PROFIL KESEHATAN TAHUN 2015 DKK SALATIGA
Dinas Kesehatan Kota Salatiga Jl. Hasanudin 110 A Salatiga Email:
[email protected] Telp. 0298 326146
PROFIL KESEHATAN KOTA SALATIGA
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Buku Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2015 dapat diselesaikan. Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2015 merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian pembangunan di bidang kesehatan di Kota Salatiga. Profil kesehatan Kota Salatiga menyajikan data komprehensif dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan. Sumber data Profil kesehatan berasal dari sarana pelayanan kesehatan di Kota Salatiga, pengelola program kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan lintas sektor terkait. Data yang ditampilkan pada Profil Kesehatan Kota Salatiga diharapkan dapat membantu mengetahui capaian hasil pembangunan kesehatan dan dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk merencanakan program pembangunan kesehatan selanjutnya. Di samping memuat gambaran
hasil capaian pembangunan kesehatan, Profil Kesehatan
dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan data dan informasi di bidang kesehatan maupun bidang lain yang membutuhkan. Selanjutnya diharapkan kritik dan saran, serta partisipasi dari berbagai pihak terutama dalam proses pengumpulan data yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan Profil Kesehatan ini kami mengucapkan terima kasih.
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………..……………..……………………………………...... DAFTAR ISI………………………………………….……………………………………………….. DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….……………………………….. BAB I
i ii iii iv
PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................. B. Sistematika Penyajian................................................................................. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Geografi........................................................................................ B. Keadaan Penduduk .................................................................................... C. Keadaan Ekonomi……................................................................................ D. Keadaan Pendidikan……………………………………………………………
1 1 2 4 4 4 6 8
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Kematian……………......................................................................... B. Angka Kesakitan…………………………………..........................................
9 9 14
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan ………...................................................................... B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan …………………………………….. C. Perilaku Hidup Sehat……... …………………………………………………… D. Keadaan Lingkungan …………………………………………………………
25 25 52 60 61
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan........................................................................................ B. Tenaga Kesehatan........................................................................................ C. Pembiayaan Kesehatan................................................................................
67 67
BAB II
BAB VI
KESIMPULAN A. Situasi Derajat Kesehatan.……………………………………………............ B. Situasi Upaya Kesehatan………………………………………………………. C. Situasi Sumber Daya Kesehatan……………………………………………….
LAMPIRAN
ii
74 79
80 81 83
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio Tahun 2015…………….………………………………..…………..
TABEL 2.2
5
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015……………………………………………………..…..
6
TABEL 2.3
Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2015……………….
8
TABEL 5.1
Jumlah Sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2015………………..
70
iii
iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, dan Nasional (Persen) Tahun 2011-2014…………………………………………………..
7
Gambar 3.1
Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas Di Kota Salatiga Tahun 2015.
9
Gambar 3.2
Angka Kematian Bayi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015.…………………………..
11
Gambar 3.3
Angka Kematian Balita (AKABA) Kota SalatigaTahun 2010-2015………………….
12
Gambar 3.4
Angka Kematian Ibu di Kota Salatiga Tahun 2010-2015……………………………..
13
Gambar 3.5
Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………….
15
Gambar 3.6
Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………………………………………………………………...................
15
Gambar 3.7
Balita dengan Pneumonia Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015.
16
Gambar 3.8
Jumlah Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS Kota Salatiga s.d 2015…………………
17
Gambar 3.9
Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015………………………………………………………………………………………………
19
Gambar 3.10 Penemuan AFP Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015……………………………..……..
21
Gambar 3.11 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2015……………………………..
23
Gambar 3.12 Proporsi Kasus Baru Penyakit Tidak Menular di Kota Salatiga Tahun 2015……
24
Gambar 4.1
Cakupan kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015.
26
Gambar 4.2
Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………………………………..……………………………………………….
28
Gambar 4.3
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Kota Salatiga Th 2010-2015…...................
29
Gambar 4.4
Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015………………………………………………………………………………………………
29
Gambar 4.5
Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………….……….
31
Gambar 4.6
Cakupan Pemberian Tablet Fe Pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2010-2015….
31
Gambar 4.7
Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015……….
32
Gambar 4.8
Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota Salatiga Tahun 2010-2015………………………………………………………………………………………………
iv
33
Gambar 4.9
Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………………………..
34
Gambar 4.10 Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2015……………………………………………………………………………………………
34
Gambar 4.11 Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi Kota Salatiga Tahun 2015…
35
Gambar 4.12 Persentase Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) Kota Salatiga Tahun 2010-2015..
36
Gambar 4.13 Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Tahun 2015………………………………………………………………………………………………………. 37 Gambar 4.14 Cakupan ASI Ekslusif Kota Salatiga Th. 2010-2015………………………………......
38
Gambar 4.15 Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Th. 2010-2015……………………………….. 41 Gambar 4.16 Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2015…….…………..
42
Gambar 4.17 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bln) Di Kota Salatiga Tahun 2011-2015……………………………………………………………………………………. 43 Gambar 4.18 Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga Tahun 2011-2015…………………
45
Gambar 4.19 Cakupan Balita Ditimbang Di kota Salatiga Tahun 2011-2015….…………………..
46
Gambar 4.20 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Kota Salatiga Tahun 20102015………………………………………………………………………………………………………. 49 Gambar 4.21 Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap Kota Salatiga Tahun 2010-2015………………………………………………………………………………………………
50
Gambar 4.22 Peresentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut Di Kota salatiga Tahun 2010-2015…………………………………………………………….
50
Gambar 4.23 Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015….…………………
51
Gambar 4.24 Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Pelayanan Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2015………………………………………………………………………………..
53
Gambar 4.25 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2015………………………………………………………………………………………………
54
Gambar 4.26 Jumlah Kunjungan Rawat Inap Di Sarana Kesehatan Tahun 2010-2015……….
55
Gambar 4.27 Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015……………..………………………………………………………..
56
Gambar 4.28 BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………………………....
58
v
Gambar 4.29 AVLOS RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………………………..
59
Gambar 4.30 TOI RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015….……………………………
60
Gambar 4.31 Cakupan Strata PHBS Rumah Tangga Tingkat Kota Salatiga Tahun 2010-2015 61 Gambar 4.32 Persentase Rumah Sehat Kota salatiga Tahun 2010-2015…………………………..
63
Gambar 4.33 Persentase TUPM Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2015…………….……………..
65
Gambar 5.1
Strata Posyandu Kota Salatiga Tahun 2010-2015……………………………………….. 71
Gambar 5.2
Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2015……… 75
Gambar 5.3
Rasio Dokter Spesialis Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015………………………...... 75
Gambar 5.4
Rasio Dokter Umum Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015………………………………
76
Gambar 5.5
Rasio Dokter Gigi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015…….…………………………..
76
Gambar 5.6
Rasio Tenaga Perawat dan Bidan Terhadap 100.000 Penduduk Di Kota Salatiga Tahun 2015………………………………………………………………………………..
Gambar 5.7
77
Rasio Bidan Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015….………………………………………. 77
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kota Salatiga yang sehat dan sejahtera merupakan cita-cita yang harus diwujudkan. Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan telah dilakukan guna mewujudkan impian tersebut. Upaya tersebut tidak bisa dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi harus dilakukan secara holistik bersama stakeholder,
lintas
sektor
dan
masyarakat.
Kegiatan-kegiatan
program
pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan maupun non kesehatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, merupakan data atau fakta yang perlu dicatat dan dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi. Peran data dan informasi program pembangunan kesehatan terasa makin diperlukan guna pengambilan keputusan disetiap program, tahapan dan jenjang administrasi. Prioritas pembangunan kesehatan tahun 2015 masih menempatkan pada program pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas utama pembangunan kesehatan dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan masyarakat miskin, penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta gizi buruk. Program-program tersebut sangat berkaitan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Kota Salatiga. Buku Profil Kesehatan Salatiga disusun guna menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Kota Salatiga. Profil Kesehatan ini berisi data dan informasi yang menunjukkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di Kota Salatiga. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kota Salatiga pada tahun yang bersangkutan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2015
1
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN Adapun sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Salatiga sebagai berikut : Bab-1 : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika penyajiannya. Bab-2 : Gambaran Umum Bab ini menyajikan data-data tentang gambaran umum Kota Salatiga. Selain uraian tentang letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian indikator mengenai angka kematian dan angka kesakitan. Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan
dan
penunjang,
pemberantasan
penyakit
menular,
pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Salatiga. Bab-5 : Situasi Sumber Daya kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab-6 : Kesimpulan Bab ini berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan kota Salatiga tahun 2015. Selain keberhasilan– keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2015
2
Lampiran Pada lampiran ini berisi resume (angka pencapaian Kota Salatiga) dan 83 tabel data indikator kesehatan termasuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2015
3
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. KEADAAN GEOGRAFI Kota Salatiga di kelilingi wilayah Kabupaten Semarang. Terletak antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan dan antara 110.27’.56,81” dan 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Secara morfologi Kota Salatiga berada di daerah cekungan kaki gunung Merbabu, di antara gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung Rong. Seluruh wilayah Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Semarang, yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa Pejaten) dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watu serta Desa Agung)
Sebelah Selatan: Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa Samirono seta Desa Jetak ) dan Kecamatan Tengaran (Desa Patemon dan Desa Karang Duren)
Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Desa Sukoharjo serta Desa Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa Bener, Desa Tegal Waton serta Desa Nyamat)
Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten serta Desa Gendongan) dan Kecamatan Getasan (Desa Polobogo). Secara administrasi Kota Salatiga terbagi menjadi 4 kecamatan dan
22 kelurahan. Luas wilayah Kota Salatiga tercatat sebesar 5.678,110 hektar atau 56.781 km2 B. KEADAAN PENDUDUK 1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2015 (sumber Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) sebanyak 183.622 jiwa. Terjadi Profil Kesehatan Kota Salatiga
4
penurunan
jumlah
pencatatan
penduduk
dimungkinkan
karena
penduduk
dikarenakan
menggunakan sebelum
adanya
sistem
menggunakan
penertiban
e-KTP. e-KTP,
Hal
ini
penduduk
memiliki KTP ganda. Rata-rata kepadatan penduduk tidak mengalami penurunan yaitu sebesar 3 jiwa untuk setiap kilometer persegi. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sidomukti yaitu 3,65 jiwa per kilometer persegi dan yang terendah kepadatan penduduknya terjadi di Kecamatan Argomulyo yaitu 2,45 jiwa perkilometer persegi. Jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 59.953 Rumah Tangga dengan rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah 3,06 jiwa untuk setiap rumah tangga. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Sidorejo sebanyak 52.842 jiwa dan terendah berada di Kecamatan Sidomukti yaitu 41.672 jiwa. 2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan. Jumlah Penduduk laki-laki di Salatiga 91.049 jiwa dan jumlah penduduk Perempuan di Salatiga 92.573 jiwa. Sehingga dapat kita dapatkan Rasio Jenis Kelaminnya sebesar 98,35. Rincian Data Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.2.1. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio tahun 2015 No
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Sex Rasio
1
Sidorejo
26.085
26.757
97,48
2
Sidomukti
20.584
21.088
97,61
3
Argomulyo
22.707
22.665
100,18
4
Tingkir
21.673
22.063
98,23
Jumlah
91.049
92.573
98,35
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga
5
3. Komposisi Penduduk Menurut Umur Komposisi penduduk Kota Salatiga menurut golongan umur dan jenis
kelamin
menunjukan
bahwa
penduduk
laki-laki
maupun
perempuan proporsi terbesar berada pada kelompok umur 30-34 tahun. Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2015 sebagai berikut : Tabel.2.2. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015 NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
1
2
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0–4 5–9 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 >75
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
3 6.175 7.764 7.283 6.701 6.974 6.816 8.024 8.007 6.720 6.281 5.406 4.985 3.848 2.132 1.447 2.486
L+P PEREMPUAN
4
5.781 7.266 6844 6.499 6.664 7.062 8.140 7.893 6.825 6.748 6.042 5.327 4.788 2.316 1.892 3.486
5 11.956 15.030 14.127 13.200 13.638 13.878 16.164 15.900 13.545 13.029 11.448 10.312 7.636 4.448 3.339 5.972
C. KEADAAN EKONOMI Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai Profil Kesehatan Kota Salatiga
6
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Pertumbuhan
ekonomi
Kota
Salatiga
tahun
2010
yang
ditunjukan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar 5,01%. Laju pertumbuhan PDRB Kota Salatiga tahun 2014 mencapai 4,80%, sedikit melambat dibandingkan tahun 2013 dengan pertumbuhan 6,27%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Kesehatan
dan
Kegiatan
Sosial
sebesar
9,90%.
Lapangan
usaha
Pertambangan dan Penggalian merupakan lapangan usaha yang menjalani kontraksi tertinggi yaitu 5,13%. Gambar 2.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah dan Nasional (persen) Tahun 2011-2014
7 6.5 6 5.5
6.58 6.27
6.17
6.03 5.58
5.53
5.3
5.34
5
5.42
5.14
5.02 4.8
4.5 4 2011
2012 Salatiga
2013 Jawa Tengah
2014 Nasional
Sumber: BPS Kota Salatiga Berdasarkan
gambar
tersebut di atas,
terlihat bahwa
tren
perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga berbanding terbalik Profil Kesehatan Kota Salatiga
7
dengan Propinsi Jawa Tengah. Ketika perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga turun, Propinsi Jawa Tengah naik. Begitu pula sebaliknya, ketika perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga sedang
naik,
Propinsi
Jawa
Tengah
malah
turun.
Sedangkan
perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional cenderung turun dari tahun ke tahun. D. KEADAAN PENDIDIKAN Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan serta kemampuan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan
serta
dalam
mengatasi
masalah
kesehatan
dirinya
dan
keluarganya. Situasi pendidikan penduduk Kota Salatiga tahun 2015 seperti pada tabel 2.3 berikut ini : Tabel.2.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2015. N
Kecamatan
o
Tdk/Blm
Blm
Tmt SD
SMP
SMA
Diplo
Univer
sekolah
tamat
sederajat
sederajat
Sederaj
ma
sitas
SD/MI 1
2
at
3
4
5
6
7
8
9
1
Sidorejo
8.408
5.612
8.579
7.759
14.803
2.332
5.349
2
Sidomukti
6.660
4.437
7.185
6.570
11.324
1.744
3.752
3
Argomulyo
7.232
5.255
8.753
7.428
12.057
1.617
3.030
4
Tingkir
6.871
5.463
7.376
6.840
12.177
1.812
3.197
Jumlah
29.171
20.767
31.893
28.597
50.361
7.505
15.328
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga
8
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Untuk mengetahui situasi derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai melalui beberapa indikator antara lain angka kematian dan angka kesakitan. Derajat kesehatan Kota Salatiga dapat digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu, dan situasi dan kondisi angka kesakitan (morbiditas). Faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatandan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, dan faktor lain. A. ANGKA KEMATIAN 1. Angka Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKN menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan persalinan, dan postnatal ibu hamil. Semakin tinggi angka kematian neonatal semakin rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak. AKN Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 8,57 /1.000 KH. Jumlah Kematian Neonatal tertinggi di wilayah Puskesmas Tegalrejo dan Mangunsari,
sedangkan
yang
terendah
di
wilayah
Puskesmas
Kalicacing. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas Di Kota Salatiga Th.2015 5
5
4
4 3 2
Sidlor
Klcc
Profil Kesehatan Kota Salatiga
Mgsr
Tglrj
Ceb
Sidul
9
2. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun.AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan sosial ekonomi. AKB di Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 35 kasus (13,04/ 1000 KH) menurun jika dibandingkan tahun 2014 sebanyak 37 kasus (15,15/1000 KH) dan tahun 2013 sebesar 15,96 per 1.000 Kelahiran Hidup atau sebanyak 40 kasus. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga
kondisinya
mengalami
fluktuasi.
Banyak
faktor
yang
mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Faktor penyebab kematian bayi tahun 2015 antara lain, asfiksia, BBLR, diare, pneumonia, kelainan saluran cerna serta adanya kelainan kongenital. Angka
Kematian
Bayi
(AKB)
dipengaruhi
oleh
tingkat
pengetahuan ibu, usia ibu, status sosial, ekonomi, , tingkat pendidikan, staus gizi, budaya dll. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan,
serta kesadaran
masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern (lebih baik) dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi. Berbagai upaya penurunan AKB telah dilakukan antara lain penanganan mulai dari perawatan masa kehamilan, yaitu pemberian tablet tambah darah / Fe 90 guna mencegah terjadinya pendarahan waktu melahirkan, upaya pemberian susu ibu hamil yang kurang energi kronis untuk mencegah Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ). Disamping itu pemberian vitamin A dua kali pada ibu nifas akan dapat meningkatkan kesehatan dan daya tahan pada ibu dan bayinya. Upaya lain yaitu dengan meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dengan pengembangan manajemen asfeksia, dan BBLR, kunjungan Profil Kesehatan Kota Salatiga
10
neonatal oleh petugas kesehatan. Diharapkan akan terjadi penurunan AKB, seiring dengan upaya-upaya yang dilakukan. Gambaran AKB tahun 2011-2015 dapat dillihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.2. Angka Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2011-2015
15.96
15.15
11.4
13.04
7.4
2011
2012
2013
2014
2015
3. Angka Kematian Balita ( AKABA ) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian Balita 0-5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan pada balita, pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan Posyandu, dan tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu serta faktor kondisi sanitasi lingkungan. AKABA tahun 2015 sebesar 14,53 per 1000 KH (39 kasus), tahun 2014 sebesar 16,16 per 1.000 KH atau 39 kasus, menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,3/1000 KH (43 kasus), AKABA di Kota Salatiga tahun 2010-2015 secara umum meningkat,seperti dalam gambar 3.3 berikut ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
11
Gambar 3.3 AKABA Kota Salatiga Tahun 2010-2015 20
17.2
18 16
16.15 14.53
14 12
12.5 10.27
10
7.79
8 6 4 2 0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
4. Angka Kematian Ibu ( AKI ) Kematian ibu adalah kematian wanita pada masa kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah persalinan, baik sebagai akibat langsung dari kehamilan atau persalinanya, maupun sebagai akibat tidak langsung dari penyakit lain kecuali kecelakaan. Lebih 90% kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan, infeksi dan eklamsia. Ketiga penyebab langsung kematian ibu ini disebut
komplikasi
kebidanan
(komplikasi
obstetri).
Selain
itu,
persalinan lama (lebih dari 12 jam) dan pengguguran kandungan (abortus terinfeksi) dapat berakibat perdarahan dan atau infeksi. Kurang dari 10% kematian ibu disebabkan oleh penyebab tidak langsung, misalnya penyakit yang sudah diderita ibu sejak sebelum hamil atau penyakit lain yang diderita pada masa kehamilan. Keadaan gizi sejak sebelum hamil, kehamilan yang terlalu sering/dekat, terjadi pada usia terlalu muda atau tua dapat menambah risiko timbulnya gangguan. Kematian ibu juga diwarnai oleh penyebab mendasar, yaitu rendahnya status wanita, terutama di pedesaan, dan rendahnya tingkat pendidikan. Di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 5 kasus meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 2 kasus kematian ibu. Penyebab Profil Kesehatan Kota Salatiga
12
kematian ibu tahun 2015 disebabkan oleh perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan. Kematian ibu biasanya juga terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang di latarbelakangi oleh terlambat
mengenal
tanda
bahaya
dan
mengambil
keputusan,
terlambat mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Berbagai upaya penurunan angka kematian ibu telah dilakukan antara
lain
penerapan
Program
Perencanaan
Persalinan
dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang bertujuan untuk antisipasi dan deteksi dini resiko pada masa kehamilan dan persalinan yang berbasis masyarakat, Puskesmas PONED serta RS PONEK. Angka kematian Ibu di Kota Salatiga dapat di lihat pada gambar 3.4. di bawah ini.
Gambar 3.4 Angka Kematian Ibu Kota Salatiga Tahun 2010-2015 279.2
212.5 186.29
99.4 82.85
74.3
2010
2011
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2012
2013
2014
2015
13
B. ANGKA KESAKITAN 1. Case Notification Rate (CNR) Kasus Baru BTA + Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Berdasarkan data dari Puskesmas dan Rumah sakit angka penemuan kasus baru Tuberkulosis Paru terkonfirmasi bakteriologis (BTA Positif) yang tercatat (Case Notification Rate/ CNR BTA Positif) tahun 2015 sebesar 123,08 per 100.000 penduduk dan tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar 128,73 per 100.000 penduduk. Kemudian proporsi kasus terduga (suspek) TB paru terkonfirmasi bakteriologis (BTA positif) di antara seluruh kasuss terduga (suspek) TB yang diperiksa dahaknya di Kota Salatiga, sebesar 8,87%. Sedangkan CNR untuk semua kasus sebesar 354,53 per 100.000 penduduk. Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) sejak tahun 2012 meningkat
dikarenakan
adanya
perbedaan
cara
perhitungan.
Perhitungan tersebut adalah bahwa penderita TB Paru BTA (+) adalah semua penderita yang ditemukan di sarana pelayanan kesehatan tanpa melihat
status
domisili/tempat
tinggal
penderita.
Sedangkan
perhitungan pada sebelum tahun 2012, hanya penderita yang berdomisili di wilayah Kota Salatiga. Perlu diketahui bahwa di Kota Salatiga terdapat RS khusus Paru dr Ario Wirawan dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM). Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) dari tahun 2010-2015 dapat dlihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
14
Gambar 3.5. Penemuan Kasus TB BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2015
142.72 123.08
128.73 99.5
44.62
30.9
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Proporsi kasus TB anak di antara kasus baru Tuberkulosis Paru yang tercatat sebesar 4,15%. Hal ini menunjukan adanya penularan kasus TB BTA Positif kepada anak dari orang dewasa. Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh dari tahun 2011-2015 dapat dilihat pada angka kesesembuhan, berturutturut 2011-2015 adalah
63,64%, ,69,17%,76,73%,71,42%, dan
Cure Rate atau angka kesembuhan
81,95%. Tahun 2015 target sebesar 90%.
Gambar 3.6. Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru Di Kota Salatiga tahun 2010-2015 350 300 250 200 150 100 50 0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Diobati
48
55
240
202
294
266
CR/Sembuh
40
35
166
155
210
218
Profil Kesehatan Kota Salatiga
15
2. Presentase Balita Dengan Pneumonia Ditangani Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau kesukaran bernapas. Tatalaksana pneumonia adalah diberikannya pelayanan kesehatan sesuai klasifikasinya, untuk pneumonia ringan dan sedang diberikan antibiotika dan pneumonia berat dirujuk ke sarana kesehatan yang lebih memadai. Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani pada tahun 2015 sebesar 694 (58,63%) dari sasaran sebesar 1.184. Pada tahun 2014 sebesar 542(44,68%) penderita dari perkiraan kasus sebesar 1.213 sasaran. Angka penemuan penderita pneumonia dari tahun 2011-2015 berturut- turut adalah 41,81%, 33,28%, 44,40%, 44,68%, dan 58,63%. Angka penemuan penderita pneumonia dari tahun ke tahun
meningkat,
hal
ini
dimungkinkan
karena
semakin
jelas
bagaimana menegakkan diagnose bahwa pasien tersebut pneumonia. Dari semua kasus yang ditemukan seluruhnya (100%) sudah mendapat penanganan. Gambar 3.7 Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani Kota Salatiga Tahun 2010-2015 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
2010
2011
1012
2013
2014
2015
Perkiraan Jumlah Pneumonia Balita
1218
990
1253
1225
1213
1184
Pneumonia Balita Ditemukan/Ditangani
636
414
417
544
542
694
Profil Kesehatan Kota Salatiga
16
3. Persentase HIV/AIDS Ditangani Sesuai kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS, seluruh penderita HIV/AIDS harus mendapatkan pelayanan sesuai standar. Tata laksana penderita HIV/AIDS meliputi Voluntary Counseling Testing`(VCT) yaitu tes konseling secara sukarela, perawatan orang sakit dengan HIV/AIDS, pengobatan Anti Retroviral (ARV), pengobatan infeksi oportunistik, dan rujukan kasus spesifik. Tahun 2015 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak 25 kasus, tahun 2014 sebanyak 23, tahun 2013 sebanyak 14 kasus dan tahun 2012 sebanyak 17 kasus. Keseluruhan (100%) kasus HIV/AIDS di Kota Salatiga yang ditemukan tersebut sudah mendapatkan penanganan sesuai standar. Jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan dari tahun 2001-2015 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini: Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS Kota Salatiga s.d tahun 2015 30
27 25
25
23
23
20
17 15
17 14
14 12
10
7 5
2 0
Jml Kasus
9
1
6
6
0
-5
4. Jumlah Kasus Sifilis Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroset Trepanoma pallidum sub-spesies pallidum. Penularan Profil Kesehatan Kota Salatiga
17
penyakit ini melalui kontak seksual. Di samping itu juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan terjadinya sifilis congenital. Jumlah kasus sifilis di kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 8 kasus dan seluruhnya terjadi pada wanita dengan kelompok umur 2549 tahun. 5. Darah Donor Diskrining Terhadap HIV Salah satu strategi untuk memutus rantai penularan penyakit HIV/AIDS melalui transfusi darah adalah melalui skrining darah donor. HIV/AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi darah, sehingga setiap darah donor harus dilakukan skrining terhadap HIV. Jumlah pendonor di Kota Salatiga melalui UTD PMI Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 8.906 dan 100% dilakukan skrining dengan hasil HIV positif 0,18 % (16 kasus). 6. Persentase Balita Dengan Diare Ditangani Definisi operasional penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Jumlah kasus diare pada balita di tahun 2015 4.739 (120,6%) dengan perkiraan kasus 3.930 kasus dan tahun 2014 sebanyak 4.438 (105,9%) dari perkiraan kasus sebanyak 4.189. Semua kasus diare baik pada
balita
maupun non balita sudah mendapat penanganan
(100%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
18
Gambar 3.9. Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Jumlah perkiraan kasus diare
6554
7654
7691
4115
4189
3930
Jumlah Diare pada Balita dan ditangani
1994
4276
5766
4745
4438
4739
7. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 penduduk Penyakit
kusta
atau
lepra
disebabkan
oleh
bakteri
Mycrobacterium leprae. Bakteri ini mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2-3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa inkubansi 2-5 tahun bahkan bisa lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Tahun 2015 kasus baru sebanyak 8 kasus yang terdiri dari kasus kusta kering (Pausi Basiler) sebanyak 2 kasus dan kusta basah (Multi
Basiler) sebanyak 6 kasus. Tahun 2014 di kota Salatiga dilaporkan sebanyak 6 kasus baru semuanya kasus Multi Basiler (MB). Dari tahun ke tahun penemuan kasus penyakit kusta meningkat, tahun 2011 ditemukan 1 kasus, tahun 2012 sebanyak 2 kasus dan tahun 2013 juga sebanyak 2 kasus baru. Di wilayah Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga termasuk katagori beban rendah dengan angka NCDR sebesar 4,36 per Profil Kesehatan Kota Salatiga
19
100.000 penduduk. Sedangkan prevalensi penyakit kusta tahun 2015 di Salatiga sebesar 0,44/10.000 penduduk. 8. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) Dalam upaya membebaskan Indonesia dari Penyakit Polio, maka pemerintah telah melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal pada anak balita maupun PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan survelans AFP. Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah : a. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm
carrier pada manusia. b. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan. c. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90 % dan mudah dalam pemberian. d. Layak dilaksanakan secara operasional. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai eradikasi polio yaitu melakukan surveilans AFP sesuai dengan standar sertifikasi. Surveilans AFP merupakan pengamatan dan penjaringan semua sifat kelumpuhan pada poliomyelitis. Prosedur pembuktian penderita AFP terserang virus polio liar atau tidak adalah sebagai berikut: a. Melakukan
pelacakan
terhadap
anak
usia<15
tahun
yang
mengalami kelumpuhan mendadak (<14 hari) dan menetukan diagnose awal. b. Mengambil specimen tinja penderita tidak lebih dari 14 hari sejak kelumpuhan, sebanyak dua kali selang waktu pengambilan I dan II >24 jam. c. Mengirim
kedua
specimen
tinja
ke
laboratorium
dengan
pengemasan khusus. Profil Kesehatan Kota Salatiga
20
d. Hasil pemeriksaan specimen tinja akan menjadi bukti virology adanya virus polio liar di dalamnya. e. Diagnosa akhir ditentukan pada 60 hari sejak kelumpuhan. Pemeriksaan klinis ini dilakukan oleh dokter spesialis anak atau syaraf untuk menentukan apakah masih ada kelumpuhan atau tidak. Hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti penengakan diagnose kasusu AFP termasuk kasus polio atau tidak, sehingga dapat diketahui apakah ada polio liar di masyarakat. Cakupan penemuan dan penanganan penyakit AFP adalah jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk usia < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu. Tahun 2015 tidak ditemukan kasus AFP. Penemuan kasus AFP sejak tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 3.10. Penemuan AFP Kota Salatiga Tahun 2010-2015
5
2
2
2
1
2010
2011
2012
2013
2014
0 2015
9. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Yang termasuk dalam PD3I yaitu Polio, Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, dan Hepatitis. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut, Profil Kesehatan Kota Salatiga
21
diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan dan kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio (ERAPO),
Reduksi
Campak
(Redcam),
dan
Eliminasi
Tetanus
Neonatorum (ETN). Dari tahun 2014 sampai 2015 tidak ditemukan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). 10. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue
dan
ditularkan
oleh
vector
nyamuk
Aedes
Aegypty.Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Penderita DBD yang ditangani adalah persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu satu tahun dibandingkan
dengan
jumlah
penderita
DBD
yang
ditemukan
/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Jumlah penderita DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 mengalami peningkatan kasus. Hal ini disebabkan oleh karena cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan perkembangan jentik nyamuk yang tidak terkontrol serta perilaku masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk masih belum optimal. Jumlah kasus tersebut berturut-turut adalah tahun 2006 sebanyak 57 penderita IR: 38,9/100.000 penduduk, tahun 2007 sebesar 141 kasus (IR: 80, CFR:0,71), tahun 2008 sebesar 72 kasus (IR: 40, CFR:1,39%), tahun 2009 sebanyak 109 (IR:65, CFR:0,92%), tahun 2010 sebesar 155 kasus (IR:91). Pada tahun 2011 terjadi penurunan kasus yaitu sebesar 13 kasus (IR:7,4%),
tahun 2012 sebanyak 13 kasus, tahun 2013
sebanyak 61 kasus, tahun 2014 sebanyak 9 kasus, dan tahun 2015 sebanyak 26 kasus (IR: 14,2 per 100.000 penduduk). Dari semua kasus yang ditemukan sudah mendapat penanganan sesuai dengan standar. Beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam rangka penurunan kasus demam berdarah antara lain Profil Kesehatan Kota Salatiga
22
penggerakan pemberantasan sarang nyamuk, pemeriksaan jentik berkala, dan sosialisasi penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue. Berikut gambar jumlah kasus DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2015. Gambar 3.13 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2015 100 91 80
80 65
60 55
55
55
55
55 Incidence Rate (IR)
40
CFR
40
38.9
target
31.72 20
20
20
20
20
20 12.83
14.2
7.4
4.6 1.6 0.71 1.39 0.92 0 0 0 0 0 0 0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 -20
11. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.Untuk Kota Salatiga malaria meskipun tidak termasuk daerah endemis, namun kasus penyakit malaria masih ditemukan. Kasus malaria tahun 2015 di Kota Salatiga sebesar 6 kasus (API : 0,03 per 1.000 penduduk). 12. Penyakit Tidak Menular Data kasus penyakit tidak menular yang diperoleh antara lain kanker servik, kanker mamae, kanker hati, kanker paru, diabetes mellitus, angina pektoris, dekompensasio kordis, hipertensi, stroke, asma bronkhial dan kecelakaan lalu lintas. Faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular, dibagi menjadi dua yaitu faktor genetik yang merupakan faktor yang tidak dapat diubah (unchanged risk faktor), dan faktor resiko yang dapat diubah Profil Kesehatan Kota Salatiga
23
(change risk faktor), misalnya, pola makan yang tidak seimbang, makanan yang mengandung zat adiktif, mengkonsumsi rokok, kurang berolah raga dan faktor kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan. Penyakit tidak menular merupakan suatu penyakit yang tidak bisa
disembuhkan
secara
medis,
tetapi
hanya
bisa
dikendalikan.Penyakit tidak menular juga merupakan penyebab utama kematian tertinggi bila dibandingkan dengan penyakit menular. Kasus penyakit tidak menular di Kota Salatiga tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 3.12 berikut: Gambar 3.12 Proporsi Kasus baru Penyakit Tidak Menular di Kota Salatiga Tahun 2015 0,34%
1%
1%
3% 7%
0,46%
8,87%
Kanker DM Hipertensi Jantung Stroke PPOK
74%
Asma Psikosis
13. Cakupan Desa/ Kelurahan Terkena KLB Ditangani <24 Jam Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam jangka waktu tertentu. KLB penyakit menular dan keracunan masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat. Jenis KLB yang terdapat di Kota Salatiga tahun 2015 yaitu diare, keracunan makanan dan leptospirosis. Diare terjadi di satu kecamatan 1 kelurahan dengan jumlah penderita sebanyak 10 penderita. Keracunan makanan terjadi tiga kali yaitu di bulan april, juni dan September. Jumlah kasus meninggal sebanyak 2 orang yaitu pada kasus leptospirosis dan keracunan makanan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
24
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
A.
PELAYANAN KESEHATAN
1.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada semester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trisemeter kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan 2 kali pada trisemester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas, yaitu: 1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; 2. Pengukuran tekanan darah; 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA); 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); 5. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi; 6. Pemberian
tablet tambah
darah
minimal
90
tablet selama
kehamilan; 7. Penentuan persentase janin dan denyut jantung janin (DJJ); 8. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana); 9. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya). 10. Tatalaksana kasus.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
25
Untuk menilai cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat digunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa cakupan ibu hamil K4 di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 2.962 bumil (94,50%) menurun jika dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 94,96%.
Gambar 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Salatiga Th. 2010 - 2015 102.00% 100.00% 98.00% 96.00% 94.00% 92.00% 90.00% 88.00%
2010
2011
2012
2013
2014
2015
K1
96.00%
96.30%
96.70%
99.02%
100%
100%
K4
92.90%
96.60%
95.40%
93.46%
94.96%
94.50%
Berbagai kegiatan telah dilakukan guna peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu dengan semakin mendekatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dan Profil Kesehatan Kota Salatiga
26
pengembangan kelas ibu hamil. Melalui kelas ibu hamil diharapkan akan meningkatkan
pengetahuan,
sikap, dan
perilaku
ibu hamil dan
keluarganya dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu secara paripurna. Di samping itu kegiatan luar gedung, seperti pendataan, pelayanan di posyandu, kunjungan rumah, dan sweeping kasus drop out merupakan upaya yang dilakukan guna peningkatan kunjungan K4. 2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Upaya
kesehatan
ibu
bersalin
dilaksanakan
dalam
rangka
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target (90%) yaitu sebesar 99,90%. Meskipun cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target, namun angka kematian ibu masih
tinggi. Untuk mengetahui cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
27
Gambar 4.2 Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Nakes Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015 150.00% 100.00% 50.00% 0.00%
3.
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Pertolongan persalinan oleh nakes terlatih
95.10%
94.80%
95%
100%
99.88%
99.90%
Pertolongan persalian oleh dukun terlatih
4.90%
5.20%
0%
0%
0%
0.01%
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Masa sesudah persalinan (Masa Nifas) berpeluang untuk terjadinya kematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan masa nifas yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan dengan ketentuan waktu: a. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan. b. Kunjungan nifas kedua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8-14 hari) c. Kunjunagn nifas ketiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36-42 hari). Pelayanan ibu nifas meliputi pemberian vitamin A dosis tinggi ibu nifas yang kedua dan pemeriksaan kesehatan pasca persalinan untuk mengetahui apakah terjadi pendarahan pasca persalinan, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 (dua) hari, payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit dan lain–lain. Kunjungan terhadap ibu nifas yang dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan kunjungan neonatus. Cakupan pelayanan ibu nifas sbb:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
28
Gambar.4.3 Cakupan Pelayanan Nifas Kota Salatiga Tahun 2010-2015 97.00%
96.14%
95.85%
96.00%
96.36% 94.90%
95.00%
95.20%
94.00%
92.80%
93.00% 92.00% 91.00% 2010
4.
2011
2012
2013
2014
2015
Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayinya yang dilaksanakan di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan dukun bayi atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 99,85% (2.705 dari 2.709 ibu nifas).
Gambar 4.4.Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A di Kota Salatiga Tahun 2010-2015 120
99.92
100
89.66
80 60
95.98
99.92
99.85
54.44
40 20 0
2010
2011
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2012
2013
2014
2015
29
5.
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Menurut WHO, tetanus maternal dan neonatal dikatakan tereleminasi apabila hanya terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal per 1.000 kelahiran hidup di setiap kabupaten. Strategi yang dilakukan untuk meneleminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah: 1. Pertolongan persalinan yang aman dan bersih 2. Cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata 3. Penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum Jumlah ibu hamil tahun 2015 sebesar 3.136 yang mendapat TT I sebesar 645 (20,6%), TT2 sebesar 678 (21,6%),TT3 sebesar 488 (7,9%), TT4 sebesar 371 (11,8%), TT5 sebesar 248 (7,9%), dan TT2+ sebesar 1.785 (56,9). 6.
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe Program pemberian tablet tambah darah yaitu preparat Fe bertujuan untuk meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (batasan anemi pada ibu hamil < 11 gram%).
Anemi pada ibu hamil
menyebabkan
saat
pendarahan
sebelum atau
persalinan, resiko
melahirkan BBLR, meningkatnya resiko kematian ibu dan bayi. Pemberian tablet Fe kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilan. Indikator cakupan pemberian Fe yaitu Fe1 dan Fe3. Prevalensi ibu hamil anemia dan cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat dilihat pada gambar 4.5 dan Gambar 4.6 berikut ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
30
Gambar 4.5 Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2015
6.71
7
6.28
6 5
4.06 3.53
4 2.53
3
2.11
2 1 0 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Gambar 4.6 Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2010-2015 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
7.
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Jml Bumil
3254
3123
3003
3151
2937
3136
Fe1
2502
2984
2903
3009
2937
3082
Fe3
2972
3007
2870
2800
2708
2928
Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untuk mendapatkan penanganan definitive sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20% ibu hamil akan mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak dapat diduga sebelumnya oleh karenanya semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan agar komplikasi kebidanan dapat segera dideteksi dan ditangani.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
31
Cakupan ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi yang ditangani tahun 2015 sebesar 150,35% (943 kasus) komplikasi. Cakupan penanganan ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi meningkat, hal ini dapat diartikan bahwa semakin banyak ibu hamil yang mengalami komplikasi kebidanan. Oleh karena itu komplikasi kebidanan pada ibu hamil harus segera dapat dideteksi dini dan ditangani.
Gambar 4.7 Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015 200% 147.60%
150% 100%
100%
150.35%
100% 77.30% 42.12%
50% 0% 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Bumil Risti yg Ditangani
8.
Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Ditangani Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neontaorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat lahir < 2500 gram), sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan congenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbesar adalah asfiksia, bayi berat lahir rendah dan infeksi. Komplikasi dapat dicegah dan ditangani, namun secara umum terkadang terkendala oleh banyak faktor antara lain: akses ke sarana pelayanan kesehatan, keadaan sosial ekonomi,
sistem
rujukan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
yang
belum
berjalan
dengan
baik, 32
terlambatnya deteksi dini dan kesadaran orang tua untuk mencari pertolongan kesehatan. Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah penanganan terhadap neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan atau komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) terlatih baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM, manajemen asfiksia bayi baru lahir, manjemen bayi berat lahir rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial di tingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya. Penentuan
sasaran
neonatus
dengan
komplikasi
dihitung
menggunakan rumus 15% dari jumlah bayi baru lahir. Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada neonatus dengan komplikasi. Permasalahan dalam perhitungan indikator neonatal resiko tinggi yang mendapatkan pelayanan kesehatan di antaranya disebabkan belum adanya keseragaman dalam penentuan neonatal yang termasuk dalam resiko tinggi, sehingga belum semua neonatal dengan resiko tinggi/komplikasi dicatat dan dlaporkan. Gambar berikut merupakan cakupan penanganan neonatal dengan komplikasi di Kota Salatiga:
120
Gambar 4.8 Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota Salatiga Th 2010-2015 97.06
100 80
94.84
98.61
68
60
42.36
40
28.3
20 0 2010
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2011
2012
2013
2014
2015
33
9.
Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Keluarga Berencana yaitu suatu upaya yang berguna untuk perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan
alat-alat
kontrasepsi
atau
penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya. Cakupan peserta KB aktif secara rinci seperti pada gambar 4.9. sebagai berikut: Gambar. 4.9. Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2010-2015
82.59
85 Cakupan
80 75
76.8
78.27
71.7
77.88 69.6
70 65 60 2010
2011
2012
2013
2014
2015
tahun
Sedangkan jenis kontrasepsi peserta KB aktif pada tahun 2015 pilihan alat kontarsepsi terbanyak adalah menggunakan alat KB suntik yaitu sebesar 77,7%, diikuti Pil sebesar 10,5 %, kondom sebesar 5,3 %, implant 3,8%. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.10 Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Tahun 2015 2.6 3.8 0 0.2 5.3 10.5
IUD MOP IMPLAN SUNTIK PIL KONDO M
77.7
Profil Kesehatan Kota Salatiga
MOW
34
10. Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Pada peserta KB baru, persentase metode kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah metode suntik sebesar 36,4%, kemudian kondom sebesar 33.2% implant sebesar 13,9%, IUD sebesar 12,2%, Pil 3,7%, MOW sebesar 0,4%, dan MOP 0,1%. Gambar 4.11 Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi Kota Salatiga Th. 2015 3.70%
12.20%
0.60% IUD
13.90% 36.40%
MOW Implan Kondom Suntik Pil
33.20%
11. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil mengalami anemia, kurang asupan gizi waktu dalam kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi yang biasanya akan menjadi penyebab kematian. Persentase bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kota Salatiga Tahun 2015 sebanyak 3,65% (98 kasus) meningkat dari tahun 2014 sebanyak 87 (3,6%), menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 138 (5,5%). Profil Kesehatan Kota Salatiga
35
Gambar 4.12 Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Kota Salatiga Th. 2010-2015 8 6
5.71
5.5 3.6
4
3.65
3.04 2.02
2 0 Persentase
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2.02
3.04
5.71
5.5
3.6
3.65
Gambaran persentase BBLR selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 4.12.tersebut di atas. 12. Cakupan Kunjungan Neonatus Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28 hari, di mana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya.
Kunjungan
Neonatus dibagi tiga yaitu KN1 adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN2 adalah kunjungan 2-7 hari dan KN3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari. Persentase kunjungan neonatus KN1 dan KN3 kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
36
Gambar 4.13 Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Th. 2015 100 98 96 94 92
2011
2012
2013
2014
2015
KN1
95.4
100
99.3
98.05
99.9
KN3
95.7
99.2
95.5
96.11
98.9
13. Persesntase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya, dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2 (dua) tahun. Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah
ditetapkan
dalam
SK
Menteri
Kesehatan
No.
450/Menkes/SK/IV/2004 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu nasional namun juga merupakan isu global. Pernyataan bahwa dengan pemberian susu Profil Kesehatan Kota Salatiga
37
formula kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat, ternyata menurut laporan UNICEF ( Feat About Breast Feeding) merupakan kekeliruan fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada bayi yang diberi susu formula, namun
pada masa pertumbuhan
berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas, diabetes dll. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas capaian ASI Eksklusif Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 61,32% (558 bayi dari 910), meningkat jika dibandingkan dari tahun 2014 sebesar 47,85% (457 bayi dari 955 ), tahun 2013 sebesar 46,6% (418 dari 897 bayi usia 0-6 bulan), dan tahun 2012 sebesar 45,12% (601 dari 1.332 bayi usia 06 bulan). Berbagai upaya promosi tentang ASI Ekslusif telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan beserta jaringannya. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya ruang-ruang laktasi di tempat-tempat kerja/perusahaan. Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar. 4.14 Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga Th.2010-2015
80 60
61.32
46.6
40
48.03
35.9
45.12
47.85
20 0 2010
2011
2012
2013
2014
2015
cakupan ASI Ekslusif
Beberapa hal
yang
menghambat pemberiaan
ASI eksklusif
diantarannya adalah:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
38
1. Rendahnnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar. 2. Kurangnnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan. 3. Faktor sosial budaya. 4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja. 5. Gencarnya pemasaran susu formula. Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan cakupan pemberiaan ASI eksklusif tetap berpedoman pada Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yaitu: 1. Sarana pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberiaan Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas. 2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut. 3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksana dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui. 4. Membantu
ibu
menyusui
bayinya
dalam
30
menit
setelah
melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin ( inisiasi dini). Apabila ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar. 5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis. 6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir. 7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari. 8. Membantu ibu menyusui semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui. Profil Kesehatan Kota Salatiga
39
9. Tidak memberikan dot atau kempeng bayi yang diberi ASI 10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit, rumah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan. Selain hal tersebut diatas, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi agar di tempat-tempat kerja misalnya perusahaan, untuk menyediakan pojok ASI. 14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai dengan 11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, perawat) minimal 4 kali, yaitu pada usia 29 hari-2 bulan, 3-5 bulan, 6-8 bulan dan 9-12 bulan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan yang diberikan terdiri dari penimbangan berat badan, pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan campak), Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi, pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyuluhan ASI Eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan lain-lain. Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya pemerintah
dalam
meningkatkan
akses
bayi
untuk
memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2010-2015 Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
40
Gambar 4.15 Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2015 150 100 50 0 Cakupan Kunjungan bayi Target
2010
2011
2012
2013
2014
2015
97.5
95.68
111
95.3
99.05
95.75
90
90
90
90
90
90
15. Cakupan Desa/ Kelurahan ”Universal Child Immunization” (UCI) Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/ kelurahan di mana minimal 85 % dari jumlah bayi yang ada di desa/ kelurahan tersebut sudah memperoleh imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar lengkap pada bayi (0-11 bulan) meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis Hepatitis B dan 1 dosis campak. Cakupan desa/ kelurahan UCI di Kota Salatiga sejak tahun 2010 sampai 2015 seluruhnya sebanyak 22 kelurahan merupakan kelurahan UCI. 16. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi, anak dan balita akibat penyakit PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio Hepatitis B, Campak, dan pneumonia. Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT-HB-HiB 3 kali , Polio 4 kali, HB Uniject 1 kali dan campak 1 kali. Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar engkap bagi bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak merupakan imunisasi yang terakhir yang diberikan pada bayi umur 9 bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan dengan lengkap (BCG, DPT-HB-Hib, Polio dan HB) Profil Kesehatan Kota Salatiga
41
Selain imunisasi rutin, program imunisasi juga melaksanakan program imunisasi tambahan / suplemen yaitu bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) DT, BIAS Campak yang diberikan pada semua usia kelas 1 SD/MI/SDLB/SLB, Blacklog Fighting (melengkapi status imunisasi). Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.16. Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Tahun 2010-2015 140 120 100 80 60 40 20 0
96.71
93.1
2010
2011
108.06
2012
115.56
2013
99.38 95.75
2014
2015
17. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita Salah satu upaya program perbaikan gizi masyarakat adalah melalui pemberian kapsul vitamin A. Program ini bertujuan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan Vitamin A (KVA) pada balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat. Vitamin A berperan terhadap penurunan angka kematian dan kesakitan, karena Vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Vitamin A juga bermanfaat untuk kesehatan mata dan membantu proses pertumbuhan. Oleh karena itu vitamin A sangat penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
42
Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan) dengan dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis 200.000 SI dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pemberian kapsul vitamin A diberkan secara serentak setiap bulan Februari dan Agustus pada balita usia 6-59 bulan. Cakupan Balita yang mendapat Vitamin dari tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.17 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bulan) di Kota salatiga Tahun 2010-2015 101 100
99.09
99.54
99
99.66
99.59
98 97
96.62
96 95
94.91
94 93 92 2010
2011
2012
2013
2014
2015
18. Cakupan Baduta Ditimbang Cakupan baduta ditimbang di Posyandu merupakan reduksi dari data jumlah balita ditimbang di Posyandu untuk memberi fokus kepada sasaran prioritas balita di bawah dua tahun sesuai dengan tema sentral promosi upaya kesehatan ’1000 Hari Pertama Kehidupan’. Indikator ini mempunyai arti yang hampir sama dengan indikator jumlah balita di timbang. Nilai D/S Baduta Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 82,5%. 19. Cakupan Pelayanan Anak Balita Tidak hanya bayi, Balita atau anak berumur di bawah lima tahun atau 12-59 bulan juga harus mendapatkan pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 kali dalam setahun yang tercatat Profil Kesehatan Kota Salatiga
43
di kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Pemantauan
pertumbuhan
adalah
pengukuran
berat
badan
pertinggi/panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak, serta Raudatul athfal dll. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turt atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan untuk menentukan status gizinya dan upaya tindak lanjut. Pemantauan perkembangan meliputi penilaian perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat. Jika ada keluhan atau kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental emosional, autism serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas.
Bila
ditemukan
penyimpangan
atau
gangguan
perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan yang lebih memiliki kompetensi. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan tercatat pada kohort anak balita dan prasekolah atau pencatatan dan pelaporan lainnya. Pelayanan SDIDTK dilakukan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Suplemen Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali per tahun (bulan Februari dan Agustus). Cakupan pelayanan anak balita di kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
44
Gambar 4. 18 Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga Th. 2011-2015 100
80.9
80 60
80.37
84.5
92.39
53
40 20 0 Persentase
2011
2012
2013
2014
2015
53
80.9
80.37
84.5
92.39
20. Cakupan Balita Ditimbang Jumlah balita ditimbang di Posyandu merupakan data indikator terpantaunya pertumbuhan balita melalui pengukuran perubahan berat badan setiap bulan sesuai umur. Balita yang rutin menimbang adalah balita yang selalu terpantau pertumbuhannya. Secara kuantitatif indikator
balita
ditimbang
menjadi
indikator
pantauan
sasaran
(monitoring covered), sedangkan secara kualitatif merupakan indikator cakupan deteksi dini (surveillance covered). Semakin besar persentase balita ditimbang semakin tinggi capaian sasaran balita yang terpantau pertumbuhannya, dan semakin besar peluang masalah gizi bisa ditemukan secara dini. D/S atau balita ditimbang merupakan gambaran dari keterlibatan masyarakat dalam mendukung kegiatan pemantauan pertumbuhan di Posyandu. Kehadiran balita di Posyandu merupakan hasil dari akumulasi peran serta ibu, keluarga, kader dan seluruh komponen masyarakat dalam mendorong, mengajak, memfasilitasi dan mendukung balita agar ditimbang di Posyandu untuk dipantau pertumbuhannya. Dengan demikian indikator D/S dapat dikatakan sebagai indikator partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
45
Gambar 4.19 Cakupan Balita Ditimbang Di Kota Salatiga Th. 2011-2015 82 80 78 76 74 72 70 Persentase
80.1
80.1 77
76.62 74.5
2011
2012
2013
2014
2015
80.1
77
80.1
74.5
76.62
21. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindak lanjuti dengan rencana tindak yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal. Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2 kategori yaitu dengan indikator membandingkan berat badan dengan umur (BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan berat badan dengan tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di Posyandu dengan membandingkan
berat
badan
dengan
umur
melalui
kegiatan
penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di bawah garis merah (BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan. Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus gizi buruk, maka segera dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman di Posyandu dan Puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani di Puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit. Profil Kesehatan Kota Salatiga
46
Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau di rumah oleh tenaga kesehatan sesuai tata laksana gizi buruk. Perkembangan cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2006 sampai dengan tahun 2015 adalah
sebesar 100 % kasus gizi buruk mendapat pelayanan.
Jumlah kasus gizi buruk tahun 2015 sebesar 3 kasus. 22. Persentase Desa/Kelurahan dengan Garam Beryodium Baik Persentase
desa/kelurahan
dengan
garam
beryodium
baik
menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi penduduk di desa/kelurahan. Kadar garam beryodium baik yang dianjurkan bahwa garam mengandung KJO3 30-80 ppm. Target kelurahan beryodium baik tahun 2015 sebesar 80%. Sesuai Kepres No.69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium. Kebijakan ini berakaitan dengan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia. GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat menyebabkan penyakit gondok atau kretin. Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari dapat menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Dalam garam beryodium juga terdapat unsur natrium maka konsumsi garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi. Untuk menghindari pengaruh sampingan dari konsumsi garam beryodium yang berlebihan maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram per orang per hari atau sekitar satu sendok teh setiap hari. Kelurahan di Kota Salatiga 100% masyarakatnya sudah termasuk kelurahan dengan garam beryodium baik. 23. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Penjaringan kesehatan siswa Sekolah Dasar (SD) dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan terhadap murid baru kelas 1 SD dan Profil Kesehatan Kota Salatiga
47
Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan,
pemeriksaan
ketajaman
mata,
ketajaman
pendengaran,
kesehatan gigi, kelainan mental emosional dan kebugaran jasmani. Pelaksanaan penjaringan kesehatan dikoordinir oleh Puskesmas bersama dengan guru sekolah dan kader/ konselor kesehatan. Setiap Puskesmas mempunyai tugas melakukan penjaringan kesehatan siswa SD/MI di wilayah kerjanya dan dilakukan satu kali pada setiap awal tahun ajaran baru sekolah. Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah (Health Screening) bertujuan untuk mengelompokan anak sekolah dalam berbagai kategori sehat dan sakit yang memerlukan tindakan lebih lanjut, serta mendapatkan gambaran kesehatan anak
sekolah dan mengikuti
perkembangan serta pertumbuhan anak sekolah sebagai pertimbangan dalam menyusun program pembinaan kesehatan sekolah. Cakupan
pemeriksaan
kesehatan
siswa SD/MI oleh
tenaga
kesehatan/guru UKS/kader kesehatan sekolah pada tahun 2015 sebesar 100% (3.565 siswa) pada seluruh Sekolah Dasar sederajat sebanyak 113 sekolah. Pada tahun 2013, 2012, dan 2011 dari seluruh siswa (100%) sudah mendapat pelayanan kesehatan tahun 2011 sebesar 3.169 siswa, tahun 2012 sebesar 3.324 siswa dan tahun 2013 sebesar 3.554 siswa. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dari tahun 2007-2010 adalah sebanyak 3.088 siswa, 3.094 siswa, 3.103 siswa dari 3.259 siswa (95,2 %), dan tahun 2010 sebanyak 3.112 (93,87%) siswa dari 3.315 siswa.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
48
Cakupan
Gambar.4.20. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Tahun 2010-2015 102 100 98 96 94 92 90
100
99.94
100
100
100
93.87
2010
2011
2012
2013
2014
2015
24. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi kegiatan pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah. Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat bila tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif sebelum gigi tetap rusak dan harus dicabut, sedang pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif karena sudah tidak ada alternatif lainnya. Di tahun 2015 jumlah tumpatan gigi tetap
sebanyak 4.052
tindakan dan jumlah pencabutan gigi tetap sebesar 2.274 tindakan. Dilihat dari rasio tumpatan dan pencabutan gigi tetap yaitu sebesar 1,8 dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kota Salatiga masih kurang memperhatikan kesehatan gigi. Gambar di bawah ini menyajikan jumlah dan rasio pelayanan dasar gigi Kota Salatiga pada beberapa kurun waktu terakhir :
Profil Kesehatan Kota Salatiga
49
Gambar 4.21. Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pemcabutan Gigi Tetap di Kota Salatiga Tahun 2010-2015 10000
3870 6438
3910
3356 4203
4185
2010
2011
2274 4987 4345 4052 4345 2012 2013 2014 2015
Tumpatan 6438
4022
4345
4987
5777
4052
Cabut Gigi 3870
3910
4185
3356
4203
2274
0
4022
Tumpatan
25. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya Kesehatan Gigi Sekolah yang merupakan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi khususnya untuk anak sekolah. Kegiatan UKGS meliputi pemeriksaan gigi pada seluruh murid untuk mendapatkan data murid yang memerlukan perawatan dasar gigi dan mulut. Presentase
murid
SD/MI
Kota
Salatiga
yang
mendapatkan
pemeriksaan gigi dan mulut tahun 2015 sebesar 64,1%, menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Gambar 4.22. Persentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut di Kota Salatiga Tahun 2010-2015 120 100 80 60 40 20 0 % Murid SD/MI Diperiksa
2010
2011
2012
2013
2014
2015
100
100
99.6
100
44.03
64.1
Profil Kesehatan Kota Salatiga
50
26. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila) Pelayanan kesehatan usia lanjut yang dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan termasuk dalam kelompok usia lanjut adalah kelompok umur
lebih atau sama
dengan 60 tahun. Berbagai upaya agar proses menjadi tua pada usila tetap berjalan namun menjadi tua yang tetap sehat, berguna, produktif, tidak menjadi beban di masyarakat, antara lain melalui pelayanan kesehatan usia lanjut yang diwujudkan dalam bentuk pelayanan Posyandu Lansia. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2015 sebesar 79,37% meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 70% (10.978 dari 15.683), tahun 2013 sebesar 72,29% (11.003 dari 15.221 orang), dan tahun 2012 sebesar 72,29% (10.788
orang dari 14.924 orang).
Cakupan pelayanan kesehatan Usila dari tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.23. Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015 82 80 78 76 74 72 70 68 66 64
Yankes Lansia
2010
2011
2012
2013
2014
2015
71.07
70.92
72.29
72.29
70
79.37
27. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat merupakan sarana kesehatan yang telah Profil Kesehatan Kota Salatiga
51
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Kemampuan pelayanan gawat darurat yang dimaksud adalah upaya cepat dan tepat untuk segera mengatasi puncak kegawatan yaitu henti jantung dengan Resusitasi Jantung Paru Otak (Cardio-Pulmonary-
Cerebral-Resucitation) agar kerusakan organ yang terjadi dapat dihindarkan atau ditekan sampai minimal dengan mengunakan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) dan Bantuan Hidup Lanjut (ALS). Sarana kesehatan yang dimaksud hal ini adalah rumah sakit baik rumah sakit umum maupun khusus. Rumah Sakit di Kota Salatiga yang dianggap mampu melaksanakan tersebut sebanyak 7 rumah sakit. B.
AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1.
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggitingginya, sebagaimana tujuan pembangunan kesehatan, maka sejak tanggal 1 Januari 2014 pemerintah telah menetapkan Jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia secara bertahap hingga 1 Januari 2019. Jaminan kesehatan ini merupakan pola pembiayaan yang bersifat wajib, artinya pada tanggal 1 Januari 2019 seluruh masyarakat Indonesia (tanpa terkecuali) harus telah menjadi peserta. Melalui Jaminan Kesehatan Nasional, diharapkan tidak ada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat miskin yang tidak berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan di kala sakit dengan alasan tidak memiliki biaya. Pada tahun 2015 peserta jaminan kesehatan di kota Salatiga sebesar 80,25% (147.348 jiwa) meningkat jika dibandingkan tahuntahun sebelumnya dan diharapkan tahun 2019 sudah seluruh penduduk Kota Salatiga memiliki jaminan kesehatan. Persentase peserta menurut jenis jaminan kesehatan sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
52
Gambar 4.24 Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Kesehatan Di Kota Salatiga Th.2015
0.41 3.33 PBI APBN 12.83
20.59
PBI APBD PBPU BP JAMKESDA
10.34
Pada gambar di atas diketahui bahwa peserta jaminan kesehatan terdiri dari Jaminan Kesehatan Nasional dan Jamkesda. Untuk peserta asuransi perusahaan dan asuransi swasta datanya belum tersedia. Peserta JKN sebanyak 147.348 jiwa terdiri dari : 1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN adalah peserta jaminan kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang dibayar oleh pemerintah melalui APBN sebanyak 18.993 jiwa (10,34%). 2. PBI APBD adalah peserta PBI jaminan kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang dibayar oleh pemerintah daerah melalui APBD sebanyak 37.803 jiwa (20,59%). 3. Pekerja Penerima Upah (PPU) adalah peserta jaminan kesehatan yang terdiri dari PNS,TNI, POLRI, pejabat Negara, pegawai pemerintah non PNS, dan pegawai swasta sebesar 60.113 jiwa (32,74%). 4. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/Mandiri) adalah jaminan kesehatan dengan peserta yang berasai dari pekerja luar hubungan kerja atau pekerja mandiri termasuk warga negara asing yang Profil Kesehatan Kota Salatiga
53
bekerja di Indonesia paling sedikit 6 (enam) bulan sebanyak 23.567 jiwa (12,83%). 5. Bukan Pekerja (BP) adalah peserta jaminan kesehatan yang terdiri dari investor, pemberi kerja, penerima pensiun, veteran, dan perintis kemerdekaan sebanyak 754 jiwa (0,41%). Sedangkan untuk jaminan kesehatan yang lain yaitu jamkesda sebanyak 6.118 jiwa (3,33%). 2.
Jumlah
Kunjungan
Rawat
jalan,
Rawat
Inap
di
Sarana
Pelayanan Kesehatan 1. Cakupan Rawat Jalan Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 276.078 kunjungan, menurun bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 472.298
kunjungan
dan
tahun-tahun
sebelumnya.
Diharapkan
penurunan kunjungan rawat jalan ini dapat menggambarkan adanya peningkatan status kesehatan masyarakat di Kota Salatiga.
Gambar 4.25. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2015 500000
451.183
423.720 407.936
400000
457.591
472.298
300000
276.078
200000 100000 0 kunjungan rawat jalan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2010
2011
2012
2013
2014
2015
423720
407936
451183
457591
472298
276078
54
2. Cakupan Rawat Inap Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan swasta dan pemerintahan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di sarana kesehatan di Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 42.195 kunjungan. Selama 3 tahun terakhir jumlah kunjungan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan di Kota Salatiga terjadi peningkatan. Hal ini
dapat
diasumsikan
membutuhkan
bahwa
penanganan
di
masyarakat sarana
yang
rujukan
sakit
(RS)
dan
semakin
meningkat. Apabila dibandingkan dengan kunjungan rawat jalan, di mana kunjungan rawat jalan cenderung turun, namun kunjungan rawat inap di sarana rujukan meningkat, maka dapat dianalisa bahwa masyarakat
yang
sakit,
kondisi
kesakitannya
membutuhkan
penanganan yang lebih serius karena harus ditangani di sarana rujukan/ rumah sakit. Tetapi dapat juga dianalisa bahwa pengujung rumah sakit dari luar peduduk kota Salatiga, karena jika pengunjung tersebut dari penduduk Kota Salatiga, maka harus ada rujukan dari Puskesmas atau sarana kesehatan tingkat pertama, yang artinya terhitung sebagai kunjungan rawat jalan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Gambar 4.26. Jumlah Kunjungan Rawat Inap di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2015 45000
42195
40000
34.848
35000 30000
23.142
25000
19.789
20000
25.023
44.962
15000 10000 5000 0 Jumlah kunjungan Rawat Inap
2010
2011
2012
2013
2014
2015
19789
25023
25986
25735
34848
42195
Profil Kesehatan Kota Salatiga
55
3.
Jumlah
Kunjungan
Gangguan
Jiwa
di
Sarana
Pelayanan
Kesehatan Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses piker, dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya. Jumlah kunjungan gangguan jiwa di puskesmas dan rumah sakit umum daerah Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 7.391 kunjungan meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebanyak 6.074 pasien, tahun 2013 sebanyak 5.523 (2,87% dari jumlah penduduk) kunjungan, tahun 2012 sebesar 3.169 (1,69%) dan tahun 2011 sebesar 2.896 (1,62%). Data kunjungan pelayanan kesehatan jiwa dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Data tersebut dapat menggambarkan tingkat gangguan jiwa di masyarakat yang semakin meningkat. Jumlah kunjungan pelayanan kesehatan jiwa di sarana kesehatan di wilayah Kota Salatiga tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar .4.27 Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2015 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 JML KUNJUNGAN
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2010
2011
2012
2013
2014
2015
3621
2896
3169
5253
6074
7391
56
4.
Angka Kematian Pasien Rumah Sakit a. Gross Death Rate (GDR)
Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. GDR tidak melihat berapa lama psien berada di Rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai GDR yang baik tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar. Berdasarkan data yang masuk tahun 2015 rata-rata GDR di Rumah Sakit di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 27,4 per 1.000 penderita ke luar. b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat <48 jam (NDR)
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1.000 penderita keluar. Berdasarkan data yang terlaporkan pada tahun 2015 nilai NDR di rumah sakit di Kota salatiga masih di bawah angka 25/1.000 penderita keluar. Nilai rata-rata NDR rumah sakit di Kota Salatiga sebesar 15,8 per 1000 penderita keluar. Data tersebut belum semua rumah sakit melaporkan. 5. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit a.
Pemakaian Tempat Tidur (BOR) Pelayanan kesehatan (rumah sakit) dapat diukur kinerjanya antara lain dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR). Pemanfaataan tempat tidur melalui indikator BOR dengan memperhitungkan jumlah hari
Profil Kesehatan Kota Salatiga
57
perawatan di rumah sakit terhadap jumlah tempat tidur dan jumlah hari
dalam
setahun.
Angka
BOR
yang rendah
menunjukan
kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Sedangkan BOR yang tinggi (>85%) menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai dengan 85%. Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur rumah sakit di Kota Salatiga pada tahun 2015 adalah 58,6 %. BOR tersebut masih dalam angka ideal. Gambaran BOR RSU Pemerintah tahun 20102015 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.28. BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2015 100 80 60 40 20 0 RSUD RS ARIO WIRAWAN
2010 2011 2012 2013 2014 2015 60.3
60.2 67.8
57.3
64
69.5 75.8
68.5 58.72 55.8
63.2
71.4
RS dr.ASMIR 24.9
69
58.9 66.4
80.2 85.5
b. Bed Turn Over (BTO) BTO menunjukan frekuensi pemakaian tempat tidur berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu (1 tahun) dipakai. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pemakaian tempat tidur di rumah sakit. Nilai ideal BTO selama satu tahun sebesar 4050 kali. Rata-rata BTO rumah sakit di Kota Salatiga Tahun 2015 Profil Kesehatan Kota Salatiga
58
sebesar 53,84 kali. Angka ini sedikit melebihi interval angka BTO ideal. c. Rata-Rata Lama Rawat Seorang Pasien (ALOS)
Average Length of Stay (ALOS) merupakan indikator yang mencerminkan rata-rata lama hari perawatan yang diperoleh dari perbandingan jumlah hari perawatan pasien keluar terhadap jumlah pasien keluar baik hidup maupun mati. ALOS yang ideal adalah antara 6-9 hari. Rata-rata lama rawat seorang pasien di rumah sakit di Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 4,0 hari. Angka tersebut
masih
dalam
interval
ideal.
Gambar. 4.29. AVLOS RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA TH 2010-2015
6 4 2 0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
RSUD
4.5
4.4
4.1
4.6
4.38
4.3
RSPAW
4.2
5.6
5.5
0.9
5.4
3.9
Rumkit Tk IV dr Asmir
4.2
4.9
4.6
5
4.46
4.9
d. Rata-Rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati (TOI) Rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur di rumah sakit diukur melalui indikator TOI. Angka ideal untuk TOI adalah 1-3 hari. Rata-rata TOI rumah sakit di Kota Salatiga sebesar 2,81 hari. Hal ini menggambarkan bahwa interval pemakaian tempat tidur di Kota Salatiga kurang efisien karena masih melebihi nilai ideal 1-3 hari.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
59
Gambar 4.30. TOI RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA TH 2010-2015 15 10 5 0
C.
2010 2011 2012 2013 2014 2015
RSUD
2.9
2.9
2
3.4
2.95 2.21
RSPAW
3.3
2.5
1.8
0.4
3.78 3.87
Rumkit dr.Asmir 12.7
2.9
2.1
2
1.2
0.65
PERILAKU HIDUP SEHAT 1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Adapun 16 indikator PHBS tatanan Rumah Tangga tersebut meliputi: a. Variabel KIA dan Gizi terdiri dari persalinan nakes; ASI Eksklusif; penimbangan balita, gizi seimbang. b. Variabel Kesehatan Lingkungan terdiri dari air bersih, jamban, sampah, kepadatan hunian, lantai rumah. c. Variabel gaya hidup terdiri dari aktifitas fisik, tidak merokok, cuci tangan, kesehatan gigi dan mulut, miras/narkoba. d. Variabel upaya kesehatan masyarakat terdiri dari Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
(JPK)
dan
Pemberantasan
Sarang
Nyamuk (PSN). Hasil kajian PHBS tatanan rumah tangga di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 82,9 % (35.346 rumah tangga) dari jumlah rumah Profil Kesehatan Kota Salatiga
60
tangga yang dipantau sebesar 42.662 rumah tangga. Hasil capaian PHBS di Kota Salatiga tahun 2010-2015 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4.31 Cakupan Strata PHBS Rumah Tangga Tingkat Kota Salatiga Th. 2010-2015 100 96.3
95
94 91.83
90
88 85
84.1
82.9
80 75 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Cakupan PHBS
D.
KEADAAN LINGKUNGAN Derajat kesehatan selain dipengaruhi oleh perilaku dan pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh faKtor lingkungan. Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahaan untuk menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut adalah melaksanakan : 1. Pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar 2. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) 3. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Profil Kesehatan Kota Salatiga
61
Indikator sasaran kegiatan pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar meliputi: 1. Desa yang melaksanakan STBM 2. Proporsi Penduduk Akses Air minum 3. Proporsi Penduduk Akses Jamban Indikator sasaran kegiatan Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTU dan TPM terdiri dari: 1. Proporsi TTU memenuhi syarat 2. Proporsi TPM memenuhi syarat 3. Proporsi Puskesmas yang ramah lingkungan 4. Proporsi rumah sakit yang ramah lingkungan 5. Proporsi Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga memenuhi syarat. Hasil capaian masing-masing indikator sasaran adalah sebagai berikut: 1. Persentase Rumah sehat Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktifitas. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit khususnnya penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu Burung, TB Paru dan lain-lain. Tahun 2015 jumlah keseluruhan rumah sebanyak 41.592 dan yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 36.372 rumah (87,45%). Pada tahun 2014 jumlah keseluruhan rumah sebanyak 40.779 rumah, yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 33.780 (82,84%). Cakupan rumah sehat meningkat dalam lima tahun terakhir. Tahun 2013 jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 40.335 dan yang sehat sebanyak 30.077 rumah (74,57%), sedangkan tahun 2012 Profil Kesehatan Kota Salatiga
62
jumlah rumah yang diperiksa 39.796 rumah dan jumlah rumah yang sehat sebesar 28.388 rumah (71,3%). Pada tahun 2010 rumah yang diperiksa sebanyak 16.870 rumah dan yang memenuhi kriteria rumah sehat sebanyak 13.220 rumah atau 78,36 %, kondisi ini menurun 14,6% dibandingkan tahun 2011 yaitu dari sampel rumah diperiksa sebesar 16.707 rumah yang memenuhi kriteria rumah sehat sebesar 10.427 rumah (62,4%). Gambar 4.32 Persentase Rumah Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2015 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
82.84
78.36
71.3
74.57
2012
2013
87.45
62.4
2010
2011
2014
2015
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang dibangun, melalui Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkunganan
yang
ditandatangani
oleh
Bappenas,
Departemen
Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Departemen Pekerjaan Umum memberikan dampak cukup berarti terhadap penyelenggaraan kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnnya di daerah. Strategi pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan, Profil Kesehatan Kota Salatiga
63
pengembangan kelembagaan dan penguatan sistem monitoring serta evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan penyediaan Air Bersih dan Sanitasi. Jenis sarana akses air minum yang dipantau meliputi sumur gali (SGL) Terlindung, SGL dengan Pompa, Sumur Bor dengan Pompa, Terminal Air (TA), Mata Air Terlindung, penanmpungan Air Hujan (PAH), Perpinaan BPSPAM. Tahun 2015 capaian akses terhadap air minum yang memenuhi syarat Kota Salatiga
sebesar 91,23 %, meningkat jika
dibandingkan tahun 2014 sebesar 83,31%. Proporsi jumlah penduduk pengguna jenis sarana air minum terbanyak adalah perpipaan dan sumur gali. 3. Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Kualitas air minum di penyelenggara air minum yang memenuhi syarat kesehatan (fisik,bakteriologi dan kimia), dari 77 penyelenggara yang diperiksa sampel airnya, sebanyak 83,15% atau 153 sampel memenuhi syarat kesehatan dari jumlah sampel yang diambil sebanyak 184 sampel. 4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak Capaian penduduk dengan akses jamban sehat pada tahun 2015 sebesar 85,75% meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 81,57%. Jenis sarana sanitasi dasar yang dipantau sebagai akses jamban sehat meliputi jamban komunal, leher angsa, plengsengan dan cemplung. 5. Persentase Tempat-Tempat Umum memenuhi Syarat Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
64
penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum meliputi sarana wisata, sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi, dan sosial. - Sarana wisata, meliputi : hotel berbintang, losmen, salon/ pangkas rambut, usaha rekreasi, hiburan umum dan gedung pertemuan/gedung pertunjukan. - Sarana ibadah, meliputi : masjid/ mushola, gereja, klentheng, pura, wihara. - Sarana transportasi, meliputi: terminal, stasiun, pelabuhan udara, pelabuhan laut, pangkalan sado. - Sarana ekonomi dan sosial, meliputi: pasar, pusat perbelanjaan, apotik, sarana/ panti sosial, sarana pendidikan dan sarana kesehatan. Cakupan tempat – tempat umum yang sehat tahun 2015 sebesar 89,49% meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 87,61% dan tahun
2013
sebesar
85,51%.
Gambar 4.33. PERSENTASE TUPM SEHAT KOTA SALATIGA TAHUN 2010-2015 93.06%
94.00% 92.00%
89.49%
90.00% 87.61%
88.00% 85.51%
86.00% 84.00%
87.34% 85.10%
82.00% 80.00% 2010
2011
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2012
2013
2014
2015
65
6. Persentase Tempat Pengelolaal Makanan memenuhi Syarat, Dibina dan Diuji Petik Sasaran pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan meliputi Jasa boga, Rumah Makan/Restoran, depot Air Minum dan Makanan jajanan. Pada tahun 2015 capaian TPM memenuhi syarat sebesar 89,03% meningkat dari tahun 2014 sebesar 84,55%. Sedangkan TPM yang belum memenuhi syarat sebanyak 18,35%. TPM yang diuji petik sebanyak 18,69%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
66
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dibahas pada bagian ini terdiri dari Puskesmas, Rumah Sakit, dan upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). A. SARANA KESEHATAN 1.
Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus Berdasarkan Undang–Undang No.44 Tahun 2009, Rumah Sakit
Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Jumlah rumah sakit umum di kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 5 sedangkan rumah sakit khusus sebanyak 2 unit. 2.
Jumlah Puskesmas dan Jaringannya Puskesmas
adalah
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya
Permenkes
No.75
di
Tahun
wilayah 2014,
kerja
Puskesmas.
Di
dalam
tentang
Puskesmas,
Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Profil Kesehatan Kota Salatiga
67
Dalam berwawasan pelayanan
menjalankan kesehatan, kesehatan
fungsinya pusat
sebagai
pusat
pemberdayaan
masyarakat
primer,
dan
pembangunan
masyarakat, pusat
pusat
pelayanan
kesehatan perorangan primer, Puskesmas berkewajiban memberikan upaya kesehatan wajib terdiri dari: a. Upaya promosi kesehatan b. Upaya kesehatan lingkungan c. Upaya kesehtan ibu dan anak serta keluarga berencana d. Upaya perbaikan gizi e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular f. Upaya pengobatan Jumlah puskesmas di Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 6 unit (1 Puskesmas rawat inap, 5 non rawat inap). Rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 0,98. Dalam
rangka
meningkatkan
aksesibilitas
pelayanan,
Puskesmas
didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari atas Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling dan bidan desa. Tahun 2015 jumlah Pustu di Kota Salatiga sebanyak 22 unit, dan Puskesling 124 unit. Kota Salatiga tidak memiliki bidan desa, karena daerah perkotaan. 3.
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Sarana pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, puskesmas dan
jaringannya, sarana pelayanan lain, dan sarana produksi dan distribusi kefarmasian. Rumah sakit terdiri atas rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, sedangkan puskesmas dan jaringannya terdiri atas puskesmas rawat inap, puskesmas non rawat inap, puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Sarana pelayanan lain terdiri atas balai pengobatan/klinik, praktik dokter perorangan, praktik pengobatan tradisional, bank darah rumah sakit, dan unit transfusi darah. Sarana produksi dan distribusi kefarmasian terdiri dari usaha kecil obat tradisional, apotik dan toko obat.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
68
Tabel 5.1 Jumlah sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2015
NO
FASILITAS KESEHATAN
JUMLAH
1.
Rumah Sakit
5
2.
Rumah Sakit Khusus
2
3.
Puskesmas dan Jaringannya
152
4.
Sarana Pelayanan Lain
243
5.
Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian
32
4.
Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Tahun 2015 jumlah Rumah Sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 buah,
dan seluruhnya telah mempunyai kemampuan pelayanan gawat darurat level 1. 5.
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
terdiri
atas
Kelurahan Siaga dan Posyandu. Kelurahan Siaga sebanyak 22 buah (100%) dan Posyandu sebanyak 285 buah. a. Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan
guna
memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program prioritas yang meliputi (KB, KIA, GIZI, Imunisasi dan penanggulangan diare dan ISPA) dengan tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Berdasarkan Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor: 411.4/05768, tanggal 20 Februari 2007 tentang Pedoman teknis penghitungan strata
Profil Kesehatan Kota Salatiga
69
Posyandu secara kuantitatis yang terdiri dari 35 indikator, dengan penilaian sebagai berikut: a) Variabel input : kepengurusan, kader, sarana, prasarana dan dana b) Variabel Proses : pelaksanaan program pokok, program pengembangan dan administrasi. c)
Variabel Output: D/S, N/S, K/S, cakupan K4, pertolongan persalinan oleh nakes, cakupan peserta KB, imunisasi, dana sehat, Cakupan Fe, Cakupan Vitamin A, Cakupan pemberian ASI ekslusif dan frekuensi penimbangan.
Penghitungan skor akhir dilakukan dengan menggunakan rumus: Total Skor = Jumlah skor x 100% 35 Penentuan strata posyandu sebagai berikut: Skor ≤ 60 %
: Posyandu pratama
Skor > 60-70%
: Posyandu madya
Skor > 70-80%
: Posyandu purnama
Skor > 80%
: Posyandu mandiri
Jumlah posyandu di Kota Salatiga pada tahun 2015 sebanyak 285 dengan ratio Posyandu per 100 balita sebesar 2,4 %. Adapun posyandu dengan kategori pratama sebesar 2,81% (8 posyandu), kategori madya sebesar 16,14% (48 posyandu), kategori purnama sebesar 60% (171 posyandu),
kategori
mandiri
sebesar
21,05%
(60
posyandu).
Perkembangan strata Posyandu dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kota Salatiga
70
Gambar 5.1. Strata Posyandu Kota Salatiga Th.2010-2015 70 60 50 40 30 20 10 0
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
2010
8.87
43.62
36.52
10.99
2011
14.13
30.04
40.28
15.55
2012
18.73
26.5
38.87
15.9
2013
17.07
28.92
39.02
14.98
2014
17.07
28.92
39.02
14.98
2015
2.81
16.14
60
21.05
a) Posyandu Purnama Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau cakupan kelima kegiatan utamanya dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Posyandu yang mencapai strata purnama pada tahun 2015 sebanyak 171 posyandu (60,0%) meningkat bila dibandingkan tahun 2014 mencapai 112 posyandu (39,02%), b) Posyandu Mandiri Posyandu Mandiri adalah Posyandu sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya Profil Kesehatan Kota Salatiga
71
lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Tahun 2015 Posyandu Mandiri berjumlah 60 Posyandu (21,05%) meningkat jika dibandingkan tahun 2014 jumlah Posyandu mandiri sebesar 43 buah (14,98%). 6.
Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan Kabupaten/Kota disatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Dalam hal ini adalah ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2015. Angka ketersediaan obat sesuai kebutuhan sebesar 100%. Obat pelayanan kesehatan dasar dikategorikan dalam obat esensial dan obat generik. Obat esesnsial adalah obat yang paling banyak diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam daftar Obat Esensial Nasional. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Ketersediaan obat esensial di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 100%, sedangkan ketersediaan obat generik sebesar 100%. Hal ini sudah mencapai target sebesar 100%. 7.
Ketersediaan Obat Narkotika dan Psikotropika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakann ke dalam golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang yang kemudian ditetapkann dalam Keputusan Menteri Kesehatan. Psikotropika adalah zat atau obat baik ilmiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psiko aktif Profil Kesehatan Kota Salatiga
72
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Ketersediaan narkotika dan psikotropika sesuai kebutuhan adalah ketersediaan narkotika dan psikotropika untuk pelayanan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan narkotika dan psikotropika sesuai kebutuhan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2015 sebesar 100%. 8.
Penulisan Resep Obat Generik Penulisan obat generik adalah penulisan resep obat generik di
fasilitas
sarana
kesehatan
pemerintah.
Data
yang
masuk
dari
Puskesmas, BKPM dan Rumah Sakit Pemerintah di wilayah Kota Salatiga untuk penulisan resep obat generik diperoleh sebesar 74,28%. 9.
Rumah
Sakit
Yang
Menyelenggarakan
4
Pelayanan
Kesehatan Spesialis Dasar Keseluruhan (100%) Rumah Sakit yang ada di Kota Salatiga sudah menyelenggarakan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar. Empat pelayanan kesehatan spesialis dasar yaitu spesialis penyakit kebidanan dan kandungan, spesialis penyakit dalam, psesialis bedah, dan spesialis anak.
Penyelenggaraan
empat
spesialis
dasar
berkaitan
dengan
persyaratan perizinan pendirian Rumah Sakit. 10.
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) Rumah Sakit,
1(satu) Puskesmas Perawatan, 5(lima) Puskesmas Non Perawatan, 1(satu) Balai Kesehatan Paru Masyarakat, 22 Pustu, 1(satu) buah Instalasi Farmasi. 11.
Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
terdiri dari Rumah Sakit
Umum sebanyak 3, Balai Pengobatan/klinik sebanyak 10 buah, Apotek sebanyak 30 buah, praktek dokter perorangan sebanyak 228 buah.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
73
B. TENAGA KESEHATAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 21 menyebutkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya serta terdistribusi secara adil dan merata. Sesuai dengan peraturan Presiden Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan memutuskan bahwa tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis,
tenaga
keperawatan,
tenaga
kefarmasian,
tenaga
kesehatan
masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis. 1.
Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter, spesialis, dokter gigi) di Sarana Kesehatan Tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan
di
masyarakat
memiliki
peran
yang
penting
dalam
percepatan
pembangunan kesehatan. Berdasarkan data tahun 2015 jumlah tenaga medis sebanyak 183 orang yang terdiri dari 54 dokter spesialis, 3 dokter spesialis gigi, 109 dokter umum, 17 dokter gigi. Rasio tenaga dokter spesialis tahun 2015 di Kota Salatiga sebanyak 29,40 per 100.000 penduduk untuk tenaga dokter umum sebesar 56,36 per 100.000 penduduk. Sedangkan rasio untuk dokter gigi sebesar 9,2 per 100.000 penduduk dan dokter gigi spesialis sebesar 1,6 per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
74
Gambar 5.2 Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk di Kota Salatiga Th. 2015 60 40 20 0 Rasio
Dr. Spesialis
Dr. Umum Drg. Spesialis Dokter Gigi
29.4
56.36
1.6
9.2
Adapun rasio dokter spesialis dari tahun 2010-2015 dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 5.3 Rasio Dokter Spesialis di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015 50 40 30 20 10 0
Rasio dr. spesialis
2010
2011
2012
2013
2014
2015
18.9
35.3
24.6
27.04
42.4
29.4
Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk tahun 2015 sebesar 56,36% meningkat jika dibandingkan
tahun 2014 sebesar 53,64 per
100.000 penduduk menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 56,68 dan tahun 2012 sebesar 59,9. Namun rasio tersebut masih di atas target nasional sebesar 40 per 100.000 penduduk
Profil Kesehatan Kota Salatiga
75
Gambar 5.4. Rasio Dokter Umum di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015
65 60 55 50
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rasio dr umum 56.1
60
59.9 56.68 53.64 56.36
Rasio dokter gigi di Kota Salatiga per 100.000 penduduk tahun 2015 sebesar 9,2, tahun 2014 sebesar 9,7 per 100.000 penduduk menurun bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 13,0 dan tahun 2012 sebesar 15,5. Pada tahun
2009 sebesar 15,2 (26 drg), tahun 2010
sebesar 16,1 (29 dokter gigi), dan tahun 2011 sebesar 9,5 (20 dokter gigi). Rasio tersebut menurun dan masih di bawah
target nasional
sebesar 11 per 100.000 penduduk. Gambar 5.5 Rasio Dokter Gigi di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Rasio Drg
2010
2011
2012
2013
2014
2015
16.1
9.5
15.5
13
9.7
9.2
Profil Kesehatan Kota Salatiga
76
2. Jumlah dan Rasio Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan Tenaga keperawatan yang terdiri dari tenaga perawat, perawat gigi dan bidan. Jumlah tenaga keperawatan di Kota Salatiga tahun 2015 yaitu sebanyak 614 perawat, 25 perawat gigi dan 148 bidan. Rasio tenaga perawat sebesar 334,38 per 100.000 penduduk, perawat gigi 13,61 per 100.000 penduduk dan 80,60 per 100.000 penduduk untuk tenaga bidan. Gambar 5.6 Rasio Tenaga Perawat Dan Bidan Terhadap 100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2015
400
334.38
300 Perawat
200
80.6
Perawat Gigi
13.61
100
Bidan
0 Rasio
Pada tahun 2015 jumlah tenaga bidan sebesar 148 orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar 80,60%. Rasio tersebut masih dibawah target nasional sebesar 100 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.7. Rasio Bidan di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2015 200 150 100 50 0 Rasio Bidan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
60.2
47
55
70.21
166.14
80.6
Profil Kesehatan Kota Salatiga
77
3.
Jumlah
dan
Rasio
Tenaga
Kefarmasian
di
sarana
Kesehatan Tenaga kefarmasian terdiri dari Tenaga teknis Kefarmasian dan Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Kota Salatiga Tahun 2015 sebanyak 201, yang terdiri dari Tenaga Teknis Kefarmasian sebanyak 138 dan Apoteker sebanyak 63. Rasio tenaga kefarmasian sebesar 109,46 per 100.000 penduduk. 4.
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Tenaga Kesehatan Lingkungan di Sarana Kesehatan Tenaga kesehatan masyarakat di Kota Salatiga sebesar 11 dengan
ratio 5,9 per 100.000 penduduk. Tenaga kesehatan masyarakat tersebut seluruhnya berada di rumah sakit, semntara ini di Puskesmas tidak terdapat tenaga kesehatan masyarakat. Jumlah tenaga kesehatan lingkungan sebesar 18 orang dengan rasio sebesar 9,80 per 100.000 penduduk. 5.
Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Tenaga gizi terbagi menjadi tenaga nutrisionis dan dietisien. Untuk
tenaga nutrisionis sebesar 33 orang, dan tenaga dietisien belum ada. 6.
Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Tenaga keterapian fisik terdiri dari fisioterapis, okupasi terapis,
terapis wicara, dan akupunktur. Tenaga fisioterapis berjumlah 16 orang, okupasi terapis 4 orang, terapis wicara 1 orang, dan akupunktur sebesar 2 orang. Jumlah tenaga keterapian fisik sebanyak 23 orang dengan rasio sebesar 12,52 per 100.000 penduduk. 7.
Jumlah Tenaga Keteknisian Medis Tenaga keteknisan medis terdiri tenaga radiographer sebanyak 31
orang, teknisi elektromedis sebanyak 6 orang, analis kesehatan sebanyak 82 orang, refraksionis opitien sebanyak 1 orang, tenaga rekam medis dan informasi kesehatan sebanyak 25 orang. Sedangkan untuk tenaga radioterapis, ortetik prostetik, teknisi tranfusi darah, teknisi kardiovaskuler belum ada. Jumlah keseluruhan tenaga keteknisa medis sebanyak 145 orang dengan rasio sebesar 79 per 100.000 penduduk. Profil Kesehatan Kota Salatiga
78
8.
Jumlah Tenaga Penunjang/ Pendukung Kesehatan Jumlah tenaga penunjang sebesar 807 orang yang terdiri dari
pejabat
struktural,
staf
penunjang
administrasi,
staf
penunjang
teknologi, staf penunjang perencanaan, tenaga pendidik, juru, tenaga penunjang kesehatan lainnya. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 1.
Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Tahun 2015 jumlah anggaran kesehatan Kota Salatiga (Dinas
Kesehatan dan RSUD) sebesar Rp. 168.314.313.573,- meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar
Rp. 164.576.860.100,-. Anggaran
tersebut bersumber dari dana APBD Kota Salatiga, APBD Propinsi, APBN (DAK, TP BOK), Pinjaman Hibah Luar Negeri/PHLN (WHO, GAFI, GF) dan Sumber lain (DBHCHT). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan dan RSU, persentase anggaran kesehatan Kota Salatiga tahun 2015 terhadap total APBD Kota Salatiga sebesar 6,19 % dari total APBD sebesar Rp.1.006.961.181.000,- Tahun 2014 sebesar Rp.133.001.611.000,- dari total belanja APBD sebesar Rp. 905.738.400.000,- atau sekitar 14,6%, pada tahun 2013 sebesar Rp.60.780.575.046,- dari total APBD Kota Salatiga sebesar Rp.855.343.918.000,- atau sekitar 9,27 %.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
79
BAB VI KESIMPULAN A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN 1. Angka Kematian a. Angka kematian neonatal tahun 2015 sebesar 8,57 per 1.000 kelahiran hidup. b. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 13,04 per 1.000 kelahiran hidup (35 kasus) menurun bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 37 kasus dan tahun 2013 40 kasus. c. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Salatiga tahun
2015
sebesar 14,53 per 1.000 kelahiran hidup (39 kasus) sama jumlah kasusnya di tahun 2014 sebesar 39 kasus, menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,15 per 1000 kelahiran hidup (43 kasus). d. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 186,29 per 100.000 kelahira hidup (5 kasus),meningkat jika ibandingkan tahun 2014 sebesar 82,85 per 100.000 kelahiran hidup (2 kasus), menurun jika dibandingkan tahun tahun 2013 sebesar 279,2 per 100.000 kelahiran hidup (7 kasus) 2. Angka Kesakitan a. Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh tahun 2015 tahun sebesar 218 kasus (81,95%) dari 266 kasus yang diobati. Keadaan ini meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 210 (71,43%) dan tahun 2013 sebesar 155 (76,73%) kasus. b. Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani tahun 2015 sebesar 694 kasus (58,63%) meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 542 (44,7%) dan tahu 2013 sebesar 544 (44%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
80
c. Kasus baru HIV/AIDS tahun 2015 sebesar 25 kasus, meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 23 dan tahun 2013 sebesar 14 kasus baru. d. Jumlah penderita diare
tahun 2015 sebanyak 4.739 (120,6%)
dari jumlah perkiraan 3.930 kasus. Angka perkiraan diperoleh dengan menggunakan angka kesakitan diare 214. e. Penderita DBD yang ditangani pada tahun 2015 sebanyak 26 kasus meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 9 kasus dan semua kasus sudah ditangani sesuai dengan standar. f. Kasus PD3I tidak ditemukan pada 2 tahun terakhir yaitu tahun 2014 dan tahun 2015. B. SITUASI UPAYA KESEHATAN 1. Pelayanan Kesehatan a. Secara keseluruhan pelayanan kesehatan di Kota Salatiga tahun 2015 terdiri dari : (1) Cakupan K1 sebesar 100%; (2) Cakupan K4 sebesar 94,5% (3) Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 99,9% (4) Cakupan pelayanan nifas sebesar 92,8% (5) Cakupan pemberian vitamin A ibu nifas sebesar 99,85%; (6) Cakupan pemberian 90 tablet Fe sebesar 93,37%; (7) Cakupan penanganan komplikasi kebidanan sebesar 150,35%. Cakupan tersebut sudah mencapai target. b. Indikator pelayanan kesehatan bayi dan balita, antara lain terdiri dari cakupan ASI ekslusif sebesar 61,32%, cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 95,75% dan cakupan pelayananan kesehatan anak balita sebesar 92,39%. c. Cakupan pelayanan kesehatan yang masih rendah adalah cakupan murid SD/MI yang mendapat perawatan kesehatan gigi dan mulut sebesar 64,07%. Sedangkan jumlah SD/MI yang mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebesar 97,3%. Kegiatan penjaringan kesehatan murid SD/MI sudah dilakukan ke seluruh sekolah (SD/MI) atau sebesar 100%. Profil Kesehatan Kota Salatiga
81
2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan terdiri dari: a. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 80,25% terdiri dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Penerima Bantuan Iuran APBN, PBI APBD, Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), Bukan Pekerja dan peserta Jamkesda. b. Cakupan rawat jalan sebesar 150,4% dan cakupan rawat inap 23,0%. c. Tahun 2015 rata-rata Gross Death Rate (GDR) rumah sakit di Kota Salatiga sebesar 27,4 per 1.000 pasien keluar, Net Death Rate
(NDR) sebesar 15,8 per 1000 pasien keluar. Angka GDR dan NDR ideal adalah GDR <45 per mil sedangkan NDR<25 per mil. d. Tingkat pemanfaatan RS di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 52,83% (BOR). Nilai ideal BOR sebesar 60-85%. Sedangakan frekuensi pemakaian tempat tidur dalam setahun sebesar 53,84 kali. Nilai ideal BTO sebesar 40-50 kali. e. Rata-rata tempat tidur yang tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya (TOI) tahu 2015 di rumah sakit Kota Salatiga sebesar 2,81 hari. Ideal TOI sebesar 1-3 hari. f. ALOS atau rata-rata lama perawatan pasien sebesar 4,0 hari, sedangkan ideal ALOS 6-9 hari. 3. Perilaku Hidup Masyarakat Pencapaian indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 82,9%. 4. Keadaan Lingkungan Indikator keadaan lingkungan di Kota Salatiga tahun 2015 terdiri dari: a. Persentase Rumah Sehat Jumlah rumah yang memenuhi syarat sebesar 87,45% (36.372 rumah) dari 41.592 rumah. b. Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
Profil Kesehatan Kota Salatiga
82
Pada tahun 2015 penduduk Kota Salatiga yang mempunyai akses terhadap air minum yang layak sebesar 91,23 % (167.522) jiwa. c. Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Di Kota Salatiga pada tahun 2015 terdapat 77 penyelenggara air minum yang diperiksa sampelnya sebanyak 184 sampel dan yang memenuhi syarat fisik, bakteriologi, dan kimia kesehatan sebesar 153 sampel. d. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak Jumlah penduduk Kota Salatiga tahun 2015 yang memiliki akses terhadap sanitasi yang layak sebesar 157.447 jiwa (85,75%). e. Kelurahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Jumlah Kelurahan yang melaksanakan STBM di Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 12 kelurahan. f. Tempat-Tempat Umum yang Memenuhi Syarat Tempat-tempat umum (TTU ) yang memenuhi syarat tahun 2015 di Kota Salatiga sebesar 89,49% (196 TTU) C. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 1. Sarana Kesehatan a. Jumlah rumah sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 (tujuh) buah yang terdiri dari 5 rumah sakit umum dan 2 (dua) rumah sakit khusus. b. Jumlah Puskesmas sebanyak 6 UPT dan 1 BKPM. Rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 0,98. c. Jumlah Posyandu 285 buah dengan jumlah Posyandu strata mandiri sebesar 21,05% (60 buah). d. Jumlah kelurahan siaga di Kota Salatiga tahunn 2015 sebanyak 22 (100%). 2. Tenaga Kesehatan a. Rasio tenaga medis yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter umum di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 88,76 per 100.000
Profil Kesehatan Kota Salatiga
83
penduduk, sedangkan dokter spesialis gigi dan dokter gigi sebesar 10,89 per 100.000 penduduk. b. Rasio perawat terhadap penduduk sebesar 334,38 per 100.000 penduduk, perawat gigi sebesar 13,61 per 100.000 penduduk dan bidan sebesar 80,60 per 100.000 penduduk perempuan. c. Rasio tenaga kefarmasian Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 109,46 per 100.000 penduduk. d. Rasio tenaga kesehatan masyarakat tahun 2015 di Kota Salatiga sebesar 5,99 per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan lingkungan sebesar 9,80 per 100.000 penduduk. e. Rasio tenaga gizi di Kota Salatiga tahun 2015 sebesar 17,97 per 100.000 penduduk. f. Rasio tenaga keterapian fisik tahun 2015 di Kota Salatiga sebesar 12,52 per 100.000 penduduk sedangkan tenaga keteknisian medis sebesar 78,97 per 100.000 penduduk. 3. Pembiayaan Kesehatan Total
anggaran
APBD
Kota
Salatiga
Tahun
2015
sebesar
Rp.
1.006.961.181.000,- sedangkan anggaran kesehatan yang berasal dari APBD sebesar Rp.168.314.313.573,- Persentase anggaran kesehatan dibandingkan total APBD sebesar 6,19%. Demikian gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kota Salatiga tahun 2015 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran sektor kesehatan dan non kesehatan di Kota Salatiga dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat Kota Salatiga.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
84
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
91.049
#DIV/0!
92.573
#DIV/0!
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1.383 14 12 9 19 14 22 16
1.301 11 11 8 16 12 17 13 5 186
61.792 22 183.622 3,1 3,0 42,6 98,4 99,69 28.597,00 50.361,00 bergabung dg sma 1.880,00 5.625,00 13.839,00 1.489,00
2.684 13 23 9 35 13 39 15
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
NO
INDIKATOR
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kematian karena AIDS 24 Jumlah Kasus Syphilis 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum
L
ANGKA/NILAI L+P
P
140 61,95 153,76 389 427,24
86 38,05 92,90 262 283,02
#DIV/0! 80,65 0,00 80,65 0,00 64,02 10 5 2 0 0,24 0,00
#DIV/0! 83,78 0,00 83,78 0,00 53,15 5 5 1 8 0,08 0,00
4 4,39
4 4,32
0,44 #DIV/0! 0,00
0,43 50,00 0,00
0
0
0 0
0 0
0
0
Satuan
226 Kasus % 123,08 per 100.000 penduduk 651 Kasus 354,53 per 100.000 penduduk 4,15 % 8,87 % 81,95 % 0,38 % 82,33 % 0,00 per 100.000 penduduk 58,63 % 15 Kasus 10 Kasus 3 Jiwa 8 Kasus 0,18 % 120,60 % 8 4,36 12,50 12,50 0,54 0,44 50,00 0,00 0 0 0 0 0 0 0
No. Lampiran
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19
Kasus % Kasus Kasus % Kasus %
NO
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
INDIKATOR Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi Persentase obesitas Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A
L
P 0
0
0 0 14,28 0,00 0,04 0,00 0 34,58 53,72
0 0 14,04 0,00 0,02 0,00 0 38,15 33,96 2,90 0,00
100,27
100 94,45 99,93 92,80 99,85 56,92 93,37 150,35 96,85
100 3,76 99,93 98,70 63,62 96,75
100 3,54 99,77 99,15 59,20 94,70
96,60 96,17 82,14
94,93 95,31 87,24
ANGKA/NILAI L+P 0 0 0 5 14,16 0,00 0,03 0,00 0 37,67 35,93
Satuan
Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk % % % % 100,00 %
98,61 7,23 77,88 100 3,65 99,85 98,92 61,32 95,75 100,00 95,79 95,75 84,61
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
No. Lampiran Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44
NO 60 61 62 63 64 65 66 67
INDIKATOR Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
68 69 70 71 72 73
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
L 99,80 82,89 0,49 92,41 75,92 0,60 100,00 100,00
P 99,92 82,19 0,20 92,38 77,34 0,95 100,00 100,00
100,00 59,34
100,00 68,92
59,34 76,73
68,92 81,65
10,40 75,48 11,62 25,05 10,11
10,29 122,65 16,26 14,57 8,85
ANGKA/NILAI L+P 99,86 82,54 0,34 92,39 76,62 0,77 100,00 100,00 1,78 40,71 97,35 100,00 64,07
Satuan % % % % % % % %
sekolah sekolah % %
64,07 % 79,37 %
No. Lampiran Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 76 77 78 79 80 81 82 83
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
80,25 150,35 22,98 27,36 15,81 58,57 53,84 2,81 4,03
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
Tabel 53 Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS
82,85 %
Tabel 57
NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
C.4 Keadaan Lingkungan 88 89 90 91 92 93
Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
104 105
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
D.2 106 107 108 109
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis
D. D.1 94 95 96 97
98 99 100 101 102 103
32,00 38,00
22,00 71,00
4,00
16,00
87,45 91,23 83,15 85,75 89,50 89,03 101,96 18,69
% % % % % % % % %
Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65
5,00 2,00 1,00 5,00 124,00 22,00 30,00 100,00 285,00 81,05 2,38
RS RS
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69
18,00 22,00 100,00
Poskesdes Polindes Posbindu Desa %
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71
54,00 109,00 88,77 20,00
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang
Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72
NO
INDIKATOR
110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 120 121 122
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L
P
192,00
148,00 80,60 422,00
7,00 28,00 4,00 7,00 -
18,00 173,00 7,00 9,00 33,00
ANGKA/NILAI L+P Satuan 10,89 per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk 614,00 Orang 334,38 per 100.000 penduduk 25,00 Orang 201,00 Orang 11,00 Orang 18,00 Orang 33,00 Orang
168.314.313.573,00 Rp 6,19 % 916.634,79 Rp
No. Lampiran Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77
Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
LUAS WILAYAH (km 2)
1
2
3
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA + KELURAHAN
4
5
6
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA
KEPADATAN PENDUDUK per km 2
7
8
9
10
1 Sidorejo
16.247
0
6
6
52.842
17.404
3,04
3,25
2 Sidomukti
11.460
0
4
4
41.672
13.656
3,05
3,64
3 Argomulyo
18.536
0
6
6
45.372
14.589
3,11
2,45
4 Tingkir
15.549
0
6
6
43.736
14.304
3,06
2,81
61.792,0
0
22
22
183.622
59.953
3,06
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Dinas Dukcapil
3
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
6.175 7.764 7.283 6.701 6.974 6.816 8.024 8.007 6.720 6.281 5.406 4.985 3.848 2.132 1.447 2.486
5.781 7.266 6.844 6.499 6.664 7.062 8.140 7.893 6.825 6.748 6.042 5.327 3.788 2.316 1.892 3.486
11.956 15.030 14.127 13.200 13.638 13.878 16.164 15.900 13.545 13.029 11.448 10.312 7.636 4.448 3.339 5.972
106,82 106,85 106,41 103,11 104,65 96,52 98,57 101,44 98,46 93,08 89,47 93,58 101,58 92,06 76,48 71,31
91.049
92.573
183.622
98,35
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Dinas Dukcapil Kota Salatiga
43
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 JUMLAH NO
VARIABEL
1
2
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
3
4
PERSENTASE LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
5
6
7
8
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
0
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
0
#DIV/0!
#DIV/0!
99,69
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
20.767
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
b. SD/MI
31.893
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
c. SMP/ MTs
28.597
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
d. SMA/ MA
50.361 bergabung dg sma
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
1.880
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
g. AKADEMI/DIPLOMA III
5.625
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
13.839 1.489
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) Sumber: Dukcapil dan statistik
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN NO
KECAMATAN
1
2
NAMA PUSKESMAS 3
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
340
5
345
338
3
341
678
8
686
2
Sidomukti
Kalicacing
184
2
186
131
2
133
315
4
319
Mangunsari
193
3
196
164
2
166
357
5
362
Tegalrejo
219
2
221
221
1
222
440
3
443
Cebongan
179
2
181
163
1
164
342
3
345
Sidorejo Kidul
268
6
274
284
5
289
552
11
563
1.383
20
1.403
1.301
14
1.315
2.684
34
2.718
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
14,3
10,6
Sumber: Seksi Kesga Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
12,5
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 JUMLAH KEMATIAN NO
KECAMATAN
1
LAKI - LAKI
PUSKESMAS
2
3
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
a
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
a
a
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
2
0
2
2
3
1
4
4
5
1
6
2
Sidomukti
Kalicacing
1
2
1
3
1
1
0
1
2
3
1
4
Mangunsari
2
6
1
7
3
5
0
5
5
11
1
12
Tegalrejo
3
5
0
5
2
4
0
4
5
9
0
9
Cebongan
1
1
0
1
2
2
0
2
3
3
0
3
Sidorejo Kidul
3
3
1
4
1
1
0
1
4
4
1
5
12
19
3
22
11
16
1
17
23
35
4
39
13,74
2,17
15,91
12,30
0,77
13,07
13,04
1,49
14,53
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
8,68
8,46
Sumber: Seksi Kesga Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
8,57
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
4
5
6
7
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
8
9
10
11
12
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun 13
14
15
16
< 20 tahun 17
JUMLAH KEMATIAN IBU 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun 18
19
20
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
678
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
315
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
357
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
2
0
2
Tegalrejo
440
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
Cebongan
342
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
552
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
0
1
1
2
2.684
0
0
0
0
0
1
0
1
0
3
1
4
0
4
1
5
4
5
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
Sumber: Seksi Kesga Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
186,29
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
3
4
Argomulyo
Tingkir
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L
L+P 11
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN L+P 16
JUMLAH
%
17
18
26.085
26.757
52.842
1
50,00
1
50,00
2
1
50,00
1
50,00
2
0
0,00
9.388
9.827
19.215
2
40
3
60,00
5
2
40
3
60,00
5
0
0,00
Mangunsari
11.196
11.261
22.457
0
0
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
0
0
Tegalrejo
12.288
12.166
24.454
1
50
1
50,00
2
1
50
1
50,00
2
0
0,00
Cebongan
10.419
10.499
20.918
3
60
2
40,00
5
3
60
2
40,00
5
0
0,00
Sidorejo Kidul
21.673
22.063
43.736
4
80
1
20,00
5
7
78
2
22,22
9
0
0,00
69
68
33
32,35
102
173
65
95
35,45
268
0
0,00
RSUD
9
64
5
35,71
14
113
60
74
39,57
187
6
3,21
RS dr Asmir
4
50
4
50,00
8
5
56
4
44,44
9
0
0,00
47
57
36
43,37
83
84
51
80
48,78
164
21
12,80
140
61,95
86
38,05
226
389
59,75
262
40,25
651
27
4,15
Rs dr Ario Wirawan
BKPM JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
JUMLAH PENDUDUK
91.049
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
92.573
183.622
153,76
#DIV/0!
92,90
#DIV/0!
123,08 427,24
283,02
354,53
Sumber: Seksi P2 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 183622
#DIV/0!
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 TB PARU NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
L+P 12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
69
1
1
2
#DIV/0!
#DIV/0!
2,90
2
Sidomukti
Kalicacing
53
2
3
5
#DIV/0!
#DIV/0!
9,43
Mangunsari
47
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
Tegalrejo
73
1
1
2
#DIV/0!
#DIV/0!
2,74
Cebongan
77
3
2
5
#DIV/0!
#DIV/0!
6,49
Sidorejo Kidul
86
4
1
5
#DIV/0!
#DIV/0!
5,81
RS dr.Ario Wirawan
620
69
33
102
#DIV/0!
#DIV/0!
16,45
RSUD
203
9
5
14
#DIV/0!
#DIV/0!
6,90
RS dr Asmir
100
4
4
8
#DIV/0!
#DIV/0!
8,00
1.219
47
36
83
#DIV/0!
#DIV/0!
6,81
2.547
140
86
226
#DIV/0!
#DIV/0!
8,87
3
4
Argomulyo
Tingkir
BKPM JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
Sumber: Seksi P2 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI* NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
L L
P
4
5
L + P JUMLAH 6
7
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
1
2
3
1
100,00
2
100,00
3
100,00
0
0,00
0,00
0
0,00 100,00 100,00 100,00
0
2
Sidomukti
Kalicacing
3
2
5
3
100,00
2
100,00
5
100,00
0
0,00
0,00
0
0,00 100,00 100,00 100,00
0
Mangunsari
2
4
6
2
100,00
4
100,00
6
100,00
0
0,00
0,00
1
16,67 100,00 100,00 116,67
0
Tegalrejo
5
3
8
5
100,00
3
100,00
8
100,00
0
0,00
0,00
0
0,00 100,00 100,00 100,00
0
Cebongan
2
0
2
2
100,00
0 #DIV/0!
2
100,00
0
0,00
#DIV/0!
0
0,00 100,00 #DIV/0!
100,00
0
Sidorejo Kidul
3
8
11
3
100,00
8
100,00
11
100,00
0
0,00
0,00
0
0,00 100,00 100,00 100,00
0
98
43
141
72
73,47
29
67,44
101
71,63
0
0,00
0,00
0
0,00
73,47
67,44
71,63
0
RSUD Salatiga
6
3
9
4
66,67
1
33,33
5
55,56
0
0,00
0,00
0
0,00
66,67
33,33
55,56
RS dr Asmir
2
0
2
2
100,00
0 #DIV/0!
2
100,00
0
0,00
#DIV/0!
0
0,00 100,00 #DIV/0!
100,00
0
33
46
79
31
93,94
44
95,65
75
94,94
0
0,00
0,00
0
0,00
93,94
95,65
94,94
0
155
111
266
125
80,65
93
83,78
218
81,95
0
0,00
0,00
1
0,38
80,65
83,78
82,33
3
4
Argomulyo
Tingkir
RS dr.Ario Wirawan
BKPM JUMLAH (KAB/KOTA)
0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2 Keterangan: * kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
0
0
0
0
0
0 0
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH BALITA L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
9
10
11
12
13
14
15
1.621
1.494
3.115
162
149
312
52
32,08
26
17,40
78
25,04
Kalicacing
575
584
1.159
58
58
116
32
55,65
25
42,81
57
49,18
Mangunsari
732
752
1.484
73
75
148
34
46,45
25
33,24
59
39,76
Tegalrejo
813
819
1.632
81
82
163
24
29,52
24
29,30
48
29,41
Cebongan
758
782
1.540
76
78
154
17
22,43
12
15,35
29
18,83
1.439
2.907
147
144
291
119
81,06
143
99,37
262
90,13
Sidorejo Kidul
1.468
Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA)
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
104 5.967
5.870
11.837
597
587
1.184
382
Sumber : Seksi P2 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
57 64,02
312
161 53,15
694
58,63
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR
1
2
1
≤ 4 TAHUN
2
L
P
3
4
L+P 5
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
6
7
8
9
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
10
11
12
13
L
P
L+P
14
15
16
PROPORSI KELOMPOK UMUR 17
1
6,67
0
0,00
0
0
0,00
5 - 14 TAHUN
0
0,00
0
0,00
0
0
0,00
0
15 - 19 TAHUN
0
0,00
0
0,00
0
0
0,00
3
20 - 24 TAHUN
1
2
3
20,00
2
2
20,00
1
0
0,00
0
25 - 49 TAHUN
8
2
10
66,67
4
2
6
60,00
8
100,00
4
≥ 50 TAHUN
1
1
6,67
1
1
2
20,00
0
0,00
5
5
10
50,00
50,00
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
1
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
10
5
66,67
33,33
15
Sumber: Seksi P2 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
1 2
2
8
0 2
1
66,67
33,33
3
0
8
0,00
100,00
8
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 DONOR DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
JUMLAH PENDONOR L
1
2
1 PMI Kota Salatiga
JUMLAH
Sumber: Seksi P2
POSITIF HIV
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
5.348
3.558
8.906
5.348
100,00
3.558
100,00
8.906
100,00
13
0,24
3
5.348
3.558
8.906
5.348
100,00
3.558
100,00
8.906
100,00
13
0,24
3
0,08
0
16
0,18
16
0,18
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 DIARE NO
KECAMATAN
1
2
3
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH TARGET PENEMUAN
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
PUSKESMAS
1
3
JUMLAH PENDUDUK
L
L+P
26.085
26.757
52.842
558
573
1.131
570
102
680
119
1.250
111
9.388
9.827
19.215
201
210
411
291
145
414
197
705
171
Mangunsari
11.196
11.261
22.457
240
241
481
419
175
426
177
845
176
Tegalrejo
12.288
12.166
24.454
263
260
523
133
51
115
44
248
47
Cebongan
10.419
10.499
20.918
223
225
448
301
135
290
129
591
132
Sidorejo Kidul
21.673
22.063
43.736
464
472
936
482
104
618
131
1.100
118
91.049
92.573
183.622
1.948
1.981
3.930
2.196
112,7
2.543
128,4
4.739
120,6
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2
DIARE DITANGANI P
214
TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
1
2
Sidomukti
Kalicacing
0
Mangunsari
0
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Tegalrejo
0
1
1
Cebongan
0
1
1
Sidorejo Kidul 0
2
0,00
100,00
1
2
1
1
2
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
2
2
1
1
0
1
6
4
4
8
50,00
50,00
1
0
1
2
4
2
66,67
33,33
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2
PB + MB
4,39
4,32
4,36
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
PENDERITA KUSTA 4
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH % 5
6
CACAT TINGKAT 2 JUMLAH
%
7
8
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
0,00
0
2
Sidomukti
Kalicacing
1
0,00
0
Mangunsari
1
0,00
Tegalrejo
1
0,00
0
Cebongan
2
50,00
0
Sidorejo Kidul
1
0,00
0
0 3
Argomulyo
0 4
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2
8
1
1
12,50
1
1 1
100
12,5
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
1
2
Sidomukti
Kalicacing
0
Mangunsari
0
3
4
Argomulyo
Tingkir
Tegalrejo
1
1
Cebongan
1
1
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2
JUMLAH
0
2
1
2
1
1
2
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
2
2
1
1
0
1
6
4
4
8
1
0
1
2
4
2
0,44
0,43
0,44
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 KUSTA (PB) NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS
3
PENDERITA PB
KUSTA (MB) RFT PB P
a
L
PENDERITA MB
L+P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Sidorejo Lor
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
1
2
Sidomukti
Kalicacing
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
Mangunsari
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
Argomulyo
0 4
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P2
L+P
P
Sidorejo
3
L
L
1
0
RFT MB P
a
Tegalrejo
1
1
#DIV/0!
Cebongan
1
1
Sidorejo Kidul 0
2
1
1
2
0
0
0
0
1
1
0
#DIV/0!
0
0
1
1
0
#DIV/0!
0
0
100
1
100
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
1
0
#DIV/0!
0
0
2
0 #DIV/0!
0
0
0
1
50,0
0 #DIV/0!
1
1
4
50,0
1
5
0
0
0
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
3
4
5
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
11.527
0
9.108
0
Mangunsari 3
Argomulyo
Tegalrejo
0 10.528
Cebongan 4
Tingkir
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 0
9.950
0
41.113
0
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
Sumber: Seksi P3 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 41.113
0,00
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 JUMLAH KASUS PD3I DIFTERI NO
KECAMATAN
TETANUS (NON NEONATORUM)
PUSKESMAS JUMLAH KASUS
JUMLAH KASUS
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
1
2
3
TETANUS NEONATORUM
PERTUSIS
L
P
L+P
4
5
6
7
MENINGGAL L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
MENINGGAL L
P
L+P
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi P3
0,00
0,00
0,00
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN
1
CAMPAK JUMLAH KASUS
PUSKESMAS
2
3
POLIO
L
P
L+P
4
5
6
MENINGGAL
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi P3
0 0,0
0
0
5
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
7
4
11
0
0
0
0,0
0,0
0,0
2
Sidomukti
Kalicacing
2
1
3
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Mangunsari
1
1
2
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Tegalrejo
0
5
5
0
0
0
#DIV/0!
0,0
0,0
Cebongan
1
2
3
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Sidorejo Kidul
2
0
2
0
0
0
0,0
#DIV/0!
0,0
13
13
26
0
0
0
0,0
0,0
0,0
14,3
14,0
14,2
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: Seksi P2 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
MENINGGAL
SUSPEK
CFR
POSITIF L
1
2
3
L
P
L+P
4
5
6
P
7
L+P
8
9
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
L+P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2
Sidomukti
Kalicacing
0
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Mangunsari
0
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Tegalrejo
0
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Cebongan
0
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Sidorejo Kidul
0
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 3
Argomulyo
0 4
Tingkir
RSU Puri Asih
1
1
2
1
1
2
1
100,00
Rs dr Asmir
7
1
8
7
1
8
2
28,57
RSUD
1
1
2
1
1
2
1
100,00
9
3
12
9
3
12
4
44,44
JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Seksi P2
91.049 0,04
1
100
2,00
100,00
0
0
0
-
2,00
25,00
0
0
0
1
100
2,00
100,00
0
0
0
2
67
6
50,00
0
0
0
-
92.573 0,02
183.622 0,03
0
0
0
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
1
KASUS BARU DITEMUKAN
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P2 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
KECAMATAN
LAKI-LAKI 1
LAKI-LAKI
PUSKESMAS
2
3
PEREMPUAN
PEREMPUAN
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
4
5
6
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
18.930
20.112
39.042
97
0,51
726
3,61
823
2,11
35
36,08
382
52,62
417
50,67
2
Sidomukti
Kalicacing
14.972
15.799
30.771
36
0,24
149
0,94
185
0,60
7
19,44
56
37,58
63
34,05
0
30
1
3,33
11
6,21
12
5,80
32.845
78
41
52,56
197
35,43
238
37,54
0
2
0
0,00
6
17,65
6
16,67
91
34,60
580
36,55
671
36,27
Mangunsari 3
Argomulyo
Tegalrejo
16.244
16.601
Cebongan 4
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3
Sidorejo Kidul
#DIV/0! 0,48 #DIV/0!
177 556 34
#DIV/0! 3,35 #DIV/0!
207 634 36
#DIV/0! 1,93 #DIV/0!
18.519
19.175
37.694
263
1,42
1.587
8,28
1.850
4,91
68.665
71.687
140.352
506
0,74
3.229
4,50
3.735
2,66
175
34,58
1.232
38,15
1.407
37,67
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
4
5
6
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
150
#DIV/0!
524
#DIV/0!
674
#DIV/0!
49
32,67
259
49,43
308
45,70
2
Sidomukti
Kalicacing
0
39
#DIV/0!
138
#DIV/0!
177
#DIV/0!
13
33,33
60
43,48
73
41,24
Mangunsari
0
26
#DIV/0!
179
#DIV/0!
205
#DIV/0!
10
38,46
54
30,17
64
31,22
Tegalrejo
0
63
#DIV/0!
563
#DIV/0!
626
#DIV/0!
19
30,16
129
22,91
148
23,64
Cebongan
0
6
#DIV/0!
74
#DIV/0!
80
#DIV/0!
2
33,33
12
16,22
14
17,50
Sidorejo Kidul
0
25
#DIV/0!
1.302
#DIV/0!
1.327
#DIV/0!
73
292,00
430
33,03
503
37,91
0
309
#DIV/0!
2.780
#DIV/0!
3.089
#DIV/0!
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3
0
0
166
53,72
944
33,96
1.110
35,93
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN
1
2
3
4
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
8846
2
Sidomukti
Kalicacing
7094
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
Argomulyo
Tegalrejo
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
0,00 51
4
Tingkir
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3 Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
1
#DIV/0! 2
#DIV/0! 7677
Cebongan
0 18
7420 31.037
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
Mangunsari 3
IVA POSITIF
#DIV/0!
0 0
69
0
#DIV/0!
3,92
0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
0,00
#DIV/0! 2
2,90
#DIV/0! 0
0,00
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 YANG TERSERANG NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
JUMLAH JUMLAH KEC DESA/KEL 3
4
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL)
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
DIKETAHUI
DITANGGULANGI
AKHIR
L
P
L+P
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 Keracunan makanan
1
1 11-04-2015
13-04-2015 13-04-2015
1
0
1
2 Keracunan makanan
1
1 16-04-2015
17-04-2015 17-04-2015
1
2
3
3 Diare
1
1 04-06-2015
04-06-2015 06-06-2015
4
6
10
4 Keracunan makanan
1
1 22-06-2015
22-06-2015 22-06-2015
1
0
1
5 Leptospirosis
1
1 24-06-2015
25-06-2015 04-07-2015
1
0
1
6 Keracunan makanan
1
1 06-09-2015
07-09-2015 08-09-2015
1
0
1
Sumber: Seksi P3
JUMLAH KEMATIAN
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN
17
18
19
20
1
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
0
0
0
5
6
11
20,00
33,33
27,27
-
-
-
10
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
-
1
0
0
0
2
7
9
50,00
11,11
-
#DIV/0!
-
1
0
1
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
100,00
#DIV/0!
100,00
1
0
1
3
2
5
33,33
20,00
100,00
#DIV/0!
100,00
1
1
1
1 1
21
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
#DIV/0! -
#DIV/0!
-
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
-
2 Sidomukti
Kalicacing
1
1
100,00
Mangunsari
2
2
100,00
Tegalrejo
2
2
100,00
Cebongan
0
0
-
Sidorejo Kidul
1
1
100,00
6
6
100,00
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
K1
JUMLAH 4
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 9
10
11
12
13
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
15
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
838
838
100,0
799
95,3
683
683
100,0
646
94,6
683
100
2
Sidomukti
Kalicacing
344
344
100,0
316
91,9
317
317
100,0
305
96,2
317
100
Mangunsari
407
407
100,0
387
95,1
362
361
99,7
329
90,9
360
99,45
Tegalrejo
471
471
100,0
450
95,5
442
442
100,0
435
98,4
442
100
Cebongan
391
391
100,0
380
97,2
342
342
100,0
314
91,8
342
100
0 3
Argomulyo
0 4
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga
Sidorejo Kidul
685
685
100,0
630
92,0
563
562
99,8
485
86,1
561
99,64
3.136
3.136
100,0
2.962
94,5
2.709
2.707
99,9
2.514
92,8
2.705
99,85
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
838
83
9,9
71
8,5
29
3,5
9
1,1
6
0,7
115
13,7
2 Sidomukti
Kalicacing
344
15
4,4
45
13,1
28
8,1
19
5,5
5
1,5
97
28,2
Mangunsari
407
37
9,1
19
4,7
25
6,1
4
1,0
8
2,0
56
13,8
Tegalrejo
471
181
38,4
241
51,2
212
45,0
219
46,5
129
27,4
801
170,1
Cebongan
391
181
46,3
124
31,7
49
12,5
35
9,0
63
16,1
271
69,3
Sidorejo Kidul
685
148
21,6
178
26,0
145
21,2
85
12,4
37
5,4
445
65,0
3.136
645
20,6
678
21,6
488
15,6
371
11,8
248
7,9
1.785
56,9
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
11.530
124
1,1
41
0,4
20
0,2
5
0,0
2
0,0
Kalicacing
4.210
26
0,6
8
0,2
2
0,0
0
-
6
0,1
Mangunsari
4.946
42
0,8
12
0,2
4
0,1
2
0,0
4
0,1
Tegalrejo
5.233
95
1,8
85
1,6
27
0,5
6
0,1
5
0,1
Cebongan
4.574
87
1,9
88
1,9
18
0,4
14
0,3
19
0,4
Sidorejo Kidul
9.724
18
0,2
6
0,1
0
-
0
-
0
-
40.217
392
1,0
240
0,6
71
0,2
27
0,1
36
0,1
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
8
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
838
838
100,00
799
95,35
2 Sidomukti
Kalicacing
344
323
93,90
285
82,85
Mangunsari
407
407
100,00
398
97,79
Tegalrejo
471
471
100,00
436
92,57
Cebongan
391
391
100,00
380
97,19
Sidorejo Kidul
685
652
95,18
630
91,97
3136
3.082
98,28
2.928
93,37
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
4
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
838
167,60
384
229,12
340
338
678
51
50,70
102
36
70,6
28
55,2
64
62,9
2 Sidomukti
Kalicacing
344
68,80
87
126,5
184
131
315
28
19,65
47
17
61,6
18
91,6
35
74,1
Mangunsari
407
81,40
48
59,0
193
164
357
29
24,60
54
23
79,4
19
77,2
42
78,4
Tegalrejo
471
94,20
114
121,0
219
221
440
33
33,15
66
40
121,8
34
102,6
74
112,1
Cebongan
391
78,20
197
251,9
179
163
342
27
24,45
51
43
160,1
38
155,4
81
157,9
Sidorejo Kidul
685
137,00
113
82,5
268
284
552
40
42,60
83
49
121,9
52
122,1
101
122,0
3.136
627
943
150,35
1.383
1.301
2.684
207
195
403
208
100,3
189
96,8
397
98,61
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS
3
NON MKJP
MKJP IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
%
JUMLAH
%
KON DOM
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
16
17
18
19
20
21
22
23
JUMLAH
%
24
25
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
70
1,1
0
0,0
0
0,0
109
1,7
179
2,8
187
2,9
5.707
89,8
282
4,4
0
0,0
0
0,0
6.176
97,2
6.355
100,0
2 Sidomukti
Kalicacing
58
2,0
0
0,0
0
0,0
88
3,1
146
5,2
2
0,1
2.681
94,7
2
0,1
0
0,0
0
0,0
2.685
94,8
2.831
100,0
Mangunsari
48
2,3
0
0,0
0
0,0
142
6,9
190
9,3
86
4,2
1.568
76,5
206
10,0
0
0,0
0
0,0
1.860
90,7
2.050
100,0
Tegalrejo
102
2,6
0
0,0
22
0,6
161
4,1
285
7,3
437
11,2
2.495
64,0
681
17,5
0
0,0
0
0,0
3.613
92,7
3.898
100,0
Cebongan
230
7,6
0
0,0
20
0,7
245
8,1
495
16,3
325
10,7
1.286
42,4
930
30,6
0
0,0
0
0,0
2.541
83,7
3.036
100,0
95
1,9
0
0,0
0
0,0
136
2,7
231
4,5
187
3,7
4.359
85,1
344
6,7
0
0,0
0
0,0
4.890
95,5
5.121
100,0
603
2,6
0
0,0
42
0,2
881
3,8
1.526
77,7 2.445
10,5
0
0,0
0
0,0 21.765
93,4 23.291
100,0
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sidorejo Kidul
Sumber: Seksi Kesga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
6,6 1.224
5,3 18.096
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
NON MKJP
MKJP IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP 26
27
60
7,3
0
0,0
0
0,0
57
7,0
117
14,3
338
41,4
338
41,4
24
2,9
0
0,0
0
0,0
700
85,7
817
100,0
5
13,2
0
0,0
0
0,0
6
15,8
11
28,9
0
0,0
24
63,2
3
7,9
0
0,0
0
0,0
27
71,1
38
100,0
Mangunsari
47
22,3
0
0,0
0
0,0
112
53,1
159
75,4
4
1,9
42
19,9
6
2,8
0
0,0
0
0,0
52
24,6
211
100,0
Tegalrejo
49
27,1
0
0,0
4
2,2
56
30,9
109
60,2
6
3,3
62
34,3
4
2,2
0
0,0
0
0,0
72
39,8
181
100,0
Cebongan
14
22,6
3
4,8
9
14,5
12
19,4
38
61,3
3
4,8
13
21,0
8
12,9
0
0,0
0
0,0
24
38,7
62
100,0
Sidorejo Kidul
88
10,3
0
0,0
0
0,0
57
6,7
145
17,0
367
43,0
307
36,0
34
4,0
0
0,0
0
0,0
708
83,0
853
100,0
263
12,2
3
0,1
13
0,6
300
13,9
579
26,8
718
33,2
786
36,4
79
3,7
0
0,0
0
0,0
1.583
73,2
2.162
100,0
Sumber: Seksi Kesga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PUS
1
2
3
4
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
8.237
817
9,9
6.355
77,2
2 Sidomukti
Kalicacing
3.276
38
1,2
2.831
86,4
Mangunsari
3.690
211
5,7
2.050
55,6
Tegalrejo
4.390
181
4,1
3.898
88,8
Cebongan
3.726
62
1,7
3.036
81,5
Sidorejo Kidul
6.587
853
12,9
5.121
77,7
29.906
2.162
7,2
23.291
77,9
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Sidorejo Lor
340
338
678
340
2
Sidomukti
Kalicacing
184
131
315
184
Mangunsari
193
164
357
Tegalrejo
219
221
Cebongan
179
Sidorejo Kidul
4
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi gizi
L+P
L Sidorejo
Argomulyo
BBLR P
L
4
1
3
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
100
338
100,0
678
100,0
10
2,94
10
2,96
20
2,95
100,0
131
100,0
315
100,0
1
0,54
2
1,53
3
0,95
193
100,0
164
100,0
357
100,0
3
1,55
5
3,05
8
2,24
440
219
100,0
221
100,0
440
100,0
9
4,11
4
1,81
13
2,95
163
342
179
100,0
163
100,0
342
100,0
13
7,26
11
6,75
24
7,02
268
284
552
268
100,0
284
100,0
552
100,0
16
5,97
14
4,93
30
5,43
1.383
1.301
2.684
1.383
100,0
1.301
100,0
2.684
100,0
52
46
3,54
98
3,65
3,76
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH LAHIR HIDUP
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
340
338
678
340
100,0
338
100,0
678
100,0
336
98,8
336
99,4
672
99,1
2
Sidomukti
Kalicacing
184
131
315
184
100,0
130
99,2
314
99,7
181
98,4
130
99,2
311
98,7
Mangunsari
193
164
357
192
99,5
162
98,8
354
99,2
189
97,9
161
98,2
350
98,0
Tegalrejo
219
221
440
219
100,0
221
100,0
440
100,0
216
98,6
219
99,1
435
98,9
Cebongan
179
163
342
179
100,0
163
100,0
342
100,0
178
99,4
161
98,8
339
99,1
Sidorejo Kidul
268
284
552
268
100,0
284
100,0
552
100,0
265
98,9
283
99,6
548
99,3
1.383
1.301
2.684
1.382
99,9
1.298
99,8
2.680
99,9
1.365
98,7
1.290
99,2
2.655
98,9
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi
JUMLAH BAYI 0-6 BULAN L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
8
9
10
11
12
113
119
232
70
61,95
64
53,78
134
57,76
Kalicacing
51
39
90
31
60,78
25
64,10
56
62,22
Mangunsari
48
58
106
22
45,83
27
46,55
49
46,23
Tegalrejo
56
62
118
28
50,00
42
67,74
70
59,32
Cebongan
60
80
140
52
86,67
58
72,50
110
78,57
109
115
224
75
68,81
64
55,65
139
62,05
437
473
910
278
63,62
280
59,20
558
61,32
Sidorejo Kidul
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
2
3
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
340
338
678
330
97,1
309
91,4
639
94,2
2
Sidomukti
Kalicacing
184
131
315
176
95,7
125
95,4
301
95,6
Mangunsari
193
164
357
180
93,3
157
95,7
337
94,4
Tegalrejo
219
221
440
215
98,2
208
94,1
423
96,1
Cebongan
179
163
342
177
98,9
158
96,9
335
98,0
Sidorejo Kidul
268
284
552
260
97,0
275
96,8
535
96,9
1.383
1.301
2.684
1.338
96,7
1.232
95
2.570
95,75
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN UCI
% DESA/KELURAHAN UCI
1
2
3
4
5
6
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
6
100,0
2 Sidomukti
Kalicacing
3
3
100,0
Mangunsari
2
2
100,0
Tegalrejo
3
3
100,0
Cebongan
2
2
100,0
Sidorejo Kidul
6
6
100,0
22
22
100,0
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
340
338
678
335
98,53
313
92,60
648
95,58
327
96,18
304
89,94
631
93,07
2 Sidomukti
Kalicacing
184
131
315
180
97,83
132
100,76
312
99,05
159
86,41
135
103,05
294
93,33
Mangunsari
193
164
357
183
94,82
167
101,83
350
98,04
170
88,08
150
91,46
320
89,64
Tegalrejo
219
221
440
225
102,74
216
97,74
441
100,23
222
101,37
213
96,38
435
98,86
Cebongan
179
163
342
172
96,09
157
96,32
329
96,20
175
97,77
159
97,55
334
97,66
Sidorejo Kidul
268
284
552
278
103,73
290
102,11
568
102,90
278
103,73
290
102,11
568
102,90
1383
1301
2684
1373
99,28
1275
98,00
2648
98,66
1331
96,24
1251
96,16
2582
96,20
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS
3
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
POLIO 4a P
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 L
P
L+P
L
CAMPAK L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
340
338
678
331
97
242
72
573
85
317
93,2353
250
73,9645
567
83,6283
287
84,4118
301
89,0533
588
86,7257
287
84,4118
301
89,0533
588
86,7257
2 Sidomukti
Kalicacing
184
131
315
165
90
126
96
291
92
166
90,2174
126
96,1832
292
92,6984
164
89,1304
126
96,1832
290
92,0635
164
89,1304
126
96,1832
290
92,0635
Mangunsari
193
164
357
169
88
157
96
326
91
174
90,1554
152
92,6829
326
91,3165
174
90,1554
144
87,8049
318
89,0756
174
90,1554
144
87,8049
318
89,0756
Tegalrejo
219
221
440
220
100
214
97
434
99
221
100,913
213
96,3801
434
98,6364
222
101,37
205
92,7602
427
97,0455
216
98,6301
210
95,0226
426
96,8182
Cebongan
179
163
342
180
101
159
98
339
99
180
100,559
159
97,546
339
99,1228
167
93,2961
148
90,7975
315
92,1053
167
93,2961
148
90,7975
315
92,1053
Sidorejo Kidul
268
284
552
312
116
326
115
638
116
312
116,418
327
115,141
639
115,761
322
120,149
311
109,507
633
114,674
322
120,149
311
109,507
633
114,674
1.383
1.301
2.684
1.377
100
1.224
94
2.601
97
1.370
99,06
1.227
94,3121
2.597
96,7586
1.336
96,6016
1.235
94,927
2.571
95,7899
1.330
96,1678
1.240
95,3113
2.570
95,7526
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P3 Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS
3
JUMLAH BAYI
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % S S
S
%
L
P
11
12
13
14
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH
L+P
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S 15
16
17
18
19
JUMLAH
L+P S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
340
338
678
332
97,65
299
88,46
631
93,07
984
884
1.868
984
100,00
884
100,00 1.868
100,00 1.324
2 Sidomukti
Kalicacing
184
131
315
100
54,35
114
87,02
214
67,94
473
508
981
473
100,00
508
100,00
981
100,00
Mangunsari
193
164
357
148
76,68
139
84,76
287
80,39
647
637
1.284
647
100,00
637
100,00 1.284
Tegalrejo
219
221
440
140
63,93
170
76,92
310
70,45
665
702
1.367
665
100,00
702
Cebongan
179
163
342
148
82,68
129
79,14
277
80,99
634
636
1.270
634
100,00
Sidorejo Kidul
268
284
552
268
100,00
284
100,00
552
100,00 1.579
1.582
3.161
1.383
1.301
2.684
1.136
87,24 2.271
84,61 4.982
4.949
9.931
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
82,14 1.135
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S 25
1.222
2.546
1.316
657
639
1.296
100,00
840
801
100,00 1.367
100,00
884
636
100,00 1.270
100,00
1.569
99,37 1.578
4.972
99,80 4.945
Sumber: Seksi Gizi Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
26
27
28
L+P S
%
29
30
99,40 1.183
96,81
2.499
98,15
573
87,21
622
97,34
1.195
92,21
1.641
795
94,64
776
96,88
1.571
95,73
923
1.807
805
91,06
872
94,47
1.677
92,81
813
799
1.612
782
96,19
765
95,74
1.547
95,97
99,75 3.147
99,56 1.847
1.866
3.713
1.837
99,46 1.862
99,79
3.699
99,62
99,92 9.917
99,86 6.365
6.250
12.615
6.108
95,96 6.080
97,28
12.188
96,62
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG JUMLAH (D) % (D/S)
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
650
627
1.277
504
486
990
77,5
77,5
77,5
0
0,0
0
0,0
0,0
0,00
2
Sidomukti
Kalicacing
207
195
402
168
146
314
81,2
74,9
78,1
2
1,2
1
0,7
3,0
0,96
Mangunsari
275
292
567
246
242
488
89,5
82,9
86,1
0
0,0
0
0,0
0,0
0,00
Tegalrejo
308
338
646
250
276
526
81,2
81,7
81,4
5
2,0
2
0,7
7,0
1,33
Cebongan
438
447
885
418
426
844
95,4
95,3
95,4
1
0,2
1
0,2
2,0
0,24
Sidorejo Kidul
606
588
1.194
473
468
941
78,1
79,6
78,8
2
0,4
0
0,0
2,0
0,21
2.484
2.487
4.971
2.059
2.044
4.103
82,9
82,2
82,5
10
0,5
4
0,2
14,0
0,34
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.338
1.213
2.551
1.149
85,87
1.108
91,34
2.257
88,48
Kalicacing
473
493
966
466
98,52
485
98,38
951
98,45
Mangunsari
603
610
1.213
570
94,53
574
94,10
1.144
94,31
Tegalrejo
679
672
1.351
692
101,91
620
92,26
1.312
97,11
Cebongan
617
619
1.236
620
100,49
612
98,87
1.232
99,68
1.190
1.170
2.360
1.031
86,64
1.014
86,67
2.045
86,65
4.900
4.777
9.677
4.528
92,41
4.413
92,38
8.941
92,39
Sidorejo Kidul
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 BALITA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
BGM P
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1.621
1.494
3.115
1.090
1.056
2.146
67,24
70,68
68,89
3
0,28
6
0,57
9
0,42
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
575
584
1.159
492
482
974
85,57
82,53
84,04
2
0,41
3
0,62
5
0,51
Mangunsari
732
752
1.484
626
618
1.244
85,52
82,18
83,83
1
0,16
6
0,97
7
0,56
Tegalrejo
813
819
1.632
555
571
1.126
68,27
69,72
69,00
6
1,08
9
1,58
15
1,33
Cebongan
758
782
1.540
716
733
1.449
94,46
93,73
94,09
3
0,42
5
0,68
8
0,55
1.468
1.439
2.907
1.051
1.080
2.131
71,59
75,05
73,31
12
1,14
14
1,30
26
1,22
5.967
5.870
11.837
4.530
4.540
9.070
75,92
77,34
76,62
27
0,60
43
0,95
70
0,77
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi
Sidorejo Kidul
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH DITEMUKAN P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Sidorejo Lor
-
2 Sidomukti
Kalicacing
-
-
Mangunsari
-
Tegalrejo
-
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi
L+P
L
1 Sidorejo
3 Argomulyo
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
1
1
-
#DIV/0!
1
100,0
1
100,0
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
Cebongan
1
-
1
1
100,0
-
#DIV/0!
1
100,0
Sidorejo Kidul
1
-
1
1
100,0
-
#DIV/0!
1
100,0
3
2
100,0
3
100,0
2
1
1
100,0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
1
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
3
4
Argomulyo
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH
PUSKESMAS
2
L
P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
625
633
1.258
625
100,0
633
100,0
1.258
100,0
33
33
100,00
89
72
161
89
100,0
72
100,0
161
100,0
9
9
100,00
Mangunsari
304
235
539
304
100,0
235
100,0
539
100,0
13
13
100,00
Tegalrejo
192
164
356
192
100,0
164
100,0
356
100,0
14
14
100,00
Cebongan
192
170
362
192
100,0
170
100,0
362
100,0
14
14
100,00
Sidorejo Kidul
464
425
889
464
100,0
425
100,0
889
100,0
30
30
100,00
1.866
1.699
3.565
1.866
100,0
1.699
100,0
3.565
100,0
113
113
100,00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Seksi Yandaru
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
100,0
100,0
100,0
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber:Seksi Yandaru
TUMPATAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
4
5
6
1.920
743
2,6
Kalicacing
238
295
0,8
Mangunsari
509
180
2,8
Tegalrejo
196
159
1,2
Cebongan
336
366
0,9
Sidorejo Kidul
853
531
1,6
4.052
2.274
1,8
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
%
JUMLAH SD/MI MENDAPA T YAN. GIGI
%
6
7
8
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI MASSAL
1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
3 Argomulyo
4 Tingkir
4
5
33
-
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
0,0
33
100,0
1.102
1.105
2.207
1.102
100,0
1.105
100,0
2.207
100,0
351
362
713
121
34,5
124
34,3
245
34,4
9
6
66,7
6
66,7
155
145
300
155
100,0
145
100,0
300
100,0
56
66
122
56
100,0
66
100,0
122
100,0
Mangunsari
13
13
100,0
13
100,0
1.540
1.327
2.867
1.540
100,0
1.327
100,0
2.867
100,0
141
135
276
141
100,0
135
100,0
276
100,0
Tegalrejo
14
14
100,0
14
100,0
347
320
667
347
100,0
320
100,0
667
100,0
132
110
242
90
68,2
93
84,5
183
75,6
Cebongan
14
13
92,9
14
100,0
345
331
676
345
100,0
331
100,0
676
100,0
106
94
200
106
100,0
94
100,0
200
100,0
Sidorejo Kidul
30
0,0
30
100,0
904
795
1.699
904
100,0
795
100,0
1.699
100,0
397
385
782
188
47,4
282
73,2
470
60,1
40,7
110
97,3
4.393
4.023
8.416
4.393
100,0
4.023
100,0
8.416
100,0
1.183
1.152
2.335
702
59,3
794
68,9
1.496
64,1
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: Seksi Yandaru
113
46
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
1
JUMLAH
PUSKESMAS
2
3
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2.966
3.377
6.343
1.881
63,42
2.207
65,35
4.088
64,45
2 Sidomukti
Kalicacing
2.371
2.769
5.140
1.111
46,86
1.302
47,02
2.413
46,95
0
1.046
#DIV/0!
1.298
#DIV/0!
2.344
#DIV/0!
4.837
806
35,43
1.077
42,04
1.883
38,93
0
881
#DIV/0!
1.242
#DIV/0!
2.123
#DIV/0!
Mangunsari 3 Argomulyo
Tegalrejo
2.275
2.562
Cebongan 4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga
Sidorejo Kidul
2.301
2.774
5.075
1.881
81,75
2.249
81,07
4.130
81,38
9.913
11.482
21.395
7.606
76,73
9.375
81,65
16.981
79,37
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
1
Jaminan Kesehatan Nasional
L
JUMLAH P
L+P
3
4
5
9465
9528
L
% P
L+P
6
7
8
10,40
10,29
0,00
37.803,00
0,00
0,00
20,59
18.993,00
10,40
10,29
10,34
1.3 Pekerja penerima upah (PPU)
60.113,00
0,00
0,00
32,74
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
23.567,00
0,00
0,00
12,83
754,00
0,00
0,00
0,41
6.118,00
0,00
0,00
3,33
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 1.2 PBI APBD
9.465
9.528
1.5 Bukan pekerja (BP) 2
Jamkesda
3
Asuransi Swasta
0
0,00
0,00
0,00
4
Asuransi Perusahaan
0
0,00
0,00
0,00
147.348
10,40
10,29
80,25
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi JPKM
9.465
9.528
TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 JUMLAH KUNJUNGAN NO 1
1
RAWAT JALAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN 2
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
Sidorejo Lor
5.313
6.463
11.776
0
1.475
147
1.622
Kalicacing
2.086
3.365
5.451
0
291
177
468
Mangunsari
1.608
2.109
3.717
0
854
1.069
1.923
Tegalrejo
1.525
2.309
3.834
0
356
391
747
Cebongan
4.234
5.260
9.494
137
306
273
579
Sidorejo Kidul
7.704
13.786
21.490
0
750
704
1.454
22.470
33.292
55.762
0
0
137
4.032
2.761
6.793
85.619
0
0
16.430
598
SUB JUMLAH I 1
RSUD Kota Salatiga
2
RSU Ananda
278
336
614
45
64
109
0
3
RS Puri Asih
12.894
25.791
38.685
2.649
4.921
7.570
0
4
Rumkit Tk IV dr Asmir
10.072
24.370
34.442
3.406
5.631
9.037
RS Paru dr.Ario Wirawan
18.437
16.350
34.787
3.715
3.041
6.756
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
2.026
2.202
4.228
420
245
665
RSB Mutiara Bunda
2.544
11.201
13.745
345
1.146
1.491
46.251
80.250
212.120
10.580
15.048
42.058
SUB JUMLAH II 1
BKPM
2
Sarana Yankes lainnya (sebutkan)
SUB JUMLAH III
0
0
0
0 0
0
598
8.196
0
0
0
0
0
0
0
8.196
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
68.721
113.542
276.078
10.580
15.048
42.195
4.032
2.761
7.391
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
91.049
92.573
183.622
91.049
92.573
183.622
75,5
122,7
150,4
11,6
16,3
23,0
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: Seksi Yandaru Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
1 RSUD Kota Salatiga
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
295
16.384
665
32
45
64
109
1
3 RS Puri Asih
104
2.649
4.921
7.570
16
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
112
3.406
5.631
9.037
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
162
3.715
3.041
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
50
420
7 RSB Mutiara Bunda
25 780
Sumber: Seksi Yandaru a Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
GDR
4
2 RSU Ananda
KABUPATEN/KOTA
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
PASIEN KELUAR MATI
420
1
-
-
33
49
-
-
41
43
84
9
6.756
206
143
349
95
225
645
1
1
3
345
1.146
1.491
10.580
15.028
41.992
265
219
1.149
-
22,2
40,6
25,6
-
9,2
-
-
-
4
6,0
6,7
6,5
-
-
0,5
11
20
12,0
7,6
9,3
2,6
2,0
2,2
122
217
55,5
47,0
51,7
25,6
40,1
32,1
3
2,4
-
1,6
7,1
-
4,7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
107
133
664
25,0
14,6
27,4
10,1
8,9
15,8
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
NAMA RUMAH SAKITa
1
2
1 RSUD Kota Salatiga
JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA DIRAWAT TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN 3
4
5
6
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
7
8
9
10
295
16.384
71.476
70.805
66,4
55,54
2,21
4,3
2 RSU Ananda
32
109
455
455
3,9
3,41
102,98
4,2
3 RS Puri Asih
104
7.570
21.134
24.774
55,7
72,79
2,22
3,3
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
112
9.037
34.970
34.970
85,5
80,69
0,65
3,9
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
162
6.756
33.013
33.311
55,8
41,70
3,87
4,9
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
50
645
1.995
1.498
10,9
12,90
25,20
2,3
7 RSB Mutiara Bunda
25
1.491
3.704
3.604
40,6
59,64
3,64
2,4
780
41992
166.747
169.417
58,6
53,84
2,81
4,0
KABUPATEN/KOTA Sumber: Seksi Yandaru a Keterangan: termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Promkes
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
17.778
8.013
45,1
6.725
83,9
Kalicacing
6.590
6.768
102,7
6.173
91,2
Mangunsari
7.517
5.812
77,3
5.489
94,4
Tegalrejo
8.399
8.621
102,6
7.448
86,4
Cebongan
7.096
4.488
63,2
3.445
76,8
15.367
8.960
58,3
6.066
67,7
62.747
42.662
Sidorejo Kidul
68,0
35.346
82,9
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH SELURUH RUMAH
1
2
3
4
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
2014 JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT RUMAH YANG (RUMAH SEHAT) BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT 5
6
7
2015 RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
11288
8.686
76,95
2367
2.367
100,00
616
26,02
9.302
82,41
Kalicacing
5058
4.468
88,34
592
296
50,00
5
1,69
4.473
88,43
Mangunsari
4912
3.433
69,89
1559
400
25,66
217
54,25
3.650
74,31
Tegalrejo
6065
5.226
86,17
839
300
35,76
23
7,67
5.249
86,55
Cebongan
4874
4.034
82,77
1315
943
71,71
566
60,02
4.600
94,38
Sidorejo Kidul
9395
7.933
84,44
2419
1.216
50,27
1165
95,81
9.098
96,84
33.780
81,22
9091
5.522
60,74
2592
46,94
36.372
87,45
41.592
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
52.842
3.776
2 Sidomukti
Kalicacing
19.215
Mangunsari
22.457
Tegalrejo Cebongan
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
Sidorejo Kidul
20986
2725
237
948
710
3550
24.454
304
20.918
1.018
43.736 183.622
0
423
125
289
156
624
70
280
54
216
98
392
258
1137
5
27
5
27
182
749
750
275
615
0
0
0
0
0
-
5041
830
4143
0
0
0
0
0
-
1.107
5535
1036
4780
0
0
0
0
2
7.152
36810
5280
25830
281
730
184
532
282
835 1976
0
0
-
-
0
5
94
376
0
-
-
0
182
749
0
-
-
0
0
0
4
750
3
0
0
11
468
11
2
835
0
278
1960
15
1218
14
%
26
JUMLAH
25
27
28
29
30
31
32
33
34
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
24
JUMLAH SARANA
23
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
22
JUMLAH SARANA
21
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
20
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
19
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
18
JUMLAH SARANA
0
206
17
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
-
14531
16
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH SARANA
15
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
14
JUMLAH SARANA
13
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
12
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
11
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
JUMLAH SARANA
9
MEMENUHI SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
TERMINAL AIR
JUMLAH SARANA
7
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
6
JUMLAH SARANA
5
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH SARANA
3
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
1
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PUSKESMAS
JUMLAH SARANA
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG PENDUDU K
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
541
2
353
0
0
0
0,00
6194
29568
6194
29568
44741 84,66939
0
0
0
0
0
0
0
0,00
4495
17623
4495
17623
18839
98,04
1
90
0
0
0
0
0
0,00
4288
19222
4288
19222
21135
94,11
585
1
25
1
25
0
0
0
0,00
5156
22708
5156
22708
23933
97,87
468
2
169
1
46
0
0
0
0,00
3544
14190
3528
14190
18847
90,10
0
3
350
3
350
0
0
0
0,00
10994
34062
10994
34062
40027
91,52
1053
12
1175
7
774
0
0
0
0
34671
137373
34655
137373
167522
91,23
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
3
4
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH
%
6
7
18
28
23
82,14
Kalicacing
8
45
35
77,78
Mangunsari
9
10
9
90,00
Tegalrejo
7
8
7
87,50
Cebongan
10
37
35
94,59
Sidorejo Kidul
25
56
44
78,57
77
184
153
83,15
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
JENIS SARANA JAMBAN
-
Kalicacing
19215
Mangunsari
22457
Tegalrejo
24454
-
-
-
Cebongan
20918
-
-
Sidorejo Kidul
43736
-
-
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PL
183.622
2
4
18
19
20
21
22
JUMLAH
23
24
25
%
26
100
9.794
43.007
8.632
39.276
91,32
442
2.522
327
1.891
74,98
337
1.974
154
1.329
67,325
43111
81,6
#DIV/0!
4.686
15.862
4.371
14.537
91,65
189
1.323
129
903
68,25
21
147
16
112
76,19
15552
80,9
100
3.053
14.055
3.053
14.055
100
1.017
4.373
993
3.736
85,43
1.012
4.486
830
3.661
81,609
21948
97,7
-
#DIV/0!
4.598
22.552
4.550
22.327
99
302
1.217
236
1.194
98,11
105
331
80
202
61,027
23723
97,0
-
-
#DIV/0!
5.572
18.733
4.983
17.429
93,04
454
1.545
-
0
70
377
-
-
0
17429
83,3
-
-
#DIV/0!
8.751
41.557
6.998
33.794
81,32
235
1.890
235
1.890
100
-
-
-
-
#DIV/0!
35684
81,6
100
36.454
155.766
32.587
141.418
90,79
2.639
12.870
1.920
9.614
74,7
1.545
7.315
1.080
5.304
72,509
496
1.111
17
% PENDUDUK PENGGUNA
-
2 Sidomukti
16
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
-
2
15
JUMLAH SARANA
615
52842
14
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
125
Sidorejo Lor
13
JUMLAH SARANA
615
1 Sidorejo
12
% PENDUDUK PENGGUNA
11
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
JUMLAH SARANA
9
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
JUMLAH SARANA
7
% PENDUDUK PENGGUNA
6
CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
4
% PENDUDUK PENGGUNA
3
PLENGSENGAN
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
LEHER ANGSA
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
2
127
496
1.111
-
157.447
85,75
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
4
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
3
50
0
0
-
0
2 Sidomukti
Kalicacing
2
2
100,0
0,0
0
-
0
Mangunsari
2
2
100,0
0,0
0
-
0
Tegalrejo
3
3
100,0
0,0
0
-
0
Cebongan
3
2
66,7
0,0
0
-
0
Sidorejo Kidul
7
0,0
0,0
0
-
0
52,2
0,0
0
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
23
12
0
0
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG ADA
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
0
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
11
JUMLAH
10
NON BINTANG
%
9
BINTANG
JUMLAH
8
PUSKESMAS
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
33
15
13
8
1
1
7
78
29
87,9
13
86,7
12
92,3
7
87,5
9
2
6
3
-
1
1
22
9
100,0
2
100,0
6
100,0
3
100,0
Mangunsari
13
4
4
3
3
-
1
28
13
100,0
3
75,0
4
100,0
3
100,0
3
100,0
0 #DIV/0!
3 Argomulyo
Tegalrejo
14
4
2
4
1
1
-
26
13
92,9
3
75,0
2
100,0
1
25,0
1
100,0
1
0
Cebongan
14
-
1
4
-
2
1
22
14
100,0
-
#DIV/0!
1
100,0
4
100,0
#DIV/0!
2
4 Tingkir
Sidorejo Kidul
30
3
2
5
2
-
1
43
28
93,3
3
100,0
2
100,0
5
100,0
2
100,0
113
28
28
27
7
5
11
219
106
93,8
24
85,7
27
96,4
23
85,2
7
100,0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PL
TEMPAT-TEMPAT UMUM
%
7
SLTA
RUMAH SAKIT UMUM
JUMLAH
6
SLTP
HOTEL
%
5
SD
SARANA KESEHATAN
JUMLAH
4
JUMLAH TTU
NON BINTANG
3
BINTANG
2
RUMAH SAKIT UMUM
1
PUSKESMAS
PUSKESMAS
SLTA
KECAMATAN
HOTEL
SLTP
NO
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN
SD
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
1 -
-
100,0
1
100,0
#DIV/0!
1
100,0
5
100,0 100
2 1 -
28,6
65
83,3
-
21
95,5
100,0
27
96,4
#DIV/0!
21
80,8
-
21
95,5 95,3
#DIV/0!
1
100,0
41
100,0
4
36,4
196
89,49772
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH TPM
1
2
3
4
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 5
6
7
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
8
9
10
11
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 12
13
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
14
15
16
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
436
13
17
6
338
374
85,78
30
11
3
18
62
14,22
2 Sidomukti
Kalicacing
111
17
6
4
66
93
83,78
0
0
0
18
18
16,22
Mangunsari
83
1
1
6
62
70
84,34
0
0
1
12
13
15,66
Tegalrejo
50
0
2
3
35
40
80
0
0
1
5
6
12,00
Cebongan
101
1
4
5
72
82
81,19
0
0
2
17
19
18,81
Sidorejo Kidul
331
5
137
12
177
331
100
5
52
2
27
86
25,98
1112
37
167
36
750
990
89,03
35
63
9
97
204
18,35
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
TABEL 65
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing Mangunsari
3 Argomulyo
Tegalrejo Cebongan
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL
Sidorejo Kidul
11
12
13
14
15
16
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
10
TOTAL
9
MAKANAN JAJANAN
8
DEPOT AIR MINUM (DAM)
7
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
6
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
5
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
4
PERSENTASE TPM DIBINA
3
TOTAL
2
MAKANAN JAJANAN
1
DEPOT AIR MINUM (DAM)
PUSKESMAS
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
17
62
30
11
3
18
62
100,00
374
0
0
2
51
53
14,17
18
0
0
0
18
18
100,00
93
0
0
4
18
22
23,66
13
0
0
3
12
15
115,38
70
0
0
0
21
21
30,00
6
0
0
1
7
8
133,33
40
0
0
0
0
0
0,00
19
0
0
2
17
19
100,00
82
0
1
7
0
8
9,76
86
5
52
2
27
86
100,00
331
0
52
2
27
81
24,47
204
35
63
11
99
208
101,96
990
0
53
15
117
185
18,69
TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO 1
NAMA OBAT 2
PERSENTASE TOTAL JUMLAH KETERSEDIAAN SISA STOK PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
5
22.050 52.500 17 16.350 72.540 630.300 16.845 175.650 0 351.900
14.100 19.600 20 14.300 0 327.700 8.330 85.700 0 203.900
7.900 30.100 17 3.800 0 279.800 9.027 381.300 0 170.600
7
8
22000 49700 37 18100
99,77324263 94,66666667 217,6470588 110,70
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g
tube
0
0
0
12
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
supp
1.253
722
278
1000
79,81
13
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%
336
86
342
428
127,38
14 15
Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
tablet tablet
0 0
0 0
0 0
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
525 297.000 0 0 0 0 0 9.584 500 337.050 0 0 0 360 10.500 0 842 5.100 0 0 110 159 0 27 9.000 0 0 1.068 90 8.250 39.450 0 37.530
133 120.600 0 0 0 0 0 3.062 47 196.100 0 0 0 2.500 0 21 5.600 0 0 91 46 0 0 200 0 0 841 5.600 6.650 0 44.249
97 214.400 0 0 0 0 0 3.212 65 143.100 0 0 0 0 39 2.300 0 0 38 105 0 0 800 0 0 663 3.200 9.250 0 13.800
230 335000
58049
154,67
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet tablet tablet tablet tablet tablet vial
971 49.515 369.000 0 27 0 0 600 0 0 55.950 48.000 5.730 58.650 32.700 6.450 283.500 29.550 919.500 16.800 0
92 30.300 169.000 0 1 0 0 100 0 0 38.000 25.000 2.745 800 35.100 7.000 159.600 22.500 80.000 10.500 0
73.900 223.000 0 6 0 0 0 0 13.600 38.000 3.565 8.600 8.500 162.400 5.000 248.900 0
92 104200 392000
9,47 210,44 106,23
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pot
0 607500 17357 467000
0 96,38 103,04 265,87
0 374500
0 106,42
0
0
0 0
0 0 43,81 112,79
0 0 0 0 0 6274 112 339200
0 0 0 0 0 65,46 22,40 100,64
0 0 0 2500
0 0 0 23,81
0 60 7900
0 7,13 154,90
0 0 129 151
0 0 117,27 94,97
0 0 1000
0 0 11,11
0 0
0 0
1504
140,82
8800 15900
106,67 40,30 0
0
0 7
0 25,93
0 0 100
0 0 16,67
0 0 51600 63000 6310 800 43700 15500 322000 27500 328900 10500
0 0 92,23 131,25 110,12 1,36 133,64 240,31 113,58 93,06 35,77 62,5
0
0
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
NAMA OBAT
1
2
70 71 72 73 74 75 76 77 78
Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg 79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 82 Kuinin (kina) tablet 200 mg 83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml 89 Mebendazol tablet 100 mg 90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg 91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 92 Metronidazol tablet 250 mg 93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % 96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % 97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g 98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g 99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) 100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml 104 Paracetamol tablet 100 mg 105 Paracetamol tablet 500 mg 106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg 108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 109 Povidon Iodida larutan 10 % 110 Povidon Iodida larutan 10 % 111 Prednison tablet 5 mg 112 Primakuin tablet 15 mg 113 Propillitiourasil tablet 100 mg 114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 119 Salisil bedak 2% 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis Sumber: UPT IF
PERSENTASE TOTAL JUMLAH KETERSEDIAAN SISA STOK PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
5
0 10.560 3.279 360.600 0 0 0 41.700 0
0 1.327 176.700 0 0 0 26.400 0
0 400 2.675 275.600 0 0 0 21.800 0
botol
3.359
5.579
350
5929
176,51
tablet
85.200
10.300
-
10300
12,09
tablet
0
0
0
0
0
tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet
0 0 1.133 0 0 0 0 0 45
0 0 1.016 0 0 0 0 0 0
0 0 331 0 0 0 0 0 0
0 0
0 0
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube
47 0 0 0 216 0 300 5.100 8.592 0 0 78 18.750 0 739.500 0 0 178.500 545 42 39.000 495 0 150 0 0 5.244 1.053
0 0 0 0 90 0 0 6.910 2.514 0 0 58 14.053 0 407.450 0 0 53.000 282 28 16.000 528 0 1.900 0 0 520 926
92 0 0 0 36 0 0 4.790 0 0 90 7.390 0 493.700 0 0 91.000 154 64 29.100 442 0 2.800 0 0 200 368
kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
6.792 0 0 0 93 0 0 2.505 0 0 2.250 45 241.500 0 89.100 0 375.000
3.829 0 0 0 134 0 0 108 0 0 0 0 101.000 0 47.750 0 163.900
4.562 0 0 0 13 0 0 326 0 0 0 0 132.100 0 57.250 0 248.100
1.080 660 1.470 2.160 2.350 4.235 0 0 0
1.080 660 1.470 2.160 2.350 4.235 0 0 0
230 250 430 590 660 1.255 0 0 0
kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
vial vial vial vial vial vial vial vial vial
6
7
8
0 400 4002 452300
0 3,79 122,05 125,43
0 0 0 48200
0 0 0 115,59
0
1347
0
118,89 0 0 0 0 0 0
92
0 0 0 0 0 0 195,74
0 0 0 126
0 0 0 58,33
0 0 11700 2514
0 0 229,41 29,26
0 0 148 21443
0 0 189,74 114,36
0 901150
0 121,86
0 0 144000 436 92 45100 970
0 0 80,67 80,00 219,05 115,64 195,96
0 4700
0 3133,33
0 0 720 1294
0 0 13,73 122,89
8391
123,54 0 0 0
147
0 0 0 158,06
0 0 434
0 0 17,33
0 0 0 0 233100
0 0 0 0 96,52
0 105000
0 117,85
0
0
412000
109,8666667
1310 910 1900 2750 3010 5490
121,30 137,88 129,25 127,31 128,09 129,63 0 0 0
0 0 0
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: Seksi Farmamin, RAPK dan Yandaru,
1
1
3 1
1 1 5 5 124 22 0 0
0 0
0 0
1 5 5 124 22 0 0
0 0
0 10 0 3
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
5 2
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 30 1 0
10 228 3 1 1 1 30 1 -
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
5
5
100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
2
2
100,00
7
7
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Yandaru
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
1
2
3
PRATAMA JUMLAH % 4
5
STRATA POSYANDU MADYA PURNAMA JUMLAH % JUMLAH % 6
7
8
9
MANDIRI JUMLAH % 10
11
POSYANDU AKTIF JUMLAH 12
JUMLAH
%
13
14
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0,00
5
6,94
56
77,78
11
15,28
72
67
93,06
2 Sidomukti
Kalicacing
0
0,00
0
0,00
30
88,24
4
11,76
34
34
100,00
Mangunsari
3
9,38
5
15,63
7
21,88
17
53,13
32
24
75,00
Tegalrejo
0
0,00
10
25,64
16
41,03
13
33,33
39
29
74,36
Cebongan
5
11,90
4
9,52
24
57,14
9
21,43
42
33
78,57
0,00
22
33,33
38
57,58
6
9,09
66
44
66,67
2,81
46
16,14
171
60,00
60
21,05
285
231
81,05
3 Argomulyo
4 Tingkir
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: Seksi Pemberdayaan masyarakat
8
2,4
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES POLINDES POSBINDU 5
6
7
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
0,00
0,00
6
2 Sidomukti
Kalicacing
2
0,00
0,00
2
Mangunsari
2
0,00
0,00
2
Tegalrejo
3
0,00
0,00
3
Cebongan
3
0,00
0,00
2
Sidorejo Kidul
7
0,00
0,00
3
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Permasy
23
0
0
18
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
4
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
-
0,00
2 Sidomukti
Kalicacing
2
-
0,00
Mangunsari
2
-
Tegalrejo
3
Cebongan Sidorejo Kidul
3 Argomulyo
4 Tingkir JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat
2
6
100
-
2
2
100
0,00
-
2
2
100
-
0,00
-
3
3
100
3
-
0,00
1
2
3
100
6
-
4
1
1
6
100,00
22
100,00
22
0
4
4
6
12
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
DR SPESIALIS
UNIT KERJA
1
2
a
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
DOKTER GIGI SPESIALIS L P L+P
L
P
15
16
17
18
19
TOTAL L+P 20
1 Sidorejo Lor
-
1
1
2
1
1
2
-
2
2
-
-
-
-
2
2
Kalicacing
-
1
1
2
1
1
2
-
1
1
-
-
-
-
1
1
Mangunsari
-
3
3
3
3
-
2
2
-
-
-
-
2
2
Tegalrejo
-
1
1
2
1
1
2
-
2
2
-
-
-
-
2
2
Cebongan
-
1
7
8
1
7
8
-
2
2
-
-
-
-
2
2
Sidorejo Kidul
-
1
1
2
1
1
2
1
2
3
-
-
-
1
2
3
-
5
14
19
5
14
19
1
11
12
-
-
-
1
11
12
7
14
21
22
24
46
1
1
2
2
3
5
1
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
1 RSUD Kota Salatiga
15
10
RSU Ananda
-
25 -
1
-
-
-
1
-
-
-
2
3
-
-
-
-
2
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
RS Puri Asih
3
2
5
3
5
8
6
7
13
Rumkit Tk.IV dr Asmir
8
5
13
6
2
8
14
7
21
RS Paru dr Ario Wirawan
5
5
10
5
8
13
10
13
23
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
3
4
1
3
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
1
2
3
-
-
-
-
-
-
-
23
34
57
55
56
111
10
23
33
10
10
33
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
RSB Mutiara Bunda
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
32 -
1 22
-
54 -
-
2
1
1
2
-
3
5
1
2
2 1
3
2
-
3
1
5
8
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi RAPK Keterangan : a termasuk S3
32
22
54 29,408
38
71
109 59,361
70
80
163 88,769
3
14
17 9,2581
1
2
3 1,6338
4
16
20 10,892
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
L
PERAWATa P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
PERAWAT GIGI L+P 9
1 Sidorejo Lor
9
1
9
10
0
3
3
Kalicacing
4
1
4
5
0
3
3
Mangunsari
4
0
4
4
0
3
3
Tegalrejo
5
2
3
5
2
1
3
Cebongan
12
5
10
15
1
2
3
8
1
7
8
0
3
3
42
10
37
47
3
15
18
48
53
152
205
2
2
4
RSU Ananda
3
2
2
4
0
0
0
RS Puri Asih
10
7
20
27
0
0
0
Rumkit Tk.IV dr Asmir
27
31
51
82
1
1
2
RS Paru dr Ario Wirawan
0
62
103
165
0
0
0
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
3
4
11
15
0
0
0
12
6
13
19
0
0
0
103
165
352
517
3
3
6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
3
17
33
50
1
0
1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
148
192
422
614
7
18
25
Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Kota Salatiga
RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
80,60
Sumber: Seksi RAPK Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
334,38
13,61
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1 Sidorejo Lor
-
4
4
-
-
-
-
4
4
Kalicacing
-
2
2
-
-
-
-
2
2
Mangunsari
-
2
2
-
-
-
-
2
2
Tegalrejo
-
2
2
-
-
-
-
2
2
Cebongan
-
2
2
-
-
3
3
Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Kota Salatiga RSU Ananda
1
2
3
-
1
14
15
-
7
16
23
2
2
-
5
6
-
-
1 -
2
RS Puri Asih
1
Rumkit Tk.IV dr Asmir
2
7
9
RS Paru dr Ario Wirawan
2
12
14
-
1
2
3
1
1
1
15
16
3
5
9
19
28
2
2
6
7
-
1
1
-
-
1
1
1
1
2
3
8
11
1
1
2
13
15
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
1
1
-
2
2
-
3
3
RSB Mutiara Bunda
-
2
2
-
1
1
-
3
3
12
45
57
3
9
12
15
54
69
6
60
66
6
44
50
12
104
116
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
119
138
173
201
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
19
75,15439
Sumber: Seksi RAPK Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
9
54
63 34,30961
28
109,464
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 a
NO
UNIT KERJA
1
2
b
KESEHATAN MASYARAKAT L P L+P 3
4
KESEHATAN LINGKUNGAN L P L+P
5
6
7
8
1 Sidorejo Lor
-
-
-
-
2
2
Kalicacing
-
-
-
-
1
1
Mangunsari
-
-
-
-
2
2
Tegalrejo
-
-
-
Cebongan
-
-
-
Sidorejo Kidul
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
RSUD Kota Salatiga
2
RSU Ananda
-
RS Puri Asih
-
Rumkit Tk.IV dr Asmir
-
RS Paru dr Ario Wirawan RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
-
-
RSB Mutiara Bunda
1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
1 1
2
1
1
-
2
1
6
9
3
1
4
-
-
-
-
-
-
1
1
3
4
1
1
-
-
-
1
-
-
-
-
4
-
-
2 1
1
1
6
-
10
6
5
3
9
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
4
7
1
2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
JUMLAH (KAB/KOTA)
1
3
11
7
9
5,99
Sumber: Seksi RAPK Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
18 9,80
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Sidorejo Lor
-
1
1
-
-
-
-
1
1
Kalicacing
-
1
1
-
-
-
-
1
1
Mangunsari
-
1
1
-
-
-
-
1
1
Tegalrejo
-
1
1
-
-
-
-
1
1
Cebongan
-
1
1
-
-
-
-
1
1
Sidorejo Kidul
-
1
1
-
-
-
-
1
1
6
6
6
6
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Kota Salatiga
-
14
14
-
-
-
-
14
14
RSU Ananda
-
1
1
-
-
-
-
1
1
RS Puri Asih
-
1
1
-
-
-
-
1
1
Rumkit Tk.IV dr Asmir
-
1
1
-
-
-
-
1
1
RS Paru dr Ario Wirawan
-
8
8
-
-
-
-
8
8
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
1
1
-
-
-
-
1
1
RSB Mutiara Bunda
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
26
26
-
-
-
-
26
26
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
1
1
-
-
-
-
1
1
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
-
-
-
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi RAPK
33
33
33
33 17,97
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
FISIOTERAPIS L P L+P
TENAGA KETERAPIAN FISIK OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA L P L+P L P L+P
AKUPUNKTUR L P L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1 Sidorejo Lor
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kalicacing
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mangunsari
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tegalrejo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Cebongan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sidorejo Kidul
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
NO
UNIT KERJA
1
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Kota Salatiga
2
3
RSU Ananda
-
-
RS Puri Asih
-
-
Rumkit Tk.IV dr Asmir
-
RS Paru dr Ario Wirawan
3
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
RSB Mutiara Bunda
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi RAPK
-
-
-
3 -
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
12
1
4 -
-
8
3
1
4
1
-
2 1
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
4
1
-
1
2
-
3 -
2
3
2
5
2
1
3
11
8
3 -
4 -
14
19
1 -
2
9 -
2
2
3
6
2
-
16
1
1
2 -
1
-
-
-
8
-
1
7
3
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
3 -
1
5
5 -
TOTAL
9
23 12,526
TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 TENAGA KETEKNISIAN MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
ORTETIK PROSTETIK
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVASKULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
1 Sidorejo Lor
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
3
Kalicacing
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
Mangunsari
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
Tegalrejo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
2
2
Cebongan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
3
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
4
6
Sidorejo Kidul
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
9
11
-
-
-
-
-
-
-
4
4
-
-
-
-
-
-
12
-
-
-
-
-
-
4
13
17
-
-
-
-
4
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
1
-
-
-
-
4
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
5
6
2
-
-
-
2
6
8
-
-
-
-
-
-
-
6
-
-
-
4
14
18
5
-
-
-
-
6
20
26
-
-
-
-
1
2
3
-
2
2
4
-
30
68
98
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
RS Puri Asih
-
Rumkit Tk.IV dr Asmir RS Paru dr Ario Wirawan RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
RSB Mutiara Bunda
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
Sumber: Seksi RAPK
5 -
3 -
-
3
-
-
-
1
1
2
-
1
-
-
-
1
1
1
2
-
-
-
1
4
6
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
10
11
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
2
-
-
-
-
-
-
1
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
36
45
-
-
-
-
4
16
20
-
-
-
-
-
-
14 1
-
3 -
14
26
17
5
-
2
-
1
1
2
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
12
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
2
2 7
RSU Ananda
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
-
-
1 RSUD Kota Salatiga
JUMLAH (KAB/KOTA)
2
1
1
1
-
-
-
-
31
-
-
6
5
1
6
-
-
7
-
-
-
-
-
19 -
26 -
18
1
64
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4 -
-
1
6
1
-
82
-
-
1 4
1 -
21
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
35
3
3
2
15
17
16
23
39
2
2
-
25
2
L+P
9
21 -
41
30 -
-
-
104
145 78,97
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA KESEHATAN LAIN PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1 Sidorejo Lor
-
-
-
-
-
Kalicacing
-
-
-
-
-
Mangunsari
-
-
-
-
-
Tegalrejo
-
-
-
-
-
Cebongan
-
-
-
-
-
Sidorejo Kidul
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
-
1 RSUD Kota Salatiga
-
-
2
5
7
2
5
7
RSU Ananda RS Puri Asih Rumkit Tk.IV dr Asmir RS Paru dr Ario Wirawan
-
-
-
-
-
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
-
-
-
-
RSB Mutiara Bunda
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
2
5
-
7
2
5
7
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
2
2
4
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
3
10
13
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
5
12
17
Sumber: Seksi RAPK
2
5
7
2
5
7
TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1 Sidorejo Lor
-
1
1
2
3
5
-
-
-
-
Kalicacing
-
1
1
2
4
6
-
-
-
-
-
Mangunsari
-
1
1
2
3
5
-
-
-
-
-
Tegalrejo
-
1
1
2
2
-
-
-
-
1
Cebongan
-
1
1
3
3
6
-
-
-
-
1
Sidorejo Kidul
-
1
1
1
3
4
-
-
-
-
6
6
10
18
28
11
24
18
49
67
2
2
5
7
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
1 RSUD Kota Salatiga
13
RSU Ananda
-
RS Puri Asih
-
Rumkit Tk.IV dr Asmir
-
RS Paru dr Ario Wirawan
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
1 -
2
5
13
-
1
22
1 -
8
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik RSB Mutiara Bunda
1 -
-
17
39
18
-
5
1
-
-
-
6 -
-
-
P
27
28
25
-
1
-
4
4
8
-
1
4
5
-
14
24
38
107
98
111
209
3
3
6
4
-
61
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
38
96
134
5
1
6
-
-
-
69
173
242
-
-
-
8
6
14
-
-
9
14
23
17
38
55
31
37
68
142
331
473
46
11
-
5
1
6
-
-
-
-
-
-
1
3
4
1
3
4
2
31
2
31
33
2 -
-
6
-
1
7
-
-
13
19
8
13
8
6
7
112
88
-
-
1
4
5
-
12
11
23
6
9
24
37
88
-
-
47
43
90
21
16
12
28
13
6
13
19
141
183
209
392
-
70
173
243
-
10
37
47
112
3 13 -
21
1
-
33
2
7
4
-
6
5
6
-
4
2
3
-
6
8
-
4
5
4
4
1
4
-
4
2
1
-
29
-
-
4
48
L+P
-
-
TOTAL
1
-
30
26
-
-
-
Sumber: Seksi RAPK
-
L
24
2
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
2
TENAGA PENUNJANG KESEHATAN L P L+P
141
28
59
87
305
502
807
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2015
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
62.283.125.543
a. Belanja Langsung
13.272.025.500
b. Belanja Tidak Langsung
49.011.100.043
2 APBD PROVINSI
9.568.445.500
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi - APBD I
37,00
5,68
9.500.000.000 68.445.500
3 APBN :
96.397.685.530
- Dana Alokasi Umum (DAU)
57,27 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) - Dana Dekonsentrasi
5.359.878.000
3,18
307.338.530
0,18
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - Lain-lain (sebutkan) :
0,00 90.730.469.000
- BLUD - Bankeu - TP BOK
53,91
89.083.976.000 1.101.000.000 545.493.000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
53.275.000
0,03
(sebutkan project dan sumber dananya) - GF ATM
53.275.000
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
11.782.000
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
168.314.313.573
TOTAL APBD KAB/KOTA
1.006.961.181.000
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Keuangan DKK dan RSUD
0,01
6,19 916.634,79
TABEL 82 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2015 NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
JUMLAH DESA/KEL DG
% DESA/KEL DG GARAM
1
2
3
4
5
6
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
6
6
100,00
2
Sidomukti
Kalicacing
2
2
100,00
Mangunsari
2
2
100,00
Tegalrejo
3
3
100,00
Cebongan
3
3
100,00
Sidorejo Kidul
6
6
100,00
3 4
Argomulyo
5 6
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
22
22
100,00
TABEL 83 KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT KOTA SALATIGA TAHUN 2015
Neoplasma
Peny. Jantung & Pembuluh Darah
Diabetes Mellitus
PPOK Stroke
No.
Asma Bronkial Psikosis
Kab/Kota AMI Ca Ca cervik mamae
1 2 32 Kota Salatiga Sumber : Seksi P3
3
4 7
Ca hepar
Ca Paru ID DM
5 9
6 -
-
8 30
ND DM 9 2.032
Angina Pekt 11 129
12 8
Non Hemor Dekomp Hipertensi Hipertensi agik Hemoragik Kordis Essensial Lain 13 192
14 11.447
15 606
16 65
17 77
18 232
19 1.160
21 475