Profil Kesehatan Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah, maupun swasta. Adapun peran yang dilakukan oleh pemerintah tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, maka tujuan mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri tidak akan tercapai. Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat mementukan keberhasilan program pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita – cita bangsa, kemudian sebagai pelaksana tugas di daerah Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun 2012 – 2017. Penyelenggaraaan pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal agar mampu menjawab tantangan pembangunan
kesehatan
yang
berkelanjutan
termasuk
konsistensi
kebijakan,
keterlibatan lintas sektor, serta berdasarkan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat yang mutakhir guna mencapai target derajat kesehatan masyarakat yang tertuang dalam Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, secara nasional mengupayakan pencapaian
1) Millenium Development
Goal’s (MDG’s) yakni Deklarasi Milenium yang lahir pada tahun 2000 dan disepakati oleh 189 Negara anggota PBB untuk bersama – sama melaksanakan tujuan pembangunan millennium (Millenium Development Goal’s) dengan menentukan target keberhasilannya tahun 2015. 2) Indeks Pembangunan manusia (IPM) yaitu salah satu indeks yang mengukur tentang tingkat pembangunan manusia yang diukur dari 3 (tiga) indikator yakni kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. 3) Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), 4) Yang terus diupayakan saat ini yakni Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang menggambarkan tingkat ketimpangan gender yang Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
1
Profil Kesehatan Tahun 2013 dilihat dari 3 (tiga) dimensi yakni kesehatan, reproduksi dan pemberdayaan perempuan. Hal ini lebih dilakukan sejak adanya kebijakan nasional yang di tetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN tahun 2010-2014 dan dipertegas dalam instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarus Utamaan Gender (PUG). Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal pembangunan kesehatan saat ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap pencapaian derajat kesehatan masyarakat. Salah satu indikator pencapaiannya adalah diperolehnya IPM Provinsi Gorontalo dengan nilai 71,31 pada tahun 2012, capaian ini terus meningkat dari tahun – tahun sebelumnya yakni dengan nilai 70,82 di tahun 2011. Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan tersebut tidak terlepas peran dari pemerintah, masyarakat dan swasta. Sistem desentralisasi kesehatan yang telah diterapkan selama bertahun-tahun memberi kesempatan daerah untuk lebih berperan dalam merencanakan dan melaksanakan program kesehatan khususnya untuk kesehatan ibu dan anak, namun di dalam pelaksanaannya banyak menghadapi kendala. Permasalahan utama yang saat ini masih dihadapi berkaitan dengan kesehatan ibu di Provinsi Gorontalo adalah masih tingginya angka kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan, penyakit maupun komplikasi lainnya dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Menghadapi masalah ini maka
dilakukan
berbagai
upaya
kesehatan
yang
mempunyai
prioritas
pada
peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak terutama pada masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan perawatan pada bayi dan anak. Upaya lain yang dilakukan adalah melalui strategi pembangunan untuk mencapai kesetaraan gender melalui identifikasi masalah, kebijakan dan perencanaan program yang berbasis gender di bidang kesehatan, hal ini ditujukan untuk lebih memenuhi keadilan bagi kelompok – kelompok yang lebih membutuhkan. B. Maksud Dan Tujuan Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 168 bab XIV disebutkan bahwa Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien di perlukan informasi kesehatan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi tersebut, disusun buku Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo ini. Adapun Maksud penyusunan profil kesehatan Provinsi Gorontalo ini adalah menyajikan data dan informasi kesehatan yang diharapkan dapat dipergunakan oleh seluruh komponen baik ditingkat pusat, daerah, swasta dan bagi pengambil kebijakan dengan harapan bahwa pembangunan kesehatan ini dapat diawali dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
2
Profil Kesehatan Tahun 2013 proses perencanaan yang dilakukan secara komprehensif dengan data – data yang akurat baik yang bersumber dari Kabupaten / Kota, lintas sector dan Dinas kesehatan Provinsi sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Provinsi Gorontalo yang akan datang dengan sasaran pelaksanaan program yang tepat. Tujuan dari penyusunan profil kesehatan ini adalah disampaikannya gambaran dan situasi kesehatan, gambaran umum tentang derajat kesehatan dan lingkungan, situasi upaya kesehatan dan situasi sumber daya kesehatan. C. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo 2012 adalah: Bab I. Pendahuluan Berisi latar belakang, maksud dan tujuan, sistematika penyajian profil kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012. Bab II. Gambaran Umum. Berisi gambaran umum Provinsi Gorontalo yang meliputi keadaan geografis, administrasi,
kependudukan,
ekonomi,
pendidikan,
sosial
budaya
dan
lingkungan. Bab III. Situasi Derajat Kesehatan Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat. Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan Berisi uraian tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan
dan
sanitasi
dasar,
perbaikan
gizi
masyarakat,
pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Pelayanan menurut indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya. Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan Berisi uraian tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab VI. Kesimpulan Berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu di telaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Tahun 2012. Selain keberhasilan-keberhasilan dan hal-hal yang masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
3
Profil Kesehatan Tahun 2013
BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI GORONTALO
A. Keadaan Geografis Dan Topografi Provinsi Gorontalo di bentuk pada tahun 2001 berdasarkan Undang – Undang Nomor 38 tahun 2000. Secara geografis Provinsi Gorontalo terletak di antara 0,19’ – 1,15’ Lintang Utara (LU) dan 121,23’ – 123,43’ Bujur Timur (BT). Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buol Toli – Toli (Sulawesi Tengah) dan Laut Sulawesi, Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala (Sulawesi Tengah), Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini (Gorontalo). Peta wilayah Provinsi Gorontalo di sajikan dalam gambar sebagai berikut : Gambar : 2.1 Peta Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo terdiri dari 1 Kota dan 5 Kabupaten yaitu Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo Utara. Luas wilayah Provinsi Gorontalo adalah 12.435,00 km2 yang masing-masing Kabupaten/Kota memiliki luas sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
4
Profil Kesehatan Tahun 2013 Tabel : 2.1 Luas Wilayah Provinsi Gorontalo Tahun 2013 Kabupaten/Kota Luas Wilayah (km2) Persentase (%) Kota Gorontalo
65,96
0,53
Kabupaten Gorontalo
2.143,48
17,24
Kabupaten Boalemo
1.736,61
13,97
Kabupaten Pohuwato
4.455,60
35,83
Kabupaten Bone Bolango
1.891,49
15,21
Kabupaten Gorontalo Utara
2.141,86
17,22
12.435,00
100
Provinsi Gorontalo Sumber : BPS Prov. Gorontalo Tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas data yang bersumber dari data BPS Tahun 2013 luas wilayah Provinsi Gorontalo terluas yakni Kabupaten Pohuwato 4.455,60 km2 dengan persentase 35,83% diikuti oleh Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara masing – masing 2.143,48 km2 dengan persentase 17,24% dan 2.141,86 km2 dengan persentase 17,22%. Jumlah Kecamatan Tahun 2013 sebanyak 77 Kecamatan dengan jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 731. Data jumlah Desa/Kelurahan meningkat dibandingkan Tahun 2012 sejumlah 728 Desa/Kelurahan, peningkatan ini terjadi di Kabupaten Boalemo bertambah 2 Desa dan Kabupaten Pohuwato bertambah 1 desa menjadi 104. Gambar : 2.2 Persentase Luas Daerah menurut Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Jumlah penduduk di Provinsi Gorontalo tahun 2013 mencapai 1.123.350 jiwa, yang terdiri dari laki – laki sebanyak 554.473 jiwa dan perempuan sebanyak 568.877 Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
5
Profil Kesehatan Tahun 2013 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2012 yang diperoleh dari data BPS tahun 2013 yakni mencapai 2,09%. Berikut jumlah sebaran penduduk per Kabupaten/Kota menurut jenis kelamin dapat dilihat pada table berikut : Tabel : 2.2 Jumlah Penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2013 Kabupaten/Kota Laki-Laki Perempuan Kota Gorontalo
Jumlah
96.394
100.283
196.677
Kabupaten Gorontalo
183.681
191.090
374.771
Kabupaten Boalemo
70.493
73.281
143.720
Kabupaten Pohuwato
70.771
240.266
311.037
Kabupaten Bone Bolango
78.970
82.158
161.128
Kabupaten Gorontalo Utara
54.164
53.780
107.944
554.473
568.877
1.123.350
Provinsi Gorontalo Sumber : BPS Prov. Gorontalo Tahun 2013
Gambar : 2.3 Piramida penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kabupaten / Kota se Provinsi Tahun 2013
Gambar piramida penduduk diatas menunjukkan jumlah penduduk Provinsi Gorontalo tahun 2013 tertinggi terdapat pada kelompok umur 15 – 19 tahun dengan persentase laki – laki 10,46% dan perempuan 9,78% sedangkan jumlah penduduk terendah ada pada golongan umur 75 tahun ke atas dengan persentase laki – laki 0,96% dan perempuan 0,6%. Piramida ini juga menjelaskan bahwa adanya penurunan tingkat kelahiran dibandingkan dengan tahun lalu yakni pada kelompok umur 0 – 4 Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
6
Profil Kesehatan Tahun 2013 tahun, dimana jumlah penduduk di usia tersebut laki – laki 9,46% dan perempuan 9,89% di tahun 2012 menurun di tahun 2013 dengan jumlah penduduk laki – laki 8,75% dan perempuan 9,41%. Keberhasilan program KB merupakan salah satu kontribusi
penurunan
kelahiran
pada
masyarakat.
(Data
kependudukan
Kabupaten/Kota selengkapnya dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tahun 2013 tabel 2 dan 3). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Indonesia menempati ranking 121 dari 187 negara. IPM Indonesia naik 3 peringkat pada tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya yang menempati posisi 124 dari 187 negara di dunia. Nilai IPM Indonesia ini dilihat dari pembangunan manusia pada kelas menengah. Adapun nilai IPM Provinsi Gorontalo tahun 2012 yakni 71,31, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni 70,82. Sedangkan IPM Nasional juga mengalami peningkatan dari 72,77 di tahun 2011 meningkat menjadi 73,29 di tahun 2012. Berikut dapat dilihat gambar trend IPM selang tahun 2002 sampai dengan 2012. Gambar : 2.4 Trend IPM Provinsi Gorontalo dengan IPM Nasional Tahun 2002-2011
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
7
Profil Kesehatan Tahun 2013 B. Gambaran Ekonomi Mata pencaharian masyarakat Provinsi Gorontalo antara lain bidang pertanian, perdagangan dan perikanan. Jumlah penduduk miskin di tahun 2013 yakni 17,51%, persentase ini meningkat bila dibandingkan tahun 2012 yakni 17,33%. Strategi yang perlu dilakukan guna penurunan angka kemiskinan yakni dengan menciptakan seluasluasnya lapangan pekerjaan di masyarakat guna meningkatkan pendapatan dan dapat menyeimbangkan pengeluaran dalam rumah tangga masyarakat. Gambar : 2.5 Persentase Kemiskinan Nasional dan Provinsi Gorontalo Tahun 2003-2013
Sumber : Bappeda Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Gambaran secara makro perekonomian di Provinsi Gorontalo dapat dilihat melalui besaran PDRB. PDRB terdiri dari 2 (dua) sisi pendekatan yaitu sektoral maupun penggunaan. Dari sisi sektoral pada tahun 2012 PDRB provinsi Gorontalo atas dasar harga berlaku (ADHB) adalah sebesar 10.368 Miliyar Rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 (ADHK adalah sebesar 3.384 Miliyar Rupiah). Sedangkan untuk PDRB Provinsi Gorontalo ADHB menurut penggunaan, pengeluaran konsumsi rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar, yaitu sebesar 6.101,7 Miliyar Rupiah diikuti oleh import luar negeri dan antar pulau sebesar 4.557,7 Miliyar Rupiah. Laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui besaran perubahan nilai PDRB ADHK tahun berjalan terhadap tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, laju pertumbuhan perekonomian Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan yaitu mencapai 7,71% jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang hanya sebesar 7,68%. Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo pada 3 tahun terakhir mengalami peningkatan seperti yang di gambarkan sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
8
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 2.6 Trend laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo dan Nasional Tahun 2004 - 2013
Sumber : Bappeda Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Gambar diatas menunjukkan trend laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo,
pada
3
(tiga)
tahun
terakhir
menunjukkan
adanya
peningkatan
perekonomian masyarakat baik dari segi sektoral, penggunaan maupun daya beli masyarakat. Hal ini berdampak positif bagi pembangunan di Provinsi Gorontalo ke depan. C. Gambaran Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat Provinsi Gorontalo di fokuskan pada pemberian kesempatan untuk penduduk agar memperoleh pendidikan yang layak terutama penduduk dengan kelompok usia sekolah (umur 7 – 24 tahun), hal ini tentunya seiring dengan tersedianya sarana dan prasarana yang sangat menunjang kualitas mutu pendidikan yang di harapkan. Data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Tahun 2013 persentase penduduk yang masih sekolah menurut kelompok usia sekolah/angka Partisipasi Sekolah (APS) sebesar 97,52% pada kelompok umur 7 – 12 tahun, 82,57% pada kelompok umur 13 – 15 tahun dan 57,82% pada kelompok umur 16 – 18 tahun. Sementara Angka Partisipasi Murni (APM) yang merupakan banyaknya penduduk usia sekolah yang masih sekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya. APM menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada gambar berikut :
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
9
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 2.7 Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan Provinsi Gorontalo tahun 2012
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo (Gorontalo dalam angka Tahun 2013)
Gambar diatas menunjukkan bahwa persentase tertinggi murid yang saat ini sedang mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 92,21% disusul dengan SMP/MTs sebesar 59,82% dan berkurang pada tingkat pendidikan SMA/MA yakni 44,67%. Hal ini menjelaskan upaya pemerintah terhadap masyarakat dalam menekan Angka Putus sekolah (APS) maupun anak yang tidak pernah sekolah dari tahun ke tahun menunjukkan hasil yang meningkat, dibuktikan dengan persentase murid SD yang bersekolah di tahun 2012 hingga sekarang. Data tingkat pendidikan yang bersumber dari profil Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo pada lampiran profil ini belum menggambarkan jumlah dan persentase di tingkat Provinsi dikarenakan beberapa Kabupaten tidak bisa memperoleh data jumlah murid yang sedang sekolah saat ini di selurauh tingkatan pendidikan. Sedangkan data penduduk umur 10 tahun ke atas yang melek huruf tahun 2013 mencapai 55,58%. Data ini hanya dilaporkan oleh 3 (tiga) Kabupaten/Kota yakni Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo dan Kabupaten yang tidak memiliki data pendidikan yakni Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo Utara.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
10
Profil Kesehatan Tahun 2013 D. Visi dan Misi Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2017 1. Visi Visi
pembangunan
daerah
Provinsi
Gorontalo
yakni
“Terwujudnya
Percepatan Pembangunan Berbagai Bidang serta Peningkatan Ekonomi Masyarakat yang Berkeadilan di Provinsi Gorontalo”. 2. Misi Untuk mencapai visi daerah selang 5 (Lima) tahun ke depan, maka misi yang di emban pemerintah daerah adalah : a.
Memfokuskan peningkatan ekonomi atas dasar optimalisasi pemanfaatan potensi kewilayahan, mendorong laju investasi, percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan, sekaligus mengembangkan potensi unggulan dengan mengakselerasi secara cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat.
b.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendekatan kesesuaian keahlian serta pemenuhan mutu kualitas penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan.
c.
Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumber daya Perikanan dan Kelautan, Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perkebunan dan Pariwisata yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran masyarakat serta memelihara dan melestarikan danau limboto sebagai sumber persediaan air bersih, untuk pengembangan perikanan air tawar dan daerah pariwisata dan meningkatkan pengelolaan DAS sebagai wujud memelihara lingkungan (Pro Green).
d.
Mengembangkan nilai – nilai religi dalam kehidupan bermasyarakat yang rukun penuh kesejukan sekaligus memelihara dan melestarikan keragaman budaya dan adat istiadat serta memperkuat peran Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan terhadap anak, termasuk issue Kesetaraan Gender dalam Pembangunan.
e.
Menciptakan sinergitas diantara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, menurunkan angka kemiskinan serta menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
Tujuan pembangunan kesehatan dalam hal ini terdapat pada misi ke-2 yang ditargetkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia dengan tingkat kualitas siap Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
11
Profil Kesehatan Tahun 2013 pakai pakai, sekaligus bertujuan memberikan jaminan yang memadai melalui layanan “Gratis” terhadap penyelenggaraan pendidikan dasar hingga menengah, termasuk di bidang kesehatan melalui pola insentif yang diistilahkan Universal Total Coverage. Hal ini menjadi peran strategis untuk memastikan pemerintah daerah menciptakan sistem yang berkeadilan dari akses maupun mutu pelayanan kesehatan yang baik khususnya bagi warga miskin (Pro-Poor). Menyingkapi persoalan dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan pembangunan kesehatan yakni melalui Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 yang menetapkan Visi, Misi dan Strategi maupun program – program kesehatan sebagai berikut : 1.
Visi Visi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo 2012-2017 adalah “Mewujudkan Gorontalo Sehat, Mandiri dan Berkeadilan” dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya masyarakat untuk hidup sehat, memperoleh akses atas sumber daya kesehatan, dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau; Mandiri, adalah terwujudnya masyarakat mandiri untuk hidup sehat, melalui upaya pencegahan; Berkeadilan, adalah terwujudnya pelayanan kesehatan yang adil dan merata di Provinsi Gorontalo.
2.
Misi Untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ditempuh melalui misi sebagai berikut : a)
Meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungan
b) Menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. c)
Menggerakkan dan memberdayakan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3.
d)
Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan yang merata.
e)
Meningkatkan kapasitas aparatur dan kinerja layanan organisasi.
Tujuan Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017, Tujuan Jangka Menengah Pembangunan Kesehatan Provinsi Gorontalo adalah ”Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat” Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
yang dijabarkan 12
Profil Kesehatan Tahun 2013 dana Tujuan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 20122017 sebagai berikut : a. Peningkatan status kesehatan gizi masyarakat, b. Pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan, c. Peningkatan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan serta menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan d. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) e. Terpenuhinya tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepualauan (DTPK), f. Peningkatan kinerja aparatur dan layanan organisasi 4.
Sasaran Sasaran program yang ingin dicapai pada tahun 2013 sebagaimana Renstra tahun 2012-2017 untuk mencapai tujuan diatas yakni : a.
Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat dengan : 1)
Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 243,3/100.000 KH Tahun 2012 menjadi 200/100.000 KH Tahun 2013
2)
Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 18,5/1000 KH Tahun 2012 menjadi 17/1000 KH Tahun 2013
3)
Menurunkan prevalensi kekurangan gizi (standar WHO 2005) dari 14,44% Tahun 2012 menjadi 14,22% Tahun 2013.
4)
Meningkatnya Usia Harapan Hidup menjadi 67,52% Tahun 2013
5)
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani menjadi 71%
6)
Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompotensi kebidanan menjadi 93,50%
b.
7)
Cakupan kunjungan bayi menjadi 85,45%
8)
Angka Kematian Balita (AKABA) menjadi 19,70/1000 KH
9)
Angka Kematian Neonatal (AKN) menjadi 11/1000 KH
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular melalui, : 1)
Cakupan desa/kelurahan UCI menjadi 75%
2)
Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100%
3)
Cakupan penemuan dan penangan penderita penyakit TBC BTA Positif 86%
4)
Cakupan penemuan dan penangan penderita DBD 100%
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
13
Profil Kesehatan Tahun 2013 c.
Meningkatnya fasilitas dan akses pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo ditandai dengan : 1) Rasio posyandu per satuan balita : 11,65% 2) Rasio puskesmas per satuan penduduk : 0,08 3) Rasio Pustu per satuan penduduk : 0,24 4) Jumlah Posyandu : 1330
d.
Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko financial
akibat
gangguan kesehatan
bagi
seluruh
penduduk, terutama penduduk miskin, melalui : 1) Jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis sebanyak 170.392 Jiwa 2) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin : 100% e.
Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada 5 tatanan, ditandai dengan: 1) Persentase rumah tangga yang ber-PHBS 67,5% 2) Persentase rumah tangga pengguna air bersih yang sehat : 63,5% 3) Persentase penduduk dengan akses sanitasi dasar yang layak : 60%
f.
Meningkatnya perilaku masyarakat tentang penganekaragaman makanan khas daerah Gorontalo, sehingga diharapkan persentase balita gizi buruk menurun menjadi 4,03%.
g.
Meningkatnya pemenuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepualauan (DTPK), melalui : 1) Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk : 0,007 2) Rasio Dokter Gigi per satuan penduduk : 0,02 3) Rasio Dokter spesialis per satuan penduduk : 0,05 4) Rasio Dokter Umum per satuan penduduk : 0,26 5) Rasio Perawat per satuan penduduk : 1,23 6) Rasio Bidan per satuan penduduk : 0,66 7) Rasio Nutritionis per satuan penduduk : 0,27 8) Rasio apoteker per satuan penduduk : 0,06
h.
Meningkatnya kapasitas aparatur Dinas Kesehatan.
i.
Meningkatnya kinerja organisasi Dinas Kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
14
Profil Kesehatan Tahun 2013 5.
Strategi dan Kebijakan Untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi dan kebijakan yang diambil Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 2012-2017 adalah sebagai berikut : a. Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo : 1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif. 2) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan. 3) Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 4) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan. 5) Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan yang merata dan bermutu. 6) Meningkatkan
manajemen
kesehatan
yang
akuntabel,
transparan,
berdayaguna dan berhasil guna. b. Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo 1) Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB 2) Perbaikan Gizi Masyarakat 3) Pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan 4) Pengembangan sistem jaminan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin. 5) Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengasan obat dan makanan. 6) Pemberdayaan
masyarakat
dan penanggulangan bencana
&
kirisis
kesehatan 7) Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier. 8) Pemenuhan, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan 9) Peningkatan kualitas manajemen perencanaan program dan pembiayaan kesehatan serta sistem informasi kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
15
Profil Kesehatan Tahun 2013 6.
Program/Kegiatan : Program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun 2013 ada 15 program dengan 46 kegiatan, untuk mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dengan rincian sebagai berikut : a.
Program pelayanan administrasi perkantoran - Pelayanan jasa administrasi perkantoran
b.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur - Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran
c.
Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur - Bimtek peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
d.
Program peningkatan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan - Penyusunan anggaran, penatausahaan dan laporan keuangan SKPD - Rakor pelaksanaan anggaran pembangunan kesehatan tahun 2013 - Monitoring, evaluasi dan pelaporan
e.
Program obat dan perbekalanan kesehatan - Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kefarmasian - Peningkatan pengawasan dan bahan berbahaya
f.
Program upaya kesehatan masyarakat - Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas jaringannya - Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan - Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana - Peningkatan pelayanan kesehatan dan penderita gangguan jiwa
g.
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat - Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat - Pelayanan kesehatan pada kampung nelayan desa siaga aktif - Bimtek pelayanan posyandu terintegrasi PAUD dan bina KB kepada kader posyandu - Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA)
h.
Program perbaikan gizi masyarakat - Pemberian tambahan makanan dan vitamin - Pelatihan tenaga mulok ilmu gizi berbasis makanan khas daerah gorontalo - Survey pemantauan status gizi keluarga sadar gizi
i.
Program pengembangan lingkungan sehat - Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
j.
Program pencegahan dan penaggulangan penyakit menular dan tidak menular
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
16
Profil Kesehatan Tahun 2013 - Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular langsung - Peningkatan imunisasi - Pencegahan Penularan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) - Penanggulangan dan pencegahan penyakit tidak menular - Survailance epidemiologi dan penanggulangan KLB k.
Program standarisasi pelayanan kesehatan - Bimtek pelaksanaan program pembangunan - Pembekalan dr/drg PTT dan pembinaan teknis dr/drg PTT - Penyusunan Renja SKPD bidang kesehatan - Rapat koordinasi penyusunan tenaga PTT dr/ drg/ bidan PTT dan tugsus nakes tahun 2014 - Peningkatan pengolahan data dan sistem informasi kesehatan - Bimtek bagi tim penilai angka kredit dan KTI jabatan fungsional kesehatan - Penilaian tenaga kesehatan teladan
l.
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin - Pelayanan sunatan masal - Pengobatan masal - Pelayanan rujukan pasien miskin keluar daerah
m. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak - Kemitraan bidan dan dukun melalui rumah tunggu persalinan kecamatan IPM rendah - Pendampingan puskesmas/ kecamatan IPM rendah dalam peningkatan cakupan dan penerapan program kesehatan ibu dan anak - Orientasi penggunaan dan pemanfaatan buku KIA bagi PKK, kader, dan masyarakat - Penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dan penjaringan anak sekolah di Kecamatan IPM rendah n.
Program pembinaan upaya kesehatan - Pelayanan administrasi laboratorium kesehatan
o.
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan mata - Pelayanan kesehatan klinik mata.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
17
Profil Kesehatan Tahun 2013
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN PROVINSI GORONTALO
Kesehatan sebagai hak asasi telah menjadi kebutuhan dasar dan menjadi kewajiban negara dalam upaya pemenuhannya. Kesehatan juga mempunyai peranan yang sangat fundamental karena merupakan komponen pembangunan yang memiliki nilai investasi. Hal ini dibuktikan dengan kesediaan tenaga siap pakai dalam hal ini menyiapkan Sumber Daya Manusia yang sehat dan produktif. Lemahnya pembangunan di sektor kesehatan dapat dilihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) negara kita masih menempati posisi 124 dari 187 negara di dunia, situasi yang lain dapat digambarkan melalui kualitas pelayanan kesehatan yakni Puskesmas sebagai pelayanan dasar dan Rumah Sakit sebagai pelayanan rujukan masih dirasakan sangat kurang dari segi kuantitas maupun kualitas secara merata. Dengan keadaan ini maka derajat kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di Provinsi Gorontalo belum memenuhi target yang diharapkan. Berdasarkan Visi, Misi tersebut diatas pemerintah melakukan kegiatan – kegiatan yang bertujuan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Gambaran tentang derajat kesehatan selengkapnya meliputi indikator mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Mortalitas terdiri dari indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per-1000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per-1000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Harapan Hidup Waktu Lahir. Morbiditas dilihat dari indikator – indikator Angka Kesakitan Malaria per 1000 Penduduk, Angka Kesembuhan TB Paru BTA +, Prevalensi HIV (Persentase Kasus Terhadap Penduduk Beresiko), Angka Acute Flacid Paralysis (AFP) pada anak usia <15 tahun per 100.000 anak dan angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk. Sedangkan status gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan Status Gizi di bawah garis merah (BGM) dan jumlah kasus balita gizi buruk. Keadaan ini masih dipengaruhi oleh keadaan social ekonomi dan budaya masyarakat yang mengakibatkan perubahan kondidi kependudukan, mobilitas penduduk dan kondisi lingkungan. Situasi derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Gorontalo tahun 2013 dapat dilihat dari capaian Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi masing – masing 251,7/100.000 Kelahiran hidup dan 13,3/1000 Kelahiran hidup, sedangkan Umur harapan Hidup saat ini rata – rata 67,88. Hal ini dipengaruhi berbagai Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
18
Profil Kesehatan Tahun 2013 faktor antara lain kebijakan pemerintah yang dari tahun ke tahun lebih menekankan pada upaya kuratif (pengobatan). Jaminan pelayanan kesehatan masyarakat menyeluruh (total coverage) memudahkan masyarakat melakukan pengobatan jika sakit tanpa ada dukungan untuk memperbaiki kualitas hidup dengan upaya preventif (Pencegahan). Angka kesakitan saat ini diupayakan penemuan sebanyak – banyaknya terhadap kasus penyakit sedini mungkin agar upaya pencegaran dan penanggulangan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Misalnya gambaran penyakit salah satunya angka kematian selama pengobatan TB (+) di Provinsi Gorontalo mencapai 3,9/100.000 penduduk, masih tingginya kematian akibat penyakit ini merefleksikan adanya hubungan antara penderita penyakit dengan keadaan ekonomi atau tingkat kemiskinan masyarakat serta budaya dalam mencegah dan mengobati penyakit secara tepat. Begitu pula dengan situasi penyakit pada masyarakat lainnya seperti Malaria, HIV/AIDS, Kusta maupun penyakit lainnya. Cakupan program yang merupakan indikator – indikator derajat kesehatan masyarakat Provinsi Gorontalo Tahun 2013 adalah sebagai berikut : A.
Angka Kematian (Mortalitas) Mortalitas atau kejadian kematian dalam masyarakat seringkali digunakan sebagai indikator dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian. Mortalitas yang dibahas pada profil kesehatan 2013 ini berpengaruh sangat signifikan terhadap derajat kesehatan masyarakat, terdiri dari : Angka Kematian Anak 1.
Angka Kematian Neonatal (AKN) yakni kematian yang terjadi sebelum bayi berumur 1 bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Kematian neonatal diperlukan guna pencegahan dan penanganan terhadap ibu maupun bayi dengan resiko kegawatdaruratan agar dapat segera ditangani.
2.
Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) merupakan indikator
yang
lazim digunakan untuk menentukan
derajat kesehatan
masyarakat sehingga program – program kesehatan banyak menitikberatkan pada upaya penurunan AKB dimana AKB menunjuk jumlah bayi yang meninggal antara fase kelahiran hingga bayi umur <1 tahun dibagi dengan jumlah kelahiran hidup ditahun itu. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
19
Profil Kesehatan Tahun 2013 3.
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah balita sampai dengan usia 59 bulan (bayi + anak balita) yang meninggal disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu per 1.000 kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama.
Angka Kematian Ibu (AKI) Kematian ibu maternal adalah kematian ibu karena kehamilan, melahirkan atau selama nifas. Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan status kesehatan ibu dan gizi ibu dan pelayanan kesehatan pada ibu. Angka Kematian Ibu merupakan jumlah kematian ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas dibagi dengan jumlah kelahiran hidup ditahun itu. 1. Angka Kematian Neonatal Angka kematian neonatal adalah jumlah bayi usia sampai 28 hari yang meninggal disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu per 1.000 kelahiran hidup pada wilayah dan kurun waktu yang sama. Tinggi rendahnya Neonatal Mortality Rate (NMR) berguna untuk menggambarkan 3 (tiga) hal yakni Pelayanan Antenatal Care (ANC) yang berkualitas, Pelayanan Post Natal dan Program pertolongan persalinan dan penanganan kasus kegawatdaruratan neonatal essensial. Berikut jumlah kematian neonatal Kabupaten / Kota tahun 2013 sebagai berikut : Gambar : 3.1 Jumlah dan Angka Kematian Neonatal Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
20
Profil Kesehatan Tahun 2013 Dari gambar diatas dapat diketahui jumlah kematian neonatal dari yang tertinggi hingga terendah dan capaian Provinsi. Jumlah kematian neonatal Provinsi Gorontalo tahun 2013 yakni sebanyak 202 bayi dengan angka kematian sebesar (10/1000 Kelahiran Hidup), jumlah ini menurun dibandingkan kematian neonatal tahun 2012 yakni sebanyak 231 kematian neonatal begitu juga dengan Angka Kematian Neonatal di tahun 2012 yakni 11,76/1000 KLH. Hal ini dikarenakan pelayanan kesehatan bayi melalui kunjungan ke sarana kesehatan secara umum dilihat dari capaian Provinsi lebih meningkat dibandingkan tahun – tahun sebelumnya, sehingga penanganan dan pengawasan terhadap bayi sakit dapat segera ditangani. Penyebab lain menurunnya jumlah kematian neonatal di Provinsi Gorontalo yakni Kunjungan Neonatal Lengkap (KNL) di Provinsi Gorontalo tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 75% menjadi 88,2% di tahun 2013. dimana jika kunjungan tinggi, maka semakin cepat deteksi dini tanda – tanda bahaya pada neonatal ditemukan sehingga semakin cepat penanganan diberikan. Dilihat dari data yang ada kunjungan neonatal mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang hanya 33,7% meningkat pada tahun 2013 sejumlah 39,8%, namun demikian persentase penanganan terhadap faktor resiko komplikasi neonatal ini masih rendah dan memerlukan upaya – upaya guna peningkatan ditahun yang akan datang. Kematian Neonatal Kabupaten / Kota
tertinggi tahun 2013 terjadi di
Kabupaten Gorontalo sebanyak 65 kematian dan terendah di Kabupaten Pohuwato sejumlah 16 kematian neonatal. Hal ini disebabkan Kabupaten Gorontalo memiliki wilayah yang paling luas dengan jumlah penduduk yang terbesar di Provinsi Gorontalo. 2. Angka Kematian Bayi dan Balita Angka kematian bayi adalah jumlah bayi usia 0-11 bulan yang meninggal disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu per 1.000 kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama termasuk kematian neonatal dan bayi. Angka kematian bayi terdiri dari angka kematian Neonatal yakni kematian yang terjadi sebelum bayi berumur 1 bulan atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Angka kematian balita adalah jumlah balita usia sampai 59 bulan (bayi + anak balita) yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu per 1.000 kelahiran hidup.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
21
Profil Kesehatan Tahun 2013 Di Indonesia angka kematian balita menurun 63% antara tahun 1990 dan 2012, terutama berkat upaya perluasan layanan imunisasi dan penggunaan terapi rehidrasi oral untuk mengobati diare. Pembentukan lebih dari 250.000 pos kesehatan masyarakat (Posyandu) ditingkat desa dalam 25 tahun terakhir yang menyediakan perawatan kesehatan khusus bagi ibu dan anak – anak serta pelaksanaan
program
– program
kesehatan
dasar
termasuk
keluarga
berencana, gizi dan imunisasi juga memberikan kontribusi terhadap penurunan jumlah kematian bayi dan anak. Trend angka kematian Bayi dan Balita selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar : 3.2 Trend Angka Kematian Bayi dan Balita Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Angka kematian Bayi dan Balita dipengaruhi oleh persalinan yang ditolong tenaga kesehatan yang saat ini mencapai 96,8% sehingga penanganan kegawatdaruratan
pada
bayi
dapat
segera
ditangani.
Hal
lain
yang
mempengaruhi penurunan angka kematian bayi dan balita di Provinsi Gorontalo tahun 2013 adalah kunjungan bayi dan balita, semakin tinggi kunjungan bayi dan balita maka akan semakin dini mendeteksi resiko atau situasi kesehatan bayi dan balita. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bayi dari tahun 2012 yang mencapai 64% meningkat menjadi 75,2% di tahun 2013. Penurunan angka kematian bayi ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya kapasitas tenaga kesehatan dalam penanganan bayi dan balita sakit. Dimana tenaga kesehatan telah dilatih Penanganan Neonatal Komplikasi, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Penanganan Bayi dan Balita Sakit,
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
22
Profil Kesehatan Tahun 2013 Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dan masih ada program lain yang dilaksanakan bersama – sama pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota. Pelatihan ini juga bukan lagi di khususkan untuk bidan seperti pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya tetapi dilakukan juga terhadap perawat dan dokter di Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan dasar dengan tujuan agar terbentuk tim di Puskesmas guna penanganan kegawatdaruratan bayi dan balita. Dari angka kematian bayi dan balita per 1000 KLH di Provinsi Gorontalo dapat dilihat jumlah kematian bayi dan balita sebagai berikut : Gambar : 3.3 Jumlah Kematian Bayi dan Balita Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Gambar diatas menunjukkan jumlah kematian pada bayi dan balita, dimana kematian bayi terbanyak terjadi di Kabupaten Gorontalo sebanyak 89 bayi dengan angka kematian 16,8/1.000 KLH disusul dari Kabupaten Boalemo dengan jumlah kematian 69 bayi dan terendah Kabupaten Pohuwato sejumlah 20 kematian. Sedangkan trend angka kematian bayi dan balita di Provinsi Gorontalo dari kurun waktu 2008 sampai 2009 mengalami fluktuasi yakni tahun 2008 13,5/1.000 KLH, tahun 2009 mengalami peningkatan yakni dengan angka 14,7/1.000 KLH, di tahun 2010 mengalami penurunan signifikan yakni 12,9/1.000 KLH kemudian terus meningkat ditahun 2011 dan 2012 sebanyak 18,7/1.000 KLH. Capaian ini mengalami penurunan di tahun 2013 hingga 13,3/1.000 KLH.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
23
Profil Kesehatan Tahun 2013 3. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Kematian ibu yang dapat dilihat yakni kematian ibu hamil, kematian ibu bersalin dan kematian ibu nifas. AKI merupakan upaya dan tujuan dalam Millenium Development Goal’s yakni meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 yakni menurunkan angka kematian ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990 – 2015 (102/100.000 KLH). Secara Nasional dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2012, AKI menunjukkan penurunan yang signifikan dari angka 390 dari tahun 1994 menjadi 228 di tahun 2007. Namun berdasarkan SDKI 2012, pada periode 2008 – 2012 AKI meningkat tajam menjadi 359 per 100.000 KLH. Jumlah kematian ibu di Provinsi Gorontalo tahun 2013 mencapai 52 ibu, jumlah ini mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2012 yakni 48 ibu. Untuk Provinsi Gorontalo belum dapat menghitung Angka Kematian Ibu dikarenakan jumlah kelahiran belum mencapai 100.000 kelahiran hidup, tetapi guna mengukur capaian kinerja bidang kesehatan ditingkat daerah berdasarkan Renstra dan Renja Dinas kesehatan Provinsi Gorontalo melalui komitmen antara Kepala Daerah dalam hal ini Gubernur, Wakil Gubernur dan Satuan Kerja Dinas Kesehatan maka untuk melihat keberhasilan program kesehatan ibu dihitung dengan menggunakan jumlah dan angka kematian ibu. Hal ini sangat dibutuhkan sebagai tolok ukur dalam perencanaan dan evaluasi bidang kesehatan selanjutnya, sehingga setiap tahunnya tetap menghitung capaian kinerja membandingkan jumlah kematian dengan kelahiran hidup dalam konstanta 100.000. Tahun 2013 dari jumlah Kematian ibu sebanyak 52 ibu, tertinggi terjadi pada kelompok umur 20 – 30 tahun seperti yang digambarkan melalui grafik berikut :
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
24
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 3.4 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Umur Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Gambar diatas menunjukkan jumlah kematian ibu berdasarkan golongan umur dimana pada golongan umur <20 tahun jumlah kematian 5, tertinggi terjadi di Kabupaten Gorontalo sebanyak 3 kematian ibu. Pada golongan umur 20 – 34 tahun ditahun 2013 terjadi 39 kematian ibu tertinggi di Kabupaten Bone Bolango sebanyak 9 ibu, disusul pada kelompok umur >35 tahun terjadi 8 kematian ibu yang tertinggi dialami oleh Kabupaten Gorontalo. Kematian ibu tertinggi pada kelompok umur 20 – 34 tahun, berdasarkan laporan dari bidang Bina Gizi dan KIA Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo hal ini dikarenakan hal – hal sebagai berikut : -
Upaya sosialisasi dan penyuluhan pada remaja mengenai bahaya menikah dan mengalami kehamilan pada usia dini sudah dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, lintas program serta lintas sektor dari tingkat Provinsi sampai dengan tingkat Kabupaten secara kontinyu sehingga mampu menekan kematian ibu dibawah umur 20 tahun.
-
Umur 20 – 34 tahun adalah usia produktif seorang wanita, sehingga kehamilan diusia ini lebih banyak di bandingkan dengan usia lainnya yang secara tidak langsung juga menyebabkan resiko kematian terbanyak ada pada range umur ini. Jumlah penduduk dengan usia kehamilan tertinggi 20 – 34 tahun
dibuktikan juga dengan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 tertinggi di daerah perkotaan maupun pedesaan. Sehingga pada rentan umur tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
25
Profil Kesehatan Tahun 2013 terdapat banyak resiko maupun kejadian kehamilan, bgitu juga kejadian kematian. Gambar : 3.5 Proporsi penduduk yang sedang hamil berdasarkan laporan rumah tangga Menurut kelompok umur dan tempat tinggal, Indonesia 2013
Sumber : Riskesdas Tahun 2013
Sedangkan trend kematian ibu di Provinsi Gorontalo dari kurun waktu tahun 2009 hingga 2013 mengalami fluktuasi yakni sebanyak 50 ibu mati ditahun 2009, kemudian mengalami penurunan signifikan ditahun 2010 sebanyak 40 ibu mati. Selanjutnya pada tahun 2011 meningkat sebanyak 49 ibu mati dan tahun 2013 meningkat lagi menjadi 52 ibu mati. Selengkapnnya dapat dilihat melalui gambar berikut : Gambar : 3.6 Jumlah dan Angka Kematian Ibu kurun waktu 5 (Lima) tahun Provinsi Gorontalo Tahun 2009 – 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2009 – 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
26
Profil Kesehatan Tahun 2013 Angka kematian ibu di Provinsi Gorontalo yang mengalami fluktuatif selama kurun waktu 5 tahun ini menggambarkan bahwa masalah yang sama yang menjadi penyebab kematian ibu belum terselesaikan dengan baik. Masalah utama penyebab kematian ibu berdasarkan laporan dari penyebab kematian ibu Kabupaten / Kota adalah Antenatal Care (ANC) yang belum berkualitas sehingga penemuan dini resiko tinggi pada ibu hamil belum maksimal. Hal berikut yang menyebabkan masih tingginya angka kematian ibu adalah kapasitas bidan dalam penanganan kegawatdaruratan obstetri masih rendah. Sesuai data kesehatan ibu Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2013, dari 779 bidan yang berada di Provinsi Gorontalo (baik bidan PNS dan bidan PTT) hanya 232 bidan yang telah dilatih Asuhan Persalinan Normal (APN). Pelatihan APN bertujuan agar terlaksananya persalinan normal dengan baik dan benar, selain itu penyebab lainnya adalah kepesertaan KB berkualitas yang masih kurang. Hal – hal tersebut diatas yang memicu penyebab medis pada kematian ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas. Berikut persentase penyebab kematian ibu Kabupaten / Kota tahun 2013. Gambar : 3.7 Persentase Penyebab Kematian Ibu Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Dari gambar diatas dapat diketahui persentase penyebab kematian ibu di Provinsi Gorontalo tahun 2013. Proporsi penyebab kematian tertinggi adalah hipertensi sebanyak 28,8% (15 orang) dan perdarahan sebanyak 21,2% (11 orang), penyebab lainnya adalah infeksi 7,7% (4 orang), abortus 1,9% (1 orang), partus lama 1,9% (1 orang). Sedangkan untuk penyebab kematian Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
27
Profil Kesehatan Tahun 2013 lain–lain sebesar 38,5% (20 orang) yakni dengan rincian penyebab sebagai berikut :
- Kota Gorontalo
: Jantung (2 orang)
- Kabupaten Gorontalo
: Asma Bronkhial (1 orang) dan Urosepsis (1 orang)
- Kabupaten Boalemo
: Kala II lama (1 orang), Prolaps Uterus (1 orang), Infact Miocard (1 orang), Acites (1 orang), Emboli Air Ketuban (1 orang), TBC (1 orang)
- Kabupaten Pohuwato
: Gagal Ginjal (1 orang)
- Kabupaten Bone Bolango
: Gagal Ginjal (1 orang), Emboli Air Ketuban (1 orang), Gagal Nafas (1 orang), Alergi (1 orang), Kejang (1 orang), Odema Paru Akut (1 orang).
- Kabupaten Gorontalo Utara : Jantung (2 orang), Acites + Ikterus (1 orang). 4. Usia Harapan Hidup (UHH) Usia
Harapan
Hidup
merupakan
alat
untuk
mengevaluasi
kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup yang rendah disuatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pembrantasan kemiskinan. Tabel : 3.1 Capaian Usia Harapan Hidup (UHH) Provinsi Gorontalo Tahun 2006-2012 Indikator
Usia Harapan Hidup
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
65,6
65,9
66,2
66,4
66,8
67,1
67,88
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo
Usia harapan hidup Provinsi Gorontalo dari kurun waktu tahun 2006 sampai 2012 mengalami peningkatan, dimana tahun 2006 capaian usia harapan hidup 65,6 tahun terus meningkat hingga tahun 2012 mencapai 67,88 tahun. Data ini cukup mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan IPM Provinsi
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
28
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gorontalo yang meningkat dari 70,82 ditahun 2012 meningkat menjadi 71,31. Usia harapan hidup merupakan salah satu gambaran keberhasilan program upaya kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi suatu daerah dan negara. Meningkatnya upaya kesehatan melalui pelayanan kesehatan di Puskesmas dan meningkatnya akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai yang pada akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. B.
Angka Kesakitan (Morbiditas) 1. Angka Kesakitan TB Tuberculosis adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri yang berpengaruh pada paru, sistim kekebalan tubuh yang baik dapat mengendalikan penyakit ini. Menurut WHO penyakit TB adalah penyebab kematian yang besar untuk ODHA diseluruh dunia, sehingga percepatan penanggulangan dan pengendalian penyakit ini secara nasional ditargetkan melalui komitmen global Millenium Development Goals (MDG’s) hingga tahun 2015 melalui goal 6 (enam) yakni Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lainnya. Hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi penduduk Indonesia yang di diagnosis TB Paru menurut Riskesdas 2013 yakni 0,4%. Gorontalo termasuk dalam 5 (Lima) Provinsi dengan TB Paru tertinggi (0,5%), Provinsi lain adalah Jawa Barat (0,7%), Papua (0,6%), DKI Jakarta (0,6%), Banten (0,4%) dan Papua Barat (0,4%). Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar : 3.8 Prevalensi TB Paru Menurut Provinsi Tahun 2007 & 2013
Sumber : Riskesdas Tahun 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
29
Profil Kesehatan Tahun 2013 Di Provinsi Gorontalo proporsi pasien TB Paru BTA Positif diantara suspek yang di periksa dahaknya menggambarkan mutu dari proses penemuan sampai diagnosis pasien serta kepekaan menetapkan kriteria suspek. Angkanya berkisar antara 5% – 15%. Data yang bersumber dari profil kesehatan Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo menggambarkan proporsi pasien TB Paru Positif di antara suspek TB yang diperiksa, memperoleh hasil sebagai berikut : Gambar : 3.9 Proporsi Pasien Tb Paru Positif Tahun 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Thn 2013
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa proporsi pasien TB paru BTA positif diantara suspek yang diperiksa dahaknnya per Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo tahun 2013 tertinggi adalah Kabupaten Gorontalo Utara 9,92% dan terendah kabupaten gorontalo 6,69%. Angka ini termasuk kategori baik karena masih dalam range 5% - 15%. Jika angka ini <5% kemungkinan disebabkan oleh penjaringan suspek yang terlalu longgar, banyak yang tidak memenuhi
kriteria
suspek
atau
terdapat
masalah
dalam pemeriksaan
laboratorium (negatif palsu). Sedangkan jika angka ini >15% mungkin disebabkan oleh penjaringan terlalu ketat atau terdapat masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Jumlah penderita TB Paru positif saat ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu yakni dari jumlah TB Paru (+) 1.756 penderita di tahun 2012 meningkat menjadi 1.842 penderita di tahun 2013. Jumlah ini terbanyak di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo masing – masing 484 penderita dan 414 penderita. Angka penemuan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
30
Profil Kesehatan Tahun 2013 kasus baru (CDR) yang mencapai target di tahun 2013 yakni 86,5% dari target yang telah ditentukan sebesar 85% dan CNR (Case Notification Rate) mencapai 163/100.000 penduduk tahun 2013. 2. Angka Kesakitan Pneumonia Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan yang terbanyak didapatkan dan sering merupakan penyebab kematian hampir di seluruh dunia. Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bakteri dengan gejala panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi napas >50 kali/menit), sesak dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan berkurang). Di Indonesia menurut hasil Riskesdas insiden dan prevalensi pneumonia tahun 2013 adalah 1,8% dan 4,5%. Lima Provinsi yang mempunyai insiden dan prevalensi pneumonia tertinggi menurut umur adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) (4,6% dan 10,3%), Papua (2,6% dan 8,2%), Sulawesi Tengah (2,3% dan 5,7%), Sulawesi Barat (3,1% - 6,1%) dan Sulawesi Selatan (2,4% dan 4,8%). Hasil Riskesdas menyatakan Provinsi Gorontalo mengalami insiden dan prevalensi pneumonia Tahun 2013 yakni 1,7% dan 4,1%. Gambar : 3.10 Cakupan Penemuan Pneumonia Balita Tahun 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Thn 2013
Program pengendalian ispa menetapkan bahwa kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus ispa juga merupakan gambaran penatalaksanaan kasus ISPA. Pada grafik diatas menunjukan
bahwa
angka
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
penemuan
kasus
ISPA
belum
merata
di 31
Profil Kesehatan Tahun 2013 kabupaten/kota. Kabupaten Boalemo merupakan kabupten dengan capaian penemuan tertinggi 93,4% (melebihi target Nasional 2013 yaitu 90%) sedangkan kabupaten lain secara berurutan Kabupaten Bone Bolango 63%, Kabupaten Gorontalo Utara 37,2%, Kabupaten Gorontalo 35,1%, Kota Gorontalo 31% dan yang paling rendah cakupannya adalah kabupaten pohuwato sebesar 24,4%. Cakupan penemuan secara umum di tingkat provinsi baru mencapai 44,4% dan belum mencapai target Nasional , akan tetapi Jika dibandingkan dengan capaian Nasional Tahun 2012 (23,4%) Provinsi Gorontalo cakupannya sudah cukup baik. 3. Kasus HIV / AIDS AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebut dengan retroviruses yang sering disebut dengan HIV. Virus AIDS menyerang sel darah putih khususnya yang disebut dengan T-lymphocytes. Seseorang yang terinfeksi HIV AIDS system kekebalan tubuhnya akan menurun drastis. Kasus HIV /AIDS di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan termasuk di Provinsi Gorontalo, sampai Desember 2013 kasus HIV/AIDS dilaporkan berjumlah 148 orang. Persentase lebih besar terjadi pada laki-laki yaitu 71,4% dan perempuan 28,6% serta didominasi oleh kelompok usia produktif 20 - 39 tahun. Gambar : 3.11 Jumlah Kasus HIV/AIDS Tahun 2003 - 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Thn 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
32
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar diatas menunjukkan jumlah kasus di tahun 2003 sampai dengan 2013 yang secara kumulatif berjumlah 148 kasus, peningkatan jumlah kasus HIV/Aids yang ditemukan dikarenakan intensifikasi penemuan kasus penyakit menular untuk peningkatan penanganan terhadap kasus penyakit sedini mungkin. Sehingga penderita penyakit lebih cepat mendapatkan pengobatan dan pemutusan rantai penularan lebih cepat. Gambar : 3.12 Jumlah Kasus HIV/AIDS Berdasarkan Umur Tahun 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Thn 2013
Sebagaimana grafik diatas jumlah kasus
AIDS lebih besar yaitu 21
kasus sedangkan kasus HIV berjumlah 14, jumlah kasus tertinggi berdasarkan kelompok umur yakni 20-29 tahun sebanyak 15 kasus, kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 13 kasus. Berbagai kebijakan pemerintah diarahkan dalam penanggulangan AIDS, salah
satunya
sejak
tahun
1994
pemerintah
Indonesia
mengeluarkan
Keputusan Presiden No. 26 tahun 1994 dibentuklah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) ditingkat Nasional yang kemudian disusul terbentuknya KPA seluruh Provinsi dan masih banyak lagi kebijakan internasional terkait dengan pengendalian lajunya epidemik HIV/AIDS. Dari kebijakan ini muncul langkah – langkah prioritas yang mencantumkan program ini dalam perencanaan strategis pembangunan
kesehatan,
menetapkan
dan
memperkuat
KPA
untuk
mengkoordinasikan upaya penanggulangan HIV/AIDS bersama perangkat daerah lainnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
33
Profil Kesehatan Tahun 2013 4. Kasus Diare Diare
atau diarrhea
adalah
sebuah penyakit
dimana
penderita
mengalami rangsangan buang air besar yang terus menerus dengan tinja atau feses dengan kandungan air berlebihan. Gambar : 3.13 Prevalensi Diare per 1000 penduduk per Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2011 - 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota dan Program P2 Thn 2010 - 2013
Prevalensi diare menurun sampai tahun 2011 yakni 29,5 per 1000 penduduk. Tahun 2013 Prevalensi diare mengalami penurunan yakni 27,3 per 1000 penduduk, tertinggi capaian tahun 2013 terjadi di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara dengan angka prevalensi 34, terendah Kabupaten Pohuwato dengan angka prevalensi Diare 18. Sedangkan untuk case fatality rate (CFR) saat KLB masih dibawah standar nasional yaitu 0,03% (Nasional <1%). 5. Kasus Kusta Kusta adalah penyakit infeksi menahun yang disebabkan kuman kusta yang menyerang kulit dan saraf tepi yang disebut dengan mycobacterium leprae. Dalam tubuh manusia, kuman dapat ditemukan dikulit, kelenjar keringat, folikel rambut dan air susu ibu. Penyakit kusta (lepra) masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup besar di Indonesia, beban Kusta di Indonesia terbagi atas dua, yaitu provinsi dengan bebab kusta
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
34
Profil Kesehatan Tahun 2013 rendah (low endemik) dan Provinsi dengan kasus baru 10 atau lebih (High endemik). Tahun 2013
Provinsi Gorontalo masih termasuk kategori Provinsi
dengan beban kusta tinggi (High Endemik) dengan Penemuan kasus sebesar 19,23 per 100.000 penduduk, dengan proporsi terbanyak penderita adalah lakilaki sebesar 62,96% dan perempuan sebanyak 37,04%. Demikian juga dengan kasus pada anak dan angka kecacatan tingkat II yang peningkatannya ditunjukkan pada gambar berikut : Gambar : 3.14 Persentase Kasus Kusta pada Anak dan Cacat Tkt. II per Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013
Gambar di atas menunjukkan angka proporsi cacat tk. II Provinsi Gorontalo tahun 2013 sebesar 6,5% melebihi standar yang ditetapka secara nasional yaitu <5%, adapun proporsi paling besar kasus dengan cacat tk. II adalah di Kota Gorontalo (16,7%) Gorontalo (1,7%).
dan yang paling kecil adalah Kabupaten
Angka proporsi cacat tk.II menunjukkan kinerja petugas
dalam case finding dan case holding, bisa diasumsikan kinerja petugas rendah kemungkinan lain adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang tanda dini kusta. Untuk kasus kusta pada anak secara Nasional di tetapkan targetnya yakni <5%. Untuk Tahun 2013 Provinsi Gorontalo sebesar 9,7%, dengan proporsi kasus kusta pada anak terbesar di kabupaten Bone Bolango sebesar
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
35
Profil Kesehatan Tahun 2013 15,5% dan paling kecil di kabupaten boalemo. Tingginya kasus pada anak menunjukkan masih tingginya penularan kusta di masyarakat. 6. Kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) per 100.000 Penduduk < 15 tahun Acute Flaccid Paralysis (AFP) merupakan gejala awal dari penyakit polio. AFP adalah semua anak < 15 tahun dengan kelumpuhan (paralysis/paresis) yang sifatnya layuh (Flaccid) terjadi secara mendadak (Acute), bukan disebabkan oleh ruda paksa. Data surveilans menyatakan insiden polio tertinggi pada usia < 3 tahun (50 – 75%). Indikator yang harus dicapai pada surveilans AFP ini adalah non polio AFP Rate dan specimen adekuat. Secara Nasional telah memenuhi target yaitu >2 per 100.000 anak usia <15 Tahun, dengan specimen adekuat >80%. Termasuk di Provinsi Gorontalo untuk tahun 2013 AFP Rate Non Polio adalah 5,87 per 100.000 anak usia < 15 Tahun, akan tetapi angka ini belum merata di kabupaten / kota. Gambar : 3.15 Jumlah kasus AFP per Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo dan AFP Rate per 100.000 penduduk usia < 15 tahun
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013
Gambar di atas menunjukkan jumlah kasus AFP per Kabupaten / Kota, tertinggi kasus AFP terjadi di Kota Gorontalo sejumlah 7 kasus, Kabupaten Bone Bolango sebanyak 4 Kasus, Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak 3 kasus, Kabupaten Boalemo dan Pohuwato masing – masing 2 Kasus dan terendah Kabupaten Gorontalo 1 kasus. Adapun AFP rate (Non Polio) Provinsi Gorontalo mencapai 5,87/100.000 penduduk usia <15 tahun.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
36
Profil Kesehatan Tahun 2013 7. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam berdarah atau demam dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk atau beberapa jenis nyamuk menularkan atau menyebarkan virus dengue. Gejala dari demam dengue ini adalah demam, sakit kepala, kulit kemerahan yang tampak seperti campak, nyeri otot dan persendian. Jumlah kasus DBD yang dilaporkan di Provinsi Gorontalo Tahun 2013 berjumlah 243 kasus dengan CFR yang cukup tinggi yaitu 8,4%. Kasus DBD terbanyak terjadi di Kabupaten Gorontalo yaitu sebanyak 122 kasus dan kasus paling sedikit di Kabupaten Boalemo (2 kasus), sedangkan untuk CFR tertinggi adalah di Kabupaten Bone Bolango sebesar 6,1%. Selengkapnya per Kabupaten / Kota dapat dilihat sebagai berikut : Gambar : 3.16 Jumlah Kasus DBD dan CFR per Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013
Angka Insiden DBD Provinsi Gorontalo Tahun 2013 adalah 21,6 per 100.000 penduduk. Angka ini masih dibawah angka Nasional (52 per 100.000 penduduk), akan tetapi CFR di Provinsi Gorontalo masih tinggi (8,4%) melebihi standar yang ditetapkan <1% Seperti halnya DBD, kasus chikungunyah meningkat khususnya di daerah perkotaan. Untuk Tahun 2013 dilaporkan KLB chikungunyah sebanyak 7 kali di Kota Gorontalo dan 1 kali di laporkan di Kabupaten Gorontalo.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
37
Profil Kesehatan Tahun 2013 8. Kasus Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi sasaran prioritas komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDG’s) tujuan ke – 6 yakni perang terhadap HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya. Berbagai
upaya
untuk
pengendalian
penyakit
malaria
ini
diantaranya
pencegahan dengan penggunaan kelambu dan penyemprotan dalam ruangan agar terhindar dari nyamuk pembawa penyakit malaria. Jumlah kasus malaria di Indonesia sejak tahun 2000 telah mengalami penurunan dari 3,62 kasus per 1000 penduduk pada tahun 2000 menjadi 1, 85 kasus per 1000 penduduk pada tahun 2009. Kendati penggunaan teknik baru untuk mengukur insidensi yakni melalui diagnosis klinis menunjukkan tingkat prevalensi nasional sebesar 2,89% pada tahun 2010. Insiden tertinggi terjadi di Papua dengan angka 31,4% dan terendah di Bali dengan 0,3%. Gambar : 3.17 Insiden Malaria Menurut Provinsi Tahun 2007 & 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013
Data Riskesdas sebanyak 15 Provinsi mempunyai prevalensi malaria di atas angka Nasional sebagian besar berada di Indonesia Timur. Gorontalo mempunyai Insiden malaria 0,2% dan Prevalensi 1,1%. Di Provinsi Gorontalo kasus malaria dapat dilihat dari angka Annual Paracite incidence (API) yang menunjukkan angka 1,2 per 1000 penduduk. Angka ini sudah mencapai target Nasional dimana pemerintah telah menargetkan secara Nasional API sebesar (1,25 per 1000 penduduk). Guna mengukur pencapaian API dalam upaya pengendalian penularan malaria saat ini dilihat dari Angka Slide Positif Rate
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
38
Profil Kesehatan Tahun 2013 (SPR), pencapaian di Provinsi Gorontalo masih tinggi yaitu 9,38% (Nasional ditetapkan <5%) tertinggi di Kabupaten Pohuwato 27,5% dan paling rendah di Kota Gorontalo 1,13%. Angka SPR tinggi menunjukkan bahwa ABER (Annual Blood Examniation Rate atau sediaan darah yang diperiksa) masih rendah, seharusnya jika ditemukan 1 kasus positif maka sediaan darah 5 rumah di sekitar penderita dan masing-masing rumah, jadi minimal 25 orang. Dari pencapaian SPR ini dapat dilihat kemungkinan masih terdapat kasus lain disekitar penderita yang positif. Sehingga program pengendalian malaria dengan pemeriksaan sediaan darah 5 rumah disekitar penderita positif harus benar
– benar
dilaksanakan
guna penemuan
kasus
sedini
mungkin,
mengendalikan dampak penularan penyakit sekaligus menguji tercapaian target penemuan kasus per 1000 penduduk di Provinsi Gorontalo. Jika program ini dilaksanakan dengan baik maka tergambar jelas kondisi kasus malaria yang sebenarnya
di
Provinsi
Gorontalo
dan
semakin
efektif
pula
upaya
pengendaliannya hingga pencapaian target API terus menurun sesuai kondisi dimasyarakat. Gambar : 3.18 Angka SPR (Slide Positif Rate) Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013
Dari gambar diatas menunjukkan persentase angka SPR (penderita positif dengan pemeriksaan sediaan darah) terhadap kasus malaria masih tinggi, angka Kabupaten / Kota tertinggi terjadi di Kabupaten Pohuwato yakni 27,5%, kemudian Kabupaten Boalemo 13,2%, terendah di Kota Gorontalo yakni
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
39
Profil Kesehatan Tahun 2013 1,13%. Provinsi Gorontalo mencapai 9,38%, angka ini masih tinggi dari target yang seharusnya dicapai yakni <5%. 9. Cakupan Desa / Kelurahan terkena KLB di tangani < 24 jam Kejadian Luar Biasa (KLB) menurut Departemen Kesehatan RI dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004 dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu. Berikut persentase KLB yang ditangani <24 jam di Provinsi Gorontalo. Gambar : 3.19 KLB yang ditangani < 24 Jam per Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013
Target Nasional Kejadian Luar Biasa (KLB) ditangani < 24 jam adalah 90% pada Tahun 2013, untuk Provinsi Gorontalo pada Tahun 2013 mencapai 81,33%. Angka ini belum mencapai target Nasional, akan tetapi jika dilihat trend kenaikan dari Tahun 2010 yakni 66% angka ini mengalami peningkatan sehingga KLB di Provinsi Gorontalo dapat tertangani dengan baik. KLB yang paling sering terjadi pada tahun 2013 adalah chikungunya dengan frekuensi sebanyak 8 kali di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo dengan jumlah penduduk yang terserang yakni berjumlah 416 orang. Selain KLB chikungunya, Diare, DBD dan keracunan merupakan KLB dengan jumlah penduduk yang
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
40
Profil Kesehatan Tahun 2013 diserang >50 orang. Jumlah KLB selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar : 3.20 Jumlah KLB Berdasarkan Jenis Penyakit / KLB Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013
Dari data KLB diatas dapat dilihat jumlah frekuensi dan penderita terbanyak yakni Chikungunyah dengan jumlah frekuensi 8 kali dan jumlah penderita terserang selama kurun waktu 2013 sebanyak 416 orang.terbanyak berikutnya adalah DBD dengan frekuensi 4 kali dan jumlah penderita terserang yakni 140 penderita, selain itu ada Diare dengan jumlah terserang 80 orang, Keracunan 70 orang dan yang masing – masing kurang dari 50 terserang yakni Malaria, Rabies dan AFP. Upaya pengendalian KLB di Provinsi Gorontalo yakni dengan Surveilans Epidemiologi dan KLB sistem kewaspadaan dini (SKD-KLB) berupa pengamatan yang sistematis dan terus menerus yang mendukung sikap tanggap / waspada yang cepat dan tepat terhadap adanya suatu perubahan status kesehatan masyarakat. Kegiatan ini berupa penyelidikan KLB pada pertama kali mendapatkan perkembangan
informasi KLB
adanya
atau
KLB
penyelidikan
atau KLB
dugaan lanjutan
KLB. dan
Penyelidikan selanjutnya
penyelidikan KLB untuk mendapatkan data epidemiologi KLB atau pada saat KLB berakhir.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
41
Profil Kesehatan Tahun 2013 10. Kasus Rabies Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik yaitu ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan misalnya anjing, kucing, kera dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila. Berikut data yang bersumber dari program pengandalian penyakit (P2) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengenai jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR). Gambar : 3.21 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR)Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kes. Kab / Kota Tahun 2013
Selama Tahun 2013, KLB Rabies yang dilaporkan sebanyak 4 kali. Gambar diatas menunjukkan jumlah Kasus gigitan yang terjadi pada Tahun 2013 di Provinsi Gorontalo adalah 508 kasus dengan CFR 1,6%. Jumlah kasus terbanyak di Kabupaten
Boalemo (137 kasus) tertinggi berikutnya
di
Kabupaten Gorontalo (99 kasus), Kabupaten Bone Bolango (95 kasus) dan CFR tertinggi di Kabupaten Gorontalo Utara (5%). Berdasarkan data profil kesehatan pada Tahun 2009 tercatat kasus klinis filariasis yang dilaporkan berjumlah 224 kasus. Program eliminasi dilaksanakan melalui dua pilar kegiatan yaitu Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) filariasis kepada semua penduduk di kabupaten endemis dengan menggunakan DEC 6mg /kg BB dikombinasi dengan albendazole 400mg sekali setahun selama Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
42
Profil Kesehatan Tahun 2013 5 tahun serta tata laksana kasus
klinis filariasis untuk mencegah dan
mengurangi kecacatan. Di Provinsi Gorontalo telah dilaksanakan POMP selama 5 Tahun berturut sejak Tahun 2005, dan mulai Tahun 2012 telah melaksanakan kegiatan TAS (Transmission Assesment Survey) yang bertujuan apakah setelah kegiatan POMP selesai masih terjadi transmisi. Tahun 2012 di laksanakan pertama kali di Kabupaten Boalemo. Kegiatan TAS dilaksanakan 2 Tahap. C.
Status Gizi Masyarakat Status
gizi
adalah
suatu
keadaan
tubuh
yang
diakibatkan
oleh
keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variable pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan dan panjang tungkai (Gibson, 1990). Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat – zat gizi di dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat – zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang yang memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. (Almatsir, 2001). Status gizi masyarakat dapat dilihat dari indikator sebagai berikut : 1.
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Indikator untuk menilai status gizi masyarakat yakni cakupan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Berdasarkan pengertian BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Dahulu neonates dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram disebut premature. Pada tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram disebut Low Birth Weight Infants (BBLR). Dari data yang bersumber dari Profil Kesehatan kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo, tahun 2012 jumlah BBLR sebanyak 560 bayi dengan persentase 2,9%. Capaian ini meningkat di tahun 2013 yakni jumlah BBLR sebanyak 721 bayi dengan persentase 3,5%. Penyebab adanya BBLR ini di akibatkan oleh faktor kesehatan ibu pada saat hamil antara lain penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes Melitus, Toksemia Gravidarum dan Nefritis Akut. Penyebab usia ibu hamil juga sangat mempengaruhi terjadinya BBLR, usia yang masih muda pada ibu hamil banyak mengakibatkan kejadian
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
43
Profil Kesehatan Tahun 2013 prematuritas tertinggi di masyarakat. Data
BBLR Kabupaten / Kota
selengkapnya dapat dilihat dari gambar berikut : Gambar : 3.22 Jumlah dan Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Dari gambar diatas dapat dilihat jumlah BBLR tertinggi di Kabupaten Gorontalo yakni 244 bayi dengan persentase 3,7%, tertinggi ke dua terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara sejumlah 122 bayi dengan persentase 5,6%. Kejadian BBLR terendah di Kabupaten Pohuwato sejumlah 59 bayi dengan persentase 2,3%. BBLR terjadi dikarenakan faktor kesehatan ibu selama hamil dan faktor pemeriksaan ibu hamil pada sarana kesehatan sangat menentukan terjadinya BBLR. Faktor lain yang berpengaruh yakni kualitas dari pelayanan Antenatal Care (ANC) terpadu dan terintegrasi yang kurang maksimal. Jika kualitas ANC baik maka penemuan / deteksi dini faktor resiko ibu hamil dapat diatasi sejak dini pula. Saat ini intervensi yang sering dilakukan cenderung setelah bayi dilahirkan bukan pada saat ibu hamil melalui pengawasan pada ibu yang mempunyai faktor resiko tertentu. Solusi yang dilakukan yakni memasukkan dalam perencanaan terpadu untuk pelayanan ANC sesuai waktu pelaksanaan ANC yang harus dilakukan, misalnya pada saat ibu hamil trimester pertama sampai ketiga dilakukan pengawasan bagi ibu yang beresiko sehingga kasus BBLR dapat diatasi sejak dini dengan membuat program konsumsi makanan dan vitamin bagi ibu hamil. Saat ini jumlah penyebab kematian bayi terbanyak dikarenakan faktor BBLR, begitu juga dalam hal penanganannya harus dari
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
44
Profil Kesehatan Tahun 2013 segi gizi dan KIA. Sebagai perbandingan capaian BBLR Provinsi Gorontalo, dapat pula dilihat hasil RISKESDAS Nasional tahun 2013. Gambar : 3.23 Kecenderungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada balita Indonesia Tahun 2010 dan 2013
Sumber : Riskesdas Tahun 2013
2.
Gizi Kurang, Gizi Buruk dan Prevalensi Gizi Kurang Guna mengukur tingkat status gizi masyarakat di Provinsi Gorontalo pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melaksanakan kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) yang merupakan tindakan dan perhatian terhadap kasus gizi buruk yang terjadi. Gizi buruk merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian secara khusus, serta perlu penanganan yang cermat dan sistematik, hingga diketahui akar penyebabnya dan selanjutnya disiapkan program strategik untuk mencegah agar kasus gizi buruk tidak terjadi, dan kasus gizi kurangyang ada tidak jatuh ke kasus gizi buruk. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah antara lain melalui revitalisasi
Posyandu
dalam
meningkatkan
kapasitasnya
mendukung
pelaksanaan surveilans gizi atau Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-Gizi. Pemantauan Status Gizi (PSG) adalah salah satu metode penilaian status gizi penduduk, khususnya anak balita, dan merupakan bagian dari Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). Sedangkan KADARZI adalah keluarga yang mampu mengenali masalah gizi anggota keluarganya dan mampu mengatasi masalah tersebut baik sendiri maupun dengan bantuan pihak lain. Melalui pelaksanaan PSG-KADARZI diharapkan tersedia informasi status gizi balita dan perilaku keluarga sadar gizi yang terintegrasi secara Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
45
Profil Kesehatan Tahun 2013 berkala. Hal ini bermanfaat untuk keperluan perencanaan, penetapan kebijakan dan evaluasi program perbaikan gizi, (Laporan PSG Provinsi Gorontalo, 2013). Persentase status gizi di Provinsi Gorontalo dapat dilihat dari gambar berikut : Gambar : 3.24 Persentase Gizi Kurang, Gizi Buruk dan Prevalensi Kurang Gizi Tahun 2013
Sumber : Laporan PSG Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Gambar diatas menunjukkan gambaran status gizi yang dilihat dari indikator Gizi Kurang, Gizi Buruk dan Prevalensi gizi kurang. Dari hasil pemantauan status gizi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo diperoleh hasil capaian Gizi kuran di Provinsi Gorontalo mencapai 8,1%, kontribusi terbesar ada pada Kabupaten Pohuwato yakni 10,9% masyarakat dengan gizi kurang. Sedangkan gizi buruk mencapai 2,2% dengan tertinggi ada pada Kabupaten Gorontalo sejumlah 3,4%. Angka ini terus mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil survey PSG di tahun 2012 dimana prevalensi gizi kurang mencapai 14,44% menurun di tahun 2013 hingga mencapai 10,3%. Capaian ini cukup signifikan mengingat perlunya upaya menekan angka kekurangan gizi dimasyarakat harus terus dilakukan, program pemantauan status gizi dan pemulihan gizi melalui sarana pelayanan dasar maupun Theurapeutic Feeding Center (TFC) di semua Kabupaten / Kota sangat mempengaruhi perbaikan gizi pada masyarakat terutama balita. Program inovasi lainnya yang dilaksanakan yakni kurikulum Ilmu Gizi berbasis Makanan Khas Gorontalo, hal ini dilakukan dalam upaya pemutusan penyebab gizi kurang dan buruk melalui makanan sehingga masyarakat khususnya usia sekolah menerapkan kebiasaan konsumsi makanan yang mudah diperoleh sehari – hari tetapi memiliki nilai gizi yang tinggi. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
46
Profil Kesehatan Tahun 2013
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan msyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan pemerintah maupun swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar. Upaya kesehatan di Provinsi Gorontalo diutamakan pada pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi antara lain pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di sarana kesehatan mulai Posyandu, Poskesdes, Puskesmas sampai Rumah Sakit. A. Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Pelayanan
antenatal
adalah
upaya
preventif
program
pelayanan
kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, 2010 hal. 278). K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. sedangkan K4 adalah gambaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ke tiga umur kehamilan. (Juknis SPM, Kementerian Kesehatan RI 2008). Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 Provinsi Gorontalo menurut data profil kesehatan Kabupaten / Kota menunjukkan adanya pencapaian target, yakni K1 target SPM 95% dan K4 target SPM 95%. Cakupan tahun 2013 ini tidak mengalami perubahan yang signifikan disbanding tahun 2012 dimana persentase K1 tahun 2013 mencapai 100,8% dan berada diatas target nasional. Sedangkan cakupan K4 tahun 2013 yakni 88,3% masih diperlukan upaya untuk mencapai target nasional tersebut. Kesenjangan antara K1 dan K4 tidak terlalu jauh, hal ini menunjukkan bahwa partisipasi ibu hamil dalam memeriksakan diri ke petugas kesehatan sudah cukup baik namun tetap tidak melupakan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
47
Profil Kesehatan Tahun 2013 Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menunjukkan kunjungan pertama (K1) ideal di Provinsi Gorontalo mencapai >60%. K1 ideal yakni indikator untuk melihat frekuensi yang merujuk pada periode trimester saat melakukan pemeriksaan kehamilan. Sedangkan K4 Kementerian Kesehatan menetapkan K4 sebagai salah satu indikator ANC. (Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Kemkes RI 2010). Berikut gambaran cakupan indikator ANC K1 ideal dan ANC K4 Indonesia tahun 2013 berdasarkan data Riskesdas tahun 2013. Gambar : 4.1 Cakupan Indikator ANC K1 ideal dan ANC K4 menurut Provinsi, Indonesia 2013
Sumber : Riskesdas Tahun 2013
Sedangkan capaian Provinsi Gorontalo menurut laporan Kabupaten / Kota cakupan K1 dari tahun ke tahun sudah memenuhi target SPM yang telah ditetapkan dan K4 ibu hamil menurun dari angka K1 yakni 88,3%. Capaian tertinggi K4 ada di Kabupaten Pohuwato sejumlah 93,7%, kemudian ke dua di Kota Gorontalo mencapai 93,4%, disusul Kabupaten Bone Bolango dengan capaian 90,2%, Kabupaten Gorontalo Utara 86,1% dan terendah Kabupaten Gorontalo 85,2 serta Kabupaten Boalemo 84%. Kunjungan ibu hamil ini harus terus diupayakan hingga memenuhi target SPM, agar ibu yang memiliki resiko tinggi terhadap kehamilan maupun persalinan dapat diketahui dan di pantau oleh tenaga kesehatan sampai bulan terakhir kehamilan.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
48
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 4.2 Persentase Cakupan K1 dan K4 Berdasarkan Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
2. Persalinan
Oleh
Tenaga
Kesehatan
yang
memiliki
Kompetensi
Kebidanan Yang di maksud persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meliputi dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum dan bidan. Tenaga kesehatan merupakan orang yang memiliki keahlian dalam membantu persalinan sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin. Persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Gorontalo rata – rata memperlihatkan kenaikan dibandingkan tahun 2012. Persalinan nakes akan mampu memberikan daya ungkit penurunan AKI dan AKB, jika dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar. Kenyataan yang ada selama ini masih terdapat persalinan nakes yang masih dilaksanakan diluar fasilitas kesehatan atau dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang belum memenuhi standar. Pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yakni diketahuinya kelainan atau resiko secara dini pada ibu hamil sehingga dapat sesegera mungkin merujuk yang bersangkutan ke sarana kesehatan yang ada. Banyaknya kasus keterlambatan penanganan persalinan di sarana kesehatan mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Terjadinya kematian ibu banyak disebabkan karena kondisi darurat perdarahan, hipertensi, eklampsi dan penyebab lainnya yang
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
49
Profil Kesehatan Tahun 2013 sebagian telah disertai dengan komplikasi sehingga menyulitkan pada saat persalinan. Berikut gambaran persalinan nakes di Provinsi Gorontalo : Gambar : 4.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Gambar diatas menunjukkan adanya peningkatan persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan, yakni pada tahun 2012 persentase persalinan nakes 90,5% dan meningkat di tahun 2013 menjadi 96,8%. Kenaikan persalinan oleh tenaga kesehatan ini tertinggi di Kabupaten Gorontalo Utara dengan capaian 109,1%. Berikutnya di Kabupaten Pohuwato sebanyak 103,5% sedangkan Kabupaten lainnya rata – rata capaian persalinan nakes diatas dari 90% di tahun 2013. Capaian ini diharapkan tetap dilaksanakan sehingga terus mencapai target 95%. Dari hasil Riskesdas tahun 2013 menyajikan proporsi tempat bersalin di fasilitas kesehatan (RS, RB/klinik/praktek nakes,Puskesmas/Pustu) dan Polindes /Poskesdes serta dirumah menurut karakteristik. Pada kelompok ibu berumur resiko tinggi (umur ibu kurang dari 20 tahun dan umur 35 tahun ke atas) nasional lebih banyak yang melahirkan dirumah mencapai 64,5%. Peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan dikarenakan peningkatan jumlah bidan di sarana
kesehatan
sehingga
mampu
melakukan
pertolongan
persalinan,
meningkatnya jumlah rumah tunggu sebagai tempat sementara untuk upaya menuju ke sarana kesehatan terdekat ibu yang akan melakukan persalinan. Tahun 2012 sebanyak 41 rumah tunggu dan tahun 2013 sebanyak 28 rumah
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
50
Profil Kesehatan Tahun 2013 tunggu, faktor berikutnya adanya kepesertaan jaminan kesehatan untuk memudahkan pembiayaan masyarakat yang akan melakukan persalinan. Gambar : 4.4 Proporsi Kelahiran 1 Januari 2010 sampai saat wawancara menurut tempat bersalin dan Provinsi, Indonesia Tahun 2013
Sumber : Riskesdas Tahun 2013
Gambar diatas menunjukkan 70,4% kelahiran pada periode 1 janiari 2010 saat wawancara terjadi di fasilitas kesehatan di polindes/poskesdes dengan persentase tertinggi di rumah bersalin, klinik, praktek dokter/praktek bidan (38,0%) dan terendah di poskesdes/polindes (3,7%), namun masih terdapat 29,6% yang melahirkan dirumah/lainnya. Provinsi Gorontalo mencapai 68% ibu yang melahirkan pada fasilitas pelayanan kesehatan sedangkan masih ada sekitar 32% yang melahirkan dirumah/lainnya. Dari data tersebut dapat dilihat Provinsi Gorontalo masih memerlukan perhatian terhadap persalinan oleh tenaga kesehatan baik di fasilitas kesehatan atau rumah, karena masyarakat Gorontalo sebagian masih menempati daerah terpencil dengan tingkat pendidikan rendah sehingga pengetahuan dan jangkauan untuk melakukan persalinan masih perlu ditingkatkan lagi. Upaya pemerataan tenaga kesehatan yang berkompeten untuk menolong persalinan dan upaya pemerataan fasilitas kesehatan perlu dilakukan pemerintah guna menekan serendah – rendahnya jumlah kematian ibu yang masih tinggi di Provinsi Gorontalo.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
51
Profil Kesehatan Tahun 2013 3. Peserta KB Baru dan KB Aktif Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut Undang – Undang (UU) No. 52 tahun 2009 pasal 1 (8) dalam Arum dan Sujiatini (2009) tentang perkembangan dan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Jenis – jenis peserta KB yakni peserta KB baru, peserta KB lama dan peserta KB aktif. Sedangkan kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dan sel sperma. Adapun tujuan KB yakni meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera
dengan
mengendalikan
kelahiran
sekaligus
menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk. Target nasional mengenai kesehatan reproduksi yang akan dicapai hingga tahun 2015 yang terangkum dalam indikasi keberhasialn Millenium development Goals (MDGs) adalah cakupan layanan KB pada pasangan usia subur (PUS) 70%. Penurunan prevalensi kehamilan “4 terlalu” mencapai 50%, penurunan kejadian komplikasi KB serta penurunan angka drop out pengguna alat kontrasepsi. Pada kenyataan dilapangan cakupan peserta KB aktif yang tinggi belum menjamin kematian ibu rendah karena tingkat pengetahuan terhadap kontrasepsi jangka panjang sehingga masih perlu konseling kepada petugas kesehatan di tingkat dasar agar petugas kesehatan dapat memberikan sosialisasi atau pengetahuan ke masyarakat tentang kontrasepsi jangka panjang dan pengaruh positifnya terhadap pasangan usia subur. Kematian ibu cenderung dialami oleh pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntik karena ketidaksesuaian penggunaan sehingga banyak menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. Lebih lanjut kahamilan yang tidak diinginkan tersebut dapat memicu terjadinya abortus dan faktor resiko lainnya yang merupakan penyebab utama kematian ibu saat ini, tetapi hal tersebut tidak membuat PUS beralih untuk memilih kontrasepsi jangka panjang dikarenakan faktor kurangnya pengetahuan akan manfaat MKJP, faktor takut dan malu saat pemasangan alat kontrasepsi dan faktor seringnya tidak tersedia alat kontrasepsi jangka panjang yang dipilih oleh masyarakat di layanan kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
52
Profil Kesehatan Tahun 2013 Berikut jenis kontrasepsi yang digunakan dan kondisi kondisi di Provinsi Gorontalo yakni Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang terdiri dari IUD, MOP, MOW dan Implan. Sedangkan jenis kontrasepsi Non MKJP terdiri dari Suntik, Pil dan Obat Vagina. Di Provinsi Gorontalo kondisi tahun 2013 peserta KB aktif sejumlah 117.828 peserta PUS dengan persentase 66,6%. Peserta KB baru dari sumber Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo di tahun 2013 yakni sejumlah 29.154 peserta dengan persentase 72,8%. Jumlah peserta KB aktif tahun 2013 ini lebih rendah dibandingkan dengan jumlah peserta KB tahun 2012 sejumlah 147.345 PUS. Perbandingan peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi yang digunakan oleh PUS selengkapnya dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Gambar : 4.5 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten / Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Gambar diatas menunjukkan proporsi kontrasepsi aktif di Kabupaten / Kota tahun 2013 terbanyak menggunakan kontrasepsi Suntik sebanyak 34,9%, tertinggi berikutnya penggunaan kontrasepsi Pil sebanyak 27,8%, kemudian Implan sebanyak 17,7% dan terendah penggunaan terhadap kontrasepsi Medis Operatif Pria (MOP) sebanyak 0,4%. meningkat, program keluarga
Dewasa ini angka kematian ibu terus
berencana (KB) ini
diselenggarakan oleh
pemerintah dengan tujuan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, yang nantinya diharapkan dapat berkontribusi dalam penyelamatan terhadap ibu dan peningkatan mutu sumber daya manusia.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
53
Profil Kesehatan Tahun 2013 4. Desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) Desa UCI (Universal Child Immunization) adalah desa dengan 80% anak usia <1 tahun di desa tersebut telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap sesuai umur yang terdiri dari HB0 1x, BCG 1x, DPTHB 3x, Polio 4x,Campak 1x. di Provinsi Gorontalo tahun 2013 capaian UCI 80%, perolehan ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 77,9%. Cakupan UCI desa per Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar : 4.6 Cakupan UCI Desa per Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Untuk Tahun 2013 Cakupan Desa UCI di Provinsi Gorontalo adalah 80% dengan cakupan tertinggi Kabupaten Boalemo 95,1 % dan Terendah Kota Gorontalo 68%. Membandingkan kembali cakupan UCI tahun 2012 dan 2013 dalam persentase yakni Kota Gorontalo (80 & 68), Kabupaten Gorontalo (100 & 73,7), Kabupaten Boalemo (90,2 & 95,1), Kabupaten Pohuwato (75,2 & 90,5), Kabupaten Bone Bolango (69,1 & 84,2) dan Kabupaten Gorontalo Utara (59,3 & 70,7). Sedangkan target Nasional UCI Tahun 2013 adalah 90%, sehingga program ini belum mencapai target nasional. Dari data diatas dapat dilihat bahwa capaian UCI yang mengalami peningkatan signifikan yakni Kabupaten Bone Bolango dari capaian 69,1% tahun 2012 meningkat menjadi 84,2% tahun 2013. Sebaliknya yang mengalami penurunan capaian yakni Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo. Hal ini perlu Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
54
Profil Kesehatan Tahun 2013 mendapatkan perhatian dan upaya – upaya penanganan terhadap bayi yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Perlunya penjaringan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas masing – masing Kabupaten / Kota hingga target 90% anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, perlu adanya sarana dan prasarana yang mudah di jangkau dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar sehingga dapat membawa bayi untuk dilakukan imunisasi secara berkala. Tidak tercapaianya UCI Desa dipengaruhi pula banyaknya bayi yang tidak di imunisasi. Berikut analisis Persentase Drop Out Cakupan DPT HB1 - Campak per Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo Tahun 2013. Target Nasional imunisasi BCG adalah >95%, Provinsi Gorontalo Cakupan Imunisasi BCG Tahun 2013 mencapai 100%, tetapi masih terdapat 1 kabupaten yang belum mencapai target yaitu Kabupaten Boalemo cakupannya 82%. Cakupan BCG merupakan indikator keterjangkauan program. Angka Drop Out (DO) DPTHB1-Campak secara Nasional di tetapkan nilainya <5%. Angka ini menunjukkan efektivitas program. Untuk Tahun 2013 angka Drop Out di Provinsi Gorontalo masih di bawah 5%, akan tetapi yang menjadi perhatian adalah angka drop out yang nilainya minus yaitu Kabupaten Pohuwato (-2,77%) dan Kabupaten Gorontalo Utara (-5,45%). 5. Cakupan Imunisasi Campak Target Nasional Imunisasi Campak > 90%, Provinsi Gorontalo cakupan Imunisasi campak Tahun 2013 mencapai 99,9%. Cakupan Imunisasi campak merupakan indikator tingkat perlindungan program, angka yang telang dicapai tahun 2013 terus meningkat dari tahun ketahun dibandingkan tahun 2012 yang mencapai angka 98,8%. Imunisasi campak di Provinsi Gorontalo menunjukkan pencapaian diatas target nasional, namun hal ini belum seiring dengan capaian UCI dimana imunisasi dasar lengkap harus diperoleh seluruh bayi yang ada. Ini berarti anak yang di imunisasi campak masih ada yang terlewatkan imunisasi sebelumnya yakni imunisasi BCG, DPT-HB atau polio,sehingga UCI Desa belum dapat dicapai sesuai target. Imunisasi campak di Provinsi Gorontalo selama kurun waktu tahun 2012 sampai 2013 selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
55
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 4.7 Persentase Imunisasi Campak Provinsi Gorontalo Tahun 2012 - 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2012 – 2013
Data yang bersumber dari Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo menunjukkan
peningkatan
capaian
imunisasi
campak
yang
mengalami
peningkatan dari tahun 2012 (98,8%) menjadi (99,9%) ditahun 2013. Tertinggi imunisasi campak di Kabupaten Gorontalo Utara 121,5%, disusul Kabupaten Pohuwato 114,6%, Kabupaten Gorontalo 98,1% dan Kabupaten Boalemo merupakan Kabupaten dengan capaian imunisasi campak paling rendah sebesar 85,7% B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Akses
dan
mutu
pelayanan
kesehatan
merupakan
kesempatan
untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Saat ini akses dan mutu pelayanan kesehatan diidentifikasi melalui proses perencanaan yang berbasis kesetaraan gender, hal ini dilakukan dalam upaya memenuhi sumber daya dan memberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ada 2 (dua) faktor utama yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan yakni pelayanan kesehatan yang di harapkan (expected services) dan pelayanan yang dirasakan (perceived services). Selain peningkatan sarana pelayanan dan mutu pelayanan kesehatan, akses terhadap pelayanan kesehatan juga dapat melalui program Jaminan Pelayanan Kesehatan secara menyeluruh (Universal Coverage).
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
56
Profil Kesehatan Tahun 2013 Untuk mengembangkan jaminan sosial bagi seluruh rakyat, pemerintah telah mengupayakan melalui Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2011 tentang Sistim Jaminan Sosial Nasional (SJSN) untuk menjamin seluruh rakyat agar mampu memenuhi kebutuhan dasar yang layak, termasuk didalamnya kesehatan. Hal ini diperkuat dengan di syahkannya UU BPJS II pada bulan Oktober 2011. Di Provinsi Gorontalo telah di kembangkan program Jaminan Kesehatan Semesta (JAMKESTA) yang terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebanyak 325.236 penduduk yang telah tercover Jamkesta tahun 2013 sedangkan sebanyak 504.292 penduduk yang telah tercover Jamkesmas. Berikut data kepesertaan Jaminan Kesehatan di Provinsi Gorontalo selengkapnya : Tabel : 4.1 Kondisi Kepesertaan Jaminan Kesehatan di Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Seksi Promkes dan JPKM Dinkes Prov. Gorontalo Tahun 2013
Pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo meliputi pelayanan kesehatan penduduk miskin, pelayanan kesehatan usia lanjut, pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Program pelayanan kesehatan usia lanjut diperoleh capaian sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
57
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 4.8 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila) 60 Tahun ke Atas Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisa dilaksanakan di Puskesmas, Rumah Sakit, panti – panti dan institusi lainnya. (Asfriyanti, SKM,M.Kes, 2003). Pelayanan kesehatan usia lanjut perlu dilakukan sebaik mungkin dalam rangka peningkatan umur harapan hidup karena usia lanjut meripakan sumber daya yang bernilai sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman kehidupan yang dimilikinya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu kehidupan masarakat seluruhnya dan khususnya guna pelestarian sosial budaya dalam keluarganya. Usia lanjut yang produktif juga dapat dimanfaatkan dalam menunjang pembangunan dengan menjalin kerja sama lintas program dan sektoral dalam program pembinaan kesehatan usia lanjut, sehingga pembinaan dan pelayanan kesehatan usia lanjut yang dilakukan sebaik mungkin dapat membantu program pemerintah yakni upaya terciptanya keluarga yang sehat dan sejahtera. Tahun 2012 persentase pelayanan terhadap usia lanjut mencapai 43,51% yang terdiri dari laki – laki sebanyak 46,16% dan perempuan sebanyak 45,46%. Cakupan ini meningkat di tahun 2013 yakni sebesar 59,37% dengan persentase usila laki – laki sebanyak 56,93% dan pelayanan terhadap usila perempuan sebanyak 61,48%. Pelayanan kesehatan usia lanjut sudah terprogram dan dilaksanakan baik di tingkat posyandu, pustu, poskesdes maupun puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar di daerah, namun permasalahan rendahnya cakupan yang timbul karena proses pencatatan dan pelaporan yang tidak dilaksanakan. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
58
Profil Kesehatan Tahun 2013 Tabel : 4.2 Jumlah Pasien Gangguan Jiwa Berat Di Provinsi Gorontalo Tahun 2013 KAB/KOTA JUMLAH PASIEN PENDERITA JIWA PASUNG Kota Gorontalo 107 6
NO 1.
PENDERITA BEBAS PASUNG 4
2.
Kabupaten Gorontalo
187
21
16
3.
Kabupaten Boalemo
32
3
1
4.
Kabupaten Pohuwato Kabupaten Bone Bolango Kabupaten Gorontalo Utara TOTAL
23
7
2
101
11
9
43
11
10
493 Orang
59 Orang
42 Orang
5. 6.
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Tahun 2013
Tabel di atas menunjukkan jumlah pasien gangguan jiwa berat di Provinsi Gorontalo yakni dari 493 orang jumlah pasien jiwa terdapat 59 orang penderita yang di pasung. Sejalan dengan adanya program pengembangan Pelayanan Kesehatan Jiwa dimana penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan secara berkala dan adanya peningkatan peran serta keluarga dan stakeholder terkait sehingga penderita yang dipasung menurun dari 59 orang hingga 42 orang. Di Provinsi Gorontalo terdapat pula program kesehatan tradisional, alternative, komplementer dan kesehatan kerja yang merupakan rangkaiana kegiatan penunjang untuk pencapaian program MDG’s dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak serta pencegahan penyakit. Berikut bentuk pembinaan pelayanan kesehatan tradisional, alternative dan komlementer Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
59
Profil Kesehatan Tahun 2013 Tabel : 4.3 Pengobatan Tradisional Menurut Jenisnya Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Seksi Kestrad Alkom dan Kesker Dinkes Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Berdasarkan data diatas bahwa jumlah pengobatan tradisional di Provinsi Gorontalo sebanyak 3320 pengobatan dan yang paling banyak adalah Batra Pijat Urut. Dari keseluruhan pengobatan tradisional baru satu orang pengobat yang memiliki Surat Terdaftar Pengobatan Tradisional (STPT) yaitu batra yang ada di Kabupaten Bone Bolango. Disamping itu upaya peningkatan kapasitas petugas pengelola kestrad terus dilaksanakan melalui pelatihan-pelatihan baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan RI maupun Dinas Kesehatan Provinsi dan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 6 orang petugas yang dilatih keterampilan akupuntur. C. Perilaku Hidup Masyarakat 1. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang ditempuh untuk menghasilkan kemandirian dibidang kesehatan baik pada masyarakat
maupun
individun
dan
keluarga.
Pengertian
PHBS
sendiri
adalahsekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Tujuan PHBS yakni untuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat dengan melaksanakan 10 indikator PHBS dalam rumah tangga yakni : 1) Persalinan oleh tenaga kesehatan, 2) Member
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
60
Profil Kesehatan Tahun 2013 bayi ASI eksklusif, 3) Menimbang balita setiap bulan, 4) Menggunakan air bersih, 5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) Menggunakan jamban sehat, 7) Membrantas jentik dirumah sekali seminggu, 8) Makan sayur dan buah setiap hari, 9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari dan 10) Tidak merokok dalam rumah. Terdapat 20 dari 33 Provinsi yang memiliki PHBS yang baik dibawah proporsi nasional. Proporsi nasional yakni 32,3%. Gambar : 4.9 Proporsi Rumah Tangga Yang Memenuhi Kriterian PHBS Baik Indonesia Tahun 2013
Sumber : Riskesdas Tahun 2013
Persentase rumah tangga berPHBS Kab/Kota
tahun 2013 mencapai
59,3%, capaian ini menurun dibandingkan dari cakupan tahun 2012 yakni 64,5%. Capaian PHBS Kabupaten / Kota tertinggi terjadi di Kota Gorontalo tahun 2012 89,7% dan tahun 2013 82,6%. Tertinggi selanjutnya diKabupaten Bone Bolango dengan persentase PHBS 53,0% dan 61,1%. Kabupaten terendah yang melaksanakan PHBS yakni Kabupaten Gorontalo Utara dengan capaian 2012 11,6 dan 2013 meningkat 23,4%. Penurunan capaian pelaksanaan PHBS ini dikarenakan terjadi pergantian petugas kesehatan yang menangani program PHBS sehingga survey yang dilakukan di tahun 2013 tidak mencakup seluruh rumah tangga. Sebagai perbandingan Proporsi rumah tangga yang memenuhi kriteria PHBS baik Provinsi Gorontalo menurut Riskesdas tahun 2013 mencapai 35%. Terdapat 20 dari 33 Provinsi yang memiliki PHBS yang baik dibawah proporsi nasional. Proporsi nasional yakni 32,3%.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
61
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 4.10 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kabupaten / Kota se Provinsi Tahun 2012 – 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
2. Persentase Posyandu Aktif Jumlah posyandu di Provinsi Gorontalo tahun 2013 yakni 1.298 sedangkan jumlah yang aktif adalah 437 (33,67%). Angka ini cenderung menurun dari jumlah di tahun 2012 yakni 1.316 unit dengan jumlah yang aktif sebanyak 711 unit (54,3%). Capaian ini tertinggi dilaporkan oleh Kota Gorontalo (98,47%), terendah dilaporkan Kabupaten pohuwato yakni (10,53%). Penurunan capaian posyandu aktif dipengaruhi adanya kemauan dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan
–
kegiatan
yang
berbasis
masyarakat
guna
mengupayakan angka kesehatan ibu dan anak dan menurunkan angka kematian ibu dan anak. Berikut posyandu menurut strata dapat di gambarkan sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
62
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 4.11 Proporsi Posyandu Menurut Strata Provinsi Gorontalo Tahun 2013 1.46% 5.86% 32.2%
Pratama Madya 60.48%
Purnama Mandiri
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
Gambar di atas menunjukkan proporsi strata posyandu, persentase tertinggi ada pada strata Madya sebanyak 60,48%, terbanyak berikutnya ada pada strata Purnama (32,2%) sedangkan pada strata pratama sebanyak 5,86%. Terendah yang berarti terdapat pelayanan lengkap yakni strata Mandiri sebanyak 1,46%. Posyandu ini dapat menjadi wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) lain yang aktif yakni Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Saat ini kegiatan Posyandu sebagai upaya kesehatan sebagian besar di arahkan ke Poskesdes, di provinsi Gorontalo jumlah Poskesdes di 6 (enam) Kabupaten / Kota mencapai 279 unit. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yakni 233 unit Poskesdes D. Keadaan Lingkungan Pemeliharaan lingkungan hidup adalah salah satu tujuan dari tercapaian target MDGs goal 7 yakni Memastikan kelestarian lingkungan hidup. Target percepatan pembangunan kesehatan tahun 2015 di harapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang sehat. Penyehatan lingkungan dapat dilihat dari indikator Rumah Sehat, persentase Keluarga yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak, Tempat – tempat umum (TTU) dan Tempa pengolahan Makanan (TPM) yang layak.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
63
Profil Kesehatan Tahun 2013 1. Rumah Sehat Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Adapun syarat kesehatan dari sebuah rumah tinggal yakni memenuhi syarat fisik dasar yakni temperature, penerangan, ventilasi dan kebisingan. Memenuhi syarat kejiwaan dasar penghuninya dan memenuhi syarat melindungi penghuni dari penularan penyakit (air bersih, pembuangan sampah, terhindar
dari pencemaran lingkungan, tidak jadi sarang vector) serta
kemungkinan bahaya dan kecelakaan (kokoh, tegak tidak curam, bahaya kebakaran, listrik, keracunan dan kecelakaan lalu lintas). Saat ini jumlah rumah yang layak sesuai syarat kesehatan sejumlah 132.156 unit rumah sebesar 56,7%. Berikut persentase rumah sehat per Kabupaten / Kota selang tahun 2012 dan 2013. Gambar : 4.12 Persentase Rumah Sehat Kabupaten / Provinsi Gorontal Tahun 2012 – 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013 dan Program PL Dinkes Prov. Gorontalo
Gambar diatas menunjukkan persentase Rumah Sehat Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo tahun 2013 mencapai 56,7%, kondisi ini meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan capaian rumah sehat 53,2%. Jumlah rumah sehat terbanyak berada di Kota Gorontalo dengan capaian75,7%, kemudian di Kabupaten Gorontalo dengan persentase 62%. Terendah capaian rumah sehat di Provinsi Gorontalo terdapat di Kabupaten Boalemo yang hanya 41,5%. Capaian ini diharapkan meningkat setiap tahunnya seiring peningkatan taraf hidup Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
64
Profil Kesehatan Tahun 2013 masyarakat dan perkembangan ekonomi masyarakat Provinsi Gorontalo yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. 2. Penduduk yang memiliki Akses Air Minum yang Layak Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pekerjaan Umum 2013, akses air minum di Indonesia saat ini baru melayani 58,05% sedangkan sanitasi layak mencapai 57,35%. Padahal dalam rangka MDGs 2015, target Indonesia harus memenuhi pelayanan air minum 68,87% dan sanitasi yang layak 62,41%. (Hutajulu, 2013). Hasil Riskesdas Gambar : 4.13 Proporsi Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Terhadap Sumber Air Minum Improved Menurut Provinsi Tahun 2007, 2010 dan 2013
Sumber : Riskesdas Tahun 2013
Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, 2010 dan 2013 kecenderungan proporsi Rumah Tangga yang memiliki akses sumber air minum nasional mengalami peningkatan yakni tahun 2007 : 62,0%, tahun 2010 : 62,9%, tahun 2013 : 66,8% seperti yang terlihat pada gambar berikut. Persentase akses air minum yang memenuhi syarat kesehatan Nasional Tahun 2013 ditarget sebesar 63,5%. Provinsi Gorontalo Tahun 2013 Jumlah penduduk yang mempunyai akses air minum sebesar 58%.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
65
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 4.14 Persentase Akses Air Minum Memenuhi Syarat Kabupaten / Kota se Provinsi Gorotalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
`
Persentase akses air minum yang memenuhi syarat kesehatan secara Nasional pada Tahun 2013 ditarget sebesar 63,5%. Provinsi Gorontalo Tahun 2013 Jumlah penduduk dengan akses air minum sebesar 58% dan penduduk yang belum mendapatkan akses air minum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 42%.Tertinggi akses air minum adalah di Kota Gorontalo (78%) dan di Kabupaten Boalemo (15%). Jenis sarana air minum memenuhi syarat yang paling banyak digunakan adalah jenis sumur gali terlindungi sebesar
33,5%
kemudian perpipaan sebesar 15,4%. 3. Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak Akses terhadap sanitasi dasar yang layak di Provinsi Gorontalo haarus perlu diupayakan. Hal ini dikarenakan adanya penurunan jumlah rumah tangga yang mengakses sanitasi dasar yang layak. Target Nasional 2013 Akses Sanitasi yang Layak adalah 72%. Untuk Provinsi Gorontalo Tahun 2013 cakupannya mencapai 53%. Untuk Cakupan akses sanitasi yang mencapai target Nasional adalah Kota Gorontalo (77%) Kabupaten lainnya belum mencapai target dan yang terendah adalah Kabupaten Gorontalo Utara (29%). Provinsi Gorontalo selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
66
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 4.15 Persentase Sanitasi Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2013
`
Berdasarkan Grafik diatas bahwa sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan masih rendah dan belum mencapai target (72%). Sanitasi dasar yang memenuhi syarat dan paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah jenis leher angsa (43%) dan sebanyak (9,2%) menggunakan sarana jenis komunal atau sarana yang digunakan secara bersama termasuk MCK. Untuk jenis sarana plengsengan dan cemplung dimasukkan pada kategori tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga jumlah penduduk yang menggunakan sarana tersebut dimasukkan pada kelompok yang tidak mendapatkan akses sanitasi yang layak yaitu sebesar (47,8%). Begitu pila halnya dengan program Desa yang melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yakni Desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat / Natural Leader dan telah mempunyai rencana tindak lanjut untuk menuju Sanitasi Total. Untuk Tahun 2013 Persentase Desa yang melaksanakan STBM di Provinsi Gorontalo sebesar 35,8%. Tertinggi persentasenya adalah di Kota Gorontalo (100%), kemudian disusul kabupaten Boalemo (75,6%), Kabupaten Pohuwato (63,*%), Kabupaten Gorontalo (32,7), Kabupaten Gorontalo Utara (5,7%) dan paling rendah di Kabupaten Bone Bolango sebesar 4,5%.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
67
Profil Kesehatan Tahun 2013
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan 1. Puskesmas Puskesmas di Provinsi Gorontalo di tahun 2013 ini berjumlah 92 puskesmas, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012 yakni 88 puskesmas. Jumlah puskesmas ini telah memenuhi target untuk melayani jumlah penduduk yang yang ada di Provinsi gorontalo. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan rasio jumlah puskesmas dibandingkan dengan jumlah penduduk per 100.000 yakni 8. Hal ini berarti 1 puskesmas di Provinsi Gorontalo melayani sebanyak rata – rata jumlah penduduk 130.535 jiwa, sedangkan target nasional yang harus dicapai yakni 1 puskesmas melayani 30.000 penduduk. Semakin tinggi dan merata jumlah puskesmas maka semakin terpenuhi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Dari 92 puskesmas di Provinsi Gorontalo terbagi atas 22 puskesmas rawat inap dan 70 puskesmas non rawat inap. Puskesmas tersebut di dukung dengan 227 puskesmas pembantu (PUSTU) yang rata – rata 1 puskesmas didukung 2 pustu di Kabupaten / Kota. Hal ini berarti 1 pustu rata – rata siap melayani 4.948 penduduk dengan rasio 20 per 100.000 penduduk. Jumlah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) tahun 2013 yakni 279 unit dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sejumlah 1.298 yang terdiri dari Posyandu pratama 76 (5,86%), madya 785 (60,48%), purnama 418 (32,20%) dan posyandu mandiri 19 (1,46%).
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
68
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 5.1 Jumlah Puskesmas menurut Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2013 Kabupaten/Kota
Kota Gorontalo
Kabupaten Gorontalo
Kabupaten Boalemo
Kabupaten Pohuwato
Kabupaten Bone Bolango
Kabupaten Gorontalo Utara
9 Puskesmas
21 Puskesmas
11 Puskesmas
16 Puskesmas
20 Puskesmas
15 Puskesmas
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2013
Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang maksimal guna menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita serta indikator lainnya dibidang kesehatan dikembangkan pusat pelayanan kesehatan dasar dengan kriteria pengembangan antara lain menjadi puskesmas dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Puskesmas poned adalah puskesmas yang memiliki fasilitas dan kemampuan memberikan pelayanan untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal selama 24 jam. Puskesmas dalam criteria Poned harus memiliki standar yang meliputi standar administrasi dan manajemen, fasilitas bangunan atau ruangan, peralatan atau obat – obatan, tenaga kesehatan dan fasilitas penunjang lainnya. Puskesmas Poned juga harus mampu memberikan pelayanan yang meliputi penanganan pre eklampsi, eklampsi, perdarahan, sepsis, sepsis neonatorum, asfiksia, kejang, ikterus, hipoglikemia, hipotemi, tetanus neonatorum, trauma lahir, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan kongenital. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
69
Profil Kesehatan Tahun 2013 Saat ini di Provinsi Gorontalo dari 92 puskesmas terdapat 22 puskesmas poned. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012 yakni 20 puskesmas poned, Peningkatan puskesmas poned terjadi di Kabupaten Bone Bolango menjadi 6 puskesmas telah mampu poned. Jumlah puskesmas poned yang meningkat diharapkan mampu menekan angka kematian ibu yang dibuktikan dengan penurunan jumlah ibu mati di Kabupaten Bone Bolango yang semula 10 ibu mati menjadi 9 di tahun 2013. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan puskesmas poned
yakni
di
Kabupaten Bone Bolango puskesmas
yang
melaksanakan poned tetapi belum didukung oleh tim poned yang lengkap, berikutnya puskesmas poned di Kabupaten Gorontalo memiliki perlengkapan bidan kit yang baik akan tetapi tidak lengkap (seperti incubator dan suction pump tidak ada), untuk Kabupaten Gorontalo Utara terdapat 3 (tiga) puskesmas rawat inap tetapi belum menyelenggarakan poned, hal ini disebabkan keterbatasan sumberdaya manusia dan sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan poned. Kriteria pengembangan puskesmas menjadi puskesmas poned yaitu puskesmas sudah berfungsi baik, puskesmas sudah berfungsi menolong persalinan, diutamakan puskesmas perawatan, melayani 50.000 - 100.000 penduduk (kecuali puskesmas di kepulauan) dapat dijangkau dengan waktu tempuh paling lama 2 jam dengan transportasi umum setempat, tenaga sekurang – kurangnya 1 orang dokter, 1 orang bidan dan 1 orang perawat yang tinggal disekitar dari segi pendistribusian puskesmas poned minimal 4 puskesmas untuk
setiap
Kabupaten
/
Kota.
Sedangkan
penentuan
pengembangan
puskesmas poned tersebut harus didahului dengan pemetaan sesuai dengan kebutuhan dan puskesmas poned yang berada di perbatasan dengan Kabupaten / Kota tetangga perlu malakukan koordinasi dengan Rumah Sakit di kedua Kabupaten / Kota. Berikut tabel pengembangan puskesmas poned di Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo. Dari data jumlah Puskesmas mampu Poned di Provinsi Gorontalo masih terdapat 4 Puskesmas Rawat Inap yang belum mampu Poned yakni di Kabupaten Gorontalo Utara yang terdiri dari Puskesmas Anggrek, Puskesmas Sumalata dan Puskesmas Tolinggula. Di Kabupaten Pohuwato yakni Puskesmas Pancakarsa. Hal ini disebabkan kurangnya Sumber daya manusia (SDM)
terutama dokter
Pegawai negeri Sipil (PNS) dan faktor lain yakni tidak adanya peralatan
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
70
Profil Kesehatan Tahun 2013 penunjang Poned di Puskesmas tersebut. Pengembangan puskesmas poned di Kabupaten / Kota se Provinsi Gorontalo dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel : 5.1 Jumlah Puskesmas mampu PONED Kabupaten / Kota se Provinsi gorontalo Tahun 2013 KRITERIA PUSKESMAS
JUMLAH KABUPATEN/KOT NO
PUSKESMAS
NAMA PUSKESMAS
A
SANGAT BIASA
TERPENCIL
PONED 1
2
3
4
Kota Gorontalo
Kab. Gorontalo
Kab. Boalemo
Kab. Pohuwato
1
5
3
5
TERPENCIL Limba B
1
Mongolato
1
Tibawa
1
Sidomulyo
1
Tilote
1
Batudaa
1
Bongo II
1
Paguyaman
1
Mananggu
1
Paguat
1
Marisa
1
Motolohu
1
Lemito
1
Popayato
5
Kab. Bone Bolango
1
Suwawa
1
Tapa
1
Bonepantai
1
Kabila Bone
1
6 Dumbaya Bulan Botupingge
Kab. Gorontalo 6
1 1
Atinggola
1
2 Utara Jumlah
Kwandang 22
1 5
17
Sumber : Seksi Yankes Dikes Prov. Gorontalo Tahun 2013
2. Rumah Sakit Di Provinsi Gorontalo tahun 2013 terdapat 12 unit rumah sakit yang terdiri dari 9 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 3 Rumah Sakit Swasta (2 RS Umum dan 1 RS Ibu dan Anak). 5 (lima) RSUD merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yakni BLUD RS Prof. DR. Aloe Saboe Kota Gorontalo dan BLUD RS MM. Dunda Limboto, BLUD RS Tani dan Nelayan Boalemo, BLUD RS Pohuwato dan BLUD RS Toto Kabila. 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yakni RSUD Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo, RSUD Otanaha Kota Gorontalo dan RSUD Tombulilato di Kabupaten Bone Bolango, terdapat 2 RS umum swasta Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
71
Profil Kesehatan Tahun 2013 yakni RS Bunda Kota Gorontalo dan RS Islam Kota Gorontalo. RS khusus dengan pengelolaan swasta terdiri dari 1 RS yakni RS bersalin Siti Hadijah Kota Gorontalo, sedangkan 1 RS Kementerian kesehatan yakni RS Bergerak Kabupaten Gorontalo Utara. Jumlah sarana ini masih sama dengan tahun 2012 hanya fungsi dari pelayanan 1 unit RS swasta yang pada tahun 2012 merupakan RS bersalin telah beralih menjadi RS Umum. Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan Rumah Sakit antara lain dengan melihat perkembangan sarana rumah sakit dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk. Rasio tempat tidur (TT) rumah sakit umum milik pemerintah terhadap 750 penduduk berdasarkan target RPJMD di Provinsi Gorontalo tahun 2013 yakni jumlah tempat tidur 1.015 TT dengan jumlah penduduk Provinsi gorontalo 1.123.350 jiwa sehingga diperoleh rasio 0,68 per 750 penduduk. Hal ini berarti 1 (satu) tempat tidur RS di Provinsi Gorontalo belum dapat melayani sebanyak 750 penduduk, capaian rasio TT RS menurut perhitungan harus mencapai 1. Makin tinggi rasio TT rumah sakit terhadap penduduk maka semakin tinggi kemampuan penyediaan fasilitas perawatan bagi masyarakat yang membutuhkan. Capaian ini akan terus meningkat dikarenakan saat ini terdapat Rumah Sakit Provinsi sebagai fasilitas rawat inap bagi masyarakat Gorntalo. Tabel : 5.2 Cakupan Pelayanan Rumah Sakit Provinsi Gorontalo Tahun 2013 RUMAH SAKIT
TT
BOR (%)
Aloe Saboe MM. Dunda Toto Kabila RSTN Tombulilato Pohuwato Otanaha Hasri Ainun Habibie RS Bergerak
350 235 100 78 64 94 35 50 9
78,8 69,9 69,8 51,9 6,8 54,7 28,0 0,1 22,3
1.015
Jumlah / Ratarata Target Nasional
BTO
LOS (hari)
TOI (hari)
58 70 59 48 21 53 36 0 37
5 3 5 4 1 4 3 2 0
1 1 2 4 17 3 7 7
60,9
53
4
3
60-85%
-
6-9 hari
1-3 hari
(kali)
Sumber : RS Kabupaten/Kota Prov. Gorontalo Tahun 2013
Tabel diatas menunjukkan indikator kinerja pelayanan Rumah Sakit di Provinsi Gorontalo dimana jumlah TT terbanyak dimiliki oleh RS Aloe Saboe Kota Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
72
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gorontalo dengan jumlah 350 TT sedangkan yang terendah berada di Rumah Sakit Bergerak Kabupaten Gorontalo Utara sejumlah 9 TT. Keberadaan RS bergerak di Kabupaten Gorontalo Utara memberikan kontribusi yang sangat membantu masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan terutama yang membutuhkan pelayanan rujukan dan rawat inap. Mengingat kondisi geografis di daerah tersebut yang jarak antara fasilitas pelayanan kesehatan cukup jauh, maka keberadaan satu – satunya RS di Kabupaten Gorontalo Utara itu sangat dibutuhkan meskipun masih dalam skala terbatas. Rumah sakit ke depan akan dikembangkan menjadi RSUD Kabupaten Gorontalo Utara. Sedangkan untuk persentase pemakaian TT tertinggi yakni di RS Aloe Saboe dengan persentase 78,8%, jumlah ini seiring dengan jumlah TT yang tersedia. Hal ini juga tentunya seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan rawat inap sehingga dapat memberikan tingkat efektifitas dan efisiensi pemakaian tempat tidur bagi masyarakat. Untuk melihat cakupan pelayanan Rumah Sakit Provinsi Hasri Ainun Habibie belum menunjukkan banyak aktifitas rawat inap dikarenakan Rumah sakit ini baru beroperasi pada bulan Oktober tahun 2013, sehingga pemakaian tempat tidur maupun pasien yang dirawat masih jauh dari target nasional. 3. Tenaga Kesehatan Peraturan Pemerintah (PP) tentang tenaga kesehatan yakni PP nomor 32 tahun 1996 yang menyatakan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Yang termasuk dengan
tenaga
kesehatan
diantaranya
adalah
tenaga
dokter,
tenaga
keperawatan yang meliputi perawat dan bidan. Adapun jenis Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan menurut peraturan pemerintah ini di kategorikan menjadi 9 (sembilan) yakni 1) Medis, 2) Keperawatan, 3) Kefarmasian, 4) Kesehatan Masyarakat, 5)Gizi, 6) Keterapian Fisik, 7) Keteknisan Medis, 8) Tenaga Kesehatan Lainnya, 9) Non Tenaga Kesehatan (Penunjang). Yang dimaksud dengan Non tenaga kesehatan yakni tenaga kesehatan tetapi tidak melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan. Kebutuhan tenaga kesehatan dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan serta kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang dikarenakan banyaknya kasus mortalitas dan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
73
Profil Kesehatan Tahun 2013 morbiditas yang terjadi di Provinsi Gorontalo. Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk dapat dilihat pada gambar berikut : Tabel : 5.3 Rasio Tenaga Kesehatan Per 100.000 Penduduk Provinsi Gorontalo Tahun 2009 - 2013 INDIKATOR
2009
2010
2011
2012
2013
Rasio Dokter Rasio Bidan Rasio Perawat Rasio Apoteker Rasio Sarjana Kesmasy
20 60
25 40
30 50
34 50
22 48
TARGET NASIONAL 40 100
85
181
108
109
105
158
4
8
4
-
4
9
19
40
42
35
22
35
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/Kota & RS Prov. Gorontalo Tahun 2009 - 2013
Dari tabel diatas dapat dilihat keadaan tenaga kesehatan di Provinsi Gorontalo selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2009 sampai dengan 2013. Jumlah dan rasio tenaga kesehatan tahun 2013 menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dimana rasio dokter tahun 2012 34 per 100.000 penduduk menurun menjadi 22 per 100.000 penduduk di tahun 2013. Hal ini menunjukkan perlu adanya peningkatan SDM sesuai standar nasional untuk kebutuhan dokter yang harus dipenuhi yakni 40 per 100.000 penduduk. Di tingkat Kabupaten / Kota sebaran dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan baik ditingkat dasar maupun rujukan rata – rata secara kuantitas meningkat tetapi hal ini masih mengalami kekurangan dikarenakan rasio yang sesuai target yang telah ditentukan belum tercapai, begitu juga dengan jumlah bidan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Gambaran tenaga kesehatan tahun 2013 dapat dilihat sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
74
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 5.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Tenaga Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab/Kota & RS Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Jumlah tenaga kesehatan dalam Profil Kesehatan tahun 2013 ini tidak memasukkan data – data tahun sebelumnya dikarenakan indikator pada petunjuk teknis profil 2013 berbeda dengan juknis sebelumnya, jenis tenaga kesehatan di tahun ini lebih lengkap sesuai dengan PP nomor 32 tahun 1996 yakni 9 (sembilan) jenis tenaga. Sehingga diharapkan guna merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan di daerah agar benar – benar sesuai kebutuhan dan tepat sasaran. Saat ini jumlah seluruh tenaga kesehatan baik di Kabupaten / Kota maupun Provinsi berjumlah 3.293 tenaga dengan jenis dan fungsi masing – masing seperti yang terlihat pada gambar di atas. Lebih lengkap dan jelasnya sebaran tenaga baik di Puskesmas, Rumah Sakit maupun Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dan Provinsi dapat di lihat pada lampiran dari profil kesehatan ini. Secara umum tenaga di Provinsi Gorontalo masih berada dibawah target standar yang layak dipenuhi satu daerah untuk melayani kebutuhan akan kesehatan masyarakatnya. Namun demikian pemerintah sudah berupaya memenuhi kebutuhan tenaga ini hingga di daerah terpencil dan kepulauan dengan melaksanakan program peningkatan kapasitas SDM kesehatan melalui pengadaan dokter dan bidan PTT yang akan di distribusikan ke daerah terpencil dan sangat terpencil di seluruh Kabupaten/Kota. Tetapi permasalahan distribusi pegawai maupun PTT saat ini masih kurang efektif, sedangkan kebutuhan akan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
75
Profil Kesehatan Tahun 2013 tenaga terutama dokter dan dokter spesialis di Kabupaten / Kota belum terpenuhi sehingga masih membutuhkan upaya sampai pada pemberlakuan reward dan punishment dari pemerintah untuk menempatkan tenaga kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan. 4. Pembiayaan Kesehatan Tabel : 5.4 Anggaran APBD Kabupaten/Kota se Provinsi Gorontalo Tahun 2009 – 2013 Kab / kota
2009
2010
2011
2012
Kota gorontalo
21.599.747.250
27.351.668.206
17.758.936.289
20.026.516.071
32.857.364.683
Kab. Gorontalo
28.040.577.693
42.479.843.500
34.374.472.000
37.420.760.555
41.330.424.230
Kab. Boalemo
25.275.989.252
23.186.067.011
35.098.285.442
96.842.231.311
18.240.664.782
14.949.763.416
15.163.680.652
24.596.907.468
30.776.740.368
37.427.315.211
19.503.018.719
8.117.579.000
15.903.209.553
22.282.114.994
26.334.918.522
6.529.485.250
14.309.819.019
32.246.933.012
26.700.274.214
33.676.623.524
115.898.581.580
130.608.657.388
162.387.472.862
245.233.629.254
189.867.310.952
Kab. Pohuwato Kab. Bone bolango Kab. Gorut JUMLAH
2013
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013
Tabel di atas menunjukkan jumlah anggaran APBD Kabupaten / Kota dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dimana pada tahun 2009 APBD kabupaten / Kota mencapai Rp. 115.898.581.580,- meningkat hingga tahun 2013 mencapai 189.867.310.952,- Kabupaten dengan alokasi APBD kesehatan tertinggi di tahun 2013 yakni Kabupaten Gorontalo yang mengalokasikan Rp. 41.330.424.230,- anggaran di Kabupaten ini tertinggi dikarenakan wilayah yang paling luas dengan jumlah penduduk yang paling tinggi dibandingkan dengan Kabupaten lain sehingga kebutuhan akan biaya kesehatan sesuai dengan keadaan masyarakat dilapangan. Sedangkan APBD terendah yakni dialokasikan Kabupaten Boalemo Rp. 18.240.664.782,- anggaran di daerah ini paling tinggi di tahun
sebelumnya
yakni
2012
mencapai
Rp.
96.842.231.311,-
yang
dipergunakan mencapai program – program prioritas di bidang kesehatan sehingga capaian target dapat terlaksana.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
76
Profil Kesehatan Tahun 2013 Gambar : 5.3 Anggaran APBD Provinsi Gorontalo Tahun 2009 – 2013
Sumber : Sub Bagian Keuangan Dinkes Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Tabel : 5.5 REALISASI ANGGARAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) PROVINSI GORONTALO T. A. 2013
NO
KAB./KOTA
PAGU
JUMLAH
SISA DANA
%
1
Kota Gorontalo
998,000,000
988,911,000
9,089,000
99.09
2
Kab. Gorontalo
2,319,800,000
2,318,145,100
1,654,900
99.93
3
Kab. Boalemo
1,228,140,000
1,228,140,000
-
100.00
4
Kab. Pohuwato
1,881,540,000
1,879,296,500
2,243,500
99.88
5
Kab. Bone Bolango
2,210,720,000
2,203,784,000
6,936,000
99.69
6
Kab. Gorontalo Utara
1,672,440,000
1,671,669,000
771,000
99.95
7
Manajemen BOK Prov. Gorontalo
534,640,000
512,508,300
22,131,700
Jumlah
10,845,280,000
10,802,453,900
42,826,100
95.86 99.61
Sumber : Seksi Kestrad dan Komplemente, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
77
Profil Kesehatan Tahun 2013
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data yang diuraikan pada bab diatas yang tersaji dalam Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2013, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : A.
Kesimpulan 1.
Berdasarkan letak geografis dan topografisnya Provinsi Gorontalo tergolong sangat stategis, selain karena berada dibentang garis pantai teluk tomini juga Provinsi Gorontalo berada dijalur lalu linatas penghubung satu provinsi dengan provinsi lainnya.
2.
Situasi derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Gorontalo tahun 2013 dapat dilihat dari capaian Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi, masing – masing 251,7/100.000 Kelahiran hidup dan 13,3/1000 Kelahiran hidup, dimana Umur harapan Hidup saat ini rata – rata 67,88. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain adalah kebijakan pemerintah, yang mana dari tahun ke tahun cenderung masih mengarah pada upaya-upaya kuratif (pengobatan). Selain itu, adanya Jaminan pelayanan kesehatan masyarakat menyeluruh (total coverage) lebih dipahami oleh masyarakat untuk dimanfaatkan sebagai sarana yang memudahkan melakukan pengobatan jika sakit dan masih kurang dipahami sebagai dukungan untuk memperbaiki kualitas hidup dengan upaya preventif (Pencegahan).
3.
Jumlah kematian neonatal Provinsi Gorontalo sepanjang tahun 2013 masih mengecewakan, sebanyak 202 bayi meninggal sebelum mencapai usia satu bulan. Alasannya cukup kontradiktif, meningkatnya persentase kunjungan neonatal tidak diimbangi oleh persentase penanganan komplikasi neonatal. Padahal secara teoritis, jika kunjungan tinggi maka semakin cepat deteksi dini tanda – tanda bahaya pada neonatal ditemukan sehingga semakin cepat penanganan yang diberikan terhadap komplikasi neonatal.
4.
Cukup menggembirakan memang, ketika melihat ketersediaan Data profil yang sudah terpilan menurut jenis kelamin terus meningkat dari tahun 2011, hal ini tentu memberikan kontribusi yang baik untuk perencanaan yang saat ini mengarah pada berbasis gender disetiap program / kegiatan kesehatan guna mendukung pencapaian MDGs bidang kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
78
Profil Kesehatan Tahun 2013 5.
Kunjungan ibu hamil di pelayanan kesehatan di tahun 2013 ini tidak mengalami perubahan yang signifikan dibanding tahun 2012 dimana persentase K1 tahun 2013 mencapai 100,8% dan berada diatas target nasional. Namun hal ini tidak diimbang oleh cakupan K4 tahun 2013 yang hanya mencapai 88,3%, walau pun angka ini telah mencapai target nasional. Memang, kesenjangan persentase K1 dengan K4 tidak terlalu jauh, dan hal ini menunjukkan bahwa partisipasi ibu hamil dalam memeriksakan diri ke petugas kesehatan sudah cukup baik namun juga harus mengutamakan kualitas pelayanan kesehatan.
6.
Penyakit infeksi terutama HIV/AIDS, TB, Malaria dan DBD masih menjadi permasalahan resius. Ditambah lagi meningkatnya faktor risiko dan kematian yang ditimbulkan oleh penyakit degenerative karena perubahan pola hidup masyarakat
yang berisiko tinggi semakin memberikan kontribusi terhadap
penyakit yang bersifat kronis, sudah pasti juga meningkatkan beban pengendalian (pelayanan dan pembiayaan). Double Burden istilah dalam transisi epidemiologi pun mewarnai isu-isu kesehatan. Belum lagi masih adanya neglected diseases ( kusta, Diare, Ispa, Hepatitis, Filariasis/kecacingan), serta masalah sporadic (MERS, Flu Burung, SARS) yang kian mengancam status kesehatan masyarakat. Hal ini dikarenakan upaya preventif (imunisasi, perlindungan kelompok berisiko, dll) yang belum maksimal. 7.
Puskesmas di Provinsi Gorontalo di tahun 2013 ini berjumlah 92 puskesmas, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012 yakni 88 puskesmas. Jumlah puskesmas ini telah memenuhi target untuk melayani jumlah penduduk yang yang ada di Provinsi gorontalo. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan rasio jumlah puskesmas dibandingkan dengan jumlah penduduk per 100.000 yakni 8. Hal ini berarti 1 puskesmas di Provinsi Gorontalo melayani sebanyak rata – rata jumlah penduduk 130.535 jiwa, sedangkan target nasional yang harus dicapai yakni 1 puskesmas melayani 30.000 penduduk. Semakin tinggi dan merata jumlah puskesmas maka semakin terpenuhi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Namun saat ini Puskesmas PONED sebagai rujukan pertama kasus kegawat daruratan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh puskesmas lain disekitarnya.
8.
Bertambahnya Kabupaten
/
anggaran Kota
kesehatan
mengalami
terutama peningkatan
dari
kemampuan
cukup
signifikan
APBD dari
RP.162.387.472.862,- tahun 2011 meningkat menjadi Rp. 245.233.629.254,hal ini sangat penting untuk mendukung pelaksanaan program – program Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
79
Profil Kesehatan Tahun 2013 kesehatan masyarakat yang berarti meningkatkan efektifitas menuju capaian sesuai target yang telah ditentukan. B.
Saran 1.
Melaksanakan rapat koordinasi dan sinkronisasi data secara berkala
2.
Pembentukan bank data provinsi Gorontalo untuk menghimpun seluruh data dan informasi dibidang kesehatan
3.
Mengupayakan anggaran kesehatan meningkat hingga 10% dari total APBD Kabupaten / Kota sesuai amanat Undang – Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 Pasal 171 ayat 2.
4.
Agar kegiatan – kegiatan yang direncanakan difokuskan pada program – program kesehatan yang belum tercapai guna mencapai hasil yang optimal sesuai target. Hal ini disesuaikan juga dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan hendaknya program – program yang dilaksanakan mulai saat ini atau melalui perencanaan tahun depan dapat diarahkan pada kegiatan yang berbasis gender, hal ini merupakan upaya secara global guna pencapaian target MDGs bidang kesehatan.
5.
Perlu adanya komitmen dan kerjasama dari semua pihak, baik lintas program maupun lintas sektor untuk bekerjasama meningkatkan capaian program sesuai dengan target yang sudah ada, saling terbuka memberikan masukan maupun usulan terhadap solusi penyebab masih tingginya angka mortalitas dan morbiditas baik itu dari pemerintah provinsi, kabupaten / kota, swasta maupun masyarakat pada umumnya.
6.
Perlu adanya kesepakatan waktu pelaporan dan penyelesaian penyusunan profil kesehatan dengan data – data yang sudah di validasi.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
80
RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 ANGKA/NILAI NO
INDIKATOR
No. Lamp L
A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga
P
554,473
L+P
568,877
2
Kepadatan Penduduk /Km Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kasus Syphilis 24 Jumlah Kematian karena AIDS 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B 29 Incidence Rate DBD 30 Case Fatality Rate DBD
56.08
55.12
31,880.00 32,695.00 10,437.00 3,231.00 4,208.00 6,221.00 1,728.00
31,532.00 32,478.00 10,482.00 3,159.00 4,084.00 5,985.00 1,464.00
10,476 12 120 11 157 15 179 17
10,182 12 82 8 117 11 134 13
Satuan
12,435 731 1,123,350 4.0 90.3 47.4 97.5 55.58
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa
Tabel 1
2
Tabel 1
%
Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
63,412.00 65,173.00 20,919.00 6,390.00 8,292.00 12,206.00 3,192.00
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
20,658 12 202 10 274 13 313 15
52 252
1,100 59.91 97.92 1,144 101.84 -
736 40.09 65.52 749 66.68 -
81.71 14.54 96.25 0.00 44.55 9 16 0 3 0.20 0.00
86.38 13.08 99.46 0.00 44.27 5 5 0 1 0.66 0.00
136 12.11
80 7.12
1.23 85.71 39.53
0.77 35.71 39.39
0
0
0 0
0 0
0
0
10
13
0 0 11.31 6.69
0 0 9.70 9.92
Jiwa/Km per 100 penduduk produktif
1,836 Kasus % 163.44 per 100.000 penduduk 1,893 Kasus 168.51 per 100.000 penduduk 1.22 % 8.39 % 83.61 % 13.94 % 97.56 % 3.92 per 100.000 penduduk 44.41 % 14 Kasus 21 Kasus 88 Kasus 4 Jiwa 0.22 % 0.00 % 216 19.23 9.77 6.51 1.25 1.99 76.19 52.82 5.92 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 23 0 0 0 21.63 8.37
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21
Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk %
ANGKA/NILAI NO
INDIKATOR
No. Lamp L
31 32 33 34 35 36 37 38
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Cakupan pengukuran tekanan darah Cakupan pemeriksaan obesitas Cakupan pemeriksaan IVA+ Cakupan pemeriksaan CBE Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam
C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 70 71 72 73 74
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 77 Kegiatan promosi kesehatan: a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan b. Jumlah kunjungan rumah c. Penyebaran informasi
P 0.86 0.83 0 0.61 -
L+P 0.37 0.73 0 0.80 0.00 0.00
43.15
101 88.29 96.75 88.37 97.06 86.44 2.38 85.41 78.77 36.40
100 3.65 97.03 89.58 17.86 57.70
99 3.35 94.05 86.77 17.71 60.61
Satuan 1.22 0.80 0 0.71 -
per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk % % % % 81.33 %
39.82 18.73 82.72 100 3.50 95.54 88.18 26.27 75.15 80.00 99.87 0.55 99.71 79.94 71.04 59.96 2.77 45.97 74.96 3.28 100
Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48
113.52 2.82 111.45 65.17 58.27 69.33 2.89 34.86 72.26 3.16 100.00
86.05 (2.64) 87.82 66.64 63.07 68.60 2.66 37.17 74.88 3.04 100.00
96.44
95.68
96.07 %
Tabel 49
31.74 6.96
35.54 9.17
0.11 34.77 33.18 29.08 8.45
Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51
6.96
9.17
8.45 %
Tabel 51
56.93
61.48
59.37 %
Tabel 52
11729 78548 8849
Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53
sekolah sekolah % %
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 78 79 80 81 82 83 84 85 86
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
47.29 44.39 3.90 3.22 1.39
46.45 58.57 5.56 2.78 1.20
88.15 54.70 4.79 2.92 1.27 60.91 53.25 2.68 4.12
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57 Tabel 57
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 88 89 90 91 92 93
Keadaan Lingkungan Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina
59.30 %
Tabel 58
56.71 58.18 86.67 53.44 78.47 54.88 77.70
Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 66
% % % % % % % %
ANGKA/NILAI NO
INDIKATOR
No. Lamp L
P
TPM memenuhi syarat diuji petik D. D.1 94 95 119 120
128 129
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
D.2 130 132 133 134 135 136 137 136 138 139 141 142 140
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 145 146 147
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
121 122 124 125 126 127
L+P
Satuan 15.70 %
10.00 1.00 109.00 100.00 1,298.00 33.67 1.27
36.00 57.00
23.00 110.00
3.00
263.00
23.00 544.00 48.43 808.00
15.00 19.00 55.00 47.00 31.00
41.00 96.00 187.00 92.00 130.00
RS RS
Tabel 66
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
279.00 48.00 9.00 10.00 361.00 49.38
Poskesdes Polindes Posbindu Posmaldes Pos Tb desa Desa %
Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72
59.00 167.00 20.12 26.00
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang
Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77
1,121.00 99.79 56.00 115.00 242.00 139.00 161.00
266,995,583,663.00 Rp 10.05 % 237,678.00 Rp
Tabel 82 Tabel 82 Tabel 82
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2103
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 KOTA GORONTALO
JUMLAH
LUAS WILAYAH (km2)
DESA
3
4
5
6
0
50
50
196,677
55,932
3.52
2981.76
65.96
DESA + KELURAHAN KELURAHAN
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA
KEPADATAN PENDUDUK per km2
7
8
9
10
2 KAB. GORONTALO
2,143.48
191
14
205
374,771
116,041
3.23
174.84
3 KAB. BOALEMO
1,736.61
84
0
84
143,720
31,188
4.61
82.76
4 KAB. POHUWATO
4,455.60
101
3
104
139,110
30,993
4.49
31.22
5 KAB. BONE BOLANGO
1,891.49
160
5
165
161,128
27,818
5.79
85.19
6 KAB. GORONTALO UTARA
2,141.86
123
0
123
107,944
22,240
4.85
50.40
12,435.00
659
72
731
1,123,350
284,212
3.95
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota - Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
90
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
5
6
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
52,184 58,869 54,802 54,252 51,830 49,695 46,049 44,755 39,344 31,491 25,264 18,070 12,233 7,432 4,650 3,553
49,744 54,925 52,912 59,468 53,761 50,713 47,354 45,146 39,932 32,541 26,023 19,387 14,833 9,729 6,567 5,842
101,928 113,794 107,714 113,720 105,591 100,408 93,403 89,901 79,276 64,032 51,287 37,457 27,066 17,161 11,217 9,395
104.91 107.18 103.57 91.23 96.41 97.99 97.24 99.13 98.53 96.77 97.08 93.21 82.47 76.39 70.81 60.82
554,473
568,877
1,123,350
97.47
JUMLAH
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber : - Kantor Statistik Kabupaten/kota - Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
47
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JUMLAH NO
VARIABEL
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
138,296
147,157
285,453
100.00
106.41
206.41
77,560
81,106
158,666
56.08
55.12
55.58
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
14,359
16,931
31,290
10.38
11.51
10.96
b. SD/MI
58,939
58,003
116,942
42.62
39.42
40.97
c. SMP/ MTs
31,880
31,532
63,412
23.05
21.43
22.21
d. SMA/ MA
32,695
32,478
65,173
23.64
22.07
22.83
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
10,437
10,482
20,919
7.55
7.12
7.33
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
3,231
3,159
6,390
2.34
2.15
2.24
g. AKADEMI/DIPLOMA III
4,208
4,084
8,292
3.04
2.78
2.90
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
6,221
5,985
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
1,728
1,464
12,206 3,192
4.50 1.25
4.07 0.99
4.28 1.12
1
2
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2013
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JUMLAH KELAHIRAN NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PUSKESMAS
LAKI-LAKI HIDUP
1
2
3
MATI
4
5
PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
6
MATI
7
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP + MATI
8
9
HIDUP
MATI
10
11
HIDUP + MATI 12
1
KOTA GORONTALO
9
1,800
15
1,815
1,804
17
1,821
3,604
32
3,636
2
KAB. GORONTALO
21
3,380
48
3,428
3,255
31
3,286
6,635
79
6,714
3
KAB. BOALEMO
11
1,377
21
1,398
1,267
21
1,288
2,644
42
2,686
4
KAB. POHUWATO
16
1,307
7
1,314
1,305
10
1,315
2,612
17
2,629
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,474
28
1,502
1,500
19
1,519
2,974
47
3,021
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
1,138
13
1,151
1,051
21
1,072
2,189
34
2,223
92
10,476
132
10,608
10,182
119
10,301
20,658
251
20,909
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
12.4
11.6
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
12.0
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
KOTA GORONTALO
9
13
18
2
20
7
11
2
13
20
29
4
33
2
KAB. GORONTALO
21
37
49
8
57
28
40
7
47
65
89
15
104
3
KAB. BOALEMO
11
29
36
5
41
24
33
5
38
53
69
10
79
4
KAB. POHUWATO
16
11
13
1
14
5
7
2
9
16
20
3
23
5
KAB. BONE BOLANGO
20
19
27
3
30
12
17
1
18
31
44
4
48
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
11
14
3
17
6
9
0
9
17
23
3
26
22
179
82
117
17
134
202
274
39
313
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
92
120 11
157 15
2
17
8
11
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
2
13
10
13.3
2
15
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
KEMATIAN IBU
NO
1
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
2
JUMLAH LAHIR HIDUP
3
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 tahun
20-34 tahun
5
6
4
≥35 tahun JUMLAH 7
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 tahun
20-34 tahun
9
10
8
≥35 tahun JUMLAH 11
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 tahun
20-34 tahun
13
14
12
≥35 tahun JUMLAH 15
JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 tahun
20-34 tahun
17
18
16
≥35 tahun JUMLAH 19
20
1
KOTA GORONTALO
9
3,604
0
5
0
5
0
1
0
1
0
2
0
2
0
8
0
8
2
KAB. GORONTALO
21
6,635
1
2
2
5
1
1
0
2
1
0
1
2
3
3
3
9
3
KAB. BOALEMO
11
2,644
0
2
0
2
1
2
0
3
0
4
1
5
1
8
1
10
4
KAB. POHUWATO
16
2,612
0
1
0
1
0
0
1
1
0
4
1
5
0
5
2
7
5
KAB. BONE BOLANGO
20
2,974
0
2
0
2
0
2
0
2
0
5
0
5
0
9
0
9
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
2,189
0
3
1
4
1
0
0
1
0
3
1
4
1
6
2
9
92
20,658
1
15
3
19
3
6
1
10
1
18
4
23
5
39
8
52
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
252
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JUMLAH SELURUH KASUS TB
JUMLAH KASUS BARU BTA+ JUMLAH PENDUDUK NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
L
P
L
KASUS TB ANAK 014 TAHUN
P
L+P 1
2
3
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
L+P JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
16
JUMLAH
%
17
18
1
KOTA GORONTALO
9
96,394
100,283
196,677
239
57.7
175
42.3
414
239
58
175
42.27
414
0
0.0
2
KAB. GORONTALO
21
183,681
191,090
374,771
283
60.0
189
40.0
472
295
61
189
39.05
484
1
0.2
3
KAB. BOALEMO
11
70,439
73,281
143,720
157
55.7
125
44.3
282
160
56
126
44.06
286
8
2.8
4
KAB. POHUWATO
16
70,826
68,284
139,110
116
56.6
89
43.4
205
120
56
93
43.66
213
4
1.9
5
KAB. BONE BOLANGO
20
78,970
82,158
161,128
171
62.6
102
37.4
273
179
63
106
37.19
285
3
1.1
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
54,908
53,036
107,944
134
70.5
56
29.5
190
151
72
60
28.44
211
7
3.3
555,218
568,132
1,123,350
1,100
59.9
736
40.1
1,836
1,144
60
749
40
1,893
23
1.2
JUMLAH (KAB/KOTA) CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
97.92
65.52
163.44 101.84
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar:
66.68
168.51
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO 2013 TB PARU SUSPEK NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
PUSKESMAS
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK
BTA (+) L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
-
-
4,179
239
175
414
-
-
9.91
2
KAB. GORONTALO
21
-
-
7,052
238
246
484
-
-
6.86
3
KAB. BOALEMO
11
-
-
3,048
160
126
286
-
-
9.38
4
KAB. POHUWATO
16
-
-
2,376
120
93
213
-
-
8.96
5
KAB. BONE BOLANGO
20
-
-
3,384
179
106
285
-
-
8.42
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
-
-
1,915
89
71
160
-
-
8.36
-
-
0
0
21,954
1,025
817
1,842
-
-
8.39
JUMLAH (KAB/KOTA)
92
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2013 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
KOTA GORONTALO
9
248
160
408
247
99.60
158
98.75
405
99.26
9
3.63
6
3.75
15
3.68
103.23
102.50
102.94
-
-
1
2
KAB. GORONTALO
21
276
190
466
213
77.17
152
80.00
365
78.33
46
16.67
28
14.74
74
15.88
93.84
94.74
94.21
-
-
17
3
KAB. BOALEMO
11
144
110
254
85
59.03
75
68.18
160
62.99
56
38.89
32
29.09
88
34.65
97.92
97.27
97.64
-
-
5
4
KAB. POHUWATO
16
129
88
217
114
88.37
81
92.05
195
89.86
7
5.43
10
11.36
17
7.83
93.80
103.41
97.70
-
-
5
5
KAB. BONE BOLANGO
20
180
115
295
159
88.33
119
103.48
278
94.24
6
3.33
1
0.87
7
2.37
91.67
104.35
96.61
-
-
7
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
89
71
160
53
59.55
49
69.01
102
63.75
31
34.83
19
26.76
50
31.25
94.38
95.77
95.00
-
-
9
-
-
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
92
1,066
734
1,800
871
81.71
634
86.38
1,505
83.61
155
14.54
96
13.08
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2013 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
251
13.94
96.25
99.46
97.56
0.0
0.0
44 3.9
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 PNEUMONIA PADA BALITA JUMLAH BALITA NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
KOTA GORONTALO
9
9,341
9,718
19,059
934
972
1,906
324
34.7
267
27.5
591
31.0
2
KAB. GORONTALO
21
17,761
17,617
35,378
1,776
1,762
3,538
579
32.6
663
37.6
1,242
35.1
3
KAB. BOALEMO
11
7,525
6,847
14,372
753
685
1,437
587
78.0
755
110.3
1,342
93.4
4
KAB. POHUWATO
16
6,795
6,461
13,256
680
646
1,326
233
34.3
91
14.1
324
24.4
5
KAB. BONE BOLANGO
20
6,433
6,034
12,467
643
603
1,247
487
75.7
298
49.4
785
63.0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
6,191
5,731
11,922
619
573
1,192
198
32.0
246
42.9
444
37.2
52,408
106,454
5,405
5,241
10,645
2,408
44.6
2,320
44.3
4,728
44.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
92
54,046
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
HIV NO
AIDS
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
< 1 TAHUN
0
0
0
0.00
1
0
1
4.76
0
0
0
0.00
1
0
1
2
1 - 4 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
3
5 - 14 TAHUN
1
0
1
7.14
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
4
15 - 19 TAHUN
2
0
2
14.29
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
5
20 - 29 TAHUN
4
1
5
35.71
8
2
10
47.62
0
0
0
0.00
1
1
2
6
30 - 39 TAHUN
1
4
5
35.71
5
3
8
38.10
0
0
0
0.00
1
0
1
7
40 - 49 TAHUN
1
0
1
7.14
2
0
2
9.52
0
0
0
0.00
0
0
0
8
50 - 59 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
9
≥ 60 TAHUN
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
0.00
0
0
0
9
5
14
16
5
21
0
0
88
3
1
4
64.29
35.71
76.19
23.81
0.00
0.00
75.00
25.00
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Data kelompok umur syphilis tidak sama antara format di profil dengan kelompok umur di program P2
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 DONOR DARAH
NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV
JUMLAH PENDONOR
L
1
2
P
POSITIF HIV
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
10,877
10,424
1
KOTA GORONTALO
10,424
2
KAB. GORONTALO
-
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
3
KAB. BOALEMO
-
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
4
KAB. POHUWATO
-
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
5
KAB. BONE BOLANGO
-
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
6
KAB. GORONTALO UTARA
-
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
JUMLAH
10,424
Ket : Data (-) Tidak Diketahui Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
453
453
10,877
10,424
100
100
453
453
100
100
10,877
10,877
100.00
100.00
21
21
0.2
0.2
3
3
0.7
0.7
24
24
0.2
0.2
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 DIARE JUMLAH PENDUDUK NO
KABUPATEN/KOTA
DIARE DITANGANI JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
PUSKESMAS
L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
KOTA GORONTALO
9
96,394
100,283
196,677
2,063
2,146
4,209
2,327
113
2,734
127
5,061
120
2
KAB. GORONTALO
21
183,681
191,090
374,771
3,931
4,089
8,020
5,664
144
7,206
176
12,870
160
3
KAB. BOALEMO
11
70,439
73,281
143,720
1,507
1,568
3,076
1,462
97
1,618
103
3,080
100
4
KAB. POHUWATO
16
70,826
68,284
139,110
1,516
1,461
2,977
1,207
80
1,335
91
2,542
85
5
KAB. BONE BOLANGO
20
78,970
82,158
161,128
1,690
1,758
3,448
1,707
101
1,701
97
3,408
99
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
54,908
53,036
107,944
1,175
1,135
2,310
1,785
152
1,877
165
3,662
159
92
555,218
568,132
1,123,350
11,882
12,158
24,040
14,152
119.1
16,471
135.5
30,623
127.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
214
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 KASUS BARU NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
PUSKESMAS
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
0
2
2
18
11
29
18
13
31
2
KAB. GORONTALO
21
2
1
3
37
19
56
39
20
59
3
KAB. BOALEMO
11
4
7
11
16
10
26
20
17
37
4
KAB. POHUWATO
16
0
0
0
22
16
38
22
16
38
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1
2
3
25
9
34
26
11
37
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
0
2
2
11
1
12
11
3
14
92
7
14
21
129
66
195
136
80
216
33.33
66.67
66.15
33.85
62.96
37.04
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
12.11
7.12
19.23
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 KASUS BARU NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
PUSKESMAS
3
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
PENDERITA KUSTA
CACAT TINGKAT 2
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
1
KOTA GORONTALO
9
19
11
30
3
10.00
5
16.67
2
KAB. GORONTALO
21
39
20
59
8
13.56
1
1.69
3
KAB. BOALEMO
11
20
17
37
1
2.70
4
10.81
4
KAB. POHUWATO
16
22
16
38
4
10.53
2
5.26
5
KAB. BONE BOLANGO
20
26
11
37
5
13.51
1
2.70
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
11
3
14
0
0.00
1
7.14
92
137
78
215
21
9.77
14
6.51
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
1
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 KASUS TERCATAT NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
PUSKESMAS
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
0
2
2
18
11
29
18
13
31
2
KAB. GORONTALO
21
2
1
3
39
25
64
41
26
67
3
KAB. BOALEMO
11
4
7
11
16
10
26
20
17
37
4
KAB. POHUWATO
16
0
0
0
22
16
38
22
16
38
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1
2
3
25
9
34
26
11
37
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
0
0
0
11
1
12
11
3
14
92
7
12
19
131
72
203
138
86
224
1.2
0.8
2.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 KUSTA (PB)
KUSTA (MB) RFT PB
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
PENDERITA MB L
1
2
3
RFT MB
PENDERITA PB P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
KOTA GORONTALO
9
0
2
2
0
0
0
0
0
0
18
11
29
0
0
0
0
0
0
2
KAB. GORONTALO
21
2
1
3
1
50
1
100
2
67
37
19
56
28
76
14
74
42
75
3
KAB. BOALEMO
11
4
7
11
5
125
2
29
7
64
16
10
26
17
106
9
90
26
100
4
KAB. POHUWATO
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22
16
38
0
0
0
0
0
0
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1
2
3
5
167
25
9
34
26
76
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
0
2
2
0
0
2
100
2
100
11
1
12
6
55
3
300
9
75
21
6
85.7
5
35.7
16
76.2
195
51
40
26
39
103
53
JUMLAH (KAB/KOTA)
7
14
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama X = tahun data.
-
-
-
-
129
66
-
-
-
-
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6
KOTA GORONTALO KAB. GORONTALO KAB. BOALEMO KAB. POHUWATO KAB. BONE BOLANGO KAB. GORONTALO UTARA
9 21 11 16 20 15
JUMLAH (KAB/KOTA) 92 AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
41,410 107,987 56,671 34,298 46,428 34,298
7 1 2 2 4 3
321,092
19 5.92
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 323,436
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I DIFTERI NO
KABUPATEN/KOTA
2
3
TETANUS NEONATORUM
PERTUSIS JUMLAH KASUS
1
TETANUS (NON NEONATORUM)
PUSKESMAS
L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH KASUS
MENINGGAL 7
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
JUMLAH KASUS
MENINGGAL 14
L
P
L+P
15
16
17
MENINGGAL 18
1
KOTA GORONTALO
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
KAB. GORONTALO
21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
KAB. BOALEMO
11
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
KAB. POHUWATO
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
KAB. BONE BOLANGO
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
92
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
0 #DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I NO
KABUPATEN/KOTA
CAMPAK
PUSKESMAS
POLIO
HEPATITIS B
JUMLAH KASUS MENINGGAL 1
2
3
L
P
L+P
4
5
6
7
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
KOTA GORONTALO
9
8
12
20
0
0
0
0
0
0
0
2
KAB. GORONTALO
21
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
KAB. BOALEMO
11
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
4
KAB. POHUWATO
16
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
KAB. BONE BOLANGO
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
92
10
13
23
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
0.0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
PUSKESMAS
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
31
36
67
0
1
1
0.0
2.8
1.5
2
KAB. GORONTALO
21
70
52
122
1
0
1
1.4
0.0
0.8
3
KAB. BOALEMO
11
0
2
2
0
0
0
0.0
0.0
0.0
4
KAB. POHUWATO
16
0
0
7
0
0
0
0.0
0.0
0.0
5
KAB. BONE BOLANGO
20
19
14
33
1
1
2
5.3
7.1
6.1
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
7
5
12
0
0
0
0.0
0.0
0.0
92
127
109
243
2
2
4
6.7
9.9
8.4
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
11.3
9.7
21.6
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
MENINGGAL
SUSPEK
CFR
POSITIF L 1
2
3
1
KOTA GORONTALO
9
2
KAB. GORONTALO
3
L
P
L+P
4
5
6
P
7
8
265
88
353
21
4,505
2,880
7,385
4,505
KAB. BOALEMO
11
1,379
426
1,805
4
KAB. POHUWATO
16
1,073
363
5
KAB. BONE BOLANGO
20
647
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
92
JUMLAH (KAB/KOTA)
265
88
L+P 9
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
L+P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
353
3
1.1
1
1.1
4
1.13
1
0
1
33.33
0
25
2,880
7,385
314
7.0
201
7.0
515
6.97
7
2
9
2.23
1.00
1.75
1,379
426
1,805
176
12.8
62
14.6
238
13.19
0
0
0
0.00
0.00
0.00
1,436
1,073
363
1,436
332
30.9
63
17.4
395
27.51
0
0
0
0.00
0.00
0.00
514
1,161
647
514
1,161
66
10.2
39
7.6
105
9.04
0
1
1
0.00
2.56
0.95
1,194
1,338
2,532
1,194
1,338
2,532
73
6.1
46
3.4
119
4.70
0
0
0
0.00
0.00
0.00
9,063
5,609
14,672
9,063
5,609
14,672
7
1,376
9.38
11
0.83
0.73
0.80
964
10.64
412
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
1,123,350
0.86
0.37
1.2249076
8
3
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
1
KOTA GORONTALO
9
0
0
0
0
0
0
2
KAB. GORONTALO
21
0
0
0
0
0
0
3
KAB. BOALEMO
11
0
0
0
0
0
0
4
KAB. POHUWATO
16
0
0
0
0
0
0
5
KAB. BONE BOLANGO
20
0
0
0
0
0
0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
0
0
0
0
0
0
92
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN NO
1
KECAMATAN
2
LAKI-LAKI
PUSKESMAS
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
66,646
71,798
138,444
2
KAB. GORONTALO
21
128,231
138,553
266,784
-
-
-
3
KAB. BOALEMO
11
49,176
53,134
102,310
-
-
4
KAB. POHUWATO
16
62,345
63,526
125,871
-
5
KAB. BONE BOLANGO
20
55,130
59,570
114,700
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
36,587
37,059
73,646
JUMLAH (KAB/KOTA)
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
92
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
398,115
423,640
821,755
2,433
2,433
3.65
5,831
4.21
-
0
0.00
-
-
0
0.00
-
-
-
0
0.00
-
-
-
-
0
0.00
-
-
-
-
0
0.00
5,831
0.71
0.61
3,398
3,398
4.73
0.80
TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
LAKI-LAKI
PUSKESMAS
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
-
-
0
-
-
-
-
0
-
2
KAB. GORONTALO
21
-
-
0
-
-
-
-
0
-
3
KAB. BOALEMO
11
-
-
0
-
-
-
-
0
-
4
KAB. POHUWATO
16
-
-
0
-
-
-
-
0
-
5
KAB. BONE BOLANGO
20
-
-
0
-
-
-
-
0
-
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
-
-
0
-
-
-
-
0
-
-
0
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
92
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013
0
0
0
0
-
0
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
1
KECAMATAN
2
PUSKESMAS
3
4
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)
PEMERIKSAAN IVA
PEREMPUAN USIA 30-49 TAHUN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1
KOTA GORONTALO
9
28,738
-
-
-
-
2
KAB. GORONTALO
21
54,761
-
-
-
-
3
KAB. BOALEMO
11
21,001
-
-
-
-
4
KAB. POHUWATO
16
15,264
-
-
-
-
5
KAB. BONE BOLANGO
20
23,545
-
-
-
-
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
15,264
-
-
-
-
92
158,573
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2013 Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
0
0
0
0
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
No.
Kabupaten / Kota
Jenis
Jlh Kecamatan & Desa
Penyakit
yang terserang
Ditanggulangi
Golongan Umur
Total Penderita
Jumlah Penduduk Terancam
CFR (%) P
Ket L+P
1-4
5-9
10-14
15-19
20-44
45-54
55-59
60-69
70+
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
3
3
3
3
15
3
4
4
20
18
38
0
4279
#DIV/0!
#DIV/0!
0.89
0.00
0.00
0.00
1
1
12
2
2
8
11
18
0
5480
0.33
0.00
0.00
0.00
1
18
17
35
0
6834
0.51
0.00
0.00
0.00
31
33
64
0
3331
1.92
0.00
0.00
0.00
7
8
15
0
6487
0.23
0.00
0.00
0.00
2
19
18
37
0
3030
1.22
0.00
0.00
0.00
3
16
15
31
0
3459
0.90
0.00
0.00
0.00
70
52
122
1
0
1
25843
26886
52729
0.27
0.19
0.23
1.43
0.00
0.82
1
1
2
1
1
2
2263
2354
4617
0.04
0.04
0.04
100.00
100.00
100.00
3
6
7
8
Chikungunya
1 Kec. 1 Kel.
14-Jun-13
14-Jun-13
21-Jun-13
2
Chikungunya
1 Kec. 1 Kel.
26-Sep-13
26-Sep-13
02-Okt-2013
3
Chikungunya
1 Kec. 1 Kel.
30-Sep-13
30-Sep-13
4
4
3
3
16
3
1
4
Chikungunya
1 Kec. 1 Kel.
4-Oct-13
4-Oct-13
3
9
5
3
30
10
3
5
Chikungunya
1 Kec. 1 Kel.
8-Oct-13
8-Oct-13
3
4
7
6
Chikungunya
1 Kec. 1 Kel.
11-Oct-13
1
5
2
4
15
5
7
Chikungunya
1 Kec. 1 Kel.
10-Nov-13
1
2
2
2
14
7
DBD
12 Kec. 24 Kel./Desa
14-Jan-13
14-Jan-13
21-Jan-13
15
11
15
57
15
2
Rabies
2 Kec. 2 Kel./Desa
14-Jan-13
14-Jan-13
21-Jan-13
3
Malaria
3 Kec. 5 Kel./Desa
15/11/2013
22/11/2013
27/11/2013
4
Keracunan Makanan
3 Kec. 4 Kel. / Desa
17/07/2013
17/07/2013
21/07/2013
5
Chikungunya
2 Kec. 3 Kel./ Desa
18/11/2013
18/11/2013
21/11/2013
6
AFP
1 Kec. 1 Kel.
17/04/2013
25/04/2013
30/04/2013
2 Kec 3 Desa
12/2/2013 18/02/2013 22/04/2013
12/2/2013 18/02/2013 22/04/2013
22-Oct-13
1
1
3
2
1
1
1
2
2
1
4
5
5
11
11
13
13
6
15
3
2
1
3
1
10
28
1
8
2
P
L
<1
2
L
L+P
8-028 hr
Kota Gorontalo
L+P
Attack Rate (%)
0-7 hr
1
Kabupaten Gorontalo
Jumlah Kematian
Akhir
1
1
4
Tanggal Kejadian Diketahui
1
3
18
16
34
3
2
5
7898
8216
16114
0.23
0.19
0.21
16.67
12.50
14.71
3
1
20
21
41
0
0
0
7898
8216
16114
0.25
0.26
0.25
0.00
0.00
0.00
178
0
0
0
11213
11665
22878
0.00
0.00
0.78
5
#DIV/0! #DIV/0!
0.00
1
1
0
1
0
0
0
887
923
1810
0.11
0.00
0.06
0.00
#DIV/0!
0.00
1
2
1
3
0
0
0
735
736
1471
0.27
0.14
0.20
0.00
0.00
0.00
3
Kabupaten Bone Bolango
AFP
4
Kabupaten Boalemo
Rabies
PKM Paguyaman Desa Tangkobu
2
1
1
2
1
0
1
933
1034
1967
0.11
0.10
0.10
100.00
0.00
50.00
Rabies
PKm Pangi Desa Tanah Putih
2
2
0
2
1
0
1
680
687
1367
0.29
0.00
0.15
50.00
#DIV/0!
50.00
36
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
No.
Kabupaten / Kota
Jenis
Jlh Kecamatan & Desa
Penyakit
yang terserang
Diketahui
Ditanggulangi
Akhir
0-7 hr
8-028 hr
<1
1-4
5-9
10-14
15-19
20-44
45-54
55-59
60-69
70+
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
5
11
21
5
4
2
27
21
48
0
0
0
105
112
217
25.71
18.75
22.12
0.00
0.00
0.00
5
7
2
1
9
7
16
1
0
1
78
45
123
11.54
15.56
13.01
11.11
0.00
6.25
3
7
10
2
11
13
24
0
0
0
84
79
163
13.10
16.46
14.72
0.00
0.00
0.00
2
2
4
0
0
0
127
93
220
1.57
2.15
1.82
0.00
0.00
0.00
2
0
2
1
0
1
214
132
346
0.93
0.00
0.58
50.00
#DIV/0!
50.00
1
0
1
1
0
1
933
927
1860
0.11
0.00
0.05
100.00
#DIV/0!
100.00
7
5
12
12
12
4213
4284
8497
0.17
0.12
0.14
0.00
240.00
100.00
3
1
4
3
1
4
2195
2179
4374
0.14
0.05
0.09
100.00
100.00
100.00
0
3
3
0
0
0
1329
1321
2650
0.00
0.23
0.11
#DIV/0!
0.00
0.00
10
19
29
0
0
0
293
290
583
3.41
6.55
4.97
0.00
0.00
0.00
Tanggal Kejadian
Golongan Umur
Total Penderita
1
2
3
5
Kabupaten Pohuwato
Diare
1 Kec 1 Desa
3-Nov-13
3-Nov-13
7-Nov-13
Diare
1 Kec 1 Desa
7-Feb-13
7-Feb-13
12-Feb-13
Diare
1 Kec 1 Desa
12-Apr-13
12-Apr-13
14-Apr-13
DBD
1 Kec 1 Desa
4-Feb-13
4-Feb-13
5-Feb-13
1
2
DBD
1 Kec 1 Desa
4-Jan-13
4-Jan-13
7-Jan-13
1
1
Diare
1 Kec. 1 Desa
1-Jan-13
1-Jan-13
1-Nov-13
DBD
4 Kec. 9 Desa
22-Jan-13
22-Jan-13
22-Oct-13
1
1
2
Rabies
3 Kec 4 Desa
18-Jan-13
20-Jan-13
25-Jan-13
1
1
1
AFP
1 Kec 2 Desa
16-Apr-13
18-Apr-13
11-Oct-13
1
1
Keracunan
1 Kec 1 Desa
21-Sep-13
21-Sep-13
21-Sep-13
6
9
6
Sumber:
Kabupaten Gorontalo Utara
P2PL Kab/Kota Se-Provinsi Gorontalo
2
1
1
1
1
6
7
1
1
4
3
1
Jumlah Kematian
Jumlah Penduduk Terancam
Attack Rate (%)
CFR (%)
Ket 36
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 KLB DI DESA/KELURAHAN NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS JUMLAH
DITANGANI <24 JAM
%
3
4
5
6
1 KOTA GORONTALO
9
7
7
100
2 KAB. GORONTALO
21
39
25
64
3 KAB. BOALEMO
11
2
2
100
4 KAB. POHUWATO
16
6
6
100
5 KAB. BONE BOLANGO
20
4
4
100
6 KAB. GORONTALO UTARA
15
17
17
100
92
75
61
81.33
1
2
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 IBU HAMIL NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
IBU BERSALIN/NIFAS
K1
K4
JUMLAH
1
2
3
4
JUMLAH JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
PERSALINAN DITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKES NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
1
KOTA GORONTALO
9
3,856
3,903
101.2
3,602
93.4
3,659
3,623
99.0
3,377
92.3
3,497
95.6
2
KAB. GORONTALO
21
7,503
7,348
97.9
6,396
85.2
7,162
6,411
89.5
5,851
81.7
6,605
92.2
3
KAB. BOALEMO
11
2,877
2,960
102.9
2,416
84.0
2,747
2,591
94.3
2,362
86.0
2,541
92.5
4
KAB. POHUWATO
16
2,591
2,748
106.1
2,428
93.7
2,474
2,561
103.5
2,442
98.7
2,561
103.5
5
KAB. BONE BOLANGO
20
3,121
2,895
92.8
2,816
90.2
2,973
2,966
99.8
2,509
84.4
3,002
101.0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
2,090
2,360
112.9
1,800
86.1
1,995
2,176
109.1
2,025
101.5
2,187
109.6
92
22,038
22,214
100.8
19,458
88.3
21,010
20,328
96.8
18,566
88.4
20,393
97.0633
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH IBU PUSKESMAS HAMIL 3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
KOTA GORONTALO
9
3,856
3,067
79.5
2,381
61.7
478
12.4
195
5.1
377
9.8
3,431
89.0
2
KAB. GORONTALO
21
7,503
7,348
97.9
6,396
85.2
0
-
0
-
85
1.1
6,481
86.4
3
KAB. BOALEMO
11
2,877
2,583
89.8
2,120
73.7
0
-
0
-
0
-
2,120
73.7
4
KAB. POHUWATO
16
2,591
2,158
83.3
1,898
73.3
71
2.7
19
0.7
183
7.1
2,171
83.8
5
KAB. BONE BOLANGO
20
3,121
2,895
92.8
2,816
90.2
0
-
0
-
0
-
2,816
90.2
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
2,090
2,360
112.9
2,031
97.2
0
-
0
-
0
-
2,031
97.2
20,411
92.6
17,642
80.1
549
2.5
214
1.0
645
2.9
19,050
86.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
92
22,038
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
JUMLAH WUS PUSKESMAS (15-39 TAHUN)
3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
KOTA GORONTALO
9
45,256
3,067
6.8
2,381
5.3
478
1.1
195
0.4
377
0.8
3,431
7.6
2
KAB. GORONTALO
21
89,943
144
0.2
72
0.1
0
-
0
-
0
-
72
0.1
3
KAB. BOALEMO
11
33,069
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
4
KAB. POHUWATO
16
25,181
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
5
KAB. BONE BOLANGO
20
37,074
1,777
4.8
1,724
4.7
182
0.5
201
0.5
122
0.3
2,229
6.0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
25,919
320
1.2
378
1.5
0
-
0
-
0
-
378
1.5
92
256,442
5,308
2.1
4,555
1.8
660
0.3
396
0.2
499
0.2
6,110
2.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO 1
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
2
3
FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
1 KOTA GORONTALO
9
3,856
3,752
97.30
3,022
78.37
2 KAB. GORONTALO
21
7,503
7,348
97.93
6,396
85.25
3 KAB. BOALEMO
11
2,877
2,834
98.51
2,353
81.79
4 KAB. POHUWATO
16
2,591
2,747
106.02
2,436
94.02
5 KAB. BONE BOLANGO
20
3,121
2,895
92.76
2,816
90.23
6 KAB. GORONTALO UTARA
15
2,090
2,360
112.92
1,800
86.12
21,936
99.54
18,823
85.41
JUMLAH (KAB/KOTA)
92
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
22038
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
KOTA GORONTALO
9
3,856
771
513
66.5
1,800
1,804
3,604
270
271
541
50
18.5
36
13.3
86
15.9
2
KAB. GORONTALO
21
7,503
1,501
1220
81.3
3,380
3,255
6,635
507
488
995
243
47.9
241
49.4
484
48.6
3
KAB. BOALEMO
11
2,877
575
515
89.5
1,377
1,267
2,644
207
190
397
72
34.9
62
32.6
134
33.8
4
KAB. POHUWATO
16
2,591
518
528
101.9
1,307
1,305
2,612
196
196
392
185
94.4
117
59.8
302
77.1
5
KAB. BONE BOLANGO
20
3,121
624
543
87.0
1,474
1,500
2,974
221
225
446
52
23.5
50
22.2
102
22.9
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
2,090
418
153
36.6
1,138
1,051
2,189
171
158
328
76
44.5
50
31.7
126
38.4
92
22,038
4,408
3472
78.8
10,476
10,182
20,658
1,571
1,527
3,099
678
43.1
556
36.4
1,234
39.8
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
3
IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
%
JUMLAH
%
KON DOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
903
7,706
26.4
0
0.0
0
0.0
17,116
58.6
29,233
100
42.4 20,853
29.3
0
0.0
0
0.0
53,920
75.8
71,089
100
1
KOTA GORONTALO
9
6,791
23.2
288
1.0
2
KAB. GORONTALO
21
5,511
7.8
121
3
KAB. BOALEMO
11
45
1.3
4
KAB. POHUWATO
16
844
5
KAB. BONE BOLANGO
20
6
KAB. GORONTALO UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA)
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS
4,135
14.1
12,117
41.4
788
2.7
8,622
0.2 1,183
1.7 10,354
14.6
17,169
24.2 2,951
4.2
30,116
2
0.1
18
0.5
131
3.8
196
5.6
44
1.3
2,395
68.6
855
24.5
0
0.0
0
0.0
3,294
94.4
3,490
100
3.9
89
0.4
174
0.8
5,442
25.0
6,549
30.1
925
4.2
6,884
31.6
7,407
34.0
0
0.0
0
0.0
15,216
69.9
21,765
100
10,324
25.3
192
0.5
838
2.1 10,395
25.5
21,749
53.3 2,021
4.9
8,693
21.3
8,372
20.5
0
0.0
0
0.0
19,086
46.7
40,835
100
15
402
3.9
0
0.0
6
774
7.5
1,182
11.4
167
1.6
4,992
48.1
4,037
38.9
0
0.0
0
0.0
9,196
88.6
10,378
100
92
23,917
13.5
692
1.8 31,231
17.7
58,962
33.4 6,896
3.9
61,702
34.9 49,230
27.8
0
0.0
0
0.0
117,828
66.6 176,790
100
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
0.4 3,122
3.1
0.1
29.5
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 PESERTA KB BARU NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
21
22
23
24
25
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP 26
27
1
KOTA GORONTALO
9
647
12.4
5
0.1
181
3.5
1,019
19.6
1,852
35.6
141
2.7
2,465
47.4
742
14.3
0
0.0
0
0.0
3,348
64.4
5,200
100
2
KAB. GORONTALO
21
846
5.2
6
0.0
162
1.0
2,854
17.7
3,868
24.0
984
6.1
6,145
38.1
5,138
31.8
0
0.0
0
0.0
12,267
76.0
16,135
100
3
KAB. BOALEMO
11
7
0.8
0
0.0
2
0.2
36
4.0
45
5.0
19
2.1
593
65.4
250
27.6
0
0.0
0
0.0
862
95.0
907
100
4
KAB. POHUWATO
16
207
2.7
28
0.4
23
0.3
1,156
15.0
1,414
18.3
383
5.0
2,580
33.4
3,351
43.4
0
0.0
0
0.0
6,314
81.7
7,728
100
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,149
12.8
9
0.1
120
1.3
2,144
23.9
3,422
38.2
601
6.7
2,822
31.5
2,115
23.6
0
0.0
0
0.0
5,538
61.8
8,960
100
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
228
20.6
0
0.0
2
0.2
50
4.5
280
25.3
20
1.8
440
39.8
365
33.0
0
0.0
0
0.0
825
74.7
1,105
100
92
3,084
7.7
48
0.1
490
1.2
7,259
18.1
10,881
27.2
2,148
5.4
15,045
37.6
11,961
29.9
0
0.0
0
0.0
29,154
72.8
40,035
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU NO 1
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH PUS 4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1
KOTA GORONTALO
9
32,691
5,200
15.9
29,233
89.4
2
KAB. GORONTALO
21
79,075
16,135
20.4
71,089
89.9
3
KAB. BOALEMO
11
26,923
907
3.4
3,490
13.0
4
KAB. POHUWATO
16
27,483
7,728
28.1
21,765
79.2
5
KAB. BONE BOLANGO
20
29,183
8,960
30.7
40,835
139.9
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
18,357
1,105
6.0
10,378
56.5
92
213,712
40,035
18.7
176,790
82.7
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHU 2013 BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
JUMLAH LAHIR HIDUP NO
1
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
2
3
L
P
BBLR L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
KOTA GORONTALO
9
1,800
1,804
3,604
1,800
100.0
1,804
100.0
3,604
100.0
50
2.78
36
2.0
86
2.4
2
KAB. GORONTALO
21
3,380
3,255
6,635
3,380
100.0
3,255
100.0
6,635
100.0
130
3.8
114
3.5
244
3.7
3
KAB. BOALEMO
11
1,377
1,267
2,644
1,377
100.0
1,267
100.0
2,644
100.0
60
4.4
60
4.7
120
4.5
4
KAB. POHUWATO
16
1,307
1,305
2,612
1,297
99.2
1,258
96.4
2,555
97.8
28
2.2
31
2.5
59
2.3
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,474
1,500
2,974
1,474
100.0
1,500
100.0
2,974
100.0
45
3.1
45
3.0
90
3.0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
1,138
1,051
2,189
1,136
99.8
1,040
99.0
2,176
99.4
69
6.1
53
5.1
122
5.6
92
10,476
10,182
20,658
10,464
99.9
10,124
99.4
20,588
99.7
382
3.7
339
3.3
721
3.5
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
JUMLAH BAYI NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
1
2
3
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
KOTA GORONTALO
9
1,879
1,956
3,835
1,849
98.4
1,799
92.0
3,648
95.1
1,717
91.4
1,744
89.2
3,461
90.2
2
KAB. GORONTALO
21
3,425
3,396
6,821
3,320
96.9
3,246
95.6
6,566
96.3
3,057
89.3
2,938
86.5
5,995
87.9
3
KAB. BOALEMO
11
1,373
1,429
2,802
1,305
95.0
1,293
90.5
2,598
92.7
1,203
87.6
1,158
81.0
2,361
84.3
4
KAB. POHUWATO
16
1,333
1,280
2,613
1,341
100.6
1,217
95.1
2,558
97.9
1,172
87.9
1,081
84.5
2,253
86.2
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,570
1,623
3,193
1,474
93.9
1,500
92.4
2,974
93.1
1,408
89.7
1,431
88.2
2,839
88.9
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
1,163
1,036
2,199
1,135
97.6
1,027
99.1
2,162
98.3
1,067
91.7
950
91.7
2,017
91.7
92
10,743
10,720
21,463
10,424
97.0
10,082
94.0
20,506
95.5
9,624
89.6
9,302
86.8
18,926
88.2
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
USIA 0-6 BULAN L
1
2
3
L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH 7
P %
JUMLAH
8
9
L+P %
JUMLAH
10
11
% 12
1
KOTA GORONTALO
9
3,425
3,396
6,821
422
12.3
453
13.3
875
12.8
2
KAB. GORONTALO
21
1,167
1,217
2,384
659
56.5
686
56.4
1,345
56.4
3
KAB. BOALEMO
11
1,333
1,280
2,613
29
2.2
24
1.9
53
2.0
4
KAB. POHUWATO
16
1,570
1,623
3,193
-
-
-
-
1,647
51.6
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,163
1,036
2,199
4
0.3
9
0.9
13
0.6
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
1,163
1,036
2,199
640
55.0
526
50.8
1,166
53.0
92
9,821
9,588
19,409
1,754
17.9
1,698
17.7
5,099
26.3
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI NO
1
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
2
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
1,879
1,956
3,835
1,734
92.3
1,806
92.3
3,540
92.3
2
KAB. GORONTALO
21
3,425
3,396
6,821
2,570
75.0
2,665
78.5
5,235
76.7
3
KAB. BOALEMO
11
1,373
1,429
2,802
759
55.3
729
51.0
1,488
53.1
4
KAB. POHUWATO
16
1,333
1,280
2,613
0
0.0
0
0.0
1,625
62.2
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,570
1,623
3,193
1,136
72.4
1,297
79.9
2,433
76.2
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
1,163
1,036
2,199
-
-
-
-
1,809
82.3
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
92
10,743
10,720
21,463
6,199
57.7
6,497
61
16,130
75.2
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 KOTA GORONTALO
9
50
34
68.0
2 KAB. GORONTALO
21
205
151
73.7
3 KAB. BOALEMO
11
82
78
95.1
4 KAB. POHUWATO
16
105
95
90.5
5 KAB. BONE BOLANGO
20
165
139
84.2
6 KAB. GORONTALO UTARA
15
123
87
70.7
92
730
584
80.0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI DO RATE (%) JUMLAH BAYI NO
KECAMATAN
DPT1+HB1
PUSKESMAS L L
1
2
3
4
P 5
L+P 6
JUMLAH 7
DPT3+HB3
P % 8
L+P
JUMLAH
%
9
10
L
JUMLAH
%
11
12
CAMPAK
P
JUMLAH
%
13
14
L+P
JUMLAH
%
15
16.0
L
JUMLAH
%
17
18
P
JUMLAH
%
19
20
L+P
JUMLAH
%
21
22
JUMLAH
%
23
24
L
P
L+P
25
26
27
1
KOTA GORONTALO
9
1,879
1,956
3,835
1,898
101.0
1,749
89.4
3,647
95.1
1,857
98.8
1,797
91.9
3,654
95.3
1,792
95.4
1,841
94.1
3,633
94.7
5.58
-5.26
0.38
2
KAB. GORONTALO
21
3,544
3,395
6,939
5,297
149.5
1,782
52.5
7,079
102.0
5,354
151.1
1,680
49.5
7,034
101.4
5,040
142.2
1,769
52.1
6,809
98.1
4.85
0.73
3.81
3
KAB. BOALEMO
11
1,373
1,429
2,802
1,190
86.7
1,206
84.4
2,396
85.5
1,148
83.6
1,225
85.7
2,373
84.7
1,128
82.2
1,217
85.2
2,345
83.7
5.21
-0.91
2.13
4
KAB. POHUWATO
16
1,433
1,379
2,812
1,594
111.2
1,542
111.8
3,136
111.5
1,675
116.9
1,624
117.8
3,299
117.3
1,635
114.1
1,588
115.2
3,223
114.6
-2.57
-2.98
-2.77
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,458
1,518
2,976
1,402
96.2
1,462
96.3
2,864
96.2
1,448
99.3
1,504
99.1
2,952
99.2
1,370
94.0
1,484
97.8
2,854
95.9
2.28
-1.50
0.35
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
1,163
1,036
2,199
1,293
111.2
1,241
119.8
2,534
115.2
1,375
118.2
1,348
130.1
2,723
123.8
1,352
116.3
1,320
127.4
2,672
121.5
-4.56
-6.37
-5.45
92
10,850
10,713
21,563
12,674
116.8
8,982
100.4 12,857
118.5
9,178
102.2 12,317
113.5
9,219
86.1 21,536
99.9
2.82
-2.64
0.55
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
83.8 21,656
85.7 22,035
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
BCG L
1
2
3
POLIO4
P
L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
KOTA GORONTALO
9
1,879
1,956
3,835
1,992
106
1,856
95
3,848
100
1,828
97.28579
1,786
91.31
3,614
94.24
1,573
83.7
2,060
105.3
3,633
94.7
2
KAB. GORONTALO
21
3,544
3,395
6,939
5,315
150
1,724
51
7,039
101
5,297
149.4639
1,732
51.02
7,029
101.30
5,040
142.2
1,769
52.1
6,809
98.1
3
KAB. BOALEMO
11
1,373
1,429
2,802
1,101
80
1,199
84
2,300
82
1,156
84.19519
1,220
85.37
2,376
84.80
1,141
83.1
1,199
83.9
2,340
83.5
4
KAB. POHUWATO
16
1,433
1,379
2,812
1,515
106
1,568
114
3,083
110
1,675
116.8876
1,624
117.77
3,299
117.32
1,635
114.1
1,588
115.2
3,223
114.6
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,458
1,518
2,976
1,354
93
1,438
95
2,792
94
1,463
100.3429
1,501
98.88
2,964
99.60
1,361
93.3
1,472
97.0
2,833
95.2
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
1,163
1,036
2,199
1,297
112
1,256
121
2,553
116
1,429
122.8719
1,342
129.54
2,771
126.01
1,342
115.4
1,320
127.4
2,662
121.1
92
10,850
10,713
21,563
12,574
116
9,041
84
21,615
100
12,848
118.4147
9,205
85.92
22,053
102.27
12,092
111.45
9,408
87.82
21,500
99.71
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
BAYI 6-11 BULAN NO
KABUPATEN/KOTA
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
2
3
MENDAPAT VIT A
JUMLAH L
1
BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A
P
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
SƷ
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
KOTA GORONTALO
9
1,879
1,956
3,835
1,427
75.94
1,468
75.05
2,895
75.49
7,462
7,762
15,224
5,947
79.70
6,049
77.93
11,996
78.80
9,341
9,718
19,059
7,374
78.94
7,517
77.35
14,891
78.13
2
KAB. GORONTALO
21
3,407
3,541
6,948
3,015
88.49
3,133
88.48
6,148
88.49
12,139
12,626
24,765
10,318
85.00
11,149
88.30
21,467
86.68
15,546
16,167
31,713
13,738
88.37
14,285
88.36
28,023
88.36
3
KAB. BOALEMO
11
1,373
1,429
2,802
665
48.43
644
45.07
1,309
46.72
5,740
5,404
11,144
907
15.80
874
16.17
1,781
15.98
7,113
6,833
13,946
5,041
70.87
4,969
72.72
10,010
71.78
4
KAB. POHUWATO
16
1,333
1,280
2,613
-
-
-
-
3,029
115.92
6,615
6,364
12,979
-
-
-
-
8,964
69.07
7,948
7,644
15,592
11,993
76.92
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,570
1,623
3,193
673
42.87
806
49.66
1,479
46.32
6,433
6,034
12,467
4,403
68.44
5,283
87.55
9,686
77.69
8,003
7,657
15,660
5,076
63.43
6,089
79.52
11,165
71.30
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
1,163
1,036
2,199
1,210
104.04
1,189
114.77
2,399
109.10
5,028
4,695
9,723
3,726
74.11
3,691
78.62
7,417
76.28
6,191
5,731
11,922
4,936
79.73
4,880
85.15
9,816
82.34
92
10,725
10,865
21,590
6,990
65.17
7,240
66.64
17,259
79.94
43,417
42,885
86,302
25,301
58.27
27,046
63.07
61,311
71.04
54,142
53,750
107,892
36,165
66.80
37,740
70.21
85,898
79.61
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
-
-
-
-
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
3
BGM
DITIMBANG
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
PUSKESMAS
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
KOTA GORONTALO
9
4,023
4,146
8,169
2,990
3,075
6,065
74.3
74.2
74.2
33
1.1
34
1.1
67
1.1
2
KAB. GORONTALO
21
7,662
7,971
15,633
5,806
6,040
11,846
75.8
76
75.8
219
3.8
230
3.8
449
3.8
3
KAB. BOALEMO
11
4,183
4,123
8,306
2,113
2,048
4,161
50.5
50
50.1
12
0.6
12
0.6
24
0.6
4
KAB. POHUWATO
16
-
-
6,360
5
KAB. BONE BOLANGO
20
2,649
3,969
6,618
1,632
2,446
4,078
61.6
61.6
61.6
23
1.4
22
0.5
45
1.1
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
2,021
1,653
3,674
1,697
1,388
3,085
84.0
84.0
84.0
125
7.4
101
3.3
226
7.3
92
20,538
21,862
48,760
14,238
14,997
29,235
69.3
69
60.0
412
2.9
399
2.7
811
2.8
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
-
-
0
-
-
0.0
-
-
-
-
0
-
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
PUSKESMAS
JUMLAH L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
7,462
7,762
15,224
4,442
59.5
4,526
58.3
8,968
58.9
2
KAB. GORONTALO
21
13,982
13,863
27,845
7,385
52.8
7,683
55.4
15,068
54.1
3
KAB. BOALEMO
11
5,740
5,386
11,126
1,554
27.1
1,494
27.7
3,048
27.4
4
KAB. POHUWATO
16
6,615
6,364
12,979
6,238
48.1
5
KAB. BONE BOLANGO
20
6,433
6,034
12,467
5,087
40.8
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
5,028
4,695
9,723
2,676
27.5
92
45,260
44,104
89,364
41,085
46.0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
2,396 -
15,777
37.2 -
34.9
2,691 -
16,394
44.6 -
37.2
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 BALITA NO
1
KECAMATAN
2
3
BGM
DITIMBANG
PUSKESMAS JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
KOTA GORONTALO
9
9,341
9,718
19,059
7,315
7,454
14,769
78.3
76.7
77.5
51
0.7
69
0.9
120
0.8
2
KAB. GORONTALO
21
17,859
18,577
36,436
12,795
13,314
26,109
71.6
72
71.7
733
5.7
759
5.7
1,492
5.7
3
KAB. BOALEMO
11
7,113
6,833
13,946
4,484
4,384
8,868
63.0
64
63.6
20
0.4
20
0.5
40
0.5
4
KAB. POHUWATO
16
464
4.5
5
KAB. BONE BOLANGO
20
6,433
6,034
12,467
5,056
6,469
11,525
78.6
107
92.4
23
0.5
22
0.3
45
0.4
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
6,191
5,731
11,922
4,268
3,491
7,759
68.9
61
65.1
245
5.7
197
5.6
442
5.7
92
46,937
46,893
105,857
33,918
35,112
79,348
72.3
75
75.0
1,072
3.2
1,067
3.0
2,603
3.3
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
-
-
12,027
-
-
10,318
-
-
85.8
-
-
-
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 KASUS BALITA GIZI BURUK NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
MENDAPAT PERAWATAN JUMLAH DITEMUKAN L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
18
14
32
18
100
14
100
32
100
2
KAB. GORONTALO
21
158
163
321
158
100
163
100
321
100
3
KAB. BOALEMO
11
59
52
111
59
100
52
100
111
100
4
KAB. POHUWATO
16
31
28
59
31
100
28
100
59
100
5
KAB. BONE BOLANGO
20
16
19
35
16
100
19
100
35
100
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
24
26
50
24
100
26
100
50
100
92
306
302
608
306
100.0
302
100.0
608
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) NO
1
KECAMATAN
2
JUMLAH
PUSKESMAS
L
P
L+P JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
KOTA GORONTALO
9
2,121
2,126
4,247
1,994
94.0
2,008
94.4
4,002
94.2
124
84
68
2
KAB. GORONTALO
21
4,710
4,405
9,115
4,663
99.0
4,389
99.6
9,052
99.3
337
337
100
3
KAB. BOALEMO
11
1,570
1,508
3,078
1,468
93.5
1,416
93.9
2,884
93.7
141
141
100
4
KAB. POHUWATO
16
1,729
1,661
3,390
1,712
99.0
1,510
90.9
3,222
95.0
133
133
100
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,775
1,497
3,272
1,695
95.5
1,417
94.7
3,112
95.1
139
139
100
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
2,121
2,126
4,247
1,994
94.0
2,008
94.4
4,002
94.2
127
127
100
1,001
961
568
JUMLAH (KAB/KOTA)
92
14,026
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
13,323
27,349
13,526
96.4 96.4
12,748
95.7 95.7
26,274
96.1 96.1
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
TUMPATAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
4
5
6
1
KOTA GORONTALO
9
92
972
0.1
2
KAB. GORONTALO
21
26
1,011
0.0
3
KAB. BOALEMO
11
121
428
0.3
4
KAB. POHUWATO
16
35
393
0.1
5
KAB. BONE BOLANGO
20
0
204
0.0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
88
205
0.4
92
362
3,213
0.1
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MASSAL 1
2
3
4
5
1
KOTA GORONTALO
9
127
127
2
KAB. GORONTALO
21
338
-
3
KAB. BOALEMO
11
147
117
79.6
4
KAB. POHUWATO
16
-
-
-
5
KAB. BONE BOLANGO
20
137
-
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
131
62
47.3
48
92
880
306
34.8
292
JUMLAH (KAB/ KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
100.0
0.0
0.0
127
JUMLAH MURID SD/MI
100.0
MURID SD/MI DIPERIKSA
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
225
276
501
177
2,958
2,728
5,686
12,262
11,363
23,625
1,657
13.5 2,345
20.6
4,002
16.9
0.0
-
-
-
4,663
-
-
9,052
-
117
79.6
10,107
9,832
19,939
10.4
2,017
10.1
249
289
538
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,061
-
-
-
-
-
0.0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
36.6
680
626
1,306
-
-
-
-
-
30
100
33.2
23,049
21,821
51,931
7,315
9.2
571
8
-
-
0.0
995
4,389
9.8 1,022
0.0
-
31.7 7,756
0.0
30
2.3
-
-
35.5
15,101
29.1
3,432
3,293
30
6,755
-
78.7
0.0
62
239
221
-
24.9
7.0
80.1
0.0
81
302
28.0
398
-
79.4
0.0
143
26.6
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN / KOTA PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 USILA (60TAHUN+) NO
1
KAB/KOTA
2
PUSKESMAS
3
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
KOTA GORONTALO
9
3,772
3,922
7,694
2,894
76.72
3,499
89.21
6,393
83.09
2
KAB. GORONTALO
21
13,496
16,040
29,536
9,385
69.54
12,463
77.70
21,848
73.97
3
KAB. BOALEMO
11
3,390
4,833
8,223
233
6.87
247
5.11
480
5.84
4
KAB. POHUWATO
16
366
362
728
315
86.07
298
82.32
613
84.20
5
KAB. BONE BOLANGO
20
4,511
4,942
9,453
1,348
29.88
1,347
27.26
2,695
28.51
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
3,277
3,172
6,449
2,228
67.99
2,601
82.00
4,829
74.88
92
28,812
33,271
62,083
16,403
56.93
20,455
61.48
36,858
59.37
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 53 JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN NO
KABUPATEN/KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RUMAH
PENYEBARAN INFORMASI
1
2
3
4
5
6
1
KOTA GORONTALO
9
1,560
35,268
208
2
KAB. GORONTALO
21
2,753
4,410
3,737
3
KAB. BOALEMO
11
820
12,706
65
4
KAB. POHUWATO
16
1,824
19,145
152
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1,594
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
2,628
6,998
3,737
92
11,179
78,527
8,106
85
21
743
SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
465 11,729
0
207
-
-
78,548
8,849
TABEL 54 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
1
JAMKESMAS
192,284
194,218
551,529
34.68
34.14
49.10
2
ASKES PNS
8,862
10,405
144,528
1.60
1.83
12.87
3
JPK JAMSOSTEK
-
-
38,654
4
TNI/POLRI/PNS/ KEMHAN/PNS POLRI
624
141
1,846
0.11
0.02
0.16
5
ASURANSI PERUSAHAAN
0
0
0
0.00
0.00
0.00
6
ASURANSI SWASTA
0
0
0
0.00
0.00
0.00
7
JAMKESDA
60,459
59,495
253,676
10.90
10.46
22.58
262,229
264,259
990,233
47.29
46.45
88.15
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
3.44
TABEL 55 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JUMLAH KUNJUNGAN NO
RAWAT JALAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN L
1
1 2 3 4 5 6
2
Puskesmas Kota Gorontalo Puskesmas Kab. Gorontalo Puskesmas Kab. Boalemo Puskesmas Kab. Pohuwato Puskesmas Kab. Bone Bolango Puskesmas Kab. Gorontalo Utara
SUB JUMLAH I 1 RSUD Aloe Saboe 2 RSUD Otanaha 3 RSUD MM. Dunda 4 RSUD Tani & Nelayan 5 RSUD Pohuwato 6 RSUD Toto Kabila 7 RSUD Tombulilato 8 RS Bergerak 9 RS Hasri Ainun Habibie SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) SUB JUMLAH III
P
3
4
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
L
P
5
6
7
8
9
10
L+P 11
5,796 86,350 31,438 49,201 28,078
9,385 123,329 42,049 63,525 33,628
15,181 209,679 73,487 35,099 112,726 61,706
200 1,136 133 78 1,375
302 1,721 490 124 1,178
502 2,857 623 489 202 2,553
101 33 239 5 15 31
137 25 120 2 9 24
238 58 359 7 24 55
200,863 20,466 951 15,479 3,369 4,985 6,252
271,916 25,014 1,405 19,290 5,463 10,122 10,273
2,922 8,040 553 6,744 1,741 1,635 2,321
3,815 12,104 715 9,645 2,009 3,354 3,526
1004
7,226 20,144 1,268 16,389 3,750 4,989 5,847 493 332 8 46,540 0
424 243 0 152 0 0 22
638
507,878 45,480 2,356 34,769 8,832 15,107 16,525 1,642 2,914 248 106,544 0
317 113 0 142 0 0 36 0 0 0 255
741 356 0 294 0 0 58 16 0 0 650 0
1,416 113 45,250
1,498 135 61,294
248
245
148 1 18,713
184 7 27,827
16
0 0 395
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
246,113
333,210
614,422
21,635
31,642
53,766
819
572
1,391
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
554,473
568,877
1,123,350
554,473
568,877
1,123,350
44.4
58.6
54.7
3.9
5.6
4.8
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 56 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO NAMA RUMAH SAKITa 1
2
JUMLAH TEMPAT TIDUR 3
PASIEN KELUAR + MATI)
(HIDUP
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
PASIEN KELUAR MATI
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
RSUD Aloe Saboe
350
8,040
12,104
20,144
226
368
594
134
218
352
28.1
30.4
29.5
16.7
18.0
17.5
2
RSUD Otanaha
35
553
715
1,268
14
10
24
4
6
10
25.3
14.0
18.9
7.2
8.4
7.9
3
RSUD MM. Dunda
235
6,744
9,645
16,389
288
308
596
75
81
156
42.7
31.9
36.4
11.1
8.4
9.5
4
RSUD Tani & Nelayan
78
1,492
2,258
3,750
38
41
79
17
12
29
25.5
18.2
21.1
11.4
5.3
7.7
5
RSUD Pohuwato
94
1,635
3,354
4,989
34
71
105
17
34
51
20.8
21.2
21.0
10.4
10.1
10.2
6
RSUD Toto Kabila
100
2,321
3,526
5,847
73
85
158
43
30
73
31.5
24.1
27.0
18.5
8.5
12.5
7
RSUD Tombulilato
64
-
-
1,322
16
-
-
16.6
-
-
12.1
8
RS Bergerak
9
148
184
6.8
5.4
6.8
5.4
9
RS HAH
50
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
20,933
31,786
3.2
2.8
1.4
1.2
KABUPATEN/KOTA
1,015
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
-
332 8 54,049
1
22 1
-
-
674
884
-
2 1,580
1
1
2
-
-
-
291
382
689
6.0 2.9
6.0 1.3
TABEL 57 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
RSUD Aloe Saboe
350
20,144
100,720
100,720
78.8
57.6
1.3
5.0
2
RSUD Otanaha
35
1,268
3,581
3,581
28.0
36.2
7.3
2.8
3
RSUD MM. Dunda
235
16,389
59,994
52,885
69.9
69.7
1.6
3.2
4
RSUD Tani & Nelayan
78
3,750
14,778
13,692
51.9
48.1
3.7
3.7
5
RSUD Pohuwato
94
4,989
18,770
18,770
54.7
53.1
3.1
3.8
6
RSUD Toto Kabila
100
5,847
25,481
31,330
69.8
58.5
1.9
5.4
7
RSUD Tombulilato
64
1,322
1,599
1,599
6.8
20.7
16.5
1.2
8
RS Bergerak
9
332
731
3
22.3
36.9
7.7
0.0
9
RS Hasri Ainun Habibie
50
8
19
19
0.1
0.2
2278.9
2.4
54,049
225,673
222,599
60.9
53.3
2.7
4.1
KABUPATEN/KOTA Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
1,015
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 RUMAH TANGGA NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
1 KOTA GORONTALO
9
46,625
35,268
75.6
29,119
82.6
2 KAB. GORONTALO
21
122,040
4,410
3.6
2,304
52.2
3 KAB. BOALEMO
11
35,581
12,706
35.7
6,036
47.5
4 KAB. POHUWATO
16
33,104
19,145
57.8
7,301
38.1
5 KAB. BONE BOLANGO
20
27,818
9,450
34.0
5,773
61.1
6 KAB. GORONTALO UTARA
15
41,852
6,998
16.7
1,641
23.4
92
307,020
87,977
28.7
52,174
59.3
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 59 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 -1
NO
1
KECAMATAN
2
PUSKESMAS
3
JUMLAH SELURUH RUMAH
4
0
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH (RUMAH SEHAT) RUMAH YANG BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT 5
6
7
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
1
KOTA GORONTALO
9
36,138
25,316
70.05
6,996
5,292
75.64
2,031
38.38
27,347
75.67
2
KAB. GORONTALO
21
75,989
46,718
61.48
31,378
29,272
93.29
364
1.24
47,082
61.96
3
KAB. BOALEMO
11
35,482
14,722
41.49
18,343
8,577
46.76
5,130
59.81
19,852
55.95
4
KAB. POHUWATO
16
27,695
13,855
50.03
13,840
3,194
23.08
3,090
96.74
13,855
50.03
5
KAB. BONE BOLANGO
20
35,482
14,722
41.49
18,343
8,577
46.76
5,130
59.81
14,722
41.49
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
22,240
8,513
38.28
13,727
6,349
46.25
785
12.36
9,298
41.81
92
233,026
123,846
53.15
102,627
61,261
59.69
16,530
26.98
132,156
56.71
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 60 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
28
29
30
31
32
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
27
33
34
%
26
JUMLAH
25
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
24
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
23
JUMLAH SARANA
22
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
21
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
20
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
18
JUMLAH SARANA
17
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
16
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
JUMLAH SARANA
14
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
JUMLAH SARANA
11
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH SARANA
8
TERMINAL AIR
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
6
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
JUMLAH SARANA
4
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3
MEMENUHI SYARAT
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH SARANA
2
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
JUMLAH SARANA
PENDUDUK
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PUSKESMAS
JUMLAH SARANA
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
35
36
1
KOTA GORONTALO
9
196,677
6,934
33,286
5,900
30,305
0
0
0
0
3,599
17,076
3,474
16,844
131
4,269
128
4,253
60
3,344
56
3,075
0
0
0
0
18,317
98,240
18,311
98,202
152,679
77.6
2
KAB. GORONTALO
21
374,771
23,689
186,913
24,788
189,387
0
0
0
0
5,918
13,670
2,181
13,670
410
8,467
366
8,467
2,413
36,878
2,627
36,876
0
0
0
0
1,827
31,959
1,827
31,959
280,359
74.8
3
KAB. BOALEMO
11
143,720
9,219
117,362
5,949
6,576
38
94
38
94
383
2,571
295
1,969
162
4,410
72
4,071
88
1
388
0
0
0
0
451
8,945
451
8,945
22,043
15.3
4
KAB. POHUWATO
16
139,110
12,158
63,599
6,668
47,346
225
2,106
199
2,106
3,501
280
2,685
283
232
1,229
0
0
0
0
4,216
11,816
2,969
11,768
65,134
46.8
5
KAB. BONE BOLANGO
20
161,128
11,907
80,484
8,074
55,863
0
0
0
0
3,659
23,770
3,051
22,024
77,887
48.3
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
107,944
8,713
58,365
5,502
46,958
55,514
51.4
92
1,123,350
72,620
540,009
56,881
376,435
653616
58.2
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
0
101
364
0
0
0
0
0
0
0
280
0
0
0
0
0
0
0
0
740
0
0
0
0
33,223
983
637
90
540
101
2837
327
2740
10001
740
34,057
90
6040
20,647
846
19,476
0
3703
1,229
3,703
0
0
228
1,229
228
4,976
201
2,655
189
2,300
3072
50,086
3,144
46,544
201
2,655
189
2,300
0
28,470
0
174,730
0
26,609
0
172,898
TABEL 61 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) NO
1
KECAMATAN
2
PUSKESMAS
3
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
4
Kualitas Mikrobiologi
Kualitas Fisik
Kualitas Kimia
Jlh Sampel yang diperiksa
Memenuhi Syarat
%
Jlh Sampel yang diperiksa
Memenuhi Syarat
%
Jlh Sampel yang diperiksa
Memenuhi Syarat
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
KOTA GORONTALO
9
1
26
9
35
18
18
69
18
18
100
2
KAB. GORONTALO
21
7
14
14
100
14
14
100
14
14
100
3
KAB. BOALEMO
11
1
2
2
100
2
2
100
2
2
100
4
KAB. POHUWATO
16
1
5
100
5
5
100
5
5
100
5
KAB. BONE BOLANGO
20
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
1
13
13
100
13
13
100
13
13
100
92
12
60
43
72
52
52
86.67
52
52
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
5
100
TABEL 62 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 JENIS SARANA JAMBAN
9
196,677
762
10,970
700
10,599
96.6
25,981
141,895
23,831
135,118
95.2
85
366
2
KAB. GORONTALO
21
374,771
1,983
43,433
1,969
43,379
99.9
25,810
163,468
25,428
163,468
100.0
2,845
11,894
3
KAB. BOALEMO
11
143,720
867
16,285
695
12,427
76.3
13,798
77,432
7,641
65,160
84.2
194
1,187
4
KAB. POHUWATO
16
139,110
963
10,951
856
10,951
100.0
15,513
46,417
9,049
52,417
112.9
1,192
5
KAB. BONE BOLANGO
20
161,128
1,134
21,354
942
17,546
82.2
9,370
51,954
8,343
42,570
81.9
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
107,944
420
11,370
291
8,916
78.4
5,421
26,813
4,511
22,564
92
1,123,350
6,129
114,363
5,453
######
90.7794
95,893
507,979
78,803
481,297
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
19
56
JUMLAH
20
21
22
23
24
25
100.0
150,661
76.6
%
26
67.8
1,346
4,696
1,346
4,696
-
0.0
2,823
11,812
-
-
0.0
206,847
55.2
184
1,150
96.9
1,259
5,953
315
2,537
42.6
81,274
56.6
3,382
1,026
3,382
100.0
1,033
2,884
763
2,884
100.0
69,634
50.1
118
346
117
346
100.0
19
141
-
-
0.0
60,462
37.5
84.2
23
90
-
-
0.0
15
226
-
-
0.0
31,480
29.2
94.7474
4,457
17,265
1,383
5,126
29.7
6,495
25,712
2,424
10,117
39.3
600,358
53.4
-
248
% PENDUDUK PENGGUNA
KOTA GORONTALO
18
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
17
JUMLAH SARANA
16
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
14
% PENDUDUK PENGGUNA
13
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
12
JUMLAH SARANA
11
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
9
% PENDUDUK PENGGUNA
8
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
7
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
6
JUMLAH SARANA
5
PLENGSENGAN
MEMENUHI SYARAT
% PENDUDUK PENGGUNA
4
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3
LEHER ANGSA
JUMLAH SARANA
2
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
TABEL 63 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
3
4
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1
KOTA GORONTALO
9
50
50
100
23
46
0
0.0
2
KAB. GORONTALO
21
205
67
33
23
11.2
0
0.0
3
KAB. BOALEMO
11
82
62
75.6
11
13.4
0
0.0
4
KAB. POHUWATO
16
105
67
63.8
12
11.4
0
0.0
5
KAB. BONE BOLANGO
20
165
8
4.8
0
0
0
0.0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
123
7
5.7
0
0
0
0.0
92
730
261
35.8
69
9.45
0
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 64 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG ADA SARANA PENDIDIKAN
9
5
2
2 KAB. GORONTALO
21
300
107
38
21
2
3 KAB. BOALEMO
11
141
55
18
11
4 KAB. POHUWATO
16
131
46
20
5 KAB. BONE BOLANGO
20
163
33
6 KAB. GORONTALO UTARA
15
102
92
974
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
%
27
JUMLAH
33
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
38
251
137
100.0
33
100.0
27
100
9
100
5
100
2
100
0
4
472
222
74.0
77
72.0
29
76
21
100
2
100
0
1
0
9
235
95
67.4
40
72.7
14
78
11
100
1
100
16
1
0
8
222
128
97.7
45
97.8
20
100
16
100
1
14
20
2
0
0
232
156
95.7
33
100.0
13
93
20
100
59
17
15
1
0
1
195
22
21.6
12
20.3
1
6
15
333
134
92
12
2
60
1,607
760
78.0
240
72.1
104
77.6
92
TEMPAT-TEMPAT UMUM
%
137
%
9
JUMLAH
1 KOTA GORONTALO
%
10
JUMLAH
9
%
8
JUMLAH
7
NON BINTANG
%
6
BINTANG
JUMLAH
NON BINTANG
5
PUSKESMAS
%
BINTANG
4
SLTA
JUMLAH
RUMAH SAKIT UMUM
3
SLTP
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
%
PUSKESMAS
2
SD
SARANA KESEHATAN
JUMLAH
SLTA
1
JUMLAH TTU
PUSKESMAS
SLTP
HOTEL
KECAMATAN
JUMLAH
SARANA KESEHATAN
NO
SD
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
24
25
26
27
38
100
251
100.0
0
4
100
355
75.2
0
0
4
44.4
165
70.2
100
0
0
5
62.5
215
96.8
2
100
0
0
0
0
224
96.6
100
1
100
0
0
0
0
51
26.2
100.0
12
100.0
2
100.0
85.0
1,261
78.5
51
TABEL 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
1
KECAMATAN
2
PUSKESMAS
3
JUMLAH TPM
4
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
5
6
7
8
9
10
11
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 12
13
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
14
15
16
1
KOTA GORONTALO
9
766
26
258
106
110
500
65.27
13
48
24
181
266
34.7
2
KAB. GORONTALO
21
421
16
58
133
8
215
51.07
1
10
133
23
167
39.7
3
KAB. BOALEMO
11
204
7
44
23
12
86
42.16
9
44
10
55
118
57.8
4
KAB. POHUWATO
16
249
2
53
27
155
237
95.18
1
14
7
129
151
60.6
5
KAB. BONE BOLANGO
20
649
16
46
58
132
252
38.83
1
12
0
100
113
17.4
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
311
0
118
19
0
137
44.05
0
31
15
0
46
14.8
92
2,600
67
577
366
417
54.88
25
159
189
488
861
33.1
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
1,427
TABEL 66
TOTAL
5
6
7
8
9
10
11
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
MAKANAN JAJANAN
4
TOTAL
DEPOT AIR MINUM (DAM)
3
MAKANAN JAJANAN
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
2
DEPOT AIR MINUM (DAM)
JASA BOGA
1
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
PUSKESMAS
JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JASA BOGA
KAB / KOTA
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM DIBINA
PERSENTASE TPM DIBINA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
12
13
14
15
16
17
1 KOTA GORONTALO
9
266
8
81
32
0
121
45.5
500
14
41
34
0
89
17.8
2 KAB. GORONTALO
21
167
1
10
133
23
167
100.0
215
0
0
0
0
0
0.0
3 KAB. BOALEMO
11
118
7
44
23
12
86
72.9
86
7
44
23
12
86
100.0
4 KAB. POHUWATO
16
151
2
17
10
99
128
84.8
237
4
11
14
20
49
20.7
5 KAB. BONE BOLANGO
20
113
1
16
0
100
117
103.5
252
0
0
0
0
0
0.0
6 KAB. GORONTALO UTARA
15
46
0
31
19
0
50
108.7
137
0
0
0
0
0
0.0
92
861
19
199
217
234
669
77.7
25
96
71
32
224
15.7
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
1,427
TABEL 67 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO 1
NAMA OBAT 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g
12
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
13
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
SATUAN TERKECIL 3
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
KEBUTUHAN
TOTAL PENGGUNAAN
4
5
SISA STOK 6
PERSENTASE JUMLAH KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 7
8
306,318 138,450 18,779 20,455 396,069 3,348,358 932,534 1,101,240 7,734 1,775,236
184,900 77,500 1,283 11,600 223,260 2,497,500 621,968 650,700 2,700 836,500
235,300 135,000 8,676 40,200 92,520 2,112,600 494,962 758,900 7,860 2,155,800
420,200 212,500 9,959 51,800 315,780 4,610,100 1,116,930 1,409,600 10,560 2,992,300
137% 153% 53% 253% 80% 138% 120% 128% 137% 169%
tube
28,557
5,997
425
6,422
22%
supp
5,020
3,700
10,810
14,510
289%
pot
4,136
3,409
6,251
9,660
234%
Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
tablet tablet
8,100 1,000
2,200 800
100 100
2,300 900
28% 90%
Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
7,179 2,840,375 7,350 11,574 1,530 27,371 81,957 1,230,370 22,604 584,305 9,863 562,086 21,058 128,405 100,550 309,465 548,000 7,178 2,253 6,148 189,306 518 44,267 256,126 147,410 220,686
2,963 1,505,000 5,700 5,700 540 18,649 38,500 812,400 10,117 212,600 3,220 163,300 14,000 69,150 8,600 260,000 116,000 3,470 1,359 3,065 105,900 242 29,433 119,050 65,150 71,008
4,088 2,833,000 1,100 11,900 870 11,053 31,100 1,268,000 8,549 271,700 19,539 1,258,200 76,250 76,530 60,800 121,500 125,000 11,735 1,625 810 651,950 276 23,620 246,950 130,650 65,100
7,051 4,338,000 6,800 17,600 1,410 29,702 69,600 2,080,400 18,666 484,300 22,759 1,421,500 90,250 145,680 69,400 381,500 241,000 15,205 2,984 3,875 757,850 518 53,053 366,000 195,800 136,108
98% 153% 93% 152% #DIV/0! #DIV/0! 92% 109% 85% 169% #DIV/0! 83% 83% 231% 253% 429% 113% 69% 123% 44% 212% 132% #DIV/0! 63% 400% #DIV/0! #DIV/0! 100% 120% 143% 133% #DIV/0! 62%
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet tablet tablet tablet tablet tablet vial kapsul kapsul
11,098 298,724 2,583,052 9,431 753 4 427,272 13,500 43,059 30,300 434,444 66,827 151,506 985,383 354,407 823,730 123,015 1,478,213 53,975 464,743
4,375 153,400 1,736,000 6,749 718 1 217,800 9,000 19,200 4,500 176,000 19,339 80,500 616,600 29,400 403,000 100,000 678,700 15,500 251,175
4,471 247,800 2,109,000 7,247 1,679 140,900 12,800 95,300 5,500 357,000 16,690 64,300 381,600 73,000 465,000 95,500 634,950 5,924 232,490
8,846 401,200 3,845,000 13,996 2,397 1 358,700 21,800 114,500 10,000 533,000 36,029 144,800 998,200 102,400 868,000 195,500 1,313,650 21,424 483,665
80% 134% 149% #DIV/0! 148% 318% 28% 84% 161% 266% 33% 123% 54% 96% 101% 29% 105% 159% 89% 40% #DIV/0! #DIV/0! 104%
TABEL 67 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
NAMA OBAT
1
2
72 73 74 75 76 77 78
Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg 79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 82 Kuinin (kina) tablet 200 mg 83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml 89 Mebendazol tablet 100 mg 90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg 91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 92 Metronidazol tablet 250 mg 93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % 96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % 97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g 98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g 99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) 100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml 104 Paracetamol tablet 100 mg 105 Paracetamol tablet 500 mg 106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg 108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 109 Povidon Iodida larutan 10 % 110 Povidon Iodida larutan 10 % 111 Prednison tablet 5 mg 112 Primakuin tablet 15 mg 113 Propillitiourasil tablet 100 mg 114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 119 Salisil bedak 2% 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
TOTAL PENGGUNAAN
SISA STOK
3
4
5
6
PERSENTASE JUMLAH KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN 7
8
botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
10,229 3,734,291 200 4,050 104,000 19,250 -
3,238 2,891,000 150 270 27,000 5,000 -
3,000 4,540,000 700 780 25,000 10,000 -
6,238 7,431,000 850 1,050 52,000 15,000 -
botol
38,212
27,728
19,984
47,712
125%
tablet
1,180,801
952,900
802,200
1,755,100
149%
tablet
492,198
181,200
265,600
446,800
91%
tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet
8,140 960 57,095 3,320 1,747 243,045
3,660 60 35,500 307 361 115,360
135,342 4,710 43,530 1,684 2,078 58,718
139,002 4,770 79,030 1,991 2,439 174,078
1708% 497% 138% 60% 140% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 72%
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube
85,980 308,607 18,286 5,300 15,000 18,354 41,579 1,359 43,640 55,423 604,000 3,560,332 30,436 2,619,410 8,007 1,396 1,705,082 69,000 181,850 57,319 375 76,271 54,183 14,906
17,270 123,700 111 9,555 4,000 3,430 10,840 10,573 17,520 31,863 249,600 1,850,236 19,200 882,000 3,689 1,002 859,000 34,700 70,900 30,100 3,250 26,000 35,861 7,956
47,320 260,900 20,000 12,639 2,100 12,500 8,668 25,024 28,110 16,847 607,100 2,652,827 57,980 3,650,000 6,216 501 1,392,000 8,000 147,900 52,300 14,000 37,322 10,538
64,590 384,600 20,111 22,194 6,100 15,930 19,508 35,597 45,630 48,710 856,700 4,503,063 77,180 4,532,000 9,905 1,503 2,251,000 42,700 218,800 82,400 3,250 40,000 73,183 18,494
75% 125% #DIV/0! #DIV/0! 121% #DIV/0! 115% 106% 106% 86%
kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
19,574 83,112 2,880 181,000 136,286 208,193 2,349,463 53,900 913 3,862,465
11,209 2 41,451 119,300 78,100 132,180 837,800 21,300 525 1,899,000
10,271 2 24,079 291,700 65,900 182,520 2,835,300 40,400 119 3,990,000
110% #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 79% #DIV/0!
21,651 57,440 4,773 21,930 36,380 45,162 62,168 -
12,014 15,072 4,742 16,099 22,701 24,856 31,904 -
5,623 5,533 4,154 7,597 9,178 13,740 26,160 -
21,480 4 65,530 411,000 144,000 314,700 3,673,100 61,700 644 5,889,000 17,637 20,605 8,896 23,696 31,879 38,596 58,064 -
vial vial vial vial vial vial vial vial vial
61% 199% 425% 26% 50% 78% #DIV/0!
105% 88% 142% 126% #DIV/0! 254% 173% 124% 108% 132% 62% 120% 144% 867% 52% 135% 124%
227% 106% 151% 156% #DIV/0! 114% 71% 152% #DIV/0! #DIV/0! 81% 36% 186% 108% 88% 85% 93% #DIV/0!
TABEL 68 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 RUMAH SAKIT BERGERAK PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
0 0 1
4
1 0 0
7 0 0
0 0 0
0 0 0
2 1 0
10 1 1
26 312 66 95 227 1
1 1
1 2
8 7 257 745 1
9 7 257 745 2 4 -
1
1
2
106 43
1 109 43 -
TABEL 69 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
SARANA KESEHATAN
1
2
JUMLAH SARANA
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
3
4
5
1
RUMAH SAKIT UMUM
11
11
100
2
RUMAH SAKIT KHUSUS
1
1
100
12
12
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TABEL 70 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI JUMLAH
JUMLAH 1
2
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
1
KOTA GORONTALO
9
0
0.00
2
1.53
122
93.13
7
5.34
131
129
98.47
2
KAB. GORONTALO
21
0
0.00
362
81
79
17.67
6
1.34
447
85
19.02
3
KAB. BOALEMO
11
0
0.00
64
42.38
83
54.97
4
2.65
151
87
57.62
4
KAB. POHUWATO
16
45
29.61
91
59.87
16
10.53
0
0.00
152
16
10.53
5
KAB. BONE BOLANGO
20
31
15.66
100
50.51
67
33.84
0
0.00
198
67
33.84
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
0
0.00
166
75.80
51
23.29
2
0.91
219
53
24.20
92
76
5.86
785
60.48
418
32.20
19
1.46
1298
437
33.67
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
1
TABEL 71 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO 1
KECAMATAN 2
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
DESA/ KELURAHAN
POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
POSMALDES
3
6
7
8
9
10
PUSKESMAS
POS TB DESA 11
1
KOTA GORONTALO
9
50
11
19
9
0
0
2
KAB. GORONTALO
21
205
55
11
0
5
0
3
KAB. BOALEMO
11
84
43
11
0
0
0
4
KAB. POHUWATO
16
104
45
0
0
5
0
5
KAB. BONE BOLANGO
20
165
101
1
0
0
0
6
KAB. GORONTALO UTARA
15
123
24
6
0
0
0
92
731
279
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
48
9
10
0
TABEL 72 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
1
KECAMATAN
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
PUSKESMAS
2
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
KOTA GORONTALO
9
50
46
0
2
KAB. GORONTALO
21
205
87
30
3
KAB. BOALEMO
11
84
4
4
KAB. POHUWATO
16
104
5
KAB. BONE BOLANGO
20
6
KAB. GORONTALO UTARA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
0
46
92
11
0
128
62.4
36
9
0
49
58.3
10
12
3
1
26
25
165
101
0
0
0
101
61.2
15
123
11
0
0
0
11
8.9
92
731
259
361
49.4
78
0
23
1
TABEL 73 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 2 3 4 5 6
KOTA GORONTALO KABUPATEN GORONTALO KABUPATEN BOALEMO KABUPATEN POHUWATO KABUPATEN BONE BOLANGO KABUPATEN GORONTALO UTARA
DR SPESIALIS a
RS. ALOE SABOE RS. OTANAHA RS. ISLAM RS. BUNDA RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH RS. MM. DUNDA RS. TANI DAN NELAYAN RS. POHUWATO RS. TOTO KABILA RS. TOMBULILATO RS. BERGERAK GORUT RS. HASRI AINUN HABIBIE
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
-
-
-
1 -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TOTAL
DOKTER UMUM
1 14 1
1 -
-
14 17 10 2 6 5
21 10 2
54 20 3
5 2 10 3
8 1 1 -
35
6 8 4 6
2 7 3 5 3 2 -
75 30 5 -
13 2 11 4
-
16 24 13 6 9 7 -
1 27 1
13
2 7 3 4 3 2
14 7 6 6
22 24 3
20 15 10 12
-
14 17 10 2 6 5 54 33 3
11 10 14 9
-
1 3 5 2 1
1 -
76 57 6
1 1
-
18
19
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
13
-
-
-
22 7 7 7
17
1
12 5 1
-
P
16
1
-
1 4 5 2 1
L
15
-
-
-
-
16 24 13 7 9 7
DOKTER SPESIALIS GIGI L P L+P
13 6 1 -
33 17 21 16
-
1
-
2 1 2 -
-
-
4
4
3 5
1 1
4 6
3 5
1 5
4 10
23
58
36
56
92
71
79
150
2
3 1 2
-
-
TOTAL L+P
1 1 1 1 2
20
1 3 5 2 1 12 5 1 2 1 2 1
1 4 5 2 1 13 6 1 3 1 2 1
11
13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
133
226
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Keterangan :
a
termasuk S3
36
23
59 5.2521
57
110
167 14.866
93
20.118
3
23
26 2.3145
-
-
-
3 0
23
26 2.3145
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 2 3 4 5 6
KOTA GORONTALO KABUPATEN GORONTALO KABUPATEN BOALEMO KABUPATEN POHUWATO KABUPATEN BONE BOLANGO KABUPATEN GORONTALO UTARA
L
PERAWATa P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
49 117 86 66 44 47
15 45 24 37 6 17
77 136 41 73 33 83
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS. ALOE SABOE 2 RS. OTANAHA 3 RS. ISLAM 4 RS. BUNDA 5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH 6 RS. MM. DUNDA 7 RS. TANI DAN NELAYAN 8 RS. POHUWATO 9 RS. TOTO KABILA 10 RS. TOMBULILATO 11 RS. BERGERAK GORUT 12 RS. HASRI AINUN HABIBIE
409 50 12
144 48 7
443 142 20
25 17 12 12 2 5 8
32 14 0 12 1 5 8
113 44 0 34 2 10 32
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
135
119
365
544 48.43
263
808
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota a Keterangan : termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
48.426581
PERAWAT GIGI
92 181 65 110 39 100 0 587 190 27 0 0 0 145 58 50 46 3 15 40 534 0 0 0 1121 99.79
L+P 9
3 5 0 1 3 1
8 11 5 2 0 1
13 1 0
27 5 1
0 1 0 0 0 0 0
3 2 0 0 0 3 2
2
14
15
41
11 16 5 3 3 2 0 40 6 1 0 0 0 3 3 0 0 0 3 2 16 0 0 0 56 4.99
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
1
KOTA GORONTALO
2 3 4 5 6
KABUPATEN GORONTALO KABUPATEN BOALEMO KABUPATEN POHUWATO KABUPATEN BONE BOLANGO KABUPATEN GORONTALO UTARA
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa L P L+P
L
P
L+P
L
P
3
6
7
8
12
13
4
5
1
6
7
2
3 2 7 1 6
3 2 9 1 6
-
2 -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
3 -
25 9 1
1
8
9
3 2
5 2
2
6 4 7 1 13
8 4 9 1 16
7
5 2
1 -
7 4 8 3
-
7 4 9 3
3 4
2
2 1 35
-
3 1
-
-
37
1 1 9
60
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
-
39 15 3
3 4 1
1 1
22
8 2
7 5 7 -
5
19 8 2
4 1 7
3 -
-
1
2 10
14 6 2
-
-
28 9 1
14
2
3
L+P
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS. ALOE SABOE 2 RS. OTANAHA 3 RS. ISLAM 4 RS. BUNDA 5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH 6 RS. MM. DUNDA 7 RS. TANI DAN NELAYAN 8 RS. POHUWATO 9 RS. TOTO KABILA 10 RS. TOMBULILATO 11 RS. BERGERAK GORUT 12 RS. HASRI AINUN HABIBIE
TOTAL
APOTEKER
11 5 15 3
3 2
31
11
57
50
19
96
65
14
36
4.450973
14 9 16 3 -
1 -
47 17 3
4 2 68 115 10.23724
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6
UNIT KERJA 2
KOTA GORONTALO KABUPATEN GORONTALO KABUPATEN BOALEMO KABUPATEN POHUWATO KABUPATEN BONE BOLANGO KABUPATEN GORONTALO UTARA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS. ALOE SABOE 2 RS. OTANAHA 3 RS. ISLAM 4 RS. BUNDA 5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH 6 RS. MM. DUNDA 7 RS. TANI DAN NELAYAN 8 RS. POHUWATO 9 RS. TOTO KABILA 10 RS. TOMBULILATO 11 RS. BERGERAK GORUT 12 RS. HASRI AINUN HABIBIE SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
L
KESEHATAN MASYARAKAT P L+P
3
4
L
5
8 12 1 4 3 3
20 38 22 11 24 20
31 1 -
135 4 2
13 5 1 2 1 1
20 6 2 10 3 3 2
24
52
55
187
KESEHATAN LINGKUNGAN P L+P
6
28 50 23 15 27 23 166 5 2 33 11 3 12 4 3 3 76 242 21.54
7
8
5 17 3 7 7
22 22 9 11 10 4
39 2
78 4 3
-
-
2 1 1 2 -
3 2 2 -
8
14
47
92
27 39 12 18 17 4 117 6 3 5 1 3 4 22 139 12.37
TABEL 77 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1
KOTA GORONTALO
4
22
26
-
-
-
4
22
26
2
KABUPATEN GORONTALO
2
33
35
-
-
-
2
33
35
3
KABUPATEN BOALEMO
6
20
26
-
-
-
6
20
26
4
KABUPATEN POHUWATO
6
14
20
-
6
14
20
5
KABUPATEN BONE BOLANGO
9
17
26
-
-
-
9
17
26
6
KABUPATEN GORONTALO UTARA
3
20
23
-
-
-
3
20
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
30
-
-
-
126
156
-
-
-
126
156
1
RS. ALOE SABOE
-
11
11
-
-
-
-
11
11
2
RS. OTANAHA
-
4
4
-
-
-
-
4
3
RS. ISLAM
-
-
-
-
-
4
RS. BUNDA
-
-
-
-
-
5
RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH
-
-
-
-
6
RS. MM. DUNDA
2
8
10
-
-
-
2
8
10
7
RS. TANI DAN NELAYAN
3
6
9
-
-
-
3
6
9
8
RS. POHUWATO
-
6
6
-
-
-
-
6
6
9
RS. TOTO KABILA
-
7
7
-
-
-
-
7
-
-
-
-
10 RS. TOMBULILATO
-
11 RS. BERGERAK GORUT
-
-
2
2
-
-
-
3
-
-
-
5
-
-
-
12 RS. HASRI AINUN HABIBIE
1
2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1
4
30
23
-
4
-
-
7 -
2
2
1
2
3
1
4
5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
31
130
161 14.33
-
-
-
-
31 0
130
161 14.33
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6
KOTA GORONTALO KABUPATEN GORONTALO KABUPATEN BOALEMO KABUPATEN POHUWATO KABUPATEN BONE BOLANGO KABUPATEN GORONTALO UTARA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
TENAGA TEKNISI MEDIS
TOTAL
FISIOTERAPI L P L+P
TERAPI OKUPASI L P L+P
TERAPI WICARA L P L+P
AKUPUNKTUR L P L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
12
14
15
16
17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
3
11
-
-
-
-
-
-
-
-
13
-
-
-
-
-
-
-
-
1
RS. ALOE SABOE
2
RS. OTANAHA
-
-
-
-
-
-
-
3
RS. ISLAM
-
-
-
-
-
-
-
4
RS. BUNDA
-
-
-
-
-
-
-
5
RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH
-
-
-
-
-
-
6
RS. MM. DUNDA
7
RS. TANI DAN NELAYAN
8
RS. POHUWATO
1
9
RS. TOTO KABILA
2
1 -
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
1 -
11 RS. BERGERAK GORUT
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
2
2
4
10 RS. TOMBULILATO 12 RS. HASRI AINUN HABIBIE
5
10
-
3
-
5
-
3
1 -
5
4
5
1
1
-
1 1
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
3
5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
2
3
5 0.4451
-
-
-
0
-
-
0
-
-
2 0
3
5 0.4451
TABEL 79 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA RADIOGRAFER
1
2
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
TEKNISI KARDIOVASKULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
KOTA GORONTALO
2
KABUPATEN GORONTALO
3
KABUPATEN BOALEMO
4
KABUPATEN POHUWATO
5
KABUPATEN BONE BOLANGO
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
KABUPATEN GORONTALO UTARA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI INFORMASI DARAH KESEHATAN
ORTETIK PROSTETIK
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
3
4
7
-
2
RS. OTANAHA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
RS. ISLAM
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
RS. BUNDA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
RS. MM. DUNDA
7
RS. TANI DAN NELAYAN
8
RS. POHUWATO
9
RS. TOTO KABILA
-
4
6
-
-
-
3
2
2
-
-
-
1
5 1
3
10 RS. TOMBULILATO
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
3
9
17
4
-
1
-
1 -
-
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1 -
5
2
-
-
10
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
3
4
-
-
-
-
-
-
-
2
3
-
-
-
-
5
-
-
22
-
-
1 -
-
0
-
1 -
-
1 -
-
1 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
-
1
2
2
9
12
-
-
-
2
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
21 7
3
-
2
-
-
-
2 17
-
-
1 5
-
-
-
1
-
-
-
-
-
2
1 0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
-
0
-
-
-
1
-
7
1
-
1
-
0
4
-
-
0
6
-
1
8
3
-
-
2
1
6
-
-
-
2
-
-
3
-
-
-
-
-
11 RS. BERGERAK GORUT 12 RS. HASRI AINUN HABIBIE
4
1
-
7
2
-
2
-
RS. ALOE SABOE
7
1
-
-
1
2
1
-
-
35
1
-
-
-
-
1
L+P
14 5
-
8 -
1 -
14
1 -
25
53
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
3
9
17
-
-
-
5
2
10
-
1
1
6
12
24
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1
1
2
-
-
-
15
26
55 4.896
TABEL 80 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013 TENAGA KESEHATAN LAINNYA NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6
KOTA GORONTALO KABUPATEN GORONTALO KABUPATEN BOALEMO KABUPATEN POHUWATO KABUPATEN BONE BOLANGO KABUPATEN GORONTALO UTARA
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS. ALOE SABOE 2 RS. OTANAHA 3 RS. ISLAM 4 RS. BUNDA 5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH 6 RS. MM. DUNDA 7 RS. TANI DAN NELAYAN 8 RS. POHUWATO 9 RS. TOTO KABILA 10 RS. TOMBULILATO 11 RS. BERGERAK GORUT 12 RS. HASRI AINUN HABIBIE
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO JUMLAH (KAB/KOTA)
195 113 195
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
TOTAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
-
-
-
-
-
-
59 32 59
136 81 136
-
1
-
1 -
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1 -
1
1 -
2
2
L+P 11
-
-
-
-
-
-
-
196 113 197
1 -
1 -
1
59 32 59
137 81 138
1
TABEL 81 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO 0 TAHUN 2103 0 TENAGA NON KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 2 3 4 5 6
KOTA GORONTALO KABUPATEN GORONTALO KABUPATEN BOALEMO KABUPATEN POHUWATO KABUPATEN BONE BOLANGO KABUPATEN GORONTALO UTARA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RS. ALOE SABOE 2 RS. OTANAHA 3 RS. ISLAM 4 RS. BUNDA 5 RS. IBU & ANAK SITTI HADIJAH 6 RS. MM. DUNDA 7 RS. TANI DAN NELAYAN 8 RS. POHUWATO 9 RS. TOTO KABILA 10 RS. TOMBULILATO 11 RS. BERGERAK GORUT 12 RS. HASRI AINUN HABIBIE SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PEJABAT STRUKTURAL
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TOTAL
TENAGA KEPENDIDIKAN
JURU
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
9 10 3 12 9 -
9 11 7 15 -
12 9 16 8 -
15 12 13 54 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 3
3 8
17 23 6 4 -
26 44 18 2 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
94 4
-
-
45 2
-
-
42 2
27 21 29 2 62 141 6 43 67 24 6 -
-
43 2
18 21 10 12 24 85 4 4 11 14 4 4
24 23 20 69 136 6 30 52 22 5 3
45 42 39 12 86 224 10 49 81 38 10 4
4
2
4
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10 1 1 2
4 3 3 2
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
L
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
-
64
42
-
-
106
33
57
-
-
90
-
-
-
-
14
11
1 3
1
-
-
-
-
-
-
-
2 3
-
-
-
21 19 19 12 17 88 4 19 29 16 5 1 4 -
6 -
10 -
-
-
-
-
25
-
-
-
-
-
-
-
-
-
111
110
221
10
18
28
10
18
28
-
-
-
3
6
9
-
-
-
-
-
-
-
-
-
23
42
65
119
104
223
90
173
265
-
-
-
17
17
34
-
-
-
-
-
-
-
-
-
226
294
520
TABEL 82 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI GORONTALO TAHUN 2013
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1
APBD KAB/KOTA
188,345,062,952
a. Belanja Langsung
70.5
86,163,969,381
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
26,663,908,292
- APBD Murni
49,001,691,089
- Jamkesman/Jamkesda/Jamkespra
10,498,370,000
b. Belanja Tidak Langsung
102,181,093,571
2
APBD PROVINSI
48,922,943,062
18.3
3
APBN :
29,182,024,634
10.9
- Dana Dekonsentrasi / TP
9,809,166,634
3.7
- JAMKESMAS
9,414,368,000
3.5
- JAMPERSAL
1,207,880,000
0.5
- Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
8,750,610,000
3.3
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
545,553,015
0.2
Kota Gorontalo : (Budget GF Malaria)
407,753,015
Kab. Gtlo : (TB)
137,800,000
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
0.0
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
266,995,583,663
TOTAL APBD KAB/KOTA
1,873,869,672,921
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota
100
10.05
237,678.00