PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013
TIM PENYUSUN
Pengarah Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang) Pembina dr. Hardianto (Sekretaris Kota Tanjungpinang) Ketua dr. Yulferi (Kasubag. Penyusunan Program) Sekretaris Nola Novianti, S.Kep (Staf Penyusunan Program) Penanggungjawab Kota Tanjungpinang: Tim Editor: Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan); Mardiliana (Kabid. Kesehatan Keluarga); Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan Kesehatan); dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit) Pengumpul Data Kota Tanjungpinang: R. Leila Mutia, SKM, Robby, AMKL, Syarifah Maznah Kontributor: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang, Rumah Sakit se-Kota Tanjungpinang, Badan Pusat Statistik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
i
PENGESAHAN 1. Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang) (.................................)
2. dr. Hardianto (Sekretaris Kota Tanjungpinang)
(.................................)
3. Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan);
(.................................)
4. Mardiliana (Kabid. Kesehatan Keluarga);
(.................................)
5. Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan Kesehatan);
(.................................)
6. dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit)
(.................................) Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Profil Kesehatan ini memuat informasi penting berbagai capaian program dan kegiatan pada tahun 2013. Sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan
monitoring
dan
evaluasi
terhadap
keberhasilan
pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan di sarana kesehatan yang pada akhirnya Mewujudkan Masyarakat Kota Tanjungpinang yang Sehat dan Mandiri. Kami menyadari data dan informasi yang disajikan masih terdapat keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu. Untuk itulah kami membutuhkan saran dan kritik dari semua pihak agar Profil Kesehatan selanjutnya
lebih
baik
dan
berkualitas.
Namun
dengan
segala
keterbatasan dan kekurangan ini, kami berharap Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang tahun 2013 ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
iii
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada semua pengelola program yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Puskesmas se-Kota Tanjungpinang dan semua lintas sektor yang ada, yang telah membantu dan berkontribusi sehingga memungkinkan tersusunnya Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013.
Tanjungpinang,
Juli 2014
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG
RUSTAM, SKM, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA, NIP. 19670401 199101 1 001
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
iv
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................... v DAFTAR TABEL .................................................................................. vii DAFTAR GRAFIK ............................................................................... viii DAFTAR TABEL LAMPIRAN ............................................................... x
BAB I.
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
PENDAHULUAN ........................................................... 1 1.1
Latar Belakang ..................................................... 1
1.2
Tujuan .................................................................. 4
1.3
Sistematika Penulisan .......................................... 4
GAMBARAN UMUM ...................................................... 7 2.1
Sejarah ................................................................. 7
2.2
Geografis ............................................................. 8
2.3
Kependudukan ................................................... 10
2.4
Keadaan Pendidikan .......................................... 14
2.5
Sosial Ekonomi .................................................. 15
2.6
Lingkungan......................................................... 16
SITUASI DERAJAT KESEHATAN ............................... 17 3.1
Mortalitas............................................................ 17
3.2
Morbiditas........................................................... 24
SITUASI UPAYA KESEHATAN .................................... 42 4.1
Pelayanan Kesehatan Dasar.............................. 43
4.2
Pelayanan Kesehatan Rujukan .......................... 62
4.3
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ...... 65
4.4
Perbaikan Gizi Masyarakat ................................ 74
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
v
BAB V.
BAB IV.
SITUASI DUMBER DAYA KESEHATAN ...................... 79 5.1
Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan ....... 79
5.2
Keuangan dan Penyusunan Program ................ 81
KESIMPULAN .............................................................. 84
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
vi
DAFTAR TABEL Halaman Tabel
2.1
Jumlah Penduduk per Kelurahan menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2013.................... 12
Tabel
2.2
Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ........ 13
Tabel
2.3
Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ........ 14
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
vii
DAFTAR GARFIK Halaman Grafik
2.1
Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2013 .............................................................. 11
Grafik
3.1
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ..................................................... 20
Grafik
3.2
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ................ 21
Grafik
3.3
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ..................................................... 23
Grafik
3.4
Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 24
Grafik
3.5
Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ...................................................... 25
Grafik
3.6
Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 28
Grafik
3.7
Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ...................................... 31
Grafik
3.8
Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmas se- Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ........................ 33
Grafik
3.9
Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual Lainnya di Kota Tanjungpinang Tahun 2010 - 2013 .................................................... 35
Grafik
3.10
Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 36
Grafik
3.11
Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 38
Grafik
3.12
Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 40
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
viii
Grafik
3.13
Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008 - 2013 .................................................... 41
Grafik
4.1
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 ............... 45
Grafik
4.2
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 ............... 47
Grafik
4.3
Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 48
Grafik
4.4
Cakupan Neonatal Risti/Kompliksi ditangani di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 ............... 50
Grafik
4.5
Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 53
Grafik
4.6
Cakupan Pelayanan Anan Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .......................... 54
Grafik
4.7
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa dan Setingkat di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 55
Grafik
4.8
Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi di Kota Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 55
Grafik
4.9
Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 55
Grafik
5.1
Jumlah Penerima dari Jasa Pelayanan Medis dan Non Medis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 83
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
ix
DAFTAR TABEL LAMPIRAN
Tabel
1
: Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
2
: Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Dan Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
3
: Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
4
: Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
5
: Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
6
: Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
7
: Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
8
: Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
9
: Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Dan Afp Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
10
: Jumlah Kasus Baru Tb Paru Dan Kematian Akibat TB Paru Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
x
Tabel
11
: Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
12
: Jumlah Kasus Dan Kesembuhan Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
13
: Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
14
: Jumlah Kasus Baru Hiv, Aids, Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
15
: Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
16
: Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
17
: Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
18
: Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
19
: Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
20
: Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
21
: Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
22
: Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
xi
Tabel
23
: Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
24
: Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
25
: Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
26
: Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
27
: Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
28
: Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
29
: Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
30
: Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
31
: Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
32
: Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
33
: Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
34
: Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
xii
Tabel
35
: Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
36
: Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
37
: Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
38
: Cakupan Desa/Kelurahan Uci Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
39
: Cakupan Imunisasi DPT, HB, Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
40
: Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
41
: Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
42
: Pemberian Makanan Pendamping Asi Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
43
: Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
44
: Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
45
: Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
46
: Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
xiii
Tabel
47
: Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
48
: Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
49
: Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
50
: Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb Menurut Jenis KLB Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
51
: Desa/Kelurahan Terkena Klb Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
52
: Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
53
: Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
54
: Jumlah Kegiatan Penyuluhan Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
55
: Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
56
: Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
57
: Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
58
: Jumlah Kunjungan Rawat Jalan , Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Kesehatan
Kota
xiv
Tabel
59
: Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
60
: Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
61
: Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
62
: Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
63
: Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
64
: Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
65
: Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
66
: Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
67
: Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (Tupm) Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
68
: Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
69
: Ketersediaan Obat Menurut Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
70
: Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
71
: Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Jenis
Obat
Kota
xv
Tabel
72
: Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
73
: Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
74
: Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
75
: Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
76
: Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
77
: Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
78
: Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Tabel
79
: Anggaran Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
xvi
LAMPIRAN TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan dan harus diperhitungkan secara seksama dengan berbagai dampak positif maupun negatif dari setiap kegiatan terhadap
kesehatan
masyarakat.
Pembangunan
kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, serta mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, yang dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan serta kemitraan yang tinggi. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta harus diselenggarakan secara adil dan merata. Sebagaimana diamanatkan dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Jaminan
pemeliharaan
kesehatan
dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang lebih merata dan bermutu serta dengan harga yang terkendali. Pembangunan kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan dengan melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesehatan
dan
kesehatan
terus
kesejahteraan digalakkan
masyarakat. untuk
Reformasi
meningkatkan
bidang
pelayanan
kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan terjangkau masyarakat. Berbagai terobosan baru dilaksanakan pemerintah baik di pusat maupun daerah dengan mengarahkan pembangunan kesehatan yang langsung mendidik sasaran yang menjadi permasalahan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
1
kesehatan.
Pelayanan
langsung
yang
menyentuh
kebutuhan
masyarakat menjadi perhatian utama. Hal ini dapat kita lihat dengan program-program pemerintah yang memberi jaminan pelayanan kesehatan
kepada
semua
lapisan
masyarakat,
khususnya
masyarakat dengan kemampuan ekonomi kurang mampu dengan sistem asuransi kesehatan masyarakat miskin yang saat ini namanya menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Pelayan Persalinan (Jampersal). Begitu juga Pemerintah Kota Tanjungpinang yang memberikan pelayanan kesehatan gratis yang dinamakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi masyarakat miskin yang tidak dicakup oleh Jamkesmas sebagai bukti kepedulian pemerintah
dalam
menyediakan
pelayanan
kesehatan
yang
terjangkau. Namun demikian, walaupun sudah
banyak kemajuan yang
dicapai tetapi bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, keadaan kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal. Angka kematian ibu dan anak misalnya, Indonesia berada diurutan atas diantara negara-negara anggota South East Asia Medical Information Center (SEAMIC). Indikator yang digunakan dalam menilai pencapaian Indonesia Sehat 2013 dan juga Kota Tanjungpinang Sehat meliputi (1) Indikator derajat kesehatan sebagai hasil akhir yang terdiri dari indikatorindikator untuk mortalitas, morbiditas dan nutrisional gizi; (2) Indikator hasil yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3) Indikator proses dan masukan yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait. Evaluasi
pencapaian
pelaksanaan
untuk
mengetahui
perkembangan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan setiap tahunnya. Hal ini untuk mengetahui manfaat dan dampak dari penyelenggaraan program dan kegiatan pembangunan kesehatan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
2
yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain untuk evaluasi hasil, juga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat pencapaian hasil pembangunan kesehatan yang diharapkan. Peranan data dan informasi dalam bidang kesehatan semakin memegang peranan penting. Informasi yang tepat waktu akan memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat waktu dan tepat sasaran. Informasi yang kurang akurat dan lambat dapat dipastikan akan memperlambat pengambilan keputusan. Akibatnya permasalahan kesehatan akan semakin menumpuk dan berbagai penyakit sudah menyebar luas di masyarakat. Pentingnya data dan informasi ini ditegaskan dalam strategi utama pembangunan kesehatan, dimana salah satunya adalah peningkatan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan. Profil kesehatan Kota Tanjungpinang sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai jendela untuk melihat pencapaian
derajat
kesehatan
Kota
Tanjungpinang
dan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dilengkapi
dengan
analisis
deskriptif.
Keterbatasan
dalam
menganalisis ini sebagian besar karena kesulitan memperoleh data yang akurat dan konsisten. Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 dan SKN yang meliputi aspek (1) demografi dan geografi; (2) derajat kesehatan meliputi angka kematian, kesakitan dan nutrisional gizi masyarakat; (3) penyelenggaraan sistem kesehatan, meliputi upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
3
1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan
umum
penyusunan
Profil
Kesehatan
Kota
Tanjungpinang Tahun 2013 adalah diperolehnya gambaran derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang yang merupakan keluaran dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013.
1.2.2 Tujuan Khusus 1. Diperolehnya
gambaran
umum
keadaan
geografis,
kependudukan, tingkat pendidikan dan lingkungan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 2. Diketahuinya Visi, Misi, Kebijakan serta program-program Pembangunan Kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 3. Diketahuinya pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 4. Diketahuinya
situasi
sumber
daya
kesehatan
di
Kota
Tanjungpinang Tahun 2013. 5. Diketahuinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan
di
Kota
Tanjungpinang Tahun 2013. 6. Terdokumentasikannya data dan informasi derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2013.
1.3 Sistematika Penulisan Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ini mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Adapun susunan penulisannya adalah sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
4
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 dan sistematika dari penyajiaannya.
BAB II : GAMBARAN UMUM Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Tanjungpinang Tahun 2013. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga membahas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan.
BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Tanjungpinang Tahun 2013.
BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
5
BAB VI : KESIMPULAN Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, pada bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kota Tanjungpinang Tahun 2013 dan 79 tabel data yang merupakan gabungan tabel indikator Kota Tanjungpinang sehat dan indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
6
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Nama Tanjungpinang, diambil dari posisinya yang menjorok ke laut (tanjung) yang banyak ditumbuhi sejenis pohon, yaitu pohon pinang. Pohon yang berada di Tanjung tersebut merupakan petunjuk bagi pelayar yang akan masuk ke Sungai Bintan, dimana terdapat kerajaan Bentan yang berpusat di Bukit Batu. Dengan posisi yang strategis di Pulau Bintan dan pusat kebudayaan melayu serta lalu lintas perdagangan sehingga Tanjungpinang menjadi sangat terkenal. Sejarah Tanjungpinang juga tidak terlepas dari Kerajaan Melayu Johor-Riau. Pada masa Kerajaan Johor masa Sultan Abdul Jalil Syah yang memerintahkan Laksemana Tun Abdul Jamil membuka sebuah Bandar perdagangan yang terletak di Pulau Bintan, tepatnya di Sungai Carang, Hulu Sungai Riau. Bandar baru tersebut menjadi bandar yang ramai
dan
kemudian
dikenal
dengan
bandar
Riau.
Peranan
Tanjungpinang sangat p[enting sebagai kawasan penyangga dan pintu masuk Bandar Riau. Pada masa Perang Riau pada tahun 1782-1784 antara kerajaan Riau
dengan
Belanda,
Keberadaan
Tanjungpinang
semakin
diperhitungkan yaitu pada masa pemerintahan yang dipertuan Muda Raja Haji Fisabillilah. Peperangan selama 2 tahun ini mencapai puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784 dengan kemenangan pada pihak Kerajaan Melayu Riau yang ditandai dengan hancurnya kapal komando Belanda “Malaka’s Wal Faren”. Dan mendesak Belanda untuk mundur dari perairan Riau. Kemudian peristiwa tersebut 6 Januari diabadikan sebagai hari jadi Tanjungpinang. Sejak Belanda menguasai wilayah Kerjaan Riau dan campur tangannya dalam kerajaan, membuat kerajaan Riau mengalami kemunduran, hingga puncaknya terjadi pada saat pemecatan Sultan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
7
Riau oleh Belanda pada tahun 1912. Sultan kala itu tidak mau menandatangani Surat pemberhentian tersebut dan lebih memilih untuk pindah ke Singapura.Dan sejak saat itu berakhirlah Kesultanan Riau-Lingga dari peta Keresidenan Belanda. Dan Keberadaan Tanjungpinang tetap menjadi daerah pusat keresidenan Belanda. Keberadaan Belanda sempat digantikan Jepang dan Tanjungpinang pada waktu itu dijadikan Pusat Pemerintahan Jepang di Wilayah Kepulauan Riau. Dan kemudian kembali lagi dipegang oleh belanda. Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 mengakhiri pendudukan Belanda atas wilayah Kepulauan Riau. Tahun 1950, Belanda menyerahkan wilayah Kepulauan Riau Kepada pemerintah Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No 19 Tahun 1957 dibentuklah Propinsi Riau dengan Tanjungpinang
sebagai
ibukota,
namun
tahun
1959
ibukota
dipindahkan ke Pekanbaru. Setelah lama menjadi ibukota Kabupaten Kepulauan Riau, Kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1983 tanggal 18 Oktober 1983 Tanjungpinang ditetapkan sebagai Kota Administratif. Selanjutnya pada tahun 2001 sesuai dengan UU nomor 5 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, Kota Administratif Tanjungpinang menjadi Kota Tanjungpinang. Dan saat ini Tanjungpinang menjadi Ibukota Provinsi Kepulauan Riau dengan membawahi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Bukit Bestari, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kecamatan Tanjungpinang Kota dan Kecamatan Tanjungpinang Barat. 2.2 Geografis Secara geografis Kota Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan, dengan posisi koordinat berada pada 0051’ sampai dengan 0059’ Lintang Utara dan 104023’ sampai dengan 104034’ Bujur Timur, dan berada pada elevasi ± 70 m di atas permukaan air laut (mean sea level). Adapun batas-batas wilayah Kota Tanjungpinang sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
8
Sebelah Utara
: berbatasan dengan Teluk Bintan Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan.
Sebelah Selatan
: berbatasan
dengan
Mantang Baru
Selat
Karas
Desa
Kecamatan Bintan Timur,
Kabupaten Bintan. Sebelah Barat
: berbatasan dengan Selat Karas, Kecamatan Galang Kota Batam dan
Desa Pangkil
Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Sebelah Timur
: berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.
Gambar 2.1 Peta Kota Tanjungpinang
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
9
Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 18 (delapan belas) kelurahan diantaranya: 1. Kecamatan Tanjungpinang Barat yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu : Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kelurahan Kemboja, Kelurahan Kampung Baru, dan Kelurahan Bukit Cermin 2. Kecamatan Tanjungpinang Timur yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Melayu Kota Piring, Kelurahan Kampung Bulang, Kelurahan Air Raja, Kelurahan Batu IX, dan Kelurahan Pinang Kencana 3. Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Senggarang, dan Kelurahan Penyengat 4. Kecamatan Bukit Bestari yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kelurahan Dompak, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kelurahan Sei Jang, dan Kelurahan Tanjung Unggat.
2.3 Kependudukan Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 mengalami penurunan
dibandingkan
dengan
jumlah
penduduk
pada
tahun
sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pada tahun 2013 Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Jakarta melakukan Konsolidasi data dengan tujuan untuk menimalisir adanya data ganda di seluruh wilayah Indonesia termasuk data yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang. Data hasil konsolidasi inilah, tepatnya sejak Agustus 2013 dipakai Kota Tanjungpinang sebagai dasar untuk menentukan jumlah penduduk yang ada di Kota Tanjungpinang.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
10
Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 adalah 228.918 jiwa, yang terdiri dari 116.256 jiwa penduduk laki-laki, dan 112.662 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 70.278 rumah tangga, dengan anggota KK ratarata 3 orang. Sedangkan kepadatan penduduk Kota Tanjungpinang adalah 955 jiwa/km2.
LAKI-LAKI PEREMPUAN Sumber : Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
11
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Kelurahan Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2013 PENDUDUK NO
KECAMATAN / KELURAHAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
1
TANJUNGPINANG BARAT TANJUNG PINANG BARAT
2
KEMBOJA
8.250
7.960
16.210
3
KAMPUNG BARU
6.060
5.871
11.931
4
BUKIT CERMIN
5.036
5.162
10.198
43.229
41.560
84.789
TANJUNGPINANG TIMUR
29.320 9.974
28.771 9.778
58.091 19.752
1
MELAYU KOTA PIRING
9.516
9.090
18.606
2
KAMPUNG BULANG
4.834
4.848
9.682
3
AIR RAJA
6.156
5.876
12.032
4
BATU IX
10.690
10.082
20.772
5
PINANG KENCANA
12.033
11.664
23.697
TANJUNGPINANG KOTA
12.203
11.211
23.414
1
TANJUNG PINANG KOTA
3.707
3.729
7.436
2
KAMPUNG BUGIS
4.902
4.184
9.086
3
SENGGARANG
2.262
2.032
4.294
4
PENYENGAT
1.332
1.266
2.598
31.504
31.120
62.624 11.211
BUKIT BESTARI 1
TANJUNG PINANG TIMUR
5.666
5.545
2
DOMPAK
1.601
1.479
3.080
3
TANJUNG AYUN SAKTI
6.471
6.504
12.975
4
SEI JANG
9.763
9.723
19.486
5
TANJUNG UNGGAT
8.003
7.869
15.872
116.256
112.662
228.918
TOTAL
Persentase Jumlah Penduduk per Kecamatan (%)
25,38%
37,04%
10,23%
27,36%
100%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur mempunyai jumlah penduduk paling banyak yaitu 84.789 atau sekitar 37,04%. Jika dibandingkan dengan data pada Tahun 2012, penduduk yang berdomisili di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur adalah 36,35%, maka pada Tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena wilayah kecamatan Tanjungpinang
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
12
Timur adalah wilayah yang sedang berkembang sampai dengan saat ini. Pembangunan perumahan baru, perkantoran, perdagangan dan transportasi berada di wilayah kecamatan Tanjungpinang Timur. Faktor tersebut menyebabkan penduduk kota Tanjungpinang terutama pendatang lebih memilih untuk bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Sebaliknya wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota mempunyai jumlah penduduk paling sedikit yaitu 23.414 jiwa atau 10,23% yang pada Tahun 2012 sebesar 10,24%. Angka tersebut menunjukkan bahwa terjadi pergeseran jumlah penduduk dari wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota ke wilayah
Kecamatan
Tanjungpinang
Timur.
Wilayah
Kecamatan
Tanjungpinang Kota sebagian besar adalah wilayah pesisir pantai. Penduduk cenderung menghindari wilayah tersebut sebagai tempat untuk menetap.
Tabel 2.2 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Bayi (2,64%)
Kecamatan
Anak Balita (9,28%)
Balita
L
P
∑
L
P
∑
L
P
∑
TPI. BARAT
794
777
1.571
2.793
2.733
5.526
3.587
3.510
7.097
TPI. TIMUR
1.126
1.075
2.201
3.958
3.781
7.739
5.084
4.856
9.940
TPI. KOTA
322
297
619
1.132
1.048
2.180
1.454
1.345
2.799
BKT. BESTARI
839
823
1.662
2.949
2.894
5.843
3.788
3.717
7.505
3.081
2.972
6.053
10.832
10.456
21.288
13.913
13.428
27.341
Total
Sumber : Bidang Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
13
Tabel 2.3 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Bufas
Bulin
Buteki
Bumil
(2,64%)
(2,77%)
(2,64%)
(2,9%)
L
P
∑
L
P
∑
TPI. BARAT
1.571
1.650
1.571
1.727
1.406
1.586
2.992
828
1.014
1.842
TPI. TIMUR
2.201
2.309
2.201
2.418
1.095
1.042
2.137
514
503
1.017
TPI. KOTA
619
651
619
681
675
670
1.345
428
499
927
BKT. BESTARI
1.662
1.744
1.662
1.826
1.210
1.226
2.436
596
Total
6.053
6.354
6.053
6.652
4.386
4.524
8.910
2.366
Kecamatan
Lansia
Lansia Risti
688
1.284
2.704
Sumber : Bidang Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Sebaran penduduk di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 58.091 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Barat, 23.414 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Kota, 62.624 jiwa penduduk Kecamatan Bukit Bestari, dan 84.789 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Timur. Prediksi kelompok sasaran utama penduduk pada tahun 2013 adalah; 6.652 ibu hamil, 6.354 ibu bersalin, 6.053 ibu menyusui, 6.053 bayi, 21.288 anak balita usia 1-4 th, dan 27.341 balita.
2.4 Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di atas usia 10 tahun di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 3,31% tidak / belum pernah sekolah; 13.89 % belum/tidak tamat SD; 24,74% berpendidikan SD/MI; 16,31%
berpendidikan
SMP/MTs;
33,35%
berpendidikan
SMA/SMK/MA; 3,14% berpendidikan Akademi/Diploma; dan 5,27% berpendidikan
DIV/S1/S2/S3.
Prasarana
pendidikan
di
Kota
Tanjungpinang, terdiri dari; 74 buah SD/MI, 27 SLTP/MTS, 27 SLTA/MA/SMK. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
14
5.070
2.5 Sosial – Ekonomi Tiga
sektor
unggulan
Pembangunan
ekonomi
Kota
Tanjungpinang yaitu perdagangan, industri dan transportasi. Ketiga sektor tersebut diharapkan akan mampu dan dapat merangsang perkembangan serta pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya. Angka Pertumbuhan penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun2012 adalah -0,43%. Angka tidak jauh berbeda dengan pada tahun 2013 yaitu sebesar -0,21%. Pada tahun 2012 pertembuhan penduduk mengalami penurunan dikarenakan adnya pengelolaaan data untuk mempersiapkan Data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) pada Pemilihan Walikota Tanjungpinang. Pada pengelolaan data tersebut, Dinas Kepenudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang melakukan penghapusan terhadap data ganda, data penduduk yang sudah pindah keluar dari Kota Tanjungpinang, dan data orang yang telah mati yang belum dilaporan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pertumbhan
penduduk
tahun
2013
juga
mengalami
penurunan, hal ini dikarenakan tahun 2013 Direktorat Jenderal Kepundudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Jakarta
melakukan
Konsolidasi
data
dengan
tujuan
untuk
meminimalisir adanya data ganda di seluruh wilayah Indonesia termasuk data yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang. Berdasarkan Instruksi dari Menteri Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang menggunakan data pelayanan hasil konsolidasi tersebut tepatnya pada
bulan
Agustus
2013
yang
lalu
(Profil
Perkembangan
Kependudukan Kota Tanjungpinang Tahun 2013).
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
15
2.6 Lingkungan Kota Tanjungpinang berbatasan dengan Kota Batam, negara tetangga Singapura dan Malaysia. Dan merupakan kawasan Segitiga Pengembangan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau). Geografis Kota Tanjungpinang merupakan kawasan pesisir, berbukit-bukit dengan batuan bouksit, beberapa kawasan pantainya masih terdapat rawa dan hutan bakau. Saat ini Kota Tanjungpinang dijadikan sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau dan masih ada sebagian dinas-dinas Kabupaten
Bintan
yang
menempati
kantor
di
wilayah
Kota
Tanjungpinang. Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan baik Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang juga memiliki tiga buah Rumah Sakit (RSUD Kota Tanjungpinang, RSAL, dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau) yang juga sebagai pusat rujukan dari beberapa Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
16
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga
dipengaruhi
faktor
ekonomi,
pendidikan,
lingkungan
sosial,
keturunan, dan faktor lainnya. Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kota Tanjungpinang dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Pada bab ini situasi derajat kesehatan Kota Tanjungpinang digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu(AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit. 3.1 Mortalitas Mortalitas salah
satu
diantara
atau tiga
kematian
komponen
proses
merupakan demografi
yang
berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja
pemerintah
pusat
maupun
lokal
dalam
peningkatan
kesejahteraan masyarakat (Budi Utomo, 1985). Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita sebagian besar disebabkan oleh BBLR dan Asfiksia. Faktor gizi buruk juga Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
17
menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan kematian. Faktor sosial ekonomi seperti
pengetahuan
tentang
kesehatan,
gizi
dan
kesehatan
lingkungan, kepercayaan dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat. Angka kematian dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam
penilaian
menggambarkan
keberhasilan perkembangan
pelayanan derajat
kesehatan
kesehatan
serta
masyarakat.
Berikut yang akan dijabarkan meliputi Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu Maternal. 3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, dari sisi penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan. Umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan luar. Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat karena bayi yang baru lahir sangat sensitif dengan keadaan lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi dan sangat erat kaitannya dengan keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Angka kematian bayi selain berguna untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan program di bidang kesehatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai alat
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
18
ukur situasi demografi dan sebagai masukan dalam melakukan perhitungan proyeksi penduduk. Juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perencanaan program. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) untuk menurunkan Angka Kematian Bayi sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguhsungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Pada tahun 2013, jumlah kelahiran di Kota Tanjungpinang sebanyak 6.367 kelahiran. Dari kelahiran tersebut terjadi kelahiran mati sebanyak 41 kasus. Sedangkan dari yang lahir hidup dilaporkan bahwa sebanyak 40 bayi meninggal. Jika dikonversikan secara langsung dengan perhitungan angka kematian bayi di Kota Tanjungpinang tahun 2013 sebesar 6,32 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2012 dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi secara angka absolut sama yaitu dari 40 bayi pada tahun 2012 menjadi 40 bayi pada tahun 2013, tetapi secara persentase mengalami penurunan yaitu 6,83 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 menjadi 6,32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Penyebab utama kematian bayi di Kota Tanjungpinang yaitu BBLR dan Aspiksia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
19
Per 1.000 pddk
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Grafik : 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 8 6,14
5,6
2008
2009
2010
6,82
2011
6,83
2012
6,32
2013
TAHUN
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0 - 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penyuluhan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah 5 tahun. Kejadian kematian anak balita di Kota Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya peningkatan yaitu 3 kematian pada tahun 2012 menjadi 7 kematian pada tahun 2013, namun secara persentase juga terjadi peningkatan yang signifikan dimana pada tahun 2012 angka kematian anak balita sebesar 0,51 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 1,11 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013.
Sedangkan
untuk
kejadian
kematian
balita
di
Kota
Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya peningkatan yaitu 43 kematian pada tahun 2012 menjadi 47 kematian pada tahun 2013 dan secara persentase juga mengalami peningkatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
20
9,07 7,58 6,17
Per 1.000 pddk
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Grafik : 3.2 Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013
2008
2009
6,8
2010
2011
7,34
2012
7,43
2013
TAHUN
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Pada tahun 2012 angka kematian balita sebesar 7.34 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 7.43 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Jika dibandingkan dengan SDKI 2012 dimana secara nasional angka kematian balita sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup, maka kondisi Angka Kematian Balita di Kota Tanjungpinang sudah jauh dibawah angka nasional. Kondisi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan lebih baik lagi mengingat masa balita merupakan masa pertumbuhan emas (golden age growth) karena pada masa ini pertumbuhan dan pembentukan organ-organ vital anak mengalami pertumbuhan yang pesat termasuk pertumbuhan otak. Jika kondisi kesehatan anak pada masa balita ini dapat terpelihara dengan baik maka kemungkinan besar generasi yang akan dihasilkan adalah generasi bangsa yang kuat secara fisik dan intelegensia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
21
3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) maternal adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu Maternal merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu daerah atau negara. Hal ini didasarkan bahwa kondisi kesehatan ibu pada waktu hamil akan menjadi faktor penentu keselamatan ibu pada proses persalinan dan masa nifas. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan ibu hamil antara lain tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu waktu melahirkan dan masa nifas. Penghitungan AKI sulit dilakukan karena untuk menghitung AKI dibutuhkan sampel yang besar. Angka Kematian Ibu sampai saat ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas seperti penelitian dan pencatatan. Dari beberapa hasil survey dan penelitian terlihat bahwa angka
kematian
ibu
maternal
secara
nasional
menunjukkan
penurunan dari waktu ke waktu. Menurut hasil SKRT tahun 1992 angka kematian ibu sebesar 425 per 100.000 kelahiran hidup, hasil Survei
Demografi
Kesehatan
Indonesia
(SDKI)
tahun
1994
menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada hasil SKRT 1995 angka kematian ibu maternal menurun menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI pada tahun 2002 - 2003 kejadian AKI menurun lagi menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2010 turun lagi 259 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2012 naik 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
22
Grafik : 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013
140 Per 1.000 pddk
120
116,09
126,46
121,29
100 60
85,4
82,68
80 52
40 20 0 TAHUN
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Pada tahun 2013 berdasarkan data yang diperoleh diketahui jumlah kematian ibu maternal di Kota Tanjungpinang sebanyak 8 orang dari 6.326 kelahiran hidup. Angka ini jika dikonversikan langsung dengan rumus perhitungan AKI maka diperoleh angka 126,46 per 100.000 kelahiran hidup. Secara absolut terjadi kenaikan jumlah kasus dari tahun 2012 ke tahun 2013, dan setelah dikonversi dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan yaitu 85,40 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 menjadi 126,46 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Penyebab utama Kematian adalah Pendarahan dan Preeklamsi.
3.1.4 Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai status derajat kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Gambaran AHH di Tanjungpinang selama tahun 2006 – 2013 menunjukkan peningkatan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
23
Data BPS, menunjukkan bahwa AHH di Tanjungpinang pada tahun 2006 sebesar 68,5 tahun , 2007 sebesar 68,5 tahun , 2008 sebesar 69,51 tahun, tahun 2009 sebesar 69,56 tahun dan tahun 2010 sebesar 69,62 tahun. Tahun 2011, AHH Kota Tanjungpinang kembali naik menjadi 69,67 tahun. Grafik: 3.4 Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 -2013 69,8 69,75
69,75
69,72
69,7
69,67
69,65
69,62
69,6 69,56 69,55 69,5
69,45 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : BPS Kota Tanjungpinang
3.2 MORBIDITAS Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga
berperan
dalam
penilaian
terhadap
derajat
kesehatan
masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
24
3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Puskesmas tahun 2013 menunjukkan bahwa kasus terbanyak merupakan penyakit ISPA dengan jumlah kasus 29.185. Rincian mengenai 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Grafik 3.5 POLA 10 BESAR PENYAKIT TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SE- KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
Penyakit Ginggivitis; 2255
Diabetes Melitus; 2686 Diare; 2809
Anthropaties; 2201
Infeksi pad Kulit; 3362 ISPA; 29185
Penyakit pada Gaster; 3985
Infeksi pada Pulpa; 3731
Gastritis; 4587
Hipertensi; 9125
Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2015
Dari tabel diatas, terlihat bahwa penyakit tertinggi yaitu ISPA diikuti oleh hipertensi, gastritis, penyakit pulpa dan jaringan periapikal, penyakit kulit infeksi, diare, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat, , tonsillitis, serta penyakit kulit alergi.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
25
3.2.2. Status Gizi Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau diare atau penyakit infeksi lainnya (akut). Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya: mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Partisipasi masyarakat (D/S) pada tahun 2013 mengalami peningkatan dimana tahun 2012 48,12 % sedangkan tahun 2013 62,54%, tetapi angkanya masih jauh dari target nasional yaitu 80%. Hal ini menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat masih kurang dan dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat yang lebih senang membawa balita mereka ke pelayanan kesehatan baik itu Puskesmas, Rumah Sakit ataupun klinik swasta. Selaian itu ketika usia anak lebih dari setahun dimana imunisasi dasar sudah lengkap, masyarakat cenderung malas untuk ke penimbangan. Jika
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
26
balita tidak ditimbang setiap bulan, maka kenaikan berat badan tidak terpantau. Jika berat badan yang tidak terpantau tersebut tidak naik sampai beberapa kali akan menyebabkan timbulnya masalah gizi kurang. Untuk itu perlu dipelajari kenapa mereka tidak dating ke posyandu dan perlu dimotivasi. Selain itu dari kader posyandu sendiri bersama dengan PKK kelurahan juga dihimbau agar lebih memotivasi warganya untuk membawa balita ke posyandu setiap bulan dimana selama D/S belum mencapai 100% maka kasus gizi buruk masih mungkin terjadi. Berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat tahun 2005, yang menargetkan balita Bawah Garis Merah (BGM) atau gizi buruk berada pada angka 5% untuk tahun 2013, maka prevalensi Gizi Buruk Kota Tanjungpinang tahun 2013 jauh dibawah target dan cukup memanggakan. Bila dibandingkan jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2012 sebanyak 33 orang dengan persentase (0.26%), maka untuk tahun 2013 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 25 orang dengan persentase lebih kecil (0,15%), hal ini disebabkan karena partisipasi masyarakat (D/S) lebih tinggi pada tahun 2013 yaitu 62,5% dibandingkan tahun 2012 partisipasi masyarakat 47,2%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
27
Grafik 3.6 Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 4 0,26 0,76
3,5 3
2,61
2,5 2 1,5
0,35 1,36
1 0,5
0,2 1,09
0,15 0,3 1,62
0,41 1,07
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Lebih
0,75 0,39
0,09
0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Upaya yang dilakukan selam tahun 2013 dalam rangka mengurangi jumlah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan pelayanan kesehatan, pemberian makanan tambahan bagi balita keluarga miskin, serta upaya penyuluhan gizi seimbang oleh petugas gizi puskesmas. Selain status gizi balita disini juga kami uraikan tentang status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat kita ketahui dari kegiatan pemantauan pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar Hb. Pengukuran
LILA
dimaksudkan
untuk
mengetahui
apakah
seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
28
Anemia adalah suatu kondisi dengan kadar Hb berada di bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia Gizi Besi merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi selama kehamilan. Anemia gizi besi merupakan suatu kondisi ibu dengan kadar haemoglobin yang rendah. Anemia gizi besi (AGB) pada ibu hamil dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Hal ini dapat dicegah melalui pemberian tablet penambah darah (Fe) kepada ibu hamil. Selama kehamilan dianjurkan seorang ibu mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 butir. Kekurangan zat besi
dapat
menimbulkan
gangguan
atau
hambatan
pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta kematian perinatal
secara
bermakna
lebih
tinggi
dan
kemungkinan
melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar. Cakupan pemberian tablet besi (Fe) kepada ibu hamil selama tahun 2013 tercatat dari
6.652 ibu hamil sebanyak
101,73% mendapat Fe1 dan 95,57% mendapat Fe3. Persentase menunjukkan adanya peningkatan ibu hamil mendapat Fe1 dan Fe3 dibandingkan dengan tahun 2012 (95,22% untuk Fe1 dan 91,87% untuk Fe3). Masih kurangnya cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe3 bila dibandingkan dengan target nasional (100%)
kemungkinan
karena
kurangnya
kesadaran
dan
pengetahuan ibu hamil akan bahaya yang diakibatkan jika ibu hamil menderita anemia. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 30.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
29
3.2.3. Penyakit Menular 3.2.3.1. Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadikan komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah
merah
manusia
ditularkan
oleh
nyamuk
malaria
(Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki – laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak – anak dan dewasa. Sekitar 80% dari kabupaten/kota di Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45% penduduknya berdomisili di desa endemis. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa – desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu : i. Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk. ii. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1-5 per 1.000 penduduk iii. Endemis Rendah bila API 0-1 per 1.000 penduduk iv. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
30
Secara nasional kasus malaria selama tahun 2005 – 2010 cenderung menurun dimana pada tahun 2005 sebesar 4,10 per 1.000 penduduk menjadi 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. Penurunan angka ini cukup bermakna karena diikuti dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan darah atau konfirmasi laboratorium. Pada tahun 2011, telah dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebanyak 1.416 preparat (91,18%) dari 1.553 penderita klinis yang ditemukan. Tingginya cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut merupakan
pelaksanaan
kebijakan
nasional
pengendalian
malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus malaria klinis harus dikonfirmasi laboratorium. Sejak tahun 2010, Ditjen PP dan PL telah menggunakan indikator API di seluruh provinsi di Indonesia. Pencapaian angka API 2013 di Kota Tanjungpinang masih diatas standar nasional yaitu 0,15 per 1.000 penduduk (standar nasional = 0. karena Kota
Tanjungpinang
bukan
merupakan
wilayah
endemis
malaria). Informasi lebih rinci menurut puskesmas tentang malaria terdapat pada Lampiran table 24. Grafik 3.7 Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Kota Tanjungpinang
35
Sei Jang
8
Kampung Bugis
3
Mekar Baru
3
Melayu Kota Piring
1
Batu 10
7
Tanjungpinnag
13
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
31
3.2.3.2 TB Paru Tuberkulasis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet penderita
yang
telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan starategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci : 1) Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak mikrokopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung
pengobatan; 4) Jaminan
ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem pencatatan
dan
pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan. Pengembangan strategi DOTS sampai dengan tahun 2010 telah dilaksanakan di seluruh provinsi (33 provinsi) pada 497 kabupaten/kota yang ada. Pada sarana fasilitas kesehatan secara kuantitatif strategi DOTS telah dilaksanakan di seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Tanjungpinang. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah
tersebut.
Dinas
Kesehatan
Kota
Tanjungpinang
menetapkan target CDR minimal pada tahun 2013 sebesar 70%. Pencapaian CDR pada tahun 2013 sebesar 56,95%. Angka ini
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
32
masih dibawah target minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70%. Pada tingkat puskesmas, CDR tertinggi di Puskesmas Batu 10 dan yang terendah di Puskesmas Kampung Bugis. Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Pada Tahun
2012,
persentase
sembuh
sebesar
89,40%
dan
persentase pengobatan lengkap sebesar 4,15%. Succes Rate mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Untuk tahun 2013, Succes Rate untuk Kota Tanjungpinang sebesar 88,04%. Dari hasil tersebut Success Rate (SR) Kota Tanjungpinang sudah memenuhi target yang diharapkan yaitu 85 Grafik 3.8 Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Kota TPI
209
Sei Jang
44
Kp. Bugis
TPI
Batu 10
5
MKP MB
13
MKP
MB Kp. Bugis
9
Sei Jang
Batu 10
28
TPI
Kota TPI
21
0
50
100
150
200
250
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
33
3.2.3.3. HIV & AIDS HIV
&
AIDS
merupakan
penyakit
menular
yang
disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis melalui Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), penggunaan alat suntik secara bergantian, transfusi darah dan perinatal. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, dan Testing (VCT); sero survey; dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Pada tahun 2013, terdapat 6.651 orang yang menjalani tes, sebanyak 194 orang dinyatakan HIV positif dan 61 diantaranya AIDS. Selama tahun 2013, penderita HIV/AIDS yang meninggal sebanyak 31 orang.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
34
Grafik 3.9 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya di Kota Tanjungpinang Tahun 2010-2013 1800 1600
1557
1400 1200
1058
1000
HIV
968
AIDS
800 600 400 200
IMS
682
143
147
166
37
42
58
0 2010
2011
2012
194 61 2013
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
3.2.3.4. Pneumonia Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan olah bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak – anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Penemuan Pneumonia pada balita pada tahun 2013 sebanyak 322 kasus (11,78%) dari target yang telah ditetapkan. Data cakupan perpuskesmas tertinggi adalah Puskesmas Tanjungpinang sebanyak 164 kasus secara rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 13.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
35
Grafik 3.10 Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013
400 300
322
200
87
145
87
100 94
0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
3.2.3.5. Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang
buruk
menyebabkan
kusta
menjadi
progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan melalui beberapa gejala dan keluhan, seperti : a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa. b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan / kelumpuhan otot. c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif).
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
36
Pada tahun 2013, dilaporkan terdapat kasus baru tipe Multi Basiler (MB) sebanyak 5 kasus dan dengan Newly Case Detection Rate (NCDR) sebesar 0.35 per 100.000 penduduk. Informasi menurut puskesmas terkait penyakit kusta terdapat pada lampiran table 17,18, 19, dan 20.
3.2.4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 3.2.4.1
Tetanus Neonatorum Tetanus
Neonatrum
(TN)
disebabkan
oleh
basil
Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah. Pada tahun 2013 di Kota Tanjungpinang tidak ditemukan kasus TN.
3.2.4.2. Campak Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak – anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Pada tahun 2013 ditemukan kasus campak sebanyak 6 orang.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
37
Grafik 3.11 Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013
100
83
50
57 37
0
2009
2010
6
0 2012
2011
2013
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 3.2.4.3. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriace yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada
tahun
2013
ditemukan
1
kasus
Difteri
di
Kota
Tanjungpinang.
3.2.4.4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layu Akut) Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang
sistem
syaraf
hingga
penderita
mengalami
kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0 – 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
38
Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator anak usia < 15 tahun. Non Polio AFP Rate pada tahun 2013 sebesar 1,65 per 100.000 anak < 15 tahun. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terdapat pada Lampiran tabel 9.
3.2.5. Penyakit Potensial KLB / Wabah Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / Wabah yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Chikungunya. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi.
3.2.5.1. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Jumlah kasus DBD pada tahun 2013 sebanyak 168 kasus dan 1 kematian akibat kasus DBD. Dengan demikian, IR DBD pada tahun 2013 adalah 73,39 per 100.000 penduduk dan CFR sebesar 0,60%. IR DBD mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 sebesar 144,29 per 100.000 penduduk. Sedangkan CFR yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 0,30%. Hal ini disebabkan karena kurangnya partisipasi penyakit
masyarakat DBD
dalam
terutama
membantu
dalam
pemberantasan
menjaga
kebersihan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
39
lingkungannya. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terkait dengan penyakit DBD dapat dilihat pada Lampiran tabel 23. Grafik 3.12 Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013
350 300
331
312 278
250 200
189
168
150 100 50 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
3.2.5.2. Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
40
4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
Grafik : 3.13 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 3646
2657
2786
2976
2505
1944
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Pada tahun 2013 jumlah perkiraan kasus Diare di Kota Tanjungpinang sebanyak 9.49 kasus, dan jumlah ditemukan dan ditangani sebanyak 2.976 kasus (31,63%).
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
41
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan
serta
untuk
mencegah
dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pencegahan kesehatan, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan upaya yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, khususnya untuk tahun 2013.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
42
4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat
diatasi.
Berbagai
pelayanan
kesehatan
dasar
yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut ini.
4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah
maupun
fasilitas
pelayanan
kesehatan
swasta.
Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja. Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara – negara ASEAN lainnya, AKI, AKB, dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI sebesar per 100.000 kelahiran hidup, AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 40 per 1.000 kelahiran hidup. Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
43
Angka Kematian Ibu diperlukan upaya – upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas. Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.
4.1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan ditetapkan
sesuai
dalam
standar
Standar
pelayanan
Pelayanan
antenatal
Kebidanan
yang (SPK).
Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompoten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter dan perawat. Pelayanan
antenatal yamg
sesuai
standar meliputi
timbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
44
Pelayanan antenal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Grafik 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013
250 200
92,33
K4
91,87
90,51
95,57
90,81 150 K1
100
103,61
96,54
97,38 101,73
95,94
50 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
45
(untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. Hasil pencapaian cakupan K1 tahun 2013 sebesar 101,73% dan K4 sebesar 95,57%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi kenaikan capaian yang signifikan terhadap K1 (97,38%) begitu juga dengan K4 (91,87%).
4.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan (Pn) Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where dan why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Pada tahun 2013 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Tanjungpinang telah mencapai 99,98%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan (92,21%). Rincian capaian target perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 28.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
46
Grafik 4.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 110 105,12
105 100,6
100 95
99,98
94,77 92,21
90 85 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
4.1.1.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan kesehatanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu melahirkan mulai 6 jam sampai 42 hari paska persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan minimal 3 kali dengan distribusi waktu: 1) Kunjungan Nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) Kunjungan Nifas ke dua (KF2) dilakukan dalam waktu hari ke – 4 sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan; dan 3) Kunjungan Nifas ketiga (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke – 29 sampai dengan hari ke – 42 setelah persalinan. Pelayanan kunjungan
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
47
nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung fasilitas kesehatan (termasuk bidan di desa / polindes / poskesdes) dan kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekskusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali dan 6) pelayanan KB pasca persalinan. Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 adalah 104,96%.
Bila
dibandingkan
dengan
tahun
2012
terjadi
peningkatan yang sangat signifikan dimana capaian ibu nifas sebesar
96,86%.
Rincian
lebih
detail
tentang
cakupan
perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 28. Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 120 110,51 100
96,86
94,77
104,96
80 60,51
60 40 20
0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
48
Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu nifas adalah pemberian vitamin A. Tahun 2013, ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak 6.353 orang (104,96%). Bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi penurunan (83,40%).
4.1.1.4. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) dengan atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju) dan infeksi nifas. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2013 di Kota Tanjungpinang sebesar 90,87%. Target SPM kesehatan untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2015 adalah 80%. Bila dibandingkan dengan tahun 2012
terjadi
peningkatan, dimana capaian tahun 2012 sebesar 86,14%. Rincian perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 31. Neonatus risti / komplikasi meliputi asfikasia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti / komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti / komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Pada
tahun
2013
cakupan
penanganan
neonatal
komplikasi yang dilaporkan sebesar 59,96%. Sementara target
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
49
standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk indikator tersebut yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80%. Artinya,
pada
tahun 2013
cakupan
penanganan
neonatal
komplikasi tidak mencapai target. Rincian cakupan penanganan komplikasi neonatal per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 31.
Grafik 4.4 Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013
100
100
68,91
60,83 50
59,96
21,77 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
4.1.1.5. Kunjungan Neonatal Neonatus atau bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
50
Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, sebagian besar (78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0 – 6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkan perubahan kebijakan dalam pelaksanakan kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari dan umur 8 – 28 hari. Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif, injeksi Vit. K1, Imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA. Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) berdasarkan laporan rutin tahun 2013 yaitu sebesar 100%.
Sedangkan cakupan KN
Lengkap sebesar 95,68%. Rincian capaian KN1 dan KN Lengkap per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 36.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
51
4.1.1.6 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunasasi dasar (BCG, DPT HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, dan
penyuluhan
perawatan
kesehatan
bayi.
Indikator
ini
merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 50,26%, bila dibandingkan dengan tahun 2012 maka terjadi
penurunan
yaitu
sebesar
39,6%,
dimana
cakupan
kunjungan bayi tahun 2012 sebesar 89,86%. Rincian cakupan kunjungan bayi perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 37.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
52
Grafik 4.5 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 99,81
92,27
100 80
89,86
60
50,26
60 40 20 0
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
4.1.1.7. Pelayanan Kesehatan pada Balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12-59 tahun sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun (Bulan Februari dan Agustus). Pemantauan penimbangan
Berat
pertumbuhan Badan,
dilakukan
pengukuran
Tinggi
melalui Badan
di
posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktik Swasta serta
sarana
/
fasilitas
kesehatan
lainnya.
Pemantauan
perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan. Pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) sebesar 38,98%. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 maka terjadi penurunan, dimana cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) tahun 2012 sebesar 48,94%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
53
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 43. Indikator lain yang cukup sensitif dalam memotret upaya pelayanan kesehatan pada balita adalah cakupan D/S yaitu cakupan balita yang ditimbang terhadap jumlah seluruh balita. Balita
yang
ditimbang
diasumsikan
sudah
mendapatkan
pelayanan-pelayanan kesehatan sesuai standar. Cakupan balita ditimbang tahun 2013 adalah 62,54%, bila dibandingkan dengan tahun 2012 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana cakupan balita ditimbang tahun 2012 sebesar 47,18%. Rincian cakupan balita yang ditimbang perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 44. Grafik 4.6 Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013
60
58,24 48,94
50
38,98
40
28,81
30
25,52
20
10 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
54
4.1.1.8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan sederajat Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi / penurunan ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan kesehatan terhadap murid SD / MI kelas I dimana sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang melaksanakan penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.
Grafik 4.7 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setinggat di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 98
96
96,14
94,17
94 92
93,88 91,47
90,14
90 88
86 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Promkes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
55
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI kelas I tahun 2013 sebesar 90,14%. Dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi penurunan, dimana cakupan penjaringan siswa kelas I SD/MI tahun 2012 sebesar 93,88%. Rincian cakupan per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 46.
4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita / pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat / metode KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat / metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Persentase peserta KB Aktif tahun 2013 sebesar 71,44%. Target SPM bidang kesehatan untuk peserta KB Aktif pada tahun 2013 adalah 70%, dengan demikian target tersebut belum dapat tercapai. Proporsi peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan tahun 2013 adalah sebagai berikut : kontrasepsi suntikan (46,46%), Pil KB (34,14%), Kondom (4,63%), Implan (8,17%), IUD (5,37%),
MOW (Metode Operasi Wanita) sebesar
1,16% dan MOP (Metode Operasi Pria) yang paling rendah proporsi penggunaannya yaitu hanya sebesar 0,07%. Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang digunakan oleh peserta laki – laki adalah MOP dan kondom (dengan mengsumsikan bahwa kondom sebagian besar digunakan oleh laki – laki). Sedang metode kontrasepsi yang digunakan perempuan adalah suntik, pil, IUD, implan, dan MOW. Dengan demikian sebagian besar peserta KB aktif adalah perempuan yaitu Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
56
sebesar 95,16% dan 4,84% lainnya adalah laki-laki. Terdapatnya kesenjangan yang tinggi antara laki -laki dan perempuan dalam partisipasi terhadap penggunaan metode/alat KB. Untuk itu perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki – laki terhadap penggunaan metode/alat KB. Rincian proporsi peserta KB Aktif, KB Baru dan jumlah peserta KB aktif dan KB baru per kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 33, 34 dan 35.
4.1.3. Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak – anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru – paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.
Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
57
4.1.3.1. Imunisasi Dasar pada Bayi Program imunisasi dasar lengkap (LIL / Lima Imunisasi dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak. Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Diseluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9 -11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya.
Pada tahun 2013, Kota Tanjungpinang telah mencapai cakupan imunisasi campak sebesar 93,28%. Dengan demikian Kota Tanjungpinang belum mampu mencapai target imunisasi campak yang telah ditetapkan oleh WHO. Data mengenai cakupan imunisasi dasar pada bayi menurut puskesmas tahun 2013 terdapat pada Lampiran table 39.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
58
Grafik 4.8 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 350 99,81 300
89,95
103,09
93,28 89,86
88,31
250
Campak
95,36
200
93,16
93,29
92,9
150 106,95
DPT2, HB2
98,28
100
93,42
97,05 50
92,86 DPT1, HB1
0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Pencapaian Universal Child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa / kelurahan dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) menetapkan target 100% desa / kelurahan UCI pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten / kota. Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Anak – anak inilah yang disebut dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT-HB1 adalah jenis imunisasi yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya,
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
59
imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan pada bayi. Diasumsikan bayi yang mendapatkan imunisasi campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk itu maka drop out rate imunisasi bayi dihitung berdasarkan persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap cakupan imunisasi DPT-HB1. Drop out rate cakupan imunisasi DPT-HB1-Campak tahun 2013 adalah -0.44%.
4.1.3.2. Imunisasi pada Ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah – daerah terpencil berada dalam kondisi yang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi
rutin
TT
yang
tinggi
dan
merata;
dan
3)
penyelenggaraan surveilans. Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragam dan cakupan iminisasi TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
60
Pada tahun 2013, cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ sebesar 167,60%. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ pada tahun 2012 sebesar 127,93%. Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan adalah sosialisasi ke seluruh petugas lapangan agar mengacu pada kriteria Ante Natal Care (ANC) berkualitas, yang salah satunya dengan imunisasi TT dan semua sistem pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil memakai sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.
4.1.4. Ketersediaan Obat Program
peningkatan
ketersediaan
obat
dan
vaksin
dilaksanakan sebagaimana amanat yang tertuang dalam Instruksi Presiden
(Inpres)
Pembangunan kebutuhan
Nomor
yang
dasar
3
tahun
Berkeadilan.
dalam
2010
Obat
meningkatkan
tentang
adalah
Program
salah
derajat
satu
kesehatan
masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan. Dalam rangka mendukung program tersebut dilakukan pengadaan buffer stock obat untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan pembekalan kesehatan sampai ke masyarakat. Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat (RKO) buffer stok diperlukan data kebutuhan dari masing – masing puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat kecukupan obat harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan kebutuhan obat selama 1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk pemenuhan kebutuhan selama waktu
tunggu
proses pengadaan
obat di tahun
anggaran
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
61
selanjutnya. Daftar obat yang disertakan dalam perhitungan tersebut terdiri dari 34 jenis obat. Pada lampiran tabel 69 dapat dilihat tingkat ketersediaannya obat di Kota Tanjungpinang.
4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang diuraikan pada bab ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dikelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain – lain.
4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate / BOR), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay / LOS), rata – rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata – rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI), persentase pasien keluarga yang meninggal (Gross Death Rate / GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate / NDR). Berdasarkan data dari rumah sakit, tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di RSUD Tanjungpinang, RSAL Dr. Midiyato S. Tanjungpinang dan RSU Provinsi Kepulaun Riau pada tahun 2013 belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60-85%. BOR di ketiga rumah sakit tersebut untuk tahun 2013 adalah sebesar 46,24%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
62
LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. LOS di RSUD, RSAL Dr. Midiyato S dan RSU Provinsi Kepulauan Riau untuk tahun 2013 adalah sebesar 4,01 hari. Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah turn over interval (TOI). TOI saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun 2013 TOI di rumah sakit sebesar 4,66 hari. GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2013 angka GDR di Kota Tanjungpinang sebesar 37,52 kematian per 1.000 pasien keluar rumah sakit. NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang telibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah <25 per 1.000 pasien keluar. NDR tahun 2013 sebesar 16,64 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR telah mencapai angka ideal yaitu <25 per 1.000 pasien keluar.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
63
4.2.2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurun angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran di samping terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan enam tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pelaksanan
program
Jamkesmas
2013
merupakan
kelanjutan pelaksanaan tahun 2012 dengan penyempurnaan dan peningkatan terhadap aspek kepesertaan, pelayanan kesehatan, penataan dan organisasi manajemen. Penyelenggarannya diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 40 Tahun 2012. Kepesertaan Jamkesmas pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya yaitu berjumlah 38.472 sedangkan tahun 2012 jiwa masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak mampu. Pada tahun 2013, terdapat 44.340 kunjungan peserta Jamkesmas dan Jamkesda ke pelayanan kesehatan rawat jalan, meliputi 32.766 kunjungan rawat jalan tingkat pertama dan 11.574 kunjungan rawat jalan tingkat lanjut. Sedangkan pemanfaatan rawat inap pada peserta Jamkesmas dan Jamkesda pada tahun 2013 sebesar 3.917 kunjungan meliputi 92 kunjungan rawat inap tingkat pertama dan 3.825 kunjungan rawat inap tingkat lanjut.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
64
4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 4.3.1. Pengendalian Penyakit Polio Pada tahun 1988, sidang ke-14 WHA (World Health Assembly) telah menetapkan program eradikasi polio secara global (global
polio
eradication
initiative)
yang
ditujukan
untuk
mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000. Kesepakatan ini diperkuat oleh sidang World Summit for Children pada tahun 1989, dimana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut. Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadi penyakit polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia. Pengertian eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah: 1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada manusia. 2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan. 3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90% dan mudah dalam pemberian. 4. Layak dilaksanakan secara operasional.
Di Indonesia, selama 10 tahun terakhir tidak ditemukan kasus AFP yang disebabkan virus polio liar. Surveilans AFP di Indonesia dilaksanakan sejak pertengahan tahun 1995. Pencapaian kinerja sampai tahun 2002 berfluktuasi, namun sejak adanya tenaga khusus (surveillance officer) ditingkat provinsi, pencapaian kinerja menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
65
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga di tindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus – kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada penduduk < 15 tahun tahun 2013, ditemukan 1 kasus AFP Non Polio yang ditemukan. Target untuk non Polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Sedangkan untuk standar spesimen adekuat adalah > 80%, artinya minimal 80% spesimen tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu diambil < 14 hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0-8”C sampai di laboratorium.
4.3.2. Pengendalian TB – Paru Tujuan utama pengendalian TB Paru pada Milllenium Development Goals (MDG’s) adalah : 1) menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA (+) terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawasan Menelan Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai succes rate.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
66
DOTS adalah strategi penyembuhan TB Paru jangka pendek
dengan
pengawasan
secara
langsung.
Dengan
menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru. Karena menghasilkan angka kesembuhan yang tinggi yaitu mencapai 95%.
4.3.2.1. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Suspek yang diperiksa Upaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat dari
meningkatnya
jumlah
penderita
yang
ditemukan
dan
disembuhkan setiap tahun. Menurut standar, persentase BTA (+) diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang ditoleransi antara 5-15%. Bila angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan kriteria pada penjaringan suspek terlalu longgar. Banyak orang yang tidak memenuhi kriteria suspek atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan disebabkan kriteria yang digunakan penjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu). Dengan demikian, sejak tahun 2006-2011 persentase BTA (+) terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir. Berarti, kriteria yang digunakan dalam penjaringan suspek cukup baik dan petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA(+) sesuai standar dan kriteria.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
67
Pada tahun 2013 sebanyak 1.812 suspek TB Paru diperiksa dan yang BTA (+) sebanyak 209 penderita.
4.3.2.2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) (Case Detection Rate / CDR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate / SR) Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) memperlihatkan penemuan TB Paru BTA (+) terhadap jumlah perkiraan TB Paru. Standar CDR TB Paru sebesar 70% sedangkan persentase capaian CDR Kota Tanjungpinang untuk tahun 2013 adalah sebesar 56,95%. Ini berarti Kota Tanjungpinang untuk CDR TB Paru belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu sebesar 70%. Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate) tahun 2013 sebesar 88,04% telah mencapai target keberhasilan pengobatan yang distandarkan oleh WHO yaitu minimal 85%. Angka keberhasilan pengobatan penderita pada tahun 2013 (penderita yang diobati tahun 2012) menurut puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 12.
4.3.3. Pengendalian Penyakit ISPA ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. Hal ini dapat dilihat melalui hasil survei mortalitas subdit ISPA pada tahun 2005 di 10 provinsi, diketahui bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 22,30% dari seluruh kematian bayi. Survei yang sama juga menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
68
terbesar pada anak balita yaitu 23,60%. Studi mortalitas pada Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak balita sebesar 15,5%. Program Pengendalian Penyakit ISPA mengelompokkan penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu Pneumonia dan bukan Pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit Batuk Pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan
terapi
antibiotik.
Faringitis
oleh
kuman
Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Cakupan penemuan penderita pneumonia pada tahun 2013 sebesar 11,78%. Hal ini disebabkan oleh pengendalian pneumonia balita masih berbasis Puskesmas.
4.3.4. Penanggulangan penyakit HIV / AIDS dan PMS Upaya
pelayanan
kesehatan
dalam
rangka
penanggulangan penyakit HIV / AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini dilanjutkan dengan kegiatan konseling.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
69
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV / AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau melalui penelitian pada kelompok
berisiko
rendah
seperti
ibu
rumah
tangga
dan
sebagainya. Hasil pelaksanaan sero survey terhadap ibu hamil yang dilakukan terhadap 818 ibu hamil, ditemukan 4 orang HIV (+) (0,5%). Dalam perjalanan penyakit HIV dikenal istilah “window period” (periode jendela) yaitu 12 minggu sejak virus masuk dalam tubuh sampai terbentuk antibodi. Sering terjadi salah pengertian dimana dianggap “tidak terinfeksi virus HIV” (pemeriksaan saat ini tidak/belum mendeteksi adanya antibodi), padahal periode jendela ini sangat potensial dalam menularkan virus karena saat ini virus berkembang
biak
sangat
cepat.
Pada
kelompok
demikian,
dianjurkan memeriksa ulang 12 minggu kemudian.
4.3.5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan
kematian
dalam
waktu
singkat.
Penyakit
ini
merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
70
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu: 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini dan pengobatan dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantauan jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Angka bebas jentik tahun 2013 yang dilaksanakan pemantauan di Kota
Tanjungpinang
yang
dilakukan
oleh
Kader
Jumantik
menunjukkan angka sebesar 84,97% yang artinya ABJ Kota Tanjungpinang masih dibawah standar nasional sebesar 95%.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
71
4.3.6. Pengendalian Penyakit Malaria Di Indonesia kejadian penyakit malaria dan terjadinya Kejadian Luar Biasa malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk menular malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3) Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau; 4) krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten, serta 6) Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu. Penggalakan pemberantasan malaria melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas kembali Malaria atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000. Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “Ayo Berantas Malaria”. Pengendalian malaria di Indonesia yanng tertuang dalam Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap sampai tahun 2030. Sasaran wilayah eliminasi dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut: a. Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau Bali, dan Pulau Batam pada tahun 2010; b. Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015; Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
72
c. Pulau Sumatera (Kecuali Provinsi NAD dan Provinsi Kepulauan Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi pada tahun 2020; dan d. Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi NTT dan Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2030.
4.3.6.1. Persentase Penderita Malaria yang Diobati Persentase penderita malaria yang diobati merupakan persentase penderita malaria yang diobati sesuai pengobatan standar dalam kurun waktu 1 tahun dibandingkan dengan tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana pelayanan kesehatan. Persentase penderita malaria yang diobati tahun 2013 sebesar 100%, berarti semua penderita tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati sesuai pengobatan standar.
4.3.6.2. Pencapaian
Pemeriksaan
Sediaan
Darah
(Konfirmasi
Laboratorium) Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium semua penderita klinis malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darahnya. Pemeriksaan sediaan darah pada tahun 2013 sebesar 469 orang dimana dari yang diperiksa sediaan darah 7,46% positif malaria.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
73
4.3.7. Pengendalian Penyakit Kusta Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus penyakit kusta, digunakan angka proporsi cacat tingkat II (cacat akibat kerusakan syaraf dan cacat terlihat). Tingginya proporsi cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan dalam penemuan kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah. Pada tahun 2013 penderita baru cacat tingkat II tidak ada kasus.
4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani
permasalahan
gizi
yang
dihadapi
masyarakat.
Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium.
4.4.1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi anemia ibu hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5% (Riskesdas, 2007). Namun demikian keadaan ini menunjukkan bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
74
terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (Fe1) selama tahun 2013 sebesar 101,73% dan Fe3 sebesar 95,57%. Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan antenatal care (ANC). Pada tahun 2013 cakupan kunjungan K-4 pada ibu hamil sebesar 95,57% sama dengan cakupan ibu hamil yang mendapat Fe-3 sebesar 95,57%. Salah satu kriteria K-4 adalah ibu hamil tersebut mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan Fe-3. Hal ini menunjukan bahwa pencatatan dan pelaporan sudah bagus dikarena cakupan Fe-3 lebih besar atau sama dengan cakupan K4. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil menelan tablet Fe. Walaupun dari pelaporan dihasilkan
bahwa
cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe-3 cukup baik namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek yang diharapkan tidak akan tercapai sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dari janin.
4.4.2. Pemberian kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat. Bukti – bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan secara bermakna angka kematian anak akibat penyakit menular, mencegah kebutaan. Pentingnya pemberian vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup, Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
75
kesehatan dan pertumbuhan anak. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Anak –anak yang mendapat cukup vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lainnya, maka penyakit – penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 IU, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan pada bulan Februari atau bulan Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan diluar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A.
Persentase cakupan pemberian
vitamin A tahun 2013 pada bayi sebesar 83,89%, sedangkan anak balita sebesar 86,71% dan ibu nifas sebesar 104,96%.
4.4.3. Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundang-undangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
76
dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan dan sarana / prasarana KIE ASI dan MPASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI dan MP-ASI. Persentase bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif tahun 2013 di Kota Tanjungpinang sebesar 22,17%. Berdasarkan jenis kelamin, bayi perempuan 0-6 bulan lebih sedikit yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 21,88% dibandingkan dengan bayi laki-laki 0-6 bulan yang sebesar 22,45%. Di sisi lain promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan. Masih banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya dan belum atau masih rendahnya melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) serta masih beredarnya susu formula di lingkungan RS. Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif, penyediaan fasilitas/ruangan pemberian ASI di tempat kerja, peningkatan pengetahuan
dan
keterampilan
ibu,
peningkatan
dukungan
keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula. Selain itu perlu juga penerapan 10 (sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya yang melakukan
kegiatan persalinan. Sepuluh langkah tersebut meliputi : 1) membuat kebijakan tentang menyusui; 2) melatih staf pelayanan kesehatan; 3) KIE kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui; 4) membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama persalinan; 5) membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
77
meskipun ibu dipisah dari bayinya; 6) memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis; 7) menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam); 8) menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi; 9) tidak memberi dot kepada bayi; dan 10) mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah keluar dari sarana pelayanan kesehatan. 4.4.4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S) Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan diharapkan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Berdasarkan laporan dari Puskesmas seKota Tanjungpinang tahun 2013 cakupan penimbangan balita di posyandu sebesar 62,54 %. Grafik 4.9 Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 70 60
62,5
58,8
51,6
47,2
50 40 25,6
30
D/S
20 10 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
78
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. SARANA, PRASARANA DAN TENAGA KESEHATAN Dalam menjalankan kegiatan program pokok maupun program pengembangan Dinas Kesehatan ditunjang oleh beberapa sarana, prasarana dan tenaga kesehatan sebagai berikut: 5.1.1. SARANA: a. Rumah Sakit
:
3 buah
b. Puskesmas
:
6 buah
c. Puskesmas Pembantu
: 12 buah
d. Pondok bersalin desa
:
e. Rumah Bersalin
: 10 buah
f. Balai Pengobatan/Klinik
: 15 buah
g. Laboratorium
:
h. Optikal
: 12 buah
i.
Apotik
: 38 buah
j.
Toko Obat
: 52 buah
k. Poskeskel
5 buah
9 buah
: 18 buah (6 bangunan sendiri)
5.1.2. PRASARANA
Puskesmas Keliling
:
5 buah
Ambulance
:
12 buah
Puskesmas Keliling Laut
:
1 buah
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
79
5.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA Secara umum tenaga medis di Kota Tanjungpinang sebanyak 229 orang, yang terdiri-dari; 55 orang dokter spesialis (spesialis : penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah umum, bedah tulang, syaraf, jiwa, anestesi, mata, THT,
dokter gigi spesialis,
jantung, kulit kelamin, dan radiologi), 140 orang dokter umum, 34 orang dokter gigi. Paramedis perawatan sebanyak; 789 orang, yang terdiri dari 575 orang perawat dan 214 bidan. Paramedis non-perawatan sebanyak : 302 orang, yang terdiri dari S2 dan S1 kesehatan masyarakat 47 orang, D3 kesehatan masyarakat 7 orang, Tenaga Sanitasi 30 orang, Apoteker 49 orang, D3 Farmasi dan Asisten Apoteker 83 orang, Tenaga Gizi 32 orang, Analis Laboratorium 32 orang, Teknis Elektro Medis dan P. Rontgen 11 orang, Pranata Anastesi 5 orang dan Fisioterapis 6 orang Khusus Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung oleh 82 orang tenaga, yang terdiri dari; 2 orang S2 kesehatan masyarakat, 1 orang S2 Umum, 4 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 4 orang apoteker, 8 orang S1 kesehatan masyarakat, 11 orang bidan, 16 orang perawat, 3 orang analis kesehatan, 1 orang tenaga gizi, 5 orang sanitarian, 1 orang asisten apoteker, dan 25 orang tenaga umum.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
80
5.2.
KEUANGAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM
5.2.1. Belanja: Pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan, dibiayai dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang serta Pinjaman Luar Negeri dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pada Tahun Anggaran 2013, kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung dana sebesar Rp. 28.284.897.759,(Dua puluh delapan miliyar dua ratus delapan puluh empat juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu tujuh ratus lima puluh sembilan rupiah) yang terdiri dari : Dinas Kesehatan : 1)
Belanja Langsung
Rp. 23.010.405.780,-
2)
Belanja Tidak Langsung
Rp. 5.274.491.979,-
3)
Belanja Kegiatan APBN
Rp.
1.297.824.500,-
4)
Belanja Anggaran PHLN
Rp.
462.434.231,-
5)
Belanja Sumber Pemerintah Lainnya
Rp.
14.203.000,-
Perincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut : 1) Belanja Kegiatan Langsung bersumber APBD Kota sebesar Rp. ,- terdiri dari : a)
Program Pelayanan Administrasi
Rp.
2.312.836.890,-
Rp.
513.681.000,-
Perkantoran b)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Rp.
79.000.000,-
d)
Program Peningkatan Kapasitas
Rp.
40.000.000,-
Sumber Daya Aparatur
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
81
e)
Program Obat dan Pembekalan
Rp.
1.238.770.610,-
Kesehatan f)
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rp. 10.714.782.700,-
g)
Program Promosi Kesehatan dan
Rp.
1.489.744.200,-
Pemberdayaan Masyarakat h)
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Rp.
614.412.400,-
i)
Program Pengembangan Lingkungan
Rp.
131.712.000,-
Rp.
1.483.737.440,-
Sehat j)
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
k)
Program Pengadaan, Peningkatan dan
Rp. 3.151.361.200,-
Perbaikan Sarana-Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu l)
Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rp.
463.735.220,-
Rp.
231.395.000,-
Rp.
111.731.920,-
Rp.
247.320.000,-
Rp.
186.176.200,-
Anak Balita m)
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
n)
Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
o)
Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
p)
Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
2) Belanja Proyek bersumber dari PLN/APBN dan Sumber Pemerintah Lainnya sebesar Rp.1.774.461.731,- terdiri dari: a) GF ATM (HIV-AIDS)
Rp. 440.652.231,-
b) GF ATM (TBC)
Rp.
c) Jaminan
Kesehatan
21.782.000,-
Masyarakat Rp. 182.250.000,-
(Jamkesmas)
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
82
d) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Rp. 577.700.000,-
e) Bantuan Penanggulangan TKI
Rp.
f)
Rp. 477.825.000,-
Jaminan Persalinan (Jampersal)
g) Badan
Penelitian
60.049.500,-
Pengmbangan Rp. 14.203.000,Kesehatan Pusat Humonaria, Kebijakan Kesehatan
dan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat
5.2.2. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan Total penerimaan retribusi pelayanan kesehatan tahun 2013 sebesar 420.453.000,- yang terdiri dari; 1) penerimaan retribusi Puskesmas
Tanjungpinang
sebesar
Rp.
108.341.000,-
2)
penerimaan retribusi Puskesmas Batu 10 sebesar Rp. 99.752.000,3) penerimaan retribusi Puskesmas Sei Jang sebesar Rp. 126.018.000,- 4) penerimaan retribusi Puskesmas Kampung Bugis sebesar Rp. 48.350.000,- 5) penerimaan retribusi Puskesmas Melayu Kota Piring sebesar Rp. 24.108.000,- 6) penerimaan retribusi Puskesmas Mekar Baru Rp. 32.125.000,- dan 7) penerimaan retribusi pelayanan kesehatan non-medik di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 12.600.000,-. Grafik 5.1 Jumlah Penerimaan Dari Jasa Pelayanan Medis dan Non-medis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013
600.000
564.472
474.737,5 511.236
400.000 200.000
420.453
394.472
0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Subbag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
83
BAB VI KESIMPULAN Secara umum, pencapaian program pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 mengalami peningkatan, walaupun beberapa program/kegiatan ada penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Capaian program/kegiatan Kota Tanjungpinang merupakan kontribusi positif dan kerja keras dari 6 Puskesmas yang ada di Kota Tanjungpinang Indikator-indikator makro pencapaian program kesehatan telah/hampir mencapai target yang telah ditetapkan, secara nyata telah dibuktikan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 diseluruh Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang. Selain keberhasilan, masih terdapat hal-hal yang belum maksimal dalam pembangunan kesehatan seperti peran serta masyarakat dan peran sektor swasta yang masih rendah dalam pembangunan kesehatan, peran dan fungsi lintas sektor terkait dalam pembangunan kesehatan. Pada tahun 2010 sampai dengan 2015, seluruh capaian program/kegiatan difokuskan pada target dan capaian Milenium Development Goals (MDG’s). Oleh sebab itu seluruh jajaran dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, lintas sektor dan stakeholders terkait menyatukan gerak dan langkah dalam mencapai target MDGS’s.
Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
84
RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 18 19 20
Angka Kesakitan AFP Rate (non polio) < 15 th Angka Insidens TB Paru Angka Prevalensi TB Paru
116256
112662
87,53
86,88
60,23
55,90
3182 8,10 24 7,54 30 9,43
3144 4,75 16 5,09 17 5,41 8,00 126,46
117,84 117,84
63,91 63,91
239,50 18,00 228918 3,26 955,82 45,20 103,19 86,28
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 4
58,07 %
Tabel 5
6326 6,44 40 6,32 47 7,43
Bayi Bayi per 1.000 KH Balita per 1.000 KH Ibu per 100.000 KH
1,62 per 100.000 pend <15thn 91,30 per 100.000 penduduk 91,30 per 100.000 penduduk
Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 8
Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10
NO 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
INDIKATOR Angka kematian akibat TB Paru Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD
L
P
4,30 73,26 92,31 12,08 86 37 71 17 0,06 30,64 2,00 0,00 1,72 0,00 0,00 0,43 0,00 100,00 1,00
1,78 40,00 80,60 11,47 108 24 1486 14 0,00 32,65 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,27 0,00 100,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00
0,00
2
4
0,00 0,00 84,30 10,00
0,00 0,00 62,13 0,00
ANGKA/NILAI L+P 3,06 56,95 88,04 11,78 194 61 1557 31 0,06 31,63 2,00 0,00 0,87 0,00 0,00 0,35 0,00 100,00 1,00 0,00 0,00 0,00 6 0,00 0,00 0,00 73,39 0,60
Satuan per 100.000 penduduk % % % Kasus Kasus Kasus Jiwa % % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % % per 10.000 Penduduk % % Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk %
No. Lampiran Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23
NO
INDIKATOR
52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 53 Case Fatality Rate Malaria 54 Angka Kesakitan Filariasis B.3 55 56 57 58 59
Status Gizi Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Balita Gizi Baik Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk
C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi
L
P 0,22 0,00 0,00
0,09 0,00 0,00
100,00 1,89 97,90 0,37 0,17
100,00 1,59 97,96 0,24 0,12
60,55 83,51 87,19
100,00 95,79 51,15
101,73 95,57 99,98 104,96 167,60 95,57 90,87 59,37 84,29 86,22 104,96
100,00 95,58 49,33
ANGKA/NILAI L+P Satuan 0,15 per 1.000 penduduk 0,00 % 0,00 per 100.000 penduduk
100,00 1,74 97,93 0,30 0,15
59,96 83,89 86,71 11,77 71,44 100,00 95,68 50,26 100,00 93,28
No. Lampiran Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25
% % % % %
Tabel 26 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 27
% % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 35 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39
NO
INDIKATOR
78 79 80 81 82 83 84 85 86
Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut
87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
L
P
22,45 100,00 38,17 62,40 57,00 0,52 100,00 89,50
21,88 100,00 39,81 62,68 56,98 0,45 100,00 90,84
15,70
14,67
79,68
86,49
0,13
0,18
ANGKA/NILAI L+P -0,44 22,17 100,00 38,98 62,54 56,99 0,49 100,00 90,14
Satuan
No. Lampiran
% % % % % % % % %
Tabel 39 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46
15,19 %
Tabel 47
83,14 100,00 100,00 0,16 72 72 13,98 36,47 36,47
% % % sekolah sekolah % % %
Tabel 48 Tabel 49 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53
14,52 28,32 28,32
13,42 45,27 45,27
31,71 113,40
32,64 110,12
32,17 % 111,78 %
Tabel 55 Tabel 56
82,75
107,93
95,20 %
Tabel 56
31,46
35,85
33,63 %
Tabel 56
NO
INDIKATOR
101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 111 112 113 114 115 116 117 118
Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya
D. D.1 119 120 121 122
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan
0,29
0,25
ANGKA/NILAI L+P 0,27 %
10,88
11,36
11,11 %
Tabel 57
80,31 5,54 40,28 18,64
107,92 7,57 35,00 14,82
93,90 6,54 37,52 16,64 46,24 4,01 4,66
Tabel 58 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60
L
P
Satuan
% % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Hari Hari
No. Lampiran Tabel 57
53,37 %
Tabel 61
89,20 84,97 76,67 98,88 94,80 96,66 95,75 57,00
Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
3 0 1 5
% % % % % % % %
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
NO
INDIKATOR
123 124 125 126 127 128 129 130 131
Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes
D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis
D.3 146 147 148
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L
ANGKA/NILAI L+P 38 100,00 100,00 124 61,29 0,45 18 100,00 18
P
48 41 56 45 7
134 34 6 20 19 16 1
7 6 84 70 27 214 159 441 98 26 34 11 32 5
55 24,03 140 57,23 34 214 575 132 32 54 30 48 6
Satuan % % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
110490690090,93 Rp 10,59 % 482664,93 Rp
No. Lampiran Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73
Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 78
Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH
LUAS NO
KECAMATAN
WILAYAH 2
(km ) 1
2
3
DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
4
5
6
JUMLAH PENDUDUK 7
JUMLAH
RATA-RATA
KEPADATAN
RUMAH TANGGA
JIWA/RUMAH TANGGA
PENDUDUK
8
9
10
per km 2
1 TANJUNGPINANG BARAT
34,50
0
4
4
58.091
18.367
3,16
1683,80
2 TANJUNGPINANG TIMUR
83,50
0
5
5
84.789
25.801
3,29
1015,44
3 TANJUNGPINANG KOTA
52,50
0
4
4
23.414
7.034
3,33
445,98
4 BUKIT BESTARI
69,00
0
5
5
62.624
19.076
3,28
907,59
JUMLAH (KAB/KOTA)
239,50
0
18
18
228.918
70.278
3,26
Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013
955,82
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK NO
1
KECAMATAN
2
JUMLAH PENDUDUK
3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
0-4
5-14
15-44
45-64
>=65
JUMLAH
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
RASIO BEBAN TANG GUNGAN
RASIO JENIS KELAMIN
16
17
1
TANJUNGPINANG BARAT
58.091
2.175
5.199
14.970
5.448
1.528
29.320
2.090
4.808
14.664
5.354
1.855
28.771
43,66
101,91
2
TANJUNGPINANG TIMUR
84.789
3.975
9.221
22.310
6.641
1.082
43.229
3.829
8.684
22.414
5.592
1.041
41.560
48,86
104,02
3
TANJUNGPINANG KOTA
23.414
881
1.968
6.178
2.416
760
12.203
757
1.787
5.545
2.298
824
11.211
42,45
108,85
4
BUKIT BESTARI
62.624
2.624
5.790
16.267
5.647
1.176
31.504
2.488
5.421
16.326
5.587
1.298
31.120
42,89
101,23
JUMLAH (KAB/KOTA)
228.918
9.655
22.178
59.725
20.152
4.546
116.256
9.164
20.700
58.949
18.831
5.018
112.662
45,20
103,19
Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar:
228.918
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
7.697 11.400 11.076 9.045 8.803 9.154 11.873 11.302 9.608 7.628 6.133 4.539 3.119 1.954 1.470 1.455
7.294 10.555 10.433 8.548 8.347 9.376 12.471 11.356 9.050 6.912 5.678 4.144 3.108 2.105 1.496 1.789
14.991 21.955 21.509 17.593 17.150 18.530 24.344 22.658 18.658 14.540 11.811 8.683 6.227 4.059 2.966 3.244
116.256
112.662
228.918
JUMLAH
Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS NO
LAKI-LAKI
KECAMATAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
2
1
TANJUNGPINANG BARAT
2.962
2.547
85,99
2.743
2.377
86,66
5.705
4.924
86,31
2
TANJUNGPINANG TIMUR
5.655
4.791
84,72
4.423
3.802
85,96
10.078
8.593
85,26
3
TANJUNGPINANG KOTA
1.310
1.038
79,24
1.264
1.012
80,06
2.574
2.050
79,64
4
BUKIT BESTARI
6.024
5.386
89,41
6.387
5.779
90,48
12.411
11.165
89,96
15.951
13.762
86,28
14.817
12.970
87,53
30.768
26.732
86,88
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang Tahun 2013
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 LAKI-LAKI
NO
1
KECAMATAN
2
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
3
PEREMPUAN
TIDAK/
SD/MI
SMP/ MTs
SMA/ SMK/ MA
8
9
10
11
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SD/MI
12
13
SMP/ MTs
14
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO MA
15
16
TIDAK/ BELUM
SD/MI
SMP/ MTs
SEKOLA H
TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI
SMA/ SMK/ MA
AK/ DIPLO MA
UNIVER SITAS
19
20
21
22
23
24
25
UNIVER JUMLAH PERNAH SITAS
17
18
JUMLAH
4
5
6
1
TANJUNGPINANG BARAT
2,44
10,91
23,30
15,84
39,42
2,41
5,68
100,00
3,06
10,40
28,43
15,22
34,89
3,48
4,52
100,00
2,75
10,66
25,87
15,53
37,16
2,95
5,10
100,00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
3,21
14,90
17,26
17,63
37,45
2,86
6,69
100,00
3,58
15,14
20,40
17,43
33,68
4,40
5,37
100,00
3,40
15,02
18,83
17,53
35,57
3,63
6,03
100,00
3
TANJUNGPINANG KOTA
3,76
16,09
39,01
15,50
22,67
0,77
2,20
100,00
5,21
16,62
42,13
13,10
19,96
1,20
1,78
100,00
4,49
16,36
40,57
14,30
21,32
0,99
1,99
100,00
4
BUKIT BESTARI
3,04
14,51
23,38
16,19
33,67
2,87
6,34
100,00
3,51
14,47
27,23
16,23
29,35
4,11
5,10
100,00
3,28
14,49
25,31
16,21
31,51
3,49
5,72
100,00
3,03
13,90
22,84
16,55
35,33
2,52
5,83
100,00
3,59
13,87
26,64
16,07
31,37
3,75
4,71
100,00
3,31
13,89
24,74
16,31
33,35
3,14
5,27
100,00
9628
589
1386
24426
739
2513
6873
3680
8433
24172
1336
5178
12565
7549
18061
1431
2478
48598
JUMLAH (KAB/KOTA)
7
AK/ UNIVERSI BELUM DIPLOM JUMLAH PERNAH TAS A SEKOLAH
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
26
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang 2013 597
2665
5692
3869
842
1092
TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KELAHIRAN NO
1
NAMA PUSKESMAS
KECAMATAN
2
3
LAKI-LAKI HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI 7
8
9
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI 10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
753
5
758
878
2
880
1.631
7
1.638
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
476
5
481
483
3
486
959
8
967
Melayu Kota Piring
376
1
377
377
2
379
753
3
756
Mekar Baru
280
2
282
267
4
271
547
6
553
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
317
10
327
326
1
327
643
11
654
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
980
3
983
813
3
816
1.793
6
1.799
3.182
26
3.208
3.144
15
3.159
6.326
41
6.367
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN)
8,10
4,75
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
6,44
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN NO
1
KECAMATAN
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
2
3
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
4
0
4
2
0
2
6
0
6
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
3
1
4
1
0
1
4
1
5
Melayu Kota Piring
9
11
5
0
5
14
2
16
Mekar Baru
2
2
4
3
1
4
5
3
8
2
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
2
0
2
3
0
3
5
0
5
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
4
1
5
2
0
2
6
1
7
30
16
1
17
40
7
47
9,43
5,09
5,41
6,32
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
24 7,54
6 1,89
0,32
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
1,11
7,43
TABEL 8
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
1
2
3
4
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
KEMATIAN IBU HAMIL
KEMATIAN IBU BERSALIN
KEMATIAN IBU NIFAS
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
≥35 Thn
JUMLAH
< 20 Thn
20-34 Thn
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
≥35 Thn JUMLAH 19
20
1.631
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
Batu 10
959
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
Melayu Kota Piring
753
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
0
1
1
2
Mekar Baru
547
0
1
0
1
0
0
0
0
0
2
1
3
0
3
1
4
643
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.793
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6.326
0
2
0
2
0
0
0
0
0
4
2
6
0
6
2
8
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
126,46
TABEL 9
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
AFP RATE (NON POLIO)
1
2
4
5
6
1
TANJUNGPINANG BARAT
14.272
0
0,00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
25.709
1
3,89
3
TANJUNGPINANG KOTA
5.393
0
0,00
4
BUKIT BESTARI
16.323
0
0,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
61.697
1
1,62
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar:
58.455
TABEL 10
JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KASUS TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK
KASUS BARU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PREVALENSI (PER 100.000 PENDUDUK)
KASUS BARU + KASUS LAMA L+P L P
KASUS LAMA
13
14
15
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU
L
P
L+P
L
P
16
17
18
19
20
L+P 21
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
29.320
28.771
58.091
16
5
21
0
0
0
16
5
21
54,57
17,38
36,15
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
18.189
17.540
35.729
20
8
28
0
0
0
20
8
28
109,96
45,61
78,37
0
0
0
Melayu Kota Piring
14.350
13.938
28.288
4
5
9
0
0
0
4
5
9
27,87
35,87
31,82
1
0
1
Mekar Baru
10.690
10.082
20.772
5
8
13
0
0
0
5
8
13
46,77
79,35
62,58
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis
12.203
11.211
23.414
2
3
5
0
0
0
2
3
5
16,39
26,76
21,35
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
31.504
31.120
62.624
30
14
44
0
0
0
30
14
44
95,23
44,99
70,26
1
0
1
RSUD Kota TPI
30
10
40
30
10
40
2
1
3
RUMKITAL
16
6
22
16
6
22
1
1
2
RSUD Prov. Kepri
14
13
27
14
13
27
0
0
0
137
72
209
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK
116.256
112.662
228.918
137
72
209
117,84
63,91
91,30
0
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 228918
0
0
KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK
117,84
63,91
91,30
5
2
7
4,30
1,78
3,06
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
TB PARU
JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU
KLINIS (SUSPEK)
BTA (+)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P 13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
48
47
95
85
75
160
16
5
21
33,33
10,64
22,11
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
29
27
56
69
50
119
20
8
28
68,97
29,63
50,00
Melayu Kota Piring
23
23
46
74
61
135
4
5
9
17,39
21,74
19,57
Mekar Baru
16
15
31
23
27
50
5
8
13
31,25
53,33
41,94
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
20
18
38
27
23
50
2
3
5
10,00
16,67
13,16
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
51
50
101
165
104
269
30
14
44
58,82
28,00
43,56
RSUD Kota TPI
354
212
566
30
10
40
RUMKITAL
140
111
251
16
6
22
RSUD Prov. Kepri
134
78
212
14
13
27
1.071
741
1.812
137
72
209
73,26
40,00
56,95
JUMLAH (KAB/KOTA)
187
180
367
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12
JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 TB PARU KESEMBUHAN
BTA (+) DIOBATI NO
KECAMATAN
L
P
L
L+P
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH 1
PENGOBATAN LENGKAP
ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR)
PUSKESMAS
2
3
4
5
6
7
P
L+P
L
P
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
23
17
40
20
86,96
14
82,35
34
85,00
1
4,35
0
0,00
1
2,50
91,30
82,35
87,50
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
22
7
29
22
100
7
100,00
29
100,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
100
100,00
100,00
4
6
10
3
75
5
83
8
80
0
0,00
0
0,00
0
0,00
75
83
80
10
7
17
10
100
6
86
16
94
0
0,00
1
14,29
1
5,88
100
100
100
1
1
2
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1
100,00
1
100,00
1
50,00
100
100,00
50,00
34
13
47
32
94
13
100
45
96
0
0,00
0
0,00
1
2,13
94
100
98
5
6
11
2
40
1
17
3
27
1
20,00
0
0,00
1
9,09
60
17
36
15
9
24
15
100
4
44
19
79
0
0,00
2
22,22
2
8,33
100
67
88
3
1
4
-
1
-
0
-
1
-
-
-
-
117
67
184
83,70
4
3,42
4
5,97
8
4,35
92,31
80,60
88,04
Melayu Kota Piring Mekar Baru 3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
RSUD Kota TPI RUMKITAL RSUD Prov. Kepri JUMLAH (KAB/KOTA)
104
88,89
50
74,63
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
154
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PNEUMONIA PADA BALITA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
3587
3510
7.097
359
351
710
87
24,3
77
21,9
164
23,1
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2126
2044
4.170
213
204
417
21
9,9
20
9,8
41
9,8
Melayu Kota Piring
1748
1684
3.432
175
168
343
16
9,2
11
6,5
27
7,9
Mekar Baru
1210
1128
2.338
121
113
234
21
17,4
18
16,0
39
16,7
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1454
1345
2.799
145
135
280
5
3,4
2
1,5
7
2,5
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
3788
3717
7.505
379
372
751
18
4,8
26
7,0
44
5,9
27.341
1.391
1.343
2.734
168
12,08
154
11,5
322
11,78
JUMLAH (KAB/KOTA)
13.913
13.428
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KASUS BARU NO
1
1
HIV
KABUPATEN/KOTA
2
KOTA TANJUNGPINANG
JUMLAH (KAB/KOTA)
INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA
AIDS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
86
108
194
37
24
61
71
1.486
1.557
17
14
31
86
108
194
37
24
61
71
1.486
1.557
17
14
31
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 15
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
1
2
UTD
JUMLAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA
JUMLAH PENDONOR L L
P
L+P
3
4
5
JUMLAH 6
P JUMLAH
% 7
8
POSITIF HIV
L+P JUMLAH
% 9
10
L JUMLAH
% 11
P %
12
13
JUMLAH
%
14
15
L+P JUMLAH 16
% 17
4.652
402
5.054
4.652
100
402
100
5.054
100
3
0,06
0
0,00
3
0,06
4.652
402
5.054
4.652
100
402
100
5.054
100
3
0,06
0
0,00
3
0,06
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 DIARE JUMLAH PENDUDUK NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
DIARE DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAAN KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
29.320
28.771
58.091
1.205
1.182
2.388
364
30,21
326
27,57
690
28,90
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
18.189
17.540
35.729
748
721
1.468
200
26,75
203
28,16
403
27,44
Melayu Kota Piring
14.350
13.938
28.288
590
573
1.163
227
38,49
199
34,74
426
36,64
Mekar Baru
10.690
10.082
20.772
439
414
854
197
44,84
189
45,61
386
45,21
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
12.203
11.211
23.414
502
461
962
171
34,09
159
34,51
330
34,29
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
31.504
31.120
62.624
1.295
1.279
2.574
296
22,86
425
33,23
721
28,01
Luar Daerah ( Bintan) JUMLAH (KAB/KOTA)
9 483.207
112.662
228.918
4.778
4.630
9.409
1.464
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
11 30,64
1.512
20 32,65
2.976
31,63
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 KASUS BARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L
JUMLAH P
L+P
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L
JUMLAH P
PB + MB L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
2
0
2
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
1,72
0,00
0,87
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 18
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % %
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
L
12
JUMLAH
%
13
14
CACAT TINGKAT 2 P L+P JUMLAH JUMLAH % % 15
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
2
0
2
TABEL 19
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
PB
MB
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
1
0
1
0
1
1
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
1
1
2
1
1
2
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
2
0
2
0
0
0
2
0
2
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
1
0
1
1
0
1
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
1
0
1
0
1
1
1
1
2
3
0
3
3
2
5
5
3
8
0,43
0,27
0,35
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 20
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
KUSTA (PB) PENDERITA PB L -1 JUMLAH L P L+P
%
KUSTA (MB) PENDERITA MB L -2 JUMLAH L P L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
4
5
6
7
8
9
10
%
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
RFT PB P
L+P
RFT MB P
L+P
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
1
0
1
100
2
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
100
0
0
1
100
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
2
1
3
2
100
1
100
3
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2 X = tahun data.
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DIFTERI L
1
2
3
PERTUSIS
JUMLAH KASUS P
4
L+P
5
6
MENINGGAL
L
7
P
8
9
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS L+P
L
10
11
P
L+P
12
13
TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L
14
P
15
L+P
16
17
MENINGGAL 18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
-
-
-
TABEL 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
CAMPAK
PUSKESMAS
POLIO
JUMLAH KASUS
HEPATITIS B
MENINGGAL 1
2
3
L
P
L+P
4
5
6
7
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
2
4
6
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
0
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
36
15
51
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
20
14
34
0
0
0
0
0
0
4
8
12
0
0
0
0
0
0
10
10
20
1
0
1
10,00
0
5
2
5
7
0
0
0
0
0
0
26
18
44
0
0
0
0
0
0
98
70
168
1
0
1
10,00
0,00
0,60
84,30
62,13
73,39
Melayu Kota Piring Mekar Baru 3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MALARIA SEDIAAN DARAH NO
1
KECAMATAN
PENDERITA
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
DIPERIKSA
POSITIF
% POSITIF
4
5
6
TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH
MENINGGAL
DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH POSITIF
CFR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
64
13
20,31
0
0
0
11
2
13
0
0
0
0,00
0,00
0,00
126
7
5,56
0
0
0
4
3
7
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Melayu Kota Piring
35
1
2,86
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0,00
0,00
Mekar Baru
47
3
6,38
0
0
0
3
0
3
0
0
0
0,00
31
3
9,68
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0,00
0,00
0,00
166
8
4,82
0
0
0
6
2
8
0
0
0
0,00
0,00
0,00
469
35
7,46
0
0
0
25
10
35
0
0
0
0,00
0,22
0,09
0,15
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
0,00
0,00
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0
0
0
0
0
Melayu Kota Piring
0
0
0
0
0
0
Mekar Baru
0
0
0
0
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0
0
0
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 26
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
JUMLAH LAHIR HIDUP L L
P
L+P
JUMLAH
4
5
6
7
P %
JUMLAH
8
9
BBLR
L+P %
JUMLAH
10
11
L %
JUMLAH
12
13
P %
JUMLAH
14
15
L+P %
JUMLAH
%
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
753
878
1.631
753 100,00
878 100,00
1.631 100,00
10
1,33
9
1,03
19
1,16
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
476
483
959
476 100,00
483 100,00
959 100,00
11
2,31
7
1,45
18
1,88
Melayu Kota Piring
376
377
753
376 100,00
377 100,00
753 100,00
3
0,80
10
2,65
13
1,73
Mekar Baru
280
267
547
280 100,00
267 100,00
547 100,00
10
3,57
7
2,62
17
3,11
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
317
326
643
317 100,00
326 100,00
643 100,00
7
2,21
1
0,31
8
1,24
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
980
813
1.793
980 100,00
813 100,00
1.793 100,00
19
1,94
16
1,97
35
1,95
3.182
3.144
6.326
3.182 100,00
3.144 100,00
6.326 100,00
60
1,89
50
1,59
110
1,74
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BALITA NO
KECAMATAN
BALITA DITIMBANG
PUSKESMAS
GIZI LEBIH BB/TB L
1
2
3
GIZI BAIK BB/TB
P
L+P
L
GIZI KURANG BB/TB
P
L+P
L
GIZI BURUK BB/TB
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang
2.232
2.282
4.514
60
2,69
57
2,50
117
2,59
2.167
97,09
2.222
97,37
4.389
97,23
5
0,22
3
0,13
8
0,18
0
0,00
0
0,00
0
0,00
2
TANJUNGPINANG TIMURBatu 10
1.415
1.189
2.604
14
0,99
24
2,02
38
1,46
1.386
97,95
1.161
97,65
2.547
97,81
10
0,71
4
0,34
14
0,54
5
0,35
0
0,00
5
0,19
Melayu Kota Piring 1.151
1.139
2.290
40
3,48
43
3,78
83
3,62
1.107
96,18
1.088
95,52
2.195
95,85
3
0,26
5
0,44
8
0,35
1
0,09
3
0,26
4
0,17
834
812
1.646
16
1,92
12
1,48
28
1,70
816
97,84
797
98,15
1.613
98,00
2
0,24
2
0,25
4
0,24
0
0,00
1
0,12
1
0,06
324
301
625
1
0,31
3
1,00
4
0,64
314
96,91
294
97,67
608
97,28
5
1,54
3
1,00
8
1,28
4
1,23
1
0,33
5
0,80
2.726
2.694
5.420
4
0,15
3
0,11
7
0,13
2.710
99,41
2.683
99,59
5.393
99,50
7
0,26
3
0,11
10
0,18
5
0,18
5
0,19
10
0,18
8.682
8.417
17.099
135
1,55
142
1,69
277
1,62
8.500
97,90
8.245
97,96 16.745
97,93
32
0,37
20
0,24
52
0,30
15
0,17
10
0,12
25
0,15
Mekar Baru 3
TANJUNGPINANG KOTAKampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sei Jang
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 28
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
IBU BERSALIN DITOLONG JUMLAH NAKES
JUMLAH
K1
%
K4
%
4
5
6
7
8
9
10
IBU NIFAS %
JUMLAH
11
12
MENDAPAT YANKES
%
13
14
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1.727
1.718
99,48
1.609
93,17
1.650
1.640
99,39
1.571
1.640
104,39
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.014
1.155
113,91
991
97,73
969
963
99,38
923
963
104,33
Melayu Kota Piring
835
831
99,52
792
94,85
797
759
95,23
760
759
99,87
Mekar Baru
569
577
101,41
541
95,08
543
548
100,92
518
548
105,79
681
677
99,41
647
95,01
651
644
98,92
619
644
104,04
1.826
1.809
99,07
1.777
97,32
1.744
1.799
103,15
1.662
1.799
108,24
6.652
6.767
101,73
6.357
95,57
6.354
6.353
99,98
6.053
6.353
104,96
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 29
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1.727
1.713
99,2
1.713
99,2
1.582
91,6
1.555
90,0
1.586
91,8
6.436
372,7
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.014
1.092
107,7
880
86,8
256
25,2
99
9,8
401
39,5
1.636
161,3
Melayu Kota Piring
835
755
90,4
706
84,6
0
706
84,6
Mekar Baru
569
106
18,6
133
23,4
34
681
96
14,1
77
11,3
0
1.826
1.805
98,8
1.153
63,1
208
11,4
205
6.652
5.567
83,69
4.662
70,08
2.080
31,27
1.906
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
0 6,0 0
0 47 0
0 8,3
0
0
81
14,2
295
51,8
217
31,9
294
43,2
11,2
216
11,8
1.782
97,6
28,65
2.501
37,60
11.149
167,60
0
TABEL 30
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
1727
1718
99,48
1615
93,51
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1014
1155
113,91
1066
105,13
Melayu Kota Piring
835
831
99,52
830
99,40
Mekar Baru
569
577
101,41
478
84,01
681
677
99,41
613
90,01
1826
1809
99,07
1755
96,11
6652
6767
101,73
6357
95,57
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 31
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BUMIL
BUMIL
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
RISTI/KOMPLIKASI JUMLAH RISTI/ DITANGANI KOMPLIKAS IBU HAMIL I
1
2
3
4
5
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
1727
345
349
101,04
753
878
1631
113
132
245
111
98,27
116
88,08
227
92,79
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
1014
203
112
55,23
476
483
959
71
72
144
23
32,21
16
22,08
39
27,11
Melayu Kota Piring
835
167
184
110,18
376
377
753
56
57
113
20
35,46
12
21,22
32
28,33
Mekar Baru
569
114
63
55,36
280
267
547
42
40
82
9
21,43
12
29,96
21
25,59
681
136
71
52,13
317
326
643
48
49
96
11
23,13
12
24,54
23
23,85
1826
365
430
117,74
980
813
1793
147
122
269
115
78,23
112
91,84
227
84,40
6652
1330
1209
90,87 3.182
3144
6326
477
472
949
289
60,55
280
59
569
59,96
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 32
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BAYI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
ANAK BALITA (1-4 TAHUN)
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A
JUMLAH
L 1
2
3
P
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A 2X
JUMLAH
L+P
L
MENDAPAT
P
JUMLAH
L+P
VIT A
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
S
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
%
23
24
5.526
2758
98,75
2583
94,51
5341
96,65
1.571
1.640
104,39
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
794
777
1.571
610
76,83
616
79,28
1226
78,04
2.793
2.733
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
471
452
923
383
81,32
354
78,32
737
79,85
1.655
1.592
3247
1395
84,29
1244
78,14
2639
81,28
923
963
104,33
Melayu Kota Piring
387
373
760
344
88,89
342
91,69
686
90,26
1.361
1.311
2672
1235
90,74
1215
92,68
2450
91,69
760
759
99,87
Mekar Baru
268
250
518
268 100,00
250 100,00
518 100,00
942
878
1820
602
63,91
588
66,97
1190
65,38
518
548
105,79
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
297
619
227
70,50
221
74,41
448
72,37
1.132
1.048
2180
932
82,33
883
84,26
1815
83,26
619
644
104,04
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
839
823
1.662
741
88,32
722
87,73
1463
88,03
2.949
2.894
5843
2522
85,52
2502
86,45
5024
85,98
1.662
1.799
108,24
3.081
2.972
6.053
2573
83,51
2505
84,29
5078
83,89 10.832 10.456 21.288
9444
87,19
9015
86,22
18459
86,71
6.053
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
6353
104,96
TABEL 33
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF NON MKJP
MKJP NO
KECAMATAN
% MKJP + MKJP NON + NON MKJP MKJP
IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
SUNTIK
%
PIL
%
KON DOM
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
1
2
1
TANJUNGPINANG BARAT
311
2,86
22 0,20
114
1,05
490
4,50
937
8,60
5.401
49,60
4.283
39,33
269
2,47
0
0,00
0
0,00
9.953
91,40
10.890
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
375
3,17
1 0,01
126
1,07
518
4,38
1.020
8,62
6.410
54,19
4.250
35,93
149
1,26
0
0,00
0
0,00
10.809
91,38
11.829
100
3
TANJUNGPINANG KOTA
297
7,79
1 0,03
20
0,52
504
13,21
822
21,55
1.684
44,14
1.207
31,64
102
2,67
0
0,00
0
0,00
2.993
78,45
3.815
100
4
BUKIT BESTARI
1.071
9,16
3 0,03
182
1,56
1.610
13,78
2.866
24,52
4.262
36,47
3.309
28,31
1.250
10,70
0
0,00
0
0,00
8.821
75,48
11.687
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
2.054
5,37
27 0,07
442
1,16
3.122
8,17
5.645
14,77
17.757
46,46
13.049
34,14
1.770
4,63
0
0,00
0
0,00
32.576
85,23
38.221
100
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan : MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
27
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PESERTA KB BARU NON MKJP
MKJP NO
KECAMATAN IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
SUNTIK
%
PIL
%
KONDOM
%
OBAT VAGINA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
21
22
23
24
25
% MKJP + MKJP + NON NON MKJP MKJP
1
2
1
TANJUNGPINANG BARAT
34
1,30
0
0,00
0
0,00
64
2,46
98
3,76
1.566
60,09
850
32,62
92
3,53
0
0,00
0
0
2.508
96,24
2.606
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
23
1,30
1
0,06
6
0,34
52
2,94
82
4,64
956
54,04
712
40,25
19
1,07
0
0,00
0
0
1.687
95,36
1.769
100
3
TANJUNGPINANG KOTA
20
1,81
0
0,00
0
0,00
153
13,85
173
15,66
877
79,37
54
4,89
1
0,09
0
0,00
0
0
932
84,34
1.105
100
4
BUKIT BESTARI
96
15,12
0
0,00
3
0,47
53
8,35
152
24
383
60,31
100
15,75
0
0,00
0
0,00
0
0
483
76,06
635
100
JUMLAH (KAB/KOTA)
173
2,83
1
0,02
9
0,15
322
5,27
505
8,26
3.782
61,85
1.716
28,06
112
1,83
0
0,00
0
0
5.610
91,74
6.115
100
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
26
27
TABEL 35
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH PUS
JUMLAH 5
4
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU % 6
JUMLAH 7
% 8
1
TANJUNGPINANG BARAT
13.268
2.606
19,64
10.890
82,08
2
TANJUNGPINANG TIMUR
19.288
1.769
9,17
11.829
61,33
3
TANJUNGPINANG KOTA
4.950
1.105
22,32
2.703
54,61
4
BUKIT BESTARI
14.440
635
4,40
11.687
80,93
JUMLAH (KAB/KOTA)
51.946
6.115
11,77
37.109
71,44
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 36
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1)
JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP
L
P
KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP)
L+P
L
P
L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
753
878
1.631
753
100,00
878
100,00
1.631
100,00
708
94,02
847
96,47
1.555
95,34
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
476
483
959
476
100,00
483
100,00
959
100,00
460
96,64
460
95,24
920
95,93
Melayu Kota Piring
376
377
753
376
100,00
377
100,00
753
100,00
353
93,88
353
93,63
706
93,76
Mekar Baru
280
267
547
280
100,00
267
100,00
547
100,00
260
92,86
250
93,63
510
93,24
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
317
326
643
317
100,00
326
100,00
643
100,00
289
91,17
300
92,02
589
91,60
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
980
813
1.793
980
100,00
813
100,00
1.793
100,00
978
99,80
795
97,79
1.773
98,88
3.182
3.144
6.326
3.182
100,00
3.144
100,00
6.326
100,00
3.048
3.005
95,58
6.053
95,68
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
95,79
TABEL 37
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO 1
KECAMATAN 2
3
KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI)
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
794
777
1.571
216
27,20
190
24,45
406
25,84
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
471
452
923
420
89,17
372
82,30
792
85,81
Melayu Kota Piring
387
373
760
173
44,70
172
46,11
345
45,39
Mekar Baru
268
250
518
196
73,13
198
79,20
394
76,06
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
297
619
243
75,47
211
71,04
454
73,34
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
839
823
1.662
328
39,09
323
39,25
651
39,17
3.081
2.972
6.053
1.576
51,15
1.466
49,33
3.042
50,26
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 38
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
4
4
100
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2
2
100
Melayu Kota Piring
2
2
100
Mekar Baru
1
1
100
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
4
100
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
5
100
18
18
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L L
1
2
3
DPT1+HB1
P
L+P
JUMLAH
6
7
P %
JUMLAH
8
9
L+P % 10
DO RATE (%)
DPT3+HB3
JUMLAH 11
L %
JUMLAH
12
13
CAMPAK
P %
JUMLAH
14
15
L+P % 16
JUMLAH 17
L %
JUMLAH
18
19
P %
JUMLAH
20
21
L+P % 22
JUMLAH
%
23
24
L
P
L+P
4
5
25
26
27
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
794
777
1.571
714
89,924
700
90,09
1.414
90,01
702
88,413
685
88,16
1.387
88,29
702
88,413
685
88,16
1.387
88
1,68
2,14
1,91
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
471
452
923
424
90,021
408
90,265
832
90,14
424
90,021
408
90,265
832
90,14
422
89,597
407
90,044
829
90
0,47
0,25
0,36
Melayu Kota Piring
387
373
760
351
90,698
334
89,544
685
90,13
349
90,181
341
91,421
690
90,79
328
84,755
327
87,668
655
86
6,55
2,10
4,38
Mekar Baru
268
250
518
277
103,36
266
106,4
543
104,83
283
105,6
267
106,8
550
106,18
302
112,69
273
109,2
575
111
-9,03
-2,63
-5,89
1,91
-1,46
0,19
4,48 -13,67
-3,35
1,97
-0,44
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
297
619
262
81,366
274
92,256
536
86,59
246
76,398
295
99,327
541
87,40
257
79,814
278
93,603
535
86
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
839
823
1.662
916
109,18
695
84,447
1.611
96,93
908
108,22
731
88,821
1.639
98,62
875
104,29
790
95,99
1.665
100
3081
2972
2.944
95,55
2.677
90,07
5.621
92,86
2.912
94,51
2.727
91,76
5.639
93,16
2.886
93,67
2.760
92,87
5.646
93,28
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
6053
-3,10
TABEL 40
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI BCG
JUMLAH BAYI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
L
POLIO3
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
794
777
1.571
729
91,81
746
96,01
1.475
93,89
707
89,04
692
89,06
1.399
89,05
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
471
452
923
450
95,54
433
95,80
883
95,67
424
90,02
406
89,82
830
89,92
Melayu Kota Piring
387
373
760
373
96,38
355
95,17
728
95,79
349
90,18
335
89,81
684
90,00
Mekar Baru
268
250
518
268
100,00
266
106,40
534
103,09
286
106,72
279
111,60
565
109,07
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
322
297
619
260
80,75
259
87,21
519
83,84
257
79,81
294
98,99
551
89,01
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
839
823
1.662
925
110,25
792
96,23
1.717
103,31
925
110,25
747
90,77
1.672
100,60
3.081
2.972
6.053
3.005
97,53
2.851
95,93
5.856
96,75
2.948
95,68
2.753
92,63
5.701
94,18
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 41
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
765
750
1515
33
4,31
32
4,27
65
4,29
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
423
397
820
263
62,17
249
62,72
512
62,44
Melayu Kota Piring
359
353
712
180
50,14
173
49,01
353
49,58
Mekar Baru
241
219
460
21
8,71
26
11,87
47
10,22
3
TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis
213
198
411
46
21,60
29
14,65
75
18,25
4
BUKIT BESTARI
747
715
1462
74
9,91
67
9,37
141
9,64
2748
2632
5380
617
22,45
576
21,88
1193
22,17
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 42
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 ANAK 6-23 BULAN NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
DARI KELUARGA MISKIN
%
MENDAPAT MP-ASI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
4
3
7
4
3
7
100,00
100,00
100,00
10
2
12
10
2
12
100,00
100,00
100,00
Melayu Kota Piring
5
5
10
5
5
10
100,00
100,00
100,00
Mekar Baru
2
1
3
2
1
3
100,00
100,00
100,00
5
1
6
5
1
6
100,00
100,00
100,00
10
5
15
10
5
15
100,00
100,00
100,00
36
17
53
36
53
100,00
100,00
100,00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
17
TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
PUSKESMAS
L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2.793
2.733
5.526
828
29,65
888
32,49
1.716
31,05
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.655
1.592
3.247
1.306
78,91
1.215
76,32
2.521
77,64
Melayu Kota Piring
1.361
1.311
2.672
252
18,52
248
18,92
500
18,71
942
878
1.820
663
70,38
716
81,55
1.379
75,77
Mekar Baru 3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1.132
1.048
2.180
579
51,15
553
52,77
1.132
51,93
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
2.949
2.894
5.843
507
17,19
543
18,76
1.050
17,97
10.832
10.456
21.288
4.135
38,17
4.163
39,81
8.298
38,98
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 44
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BALITA NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
BB NAIK
DITIMBANG
BALITA YANG ADA
L
P
L+P
L
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
BGM
P %
JUMLA H
14
15
L+P %
JUMLA H
16
17
L %
JUMLA H
18
19
P %
JUMLA H
20
21
L+P %
JUMLA H
%
22
23
24
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
3.587
3.510
7.097
2.232
62,22
2.282
65,01
4.514
63,60
890
39,87
978
42,86
1.868
41,38
12
0,54
9
0,39
21
0,47
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2.126
2.044
4.170
1.415
66,56
1.189
58,17
2.604
62,45
1.079
76,25
865
72,75
1.944
74,65
13
0,92
2
0,17
15
0,58
Melayu Kota Piring
1.748
1.684
3.432
1.151
65,85
1.139
67,64
2.290
66,72
900
78,19
923
81,04
1.823
79,61
2
0,17
8
0,70
10
0,44
Mekar Baru
1.210
1.128
2.338
834
68,93
812
71,99
1.646
70,40
405
48,56
389
47,91
794
48,24
2
0,24
2
0,25
4
0,24
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1.454
1.345
2.799
324
22,28
301
22,38
625
22,33
178
54,94
158
52,49
336
53,76
5
1,54
8
2,66
13
2,08
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
3.788
3.717
7.505
2.726
71,96
2.694
72,48
5.420
72,22
1.497
54,92
1.483
55,05
2.980
54,98
11
0,40
9
0,33
20
0,37
13.913
13.428
27.341
8.682
62,40
8.417
62,68 17.099
62,54
4.949
57,00
4.796
56,98
9.745
56,99
45
0,52
38
83
0,49
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
0,45
TABEL 45
CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BALITA GIZI BURUK NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
MENDAPAT PERAWATAN
JUMLAH L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
5
0
5
5
100,00
0
0,00
5
100,00
Melayu Kota Piring
1
3
4
1
100,00
3
100,00
4
100,00
Mekar Baru
0
1
1
0
0,00
1
0,00
1
100,00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
1
5
4
100,00
1
100,00
5
100,00
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
5
10
5
100,00
5
100,00
10
100,00
15
10
25
15
100,00
10
100,00
25
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 46
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
442
422
864
394
89,14
382
90,52
776
89,81
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
372
357
729
353
94,89
332
93,00
685
93,96
Melayu Kota Piring
288
261
549
260
90,28
249
95,40
509
92,71
Mekar Baru
243
247
490
222
91,36
224
90,69
446
91,02
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
219
193
412
159
72,60
171
88,60
330
80,10
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
731
627
1.358
666
91,11
556
88,68
1.222
89,99
2.295
2.107
4.402
2.054
89,50
1.914
90,84
3.968
90,14
JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
89,50
90,84
90,14
TABEL 47
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MURID SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10,00
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2.515
2.356
4.871
394
28,04
382
27,66
776
15,93
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.871
1.812
3.683
353
18,87
332
18,32
685
18,60
Melayu Kota Piring
1.629
1.452
3.081
260
15,96
249
17,15
509
16,52
Mekar Baru
1.283
1.206
2.489
222
17,30
224
18,57
446
17,92
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
1.405
1.381
2.786
191
13,59
171
12,38
362
12,99
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
4.584
4.837
9.421
666
14,53
556
11,49
1.222
12,97
13.287
13.044
26.331
2.086
15,70
1.914
14,67
4.000
15,19
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 48
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 USILA (60TAHUN+) NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2.778
2.249
5.027
2.316
83,37
1.941
86,31
4.257
84,68
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
1.784
1.601
3.385
1.097
61,49
1.517
94,75
2.614
77,22
Melayu Kota Piring
1.224
1.561
2.785
912
74,51
1.284
82,25
2.196
78,85
889
1.008
1.897
442
49,72
642
63,69
1.084
57,14
Mekar Baru 3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
2.320
2.731
5.051
1.898
81,81
2.298
84,15
4.196
83,07
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
2.902
3.187
6.089
2.814
96,97
2.988
93,76
5.802
95,29
11.897
12.337
24.234
9.479
79,68
10.670
86,49
20.149
83,14
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluarga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
1
RUMAH SAKIT UMUM
3
3
100
2
RUMAH SAKIT JIWA
0
0
0
3
RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
0
0
0
4
PUSKESMAS PERAWATAN
1
1
100
5
SARANA YANKES.LAINNYA
0
0
0
4
4
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan
TABEL 50
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 YANG TERSERANG NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
1
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH PENDERITA
ATTACK RATE (%)
JUMLAH KEMATIAN
CFR (%)
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Suspect Difteri
1
1
8
8
16
1
0
1
12,5
0
6,25
0
0
0
0
0
0
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH DESA/KELURAHAN
4
JUMLAH
RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN
DITANGANI <24 JAM
%
5
6
7
8
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
4
1
0,25
1
0
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2
0
0,00
0
0
Melayu Kota Piring
2
0
0,00
0
0
Mekar Baru
1
0
0,00
0
0
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
0
0,00
0
0
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
0
0,00
0
0
18
1
0,06
1
100
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L+P L P L+P L P L+P 4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
30
61
91
184
241
425
0,16
0,25
0,21
2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
26
48
74
150
262
412
0,17
0,18
0,18
0
10
10
39
53
92
0,00
0,19
0,11
36
75
111
128
180
308
0,28
0,42
0,36
1
4
5
40
50
90
0,03
0,08
0,06
30
39
69
380
541
921
0,08
0,07
0,07
123
237
360
921
1327
2248
0,13
0,18
0,16
Melayu Kota Piring Mekar Baru 3 TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4 BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 53
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MASSAL 1
2
3
1
TANJUNGPINANG Tanjungpinang BARAT
2
TANJUNGPINANG Batu TIMUR 10
4
5
JUMLAH MURID SD/MI
MURID SD/MI DIPERIKSA
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
17
17
100
17
100
2515
2356
4871
438 17,42
404 17,15
842 17,29
55
50
105
30
54,55
8
8
100
8
100
1871
1812
3683
353 18,87
332 18,32
685 18,60
50
44
94
117
234,00
Melayu Kota Piring
7
7
100
7
100
1629
1452
3081
260 15,96
249 17,15
509 16,52
60
27
87
16
26,67
5
Mekar Baru
8
8
100
8
100
1283
1206
2489
2,41
20
30
50
13
65,00
21
1,64
39
3,23
60
22
44,00
52
49,52
218 495,45
335
356,38
18,52
21
24,14
21
70,00
34
68,00
3
TANJUNGPINANG Kampung KOTA Bugis
12
12
100
12
100
1405
1381
2786
191 13,59
171 12,38
362 12,99
32
37
69
10
31,25
8
21,62
18
26,09
4
BUKIT BESTARI
20
20
100
20
100
4584
4837
9421
666 14,53
556 11,49
1222 12,97
468
446
914
8
1,71
13
2,91
21
2,30
72
72 100,00
72
100 13287 13044 26331
3680
685
634
1319
194
28,32
287
45,27
481
36,47
Sei Jang
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
1929
14,52
1751
13,42
13,98
TABEL 54
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PENYULUHAN KESEHATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
1
2
3
4
5
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
159
9
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
313
11
Melayu Kota Piring
92
10
Mekar Baru
50
11
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
409
17
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
274
16
1297
74
SUB JUMLAH I 1
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
25
0
2
Rumah Sakit
0
0
1322
74
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 55
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH PENDUDUK
ASKES
JAMSOSTEK
JAMKESDA
ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
29.320
28.771
58.091
3.463
3.463
6.926
1.353
1.354
2.707
4.306
4.007
8.313
1.133
1.150
2.283
10.255
9.974
20.229
34,98
34,67
34,82
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
18.189
17.540
35.729
3.741
3.863
7.604
0
0
0
3.381
3.204
6.585
302
332
634
7.424
7.399
14.823
40,82
42,18
41,49
Melayu Kota Piring
14.350
13.938
28.288
554
727
1.281
0
0
0
2.291
2.254
4.545
277
292
569
3.122
3.273
6.395
21,76
23,48
22,61
Mekar Baru
10.690
10.082
20.772
478
552
1.030
0
0
0
1.829
1.722
3.551
266
244
510
2.573
2.518
5.091
24,07
24,98
24,51
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
12.203
11.211
23.414
131
160
291
0
0
0
3.465
3.176
6.641
271
250
521
3.867
3.586
7.453
31,69
31,99
31,83
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
31.504
31.120
62.624
3.549
4.165
7.714
248
177
425
4.465
4.372
8.837
1.360
1.309
2.669
9.622
10.023
19.645
30,54
32,21
31,37
116.256
112.662
228.918
11.916
12.930
24.846
1.601
1.531
3.132
19.737
18.735
38.472
3.609
3.577
7.186
36.863
36.773
73.636 31,71
32,64
32,17
JUMLAH (KAB/KOTA) PERSENTASE (KAB/KOTA)
Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
10,25
11,48
10,85
1,38
1,36
1,37
16,98
16,63
16,81
3,10
3,17
3,14
31,71
32,64
32,17
TABEL 56
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS
JUMLAH YANG ADA L
1
2
3
P
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
L+P
L
P
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
3.793
3.772
7.565
4.306 113,52
4.007
106,23
8.313
109,89
3.500
92,28
3.602
95,49
7.102
93,88
1.245
32,82
1.567
41,54
2.812
37,17
2 TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
2.815
2.811
5.626
3.381 120,11
3.204
113,98
6.585
117,05
2.692
95,63
3.230
114,91
5.922
105,26
465
16,52
548
19,49
1.013
18,01
Melayu Kota Piring
1.798
1.762
3.560
2.291 127,42
2.254
127,92
4.545
127,67
1.541
85,71
2.368
134,39
3.909
109,80
318
17,69
340
19,30
658
18,48
Mekar Baru
1.486
1.407
2.893
1.829 123,08
1.722
122,39
3.551
122,74
1.069
71,94
1.668
118,55
2.737
94,61
203
13,66
260
18,48
463
16,00
3 TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
2.970
2.718
5.688
3.465 116,67
3.176
116,85
6.641
116,75
1.802
60,67
2.299
84,58
4.101
72,10
132
4,44
162
5,96
294
5,17
4 BUKIT BESTARI
Sei Jang
4.543
4.544
9.087
4.465
98,28
4.372
96,21
8.837
97,25
3.798
83,60
5.197
114,37
8.995
98,99
600
13,21
710
15,63
1.310
14,42
17.405
17.014
34.419
19.737 113,40
18.735
110,12
38.472
82,75 18.364
107,93
32.766
95,20
2.512 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
111,78 14.402
5.475
31,46
2.512
5.024
6.099
35,85 11.574
33,63
TABEL 57
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1)
JUMLAH YANG ADA
L
1
2
3
L
P
L+P
JUMLAH
4
5
6
7
P %
JUMLAH
8
9
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3)
L+P %
JUMLAH
10
11
L %
JUMLAH
12
13
P %
JUMLAH
14
15
L+P %
JUMLAH
%
16
17
18
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
3.793
3.772
7.565
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
2.815
2.811
5.626
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Melayu Kota Piring
1.798
1.762
3.560
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
Mekar Baru
1.486
1.407
2.893
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
2.970
2.718
5.688
50
1,68
42
1,55
92
1,62
25
0,84
63
2,32
88
1,55
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
4.543
4.544
9.087
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1.868 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
17.405
17.014
34.419
50
0,29
42
0,25
92
0,27
1.893
1.869 10,88
1.932
3.737 11,36
3.825
11,11
TABEL 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN L 1
2
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN RAWAT INAP P L+P L P L+P
3
4
5
6
7
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH L P L+P
8
9
10
11
1
Puskesmas Tanjungpinang
22.222
28.523
50.745
0
228
228
4
0
4
2
Puskesmas Batu 10
10.429
11.184
21.613
0
0
0
0
0
0
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
3.780
6.400
10.180
0
0
0
6
1
7
4
Puskesmas Mekar Baru
5.433
6.234
11.667
0
0
0
2
0
2
5
Puskesmas Kampung Bugis
5.656
6.141
11.797
33
91
124
1
1
2
6
Puskesmas Sei Jang
20.989
35.981
56.970
0
0
0
0
0
0
68.509
94.463
162.972
33
319
352
13
2
15
14.004 1.103 9.747
13.968 986 12.166
27.972 2.089 21.913
2.182 2.914 1.316
2.428 3.712 2.075
4.610 6.626 3.391
0 713 0
0 673 0
0 1.386 0
SUB JUMLAH II
24.854
27.120
51.974
6.412
8.215
14.627
713
673
1.386
JUMLAH (KAB/KOTA)
93.363
121.583
214.946
6.445
8.534
14.979
726
675
1.401
116.256
112.662
228.918
116.256
112.662
228.918
80,31
107,92
93,90
5,54
7,57
6,54
SUB JUMLAH I 1 2 3
RSUD Kota Tanjungpinang RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani RSUD Prov. Kepri
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Sumber: 3. RS se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013.
TABEL 59
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
NAMA RUMAH SAKIT
JENIS RS
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
4
a
b
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
RSUD Kota Tanjungpinang
Umum
155
3.739
3.738
7.477
168
168
336
69
69
138
44,9
44,9
44,9
18,5
18,5
18,5
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum
165
2.973
3.111
6.084
82
62
144
40
36
76
27,6
19,9
23,7
13,5
11,6
12,5
3
RSUD Prov. Kepri
78
1.283
1.922
3.205
72
77
149
40
25
65
56,1
40,1
46,5
31,2
13,0
20,3
398
7.995
8.771
16.766
322
307
629
149
130
279
40,28
35,00
37,52
18,64
14,82
16,64
KABUPATEN/KOTA
Umum
Sumber: RSUD Kota Tanjungpinang, RUMKITAL dan RSUD Prov. Kepri Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH PASIEN NO
NAMA RUMAH SAKIT
1
2
a
JENIS RS
3
b
JUMLAH TEMPAT TIDUR 4
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) 5
PASIEN KELUAR MATI 6
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM 7
JUMLAH HARI PERAWATAN
BOR
LOS
TOI
8
9
10
11
1
RSUD Kota Tanjungpinang
Umum
155
7.477
336
138
35.399
62,57
4,73
2,83
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani
Umum
165
6.084
144
76
18.754
31,14
3,08
6,82
3
RSU Prov. Kepri
Umum
78
3.205
149
65
13.017
45,72
4,06
4,82
398
16.766
629
279
67.170
46,24
4,01
4,66
KABUPATEN/KOTA
Sumber: RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang a Keterangan: termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
TABEL 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 RUMAH TANGGA NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
BER PHBS *
%
4
5
6
7
8
12.967
8.159
62,92
3.640
44,61
8.674
8.440
97,30
5.742
68,03
Melayu Kota Piring
6.528
3.374
51,69
1.853
54,92
Mekar Baru
5.056
4.050
80,10
2.938
72,54
5.909
5.535
93,67
3.557
64,26
14.334
12.587
87,81
4.762
37,83
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
53.468
42.145
78,82
22.492
53,37
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 RUMAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
JUMLAH YANG JUMLAH YANG ADA DIPERIKSA 4
5
% DIPERIKSA
JUMLAH YANG SEHAT
% RUMAH SEHAT
6
7
8
11.432
2.338
20,45
2.130
91,10
Batu 10
9.044
7.638
84,45
6.995
91,58
Melayu Kota Piring
5.753
2.410
41,89
2.410
100,00
Mekar Baru
4.824
1.897
39,32
1.873
98,73
3.791
1.363
35,95
796
58,40
12.746
1.972
15,47
1.511
76,62
47.590
17.618
37,02
15.715
89,20
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 63
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA
1
2
3
4
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA*
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
11.419
48.095
421,18
39.955
83,08
Batu 10
8.071
24.740
306,53
21.858
88,35
Melayu Kota Piring
5.173
23.971
463,39
21.778
90,85
Mekar Baru
4.824
11.688
242,29
9.711
83,09
5.463
40.822
747,25
34.330
84,10
15.163
55.454
365,72
46.358
83,60
50.113
204.770
408,62
173.990
84,97
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH ( KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 * Jumlah kunjungan pemeriksaan
TABEL 64
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
JUMLAH JUMLAH KELUARGA % KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA YANG ADA SUMBER AIR DIPERIKSA BERSIHNYA 4
5
6
JENIS SARANA AIR BERSIH KEMASAN
LEDENG
SPT
SGL
MATA AIR
PAH
LAINNYA
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
16621
3157
18,99
0
0,00
875
27,72
0
0,00
2248
71,21
0
0,00
0
0,00
34
1,08
3157
100,00
Batu 10
6942
1663
23,96
0
0,00
50
3,01
0
0,00
1275
76,67
0
0,00
38
2,29
0
0,00
1363
81,96
Melayu Kota Piring
8339
2410
28,90
0
0,00
801
33,24
0
0,00
1609
66,76
0
0,00
0
0,00
0
0,00
2410
100,00
Mekar Baru
4824
1897
39,32
0
0,00
236
12,44
0
0,00
1661
87,56
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1897
100,00
6479
1478
22,81
0
0,00
523
35,39
0
0,00
790
53,45
0
0,00
1
0,07
164
11,10
1478
100,00
14319
2331
16,28
0
0,00
190
8,15
0
0,00
1763
75,63
0
0,00
0
0,00
378
16,22
2331
100,00
57524
12936
22,49
0
0,00
2675
20,68
0
0,00
9346
72,25
0
0,00
39
0,30
576
4,45
12636
97,68
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 65
PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
JUMLAH KELUARG A AIR KEMASAN AIR ISI ULANG DIPERIKSA SUMBER JUMLAH % JUMLAH % AIR
3
5
6
7
8
9
SUMBER AIR MINUM KELUARGA LEDING METERAN
LEDING ECERAN
SUMUR TERLINDUNG
POMPA
MATA AIR TERLINDUNG
AIR HUJAN
SUMUR TAK TERLINDUNG
MATA AIR TAK TERLINDUNG
AIR SUNGAI
LAIN-LAIN
KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
3157
98
3,10
1665
52,74
447
14,16
0
0,00
0
0,00
857
27,15
0
0,00
1
0,03
6
0,19
0
0,00
0
0,00
83
2,63
3067
97,15
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
1363
46
3,37
1150
84,37
5
0,37
0
0,00
0
0,00
82
6,02
0
0,00
0
0,00
80
5,87
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1283
94,13
Melayu Kota Piring
2410
20
0,83
1061
44,02
125
5,19
0
0,00
0
0,00
1204
49,96
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
2410 100,00
Mekar Baru
1897
0
0,00
1665
87,77
0
0,00
0
0,00
0
0,00
232
12,23
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1897 100,00
3
TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis
3791
0
0,00
220
5,80
0
0,00
0
0,00
0
0,00
261
6,88
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1
0,03
481
12,69
4
BUKIT BESTARI
2331
19
0,82
1894
81,25
0
0,00
0
0,00
0
0,00
403
17,29
7
0,30
2
0,09
6
0,26
0
0,00
0
0,00
0
0,00
2323
99,66
14949
183
1,22
7655
51,21
577
3,86
0
0,00
0
0,00
3039
20,33
7
0,05
3
0,02
92
0,62
0
0,00
0
0,00
84
0,56
11461
76,67
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 66
PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JAMBAN NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
JUMLAH KELUARGA
3
1
TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMURBatu 10
4
KELUARGA DIPERIKSA
TEMPAT SAMPAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KELUARGA MEMILIKI
KELUARGA DIPERIKSA
SEHAT
KELUARGA MEMILIKI
SEHAT
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLA H
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
16.621
3.157
18,99
2.970
94,08
2.969
99,97
3.157
18,99
3.074
97,37
3.072
99,93
3.157
18,99
3.106
98,38
3.104
99,94
7.159
1.408
19,67
1.405
99,79
1.405
100,00
1.408
19,67
1.375
97,66
1.375
100,00
1.408
19,67
1.385
98,37
1.385
100,00
Melayu Kota Piring
8.339
2.410
28,90
2.410
100,00
2.410
100,00
2.410
28,90
2.410
100,00
2.410
100,00
2.410
28,90
2.410
100,00
2.410
100,00
Mekar Baru
4.824
1.897
39,32
1.885
99,37
1.885
100,00
1.897
39,32
1.897
100,00
1.882
99,21
1.897
39,32
1.853
97,68
1.853
100,00
6.479
1.478
22,81
864
58,46
864
100,00
1.478
22,81
186
12,58
186
100,00
1.478
22,81
32
2,17
5
15,63
14.319
2.331
16,28
1.854
79,54
1.727
93,15
2.331
16,28
2.029
87,04
1.476
72,75
2.331
16,28
1.707
73,23
1.386
81,20
57.741
12.681
21,96 11.388
89,80
11.260
98,88 12.681
21,96
10.971
86,52
10.401
94,80
12.681
21,96
10.493
82,75 10.143
96,66
3
TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 67
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMURBatu 10
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
JUMLAH YG ADA
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH SEHAT
% SEHAT
3
JUMLAH DIPERIKSA
2
JUMLAH YG ADA
1
JUMLAH TUPM
% SEHAT
PUSKESMAS
TUPM LAINNYA
JUMLAH SEHAT
KECAMATAN
PASAR
JUMLAH DIPERIKSA
NO
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
13 0
8 0
8 0
100,00 0
116
88
88
100,00
0
0
0
0,00
136
90
90
100,00
265
186
186
100,00
35
35
35
100,00
1
1
1
100,00
40
25
25
100,00
76
61
61
100,00
Melayu Kota Piring
6
4
4
100,00
27
8
8
100,00
0
0
0
0,00
182
182
182
100,00
215
194
194
100,00
Mekar Baru
2
2
2
100,00
17
7
6
85,71
0
0
0
0,00
71
66
45
68,18
90
75
53
70,67
18
3
3
100,00
108
43
40
93,02
1
0,00
145
272
46
43
93,48
3
3
1
33,33
54
54
52
96,30
0
0
0
0,00
64
64
64
100,00
121
121
117
96,69
42
20
18
90,00
357
235
229
97,45
2
1
1
638
427
406
95,08
1.039
683
654
95,75
3
TANJUNGPINANG KOTAKampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
0
0
100,00
0
0
0,00
TABEL 68
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLA DIBINA H 1
2
3
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
4
5
JUMLA DIBINA H
% 6
4
5
% 6
SARANA PENDIDIKAN JUMLA DIBINA H 7
8
SARANA IBADAH JUMLA DIBINA H
% 9
10
11
% 12
17 100,00
PERKANTORAN JUMLA DIBINA H 13
14
26
% 15
44
44
100
20
20
100
27
27
100
17
26 100,00
6
6
100
27
27
100
22
12 54,545
44
0
0,00
10
3
Melayu Kota Piring
24
0
0
20
20
100
13
8 61,538
25
1
4,00
10
Mekar Baru
14
0
0
24
24
100
14
0
0
17
0
0,00
SARANA LAIN JUMLA DIBINA H 16
17
JUMLAH % 18
JUMLA DIBINA H 19
20
% 21
0
0
0,00
134
134
100,00
30,00
73
30
41,10
182
78
42,86
0
0,00
0
0
0,00
92
29
31,52
7
0
0,00
9
0
0,00
85
24
28,24
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
15
0
0
5
5
100
17
17
100
48
0
0,00
18
0
0,00
0
0
0,00
103
22
21,36
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
42
36
85,71
21
21
100
43
43
100
77
48
62,34
13
7
53,85
22
22
100
218
177
81,19
145
86
59,31
117
117
100
136
107
78,68
228
66
28,95
84
36
42,86
104
52
50,00
814
464
57,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA OBAT 2
Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500 mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Dekstrometorfan Tab 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Glukosa Larutan Infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramfenikol kapsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol Sirup Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Parasetamol Tablet 500 mg Ringer Laktat Infus steril Vitamin B Kompleks Kapsul Retinol 200.000 IU Tablet Tambah darah Multivitamin Sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Salep 2-4 Infus set dewasa Infus set anak
Sumber: Instansi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
SATUAN 3
Btl 60 ml Ktk @ 120 tab btl @ 1000 tab Btl @ 1000 tab Ktk @ 100 ampul Btl 60 ml Btl @ 1000 tab Ktk @ 30 ampul Btl @ 1000 tab Btl 500 ml Btl @ 100 tab Btl @ 250 Kapsul Btl @ 100 tab Btl @ 100 tab Btl 60 ml Tablet Tablet Btl 500 ml Btl @ 1000 tab Btl 500 ml Btl @ 1000 Kapsul Btl @ 50 Kapsul Bks @ 30 Tablet Botol Bungkus Pkt Pkt Pkt Pkt Pkt Btl @ 1000 Tablet Pot Kantong Kantong
STOCK OBAT
PEMAKAIAN RATARATA/ BULAN
TINGKAT KECUKUPAN PERSENTASE TINGKAT (BULAN) KECUKUPAN
4
5
6
7
24.325 11.143 595 100 29 2.690 55 62 343 390 606 15 837 7.687 699.800 845 1.063 1.841 515 18.950 12.067 1975 52.700 818 41 17 34 15 1.824 575 160
1.422 367 22 4 1 133 2 3 20 17 22 1 28 407 34.483 42 52 72 30 9.475 974 164 1.775 40 4 0,5 2 0,5 150 42 3
17,11 30,36 26,66 25,00 29,00 20,23 27,50 18,09 17,15 22,94 27,55 30,00 29,89 18,89 20,29 20,12 20,44 25,57 17,17 2,00 12,39 12,04 29,69 20,45 10,25 34 17,00 30,40 12,16 13,69 53,33
95,03 168,68 148,11 138,89 161,11 112,36 152,78 100,49 95,28 127,45 153,03 166,67 166,07 104,93 112,74 111,77 113,57 142,05 95,37 100,00 68,83 66,90 164,95 113,61 56,94 188,89 94,44 168,89 67,56 76,06 296,30
TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POSKESKEL POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 5 5 12 0 0 0 0 0 18 148 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 10 15 51 38 225 0 0 38 52 0 0 0
3 0 0 0 1 5 5 12 10 15 51 38 225 18 148 38 52 0 0 0
TABEL 71
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH
1
2
3
LABORATORIUM KESEHATAN
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
1
RUMAH SAKIT UMUM
3
3
100,00
2
RUMAH SAKIT JIWA
0
0
0,00
3
RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
0,00
4
PUSKESMAS
6
6
100,00
9
9
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013
3
100
TABEL 72
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 POSYANDU NO 1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
POSYANDU AKTIF
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
TANJUNGPINANG BARAT
Tanjungpinang
0
0,00
16
41,03
17
43,59
6
15,38
39
100
23
58,97
2
TANJUNGPINANG TIMUR
Batu 10
0
0,00
10
62,50
4
25,00
2
12,50
16
100
6
37,50
Melayu Kota Piring
1
6,25
9
60,00
4
26,67
1
6,67
15
100
5
33,33
Mekar Baru
0
0,00
1
14,29
3
42,86
3
42,86
7
100
6
85,71
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
0
0,00
2
13,33
8
53,33
5
33,33
15
100
13
86,67
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
0
0,00
9
28,13
16
50,00
7
21,88
32
100
23
71,88
1
0,81
47
37,90
52
41,94
24
19,35
124
100
76
61,29
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
0,45
TABEL 73
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH NO
1
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
DESA SIAGA
DESA/ KELURAHAN
JUMLAH
4
5
DESA SIAGA AKTIF %
JUMLAH
%
6
7
POSKESKEL
POSYANDU
8
9
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
4
4
100,00
4
100,00
4
39
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
2
2
100,00
2
100,00
2
16
Melayu Kota Piring
2
2
100,00
2
100,00
2
15
Mekar Baru
1
1
100,00
1
100,00
1
7
3
TANJUNGPINANG KOTA
Kampung Bugis
4
4
100,00
4
100,00
4
15
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
5
5
100,00
5
100,00
5
32
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013
18
18
100,00
18
100,00
18
124
TABEL 74
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO
UNIT KERJA
1
2
DR SPESIALIS a
DOKTER GIGI b
JUMLAH
DOKTER UMUM
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
12
13
14
9
10
11
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
0
0
1
2
3
1
2
3
1
2
3
2
Puskesmas Batu 10
0
0
0
0
4
4
0
4
4
0
1
1
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
0
0
1
2
3
1
2
3
0
1
1
4
Puskesmas Mekar Baru
0
0
0
1
2
3
1
2
3
0
1
1
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
0
0
2
2
4
2
2
4
0
1
1
6
Puskesmas Sei Jang
0
0
0
0
3
3
0
3
3
0
2
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Kota Tanjungpinang 2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 3 RSUD Prov. Kepri
0 14 12 17
0 2 1 3
0 16 13 20
5 5 2 7
15 9 3 7
20 14 5 14
5 19 14 24
15 11 4 10
20 30 18 34
1 0 3 0
8 3 1 2
9 3 4 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
43
6
49
14
19
33
57
25
82
3
6
9
5
1
6
33
45
78
38
46
84
3
12
15
22,36
14,42
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
41,29
6,21
24,03
44,73
70,12
57,23
92,90
106,66
81,25
6,02
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
2
3
5
2
3
5
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
2
2
4
2
2
4
0
1
1
48
7
55
56
84
140
104
91
195
7
27
34
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
55
131
TABEL 75
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BIDAN NO
UNIT KERJA
1
2
PERAWAT
BIDAN
DIII/DIV BIDAN
JUMLAH
3
4
5
PERAWAT b
a
SARJANA KEPERAWATAN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
6
7
8
9
10
11
12
13
L+P 14
1
Puskesmas Tanjungpinang
7
13
20
0
1
1
1
4
5
1
5
6
2
Puskesmas Batu 10
6
12
18
0
1
1
3
9
12
3
10
13
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
1
12
13
0
1
1
1
8
9
1
9
10
4
Puskesmas Mekar Baru
4
6
10
0
1
1
1
10
11
1
11
12
5
Puskesmas Kampung Bugis
3
19
22
0
1
1
7
6
13
7
7
14
6
Puskesmas Sei Jang
3
18
21
0
2
2
3
16
19
3
18
21
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
24
80
104
7
7
16
53
69
16
60
76
0
1
RSUD Kota Tanjungpinang
6
11
17
4
12
16
18
121
139
22
133
155
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani
1
12
13
3
17
20
49
124
173
52
141
193
3
RSUD Prov. Kepri
0
21
21
5
8
13
11
44
55
16
52
68
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
7
44
51
12
37
49
78
289
367
90
326
416
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
1
29
30
1
23
24
1
23
24
92,04
363,03
225,41
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
0
0
0
159,13
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
19
19
7
19
26
11
6
17
18
25
43
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1
9
10
1
3
4
8
4
12
9
7
16
33
181
214
20
66
86
114
375
489
134
441
575
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III
185,00
516
TABEL 76
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
APOTEKER DAN a SARJANA FARMASI
TENAGA GIZI
D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER
JUMLAH
D-IV/SARJANA GIZI
a
JUMLAH
DI DAN D-III GIZI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
Puskesmas Tanjungpinang
0
1
1
0
1
1
0
2
2
0
0
0
0
2
2
0
2
2
2
Puskesmas Batu 10
0
0
0
1
1
2
1
1
2
0
0
0
0
1
1
0
1
1
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
0
0
0
2
2
0
2
2
0
0
0
0
1
1
0
1
1
4
Puskesmas Mekar Baru
0
0
0
0
2
2
0
2
2
0
0
0
0
1
1
0
1
1
5
Puskesmas Kampung Bugis
1
1
0
1
1
1
1
2
0
0
0
0
3
3
0
3
3
6
Puskesmas Sei Jang
0
1
1
0
2
2
0
3
3
0
0
0
1
2
3
1
2
3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
2
11
13
0
0
0
1
10
11
1
10
11
15
15
0
0
0
1
8
9
1
8
9
0
0
2
1
3
2
1
3
0
1
2
3
1
RSUD Kota Tanjungpinang
0
1
1
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani
1
2
3
3
RSUD Prov. Kepri
4
1 11
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
9
10
14
14
2
5
7
3
7
10
0
4
2
5
7
2
9
11
0
0
0
0
5
5
0
5
5
7
8
4
24
28
5
31
36
0
0
0
3
14
17
3
14
17
20
31
12
28
40
23
48
71
0
25,81
79,88
52,42
0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
0
0
0
0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
2
2
1
0
1
1
2
3
0
0
0
1
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1
4
5
2
2
4
3
6
9
0
0
0
1
14
35
49
20
63
83
34
98
132
0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian Keterangan : a termasuk S2 dan S3
0
0
6
0
2 0 26
0
3 1 32
0
0
0
3,44
21,30
12,23
1
2
3
1 6
0 26
1 32
TABEL 77
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 TENAGA KESMAS NO
UNIT KERJA
SARJANA KESMAS L
1
2
P
3
a
D-III KESMAS
L+P
4
L
5
P
6
TENAGA
b
JUMLAH L+P
7
L
8
P
9
Puskesmas Tanjungpinang
0
1
1
0
0
0
2
Puskesmas Batu 10
1
1
2
0
0
0
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
1
1
0
0
0
0
4
Puskesmas Mekar Baru
1
1
2
0
0
0
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
1
1
0
0
6
Puskesmas Sei Jang
0
1
1
0
0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
2
6
8
0
0
1 3 0
1 0 6
2 3 6
1 2 0
4 0 0
4
7
11
3
4
1 2 3
RSUD Kota Tanjungpinang RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani RSUD Prov. Kepri
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
7
12
19
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
4
5
9
0
17
30
47
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I
3
0
11
P
12
L+P
13
14
1
0
2
2
1
2
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
2
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
2
6
8
1
6
7
5 2 0
2 5 0
5 0 6
7 5 6
0 4 0
1 0 0
1 4 0
7
7
18
4
1
5
0
0
0
L
1
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
L+P
10
1
SANITASI
1
11
0
0
0
0
0
0
7,74
15,09
11,36
4,30
6,2
5,2
7
12
19
11
1
12
0
0
4
5
9
3
3
6
4
7
20
34
54
19
11
30
TABEL 78
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO
TENAGA TEKNISI MEDIS
UNIT KERJA
ANALIS LAB. L
1
2
P
3
4
TEM & P.RONTG
L+P
L
5
6
P 7
L+P
L
8
9
P 10
FISIOTERAPIS
JUMLAH
P.ANESTESI L+P
L
P
11
12
13
L+P
L
14
15
P
L+P
16
17
1
Puskesmas Tanjungpinang
1
1
2
0
0
0
0
0
0
1
1
2
0
0
0
2
Puskesmas Batu 10
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
3
Puskesmas Melayu Kota Piring
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
4
Puskesmas Mekar Baru
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
5
Puskesmas Kampung Bugis
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
2
2
0
0
0
6
Puskesmas Sei Jang
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
2
5
7
0
1
1
0
0
0
2
6
8
0
0
0
1
RSUD Kota Tanjungpinang
1
6
7
1
4
5
1
2
3
3
12
15
0
2
2
2
RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani
2
4
6
2
0
2
2
0
2
6
4
10
1
2
3
3
RSUD Prov. Kepri
1
6
7
1
2
3
0
0
0
2
8
10
0
1
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
4
16
20
4
6
10
3
2
5
11
24
35
1
5
6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
11,18
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
2
0
2
0
0
0
0
0
0
2
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1
2
3
0
0
0
0
0
0
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
9
23
32
4
7
11
3
2
5
16
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian
26,63 0
18,78
0,86
4,44
2,62
0
0
2
0
2
3
0
0
0
32
48
1
5
6
TABEL 79
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1
APBD Kota Tanjungpinang
108.730.431.360
98,41
a
APBD Dinas Kesehatan
28.284.897.759
25,60
a. Belanja Langsung
23.010.405.780
b
b. Belanja Tidak Langsung
5.274.491.979
APBD PKM Tanjungpinang
2.990.714.825
a. Belanja Langsung
c
d
b. Belanja Tidak Langsung
2.652.972.721
APBD PKM Batu 10
3.263.815.581
a. Belanja Langsung
382.450.000
b. Belanja Tidak Langsung
2.881.365.581
APBD PKM Melayu Kota Piring
2.538.111.145
a. Belanja Langsung
e
b. Belanja Tidak Langsung
2.172.811.145
APBD PKM Mekar Baru
2.657.092.154
b. Belanja Tidak Langsung
2.174.692.154
APBD PKM Kampung Bugis
2.879.222.108
2
b. Belanja Tidak Langsung
2.471.712.108
APBD PKM Sei Jang
3.814.147.063
a. Belanja Langsung
466.466.850
62.302.430.725
a. Belanja Langsung
37.227.679.856
b. Belanja Tidak Langsung
25.074.750.869
APBN :
3,45
56,39
1.297.824.500
1,17
182.250.000
0,16
* Pkm Tanjungpiang
37.475.000
* PKM Batu 10
25.960.000
* PKM Melayu Kota Piring
18.763.000
* Pkm MB
17.136.000
* PKM Kampung Bugis
33.854.000
* PKM Sei Jang
49.062.000
- Jampersal
477.825.000
* Pkm Tanjungpiang
130.480.000
* PKM Batu 10
2.140.000
* PKM Melayu Kota Piring
3.760.000
* Pkm MB
3.180.000
* PKM Kampung Bugis
52.005.000
* PKM Sei Jang
-
* BPS
286.260.000
- TP (BOK)
577.700.000
* Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang
127.700.000
* Pkm Tanjungpiang
100.400.000
* PKM Batu 10
72.800.000
* PKM Melayu Kota Piring
53.000.000
* Pkm MB
41.200.000
* PKM Kampung Bugis
0,52
67.600.000
* PKM Sei Jang
115.000.000
- Bantuan Penanggulangan TKI
60.049.500
PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - GF ATM TB Paru
462.434.231
0,42
21.782.000
- GF ATM HIV 5
2,61
3.347.680.213
RSUD
- Jamkesmas
4
2,40
407.510.000
b. Belanja Tidak Langsung h
2,30
482.400.000
a. Belanja Langsung
g
2,95
365.300.000
a. Belanja Langsung
f
2,71
337.742.104
440.652.231
SUMBER PEMERINTAH LAIN
0,00
- Badan Penelitian Kesehatan dan Pengembangan Kesehatan Pusat Humonaria, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyrakat
14.203.000
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
110.490.690.091
TOTAL APBD KAB/KOTA
1.027.006.993.733
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: 1. Bagian Keuangan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tanjungpinang Tahun 2013
100,00
10,59
482.664,93
TABEL 27
STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BALITA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
BALITA DITIMBANG
GIZI LEBIH BB/U L
1
2
3
GIZI BAIK BB/U
P
L+P
L
GIZI KURANG BB/U
P
L+P
L
GIZI BURUK BB/U
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang
2.232
2.282
4.514
60
2,69
57
2,50
117
2,59
2.053
91,98
2.139
93,73
4.192
92,87
107
4,79
77
3,37
184
4,08
12
0,54
9
0,39
21
0,47
2
TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10
1.415
1.189
2.604
14
0,99
24
2,02
38
1,46
1.377
97,31
1.153
96,97
2.530
97,16
11
0,78
10
0,84
21
0,81
13
0,92
2
0,17
15
0,58
1.151
1.139
2.290
40
3,48
43
3,78
83
3,62
1.048
91,05
1.027
90,17
2.075
90,61
61
5,30
61
5,36
122
5,33
2
0,17
8
0,70
10
0,44
834
812
1.646
16
1,92
12
1,48
28
1,70
768
92,09
749
92,24
1.517
92,16
48
5,76
49
6,03
97
5,89
2
0,24
2
0,25
4
0,24
324
301
625
1
0,31
3
1,00
4
0,64
311
95,99
272
90,37
583
93,28
7
2,16
18
5,98
25
4,00
5
1,54
8
2,66
13
2,08
2.726
2.694
5.420
4
0,15
3
0,11
7
0,13
2.696
98,90
2.667
99,00
5.363
98,95
15
0,55
15
0,56
30
0,55
11
0,40
9
0,33
20
0,37
8.682
8.417
17.099
135
1,55
142
1,69
277
1,62
8.253
95,06
8.007
95,13 16.260
95,09
249
2,87
230
2,73
479
2,80
45
0,52
38
0,45
83
0,49
Melayu Kota Piring Mekar Baru 3
TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis
4
BUKIT BESTARI
Sei Jang
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013