1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pertumbuhan rumah sakit dewasa ini berkembang dengan pesat. Persaingan antarrumah sakit baik pemerintah maupun swasta serta asing akan semakin ketat untuk merebut pasar yang semakin terbuka bebas. Selain itu, masyarakat menuntut rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan dapat melayani kebutuhan masyarakat secara cepat, akurat, bermutu dan terjangkau (Suk Oh, et. al, 2015). Tuntutan perkembangan rumah sakit yang pesat tersebut perlu didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang profesional sehingga dapat menjawab tantangan bisnis yang semakin kompetitif saat ini dan di masa mendatang. Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuannya seringkali disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap arti pentingnya misi organisasi. Padahal misi merupakan alasan suatu organisasi ada atau didirikan. Pemahaman organisasi terhadap misinya akan memperjelas arah pandangan atau visi organisasi tersebut. Pernyataan misi organisasi sangat penting karena berperan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan
misi
kepada
pihak
internal
dan
eksternal
yang
berkepentingan dengan organisasi. Mengkomunikasikan pernyataan misi yang baik merupakan salah satu tahap terpenting di dalam manajemen strategi, karena misi menjadi dasar bagi organisasi beserta sumber daya di dalamnya dalam bergerak, sehingga pemahaman terhadap misi akan memberikan pengaruh terhadap kinerja dan sikap sumber daya manusia dalam organisasi tersebut (Mulyadi, 2007). Suatu organisasi memerlukan misi organisasi sebagai cikalbakal pembentukan budaya organisasi baik kesehatan maupun nonkesehatan, salah satunya adalah rumah sakit. Rumah sakit merupakan organisasi yang memiliki keunikan karena merupakan organisasi multiprofesi, multiteknologi bahkan multimasalah. Hal ini mendorong rumah sakit untuk memiliki nilai organisasi
1
2
sebagai alat pemersatu dan perekat serta pedoman dalam melakukan tugas dan fungsinya untuk mencapai kinerja yang optimal sesuai dengan tujuan organisasi. Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan yang padat ilmu, padat karya, padat teknologi, dan padat modal. Rumah sakit memberikan produk pelayanan berupa jasa. Rumah sakit sebagai suatu organisasi pelayanan kesehatan harus memiliki manajemen pelayanan yang baik dan berdaya saing supaya tetap bertahan di era persaingan bisnis kesehatan yang semakin ketat. Semua aktivitas rumah sakit berlangsung baik jika mendapat dukungan dari seluruh anggota organisasi. Internalisasi misi dan visi rumah sakit dari setiap anggota organisasi merupakan aspek penting bagi keberhasilan rumah sakit sebagai sebuah organisasi. Kinerja karyawan di rumah sakit merupakan masalah yang sangat penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Kinerja karyawan rumah sakit yang baik merupakan jembatan dalam menjawab jaminan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap pasien. Salah satu kunci utama dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah karyawan yang mempunyai kinerja tinggi. Namun tak jarang ditemukan keluhan berkaitan dengan kualitas pelayanan kesehatan yang muaranya berasal dari kinerja pegawai di rumah sakit. RS Panti Wilasa dr. Cipto merupakan rumah sakit swasta tipe C (madya) yang berdiri sejak tahun 1948 dan diresmikan tanggal 19 Januari 1950 dan hingga akhir tahun 2014 memiliki 180 tempat tidur. Dari sisi kepegawaian RS Panti Wilasa dr. Cipto memiliki 74 dokter, 163 karyawan, 25 tenaga farmasi serta 147 tenaga non kesehatan (total 401 pegawai tetap). RS Panti Wilasa dr. Cipto memiliki misi: “meningkatkan nilai bagi stakeholder, menciptakan pengalaman bagi pelanggan, meningkatkan sistem pelayanan, meningkatkan kualitas SDM dan budaya cinta kasih dan bertanggungjawab sosial”, serta memiliki visi menjadi 1) RS bermutu artinya menjadi rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan medis, kekaryawanan dan penunjang secara profesional untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, serta 2) RS pilihan masyarakat artinya sebagai rumah sakit yang mampu menjadi
3
rujukan masyarakat yang memiliki pelayanan berkualitas, penuh cinta kasih yang tulus, hangat dan bersahabat. Kota Semarang sebagai salah satu kota tujuan investor bagi pembangunan bisnis kesehatan dalam beberapa tahun terakhir mengalami pembangunan dan penambahan jumlah rumah sakit baru, baik oleh investor dalam negeri maupun investor dari luar negeri. Hal ini secara langsung mempengaruhi persaingan antarrumah sakit supaya tetap menjadi pilihan masyarakat. Perkembangan situasi persaingan tersebut memunculkan permasalahan baru bagi RS Panti Wilasa dr. Cipto supaya dapat meningkatkan pelayanan dan dapat mencapai visi organisasi. Kenyataan
dalam
organisasi
yaitu
anggota
organisasi
memiliki
pemahaman terhadap misi dan visi organisasi dalam tingkat yang berbeda-beda. Di rumah sakit, terdapat karyawan yang mengerti dan bahkan hapal pernyataan misi dan visi rumah sakit, namun juga terdapat karyawan yang kurang dan bahkan tidak mengerti misi dan visi rumah sakit tempat bekerja. Penelitian mengenai pernyataan misi dan visi sebagai alat manajemen strategis pada organisasi swasta masih terbatas (Darbi, 2012).
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah internalisasi misi dan visi rumah sakit mempengaruhi kinerja karyawan?
C. Tujuan Penelitian C.1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh internalisasi misi dan visi rumah sakit terhadap kinerja karyawandi Rumah Sakit Panti Wilasa dr. Cipto Semarang. C.2. Tujuan Khusus a. Menganalisis tingkat internalisasi misi dan visi rumah sakit pada karyawan Rumah Sakit Panti Wilasa dr. Cipto Semarang.
4
b. Menganalisis kinerja karyawan Rumah Sakit Panti Wilasa dr. Cipto Semarang.
D. Manfaat Penelitian D.1.Manfaat Bagi Manajemen Rumah Sakit a. Memberikan informasi sebagai bahan masukan bagi manajemen RS Panti Wilasa dr. Cipto untuk meningkatkan internalisasi misi dan visi rumah sakit. b. Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen RS Panti Wilasa dr. Cipto untuk meningkatkan kinerja karyawan. D.2. Manfaat Bagi Karyawan Memberi dorongan kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja. D.3. Manfaat Bagi Masyarakat Upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih memuaskan bagi masyarakat.
E. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, ditemukan beberapa penelitian yang hampir serupa. Penelitian terhadap kinerja karyawan telah banyak dilakukan namun aspek pendekatan dan indikator serta metode penelitian yang beragam, antara lain sebagai berikut. 1. Darbi (2012) melakukan penelitian dan mempublikasikan jurnal berjudul Mission and Vision Statements and Their Potential Impact on Employee Behaviour and Attitudes: The Case of A Public But Profit-Oriented Tertiary Institution. Penelitian analitik kualitatif dengan 120 responden. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tingkat perhatian karyawan pada pernyataan misi dan visi serta persepsi mengenai tingkat kepemilikan berpengaruh secara signifikan terhadap sikap dan perilaku karyawan. Penelitian dengan metode survei menggunakan kuesioner serta wawancara kepada subjek penelitian. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
5
dilakukan penulis adalah variabel penelitian yang hampir sama, namun metode dan alat (kuesioner) yang digunakan berbeda. 2. Bang, et. al. (2014) melakukan penelitian berjudul Kajian Budaya Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Barat. Metodologi penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya kerja pegawai belum diterapkan secara optimal. Kurang optimalnya penerapan budaya kerja dikarenakan kurangnya sosialisasi pada pegawai, baik dari frekuensi maupun media. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah variabel terpengaruh yang hampir sama, namun variabel pengaruh, metode dan alat yang dipakai untuk pengumpulan data berbeda. 3. Amalia (2012) melakukan penelitian Pengaruh Nilai Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Wava Husada, Kepanjen yang diterbitkan dalam Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2012. Dalam penelitian ini menyimpulkan nilai organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah variabel yang hampir sama, namun metode dan alat yang dipakai untuk pengumpulan data berbeda. 4. Oghojafor, et. al. (2011) melakukan penelitian berjudul Enhancing Organization’s Performance Through Effective Vision and Mission. Penelitian yang dilakukan pada tiga institusi di Nigeria ini menggunakan merupakan
penelitian
observasional
analitik
kuantitatif
dengan
menggunakan 83 sampel. Hasil dari penelitian ini yaitu pernyataan visi dan misi organisasi berpengaruh pada kinerja organisasi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah variabel pengaruh yang hampir sama, namun variabel terpengaruh, metode dan alat yang dipakai untuk pengumpulan data berbeda.