Pemerintah Kota Madiun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
menjadi
harapan
setiap
negara.
Sejalan
dengan
diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah,
telah
terjadi
perubahan
model
penyelenggaraan pemerintahan yang semula sentralistik menjadi desentralistik dalam koridor otonomi daerah yang diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat
melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta meningkatkan daya saing daerah. Pemerintah daerah diharapkan untuk lebih kreatif dalam berinovasi dan bekerja secara lebih baik dan maju
menuju
terciptanya
good
governance.
Diperlukan
pula
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan akuntabel sehingga penyelenggaraan pemerintahan
dan
pembangunan
dapat
berlangsung
secara
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Paradigma berkaitan
erat
baru
dengan
dalam
penyelenggaraan
akuntabilitas
administrasi
pemerintahan publik
dalam
menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya. Setiap pejabat publik
dituntut
untuk
dapat
bertanggung
jawab
dan
mempertanggungjawabkan kebijakannya kepada publik tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan aktualisasi dari semangat reformasi menyeluruh untuk mewujudkan administrasi negara yang mendukung kelancaran dan keterpaduan
pelaksanaan
tugas
serta
fungsi
penyelenggaraan
pemerintahan negara dan pembangunan, selain itu diharapkan dengan disusunnya LAKIP akan tercipta pemerintahan yang bersih dan mampu menyediakan pelayanan publik sesuai yang diharapkan mayarakat yang akhirnya tercipta adanya good governance.
Lakip Kota Madiun 2013
I-1
Pemerintah Kota Madiun
Penyampaian
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah (LAKIP), disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai
konsistensi
terhadap
komitmen
dalam
menyelenggarakan pemerintahan yang baik, Pemerintah Kota Madiun telah menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009–2014, yang merupakan penjabaran visi, misi dan strategi pembangunan daerah dalam upaya mewujudkan keberhasilan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Selanjutnya, dalam rangka mempermudah perencanaan, pengukuran,
dan
peningkatan
kinerja
serta
sebagai
upaya
meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah, maka Pemerintah Kota Madiun telah menyusun dan menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Walikota Madiun Nomor : 050-401.202/322/2013 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Madiun. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Madiun
Tahun
2013,
berpedoman
pada
dokumen
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Madiun 2009-2014, Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013, Rencana Kinerja Tahun 2013 serta Penetapan Kinerja Tahun 2013. B. Dasar Hukum Secara rinci,
penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 berdasarkan pada : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta ; 2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme ;
Lakip Kota Madiun 2013
I-2
Pemerintah Kota Madiun
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali, diubah terakhir dengan
Undang-undang
Nomor
12
Tahun
2008
tentang
Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ; 7. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ; 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ; 10. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Madiun Tahun 2005-2025; 11. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kota Madiun Tahun 2009-2014 ; 12. Peraturan Walikota Madiun Nomor 09 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Madiun Tahun 2013; 13. Keputusan Walikota Madiun Nomor : 050-401.202/322/2013 Tahun
2013
tentang
Penetapan
Indikator
Kinerja
Utama
Pemerintah Kota Madiun. Lakip Kota Madiun 2013
I-3
Pemerintah Kota Madiun
C. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Kota Madiun sebagai salah satu wilayah pemerintahan dibawah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, mempunyai letak yang strategis karena menjadi perlintasan transportasi darat utama antar provinsi di pulau Jawa. Dengan topografi tanahnya yang datar maka Kota Madiun mudah dilalui oleh alat transportasi bus maupun kereta api serta alat transportasi darat lainnya. Hal ini diperkuat dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur, yang menetapkan Kota Madiun sebagai pusat Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) Jawa Timur bagian barat. Secara geografis, Kota Madiun terletak pada 1110-1120 Bujur Timur atau sepanjang 6 km bentang arah barat timur dan antara 70-80 Lintang Selatan atau sepanjang 7,5 km bentang arah utara selatan.
Gambar I.1 Peta wilayah Kota Madiun
Lakip Kota Madiun 2013
I-4
Pemerintah Kota Madiun
Wilayah Kota Madiun secara administrasi berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Madiun dan Magetan dengan batas–batas, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Madiun Kabupaten
Madiun,
sebelah
selatan
berbatasan
dengan
Kecamatan Geger Kabupaten Madiun, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun dan sebelah barat Kota Madiun berbatasan dengan Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun dan Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan. Berdasarkan ketinggian letak, Kota Madiun berada pada daratan dengan ketinggian 63 hingga 67 meter dari permukaan laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah selatan. Dengan rentang temperatur udara antara 200C hingga 350C. Kota Madiun mempunyai luas wilayah sebesar 33,23 km2 yang terbagi dalam 3 (tiga) kecamatan, yaitu meliputi Kecamatan Manguharjo dengan luas 10,04 km2, Kecamatan Taman dengan luas 12,46 km2 dan Kecamatan Kartoharjo dengan luas 10,73 km2. Pada
masing-masing
kecamatan
terdiri
dari
9
(sembilan)
kelurahan, sehingga total di Kota Madiun terdapat 27 Kelurahan.
Sumber data : Kecamatan Dalam Angka 2013
Grafik I.1 Luas wilayah Kota Madiun per Kecamatan Adapun jumlah Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Kota Madiun adalah 1.009 RT dan 267 RW, dengan rincian pada masing-masing Kecamatan, yaitu sebagaimana grafik berikut :
Lakip Kota Madiun 2013
I-5
Pemerintah Kota Madiun
Sumber data : Kecamatan Dalam Angka 2013
Grafik I.2 Jumlah RW dan RT menurut kecamatan Tinggi wilayah diatas permukaan air laut (DPL) menurut Kecamatan di Kota Madiun adalah sebagai berikut : Kecamatan Manguharjo memiliki ketinggian 67 m diatas permukaan air laut; Kecamatan
Taman
memiliki
ketinggian
64
m
diatas
permukaan air laut; Kecamatan Kartoharjo memiliki ketinggian 63 m diatas permukaan air laut. Sedangkan jarak dari pusat Kota ke Ibukota Kecamatan di Kota Madiun adalah sebagai berikut : Kecamatan
Manguharjo
dengan
Ibukota
Kecamatan
di
Kelurahan Winongo berjarak 9,5 km dari pusat Kota Madiun; Kecamatan Taman dengan Ibukota Kecamatan di Kelurahan Pandean berjarak 1,1 km dari pusat Kota Madiun; Kecamatan
Kartoharjo
dengan
Ibukota
Kecamatan
di
Kelurahan Oro-Oro Ombo berjarak 7,7 km dari pusat Kota Madiun. Secara rinci untuk luas wilayah dan jumlah RT serta RW di Kelurahan dan Kecamatan se Kota Madiun dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel I.1 Luas Wilayah dan Jumlah RW, RT di Kelurahan dan Kecamatan se-Kota Madiun Tahun 2013 No. I.
Kecamatan
Kelurahan
Manguharjo
1.
Lakip Kota Madiun 2013
Manguharjo
Luas Wilayah (Km2) 10,04
Jumlah RW
RT
88
318
8
35
I-6
Pemerintah Kota Madiun 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. II.
Sogaten Patihan Ngegong Winongo Madiun Lor Pangongangan Nambangan Lor Nambangan Kidul Taman
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. III.
9 6 5 11 9 9 16 15
29 22 16 34 41 26 69 46
12,46
105
382
1,54 0,32 1,92 1,83 0,92 1,59 1,06 1,26 2,02
14 18 8 4 12 15 9 10 15
63 58 30 9 59 50 28 34 51
10,73
74
309
0,94 0,81 0,84 1,62 1,21 2,03 0,55 1,77 0,96
9 9 10 12 5 11 6 6 6
38 43 48 52 22 38 18 24 26
33,23
267
1.009
Mojorejo Pandean Banjarejo Kuncen Manisrejo Kejuron Josenan Demangan Taman Kartoharjo
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kartoharjo Oro-Oro Ombo Klegen Kanigoro Pilangbango Rejomulyo Sukosari Tawangrejo Kelun Jumlah
Sumber data : Kecamatan Dalam Angka 2013
2. Kondisi Demografis Berdasarkan
hasil
registrasi
Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Madiun, jumlah penduduk Kota Madiun sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebanyak 207.381 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 101.481 jiwa dan penduduk perempuan sejumlah 105.900 jiwa. Rincian data jumlah penduduk per kecamatan dapat disajikan sebagaimana dilihat pada tabel dibawah : Tabel I.2 Data Penduduk Kota Madiun Tahun 2009 – 2013 No
Kecamatan
Tahun/Jiwa 2009
2010
2011
2012
2013
1
Kartoharjo
54.071
56.810
55.332
55.970
57.090
2
Manguharjo
55.412
58.294
60.804
60.712
62.086
3
Taman
79.532
83.701
85.951
86.575
88.205
189.015
198.805
202.087
203.257
207.381
Jumlah
Sumber data : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Madiun
Lakip Kota Madiun 2013
I-7
Pemerintah Kota Madiun
Dari data sebagaimana disajikan dalam tabel diatas terlihat, bahwa pertumbuhan jumlah penduduk mengalami kenaikan selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Pertumbuhan yang signifikan terjadi di Kecamatan Taman. Jika pada Tahun 2009 jumlah penduduk 79.532 jiwa, maka pada tahun 2010 tumbuh menjadi 83.701 jiwa, tahun 2011 tumbuh menjadi 85.951 jiwa dan dalam tahun 2012 dan tahun 2013 tumbuh menjadi 86.575 jiwa dan 88.205 jiwa. Sementara itu, data tentang karateristik penduduk Kota Madiun berdasarkan usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan agama dalam 5 (lima) tahun terakhir, dapat dituangkan sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel I.3 Data Karateristik Penduduk Kota Madiun Tahun 2009 – 2013
No. 1
Uraian
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
Penduduk Berdasarkan Usia : a. Usia < 5 thn
2.
8.688
9.145
11.329
11.729
12.401
b. Usia ≥ 5 thn <10 thn
13.371
14.074
14.624
14.740
14.707
c. Usia ≥10 thn <15thn
13.699
14.420
15.196
16.028
16.784
d. Usia ≥15 thn <20thn
13.426
14.132
14.591
15.125
16.057
e. Usia ≥20 thn <25thn
12.711
13.381
13.479
13.570
13.794
f. Usia ≥25 thn <30thn
16.433
17.298
17.234
15.924
15.203
g. Usia ≥30 thn <35thn
17.746
18.679
18.611
18.391
18.285
h. Usia ≥35 thn <40thn
16.074
17.583
17.595
17.379
17.683
i. Usia ≥40 thn <45thn
15.451
16.265
16.378
16.871
16.782
j. Usia ≥45 thn <50thn
13.642
14.361
14.419
14.342
14.880
k. Usia ≥50 thn <55thn
12.285
12.440
12.460
12.550
13.385
l. Usia ≥55 thn <60thn
11.010
11.408
11.252
11.627
11.301
m. Usia ≥60 thn <65thn
7.214
7.593
7.520
8.042
8.436
n. Usia ≥65 thn <70thn
5.784
6.089
6.003
5.403
5.615
o. Usia ≥70 thn <75thn
4.520
4.758
4.613
5.015
5.043
p. Usia ≥75
6.961
7.179
6.783
6.521
7.025
a. Belum Sekolah;
28.374
29.836
30.321
29.751
30.586
b. Tidak Tamat SD;
11.700
12.303
12.503
15.062
16.883
c. Tamat SD;
32.589
34.268
34.825
33.571
33.704
d. Tamat SLTP;
27.704
29.131
29.605
29.660
29.932
Penduduk Berdasarkan Pendidikan :
Lakip Kota Madiun 2013
I-8
Pemerintah Kota Madiun
No.
Tahun
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
64.772
68.170
69.317
69.515
70.414
406
427
434
438
449
5.015
5.273
5.359
5.447
5.544
h. Tamat S-1;
17.437
18.336
18.634
18.731
18.740
i. Tamat S-2;
1.001
1.042
1.070
1.067
1.112
j. Tamat S-3.
17
19
19
15
17
a. Belum/Tidak bekerja
39.495
41.530
42.231
39.935
39.525
b. PRT
31.864
33.524
34.069
34.131
34.560
c. Pelajar/Mahasiswa
32.575
44.253
34.810
37.768
40.077
d. Pensiunan
6.424
6.755
6.865
6.692
6.655
e. PNS
7.327
7.712
7.848
7.709
7.708
f. TNI
1.772
1.863
1.895
1.901
1.938
973
1.023
1.040
1.040
1.062
6.692
7.041
7.155
8.918
7.723
37.513
39.458
40.100
40.920
41.871
4.388
4.617
4.692
4.900
5.054
19.347
20.362
20.693
18.753
20.039
644
678
689
590
562
e. Tamat SLTA; f. Tamat D-I/II; g. Tamat D-III;
3
Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan :
g. POLRI h. Jasa i. Karyawan j. Buruh k. Wiraswasta l. Lain-lain
Sumber data : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Madiun
Dari tabel di atas berdasarkan kelompok usia penduduk Kota Madiun dapat digolongkan ke dalam penduduk usia produktif dan tidak
produktif.
Penduduk
usia
produktif
adalah
kelompok
penduduk usia 15 - 65 tahun, sedangkan penduduk usia tidak produktif adalah kelompok penduduk usia <15 tahun dan ≥65 tahun. Pada kelompok penduduk usia tidak produktif, proporsi penduduk usia <15 tahun lebih besar dari pada penduduk usia ≥65 tahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel I.4 Kelompok Penduduk Usia Tidak Produktif Kota Madiun Tahun 2009 – 2013
Usia
2009
2010
2011
2012
2013
tahun
35.758
37.639
41.149
42.497
43.892
≥65 tahun
17.265
18.026
17.399
16.939
17.683
<15
Sedangkan perbandingan jumlah penduduk usia produktif dan tidak produktif disajikan sebagaiman gambar dibawah : Lakip Kota Madiun 2013
I-9
Pemerintah Kota Madiun
Gambar I.3 Penduduk Usia Produktif dan Tidak Produktif
Dari grafik diatas terlihat bahwa jumlah penduduk usia produktif lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif. Dengan membandingkan jumlah penduduk usia tidak produktif terhadap jumlah penduduk usia produktif dapat diketahui rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan selama periode 20092013 adalah sebagaimana gambar dibawah :
Gambar I.4 Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan pada tahun 2009 menunjukkan angka 0,39 (39%), hal ini berati setiap seratus orang penduduk usia produktif mempunyai tanggungan sebanyak 39 orang usia tidak produktif.
Lakip Kota Madiun 2013
I - 10
Pemerintah Kota Madiun
3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Daerah Kota Madiun merupakan kota transit bagi turis domestik maupun mancanegara, walaupun Kota Madiun tidak mempunyai obyek pariwisata. Sebagai kota transit Kota Madiun mempunyai berbagai sarana dan prasarana akomodasi yang memadai antara lain hotel berbintang, penginapan dan biro perjalanan serta sarana umum lainnya. Kota Madiun mempunyai kekhasan dalam makanan yaitu berupa nasi pecel, lempeng dan brem yang mempunyai daya tarik tersendiri. Berdasarkan pada kedudukan, fungsi dan peranan Kota Madiun sebagai sub Sentra pengembangan Wilayah Jawa Timur di bagian Barat dan dengan memperhatikan fungsi dan karakteristik yang dimiliki Kota Madiun mempunyai arah pembangunan Kota Madiun yang dapat disingkat sebagai Kota GADIS, yang merupakan kepanjangan dari Madiun sebagai Kota Perdagangan, Kota Pendidikan dan Kota Industri. Dengan luas wilayah yang relatif kecil di Kota Madiun memudahkan akses komunikasi dan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pemerintahan, dan letak geografis Kota Madiun sangat strategis karena terletak pada simpul jaringan jalan raya regional yang menghubungkan daerah-daerah di Jawa Timur dengan daerah Jawa Tengah. Disamping itu Kota Madiun juga dilewati jaringan jalan kereta api lintas utama Pulau Jawa bagian selatan, yang menghubungkan SurabayaJakarta dan Surabaya-Bandung, serta kondisi topografi yang landai atau datar mempermudah dalam pembangunan fisik Kota Madiun menjadi potensi untuk pembangunan daerah Kota Madiun.
Lakip Kota Madiun 2013
I - 11
Pemerintah Kota Madiun
Sumber data : BPS Kota Madiun, *angka sementara
Grafik I.5 Perkembangan PDRB Kota Madiun
Potensi ekonomi Kota Madiun yang tidak memiliki sumber daya alam (SDA) dan lahan pertanian yang terbatas, maka upaya mendorong pertumbuhan perekonomiannya mengandalkan pada sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran. Potensi sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa tumbuh paling
tinggi
dan
kontribusinya
paling
besar
terhadap
perekonomian Kota Madiun dan nilai perbandingan absolut antar kabupaten/ kota Provinsi Jawa Timur, Kota Madiun termasuk dalam kategori pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Sumber data : BPS Kota Madiun
Grafik I.7 Kontribusi sektoral (%) PDRB Kota Madiun Tahun 2013 Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Pendapatan perkapita Lakip Kota Madiun 2013
I - 12
Pemerintah Kota Madiun
juga terus mengalami kenaikan, serta inflasi yang cenderung menurun dan didukung oleh kondisi keamanan, politik, sosial budaya
dan
pemerintahan
yang
stabil
dan
kondusif
merupakan potensi yang baik bagi perkembangan Kota Madiun.
Sumber data : BPS Kota Madiun
Grafik I.7 Pertumbuhan ekonomi Kota Madiun
b. Pendapatan dan Belanja Daerah Pendapatan Tujuan penyelenggaraan otonomi memberdayakan
daerah
sesuai
daerah
dengan
adalah
potensi
dan
kemampuan daerah, selain itu otonomi daerah juga sebagai motivasi
kuat
bagi
pemerintah
dan
masyarakat
untuk
menyikapi berbagai persoalan pemerintah dan pembangunan yang dihadapi, utamanya berkaitan dengan pembiayaan pembangunan daerah. Perencanaan
anggaran
pendapatan
daerah
Kota
Madiun meliputi berbagai kebijakan sebagai berikut: 1. Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
dihitung
dengan
memperhatikan perkembangan pendapatan selama dua tahun terakhir, serta prakiraan masing masing potensi jenis
pendapatan
asli
daerah.
Selain
itu,
adanya
kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengalihkan pajak pusat kedaerah akan menambah pendapatan asli daerah. 2. Dana Perimbangan yaitu Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Lakip Kota Madiun 2013
I - 13
Pemerintah Kota Madiun
mengacu kepada Surat Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan tentang Penyampaian Dana Alokasi Umum dan Dana Penyesuaian Tahun Anggaran 2013. 3. Lain-lain pendapatan yang sah sementara diperhitungkan pada sumber-sumber pendapatan yang dapat dipastikan. Belanja Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa belanja daerah terdiri dari jenis belanja yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten kota dan pemerintah desa, serta belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa. Sedangkan
belanja
langsung
terdiri
dari
belanja
pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Kebijakan untuk Tahun 2013 belanja langsung digunakan untuk belanja yang terkait langsung dengan program dan kegiatan. Kebijakan pembangunan daerah untuk Tahun 2013 berpedoman
pada
RPJMD
2009-2014
dengan
tetap
melaksanakan program kegiatan sesuai dengan skala prioritas daerah. Pencapaian hasil-hasil pembangunan dalam tahun anggaran
sebelumnya
akan
terus
ditingkatkan
sesuai
kemampuan keuangan daerah. Sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 22 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2013, kebijakan belanja daerah dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran yang diutamakan untuk : 1. Memenuhi kebutuhan belanja tidak langsung yang meliputi belanja pegawai, hibah, bantuan sosial dan
Lakip Kota Madiun 2013
I - 14
Pemerintah Kota Madiun
belanja tidak terduga sesuai dengan pedoman Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 2. Mengefisiensikan belanja langsung rutin pada setiap SKPD yang meliputi belanja penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor diantaranya untuk pemanfaatan listrik, air, dan telepon, belanja pemeliharaan gedung kantor, kendaraan dinas, sarana prasarana kantor dan perjalanan dinas. 3. Diarahkan
pada
belanja
kegiatan-kegiatan
yang
mendukung prioritas pembangunan Kota Madiun tahun 2013
dengan
mengutamakan
keberpihakan
untuk
kepentingan publik; 4. Mengoptimalkan pemanfaatan belanja langsung untuk penyediaan dana pendamping kegiatan yang telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sumber: RKPD Kota Madiun, 2014
Grafik I.8 Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2009 – 2013
Lakip Kota Madiun 2013
I - 15
Pemerintah Kota Madiun
c. Indeks Pembangunan Manusia
Sumber Data : BPS Kota Madiun, *angka sementara
Grafik I.9 Perkembangan IPM Kota Madiun 2009 - 2013 Konsep pembangunan manusia seutuhnya merupakan konsep
yang
menghendaki
peningkatan
kualitas
hidup
penduduk baik secara fisik, mental maupun secara spiritual. Bahkan secara eksplisit disebutkan bahwa pembangunan yang dilakukan menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia
yang
seiring
dengan
pertumbuhan
ekonomi.
Pembangunan sumber daya manusia secara fisik dan mental mengandung makna peningkatan kapasitas dasar penduduk yang kemudian akan memperbesar kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota
Madiun
sebagaimana
tersaji
dalam
grafik
diatas
menunjukkan tren yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indeks Pembangunan Manusia terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu Indeks Paritas Daya Beli / Purchase Power Parity (PPP), Indeks Kesehatan dan Indeks Pendidikan. Peningkatan IPM Kota Madiun tersebut dipengaruhi oleh peningkatan ketiga komponen pendukungnya, yaitu sebagaimana grafik berikut :
Lakip Kota Madiun 2013
I - 16
Pemerintah Kota Madiun
Sumber data : BPS Kota Madiun
Grafik I.10 Perkembangan Indeks Pendidikan, Kesehatan, dan PPP Kota Madiun D. Bidang Kewenangan Sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 14 bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, yaitu : 1. Urusan Pendidikan 2. Urusan Kesehatan 3. Urusan Pekerjaan Umum 4. Urusan Perumahan 5. Urusan Penataan Ruang 6. Urusan Perencanaan Pembangunan 7. Urusan Perhubungan 8. Urusan Lingkungan Hidup 9. Urusan Pertanahan 10. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 11. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 12. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 13. Urusan Sosial 14. Urusan Tenaga Kerja 15. Urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah 16. Urusan Penanaman Modal 17. Urusan Kebudayaan 18. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga 19. Urusan Kesatuan bangsa dan Politik Dalam Negeri Lakip Kota Madiun 2013
I - 17
Pemerintah Kota Madiun
20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Pemerintahan Umum 21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 22. Urusan Statistik 23. Urusan Kearsipan 24. Urusan Perpustakaan 25. Urusan Komunikasi dan Informatika 26. Urusan Ketahanan Pangan
Sedangkan berdasarkan Pasal 3 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 dinyatakan bahwa yang termasuk dalam urusan pilihan meliputi: 1. Urusan Pertanian 2. Urusan Kehutanan 3. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral 4. Urusan Kelautan dan Perikanan 5. Urusan Perdagangan 6. Urusan Industri 7. Urusan Pariwisata 8. Urusan Ketransmigrasian
E. Struktur Organisasi Organisasi
perangkat
penyelenggaraan pemerintahan,
daerah
sebagai
wadah
pembangunan, dan pembinaan
kemasyarakatan haruslah kokoh. Struktur organisasi Pemerintah Kota Madiun mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti melalui Peraturan Daerah Kota Madiun sebagai berikut : 1. Peraturan Daerah Kota
Madiun Nomor 03 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ; 2. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ; Lakip Kota Madiun 2013
I - 18
Pemerintah Kota Madiun
3. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah ; 4. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja ; 5. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 07 Tahun 2008 tentang
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Kecamatan
dan
Kelurahan ; Susunan Organisasi Pemerintah Kota Madiun terdiri dari: 1. Walikota dan Wakil Walikota Madiun ; 2. Sekretaris Daerah; 3. Dua Asisten Daerah, yaitu Asisten Pemerintahan
dan
Pembangunan yang membawahi 4 bagian yaitu Bagian Administrasi
Pemerintahan
Umum,
Bagian
Administrasi
Pembangunan, Bagian Hukum dan Bagian Administrasi Perekonomian dan Sosial, serta Asisten Administrasi Umum yang membawahi 3 bagian yaitu Bagian Umum, Bagian Organisasi dan Bagian Humas dan Protokol ; 4. Sekretariat DPRD. 5. Lima Staf Ahli yaitu Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia dan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan.. 6. Sebelas Lembaga Teknis terdiri dari Bappeda, Inspektorat, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Kepegawaian Daerah,
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Keluarga
Berencana dan Ketahanan Pangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah, Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, serta Kantor Lingkungan Hidup. 7. Sebelas Dinas terdiri dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Lakip Kota Madiun 2013
I - 19
Pemerintah Kota Madiun
Pemuda dan Olahraga, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pariwisata, Dinas Pertanian, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pasar, serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan. 8. Satuan Polisi Pamong Praja 9. Tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Manguharjo dan Kecamatan Taman serta ada dua puluh tujuh Kelurahan Secara fungsional landasan pemikiran pembentukan perangkat daerah didahului dengan kegiatan pengkajian dan analisis terhadap: a. Kewenangan pemerintahan yang dimiliki atau yang telah ditetapkan menjadi kewenangan daerah; b. Karakteristik, potensi, dan kebutuhan daerah; c. Kemampuan keuangan daerah; d. Ketersediaan sumber daya aparatur; e. Mampu membangun pola pengembangan kerja sama antar daerah dan atau dengan pihak ketiga. Sebagai
upaya
pemberdayaan
perangkat
daerah
dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya, telah dibentuk tim evaluasi kelembagaan dan secara berkesinambungan diadakan evaluasi,
baik
dari
aspek
kelembagaan,
kepegawaian,
ketatalaksanaan, dan pembangunan kesisteman, melalui evaluasi diharapkan dapat terbentuk kelembagaan yang mempunyai visidan misi organisasi yang pada akhirnya mampu memenuhi tuntutan kebutuhan serta dapat dipahami dan diaplikasikan oleh seluruh aparatur yang menjalankan organisasi F. Sistematika Sesuai dengan Lampiran IV Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas
Lakip Kota Madiun 2013
Kinerja
Instansi
Pemerintah,
Laporan
I - 20
Pemerintah Kota Madiun
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Madiun Tahun 2013 menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I
:
PENDAHULUAN Uraian
tentang
dasar
hukum
penyusunan
LAKIP,
Gambaran Umum Daerah (Kondisi Geografis, Kondisi Demografis dan Kondisi Ekonomi), Bidang Kewenangan, serta Struktur Organisasi Pemerintah Kota Madiun. BAB II
:
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Pemerintah Kota Madiun Tahun 2013 meliputi RPJMD 2009-2014, Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013.
BAB III
:
AKUNTABILITAS KINERJA KOTA MADIUN TAHUN 2013 Uraian tentang analisis pencapaian kinerja Pemerintah Kota Madiun tahun 2013, meliputi pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja.
BAB IV
:
PENUTUP Uraian tentang kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Madiun tahun 2013 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang
Lakip Kota Madiun 2013
I - 21