Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas Sistem Kesehatan Nasional dalam era desentralisasi atau otonomi daerah dibidang kesehatan, sangat ditentukan oleh kualitas sistem kesehatan dari masing-masing Kabupaten/Kota, maka guna pencapaian Visi ” MASYARAKAT METRO SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN ” dengan misi Dinas Kesehatan: 1.
Membangun sistem dan manajemen kesehatan yang terintegrasi, efektif dan efisien.
2.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat serta kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3.
Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang merata, berkualitas, mandiri dan berkeadilan.
4.
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungan.
Perlu adanya penataan dan pengembangan sistem informasi kesehatan Kabupaten/Kota sehingga dapat memberikan indikator - indikator derajat kesehatan dengan benar. Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang terdiri dari enam subsistem, salah satunya adalah Sub sistem Manajemen Kesehatan dan informasi kesehatan, dan pada Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI 2010- 2014 pada Bab III tentang Arah Kebijakan dan Strategi, pada strategi ke 6 yaitu “Meningkatkan Manajemen Kesehatan yang Akuntabel, transparan, Berdayaguna dan Berhasil guna untuk memantapkan Desentralisai Kesehatan yang Bertanggungjawab”. Untuk itu perlu adanya system informasi kesehatan yang baik untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang ada di Kota Metro, salah satunya adalah dengan adanya Profil Kesehatan Kota Metro yang dibuat setiap tahun. Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi kesehatan adalah profil kesehatan yang merupakan salah satu penyajian data informasi kesehatan yang relative lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumberdaya kesehatan, dan data/informasi terkait lainnya, serta terbit setiap tahun.
1
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2013 ini, disusun dengan harapan dapat memberikan gambaran situasi kesehatan Kota Metro secara menyeluruh, baik tentang keadaan umum dan lingkungan, derajat kesehatan maupun sumber daya pembangunan kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2013 ini merupakan penerbitan yang Kesebelas. Data yang disajikan merupakan hasil kegiatan program kesehatan di Kota Metro selama tahun 2013, sedangkan untuk jumlah penduduk dipakai dari hasil Proyeksi Sensus Penduduk
tahun
2013 (BPS). Cara pengolahan data melalui perhitungan statistik
sederhana dalam bentuk tabel dan disertai dengan sebagian analisa dan pemaparan dari data yang ada pada tahun 2013 dan tahun-tahun sebelumnya sebagai perbandingan.
1 .2
Maksud dan Tujuan disusunnya Profil
Maksud disusunnya Profil Kesehatan Kota Metro 2013 adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan di wilayah Kota Metro dalam mencapai derajat kesehatan Masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi, menganalisa permasalahan serta pemecahannya dalam bentuk narasi, tabel dan gambar untuk program pembangunan kesehatan di Kota Metro Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Metro 2013 ini adalah tersedianya data/informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan dan dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian program kesehatan tahun 2013 dalam mencapai visi dan misi kesehatan.
1.3 Sistematika Penyajian Sistematika penyusunan profil kesehatan Kota Metro tahun 2013 adalah sebagaii berikut: BAB I
: Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil Kesehatan Kota Metro serta sistematika penyajiannya.
2
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
BAB II
: Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Metro. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan informasi umum lainnya.
BAB III
: Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai
angka kematian, angka
kesakitan, dan keadaan status gizi masyarakat. BAB IV
: Situasi Upaya Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama tahun 2013, yang menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang disajikan meliputi; cakupan pelayanan kesehatan dasar, cakupan pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pelayanan kefarmasian, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan
bagi
keluarga
miskin,
pembinaan
kesehatan
lingkungan, dan pelayanan perbaikan gizi masyarakat. BAB V
: Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2013. Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI
: Kesimpulan Bab ini beerisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan, tentang keberhasilan dan hal-hal yang masih dianggap kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan
Lampiran
3
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK Kota Metro yang berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung) meliputi areal daratan seluas 68,74 Km2. Secara geografis Kota Metro terletak pada 5°6‟ 5°8‟ LS dan 105°17‟-105°19‟ BT dengan batas wilayah sebagai berikut : A.
Sebelah
Utara
berbatasan
dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung
Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. B.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur dan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
C.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
D.
Sebelah
Barat
berbatasan
dengan
Kecamatan Trimurjo
Kabupaten Lampung
Tengah. Gambar 1 Peta Wilayah Kota Metro
Sumber: Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Metro
4
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Berdasarkan karakteristik topografi, Kota Metro merupakan wilayah yang relatif datar dengan kemiringan <6. Wilayah Kota Metro beriklim humid tropis dengan kecepatan angin rata-rata 70 Km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara 25-60 m dari permukaan laut (dpl), suhu udara antara 26°C 29°C, kelembaban udara 80%-88%, dan rata-rata curah hujan pertahun 2.264 sampai dengan 2.868 mm. Kota Metro secara administratif terbagi menjadi 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan, yaitu: Tabel 1 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Metro NO
KECAMATAN
LUAS (KM2)
1
Metro Pusat
JUMLAH KELURAHAN 5
2
Metro Utara
4
19,64
3
Metro Barat
4
11,28
4
Metro Timur
5
11,78
5
Metro Selatan
4
14,33
11,71
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Metro
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Metro Utara (19,64 Km2), 2
sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Metro Barat (11,28 Km ).
2.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk yang menetap di Kota Metro diperkirakan mencapai 149.697 jiwa. Dan menurut hasil proyeksi penduduk Kota Metro tahun 2013 yaitu 154.045 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Metro sebesar 2,241 Jiwa/Km2 dengan jumlah rumah tangga 39.436 KK. Tingkat kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Metro Pusat 4172,67 Jiwa/Km2, sedangkan kepadatan terendah adalah di Kecamatan Metro Selatan sebesar 1042,78 Jiwa/Km2.
5
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Tabel 2 Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Rasio Jenis Kelamin & Golongan Umur Kota Metro Tahun 2009-2013 Kepadatan N
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
penduduk
(%)
(%)
tahun O
Penduduk
Berdasarkan umur
(km2)
0-14 th (%)
15-64 th (%)
65+ th (%)
1.
2009
137,392
50,47
49,53
1.999
28,55
67,65
3,8
2.
2010
145.471
50,2
49,8
2.116
26,9
68,6
4,5
3.
2011
147,050
73,92
73,13
2,139
26,9
68,6
4,5
4.
2012
149.697
49,9
50,1
2,1177
26,02
69.53
4.42
5.
2013
154.045
49,5
50,5
2,241
26,09
69,41
4,5
Sumber: BPS Kota Metro dan Subbag.Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinkes
Berdasarkan hasil Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2013 dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota Metro sebesar 0,99%. Apabila melihat Rasio Jenis Kelamin, jumlah penduduk laki-laki 76.307 jiwa (49,5 %) lebih banyak dari jumlah penduduk wanita yang berjumlah 77.738 jiwa (50,5 %). Rincian penduduk Kota Metro berdasarkan kelompok umur dapat digambarkan melalui piramida penduduk sebagai berikut : Gambar 2 Piramida Penduduk Kota Metro Tahun 2013
Sumber : BPS Kota Metro tahun 2012
6
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Komposisi
penduduk
penduduk yang
Kota
Metro
berusia
menurut
kelompok
tahun)
sebanyak
menunjukkan
bahwa
muda (0-14 tahun) sebesar 26,9 % Penduduk berusia
produktif (15-64 tahun), sekitar 69,41 % dan 64
umur
4,5
%
Dengan
penduduk pada usia tua (lebih dari
demikian
maka
angka
Angka
Beban
Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota Metro pada tahun 2013 sebesar 46%, artinya setiap 100 jiwa penduduk produktif menanggung beban 46 jiwa penduduk
tidak
produktif.
Ratio
beban
tanggungan
penduduk
Kota
Metro
termasuk klasifikasi rendah (<50%).
2.2 Keadaan Ekonomi Untuk
mengukur
ukuran
Indeks
kualitas
dan
Pembangunan
kesejahteraan Manusia
(IPM)
penduduk atau
dapat
Human
digunakan Development
Index (HDI). Lembaga UNDP tahun 1997 menyebutkan bahwa IPM merupakan nilai
rata-rata
dari
tiga
komponen
indeks
yaitu
Indeks
kelangsungan
hidup,
indeks pengetahuan, dan indeks daya beli. Berdasarkan hasil perhitungan BPS, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota
Metro
Lampung
merupakan
.Pencapaian
Kabupaten/Kota
lain
tertinggi nilai
serta
IPM
di
Kota antara
Kota
yang
berlandaskan merupakan
pada
konsep
titik yang
di
sejak
tahun 2005
kabupaten/Kota
Metro,
perbandingan
proses pembangunan yang dilaksanakan dengan
Metro
antar Kota
yang
lainnya
nilai IPM di
diperbandingkan
waktu, Metro
menunjukan terus
Provinsi antara bahwa
dilaksanakan
pijak konsep pembangunan manusia seutuhnya, menghendaki
peningkatan
kualitas
hidup
penduduk baik secara fisik, mental, maupun spritual seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
7
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun Tahun 2008-2013
Sumber: BPS Kota Metro
8
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Gambaran mengenai derajat kesehatan mencakup indikator umur harapan hidup waktu
lahir
angka
(UHH),
kematian
mortalitas
bayi,
berisi
morbiditas
indikator-indikator
berisi
angka
indikator-indikator
kematian
ibu
mengenai
&
penyakit
infeksi, penyakit non infeksi dan penyakit potensial. Sedangkan status gizi dilihat dari indikator berat badan lahir rendah (BBLR) dan status gizi balita. Keberhasilan
program
kesehatan
dan
program
pembangunan
sosial
ekonomi
pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan masyarakat melalui Puskesmas, meningkatnya
daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan
kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. Angka
Harapan
Hidup
merupakan
alat
untuk
mengevaluasi
kinerja
pemerintah
dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah
harus
sosial
lainnya
diikuti
dengan
termasuk
program
kesehatan
pembangunan lingkungan,
kesehatan,
kecukupan
dan
gizi
program
dan
kalori
termasuk program pemberantasan kemiskinan. Estimasi umur harapan hidup waktu lahir untuk penduduk Indonesia berdasarkan BPS tahun 2008 sebesar 67,7. Kota
Metro
Kota
Metro
yaitu telah
72,89
tahun
melampaui
Sedangkan untuk Umur Harapan Hidup (UHH) (BPS-2012)). estimasi
Dengan
UHH
demikian
provinsi
UHH
Lampung
penduduk
(4,52)
dan
Indonesia (4,51).
9
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
3.1 Mortalitas Kematian merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyakit penyebab kematian. Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan Angka Kesakitan dan Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan Kesehatan juga dapat
dilihat dari
perkembangan Angka Kematian. Gambaran kejadian kematian di Kota Metro dalam rentang waktu 3 sampai 5 tahun terakhir dijelaskan dalam uraian di bawah ini:
1.
Angka Kematian Bayi (AKB) Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortalitiy Rate (IMR) merupakan salah satu indikator penting yang sangat sensitif untuk mengetahui permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan penyebab kematian dan tingkat keberhasilan program kesehatan. kelahiran hidup. Angka kematian Bayi (AKB) adalah proporsi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indicator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat> Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosiall ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro, pada tahun 2013 terdapat kematian bayi 12 bayi dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan 3,6 per 1000 KH), dan
tahun 2012 yaitu
terdapat
kematian
bayi
sebanyak 27 orang dari 3.251 kelahiran hidup
10
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
(diperkirakan 8,3 per 1000 kelahiran hidup) sedangkan pada tahun 2011 terdapat kematian bayi sebanyak 26 orang dari 3.239 kelahiran hidup, pada tahun 2010 terdapat kematian bayi sebanyak 31 orang dari 3039 kelahiran hidup ( diperkirakan 10,2 per 1000 kelahiran hidup),Adapun kasus kematian bayi pada tahun 2009 sebanyak 29 orang dari 2.999 kelahiran hidup (diperkirakan 9,7 per 1000 kelahiran hidup). Kecenderungan angka kematian bayi di Kota Metro selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada gambar berikut: Gambar 4 Perkiraan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Kota Metro tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Penyebab kematian yang terjadi pada tahun 2013 yaitu BBLR, asfeksia, Pneumonia, dan penyebab lainnya pada neonatus sedangkan pada bayi disebabkan karena jantung bawaan, aspirasi, atresiaani. Target Mdgs 2015 Angka kematian Bayi 20 per 1000 kelahiran hidup. Dari grafik dii atas AKB di Kota Metro sudah mencapai target Mdgs, namun angka tersebut tidak mutlak menjadi patokan evaluasi karena AKB seharusnya didapatkan melalui survey. Adapun proporsi penyebab Kematian bayi selama tahun 2012 seperti tampak pada gambar berikut:
11
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 5 Prosentase Penyebab Kematian Bayi Kota Metro tahun 2013
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Asfeksia merupakan penyebab terbesar kasus kematian bayi di Kota Metro (51%).. Asfiksia ( kesulitan bernafas sesaat setelah lahir. Menurut NICEF, Kejadian Asfiksia bisa dicegah dengan meningkatkan kualitas proses persalinan dan perawatan terhadap bayi baru lahir. Petugas Kesehatan (terutama bidan) dituntut untuk bisa mendeteksi asfiksia dan dapat melakukan resusitasi terhadap bayi baru lahir apabila terjadi asfiksia (UNICEF REPORT, 2009). Urutan kedua adalah BBLR (42%) .Menurut WHO, kejadian BBLR terkait erat dengan kekurangan gizi ataupun kejadian sakit ada saat kehamilan. Untuk mencegah terjadinya BBLR, identifikasi dini terhadap ibu hamil KEK (kurang energi kalori) kemudian diikuti dengan pemberian suplemen gizi kepada bu pada masa kehamilan mutlak dilakukan (Bang, Abhay et al, 2009).Sedangkan (8 %) pada penyebab lain,jantung bawaa, aspirasi, atresiaani. Penyebab kematian bayi < 1 tahun adalah penyakit infeksi dan penyebab lain .Dari penyebab kematian bayi di atas, dapat disimpulkan bahwa upaya menurunkan angka kematian bayi (AKB) perlu difokuskan pada kegiatan pemeriksaan neonatus pada saat bayi baru lahir, terutama bayi Aspeksia dan BBLR. Jika dilihat dari proporsi kematian bayi berdasarkan umur, maka didapatkan grafik sebagai berikut:
12
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 6 Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Umur Kota Metro tahun 2013
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Kematian bayi di Kota Metro umumnya terjadi pada masa neonatal (0-28 hari). Hampir 75 % dari seluruh angka kematian bayi di Kota Metro terjadi pada masa neonatal. sedangkan 25 % pada umur 1 bl – 1th. Kemampuan tenaga kesehatan dan adanya fasilitas dalam hal perawatan neonatal esensial adalah suatu keharusan dalam upaya penurunan angka kematian bayi (AKB). Kemampuan dan fasilitas tersebut meliputi persalinan yang bersih dan aman, stabilitas suhu, inisiasi pernapasan spontan, inisiasi menyusui ASI dini, dan pencegahan infeksi serta pemberian imunisasi.
2.
Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (1-<5 tahun) menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara umur 1 tahun dan sebelum umur 5 tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan.Hasil SDKI 2007 menunjukan bahwa angka kematian balita 55 per 1000 kelahiran hidup Berdasarkan laporan dari Puskesmas pada tahun 2013, di Kota Metro kematiananak balita 2 kasus dari 3.365 kelahiran hidup(diperkirakan 0,6 per 1000 kelahiran hidup). Hasil ini tidak bisa dibandingkan dengan target Nasional AKABA sebesar 23 per 1000 KH karena data di atas belum menggambarkan AKABA sebenarnya. Kematian balita yang dimaksud yaitu kematian pada masa > 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. 13
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
3.
Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Angka kematian ibu merupakan cermin status kesehatan masyarakat terutama kesehatan wanita. Angka kematian ibu dapat menggambarkan status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukkan rendahnya keadaan sosial ekonomi. Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di Kota Metro pada tahun kelahiran hidup, tahun 2009 kasus kematian ibu meningkat menjadi 5 orang dari 2.999 kelahiran hidup.Dan pada tahun 2010 menurun menjadi 4 orang dari 3.039 kelahiran hidup, pada tahun 2011 menjadi 5 dari 3.239 kelahiran hidup dan tahun 2012 ada 5 kematian dari 3.251 kelahiran hidup, dan pada tahun 2013 terdapat 5 kematian ibu dari 3.365 kelahiran hidup. Adapun gambaran kasus kematian ibu dalam beberapa tahun terakhir terlihat pada gambar berikut: Gambar 7 Kasus Kematian Ibu Kota Metro tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Sangat sulit menganalis kecenderungan kasus kematian ibu di Kota Metro karena kejadian kematian ibu berfluktuatif. Namun dari grafik di atas dapat diketahui bahwa kasus kematian ibu di Kota Metro stabil di angka 5 kematian ibu. Angka kematian ibu
14
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
secara riil di Kota Metro tidak bisa diperoleh karena Angka Kematian Ibu (AKI) didisain untuk tingkat nasional melalui kegiatan survey, namun sebagai bahan evaluasi Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Metro diperkirakan sebesar 148 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Adapun perkiraan Angka Kematian Ibu di Kota Metro tergambar di bawah ini: Gambar 8 Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Penyebab kematian ibu di Kota Metro disebabkan oleh pendarahan sebanyak 2 kasus, gangguan sistem peredaran darah(penyakit jantung) 2 kasus dan 1 kasus karena lain-lain(carsinoma payudara). Kasus kematian ibu akibat perdarahan karena kurangnya pengetahuan petugas dalam penanganan kegawatdaruratan maternal, kurangnya kepedulian keluarga dan masyarakat terhadap ibu hamil dengan merasa kehamilan merupakan hal yang biasa bagi wanita, status kesehatan ibu kurang baik, terlambat mendapatkan pelayanan di tempat rujukan seta belum maksimalnya pelayanan untuk Puskesmas PONED dan RS mampu PONEK. Sedangkan penyebab kematian lainnya merupakan penyakit bawaan ibu hamil.
15
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Peningkatan keterampilan tenaga persalinan, peningkatan manajemen PONED dan PONEK, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan adalah cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu di Kota Metro. Dan kasus lainnya di Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia
tingkat
peningkatan
Puskesmas
pengetahuan
SDM
dan
dalam
jaringannya,
menggunakan
untuk
tehnologi
itu
perlu
yang
ada
serta pengetahuan masyarakat terutama bumil tentang pelayanan kesehatan yang ada.
3.2 Morbiditas Morbiditas/ Angka kesakitan dapat diartikan sebagai keadaan sakit yaitu adanya penyimpangan dari keadaan kesehatan yang normal (BKKBN, 2009).
Angka kesakitan
mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah dan berkaitan erat dengan kejadian kematian. Pada bagian ini akan disajikan gambaran kejadian penyakit yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro sepanjang tahun 2012. 1.
Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk ke arah usia tua menyebabkan terjadinya transisi epidemiologis, yang ditandai dengan
masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non
infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya pada saluran pernafasan bagian atas tetap
menduduki
peringkat
pertama
pada
pola
penyakit
rawat
jalan
di
puskesmas. Gambaran sepuluh besar penyakit pada pasien rawat jalan di puskesmas pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
16
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Tabel 3 Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Kota Metro Tahun 2013
NO
JENIS PENYAKIT
JUMLAH
%
1
Penyakit saluran pernapasan bagian atas
44675
26.25
2
Infeksi akut lainnya
32008
18.77
3
Penyakit lainnya
29201
17.12
4
Penyakit pd system otot & jaringan pengikat
11785
6.91
5
Gastritis
11697
6.86
6
Penyakit kulit dan jaringan sub kutan
10849
6.36
7
Penyakit Tekanan Darah Tinggi
10471
6.14
8
Penyakit lainnya pd saluran pernapasan bagian atas
10216
5.99
9
Penyakit kulit alergi
5646
3.31
10
Penyakit kulit infeksi
3843
2,.25
Sumber: Seksi Yankesdas, Laporan LB1 tahun 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat jalan di puskesmas didominasi oleh penyakit Infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya merupakan penyakit yang menempati urutan teratas pada 10 penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat jalan puskesmas dengan prosentase sebanyak 26.25 %. Meskipun penyakit infeksi masih mendominasi, namun penyakit non-infeksi juga perlu diperhatikan mengingat penyakit tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan faktor perilaku menempati urutan 4 terbesar pasien rawat jalan puskesmas.
2. Penyakit Menular a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia Penyakit ISPA
khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama
penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Di Dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena Pneumonia (1 balita/15 detik) dari 9 juta total kematia Balita, 1 diantaranya disebabkan oleh Pneumonia. Karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA Pneumonia disebut sebagai Pandemi yang terlupakan atau the Forgotten Pandemic. Namun, tidak banyak perhatian
17
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
terhadap penyakit ini, sehingga Pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang terlupakan atau The Forgotten Killer of Children (Unicef/WHO,2006).Pneumonia menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia, dan merupakan 30 % dari seluruh kematian yang ada.Di Negara Berkembang 60 % kasus Pneumonia disebabkan oleh Bakteri, sementara di Negara maju umumnya disebabkan Virus. Pneumonia masih menjadi penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia. kematian balita akibat pneumonia pada akhir tahun 2000 di Indonesia diperkirakan sekitar 4,9/1000 balita. (Depkes, 2004). Adapun angka kesakitan diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya. Pneumonia juga sering berada dalam daftar 10 penyakit terbanyak baik di puskesmas maupun rumah sakit.Sebanyak 40 – 60 % kunjungan berobat di Puskesmas dan 15 – 30 % kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit disebabkan oleh
ISPA.Episode penyakit batuk pilek pada
balita di Indonesia diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun. Berdasarkan laporan Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, temuan kasus Pneumonia pada balita selama periode waktu 2009 – 2013 terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2010 dan meningkat sampai tahun 2013, seperti tergambar dalam grafik sebagai berikut: Gambar 9 Kasus Pneumonia pada Balita Kota Metro tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
18
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Pada tahun 2013 penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 138 penderita, namun penemuan kasus pneumonia pada balita di Kota Metro masih jauh dari target yang diharapkan sebanyak 1.811 penderita (10% dari jumlah balita). Hal tersebut dapat disebabkan karena tenaga kesehatan yang telah dilatih MTBS tidak melakukan Desinfo kepada petugas lain di Puskesmas dalam rangka penjaringan kasus ISPA pneumonia di Puskesmas. Upaya pengendalian penyakit ISPA Pneumonia difokuskan pada upaya penemuan kasus secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jumlah populasi balita untuk Program P2 ISPA Kota Metro tahun 2013 sebanyak 18.116 jiwa. Sasaran penemuan penderita Pneumonia balita Kota Metro tahun 2013 adalah 1.812 kasus (10% dari jumlah balita). Target penemuan penderita pneumonia balita sebesar 76% dari jumlah sasaran (13.768 kasus). Adapun Realisasi temuan penderita pneumonia pada balita tahun 2013 adalah sebanyak 138 kasus, yang artinya realisasi penemuan dan penanganan penderita pneumonia hanya sebesar 7,62 %
dari jumlah sasaran. Cakupan penemuan
penderita pneumonia pada balita paling banyak terdapat di Puskesmas Metro sebesar 16,99 % dan terendah di Puskesmas Ganjar Agung sebesar 0%. Realisasi penemuan penderita pneumonia pada
balita per-puskesmas dapat
dilihat dari grafik sebagai berikut: Gambar 10 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
19
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Secara umum realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita di Kota Metro masih jauh dari target. Di Tingkat nasional cakupan penemuan penderita juga rendah yaitu sekitar 25–35% (Ditjen PP&PL, 2007). Tidak semua tenaga kesehatan yang telah dilatih MTBS melaksanakan pemeriksaan terhadap balita sakit yang datang berobat ke puskesmas sehingga ada kemungkinan kasus Pneumonia.
b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Nyamuk
yang
disebabkan
Aedes
menimbulkan
Aegypti
kepanikan
oleh dan karena
virus
Dengue
Aedes
dan
ditularkan
Albopictus
penyebarannya
ini
melalui
berpotensi
yang
cepat
dan
beresiko kematian. Kota Metro merupakan daerah endemis DHF atau Demam
Berdarah
(DBD).
dimana Incidence rate
Setiap
tahun
jumlah
kasus
selalu
tinggi
Pada tahun 2009 kasus DBD di Kota Metro
dengan jumlah penderita sebanyak 118 orang dan pada tahun 2010 sebanyak 117 orang dan terjadi penurunan yang sangat tajam pada tahun 2011 sebanyak 26 kasus, tetapi pada tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat tinggi yaitu 390 kasus dan meningkat lagi pada tahun 2013 dengan 470 kasus. Adapun 2009 per
adalah 100.000
100.000
Incidence
Rate
( IR )
DBD
pada
tahun
86 per 100.000 penduduk dan tahun 2010 adalah 83,06 penduduk,
penduduk
dan
tahun tahun
2011
menurun
2012
meningkat
menjadi menjadi
17,68
per
260,5
per
100.000 penduduk, dan meningkat lagi tahun 2013 menjadi 305 per 100.000
penduduk.
Perkembangan
jumlah
kasus
DBD
di
Kota
Metro
selama periode waktu 2009–2013 tergambar dalam grafik berikut:
20
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 11 Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk & Case Fatality Rate DBD Kota Metro tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Incidence rate DBD dan case fatality rate (CFR) tahun 2013 meningkat. Case fatality Rate (CFR) menunjukkan keganasan suatu penyakit juga untuk menilai kualitas penanganan yang dilakukan (Roestam, A UI 2009). Pada tahun-tahun sebelumnya CFR akibat penyakit DBD di Kota Metro selalu di bawah target nasional yaitu <2,5%. Namun pada tahun 2009 angka CFR di atas target nasional sebesar 3,4% dan terjadi peningkatan lagi pada tahun 2010 yaitu 9,1 % dan menurun 0% pada tahun 2011 dan meningkat 9,9 % pada tahun 2012 dan tahun 2013 menurun sebesar 2.2%. Hal ini perlu penanganan yang intensif dalam penanggulangan penyakit DBD ini, perlu penggerakan masyarakat untuk rutin melakukan PSN DBD melakukan 3M plus yang bisa dilaksanakan dengan mengoptimalkan pokjanal DBD Jumlah kelurahan yang terkena DBD selama tahun 2009-2013 cenderung mengalami penurunan tahun 2009 sampai 2010. penyakit DBD tersebar di 22 kelurahan dari 5 kecamatan yang ada di Kota Metro. Pada tahun 2013, kecamatan yang mempunyai kasus DBD terbanyak adalah Kecamatan Metro pusat dengan 143 kasus, dan kecamatan dengan jumlah kasus terkecil adalah Kecamatan Metro Selatan 17 kasus. Berikut ini adalah gambaran distribusi kasus DBD per kecamatan:
21
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 12 Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Banyak faktor yang menyebabkan semakin tingginya jumlah penderita DBD antara lain karena kepadatan rumah, mobilitas penduduk, kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN DBD, pokjanal DBD di tingkat Kota dan kecamatan tidak berjalan maksimal. Dengan demikian perlu kerjasama antara berbagai elemen baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk melakukan upaya agar jumlah kasus DBD di Kota Metro dapat ditekan. Trend terjadinya penyakit DBD naik turun, untuk itu perlu adanya kewaspadaan dini pada saat terjadi perubahan musim dari musim panas ke musim hujan, baik pada pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan melalui jaringannya yaitu Puskesmas dan poskeskel serta masyarakat itu sendiri. Jumlah kasus penyakit DBD cenderung meningkat tajam dalam 5 tahun terakhir.
Diperlukan
penanganan
yang
efektif
untuk
mencegah
dan
memberantas penyakit DBD. Upaya pemberantasan DBD di Kota Metro antara
lain
dilakukan dengan pembentukan tim pokjanal DBD tingkat
kota dan tingkat kecamatan, fogging fokus, dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD. Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus
22
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. Angka Bebas Jentik (ABJ) merupakan tolok ukur tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Penemuan penderita secara dini dengan penegakan diagnosa yang tepat juga harus dilakukan untuk memastikan penanganan penderita sehingga dapat menekan angka kematian akibat penyakit DBD. Tabel 4 Realisasi Program P2DBD Kota Metro Tahun 2013 NO
TAHUN 2013
INDIKATOR
TARGET
REALISASI
1
Prosentase Kejadian DBD ditangani sesuai Standard (%)
100%
100 %
2
Angka Kesakitan DBD (per 100.000 pddk)
40
298,6%
3
Angka Kematian DBD (%)
<1%
2,2%
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit,Seksi Kesehatan Lingkungan
c.
Penyakit TB. Paru
Untuk mengatasi masalah TB di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan program penanggulangan penyakit TB dengan strategi DOTS (directly observe treatment shortcource) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh PMO (Pengawas Minum Obat). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. 23
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Strategi program P2 TB Paru di Kota Metro juga mengacu kepada strategi DOTS yang mencakup ; upaya penemuan dan pengobatan penderita TB Paru BTA+ minimal 80% yang di ikuti angka konversi sebesar 80% serta angka kesembuhan minimal 85% yang dilakukan melalui unit pelayanan puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya. Pelaksanaan program penanggulangan TB Paru di Kota Metro dilakukan pada 1 puskesmas rujukan mikroskopis (PRM), dan 4 puskesmas pelaksana mandiri (PPM) dan 6 puskesmas satelit. Cakupan
penemuan
penderita
baru
(CDR)
TB
BTA+
menunjukkan
kecenderungan naik turun yaitu dari 44,09 % pada tahun 2009 dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 41,09 %. Namun pencapaian ini masih di bawah target nasional sebesar 85% tahun 2013.
Namun peningkatan cakupan penemuan
penderita baru TB BTA+ tidak diikuti dengan keberhasilan pengobatan. Angka keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukkan presentase pasien TB BTA+ yang menyelesaikan pengobatan. Angka kesembuhan penyakit TB Paru dengan BTA+ (cure rate) tahun 2011 sebesar 76,19 %, meningkat menjadi 76,63 % pada tahun 2012 dan terjadi penurunan tahun 2013 menjadi 82,61 %. Angka keberhasilan pengobatan TB BTA+ di Kota Metro hampir mencapai
target
nasional sebesar 85%. Perkembangan cakupan penemuan penderita baru (CDR) dan angka kesembuhan (CR) TB BTA + selama tahun 2009-2013tergambar dalam grafik berikut. Gambar 13 Cakupan Case Detection Rate (CDR) dan Cure Rate (CR) TB BTA + Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
24
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Dari data di atas harus diwaspadai karena angka angka tersebut masih belum memenuhi target nasional artinya dari kasus TB yang ditemukan dan
diobati
perlu
telah
dilakukan
diupayakan
pelayanan
lebih
maksimal
pengobatan
menyukseskan
manajemen
kasus
baik
tetapi
rangka
peningkatan
mutu
TB.
Dalam
rangka
TBC,
prioritas
dalam
penderita
pelaksanaanaan
dengan
penanggulangan
ditujukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, penggunaan obat yang rasional dan paduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS. Micobacterium dunia, dengan
tuberculosis
menurut
WHO
kematian
berkembang
3
(TB)
telah
sekitar
juta
kematian
8
orang
ini
menginfeksi
juta per
penduduk
tahun
merupakan
sepertiga dunia
(WHO,
25%
dari
penduduk
diserang
1993).
Di
kematian
TB
negara penyakit
yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB
berada
di
negara-negara
berkembang
Dengan
munculnya
epidemi
HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). Angka
kasus
mengalami
baru
TB
paru
selama
tahun
peningkatan.
CNR
sebesar
2009
215,44
per
-
2013
100.000
cenderung penduduk
pada tahun 2009. Dan pada tahun 2010 menjadi 121,34 per 100.000 penduduk.
Sedangkan
pada
tahun
2011
terjadi
peningkatan
dalam
temuan kasus mencapai 134,98 per 100.000 penduduk, dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus yaitu tahun
2013
menjadi
178,52
per
151,64 per 100.000 penduduk dan 100.000
penduduk.Gambaran
lebih
lengkap dapat dilihat pada grafik berikut:
25
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 14 CNR TB Paru (per 100.000 penduduk) Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Grafik diatas menggambarkan bahwa secara umum ada penurunan dan peningkatan jumlah kasus selama periode tahun 2009-2013. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan penemuan kasus baru TB Paru. Hal ini dapat dapat dikarenakan adanya kerjasama yang intensif baik pada program maupun lintas sektor serta ada kerjasama antara kader AISIYAH dan Dinas Kesehatan dalam rangka pelaksanaan kegiatan program P2TB, melatih kader komunitas sebanyak 58 orang yang bertugas penyuluhan program TB dan penjaringan suspek, dibentuknya Tim Gerdunas TB Kota Metro yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan dilaksanakan pertemuan rutin dalam rangka evaluasi peran Tim Gerdunas TB dalam kegiatan program P2TB serta adanya kelompok masyarakat yang mendukung program TB.
d. Penyakit Diare Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.
26
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatkan angka kesakitan diare tahun ke tahun. Hasil survey Subdit Diare angka kesakitan diare semua umur tahun 2009 adalah
411/1000 penduduk. Secara proporsional Diare pada
golongan balita adalah 55%. Kematian Diare pada balita 75,3 per 100.000 balita dan semua umur adalah 23,2 per 100.000 semua umur (Hasil SKRT 2001). Pada tahun 2007 Angka Kesakitan Diare di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk (Ditjen PP&PL, 2007). Diare banyak disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih dan sehat, pengolahan dan penyiapan makanan yang tidak higienis dan ketiadaan jamban sehat tahun 2010 yaitu 29,2 per 1000 penduduk dan tahun 2011 meningkat menjadi 33.03 per 1000 penduduk, dan tahun 2012 menurun menjadi 22,9 per 1000 penduduk dan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2013 yaitu 20,60 per 1000 penduduk.. Grafik perkembangan Angka Kesakitan Diare Balita di Kota Metro terlihat pada gambar berikut: Gambar 15 Angka Kesakitan Diare Balita per 1000 penduduk Kota Metro Tahun 2010-2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
27
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Terjadi peningkatan incidence Diare tahun 2013, 20,60 % kasus yang tertangani dari jumlah perkiraan kasus yang ada yaitu 3.297 kasus Terjadi peningkatan kasus diare tahun 2013 tidak diiringi dengan penggunaan oralit sesuai dengan tatalaksana penderita diare yang standar, hal ini disebabkan pengetahuan masyarakat yang masih kurang tentang tatalaksana penderita diare, untuk itu perlu ada kewaspadaan dini dan surveilan yang ketat dan terkoordinasi baik melalui lintas program maupun lintas sektor, mengembangkan dan menyebarluaskan pedoman program tatalaksana penderita diare, maupun meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan program.
e. Acute Flaccid Paralysis (AFP) Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita melalui PIN (Pekan Imunisasi Polio) dan surveilans AFP (Acute Flaccid Paralysis). Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus polio liar disuatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi terfokus dan efisien. Sasaran utama surveilans AFP adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu anak berusia <15 tahun. Pengamatan difokuskan pada kasus poliomyelitis yang mudah diidentifikasikan, yaitu penyakit poliomyelitis paralitik (menimbulkan kelumpuhan) yang terjadi secara akut dan sifatnya flaccid (layuh). Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih dari 1 berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik
untuk
pada anak
puskesmas/ masyarakat
maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate ≥ 1 di Kota Metro maka harus ditemukan minimal 1 kasus
lumpuh layuh.
Tahun 2013 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate 2,41 per 100.000 anak < 15 tahun) di wilayah Mulyojati ,2011 ditemukan 1 kasus AFP.dan tahun 2010 tidak ditemukan kasus, sedangkan tahun 2009 ditemukan 1 kasus lumpuh layuh di Kelurahan Karang Rejo (AFP rate 2,55 per 100.000 anak <15 tahun). Grafik
28
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
perkembangan Angka Kesakitan AFP di
Kota Metro terlihat pada gambar
berikut: Gambar 16 Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk <15 tahun Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa penemuan kasus AFP di Kota Metro dari tahun ke tahun selalu berada di atas target nasional yaitu ≥ 1 per 100.000 penduduk<15 tahun dan pada tahun 2010 tidak ditemukan kasus, dan tahun 2011 terdapat 1 kasus (> 1 per 100.000 penduduk < 15 Tahun)dan tahun 2012 terdapat 1 kasus dan tahun 2013 juga terdapat 1 kasus (>1 per 100.000 penduduk <15 tahun). Dari setiap kasus AFP yang ditemukan selalu dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Dari hasil pemeriksaan selama tahun 2009-2013 tidak ditemukan adanya infeksi virus polio liar pada kasus AFP yang ditemukan. f.
Penyakit Campak Penyakit campak merupakan penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB. Penyakit ini menempati urutan ke-5 penyebab kematian pada bayi. Penyakit Campak yang juga disebut measles adalah penyakit yang sangat menular dan akut serta menyerang hampir semua anak kecil. Program reduksi campak global (WHO Ninth General Programme of Work, 1996-2001), menargetkan penurunan
29
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
insidens campak 90 % dan penurunan mortalitas campak 95% dari sebelum program imunisasi di mulai. Kasus campak di Kota Metro mengalami penurunan selama periode tahun tahun 2009 kasus campak meningkat menjadi 156 kasus atau 9,6 per 1000 balita pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 ada 65 kasus atau 4,7 per 1000 balita, dan tahun 2011 ada 53 kasus atau 3,06 per 1000 balita dan pada tahun 2012 meningkat tajam yaitu ada 163 kasus atau 9,4 per 1000 balita dan menurun tahun 2013 terdapat 121 kasus atau 6,7 per 1000 balita seperti terlihat pada gambar berikut: Gambar 17 Angka kesakitan Campak per 1000 Balita Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Dari hasil laporan surveilans bahwa kasus campak melebihi Nilai ambang Batas (NAB) atau mengalami peningkatan kasus campak pada bulan Mei, Agustus 2013 dan
menurun
kembali
pada
bulan
Desember. Prosentase
kasus
klinis
campak yang dilakukan pengambilan sampel/serum menurut wilayah Puskesmas dengan program CBMS (Case Based Measles Surveillance) secara keseluruhan telah mencapai target 50 % . Untuk itu perlu peningkatan cakupan pada imunisasi campak dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit campak.
30
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Strategi pengendalian penyakit campak dilakukan dengan imunisasi dengan target nasional sebesar >95%, karena campak merupakan penyakit dengan potensi menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa).
Ada korelasi positif antara
kenaikan kejadian campak di Kota Metro dengan penurunan cakupan imunisasi campak. Cakupan imunisasi campak di Kota Metro menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 cakupannya 83,5% dan pada tahun 2010 menurun menjadi 74,1 %, tahun 2011 meningkat menjadi 77,2 % dan menurun drastis di tahun 2012 menjadi 53,5 %,dan tahun 2013 meningkat menjadi 97,8 % di atas target nasional sebesar > 80 %. Gambar 18 Cakupan Imunisasi Campak Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Gambar 19 Cakupan Imunisasi Campak Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
31
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
g.
Penyakit Kusta Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek sosial. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar satandar pelayanan
minimal
(SPM)
adalah
angka
kesembuhan
(Release
from
treatment/RFT) serta angka kesekitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk. Penemuan penderita baru (case finding) penyakit Kusta di Kota Metro selama ini dilaksanakan secara pasif yaitu hanya dari penderita yang berobat ke puskesmas. Tahun 2011 ditemukan 1 kasus penyakit kusta di wilayah kecamatan Metro Pusat pada kelurahan Metro dan tahun 2012 tidak ada temuan kasus baru, penderita kusta yang ada adalah kasus lama yaitu yang ditemukan tahun 2011. Tahun 2013 terdapat 1 kasus baru. Hal ini juga disebabkan tenaga puskesmas banyak yang belum dilatih program P2 Kusta , untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan melalui pelatihan-pelatihan yang ada dan mengoptimalkan kegiatan penemuan penderita melalui kegitan perkesmas yang ada. Gambar 20 Angka kesakitan Kusta Kota Metro Tahun 2011-2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
32
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
h. Penyakit IMS dan HIV/AIDS Penyakit infeksi menular seksual dan HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit
yang
penderita
sulit
untuk
cenderung
teregristrasi
untuk
di
tertutup
pelayanan dalam
kesehatan
mencari
karena
pengobatan
penyakitnya. Perlu diwaspadai dan diantisipasi bahwa penderita HIV/AIDS dari tahun ke
tahun
di
HIV/AIDS
Kota
Metro
merupakan
HIV/AIDS
yang
meningkat>
fenomena
sebenarnya
gunung
Seperti es,
mungkin
diketahui
dimana
lebih
penderita
kasus
banyak
penderita
dari
yang
terpantau. Hal
ini
karena
menutupi
penderita
penyakitnya
penderita
HIV/AIDS
gambaran
bahwa
diperkirakan terdapat
HIV/AIDS
karena
dikucilkan bila
masih dan
terdapat
sekitar
pada
umumnya
stigma
diasingkan 1
di dari
tersembunyi masyarakat
pergaulan.
kasus/penderita
dan bagi
Sebagai
HIV/AIDS
maka
100 orang disekitarnya berpotensi terkena
HIV/AIDS. Berdasarkan gonorhoe
laporan
SST
Kota
Metro.
di
tahun
2013
Sedangka
tidak
terdapat
Penyakit
AIDS
penyakit di
Sifilis,
Kota
Metro
Tahun 2008 terdapat 4 orang penderita AIDS, dimana 1 orang hingga kini
masih
hidup,
tahun
2009
ditemukan
4
penderita
AIDS
dengan
1 orang meninggal. Tahun 2010 total kumulatif penderita AIDS 16 kasus . Tahun
2011
ditemukan
3
kasus
seluruhnya
meninggal.
Tahun
2012
terdapat 8 kasus, dan tahun 2013 terdapat 12 kasus, seperti terlihat pada gambar berikut:
33
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 21 Angka kesakitan HIV/AIDS Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
i.
Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Luar Biasa (KLB) Upaya
penyelidikan
epidemiologi
tindak
lanjut
penemuan
dari
dan dini
penanggulangan kasus-kasus
KLB
merupakan
penyakit
berpotensi
wabah yang terjadi di masyarakat. Upaya yang dilakukan dimaksudkan untuk
mencegah
penyebaran
lebih
luas
dan
mengurangi
dampak
yang ditimbulkan. Berdasarkan laporan seksi surveilans dan seksi gizi pada tahun 2013 terdapat 99 kejadian luar biasa yang terjadi di 5 kelurahan.
34
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Tabel 5 Jenis KLB serta Kecamatan & Kelurahan yang terkena KLB Kota Metro Tahun 2013
N O
JENIS KLB
1
DBD
YANG TERSERANG KEC
Metro Pusat
Metro Barat
Metro Timur
2
Demam Chikung unya
3
Campak
KEL
JUMLAH PENDUDU K TERANCA M
JML PENDERI TA
JML KEMATI AN
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
Imopuro
7,192
9
1
0.13
11.11
Hd.Timur
7,073
28
1
0.40
3.57
Yosomulyo
6,753
22
1
0.33
4.55
Ganjar Asri
9,426
40
1
0.42
2.50
Tj. Agung
5,261
12
1
0.23
8.33
Iringmulyo
13,218
49
2
0.37
4.08
Yosodadi
7,993
31
2
0.39
6.45
Metro Barat
Ganjar Asri
350
30
0
Metro Barat
Ganjar Agung
1147
6
0
8,57
0
0,52
0
Sumber: Seksi Surveilance & Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari 3 KLB tersebut di atas, 100% sudah tertangani <24 jam dan terdapat 9 kematian. Perlu adanya peningkatan sistem kewaspadaan dini sehingga KLB pada tahun mendatang bisa segera terlacak dan tertangani.
35
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1 Pelayanan Kesehatan 1. Pelayanan Antenatal/Ante Natal Care (ANC) Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya
hamil
untuk
mendapatkan
pelayanan
dan
asuhan
antenatal
(Prawirohardjo. S, 2006 :52). Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang memiliki kompetensi/profesional untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standard pelayanan antenatal yang meliputi standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas: (Timbang) berat badan, (Ukur (tekanan) darah, Ukur (tinggi) fundus uteri, Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap,Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan,(Tes) terhadap penyakit menular seksual, (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru bumil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Gambaran cakupan K1 dan K4 selama rentang 5 tahun tergambar dalam grafik berikut:
36
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 22 Cakupan K1 Kota Metro Tahun 2009 – 2013
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Gambar 23 Cakupan K4 Kota Metro Tahun 2009 – 2013
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
37
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Pada tahun 2013, dari 3.710 ibu hamil terdapat 3.642 yang memeriksakan kehamilan (K1) atau sebesar 98,2 %. Adapun cakupan pelayanan K4 pada tahun 2013 sebesar 97%. Pencapaian cakupan pelayanan K1-K4 sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar 95%, dan menunjukkan trend menurun dari tahun sebelumnyapada K1 dan K4. K1 dan K4 yang menurun pada tahun 2013 dapat disebabkan adanya bumil yang melakukan pemeriksaan kehamilan luar wilayah Kota Metro, sedangkan pertolongan persalinan dilakukan di Kota Metro sehingga riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu tidak dapat dideteksi.
2.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan Komplikasi dan kematian maternal seringkali terjadi pada masa persalinan. Kematian maternal dapat disebabkan karena persalinan tidak ditolong oleh tenaga yang tidak mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Metro pada tahun 2009-2013 mempunyai kecenderungan meningkat, namun mengalami penurunan pada tahun 2012 dan tahun 2013. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 24 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Kota Metro Tahun 2009 - 2013
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
38
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Pada tahun 2013 dari 3.710 persalinan 96 % diantaranya ditolong oleh petugas kesehatan. Angka ini belum memenuhi target sebesar 100% dan pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 2,8 %, Hal ini dapat disebabkan karena Bumil melahirkan di wilayah lain atau tempat orang tuanya, karena pertolongan persalinan dii Kota Metro dilakukan oleh tenaga Kesehatan, untuk wilayah Kota Metro sudah tidak memiliki dukun melahirkan.
3.
Deteksi ibu hamil risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb<8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140mmHg, diastole >90mmHg), oedeme nyata, pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan prematur. Cakupan deteksi bumil risti di Kota Metro dari periode tahun 2009-2013 menunjukkan kecenderungan naik turun dari 79,87% pada tahun 2009 menjadi 95,4 % pada tahun 2013, terjadi penurunan dari tahun 2012 yaitu 96%. Cakupan deteksi bumil risti perlu dipertahankan karena keterlambatan mendeteksi resiko kehamilan akan memperbesar risiko terjadinya kematian ibu. Jumlah bumil resiko tinggi/komplikasi sebanyak 742 ibu hamil dan ibu hamil yang di tangani 708 (cakupan 95,4 %). Gambaran cakupan deteksi ibu hamil risti tergambar dalam grafik berikut: Gambar 25 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi Kota Metro Tahun 2009 – 2013
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro 39
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
4.
Deteksi neonatus risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi Masalah rujukan bayi baru lahir risiko tinggi merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian, mengingat tingginya angka kematian umumnya terjadi pada masa perinatal (0-7 hari) dan neonatal (8-28 hari). Upaya menekan angka kesakitan dan kematian bayi dilakukan dengan cara deteksi bayi-bayi risiko tinggi untuk mendapatkan rujukan dan penatalaksanaan selanjutnya. Petugas kesehatan dituntut untuk mampu mengenali bayi resiko tinggi. Disamping perlu juga diketahui bahwa neonatus resiko tinggi lahir dari ibu dengan kehamilan resiko tinggi pula. Adapun neonatus yang termasuk dalam kategori resiko tinggi adalah sebagai berikut : 1. Prematur / berat badan lahir rendah (BB< 1750 –2000gr) 2. Umur kehamilan 32-36 minggu 3. Bayi dari ibu DM 4. Bayi dengan riwayat apnae 5. Bayi dengan kejang berulang 6. Sepsis 7. Asfiksia Berat 8. Bayi dengan ganguan pendarahan 9. Bayi dengan Gangguan nafas (respiratory distress) Dalam
upaya
menurunkan
angka
kematian
bayi,
Departemen
Kesehatan
RI menetapkan cakupan deteksi dini neonatus risiko tinggi sebesar 70% di dalam
standar
pelayanan
minimal
(SPM)
Tahun
2008.
Adapun pencapaian
program tersebut di Kota Metro dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut:
40
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 26 Cakupan Deteksi Dini Neonatus Risiko Tinggi Kota Metro Tahun 2009 – 2013
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan deteksi dini neonatus risti di Kota Metro selalu berada di bawah target nasional yaitu 100%. Dari tahun ke tahun dapat diketahui bahwa cakupan program meningkat tajam pada tahun 2010 menjadi 60,6 % dan tahun 2011 menurun menjadi 58,7 % dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 dan 2013.
5.
Pelayanan Keluarga Berencana Peserta KB aktif yaitu pasangan usia subur (15-49 tahun) yang berstatus kawin dan sedang menggunakan salah satu kontrasepsi. Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang ada di Kota Metro tahun 2013 sebanyak 27.715 PUS dan tersebar di lima (5) Kecamatan dengan jumlah PUS terbesar ada di Kecamatan Metro Pusat yaitu sebanyak 8,364 PUS atau 30,17% sedangkan jumlah PUS terkecil ada di Kecamatan Metro Selatan yaitu sebesar 2,726 PUS atau 9,8 %. Jumlah peserta KB aktif menurut BKKB & PP Kota Metro pada tahun 2013 sebanyak 20,022 PUS (55,49 %) dan peserta KB baru ada 10.124 PUS (36,5 %). Berikut adalah tabel peserta KB aktif dan baru sesuai dengan alat/cara KB:
41
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Tabel 6 Peserta KB Aktif dan Baru Sesuai Dengan Alat/Cara KB Kota Metro Tahun 2013 N NO
PESERTA KB AKTIF ALAT/CARA KB
PESERTA KB BARU
JUMLAH (PUS)
%
JUMLAH (PUS)
%
1
IUD*
3019
15,1
883
8,7
2
MOP/MOW*
748
3.7
594
5.9
3
Implant*
2934
14,7
768
7.6
4
Suntik
7796
38,9
3450
34,1
5
Pil
5162
25.8
3528
34,8
6
Kondom
363
1,8
901
8,9
7
Lainnya
0
0
0
0
Sumber: BKKB & PP Kota Metro Tahun 2013 Ket: * = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Peserta KB aktif yang menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sebanyak 6,701 PUS (33,5 %) dan non MKJP sebanyak 13.321 PUS (66,5 %), seperti pada gambar berikut: Gambar 27 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Alat Kontrasepsi Kota Metro Tahun 2013
Sumber: BKKB&PP Kota Metro Tahun 2013
42
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
6.
Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal. Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, ataupun di tempat lain melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 1-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-12 bulan. Gambar 28 Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi Kota Metro Tahun 2009 – 2013
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Cakupan kunjungan neonatus di Kota Metro tahun 2013 yaitu sebanyak 3,352 dari jumlah sasaran sebesar 3,374 (cakupan 99,3%). Sedangkan cakupan kunjungan bayi sebanyak 3.292 dari jumlah sasaran sebesar 3.374(cakupan 97.6%).
43
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
7.
Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (Kelas 1: DT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain : a)
Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur 0-11 bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas luar (intrakutan).
b)
Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular).
c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan pada umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara meneteskan ke mulut bayi. d)
Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular).
e)
Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan hanya satu kali pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan)
Pencapaian universal child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi jika cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu. Berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Suatu desa/kelurahan mencapai target UCI apabila ≥80% bayi di desa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap. Kelurahan UCI di Kota Metro tahun 2013 ada sebanyak 22 dari 22 kelurahan yang ada di Kota Metro atau sebesar 100 %. Bila melihat target indikator SPM tahun 2008 sebesar 90%, pencapaian UCI pada tahun 44
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
2013 sudah tercapai. Diperlukan kerja keras untuk bisa mempertahankan target tersebut pada tahun mendatang. Grafik di bawah ini menunjukan cakupan imunisasi bayi per puskesmas di Kota Metro pada tahun 2013: Gambar 29 Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Dari grafik di atas dapat dilihat adanya disparitas yang sangat tinggi antar puskesmas dalam pencapaian imunisasi di wilayah kerjanya. Terdapat puskesmas dengan capaian imunisasi yang sangat tinggi yaitu Puskesmas
Banjar Sari dan yang terendah
Puskesmas Ganjar Agung, sedangan Puskesmas di bawah target yang ditetapkan yaitu <80% yaitu semua Puskesmas target Imunisasi telah mencapai 80 %,untuk itu perlu adanya peningkatan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor agar keberhasilan UCI 100 % diikuti dengan target imunisasi yang tinggi. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan
kegiatan akselerasi berupa
pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39 tahun).
45
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) yang
berguna
bagi
kekebalan
seumur
hidup,
pemberian
TT2
selang
waktu
pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun, TT3 selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun, TT4 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setetelah TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun dan pemberian TT2 imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan).
Perbaikan Gizi Masyarakat
4 .2 Upaya
perbaikan
permasalahan masyarakat
gizi
gizi di
masyarakat
di
masyarakat
bidang
gizi,
bertujuan
untuk
dengan
cara
pelembagaan
mencegah
dan
meningkatkan
keluarga
sadar
menangani kemandirian gizi,
serta
peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan keluarga. Beberapa masalah gizi yang
sering
dijumpai
pada
kelompok
masyarakat
adalah
kekurangan
kalori
protein, kekurangan vitamin A, dan anemia gizi besi. 1.
Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya
pemantauan
kegiatan
penimbangan
terhadap di
pertumbuhan
posyandu
secara
balita rutin
memantau pertumbuhan balita digunakan indikator D/S hasil kegiatan seksi gizi untuk tahun 2013
dilakukan setiap
bulan.
melalui Dalam
dan N/D. Berdasarkan
jumlah balita yang datang dan
ditimbang (D) dilaporkan sebanyak 8.593 dari 9.261 seluruh balita (S). Jadi pencapaian indikator D/S di Kota Metro sebesar 92.8 % atau lebih tinggi dari
target
sebesar
80%.
Adapun
cakupan
D/S
per
puskesmas
dapat
dilihat dari gambar di bawah ini:
46
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 30 Cakupan D/S Menurut Wilayah Puskesmas Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Jika dilihat cakupan D/S per puskesmas, semua Puskesmas telah mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 80%. Adapun kecenderungan cakupan D/S tahun 2009 - 2013 adalah sebagai berikut: Gambar 31 Cakupan D/S Kota Metro Tahun 2009 – 2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
47
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan D/S di Kota Metro menunjukkan kecenderungan yang berfluktuatif, untuk tahun 2013 D/S sudah di atas target.
2.
Balita BGM mendapat MP-ASI dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM berada pada fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk sehingga perlu diberikan intervensi berupa pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari. Dari 245 balita BGM usia 6-24 bulan, tidak ada balita yang mendapatkan MP-ASI (cakupan 13,02 %). Hal ini disebabkan karena tidak adanya dana untuk membiayai program MP-ASI bagi balita BGM usia 6-24 bulan. Hal ini cukup memprihatinkan karena balita BGM yang tidak mendapatkan penanganan cenderung untuk beralih status menjadi balita gizi buruk. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-score < 3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor). Balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan standar yang meliputi: a)
Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemi, dan hipotermi;
b)
Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB;
c)
Pemberian larutan elektrolit dan multi-micronutrient serta memberikan makanan dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi, Transisi, dan Rehabilitasi;
d)
Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta;
e)
Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Zscore -1;
f)
Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.
Dari 7 kasus balita gizi buruk yang terdapat di Kota Metro 100% penderita mendapatkan perawatan.
48
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
3.
Pemberian Kapsul Vitamin A Kurang vitamin A dapat menimbulkan peyakit rabun senja (Xerophthalmia). Selain itu Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Pemberian kapsul vitamin A pada balita diberikan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan bulan Agustus. Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2X (dua kali) pada balita yang ada di Kota Metro tahun 2013 sebesar 96,40 % atau meningkat jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012 yaitu sebesar 96,40 %. Secara rinci capaian pemberian kapsul vitamin A pada balita per puskesmas adalah sebagai berikut: Gambar 32 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Wilayah Puskesmas Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Cakupan pemberian vitamin A pada balita di tiap Puskesmas telahmencapai target 85%. Cakupan terendah terdapat di Puskesmas Purwosari sebesar 85 % dan capaian terbesar terdapat di Puskesmas Bantul yaitu sebesar 100 %. Hal ini disebabkan karena balita tidak datang ke posyandu
pada bulan vitamin A
mendapatkan vitamin A di sekolah PAUD dan TK.
49
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
4.
Pemberian Tablet Fe Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian pada ibu dan bayi baru lahir. Penelitian Saraswati dan Sumarno (1998) menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu hamil dengan anemia berat mempunyai resiko melahirkan bayi BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia berat. Penelitian menyebutkan bahwa resiko kematian ibu meningkat 3,5 kali pada ibu hamil yang menderita anemia.
Upaya peningkatan gizi ibu hamil khususnya dalam mencegah terjadinya anemia dilakukan dengan pemberian tablet besi pada ibu hamil. Tablet tambah darah (Fe) diberikan kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilannya. Pada tahun 2013 cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe I) adalah 98,03 % atau menurun dari tahun 2012 sebesar 99,18 %. Sedangkan cakupan pemberian tablet besi Fe3 pada ibu hamil pada tahun 2013 sebesar 94.10 % atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 82,78 % seperti tergambar dalam grafik berikut.
Gambar 33 Cakupan Pemberian Tablet Fe Kota Metro Tahun 2009 – 2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
50
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Adapun cakupan Fe1 dan Fe3 di setiap puskesmas di Kota Metro pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : Gambar 34 Cakupan Pemberian Tablet Fe Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua puskesmas telah mencapai target yang diharapkan (90%)pada tablet Fe 1 sedangka tablet Fe 3 ada 2 puskesmas belum mencapai target yaitu Puskesmas Yosodadi dan Puskesmas ganjar Agung. Hal ini dapat disebabkan karena ibu hamil hanya minum tablet Fe1 tidak sampai pada tablet Fe 3.
5.
Kecamatan Bebas Rawan Gizi Kecamatan dinyatakan bebas rawan gizi bila prevalensi gizi kurang dan gizi buruk <15%. Dari 5 kecamatan di Kota Metro seluruhnya bebas rawan gizi. Namun beberapa kecamatan berpotensi rawan gizi terutama Kecamatan Metro utara, karena mempunyai kejadian kasus gizi buruk paling tinggi diantara kecamatan yang lain. Adapun gambaran prosentase balita gizi buruk tergambar dalam grafik berikut:
51
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 35 Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Perlu adanya upaya penanganan terpadu untuk menanggulangi masalah gizi di Kota Metro, karena kasus gizi buruk masih ada. Diantaranya adalah dengan peningkatan deteksi dini, manajemen data, dan cakupan pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang agar tidak berlanjut menjadi gizi buruk.
6.
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR di bedakan dalam 2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Jumlah kasus bayi BBLR di Kota Metro semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah bayi BBLR hanya sebesar 119 kasus pada tahun 2009, 267 kasus tahun 2010, 354 kasus tahun 2011 dan turun menjadi 229 kasus tahun 2012 dan tahun 2013 meningkat kembali menjadi 260kasus seperti terdapat dalam grafik berikut:
52
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 36 Jumlah Kasus BBLR Kota Metro Tahun 2009 – 2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dapat diketahui juga bahwa jumlah kasus bayi dengan BBLR terbanyak berada di Puskesmas Yosomulyo (45 bayi), dan kasus terendah di Puskesmas Tejo Agung dengan 13 kasus. Adapun distribusi kasus BBLR berdasarkan wilayah kerja puskesmas disajikan dalam grafik sebagai berikut: Gambar 37 Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Puskesmas Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
53
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Dari gambar di atas terlihat bahwa distribusi kasus BBLR berada di semua Puskesmas dengan jumlah lebih dari 13 di setiap Puskesmas, Hal ini menggambarkan status gizi pada bayi baru lahir rendah menunjukan bahwa bayi dalam kandungan gizinya kurang yang dapat disebabkan karena asupan gizi sewaktu hamil kurang, adanya penyakit bawaan dll. Untuk itu perlu pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu hamil serta tambahan makanan bergizi seperti susu pada ibu hamil.
7. Status Gizi Balita Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan anthropometri yang menggunakan indeks berat badan umur (BB/U). Kategori yang digunakan adalah gizi lebih (z-score >+2SD), gizi baik (z-score -2SD sampai +2SD), gizi kurang (z-score-2SD sampai -3SD), gizi buruk (z-score <-3SD). Perkembangan kasus gizi buruk dan kasus gizi kurang/ BGM Kota Metro tergambar dalam grafik: Gambar 38 Jumlah Kasus balita dengan gizi buruk dan BGM Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Jumlah kasus balita gizi buruk sejak tahun 2009 sampai dengan 2010 yang dilaporkan oleh Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro, pada tahun 2009 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 6 orang dan menjadi peningkatan yang sangat tinggi pada tahun 2010 yaitu
54
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
28 kasus, dan menurun pada tahun
2011 sebanyak 3 orang dan tahun 2012
meningkat menjadi 7 kasus dan menurun lagi pada tahun 2013 menjadi 4 kasus. Sedangkan jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, namun dalam 3 tahun terakhir memperlihatkan kecenderungan naik yaitu menjadi 299 kasus pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 meningkat dengan 321 kasus, 2011 terdapat 343 kasus. Dan menurun pada tahun 2012 terdapat 245 kasus dan tahun 2013 meningkat menjadi 260 kasus. Kasus balita BGM perlu diwaspadai karena status BGM berpotensi untuk beralih ke status Gizi Buruk jika tidak mendapat penanganan yang memadai. Untuk temuan gizi buruk terbaru 2013 hanya 4 orang, hal lain disebabkan perbedaan defenisi operasional yang ada, pada buku pedoman profil masih menggunakan bahwa yang dikatakan gizi buruk adalah berat bayi dibagi umur, sedangkan pada defenisi operasional pada program gizi adalah berat bayi dibagi tinggi badan. Kasus gizi buruk juga disebabkan adanya penyakit
penyerta seperti TB Paru, Hydrocepalus,
Perlengketan usus serta faktor pola asuh. Dengan adanya kasus gizi buruk yaitu 4 kasus serta meningkatnya BGM, perlu adanya peningkatan kegiatan program untuk menurunkan kasus gizi buruk dan BGM, perlu adanya review dan pemantauan terhadap status gizi secara berkala untuk mengetahui penyebab kasus gizi buruk serta pengetahuan tentang pentingnya ke posyandu agar dapat selalu terpantau oleh pelayanan kesehatan.Perlu juga ada kegiatan pemberian tambahan makanan dan vitamin untuk meningkatkan gizi anak bayi dan balita.Dan perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang baik melalui penyuluhan maupun partisipasi masyarakat, lembaga eksekutif dan legislatif serta dinas terkait.
8.
Bayi Mendapat ASI Ekslusif Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti sangat penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain pembentuk eksklusif
kekebalan di
usia
0-6
tubuh bulan
terhadap
penyakit.
dipandang
sangat
Pemberian
ASI
strategis,
karena
usia tersebut kondisi bayi masih sangat labil dan rentan terhadap
secara pada
berbagaii
penyakit. Cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2013 menunjukkan penurunan
55
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
dari tahun sebelumnya yaitu dari 54,2 % pada tahun 2012 menjadi % 42,0 pada tahun 2013. Gambar 39 Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Berdasarkan laporan pada tahun 2013 didapatkan bahwa dari 1.017 sasaran bayi terdapat 427 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (42%). Angka cakupan ASI eksklusif belum mencapai target yaitu sebesar 60%. Hal ini dapat disebabkan karena masyarakat terutama ibu hamil belum memiliki pengetahuan tentang pentingnya ASI Eklusif serta penanganan bidan yang langsung memberikan ASI kepada ibu melahirkan
4 .3
Pelayanan Kesehatan Gigi & mulut
Kesehatan gigi tercantum pada UU Kesehatan yang telah disahkan DPR pada 14 september 2009. UU Kesehatan tersebut menggantikan UU no. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat dan dunia kesehatan. Pada UU Kesehatan yang baru, kesehatan gigi dimasukkan sebagai salah satu
56
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan. Bahkan terdapat bagian khusus mengenai kesehatan gigi yang dicantumkan pada pasal-pasal UU tersebut. Pasal 93: (1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan. (2) Kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan sekolah.
Pasal 94: Pemerintah fasilitas
dan
pelayanan,
pemerintah alat
dan
daerah obat
wajib
menjamin
kesehatan
gigi
dan
ketersediaan
tenaga,
mulut
rangka
dalam
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Hasil
Riset
Kesehatan
Dasar
(RISKESDAS
2007)
yang
diselenggarakan
Kementerian Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia rata–rata memiliki kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya. Dilaporkan juga, dari gigi yang
rusak
tersebut
hanya
0.7%
yang
telah
ditambal.
Beberapa
temuan
ilmiah menunjukkan adanya kaitan antara kesehatan gigi dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, gangguan kehamilan dan dampak karies gigi juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak
prasekolah.Dengan
meningkatkan
kualitas
kesehatan
gigi
akan
dapat
meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
57
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 40 Realisasi Program Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Kota Metro Tahun 2013
Dari jumlah 9.581 siswa SD/MI yang diperiksa giginya hanya 5.709 siswa pada Usaha kesehatan gigi sekolah dan sebanyak 3715 siswa yang perlu perawatan gigi dan yang mendapat perawatan 2.225 siswa, sedangkan UKGS telah dilaksanakan di semua SD/MI yang ada di Kota Metro, tetapi siswa yang diperiksa tidak semua, karena pemeriksaan gigi biasanya berbarengan dengan penjaringan siswa SD/MI yaitu anak SD/MI yang baru masuk.
4 .4 1.
Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Biaya pemeliharaan kesehatan terutama saat sakit cenderung mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena penerapan teknologi canggih, karakter „supply induced demand‟ dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Peningkatan biaya itu mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan, sebagai akibatnya akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut sejak lama sudah dikembangkan pembiayaan kesehatan pra bayar. Pola pembiayaan pra bayar tidak hanya akan meringankan beban pemerintah namun juga merupakan upaya melibatkan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan.
58
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Prosentase kepesertaan JPK pra bayar terhadap jumlah penduduk tahun 2010 - 2012 cenderung meningkat, yaitu dari 40 % menjadi 48,1%. Pada tahun 2010 cakupan kepesertaan JPK pra bayar di Kota Metro, tahun 2011 menjadi 50,9 % dan meningkat tahun 2012 menjadi 65,5 %.Hal ini karena tidak tercatatnya data asuransi komersial ASKES. Pencapaian JPK pra bayar masih di bawah target yang ditetapkan yaitu sebesar 70%. Gambar 41 Prosentase Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk Kota Metro Tahun 2009 – 2013
Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan
Adapun rincian prosentase peserta menurut jenis JPK pra bayar pada tahun 2013 dapat dilihat dari grafik berikut.
59
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 42 Prosentase JPK Menurut Jenisnya Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Pembiayaan Kesehatan
JPK pra bayar di Kota Metro masih didominasi oleh JPK bagi masyarakat miskin (JAMKESMAS & JAMKESMASDA) yaitu sebesar 29.89 % dari seluruh peserta, kemudian diikuti oleh JPK melalui PT. Askes sebesar 16,59 % dan JPK melalui PT.Jamsostek sebesar 2.31 %, sedangkan TNI/Polri 0,71 %
2.
Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dapat diukur dengan prosentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di puskesmas. Jumlah total kunjungan puskesmas pada tahun 2013 tercatat sebanyak 155.553 kunjungan. Dari seluruh jumlah pengunjung puskesmas yang memanfaatkan untuk rawat jalan sebanyak 154.899 kunjungan atau 100,55 % dari jumlah penduduk. Sedangkan jumlah kunjungan rawat inap pada tahun 2013 ada 654 kunjungan atau 0,42 % dari jumlah penduduk. Cakupan kunjungan rawat inap menurun dari tahun 2012 dikarenakan Rumah Sakit masih cukup untuk rawat inap dan terjadi penurunan pada rawat jalan, hal ini dikarenakan ada 7 Rumah sakit juga telah melaksanakan rawat jalan secara intensif, dan banyak pasien yang minta rujukan untuk ke Rumah sakit.
60
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Adapun cakupan kunjungan rawat inap di seluruh puskesmas di Kota Metro masih di bawah target nasional yaitu 1,5% dari jumlah penduduk. Rendahnya jumlah kunjungan rawat inap puskesmas karena fasilitas kesehatan rujukan/ rumah sakit relatif mudah dijangkau, sehingga masyarakat lebih memilih di rawat di rumah sakit daripada di puskesmas. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah kunjungan di masing-masing puskesmas. Gambar 43 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Per Puskemas Kota Metro Tahun 2013
Sumber: Seksi Yankesdas Dinas Kesehatan Kota Metro
Jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas menunjukkan grafik menurun dalam tahun terakhir seperti tergambar sebagai berikut.
61
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 44 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Seksi Yankesdas Dinas Kesehatan Kota Metro
Tingginya jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kota Metro dapat dimaklumi mengingat penduduk yang berkunjung di puskesmas Kota Metro tidak hanya penduduk Kota Metro namun juga penduduk luar wilayah terutama penduduk Lampung Tengah dan Lampung Timur. Disamping itu, banyaknya penduduk yang memanfaatkan puskesmas menunjukkan bahwa masyarakat Kota Metro datang ke sarana pelayanan di Puskesmas bukan saja untuk pengobatan penyakit tetapi sudah mengarah pada konsultasi kesehatan, sehingga puskesmas perlu meningkatkan mutu pelayanan selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu merespon kebutuhan masyarakat yang dilayaninya. Salah satu misi untuk mencapai Visi Kota Metro adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan individu/perorangan dengan menyediakan pelayanan kuratif yang bermutu dan terjangkau kepada masyarakat. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan meliputi upaya
62
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin. 3.
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Upaya kesehatan perorangan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk menyembuhkan,
memulihkan
maupun
merehabilitasi
kesehatan
perorangan.
Pelayanan rawat jalan dilakukan untuk merehabilitasi gangguan kesehatan ringan, dan pelayanan rawat inap diperlukan untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan berat. Saat ini Kota Metro memiliki 7 unit rumah sakit, yang menurut kepemilikan terdiri dari 1 RS Pemerintah, 3 RS Swasta, dan 3 RS khusus swasta. Jumlah kunjungan di seluruh rumah sakit di Kota Metro sebanyak 300.068 atau sebesar 195 % dari jumlah penduduk. Dari seluruh jumlah kunjungan, sebanyak 163 %
atau 251.511 orang
adalah pasien rawat jalan, sedangkan pasien rawat inap sebanyak 48.557 orang atau 32 %. Jumlah kunjungan yang tinggi dapat terjadi karena yang datang ke rumah sakit di Kota Metro bukan saja berasal dari Kota Metro sendiri tetapi banyak juga yang berasal dari luar kota Metro. Grafik dibawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang memanfaatkan rumah sakit di Kota Metro. Gambar 45 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2013
Sumber : Bagian Rekam Medis RSUD A. Yani, RS Mardi Waluyo, RS Islam, RS Muhammadiyah, RSIA Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati,RSB Asih
63
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
4.
Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Pelayanan rawat inap dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pemanfaatan rumah sakit dengan melihat dari beberapa segi termasuk pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi pelayanan. Indikator-indikator yang dipakai terkait dengan pelayanan di rumah sakit antara lain; pemanfaatan tempat tidur / Bed Occupancy Rate (BOR), rata-rata lama hari perawatan / Average Length of Stay (ALOS), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur/Turn Over Internal (TOI), presentase pasien keluar yang meningggal/Gross Death Rate (GDR), dan presentase pasien yang keluar meninggal <24 jam perawatan/Net Death Rate (NDR). Adapun pencapaian indikator tersebut di beberapa rumah sakit di Kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2013 N O
RUMAH SAKIT
1
RSU A. Yani
2
RSU Mardi Waluyo
3
RSU Islam
4
RSU Muhammadiyah
5
RSIA AMC
6
RSB Asih
7
RSB Permata Hati
JUMLAH TEMPAT TIDUR
BOR
ALOS
TOI
GDR
234
63.2
3
2
179
68.3
3
1
63
45.0
3
3
50
3.9
3
6
60
67.5
4
2
25
20.5
2
8
31
56.7
3
1
NDR
35.7
14.8
45.4
20.6
23.0
8.4
4.0
12.0
1.3
0.3
-
-
-
-
Sumber: Bagian Rekam Medis, RSU Jend. A.Yani, RSU Mardi Waluyo, RSU Islam, RSIA Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati, RS Muhammadiyah Kota Metro, RSB Asih
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur rumah sakit (Bed Occupation Rate/BOR) di Kota Metro menunjukkan pencapaian yang variatif antar rumah sakit. Empat rumah sakit (RS.A Yani, RS. Mardi Waluyo dan RSIA AMC) menunjukkan BOR yang ideal 60-85%, sedangkan 4 rumah sakit lainnya masih di
64
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
bawah angka ideal. Adapun rata-rata lama hari perawatan di rumah sakit di Kota Metro berkisar antara 2-4 hari, masih jauh dari angka ideal (6-9 hari).
Indikator Yang Akan Dicapai
4 .5
Target-target yang akan dicapai dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan berdasarkan data indikator kinerja SPM Kota Metro tahun 2013 adalah sebagai berikut: NO
JENIS PELAYANAN
TARGET
Realisasi
1.
Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4
95 %
96,95
2.
Persentase cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani
100 %
100
3.
Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
90 %
96,05
atau
tenaga
Kesehatan
yang
memiliki
kompetensi
kebidanan 4.
Persentase cakupan pelayanan nifas
90 %
95,91
5.
Persentase cakupan Neonatus dg komplikasi yg ditangani
90 %
91,11
6.
Persentase cakupan kunjungan bayi
100 %
97,42
7.
Persentase
90 %
100,00
cakupan
Desa/Kelurahan
Universal
Child
Immunization 8.
Persentase Cakupan pelayanan anak balita
100 %
96.64
9.
Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI
100%
100
pada anak usia 6 – 24 bulan 10.
Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100 %
100
11.
Persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
100 %
100
70 %
100
a. Presentasi AFP Rate 100.000 penduduk < 15 tahun
>=2
1
b. Presentasi Penemuan Penderita Pneumonia Balita
100 %
7.69
c. Presentasi Pasien baru TB BTA Positif
>85 %
41.87
d. Presentasi DBD yang ditangani
80 %
100
e. Presentasi Penemuan Penderita Diare
80 %
100
setingkat 12.
Persentase cakupan peserta KB aktif
13.
Presentasi Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
65
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
14.
15.
Persentase cakupan pelayanan Kesehatan dasar Pasien
100%
96,24
masyarakat miskin
100%
79,59
12 %
78,78
90%
100
dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
100%
100
Persentase cakupan Desa siaga aktif
100%
100
Persentase cakupan Pelayanan Kesehatan ke Rujukan Pasien masyarakat miskin
16.
Persentase cakupan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
17.
18
Persentase cakupan Dsa/Kelurahan mengalami KLB yang
4.6 Perilaku Hidup Masyarakat Upaya perubahan perilaku sehat dilaksanakan melalui program promosi kesehatan yang merupakan upaya pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat dalam upaya kesehatan sesuai dengan keadaan sosial budaya setempat. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengembangan perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat antara lain:
1. Rumah Tangga Sehat Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS yaitu
pertolongan
persalinan
eksklusif,
mempunyai
melakukan
aktifitas
jaminan
fisik
setiap
oleh
tenaga
kesehatan,
pemeliharaan hari,
makan
kesehatan, sayur
dan
balita
diberi
tidak buah
ASI
merokok,
setiap
hari,
tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Dari 16.240 rumah tangga yang dipantau,
sebanyak
6.560
keluarga
(40,39
%)
dapat
dikategorikan
sebagai
rumah tangga sehat. Karena dari 10 indikator PHBS, rumah yang tidak ada asap rokok sangat sedikit . Hal tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat masih banyak yang merokok dalam rumah sehingga capaian rumah tangga sehat terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi masih dibawah target yaitu 5%.
66
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Untuk itu perlu ada peningkatan pengetahuan pada masyarakat tentang bahaya merokok dan adanya ketegasan dari pemerintah tentang tempat yang diperbolehkan untuk merokok. Dengan adanya kerjasama baik masyarakat maupun pemerintah untuk mencapai rumah tangga sehat maka akan terbentuk keluarga sehat sampai dengan Kota Metro Sehat.Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Gambar 46 Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS Kota Metro Tahun 2013
2. Kelurahan Siaga Kelurahan Siaga merupakan salah satu pendukung untuk mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Kelurahan siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah kelurahan telah menjadi kelurahan siaga (GMKS) apabila kelurahan tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah pos kesehatan kelurahan (poskeskel). Poskeskel yaitu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk di kelurahan dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
67
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Cakupan kelurahan sehat di Kota Metro pada tahun 2013 sebesar 100% (22 kelurahan), artinya setiap kelurahan di Kota Metro sudah mempunyai poskeskel dengan fasilitas 1 orang tenaga bidan dan 2 orang kader di masing-masing poskeskel.Mengingat tingkat perkembangan/strata desa siaga aktif sebagian besar masih tingkat pratama dan madya, untuk itu masih harus terus dilakukan pembinaan yang berkesinambungan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan inovatif sesuai spesifikasi wilayah sebagai upaya mempertahaaaaaaankan kegiatan menuju kelurahan sehat.
3. Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Dengan kata lain pendekatan melalui aspek pendidikan termasuk kegiatan penyuluhan kesehatan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan kearah perilaku hidup sehat. Mengingat setiap usaha kesehatan perlu penyuluhan kesehatan, maka setiap petugas (apapun profesinya) dituntut bertanggung jawab di dalam proses penyuluhan kesehatan masyarakat, sehingga perlu membekali diri di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan mengevaluasinya. Dinas kesehatan Kota metro melaksanakan penyuluhan baik yang dilaksanakan melalui Puskesmas yang ada maupun melalui Dinas Kesehatan Kepada Kelompok dan penyuluhan kepada Massa. Grafik di bawah ini dapat menggambarkan kondisi penyuluhan kesehatan di Kota Metro.
Gambar 47 Jumlah penyuluhan kesehatan di Kota Metro tahun 2013
68
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Dari grafik yang terlihat bahwa penyuluhan kesehatan di Kota Metro diberikan pada dua karakteristik yaitu penyuluhan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan penyuluhan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, di mana terlihat bahwa penyuluhan Puskesmas sebanyak 2295 kali dan penyuluhan Dinas Kesehatan dilaksanakan 60 kali.Penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas maupun Dinas Kesehatan dengam materi kesehatan baik tentang perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS), pencegahan penyakit, kesehatan Lingkungan, Kesehatan ibu dan anak, Gizi dan lainlain yang menyangkut dengan kesehatan.Untuk melihat Penyuluhan Puskesmas per Kecamatan dapat dilihat pada grafik di bawah ini
Gambar 48 Jumlah penyuluhan kesehatan per Kecamatan di Kota Metro tahun 2013
4. Jumlah kunjungan rumah Kunjungan rumah adalah kegiatan kesehatan masyarakat dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mendatangi rumah penduduk. Yang dilaksanakan oleh semua program dalam meningkatkan program kesehatan.Dalam hal ini kunjungan rumah pada program promosi kesehatan untuk melihat apakah rumah tangga yang melaksanakan perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan Rumah tangga sudah dilaksanakan atau belum. Pada tahun 2013 Kunjungan rumah dilaksanakan sebanyak 7553 rumah di Kota Metro, yang terbanyak di kecamatan Metro Utara dan yang terendah melaksanakan kunjungan rumah di Kecamatan Metro Selatan. Untuk itu dapat di lihat pada table di bawah ini :
69
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 49 Jumlah Kunjungan Rumah per Kecamatan di Kota Metro tahun 2013
5. Penyebaran informasi Program Promosi Kesehatan merupakan program yang melaksanakan penyebaran informasi tentang kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan, dengan harapan dapat merubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik sehingga dapat menurunkan angka kematian dan angka kesakitan di Kota Metro. Pelaksanaan penyebaran informasi ini dilaksanakan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan langsung ke sasaran seperti kader, masyarakat dan pihak-pihak yang memerlukan informasi kesehatan. Dari hasil yang ada terlihat bahwa Dinas kesehatan lebih besar dalam melaksnakan penyebaran informasi kesehatan. Hal itu dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
70
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 50 Jumlah Penyebaran informasi di Kota Metro tahun 2013
Penyebaran informasi Di Dinas Kesehatan 1624 kali sedangkan di Puskesmas 1564 kali yang tersebar di 5 Kecamatan yang ada di Kota Metro.Dapat terlihat penyebaran informasi di Puskesmas terbesar di Kecamatan MetroUtara dan terendah Metro Selatan. Gambaran tersebut dapat di lihat pada grafik di bawah ini . Gambar 51 Jumlah Penyebaran informasi per Kecamatan di Kota Metro tahun 2013
71
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
4.7 Keadaan Lingkungan Upaya pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan menurunkan angka kejadian penyakit yang berbasis lingkungan dengan cara mengendalikan faktor resiko lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi: Penyehatan air dan Sanitasi Dasar, Pengamanan Dampak Limbah, Udara dan Radiasi, Penyehatan Lingkungan dan Sanitasi Tempat-tempat Umum, Hygine Sanitasi Pengawasan dan Pengembangan kawasan sehat dan sanitasi darurat. 1. Rumah Sehat Rumah sehat menjadi indikator lingkungan sehat. Rumah sehat dapat menggambarkan kondisi kesehatan suatu wilayah. Rumah yang dibina ada 5.816 rumah yaitu 62,53 % dari rumah yang ada (32.986 rumah) dari rumah yang dibina memenuhi syarat sekitar 62,53 % dan Rumah yang memenuhi syarat/rumah sehat di Kota Metro ada 72 % yaitu 23.685 rumah yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa pemeriksaan rumah sehat belum dapat mewakili kondisi yang ada, karena rumah yang diperiksa belum ada 50% dari jumlah rumah / bangunan yang ada.Hal ini dapat dilihat dengan tingginya jumlah penyakit DBD, walaupun rumah sehat cakupan tinggi tetapi dari jumlah rumah yang diperiksa tahun 2013, bukan dari jumlah rumah yang ada keseluruhan.Pada gambar di bawah ini dapat terlihat cakupan rumah sehat. Gambar 52 Cakupan Rumah Sehat Kota Metro Tahun 2012-2013
72
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 53 Cakupan Rumah yang dibina Kota Metro Tahun 2013
2.
Penyediaan air bersih Air bersih merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Ketersediaan air bersih terbukti mampu
mereduksi
terjadinya
beberapa
penyakit
menular.
Air
layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi
bersih
yang
persyaratan
kualitas yang telah ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Berdasarkan hasil laporan yang dilakukan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa Penduduk yang memiliki akses air minum hanya 82.48 % dengan sarana yang digunakan sebagai sumber air bersih berasal dari sumur gali terlindung dengan jumlah sarana 42.282 dan yang memenuhi syrarat 28.118 sarana. Sedangkan sisanya menggunakan sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa dan perpipaan. Pada Tahun 2013, sebanyak 28 sampel air minum yang berasal dari sumur gali penduduk dan PDAM diperiksa. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebanyak 28 sampel memenuhi syarat (100%) untuk parameter fisika/kimia, sedangkan untuk bakterioligis sebanyak 28 sampel, tidak memenuhi syarat (100%). Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah Kota Metro untuk lebih menekankan perilaku memasak air bersih sebelum di konsumsi oleh masyarakat..
73
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 54 Cakupan sarana air bersih Kota Metro Tahun 2013
Gambar 55 Cakupan kualitas air minum di penyelenggara air minum Kota Metro Tahun 2013
74
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
3.
Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi yang layak (jamban Sehat) Salah satu cara untuk menilai sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari kepemilikan fasilitas sanitasi dasar di keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. Sanitasi dasar yang harus dimiliki keluarga meliputi jamban sehat dengan jenisnya. Gambaran keluarga yang memiliki sarana sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut puskesmas adalah sebagai berikut: Gambar 56 Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan jamban sehat Kota Metro Tahun 2013
. Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
4.
Sanitasi total berbasis masyarakat Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan dan dilakukan secara kontinu terhadap masyarakat yang berpotensi menjadi tempat penularan penyakit . Untuk itu perlu pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dengan sanitasi total berbasis masyarakat dengan cara melakukan kerjasama baik lintas program dan lintas sektoral dan dengan masyrakat. Pada tahun 2013 dari 22 kelurahan
75
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
di
Kota
Metro
ada
7
(tujuh)
kelurahan
yang
difasilitasi
melaksanakan
STBM. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang lebih intesif pada semua pihak untuk mewujudkan sanitasi total berbasis masyarakat, sehingga akan tercipta lingkungan sehat untu memutuskan rantai penularan penyakit, terutama penyakit menular. Gambar 57 Cakupan Sanitasi total berbasis masyarakat Kota Metro Tahun 2013
5.
Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU) Tempat - tempat umum dan tempat pengelolan makanan dapat menjadi faktor resiko sebagai media penular penyakit yang potensial dikarenakan tempat ini dimanfaatkan oleh masyarakat seperti hotel, restoran/rumah makan, pasar ataupun fasilitas umum lainnya. Apabila kualitas lingkungan TTU tidak memenuhi standar persyaratan kesehatan tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam menggunakan fasilitas tersebut juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan kualitas lingkungannya sehingga tidak menyebabkan gangguan terhadap masyarakat.
76
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh bahwa cakupan TTU yang diperiksa di Kota Metro pada tahun 2013 sebanyak 165 TTU dan yang memenuhi syarat 164 yaitu 99,4 %. Hal ini pelu ditingkatkan dalam pemeriksaan TUPM, karena tempat tempat umum dan pengelolaan makanan merupakan tempat yang langsung berhubungan dengan masyarakat, sehingga bila terjadi sesuatu pada TUPM dapat menjadikan penyakit yang dapat menyebarluas di tengah masyarakat. Untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan baik bagi masyarakat maupun pada pengelola tempat tempat umum dan pengelola makanan. Sehingga produk dari pengelola makanan yang akan di konsumsi masyarakat sudah memiliki laik hygiens dari dinas kesehatan dan tempatnya memenuhi syarat kesehatan sehingga masyarakat aman dalam mengkonsumsi makanan tersebut. Gambar 58 Cakupan TTU Sehat Kota Metro Tahun 2013
77
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 59 Cakupan TPM Sehat Kota Metro Tahun 2013
Gambar 60 Cakupan TPM dibina & diuji petik Kota Metro Tahun 2013
78
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
4 .8
Pelayanan Kefarmasian
Indikator untuk menggambarkan pelayanan kefarmasian di Kota Metro digunakan indikator ketersediaan obat dan ketersediaan sarana sediaan farmasi. Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan di puskesmas pada tahun 2013 sebesar 100 % sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase pengadaan obat generik di puskesmas sebesar 99,78 %, dan hasil ini telah mencapai target 80%. Sedangkan jumlah sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro mencakup apotik dan toko obat. Jumlah apotik di Kota Metro sebanyak 26 buah sedangkan toko obat sebanyak 7 buah. Seluruh sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro dimiliki oleh swasta. Tetapi pembinaannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik agar ketersediaan obat dapat tersedia dengan baik. Gambar 61 Kebutuhan obat menurut jenis obat Kota Metro Tahun 2013
Dari Jenis obat yang ada berjumlah 170 jenis, yang tersedia 159 jenis dan obat generik yang tersedia 159 jenis yaitu 93,53 % dari jenis obat yang tersedia.
79
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Upaya Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan dengan optimal apabila ditunjang dengan sumber daya yang memadai. Sumber daya kesehatan di Kota Metro dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
5 .1
Sarana Kesehatan
1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola Sarana pelayanan kesehatan Kota Metro ada 102 sarana yang terdiri dari rumah sakit yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Puskesmas dan jaringannya terdiri dari Puskesmas, Pustu dan puskesmas keliling ,sarana pelayanan lain terdiri Klinik, praktek dokter perorangan, praktek pengobtan tradisional, bank darah rumah sakit dan unit tranfusi darah, sarana produksi dandistribusi kefarmasian terdiri dari pedagang besar farmasi, Apotik, toko obat dan penyalur alat kesehatan. Pada periode tahun 2007-2013, jumlah puksesmas (temasuk puskesmas perawatan) yang ada di Kota Metro terus meningkat, dari 3 unit pada tahun 2000 menjadi 11 unit pada tahun 2010. tahun 2013 rasio puskesmas terhadap 20.000 penduduk adalah 7,35. ini berarti bahwa setiap 20.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 1 sampai 2 unit puskesmas (dengan standar 1 puskesmas : 20.000 penduduk). Rasio puskesmas terhadap penduduk sudah memenuhi konsep wilayah kerja puskesmas, yaitu rata-rata satu unit puskesmas melayani 20.000 penduduk dan kondisinya di Kota Metro setiap 20.000 penduduk di layanani 1 – 2 Puskesmas. Untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, seluruh puskesmas telah dilengkapi dengan laboratorium sederhana dan dua diantara kedelapan puskesmas tersebut dilengkapi dengan fasilitas rawat inap yaitu: Puskesmas Sumbersari Bantul dan Puskesmas Banjarsari. Sedangkan puskesmas PONED adalah Puskesmas Sumbersari Bantul dan Puskesmas Banjarsari
80
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Untuk membantu melaksanakan kegiatan pelayanan yang dilakukan puskesmas dalam wilayah kerja yang lebih kecil diselenggarakan oleh Puskesmas Pembantu. Idealnya setiap Puskesmas Pembantu melayani 6.000 penduduk. Puskesmas pembantu yang ada di Kota Metro sampai dengan tahun 2013 ada sebanyak 6 unit. Alat transportasi di puskesmas meliputi puskesmas keliling dan sepeda motor. Untuk puskesmas keliling (kendaraan bermotor roda empat) setiap puskesmas sudah dilengkapi satu puskesmas keliling. Sedangkan jumlah sepeda motor di seluruh puskesmas ada sebanyak 97 buah. Hal ini berarti setiap puskesmas rata-rata mempunyai 8-9 sepeda motor untuk pelayanan di luar gedung. Dengan kelengkapan sarana yang ada di Puskesmas Kota Metro perlu adanya pemeliharaan terhadap sarana yang ada sehingga dalam pelaksanaan pelayanan baik di dalam gedung maupun di luar gedung dapat tersedia dengan baik dan pelayanan puskesmas sesuai dengan harapan masyarakat. Gambar 62 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola Kota Metro Tahun 2013
81
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
2. Persentase RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasa diukur dengan jumlah RS dan tempat tidurnya (TT) serta rasio terhadap jumlah penduduk. Rumah sakit yang ada di Kota Metro hingga akhir tahun 2013 sebanyak 7 unit. Dari segi kepemilikan, 1 rumah sakit milik pemerintah dan 6 rumah sakit milik swasta. Seluruh rumah sakit dilengkapi dengan laboratorium kesehatan dan dua diantara Tujuh rumah sakit tersebut memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu RSU Jend. A. Yani (milik pemerintah) dan RSU Mardiwaluyo (milik swasta). Gambar 63 Jumlah RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Kota Metro Tahun 2013
3. Posyandu menurut strata Posyandu masyarakat.
merupakan Posyandu
salah
satu
bentuk
menyelenggarakan
UKBM minimal
yang 5
paling
dikenal
program
di
prioritas
yaitu; kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan kedalam 4 strata yaitu: posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri.
82
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Adapun target yang digunakan untuk menilai keberhasilan posyandu adalah cakupan posyandu purnama dan mandiri sebesar 25%. Pengertian dari posyandu Purnama yaitu: posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu; KB, KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan. Sedangkan posyandu mandiri adalah posyandu purnama yang telah menjalankan program dana sehat dengan cakupan 50% KK. Pada tahun 2013 jumlah posyandu di Kota Metro tercatat sebanyak 154 buah yang terdiri dari 103 posyandu mandiri, 43 posyandu purnama dan 2 posyandu madya, sedangkan untuk posyandu pratama untuk tahun 2013 tidak ada. Proporsi posyandu menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 64 Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Metro tahun 2013
Sumber: Seksi Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinas Ke sehatan Kota Metro
Sedangkan distribusi posyandu menurut strata yang tersebar di 5 kecamatan yang ada di Kota Metro adalah sebagai berikut:
83
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 65 Prosentase Posyandu menurut Strata per Kecamatan di Kota Metro tahun 2013
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Posyandu mandiri
terbanyak ada di kecamatan Metro Timur (30 posyandu) dan
posyandu Purnama terbanyak ada di kecamatan Metro Pusat dan Posyandu madya ada di Metro Pusat (17 posyandu).
4. Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) Jumlah upaya Kesehatan bersumber masyarakat di Kota Metro dengan 22 kelurahan hanya terdapat 22 Poskeskel dan 3 Posbindu. Poskeskel ada pada semua kelurahan, sedangkan posbindu ada di Kecamatan Metro Timur, MetroSelatan dan Metro Barat.Sedangkan desa siaga aktif ada 22 kelurahan yang dibagi pratama 12 kelurahan, madya 6 kelurahan dan purnama 4 kelurahan.
84
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 66 Jumlah Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) Kota Metro tahun 2013
Gambar 67 Jumlah Desa Siaga aktif Kota Metro tahun 2013
85
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
5 .2
Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan di Kota Metro tersebar di berbagai sarana pelayanan kesehatan seperti rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta, puskesmas, dinas kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Metro pada tahun 2013 sebanyak 1.236 orang. Dari seluruh jumlah tenaga kesehatan, sebanyak 1051 orang (85%) bekerja di sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit & puskesmas dan sarana kesehatan lain ) sebagai tenaga kesehatan dan 185 orang tenaga non kesehatan yang bekerja si sarana pelayanan kesehatan. Proporsi jenis tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat yaitu 68 % (716 orang), proporsi terbesar kedua adalah tenaga medis yaitu 13,9% (146 orang). Sedangkan proporsi tenaga kesehatan yang paling sedikit adalah fisioterapi yaitu 0,85 % (9 orang). Adapun distribusi tenaga kesehatan di sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel 6 berikut: gambar 68 Distribusi Tenaga Kesehatan pada Sarana Kesehatan Kota Metro tahun 2013
Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2013
86
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Adapun rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk tergambar dalam tabel berikut: Tabel 8 Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk Kota Metro tahun 2013
N O
JENIS TENAGA
JUMLAH TENAGA
RASIO PER 100.000 PENDUDUK Renstra Kota Metro DEPKES TH TH 2013 2010-2014 30 5
1
Dokter Spesialis
46
2
Dokter Umum
83
54
14
3
Dokter Gigi
16
10
4
4
Perawat
536
347,95
65
5
Bidan
163
209,68
43
6
Apoteker
39
25
5
7
Sarjana Kesmas
14
9
11
8
Sanitarian
21
13
14
9
Gizi
24
15
11
10
Teknisi Medis
9
5
6
Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2012
Bila dilihat dari rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga terbesar adalah rasio tenaga perawat yaitu sebesar 347,95 per 100.000 penduduk (target nasional 2014 adalah 65 per 100.000 penduduk). Sedangkan rasio terendah adalah profesi teknisi medis dengan rasio 5per 100.000 penduduk ( Target nasional 6 per 100.000 penduduk).
Dari tabel rasio di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan kecukupan tenaga kesehatan sudah memenuhi target. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih kekurangan tenaga, hal ini dikarenakan rasio sarana kesehatan sangat tinggi sehingga perlu tenaga kesehatan yang yang lebih agar jumlah tenaga kesehatan di sarana kesehatan seperti puskesmas sesuai dengan jumlah yang ada.
87
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Pembiayaan Kesehatan
5 .3
Pembiayaan program pembangunan kesehatan di Kota Metro tahun 2013 berasal dari berbagai sumber antara lain; alokasi anggaran pembangunan Departemen Kesehatan (APBN), Alokasi APBD Provinsi untuk kesehatan dan alokasi APBD Kota untuk kesehatan serta pinjaman/hibah luar negeri (PHLN), untuk tingkat perkembangan pembiayaan tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel 7 berikut: Tabel 9 Perkembangan Pembiayaan Kesehatan Kota Metro Tahun 2009-2013 No.
SUMBER PEMBIAYAAN
TAHUN ANGGARAN (Rp) 2009
2010
2011
2012
2013
1.
APBD II
14.458.405.032
14.573.369.611
24.051.140.088
37,740,924,234
50.148.051.340
2.
APBD I
149.796.190
182.100.400
140.161.956
140.794.580
215.880.000
3.
APBN
6.045.266.000
3.713.260.000
14.367.831.700
4.757.390.000
17.031.587.357
4.
BLN/Hibah
33.592.200
58.467.300
405.796.818
50.997.000
52.265.500
5.
Sumber lain
228.471.525
-
-
413457100
600.173.000
Jumlah
29.551.918.000
20.915.530.947
18.527.197.311
43.103.562.914
68.047.977.197
Sumber: Subbag Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran kesehatan pada tahun 2013 meningkat dari tahun sebelumnya.. APBD II masih menjadi sumber utama pendanaan kesehatan di Kota Metro.Pada tahun 2013 Pengeluaran per kapita untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah pada periode 2009-2013 dapat dilihat dari grafik berikut:
88
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
Gambar 69 Perkembangan Anggaran Kesehatan Perkapita Kota Metro Tahun 2009-2013
Sumber: Subbag Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Metro
Tahun 2009 anggaran kesehatan perkapita Kota Metro menurun sampai tahun 2010 dan meningkat tahun 2011dan tahun 2012 mencapai angka tertinggi yaitu sebesar Rp.287.938/penduduk (tidak termasuk gaji dan tunjangan), Pada tahun 2009 anggaran kesehatan perkapita turun lagi menjadi Rp. 152.233/penduduk (tidak termasuk gaji) dan tahun 2010 anggaran kesehatan perkapita menurun menjadi Rp.127.360,07/ penduduk ( tidak termasuk gaji dan tunjangan) dan meningkat tajam pada anggaran 2011 menjadi Rp.264.977/penduduk (tidak termasuk gaji) dan tahun 2012 meningkat menjadi Rp.267,938/Penduduk. Selain pembiayaan yang bersumber dari pemerintah dan PHLN, dalam rangka meningkatkan peranserta masyarakat dalam pembiayaan kesehatannya, sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan kesehatan bagi masyarakat.
89
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
BAB VI KESIMPULAN 6 .1
Kesimpulan
Dari uraian tersebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa indikator derajat kesehatan di Kota Metro cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan turunnya beberapa indikator mortalitas dan morbiditas. Membaiknya derajat kesehatan masyarakat Kota Metro selain dipengaruhi oleh banyak faktor di luar bidang kesehatan, juga berkaitan erat dengan tercapainya cakupan penyelenggaraan program kesehatan. Adapun gambaran derajat kesehatan dan cakupan program kesehatan yang dicapai pada tahun 2013, adalah sebagai berikut : 1.
Angka Kematian Bayi ( AKB ) diperkirakan sebesar 3,6 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013 menurun dengan Angka Kematian Bayi tahun 2012 sebesar 8, 3 per 1000 kelahiran hidup.
2.
Angka Kematian Balita ( AKABA ) tidak ada atau 0,6 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 0 per 1000 kelahiran hidup.
3.
Angka Kematian Ibu ( AKI ) diperkirakan sebesar 148 per 100.000 KH pada tahun 2013 mengalami penurunan dengan Angka Kematian Ibu tahun 2012sebesar 154 per 100.000 kelahiran hidup.
4.
Angka kesakitan beberapa penyakit pada tahun 2013 mengalami penurunan dan peningkatan, diantaranya: a)
Incidence rate DBD 298,6 per 100.000 penduduk, meningkat sangat tinggi dibandingkan tahun 2012 yaitu 260,5 per 100.000 penduduk.
b)
Incidence rate Diare pada balita 214 per 1000 balita meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu 22,9 per 1000 balita.
c)
Incidence rate campak 6,7 per 1000 balita menurun dibandingkan tahun 2012 yaitu 9,4 per 1000 balita.
d)
Incidence rate TB Paru 57,4 per 100.000 penduduk, menurun dibandingkan tahun 2012 yaitu 57,4 per 100.000 penduduk
90
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
5.
Status gizi cenderung pada tahun 2013 cenderung menurun ditandai dengan: a)
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 260 kasus meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu 229 kasus.
b)
Balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 260 kasus meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu 245 kasus.
c)
Balita gizi buruk sebanyak 4 kasus meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu 7kasus.
6.
Cakupan penyelenggaraan program kesehatan banyak yang belum mencapai target sehingga berpengaruh terhadap derajad kesehatan masyarakat. Cakupan program yang belum mencapai target dan berhubungan erat dengan derajat kesehatan masyarakat diantaranya: a)
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 96% belum mencapai target Nasional sebesar 100%
b)
Cakupan kunjungan bayi 97,6 % masih belum mencapai target Nasional sebesar 100%
c)
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan sebesar 13,02 %, masih sangat jauh dari target sebesar 100%.
d)
Cakupan penyakit AFP 2,41 per 100.000 penduduk < 15 Th
e)
Cakupan penyakit Pneumonia ballita 7,6 % dengan target 100%
f)
Cakupan case detection rate / CDR TB sebesar 65,57 % masih di bawah target nasional 80%. Angka Cure rate sebesar 83% belum mencapai target nasional sebesar 85%.
g)
Cakupan Diare 96,3 % Kasus yang tertangani dari target Nasional 100%
h)
Cakupan pelayanan JPK pra bayar 70 % dari target Nasional 100%
i)
Bayi mendapat Asi Eklusif 42 %
Meskipun ada beberapa indikator yang belum tercapai, namun ada beberapa prestasi yang patut dipertahankan pada tahun-tahun mendatang, diantaranya adalah: 1.
Angka kematian bayi (AKI), angka kematian balita (AKABA) dan angka kematian ibu (AKI) masih berada di bawah angka nasional.
2.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 96 % sudah melampaui target 90%.
3.
Cakupan K4 97 % sudah melampaui target nasional sebesar 95 %.
4.
Cakupan pelayanan nifas 98,76 % sudah mencapai target yaitu 90%
5.
Cakupan kelurahan UCI telah mencapai target 100%
6.
Cakupan balita gizi buruk telah mendapat perawatan 100% 91
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2013
7.
Penjaringan kesehatan siswa SD sudah mencapai 100%
8.
Posyandu purnama 32 % dan mandiri 67 %, madya 1 %
9.
Cakupan Desa Siaga sudah mencapai 100%, ditandai dengan sudah terbangunnya Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di 22 kelurahan.
10.
Pemanfaatan puskesmas sudah melampaui target yang ditetapkan, dimana prosentase kunjungan pasien rawat jalan puskesmas sebesar 100,97 % dari jumlah penduduk .
11.
Rasio sarana kesehatan terhadap penduduk, rasio petugas kesehatan terhadap penduduk, anggaran kesehatan per kapita, dan ketersediaan obat di puskesmas sudah memenuhi standar.
6 .2
Saran
Untuk menindak lanjuti hasil yang telah dicapai selama periode tahun 2013, perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih intensif, antara lain : 1.
Program kegiatan seharusnya direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi dengan mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tujuan MDGs..
2.
Penajaman program-program kesehatan dengan cara menyusun program didasarkan pada masalah kesehatan dan pencapaian program tahun sebelumnya.
3.
Peningkatan pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat hendaknya diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
4.
Meningkatkan kemampuan manajemen program dengan mengintensifkan PWS sebagai instrument menajemen di lapangan.
5.
Revitalisasi Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar,dengan meningkatkan integritas seluruh subsistem yang ada, memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan, mobilisasi sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pelayanan & memperkuat pemberdayaan masyarakat.
92
RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
76,307
77,738
69 22 154,045 3.9 2241.0 45.8 98.2 0.00
0.00
0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1,656 0 7 4 3 2 4 2
1,709 0 2 1 0 1 1
3,365 0 9 3 3 1 5 1
5 149
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
NO
INDIKATOR
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kasus Syphilis 24 Jumlah Kematian karena AIDS 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum
L
ANGKA/NILAI L+P
P
64 63.37 41.55 159 103.22
37 36.63 24.02 116 75.30
5.77 79.27 6.10 85.37 7.79 8.13 4 5 0 5 0.72 0.00
3.97 90.91 3.03 93.94 2.60 7.11 3 0 0 0 1.46 0.00
1 0.65
0 0.00
0.13 #DIV/0! 100.00
0.00 #DIV/0! #DIV/0!
0
0
0 0
0 0
0
0
Satuan
No. Lampiran
101 Kasus % 65.57 per 100.000 penduduk 275 Kasus 178.52 per 100.000 penduduk 13.45 % 4.95 % 82.61 % 5.22 % 87.83 % 10.39 per 100.000 penduduk 7.62 % 7 Kasus 5 Kasus 0 Kasus 5 Jiwa 0.80 % 0.00 %
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
1 0.65 0.00 0.00 0.00 0.13 #DIV/0! 100.00
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
2.41 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19
Kasus % Kasus Kasus % Kasus %
NO
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
INDIKATOR Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Cakupan pengukuran tekanan darah Cakupan pemeriksaan obesitas Cakupan pemeriksaan IVA+ Cakupan pemeriksaan CBE Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak
L
P 0
0
0 0 146.71 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
0 0 151.90 13.86 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
93.40
98 96.98 96.05 95.91 95.91 49.49 7.51 94.10 95.42 90.50
100 7.67 98.68 96.95 40.94 97.37
100 7.78 100.00 98.18 42.97 97.48
100.00 (1.70)
95.65 1.69
ANGKA/NILAI L+P Satuan 121 Kasus 0% 0 Kasus 0 Kasus 298.61 per 100.000 penduduk 2.17 % #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko #DIV/0! % 0 per 100.000 penduduk #DIV/0! % #DIV/0! % % % 100.00 %
91.93 36.53 72.24 100 7.73 99.35 97.57 41.99 97.42 100.00 97.81 -
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
No. Lampiran Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 42
NO 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
INDIKATOR Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
70 71 72 73 74 75
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 77 Kegiatan promosi kesehatan: a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan b. Jumlah kunjungan rumah c. Penyebaran informasi
L 97.55 31.96 98.65 94.08 1.17 97.03 92.25 2.39 100.00 98.83
P 95.48 34.00 98.80 91.46 1.59 96.36 93.32 4.59 100.00 90.48
ANGKA/NILAI L+P 96.50 % 32.99 % 98.73 % 92.69 % 1.39 % 96.69 % 92.79 % 3.50 % 100.00 % 94.42 %
56.85 56.80
62.33 62.54
0.26 74.24 90.91 59.59 59.89
56.80 71.21
62.54 73.54
59.89 % 72.54 %
Satuan
sekolah sekolah % %
2355 7553 3188
No. Lampiran Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 78 79 80 81 82 83 84 85 86
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
19.01 120.64 16.66 2.64 1.32
17.72 276.45 28.94 1.48 0.68
48.50 282.53 32.37 3.06 1.40 56.64 77.65 2.04 -
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57
NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS
C.4 88 89 90 91 92 93
Keadaan Lingkungan Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
D. D.1 94 95 119 120
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
121 122 124 125 126 127
128 129
40.39 %
Tabel 58
82.40 81.75 78.95 89.97 99.39 60.32 95.16 -
% % % % % % % % %
Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66
4.00 3.00 30.00 100.00 154.00 98.70 1.17
RS RS
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
22.00 3.00 22.00 100.00
Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Desa %
Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72
NO
INDIKATOR
D.2 130 132 133 134 135 136 137 136 138 139 141 142 140
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 145 146 147
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L
P
38.00 20.00
8.00 59.00
6.00
202.00
9.00 167.00 214.82 337.00
6.00 6.00 6.00 7.00 1.00
11.00 38.00 12.00 23.00 26.00
ANGKA/NILAI L+P
46.00 79.00 81.15 15.00
539.00 349.90 17.00 44.00 18.00 30.00 27.00
Satuan
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang
######## Rp 7.31 % ######## Rp
No. Lampiran
Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77
Tabel 82 Tabel 82 Tabel 82
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
3
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
JUMLAH PENDUDUK
4
5
6
7
JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA
KEPADATAN PENDUDUK per km2
8
9
10
1 Metro Pusat
11.71
0
5
5
48,862
12,010
4.07
4172.67
2 Metro Utara
19.64
0
4
4
26,419
6,785
3.89
1345.16
3 Metro Barat
11.28
0
4
4
26,742
6,920
3.86
2370.74
4 Metro Timur
11.78
0
5
5
37,079
9,617
3.86
3147.62
5 Metro Selatan
14.33
0
4
4
14,943
4,104
3.64
1042.78
68.7
0
22
22
154,045
39,436
3.91
2,241
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Metro
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA METRO TAHUN 2013 NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 JUMLAH
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
3
4
5
6,739 7,061 7,222 7,592 6,861 6,393 6,501 6,165 5,578 4,568 3,936 2,866 1,666 1,128 969 1,062 76,307
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: BPS Kota Metro
LAKI-LAKI
6,449 6,763 7,207 8,619 7,243 6,506 6,666 6,123 5,610 4,799 3,617 2,609 1,703 1,324 1,206 1,294 77,738
RASIO JENIS KELAMIN 6
13,188 13,824 14,429 16,211 14,104 12,899 13,167 12,288 11,188 9,367 7,553 5,475 3,369 2,452 2,175 2,356 154,045
104.50 104.41 100.21 88.08 94.73 98.26 97.52 100.69 99.43 95.19 108.82 109.85 97.83 85.20 80.35 82.07 98.16 46
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2013 JUMLAH NO
VARIABEL
1
2
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
62,507
64,526
127,033 0
0.00
0.00
0.00
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
0
0.00
0.00
0.00
b. SD/MI
0
0.00
0.00
0.00
c. SMP/ MTs
0
0.00
0.00
0.00
d. SMA/ MA
0
0.00
0.00
0.00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
0
0.00
0.00
0.00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
0
0.00
0.00
0.00
g. AKADEMI/DIPLOMA III
0
0.00
0.00
0.00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
0 0
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda & Olahraga Kota Metro
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
LAKI-LAKI
NAMA PUSKESMAS HIDUP
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3 4
5
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
MATI
PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
4
5
6
7
8
9
243
0
243
265
0
265
508
0
508
Yosomulyo
290
0
290
297
0
297
587
0
587
Banjarsari
117
0
117
119
0
119
236
0
236
Purwosari
83
0
83
88
0
88
171
0
171
Karangrejo
87
0
87
85
0
85
172
0
172
Ganjar Agung
181
0
181
173
0
173
354
0
354
Mulyojati
112
0
112
117
0
117
229
0
229
Iringmulyo
144
0
144
150
0
150
294
0
294
Yosodadi
158
0
158
171
0
171
329
0
329
Tejoagung
84
0
84
86
0
86
170
0
170
157
0
157
158
0
158
315
0
315
1,656
0
1,656
1,709
0
1,709
3,365
0
3,365
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
0.0
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
0.0
11
HIDUP + MATI
Metro
Sumbersari Bantul
10
MATI
0.0
12
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
LAKI - LAKI
PUSKESMAS NEONATAL
1
1
2
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI
4
5
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
6
0
0
2 1 1 0 0 0 0 2 0 1 7
0
1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3
4
PEREMPUAN
ANAK BALITA
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
2
1
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4
0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 4 1 1 0 0 0 0 2 0 1 9
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
0 2 1 0 1 0 0 0 1 0 0 5
2
1
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
0
1
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
1
3
1
1
1
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3 4
5
PUSKESMAS
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN
< 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun
JUMLAH
5
6
7
8
4
< 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun
JUMLAH
9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun
JUMLAH
< 20 tahun
20-34 tahun
13
14
15
16
17
18
≥35 tahun JUMLAH 19
20
Metro
508
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
Yosomulyo
587
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
236
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
171
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
Karangrejo
172
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
354
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
229
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
2
Iringmulyo
294
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
329
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
Tejoagung
170
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
315
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,365
0
1
1
2
0
0
1
1
0
1
1
2
0
2
3
5
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
149
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
1 2
2
Metro Pusat Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5
PUSKESMAS
Metro Selatan
3
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH KASUS BARU BTA+
JUMLAH PENDUDUK L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L
L+P 11
KASUS TB ANAK 014 TAHUN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
L+P 16
JUMLAH
%
17
18
Metro
11,153
11,365
22,518
6
54.55
5
45.45
11
16
57.14
12
42.86
28
1
Yosomulyo
13,048
13,296
26,344
9
52.94
8
47.06
17
22
57.89
16
42.11
38
2
5.26
Banjarsari
5,252
5,351
10,603
6
85.71
1
14.29
7
7
77.78
2
22.22
9
1
11.11
Purwosari
3,967
4,043
8,010
0
0.00
2
100.00
2
1
20.00
4
80.00
5
0
0.00
Karangrejo
3,866
3,940
7,806
0
0.00
1
100.00
1
1
20.00
4
80.00
5
2
40.00
Ganjar Agung
7,984
8,135
16,119
9
81.82
2
18.18
11
37
53.62
32
46.38
69
9
13.04
Mulyojati
5,261
5,362
10,623
11
68.75
5
31.25
16
22
59.46
15
40.54
37
8
21.62
Iringmulyo
6,547
6,671
13,218
12
75.00
4
25.00
16
25
69.44
11
30.56
36
6
16.67
Yosodadi
7,845
7,994
15,839
3
60.00
2
40.00
5
9
81.82
2
18.18
11
3
27.27
Tejoagung
3,973
4,049
8,022
4
66.67
2
33.33
6
9
52.94
8
47.06
17
2
11.76
Sumbersari Bantul
7,401
7,542
14,943
4
44.44
5
55.56
9
10
50.00
10
50.00
20
3
15.00
76,297
77,748
154,045
64
63
37
37
101
159
58
116
42
275
37
13
JUMLAH (KAB/KOTA) CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
41.55
24.02
65.57 103.22
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 154045
75.30
178.52
3.57
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
3 4
5
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
L+P 12
408
333
741
6
5
11
1.47
1.50
1.48
Yosomulyo
40
33
73
9
8
17
22.50
24.24
23.29
Banjarsari
42
33
75
6
1
7
14.29
3.03
9.33
Purwosari
20
25
45
0
2
2
0.00
8.00
4.44
Karangrejo
9
16
25
0
1
1
0.00
6.25
4.00
Ganjar Agung
256
186
442
9
2
11
3.52
1.08
2.49
Mulyojati
160
151
311
11
5
16
6.88
3.31
5.14
Iringmulyo
41
16
57
12
4
16
29.27
25.00
28.07
Yosodadi
54
75
129
3
2
5
5.56
2.67
3.88
Tejoagung
52
35
87
4
2
6
7.69
5.71
6.90
Sumbersari Bantul
27
30
57
4
5
9
14.81
16.67
15.79
1,109
933
2,042
64
37
101
5.77
3.97
4.95
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
BTA (+) DIOBATI L
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
JUMLAH KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
11 14 2 Metro Utara 7 3 1 3 Metro Barat 18 11 4 Metro Timur 3 5 8 5 Metro Selatan 1 JUMLAH (KAB/KOTA) 82 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
5 2 2 0 2 6 8 6 1 1 0 33
16 16 9 3 3 24 19 9 6 9 1 115
11 12 7 2 1 9 9 2 4 7 1 65
100 86 100 67 100 50 82 67 80 88 100 79
5 2 2 0 2 5 6 6 1 1 0 30
100 100 100 #DIV/0! 100 83 75 100 100 100 #DIV/0! 91
16 14 9 2 3 14 15 8 5 8 1 95
100 88 100 67 100 58 79 89 83 89 100 83
0
5 0 0
5
0 0 0 0 0 28 0 0 0 0 0 6
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
0
1 0 0
1
0 0 0 #DIV/0! 0 17 0 0 0 0 #DIV/0! 3
0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 6
0 0 0 0 0 25 0 0 0 0 0 5
100 100 86 100 100 100 67 #DIV/0! 100 100 78 100 82 75 67 100 80 100 88 100 100 #DIV/0! 85 94
100 88 100 67 100 83 79 89 83 89 100 88
0 2 0 1 0 5 2 1 0 1 0 12 7.8
L+P 24
0 0 0 0 0 1 3 0 0 0 0 4 2.6
0 2 0 1 0 6 5 1 0 1 0 16 10.4
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
3 4
5
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BALITA
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
% 15
Metro
1,312
1,337
2,649
131
134
265
21
16.01
24
17.95
45
16.99
Yosomulyo
1,534
1,564
3,098
153
156
310
9
5.87
11
7.03
20
6.46
Banjarsari
618
629
1,247
62
63
125
12
19.42
5
7.95
17
13.63
Purwosari
467
475
942
47
48
94
6
12.85
4
8.42
10
10.62
Karangrejo
455
463
918
46
46
92
6
13.19
3
6.48
9
9.80
Ganjar Agung
939
956
1,895
94
96
190
0
0.00
0
0.00
0
0.00
Mulyojati
619
630
1,249
62
63
125
2
3.23
3
4.76
5
4.00
Iringmulyo
770
785
1,555
77
79
156
9
11.69
9
11.46
18
11.58
Yosodadi
923
940
1,863
92
94
186
2
2.17
0
0.00
2
1.07
Tejoagung
467
476
943
47
48
94
1
2.14
0
0.00
1
1.06
Sumbersari Bantul
870
887
1,757
87
89
176
5
5.75
6
6.76
11
6.26
8,974
9,142
18,116
897
914
1,812
73
8.1
65
7.1
138
7.6
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2013 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
5
L
6
7
P
L+P
8
9
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
10
11
P
L+P
14
15
P
L+P
2
0
0
0
0.00
1
0
1
20.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
2
1 - 4 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
3
5 - 14 TAHUN
0
1
1
14.29
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
4
15 - 19 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
5
20 - 29 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
6
30 - 39 TAHUN
3
2
5
71.43
2
0
2
40.00
0
0
0
#DIV/0!
2
0
2
7
40 - 49 TAHUN
1
0
1
14.29
2
0
2
40.00
0
0
0
#DIV/0!
3
0
3
8
50 - 59 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
9
≥ 60 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
4
3
7
5
0
5
0
0
5
0
5
57.14
42.86
100.00
0.00
100.00
0.00
0 #DIV/0!
#DIV/0!
13
L
< 1 TAHUN
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
12
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
PROPORSI JENIS KELAMIN
4
PROPORSI KELOMPOK UMUR
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
L+P
SYPHILIS
16
17
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2013 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
1 PMI Kota Metro JUMLAH Sumber: PMI Kota Metro
JUMLAH PENDONOR L
P
L+P
3
4
5
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN RR POSITIF HIV HIV L P L+P L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % % % % 6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
3,977
815
4,792
1,664
41.84
206
25.28
1,870
39.02
12
0.72
3
3,977
815
4,792
1,664
41.84
206
25.28
1,870
39.02
12
0.72
3
16
1.46 1
17
15
0.80
15
0.80
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 DIARE NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
JUMLAH PENDUDUK L
P
L+P
4
5
6
11,153 13,048 5,252 3,967 3,866 7,984 5,261 6,547 7,845 3,973 7,401 76,297
11,365 13,296 5,351 4,043 3,940 8,135 5,362 6,671 7,994 4,049 7,542 77,748
22,518 26,344 10,603 8,010 7,806 16,119 10,623 13,218 15,839 8,022 14,943 154,045
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS L P L+P 7
239 279 112 85 83 171 113 140 168 85 158 1,633
8
243 285 115 87 84 174 115 143 171 87 161 1,664
9
482 564 227 171 167 345 227 283 339 172 320 3,297 214
DIARE DITANGANI P
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
142 388 90 150 107 66 92 131 141 85 142 1,534
59 139 80 177 129 39 82 94 84 100 90 94.0
209 360 101 190 110 57 98 135 136 105 138 1,639
86 127 88 220 130 33 85 95 79 121 86 98.5
351 748 191 340 217 123 190 266 277 190 280 3,173
73 133 84 198 130 36 84 94 82 111 88 96.3
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3 4
5
PUSKESMAS
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P 12
Metro
0
0
0
1
0
1
1
0
1
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
100.00
0.00
0 #DIV/0!
#DIV/0!
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
PB + MB
L
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
1
0
100.00
0.00
0.65
0.00
0.65
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
1 1
-
7
1 1
CACAT TINGKAT 2
8
-
0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.00
JUMLAH
%
9
10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
L+P 12
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
0.1
0.0
0.1
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PENDERITA PB
PUSKESMAS 3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MB
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
3
4
5
13,367
0
7,522
1
7,233
0
9,532
0
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
3,787 41,441
0 1 2.41
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
41,441
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
DIFTERI
PUSKESMAS
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
PERTUSIS
JUMLAH KASUS L
P
4
MENINGGAL
L+P
5
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM)
6
7
L
P
8
JUMLAH KASUS L+P
9
L
10
P
11
MENINGGAL
L+P
12
TETANUS NEONATORUM
13
14
JUMLAH KASUS L
P
15
MENINGGAL
L+P
16
17
18
Metro
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
7
8
9
10
11
12
L+P
4
5
Metro
-
-
10
0
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
-
-
37
0
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
Purwosari
-
-
10
0
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
-
-
3
0
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
-
-
16
0
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
-
-
14
0
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
-
-
6
0
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
-
-
25
0
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
121
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
0
6
POLIO
MENINGGA L
0
0.0
13
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L
P
L+P
L
4
5
6
7
40 29 10 4 0 38 28 24 30 11 12 226 146.7
36 38 12 4 2 35 26 29 40 7 5 234 151.9
76 67 22 8 2 73 54 53 70 18 17 460 298.6
P 8
1 1 0 0 0 0 0 2 0 1 0 5
CFR (%) L+P 9
1 1 0 0 0 0 0 1 2 0 0 5
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
2 2 0 0 0 0 0 3 2 1 0 10
L
P
10
11
2.5 3.4 0.0 0.0 #DIV/0! 0.0 0.0 8.3 0.0 9.1 0.0 #DIV/0!
L+P 12
2.8 2.6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 3.4 5.0 0.0 0.0 13.9
2.6 3.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 5.7 2.9 5.6 0.0 2.2
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3 4
5
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
SUSPEK
PUSKESMAS L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
MENINGGAL
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
L+P
Metro
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Yosomulyo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Banjarsari
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Purwosari
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Karangrejo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Mulyojati
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Iringmulyo
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Yosodadi
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Tejoagung
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
-
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5
Metro Selatan
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
Metro
0
0
0
0
0
0
Yosomulyo
0
0
0
0
0
0
Banjarsari
0
0
0
0
0
0
Purwosari
0
0
0
0
0
0
Karangrejo
0
0
0
0
0
0
Ganjar Agung
0
0
0
0
0
0
Mulyojati
0
0
0
0
0
0
Iringmulyo
0
0
0
0
0
0
Yosodadi
0
0
0
0
0
0
Tejoagung
0
0
0
0
0
0
Sumbersari Bantul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
LAKI-LAKI
PUSKESMAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
4
5
6
3
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
Metro
0
#DIV/0!
#DIV/0!
3,892
#DIV/0!
Yosomulyo
0
#DIV/0!
#DIV/0!
858
#DIV/0!
Banjarsari
0
#DIV/0!
#DIV/0!
213
#DIV/0!
Purwosari
0
#DIV/0!
#DIV/0!
83
#DIV/0!
Karangrejo
0
#DIV/0!
#DIV/0!
134
#DIV/0!
Ganjar Agung
0
#DIV/0!
#DIV/0!
371
#DIV/0!
Mulyojati
0
#DIV/0!
#DIV/0!
486
#DIV/0!
Iringmulyo
0
#DIV/0!
#DIV/0!
517
#DIV/0!
Yosodadi
0
#DIV/0!
#DIV/0!
681
#DIV/0!
Tejoagung
0
#DIV/0!
#DIV/0!
336
#DIV/0!
Sumbersari Bantul
0
#DIV/0!
#DIV/0!
215
#DIV/0!
#DIV/0!
7,786
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
0
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Keterangan : '- Pengukuran tekanan darah dilakukan kepada seluruh pasien yang datang ke puskesmas - Data yang tersedia adalah kasus hipertensi dari kunjungan puskesmas tahun 2013 dan belum terpisah gender
0
#DIV/0!
0
TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
PUSKESMAS
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
4
5
6
3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
Metro
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Yosomulyo
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Banjarsari
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Purwosari
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Karangrejo
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Ganjar Agung
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Mulyojati
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Iringmulyo
0
#DIV/0!
#DIV/0!
231
#DIV/0!
Yosodadi
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Tejoagung
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Sumbersari Bantul
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
231
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
0
0
0
0
#DIV/0!
0
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PEREMPUAN USIA 30-49 TAHUN
1
2
3
4
1 2
3 4
5
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
PEMERIKSAAN IVA
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)
JUMLAH
%
JUMLAH
5
6
7
% 8
Metro
#DIV/0!
#DIV/0!
Yosomulyo
#DIV/0!
#DIV/0!
Banjarsari
#DIV/0!
#DIV/0!
Purwosari
#DIV/0!
#DIV/0!
Karangrejo
#DIV/0!
#DIV/0!
Ganjar Agung
#DIV/0!
#DIV/0!
Mulyojati
#DIV/0!
#DIV/0!
Iringmulyo
#DIV/0!
#DIV/0!
Yosodadi
#DIV/0!
#DIV/0!
Tejoagung
#DIV/0!
#DIV/0!
Sumbersari Bantul
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination - pemeriksaan IVA tidak dilakukan di puskesmas - Data yang ada adalah total kegiatan yg dilaksanakan di Kota Metro pada acara HKN 120 org dan acara HUT Dharma Wanita 51 org.
171
#DIV/0!
#DIV/0! 0
#DIV/0!
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KOTA METRO TAHUN 2013 YANG TERSERANG NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
1 DBD
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL)
JUMLAH PENDERITA
DIKETAHUI
3
4
5
DITANGGULANGI 6
Met. Pst
Imopuro
2/1/13
2/1/13
28/1/13
2
7
9
0
0
0
2
3
0
2
2
0
0
0
0
1
0
Hd.Timur
2/1/13
2/1/13
5/1/13
11
17
28
0
0
0
0
2
3
2
13
3
1
4
0
1
Yosomulyo
8/1/13
8/1/13
6/8/13
8
14
22
0
0
0
1
2
3
2
6
5
0
3
0
Ganjar Asri
2/1/13
2/2/13
4/4/13
24
16
40
0
0
3
0
3
7
8
11
6
0
0
Met. Tim
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH DESA/KEL
Met. Brt
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
AKHIR
L
P
L+P
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
1
3,562
3,630
7,192
0.06
0.19
0.13
50.00
-
11.11
0
1
3,503
3,570
7,073
0.31
0.48
0.40
9.09
-
3.57
0
1
1
3,345
3,408
6,753
0.24
0.41
0.33
-
7.14
4.55
2
0
1
1
4,669
4,757
9,426
0.51
0.34
0.42
-
6.25
2.50
L+P 34
Tj. Agung
7/1/13
7/1/13
13/2/13
8
4
12
0
0
0
1
1
2
2
6
0
0
0
0
0
1
1
2,606
2,655
5,261
0.31
0.15
0.23
-
25.00
8.33
Iringmulyo
2/2/13
2/2/13
29/12/13
24
25
49
0
0
0
1
7
6
7
22
4
1
0
1
1
1
2
6,547
6,671
13,218
0.37
0.37
0.37
4.17
4.00
4.08
Yosodadi
2/2/13
2/2/13
25/3/13
12
19
31
0
0
0
1
3
3
4
16
4
0
0
0
0
2
2
3,959
4,034
7,993
0.30
0.47
0.39
-
10.53
6.45
-
-
2 Demam Chikungunya
Met. Brt
Ganjar Asri
22/5/13
22/5/13
26/5/13
17
13
30
0
0
0
0
2
1
0
27
0
0
0
0
0
0
0
154
196
350
11.04
6.63
8.57
-
3 Campak
Met. Brt
G. Agung
29/10/13
6/11/13
6/11/13
6
0
6
0
0
0
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
0
0
1,147
0
1,147
0.52
#DIV/0!
0.52
-
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro Ket:
KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH KEC
Untuk KLB Demam Chikungunya & KLB Campak Jumlah penduduk terancam menggunakan Populasi Resiko
#DIV/0!
-
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
1 2 0 0 0 3 0 1 1 1 0 9
1 2 0 0 0 3 0 1 1 1 0 9
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
K1
JUMLAH
K4
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
542 635 255 193 188 388 256 318 382 193 360 3,710
543 630 252 187 186 373 244 314 368 187 358 3,642
100.2 99.2 98.8 96.9 98.9 96.1 95.3 98.7 96.3 96.9 99.4 98.2
538 627 248 184 184 371 238 301 366 184 357 3,598
99.26 98.74 97.25 95.34 97.87 95.62 92.97 94.65 95.81 95.34 99.17 97.0
518 606 244 184 179 371 244 304 364 184 344 3,542
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT YANKES DITOLONG NAKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 10
513 592 238 172 175 357 231 296 334 174 320 3,402
11
12
99.0 97.7 97.5 93.5 97.8 96.2 94.7 97.4 91.8 94.6 93.0 96.0
512 592 238 171 175 357 229 296 333 174 320 3,397
13
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
98.8 97.7 97.5 92.9 97.8 96.2 93.9 97.4 91.5 94.6 93.0 95.9
512 592 238 171 175 357 229 296 333 174 320 3,397
15
98.84 97.69 97.54 92.93 97.77 96.23 93.85 97.37 91.48 94.57 93.02 95.91
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro
4
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
542 635 255 193 188 388 256 318 382 193 360
0 115 26 3 0 3 26 332 46 37 50
18.1 10.2 1.6 0.8 10.2 104.4 12.0 19.2 13.9
0 98 24 12 3 22 30 209 35 36 48
15.4 9.4 6.2 1.6 5.7 11.7 65.7 9.2 18.7 13.3
0 88 13 12 3 43 10 211 59 0 23
13.9 5.1 6.2 1.6 11.1 3.9 66.4 15.4 6.4
51 65 9 9 12 28 12 222 32 0 7
9.4 10.2 3.5 4.7 6.4 7.2 4.7 69.8 8.4 1.9
62 62 5 9 8 19 13 211 21 0 0
11.4 9.8 2.0 4.7 4.3 4.9 5.1 66.4 5.5 -
113 313 51 42 26 112 65 853 147 36 78
20.8 49.3 20.0 21.8 13.8 28.9 25.4 268.2 38.5 18.7 21.7
3,710
638
17.2
517
13.9
462
12.5
447
12.0
410
11.1
1,836
49.5
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan
PUSKESMAS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro
4
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
5,918 6,924 2,786 2,105 2,051 4,236 2,792 3,474 4,163 2,192 3,927
0 196 76 16 0 27 51 414 69 36 115
2.8 2.7 0.8 0.6 1.8 11.9 1.7 1.6 2.9
0 150 31 14 3 49 57 424 36 36 99
2.2 1.1 0.7 0.1 1.2 2.0 12.2 0.9 1.6 2.5
0 90 14 14 4 47 12 413 59 0 45
1.3 0.5 0.7 0.2 1.1 0.4 11.9 1.4 1.1
127 65 13 8 30 28 14 413 32 0 17
2.1 0.9 0.5 0.4 1.5 0.7 0.5 11.9 0.8 0.4
149 61 5 10 8 19 14 415 21 0 0
2.5 0.9 0.2 0.5 0.4 0.4 0.5 11.9 0.5 -
276 366 63 46 45 143 97 1,665 148 36 161
4.7 5.3 2.3 2.2 2.2 3.4 3.5 47.9 3.6 1.6 4.1
40,568
1,000
2.5
899
2.2
698
1.7
747
1.8
702
1.7
3,046
7.5
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
542 635 255 193 188 388 256 318 382 193 360 3710
532 622 250 189 184 381 251 312 374 189 353 3,637
98.15 97.95 98.04 97.93 97.87 98.20 98.05 98.11 97.91 97.93 98.06 98.03
536 612 251 187 179 334 253 311 303 192 333 3,491
98.89 96.38 98.43 96.89 95.21 86.08 98.83 97.80 79.32 99.48 92.50 94.10
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
JUMLAH IBU HAMIL 4
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
542 635 255 193 188 388 256 318 382 193 360 3,710
108 127 51 39 38 78 51 64 76 39 72 742
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
105 126 47 31 34 73 44 64 79 35 70 708
96.9 99.2 92.2 80.3 90.4 94.1 85.9 100.6 103.4 90.7 97.2 95.4
243 290 117 83 87 181 112 144 158 84 157 1,656
265 297 119 88 85 173 117 150 171 86 158 1,709
508 587 236 171 172 354 229 294 329 170 315 3,365
36 44 18 12 13 27 17 22 24 13 24 248
40 45 18 13 13 26 18 23 26 13 24 256
76 88 35 26 26 53 34 44 49 26 47 505
32 38 17 13 13 23 16 23 22 13 22 232
87.8 87.4 96.9 104.4 99.6 84.7 95.2 106.5 92.8 103.2 93.4 93.4
33 40 18 13 12 24 14 21 23 12 22 232
83.0 89.8 100.8 98.5 94.1 92.5 79.8 93.3 89.7 93.0 92.8 90.5
65 78 35 26 25 47 30 44 45 25 44 464
85.3 88.6 98.9 101.4 96.9 88.5 87.3 99.8 91.2 98.0 93.1 91.9
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: BKKB & PP Kota Metro Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
4
5
MOP
%
6
7
MOW
%
8
9
IM PLAN
%
10
11
JUMLAH
%
12
13
KON DOM
%
14
15
SUNTIK
%
16
17
PIL
%
18
19
OBAT VAGINA
%
20
21
LAIN NYA
%
22
23
JUMLAH
%
24
25
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
959
16
11
0
168
3
679
11
1,817
30
97
2
2,793
46
1,327
22
0
0
0
0
4,217
70
6,034
100
498
13
24
1
129
3
575
15
1,226
32
18
0
1,254
33
1,339
35
0
0
0
0
2,611
68
3,837
100
363
12
10
0
115
4
515
17
1,003
34
83
3
1,197
41
665
23
0
0
0
0
1,945
66
2,948
100
981
19
27
1
204
4
730
14
1,942
37
108
2
1,693
32
1,483
28
0
0
0
0
3,284
63
5,226
100
218 3,019
11 15.1
9 81
0 0.4
51 667
3 3.3
435 2,934
22 14.7
713 6,701
36 33.5
57 363
3 1.8
859 7,796
43 38.9
348 5,162
18 25.8
0 0
0 0.0
0 0
0 0.0
1,264 13,321
64 1,977 66.5 20,022
100 100.0
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: BKKB & PP Kota Metro Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
4
5
MOP
%
6
7
MOW
%
8
9
IMPLAN
%
10
11
JUMLAH
%
12
13
KONDOM
%
14
15
SUNTIK
%
16
17
PIL
%
18
19
OBAT VAGINA
%
20
21
LAIN NYA
%
22
23
JUMLAH
%
24
25
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
513
10
0
0
190
4
307
6
1,010
19
388
7
1,732
33
2,154
41
0
0
0
0
4,274
81
5,284
100
153
19
0
0
0
0
188
23
341
42
122
15
186
23
157
19
0
0
0
0
465
58
806
100
39
3
0
0
399
31
39
3
477
38
112
9
499
39
184
14
0
0
0
0
795
63
1,272
100
77
6
0
0
5
0
46
4
128
11
88
7
485
41
492
41
0
0
0
0
1,065
89
1,193
100
101 883
6 8.7
0
0 0.0
0 594
0 5.9
188 768
12 7.6
289 2,245
18 22.2
191 901
12 8.9
548 3,450
35 34.1
541 3,528
34 34.8
0 0
0 0.0
0 0
0 0.0
1,280 7,879
82 77.8
1,569 10,124
100 100.0
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: BKKB & PP Kota Metro
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
8,364
5,284
63
6,034
72
5,189
806
16
3,837
74
4,153
1,272
31
2,948
71
7,283
1,193
16
5,226
72
2,726 27,715
1,569 10,124
58 36.5
1,977 20,022
73 72.2
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
PUSKESMAS
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P
L
L+P
BBLR P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Metro
243
265
508
243
100.0
265
100.0
508
100.0
18
7.41
20
7.55
38
7.48
Yosomulyo
290
297
587
290
100.0
297
100.0
587
100.0
23
7.93
22
7.41
45
7.67
Banjarsari
117
119
236
117
100.0
119
100.0
236
100.0
9
7.69
10
8.40
19
8.05
Purwosari
83
88
171
83
100.0
88
100.0
171
100.0
7
8.43
8
9.09
15
8.77
Karangrejo
87
85
172
87
100.0
85
100.0
172
100.0
7
8.05
8
9.41
15
8.72
Ganjar Agung
181
173
354
181
100.0
173
100.0
354
100.0
12
6.63
12
6.94
24
6.78
Mulyojati
112
117
229
112
100.0
117
100.0
229
100.0
8
7.14
7
5.98
15
6.55
Iringmulyo
144
150
294
144
100.0
150
100.0
294
100.0
13
9.03
14
9.33
27
9.18
Yosodadi
158
171
329
158
100.0
171
100.0
329
100.0
12
7.59
13
7.60
25
7.60
Tejoagung
84
86
170
84
100.0
86
100.0
170
100.0
6
7.14
7
8.14
13
7.65
157
158
315
157
100.0
158
100.0
315
100.0
12
7.64
12
7.59
24
7.62
1,656
1,709
3,365
100.0
3,365
100.0
127
7.7
133
7.8
260
7.7
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
1,656
100.0
1,709
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 2
Metro Pusat Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5
Metro Selatan
JUMLAH BAYI
L
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) P L+P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Metro
244
248
492
242
99.2
265
106.9
507
103.0
239
98.0
258
104.0
497
Yosomulyo
286
292
578
289
101.0
296
101.4
585
101.2
283
99.0
290
99.3
573
99.1
Banjarsari
115
117
232
116
100.9
119
101.7
235
101.3
113
98.3
119
101.7
232
100.0
Purwosari
87
89
176
82
94.3
85
95.5
167
94.9
82
94.3
84
94.4
166
94.3
Karangrejo
85
86
171
87
102.4
87
101.2
174
101.8
83
97.6
84
97.7
167
97.7
Ganjar Agung
175
178
353
181
103.4
173
97.2
354
100.3
176
100.6
170
95.5
346
98.0
Mulyojati
115
118
233
110
95.7
116
98.3
226
97.0
109
94.8
115
97.5
224
96.1
Iringmulyo
143
146
289
144
100.7
148
101.4
292
101.0
143
100.0
147
100.7
290
100.3
Yosodadi
172
175
347
157
91.3
171
97.7
328
94.5
154
89.5
167
95.4
321
92.5
Tejoagung
87
89
176
84
96.6
86
96.6
170
96.6
83
95.4
85
95.5
168
95.5
162
165
327
157
96.9
157
95.2
314
96.0
155
95.7
153
92.7
308
94.2
1,671
1,703
3,374
1,649
98.7
1,703
100.0
3,352
99.3
1,620
96.9
1,672
98.2
3,292
97.6
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro bayi 0-11 bulan
101.0
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro bayi0-6bulan
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
70 74 37 24 31 40 35 32 50 49 49 491
76 80 39 26 33 42 37 34 53 54 52 526
146 154 76 50 64 82 72 66 103 103 101 1,017
JUMLAH 7
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P % JUMLAH % JUMLAH 8
30 55 12 19 9 10 14 2 13 13 24 201
9
42.9 74.3 32.4 79.2 29.0 25.0 40.0 6.3 26.0 26.5 49.0 40.9
10
32 60 13 21 11 12 17 3 15 15 27 226
11
42.1 75.0 33.3 80.8 33.3 28.6 45.9 8.8 28.3 27.8 51.9 43.0
% 12
62 115 25 40 20 22 31 5 28 28 51 427
42.5 74.7 32.9 80.0 31.3 26.8 43.1 7.6 27.2 27.2 50.5 42.0
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
1 2
3 4
5
2
Metro Pusat Metro Utara
Metro Barat Metro Timur
Metro Selatan
3
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Metro
244
248
492
239
98.0
252
101.6
491
99.8
Yosomulyo
286
292
578
281
98.3
289
99.0
570
98.6
Banjarsari
115
117
232
111
96.5
114
97.4
225
97.0
Purwosari
87
89
176
85
97.7
89
100.0
174
98.9
Karangrejo
85
86
171
84
98.8
82
95.3
166
97.1
Ganjar Agung
175
178
353
167
95.4
166
93.3
333
94.3
Mulyojati
115
118
233
115
100.0
116
98.3
231
99.1
Iringmulyo
143
146
289
143
100.0
146
100.0
289
100.0
Yosodadi
172
175
347
163
94.8
163
93.1
326
93.9
Tejoagung
87
89
176
88
101.1
85
95.5
173
98.3
162
165
327
151
93.2
158
95.8
309
94.5
1,671
1,703
3,374
1,627
97.4
1,660
97
3,287
97.4
Sumbersari Bantul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH BAYI
DPT1+HB1 P
L
L+P
BAYI DIIMUNISASI DPT3+HB3 P
L
L+P
DO RATE (%)
CAMPAK P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16.0
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
244 286 115 87 85 175 115 143 172 87 162 1,671
248 292 117 89 86 178 118 146 175 89 165 1,703
492 578 232 176 171 353 233 289 347 176 327 3,374
251 279 132 86 78 137 127 143 176 82 152 1,643
102.9 97.6 114.8 98.9 91.8 78.3 110.4 100.0 102.3 94.3 93.8 98.3
254 266 181 69 90 140 130 140 166 77 144 1,657
102.4 91.1 154.7 77.5 104.7 78.7 110.2 95.9 94.9 86.5 87.3 97.3
505 545 313 155 168 277 257 283 342 159 296 3,300
102.6 94.3 134.9 88.1 98.2 78.5 110.3 97.9 98.6 90.3 90.5 97.8
244 295 124 91 73 153 98 145 152 79 167 1,621
100.0 103.1 107.8 104.6 85.9 87.4 85.2 101.4 88.4 90.8 103.1 97.0
245 272 140 97 72 147 124 147 181 80 147 1,652
489 567 264 188 145 300 222 292 333 159 314 3,273
99.4 98.1 113.8 106.8 84.8 85.0 95.3 101.0 96.0 90.3 96.0 97.0
277 330 103 85 69 159 93 137 195 80 143 1,671
113.5 115.4 89.6 97.7 81.2 90.9 80.9 95.8 113.4 92.0 88.3 100.0
236 316 100 93 68 169 94 147 143 69 194 1,629
95.2 108.2 85.5 104.5 79.1 94.9 79.7 100.7 81.7 77.5 117.6 95.7
513 646 203 178 137 328 187 284 338 149 337 3,300
104.3 111.8 87.5 101.1 80.1 92.9 80.3 98.3 97.4 84.7 103.1 97.8
-10.36 -18.28 21.97 1.16 11.54 -16.06 26.77 4.20 -10.80 2.44 5.92 -1.70
7.09 -18.80 44.75 -34.78 24.44 -20.71 27.69 -5.00 13.86 10.39 -34.72 1.69
-1.58 -18.53 35.14 -14.84 18.45 -18.41 27.24 -0.35 1.17 6.29 -13.85 0.00
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
98.8 93.2 119.7 109.0 83.7 82.6 105.1 100.7 103.4 89.9 89.1 97.0
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
BCG P
L
L+P
BAYI DIIMUNISASI POLIO4 P
L
L+P
IMUNISASI DASAR LENGKAP P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
244 286 115 87 85 175 115 143 172 87 162 1,671
248 292 117 89 86 178 118 146 175 89 165 1,703
492 578 232 176 171 353 233 289 347 176 327 3,374
253 321 129 82 78 150 138 144 181 71 161 1,708
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
104 112 112 94 92 86 120 101 105 82 99 102
262 298 184 97 70 165 161 146 206 73 157 1,819
106 102 157 109 81 93 136 100 118 82 95 107
515 619 313 179 148 315 299 290 387 144 318 3,527
105 107 135 102 87 89 128 100 112 82 97 105
264 293 135 87 75 141 103 159 191 83 165 1,696
############ ############ ############ ############ ############ ############ ############ ############ ############ ############ ############ ############
269 287 143 102 76 145 135 156 179 99 138 1,729
108 98 122 115 88 81 114 107 102 111 84 102
533 580 278 189 151 286 238 315 370 182 303 3,425
108 100 120 107 88 81 102 109 107 103 93 102
248 335 104 86 59 151 92 138 195 79 143 1,630
102 117 90 99 69 86 80 97 113 91 88 98
212 323 100 93 64 158 77 150 195 74 180 1,626
85 111 85 104 74 89 65 103 111 83 109 95
460 658 204 179 123 309 169 288 390 153 323 3,256
93 114 88 102 72 88 73 100 112 87 99 97
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
244 286 115 87 85 175 115 143 172 87 162 1,671
248 292 117 89 86 178 118 146 175 89 165 1,703
492 578 232 176 171 353 233 289 347 176 327 3,374
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P S % S %
S
%
L
P
L+P
7
10
11
12
13
14
15
16
29.44 35.96 58.12 47.19 39.53 23.60 30.51 29.45 28.00 41.57 30.30 34.00
140 201 131 80 66 80 70 83 94 71 97 1,113
28.46 34.78 56.47 45.45 38.60 22.66 30.04 28.72 27.09 40.34 29.66 32.99
355 721 247 240 188 348 192 422 349 189 309 3,560
384 781 268 260 203 377 208 457 378 198 334 3,848
739 1,502 515 500 391 725 400 879 727 387 643 7,408
347 705 241 240 188 336 192 422 349 183 309 3,512
67 96 63 38 32 38 34 40 45 34 47 534
8
27.46 33.57 54.78 43.68 37.65 21.71 29.57 27.97 26.16 39.08 29.01 31.96
9
73 105 68 42 34 42 36 43 49 37 50 579
JUMLAH
L+P
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P S % S % 17
97.75 97.78 97.57 100.00 100.00 96.55 100.00 100.00 100.00 96.83 100.00 98.65
18
376 763 262 260 203 363 208 457 378 198 334 3,802
19
97.92 97.70 97.76 100.00 100.00 96.29 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 98.80
JUMLAH
L+P S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
599 1,007 362 327 273 523 307 565 521 276 471 5,231
632 1,073 385 349 289 555 326 603 553 287 499 5,551
723 1,468 503 500 391 699 400 879 727 381 643 7,314
97.83 97.74 97.67 100.00 100.00 96.41 100.00 100.00 100.00 98.45 100.00 98.73
1,231 2,080 747 676 562 1,078 633 1,168 1,074 563 970 10,782
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P S % S %
S
%
25
26
27
28
29
30
414 801 304 278 219 379 226 462 394 217 355 4,049
69.12 79.54 83.98 85.02 80.22 72.47 73.62 81.77 75.62 78.62 75.37 77.40
449 869 330 302 238 405 244 500 427 235 385 4,384
71.04 80.99 85.71 86.53 82.35 72.97 74.85 82.92 77.22 81.88 77.15 78.98
863 1,670 634 580 457 784 470 962 821 452 740 8,433
70.11 80.29 84.87 85.80 81.32 72.73 74.25 82.36 76.44 80.28 76.29 78.21
L+P
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
JUMLAH (D)
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG % (D/S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
254 382 164 131 126 169 113 217 209 138 191 2,094
276 415 177 142 137 253 122 235 227 150 207 2,341
530 797 341 273 263 422 235 452 436 288 398 4,435
237 353 152 121 117 188 104 200 193 128 177 1,970
256 384 166 132 127 204 113 218 210 139 192 2,141
493 737 318 253 244 392 217 418 403 267 369 4,111
93.3 92.4 92.7 92.4 92.9 111.2 92.0 92.2 92.3 92.8 92.7 94.1
92.8 93 94 93 93 81 93 93 93 93 93 91
93.0 92.5 93.3 92.7 92.8 92.9 92.3 92.5 92.4 92.7 92.7 92.7
2 4 2 0 1 3 0 5 2 3 1 23
0.8 1.1 1.3 0.0 0.9 1.6 0.0 2.5 1.0 2.3 0.6 1.2
2 1 1 0 1 2 0 9 11 5 2 34
0.8 0.3 0.6 0.0 0.8 1.0 0.0 4.1 5.2 3.6 1.0 1.6
4 5 3 0 2 5 0 14 13 8 3 57
0.8 0.7 0.9 0.0 0.8 1.3 0.0 3.3 3.2 3.0 0.8 1.4
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1,067 1,249 503 380 370 764 504 627 751 380 708 7,303
1,087 1,273 512 386 377 778 514 638 766 387 722 7,440
2,154 2,522 1,015 766 747 1,542 1,018 1,265 1,517 767 1,430 14,743
1,063 1,241 491 367 348 735 476 613 705 357 690 7,086
99.6 99.4 97.6 96.6 94.1 96.2 94.4 97.8 93.9 93.9 97.5 97.0
1,088 1,238 503 377 355 729 461 616 735 369 698 7,169
100.1 97.3 98.2 97.7 94.2 93.7 89.7 96.6 96.0 95.3 96.7 96.4
2,151 2,479 994 744 703 1,464 937 1,229 1,440 726 1,388 14,255
99.9 98.3 97.9 97.1 94.1 94.9 92.0 97.2 94.9 94.7 97.1 96.7
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 BALITA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
518 922 305 319 269 459 261 398 475 284 408 4,618
494 849 386 273 274 443 247 535 452 262 428 4,643
1,012 1,771 691 592 543 902 508 933 927 546 836 9,261
483 831 299 291 249 410 242 375 439 263 378 4,260
459 811 345 258 254 428 228 490 419 244 397 4,333
942 1,642 644 549 503 838 470 865 858 507 775 8,593
93.2 90.1 98.0 91.2 92.6 89.3 92.7 94.2 92.4 92.6 92.6 92.2
92.9 96 89 95 93 97 92 92 93 93 93 93
93.1 92.7 93.2 92.7 92.6 92.9 92.5 92.7 92.6 92.9 92.7 92.8
7 14 9 2 5 13 1 23 8 12 8 102
1.4 1.7 3.0 0.7 2.0 3.2 0.4 6.1 1.8 4.6 2.1 2.4
8 7 8 2 5 9 0 63 55 33 9 199
1.7 0.9 2.3 0.8 2.0 2.1 0.0 12.9 13.1 13.5 2.3 4.6
15 21 17 4 10 22 1 86 63 45 17 301
1.6 1.3 2.6 0.7 2.0 2.6 0.2 9.9 7.3 8.9 2.2 3.5
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
-
1 1
1 2
1 -
1 -
2 -
2
1 -
1 4
1 2
#DIV/0! #DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 100.0
1 1 2
100.0 #DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0
1 2 1 4
100.0 #DIV/0! 100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 100.0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
JUMLAH
PUSKESMAS L
1
2
1
Metro Pusat
2
Metro Utara
3
Metro Barat
4
Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
P
4
5
521 174 85 79 84 97 96 69 159 69 108 1,541
566 187 79 98 100 164 108 58 180 73 110 1,723
L
P
L+P
JUMLAH
%
6
7
8
1,087 361 164 177 184 261 204 127 339 142 218 3,264
495 171 85 76 84 139 85 69 152 69 98 1,523
95.0 98.3 100.0 96.2 100.0 143.3 88.5 100.0 95.6 100.0 90.7 98.8 98.8
L+P
JUMLAH
%
9
10
545 153 79 69 100 122 85 58 180 73 95 1,559
SD DAN SETINGKAT
96.3 81.8 100.0 70.4 100.0 74.4 78.7 100.0 100.0 100.0 86.4 90.5 90.5
JUMLAH
%
11
12
1,040 324 164 145 184 261 170 127 332 142 193 3,082
JUMLAH 13
95.7 89.8 100.0 81.9 100.0 100.0 83.3 100.0 97.9 100.0 88.5 94.4 94.4
14 11 4 4 3 6 5 3 5 3 10 68
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
14
15
14 11 4 4 3 6 5 3 5 3 10 68
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,100
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/ KOTA)
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
4
5
62 22 27 44 3 299 1 63 521
6
340 348 69 320 115 54 84 230 56 160 216 1,992
0.2 0.1 0.4 0.1 0.0 0.1 0.0 1.3 0.0 0.4 0.0 0.3
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/ KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
14 10 3 4 3 6 5 3 5 3 10 66
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
9 3 4 3 4 5 3 5 3 10 49
0.0 90.0 100.0 100.0 100.0 66.7 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 74.2
14 4 3 4 3 6 5 3 5 3 10 60
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
100.0 40.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 90.9
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
523 288 290 447 173 773 597 473 152 373 708 4,797
621 365 380 386 172 742 509 434 180 371 624 4,784
1,144 653 670 833 345 1,515 1,106 907 332 744 1,332 9,581
523 155 290 76 47 171 125 473 152 373 342 2,727
100.0 53.8 100.0 17.0 27.2 22.1 20.9 100.0 100.0 100.0 48.3 56.8
621 193 380 69 36 200 100 434 180 371 398 2,982
100.0 52.9 100.0 17.9 20.9 27.0 19.6 100.0 100.0 100.0 63.8 62.3
1,144 348 670 145 83 371 225 907 332 744 740 5,709
100.0 53.3 100.0 17.4 24.1 24.5 20.3 100.0 100.0 100.0 55.6 59.6
223 142 290 46 20 91 100 233 281 200 87 1,713
121 327 380 40 11 70 89 333 420 138 73 2,002
344 469 670 86 31 161 189 566 701 338 160 3,715
143 195 47 44 20 8 233 77 119 87 973
64.1 137.3 16.2 95.7 100.0 0.0 8.0 100.0 27.4 59.5 100.0 56.8
179 270 66 40 11 13 333 102 165 73 1,252
147.9 82.6 17.4 100.0 100.0 0.0 14.6 100.0 24.3 119.6 100.0 62.5
322 465 113 84 31 21 566 179 284 160 2,225
93.6 99.1 16.9 97.7 100.0 0.0 11.1 100.0 25.5 84.0 100.0 59.9
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
153 1,077 311 418 865 277 300 32 971 137 381 4,922
306 2,078 391 217 864 556 354 100 972 276 462 6,576
73 777 123 318 625 177 257 17 800 117 221 3,505
47.71 72.14 39.55 76.08 72.25 63.90 85.67 53.13 82.39 85.40 58.01 71.21
225 1,600 280 117 542 525 330 37 627 176 377 4,836
459 3,155 702 635 1,729 833 654 132 1,943 413 843 11,498
73.53 77.00 71.61 53.92 62.73 94.42 93.22 37.00 64.51 63.77 81.60 73.54
298 2,377 403 435 1,167 702 587 54 1,427 293 598 8,341
64.92 75.34 57.41 68.50 67.50 84.27 89.76 40.91 73.44 70.94 70.94 72.54
TABEL 53 JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RUMAH
PENYEBARAN INFORMASI
1
2
3
4
5
6
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
250 100 88 275 236 439 185 125 160 225 212 2295 60 0 2355
680 240 1510 752 240 878 673 605 567 748 660 7553 0 0 7553
150 125 328 215 97 100 135 100 100 105 109 1564 1624 0 3188
TABEL 54 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KOTA METRO TAHUN 2013 PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P
JENIS JAMINAN KESEHATAN
NO
L 1
2
1 JAMKESMAS
3
4
14,503
5
13,779
6
28,282
L+P
7
19.01
8
17.72
18.36
2 ASKES PNS
-
-
25,561
-
-
16.59
3 JPK JAMSOSTEK
-
-
3,564
-
-
2.31
-
-
1,094
-
-
0.71
4
TNI/POLRI/PNS/ KEMHAN/PNS POLRI
5 ASURANSI PERUSAHAAN
0
0
0
0.00
0.00
0.00
6 ASURANSI SWASTA
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7 JAMKESDA JUMLAH (KAB/KOTA)
14,503
Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro
13,779
16,214 74,715
19.01
17.72
10.53 48.50
TABEL 55 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013
NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II 1 Klinik Hadimulyo Husada 2 Klinik Hadi Wijaya 3 Klinik Muhammadiyah 4 Klinik Ananda 5 Klinik Nabawi 6 Klinik MMC SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN RAWAT INAP
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
9,877 11,603 4,683 3,297 4,987 2,749 3,338 5,323 4,817 3,263 4,835 58,772 -
16,672 16,719 7,593 7,694 6,157 4,415 6,176 9,450 8,673 6,818 5,760 96,127 -
26,549 28,322 12,276 10,991 11,144 7,164 9,514 14,773 13,490 10,081 10,595 154,899 128,265 77,971 1,165 7,990 11,556 9,644 14,920 251,511 2,911 16,200 3,700 2,031 2,141 1,836 28,819 435,229
0 0 60 0 0 0 0 0 0 0 189 249
0 0 112 0 0 0 0 0 0 0 293 405
7,718 1,825 1,047 1,570 0 0 12,160 105 144 0 35 20 0 304 12,713
11,326 1,853 2,110 2,188 907 3,367 21,751 73 180 0 75 17 0 345 22,501
0 0 172 0 0 0 0 0 0 0 482 654 14,646 19,044 3,678 3,157 3,758 907 3,367 48,557 178 324 0 110 37 0 649 49,860
-
11,524 720 4,100 3,852 0 0 20,196 1,487 7,200 1,500 1,068 1,040 794 13,089 92,057
66,447 445 3,890 7,704 9,644 14,920 103,050 1,424 9,000 2,200 963 1,101 1,042 15,730 214,907
76,307
77,738
154,045
76,307
77,738
154,045
120.6
276.5
282.5
16.7
28.9
32.4
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
24 50 0 0 18 3 2 8 20 9 3 137 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 138
L+P 11
46 32 0 0 0 3 1 6 43 8 1 140 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 141
70 82 0 0 18 6 3 14 63 17 4 277 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 279
TABEL 56 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA METRO TAHUN 2013
NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
2
a
JUMLAH TEMPAT TIDUR 3
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
PASIEN KELUAR MATI
GDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1 RSUD Jend. A. Yani
234
6,962
8,969
15,931
2 RSU Mardi Waluyo
179
7,718
11,326
19,044
467
397
864
212
3 RSU Islam
63
1,816
1,880
3,696
40
45
85
4 RSU Muhammadiyah
50
1,403
2,106
3,509
6
8
14
5 RSIA AMC
60
1,570
2,188
3,758
1
4
5
1
6 RSB Asih
25
-
907
907
-
-
-
-
-
-
7 RSB Permata Hati
31
-
3,367
3,367
-
-
-
-
-
-
642
19,469
30,743
50,212
514
454
257
209
702
KABUPATEN/KOTA Sumber: RS se Kota Metro a
Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
NDR
568
1,536
L+P 18
236
-
-
35.7
-
-
14.8
180
392
60.5
35.1
45.4
27.5
15.9
20.6
17
14
31
22.0
23.9
23.0
9.4
7.4
8.4
27
15
42
4.3
3.8
4.0
19.2
7.1
12.0
1
0.6
1.8
1.3
0.6
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
-
-
1.5
3.1
-
2.6
-
0.3
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
-
-
0.7
1.4
1.3
TABEL 57 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA METRO TAHUN 2013
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
1
2
3
4
5
6
7
1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati KABUPATEN/KOTA Sumber: RS se Kota Metro Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
234 179 63 50 60 25 31 642
15,931 19,044 3,696 3,149 3,758 907 3,367 49852
53,957 44,637 10,347 707 14,786 1,872 6,420 132,726
55,282 50,297 10,442 10,300 14,769 1,786 8,787
63.2 68.3 45.0 3.9 67.5 20.5 56.7 56.6
BTO (KALI)
TOI (HARI)
8
9
68 106 59 63 63 36 109 78
ALOS (HARI) 10
2 1 3 6 2 8 1 2
3 3 3 3 4 2 3 0
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS 3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
4
5
5,250 6,760 2,581 1,296 2,908 3,801 3,119 3,525 3,956 2,136 4,104 39,436
680 3,120 640 1,505 600 1,813 3,437 605 1,185 1,135 1,520 16,240
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
6
7
8
13.0 46.2 24.8 116.1 20.6 47.7 110.2 17.2 30.0 53.1 37.0 41.2
203 889 334 689 150 1,029 1,107 516 576 492 575 6,560
29.9 28.5 52.2 45.8 25.0 56.8 32.2 85.3 48.6 43.3 37.8 40.4
TABEL 59 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 2012 NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH RUMAH
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
4774 5523 2444 1927 1841 2954 2286 2500 3286 1923 3528 32,986
2013
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) JUMLAH
%
JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT
5
6
7
2,972 4,666 1,126 1,148 1,514 2,496 1,150 1,676 2,333 1,378 3,226 23,685
62.25 84.48 46.07 59.57 82.24 84.50 50.31 67.04 71.00 71.66 91.44 71.80
1802 857 1318 779 327 458 1136 824 953 545 302 9,301
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
1,802 180 580 379 100 458 904 600 160 545 108 5,816
100.00 21.00 44.01 48.65 30.58 100.00 79.58 72.82 16.79 100.00 35.76 62.53
278 54 487 343 78 142 852 587 138 489 49 3497
15.43 30.00 83.97 90.50 78.00 31.00 94.25 97.83 86.25 89.72 45.37 60.13
3,250 4,720 1,613 1,491 1,592 2,638 2,002 2,263 2,471 1,867 3,275 27,182
68.08 85.46 66.00 77.37 86.47 89.30 87.58 90.52 75.20 97.09 92.83 82.40
TABEL 60 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
20
8 25 33
622 1,320 1,942
24
-
25
-
-
28
-
29
-
-
31
-
56 2 431 60 549
32
280 1,340 682 240 2,542
33
56 2 341 60 459
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
30
JUMLAH SARANA
27
-
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
26
JUMLAH SARANA
23
622 1,320 1,942
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
22
8 25 33
JUMLAH SARANA
21
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
18
4,460 4,243 412 421 123 40 107 86 704 266 1,935 12,797
34
280 1,340 1,369 240 3,229
%
17
892 1,129 83 87 38 40 107 20 176 63 365 3,000
MEMENUHI SYARAT JUMLAH
16
4,460 4,243 412 421 123 40 107 86 704 266 1,935 12,797
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA 15
892 1,129 83 87 38 40 107 20 176 63 365 3,000
JUMLAH SARANA
14
15,730 4,614 4,099 24,443
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
3,148 1,221 3,002 7,371
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA 11
18,850 6,288 4,132 29,270
JUMLAH SARANA
10
3,770 1,510 2,992 8,272
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
770 7,825 8,552 6,120 7,083 13,678 7,968 10,952 7,152 6,328 7,096 83,524
JUMLAH SARANA
8
154 1,846 2,138 1,024 1,574 3,678 7,968 2,417 1,788 1,640 3,891 28,118
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
6
1,030 14,784 9,128 7,589 7,206 13,678 7,968 11,019 13,492 7,230 7,096 100,220
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH SARANA
5
206 2,693 2,291 1,524 1,592 3,678 7,968 2,998 3,373 1,845 14,114 42,282
MEMENUHI SYARAT
TERMINAL AIR
JUMLAH SARANA
4
22,518 26,344 10,603 8,010 7,806 16,119 10,623 13,218 15,839 8,022 14,943 154,045
MEMENUHI SYARAT
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
2
1 Metro Pusat
PENDUDUK
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
PUSKESMAS
JUMLAH SARANA
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
35
36
21,240 18,644 8,964 6,541 7,206 13,718 8,075 12,407 8,096 6,594 14,450 125,935
94.32 70.77 84.54 81.66 92.31 85.10 76.01 93.86 51.11 41.63 96.70 81.75
TABEL 61 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
JUMLAH
%
JUMLAH
1
2
3
4
5
6
7
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
4 5 4 2 1 4 12 7 1 3 6 49
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
2 4 2 0 0 2 2 3 0 0 4 19
50.0 80.0 50.0 0.0 0.0 50.0 16.7 42.9 0.0 0.0 66.7 38.8
% 8
1 4 2 0 0 1 2 3 0 0 2 15
50 100 100 #DIV/0! #DIV/0! 50 100 100 #DIV/0! #DIV/0! 50 78.95
TABEL 62 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 JENIS SARANA JAMBAN
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
4 7 12 27
474 84 90 713
2 4 7 12 25
474 84 90 713
100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 100 100 100
74 1 138
315 299 3 617
59 69 1 129
18
19
20
21
295 276 3 574
94 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 92 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 #DIV/0! 93
37 73 3 60 35 9 42 179 438
185 360 13 287 35 9 168 141 1,198
22
% PENDUDUK PENGGUNA
17
JUMLAH
23
24
25
9 -
45 -
23 35 9
98 35 9
76
187
-
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
16
63
JUMLAH SARANA
15
94 78 100 69 100 100 100 100 100 92 100 93
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
14
22,385 21,359 9,230 5,112 6,639 14,579 10,291 12,620 13,688 6,946 14,273 137,122
12
JUMLAH SARANA
13
4,477 4,806 2,275 1,037 1,639 3,579 8,066 3,040 3,422 1,540 4,114 37,995
% PENDUDUK PENGGUNA
11
23,865 27,325 9,230 7,387 6,639 14,579 10,291 12,620 13,716 7,585 14,273 147,510
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
4,773 5,332 2,275 1,479 1,639 3,579 8,066 3,040 3,429 1,826 4,114 39,552
JUMLAH SARANA
9
65
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
JUMLAH SARANA
7
65
% PENDUDUK PENGGUNA
6
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2 2
JUMLAH SARANA
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
5
CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT
% PENDUDUK PENGGUNA
4 Metro Timur
22518 26344 10603 8010 7806 16119 10623 13218 15839 8022 14943 154,045
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3 Metro Barat
4
PLENGSENGAN
JUMLAH SARANA
2 Metro Utara
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
1 Metro Pusat
LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
24 #DIV/0! 0 0 34 100 100 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 16
22790 21359 9230 5112 7013 14614 10300 13094 13688 7033 14363 138,596
%
26
101 81 87 64 90 91 97 99 86 88 96 90
TABEL 63 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KOTA METRO TAHUN 2013 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
1 Metro Pusat 2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1 1 1 4 7
0.0 33.3 0.0 50.0 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 100.0 31.8
1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 2 8
50 33.3 100 0 0 0 50 100 0 50 50 36.36
0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
TABEL 64 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013 TEMPAT-TEMPAT UMUM
1 Metro Pusat 2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
47 16 7 5 7 18 14 12 15 9 15 165
13 10 4 2 4 6 6 3 5 3 9 65
9 2 1 1 2 1 4 2 2 2 2 28
15 3 1 1 7 2 3 4 1 3 40
20
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 1 1 1 1 6
21
22
100 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100 100 100 50 #DIV/0! #DIV/0! 86
0
23
24
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 2 2 1 2 14
%
19
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
18
100 100 100 100 #DIV/0! 100 100 100 100 100 100 100
JUMLAH
17
NON BINTANG
%
16
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
JUMLAH
JUMLAH
15
BINTANG
%
%
14
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
JUMLAH
13
PUSKESMAS
%
12
JUMLAH
11
7 2 2 1 2 14
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
SLTA
%
10
0
JUMLAH
9
2 1 1 1 2 7
JUMLAH TTU
8
SLTP
JUMLAH
7
15 3 1 1 7 2 3 4 1 3 40
NON BINTANG
PUSKESMAS
6
9 2 1 1 2 1 4 2 2 2 2 28
SD
%
5
13 10 4 2 4 6 6 3 5 3 9 65
BINTANG
4
SARANA KESEHATAN
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
SLTA
2
SLTP
1
PUSKESMAS
SD
KECAMATAN
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN NO
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
%
YANG ADA
25
26
27
100.0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100.0 #DIV/0! 100.0 100.0 100.0 #DIV/0! 100.0
47 16 7 5 7 18 14 12 14 9 15 164
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 93.3 100.0 100.0 99.4
TABEL 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KOTA METRO TAHUN 2013 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH TPM
3
4
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
109 33 35 23 20 43 41 119 60 49 88 620
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
2 1 1 0 0 1 0 3 2 3 1 14
21 3 3 7 0 7 5 8 26 7 11 98
4 4 4 1 12 3 10 7 3 3 6 57
70 11 7 1 0 23 24 1 4 19 45 205
97 19 15 9 12 34 39 19 35 32 63 374
88.99 57.58 42.86 39.13 60.00 79.07 95.12 15.97 58.33 65.31 71.59 60.32
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
0 0 2 12 0 7 2 7 9 3 0 42
1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 3
11 14 18 2 10 0 0 92 16 14 25 202
12 14 20 14 10 9 2 100 25 17 25 248
11.01 42.42 57.14 60.87 50.00 20.93 4.88 84.03 41.67 34.69 28.41 40.00
TABEL 66
2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
5
12 14 20 14 10 9 2 100 25 17 25 248
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
6
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
7
0 0 2 12 0 7 2 7 9 3 0 42
8
1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 3
9
11 14 18 2 10 0 0 92 4 14 25 190
12 14 20 14 10 9 2 100 13 17 25 236
12
12 14 20 14 19 9 2 100 13 17 25 245
13
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
TOTAL
MAKANAN JAJANAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
11
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
10
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 52.00 100.00 100.00 95.16
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
TOTAL
MAKANAN JAJANAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
4
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
2
1 Metro Pusat
PUSKESMAS
PERSENTASE TPM DIBINA
1
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KOTA METRO TAHUN 2013
16
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Tabel 67
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN DI KABUPATEN/KOTA METRO BULAN DESEMBER 2012 - NOVEMBER 2013
KABUPATEN/KOTA
NO
NAMA OBAT
1
2
SATUAN TERKECIL
Alopurinol tablet 100 mg
3 tablet
HARGA PER SATUAN KEMASAN
4
TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER TANGGAL 31 2013 NOVEMBER 2013 4
5
6
JUMLAH OBAT DAN VAKSIN ( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN (=7/4x100)
7
8
12,000
10,000
5,600
134,800
140,400
1,404.00
Aminofilin tablet 200 mg
tablet
8,030
30,000
8,500
184,400
192,900
643.00
3
Aminofilin injeksi 24 mg/ml
tablet
35,744
100
90
210
300
4
Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL)
tablet
9,210
5
Amoksisilin kapsul 250 mg
kapsul
28,560
84,000
52,400
824,860
877,260
1,044.36
Amoksisilin kaplet 500 mg
kaplet
37,000
600,000
195,320
2,518,500
2,713,820
452.30
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg
botol
3,400
12,000
3,850
17,200
21,050
175.42
8
Metampiron tablet 500 mg
tablet
51,580
500,000
21,400
318,900
340,300
9
Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
ampul
12,234
1 2
6 7
10
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 11 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut 12 Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + 13 Asam Salisilat 3% Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 14 mg
300.00 #DIV/0!
68.06 #DIV/0!
tablet 30,530 tube supp pot tablet
43,000
1,475,000
247,500
1,191,000
1,438,500
97.53
2,400
1,176
6,144
7,320
305.00
130
1,870
2,000
2,400
936
21,916
22,852
952.17
10,000
8,438
54,400
62,838
628.38
20,000 27,700 10,280
#DIV/0!
Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : 15 Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
tablet
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen
vial
15,000
10,000
610
11,470
12,080
120.80
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg
tablet
18,640
400,000
248,000
2,802,000
3,050,000
762.50
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal)
tablet
5,949
3,900
1,100
20,700
21,800
558.97
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal)
tablet
9,962
#DIV/0!
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg
tablet
13,100
#DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5%
botol
67,216
#DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat)
ampul
11,176
krim
45,000
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml
ampul
64,091
25 Deksametason tablet 0,5 mg
tablet
24,090
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril
botol
35,526
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr)
botol
2,400
10,000
5,110
27,610
32,720
327.20
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr)
tablet
35,640
130,100
52,800
2,028,600
2,081,400
1,599.85
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml
ampul
26,177
3,000
250
1,220
1,470
49.00
30 Diazepam tablet 2 mg
tablet
13,200
7,005
291,163
298,168
31 Diazepam tablet 5 mg
tablet
7,188
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL)
ampul
13,787
1,500
120
1,420
1,540
102.67
33 Diagoksin tablet 0,25 mg
tablet
8,321
5,000
1,000
502,200
503,200
10,064.00
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL)
tablet
35,390
9,000
6,000
15,000
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg
tablet
17,890
1,000
142,000
143,000
23 Betametason krim 0,1 %
77,670
#DIV/0!
#DIV/0! 1,596
12,240
13,836
50
430
15,140
15,570
1,636,000
285,000
3,248,000
3,533,000
#DIV/0! 31,140.00 215.95 #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
50,000
#DIV/0! 286.00
BULAN DESEMBER 2012 - NOVEMBER 2013
KABUPATEN/KOTA
NO
NAMA OBAT
1
2
SATUAN TERKECIL
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL)
3 ampul
HARGA PER SATUAN KEMASAN
4
TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER TANGGAL 31 2013 NOVEMBER 2013 4
5
6
JUMLAH OBAT DAN VAKSIN ( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN (=7/4x100)
7
8
10,371
100
55
184
239
37 Etakridin larutan 0,1%
botol
1,254
300
322
1,095
1,417
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml
ampul
48,368
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml
ampul
20,100
40 Fenobarbital tablet 30 mg
tablet
25,000
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg
tablet
21,092
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg
tablet
37,063
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10%
botol
18,500
1,200
24
2,088
2,112
176.00
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml
ampul
29,330
3,000
300
3,450
3,750
125.00
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg
tablet
68,062
10,000
11,000
39,300
50,300
503.00
46 Furosemid tablet 40 mg
tablet
14,404
30,000
7,500
81,500
89,000
296.67
47 Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g ,Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 48 0,58 g 49 Gentian Violet Larutan 1 %
botol
2,200
botol
450
50 Glibenklamida tablet 5 mg
tablet
sach
30,456
3,000
678
678
#DIV/0!
257,000
260,000
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! 33,400
297,900
331,300
6,000
40,000
22,100
278,100
300,200
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg
tablet
23,240
300,000
203,000
3,007,000
3,210,000
52 Gliserin
botol
4,180
53 Glukosa larutan infus 5%
botol
3,821
54 Glukosa larutan infus 10%
botol
4,100
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal)
ampul
10,400
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized 57 Haloperidol tablet 0,5 mg
tablet tablet
11,097
472.33 #DIV/0!
30,000
tablet
239.00
1,104.33 #DIV/0! 750.50 1,070.00 #DIV/0!
50
110
1,205
1,315
5,700
5,700
2,630.00 #DIV/0! #DIV/0!
20,000
6,024
4,500
25,900
30,400
600
25,800
26,400
152.00 #DIV/0!
8,258
1,900
1,400
10,000
11,400
600.00
12,229
1,900
2,400
1,100
3,500
184.21
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg
tablet
22,000
10,000
3,000
168,000
171,000
1,710.00
61 Hidrkortison krim 2,5%
tube
59,628
7,200
2,208
12,216
14,424
200.33
62 Ibuprofen tablet 200 mg
tablet
7,336
50,000
36,200
406,500
442,700
885.40
63 Ibuprofen tablet 400 mg
tablet
14,751
50,000
26,200
176,000
202,200
404.40
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg
tablet
6,524
5,000
900
54,900
55,800
1,116.00
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg
tablet
39,330
100,000
54,000
2,450,000
2,504,000
2,504.00
66 Kaptopril tablet 12,5 mg
tablet
7,090
100,000
48,400
546,200
594,600
594.60
67 Kaptopril tablet 25 mg
tablet
13,775
100,000
27,300
167,800
195,100
195.10
68 Karbamazepim tablet 200 mg
tablet
24,645
#DIV/0!
vial
110,200
#DIV/0!
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine
kapsul
230,977
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg
kapsul
38,275
24,000
6,470
87,910
94,380
393.25
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 %
botol
24,000
352
590
7,493
8,083
2,296.31
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg
tablet
6,500
1,000,000
374,000
2,721,000
3,095,000
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL)
ampul
11,279
#DIV/0!
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL)
ampul
12,550
#DIV/0!
58 Haloperidol tablet 1,5 mg 59 Haloperidol tablet 5 mg
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml
tablet
#DIV/0!
309.50
BULAN DESEMBER 2012 - NOVEMBER 2013
KABUPATEN/KOTA
NO
NAMA OBAT
1
2
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL)
SATUAN TERKECIL
3 tablet
HARGA PER SATUAN KEMASAN
4
TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER TANGGAL 31 2013 NOVEMBER 2013 4
5
6
24,450
JUMLAH OBAT DAN VAKSIN ( = 5+6 )
7
% KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN (=7/4x100)
8
99
99
#DIV/0!
101,500
102,200
#DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 78 mg + Sulfadoxin 500 mg Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 79 ml Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : 80 Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : 81 Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg
tablet
14,971
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml
ampul
35,135
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml
vial
13,545
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml
vial
15,398
2
2
#DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml
vial
19,479
16
16
#DIV/0!
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram
sach
10,266
#DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml
botol
2,035
#DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet 90 salut 0,125 mg
tablet
4,231
#DIV/0!
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml
ampul
38,746
300
245
92 Metronidazol tablet 250 mg
tablet
8,481
30,000
1,700
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg
tablet
9,750
100,000
39,000
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 %
botol
94,216
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 %
botol
4,059
150
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 %
ampul
14,768
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g
tablet
46,108
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g
tablet
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.)
botol
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml
tablet botol tablet tablet
tablet
83,190
700
47,300 2,839 10,000
#DIV/0! 5,000
3,450
70,550
74,000
1,480.00
60,000
32,400
17,900
50,300
83.83
600
25,300
25,900
#DIV/0!
180
180
#DIV/0!
150
150
#DIV/0!
28,830
30,780
4,986
10,996
9,000
5,000
1,950
1,900
20,800
342.00
22,700
454.00
4,090
4,335
1,445.00
199,400
201,100
670.33
1,264,000
1,303,000
1,303.00
600
2,531
3,131
10,000
1,200
28,600
29,800
298.00
28,891
10,000
1,800
17,200
19,000
190.00
1,250
12,000
6,486
46,282
52,768
439.73
tube
30,973
2,400
2,444
6,743
9,187
382.79
vial
20,611
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml
ampul
53,550
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml
botol
1,725
104 Paracetamol tablet 100 mg
tablet
2,569
105 Paracetamol tablet 500 mg
tablet
33,700
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat)
botol
5,214
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg
tablet
#DIV/0! 2,087.33 #DIV/0!
#DIV/0! 340
340
#DIV/0!
20,000
10,920
26,030
36,950
2,505,000
5,071,800
487,530
5,559,330
8,992
15,000
700
28,500
29,200
194.67
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL)
tablet
10,000
500,000
119,000
1,299,000
1,418,000
283.60
109 Povidon Iodida larutan 10 %
botol
2,000
300
69
836
905
301.67
110 Povidon Iodida larutan 10 %
botol
14,500
300
108
219
327
109.00
111 Prednison tablet 5 mg
tablet
38,100
300,000
76,000
200,000
276,000
112 Primakuin tablet 15 mg
tablet
30,000
113 Propillitiourasil tablet 100 mg
tablet
30,883
700
1,700
2,400
#DIV/0!
tablet
8,218
200
2,800
3,000
#DIV/0!
114 Propanol tablet 40 mg (HCL)
184.75 #DIV/0! 221.93 #DIV/0!
92.00 #DIV/0!
BULAN DESEMBER 2012 - NOVEMBER 2013
KABUPATEN/KOTA
NO
NAMA OBAT
1
2
115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 119 120 121
SATUAN TERKECIL
3 tablet
4
5
6
JUMLAH OBAT DAN VAKSIN ( = 5+6 )
7
% KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN (=7/4x100)
8 #DIV/0!
tablet
55,000
#DIV/0!
botol
4,820
25,000
5,645
22,522
28,167
112.67
19,798
48,000
1,242
9,366
10,608
22.10
1,025
4,000
2,971
22,928
25,899
647.48
vial
122 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul 123 (A.T.S.) Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial 124 (A.T.S.)
4
TOTAL PENGGUNAAN SISA STOK KEBUTUHAN TANGGAL 1 PER TGL 31 TAHUN 2013 DESEMBER 2012 S/D NOVEMBER TANGGAL 31 2013 NOVEMBER 2013
8,000
tube Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% kotak Salisil bedak 2% Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU vial I) Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml vial (ABU II) Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.)
HARGA PER SATUAN KEMASAN
ampul vial
707,900
#DIV/0!
26,983,968
#DIV/0!
1,934,708
#DIV/0!
151,223
#DIV/0!
1,049,895
#DIV/0!
ampul
52,000
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 %
botol
82,686
#DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5%
botol
81,514
#DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg
kapsul
73,000
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg
kapsul
18,594
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml
ampul
13,702
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat)
tablet
23,880
15,000
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp
ampul
60,579
133 Triheksifenidil tablet 2 mg
tablet
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg
134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet
4,077
2,000
50,000
2,800
30,200
9,000
1,580,000
5,000
5,600
300,000
36,070 121,920
33,000
1,589,000
3,178.00
11,500
17,100
342.00
98,810
134,880
44.96
357,050
478,970
6,300
1,200
7,500
22,200
600,000
245,000
1,167,000
1,412,000
308,000
tablet
3,193.13 #DIV/0!
10,000
vial
1,650.00
75.00 #DIV/0!
VAKSIN
235.33 #DIV/0!
136 BCG
vial
900
2,880
466
40
506
17.57
137 T T
vial
1,500
948
312
30
342
36.08
138 D T
vial
600
4,680
375
139 CAMPAK 10 Dosis
vial
1,200
2,472
592
140 POLIO 10 Dosis
vial
1,600
5,844
867
141 DPT-HB
vial
1,900
6,060
887
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS
vial
2,600
8,040
1,291
106
143 POLIO 20 Dosis
vial
#DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis
vial
#DIV/0!
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
375
8.01
742
30.02
30
897
15.35
200
1,087
17.94
1,397
17.38
150
TABEL 68 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA METRO TAHUN 2013 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: Seksi Lisensi, Sertifikasi & Akreditasi Dinkes Kota Metro
0 0
0 0
1 0
0 0
0 0
3 3
4 3
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
2 22 9 11 6
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 6 0 16 2 0 0
-
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 30 8 2
-
6 16 2 1 1
1 30 8 2
TABEL 69 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA METRO TAHUN 2013
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
4
4
100.00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
3
3
100.00
7
7
100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Yankesdas, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
TABEL 70 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Metro Pusat 2 Metro Utara
3 Metro Barat 4 Metro Timur
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
PRATAMA JUMLAH % 4
MADYA JUMLAH %
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
STRATA POSYANDU PURNAMA JUMLAH %
7
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
8
10.53 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.30
9
10 15 7 6 0 0 9 0 0 0 2 49
MANDIRI JUMLAH % 10
52.63 51.72 70.00 54.55 0.00 0.00 81.82 0.00 0.00 0.00 15.38 31.82
11
7 14 3 5 9 13 2 8 16 6 20 103
36.84 48.28 30.00 45.45 100.00 100.00 18.18 72.73 145.45 54.55 181.82 66.88
POSYANDU AKTIF JUMLAH 12
19 29 10 11 9 13 11 8 16 6 22 154 1
JUMLAH
%
14
15
17 29 10 11 9 13 11 8 16 6 22 152
89.47 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 98.70
TABEL 71 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA METRO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS 3
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
DESA/ KELURAHAN
POSKESDES
6
7
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA 8
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TABEL 72 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KOTA METRO TAHUN 2013 DESA/KELURAHAN SIAGA NO
KECAMATAN
1
2
1 Metro Pusat 2 Metro Utara 3 Metro Barat 4 Metro Timur 5 Metro Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
PRATAMA
3
4
5
Metro Yosomulyo Banjarsari Purwosari Karangrejo Ganjar Agung Mulyojati Iringmulyo Yosodadi Tejoagung Sumbersari Bantul
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
MADYA 6
2 1 1 1 2 2 1 2 12
0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 2 6
PURNAMA
MANDIRI
7
8
1 1 1 1 4
JUMLAH
%
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10
2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 4 22
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
TABEL 73 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013
NO
DR SPESIALIS a
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
8 3 12 6 2 3 4 38
2 3 1 2 8
10 6 13 8 2 3 4 46
-
2 2 2 1 1 1
1
-
2 7 3 2 6 18
1 1 2 2 15 15 3 4 5 10 4 3 44
2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 17 22 6 6 11 10 4 3 62
-
-
-
-
-
-
-
46 30
20
59
79 51
58
67
125 81
1 -
-
2 2 2 1 1 1
2 15 6 14 12 2 3 4 56
1 1 2 2 15 17 6 5 7 10 4 3 52
2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 17 32 12 19 19 12 7 7 108
-
-
1 1 -
-
1 1 1 -
1 1 1
-
-
15 10
-
1 -
1 7 2
6
19
-
-
-
18
16
-
1 1
1
1 1 1 2 1
P
15
-
-
-
L
-
1 1 -
DOKTER SPESIALIS GIGI L P L+P
1 7 3 1 1 2 1 -
2
8
TOTAL
17
1
-
-
1
-
1 1 1 -
1 1 -
1 1 -
1 -
1
20
1 1 1
1 1 1 2 1
1
L+P
1 -
1 7 2 1 -
6
1 7 3 2 1 2 1 -
3
9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
38
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan : a termasuk S3
8
6
9
1
-
-
-
-
1 0.64916
6
10
16 10.3866
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
3 2 5 2 4 4 4 3 6 3 7 43 19 44 5 18 13 11 14 124
L
PERAWATa P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
0 2 1 2 1 1 0 1 3 1 2 14 85 46 25 26 3 3 0 188
5 5 8 1 5 5 5 3 1 3 4 45 111 97 28 26 24 2 4 292
PERAWAT GIGI
5 7 9 3 6 6 5 4 4 4 6 59 196 143 53 52 27 5 4 480
0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 4 0 0 1 1 0 0 0 2
L+P 9
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 3 1 0 0 0 0 0 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 3 1 1 1 0 0 0 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
167 214.82
202
337
539 349.90
6
11
17 11.04
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN
a
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
12
13
1 Metro
-
2 Yosomulyo
-
-
3 Banjarsari
-
-
4 Purwosari
-
1
1
5 Karangrejo
-
1
1
6 Ganjar Agung
-
7 Mulyojati
-
1
8 Iringmulyo
-
1
9 Yosodadi
-
10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
1
1
-
-
-
-
1
1
1
1
-
-
-
-
1
1
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
8
8
-
-
-
-
8
8
2
10
12
-
4
4
2
14
16
1
2
3
-
2
2
1
4
5
2
2
-
1
1
3
3
-
-
-
4 RSU Muhammadiyah
1
5 RSIA AMC
1
1
14
-
2 RSU Mardi Waluyo
1
L+P
-
1 RSUD Jend. A. Yani 3 RSU Islam
TOTAL
APOTEKER
-
-
1
1
-
1
1
2 1
2
3
-
1
1
-
-
-
1 1 1 -
-
2 3
4 3
6 RSB Asih
-
2
2
-
1
1
-
3
7 RSB Permata Hati
-
2
2
-
1
1
-
3
3
20
25
10
11
30
36
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
5
1
6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
5
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
28
33
1
10
11
6
38
44 28.56
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
L
KESEHATAN MASYARAKAT P L+P
3
4
-
L
5
6
1
1 -
-
1 -
-
-
5
1
2 9
1
1 4 8 -
1 1 1 1
1
1 3 4
1 4
-
1
7
1
1
-
KESEHATAN LINGKUNGAN P L+P
1 1 1 1 2 14
3 2 1 1 4
8
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 14 5 1 1 1 1 9
2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 17 7 1 1 1 1 1 1 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
6
12
18 11.68
7
23
30 19.47
TABEL 77 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
1 Metro
-
1
1
-
-
2 Yosomulyo
-
1
1
-
-
3 Banjarsari
-
1
1
-
4 Purwosari
-
1
1
-
5 Karangrejo
-
1
1
6 Ganjar Agung
-
1
7 Mulyojati
-
8 Iringmulyo 9 Yosodadi
L+P 11
-
-
1
1
-
-
-
1
1
-
-
-
1
1
-
-
-
-
1
1
1
-
-
-
-
1
1
1
1
-
-
-
-
1
1
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
1
1
-
-
-
-
1
1
10 Tejoagung
-
1
1
-
-
-
-
1
1
11 Sumbersari Bantul
-
1
1
-
-
-
-
1
1
-
11
11
-
-
-
-
10
10
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani
6
7
-
7
8
2 RSU Mardi Waluyo
-
1
1
-
-
-
-
1
1
3 RSU Islam
-
2
2
-
-
-
-
2
2
4 RSU Muhammadiyah
-
3
3
-
-
-
-
3
3
5 RSIA AMC
-
1
1
-
-
-
-
1
1
6 RSB Asih
-
1
1
-
-
-
-
1
1
7 RSB Permata Hati
-
1
1
-
-
-
-
1
1
15
16
-
16
17
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
1
1
1
1
1
1
1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
1
26
27 17.52734591
-
1
1 0.649160959
1
26
27 17.52734591
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPI P L+P
L 1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
3
4
-
5
3
-
4
-
7 -
1 3
1 -
5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
8
TENAGA TEKNISI MEDIS TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA L P L+P L P L+P
AKUPUNKTUR L P L+P
L
P
6
12
15
16
7
-
8
-
-
10
-
11
-
1
-
1 -
1
-
-
-
-
L+P 17
3
-
5
-
8 -
1 3
1 -
6
9
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
3
5
8 5.19
-
-
-
14
-
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
-
1
-
13
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT JUMLAH (KAB/KOTA)
-
9
TOTAL
-
0
1
1 0.65
-
-
-
3 0
6
9 5.84
TABEL 79 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
TEKNISI GIGI
ANALISIS KESEHATAN REFRAKSIONIS OPTISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6 3 1 1 11
2 1 1 1
8 4 2 2
5
16
-
4 1 -
4 1
5
2 -
1
6
6
1 7
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVASKULER
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19 3 1 2 1 26
1 1 1 1 1 2 1
-
ORTETIK PROSTETIK
1 1 1 1 1 2 1
-
-
1 1 1 11 10 4 6 5 4 1 30
1 1 1 11 16 4 6 5 5 1 37
1 -
1 -
1
2 -
1
2
2 2
5 2 1
7 2 1
-
-
1 2 11
1 2 13
L+P 35
1 1 1 1 1 2 1
1 1 1 1 1 2 1
-
-
1 1 1 11 18 7 8 7 4 2 2 48
1 1 1 11 37 10 9 9 5 2 2 74
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
1
-
6
-
27
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
11
5
16
-
-
1 1
7
-
-
-
7
41
48
1
1
2
-
-
-
2
11
13
-
-
-
-
-
59
1 86 55.8278
TABEL 80 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 TENAGA KESEHATAN LAINNYA NO
UNIT KERJA
1
2
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
1 -
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
1
1 -
1 -
1 1 1
-
-
-
1 1 1 -
1 5
1
-
-
-
-
-
1 1 2
-
1 2 15
2 1 1 1 1 1 10
1 1 1 1 2 3
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 1 2
1 1 2
8
15
10
3 1 4 3 3 4 1 2 3 28
3 2 1 1 1 1 1 13
1 2 15 -
1 2
4
-
-
-
1
1 -
-
-
5
3
-
3
3 3 2 1 3 2 3 3 1 2 2 25
2 1
1 6
-
-
3 1 1 1 1 1 2 2
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
TOTAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
25
17
13
30
TABEL 81 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA METRO TAHUN 2013 TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 Metro 2 Yosomulyo 3 Banjarsari 4 Purwosari 5 Karangrejo 6 Ganjar Agung 7 Mulyojati 8 Iringmulyo 9 Yosodadi 10 Tejoagung 11 Sumbersari Bantul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Jend. A. Yani 2 RSU Mardi Waluyo 3 RSU Islam 4 RSU Muhammadiyah 5 RSIA AMC 6 RSB Asih 7 RSB Permata Hati SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
TOTAL
JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
-
-
2 1 2 1 2
-
2
-
2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 20 24 11
1 1 -
-
1
-
2 1 1 1 8 13 5
1 1 12 11 6 -
-
1 36
-
9 1
19 6
27
43
10 91
-
-
2 3
2 3
-
-
69
106
-
-
9 55 -
28 7
-
70
37
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 1 2 1 2
-
2
-
2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 20 24 21 91
1 1 -
-
1
-
2 1 1 1 8 13 14 55
1 1 12 11 7 36 -
-
-
9 1
21 9
30 10
64
112
176
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
120
196
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
39
51
90
37
69
106
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
76
TABEL 82 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA METRO TAHUN 2013 NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
50,148,051,340
73.70
a. Belanja Langsung
20,136,557,290
b. Belanja Tidak Langsung
30,011,494,050
2 APBD PROVINSI (OBAT)
215,880,000
0.32
3 APBN :
17,031,587,357
25.03
- Dana Dekonsentrasi
1,815,414,857
2.67
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
4,672,553,500
6.87
- ASKESKIN (JAMKESMAS + JAMPERSAL)
1,496,769,000
2.20
- BOK
1,046,850,000
1.54
- Tugas Pembantuan (TP)
8,000,000,000
11.76
52,285,500
0.08
52,285,500
0.08
600,173,000
0.88
600,173,000
0.88
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
68,047,977,197
100.0
TOTAL APBD KAB/KOTA
686,262,526,419
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - Global Fund untuk TB Paru
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN / KAPITASI ASKES - ASKES
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Subbag Perencanaan Dinkes Kota Metro
7.31 441,740.90