PROFIL KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Alloh SWT berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Buku Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013 dapat diselesaikan. Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013 merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Salatiga. Profil kesehatn Kota Salatiga juga merupakan penyajian yang relative komprehensif dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data umum serta lingkungan yang berhubungan dengan kesehatn. Profil kesehatan menggunakan data yang bersumber dari pengelola program kesehatn di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan lintas sektor yang berkaitan dengan program kesehatan. Dalam melaksanakan upaya peningkatan pembanguanan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Salatiga menempatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas utama pembangunan kesehatan, di samping pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin, penanggulangan penyakit menular dan gizi buruk. Semua ini juga tidak terlepas dari dukungan serta peran serta pihak masyarakat, pihak pemerintah maupun swasta, serta kerjasama dengan pihak lain yang terkait. Di samping memuat gambaran
hasil kegiatan pembangunan kesehatan, Profil
Kesehatan juga dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan data dan informasi di bidang kesehatan maupun bidang lain yang membutuhkan. Selanjutnya diharapkan kritik dan saran yang membangun, serta partisipasi dari berbagai pihak terutama dalam proses pengumpulan data yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan Profil Kesehatan ini kami mengucapkan terima kasih.
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………..……………..……………………………………...... DAFTAR ISI………………………………………….……………………………………………….. DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….……………………………….. BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
i ii iii iv
PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................. B. Sistematika Penyajian................................................................................. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Geografi........................................................................................ B. Keadaan Penduduk .................................................................................... C. Keadaan Ekonomi……................................................................................ D. Keadaan Pendidikan…………………………………………………………… SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Kematian……………......................................................................... B. Angka Kesakitan………………………………….......................................... C. Angka Status Gizi Masyarakat………….........………………………………. SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar....................................................................... B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan ……………………………………. C. Perilaku Hidup Masyarakat …………………………………………………… D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Dan Sanitasi Dasar……………………
1 1 1 4 4 5 7 8 10 10 16 30 35 35 82 92 93
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan........................................................................................ B. Tenaga Kesehatan........................................................................................ C. Pembiayaan Kesehatan................................................................................ KESIMPULAN A. Derajat Kesehatan………………………………………………………............ B. Situasi Upaya Kesehatan………………………………………………………. C. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan……………………………………… D. Perilaku Hidup Masyarakat……………………………………………………… E. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Dan Sanitasi Dasar……………………. F. Situasi Sumber Daya Kesehatan………………………………………………. G. Pembiayaan Kesehatan…………………………………………………………
101 101 108 112
LAMPIRAN
ii
115 118 124 125 125 127 128
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio Tahun 2013………………………………………………………………..……….
TABEL 2.2
TABEL 2.3
6
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013………………………………………………………………………..…
7
Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2013……………………….
9
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Angka Kematian Bayi Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013.………………………..
13
Gambar 3.2
Angka Kematian Balita (AKABA) Kota SalatigaTahun 2009-2013……………….
14
Gambar 3.3
Angka Kematian Ibu di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………………..
16
Gambar 3.4
Jumlah Kasus AFP di Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………...
18
Gambar 3.5
Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2008-2013……..
20
Gambar 3.6
Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………………………………………………………................
21
Gambar 3.7
Balita dengan Pneumonia Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013……. 22
Gambar 3.8
Jumlah Penemuan Kasus HIV/AIDS Kota Salatiga Tahun 2001-2013……………... 23
Gambar 3.9
Penyakit Infeksi Menular Seksual Diobati Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…….
24
Gambar 3.10
IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………..............
26
Gambar 3.11
Jumlah Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013……
27
Gambar 3.12
Kasus PD3I Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………………………..
28
Gambar 3.13
Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular Di Kota Salatiga Tahun 2013……………...
29
Gambar 3.14
Jumlah Bayi BBLR Kota Salatiga Tahun 2006-2013………….…………………....
30
Gambar 3.15
Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2006-2013………………………………………..
32
Gambar 4.1
Cakupan kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…...
37
Gambar 4.2
Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………………………..……………………………………….
39
Gambar 4.3
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Kota Salatiga Th 2008-2013…...........................
41
Gambar 4.4
Bumil Risti Ditangani Tahun 2006-2013……………………………………………
42
Gambar 4.5
Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2013…………….………
43
Gambar 4.6
Cakupan Pemberian Tablet Fe Pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2006-2013……..
44
Gambar 4.7
Cakupan Kunjungan Neonatus Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………..
45
Gambar 4.8
Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Tahun 2007-2013………………………..
46
Gambar 4.9
Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita Dan Prasekolah Tahun
Gambar 4.10
2006-2013………………...........................................................................................
48
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Tahun 2006-2013………………..
50
iv
Gambar 4.11
Persentase Balita Ditimbang di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………..
52
Gambar 4.12
Persentase Balita Yang Naik Berat Badanya Di Kota Salatiga Tahun 2010-2013.…
54
Gambar 4.13
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bln) Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………………………………………………………….
Gambar 4.14
57
Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A di Kota Salatiga Th. 20082013………………………………………………………………………………….. 58
Gambar 4.15
Persentase Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Di Kota Salatiga Th. 2006-2013… 60
Gambar 4.16
Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga Tahun 2008-2013…….……………………. 62
Gambar 4.17
Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………..
Gambar 4.18
Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Tahun 2013…………………………………… 71
Gambar 4.19
Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Thaun 2007-2013…………………………………
73
Gambar 4.20
DO Imunisasi DPT1 Campak Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………........
74
Gambar 4.21
Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap Kota Salatiga Tahun 20082013………………………………………………………………………………….
Gambar 4.22
71
75
Peresentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut Di Kota salatiga Tahun 2008-2013……………………………………………………..
76
Gambar 4.23
Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013……………………. 78
Gambar 4.24
Persentase Peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan Kota salatiga Tahun 2013………
Gambar 4.25
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2008-
83
2013………………………………………………………………………………….. 85 Gambar 4.26
Jumlah Kunjungan Rawat Inap Di Sarana Kesehatan Tahun 2008-2013…………… 86
Gambar 4.27
Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2008-2013…………………………………………………………...
87
Gambar 4.28
BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2008-2013………………………....
90
Gambar 4.29
AVLOS RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2009-2013……………………….. 91
Gambar 4.30
TOI RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2009-2013……………………………. 92
Gambar 4.31
Persentase TUPM Sehat Kota Salatiga Tahun 2008-2013…………………………..
98
Gambar 5.1
Strata Posyandu Kota salatiga Tahun 2008-2013……………………………………
106
Gambar 5.2
Jumlah Posyandu Mandiri Kota Salatiga Tahun 2008-2013………………………..
107
Gambar 5.3
Persebaran Pegawai Di Sarana Pelayanan Kesehatan Di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013………………………………………………. v
109
Gambar 5.4
Rasio Dokter Spesialis Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………...
110
Gambar 5.5
Rasio Dokter Umum Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013…………………………..
110
Gambar 5.6
Rasio Dokter Gigi Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013……………………………..
111
Gambar 5.7
Rasio Bidan Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013……………………………………
112
vi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Kota Salatiga Sehat upaya pembangunan kesehatan Kota Salatiga tidak bisa dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi harus dilakukan secara holistik bersama stakeholder, lintas sektor dan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan
program
pembangunan
kesehatan
yang
dilakukan oleh sektor kesehatan maupun non kesehatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, merupakan data atau fakta yang perlu dicatat dan dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi. Peran data dan informasi program pembangunan kesehatan terasa makin diperlukan guna pengambilan keputusan disetiap program, tahapan dan jenjang administrasi. Prioritas pembangunan kesehatan tahun 2013 menempatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas utama pembangunan kesehatan dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan masyarakat miskin, penanggulangan penyakit menular dan
gizi buruk. Program-program tersebut sangat berkaitan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Kota Salatiga.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
1
Buku Profil Kesehatan Salatiga disusun guna menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Kota Salatiga. Profil Kesehatan ini berisi data dan informasi yang menunjukkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di Kota Salatiga. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kota Salatiga pada tahun yang bersangkutan. B. SISTEMATIKA PENYAJIAN Adapun sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Salatiga sebagai berikut : Bab-1 : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika penyajiannya. Bab-2 : Gambaran Umum Bab ini menyajikan data-data tentang gambaran umum Kota Salatiga. Selain uraian tentang letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktorfaktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Profil Kesehatan Kota Salatiga
2
Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan
dan
sanitasi
dasar,
perbaikan
gizi
masyarakat,
pelayanan
kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Salatiga. Bab-5 : Situasi Sumber Daya kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab-6 : Kesimpulan Bab ini berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan kota Salatiga tahun 2013. Selain keberhasilan– keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Lampiran Pada lampiran ini berisi resume (angka pencapaian Kota Salatiga) dan 87 tabel data indikator kesehatan termasuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Profil Kesehatan Kota Salatiga
3
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH A. KEADAAN GEOGRAFI Kota Salatiga di kelilingi wilayah Kabupaten Semarang. Terletak antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan dan antara 110.27’.56,81” dan 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Secara morfologi Kota Salatiga berada di daerah cekungan kaki gunung Merbabu, di antara gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung Rong. Seluruh wilayah Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Semarang, yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa Pejaten) dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watu serta Desa Agung)
Sebelah Selatan: Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa Samirono seta Desa Jetak ) dan Kecamatan Tengaran (Desa Patemon dan Desa Karang Duren)
Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Desa Sukoharjo serta Desa Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa Bener, Desa Tegal Waton serta Desa Nyamat)
Profil Kesehatan Kota Salatiga
4
Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten serta Desa Gendongan) dan Kecamatan Getasan (Desa Polobogo). Secara administrasi Kota Salatiga terbagi menjadi 4 kecamatan dan
22 kelurahan. Luas wilayah Kota Salatiga pada tahun 2013 tercatat sebesar 5.678,110 hektar atau
56.781 km2. Menurut pemanfaatannya (data tahun
2012), sebagian besar lahan sawah digunakan sebagai lahan sawah berpengairan teknis 274.259 ha (44,26%), berpengairan setengah teknis 137.269 ha (22,15 %), berpengairan sederhana 61.178 ha (9,87%), dan tadah hujan 146.933 ha (23,71%). Lahan kering yang dipakai untuk tegal/kebon sebesar 79,26% dari total bukan lahan sawah. Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Jumlah curah hujan beragam menurut bulan letak stasiun pengamat.
Curah hujan
tertinggi
(data tahun 2012) sebesar 449 mm pada bulan Desember, sedangkan hari hujan terbanyak tercatat selama 16 hari pada bulan Februari. B. KEADAAN PENDUDUK 1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2013 (sumber Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) sebanyak 192.291 jiwa, dengan kepadatan rata-rata 3 jiwa untuk setiap kilometer persegi. Tingkat Profil Kesehatan Kota Salatiga
5
kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sidomukti yaitu 3,80 jiwa per kilometer persegi dan yang terendah kepadatan penduduknya terjadi di Kecamatan Argomulyo yaitu 2,58 jiwa perkilometer persegi. Jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 60.362 Rumah Tangga dengan rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah 3,19 jiwa untuk setiap rumah tangga. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Sidorejo sebanyak 54.534 jiwa dan terendah berada di Kecamatan Sidomukti yaitu 43.492 jiwa. 2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan. Jumlah Penduduk laki-laki di Salatiga 96.922 jiwa dan jumlah penduduk Perempuan di Salatiga 95.369 jiwa. Sehingga dapat kita dapatkan Rasio Jenis Kelaminnya sebesar 101,63. Rincian Data Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.2.1. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio tahun 2013 No
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Sex Rasio
1
Sidorejo
27.559
26.935
102,47
2
Sidomukti
22.037
21.455
102,71
3
Argomulyo
23.847
23.995
99,38
4
Tingkir
23.439
22.984
101,98
Jumlah
96.922
95.369
98,00
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga Profil Kesehatan Kota Salatiga
6
3. Komposisi Penduduk Menurut Umur Komposisi penduduk Kota Salatiga menurut golongan umur dan jenis kelamin menunjukan bahwa penduduk laki-laki maupun perempuan proposisi terbesar berada pada kelompok umur 30-34 tahun. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2013 sebagai berikut : Tabel.2.2. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2013
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
L+P
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 >75
NO
JUMLAH PENDUDUK
4,968 7,846 7,443 7,081 7,081 7,354 7,541 9,288 8,572 7,312 6,752 5,613 5,146 3,987 2,105 1,664 2,697
4,730 7,274 7,092 6,786 6,786 7,044 7,896 9,436 8,363 7,413 7,225 6,233 5,366 3,820 2,428 2,096 3,720
9,698 15,120 14,535 13,867 13,867 14,398 15,437 18,724 16,935 14,725 13,977 11,846 10,512 7,807 4,533 3,760 6,417
C. KEADAAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tahun 2012 yang ditunjukan oleh laju Pertumbuhan Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 Profil Kesehatan Kota Salatiga
7
sebesar 4,02%. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011, di mana laju pertumbuhan sebesar 5,24%, maka pada tahun 2012 mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga tahun 2010 yang ditunjukan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 sebesar 5,01%. Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2009, dimana laju pertumbuhan sebesar 4,48%, maka pada tahun 2009 mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh dampak dari krisis global yang terjadi pada akhir tahun 2008 dan sektor riil mengalami dampak yang paling besar. PDRB atas dasar harga konstan (dalam juta rupiah) tahun 2005 sebesar 722,051.44, tahun 2006 sebesar 752,149.21 , tahun 2007 sebesar 792,679.88, tahun 2008 sebesar 832,154.88, tahun 2009 869.452,99 dan tahun 2010 sebesar 913.020,05. Dengan demikian
pertumbuhan ekonomi
Kota Salatiga tahun 2010 yang ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk Domistik Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000 semakin membaik, sebesar 5,01 persen meningkat jika dibandingkan tahun 2008 sebesar 4,20 persen. D. KEADAAN PENDIDIKAN Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan serta kemampuan berperan aktif dalam Profil Kesehatan Kota Salatiga
8
pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan serta dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya. Situasi pendidikan penduduk Kota Salatiga tahun 2013 seperti pada tabel 2.3 berikut ini : Tabel.2.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2013. N
Kecamatan
o 1
2
Tdk/Blm
Blm tamat
Tmt SD
SMP
SMA
Diploma
Universitas
sekolah
SD/MI
sederajat
sederajat
Sederajat
3
4
5
6
7
8
9
1
Sidorejo
7.910
6.019
9.298
7.822
15.501
2.468
5.516
2
Sidomukti
6.510
4.646
7.886
6.726
11.903
1.870
3.951
3
Argomulyo
7.006
5.628
9.898
7.834
12.662
1.731
3.083
4
Tingkir
6.580
5.777
8.254
7.369
13.160
1.919
3.364
Jumlah
28.006
22.070
35.336
29.751
53.226
7.988
15.914
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga
9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Untuk mengetahui situasi derajat kesehatan masyarakat
dapat dilihat
melalui beberapa indikator antara lain angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Derajat kesehatan Kota Salatiga dapat digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu, situasi dan kondisi Angka Kesakitan (morbiditas), dan status gizi masyarakat, sebagaimana di bawah ini. Faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan dan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, dan faktor lain. A. ANGKA KEMATIAN Perjalanan Angka kematian mengetahui
merupakan salah satu indikator untuk
perkembangan status kesehatan masyarakat secara kasar,
kondisi atau tingkat permasalahan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Angka kematian juga dapat dimanfaatkan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
10
1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan
tingkat
permasalahan
kesehatan
masyarakat
yang
berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan sosial ekonomi. AKB di Kota Salatiga tahun 2013 sebanyak 40 kasus (15,9/1000 KH) meningkat jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 11,4 per 1.000 Kelahiran Hidup atau sebanyak 31 kasus. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga kondisinya mengalami fluktuasi.
Terdapat banyak faktor
yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Faktor penyebab kematian bayi tahun 2013 antara lain : Faktor Penyebab
0-6 hari
7-28 hari
29 hari -1 bln
Asfiksia
18
3
0
BBLR
8
2
1
Kelainan kongenital
1
0
0
Bronchopneumonia
0
0
1
Diare
0
0
1
Lain-lain
2
0
3
Jumlah
29
5
6
Profil Kesehatan Kota Salatiga
11
Angka Kematian Bayi (AKB) dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu, status sosial, ekonomi, usia ibu, tingkat pedndidikan, staus gizi, budaya dll. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan,
serta kesadaran masyarakat untuk
merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern (lebih baik) dalam
bidang
kesehatan
merupakan
faktor-faktor
yang
sangat
berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi. Diharapkan akan terjadi penurunan AKB, seiring dengan upayaupaya yang dilakukan. Berbagai upaya yang telah dilakukan antara lain penanganan mulai dari perawatan masa kehamilan, yaitu pemberian tablet tambah darah / Fe 90 guna mencegah terjadinya pendarahan waktu melahirkan, upaya pemberian susu ibu hamil yang kurang energi kronis untuk mencegah Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ). Disamping itu pemberian vitamin A dua kali pada ibu nifas akan dapat meningkatkan kesehatan dan daya tahan pada ibu dan bayinya. Upaya lain yaitu dengan
meningkatkan
ketrampilan
petugas
kesehatan
dengan
pengembangan manajemen asfeksia, dan BBLR, kunjungan neonatal oleh petugas kesehatan. Gambaran AKB tahun 2006-2013 dapat dillihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
12
Gambar 3.1 Angka Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2006-2013 18
15.96(40 ks)
16 14
11,58
12
9,8
10
9.6(29 ks)
11.4(31 ks)
8
7,4(21 ks)
6.8(25 ks)
6
5,8
4 2 0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2. Angka Kematian Balita ( AKABA ) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian Balita 0-5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan pada balita, pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan Posyandu, dan tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu serta faktor kondisi sanitasi lingkungan. AKABA tahun 2013 sebesar 17,3/1000 KH (43 kasus), tahun 2012 sebesar 12,5/1.000 KH (34 kasus), meningkat bila dibandingkan AKABA tahun 2011 sebesar 7,79/1.000 KH (22 Kasus). AKABA di Kota Salatiga tahun 2009-2013 secara umum meningkat, angka tersebut berturut-turut tahun 2009 sebesar 7,2/1000 kelahiran hidup (26 kasus), tahun 2010 sebesar 10,27/1000
Profil Kesehatan Kota Salatiga
kelahiran hidup (31 kasus), tahun
13
2011 sebesar 7,79/1000
kelahiran hidup (22 kasus) dan tahun 2012
sebesar 12,5 /1.000 KH (34 kasus), seperti dalam gambar berikut. Gambar 3.2 AKABA Kota Salatiga Tahun 2009-2013 20
17,2
18 16 14
12,5
12
10,27
10 8 6
7,79
7,2
4 2 0
2009
2010
2011
2012
2013
3. Angka Kematian Ibu ( AKI ) Kematian ibu adalah kematian wanita pada masa kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah persalinan, baik sebagai akibat langsung dari kehamilan atau persalinanya, maupun sebagai akibat tidak langsung dari penyakit lain kecuali kecelakaan. Lebih 90% kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan, infeksi dan eklamsia. Ketiga penyebab langsung kematian ibu ini disebut komplikasi kebidanan (komplikasi obstetri). Selain itu, persalinan lama (lebih dari 12 jam) dan pengguguran kandungan (abortus terinfeksi) dapat berakibat perdarahan dan atau infeksi. Kurang dari 10% kematian ibu disebabkan oleh
Profil Kesehatan Kota Salatiga
14
penyebab tidak langsung, misalnya penyakit yang sudah diderita ibu sejak sebelum hamil atau penyakit lain yang diderita pada masa kehamilan. Keadaan gizi sejak sebelum hamil, kehamilan yang terlalu sering/dekat, terjadi pada usia terlalu muda atau tua dapat menambah risiko timbulnya gangguan. Kematian ibu juga diwarnai oleh penyebab mendasar, yaitu rendahnya status wanita, terutama di pedesaan, dan rendahnya tingkat pendidikan. Di Kota Salatiga tahun 2013 terjadi 7 kasus kematian ibu.
Penyebab
kematian ibu adalah 85,7% (6 kasus) disebabkan oleh penyebab tidak langsung yaitu thalasemia, TBC, HIV-AIDS, dicurigai keganasan usus besar, pecahnya pembuluh darah leher dan terjatuh. Sedangkan kematian ibu yang disebabkan oleh penyebab langsung yaitu eklampsia sebesar 14,3% ( 1 kasus). Hal ini berbeda dengan kasus kematian pada tahun sebelumnya yang lebih banyak didominasi oleh penyebab langsung. Pada tahun 2011 terdapat 6 kasus (212,5/100.000 KH) kematian ibu yang disebabkan karena penyebab langsung sebanyak 4 kasus dan penyebab tidak
langsung sebanyak 2 kasus.
Sedangkan pada tahun 2012
terdapat 2 kasus (74,3/100.000 KH) kematian ibu yang disebabkan oleh penyebab langsung dan tidak langsung. Kematian ibu biasanya juga terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang Profil Kesehatan Kota Salatiga
15
dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan,
terlambat
mencapai
fasilitas
kesehatan,
terlambat
mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Berbagai upaya penurunan angka kematian ibu telah dilakukan antara lain penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang bertujuan untuk antisipasi dan deteksi dini resiko pada masa kehamilan dan persalinan yang berbasis masyarakat, Puskesmas PONED serta RS PONEK. Angka kematian Ibu di Kota Salatiga
dapat di lihat pada gambar 3.3.
dibawah ini. Gambar 3.3 AKI Kota Salatiga Tahun 2006-2013 279.2(7 ks)
300 250
212.5(6 ks)
200 150
64.7(2 ks) 100
55.14(2 ks)
99.4(3 Ks)
74,73
74.3(2 ks)
50
0
0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
B. ANGKA KESAKITAN 1. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) Dalam upaya membebaskan Indonesia dari Penyakit Polio, maka pemerintah telah melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang Profil Kesehatan Kota Salatiga
16
terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal pada anak balita maupun PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan survelans AFP. Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan vius polio liar indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikn dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah : a. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada manusia. b. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan. c. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90 % dan mudah dalam pemberian. d. Layak dilaksanakan secara operasional. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai eradikasi polio yaitu melakukan surveilans AFP sesuai engan standar sertifikasi. Surveilans AFP dalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasusu lumpuh layuh akut pada anak usia <15 tahun yang merupakan kelompok rentan terhadap penyakit polio. Tujuan surveilans antara lain mengidentifikasi daerah
beresiko
terjadinya
transmisi
virus
polio
liar,
memantau
perkembangan program Eradikasi Polio dan pertengahan tahun 1995.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
17
Sejak adanya tenaga khusus di tingkat propimsi (district surveillance officer), kinerja surveilans menunukan peningkatan yang cukup bermakna. Upaya pencegahan dan pembratasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi terhadap kasus AFP. Untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar, perlu dilakukan pemeriksaan specimen tinja yang adekuat. Semakin besar persentase pemeriksaan specimen yang adekuat semakin baik surveilans AFP tersebut. Kasus AFP adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi dengan akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh karena rudapaksa. Kasus AFP non polio adalah kasus AFP yang pada pemeriksaan spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang ditetapkan oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria tertentu. Definisi cakupan penemuan dan penanganan penyakit AFP adalah jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk usia < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu. Jumlah kasus AFP yang ditemukan dan ditangani tahun 2013 sebanyak 5 kasus. Penemuan kasus AFP sejak tahun 2006-2013 dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
18
Gambar 3.4 Jumlah Kasus AFP Kota Salatiga Tahun 2006-2013 6
5
5
4
4 3
2
2
2
2
1
2
1 0
0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2. Tuberkulosis Paru Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Bersama dengan malaria dan HIV/AIDS, tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat diukur dengan insiden (disefinisikan sebagai jumlah kasus baru dan kasus kambuh tuberkulosis yang muncul dalam periode waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satu tahun), prevalensi (didefinisikan sebagai jumlah kasus
tuberkulosis
mortalitas/kematian
pada
suatu
(didefinisikan
titik
waktu
sebagai
jumlah
tertentu) kematian
dan akibat
tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu). Penemuan pasien baru TB Paru BTA (+) adalah penemuan pasien TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu pagi dan sewaktu (SPS) dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
19
diobati di unit pelayanan kesehatan dalam satu wilayah kerja pada waktu tertentu. Angka penemuan pasien baru TB Paru BTA (+) atau Case Detection Rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB Paru BTA (+) yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB Paru BTA (+) dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+)sebesar tahun 2013 sebesar 142,72%, angka tersebut meningkat dikarenakan adanya perbedaan cara perhitungan sejak tahun 2012. Perhitungan tersebut adalah bahwa penderita TB Paru BTA (+) adalah semua penderita yang ditemukan di sarana pelayanan kesehatan tanpa melihat status domisili/tempat tinggal penderita. Sedangkan perhitungan pada sebelum tahu 2012, hanya penderita yang berdomisili di wilayah Kota Salatiga, sehingga angka penemuan penderita TB Paru BTA (+) sejak tahun 2012 meningkat. Perlu diketahui bahwa di Kota Salatiga terdapat RS khusus Paru dr Ario Wirawan dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM).
Angka
penemuan kasus TB Paru BTA (+) dari tahun 2008-2013 dapat dlihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
20
Gambar 3.5 Penemuan Kasus TB BTA (+) Koata Salatiga Tahun 2008-2013 160
142,72
140 120 100
99,5
80 60
44,62
40
29,9
20
30,9
26,9
0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh dari tahun 2006-2008 dapat dilihat pada angka kesesembuhan, berturut-turut yaitu 100%, 90,50%, dan 29,90%. Sedangkan tahun 2010-2013 adalah 80,85 %, 63,64%, ,69,17% dan 76,73%. Tahun 2013 target Cure Rate atau angka kesembuhan sebesar 90%. Gambar. 3.6 Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013 250
200
150
100
50
0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Diobati
53
76
47
48
48
55
240
202
CR/Sembuh
53
72
43
38
40
35
166
155
Profil Kesehatan Kota Salatiga
21
3. Presentase Balita Dengan Pneumonia Ditangani Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau kesukaran bernapas. Tatalaksana pneumonia adalah diberikannya pelayanan kesehatan sesuai klasifikasinya, untuk pneumonia ringan dan sedang diberikan antibiotika dan pneumonia berat dirujuk ke sarana kesehatan yang lebih memadai. Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani pada tahun 2013 sebesar 544(44%) penderita dari perkiraan kasus sebesar 1.225 sasaran. tahun 2012 sebesar 417 (33,28%) dari jumlah perkiraan 1.253. Angka penemuan penderita pneumonia dari tahun 2006-2013 berturutturut adalah 20,39%, 8,77% 41,73%, 37,21%, 52,21%, 41,81%, 33,28% dan 44%. Masih rendahnya angka penemuan balita dengan pneumonia, dikarenakan
petugas
kesehatan
masih
sangat
hati-hati
untuk
mendiagnosa bahwa pasiennya adalah pneumonia. Dari semua kasus yang ditemukan seluruhnya (100%) sudah mendapat penanganan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
22
Gambar 3.7 Balita dengan Pneumonia Yang Ditangani Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Perkiraan Jumlah Pneumonia Balita
1182
4400
1110
1185
1218
990
1253
1225
Pneumonia Balita Ditemukan/Ditangani
241
386
463
441
636
414
417
544
4. Persentase HIV/AIDS Ditangani Sesuai kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS, seluruh penderita HIV/AIDS harus mendapatkan pelayanan sesuai standar. Tata laksana penderita HIV/AIDS meliputi Voluntary Counseling Testing`(VCT) yaitu tes konseling secara sukarela, perawatan orang sakit dengan HIV/AIDS, pengobatan Anti Retroviral (ARV), pengobatan infeksi oportunistik, dan rujukan kasus spesifik. Tahun 2013 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak 14 kasus dan tahun 2012 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak 17 kasus. Keseluruhan (100%) kasus HIV/AIDS di Kota
Profil Kesehatan Kota Salatiga
23
Salatiga yang ditemukan tersebut sudah mendapatkan penanganan sesuai standar. Jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan dari tahun 2001-2013 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini: Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS Kota Salatiga s.d tahun 2013 30
27 25
23 20
17 15
17 14
14 12
10
7 5
2 0
Jml Kasus
9
1
6
6
0
-5
5. Persentase Infeksi Menular Seksual Diobati Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk PMS adalah Syphilis, Gonorhoe, Bubo, Jengger Ayam, Herpes, dan lain-lain. Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati adalah kasus infeksi menular seksual yang ditemukan berdasarkan syndrome dan etiologi serta diobati sesuai standar. Jumlah kasus IMS di Kota Salatiga dari tahun ke tahun semakin meningkat. Meskipun demikian kemungkinan kasus yang sebenarnya di populasi masih banyak yang belum terdeteksi. Program Pencegahan dan Profil Kesehatan Kota Salatiga
24
Pemberantasan Penyakit Menular Seksual mempunyai target bahwa seluruh kasus IMS yang ditemukan harus diobati sesuai standar. Di Kota Salatiga semua kasus IMS yang ditemukan sudah ditangani. Gambar 3.9 Jumlah Penemuan Kasus IMS Kota Salatiga Tahun 2006-2013
2500
2115
2000
2081 1337
1500
1177
1175
1000
953
500
14 0
0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
-500
6. Persentase DBD Ditangani Penderita DBD yang ditangani sesuai standar/SOP adalah penderita DBD
yang
didiagnosis
dan
diobati/dirawat,
ditindaklanjuti
dengan
Penanggulangan Fokus (PF). Definisi
operasional
penderita
DBD
yang
ditangani
adalah
persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu satu tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan /dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Jumlah penderita DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan kasus. Hal ini disebabkan oleh karena cuaca Profil Kesehatan Kota Salatiga
25
yang tidak menentu sehingga menyebabkan perkembangan jentik nyamuk yang tidak terkontrol. Jumlah kasus tersebut berturut-turut adalah tahun 2006 sebanyak 57 penderita IR: 38,9/100.000 penduduk, tahun 2007 sebesar 141 kasus (IR: 80, CFR:0,71), tahun 2008 sebesar 72 kasus (IR: 40, CFR:1,39%), tahun 2009 sebanyak 109 (IR:65, CFR:0,92%), tahun 2010 sebesar 155 kasus (IR:91). Pada tahun 2011 terjadi penurunan kasus yaitu sebesar 13 kasus (IR:7,4%),
tahun 2012
sebanyak 13 kasus dan tahun 2013 sebanyak 61 kasus. Dari semua kasus yang ditemukan sudah mendapat penanganan sesuai dengan standar operasional.
Beberapa
upaya yang
dilakukan oleh
Dinas
Kesehatan Kota Salatiga dalam rangka penurunan kasus demam berdarah antara lain penggerakan pemberantasan sarang nyamuk, pemeriksaan jentik berkala, sosialisasi penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue. Berikut gambar yang menggambarkan jumlah kasus DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
26
Gambar 3.10 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2013 100 91 80
80 65
60 55
55
55 Incidence Rate (IR)
40
CFR
40
38,9
31,72 20
20
20
20
20
target
20 12,83 7,4
0 2006
1,39
0,71
0 2007
2008
0,92 2009
0 2010
0 2011
1,6
0 2012
2013
-20
7. Persentase Balita Dengan Diare Ditangani Definisi operasional penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Jumlah kasus diare pada balita di tahun 2013 sebanyak 4.745 (115,3%) dan 2012 sebanyak 5.766 (75%) dari 7.691 kasus diare (perkiraan kasus). Semua kasus diare baik pada
balita
maupun non
balita sudah mendpat penanganan (100%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
27
Gambar 3.11. Jumlah Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah perkiraan kasus diare
4970
4532
5924
6659
6554
7654
7691
4115
Jumlah Diare pada Balita dan ditangani
2979
4532
2003
2380
1994
4276
5766
4745
8. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Yang termasuk dalam PD3I yaitu Polio, Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, dan Hepatitis. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut, diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan dan kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio (ERAPO), Reduksi Campak (Redcam), dan Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN). Dari tahun 2006 sampai dengan 2013 jumlah kasus PD3I yang dilaporkan adalah sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
28
Gambar 3.12 Kasus PD3I Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Hepatitis B
2006 7
2007 0
2008 0
2009 0
2010 0
2011 4
2012 0
2013 0
Polio
0
0
0
0
0
0
0
0
Campak
28
42
53
115
198
168
94
0
T. Neonatorum
0
0
0
0
0
0
0
0
Tetanus
2
0
0
0
0
0
0
0
Pertusis
0
0
0
0
0
0
0
0
Difteri
2
0
0
0
0
0
0
1
9. Penyakit Tidak Menular Data kasus penyakit tidak menular yang diperoleh antara lain kanker servik, kanker mamae, kanker hati, kanker paru, diabetes mellitus, angina pektoris, dekompensasio kordis, hipertensi, stroke, asma bronkhial dan kecelakaan lalu lintas. Faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular, dibagi menjadi dua yaitu faktor genetik yang merupakan faktor yang tidak dapat diubah (unchanged risk faktor), dan faktor resiko yang dapat diubah (change risk faktor), misalnya, pola makan yang tidak seimbang, makanan yang mengandung zat adiktif, mengkonsumsi rokok, kurang berolah raga dan faktor kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
29
Penyakit tidak menular merupakan suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis, tetapi hanya bisa dikendalikan. Penyakit tidak menular juga merupakan penyebab utama kematian tertinggi bila dibandingkan dengan penyakit menular. Kasus penyakit tidak menular di Kota Salatiga tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 3.13 berikut: Gambar 3.13 Kasus Penyakit Tidak Menular Kota Salatiga Tahun 2013 0,09% 7% 7,68%
8,53%
Neoplasma DM Jantung
48,80%
Stroke PPOK Asma
27,51%
Psikosis
0,48%
C. ANGKA STATUS GIZI MASYARAKAT 1. Persentase BBLR Ditangani Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil anemia, kurang asupan gizi waktu dalam kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi mudah
Profil Kesehatan Kota Salatiga
30
sekali mengalami hipotermi yang biasanya akan menjadi penyebab kematian. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 5,5% (138 bayi), tahun 2012 sebesar 5,50% (150 bayi) meningkat dibandingkan tahun 2011 sebesar 3,04% (84 bayi). Persentase bayi berat badan lahir rendah dari tahun 2006-2010 sebagai berikut 2,81%, 2,12%, 2,90%, 2,45 % dan 2,1 %. Cakupan penanganan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) untuk tahun 2006 sampai dengan 2013 mencapai 100%.
Gambar 3.14 Jumlah Bayi BBLR Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
4000
89 81
62
90
2923
3099
61
84
3016
2823
150
3000 2000
2882
3627
2723
1000 0 BBLR
2006 81
2007 62
2008 90
2009 89
2010 61
2011 84
2012 150
Jml Lahir Hidup
2882
2923
3099
3627
3016
2823
2723
Jml Lahir Hidup
BBLR
2. Persentase Balita Dengan Gizi Buruk Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
31
penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindaklanjuti dengan tindakan yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal. Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2 kategori yaitu dengan indikator membandingkan Berat Badan dengan Umur (BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan Berat Badan dengan Tinggi Badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di posyandu dengan membandingkan
berat
badan
dengan
umur
melalui
kegiatan
penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di Bawah Garis Merah (BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan. Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus buruk, maka segera dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman di Posyandu dan Puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani di Puskesmas maka segera dirujuk ke Rumah Sakit. Jumlah kasus gizi buruk pada tahun tahun 2013 sebesar 2 kasus, tahun 2012 sebesar 3 kasus, tahun 2011 sebesar 2 kasus. Sejak tahun 2008 jumlah gizi buruk sebanyak 17 balita atau 0,18%, tahun 2009 sebanyak 4 kasus atau 0,04 %, dan tahun 2010 sebanyak 3 kasus (0,03%). Profil Kesehatan Kota Salatiga
32
Gambar.3.15. Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2006 -2013 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 Jml Balita Jml Balita Gizi Buruk
2007
2009
2010
2011
12001 11863 12157
9289
10111 12529 12252
3
2008 17
4
3
2
2012 3
2013 2
3. Persentase Balita Gizi Kurang Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi. Status ini menjadi penting karena merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya kesakitan dan kematian. Status gizi yang baik bagi seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam proses pemulihan. Status gizi masyarakat dapat diketahui melalui penilaian konsumsi pangannya berdasarkan data kuantitatif maupun kualitatif. Profil Kesehatan Kota Salatiga
33
Dalam menentukan
klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku. Di
Indonesia baku antropometri yang sering digunakan adalah World Health Organization-National
Centre
for
Health
Statistic
(WHO-NCHS).
Berdasarkan baku WHO-NCHS status gizi dibagi empat: Pertama, gizi lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obsitas. Kedua, Gizi baik untuk well nourished. Ketiga, gizi kurang untuk under weight yang mencakup mild dan moderat, PCM (Protein Calori Malnutrition). Keempat, Gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmik-kwasiorkor dan kwarsiorkor. Persentase balita dengan gizi kurang (BB/U) Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 196 balita (2,15%). 4. Kecamatan Bebas Rawan Gizi Hasil pemantauan kerawanan pangan dan gizi di wilayah kecamatan di Kota Salatiga sejak tahun 2006 hingga 2013 memberikan hasil bahwa Kota Salatiga dengan empat (4) kecamatannya sudah bebas dari rawan pangan dan gizi.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
34
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
A.
PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1. Pelayanan Kesehatan Ibu a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan
antenatal
sekurang-kurangnya
4
kali
selama
masa
kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada semester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trisemeter kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan 2 kali pada trisemester ketihga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas 7 T, yaitu: 1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; 2. Pengukuran tekanan darah;
Profil Kesehatan Kota Salatiga
35
3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); 4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi; 5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan; 6. Pelaksanaan
temu
wicara
(pemberian
komunikasi
interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana); 7. Pelayanan
tes
laboratorium
sederhana,
minimal
tes
hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya). Untuk menilai cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat digunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Profil Kesehatan Kota Salatiga
36
Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa cakupan ibu hamil K4 di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 2.945 bumil
(93,46%)
menurun jika dibandingkan capaian tahun 2012 dan masih di bawah target (95%).
Gambar 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Salatiga 2006 - 2013 100.00% 98.00% 96.00% 94.00% 92.00% 90.00% 88.00% 86.00%
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
K1 92.78% 98.10% 99.10% 91.50% 96.00% 96.30% 96.70% 99.02% K4 90.90% 96.03% 98.60% 91.20% 92.90% 96.60% 95.40% 93.46%
Berbagai
kegiatan
telah
dilakukan
guna
peningkatan
cakupan
pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu dengan semakin mendekatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Selain itu untuk meningkatkan cakupan K4 juga makin diperkuat dengan telah dikembangkannya Kelas Ibu Hamil. Kelas ibu hamil akan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
37
keluarganya dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu secara paripurna. Adanya bantuan dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) juga berkontribusi
dalam
meningkatkan
cakupan
dimanfaatkan
untuk
kegiatan
gedung,
luar
K4. seperti
BOK
dapat
pendataan,
pelayanan di posyandu, kunjungan rumah, dan sweeping kasus drop out. Di samping itu program Jampersal mendukung paket pelayanan antenatal termasuk yang dilakukan pada saat kunjungan rumah atau sweeping.
b. Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
38
Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target (90%) yaitu sebesar 100%. Meskipun cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target, namun angka kematian ibu masih dan
anak
masih
tinggi. Untuk itu program kesehatan ibu
tetap
pembangunan kesehatan.
menjadi
program
prioritas
dibidang
Untuk mengetahui cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini. Gambar 4.2 Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Nakes Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013 120.00% 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00%
2012
2013
Pertolongan persalinan 84.05% 107% 101.80 99.60% 95.10% 94.80% 95% % oleh nakes terlatih
100%
Pertolongan persalian oleh dukun terlatih
2006
2007
2008
2009
2010
2011
3.50% 2.54% 0.66% 0.40% 4.90% 5.20%
0%
c. Pelayanan Ibu Nifas Masa sesudah persalinan (Masa Nifas) berpeluang untuk terjadinya kematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan masa nifas yang dikunjungi oleh tenaga Profil Kesehatan Kota Salatiga
39
kesehatan minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan. Pelayanan ibu nifas meliputi pemberian vitamin A dosis tinggi ibu nifas yang kedua dan pemeriksaan kesehatan pasca persalinan untuk mengetahui apakah terjadi pendarahan pasca persalinan, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 (dua) hari, payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit dan lain – lain. Kunjungan terhadap ibu nifas yang dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan kunjungan neonatus. Masa nifas merupakan masa yang rawab, karena ada beberapa resiko yang mungkin terjadi pada masa ini. Resiko yang mungkin terjadi antara lain anemia, pre eklampsia, eklampsia, perdarahan, infeksi nifas bhakan depresi post partum. Hasil pelayanan ibu nifas sbb: Gambar.4.3 Cakupan Pelayanan Nifas Kota Salatiga Tahun 2008-2013 100,00%
99,60%
99,00% 98,00% 97,00% 96,00%
96,50%
96,14%
95,85%
96,36%
95,20%
95,00% 94,00% 93,00% 2008
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2009
2010
2011
2012
2013
40
d. Ibu Hamil Risti/Komplikasi Ditangani Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah keadaan ibu hamil yang mengancam kehidupannya maupun janinnya, misal umur, paritas, interval, dan tinggi badan. Sedang komplikasi pada proses persalinan adalah keadaan dalam proses persalinan yang mengancam kehidupan dalam proses persalinan yang mengancam kehidupan ibu maupun janinnya, misalnya perdarahan, pre eklamsia, infeksi jalan lahir, letak lintang, partus lama, dan lain-lain. Ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi ditangani adalah ibu hamil dengan risiko tinggi dan komplikasi yang ditemukan untuk mendapat pertolongan pertama dan rujukan oleh tenaga kesehatan. Cakupan ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi yang ditangani tahun
2013
sebesar
100%
(638
kasus)
komplikasi.
Cakupan
penanganan ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi pada tahun-tahun sebelumnya masih di
bawah 100%, dengan adanya
tahun 2012
sebesar 42,5%, menurun bila dibandingkan tahun 2011 sebesar 77,28%. Hal ini disebabkan oleh karena kasus-kasus ibu hamil dengan resiko tinggi yang dilaporkan hanya yang dirujuk ke sarana Kesehatan lebih tinggi, untuk yang dapat ditangani di Puskesmas, datanya tidak dilaporkan. Untuk itu pemahaman petugas tentang pencatatan dan pelaporan perlu ditingkatkan. Profil Kesehatan Kota Salatiga
41
Gambar 4.4 Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2006-2013 120.00% 100.00%
92.42%
100%
99.80%
80.00%
100% 77.30%
69.31% 60.00%
Bumil Risti yg Ditangani
52.20% 42.12%
40.00% 20.00% 0.00% 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
e. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah dengan memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (batasan anemi pada ibu hamil < 11 gram%).
Anemi pada ibu hamil menyebabkan
pendarahan sebelum atau saat persalinan, resiko melahirkan BBLR, meningkatnya resiko kematian ibu dan bayi.
Pemberian tablet Fe
kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilan. Indikator cakupan pemberian Fe yaitu Fe1 dan Fe3. Prevalensi ibu hamil anemia dan cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat dilihat pada gambar 4.5 dan Gambar 4.6 berikut ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
42
Gambar 4.5 Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2013 5
4,06 3,53
4 2,53
3
2,11
2 1 0 2010
2011
2012
2013
Gambar 4.6 Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2006-2013 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jml Bumil 3234 2839 3197 3282 3254 3123 3003 3151 221 180 2798 3004 2502 2984 2903 3009 Fe1 Fe3
203
151
2747 2994 2972 3007 2870 2800
2. Pelayanan Kesehatan Anak a. Cakupan Kunjungan Neonatus Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan Profil Kesehatan Kota Salatiga
43
memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya.
Kunjungan
Neonatus dibagi tiga yaitu KN1 adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN2 adalah kunjungan 2-7 hari dan KN3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari. Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN1) di Kota Salatiga Tahun 2013 sebesar 99,28% dan KN3 sebesar 95,53%. Cakupan kunjungan neonatus di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 2.395 (95,53%)
menurun jika dibandingkan dengan tahun
2012 sebesar 2.701 (99,19%). Cakupan kunjungan neonatus dari tahun 2006-2013 berturut-turut adalah 86,58%, 87,82%, 89,03%, 78,72%, 91,4% ,95,7% ,99,19% dan 95,53%. Berbagai upaya telah dilakukan guna pencapaian kunjungan neonates tersebut antara lain adanya upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui bidan. Selain itu juga upaya peningkatan kualitas pelayanan tenaga kesehatan melalui pelatihan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
44
Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Neonatus Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah Bayi Lahir 3234 2923 3099 3222 3016 2823 2723 2507 2800 2567 2759 2824 2756 2701 2701 2395
KN
b. Cakupan Kunjungan Bayi Kunjungan
bayi
adalah
bayi
yang
memperoleh
pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 4 kali, di luar kunjungan neonatus. Setelah usia 28 hari, setiap bayi berhak perkembangannya secara teratur setiap bulan di sarana pelayanan kesehatan. Cakupan kunjungan bayi Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 95,3%, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 111,03%,
Cakupan kunjungan bayi dari tahun 2007-2013
sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
45
Gambar 4.8 Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Tahun 2007-2013
120 100 80 60 40 20 0 Cakupan Kunjungan bayi Target
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
100.9
96.1
103
97.5
95.68
111
95.3
90
90
90
90
90
90
90
c. Neonatal Risti/ Komplikasi Ditangani Yang dimaksud dengan resiko tinggi/ komplikasi pada neonatal adalah keadaan neonatal yang mengancam kehidupannya, misalnya Asfeksia, BBLR, Tetanus, Infeksi dan lain-lain. Cakupan neonatal risti ditangani Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 97,06% (365 bayi dari 376 sasaran) meningkat jika dibandingkan
tahun 2012 sebesar
42,36%. Cakupan tersebut sudah mencapai target. Jika dibandingan dengan tahun 2011 sudah ada peningkatan, tahun 2011 sebesar 28,3% (120 bayi dari 423 bayi). Cakupan tahun 2007 sebesar 100 % ( 386 bayi), tahun 2008 yaitu 100 % (361 bayi), tahun 2009 sebesar 83,5 % (446 bayi dari 534 bayi), dan tahun 2010 sebesar 68,0% (211 bayi dari 453).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
46
d. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Tidak hanya bayi, Balita atau anak berumur di bawah lima tahun atau 12-59 bulan juga harus mendapatkan perhatian kesehatannya baik gizi maupun kesehatan secara umum, karena balita merupakan generasi penerus bangsa yang harus sehat, cerdas dan kuat. Balita di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 12.252 dan yang mendapat pelayanan kesehatan anak balita sebesar 9.847 balita (80,37%) dan tahun 2012 sebesar 12.529, yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 10.121 (80,8%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 5.395 (53%) dari 10.182 balita yang ada. e. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita dan Prasekolah Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah yang dimaksudkan adalah anak usia 1 – 6 tahun yang dideteksi dini tumbuh kembang sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan, paling sedikit 2 kali per tahun. Upaya pembinaan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental dan sosial anak dengan perhatian khusus pada kelompok balita yang merupakan masa kritis atau periode emas tumbuh kembang. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita dan anak pra sekolah
Kota
Salatiga
selama
tiga
tahun
terakhir
mengalami
peningkatan yaitu 0,15 % pada tahun 2006 menjadi 19,02 % pada Profil Kesehatan Kota Salatiga
47
tahun 2008, pada tahun 2009 meningkat menjadi 53,02 % atau 7.617 balita dari 14.365 balita demikian juga tahun 2010 meningkat menjadi 65,2 %. Pada tahun 2011 sebesar 46,88%. Sejak tahun 2012 DDTK antara balita dan Anak Prasekolah dipisahkan karena sasarannya berbeda. DDTK Balita tahun 2012 sebesar 22,6% sedangkan anak prasekolah sebesar 74,5%. Tahun 2013 DDTK Balita sebesar 86% (9.847 balita) dan anak prasekolah sebesar 100% (4.447 anak). Secara rinci cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita seperti gambar 4.8 berikut: Gambar 4.9 Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita dan Anak Prasekolah Kota Salatiga Th. 2012-2013 100,00%
100%
80,00% 86%
74,50%
60,00%
Balita
40,00% 20,00%
Apras 22,60%
0,00% 2012
2013
f. Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Pelayanan
kesehatan
di sekolah diutamakan
pada
upaya
meningkatkan kesehatan (promotif) dan upaya pencegahan penyakit (preventif). Salah satu upaya preventif yang dilaksanakan di sekolah adalah
kegiatan
penjaringan
kesehatan
anak
sekolah
(Health
Screening), sebagai prosedur pemeriksaan kesehatan yang bertujuan Profil Kesehatan Kota Salatiga
48
untuk mengelompokan anak sekolah dalam berbagai katagori sehat dan sakit yang memerlukan tindakan lebih lanjut, serta mendapatkan gambaran kesehatan anak sekolah dan mengikuti perkembangan serta pertumbuhan anak sekolah sebagai pertimbangan dalam menyusun program pembinaan kesehatan sekolah. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga kesehatan/guru UKS/kader kesehatan sekolah pada tahun 2013 ,2012 dan 2011 dari seluruh siswa (100%) sudah mendapat pelayanan kesehatan tahun 2011 sebesar 3.169 siswa dan tahun 2012 sebesar 3.324 siswa. Dan tahun 2013 sebesar 3.554 siawa. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dari tahun 2007-2010 adalah
sebanyak 3.088 siswa, 3.094 siswa, 3.103
siswa dari 3.259 siswa (95,2 %), dan tahun 2010 sebanyak 3.112 (93,87%) siswa dari 3.315 siswa.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
49
Cakupan
Gambar.4.10. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Tahun 2006-2013 102 100 98 96 94 92 90
100
100
100
100
100
100
95,2 93,87
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
g. Pelayanan Kesehatan Remaja Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanakkanak ke masa dewasa dan terjadi perubahan fisik yang cepat menyamai orang dewasa, tetapi emosinya belum dapat mengikuti perkembangan jasmaninya, hal ini sering
menimbulkan gejolak
sehingga masa ini perlu mendapat perhatian. Salah satunya adalah pendidikan dan perhatian agar anak berperilaku sehat, baik secara fisik maupun mental. Pemeriksaan kesehatan remaja adalah pemeriksaan kesehatan siswa kelas 1 SLTP dan setingkat, kelas 1 SMU/SMK dan setingkat melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS/ kader kesehatan remaja.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
50
Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja Kota Salatiga pada tahun 2008 sebesar 15,80 % (5.879 siswa dari 37.210 siswa) dengan target 80 % (29.768 siswa), tahun 2009 dan 2010 sebesar 94,04% (7.729 siswa dari 8.218 siswa), tahun 2011 sebesar 98% (8.145 siswa dari 8.249 siswa), tahun 2012 68% dan tahun 2013 sebesar 78%. 3. Pelayanan Gizi a. Pemantauan Pertumbuhan Balita 1). Partisipasi Masyarakat Dalam Penimbangan Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama
program
pencegahan
perbaikan
dan
gizi
peningkatan
yang
keadaan
menitikberatkan gizi
anak.
pada
Kegiatan
penimbangan terhadap bayi dan balita yang dilakukan di Posyandu merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang pada balita. Dengan cakupan D/S tinggi, diharapkan semakin tinggi pula cakupan vitamin A, cakupan imunisasi, dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Kunjungan balita ke posyandu sangat berkaitan dengan indikator D/S. Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi terkait
dengan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
kunjungan
balita
ke
Posyandu.
Permasalahan 51
tersebut diantaranya adalah penggerakan kegiatan posyandu, tingkat pengetahuan kader dan kemampuan petugas dalam pemantauan pertumbuhan dan konseling, tingkat pemahaman keluarga dan masyarakat
terhadap
manfaat
Posyandu,
serta
pelaksanaan
pembinaan kader. Cakupan penimbangan balita di Posyandu dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.11 Persentase Balita Ditimbang Kota Salatiga Tahun 2006-2013 82
80,1
80
79
78
77
76
74,22
75,6
74
74,48 72,34
72 70
71
68 66 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Dari gambar diatas dapat dilihat besar partisipasi masyarakat dalam penimbangan di Posyandu dengan digambarkan dalam perbandingan jumlah balita yang ditimbang (D) dengan jumlah balita seluruhnya (S). Tahun 2013 balita yang ditimbang sebanyak 9.125 balita dari seluruh balita sebanyak 12.252 balita (74.48%). Angka tersebut masih di bawah target 90%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
Hal ini menunjukan bahwa
52
partisipasi masyarakat untuk membawa balitanya ke Posyandu masih kurang. 2). Balita Yang Berat Badannya Naik Persentase Balita yang naik timbangannya dibandingkan dengan
jumlah
Balita
yang ditimbang
dapat
menggambarkan
keberhasilan kader Posyandu dalam memberikan penyuluhan gizi kepada
masyarakat
diwilayahnya,
sehingga
orang
tua
dapat
memberikan makanan cukup gizi kepada anaknya. Anak sehat bertambah umur akan bertambah berat badannya dan persentase balita yang naik timbangannya dapat menggambarkan tingkat kesehatan balita di wilayah kerja Posyandu. Beberapa hal yang mempengaruhi tingkat pencapaian Balita yang naik timbangannya antara lain pengetahuan keluarga tentang kebutuhan gizi Balita, penyuluhan gizi masyarakat dan ketersediaan pangan di tingkat keluarga. Tahun 2013 balita yang ditimbang sebanyak 9.125 balita dan yang naik timbangannya sebanyak 6.651 balita (72,89%). Capaian tersebut masih di bawah target sebesar 80%. Penyebab rendahnya capaian N/D dikarenakan masih rendahnya peran serta masyarakat dalam kegiatan posyandu sehingga mempengaruhi keberhasilan program di posyandu. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan Profil Kesehatan Kota Salatiga
53
mengadakan lomba kader dan lomba posyandu baik di tingkat Kecamatan/ Puskesmas maupun di tingkat Kota. Diharapkan dengan kegiatan lomba tersebut diperoleh adanya peningkatan pengetahuan kader dan kepedulian masyarakat terhadap Posyandu, sehingga akan berdampak pada peningkatan capaian program di Posyandu. Gambar 4.11 Menunjukan capaian N/D Kota Salatiga tahun 20102013. Gambar 4.12 Persentase Balita Yang Naik Berat Badanya Di Kota Salatiga Tahun 2010-2013
73,37 73,5
72,89
73 72,5
71,95
72
71,66
71,5 71 70,5 2010
2011
2012
2013
3). Balita Bawah Garis Merah (BGM) BGM adalah merupakan hasil penimbangan dimana berat badan Balita berada di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Tidak semua BGM dapat menggambarkan gizi buruk pada Balita dilihat tinggi badannya, jika tinggi badan sesuai umur maka keadaan ini merupakan titik awal waspada bagi orang tua
Profil Kesehatan Kota Salatiga
54
untuk tidak terlanjur menjadi lebih buruk lagi, namun jika Balita ternyata pendek maka belum tentu anak tersebut berstatus gizi buruk. Jumlah balita di bawah garis merah (BGM) tahun 2013 sebanyak 108 balita (1,2%) dari jumlah balita yang ditimbang sebanyak 9.125 balita, tahun 2012 sebanyak 140 balita (1,5%) dari jumlah balita ditimbang sebanyak 9.647.
Tahun 2008 sebanyak
349 balita atau sebesar 3,72 % dari jumlah balita yang ada di Kota Salatiga. Pada tahun 2009 jumlah balita dibawah garis merah menurun jadi 233 (2,58 %) balita dari 9.023 balita yang ditimbang. Tahun 2010 jumlah balita garis merah meningkat menjadi 235 (2,5%) balita dari 8.289 balita yang ditimbang, dan tahun 2011 menurun menjadi 2,1% atau sebesar 213 dari 10.111 balita yang ditimbang. b. Bayi dan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A Salah satu upaya program perbaikan gizi masyarakat adalah melalui pemberian kapsul vitamin A. Program ini bertujuan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan Vitamin A (KVA) pada balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA Profil Kesehatan Kota Salatiga
55
pada masyarakat. Vitamin A berperan terhadap penurunan angka kematian dan kesakitan, karena Vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Vitamin A juga bermanfaat untuk kesehatan mata dan membantu proses pertumbuhan. Oleh karena
itu
vitamin
A
sangat
penting
untuk
kesehatan
dan
kelangsungan hidup. Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan) dengan dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis 200.000 SI dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pemberian kapsul vitamin A diberkan secara serentak setiap bulan Februari dan Agustus pada balita usia 6-59 bulan. Cakupan Balita yang mendapat Vitamin dari tahun 2006 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
56
Gambar 4.13 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (659 bulan) di Kota salatiga Tahun 2006-2013 101 100 99
99,66
99,59 99,14
99,19
99,14
99,54
99,09
98 97 96 95
94,91
94 93 92 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
c. Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayinya yang dilaksanakan di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan dukun bayi atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 99,92% (2.526 dari 2.528 ibu nifas).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
57
Gambar 4.14.Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A di Kota Salatiga Tahun 2008-2013 120 100
102,3
95,98
89,66
99,92
80
63,18
60
54,44
40 20 0
2008
2009
2010
2011
2012
2013
d. Ibu Hamil Mendapat Mendapat 90 Tablet Fe Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah dengan memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk menurunkan angka anemia pada balita, ibu hamil dan ibu nifas, remaja putri dan WUS (Wanita Usia Subur). Anemia gizi yaitu suatu kondisi ketika kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah tergolong
rendah.
Rendahnya
kadar
Hb
disebabkan
karena
kurangnya asupan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan komponen Hb terutama zat besi ( Fe). Pemberian tablet besi ini diintegrasikan dengan pelayanan kunjungan ibu hamil (antenatal care). Efektivitas
upaya
pemberian
tablet
besi
juga
sangat
tergantung pada seberapa besar kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi yang diberikan. Cakupan pemberian tablet
Profil Kesehatan Kota Salatiga
58
besi yang tinggi bisa tidak berdampak pada penurunan anemia besi jika kepatuhan ibu hamil dalam menelan tablet besi masih rendah. Program
pemberian
tablet
besi
sangat
terkait
dengan
pelayanan kesehatan pada ibu hamil (K1-K4) karena diberikan pada saat ibu hamil melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan. Pemberian tablet besi juga menjadi salah satu syarat terpenuhinya kunjungan ibu hamil K4. Namun demikian cakupan kunjungan K4 ibu hamil pada tahun 2013 sebesar 93,46%, yaitu lebih besar dibandingkan dengan capaian pemberian tablet besi pada ibu hamil sebesar 92,62%. Hasil tersebut sudah bisa dikatakan ideal karena cakupan tersebut tidak jauh berbeda. Pemberian tablet Fe kepada ibu hamil ada 2 indikator yaitu Fe1 dan Fe3. Cakupan Ibu Hamil mendapat tablet Fe adalah cakupan Ibu Hamil yang mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya. Cakupan ibu hamil yang mendapat Fe-3 di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 88,86% (2.800 dari 3.151 ibu hamil) menurun bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 95,57% (2.870 dari 3.003 bumil). Cakupan sejak tahun
2007 sebesar 5,32%, tahun 2008
sebesar 85,92%. Pada tahun 2009 cakupan Fe-3 sebesar 84,49 % (2.897 dari 3.429 ibu hamil), tahun 2010 sebesar 91,33 % Profil Kesehatan Kota Salatiga
59
(2.972 dari 3.254 ibu hamil) dan tahun 2011 sebesar 96,29% (3.007 dari 3.123 ibu hamil).
Gambar.4.14 Persentase Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013 100 80 60 40 20 0
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Fe 1
6,34
87,52
91,5
76,89 95,55 96,67 95,49
Fe 3 72,39
5,32
85,92 84,49 91,33 96,29 95,57 88,86
e. Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya, dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan Profil Kesehatan Kota Salatiga
60
secara
eksklusif
mempertahankan
sampai
umur
pemberian
ASI
6
(enam)
dilanjutkan
bulan bersama
dan
tetap
makanan
pendamping sampai usia 2 (dua) tahun. Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
telah
ditetapkan
dalam
SK
Menteri
Kesehatan
No.
450/Menkes/SK/IV/2004 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu nasional namun juga merupakan isu global. Pernyataan bahwa dengan pemberian susu formula kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat, ternyata menurut laporan UNICEF ( Feat About Breast Feeding) merupakan kekeliruan fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada bayi yang diberi susu formula, namun
pada masa pertumbuhan
berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas, diabetes dll. Profil Kesehatan Kota Salatiga
61
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas capaian ASI Eksklusif Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 46,6% (418 dari 897 bayi usia 0-6 bulan), 2012 sebesar 45,12% (601 dari 1.332 bayi usia 0-6 bulan), terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan tahun 2011 yaitu 48,03% (550 dari 1.145 bayi usia 0-6 bln). Berbagai upaya promosi tentang ASI Ekslusif telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan beserta jaringannya. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya ruang-ruang laktasi di tempat-tempat kerja/perusahaan. Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar. 4.16 Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga Th.2008-2013 60 50 40 30 20 10 0
48,03 47,36
46,6 35,46
2008
2009
45,12
35,9
2010
2011
2012
2013
cakupan ASI Ekslusif
Beberapa hal yang menghambat pemberiaan ASI eksklusif diantarannya adalah: 1. Rendahnnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar. Profil Kesehatan Kota Salatiga
62
2. Kurangnnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan. 3. Faktor sosial budaya. 4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja. 5. Gencarnya pemasaran susu formula. Upaya-upaya
yang
telah
dilaksanakan
dalam
rangka
meningkatkan cakupan pemberiaan ASI eksklusif tetap berpedoman pada Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yaitu: 1) Sarana
pelayanan
Kesehatan
mempunyai
kebijakan
Peningkatan Pemberiaan Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas. 2) Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan ketrampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut. 3) Menjelaskan
kepada
semua
ibu
hamil
tentang
manfaat
menyusui dan penatalaksana dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui. 4) Membantu ibu menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin ( inisiasi dini). Apabila ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar. Profil Kesehatan Kota Salatiga
63
5) Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis. 6) Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir. 7) Melaksanakan
rawat
gabung
dengan
mengupayakan
ibu
bersama bayi 24 jam sehari. 8) Membantu
ibu
menyusui
semau
ibu,
tanpa
pembatasan
terhadap lama dan frekuensi menyusui. 9) Tidak memberikan dot atau kempeng bayi yang diberi ASI 10) Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KPASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit, rumah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan. Selain hal tersebut diatas, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi agar di tempat-tempat kerja misalnya perusahaan, untuk menyediakan pojok ASI.
f. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Keluarga Miskin adalah keluarga yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota (TKK) dengan melibatkan Tim Profil Kesehatan Kota Salatiga
64
Desa dalam mengidentitaskan nama dan alamat gakin secara tepat sesuai dengan Gakin yang disepakati. Anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin diberikan makanan pendamping ASI. Data jumlah anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapatkan makanan tambahan ASI(MP-ASI)tahun 2013 0% dan tahun 2012 sebanyak 79,74% (968 dari 1.214 anak),menurun bila dibandingkan tahun 2011 sebesar 100% (1.214 anak).
g. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindak lanjuti dengan rencana tindak yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal. Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2 kategori yaitu dengan indikator membandingkan berat badan dengan umur (BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan berat badan dengan tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di Posyandu dengan membandingkan berat badan dengan umur melalui kegiatan penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di Profil Kesehatan Kota Salatiga
65
bawah garis merah (BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan. Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus gizi buruk, maka segera dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman di Posyandu dan Puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani di Puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit. Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau di rumah oleh
tenaga
kesehatan
sesuai
tata
laksana
gizi
buruk.
Perkembangan cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2006 sampai dengan tahun 2013 adalah
sebesar 100 %
kasus gizi buruk mendapat pelayanan. Jumlah kasus gizi buruk tahun 2013 sebesar 2 kasus. h. Wanita Usia Subur yang Mendapat Kapsul Yodium Pemberian kapsul Yodium kepada sasaran wanita usia subur di daerah endemik berat dan sedang dimaksudkan untuk mencegah kretinisme pada bayi. Kota Salatiga tidak termasuk dalam daerah endemik GAKY yang memerlukan intervensi kapsul yodium. Kota Salatiga tidak merupakan daerah endemik GAKY sehingga tidak ada program pemberian kapsul Yodium bagi WUS. Profil Kesehatan Kota Salatiga
66
i.
Desa Dengan Garam Beryodium yang Baik Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium yang baik, menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi penduduk di suatu desa/kelurahan. Sejak tahun 2010 sampai tahun 2013
sudah
masyarakatnya
mencapai 100% telah
Kelurahan di Kota
mengkonsumsi
garam
Salatiga
beryodium
yang
memenuhi syarat (mengandung KJO3 30-80 ppm). Sesuai Kepres No.69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium. Kebijakan ini berakaitan dengan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia. GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat menyebabkan penyakit gondok atau kretin. Kekurangan unsur yodium dalam makananan sehari-hari dapat menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Dalam garam beryodium juga terdapat unsur natrium maka konsumsi garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi. Untuk menghindari pengaruh sampingan dari onsumsi garam beryodium yang berlebihan maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram per orang per hari atau sekitar satu sendok teh setiap hari. j.
Keluarga Sadar Gizi
Profil Kesehatan Kota Salatiga
67
Keluarga sadar gizi (KADARZI) adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya melakukan perilaku gizi seimbang, mampu mengenali masalah kesehatan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya,
dan
mampu
mengambil
langkah-langkah
untuk
mengatasi masalah gizi yang dijumpai oleh anggota keluarganya. Lima indikator kadarzi, yaitu: a.
Keluarga biasa mengkonsumsi aneka ragam makanan
b.
Keluarga selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya, khususnya balita dan ibu hamil
c.
Keluarga hanya menggunakan garam beryodium untuk memasak makanannya
d.
Keluarga memberi dukungan pada ibu melahirkan untuk memberi ASI ekslusif
e.
Keluarga minum suplemen gizi sesuai anjuran
Indikator tersebut digunakan untuk menilai perubahan perilaku gizi anggota keluarga. Keberhasilan program Kadarzi harus diikuti dengan meningkatnya status gizi masyarakat. Pelakasanaan pendataan Kadarzi di Kota Salatiga di laksanakan di 4 Kecamatan yang meliputi 5 indikator, dengan hasil pada tahun 2013 sebagai berikut : a. Menimbang berat badan secara teratur sebesar 95,42%. Profil Kesehatan Kota Salatiga
68
b. Pemberian ASI eksklusif sebesar 66,81%. c. Makan aneka ragam makanan sebesar 86,5% d.
Mengkonsumsi garam beryodium sebesar 98,5%.
e. Mengkonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran sebesar 92,3%. Dari 1.136 sampel rumah tangga di Kota Salatiga terdapat 52,82% keluarga sudah mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi pada setiap anggota keluarganya (Kadarzi). Dari hasil survey keluarga sadar gizi diperoleh bahwa di wilayah kecamatan Sidomukti persentase keluarga sadar gizi paling kecil yaitu sebesar 43,25% sedangkan di Kecamatan Sidorejo memperoleh persentase paling besar yaitu 67,5%.
Cakupan Keluarga Sadar Gizi di Kota Salatiga belum
mencapai target sebesar 80%. Untuk mencapai target 80% diperlukan adanya gerakan secara menyeluruh dan terpadu dari mulai keluarga, masyarakat, petugas dan Dinas Kesehatan. Cakupan keluarga sadar gizi di Kota Salatiga pada tahun 2008 adalah 25,72 %, tahun 2009 sebesar 77,9 %,
tahun 2011 sebesar
60,64% dan tahun 2012 sebesar 63%. 4. Pelayanan Keluarga Berencana a. Peserta KB Baru Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan Profil Kesehatan Kota Salatiga
69
atau
PUS
yang
menggunakan
kembali
salah
satu
cara/alat
kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Jumlah peserta KB Baru Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 9,9% (2.824 akseptor). Bila dibandingkan terjadi penurunan 2012 sebesar 17,2% (5.075 akseptor). Demikian juga bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 19,4% (5.469 akseptor). Sumber data tersebut berasal dari Puskesmas (data pasien yang mendapatkan
pelayanan
di Puskesmas). b. Peserta KB Aktif Cakupan peserta KB aktif tahun 2013 sebesar 69,6% (19.938 dari 28.636 PUS) menurun bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 78,3% (23.071
dari 29.475 PUS). Cakupan peserta KB Aktif dari
tahun 2007-2011 sebesar 96,02 % (26.827 PUS dari 27.938 PUS), 76,46 % (21.094 dari 27.938 PUS), 69,4 % (19.426 dari 27.981 PUS), 71,7% (20.312 dari 28.312 PUS). Dan 76,8% (21.664 dari 28.194 PUS).
Cakupan peserta KB aktif secara rinci seperti pada
gambar 4.7. sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
70
Cakupan
100
90
80
Gambar. 4.17. Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2006-2013 90,02 76,8 78,27 76,46 71,7 69,4
69,6
60 40 20 0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
tahun
Sedangkan jenis kontrasepsi peserta KB aktif pada tahun 2013 seperti pada gambar berikut : Gambar 4.18 Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Tahun 2013 3227
1077
1667
4331
3091 9678 IUD
MOP/W
IMPLAN
SUNTIK
PIL
KONDOM
5. Pelayanan Imunisasi a. Persentase Desa yang Mencapai
“Univeral Child Immunization”
(UCI) Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/ kelurahan di mana minimal 85 % dari jumlah bayi yang ada di desa/ kelurahan tersebut Profil Kesehatan Kota Salatiga
71
sudah memperoleh imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar lengkap pada bayi (0-11 bulan) meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis Hepatitis B dan 1 dosis campak. Cakupan desa/ kelurahan UCI di Kota Salatiga sejak tahun 2010 sampai 2013 sudah seluruh kelurahan UCI. Cakupan kelurahan UCI sejak tahun tahun 2006 sebesar 77,27 % (17 kelurahan), tahun 2007 sebesar 82,00 % (18 kelurahan), tahun 2008 sebesar 54,50 % (12 kelurahan), tahun 2009 sebesar 95,5 % atau 21 Kelurahan. b. Cakupan Imunisasi Bayi Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi, anak dan balita akibat penyakit PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio Hepatitis B dan Campak. Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 115,56%. Capaian tersebut melebihi 100 % dikarenakan adanya bayi luar wiayah kerja diimunisasi di wilayah Kota Salatiga. Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi dari tahun 2007-2013 dapat dilihat pada gambar 4.17 dibawah ini :
Profil Kesehatan Kota Salatiga
72
Gambar 4.19. Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Tahun 2007-2013 150 100
108,06 115,56 97,56
80
96,71
93,1
93,7
50 0 2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
c. Drop Out Imunisasi DPT1-Campak Dalam
rangka
mencapai
dan
mempertahankan
UCI
desa/
kelurahan, analisis Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) harus diikuti tindak lanjut. Dengan gambar PWS akan terlihat dan dapat dianalisis cakupan dan kecenderungannya setiap bulan, maka dapat segera diketahui kekurangan cakupan dan beban yang harus dicapai setiap bulan pada periode berikutnya. Untuk kecenderungan cakupan dapat diketahui dengan indikator Droup Out (DO). Sesuai dengan kesepakatan kabupaten/kota se-Jawa Tengah indikator DO maksimal 5%. Droup Out imunisasi campak pada tahun 2013 sebesar -4.8. Hal ini dimungkinkan adanya bayi di luar wilayah yang melakukan imunisasi campak di wilayah Kota Salatiga.
DO imunisasi tahun
2006-2012 dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
73
Gambar 4.20. DO Imunisasi DPT1-Campak Kota Salatiga Tahun 2006-2013
15 10 5 0 -5 -10
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
DO imunisasi 1,09 11,19 3,91
2,5
7,81
3,4
0,4
-4,8
d. WUS Mendapat Imunisasi TT Imunisasi Tetanus Toksoid Wanita Usia Subur adalah pemberian imunisasi TT pada wanita usia subur (15-39 tahun) sebanyak 5 dosis dengan interval waktu tertentu yang berguna bagi kekebalan seumur hidup. Jumlah ibu hamil tahun 2013 sebesar 3.003 yang mendapat TT I sebesar 1.748 (58,2%), TT2 sebesar 1.486 (49,5%),TT-2+ sebesar 1.665 (55,4%), TT5 sebesar 58 (1,9%) 6. Pelayanan Kesehatan Gigi a. Rasio Tambal Cabut Gigi Tetap Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi kegiatan pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah. Profil Kesehatan Kota Salatiga
74
Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat bila
tumpatan
gigi
tetap
semakin
bertambah
banyak
berarti
masyarakat lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif sebelum gigi tetap rusak dan harus dicabut, sedang pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif karena sudah tidak ada alternatif lainnya. Di tahun 2013 jumlah tumpatan gigi tetap
sebanyak 4.987
tindakan dan jumlah pencabutan gigi tetap sebesar 3.356 tindakan. Dilihat dari ratio tumpatan dan pencabutan disimpulkan
bahwa
masyarakat
Kota
gigi tetap (1,04) dapat Salatiga
masih
kurang
memperhatikan kesehatan gigi. Gambar di bawah ini menyajikan jumlah dan ratio pelayanan dasar gigi Kota Salatiga pada beberapa kurun waktu terakhir :
Gambar 4.21. Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pemcabutan Gigi Tetap di Kota Salatiga Tahun 2008-2013 10000
4001
3246
3870
3910
4185 3356 4987
2660
4727
6438
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Tumpatan
2660
4727
6438
4022
4345
4987
Cabut Gigi
4001
3246
3870
3910
4185
3356
0
Profil Kesehatan Kota Salatiga
4022
4345
Tumpatan
75
b. Murid SD/MI Mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya Kesehatan Gigi Sekolah yang merupakan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi khususnya untuk anak sekolah. Kegiatan UKGS
meliputi
pemeriksaan
gigi
pada
seluruh
murid
untuk
mendapatkan data murid yang memerlukan perawatan dasar gigi dan mulut. Presentase murid SD/MI Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 100%, tahun 2012 yang mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut sebesar 96,6%, dan tahun 2011 sebesar 100%. Gambar 4.22. Persentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut di Kota Salatiga Tahun 2008-2013 100,5 100 99,5 99 98,5 % Murid SD/MI Diperiksa c.
2008
2009
2010
2011
2012
2013
99,29
99,31
100
100
99,6
100
Murid SD/ MI Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut Tahun 2013 jumlah murid SD/MI yang perlu mendapat perawatan kesehatan gigi dan mulut sebesar 2.201 (70,8%) dari siswa yang
Profil Kesehatan Kota Salatiga
76
mendapat memerlukan perawatan sebesar 3.109 siswa .Tahun 2012 jumlah murid SD/MI yang perlu mendapatkan perawatan gigi dan mulut sebesar 5.049 siswa. 7. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan kesehatan usia lanjut yang dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan termasuk dalam kelompok usia lanjut adalah kelompok umur
lebih atau sama
dengan 60 tahun. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2013 sebesar 72,29% (11.003 dari 15.221 orang),dan tahun 2012 sebesar 72,29% (10.788
orang dari 14.924 orang) meningkat bila dibandingkan tahun
2011 sebesar 70,92%. Cakupan pelayanan kesehatan Usila dari
tahun
2008-2010 sebesar 79,08%, 84,3 % (37.700 orang dari 44.727 orang), dan tahun 2010 sebesar 71,07 %.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
77
Gambar 4.23. Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Yankes Lansia
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2012 64
70
79,08 84,3 71,07 70,92 72,29 72,29
8. Pelayanan Gawat Darurat dan Kejadian Luar Biasa a. Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat merupakan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standard dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Kemampuan pelayanan gawat darurat yang dimaksud adalah upaya cepat dan tepat untuk segera mengatasi puncak kegawatan yaitu henti jantung dengan resusitasi jantung paru otak ( Cardio Pulmonary Cebral Resucitation) agar kerusakan organ yang terjadi dapat dihindarkan atau ditekan sampai minimal dengan menggunakan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) dan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
78
Bantuan Hidup Lanjut (ALS). Sarana kesehatan yang dimaksud dalam hal ini adalah Rumah Sakit dan Puskesmas. Rumah Sakit yang mempunyai kemampuan pelayanan gawat darurat sebanyak 7 RS. b. Desa/Kelurahan Terkena Kejadian Luar Biasa Yang Ditangani < 24 jam Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam jangka waktu tertentu. Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering terjadi di wilayah Kota Salatiga adalah KLB yang disebabkan oleh penyakit menular dan keracunan makanan. Kejadian KLB seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Chikungunya, Acute Flacid Paralisys (AFP), keracunan makanan, difteri, campak, diare, bencana serta munculnya penyakit baru seperti Avian Influenza (Flu Burung), disamping menimbulkan korban kesakitan dan kematian juga berdampak pada produktivitas masyarakat yang menurun dan keresahan pada masyarakat. Kondisi tersebut menuntut upaya secara cepat dan tepat (< 24 jam) untuk menanggulangi setiap KLB. Data frekuensi KLB penyakit menular, keracunan makanan, dan bencana selama tahun
Profil Kesehatan Kota Salatiga
79
Pada
tahun
2013
terjadi
KLB
sebanyak
4
kasus
yaitu
chikungunya, keracunan makanan, Diphteri, dan Dengue Shock Syndrome. Chikungunya terjadi di 2 kelurahan dengan jumlah penderita sebanyak 128 orang dan jumlah penduduk terancam sebesar 2.240 orang. Keracunan makanan terjadi di 3 kelurahan dengan jumlah penderita sebesar 82 orang dengan jumlah penduduk terancam sebesar 860 orang. Diphteri terjadi di 2 kelurahan dengan jumlah penderita 1 orang dan penduduk yang terancam sebanyak 195 orang. Dengue Shock Syndrome terjadi di 1 kelurahan dengan jumlah kematian/penderita 1 orang dengan jumlah penduduk terancam sebanyak 246 orang. 9. Pelayanan Kesehatan Kerja a. Pelayanan Kesehatan Sektor Informal Pekerja sektor informal adalah mereka yang bekerja dengan modal skala kecil dengan ciri-ciri antara lain : -
Bekerja dalam jam kerja yang tidak tetap dan umumnya mempergunakan tenaga kerja dari lingkungan keluarga sendiri
-
Resiko bahaya pekerjaan tinggi
-
Keterbatasan sumber daya dalam mengubah lingkungan kerja
-
Kesadaran tentang resiko bahaya pekerjaan rendah
-
Kondisi pekerjaan tidak ergonomis
-
Kurangnya pemeliharaan kesehatan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
80
Berdasarkan kesepakatan pertemuan koordinasi Upaya Kesehatan Kerja Dinas Kesehatan Kota Salatiga Bulan April Tahun 2014 bahwa sektor informal adalah perusahaan non direktori (PND) dan Rumah Tangga (RT) dengan jumlah tenaga kerja kurang 20 orang. Sedangkan sasaran pelayanan kesehatan informal adalah semua pekerja informal yang ada di wilayahnya. Cakupan pekerja pada industri informal dan yang mendapat pelayanan kesehatan kerja di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 40,19% (95.502 dari 13.689). b. Pelayanan Kesehatan Sektor Formal Sasaran pelayanan kesehatan kerja formal adalah semua pekerja pada perusahaan/tempat kerja formal yang ada di wilayah kerjanya. Sedangkan cakupan pelayanan kesehatan kerja formal adalah semua pekerja perusahaan/tempat kerja formal yang mendapat pelayanan kesehatan kerja paripurna. Cakupan pelayanan kesehatan pada pekerja di sektor formal di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 13,70% (2.573 dari 18.783 pekerja). 10. Upaya Penyuluhan Kesehatan Upaya penyuluhan adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-prinsip pendidikan dalam bidang kesehatan. Penyuluhan kelompok Profil Kesehatan Kota Salatiga
81
adalah penyuluhan yang dilakukan pada kelompok sarana tertentu. Sedang penyuluhan massa adalah penyuluhan yang dilakukan
dengan
sasaran massa seperti pameran, pemutaran film, melalui media massa cetak dan elektronik. Penyuluhan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Salatiga beserta jaringannya pada tahun 2013 sebanyak 440 kali penyuluhan kelompok dan 209 kali penyuluhan penyuluhan massa.
B.
AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah telah berupaya mengembangakan berbagai upaya kesehatan, salah satunya melalui program jaminan kesehatan. Tujuan pengembangan program ini adalah untuk merubah pola pembayaran langsung (out of Pocket) yang biasanya dibayar langsung setelah pelayanan diberikan menjadi penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan
asas
usaha
bersama
dan
kekeluargaan,
yang
berkesinambungan dan dengan mutu terjamin serta pembiayaan yang dilaksankan pra upaya. Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan terdiri dari kelompok penduduk non miskin yang membayar sendiri premi jaminan pemeliharaan kesehatannya dan kelompok masyarakat miskin yang ditanggung oleh Profil Kesehatan Kota Salatiga
82
pemerintah
melalui
Program
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
(Jamkesmas), dimana semua biaya pemeliharaan kesehatan untuk masyarakat
miskin
semua
ditanggung
oleh
pemerintah.
Selain
Jamkesmas, pemerintah daerah/kota juga menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dengan tujuan agar masyarakat miskin yang belum tercakup Jamkesmas dapat tercakup Jamkesda. Kepesertaan jaminan kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013 terdiri dari: Askes (14,3%), Jamsostek (5,3%), Askeskin/Jamkesmas (19,7%), Jamkesda (12,1%), dan lain-lain (10,8 %).
Gambar 4.24 Persentase Peserta Jaminan Pelayanan Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013 10,80%
14,30%
ASKES
5,30%
12,10%
JAMSOSTEK JAMKESMA S JAMKESDA
19,70%
2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi pasien masyarakat miskin dan tidak mampu adalah pelayanan kesehatan di Puskesmas Profil Kesehatan Kota Salatiga
83
dan Rumah Sakit. Di Puskesmas terdiri dari pelayanan rawat jalan tingkat pertama, rawat inap tingkat pertama, pelayanan gawat darurat, pelayanan transport untuk rujukan pasien dan persalinan normal di Puskesmas
dan
jaringannya.
Sedangkan
di
rumah
sakit
terdiri
pelayanan rawat jalan tingkat lanjut, rawat inap tingkat lanjut, pelayanan obat dan bahan habis pakai, pelayanan penunjang medik, serta pelayanan tindakan dan operasi. Jumlah masyarakat miskin tahun 2013 berdasarkan sasaran peserta jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan jaminan kesehatan masyarakat miskin kota Salatiga sebesar 61.158 jiwa. Pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan dasar (strata satu) rawat jalan sebesar 45,34%. 3.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan dasar (strata satu) tahun 2013 sebesar 100 orang (0,16%).
4. Cakupan Rawat Jalan Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 457.591 Profil Kesehatan Kota Salatiga
84
kunjungan,
meningkat
bila
dibandingkan
tahun
2012
sebesar
451.183.dan tahun 2011 sebesar 407.936 pasien. Gambar 4.25. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2008-2013 500000
457.591
423.720
450000 400000
451.183 407.936
350000 300000
286.466 287.379
250000 200000 150000 100000 50000 0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
kunjungan rawat jalan
5. Cakupan Rawat Inap Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan swasta dan pemerintahan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di sarana kesehatan di Kota Salatiga tahun 2013 sebanyak 25.735 kunjungan menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak 25.986.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
85
Gambar 4.26. Jumlah Kunjungan Rawat Inap di Sarana Kesehatan Tahun 2008-2013 50000 45000
44.962
40000 35000 30000
25.735
25000
23.142
20000
25.023
25.986
19.789
15000 10000 5000 0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
6. Pelayanan Kesehatan Jiwa Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses pikir, dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnnya. Data yang cakupan pelayanan kesehatan jiwa tahun 2013 sebanyak 5.523 (2,87% dari jumlah penduduk) kunjungan, meningkat jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 3.169 (1,69%) dan tahun 2011 sebesar 2.896 (1,62%). Data kunjungan pelayanan kesehatan jiwa dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Jumlah kunjungan pelayanan kesehatan jiwa di sarana kesehatan di wilayah Kota Salatiga
tahun 2008-2013 dapat
dilihat pada gambar berikut : Profil Kesehatan Kota Salatiga
86
Gambar 4.27 Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa di Sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Thaun 2008-2013 6000
5.253 (2,87%)
5000 4000
3.621 (2,12%)
3000
2830 (1,03%)
2.896(1,62%)
2000 1000
3.169(1,69%)
811 (0.21%)
0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
7. Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit a. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS (GDR) Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk tiaptiap 1.000 penderita keluar. GDR tidak melihat berapa lama psien berada di Rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nila GDR yang baik tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar. Tahun 2013 Rumah Sakit di Kota Salatiga yang memiliki GDR tertinggi adalah RSUD Kota Salatiga sebesar 39,4 sedangkan tertinggi kedua adalah RS Sejahtera Bhakti sebesar 12,3 dan berturut turut RS Tk IV dr Asmir sebesar 10,3 RS dr Ario Wirawan sebesar 9,7, RS Ananda sebesar
7,3 dan RS Puri Asih sebesar
3,5 per 1.000 penderita keluar.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
87
b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat <48 jam (NDR) Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawtan 48 am berarti ada faktor pelayanan
rumah
sakit
yang
terlibat
dengann
kondisi
meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambaan psien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien
meninggal.
Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1.000 penderita keluar. Pada tahun 2013 nilai NDR di rumah sakit di Kota saltiga masih di bawah angka 25/1.000 penderita keluar. Nilai NDR RSUD sebesar 18,3, RS dr Ario Wirawan sebesar 6,3, RS tk Iv dr Asmir sebesar 4,3 per 1.000 penderita keluar. 8. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit a. Pemakaian Tempat Tidur (BOR) Pelayanan kesehatan (rumah sakit) dapat diukur kinerjanya antara lain dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR). Pemanfaataan tempat tidur melalui
indicator
Profil Kesehatan Kota Salatiga
BOR
dengan
memperhitungkan
jumlah
hari 88
perawatan di rumah sakit terhadap jumlah tempat tidur dan jumlah hari
dalam
setahun.
kurangnya pemanfaatan
Angka
BOR
yang
rendah
fasilitas perawatan rumah
menunjukan sakit
oleh
masyarakat. Sedangkan BOR yang tinggi (>85%) menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai dengan 80%. Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur RSU Pemerintah di Kota Salatiga pada tahun 2013 adalah 53,8%, RS yang memiliki BOR lebih dari 60% yaitu RS dr Asmir dan RS dr Ario wirawan. Gambaran BOR RSU Pemerintah tahun 2008-2013 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
89
Gambar 4.28. BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2008-2013 80 60 40 20 0
2009
2010
2011
2012
2013
RSUD
60,3
60,3
60,2
67,8
57,3
RS ARIO WIRAWAN
65,1
64
69,5
75,8
68,5
RS dr.ASMIR
28,4
24,9
63,2
69
71,4
b. Rata-Rata Lama Rawat Seorang Pasien (ALOS) Average Length of Stay (ALOS) merupakan indicator yang mencerminkan rata-rata lama hari perawatan yang diperoleh dari perbandingan jumlah hari perawatan pasien keluar terhadap jumlah pasien keluar baik hidup maupun mati. ALOS yang ideal adalah antara 6-9 hari. Rata-rata lama rawat seorang pasien di RSUD Pemerintah Kota Salatiga tahun 2013 sebanyak 4,6 hari, Rumkit Tk IV dr Asmir sebrsar 5,0 hari dan RSPAW sebesar 0,9 hari. ALOS di RSU Pemerintah di Kota Salatiga masih dalam interval ideal.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
90
Gambar. 4.29. AVLOS RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA TH 2009-2013
6 4 2 0
200 201 201 201 201 9 0 1 2 3
RSUD
4,3 4,5 4,4 4,1 4,6
RSPAW
5,8 4,2 5,6 5,5 0,9
Rumkit Tk IV dr 3,6 4,2 4,9 4,6 Asmir
5
c. Rata-Rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati (TOI) Rata-rata selang waktu pemakaian tempaat tidur di rumah sakit diukur melalui indikator TOI.
Angka ideal untuk TOI adalah 1-3
hari. Tahun 2013 TOI RSUD sebesar 3,4 hari, RSPAW sebesar 0,4 hari dan Rumkit Tk.IV dr. Asmir sebesar 2,0 hari. Seluruh rumah sakit pemerintah di kota Salatiga masih angka TOI masih dalam angka
Profil Kesehatan Kota Salatiga
91
ideal. Gambar 4.30. TOI RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA TH 2009-2013
15 10 5 0
3
2,9
2,9
2
3,4
RSPAW
3,1
3,3
2,5
1,8
0,4
Rumkit dr.Asmir
9,1
12,7
2,9
2,1
2
RSUD
C.
2009 2010 2011 2012 2013
PERILAKU HIDUP MASYARAKAT 1. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumha tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatn di masyarakat. Untuk mencapai rumah tangga ber-PHBS, terdapat 10 perilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau yaitu : (1) persainan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) member ASI ekslusif, (3) menimbang balita setiap bulan, (4) menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7) memberatas jentik di
Profil Kesehatan Kota Salatiga
92
rumah sekali seminggu, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan (10) tidak merokok did ala rumah. Data hasil pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga pada tahun 2013 dari 1.938 RT yang dipantau sebanyak 1.814 (93,60%) sudah ber-PHBS sedangkan tahun 2012 dari 2.666 rumah tangga yang dipantau sebanyak 2.342 (87,8%) sudah ber PHBS. D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi : (1) Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar (2) Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan (3) Pengendalian dampak risiko lingkungan (4) Pengembangan wilayah sehat. Pencapaian tujuan penyehatan lingkungan merupakan akumulasi berbagai lintas sektor, peran swasta dan masyarakat di mana pengelolaan Profil Kesehatan Kota Salatiga
93
kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling kompleks, kegiatan tersebut sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu dari hulu berbagai lintas sektor ikut serta berperan (Perindustriaan, Lingkungan Hidup, Pertaniaan, Cipta Karya dll) baik kebijakan dan pembangunan fisik dan Departemen/ Dinas Kesehatan sendiri terfokus kepada hilirya yaitu pengelolaan dampak kesehatan. Sebagai gambaran pencapaian tujuan program lingkungan sehat disajikan dalam per kegiatan pokok melalui indikator yang telah disepakati serta beberapa kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut : 1. Rumah Sehat Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktivitas. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit khususnnya penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu Burung, TB Paru dan lain-lain. Tahun 2013 jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 40.335 dan yang sehat sebanyak 30.077 rumah (74,57%), sedangkan tahun
Profil Kesehatan Kota Salatiga
94
2012 jumlah rumah yang diperiksa 39.796 rumah dan jumlah rumah yang sehat sebesar 28.388 rumah (71,3%). Pada tahun 2010 rumah yang diperiksa sebanyak 16.870 rumah dan yang memenuhi kriteria rumah sehat sebanyak 13.220 rumah atau 78,36 %, kondisi ini menurun 14,6% dibandingkan tahun 2011 yaitu dari sampel rumah diperiksa sebesar 16.707 rumah yang memenuhi kriteria rumah sehat sebesar 10.427 rumah (62,4%). 2. Akses Terhadap Air Bersih Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang dibangun, melalui Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkunganan
yang
ditandatangani
oleh
Bappenas,
Departemen
Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Departemen Pekerjaan Umum memberikan dampak cukup berarti terhadap penyelenggaraan kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnnya di daerah. Strategi pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan, pengembangan kelembagaan dan penguatan sistem monitoring serta evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan penyediaan Air Bersih dan Sanitasi. Profil Kesehatan Kota Salatiga
95
Tahun 2013 jumlah keluarga yang diperiksa sbanyak 57.307 dan yang memiliki akses tyerhadap sarana air bersih sebanyak 89,4% (51.251 keluarga).
Tahun 2012 jumlah keluarga yang diperiksa
sebanyak 51.237 keluarga (100%) dan yang memiliki akes terhadap air bersih sebesar 78,1% (40.008 keluarga). Pada tahun 2011 jumlah keluarga yang diperiksa sebanyak 16.707 (35,3%) dari total keluarga yang ada sebesar 47.371 keluarga. 3. Sarana Sanitasi Dasar Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga meliputi kepemilikan jamban, tempat sampah, dan pengelolaan air limbah. Tahun 2013 dari keluarga yang diperiksa sebesar 57.307 keluarga, yang memiliki jamban sebesar 50.035 keuarga. Dari yang dipriksa sebanyak 45.782 (79,9%) keluaraga memiliki jamban memnuhi syarat kesehatan. Untuk tempat sampah, dari keluarga yang memiliki tempat sampah sebesar 57.307 (100%) keluarga, yang memiliki tempat sampah memenuhi syarat kesehatan sebesar 40.239 (70,2%) keluarga. Sedangkan untuk pengelolaan air limbah dari keluarga yang memiliki sarana pengelolaan air limbah memernuhi syarat kesehatan sebesar 23.338 (75,5%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
96
4. Tempat-Tempat Umum Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit
serta
tidak
menyebkan
gangguan
terhadap
kesehatan
masyarakat di sekitarnya. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum meliputi sarana wisata, sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi, dan sosial. - Sarana wisata, meliputi : hotel berbintang, losmen, salon/ pangkas rambut, usaha rekreasi, hiburan umum dan gedung pertemuan/ gedung pertunjukan. - Sarana ibadah, meliputi : masjid/ mushola, gereja, klentheng, pura, wihara. - Sarana transportasi, meliputi: terminal, stasiun, pelabuhan udara, pelabuhan laut, pangkalan sado. - Sarana ekonomi dan sosial, meliputi: pasar, pusat perbelanjaan, apotik, sarana/ panti sosial, sarana pendidikan dan sarana kesehatan. Profil Kesehatan Kota Salatiga
97
Cakupan tempat – tempat umum yang sehat tahun 2013 sebesar 85,51% ,tahun 2012 sebesar 87,34%. dan tahun 2011 sebesar (93,06%).
Gambar 4.31. PERSENTASE TUPM SEHAT KOTA SALATIGA TAHUN 2008-2013 93,06% 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
84,98%
70,93%
2008
2009
87,34% 85,51%
85,10%
2010
2011
2012
2013
5. Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Kondisi kesehatan lingkungan pada institusi meliputi institusi pendidikan, kesehatan, tempat ibadah, kantor dan sarana lain dititik beratkan pada aspek higiene sarana sanitasi yang erat kaitannya dengan kondisi fisik bangunan institusi tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di institusi adalah pengendalian faktor resiko lingkungan institusi, pembinaan kesehatan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
98
lingkungan di institusi sekolah dan pondok pesantren, penilaian lomba sekolah sehat. Cakupan pembinaan kesehatan lingkungan di Kota Salatiga pada sarana pelayanan kesehatan sebesar 94,3% (34 sarana), di sarana pendidikan sebesar 96,2%(201 institusi), disarana ibadah sebesar 84,6% (385 sarana), di perkantoran sebesar 88,2% (75 sarana), di sarana lain 74,9%. 6. Rumah/ Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Salah satu kriteria rumah dikatakan sehat adalah bebas jentik nyamuk aedes aegypti yang merupakan vektor penyakit Demam Berdarah Dengue. Di Kota Salatiga , kasus demam berdarah berfluktuasi jumlahnya setiap tahun yang cenderung meningkat. Demikian juga wilayah yang terjangkit semakin bertambah luas. Salah satu upaya pengendalian penyakit Demam Berdarah adalah dengan pengendalian vektor. Pengendalian vektor adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menekan kepadatan jentik nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit di rumah atau bangunan yang meliputi perumahan, perkantoran, tempat umum, sekolah, gudang, dsb. Indikator keberhasilan program pengendalian vektor adalah rumah atau bangunan yang bebas jentik nyamuk aedes aegypti. Cakupan bangunan/rumah bebas jentik nyamuk aedes aegypti di Kota Salatiga Profil Kesehatan Kota Salatiga
99
tahun 2013 sebesar 1.854 (84,27%) dari rumah/bangunan yang diperiksa 2.200 (5,459%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
100
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. SARANA KESEHATAN 1. Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan Kabupaten/Kota disatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Dalam hal ini adalah ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2013. Angka ketersediaan obat sesuai kebutuhan sebesar 94%. Obat pelayanan kesehatan dasar dikategorikan dalam obat esensial dan obat generik. Obat esesnsial adalah obat yang paling banyak diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam daftar Obat Esensial Nasional. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Ketersediaan obat esensial di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 94%, sedangkan ketersediaan obat generik sebesar 95%. Hal ini belum mencapai target sebesar
100%,
karena
terdapat
beberapa
item
obat
yang
ketersediaanya belum mencapai 100%. Profil Kesehatan Kota Salatiga
101
2. Ketersediaan Obat Narkotika dan Psikotropika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakann ke dalam golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang yang kemudian ditetapkann dalam Keputusan Menteri Kesehatan. Psikotropika adalah zat atau obat baik ilmiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psiko aktif melalui
pengaruh
selektif
pada
susunan
syaraf
pusat
yang
menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Ketersediaan narkotika dan psikotropika sesuai kebutuhan adalah ketersediaan narkotika dan psikotropika untuk pelayanan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan narkotika dan psikotropika sesuai kebutuhan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 100%. 3. Penulisan Resep Obat Generik Penulisan obat generik adalah penulisan resep obat generik di fasilitas
sarana
kesehatan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
pemerintah.
Data
yang
masuk
dari
102
Puskesmas, BKPM dan Rumah Sakit Pemerintah di wilayah Kota Salatiga untuk penulisan resep obat generik diperoleh sebesar 95%. 4. Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan yang dapat diakses masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan sesuai standar dan dapat diakses oleh
masyarakat
dalam
waktu
tertentu.
Kemampuan
laboratorium kesehatan yang dimaksud adalah
pelayanan
upaya pelayanan
penunjang medik untuk mendukung dalam pelayanan medik, dimana untuk menegakan diagnosis dokter di rumah sakit. 5. Rumah
Sakit
Yang
Menyelenggarakan
4
Pelayanan
Kesehatan
Spesialis Dasar Keseluruhan (100%) Rumah Sakit yang ada di Kota Salatiga sudah menyelenggarakan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar. Empat pelayanan kesehatan spesialis dasar yaitu spesialis penyakit kebidanan dan kandungan, spesialis penyakit dalam, psesialis bedah, dan spesialis anak. Penyelenggaraan empat spesialis dasar berkaitan dengan persyaratan perizinan pendirian Rumah Sakit.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
103
6. Data Dasar Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah merupakan sarana pelayanan masyarakat di tingkat dasar. Puskesmas terdiri dari Puskesmas
Perawatan,
Puskesmas
Non
Perawatan,
Puskesmas
Pembantu, dan Puskesmas Keliling. Jumlah Puskesmas di Kota Salatiga pada tahun 2013 adalah 6 puskesmas ( 5 Puskesmas Non Perawatan, 1 Puskesmas Perawatan), dibandingkan dengan konsep wilayah kerja Puskesmas, dengan sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk per Puskesmas, maka
satu
Puskesmas melayani sekitar 32.000 penduduk. Ini berarti bahwa di Kota Salatiga dengan jumlah 6 puskesmas sudah dapat memenuhi kebutuhan penduduk. 7. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) Rumah Sakit, 1(satu) Puskesmas Perawatan, 5(lima) Puskesmas Non Perawatan, 1(satu) Balai Kesehatan Paru Masyarakat, 22 Pustu, 1(satu) buah Instalasi Farmasi. 8. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
terdiri dari Rumah Sakit
Umum sebanyak 3 buah, Rumah Sakit Bersalin 4 buah, Balai
Profil Kesehatan Kota Salatiga
104
Pengobatan/klinik sebanyak 17 buah, Apotek sebanyak 26 buah, praktek dokter perorangan sebanyak 218 buah. 9. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
terdiri
atas
Kelurahan Siaga dan Posyandu. Kelurahan Siaga sebanyak 22 buah (100%) dan Posyandu sebanyak 287 buah. Desa/Kelurahan siaga adalah desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan
guna
memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program prioritas yang meliputi (KB, KIA, GIZI, Imunisasi dan penanggulangan diare dan ISPA) degan tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. a.
Persentase Posyandu Aktif Jumlah posyandu di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebanyak
287
posyandu
dengan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
kategori
pratama
sebesar
17,07%
(49 105
posyandu), kategori madya sebesar 28,92% (83 posyandu), kategori purnama sebesar 39,02% (112 posyandu), kategori mandiri sebesar 14,98% (43 posyandu). Perkembangan stata Posyandu dapat dilihat pada gambar sebagai berikut : Gambar 5.1. Strata Posyandu Kota Salatiga Th.20082013 50 40 30 20 10 0
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
2009
7.6
41.8
41.5
9.02
2010
8.87
43.62
36.52
10.99
2011
14.13
30.04
40.28
15.55
2012
18.73
26.5
38.87
15.9
2013
17.07
28.92
39.02
14.98
2009
2010
2011
2012
2013
a. Posyandu Purnama Posyandu
Purnama
adalah
Posyandu
yang
sudah
dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau cakupan kelima kegiatan utamanya dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang
Profil Kesehatan Kota Salatiga
106
dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Posyandu yang mencapai strata purnama pada tahun 2013 sebanyak 112 posyandu (39,02%) meningkat bila dibandingkan tahun 2012 mencapai 110 posyandu (38,87%), b. Posyandu Mandiri Posyandu Mandiri adalah Posyandu sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Pada tahun 2013 jumlah Posyandu mandiri sebesar 43 buah (14,98%). Gambar. 5.2.Jumlah Posyandu Mandiri Kota Salatiga Tahun 2008-2013 50 44
40
10
43
31
30 20
45
25
Jml Posyandu Mandiri
15
0 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga
107
B. TENAGA KESEHATAN
1. Persebaran Tenaga Kesehatan Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dilakukan melalui perbaikan
fisik dan
penambahan
sarana
prasarana, penambahan
peralatan dan ketenagaan serta pemberian biaya operasional dan pemeliharaan.
Namun
dengan
semakin
tingginya
pendidikan
dan
kesejahteraan masyarakat, tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan tenaga kesehatan yang terampil dan mempunyai kompetensi serta professional. Untuk
memenuhi
kebutuhan
tersebut,
diperlukan
pelatihan-
pelatihan guna meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan kepada masyarakat. Jumlah tenaga kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebanyak 382 pegawai. Secara kuantitatif jumlah tersebut sudah mencukupi kebutuhan tenaga Kesehatan di Kota Salatiga, tetapi secara kualitatif masih dibutuhkan tenaga dengan kualifikasi tertentu, misalnya dokter gigi, dan bidan. Demikian juga persebaran yang tidak merata pada sarana pelayanan Kesehatan yang ada di wilayah Kota Salatiga. Persebaran tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan dan jaringannya pada tahun 2013 dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
108
Gambar. 5.3. Persebaran Pegawai Di Sarana Pelayanan Kesehatan Di Lingkungan
Dinas
Kesehatan
Kota
Salatiga
Tahun
2013 80 60 40 MEDIS
20
PARAMEDIS
0 DKK
Pkm.Te Pkm.ma Pkm. Pkm.Ce Pkm. Pkm. galrejo ngunsar Kalicaci bongan Sid.Kidu Sid.Lor
NON MEDIS
BKPM
MEDIS
11
6
8
5
10
8
9
5
PARAMEDIS
70
19
18
19
42
29
33
17
NON MEDIS
24
5
5
6
9
4
9
11
2. Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 Penduduk a. Rasio Tenaga Dokter Spesialis Jumlah Dokter Spesialis di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebanyak 52 orang dengan rasio per 100.000 penduduk sebesar 27,04 (jumlah penduduk 192.291 jiwa), tahun 2012 rasio per 100.000 penduduk sebesar 24,6 ( jumlah penduduk 187.132). Rasio tersebut telah melampaui target Indonesia Sehat 2010 dan standar dari WHO sebesar 6 Per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
109
Gambar 5.4 Rasio dr. Spesialis di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013 40 30 20 10 0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Rasio dr. spesialis 14.14 14.95 11.97 15.88 18.9
35.3
24.6 27.04
b. Rasio Tenaga Dokter Umum Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk tahun 2013 sebesar 56,68 dan tahun 2012 sebesar 59,9. Rasio tersebut telah melampaui target nasional sebesar 40 per 100.000 penduduk. Gambar 5.5. Rasio Dokter Umum di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
65 60 55 50 45
200 200 200 200 201 201 201 201
Rasio dr umum 53.9 53.8 50.3 52.3 56.1 60 59.9 56.7
c. Rasio Tenaga Dokter Gigi Rasio dokter gigi di Kota Salatiga per 100.000 penduduk tahun 2013 sebesar 13,0 sedangkan tahun 2012 sebesar 15,5. Pada tahun
2009 sebesar 15,2 (26 drg), tahun 2010 sebesar
Profil Kesehatan Kota Salatiga
110
16,1 (29 dokter gigi), dan tahun 2011 sebesar 9,5
(20 dokter
gigi). Rasio tersebut menurun dan masih dibawah target nasional sebesar 11 per 100.000 penduduk. Gambar 5.6 Rasio Dokter Gigi di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Rasio Drg 15.57
15.54
13.58
15.2
16.1
9.5
15.5
13
d. Rasio Tenaga Bidan Jumlah tenaga bidan di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 135 orang dengan rasio terhadap 100,000 penduduk sebesar 70,21. Pada tahun 2012 sebesar 132 bidan dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar 55. Ratio tahun 2009 sebesar 59,4 (101 bidan),
tahun 2010 sebesar 60,2 (114 bidan), dan
tahun 2011 sebesar 47 (112 bidan). Rasio tersebut masih di bawah target nasional sebesar 100 per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
111
Gambar 5.7. Rasio Bidan di Kota Salatiga Tahun 2006 - 2013 80 60 40 20 0 Rasio Bidan
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
26,34
26,31
24,89
59,4
60,2
47
55
70,21
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 1. Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan dan RSU anggaran kesehatan bersumber APBD Kota Salatiga tahun 2013 sebesar Rp.60.780.575.046,-
dari
total
APBD
Kota
Salatiga
sebesar
Rp.855.343.918.000,- atau sekitar 9,27 %. Tahun 2012 jumlah anggaran belanja langsung kesehatan sebesar Rp. 72.264.494.000,dari
anggaran
belanja
keseluruhan
Kota
Salatiga
sebesar
Rp.
628.860.331.000,- atau sebesar 11,49%. Apabila dihitung dengan belanja tidak langsung maka prosentase anggaran kesehatan terhadap total APBD Kota Salatiga sebesar 18,56%. Pada tahun 2009, jumlah anggaran belanja langsung kesehatan sebesar Rp. 32.293.887.896 (6,66%) dari anggaran belanja keseluruhan Kota Salatiga sebesar Rp.485.111.548.463. Tahun 2010 jumlah anggaran belanja langsung Kesehatan sebesar Rp. 30.961.690.159,-( 6,79%) dari anggaran
Profil Kesehatan Kota Salatiga
112
belanja keseluruhan Kota Salatiga sebesar Rp. 405.276.646.000,-, dan tahun 2011 sebesar Rp. 30.644.409.900 (6,32%) dari anggaran belanja keseluruhan sebesar Rp.429.996.499.000.
2. Pembiayaan
Kesehatan
untuk
Pelayanan
Kesehatan
Perorangan a. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin dan Masyarakat Rentan Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin dan Rentan merupakan proposisi masyarakat miskin dan masyarakat rentan yang terlindungi oleh JPK (subsidi pemerintah dan Pemda). Diperoleh dari jumlah masyarakat miskin dan masyarakat rentan yang memiliki kartu Askeskin/JPK Maskin per jumlah seluruh masyarakat miskin/rentan. Jumlah masyarakat miskin Kota Salatiga tahun 2013 berdasarkan
data sasaran peserta Jamkesmas dan JKMMS
(Jamkesda) Kota Salatiga sebesar 61.158 jiwa. Tahun 2013 jumlah peserta Asusarnsi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) sebesar 37.813
jiwa
(19,7
%)
dari
jumlah
penduduk
192.291
jiwa.
Sedangkan peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebesar 23.345 jiwa
( 12,15%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
113
Pembiayaan peserta Jamkesmas oleh APBN dan peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin Salatiga (JKMMS) atau Jamkesda oleh APBD Kota Salatiga.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
114
BAB VI KESIMPULAN
A.
DERAJAT KESEHATAN a. Mortalitas/Angka Kematian i.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 7,4 per 1000 kelahiran hidup (21 kasus),meningkat pada tahun 2012 meningkat menjadi 11,4 per 1000 kelahiran hidup (31 kasus) dan tahun 2013 sebesar 16,0 per 1000 kelahiran hidup (40 kasus).
ii.
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 7,79 per 1000 Kelahiran hidup (22 kasus)meningkat pada tahun 2012 sebesar 12,5 per 1000 Kelahiran hidup (34 kasus) dan tahun 2013 sebesar 17,15 per 1000 kelahiran hidup (43 kasus).
iii.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 212,5 per 100.000 kelahiran hidup (6 kasus), tahun 2012 sebesar 73,4 per 100.000 kelahiran hidup (2 kasus) dan tahun 2013 sebesar 279,2 per 100.000 kelahiran hidup (7 kasus)
b. Angka Kesakitan i.
Pada Tahun 2013 di Kota Salatiga ditemukan penderita AFP sebanyak 5 kasus, sedangkan KLB yang terjadi adalah kasus
Profil Kesehatan Kota Salatiga
115
chikungunya, keracunan makanan, Diphteri, dan Dengue Shock Syndrome. ii.
Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh tahun 2011 sebanyak 35 (63,64%) penderita dari 55 penderita dan tahun 2012 sebesar 166 (69,17%) penderita dari 240 penderita serta tahun 2013 sebesar 155 (76,73%) penderita dari 202 penderita.
iii.
Penderita pnemounia yang ditemukan dan ditangani tahun 2011 sebesar 414 (41,8%) dari perkiraan penemuan penderita yang ditargetkan sebesar 990 penderita, tahun 2012 sebesar 417 (33,28%) dari jumlah diperkirakan sebesar 1.253 dan tahun 2013 sebesar 544 (44%) dari jumlah diperkirakan sebesar 1.225 penderita.
iv.
Kasus baru HIV/AIDS tahun 2011 sebanyak 6 kasus, tahun 2012 sebanyak 17 kasus, dan tahun 2013 sebanyak 14 kasus dan keseluruhannya sudah mendapatkan penanganan sesuai standar.
v.
Pada tahun 2011 ditemukan kasus IMS sebanyak 1.175 penderita, tahun 2012 sebanyak 953 penderita, dan tahun 2013 sebanyak 1.337 penderita dan seluruhnya mendapat pengobatan.
vi.
Penderita DBD yang ditangani pada tahun 2011 sebesar 13 kasus,dan tahun 2012 sebanyak 24 kasus, dan tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Salatiga
116
sebanyak 61 kasus dan semua kasus sudah ditangani sesuai dengan standar. vii.
Jumlah penderita diare balita yaitu tahun 2011 sebanyak 7.654 kasus, tahun 2012 sebanyak 5.766 kasus, dan tahun 2013 sebanyak 4.745 kasus dan keseluruhannya telah mendapatkan penanganan.
viii.
Jumlah kasus PD3I yang ditemukan yaitu penderita campak pada tahun
2011 sebesar 168 kasus, tahun 2012 sebesar 64 kasus,
dan tahun 2013 ditemukan 1 kasus dhipteri.
c. Angka Status Gizi Masyarakat i.
Cakupan kunjungan neonatus di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 95,7%,
tahun 2012 sebesar 99,19%, dann tahun 2013 sebesar
95,53%. ii.
Cakupan kunjungan bayi di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 95,7%, tahun 2012 sebesar 111,03%, dan tahun 2013 sebesar 95,33%.
iii.
Jumlah BBLR tahun 2011 sebesar 84 kasus (3,4%), tahun 2012 meningkat menjadi 150 bayi (5,50%) dan tahun 2013 sebesar 138 (5,5%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
117
iv.
Kasus gizi buruk tahun 2011 sebanyak 2 kasus (0,02%) dan tahun 2012 sebanyak 3 kasus (0,03%) dan tahun 2013 sebanyak 2 kasus (0,03%).
v.
Kota Salatiga dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2012 dengan empat ( 4 ) kecamatannya sudah bebas dari rawan pangan dan gizi.
B. SITUASI UPAYA KESEHATAN a.
Pelayanan Kesehatan 1) Pelayanan Kesehatan Ibu i.
Cakupan K4 di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 96,6%, tahun 2012 sebesar 95,44%, dan tahun 2013 sebesar 93,46%.
ii.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 94,8%,
tahun 2012 sebesar
95%, dan tahun 2013 sebesar 99,96%. iii.
Cakupan pemberian Vitamin A bagi ibu nifas di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 89,66%, tahun 2012 sebesar 95%, dan tahun 2013 sebesar 99,92%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
118
iv.
Cakupan ibu hamil resti dan komplikasi yang ditangani tahun 2011 sebesar 77,3%, tahun 2012 sebesar 42,5%, dan tahun 2013 sebesar 100%.
v.
Capaian Fe 1 dan Fe 3 di Kota Salatiga
tahun 2011 untuk
Fe-1 sebesar 95,55% dan Fe-3 sebesar 96,29%, tahun 2012 Fe-1 sebesar 96,66% dan Fe-3 sebesar 95,57%., dan tahun 2013 Fe-1 sebesar 95,49% dan Fe-3 sebesar 88,86%. 2) Pelayanan Kesehatan Anak i.
Cakupan kunjungan neonatus di Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar 2.701 (95,7%), tahun 2012 sebesar 99,19% , dan tahun 2013 sebesar 95,53%.
ii.
Cakupan kunjungan bayi Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 95,68% , tahun 2012 sebesar 111,03%, dan tahun 2013 sebesar 93,66%.
iii.
Cakupan neonatal resti yang tertangani pada tahun 2011 sebesar 28,3%,
tahun 2012 sebesar 42,36%, dan tahun
2013 sebesar 97,06%.. iv.
Balita di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 12.252 dan yang mendapat pelayananan kesehatan sebesar 9.847 (80,37%), tahun
2012
Profil Kesehatan Kota Salatiga
sebesar
12.529
dan
yang
mendapatkan
119
pelayanan kesehatn sebesar 10.121 (80,8%), dan tahun 2011 sebesar 5.395 (53%) dari 10.182 balita yang ada. v.
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan anak pra sekolah di Kota Salatiga pada tahun 2012 sebesar 22,6% dan tahun 2011 sebesar 46,88%,
vi.
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga kesehatan/ guru UKS / kader kesehatan sekolah pada tahun 2011 sebesar 3,169 siswa (100%), tahun 2012 sebesar 3.324 siswa (100%), tahun 2013 sebesar 3.554 siswa (100%)
vii.
Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar 98% (8.145 siswa dari 8.249 siswa), tahun 2012 sebesar 94,25% ( 8.117 siswa dari 8.612 siswa) dan tahun 2013 sebesar 78%.
3)
Pelayanan Gizi i.
Capaian D/S di Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar 80,1%,
tahun 2012 sebesar 77%, dan tahun 2013 sebesar
74,5% ii.
Tahun 2013 balita yang ditimbang sebanyak 9.125 balita dan yang naik timbangannya sebanyak 6.65 balita (72,9%), tahun 2012 balita yang ditimbang sebanyak 9.647 balita dan yang naik timbangannya sebanyak 7.160 balita (74,2%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
120
iii.
Jumlah balita di bawah garis merah di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 2,1% (213 balita), tahun 2012 sebesar 1,5% (140 balita), dan tahun 2013 sebesar 1,2 % (102 balita).
iv.
Capaian balita mendapat kapsul vitamin A
pada tahun 2011
balita dapat Vitamin A sebesar 99,48% (10.129 balita) dan ibu nifas 89,66% (2.671 bufas), dan tahun 2012 balita dapat Vitamin A sebesar 99,09% (10.416 balita) dan ibu nifas 95,98% (2.752 bufas), tahun 2013 balita dapat Vitamin A sebesar 99,8% (10.353 balita) dan ibu nifas 99,92% (2.526 bufas). v.
Cakupan ibu hamil mendapat Fe3 di Kota Salatiga tahun 2011 manjadi 96,29%,
tahun 2012 sebesar 95,57%, dan tahun
2013 sebesar 88,86%. vi.
Capaian ASI Eksklusif di Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar 48,03%,
tahun 2012 sebesar 45,12%, dan tahun
2013 sebesar 46,60%. vii.
Cakupan bayi BGM Gakin mendapatkan MP-ASI di Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar 100%, dan tahun 2012 sebesar 79,74%, dan tahun 2013 tidak ada kegiatan tersebut dikarenakan terdapat kesalahan petunjuk teknis pengadaan MP-ASI.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
121
viii.
Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2006 sampai dengan 2013 sebesar 100 %.
ix.
Berdasarkan jumlah sampel rumah tangga yang dipantau, persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat di Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar 100%, tahun 2012 sebesar 87,8%, dan tahun 2013 sebesar 93,60%.
x.
Dari 1.136 sampel rumah tangga di Kota Salatiga terdapat 52,82% keluarga sudah mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi pada setiap anggota keluarganya (Kadarzi).
4)
Pelayanan Keluarga Berencana i.
Jumlah peserta KB Baru Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 9,86% (2.824 akseptor), tahun
2012 sebesar 17,2% yaitu
sebesar 5.075 akseptor dan tahun 2011
sebesar 19,4%
(5.469 akseptor). ii.
Pada tahun 2011 cakupan peserta KB aktif sebesar 76,84%, tahun 2012 sebesar 90,63%, dan tahun 2013 sebesar 69,63%.
5) Pelayanan Imunisasi i.
Cakupan desa/kelurahan UCI di Kota Salatiga sejak tahun 2010,
samapi dengan tahun 2013 sebesar 100% (22
Profil Kesehatan Kota Salatiga
122
Kelurahan) artinya semua kelurahan yang ada di wilayah Kota Salatiga sudah UCI. ii.
Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi telah mencapai standar 80 % yaitu tahun 2011 sebesar 96,7%, tahun 2012 sebesar 108,6%, dan tahun 2013 sebesar 115,56%.
iii.
DO Imunisasi pada tahun
tahun 2011 sebesar 3,4 %. tahun
2012 sebesar 0,4%, dan tahun 2013 sebesar -4,85%. iv.
Jumlah ibu hamil tahun 2013 3.151 yang mendapat TT I sebesar 850 (27%), TT2 sebesar 803 (25,5%),TT-2+ sebesar 949 (30,1%).
6) Pelayanana Kesehatan Gigi i. Pada tahun 2011 di Kota Salatiga rasio tumpatan dan pencabutan gigi sebesar 1,03 % , tahun 2012 sebesar 1,04%. Dan tahun 2013 sebesar 1,49%. ii. Persentase murid SD/MI di Kota Salatiga pada tahun 2011 yang mendapatkan pemeriksaan gigi dan mulut sebesar 100 %, ,tahun 2012 sebesar 96,6%, dan tahun 2013 sebesar 100% 7) Pelayanan Kesehatan Usia Lajut i. Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut di Kota Salatiga pada tahun 2011 sebesar 70,92%, tahun 2012 sebesar 72,29% dan tahun 2013 sebesar 72,19%. Profil Kesehatan Kota Salatiga
123
8) Pelayanan Gawat Darurat Dan KLB i. Data frekuensi KLB penyakit menular, keracunan makanan dan bencana alam di Kota Salatiga terjadi tahun 2011 terjadi 2 KLB keracunan susu yaitu di kelurahan Blotongan dan Kelurahan Kalicacing. Pada tahun 2012 terjadi KLB chikungunya di 2 kelurahan dan KLB keracunan susu di 1 kelurahan. Tahun 2013 terjadi 4 KLB yaitu chikungunya, keracunan makanan, Diphteri, dan Dengue Shock Syndrome. 9) Pelayanan Kesehatn Kerja i. Cakupan pekerja pada industri informal dan yang mendapat pelayanan kesehatan kerja di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 40,19% (95.502 dari 13.689). ii. Cakupan pelayanan kesehatan pada pekerja di sektor formal di Kota Salatiga tahun 2013 sebesar 13,70% (2.573 dari 18.783 pekerja).
C. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN a. Pada Tahun 2011 di Kota Salatiga cakupan kunjungan rawat jalan di sarana kesehatan sebesar 407.936 kunjungan, tahun 2012 sebesar 451.183 kunjungan, dan tahun 2013 sebanyak 457.591 kunjungan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
124
b. Cakupan rawat inap di sarana kesehatan tahun 2011 sebesar 25.023 kunjungan, tahun 2012 sebanyak 25.986 kunjungan dan tahun 2013 sebanyak 25.735 kunjungan. c. Cakupan pelayanan kesehatan jiwa di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 2.896 pasien, tahun 2012 sebesar 3.621 pasien, dan tahun 2013 sebesar 5.523 kunjungan. d. Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur RSU Pemerintah di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 53,76%. e. Rata-rata lama rawat seorang pasien di RSU Pemerintah Kota Salatiga tahun 2013 sebanyak 2,27 hari. f. Capaian Turn Of Internal (TOI) rumah sakit umum pemerintah Kota Salatiga pada tahun 2013 sebesar 1,95 hari D. PERILAKU MASYARAKAT a. Data hasil pengkajian PHBS Tatanan Rumah Tangga pada tahun 2013 yang dilakukan terhadap 1.938 rumah tangga sebanyak 1.814 (93,6%) sudah ber PHBS. E. PEMBINAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR a. Pada tahun 2011 cakupan rumah sehat sebesar 62,4% dengan memiliki akses terhadap air bersih sebesar 82,1%,
tahun 2012
cakupan rumah sehat sebesar 71,3% dengan akses terhadap air bersih
Profil Kesehatan Kota Salatiga
125
sebesar 78,1%, dan tahun 2013 cakupan rumah sehat sebesar 74,57% dengan akses terhadap air bersih sebesar 89,4%. b. Sarana sanitasi dasar di Kota Salatiga tahun 2011 jamban sehat sebesar 76,6%, tempat sampah sebesar 60,31 % dan pengelolaan air limbah yang memenuhi syarat sebesar 56,5%, tahun 2012 jamban sehat sebesar 92%, tempat sampah sebesar 96,3% dan pengelolaan air limbah yang memenuhi syarat sebesar 67,1%, dan tahun 2013 jamban sehat sebesar 79,89%, tempat sampah sebesar 70,22% dan pengelolaan air limbah yang memenuhi syarat sebesar 75,48%. c. Cakupan tempat-tempat umum yang diperiksa dan yang memenuhi syarat kesehatan pada tahun 2011 sebesar 93,06% (416 TUPM), tahun 2012 sebesar 87,34%, dan tahun 2013 sebesar 85,51%. d. Pada tahun 2011 cakupan pembinaan kesehatan lingkungan di institusi di Kota Salatiga sarana kesehatan 83,0 %, sarana pendidikan 95,6 %, sarana ibadah 53,4 % dan perkantoran 55,9 %, tahun 2012 cakupan pembinaan kesehatan lingkungan di institusi di Kota Salatiga sarana kesehatan 86,1 %, sarana pendidikan 95,7 %, sarana ibadah 86,6 % dan perkantoran 92 %, dan tahun 2013 cakupan pembinaan kesehatan lingkungan di institusi di Kota Salatiga sarana kesehatan 94,3%,
sarana
pendidikan
96,2%,
sarana
ibadah
84,6%
dan
perkantoran 88,2 %. Profil Kesehatan Kota Salatiga
126
e. Cakupan rumah bebas jentik nyamuk aedes aegypti di Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 79,42% , tahun 2012 sebesar 93,35%, dan tahun 2013 sebesar 84,27%. F. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 1. SARANA KESEHATAN a. Ketersediaan obat tahun 2013 sebesar 94%, obat esessial sebesar 94%, obat geberik sebesar 95% obat narkotika dan psikotropika sebesar 100%. b. Tahun 2013 penulisan resep obat generik
di Kota Salatiga
mencapai sebesar 95 %. c. Keseluruhan RS yang ada di Kota Salatiga pada tahun 2013 sudah menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar. d. Jumlah puskesmas di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebanyak 6 puskesmas dan sudah dapat memenuhi kebutuhan penduduk
Kota
Salatiga. e. Sarana pelayanan kesehatan pemerintah di Kota Salatiga tahun 2013 terdiri 2 RSU pemerintah, 1 RS Khusus pemerintah, 1 Puskesmas Perawatan, 5 Puskesmas Non Perawatan, 22 Pustu, dan sarana pelayanan kesehatan swasta yang terdiri RSU sebanyak 3 buah, RSB 1 buah,
RB, BP/ Klinik, Apotek, Toko obat dan
Praktek dokter perorangan. Profil Kesehatan Kota Salatiga
127
f. UKBM di Kota Salatiga pada tahun 2013 sebanyak 309 buah yang terdiri dari posyandu sebesar 287 posyandu dan kelurahan siaga sebanyak 22 kelurahan.
2. Tenaga Kesehatan a. Jumlah tenaga kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2011 sebanyak 967 pegawai yang tersebar di DKK, Puskesmas, Rumah Sakit dan Institusi kesehatan lainnya, tahun 2012 sebanyak 1.210 pegawai, dan tahun 2013 sebanyak 1.544 tenaga di fasilitas kesehatan dengan tenaga kesehatan sebesar 1.374 dan non kesehatan 170 tenaga . b. Rasio tenaga dokter spesialis tahun 2013 ratio dokter spesialis sebesar 27,04, dokter umum 56,68 dan dokter gigi sebesar 13 per 100.000 penduduk. c.
Rasio tenaga bidan tahun 2013 sebesar 70,21 % dan tahun 2012 sebesar 55 per 100.000 penduduk.
G. PEMBIAYAAN KESEHATAN a. Pada tahun 2010 di Kota Salatiga besarnya pembiayaan kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Salatiga sebesar 6,6 % pada tahun 2010, tahun 2011 menjadi 6,32%, tahun 2012 sebesar 18,56% , dan tahun 2013 sebesar 9,27 % dari total APBD Kota Salatiga.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
128
b. Jumlah masyarakat miskin Kota Salatiga Tahun 2012 yang menjadi peserta Jamkesmas sebanyak 37.813 jiwa, masyarakat miskin yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebanyak 23.345 jiwa. Demikian gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kota Salatiga tahun 2013 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran sektor kesehatan dan non kesehatan di Kota Salatiga dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat Kota Salatiga.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
129
RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga 2 Kepadatan Penduduk /Km Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 18 19 20
Angka Kesakitan AFP Rate (non polio) < 15 th Angka Insidens TB Paru Angka Prevalensi TB Paru
96.922
95.369
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
1.355 13,8 17 12,5 20 14,8
1.152 14,5 23 20,0 23 20,0 7 279,2
16 176 188
10 130 134
61.792 22 192.291 3,2 3,1 39,1 101,6 #DIV/0!
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa 2 Jiwa/Km
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 4
55,6 %
Tabel 5
2.507 14,2 40 16,0 43 17,2
Bayi Bayi per 1.000 KH Balita per 1.000 KH Ibu per 100.000 KH
Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 8
12,71 per 100.000 pend <15thn 152,89 per 100.000 penduduk 160,69 per 100.000 penduduk
Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10
NO 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
INDIKATOR Angka kematian akibat TB Paru Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD
L
P
1 164,71 30,08 55,56 9 4 17 4 0,00 100,45 0 2 2 0,00 0,00 0,21 0,00 0,00 1
1 121,15 25,32 33,33 1 0 1.320 2 0,04 129,93 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 #DIV/0! 0
0 0
0 0
0
0
0
0
0 0 0,00 #DIV/0!
0 0 0,00 #DIV/0!
ANGKA/NILAI L+P 1,04 142,72 79,21 44,40 10 4 1.337 6 0,01 115,31 0 2 1 0,00 0,00 0,10 0,00 100,00 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31,72 1,64
Satuan per 100.000 penduduk % % % Kasus Kasus Kasus Jiwa % % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % % per 10.000 Penduduk % % Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk %
No. Lampiran Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23
NO
INDIKATOR
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 53 Case Fatality Rate Malaria 54 Angka Kesakitan Filariasis B.3 55 56 57 58 59
Status Gizi (BB/U) Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Balita Gizi Baik Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk
C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi
L
P 0,00 0,00 0
0,00 0,00 0
100 97,11 1,61 0,59
100 96,01 2,68 0,63
96,92 99,88 99,70
99,41 0,96 96,75
99 93,46 99,96 96,36 30,12 88,86 100,00 97,22 99,76 99,48 99,92
99,13 94,97 93,66
ANGKA/NILAI L+P Satuan 0,06 per 1.000 penduduk 0,00 % 0 per 100.000 penduduk
100 5,50 96,56 2,15 0,61
97,06 99,84 99,63 9,86 69,63 99,28 95,53 95,33 100,00 115,56
No. Lampiran Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25
% % % % %
Tabel 26 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 27
% % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 35 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39
NO 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
INDIKATOR Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
L
P
Satuan
No. Lampiran
% % % % % % % % %
Tabel 39 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46
100,00
100,00 %
Tabel 47
#DIV/0!
72,29 100,00 100,00 1,49 41,44 100,00 100,00 70,79
Tabel 48 Tabel 49 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 53 Tabel 53
#DIV/0! 81,81 74,40 73 1 100,00 100,00
#DIV/0! 78,95 74,56 73 1 100,00 100,00
100,00 #DIV/0!
1,33
ANGKA/NILAI L+P (4,85) 46,60 80,37 74,48 73 1 100,00 100,00
1,58
% % % sekolah sekolah % %
100,00 67,55
100,00 74,01
67,55
74,01
70,79 %
Tabel 53
#REF!
#REF!
62,31 %
Tabel 55
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
61,83 % 45,34 %
Tabel 56
#DIV/0!
#DIV/0!
Tabel 56
-
% Tabel 56
NO
INDIKATOR
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 111 112 113 114 115 116 117 118
Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya
D. D.1 119 120 121 122
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan
L #DIV/0!
P #DIV/0!
ANGKA/NILAI L+P 0,16 %
Satuan
No. Lampiran Tabel 57
#DIV/0! 155,76 4,16 6,50 3,89
#DIV/0! 256,40 7,76 24,16 14,84
237,97 13,38 15,86 8,40 53,76 2,27 1,95
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Hari Hari
Tabel 57 Tabel 58 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60
93,60 %
Tabel 61
74,57 84,27 86,61 79,89 70,22 75,48 85,51 75,20
Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
5,00 2,00 1,00 5,00
% % % % % % % %
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
NO
INDIKATOR
123 124 125 126 127 128 129 130 131
Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes
D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter spesialis gigi Rasio Dokter spesialis gigi Jumlah Dokter gigi Rasio dokter gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat Jumlah Perawat gigi Rasio Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Rasio Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis
L
P
35,00
17,00
38,00
71,00
2,00
2,00
5,00
20,00
195,00
135,00 70,21 417,00
5,00
23,00
27,00
153,00
2,00 6,00 16,00 38,00
35,00 8,00 7,00 87,00
ANGKA/NILAI L+P 30,00 92,31 100,00 287,00 54,01 2,96 22,00 100,00 52,00 27,04 109,00 56,68 4,00 2,08 25,00 13,00 135,00 612,00 318,27 28,00 14,56 180,00 93,61 37,00 13,00 23,00 125,00
Satuan
No. Lampiran
% % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes
Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73
Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang
Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74a Tabel 74a Tabel 74a Tabel 74a Tabel 74a Tabel 74a Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78
NO
INDIKATOR
152 Jumlah Fisioterapis D.3 153 154 155
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L 8,00
P 12,00
ANGKA/NILAI L+P 20,00 Orang
92.812.989.571 Rp 9,27 % 482.669,44 Rp
Satuan
No. Lampiran Tabel 78
Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
JUMLAH PENDUDUK
3
4
5
6
7
1 Sidorejo
16.247
0
6
6
54.534
2 Sidomukti
11.460
0
4
4
3 Argomulyo
18.536
0
6
4 Tingkir
15.549
0
61.792,0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Dinas Dukcapil Kota Salatiga
JUMLAH RUMAH TANGGA 8
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9
10
17.088
3,19
3,36
43.492
13.444
3,24
3,80
6
47.842
15.036
3,18
2,58
6
6
46.423
14.794
3,14
2,99
22
22
192.291
60.362
3,19
3,11
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH PENDUDUK
3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
RASIO BEBAN TANG GUNGAN
RASIO JENIS KELAMIN
16
17
1
Sidorejo
54.534
1.304
4.070 13.321
6.615
2.289
27.599
1.422
4.252
13.256
6.216
1.789
26.935
38,38
102,47
2
Sidomukti
43.492
1.109
3.208 10.627
5.168
1.925
22.037
1.132
3.464
10.493
4.856
1.510
21.455
39,65
102,71
3
Argomulyo
47.842
1.206
3.601 11.802
5.331
1.907
23.847
1.288
3.888
12.000
5.272
1.547
23.995
39,06
99,38
4
Tingkir
46.423
1.111
3.487 11.188
5.530
2.123
23.439
22.984
39,53
101,98
192.291
4.730
14.366 46.938 22.644
8.244
96.922
95.369
39,11
101,63
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: - Dukcapil
Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
192.291
1.126
3.685
4.968 15.289
11.399 47.148
5.154 21.498
1620 6.466
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 >75 JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
3
4
5
4.968 7.846 7.443 7.081 7.354 7.541 9.288 8.572 7.312 6.752 5.613 5.146 3.987 2.105 1.664 2.697
4.730 7.274 7.092 6.786 7.044 7.896 9.436 8.363 7.413 7.225 6.233 5.366 3.820 2.428 2.096 3.720
9.698 15.120 14.535 13.867 14.398 15.437 18.724 16.935 14.725 13.977 11.846 10.512 7.807 4.533 3.760 6.417
95.369
95.369
192.291
Sumber: - Kantor Dukcapil kota Salatiga (Data Monografi per 31 Des 2012)
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS NO
KECAMATAN
1
2
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Sidorejo
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
2
Sidomukti
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
3
Argomulyo
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
4
Tingkir
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
Sumber: Kantor Biro Pusat Statistik Kota Salatiga
0
#DIV/0!
0
0
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 LAKI-LAKI NO
KECAMATAN
1
2
TIDAK/ TIDAK/ BELUM SMP/ BELUM SD/MI PERNAH TAMAT MTs SEKOLAH SD/MI 4
12
13
14
15
23
5.516
54.534
2
Sidomukti
-
-
6.510
4.646
7.886
6.726 11.903
1.870
3.951
43.492
3
Argomulyo
-
-
7.006
5.628
9.898
7.834 12.662
1.731
3.083
47.842
4
Tingkir
-
-
6.580
5.777
8.254
7.369 13.160
1.919
3.364
46.423
-
28.006
22.070 35.336
29.751 53.226
7.988
15.914
192.291
Sumber : Dukcapil Kota Salatiga
0
0
0
0
0
21
22
2.468
0
18
AK/ UNIVER DIPLO JUMLAH SITAS MA
7.822 15.501
0
17
SMA/ SMK/ MA
9.298
-
16
SMP/ MTs
20
0
11
SD/MI
6.019
0
10
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
7.910
0
9
AK/ UNIVER DIPLO JUMLAH SITAS MA
19
0
8
SMA/ SMK/ MA
-
0
7
SMP/ MTs
-
0
6
SD/MI
Sidorejo
0
5
TIDAK/
SMA/ AK/ UNIVER BELUM SMK/ DIPLO JUMLAH PERNAH SITAS MA MA SEKOLAH
LAKI-LAKI + PEREMPUAN TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
PEREMPUAN TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
24
25
26
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
1
NAMA PUSKESMAS
2
3
LAKI-LAKI HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI 7
8
9
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI 10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
347
6
353
321
4
325
668
10
678
2
Sidomukti
Kalicacing
123
1
124
125
2
127
248
3
251
Mangunsari
197
5
202
143
3
146
340
8
348
Tegalrejo
209
1
210
145
3
148
354
4
358
Cebongan
170
2
172
156
2
158
326
4
330
Sidorejo Kidul
309
4
313
262
3
265
571
7
578
1.355
19
1.374
1.152
17
1.169
2.507
36
2.543
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
13,8
14,5
14,2
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
1
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
2
3
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
8
0
8
5
0
5
13
0
13
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
3
0
3
3
0
3
Mangunsari
1
2
3
3
0
3
4
2
6
Tegalrejo
2
0
2
3
0
3
5
0
5
Cebongan
5
0
5
6
0
6
11
0
11
Sidorejo Kidul
1
1
2
3
0
3
4
1
5
17
3
20
23
0
23
40
3
43
3 4
6
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
12,55
2,21
14,76
19,97
0,00
19,97
15,96
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
1,20
17,15
TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR HIDUP 4
KEMATIAN IBU HAMIL
KEMATIAN IBU BERSALIN
KEMATIAN IBU NIFAS
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
668
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
248
0
0
Mangunsari
340
2
0
Tegalrejo
354
1
Cebongan
326
Sidorejo Kidul
571
3 3
5
Argomulyo
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
2.507
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn
2 1
2 0
4
1
20
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
2
1
3
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
2
0
2
2
0
5
2
7
5
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
0
0
0
0
1
JUMLAH
1
0
1
1
279,2
TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN L
1
2
P
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) L
P
4
3
5
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
5.374
5.674
0
1
2
Sidomukti
Kalicacing
4.317
4.596
3
1
0
0
0
0
0
0
3 3
Mangunsari Argomulyo
Tegalrejo
4.807
5.176
Cebongan 5
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sidorejo Kidul
4.598
4.811
19.096
20.257
0 3
0 2
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
39.353
TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JUMLAH KASUS TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
3
5
Argomulyo
Sidorejo Kidul
JUMLAH PENDUDUK
KASUS BARU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PREVALENSI
KASUS BARU + KASUS LAMA L+P L P
KASUS LAMA
13
14
(PER 100.000 PENDUDUK)
15
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU
L
P
L+P
L
P
L+P
16
17
18
19
20
21
26.935
27.599
54.534
9
7
16
1
2
3
10
9
19
37,1
32,6
34,8
0
0
0
9.839
10.252
20.091
1
2
3
0
0
0
1
2
3
10,2
19,5
14,9
1
0
1
Mangunsari
11.616
11.785
23.401
5
3
8
0
0
0
5
3
8
43,0
25,5
34,2
0
1
1
Tegalrejo
12.913
12.641
25.554
2
2
4
0
0
0
2
2
4
15,5
15,8
15,7
0
0
0
Cebongan
11.082
11.206
22.288
3
1
4
0
0
0
3
1
4
27,1
8,9
17,9
0
0
0
Sidorejo Kidul
22.984
23.439
46.423
5
6
11
1
0
1
6
6
12
26
26
26
0
0
0
RS Paru dr Ario Wirawan
79
51
130
9
2
11
88
53
141
RSUD salatiga
11
8
19
0
0
0
11
8
19
3
3
6
0
0
0
3
3
6
50
43
93
0
0
0
50
43
93
168
126
294
11
4
15
179
130
309
188
134
161
1
1
2
176,2
130,0
152,9
1,0
1,0
1,0
RS dr asmir BKPM salatiga JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
95.369
96.922
192.291
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
KLINIS
BTA (+)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P 13
14
15
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
29
29
58
9
7
16
31,03
24,14
27,59
2
Sidomukti
Kalicacing
10
11
21
1
2
3
10,00
18,18
14,29
Mangunsari
12
13
25
5
3
8
41,67
23,08
32,00
Tegalrejo
14
14
28
2
2
4
14,29
14,29
14,29
Cebongan
12
12
24
3
1
4
25,00
8,33
16,67
Sidorejo Kidul
25
25
50
5
6
11
20,00
24,00
22,00
RS Paru dr Ario Wirawan
79
51
130
RSUD salatiga
11
8
19
3
3
6
50
43
93
168
126
294
164,71
121,15
142,72
3
4
Argomulyo
Sidorejo Kidul
RS dr asmir BKPM salatiga JUMLAH (KAB/KOTA)
102
104
206
0
0
0
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2012 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
BTA (+) DIOBATI L P L+P
L
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
3
4
Argomulyo
Tingkir
5
6
7
L+P
PENGOBATAN LENGKAP P
L
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR) L P L+P 19
20
21
13
8
21
13
100,00
8
100,00
21
100,00
0,00
0,00
0
0,00
100,00
100,00
100,00
Kalicacing
5
1
6
4
80,00
1
100,00
5
83,33
0,00
0,00
0
0,00
80,00
100,00
83,33
Mangunsari
4
3
7
3
75,00
2
66,67
5
71,43
0,00
0,00
0
0,00
75,00
66,67
71,43
Tegalrejo
3
4
7
3
100,00
4
100,00
7
100,00
0,00
0,00
0
0,00
100,00
100,00
100,00
Cebongan
3
2
5
2
66,67
1
50,00
3
60,00
0,00
0,00
0
0,00
66,67
50,00
60,00
Sidorejo Kidul
12
4
16
12
100,00
4
100,00
16
100,00
0,00
0,00
0
0,00
100,00
100,00
100,00
RS Paru dr Ario Wirawan
33
29
62
0,00
0,00
49
79,03
0,00
0,00
2
3,23
0,00
0,00
82,26
RSUD salatiga
4
2
6
0,00
0,00
3
50,00
0,00
0,00
1
16,67
0,00
0,00
66,67
RS dr asmir
1
1
2
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
2
100,00
0,00
0,00
100,00
45
25
70
0,00
0,00
46
65,71
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
65,71
123
79
202
25,32
155
76,73
0,00
5
2,48
30,08
25,32
79,21
BKPM salatiga JUMLAH (KAB/KOTA)
4
KESEMBUHAN P
37
30,08
20
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
0
0,00
0
TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BALITA
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
JUMLAH KEMATIAN
L
P
L+P
4
5
6
1.685
1.574
3.259
169
157
326
65
38,6
43
27,3
108
33,1
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
597
639
1.236
60
64
124
27
45,2
15
23,5
42
34,0
Mangunsari
743
747
1.490
74
75
149
45
60,6
23
30,8
68
45,6
Tegalrejo
808
912
1.720
81
91
172
30
37,1
30
32,9
60
34,9
Cebongan
773
805
1.578
77
81
158
11
14,2
28
34,8
39
24,7
1.495
1.474
2.969
150
147
297
138
92,3
49
33,2
187
63,0
3
4
Argomulyo
Tingkir
Sidorejo Kidul RS
JUMLAH (KAB/KOTA)
23 6.101
6.151
12.252
610
615
1.225
339
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
17 55,6
205
40 33,3
544
44
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JUMLAH KASUS BARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
HIV
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA L P L+P
AIDS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS L
P
L+P
13
14
15
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
4
1
5
1
0
1
10
1.236
1.246
1
2
3
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
3
0
3
1
0
1
7
82
89
2
0
2
Tegalrejo
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
Sidorejo Kidul
1
0
1
1
0
1
0
2
2
0
0
0
9
1
10
4
0
4
17
1.320
1.337
4
2
6
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 DONOR DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
L
1
2
1 UTD PMI KOTA SALATIGA
JUMLAH Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR
L
P
L+P
3
4
5
JUMLAH 6
P % 7
JUMLAH 8
L+P %
JUMLAH
L %
9
10
11
JUMLAH 12
P % 13
JUMLAH 14
L+P JUMLAH
% 15
4.590
2.389
6.979
4.504
98,13
2.328
97,45
6.832
97,89
0
0,00
1
4.590
2.389
6.979
4.504
98,13
2.328
97,45
6.832
97,89
0
0,00
1
16
0,04
0
% 17
1
0,01
1
0,01
TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 DIARE NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
DIARE DITANGANI P
L
Kematian Diare
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
26.935
27.599
54.534
576
591
1.167
343
60
449
76
792
68
0
9.839
10.252
20.091
211
219
430
333
158
424
193
757
176
0
Mangunsari
11.616
11.785
23.401
249
252
501
265
107
369
146
634
127
0
Tegalrejo
12.913
12.641
25.554
276
271
547
247
89
209
77
456
83
0
Cebongan
11.082
11.206
22.288
237
240
477
350
148
392
163
742
156
0
Sidorejo Kidul
22.984
23.439
46.423
492
502
993
512
104
852
170
1.364
137
0
95.369
96.922
192.291
2.041
2.074
4.115
2.050
100,4
2.695
129,9
4.745
115,3
0
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan: pada DO Semula: Angka kesakitan adalah ….. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2006… Direvisi menjadi Angka kesakitan adalah ….. Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2010…
TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 KASUS BARU Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering NO
KECAMATAN
PB + MB ≥ 15 TAHUN
0-14 TAHUN
1
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH
≥ 15 TAHUN
0-14 TAHUN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
2
0
2
2
0
2
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
2
0
2
2
0
2
2,06
0,00
1,04
3
4
Argomulyo
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
PENDERITA KUSTA
L
P
CACAT TINGKAT 2
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
- #DIV/0!
2
Sidomukti
Kalicacing
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
- #DIV/0!
Mangunsari
2
-
2
-
0,00
-
#DIV/0!
-
0,00
0,00
#DIV/0!
-
Tegalrejo
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
- #DIV/0!
Cebongan
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
- #DIV/0!
Sidorejo Kidul
-
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
- #DIV/0!
2
-
2
-
0,00
-
0,00
-
0,00
0 3
Argomulyo
0 4
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
-
0,00
-
0,00
-
0,00
0,00
TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
L
PB P
L+P
4
5
6
PUSKESMAS
2
3
KASUS TERCATAT MB L P L+P
L
JUMLAH P
L+P
7
10
11
12
8
9
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
2
0
2
2
0
2
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
2
0
2
0,2
0,0
0,104
0 3
Argomulyo
0 4
Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
1
PENDERITA PB 2012
PUSKESMAS
2
3
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MB 2011
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
1
0
1
1
100
0 #DIV/0!
1
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
Mangunsari
0
0
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
Tegalrejo
0
0
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
Cebongan
0
0
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
Sidorejo Kidul
0
0
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0
0
0,0
1
0
1
1
0 #DIV/0!
1
3
4
Argomulyo
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
0
0,0
0,0
0
100
100
TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
DIFTERI JUMLAH KASUS L P L+P 4
5
6
PERTUSIS
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM)
MENINGGAL
L
P
L+P
7
8
9
10
JUMLAH KASUS L P L+P 11
12
MENINGGAL
13
14
TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS L P L+P 15
16
MENINGGAL
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 3
Argomulyo
0 4
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi P3
Sidorejo Kidul
0
0
0
TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
PUSKESMAS L
1
2
3
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 3
Argomulyo
0 4
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Seksi P3 DKK Salatiga
0,0
TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
1
JUMLAH KASUS
PUSKESMAS
2
3
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
10
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
2
Sidomukti
Kalicacing
14
0
0
0
#DIV/0!
0,0
0,0
Mangunsari
13
0
0
0
#DIV/0!
0,0
0,0
Tegalrejo
9
1
0
1
#DIV/0!
#DIV/0!
11,1
Cebongan
7
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
Sidorejo Kidul
8
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
1
0
1
#DIV/0!
#DIV/0!
1,6
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
0
0
61
0,0
0,0
31,72
Sumber: Seksi P2 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
MALARIA PENDERITA TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH (positif)
MENINGGAL
CFR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
3
4
Argomulyo
Tingkir
5
RS dr Asmir
0
9
0
9
6
RSUD Salatiga
0
1
0
1
7
RSP dr Ario Wirawan
0
1
0
1
0
0
0
11
0,0
0,0
0,1
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK Sumber: seksi P2
0
0
TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P2
TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP L
P
L+P
4
5
6
L JUMLAH 7
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P % 8
JUMLAH 9
% 10
JUMLAH 11
% 12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
347
321
668
347
100,0
321
100,0
668
100,0
2
Sidomukti
Kalicacing
123
125
248
123
100,0
125
100,0
248
100,0
Mangunsari
197
143
340
197
100,0
143
100,0
340
Tegalrejo
209
145
354
209
100,0
145
100,0
Cebongan
170
156
326
170
100,0
156
Sidorejo Kidul
309
262
571
309
100,0
1.355
1.152
2.507
1.355
100,0
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Gizi
BBLR P
L JUMLAH 13
%
JUMLAH 15
14
0
L+P % 16
JUMLAH 17
% 18
0,0
33
4,9
0,0
0,0
17
6,9
100,0
0,0
0,0
17
5,0
354
100,0
0,0
0,0
19
5,4
100,0
326
100,0
0,0
0,0
15
4,6
262
100,0
571
100,0
0,0
0,0
37
6,5
1.152
100,0
2.507
100,0
0,0
138
5,5
0
0,0
0
TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 BALITA BALITA DITIMBANG NO
KECAMATAN
1
GIZI LEBIH (BB/U)
PUSKESMAS
2
3
L
GIZI BAIK (BB/U)
P
L+P
L
GIZI KURANG (BB/U)
P
L+P
L
GIZI BURUK (BB/U)
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1.241
1.122
2.363
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1.233
99,36
1.107
98,66
2.340
99,03
0
0,00
1
0,09
1
0,04
8
0,64
14
1,25
22
0,93
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
487
521
1.008
8
1,64
11
2,11
19
1,88
475
97,54
502
96,35
977
96,92
2
0,41
7
1,34
9
0,89
2
0,41
1
0,19
3
0,30
Mangunsari
556
588
1.144
3
0,54
4
0,68
7
0,61
547
98,38
575
97,79
1.122
98,08
6
1,08
8
1,36
14
1,22
0
0,00
1
0,17
1
0,09
Tegalrejo
671
733
1.404
0
0,00
0
0,00
0
0,00
669
99,70
723
98,64
1.392
99,15
2
0,30
8
1,09
10
0,71
0
0,00
2
0,27
2
0,14
Cebongan
577
593
1.170
9
1,56
8
1,35
17
1,45
530
91,85
532
89,71
1.062
90,77
37
6,41
51
8,60
88
7,52
1
0,17
2
0,34
3
0,26
1.007
1.029
2.036
11
1,09
8
0,78
19
0,93
954
94,74
964
93,68
1.918
94,20
26
2,58
48
4,66
74
3,63
16
1,59
9
0,87
25
1,23
4.539
4.586
9.125
31
0,68
31
0,68
62
0,68
4.408
97,11
4.403
96,01
8.811
96,56
73
1,61
123
2,68
196
2,15
27
0,59
29
0,63
56
0,61
3
4
Argomulyo
Tingkir
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
TABEL 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH
K1
%
K4
%
4
5
6
7
8
IBU BERSALIN DITOLONG JUMLAH NAKES 9
10
% 11
JUMLAH 12
IBU NIFAS MENDAPAT YANKES 13
% 14
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
747
747
100,0
673
90,1
672
672
100,0
672
641
95,4
2
Sidomukti
Kalicacing
323
307
95,0
302
93,5
247
247
100,0
247
247
100,0
Mangunsari
356
350
98,3
350
98,3
346
346
100,0
346
312
90,2
Tegalrejo
525
525
100,0
492
93,7
358
358
100,0
358
350
97,8
Cebongan
432
423
97,9
409
94,7
327
327
100,0
327
327
100,0
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga
Sidorejo Kidul
768
768
100,0
719
93,6
578
577
99,8
578
559
96,7
3.151
3.120
99,02
2.945
93,46
2.528
2.527
100,0
2.528
2.436
96,4
TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
747
160
21,4
131
17,5
15
2,0
4
0,5
3
0,4
153
20,5
2 Sidomukti
Kalicacing
323
44
13,6
43
13,3
0
-
0
-
0
-
43
13,3
Mangunsari
356
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
0
-
Tegalrejo
525
349
66,5
375
71,4
15
2,9
4
0,8
0
-
394
75,0
Cebongan
432
182
42,1
153
35,4
26
6,0
26
6,0
44
10,2
249
57,6
Sidorejo Kidul
768
115
15,0
101
13,2
9
1,2
0
-
0
-
110
14,3
3.151
850
27,0
803
25,5
65
2,1
34
1,1
47
1,5
949
30,1
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3
TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
747
747,00
100,00
673
90,09
2 Sidomukti
Kalicacing
323
195,00
60,37
177
54,80
0
Mangunsari
356
351,00
98,60
335
94,10
3 Argomulyo
Tegalrejo
525
525,00
100,00
483
92,00
0
Cebongan
432
423,00
97,92
409
94,68
4 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
768
768,00
100,00
723
94,14
3151
3.009
95,49
2.800
88,86
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS
3
JUMLAH KOMPLIKASI IBU HAMIL KEBIDANAN
4
5
KEBIDANAN/KOM PLIKASI DITANGANI
JUMLAH LAHIR HIDUP
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
747
234
234
100,0
347
321
668
52
48
100
53
101,8
43
89,3
96
95,8
2 Sidomukti
Kalicacing
323
59
59
100,0
123
125
248
18
19
37
20
108,4
10
53,3
30
80,6
0 Mangunsari
356
113
113
100,0
197
143
340
30
21
51
16
54,1
19
88,6
35
68,6
Tegalrejo
525
82
82
100,0
209
145
354
31
22
53
48
153,1
29
133,3
77
145,0
0 Cebongan
432
58
58
100,0
170
156
326
26
23
49
23
90,2
32
136,8
55
112,5
768
92
92
100,0
309
262
571
46
39
86
37
79,8
35
89,1
72
84,1
3.151
638
638
100,0
1.355
1.152
2.507
203
173
376
197
96,9
168
97,2
365
97,06
0 3 Argomulyo 0 4 Sidorejo Kidul JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga
Sidorejo Kidul
TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 BAYI
ANAK BALITA (1-4 TAHUN)
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
MENDAPAT VIT A 2X
JUMLAH BAYI 6-11 BLN NO
KECAMATAN
1
3
MENDAPAT
JUMLAH
PUSKESMAS
2
IBU NIFAS
L
P
L+P
L
P
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
VIT A
S
%
23
24
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
341
-
341
341
100,0
-
341
100,0
2.794
2.794
2.794
100
#DIV/0!
2.794
100,00
672
672
100,00
2 Sidomukti
Kalicacing
118
-
118
118
100,0
-
118
100,0
1.048
1.048
1.048
100
#DIV/0!
1.048
100,00
247
247
100,00
3 Argomulyo
4 Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Gizi
Mangunsari
69
72
141
69
100,0
72
100,0
141
100,0
693
675
1.368
693
100
675
100
1.368
100,00
346
345
99,71
Tegalrejo
68
84
152
67
98,53
83
98,8
150
98,68
743
747
1.490
740
99,596
746
99,866
1.486
99,73
358
357
99,72
Cebongan
98
120
218
98
100,0
120
100,0
218
100,0
593
606
1.199
593
100
606
100
1.199
100,00
327
327
100,00
146
139
285
146
100,0
139
100,0
285
100,0
1.228
1.264
2.492
1.210
98,534
1.248
98,734
2.458
98,64
578
578
100,00
840
415
1.255
839
99,9
414
99,8
1.253
99,8
7.099
3.292
10.391
7.078
99,704
3.275
99,484
10.353
99,63
2.528
2.526
99,92
Sidorejo Kidul
TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
NON MKJP
MKJP IUD
%
MOP/M OW
%
MOW
%
IM PLAN
%
JUMLAH
%
SUNTI K
%
PIL
%
KON DOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
% MKJP + MKJP + NON NON MKJP MKJP
26
27
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
976
14,1
475
6,9 sdh
595
8,6
2.046
29,6 3.547
51,3
990
14,3
335
4,8
0
0,0
0
0,0
4.872
70,4
6.918
100,0
2 Sidomukti
Kalicacing
757
13,7
362
6,6 masuk
907
16,5
2.026
36,8
16,5 1.587
28,8
990
18,0
0
0,0
0
0,0
3.486
63,2
5.512
100,0
Mangunsari 3 Argomulyo
Tegalrejo
909
kolom 6
843
13,6
404
6,5
1.129
18,2
2.376
38,2 2.942
47,4
648
10,4
247
4,0
0
0,0
0
0,0
3.837
61,8
6.213
100,0
867
17,2
460
9,1
740
14,6
2.067
40,9 1.637
32,4 1.167
23,1
181
3,6
0
0,0
0
0,0
2.985
59,1
5.052
100,0
14,5 1.701
7,2
0,0 3.371
14,2
8.515
35,9 9.035
38,1 4.392
18,5 1.753
7,4
0
0,0
0
0,0 15.180
64,1 23.695
100,0
Cebongan 4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sidorejo Kidul
3.443
Sumber: Seksi Kesga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
0
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
NON MKJP
MKJP IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
SUNTIK
%
PIL
%
KONDOM
%
OBAT VAGINA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
21
22
23
24
25
26
27
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
87
13,0
0
0,0
0
0,0
92
13,8
179
26,8
409
61,2
70
10,5
10
1,5
0
0,0
0
0,0
489
73,2
668
100,0
2 Sidomukti
Kalicacing
44
10,9
0
0,0
0
0,0
93
23,1
137
34,1
240
59,7
25
6,2
0
0,0
0
0,0
0
0,0
265
65,9
402
100,0
Mangunsari
111
26,7
0
0,0
0
0,0
202
48,6
313
75,2
81
19,5
14
3,4
8
1,9
0
0,0
0
0,0
103
24,8
416
100,0
Tegalrejo
60
24,2
0
0,0
0
0,0
81
32,7
141
56,9
92
37,1
15
6,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
107
43,1
248
100,0
Cebongan
129
30,6
0
0,0
2
0,5
97
23,0
228
54,0
116
27,5
46
10,9
32
7,6
0
0,0
0
0,0
194
46,0
422
100,0
Sidorejo Kidul
106
15,9
0
0,0
0
0,0
101
15,1
207
31,0
357
53,4
89
13,3
15
2,2
0
0,0
0
0,0
461
69,0
668
100,0
537
19,0
0
0,0
2
0,1
666
23,6
1.205
42,7
1.295
45,9
259
9,2
65
2,3
0
0,0
0
0,0
1.619
57,3
2.824
100,0
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
8.237
668
8,1
5.924
71,9
2 Sidomukti
Kalicacing
2.926
402
13,7
2.175
74,3
Mangunsari
3.439
416
12,1
2.645
76,9
Tegalrejo
4.094
248
6,1
820
20,0
Cebongan
3.408
422
12,4
2.232
65,5
Sidorejo Kidul
6.532
668
10,2
6.142
94,0
28.636
2.824
9,9
19.938
69,6
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga
TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP L
P
L +P
4
5
6
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
12
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 13
14
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
347
321
668
341
98,3
315
98,1
656
98,2
341
1,0
315
98,1
656
98,2
2
Sidomukti
Kalicacing
123
125
248
123
100,0
125
100,0
248
100,0
122
1,0
123
98,4
245
98,8
Mangunsari
197
143
340
197
100,0
143
100,0
340
100,0
188
1,0
134
93,7
322
94,7
Tegalrejo
209
145
354
212
101,4
145
100,0
357
100,8
212
1,0
144
99,3
356
100,6
Cebongan
170
156
326
166
97,6
152
97,4
318
97,5
166
1,0
152
97,4
318
97,5
Sidorejo Kidul
309
262
571
308
99,7
262
100,0
570
99,8
272
0,9
226
86,3
498
87,2
1.355
1.152
2.507
1.347
99,4
1.142
99,1
2.489
99,3
1.301
1,0
1.094
95,0
2.395
95,5
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga
TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
3
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
347
321
668
347
100,0
321
100,0
668
100,0
2
Sidomukti
Kalicacing
123
125
248
75
61,0
72
57,6
147
59,3
Mangunsari
197
143
340
197
100,0
143
100,0
340
100,0
Tegalrejo
209
145
354
213
101,9
125
86,2
338
95,5
Cebongan
170
156
326
170
100,0
156
100,0
326
100,0
Sidorejo Kidul
309
262
571
309
100,0
262
100,0
571
100,0
1.355
1.152
2.507
1.311
96,8
1.079
94
2.390
95,3
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga
TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
6
100,0
2 Sidomukti
Kalicacing
2
2
100,0
Mangunsari
2
2
100,0
Tegalrejo
3
3
100,0
Cebongan
3
3
100,0
Sidorejo Kidul
6
6
100,0
22
22
100,0
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
BAYI DIIMUNISASI DO RATE (%) JUMLAH BAYI NO
KECAMATAN
DPT1+HB1
CAMPAK
PUSKESMAS L
1
DPT3+HB3
2
3
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16,0
17
18
19
20
21
22
23
24
L
P
L+P
25
26
27
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
347
321
668
324
93,4
257
80,1
581
87,0
316
91,1
242
75,4
558
83,5
327
94,2
303
94,4
630
94,3
-0,9
-17,9
-8,4
2 Sidomukti
Kalicacing
123
125
248
135
109,8
103
82,4
238
96,0
161
130,9
150
120,0
311
125,4
138
112,2
137
109,6
275
110,9
-2,2
-33,0
-15,5
Mangunsari
197
143
340
192
97,5
193
135,0
385
113,2
161
81,7
164
114,7
325
95,6
161
81,7
144
100,7
305
89,7
16,1
25,4
20,8
Tegalrejo
209
145
354
251
120,1
289
199,3
540
152,5
249
119,1
278
191,7
527
148,9
232
111,0
295
203,4
527
148,9
7,6
-2,1
2,4
Cebongan
170
156
326
373
219,4
320
205,1
693
212,6
357
210,0
322
206,4
679
208,3
363
213,5
382
244,9
745
228,5
2,7
-19,4
-7,5
Sidorejo Kidul
309
262
571
164
53,1
162
61,8
326
57,1
171
55,3
181
69,1
352
61,6
199
64,4
216
82,4
415
72,7
-21,3
-33,3
-27,3
1.355
1.152
2.507
1.439
106,2
1.324
114,9
2.763
110,2
1.415
104,4
1.337
116,1
2.752
109,8
1.420
104,8
1.477
128,2
2.897
115,6
1,3
-11,6
-4,8
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI JUMLAH BAYI NO
KECAMATAN
1
L
PUSKESMAS
2
3
BCG P
L+P
POLIO3 P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
347
321
668
329
95
299
93
628
94
305
87,8963
271
84,4237
576
86,2275
2 Sidomukti
Kalicacing
123
125
248
182
148
164
131
346
140
141
114,634
124
99,2
265
106,855
Mangunsari
197
143
340
172
87
203
142
375
110
172
87,3096
165
115,385
337
99,1176
Tegalrejo
209
145
354
244
117
268
185
512
145
228
109,091
254
175,172
482
136,158
Cebongan
170
156
326
174
102
207
133
381
117
121
71,1765
180
115,385
301
92,3313
Sidorejo Kidul
309
262
571
355
115
326
124
681
119
377
122,006
343
130,916
720
126,095
1.355
1.152
2.507
1.456
107
1.467
127
2.923
117
1.344
99,1882
1.337
116,059
2.681
106,941
3 Argomulyo
4 Sidorejo Kidul JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
3 Argomulyo
4 Sidorejo Kidul
JUMLAH BAYI (0-6 bln) L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
12
247
#DIV/0!
#DIV/0!
146
59,1
74
#DIV/0!
#DIV/0!
46
62,2
Mangunsari
115
#DIV/0!
#DIV/0!
42
36,5
Tegalrejo
136
#DIV/0!
#DIV/0!
40
29,4
Cebongan
134
#DIV/0!
#DIV/0!
24
17,9
Sidorejo Kidul
191
#DIV/0!
#DIV/0!
120
62,8
#DIV/0!
418
46,6
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi DKK Kota Salatiga
897
-
#DIV/0!
-
TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir
DARI KELUARGA MISKIN L P L+P 4
5
6
ANAK 6-23 BULAN MENDAPAT MP-ASI L P L+P
L
% P
L+P
7
10
11
12
8
9
176
141
317
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Kalicacing
41
25
66
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Mangunsari
69
84
153
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Tegalrejo
74
106
180
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Cebongan
155
168
323
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Sidorejo Kidul
177
170
347
0
0
0
0,00
0,00
0,00
692
694
1.386
0
0
0
0,00
0,00
0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:Seksi Gizi DKK Salatiga
TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.685
1.574
3.259
1.321
78,4
1.303
82,8
2.624
80,5
Kalicacing
597
639
1.236
375
62,8
344
53,8
719
58,2
Mangunsari
743
747
1.490
632
85,1
579
77,5
1.211
81,3
Tegalrejo
808
912
1.720
897
111,0
884
96,9
1.781
103,5
Cebongan
773
805
1.578
789
102,1
734
91,2
1.523
96,5
1.495
1.474
2.969
977
65,4
1.012
68,7
1.989
67,0
6.101
6.151
12.252
4.991
81,8
4.856
78,9
9.847
80,4
Sidorejo Kidul
TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 BALITA DITIMBANG NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
BB NAIK
BGM
BALITA YANG ADA L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1.685
1.574
3.259
1.241
73,6
1.122
71,3
2.363
72,5
844
68,0
727
64,8
1.571
66,5
13
1,0
17
1,5
30
1,3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
597
639
1.236
487
81,6
521
81,5
1.008
81,6
421
86,4
442
84,8
863
85,6
4
0,8
8
1,5
12
1,2
Mangunsari
743
747
1.490
556
74,8
588
78,7
1.144
76,8
427
76,8
462
78,6
889
77,7
2
0,4
9
1,5
11
1,0
Tegalrejo
808
912
1.720
671
83,0
733
80,4
1.404
81,6
544
81,1
570
77,8
1.114
79,3
2
0,3
8
1,1
10
0,7
Cebongan
773
805
1.578
577
74,6
593
73,7
1.170
74,1
480
83,2
500
84,3
980
83,8
18
3,1
12
2,0
30
2,6
1.495
1.474
2.969
1.007
67,4
1.029
69,8
2.036
68,6
609
60,5
624
60,6
1.233
60,6
11
1,1
4
0,4
15
0,7
6.101
6.151
12.252
4.539
74,4
4.586
74,6
9.125
74,5
3.325
73,3
3.325
72,5
6.650
72,9
50
1,1
58
1,3
108
1,2
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi
Sidorejo Kidul
TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 BALITA GIZI BURUK NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
Mangunsari
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
Tegalrejo
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
Cebongan
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sidorejo Kidul
1
1
2
1
100,0
1
100,0
2
100,0
1
1
2
1
100,0
1
100,0
2
100,0
2
2
4
2
100,0
2
100,0
4
100,0
Sumber : seksi gizi Catatan : Kasu gizi buruk yg mendapat perawatan seluruhnya 4 balita, diakhir th 2013 menjadi 2 balita karena yg 2 balita sudah lulus umur (bukan balita lagi)
TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH L
1
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
626
618
1.244
626
100,0
618
100,0
1.244
100,0
95
70
165
95
100,0
70
100,0
165
100,0
Mangunsari
295
260
555
295
100,0
260
100,0
555
100,0
Tegalrejo
184
148
332
184
100,0
148
100,0
332
100,0
Cebongan
171
172
343
171
100,0
172
100,0
343
100,0
Sidorejo Kidul
486
429
915
486
100,0
429
100,0
915
100,0
1.857
1.697
3.554
1.857
100,0
1.697
100,0
3.554
100,0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Seksi Yandaru
P
100,0
100,0
100,0
TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 MURID SD DAN SETINGKAT NO
KECAMATAN
1
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Yandaru
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STRATA UKS
JUMLAH
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
626
618
1.244
626
100,0
618
100,0
1.244
100,0
95
70
165
95
100,0
70
100,0
165
100,0
Mangunsari
295
260
555
295
100,0
260
100,0
555
100,0
Tegalrejo
184
148
332
184
100,0
148
100,0
332
100,0
Cebongan
171
172
343
171
100,0
172
100,0
343
100,0
Sidorejo Kidul
486
429
915
486
100,0
429
100,0
915
100,0
1.857
1.697
3.554
1.857
100,0
1.697
100,0
3.554
100,0
TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
1
JUMLAH
PUSKESMAS
2
3
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
1.913
#DIV/0!
#DIV/0!
1.504
78,62
2 Sidomukti
Kalicacing
1.552
#DIV/0!
#DIV/0!
990
63,79
Mangunsari
1.482
#DIV/0!
#DIV/0!
964
65,05
Tegalrejo
1.956
#DIV/0!
#DIV/0!
1.493
76,33
Cebongan
1.706
#DIV/0!
#DIV/0!
1.460
85,58
Sidorejo Kidul
6.612
#DIV/0!
#DIV/0!
4.592
69,45
#DIV/0!
11.003
72,29
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga
0
0
15.221
0
#DIV/0!
0
TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
5
5
100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA
0
0
-
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
2
2
100,00
4 PUSKESMAS PERAWATAN
1
1
100,00
5 SARANA YANKES.LAINNYA
0
0
-
8
8
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Yandaru
TABEL 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
YANG TERSERANG JUMLAH JUMLAH KEC DESA 3
4
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH PENDERITA
ATTACK RATE (%)
JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
5,58
5,13
0
0
0
-
-
-
-
#DIV/0!
-
1 Chikungunya
3
4
1.076
1.164
2.240
50
65
115
4,65
2 Diptheri
1
1
93
102
195
1
0
1
1,08
-
0,51
0
0
0
3 Dengue Shock Syndrome
1
1
118
128
246
1
0
1
0,85
-
0,41
1
0
1
4 Keracunan Makanan
2
2
248
268
516
28
16
44
11,29
5,97
8,53
0
0
0
-
-
-
5 Diare
1
1
165
179
344
21
17
38
12,73
9,50
11,05
0
0
0
-
-
-
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
100,00 #DIV/0!
100,00
TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH DESA/KELURAHAN
4
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24 JAM
%
5
6
7
8
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
2
0,33
2
2 Sidomukti
Kalicacing
2
0
0,00
0
Mangunsari
2
1
0,50
1
100,00
Tegalrejo
3
3
1,00
3
100,00
Cebongan
3
1
0,33
1
100,00
Sidorejo Kidul
6
2
0,33
2
100,00
22
9
0,41
9
100,00
3 Argomulyo
4 Sidorejo Kidul JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
100,00 #DIV/0!
TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L+P L P L+P L P L+P 4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
501
1.139
1.640
300
493
793
1,67
2,31
2,07
2 Sidomukti
Kalicacing
117
247
364
143
217
360
0,82
1,14
1,01
Mangunsari
467
985
1.452
296
510
806
1,58
1,93
1,80
Tegalrejo
88
118
206
58
107
165
1,52
1,10
1,25
Cebongan
319
509
828
203
429
632
1,57
1,19
1,31
Sidorejo Kidul
167
330
497
244
356
600
0,68
0,93
0,83
1.659
3.328
4.987
1.244
2.112
3.356
1,33
1,58
1,49
3 Argomulyo
4 Tingkkir JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: Seksi Yandaru
TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
MASSAL
1
2
3
4
5
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
8
0 Mangunsari 3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/ KOTA)
Sumber: seksi Yandaru
-
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
7
8
0,0
33
6
75,0
8
14
1
7,1
Tegalrejo
13
13
0 Cebongan
13
Sidorejo Kidul
33
6
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
100,0 1.078
1.043
2.121
1.078
100,0
1.043
100,0
2.121
100,0
479
488
967
479
100,0
501
102,7
980
101,3
144
140
284
144
100,0
140
100,0
284
100,0
54
61
115
47
87,0
47
77,0
94
81,7
14
100,0 1.414
1.104
2.518
1.414
100,0
1.104
100,0
2.518
100,0
201
216
417
201
100,0
216
100,0
417
100,0
100,0
13
100,0
316
295
611
316
100,0
295
100,0
611
100,0
156
149
305
140
89,7
151
101,3
291
95,4
12
92,3
13
100,0
328
301
629
328
100,0
301
100,0
629
100,0
258
234
492
70
27,1
77
32,9
147
29,9
30
14
46,7
30
100,0
781
778
1.559
781
100,0
778
100,0
1.559
100,0
399
414
813
108
27,1
164
39,6
272
33,5
111
46
41,4
111
100,0 4.061
3.661
7.722
4.061
100,0
3.661
100,0
7.722
100,0
1.547
1.562
3.109
1.045
67,6
1.156
74,0
2.201
70,8
100,0
TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 PENYULUHAN KESEHATAN
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
4
5
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
84
7
2 Sidomukti
Kalicacing
64
3
Mangunsari
106
4
Tegalrejo
28
0
Cebongan
12
2
Sidorejo Kidul
143
150
437
166
3
43
440
209
3 Argomulyo
4 Tingkir
SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Promkes DKK Salatiga
TABEL 55
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR JUMLAH PENDUDUK NO
KECAMATAN
1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
3 Argomulyo
4 Tingkir
ASKES
PUSKESMAS
JAMSOSTEK
ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
26.935
27.599
54.534
0
0
8.809
6.667
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
9.839
10.252
20.091
0
0
3.756
2.030
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Mangunsari
11.616
11.785
23.401
0
0
5.701
2.356
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Tegalrejo
12.913
12.641
25.554
0
0
5.841
3.911
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Cebongan
11.082
11.206
22.288
0
0
5.356
2.184
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Sidorejo Kidul
22.984
23.439
46.423
0
0
8.350
5.197
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
20.832
0
spelling (data cadangan) JUMLAH (KAB/KOTA) PERSENTASE (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi JPKM
LAINNYA
JAMKESDA
1.000 95.369
96.922
192.291
0
0
#REF! #REF!
27.566
0
14,3 #REF!
0 #REF!
10.259
0
5,3 #REF!
0 #REF!
37.813
0
0
19,7 #DIV/0! #DIV/0!
23.345
0
0
12,1 #REF! #REF!
10,8 #REF!
0 #REF!
119.815 62,3 #REF!
#REF!
62,3
TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JAMKESDA
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
0
3 Argomulyo
0
4 Tingkir
L
L+P
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
L+P
JUMLAH %
15
16
JUMLAH
L
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
17
18
19
20
21
22
JUMLAH
23
L
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
24
25
26
27
28
JUMLAH
%
29
30
15.476
#DIV/0!
#DIV/0!
8.809
56,92
#DIV/0!
0,0
6.667
43,08
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
Kalicacing
5.786
#DIV/0!
#DIV/0!
3.756
64,9
#DIV/0!
0,0
2.030
3127,2
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
0 Mangunsari
8.057
#DIV/0!
#DIV/0!
5.701
70,8
#DIV/0!
0,0
2.356
3329,6
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
Tegalrejo
9.752
#DIV/0!
#DIV/0!
5.841
59,9
#DIV/0!
0,0
3.911
6529,7
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
0 Cebongan
7.540
#DIV/0!
#DIV/0!
5.356
71,0
#DIV/0!
0,0
2.184
3074,6
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
13.547
#DIV/0!
#DIV/0!
8.350
61,6
#DIV/0!
0,0
5.197
8431,6
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
38,2
- #DIV/0!
- #DIV/0!
45,34
- #DIV/0!
- #DIV/0!
Sidorejo Kidul
Speeling jamkesda
JUMLAH (KAB/KOTA)
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
1.000
-
-
61.158
Sumber: Seksi JPKM Catatan: jumlah maskin yg dilayani dlm tabel tsb adalah semua kunjungan
1.000
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
37.813
61,8
- #DIV/0!
-
0,0
23.345
27.730
0,00
TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA
L
1
2
3
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
-
-
15.476
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
2 Sidomukti
Kalicacing
-
-
5.786
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
Mangunsari
-
-
8.057
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
Tegalrejo
-
-
9.752
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
Cebongan
-
-
7.540
#DIV/0!
#DIV/0!
100
1,3
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
Sidorejo Kidul
-
-
13.547
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0,0
#DIV/0!
100
3 Argomulyo
4 Tingkir
Spelling JUMLAH (KAB/KOTA)
1.000 -
-
61.158
-
#DIV/0!
Sumber: Data jml masykin th 2012, bersumber Bappeda Kota Salatiga Yang mendapat pelayanan kesehatan rawat inap adalah kunjungan rawat inap dg jamkesmas
-
0,16
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
0,0
TABEL 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN RAWAT INAP
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Puskesmas Sidorejo Lor
28.139
47.859
75.998
0
984
272
1.256
2 Puskesmas Kalicacing
13.977
22.244
36.221
0
308
316
624
3 Puskesmas Mangunsari
13.462
23.332
36.794
0
317
548
865
4 Puskesmas Tegalrejo
13.555
22.984
36.539
0
464
576
1.040
5 Puskesmas Cebongan
19.993
23.014
43.007
286
304
322
626
6 Puskesmas Sidorejo Kidul
23.027
43.051
66.078
0
380
290
670
112.153
182.484
294.637
286
2.757
2.324
5.081
SUB JUMLAH I
103
103
183
183
1
RSUD Kota Salatiga
2
RSU Ananda
3
RS Puri Asih
4.700
6.799
11.499
1.265
2.127
3.392
4
Rumkit Tk IV dr Asmir
5.895
15.574
21.469
1.916
2.739
5
RS Paru dr.Ario Wirawan
22.542
19.990
42.532
357
6
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
3.060
5.684
8.744
7
RSB Mutiara Bunda
2.613
13.998
38.810
62.045
0 150.963
SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
60.370
13.893
1.729
412
394 0
0
0
4.655
0
0
0
549
906
17
15
32
357
549
906
1
15
16
16.611
34
1.251
1.285
0
0
0
3.929
7.215
30
0 4.032
0 7.398
25.449 0 0 25.735
18
0 244.529
162.954 0 0 457.591
0 2.775
0 2.354
442 0 0 5.523
96.922
95.369
192.291
96.922
95.369
192.291
155,8
256,4
238,0
4,2
7,8
13,4
TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
a
JENIS RS
2
3
b
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
PASIEN KELUAR MATI
GDR
NDR
JUMLAH TEMPAT TIDUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
#DIV/0!
#DIV/0!
39,4
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7,3
#DIV/0!
#DIV/0!
1 RSUD Kota Salatiga
RS Umum
305
13.853
2
RSU Ananda
RS Umum
50
411
1
2
3
3
RS Puri Asih
RS Umum
103
1.360
2.032
3.392
8
4
12
4
2
6
5,9
2,0
3,5
2,9
1,0
1,8
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
RS Umum
89
1.916
2.739
4.655
29
19
48
11
9
20
15,1
6,9
10,3
5,7
3,3
4,3
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
Khusus
142
37.765
2.840
40.605
224
168
392
145
109
254
5,9
59,2
9,7
3,8
38,4
6,3
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
RS Umum
50
348
544
892
7
4
11
1
1
2
20,1
7,4
12,3
2,9
1,8
2,2
7 RSB Mutiara Bunda
Khusus
18
34
1.251
1.285
739
41.389
8.155
63.808
15,9
3,9
14,8
8,4
KABUPATEN/KOTA
546
-
-
269
197
254 -
-
1.012
161
121
536
Sumber: Seksi Yandaru Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
6,5
18,3 -
24,2
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
NAMA RUMAH SAKIT
JENIS RS
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
4
a
b
JUMLAH PASIEN JUMLAH HARI
PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM PERAWATAN (HIDUP + MATI) MATI DIRAWAT 5
6
7
1 RSUD Kota Salatiga
RS Umum
305
13.853
546
2 RSU Ananda
RS Umum
50
411
3
3 RS Puri Asih
RS Umum
103
3.392
12
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
RS Umum
89
4.655
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
Khusus
142
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik RS Umum 7 RSB Mutiara Bunda KABUPATEN/KOTA
Khusus
8
254
BOR
LOS
TOI
9
10
11
63.798
57,3
4,6
3,4
1.870
10,2
4,5
39,9
6
11.713
31,2
3,5
7,6
48
20
23.182
71,4
5,0
2,0
40.605
392
254
35.507
68,5
0,9
0,4
50
892
11
2
8.930
48,9
10,0
10,45
18
1.285
-
3.064
46,6
2,4
2,73
739
63.808
1.012
145.000
53,8
2,3
2,0
-
536
Sumber: Seksi Yandaru Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing Mangunsari
3 Argomulyo
Tegalrejo Cebongan
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : seksi Promkes
Sidorejo Kidul
Ket
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS *
%
4
5
6
7
8
9
16.804
633
3,8
612
96,7 Sehat paripurna
6.162
154
2,5
133
86,36 Sehat paripurna
6.956
278
4,0
268
96,40 Sehat paripurna
8.032
322
4,0
307
95,34 Sehat paripurna
6.803
132
1,9
132
100,00 Sehat paripurna
14.560
419
2,9
362
86,40 Sehat paripurna
59.317
1.938
3,3
1.814
93,60 Sehat Paripurna
TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 RUMAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi PL
JUMLAH YANG ADA
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSA
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
4
5
6
7
8
11.288
11.288
100,0
8.039
71,22
Kalicacing
5.058
5.058
100,0
4.289
84,80
Mangunsari
4.876
4.876
100,0
3.265
66,96
Tegalrejo
6.054
6.054
100,0
4.899
80,92
Cebongan
4.344
4.344
100,0
3.559
81,93
8.715 40.335
8.715 40.335
100,0 100,0
6.026 30.077
69,15 74,57
Sidorejo Kidul
TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing Mangunsari
3 Argomulyo
Tegalrejo Cebongan
4 Tingkir JUMLAH ( KAB/KOTA) Sumber: seksi PL dan P2
Sidorejo Kidul
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA 4
11.288 5.058 4.876 6.054 4.344 8.715 40.335
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
600
5,32
537
89,50
200
3,95
161
80,50
200
4,10
164
82,00
300
4,96
258
86,00
300
6,91
240
80,00
600
6,88
494
82,33
2.200
5,45
1.854
84,27
TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
JUMLAH JUMLAH KELUARGA % KEMASAN KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA YANG ADA SUMBER AIR DIPERIKSA JUMLA % BERSIHNYA H 4
5
6
7
8
JENIS SARANA AIR BERSIH LEDENG
SPT
SGL
MATA AIR
LAINNYA
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLA H
%
JUMLAH
%
JUMLA H
%
JUML AH
%
JUMLA H
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
15.191
15.191
100,0
-
0,0
10.258
67,5
12
0,1
4.025
26,5
Kalicacing
6.178
6.178
100,0
-
0,0
5.464
88,4
35
0,6
508
8,2
Mangunsari
6.847
6.847
100,0
-
0,0
5.240
76,5
12
0,2
949
13,9
Tegalrejo
7.546
7.546
100,0
-
0,0
6.080
80,6
-
0,0
750
Cebongan
6.069
6.069
100,0
-
0,0
3.509
57,8
-
0,0
15.476
15.476
100,0
-
0,0
10.761
69,5
-
57.307
57.307
100,0
-
0,0
41.312
72,1
Sidorejo Kidul
PAH
59
94
0,6
-
0,0
130
0,9
14.519
95,6
0,0
-
0,0
60
1,0
6.067
98,2
24
0,4
-
0,0
287
4,2
6.512
95,1
9,9
9
0,1
-
0,0
259
3,4
7.098
94,1
1.466
24,2
98
1,6
-
0,0
215
3,5
5.288
87,1
0,0
990
6,4
-
0,0
-
0,0
16
0,1
11.767
76,0
0,1
8.688
15,2
225
0,4
-
0,0
967
1,7
51.251
89,4
-
TABEL 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
JUMLAH JUMLAH KELUARGA KELUARG DIPERIKSA AIR KEMASAN AIR ISI ULANG SUMBER A YANG AIR ADA MINUMNYA JUMLAH % JUMLAH %
4
5
6
7
8
9
SUMBER AIR MINUM KELUARGA LEDING METERAN
LEDING ECERAN
SUMUR TERLINDUNG
POMPA
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
SUMUR GALIAN TAK TERLINDUNG
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAI
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG
LAIN-LAIN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
15.013
15.191
-
0,0
-
0,0
10.258
67,5
-
0,0
231
1,5
2.697
17,8
Kalicacing
6.157
6.178
-
0,0
-
0,0
5.464
88,4
-
0,0
30
0,5
411
6,7
Mangunsari
6.842
6.847
-
0,0
440
6,4
5.240
76,5
119
1,7
12
0,2
754
11,0
Tegalrejo
5.563
7.546
100
1,3
400
5,3
6.080
80,6
-
0,0
-
0,0
200
Cebongan
6.062
6.069
-
0,0
-
0,0
3.509
57,8
385
6,3
-
0,0
11.600
15.476
-
0,0
10
0,1
10.761
69,5
-
0,0
-
51.237
57.307
100
0,2
850
1,5
41.312
72,1
504
0,9
273
Sidorejo Kidul
MATA AIR TERLINDUNG
503
3,3
-
0,0
1.328
8,7
-
0,0
-
0,0
285
1,9
13.689
90,1
-
0,0
-
0,0
97
1,6
-
0,0
-
0,0
-
0,0
5.905
95,6
23
0,3
-
0,0
195
2,8
-
0,0
-
0,0
710
10,4
6.588
96,2
2,7
30
0,4
-
0,0
550
7,3
-
0,0
-
0,0
1.349
17,9
6.810
90,2
1.182
19,5
74
1,2
-
0,0
284
4,7
0,4
-
0,0
215
3,5
5.150
84,9
0,0
722
4,7
-
0,0
-
0,0
268
1,7
0,0
-
0,0
21
0,1
11.493
74,3
0,5
5.966
10,4
630
1,1
-
0,0
2.722
4,7
0,0
2.580
4,5
49.635
86,6
24 24
0,0
0
TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JAMBAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH KELUARGA
1
2
3
4
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PL
KELUARGA DIPERIKSA
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
15.191
15.191
100,0
12.912
85,0
12.891
99,8
15.191
100,0
15.191
100,0
11.560
76,1
15.191
100,0
8.387
55,2
4.723
56,3
Kalicacing
6.178
6.178
100,0
5.664
91,7
4.880
86,2
6.178
100,0
6.178
100,0
4.948
80,1
6.178
100,0
3.752
60,7
3.658
97,5
Mangunsari
6.847
6.847
100,0
6.299
92,0
5.516
87,6
6.847
100,0
6.847
100,0
5.692
83,1
6.847
100,0
3.979
58,1
2.668
67,1
Tegalrejo
7.546
7.546
100,0
6.942
92,0
6.044
87,1
7.546
100,0
7.546
100,0
4.083
54,1
7.546
100,0
3.815
50,6
2.797
73,3
Cebongan
6.069
6.069
100,0
5.219
86,0
5.116
98,0
6.069
100,0
6.069
100,0
4.746
78,2
6.069
100,0
4.106
67,7
3.674
89,5
15.476
15.476
100,0
12.999
84,0
11.335
87,2
15.476
100,0
15.476
100,0
9.210
59,5
15.476
100,0
6.879
44,4
5.818
84,6
57.307
57.307
100,0
50.035
87,3
45.782
79,9
57.307
100,0
57.307
100,0
40.239
70,2
57.307
100,0
30.918
54,0
23.338
75,5
Sidorejo Kidul
TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
3
JUMLAH DIPERIKSA
2
JUMLAH YG ADA
1
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
7
2
28,57
14
14
14
100,00
2
2
2
2 Sidomukti
Kalicacing
2
2
2
100,00
3
3
3
100,00
-
-
-
Mangunsari
1
-
-
#DIV/0!
1
1
-
-
1
1
1
Tegalrejo
-
-
-
#DIV/0!
15
15
8
53,33
1
1
Cebongan
3
3
2
66,67
4
4
3
75,00
1
Sidorejo Kidul
1
-
-
#DIV/0!
71
71
54
76,06
13
12
6
50,00
108
108
82
75,93
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
JUMLAH TUPM
% SEHAT
PUSKESMAS
TUPM LAINNYA
JUMLAH SEHAT
KECAMATAN
PASAR
JUMLAH DIPERIKSA
NO
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
100,00
632
632
509
80,54
654
654
527
80,58
205
205
178
86,83
210
210
233
110,95
100,00
166
166
143
86,14
169
169
144
85,207
-
-
110
110
97
88,18
126
126
105
83,333
1
1
100,00
186
186
152
81,72
194
194
158
81,443
4
4
4
100,00
490
490
415
84,69
566
565
473
83,717
9
9
8
88,89
1.789
1.789
1.494
83,51
1.919
1.918
1.640
#DIV/0!
85,51
TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
SARANA PENDIDIKAN
SARANA IBADAH
PERKANTORAN
SARANA LAIN
JUMLAH
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLA H
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
4
5
6
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
9
8
88,9
-
- #DIV/0!
72
67
93,1
125
112
89,6
29
23
79,3
11.707
8.419
71,9
11.942
8.629
72,3
2 Sidomukti
Kalicacing
1
1
100,0
-
- #DIV/0!
17
17
100,0
51
42
82,4
19
15
78,9
5.178
4.399
85,0
5.266
4.474
85,0
Mangunsari
8
8
100,0
-
- #DIV/0!
25
23
92,0
41
38
92,7
12
12
100,0
4.948
3.334
67,4
5.034
3.415
67,8
Tegalrejo
5
5
100,0
-
- #DIV/0!
33
33
100,0
41
41
100,0
6
6
100,0
6.108
4.937
80,8
6.193
5.022
81,1
Cebongan
4
4
100,0
-
- #DIV/0!
17
17
100,0
72
55
76,4
3
3
100,0
4.438
3.644
82,1
4.534
3.723
82,1
8 35
7 33
87,5 94,3
-
- #DIV/0! - #DIV/0!
45 209
44 201
97,8 96,2
125 455
97 385
77,6 84,6
16 85
16 75
100,0 88,2
9.087 41.466
6.345 31.078
69,8 74,9
9.281 42.250
6.509 31.772
70,1 75,2
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
Sidorejo Kidul
TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA OBAT 2
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500 mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Dekstrometorfan Tab 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Glukosa Larutan Infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramfenikol kapsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol Sirup Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Parasetamol Tablet 500 mg Ringer Laktat Infus steril Vitamin B Kompleks Kapsul Retinol 200.000 IU Tablet Tambah darah Multivitamin Sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Salep 2-4 Infus set dewasa Infus set anak Sumber: Instalasi Farmasi DKK
SATUAN 3
Btl 60 ml Ktk @ 120 kap Btl @ 1000 tab Btl @ 1000 tab Ktk @ 100 ampul Btl 60 ml Btl @ 1000 tab Ktk @ 100 ampul Btl @ 1000 tab Btl 500 ml Btl @ 100 tab Btl @ 250 Kapsul Btl @ 100 tab Btl @ 100 tab Btl 60 ml Tablet Tablet Btl 500 ml Btl @ 1000 tab Btl 500 ml Btl @ 1000 Kapsul Btl @ 30 Kapsul Ktk @ 30 Tablet Botol Bungkus Pkt Pkt Pkt Pkt Pkt Btl @ 1000 Tablet Pot Kantong Kantong
STOCK OBAT
PEMAKAIAN RATARATA/ BULAN
4
5
27.384 501.300 310.350 583.800 145 3.650 73.800 561 536.000 5 39.900 10.440 67.000 6.468 691.000 130 630.300 3.494 282.000 52.800 290.430 12.845 32.569 159 15 168 546 4 179
TINGKAT KECUKUPAN (BULAN) 6
1.158 41.775 17.242 12.217 10 150 2.425 11 21.083 1 658 326 2.800 425 28.329 11 40.300 57 29.495 2.825 4.635 2.960 2.147 32 1 1 4 77 22 -
23,65 12,00 18,00 0,01 365,00 492,00 0,23 48727,27 0,00 39900,00 15,87 205,52 #DIV/0! 1625,88 #DIV/0! 57300,00 0,09 4947,37 1,79 102,81 2,77 11,00 0,07 0,47 #DIV/0! 168,00 #DIV/0! 0,05 8,14 #REF!
TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber: Seksi RAPK
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
1
1
3
5 -
1
1 1 1 5 124 22
17
17
16
218 16
1
30 1 1
287 30 1 1
TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH
1
2
3
LABORATORIUM KESEHATAN
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
1 RUMAH SAKIT UMUM
5
5
100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA
0
0
0,00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS
2
1
50,00
4 PUSKESMAS
6
6
100,00
13
12
92,31
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: sekasi Yandaru
5
100,00
TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir
PRATAMA JUMLAH % 4
5
MADYA JUMLAH % 6
7
POSYANDU PURNAMA JUMLAH % 8
9
MANDIRI JUMLAH % 10
11
JUMLAH JUMLAH % 12
13
POSYANDU AKTIF JUMLAH
%
14
15
24
33,33
14
19,44
25
34,72
9
12,50
72
100,00
34
47,22
Kalicacing
2
5,71
11
31,43
20
57,14
2
5,71
35
100,00
22
62,86
Mangunsari
2
6,90
12
41,38
8
27,59
7
24,14
29
100,00
15
51,72
Tegalrejo
3
7,14
10
23,81
16
38,10
13
30,95
42
100,00
29
69,05
Cebongan
12
31,58
13
34,21
9
23,68
4
10,53
38
100,00
13
34,21
6
8,45
23
32,39
34
47,89
8
11,27
71
100,00
42
59,15
49
17,07
83
28,92
112
39,02
43
14,98
287
100,00
155
54,01
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat
2,96
TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
DESA
KELURAHAN 4
KELURAHAN SIAGA JUMLAH %
JUMLAH KELURAHAN SIAGA AKTIF JUMLAH %
5
6
7
PKD/POSKES DES
POSYANDU
8
9
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
-
6
6
100,00
6
100,00
-
72
2 Sidomukti
Kalicacing
-
2
2
100,00
2
100,00
-
35
Mangunsari
-
2
2
100,00
2
100,00
-
29
Tegalrejo
-
3
3
100,00
3
100,00
-
42
Cebongan
-
3
3
100,00
3
100,00
-
38
Sidorejo Kidul
-
6
6
100,00
6
100,00
-
71
-
22
22
100,00
22
100,00
-
287
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Permasy DKK Salatiga
TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA
1
2
1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Salatiga 2 Rumkit Tk IV dr Asmir 3 RS Paru dr Ario Wirawan 4 RS Ananda 5 RS Puri Asih 6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber: Seksi PSDK Keterangan : a termasuk S3
DR SPESIALIS a L 3 17 7 5 2 3 1 35 35
P 4 9 1 5 2 17 17
L+P 5 26 8 10 2 5 1 52 52 27,04
TOTAL
DOKTER UMUM L 6 -
P 7 1 1 1 2 1 6 9 7 6 4
2 28 4
38
5 2 5 2 6 4 24 9 2 9 6 2 3 31 16
71
L+P 8 5 3 6 3 8 5 30 18 9 15 4 6 4 3 59 20 109 56,68
L 9 1 1 1 2 1 6 26 14 11 6 3 2 1 63 4 -
P 10 5 2 5 2 6 4 24 18 3 14 8 2 3 48 16 -
73
88
DOKTER GIGI L+P 11 5 3 6 3 8 5 30 44 17 25 6 11 4 4 111 20 161 83,73
L 12 1 1 1 1 1 1 4 -
5
P 13 3 2 2 3 2 3 15 1 1 2 4 1
20
L+P 14 3 2 2 3 3 3 16 2 2 1 2 1 8 1 25 13,00
DOKTER SPESIALIS GIGI L 15 1 1 2 -
2
P 16 2 2 -
2
L+P 17 3 1 4 4 2,08
TOTAL L 18 1 1 2 1 1 1 1 6 7
P 19 3 2 2 3 2 3 15 3 1 2 6 21
L+P 20 3 2 2 3 3 3 16 5 2 1 2 1 1 12 28 14,56
TABEL 74a JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 PERAWATa P
NO
UNIT KERJA
BIDAN
L+P
1
2
3
4
5
6
9 4 5 5 12 8 43 42 18 0 5 11 2 14 92 0 0 0 135 70,21
1 1 1 1 6 1 11 62 20 71 2 14 6 0 175 9 0 0 195
11 5 4 4 10 7 41 163 33 94 4 51 9 5 359 17 0 0 417
12 6 5 5 16 8 52 225 53 165 6 65 15 5 534 26 0 0 612 318,27
1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Salatiga 2 Rumkit Tk IV dr Asmir 3 RS Paru dr Ario Wirawan 4 RS Ananda 5 RS Puri Asih 6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II RUMAH SAKIT SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
L
Sumber: Seksi PSDK Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
L
PERAWAT GIGI P
L+P
7
8
9
0 0 1 1 1 0 3 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 5
3 3 2 2 2 3 15 2 1 0 1 0 0 0 4 4 0 0 23
3 3 3 3 3 3 18 3 1 0 1 0 0 0 5 5 0 0 28 14,56
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Salatiga 2 Rumkit Tk IV dr Asmir 3 RS Paru dr Ario Wirawan 4 RS Ananda 5 RS Puri Asih 6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa L P L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
6
7
8
12
13
14
4
-
12 4
4 2 2 2 2 2 14 12 6 12 1 5 1 37 55
17
106
1 1 7 2 2 1
5
4 2 2 2 2 3 15 19 8 14 2 5 1 49 59 123
Sumber: Seksi PSDK Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TOTAL
APOTEKER
-
-
1
2 1 1
-
1 -
1 2 1 1 1 1 -
4 6
6 40
10
47
1 4 1 2 1 1 1 10 46 57
-
16 10
4 2 2 2 3 2 15 14 6 13 2 6 2 43 95
27
153
1 1 9 3 3 1
4 2 2 2 3 3 16 23 9 16 3 6 2 59 105 180 93,61
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
1
2
1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Salatiga 2 Rumkit Tk IV dr Asmir 3 RS Paru dr Ario Wirawan 4 RS Ananda 5 RS Puri Asih 6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PSDK
KESEHATAN MASYARAKAT L P L+P 3
4
-
KESEHATAN LINGKUNGAN L P L+P
5
3
6
3
6
-
3 1 -
6 -
8 -
6
6 1 -
1
8
8
2 1 1 1
-
2 3 3 7 3
-
13 16
-
-
3
7
-
1 13 13 6,76
1 5 1 1
2 7
2 1 1 1 1 2 8 4 7 4 15 23 11,96
TABEL 77 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
1
2
1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Salatiga 2 Rumkit Tk IV dr Asmir 3 RS Paru dr Ario Wirawan 4 RS Ananda 5 RS Puri Asih 6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PSDK
NUTRISIONIS L P L+P
L
3
6
4
5
-
1 1 1 1
1 1 1 -
2
1 2 6 14 1 8 3 1 1 28 1
35
1 1 1 1 1 2 7 14 2 8 3 1 1 29 1 37 19,24
DIETISIEN P L+P 7
-
-
-
-
8
0
L
TOTAL P
L+P
9
10
11
-
1 1 1 1
1 1 1 -
2
1 2 6 14 1 8 3 1 1 28 1
35
1 1 1 1 1 2 7 14 2 8 3 1 1 29 1 37 19,24
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
1
2
1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Salatiga 2 Rumkit Tk IV dr Asmir 3 RS Paru dr Ario Wirawan 4 RS Ananda 5 RS Puri Asih 6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PSDK
TENAGA TEKNISI MEDIS FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 3
-
4
5
-
-
2
3 1 2
3 -
-
5 3
8 4
8
12
7
5 1 5
1 1
-
6
1 1
3 -
13 3 7 20 3 10,40
8
-
9
3 1
1 -
-
1
-
-
4 -
1
1
4 2,08
1 1
TOTAL L
P
L+P
10
11
12
13
14
15
16
17
-
-
-
-
-
-
-
-
1 -
2 1
1 1,83
6 3 2
2
2
-
3 2 2
2 2 1,04
2 11 3 14
-
9 2 5 -
1 1 9 4 13
1 3 20 7 27 14,04
TABEL Tabel79 78a
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASIL KOTA SALATIGA TAHUN 2013
TENAGA T NO
UNIT KERJA
1 2 1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Salatiga 2 Rumkit Tk IV dr Asmir 3 RS Paru dr Ario Wirawan 4 RS Ananda 5 RS Puri Asih 6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PSDK Keterangan:
RADIOGRAFER L 3 -
P 4 2 2 3
5 -
1 5 3
4 1
8
7
L+P 5 2 2 8 1 9 4 15
RADIOTERAPIS L 6 -
P 7 1
1
1
L+P 8 1 2 1 2 1 2
TEKNISI ELEKTROMEDIS L 9 7 7
7
P L+P 10 11 5 12 5 12 5 12
TEKNISI GIGI L 12 -
P 13 -
-
-
L+P 14 -
ANALISIS KESEHATAN L 15 2 2 6 2 2 10 3
15
P 16 1 1 1 1 2 3 9 14 6 11 2 5 1 39 4
52
L+P 17 1 1 1 1 4 3 11 20 8 13 2 5 1 49 7 67
PIS DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA TEKNISI MEDIS REFRAKSIONIS OPTISIEN L 18
-
P 19
L+P 20 1 1
L 21
P 22
-
-
-
1
1
-
-
1
-
-
-
1
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN L+P L P L+P 23 24 25 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 2 5 7 1 6 7 2 3 5 2 2 1 1 2 6 17 23 1 1 7 21 28
ORTETIK PROSTETIK
TEKNISI TEKNISI TRANSFUSI KARDIOVASKUL DARAH ER L P L+P L P L+P 27 28 29 30 31 32 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH L 33 1 2 3 13 10 5 1 29 6 38
P 34 1 2 1 1 5 4 14 23 17 15 2 8 1 1 67 6 87
L+P 35 1 2 1 2 7 4 17 36 27 20 2 8 1 2 96 12 125 65,01
TABEL 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
60.780.575.046
a. Belanja Langsung
15.739.308.581
b. Belanja Tidak Langsung
45.041.266.465
2 APBD PROVINSI
65,49
124.567.000
0,13
30.700.371.840
33,08
17.826.991.316
19,21
2.116.215.524
2,28
- Dana TP
10.577.700.000
11,40
- Lain-lain :
179.465.000
0,19
192.226.036
0,21
1.015.249.649
1,09
3 APBN : - Dana Dekonsentrasi (jamkesmas ) - Dana Alokasi Khusus (DAK) - ASKESKIN
-
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) (Hibah Global Fund)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN DBHCHT
1.007.149.649
WHO
2.800.000
HCPI(HIV Cooperation Program for Indonesia) Peningkatan Pelayanan Mutu Layanan kepada Masyarakat
5.300.000 44.239.337.000
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
92.812.989.571
TOTAL APBD KAB/KOTA
655.343.918.000
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Subag Keuangan DKK Salatiga
100,0
9,27
482.669,44
TABEL 80 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
UNIT KERJA
1
2
1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Salatiga 2 Rumkit Tk IV dr Asmir 3 RS Paru dr Ario Wirawan 4 RS Ananda 5 RS Puri Asih 6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PSDK
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN L P L+P L P L+P 3
4
-
5
6
1 1
-
8
1
2
3 -
3
4
-
-
3
3 1
-
-
1
7
1
L
P
L+P
9
10
11
-
1 1
-
2
1
1
1
3 -
3 1
-
4 1
10
10 2
-
3
1 2
15
1 2
-
5
TOTAL
-
-
1
7
2
1
3
1 -
1
4
5
TABEL 81 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2013 TENAGA NON KESEHATAN
NO
UNIT KERJA
1
2
1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Salatiga 2 Rumkit Tk IV dr Asmir 3 RS Paru dr Ario Wirawan 4 RS Ananda 5 RS Puri Asih 6 RS Sejahtera Bakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PEJABAT STRUKTURAL L 3
P 4
-
6
6
6
6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PSDK
6
2 8
L+P 5 12 12 2 14
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI L 6
P 7
3 2 2 1 4 1 13 10 5 3 18 2 10 43
5 3 3 2 4 3 20 27 5 12 2 4 4 1 55 23 1 7 106
L+P 8 8 5 5 3 8 4 33 37 5 17 5 4 4 1 73 25 1 17 149
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI L 9
P 10
-
5 1 3
2
1 1 -
11 1 12
2 2
L+P 11 6 2 3 2 13 1 14
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
L 12
-
-
-
P 13
-
-
-
L+P 14 -
-
TENAGA PENDIDIK
L 15
-
P 16
-
-
L+P 17 -
-
8
TENAGA KEPENDIDIKAN
12
L 18
-
-
P 19
-
-
20 -
8
12
20
-
-
L+P 20 -
-
TOTAL
JURU
L 21 1 1 2
-
P 22 -
-
L+P 23 1 1 2 -
-
2 2
P 25 5 3 3 2 4 3 20 34
-
4 4 1 43 25 13 9 110
2 2
1 3,0
L 24 4 2 2 1 5 1 15 21
1 5
23 2 9 11 60
OTAL
L+P 26 9 5 5 3 9 4 35 55
4 6 1 66 27 22 20 170
TABEL 81 JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2013
MKJP NO
KECAMATAN
JUMLAH PESERTA KB AKTIF NON MKJP MKJP + OBAT NON IMP SUN KOND LAIN PIL VAGI LANT TIK OM NYA MKJP NA
IUD
MOP/ MOW
3
4
5
1 Sidorejo
890
464
563
2 Sidomukti
737
353
3 Argomulyo
818
4 Tingkir
1
2
JUMLAH (KAB/KOTA)
9
SUN TIK
PIL
12
13
14
15
16
OBAT KONDOM VAGINA 17
LAIN NYA
MKJP + NON MKJP
19
20
3.450
978
331
-
-
6.676
13,33
6,95
8,43
51,68
14,65
4,96
-
-
100
860
870
2.101
334
-
-
5.255
14,02
6,72
16,37
16,56
39,98
6,36
-
-
100
396
1.088
2.949
619
234
-
-
6.104
13,40
6,49
17,82
48,31
10,14
3,83
-
-
100
782
454
580
2.409
633
178
-
-
5.036
15,53
9,02
11,52
47,84
12,57
3,53
-
-
100
3.227
1.667
3.091
9.678
4.331
1.077
23.071
56,29
29,17
54,14
164,38
77,34
18,68
-
11
IMP LANT
8
-
10
IUD
MOP/ MOW
7
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
6
% PESERTA KB AKTIF NON MKJP
MKJP
18
-
-
400
TABEL 82 PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2013 JUMLAH PESERTA KB BARU NON MKJP
MKJP NO
PIL
KONDO M
OBAT VAGINA
LAIN NYA
MKJP + NON MKJP
6
7
8
9
10
11
92
557
69
36
-
-
128
675
651
62
23
-
260
7
250
428
119
72
189
23
144
554
123
21
1.031
168
1.161
2.190
373
152
KECAMATAN IUD
MOP/ MOW
IMP LANT
SUN TIK
3
4
5
1 Sidorejo
100
10
2 Sidomukti
482
3 Argomulyo 4 Tingkir
1
2
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
% PESERTA KB BARU NON MKJP
MKJP
LAIN NYA
MKJP + NON MKJP
19
20
IUD
MOP/ MOW
IMP LANT
SUN TIK
PIL
12
13
14
15
16
864
11,57
1,16
10,65
64,47
7,99
4,17
-
-
100
-
2.021
23,85
6,33
33,40
32,21
3,07
1,14
-
-
100
-
-
1.136
22,89
0,62
22,01
37,68
10,48
6,34
-
-
100
-
-
1.054
17,93
2,18
13,66
52,56
11,67
1,99
-
-
100
-
5.075
-
76,24 10,29 79,717 186,92
OBAT KONDOM VAGINA 17
33,20 13,64
18
0
0
400
TABEL 83 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
1
2
3
4
JUMLAH % DESA/KEL DG DESA/KEL DG GARAM GARAM BERYODIUM YG BERYODIUM YG BAIK BAIK 5
6
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
6
100,00
2 Sidomukti
Kalicacing
2
2
100,00
Mangunsari
2
2
100,00
Tegalrejo
3
3
100,00
Cebongan
3
3
100,00
Sidorejo Kidul
6
6
100,00
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
22
22
100,00
TABEL 84 KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KOTA SALATIGA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013
No.
Neoplasma Ca Ca Mamae Hepar
Ca Servik
1
2
3
Peny. Jantung & Pembuluh Darah Dekomp Hipertensi Hipertensi Stroke Kordis Essensial Lain Hemoragik Non Hemoragik
Diabetes Mellitus
4
Ca Paru
ID DM
ND DM
Angina Pekt.
AMI
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
PPOK
15
Asma Bronkial
Psikosis
16
17
JUMLAH 5 Sumber : Seksi P3
1
-
-
3
551
22
4
97
2.698
367
8
27
1.920
515
451