BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyediaan tenaga yang bermutu adalah produk dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan seperti
Sekolah
menghasilkan berkualitas
Menengah
tenaga
Kejuruan
terdidik
membutuhkan
atau
(SMK).
Untuk
lulusan
yang
sekolah
yang
manajemen
bermutu. Secara substansi, pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMK pada Bab I tentang Kebijakan Umum menggariskan bahwa Pembinaan SMK meliputi: akses pendidikan dasar-menengah, metodologi, pengelolaan, kurikulum,
dan
kualitas.
pemerintah
mengarahkan
Pada pada
substansi
kualitas,
penyiapan
dokumen
mutu untuk sertifikasi mutu ISO 9001:2008, pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan dan peningkatan kompetensi lulusan agar dapat bersaing di dunia kerja. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh SMK di Indonesia, dalam
rangka
meningkatkan
manajemen
mutu
pendidikan menggunakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Hal ini juga selaras dengan salah satu sasaran
strategis
Direktorat
Pembinaan
SMK
yang
menggambarkan kondisi yang harus dicapai sampai tahun 2014 yaitu pada Garis-garis Besar Pembinaan SMK tahun 2011 dinyatakan bahwa seluruh SMK bersertifikat ISO 9001:2008, kemudian Garis-garis Besar Pembinaan SMK
tahun
2012
dinyatakan
bahwa
70 %
SMK 1
bersertifikat
ISO
9001:2008.
Langkah
kebijakan
ini
menganjurkan agar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menggunakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebagai alat untuk mengelola proses manajemen mutu pendidikan dalam rangka mewujudkan
lulusan yang
berkualitas. Sekolah
Menengah
Kejuruan
(SMK)
Saraswati
Salatiga merupakan SMK Swasta terbesar di Salatiga, terbukti sampai tahun pelajaran 2012/2013 jumlah siswanya 1443 dengan jumlah kelas sebanyak 36 kelas yang terdiri dari 6 (enam) program keahlian yaitu Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Otomasi Industri, Teknik Pemesinan,
Teknik
Pemeliharaan
Mekanik
Industri,
Teknik Otomotif, dan Teknik Informatika dan Komputer. SMK Saraswati Salatiga menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sesuai dengan salah satu
Misi
Direktorat Pembinaan SMK yaitu memperkuat tata kelola SMK
melalui
berbasis
ISO
penerapan
Sistem
9001:2008.
Manajemen
Dengan
demikian
Mutu SMK
Saraswati Salatiga diharapkan mampu meningkatkan kualitas manajemen sekolah ke arah yang lebih baik dan konsisten
sesuai
dengan
standar
persyaratan
ISO
9001:2008 dan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan). Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 akan terlaksana apabila didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM)
yang
memiliki
kemampuan,
integritas
dan
kemauan yang tinggi karena kalau tidak, ISO 9001:2008 hanya akan jadi slogan semata. Salah satu unsur SDM dimaksud adalah guru dan karyawan, dimana guru dan karyawan merupakan kunci keberhasilan peningkatan 2
mutu pendidikan karena berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar bagi siswa. Pelaksanaan
Sistem
Manajemen
Mutu
ISO
9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga dimulai sejak tanggal 10 Nopember 2010 melalui Lembaga Sertifikasi ISO yaitu PT Sucofindo Jakarta dengan nomor sertifikat QSC.00920.
ISO
adalah
badan
standardisasi
internasional yang menangani masalah standardisasi untuk produk atau jasa (Usman, 2011). Keuntungan yang diperoleh setelah menerima sertifikat ISO 9001:2008 adalah sekolah dapat menetapkan aturan-aturan dasar untuk sistem kualitas terhadap barang atau jasa agar tetap konsisten, terdokumentasi dan terevaluasi, sehingga Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dapat dirasakan baik oleh warga SMK Saraswati Salatiga. Pasal 1 buku ISO 9001 dinyatakan bahwa tujuan penerapan standar ISO 9001 terutama untuk memuaskan pelanggan dengan cara mencegah non conformities (ketidaksesuaian) pada setiap tahap pelaksanaan pekerjaan (Usman, 2011: 552). Oleh sebab itu sertifikat ISO 9001:2008 adalah sebagai acuan dasar SMK Saraswati Salatiga dalam mengelola manajemen sekolah menuju proses pendidikan yang berkualitas. Berkaitan dengan pengelolaan manajemen sekolah menuju proses pendidikan yang berkualitas, tidak lepas dari
kegiatan
manajemen
kesiswaan,
sebab
semua
kegiatan manajemen kesiswaan merupakan bagian dari kegiatan manajemen sekolah, sehingga sekolah harus mempunyai kesamaan visi, misi dan tujuan yang jelas dalam rangka pelayanan kepada siswa. Demikian halnya 3
SMK Saraswati Salatiga menempatkan
manajemen
kesiswaan ditempatkan pada kerangka sistem manajemen mutu sekolah. Berkaitan dengan ini Prihatin (2011: 11) mengatakan bahwa manajemen kesiswaan sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah, sehingga harus mempunyai kesamaan visi, misi dan tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan. Penempatan manajemen kesiswaan
ditempatkan
pada
kerangka
manajemen
sekolah, tidak boleh ditempatkan diluar sistem sekolah. Implementasi
manajemen
kesiswaan
SMK
Saraswati Salatiga berpedoman pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang terdiri dari pasal-pasal atau klausul-klausul. Mulyono (2008, dalam Makawimbang, 2011)
menjelaskan
bahwa
model
proses
Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 terdiri dari lima komponen utama yaitu: Sistem Manajemen Mutu (klausul 4), Tanggungjawab Manajemen (klausul 5),
Manajemen
Sumber Daya (klausul 6), Realisasi Produk (klausul 7), Analisis, Pengukuran dan Peningkatan (klausul 8). Hal ini menggambarkan manajemen
bahwa
seluruh
aktifitas
kegiatan
kesiswaan mulai Kepala Sekolah sebagai
penanggungjawab, para Wakil Kepala Sekolah, para Ketua Program Keahlian, guru dan semua Urusan sampai pada karyawan tingkat bawah harus berpedoman pada Sistem Manajemen dilaksanakan
Mutu secara
ISO
9001:2008
konsisten
dan
dengan aman, rapi, dikelompokkan dan Namun
berdasarkan
pengamatan
yang
harus
terdokumentasi mudah dicari. pada
aktifitas
pekerjaan sehari-hari menunjukkan aktifitas inkonsisten, bahkan
berdasarkan kegiatan audit eksternal yang 4
dilakukan oleh PT Sucofindo Jakarta yang dilaksanakan di SMK Saraswati Salatiga tanggal 16 Agustus 2011 masih
ditemukan
kesiswaan yang
aktifitas
kegiatan
manajemen
Non Conformity Report (NCR) atau
ketidaksesuaian dengan persyaratan Sistem Manajemen ISO 9001:2008. Laporan kegiatan kesiswaan belum seluruhnya terdokumen dengan rapi. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler
belum
berjalan
sesuai
program
kesiswaan. Sesuai Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 18 poin 2 dan 3 dijelaskan
bahwa
setiap
siswa
berkewajiban
untuk
mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku dan siswa harus menghormati tenaga kependidikan. SMK Saraswati Salatiga mempunyai peraturan siswa yang berlaku untuk mengendalikan, mengatur dan mengarahkan siswa ke arah sikap tertib dan disiplin. Namun data petugas piket dan bimbingan konseling di sekolah menunjukkan masih banyak siswa yang melanggar aturan sekolah yang berupa
kehadiran siswa, siswa terlambat, potongan
rambut, siswa bolos pelajaran, sering tidak masuk tanpa keterangan,
corat-coret
tembok,
bicara
tidak
sopan
kepada guru dan baju tidak dimasukkan. Salah satu fungsi manajemen kesiswaan yang berkaitan dengan penyaluran aspirasi dan harapan siswa adalah
siswa
tersalurkan
hobinya,
kesenangan
dan
minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri siswa secara keseluruhan (Prihatin, 2011: 10). Hal ini menunjukkan bahwa SMK Saraswati Salatiga
juga
harus
memfasilitasi
kegiatan 5
ekstrakurikuler kepada siswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya. Berdasarkan pengamatan belum semua fasilitas kegiatan ekstrakurikuler yang disosialisasikan kepada siswa disediakan oleh sekolah. Salah satu ruang lingkup manajemen kesiswaan pada manajemen sekolah menurut Prihatin (2011) adalah penerimaan siswa baru. Calon siswa baru SMK Saraswati Salatiga harapannya 12 kelas dapat terpenuhi dengan formasi jumlah kelas besar di semua jurusan. Namun setiap tahun calon siswa masih kecenderungan memilih jurusan
teknik
mesin,
sehingga
masih
terjadi
kesenjangan jumlah siswa yang diterima pada jurusan selain teknik mesin. Bahkan pada tahun pelajaran 20132014 jumlah pendaftar yang masuk ke SMK Saraswati Salatiga mengalami penurunan. Pada tahun 2012-2013 jumlah pendaftar sebanyak 576, sedangkan pada tahun 2013-2014 sebanyak 516 pendaftar. Kenaikan kelas dan penjurusan merupakan bagian dari manajemen kesiswaan di SMK Saraswati Salatiga. Hasil evaluasi belajar untuk kenaikan kelas tahun pelajaran 2012-2013, harapannya semua naik kelas mulai kelas X naik kelas XI dan kelas XI naik kelas XII. Hasil penilaian belajar tahap akhir menunjukkan bahwa masih ada siswa kelas X yang tidak naik sebanyak 6 siswa dan kelas XI sebanyak 4 siswa. Berkaitan dengan minat siswa di jurusan tersebut, peran
bimbingan
konseling belum ada program pembekalan penjurusan untuk siswa. Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga pada 6
kajian
manajemen
evaluasi (1967)
kesiswaan
menggunakan
model
CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam dan
kawan-kawan
di
Ohio
State
University
(Arikunto & Abdul Jabar, 2009: 45). CIPP merupakan singkatan dari huruf
empat buah kata, yaitu context
evaluation (evaluasi terhadap konteks), input evaluation (evaluasi terhadap masukan), process evaluation (evaluasi terhadap
proses),
product
dan
evaluation
(evaluasi
terhadap hasil). Keempat kata yang disebutkan CIPP tersebut merupakan sasaran evaluasi yang tidak lain adalah
komponen
dari
proses
sebuah
program
manajemen kesiswaan yang berdasarkan komponenkomponennya yang pada pelaksanaannya mengacu pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Model CIPP sebagai
proses
evaluasi
memandang
program
yang
dievaluasi sebagai sebuah sistem.
B. Pembatasan Masalah Pelaksanaan evaluasi program sistem manajemen mutu
ISO
9001;2008
dalam
manajemen
sekolah
kenyataannya masih sangat luas sekali. Luasnya kegiatan manajemen mutu akan berdampak pada hasil penelitian yang tidak tuntas. Di samping itu juga membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki penulis, maka dalam penelitian
ini
penulis
pelaksanaan program
membatasi
pada
evaluasi
Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga bidang manajemen kesiswaan. 7
C. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah konteks manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ? 2. Bagaimanakah input manajemen
kesiswaan dalam
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ? 3. Bagaimanakah proses manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan
Sistem
Manajemen
Mutu
ISO
9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ? 4. Bagaimanakah produk manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?
D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui konteks manajemen
kesiswaan dalam
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ? 2. Mengetahui
input
manajemen
kesiswaan
dalam
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ? 3. Mengetahui
proses
manajemen
kesiswaan
dalam
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ? 4.
M engetahui
produk
manajemen
kesiswaan
dalam
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?
8
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari proses dan hasil penelitian ini adalah ada dua macam yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Wujud dari hasil evaluasi adalah
sebuah
rekomendasi
dari
evaluator
untuk
pengambil kebijakan (decision maker) 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian evaluasi pelaksanaan Sistem
Manajemen
Mutu
ISO
9001:2008
di
SMK
Saraswati Salatiga akan memberikan informasi tentang tuntutan dan perkembangan sistem manajemen mutu yang dapat dipakai suatu sekolah khususnya SMK dalam mengelola sekolah kearah yang berkualitas dalam proses pelayanan pendidikan, sehingga menghasilkan produk lulusan yang berkualitas. 2. Manfaat praktis a.
Bagi Yayasan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil
kebijakan
dalam
rangka
penyelenggaraan mutu layanan pendidikan SMK Saraswati Salatiga. b.
Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan
pengambilan
keputusan
dalam
menentukan arah pelayanan proses pendidikan di SMK
Saraswati
Salatiga
dalam
meningkatkan
layanan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas sesuai standar ISO 9001:2008. Kepala Sekolah 9
dapat
mengetahui
manajemen dilakukan
mutu oleh
seberapa
jauh
pembinaan
guru/karyawan
pelaksanaan
kesiswaan
yang
sehingga
akan
dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan bahwa sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat diteruskan, berhenti, atau diteruskan namun perlu perbaikan dan sebagainya. c.
Bagi
guru,
sebagai
pedoman
seluruh
aktifitas
kegiatan manajemen mutu yang berkaitan dengan proses pembinaan kesiswaan Salatiga
yang
persyaratan
di SMK Saraswati
pelaksanaannya
mengacu
Sistem
Manajemen
sebagai
masukan
Mutu
pada ISO
9001:2008. d.
Bagi
siswa,
bahwa
sistem
manajemen mutu yang dipakai dalam pembinaan kesiswaan di SMK Saraswati Salatiga adalah sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
10
11