyediaan dan pengembangan system pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu pendidikan menengah serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan menengah.
34
d. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan system pembelajaran SMA/MA berkualitas yang merata. e. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan system pembelajaran SMK berkualitas yang berbasis keunggulan lokal dan relevan dengan kebutuhan daerah yang merata. f.
Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SMA/MA/SMK berkualitas yang merata.
g. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran Paket C yang berkualitas.
IV.
Pendidikan Non Formal Agar tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan Non Formal
berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut : a. Penyediaan tutor berkompeten yang merata meliputi pemenuhan tutor keaksaraan fungsional dan pendidikan kecakapan hidup. b. Penyediaan dan pengembangan system pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu pendidikan keaksaraan fungsional, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan keorangtuaan (parenting education), serta keterlaksanaan akreditasi satuan pendidikan penyelenggara pendidikan Non Formal. c. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran pendidikan orang dewasa berkualitas yang merata. V.
Sistem dan Tata Kelola Tersedianya system tata kelola yang handal dalam menjamin
terselenggaranya layanan prima pendidikan, pemuda dan olahraga
35
Kabupaten Solok, dicapai dengan
menggunakan
langkah-langkah
sebagai berikut : a. Penguatan koordinasi, sinkronisasi dan sinergi antar penyelenggara pendidikan dan Jajaran Pendidikan. b. Penguatan pengendalian dan pengawasan penerapan system pendidikan, pemuda dan olah raga kabupaten Solok.
VI.
Pemuda dan Olahraga Untuk menjamin terselenggaranya layanan prima
pemuda dan
olahraga Kabupaten Solok, dicapai dengan menggunakan strategi : a. Penyediaan pan peningkatan pembinaan cabang – cabang olahraga di sekolah. b. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana olahraga yang berbasis keunggulan lokal dan relevan dengan kebutuhan daerah yang merata c. Peningkatan pengembangan usaha pemuda dan pemberdayaan pemuda.
36
BAB IV VISI , MISI DAN TUJUAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA, DAN OLAHRAGA
A. VISI DAN MISI “Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Untuk Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Berkarakter Dan Memiliki Daya Saing” Sumber daya manusia cerdas yang dimaksud dalam visi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok yaitu Cerdas Spritual, Cerdas Emosional dan Sosial, Cerdas Intelektual dan Cerdas Kinestetis dan Estetis. Cerdas Spiritual yaitu beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, budi pekerti luhur dan kepribadian unggul. Cerdas Emosional dan Sosial adalah beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial : a. membina dan memupuk hubungan timbal balik b. demokratis c. empatik dan simpatik d. menjunjung tinggi hak asasi manusia e. ceria dan percaya diri f.
menghargai kebhinekaan dalam masyarakat dan bernegara
g. berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga Negara. Cerdas Intelektual adalah beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif, inovatif dan imajinatif.
37
Cerdas Kinestetis dan estetis adalah beraktualisasi diri melalui olahraga untuk mewujudkan insane yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil dan trengginas. Beraktualisasi diri melalui kreasi dan apresiasi terhadap seni untuk membentuk insan yang berbudi luhur dan santun. Aktualisasi insan adiraga dan seni. Sumber manusia yang berkarakter adalah insan manusia yang memiliki watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak yang memiliki nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif,
cinta
damai,
gemar
membaca,
peduli
lingkungan, peduli social dan tanggung jawab. Sedangkan untuk insane manusia yang memiliki daya saing adalah: 1.
berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan
2.
bersemangat juang tinggi
3.
mandiri
4.
pantang menyerah
5.
pembangunan dan pembina jejaring
6.
bersahabat dengan perubahan
7.
inovatif dan menjadi agen perubahan
8.
produktif
9.
sadar mutu
10.
berorientasi global
11.
pembelajaran sepanjang hayat
12.
menjadi rahmat bagi semesta alam.
Untuk mencapai visi di atas maka di rumuskan misi sebagai berikut: 1.
Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan.
2.
Memperluas keterjangkauan layanan pendidikan.
3.
Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan.
38
4.
Mewujudkan kesetaraan dalam memeperoleh layanan pendidikan.
5.
Menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.
6.
Meningkatkan kualitas serta pembinaan pemuda dan olahraga.
B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS TAHUN 2011-2015 Untuk merealisasikan visi dan misi pembangunan pendidikan, pemuda dan olahraga di Kabupaten Solok dirumuskan tujuan dan sasaran strategis tahun 2011-2015 yang lebih jelas menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Dengan demikian tujuan dan sasaran strategis tersebut diharapkan mendukung terwujudnya kondisi yang diharapkan pada akhir tahun 2015 yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Solok Tahun 2011-2015, yaitu: 1.
memantapkan
akses
dan
partisipasi
masyarakat
terhadap
pendidikan formal, informal dan non formal, 2.
mengembangkan pendidikan Non formal dan Informal di tengah masyarakat,
3.
Peningkatan mutu, daya saing dan relevansi pendidikan dengan menerapkan "Pendidikan Berkarakter" berbasis "Potensi personal" pada "sekolah efektif",
4.
Peningkatan peran serta semua komponen masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan,
5.
Pembinaan kepemudaan dan peningkatan prestasi olahraga.
Pembangunan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga di Kabupaten Solok juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan dan menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. II. Tujuan Strategis Tujuan strategis pembangunan pendidikan, pemuda dan olah raga tahun 2011-2015 di Kabupaten Solok dirumuskan berdasarkan jenjang layanan
39
pendidikan dan sistem tata kelola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan prima sebagaimana yang dikhendaki dalam rumusan visi dan misi pembangunan pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Solok. Dengan demikian tujuan strategis tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya dan terjangkaunya layanan PAUD bermutu dan berkesetaraan di Kabupaten Solok. 2. Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua kecamatan. 3. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan untuk semua kecamatan. 4. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan Non Formal dan Informal , bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. 5. Tersedianya system dan tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya pelayanan prima pendidikan. 6. Tersedia dan terjangkaunya layanan pembinaan yang bermutu bidang pemuda dan olah raga di Kabupaten Solok.
III. Sasaran Strategis 2011-2015 Tujuan starategis pembangunan pendidikan pemuda dan olahraga diatas dijabarkan kedalam sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada akhir tahun 2015. Sasaran strategis untuk tiap tujuan strategis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis 1: a. APK PAUD Kabupaten Solok mencapai 67 % b. Seluruh satuan pendidikan anak usia dini formal menerapkan system
pembelajaran
(kejujuran,kepedulian,tanggung
yang jawab
membangun dan
karakter
toleransi)
dan
menyenangkan bagi anak. 2. Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis 2 a. APM SD/MI Kabupaten Solok mencapai 98,00 % b. APK SMP/MTs dan Paket B Kabupaten Solok mencapai 94,02 %.
40
c. APM SMP/MTs dan Paket B Kabupaten Solok mencapai 85%. d. Seluruh kepala sekolah dan guru telah memenuhi kualifikasi pendidikan S1/D4, untuk pengawas kualifikasi minimal pendidikan S2. e. Sekurang-kurangnya 15% SD/SDLB/MI dan 27 % SMP/MTs terakreditasi minimal B. f.
Meningkatnya tingkat efisiensi internal yang ditandai dengan meningkatnya angka melanjutkan minimal 95 % dan menurunnya angka putus sekolah maksimal 1 % untuk jenjang pendidikan dasar.
g. Seluruh
satuan
pendidikan
SD/SDLB/MI
dan
SMP/MTs
menerapkan pembelajaran berakarakter 3. Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis 3 a. APK SLTA Kabupaten Solok mencapain 60 %. b. Sekurang-kurangnya 95 % SMA/MA berakreditasi, dan 40 % berakreditasi B c. Sekurang-kurangnya 90 % SMK berakreditasi, dan 30 %-nya berakreditasi minimal B. d. Seluruh kepala sekolah dan pengawas SMA/MA dan SMK mengikuti pelatihan professional berkelanjutan. e. Sekurang-kurangnya 98 % guru SMA/MA dan SMK berkualifikasi S1/D4, dan sekurang-kurangnya 90 % bersertifikat Profesi Pendidik f.
Seacara
bertahapSMK
menyediakan
layanan
pembinaan
pengembangan kewirausahaan. g. Meningkatnya tingkat efisien internal yang ditandai dengan meningkatnya angka melanjutkan minimal 95 % dan menurunnya angka putus sekolah maksimal 0,1% untuk jenjang pendidikan menengah. h. Seluruh
satuan
pendidikan
SMA/MA/SMK
menerapkan
pembelajaran yang membangun karakter. 4. Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis 4
41
a. Sekurang-kurangnya 30 % program keahlian lembaga kursus dan pelatihan berakreditasi dan 25% lulusan program kecakapan hidup (PKH) bersertifikat kompetensi. b. Sekurang-kurangya 50% telah mengutamakan gender dalam pendidikan. c. Sekurang-kurangnya 50% memeberikan layanan faslitas parenting education. 5. Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis 5 a. Seluruh penyelenggara fungsi pendidikan di jajaran
Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok mengacu kepada Renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tahun 2011-2015. b. Seluruh jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok melaksanakan Standar Pelayanan Minimal 6. Sasaran a untuk mencapai tujuan strategis 6 C.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan Renstra Dinas Pendidikan
Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Solok Tahun 2011-2015 dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, tujuan pembangunan pendidikan, pemuda dan olahraga tahun 2011-2015 serta mengacu kepada RPJMD kabupaten Solok 2011-2015 dan evaluasi capaian pembangunan pendidikan sampai tahun 2010. Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan melalui pencapaian sasaran-sasaran strategis dari
tujuan
tersebut.
Tiap
strategi
menjelaskan
komponen-komponen
penyelenggaraan layanan pendidikan yang harus disediakan untuk mencapai sasaran strategis dari tiap tujuan strategis. Komponen-komponen tersebut meliputi pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, system pembelajaran, data dan informasi, serta system dan prosedur yang bermutu. 1. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 1 Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD bermutu dan berkesetaraan dicapai dengan menggunakan sebagai berikut :
42
g. Penyediaan pendidik PAUD berkompeten yang merata meliputi pemenuhan guru TK/RA berkompeten dan penyediaan tutor PAUD non formal berkompeten. h. Penyediaan manajemen PAUD berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi. i.
Penyediaan dan Pengembangan system pembelajaran, data dan informasi
berbasis
riset
dan
standar
mutu
PAUD,
serta
keterlaksanaan akreditasi PAUD. j.
Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan system pembelajaran TK berkualitas yang merata.
k. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan TK berkualitas yang merata. l.
Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran PAUD Non Formal berkualitas yang merata.
Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T1 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut : Tabel 1. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T1
No
Kondisi Awal (2010)
Sasaran Strategis
Tahun 2011 (%)
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
2015 (%)
23
30
40
50
60
67
10
15
25
35
45
60
3
15
25
35
45
60
1
APK PAUD
2
Persentase S1/D4
3
Persentase Guru TK/RA bersertifikat
4
Persentase tutor mengikuti PPB
PAUD Non Formal
65
70
75
80
90
100
5
Persentase satuan pendidikan PAUD menerapkan system pembelajaran yang berkarakter
40
55
60
65
70
75
Guru
TK/RA
Berkualitas
43
2. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 2 Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan dengan menggunakan strategi sebagai berikut : g. Penyediaan pendidikan dasar berkompeten yang merata meliputi pemenuhan guru SD/SDLB/MI dan SMP/MTs serta tutor paket A dan Paket B berkompeten. h. Penyediaan manajemen SD/SDLB/MI dan SMP/MTs serta paket a dan Paket B berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala sekolh dan pengawas pada SD/SDLB dan MI; i.
Penyediaan dan pengembangan system pembelajaran dan standar
mutu
pendidikan
dasar,
serta
keterlaksanaan
akreditasi pendidikan dasar. j.
Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk SD/SDLB/MI dan SMP/MTs yang berkualitas.
k. Penyediaan meningkatkan
subsidi
pembiayaan
keterjangkauan
pendidikan layanan
untuk
pendidikan
SD/SDLB/MI dan SMP/MTs’ l.
Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran Paket A dan B’
Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T2 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut : Tabel 2. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T2
No
Sasaran Strategis
Kond isi Awal (2010 )
Tahun 2011 (%)
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
2015 (%)
1
APK SD/SDLB/MI/ Paket A
113,46
113,76
114,16
114,50
114,75
115
2
APM SD/SDLB/MI/ Paket A
96,76
96,96
97,16
97,36
96,56
98
44
3
Persentase Pengawas SD/SDLB /MI mengikuti PPB
30,10
50,00
60,00
75,00
100
100
4
Persentase Kepala Sekolah SD/SDLB/MI mengikuti PPB
35,75
60,00
75,00
85,00
100
100
5
Persentase satuan pendidikan SD/SDLB/MI menerapkan system pembelajaran yang membangun karakter
0
10,00
30,00
50,00
75,00
100
6
Persentase Peserta SD/SDLB/MI putus sekolah
didik
1,70
1,50
1,30
1,00
0,90
0,70
7
Persentase Lulusan SD/SDLB/MI yang melanjutkan ke SMP/MTs
95,00
95,50
96,00
96,50
97,00
97,50
8
Persentase berakreditasi
SD/SDLB/MI
51,87
72,04
86,45
100
100
100
9
Persentase SD/SDLB/MI berakreditasi minimal B
31,70
43,22
57,63
72,04
86,45
100
10
Persentase SD/SDLB/MI memiliki fasilitas internet dan menerapkan epembelajaran
10,00
15,00
20,00
35,00
50,00
55
11
Persentase Guru berkualifikasi S1/D4
SD/SDLB
75,00
90,00
100
100
100
100
12
Persentase bersertifikat
SD/SDLB
85
90
100
100
100
100
2015 (%)
No
Guru
Sasaran Strategis
Kond isi Awal (2010 )
Tahun 2011 (%)
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
13
APK SMP/MTs/ Paket B
84,02
90,50
91,60
92,90
94,80
98
14
APM SMP/MTs/ Paket B
65,29
80,00
85,00
86,00
89,00
85
15
Persentase Pengawas Paket B mengikuti PPB
SMP/MTs/
80,00
80,00
85,00
86,00
89,00
90
16
Persentase Kepala Sekolah SMP/MTs/ Paket B mengikuti PPB
10,00
15,00
30,00
50,00
75,00
88,00
45
17
Persentase satuan pendidikan SMP/MTs/ Paket B menerapkan system pembelajaran yang membangun karakter
0
15,00
25,00
35,00
50,00
75,00
18
Persentase Peserta didik SMP/MTs/ Paket B putus sekolah
1,89
1,60
1,50
1,40
1,20
1,00
19
Persentase Lulusan SMP/MTs/ Paket B yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK
94,00
94,00
95,00
96,00
98,00
99,00
20
Persentase SMP/MTs/ berakreditasi
Paket
B
66,80
80,00
86,00
89,00
96,00
98,00
21
Persentase SMP/MTs/ berakreditasi minimal B
Paket
B
20,00
22,60
26,80
32,20
34,50
38,00
22
Persentase SD/SDLB/MI memiliki fasilitas internet dan menerapkan epembelajaran
8
15
37
49
58
64
23
Persentase Guru berkualifikasi S1/D4
SD/SDLB
70,00
75,00
79,00
85,00
90,00
95,60
24
Persentase
SD/SDLB
45,00
65,00
78,00
86,00
90,00
100
Guru
bersertifikat
3. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 3 Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut : a. Penyediaan pendidik pendidikan menengah berkompeten yang meliputi pemenuhan guru SMA/MA/SMK serta tutor Paket C berkompeten. b. Penyediaan
manajemen
SMA/MA/SMK
serta
Paket
C
berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala sekolah pengawas dan tenaga administrasi. c. Penyediaan dan pengembangan system pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu pendidikan menengah serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan menengah.
46
d. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan system pembelajaran SMA/MA berkualitas yang merata. e. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan system pembelajaran SMK berkualitas yang berbasis keunggulan lokal dan relevan dengan kebutuhan daerah yang merata. f.
Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SMA/MA/SMK berkualitas yang merata.
g. Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran Paket C yang berkualitas. Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T3 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut : Tabel 3. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T3
No
Sasaran Strategis
Kondisi Awal (2010)
Tahun 2011 (%)
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
2015 (%)
1
APK SMA/MA/SMK /Paket C
50,88
60,00
60,25
60,50
60,60
60,70
2
APM SMA/MA/SMK /Paket C
38,60
39,10
39,50
39,80
40,10
40,50
3
Persentase SMA/MA berakreditasi
25,00
50,00
60,00
75,00
90,00
100
4
Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B
20,00
50,00
60,00
70,00
80,00
100
5
Persentase SMA/MA/SMK memiliki internet dan menerapkan epembelajaran
20,00
35,00
50,00
65,00
80,00
90
6
Persentase Guru berkualifikasi S1/D4
SMA/MA
98,00
99,00
100
100
100
100
7
Persentase bersertifikat
SMA/MA
80,00
85,00
92,00
94,00
97,00
100
Guru
47
8
No
Persentase SMK berakreditasi
0 Kondisi Awal (2010)
Sasaran Strategis
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
Tahun 2011 (%)
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
2015 (%)
9
Persentase SMK diatas B
berakreditasi
0
40,00
50,00
60,00
70,00
90,00
10
Persentase SMK bersertifikasi ISO 9001:2008
0
3
5
7
9
11
11
Persentase Guru berkualifikasi S1/D4
98
99,00
100
100
100
100
12
Persentase Guru SMK bersertifikat
13
Persentase Kepala Sekolah SMA/MA/SMK mengikuti Pelatihan professional Berkelanjutan
60,00
70,00
80,00
90,00
100
100
14
Persentase Pengawas SMA/MA/ SMK mengikuti Pelatihan professional Berkelanjutan
10,00
20,00
40,00
50,00
55,00
75,00
15
Persentase satuan pendidikan SMA/MA/SMK menerapkan system pembelajaran yang membangun karakter
25,00
50,00
75,00
100
100
100
16
Persentase SMA/MA/SMK memiliki keunggulan berbasis lokal
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
75,00
17
Rasio kesetaraan SMA/MA/SMK/Paket C
70,00
75,00
85,00
90,00
92,00
95
SMK
gender
4. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 4 Tersedia
dan
berkelanjutan
terjangkaunya yang
layanan
pendidikan
berkesetaraan, bermutu dan
orang
dewasa
relevan dengan
kebutuhan masyarakat, dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut :
48
d. Penyediaan tutor berkompeten yang merata meliputi pemenuhan tutor keaksaraan fungsional dan pendidikan kecakapan hidup. e. Penyediaan dan pengembangan system pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu pendidikan keaksaraan fungsional, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan keorangtuaan (parenting education), serta keterlaksanaan akreditasi satuan pendidikan penyelenggara pendidikan Non Formal. f.
Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk penerapan system pembelajaran pendidikan orang dewasa berkualitas yang merata. Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis
T4 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut : Tabel 4. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T4
Kondisi Awal (2010)
Tahun
No
Sasaran Strategis
1
Tingkat Literasi Penduduk Usia ≥ 15 Tahun
2
Persentase keahlian Berakreditasi
Program LKP
3
6
11
17
24
30
3
Persentase yang mengarusutamakan Gender
5
14
23
32
41
50
4
Persentase menerapkan parenting education
0
10
20
30
40
50
5
Persentase lulusan program kecakapan hidup bersertifikat kompetensi
0
3
6
11
17
25
2011 (%)
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
2015 (%)
96.00 96,25 96,50 96,75 97,00 97,25
49
5. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 5 Tersedianya
system
tata
kelola
yang
handal
dalam
menjamin
terselenggaranya layanan prima pendidikan, pemuda dan olahraga Kabupaten Solok, dicapai dengan menggunakan strategi : c. Penguatan koordinasi, sinkronisasi dan sinergi antar penyelenggara pendidikan dan Jajaran Pendidikan. d. Penguatan pengendalian dan pengawasan penerapan system pendidikan, pemuda dan olah raga kabupaten Solok. Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis T5 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut : Tabel 5. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T5
No
Sasaran Strategis
1
Persentase Lembaga yang mengacu pada renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dalam penyelenggaraan fungsi pendidikan, pemuda dan olahraga
2
3
Kondi si Awal (2010)
Tahun 201 1 (%)
201 2 (%)
2013 2014 (%) (%)
201 5 (%)
0
30
75
100
100
100
Persentase jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang mengacu pada renstra Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
0
30
50
80
100
100
Proporsi jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang melaksanakan SPM
0
10
25
50
75
100
50
Pendidikan
6. Strategi pencapaian Tujuan Strategis 6 Tersedianya
system
tata
kelola
yang
handal
dalam
menjamin
terselenggaranya layanan prima pemuda dan olahraga Kabupaten Solok, dicapai dengan menggunakan strategi : d. Penyediaan pan peningkatan pembinaan cabang – cabang olahraga di sekolah. e. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana olahraga yang berbasis keunggulan lokal dan relevan dengan kebutuhan daerah yang merata f.
Peningkatan pengembangan usaha pemuda dan pemberdayaan pemuda. Kerangka berpikir penerapan strategi pencapaian tujuan strategis
T6 yang dikaitkan dengan program dan kegiatan pembangunan pemuda dan olahraga di kabupaten Solok dijabarkan pada gambar berikut : Tabel 6. Pentahapan pencapaian sasaran strategis dari tujuan strategis T6
No
Sasaran Strategis
1
Pembinaan cabang olharaga di sekolah
2
Kondisi Awal (2010)
Tahun 2011 (%)
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
2015 (%)
15
20
24
40
60
100
Peningkatan Kualitas Guru Olahraga
5
25
50
65
80
100
3
Peningkatan Olahraga
0
0
2
4
6
8
4
Pemberdayaan Pemuda
10
20
30
40
55
70
5
Pengembangan
0
5
15
30
45
75
Sarana
usaha
51
pemuda
Strategi umum sebagaimana dirumuskan diatas kemudian dijabarkan lebih lanjut kedalam arah kebijakan Dinas pendidikan pemuda dan olahraga periode lima tahun yang akan datang. Arah kebijakan pembangunan pendidikan pemuda dan olah raga tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan Kualifikasi dan Sertifikasi Pendidik melalui : (1) peningkatan system rekrutmen guru berkualifikasi S1/D4 yang berkompeten; (2) pemberian bantuan untuk meningkatkan kualifikasi guru menjadi S1/D4; (3) penertiban penyelenggaraan sertifikasi pendidik sesuai dengan peraturan perundangan, dan (5) peningkatan peran perguruan tinggi dalam pembinaan profesionalisme guru berkelanjutan melalui kegiatan KKG/MGMP. 2. Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah melalui : (1) penyelenggaraan diklat manajemen dan kepemimpinan yang berkualitas untuk kepala sekolah dan diklat pengawasan yang berkualitas bagi pengawas sekolah; (2) Revitalisasi organisasi profesi tenaga kependidikan MKKS/MKPS; dan (3) mendorong Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Solok untuk menyediakan tenaga aministrasi sekolah di setiap sekolah dasar. 3. Penerapan Pendidikan Akhlak Mulia dan Karakter Bangsa dilaksanakan melalui
(1)
penanaman
dan
penguatan
pendidikan
moral
yang
mengintegrasikan muatan agama, budi pekerti, kebanggagaan warga Negara, peduli kebersihan, peduli lingkungan dan peduli ketertiban dalam penyelenggaraan pendidikan; (2) pengembangan kurikulum pendidikan yang memberikan muatan soft skiils
yang meningkatkan akhlak mulia dan
menumbuhkankarakter berkebangsaan dan bernegara; (3) Menumbuhkan budaya peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ketertiban melalui pembelajaran aktif di lapangan; (4) penguatan pendidikan kepanduan/ keoramukaan dan keolahragaan; dan (5Z) penilaian prestasi keteladanan peserta didik yang mempertimbangkan aspek akhlak mulia dan karakter berbangsa dan bernegara. 4. Pengembangan Pendidikan yang bias membentuk Manusia Berjiwa Kreatif, Inovatif, Sportif dan Wirausaha
melalui: (1) Pengkajian dan
52
penyempurnaan kurikulum pendidikan dan pelatihan agar lebih berorientasi pada pembentukan kreativitas dan kewirausahaan peserta didik sedini mungkin; (2) peningkatan kualitas pendidikan yang mendukung penciptaan kreativitas dan keweirausahaan pada peserta didik sedini mungkin; (3) menciptakan akses pertukaran informasi dan pengetahuan ekonomi kreatif antar penyelenggara pendidikan; (4) peningkatan jumlah dan perbaikan kualitas dan lembaga pendidikan dan pelatihan formal dan informal yang mendukung penciptaan insankreatif dalam pengembangan ekonomi kreatif; (5) menciptakan keterhubungan dan keterpaduan antara lulusan pendidikan tinggi dan sekolah menengah kejuruan yang terkait dengan kebutuhan pengembangan ekonomi kreatif; (6) mendorong para wirausahawan sukses untuk berbagi pengalaman dan keahlian di institusi pendidikan dasar hingga pendidikan menegah dalam pengembangan ekonomi kreatif. 5. Penguatan Sistem Evaluasi, Akreditasi dan Sertifikasi Pendidik melalui : (1) penyempurnaan system penguian dan penilaian pendidikan termasuk penjaminan keterpaduan pengujian dan penilaian pendidikan antar jenjang pendidikan; (2) penguatan system akreditasi satua/program pendidikan; dan (3) penguatan system sertifikasi kompetensi kelulusan. 6. Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Sarana dan Prasarana Pendidikan Mengacu pada Standar Pendidikan Nasional Pendidikan melalui (1) penuntasan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak; (2) pengadaan laboratorium, perpustakaan, dan workshop; (3) pembangunan ruang kelas baru dan unit sekolah baru. 7. Penguatan dan Perluasan Pemanfaatnan TIK di bidang Pendidikan melalui:
(1)
penyediaan
sarana
dan
prasarana
TIK
serta
muatan
pembelajaran berbasis TIK untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan; (2) pengembangan e-manajemen, epelaporan dan e-layanan untuk meningkatkan efektifitas tata kelola danlayanan public; (3) pengembangan system pengelolaan pengetahuan untuk mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga pendidik; (4) pengembangan pusat sumber belajar berbasis TK pada pendidikan dasar dan menegah; dan (5) peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK.
53
8. Rasionalisasi Pendanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat melalui (1) pemetaan struktur pendidikan setiap jnjang pendidikan dengan memperhatikan keragaman kecamatn; (2) pengaturan system pembiayaan pendidikan yang mantap dan proporsional dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat; (3) peningkatan keberpihakan bantuan pendidikankepada peserta didik berasal dari keluarga kurang mampu; dan (4) peningkatan bantuan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada jenjang pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatakan daya saing. 9. Penguatan Kemitraan Strategis antara Dunia Pendidikan dengan Masyarakat dan
Dunia Usaha melalui (1) peningkatan public private
partnership untuk bidang pendidikan; (2) peningkatan pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR)
untuk bidang pendidikan; (3)
pembentukan system yang mengatur kemitraan sinergis dengan organisasi kemasyarakatan
seperti
organisasi profesi;
(4)
penyelenggaraan pengembangan
satuan
mekanisme
pendidikan kemitraan
dengan antara
pemerintah, lembaga pendidikan dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas; (5) mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan khususnya yang terkait dengan kebutuhan SDM; (6) pemanfaatan potensi yang ada di masyarakat, dunia usaha dan dunia industri untuk berperan serta dalam peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan. 10. Penguatan dan Perluasan Pendidikan Nonformal dan Informal melalui (1) penguatan perluasan program pembelajaran langsung di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM); (2) penguatan dan perluasan pendidikan kecakapan hidup untuk warga usia sekolah yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah dan bagi usia dewasa; (3) penguatan dan perluasan buadaya baca melalui penyediaan taman bacaan, bahan bacaan dan sumber informasi lain yang mudah, murah dan merata serta sarana pendukungnya; (4) penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan informal untuk mengurangi disparitas antargender; dan (5) pemberian fasilitasi pelaksanaan peningkatan pengetahuan dan pendidikan pengasuhan anak.
54
11. Penyelarasan Pendidikan dengan Kebutuihan Dunia Usaha dan Dunia Industri melalui : (1) penyelarasan rencana pengembangan layanan pendidikan
dengan
rencana
pengembangan
industri,
rencana
pengembangan wilayah, rencana investasi; (2) mengembangkan sinergitas antar lembaga yang terkait dengan pasokan dan serapan tenaga kerja; (3) membangun lembaga pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan pengembangan ekonomi yang berpotensi untukdikembangkan sebagai cluster industri; (4) membangun mekanisme kemitraan antara pemerintah, lembaga
pendidikan
mengembangkan
dan
pendidikan
pelatihan dan
dengan
pelatihan
pelaku
yang
usaha
untuk
berkualitas
dalam
pengembangan ekonomi.
55
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok telah menempatkan Pendidikan pada agenda khusus yaitu agenda 5 peningkatan dan kualitas pendidikan. dengan memposisikan pembangunan sektor pendidikan sebagai program utama pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. maka pada tatanan implementasinya, Pemerintah daerah dan DPR
Kabupaten
Solok
menetapkan
berbagai
kebijakan
menyangkut
pembangunan sektor pendidikan, antara lain kebijakan tentang kenaikan anggaran pendidikan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten, dan keberpihakan penanganan pendidikan bagi keluarga miskin dan kurang mampu sebagai bahagiain penting dalam pemenuhan hak dasar rakyat untuk memperoleh pendidikan.
a) Memantapkan akses dan partisipasi masyarakat terhadap Pendidikan formal, informal dan non formal. 1) Pengembangan Pendidikan anak usia dini yang berkualitas, adil, merata dan terjangkau. Kegiatannya 1. Pembangunan gedung PAUD dan TK 2. Pengadaan Alat Praktek dan peraga PAUD dan TK 3. Pengadaan Mobiler Pengadaan Mobiler PAUD dan TK 4. Pembangunan sarana air Bersih dan Sanitasi 5. Pengintegrasian Posyandu dengan PAUD dan BKB
2) Pemantapan pencapaian tuntas wajib belajar Pendidikan dasar. kegiatannya: 1. pemetaan sekolah SD dan SMP
56
2. pembangunan USB SD dan SMP 3. pembangunan RKB SD dan SMP 4. Rehabilitasi gedung SD dan SMP 5. Pengadaan Mobiler SD dan SMP 6. Penyelenggaraan Paket A setara SD, 7. Bea siswa untuk anak SD dan SMP 8.
PMTAS SD
9. Penyelenggaraan Ujian Sekolah UASBN
SD/MI dan
UAS/UN SMP/MTS 10. BOS pada SD dan SMP
3) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan Pendidikan menengah. Kegiatannya: 1. Pemetaan sekolah pada tingkat SLTA 2. pembangunan UMK 3. Pemabnguann RKB dan SMK 4. Rehabiltasi Gedung SLTA 5. Penggadaan mobiler siswa/ Guru 6. Penyelenggaraan paket C setara SLTA 7. Penyediaan Beasiswa bagi siswa keluarga tidak mampu dan berprestasi 8. Pembinaan UKS SLTA dan Sekolah berbasis lingkungan 9. Penyelenggaraan UAS SMA/MA/SMK 10. Terlaksana pembinaan siswa Kelas Unggul pada SMA
b) Mengembangkan Pendidikan Non formal dan Informal di tengah masyarakat. Program/Kegiatannya : 1. Penyelenggaraan program pemberantasan buta huruf 2. Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup bagi anak putus sekolah/WB Paket A, Paket B dan Paket C
57
3. Peningkatan peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) 4. Peningkatan pemahaman siswa terhadap bahaya narkoba dan PMS termasuk HIV / AIDS 5. Pembentukan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR 6. Pembinaan Lembaga Kursus c) Peningkatan menerapkan
mutu, daya saing dan
relevansi pendidikan dengan
"Pendidikan Berkarakter" berbasis "Potensi personal" pada
"sekolah efektif" 1. Program Pengembangan kemampuan personal siswa Kegiatannya : a) Tes Potensi Personal Siswa TK,SD, SMP, SMA b) Pembinaan Minat Bakat dan Kreatifitas Siswa 2. Program Pengembangan Sekolah Efektif Kegiatannya : a) Pengembangan sekolah efektif dalam bentuk pilot project 3. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang peningkatan mutu dan daya saing pendidikan Kegiatannya : a) Pengembangan jaringan Pendidikan nasional (Jardiknas) b) Pembangunan Keterampilan/Labor Komputer c) Pembangunan Labor IPA SLTA d) Pembangunan Labor Bahasa SLTA e) Pembangunan
ruang
bengkel
/
ruang
keterampilan
SMA/SMK f) Penggadaan alat dan bahan praktek SLTA / SMK g) Kontribusi pengadaan
sarana
pendukung
SMA
SBI
propinsi di Kab. Solok h) Pembangunan Ruang Perpustakaan SD/SMP/SMA/SNI i)
Penyediaan Buku Pelajaran (buku Pokok) dan bahan referensi SD,,SMP dan SMA.
58
j)
Pengadaan Alat-alat praktek dan Peraga Siswa SD,SMP dan SLTA
k) Penyediaan Sanitasi dan air Bersih SD,SMP dan SMA l)
Penyediaan Sarana Olah Raga
m) Penyediaan TIK (Komputer) SD,SMP dan SLTA n) Pengadaan Perlengkapan Sekolah (Infokus) SD dan SMP o) Pembangunan ruang UKS SD,SMP dan SLTA p) Pembangunan Rumah Dinas di daerah sulit dan terpencil SD dan SMP 4. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Kegiatannya : a) Pelaksanaan Sertifikasi Pendidik b) Workshop bagi pendidik untuk
memenuhi standar
kompetensi c) Pelaksanaan Pemilihan Kepsek, Guru dan pengawas berprestasi dan pemilihan Guru berdedikasi d)
Pemberdayaan tim pengembang kurikulum
e) Terlaksana Pemberian beasiswa untuk S1, S2 dan S3 bagi mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu serta berkomitmen membangun daerah 5. Pembinaan manajemen sekolah Kegiatannya : a. Penilaian Akreditasi dan kinerja sekolah 6. Kerjasama dg perguruan tinggi,organisasi profesi dan dunia usaha serta lembaga lainya dalam rangka peningkatan mutu, tenaga pendidik dan Kependidikan Kegiatannya. a. Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi b. Seleksi calon Kepala Sekolah c. Monitoring evaluasi dan pelaporan
59
d. Pengembangan sistim perencanaan dan pengendalian program profesi pendidik e. Pelaksanaan angka kredit Tenaga Fungsional f.
Terselenggaranya pengembangan Sekolah
g. Penerapan peremajaan
sistem
dan
validasi
informasi
data
pendidikan
dan
NISN,NUPTK,Padati
Web
(Jardiknas)dan Profil Pendidikan h. Tim Teknis Kabupaten i.
Pemetaan Pendistribusian Guru
j.
Rumusan Perbub Terhadap Perda Pendidikan
k. Terlaksana kerjasama Pendidikan antar negara / atau antar sekolah melalui sistem-sistem scholl dll l.
Pembinaan
sekolah
model
berbasis
kurikulum
Alquran,Lalu lintas dan PBKL pada SMP dan SLTA
4) Peningkatan peran serta semua komponen masyarakat dalam penyelenggaraan Pendidikan Program Kerjasama kelembagaan dg perguruan tinggi,organisasi profesi dan dunia usaha serta lembaga lainya dalam rangka peningkatan mutu. Kegiatannya : a. Pelaksanaan try out UN b. Pelaksanaan MOU dg dunia usaha &industri
60
BAB VI INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam siklus perencanaan pembangunan, keberhasilan pembangunan dapat diukur apabila ada target dan sasaran yang jelas dari suatu program dan kegiatan. Untuk menetapkan target capaian diperlukan data dan informasi yang cukup akurat sebagai dasar penetapan, yang selanjutnya digunakan untuk memproyeksi target tersebut. Sesuai
dengan
isu
strategis,
visi
dan
misi,
strategi
dan
arah
kebijakanpembangunan bidang pendidikan tahun 2011-2015 serta program dan kegiatan priorotas maka ditetapkanlah indikator capaian kinerja sebagai berikut Indikator Kinerja Utama NO
Sasaran Starategis
1
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan lokal yang baik dan bersih
1.
2.
Persentase SKPD yang memiliki SPM dan SOP Prosentase Pelayanan dan pengelolaan administrasi di Disdikpora berdasarkan SPM dan SOP
Target 2011
2012
2013
2014
201 5
100
100
100
100
100
80
82
84
85
86
4
4
4
4
4
100
100
100
100
100
% Peningkatan SDM aparatur melalui Diklat
3.
2.
Penataan kehidupan masyarakat yang religius dan berbudaya sesuai
1.
Persentase sekolah yang membudayakan nilai-nilai ibadah
61
falsafah ABS-SBK
dan budaya daerah
2.
% Pemahaman nilainilai adat dan budaya minang kabau.
40
40
40
40
40
20
20
20
20
20
% Pembinaan remaja dalam pemahaman nilainilai adat dan budaya minang kabau 3. 3.
Peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan
1.
% Keterlayanan anak 0-3 Tahun di TPA
30
40
50
60
67
2
% Keterlayanan anak 3-4 Tahun di KB
30
40
50
60
67
3
APK TK
30
40
50
60
67
4
APK SD/MI
113,7 6
114,1 6
114,5 0
114,7 5
115
5
APM SD/MI
96,76
96,96
97,16
97,36
97,5 6
6
APK SMP/MTs
82,11
86
89
92
95
7
APM SMP/MTs
61,44
66
70
76
80
8
APK SMA/MA/SMK
56,94
58,8
60,3
61,5
62,7
9
APM SMA/MA/SMK
45,57
46,25
47,00
47,75
48,5 0
10
Penduduk 15-45 th buta aksara mengikuti program
96,25
96,50
96,75
97
97,7 0
62
KF 11
Jumlah PKBM yang dibina
2
3
6
8
10
12
Penyuluhan bahaya narkoba , HIV / AIDS
1
1
1
1
1
13
Jumlah konseling remaja di SMP,SLTA
1
1
1
1
1
14
% Lulusan SLTA melanjutkan PTN
10
10
10
10
10
15
% Pendidik Yang Memperoleh Sertifikasi Profesi SD
45
60
75
90
100
16
% Pendidik Yang Memperoleh Sertifikasi Profesi SMP
60
70
80
90
100
17
% Pendidik Yang Memperoleh Sertifikasi Profesi SMA
75
85
90
95
100
18
% Pendidik Yang Memperoleh Sertifikasi Profesi SMK
75
85
90
95
100
19
% Kualifikasi Pendidikan Guru Diploma IV/S1 SD
75
90
100
100
100
20
% Kualifikasi Pendidikan Guru Diploma IV/S1 SMP
90
95
100
100
100
21
% Kualifikasi Pendidikan Guru Diploma IV/S1 SMA
95
97
100
100
100
22
% Kualifikasi Pendidikan Guru Diploma IV/S1 SMK
95
97
100
100
100
23
Jumlah program kegiatan pendidikan
1
1
1
1
1
63
dan komite sekolah Peningkatan Derajat Kesehatan dan lingkungan
1
Persentase institusi sekolah yang ber PHBS
35
45
55
70
80
Pemuda dan Olahraga dan Pemberdayaan Perempuan
1
Jumlah Organisasi Kepemudaan Mandiri dan Profesional
10
11
12
13
14
2
Jumlah pemuda pelopor, mandiri dan berprestasi
1
1
1
1
1
3
Jumlah Cabang Olahraga berprestasi
10
11
12
13
15
4
% kualitas SDM pengelola olahraga
30
40
48
55
60
5
Jumlah Kompetensi Olahraga
22
22
22
22
22
64
BAB VII KAEDAH PELAKSANAAN
Rencanan Strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari Peraturan Daerah Kabupaten Solok tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Solok Tahun 2011-2015 dan juga sebagai pedoman bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok dalam menyusun rencana kerja tahunan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, untuk itu perlu ditetapkan kaedah-kaedah sebagai berikut : 1. Dinan Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok dan Jajaran, Komite Sekolah dan masyarakat secara bersama-sama bertanggung jawab untuk melaksanakan Renstra 2011-2015 dengan sebaik-baiknya. 2. Renstra Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok tahun 2011-2015 sebagai pedoman dalam rencana kerja dinas setiap tahunnya. 3. Dinas Pendidikan dan jajarannya berkewajiban menjaga konsistensi antara RPJMD dengan Renstra dan antara Renstra dengan rencana kerja tahunan dinas.
65
BAB VII PENUTUP
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok dan lembagalembaga sekolah baik formal maupun informal serta seluruh lapisana masyarakat sepatutnya
berusaha
sekuat
tenaga
melaksanakan
program-program
pembangunan pendidikan yang tertuang dalam rencana strategis ini. Pengembangan sumber daya manusia adalah bentuk upaya bersama mewujudkan visi dan misi Kabupaten Solok. Dalam Rencana Strategis ( Renstra ) ini memuat sampai pada Bab Tujuan dan Sasaran dari program-program pembangunan bidang pemuda dan olahraga. Selanjutnya mencapai tujuan dan sasaran itu dimuat secara khusus dalam program dan kegiatan pertiap-tiap tahun. Rencana Strategis ( Renstra ) ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam proses perencanaan dan penganggaran setiap tahunnya, demi terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang lebih terintegrasi, menyeluruh dan terkendali pelaksanaannya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Semoga Allah SWT menyertai kita semua dalam insane yang cerdas komprehensif, kompetitif dan bermartabat.
66
MATRIK RINCIAN DAN TARGET TAHUNAN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SOLOK TAHUN 2011-2015
Agenda 1: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Lokal yang Baik dan Bersih
No
1 1 1.2
Arah Kebijakan Tahun 20112015
Program dan Kegiatan
Sasaran
2
3
4
Indikator dan Target Kinerja Tahun 2015
Volume / Satuan
5
Target Capaian SKPD
Pagu Dana Indikatif
Sumber Dana
12
13
14
2011
2012
2013
2014
6
7
8
9
10
201 5 11
%
100
100
100
100
100
Seluruh SKPD
350.000.000
APBD Kab
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
Seluruh SKPD terkait pelayanan publik
600.000.000
APBD Kab
Reformasi Tata Kelola dan Tata Laksana Administrasi Pemerintahan Penataan sistem administrasi dan tata laksana (tata kerja) pemerintahan
1.2.3
Penyusunan SPM dan SOP
Tersedianya SPM dan SOP dalam pelayanan publik dan pelayanan administrasi
1.2.4
Pengawasan dan pengendalian kebijakan SPM dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Meningkatnya kualitas pengelolaan pelayanan publik maupun aparatur sesuai dengan SPM dan SOP yang telah ditetapkan
Persentase SKPD yang memiliki SPM dan SOP
1
Indikator Kepuasan publik/aparatur terhadap pelayanan dan pengelolaan administrasi di setiap SKPD
1.5
2 2.3
Peningkatan Kapabilitas dan Kualitas SDM pejabat dan Aparatur Pemerintah
1.5.1
Peningkatan Kapabilitas dan Kualitas pejabat dan SDM Aparatur Pemerintah
Meningkatnya kapabilitas dan kualitas pejabat dan SDM aparatur pPemerintah
Terlaksana peningkatan SDM aparatur melalui Pendidikan, pelatihan dan pembinaan Aparatur baik secara formal, informal maupun non formal sesuai kebutuhan daerah
20%
4
4
4
4
4
Seluruh SKPD
5.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
10 paket
2
2
2
2
2
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
5.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Aparatur dan Pemerintah Penyediaan sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan
2.3.4
Pembangunan kantor pemerintahan
Tersedianya gedung kantor yang representatif dan fasilitas umum yang memiliki nilai estetika sebagai land mark daerah
Terlaksananya pembangunan kantor dan fasilitas umum sebagai sarana pelayanan yang representatif pada :
b
tingkat kecamatan
JUMLAH
10.950.000.000
68
Agenda 2: Penataan Kehidupan Masyarakat yang Religius dan Berbudaya sesuai falsafah ABS-SBK
No
Arah Kebijakan Tahun 20112015
Program dan Kegiatan
1
2
3
1
Peningkatan kualitas kehidupan beragama di tengah masyarakat.
1,2
2
Revitalisasi nilainilai budaya dan kelembagaan adat dalam kerangka “babaliak banagari”
2,4
Menanamkan dan membudayaka n nilai-nilai keagamaan dan budaya di semua tingkat pendidikan Mempertahank an nilai -nilai adat dan budaya Minang kabau
Target Capaian
Sasaran
Indikator dan Target Kinerja Tahun 2015
Volume / Satuan
2011
2012
2013
2014
201 5
SKPD
Pagu Dana Indikatif
Sumber Dana
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Meningkatnya pengamalan nilai-nilai keagamaan pada setiap jenjang pendidikan
Tercapai persentase sekolah yang membudayakan nilainilai ibadah dan budaya daerah
100%
100
100
100
100
100
Setda dan Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
100.000.000
APBN, APBD Prop APBD Kab
Meningkatnya pemahaman nilai-nilai adat dan budaya Minang Kabau
Terlaksananya upaya pelestarian nilai-nilai adat dan budaya minang kabau melalui forum-forum resmi (seminar, lokakarya, dialog, dll)
10 kali
2
2
2
2
2
Dinas Pariwisata dan Budaya , Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
500.000.000
APBD Kab
69
Meningkatnya pemahaman remaja terhadap nilai-nilai adat dan budaya minang kabau
Terlaksananya pembinaan remaja dalam pemahaman nilai-nilai adat dan budaya minang kabau
5 Paket
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pariwisata dan Budaya, Kemenag
JUMLAH
250.000.000
APBD Kab
850.000.000
Agenda 5: Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Pendidikan
No
Arah Kebijakan Tahun 20112015
Program dan Kegiatan
Sasaran
1
2
3
4
1
Memantapkan akses dan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan formal, informal dan non formal
1.1
Peng emb anga n Pend idika n anak usia
Meningkatnya daya tampung dan kualitas pelayanan PAUD/TK dari 38 % menjadi 67% APK
Indikator dan Target Kinerja Tahun 2015 5 1
Target Capaian Volume / Satuan
2011
2012
2013
2014
6
7
8
9
10
10 unit
2
2
2
2
201 5
SKPD
Pagu Dana Indikatif
Sumber Dana
12
13
14
Terlaksana pengembangan rintisan PAUD/TK : a. PAUD Percontohan
2
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
2.500.000.000
70
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
dini yang berk ualit as, adil, mer ata dan terja ngka u
b. TK Pembina
2
3
7 unit
1
2
2
2
-
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
3.500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
a. PAUD
180 Paket
36
36
36
36
36
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
4.500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. TK
160 Paket
32
32
32
32
32
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
4.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Terlaksana penyediaan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk :
Terlaksana penyediaan Mobiler Sekolah untuk
71
4
5
a. PAUD
360 Lokal
72
72
72
72
72
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.800.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. TK
320 Lokal
64
64
64
64
64
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
a. PAUD
60%
-
15
15
15
15
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
3.600.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. TK
60%
-
15
15
15
15
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
3.200.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
74 Nagari
14
15
15
15
15
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Dinas Kesehatan , BKBPP, Kemenag dan BPM
1.850.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Terwujudnya sekolah sehat
Terlaksana pengintegrasian Posyandu dengan PAUD dan BKB
72
1.2
Pem anta pan penc apai an tunt as waji b belaj ar pend idika n dasa r
Tercapainya tuntas wajar 9 Tahun paripurna
1
Pemetaan SD/MI/MTs/SMP
2
Terbangunnya USB untuk SD/MI/MTs
3
Terbangunnya Ruang Kelas Baru (RKB) dan ruang penunjang lainnya
4
2 paket
-
1
-
1
-
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
200.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
5 unit
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
6.400.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
a. SD/MI
250 unit
50
50
50
50
50
40.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
60 unit
12
12
12
12
12
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
9.600.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Terlaksana rehabiltasi Gedung
73
5
6
a. SD/MI
869 Lokal
170
170
173
178
178
b. SMP/MTs
120 Lokal
24
24
24
24
24
a. SD/MI
470 Lokal
94
94
94
94
94
b. SMP/MTs
70 Lokal
20
20
10
10
10
Terlaksana Penyelenggaraan Paket A Setara SD
21 paket
5
4
4
4
4
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
43.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
6.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
2.800.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
420.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
750.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Tersedianya Mobiler Sekolah
74
1.3
Peni ngka tan akse s
Meningkatnya APK SMU/SMK/MA Paket C dari 49% menjadi 60%
7
Terlaksana Penyelenggaraan Paket B Setara SMP
5 Thn
12
12
8
8
4
8
Terlaksana Pemberian Beasiswa dari kelompok miskin dan DO
5 Thn
1
1
1
1
1
9
Sekolah sehat
60%
-
15
15
15
15
10
Terlaksananya Pemberiaan Makanan Tambahan Anak Sekolah SD/MI
5 Thn
1
1
1
1
1
11
Terlaksananya penyelenggaraan Ujian Sekolah UASBN SD/MI dan UAS/UN SMP/MTS
5 Th%
1
1
1
1
1
1
Pemetaaan SMA/MA/SMK
2 Paket
-
1
-
1
-
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , pemuda, dan Olah Raga
75
1.848.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
6.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
8.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
3.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
3.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
200.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
dan kuali tas pela yana n pend idika n men enga h
Tercapainya rasio SMA:SMK 30:70
2
Terlaksana Pembangunan USB SMK
5 USB
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , pemuda, dan Olah Raga
11.600.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
3
Terlaksana Pembangunan RKB / RPL
75 unit
15
15
15
15
15
8.250.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
4
Rehabiltasi Gedung SLTA
34 Sklh
7
7
7
7
6
68.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
5
Penggadaan mobiler siswa dan guru
300 paket
60
60
60
60
60
2.383.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
6
Penyelenggaraan paket C setara SLTA
1000 org
200
200
200
200
200
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
1.750.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
7
Pemberian beasiswa miskin dan berprestasi
5 Paket
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
7.200.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
76
2
Mengembangkan pendidikan Non formal dan Informal di tengah masyarakat.
2.1
2.2
Peny elen ggar aan prog ram pem bera ntas an buta huru f Peng emb anga n Pend idika n Keca kapa
8
Sekolah sehat
60%
-
15
15
15
16
9
Terselenggaranya UAS SMA/MA/SMK
5 Th
1
1
1
1
1
10
Pembinaan Kelas Unggul
5 Th
1
1
1
1
1
940
-
-
10
10
Tuntasnya pemberantasan Buta Huruf Usia 15 s/d 45 Tahun
Tercapai Jumlah penduduk buta aksara yang dilayani melalui program keaksaraan
1.940 orang
500
500
meningkatnya kemampuan dan kecakapan hidup pada generasi muda putus sekolah dari keluarga miskin
Terlaksananya kelompok pemuda produktif melalui aneka keterampilan
50 klp
10
10
10
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
4.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
2.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
750.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
600.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
1.250.000.000
77
APBN dan APBD Kab
2.3
2.4
n Hidu p bagi anak putu s seko lah/ WB Pake t A, Pake tB dan Pake tC Peni ngka tan pera n Pusa t Kegi atan Belaj ar Mas yara kat (PKB M) Peni ngka tan pem aha man sisw
Makin terpenuhi kebutuhan belajar masyarakat melalui PKBM
Terbina 10 PKBM
Berkurangnya kasus penyalahgunaan Narkoba dan PMS termasuk HIV/AIDS
Terlaksana penyuluhan bahaya narkoba , HIV / AIDS bagi siswa SMP dan SMA
10 PKBM
2
2
2
2
2
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
1.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
10.000 Siswa
2000
2000
2000
2000
2000
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Dinas Kesehatan
305.255.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
78
2.5
2.6
3
Peningkatan mutu, daya saing dan relevansi pendidikan dengan menerapkan
3.1
a terh adap baha ya nark oba dan PMS term asuk HIV / AIDS Pem bent ukan Pusa t Pela yana n Infor masi dan Kons eling KRR Pem bina an Lem baga Kurs us Peng emb anga n kem
, BKBPP
Meningkatnya pemahaman siswa SMA / SMK/MA akan kesehatan Reproduksi Remaja
Berfungsinya pusat konseling remaja di sekolah setingkat SMA
34 sekolah
29
30
31
34
34
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Dinas Kesehatan , BKBPP
Tertatanya pendirian dan pengelolaan lembaga kursus
Terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga kursus
5 Paket
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
250.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
5 Paket
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.875.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Optimalnya perkembangan potensi personal siswa
1
Pemetaan potensi personal siswa
350.000.000
79
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
"Pendidikan Berkarakter" berbasis "Potensi personal" pada "sekolah efektif"
amp uan pers onal sisw a 2
Terlaksana Pembinaan Minat Bakat dan Kreatifitas Siswa
a. PAUD / TK
10 keg
2
2
2
2
2
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SD/MI
35 Paket
7
7
7
7
7
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.650.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
c. SMP/MTs
45 Paket
9
9
9
9
9
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
2.700.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
50 Keg
10
10
10
10
10
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
5.700.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
d. SMA/MA/SMK
80
3.2
3.3
Peng emb anga n Seko lah Efek tif Peny edia an sara na dan pras aran a penu njan g peni ngka tan mut u dan daya sain g pend idika n
Terlaksana model pengembangan sekolah efektif
Meningkatnya daya saing lulusan pendidikan
1
Terlaksananya pengembangan sekolah efektif
24 sekolah
-
6
6
6
6
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.200.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
42 Sekolah
-
10
11
11
10
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
840.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Tersedianya ruang labor, ruang prakter, labor komputer dan jaringan internet :
1
Pengembangan jaringan Pendidikan nasional (Jardiknas)
81
2
Pembangunan Ketrampilan / labor Komputer
a. SD/MI
69 Unit
14
14
14
14
13
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
13.250.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
28 Unit
8
8
5
4
3
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
5.350.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
c. SMA/SMK
5 unit
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
3
Pembanggunan Labor IPA SLTA
25 unit
5
5
5
5
5
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
4.800.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
4
Pembanggunan Labor Bahasa SLTA
18 unit
3
3
3
3
3
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
3.500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
5
Pembangunan ruang bengkel / ruang keterampilan SMA/SMK
18 unit
3
3
3
3
3
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
3.500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
82
6
Penggadaan alat dan bahan praktek SLTA / SMK
5 Paket
7
Kontribusi pengadaan sarana pendukung SMA SBI
51 paket
8
Pembangunan Ruang Perpustakaan SD/SMP/SMA/SNI
9
1
1
1
1
1
1
a. SD/MI
255 unit
51
51
51
51
51
b. SMP/MTs
20 unit
4
4
4
4
4
c. SMA/SMK
3 Unit
1
1
1
-
-
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
450.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
40.800.000.000
APBN dan APBD Kab
3.200.000.000
APBN dan APBD Kab
480.000.000
APBN dan APBD Kab
Penyediaan Buku Pelajaran (buku Pokok) dan bahan referensi
83
10
11
a. SD/MI
205000 Expl
41000
41000
41000
41000
4100 0
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
5.125.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
150000 Expl
30000
30000
30000
30000
3000 0
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
3.750.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
c. SMA/SMK
100000 Expl
20000
20000
20000
20000
2000 0
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
4.500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
a. SD/MI
70 Paket
14
14
14
14
14
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
3.500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
40 Paket
8
8
8
8
8
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
3.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
c. SMA/SMK
5 Paket
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
2.500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Pengadaan Alat-alat praktek dan Peraga Siswa
Penyediaan Sanitasi dan air Bersih
84
12
13
a. SD/MI
140 unit
28
28
28
28
28
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
2.800.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
30 unit
6
6
6
6
6
600.000.000
c. SMA/SMK
29 Unit
6
6
6
6
5
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
APBN, APBD Prop dan APBD Kab APBN, APBD Prop dan APBD Kab
a. SD/MI
210 paket
42
42
42
42
42
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.050.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
50 Paket
10
10
10
10
10
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
250.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
c. SMA/SMK
29 Paket
6
6
6
6
5
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
145.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
580.000.000
Penyediaan Sarana Olah Raga
Penyediaan TIK
85
14
15
a. SD/MI
70 paket
14
14
14
14
14
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
490.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
25 paket
5
5
5
5
5
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
4.375.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
c. SMA/SMK
5 paket
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.225.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
a. SD/MI
70 Paket
14
14
14
14
14
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.750.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
65 Paket
14
13
13
13
13
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
1.625.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Pengadaan Perlengkapan Sekolah
Pembangunan ruang UKS
86
16
3.4
Peni ngka tan mut u pend idik dan tena ga kepe ndidi kan.
Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui kegiatan sertifikasi guru, dan kegiatan mutu lainya
1
a. SD/MI
70 Unit
14
14
14
14
14
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
5.600.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
30 Unit
6
6
6
6
6
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
2.400.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
a. SD/MI
25 Unit
5
5
5
5
5
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
6.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b. SMP/MTs
15 Unit
3
3
3
3
3
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
3.600.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Tercapainya 100 % guru yang lulus sertifikasi
100%
30
60
80
100
100
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
250.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Pembangunan Rumah Dinas di daerah sulit dan terpencil
87
2
Terlaksana Pemberdayaan MGMP, K3S, MKKS dan KKG, MKPS serta KKPS
1800 pertemuan
360
360
360
360
360
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
9.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
3
Pemberian penghargaan dan perlindungan terhadap profesi pendidik dan tenaga pendidikan serta tunjangan untuk guru terisolir
5 kali
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
250.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
4
Terlaksana Pemberdayaan tim pengembang kurikulum
5 kali
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
375.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
5
Terlaksana Pemberian beasiswa untuk S1, S2 dan S3 bagi mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu serta berkomitmen membangun daerah S1 10 org @ Rp. 3.000.000
50 org
10
10
10
10
10
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
150.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
S2 5 org @ Rp. 5.000.000
25 org
5
5
5
5
5
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
125.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
88
S2 2 org @ Rp. 7.500.000
3.5
Pem bina an man ajem en seko lah
Meningkatnya kualitas pengelolaan sekolah
10 org
2
2
2
2
2
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
75.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Terlaksananya akreditas dan penilaian kinerja sekolah
a
PAUD/TK
50 Sklh
10
10
10
10
10
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
b
SD
250 Sklh
50
50
50
50
50
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
2.500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
c
SLTP
84 Sklh
16
17
17
17
17
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
840.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
d
SLTA
27 Sklh
6
6
6
6
3
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
270.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
89
3.6
Kerj asa ma dg perg urua n ting gi,or gani sasi prof esi dan duni a usah a serta lemb aga lainy a dala m rang ka peni ngka tan mut u, tena ga pend idik dan kepe ndidi kan
Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi , organisasi profesi dan dunia usaha serta lembaga lainnya.
1
Terlaksananya Kerjasama peningkatan kompetensi dan kualifikasi pendidikan guru
500 guru
100
100
100
100
100
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
75.000.000
90
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
4
Peningkatan peran serta semua komponen masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
4.1
Pem berd ayaa n Dew an Pend idika n, Komi te Seko lah dan Mas yara kat
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
2
Terlaksana kerjasama pendidikan antar negara atau antar sekolah melalui sistem scholl dll
3
Pembinaan sekolah model berbasis kurikulum Alquran,Lalu lintas dan PBKL
Terfasilitasinya program kegiatan pendidikan dan komite sekolah
5 paket
1
1
1
1
1
Bappeda, Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
2.000.000.000
3 SMA
1
1
1
-
-
Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
750.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
3 SMP
1
1
1
-
-
Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
500.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
5 Sklh
1
1
1
1
1
Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
500.000.000
91
APBD Kab, NGO
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
pedu li pend idika n
JUMLAH
432.676.255.000
Agenda 6: Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
Target Capaian
No
Arah Kebijakan Tahun 20112015
Program dan Kegiatan
1
2
3
2
Pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
2,1
Promosi kesehatan, KB dan pemberdaya aan masyarakat 2.1.1 Peni ngka tan upay a Pola Hidu p
Sasaran
Indikator dan Target Kinerja Tahun 2015
Volume / Satuan
2011
2012
2013
2014
201 5
4
5
6
7
8
9
10
Persen
40
70
80
90
Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada 5 (lima) tatanan dari < 50% menjadi 80%
2
Persentase institusi sekolah yang ber PHBS
SKPD
Pagu Dana Indikatif
Sumber Dana
11
12
13
14
100
Dinas Kesehatan , Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
250.000.000
92
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Bersi h dan Seha t (PHB S) JUMLAH
250.000.000
Agenda 7: Pengembangan Kepariwisataan dan Pelestarian Kekayaan Budaya Daerah
Target Capaian
Arah Kebijakan Tahun 20112015
Program dan Kegiatan
Sasaran
1
2
3
4
1.
Mewujudkan Kabupaten Solok menjadi destinasi (tujuan) wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan dengan melibatkan dunia usaha dan masyarakat
No
1,1
Pengembanga n Kawasan Wisata secara komprehensif dan terpadu dengan melibatkan dunia usaha dan masyarakat
Terwujudnya kawasan wisata terpadu
Indikator dan Target Kinerja Tahun 2015
Volume / Satuan
2011
2012
2013
2014
201 5
5
6
7
8
9
10
11
SKPD
Pagu Dana Indikatif
Sumber Dana
12
13
14
Tuntasnya penataan dan pengembangan infrastruktur kawasan wisata :
93
1
Kawasan Danau Kembar; Agrowisata, konvensi dan taman Bermain Anak sebesar 15 %
15%
-
-
5
5
5
2
Kawasan Singkarak; Wisata Air, Taman Bermain Anak-anak serta minat khusus; Paralayang dan Offroad sebesar 20%
20%
10
10
-
-
-
3
Kawasan Arosuka ; Wisata keluarga, outbond, camping sebesar 60%
60%
15
15
10
10
10
Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata dan Budaya, Dinas Pertanian, Peternaka n dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Perkebuna n Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata dan Budaya
10.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
5.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata dan Budaya, Dinas Kehutanan dan Perkebuna n
50.000.000.000
APBN, APBD Prop dan APBD Kab dan Swasta
94
1,2
1,3
Pengembanga n Destinasi Pariwisata unggulan
Pensinergian pengembanga n kepariwisataan dengan sektor budaya, industri dan pertanian
Meningkatnya jumlah kunjungan wisata domestik rata-rata 15 % per tahun dan manca negara rata-rata 10% per tahun
Meningkatnya sinergitas sektor pertanian, industri dan jasa dengan kepariwisataan
1
Terlaksananya promosi wisata dan ekspo, even-even wisata daerah, nasional dan internasional
30 even
6
6
6
6
6
Dinas Pariwisata dan Budaya
7.500.000.000
2
Terlaksana Kerjasama pengelolaan kepariwisataan dengan Biro perjalanan/ agen perjalanan wisata
20 biro
-
5
5
5
5
Dinas Pariwisata dan Budaya
100.000.000
APBD Kab
3 Kawasan
3
3
3
3
3
Setda, Dinas Koperinda g& UMKM, Dinas Pertanian, Peternaka n dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Perkebuna n, Dinas Pariwisata dan Budaya
750.000.000
APBD Kab
Terlaksana fasilitasi usahausaha pertanian, industri dan jasa yang mendukung program kepariwisataan
95
APBN, APBD Prop dan APBD Kab dan Swasta
2
Pembinaan masyarakat sadar wisata
2,1
Pembinaan Manajemen Kepariwisataa n bagi pelaku/pengel ola wisata lokal dan masyarakat sekitar objek wisata
Meningkatnya daya dukung masyarakat dan pelaku usaha wisata lokal dalam mewujudkan kabupaten Solok sebagai salah satu destinasi wisata Sumbar
Terlatih/ terbinanya kelompok pengelola wisata dan masyarakat disekitar objek wisat dengan Sapta Pesona Wisata
5 Klp
1
1
1
1
1
BPM dan Dinas Pariwisata dan Budaya
200.000.000
APBD Kab
3
Pelestarian Nilai dan Kekayaan Budaya Daerah
3,1
Pembinaan terhadap kelompokkelompok pelestarian budaya daerah
Makin eksisnya kelompok-kelompok pelestari budaya daerah
Teraplikasikannya tradisitradisi kebudayaan daerah secara natural dalam tatanan kehidupan masyarakat nagari.
60 Klp
12
12
12
12
12
Dinas Pariwisata dan Budaya
300.000.000,0
APBD Kab
3,2
Pelestarian dokumentasi, peninggalan budaya dan benda bersejarah lainnya
Terjaganya dokumentasi, peninggalan budaya dan benda bersejarah lainnya sebagai asset berharga daerah
Terlaksana Perawatan dan pengelolaan dokumentasi, peninggalan budaya dan benda bersejarah lainnya.
5 Paket
1
1
1
1
1
Dinas Pariwisata dan Budaya
3,3
Penyusunan/P encetakan Buku Sejarah/Tamb o Nagari
Adanya dokumentasi tertulis tentang akar budaya dan tatanan adat yang dianut oleh masyarakat nagari
Tersusunnya / terlaksana upaya dokumentasi Adanya tambo nagari dan atau sejarah nagari
74 Nagari
15
15
15
15
14
Setda, Dinas Pariwisata dan Budaya, Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Kantor Arsip dan Perpustak aan
1.000.000.000
740.000.000
96
APBN, APBD Kab
APBD Kab
JUMLAH
75.590.000.000
Agenda 8: Pemuda, Olah Raga dan Pemberdayaan Perempuan
Target Capaian
No
Arah Kebijakan Tahun 20112015
Program dan Kegiatan
1
2
3
1
Pembinaan kepemudaan
1,1
Pem bina an orga nisas i kepe mud aan
Sasaran
Indikator dan Target Kinerja Tahun 2015
Volume / Satuan
2011
2012
2013
2014
201 5
4
5
6
7
8
9
10
Tumbuhkembangnya organisasi kepemudaan secara mandiri dan profesional
SKPD
Pagu Dana Indikatif
Sumber Dana
11
12
13
14
1
Terlaksananya temu pemuda 1 kali setahun
5 kali
1
1
1
1
1
Setda, Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
500.000.000
APBN, APBD Kab
2
Terlaksananya pelatihan managemen kepemimpinan bagi para pemuda pelopor pembangunan daerah
4 kali
-
1
1
1
1
Setda, Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
500.000.000
APBD Kab
97
1,2
2
Peningkatan prestasi olah raga
2,1
Peng emb anga n pem uda pelo por, man diri dan berp resta si Pem berd ayaa n KON I
Meningkatkan kualitas dan dan kuantitas pemuda pelopor, mandiri dan berpretasi
Terlaksananya agenda tahunan pengembangan pemuda pelopor, mandiri dan berprestasi
5 kali
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga, Dinas Sosnakertr ans
300.000.000
APBD Kab
Meningkatnya pembinaan cabangcabang olah raga prestasi yang potesial melalui wadah KONI
Tercapai Kabupaten Solok masuk 5 besar dalam Porprop, even regional dan nasional
2 kali
-
1
-
1
-
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
5.000.000.000
APBD Kab
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
400.000.000
APBD Kab
250.000.000
APBD Kab
Dinas Pendidikan , Pemuda dan Olah Raga
300.000.000
APBD Kab
Munculnya kaderisasi olahragawan, pelatih, wasit dan hakim di Kabupaten Solok
2,2
Peny elen ggar aan kom petis i
Menumbuhkan jiwa kompetisi dan sportifitas atlet-atlet daerah
1
Terlaksananya peningkatan kualitas SDM pengelola olahraga
5 kali
1
1
1
1
1
2
Terlaksananya pemberian reward bagi sosok tokoh olahraga daerah
5 kali
1
1
1
1
1
1 kali
-
-
1
-
-
Terlaksananya pekan olahraga Kabupaten Solok
98
regu ler seca ra rutin 3
Pemberdayaan perempuan
3,1
3,2
3,3
Perli ndu ngan pere mpu an terh adap KDR T Peni ngka tan sum ber daya pere mpu an dala m kem andi rian ekon omi Peng emb anga n kebij akan pem bang
Tidak ditemukannya tindak kekerasan dalam Rumah tangga
Terwujudnya kesetaraan dan rasa saling menghargai dalam keluarga / rumah tangga
100%
1
1
1
1
1
Setda, BKBPP, BPM
Meningkatnya kesejahteraan keluarga
Meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat di atas indek kemiskinan daerah
80% dari KK miskin
15
20
20
15
10
Setda BKBPP, BPM, Dinas Koperinda g & UMKM
Terwujudnya kesetaraan gender dalam kehidupan bermasyarakat
Meningkatnya partisipasi perempuan sesuai target nasional 30 %
%
30
30
30
30
30
Setda, BKBPP, BPM
300.000.000
3.000.000.000
300.000.000
99
APBD Kab
APBN, APBD Prop dan APBD Kab
APBD Kab
unan yang berw awa san gend er JUMLAH JUMLAH TOTAL
10.850.000.000 531.166.255.000
100
MATRIK RINCIAN DAN TARGET TAHUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN SOLOK TAHUN 2011-2015
Agenda 2: Penataan Kehidupan Masyarakat yang Religius dan Berbudaya sesuai falsafah ABS-SBK
No
Arah Kebijakan Tahun 2011-2015
Program dan Kegiatan
1
2
3
1
2
Peningkatan kualitas kehidupan beragama di tengah masyarakat.
1,2
Revitalisasi niai-nilai budaya dan kelembagaan adat dalam kerangka “babaliak banagari”
2,4
Menanamkan dan membudayakan nilai-nilai keagamaan dan budaya di semua tingkat pendidikan Mempertahankan nilai -nilai adat dan budaya Minang kabau
Sasaran
Indikator dan Target Kinerja Tahun 2015
Volume / Satuan
2011
2012
2013
2014
2015
4
5
6
7
8
9
10
Meningkatnya pengamalan nilai-nilai keagamaan pada setiap jenjang pendidikan
Tercapai persentase sekolah yang membudayakan nilai-nilai ibadah dan budaya daerah
100%
100
100
100
100
Meningkatnya pemahaman nilai-nilai adat dan budaya Minang Kabau
Terlaksananya upaya pelestarian nilai-nilai adat dan budaya minang kabau melalui forumforum resmi (seminar, lokakarya, dialog, dll)
10 kali
Target Capaian
2
2
2
2
SKPD
Pagu Dana Indikatif
Sumber Dana
11
12
13
14
100
Setda dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
100.000.00 0
APBN, APBD Prop APBD Kab
2
Dinas Pariwisata dan Budaya , Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Kemenag
101
APBD Kab 500.000.00 0
Meningkatnya pemahaman remaja terhadap nilai-nilai adat dan budaya minang kabau
Terlaksananya pembinaan remaja dalam pemahaman nilai-nilai adat dan budaya minang kabau
5 Paket
1
1
1
1
1
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pariwisata dan Budaya, Kemenag
APBD Kab 250.000.00 0
JUMLAH 850.000. 000
102