Dinas Kesehatan Kota Salatiga Jl. Hasanudin No. 110A Salatiga 50721 Telp. 0298-326146 Fax: 0298-322697 Email:
[email protected]
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, dan Nasional (Persen) Tahun 2011-2014…………………………………………………..
7
Gambar 3.1
Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas Di Kota Salatiga Tahun 2014.
9
Gambar 3.2
Angka Kematian Bayi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014.…………………………..
11
Gambar 3.3
Angka Kematian Balita (AKABA) Kota SalatigaTahun 2010-2014………………….
12
Gambar 3.4
Angka Kematian Ibu di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………..
13
Gambar 3.5
Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………….
14
Gambar 3.6
Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………………………………………………...................
15
Gambar 3.7
Balita dengan Pneumonia Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014.
16
Gambar 3.8
Jumlah Penemuan Kasus HIV/AIDS Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………
17
Gambar 3.9
Kasus Sifilis Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kota Salatiga Tahun 2014……………………………………………………………………………………………
18
Gambar 3.10 Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………………………………………………………………………..
19
Gambar 3.11 Penemuan AFP Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………..……..
21
Gambar 3.12 Kasus PD3I Kota Salatiga Tahun 2006-2013………………………………………………
22
Gambar 3.13 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2014…………….……………...
23
Gambar 3.14 Proporsi Kasus Baru Penyakit Tidak Menular Kota Salatiga Tahun 2014………..
24
Gambar 4.1
Cakupan kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014.
27
Gambar 4.2
Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………………..……………………………………………….
29
Gambar 4.3
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Di Kota Salatiga Th 2010-2014…...................
30
Gambar 4.4
Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014………………………………………………………………………………………………
30
Gambar 4.5
Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………….……….
32
Gambar 4.6
Cakupan Pemberian Tablet Fe Pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2010-2014….
32
iv
Gambar 4.7
Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……….
Gambar 4.8
Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota Salatiga Tahun
Gambar 4.9
33
2010-2014………………………………………………………………………………………………
34
Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2014……...............................
35
Gambar 4.10 Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2014……………………………………………………………………………………………
35
Gambar 4.11 Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi Kota Salatiga Tahun 2014…
36
Gambar 4.12 Persentase Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) Kota Salatiga Tahun 2010-2014..
37
Gambar 4.13 Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Tahun 2014………………………………………………………………………………………………………. 37 Gambar 4.14 Cakupan ASI Ekslusif Kota Salatiga Th. 2010-2014………………………………......
39
Gambar 4.15 Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Th. 2010-2014……………………………….. 41 Gambar 4.16
Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2014…….…………..
43
Gambar 4.17 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bln) Di Kota Salatiga Tahun 2011-2014……………………………………………………………………………………. 44 Gambar 4.18 Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga Tahun 2011-2014…………………
46
Gambar 4.19 Cakupan Balita Ditimbang kota Salatiga Tahun 2011-2014….………………………. 47 Gambar 4.20 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Kota Salatiga Tahun 20102014………………………………………………………………………………………………………. 50 Gambar 4.21 Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pencabutan Gigi Tetap Kota Salatiga Tahun 2010-2014………………………………………………………………………………………………
51
Gambar 4.22 Peresentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut Di Kota salatiga Tahun 2010-2014…………………………………………………………….
51
Gambar 4.23 Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014….…………………
52
Gambar 4.24 Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Pelayanan Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014………………………………………………………………………………..
54
Gambar 4.25 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2014………………………………………………………………………………………………
55
Gambar 4.26 Jumlah Kunjungan Rawat Inap Di Sarana Kesehatan Tahun 2010-2014……….
56
v
Gambar 4.27 Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………..………………………………………………………..
57
Gambar 4.28 BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………....
59
Gambar 4.29 AVLOS RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…………………………..
60
Gambar 4.30 TOI RS Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014….……………………………
60
Gambar 4.31 Cakupan Strata PHBS Rumah Tangga Tingkat Kota Salatiga Tahun 2010-2014 62 Gambar 4.32 Persentase Rumah Sehat Kota salatiga Tahun 2010-2014…………………………..
64
Gambar 4.33 Persentase Jamban Menurut Jenisnya di Kota Salatiga Tahun 2014…………….. 65 Gambar 4.34 Persentase TUPM Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2014….………………………… 66 Gambar 5.1
Strata Posyandu Kota Salatiga Tahun 2010-2014……………………………………….. 72
Gambar 5.2
Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2014……… 75
Gambar 5.3
Rasio Dokter Spesialis Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014………………………...... 76
Gambar 5.4
Rasio Dokter Umum Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014………………………………
76
Gambar 5.5
Rasio Dokter Gigi Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014…….…………………………..
77
Gambar 5.6
Rasio Tenaga Perawat dan Bidan Terhadap 100.000 Penduduk Di Kota Salatiga Tahun 2014………………………………………………………………………………..
Gambar 5.7
77
Rasio Bidan Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014….………………………………………. 78
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan Buku Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 dapat diselesaikan. Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Salatiga. Profil kesehatan Kota Salatiga merupakan penyajian yang komprehensif dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan.
Profil kesehatan
menggunakan data yang bersumber dari pengelola program kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan lintas sektor yang berkaitan dengan program kesehatan. Data yang ditampilkan pada Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat membantu untuk mengetahui capaian hasil pembangunan kesehatan dan data digunakan sebagai salah satu dasar untuk merencanakan program pembangunan kesehatan selanjutnya. Di samping memuat gambaran hasil capaian pembangunan kesehatan, Profil Kesehatan dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan data dan informasi di bidang kesehatan maupun bidang lain yang membutuhkan. Terdapat perbedaan Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 dengan Profil Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2013, karena penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2014 mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2013 Edisi Revisi 2014. Selanjutnya diharapkan kritik dan saran yang membangun, serta partisipasi dari berbagai pihak terutama dalam proses pengumpulan data yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan Profil Kesehatan ini kami mengucapkan terima kasih.
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………..……………..……………………………………...... DAFTAR ISI………………………………………….……………………………………………….. DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….……………………………….. BAB I
i ii iii iv
PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................. B. Sistematika Penyajian................................................................................. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Geografi........................................................................................ B. Keadaan Penduduk .................................................................................... C. Keadaan Ekonomi……................................................................................ D. Keadaan Pendidikan……………………………………………………………
1 1 2 4 4 4 6 8
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Kematian……………......................................................................... B. Angka Kesakitan…………………………………..........................................
9 9 13
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan ………...................................................................... B. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan …………………………………….. C. Perilaku Hidup Sehat……... …………………………………………………… D. Keadaan Lingkungan …………………………………………………………
26 26 53 61 62
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan........................................................................................ B. Tenaga Kesehatan........................................................................................ C. Pembiayaan Kesehatan................................................................................
68 68
BAB II
BAB VI
KESIMPULAN A. Situasi Derajat Kesehatan.……………………………………………............ B. Situasi Upaya Kesehatan………………………………………………………. C. Situasi Sumber Daya Kesehatan……………………………………………….
LAMPIRAN
ii
74 79
80 81 83
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio Tahun 2014………………………………………………………………..…………..
TABEL 2.2
5
Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014………………………………………………………………………..…..
6
TABEL 2.3
Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2014……………………….
9
TABEL 3.1
Faktor Penyebab Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2014…………….
10
TABEL 5.1
Jumlah Sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2014………………..
70
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kota Salatiga Sehat merupakan impian yang harus diwujudkan. Berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan telah dilakukan guna mewujudkan impian tersebut. Upaya tersebut tidak bisa dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi harus dilakukan secara holistik bersama stakeholder, lintas sektor dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan program pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan maupun non kesehatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan, merupakan data atau fakta yang perlu dicatat dan dikelola dengan baik dalam suatu sistem informasi. Peran data dan informasi program pembangunan kesehatan terasa makin diperlukan guna pengambilan
keputusan
disetiap program, tahapan
dan
jenjang
administrasi. Prioritas pembangunan kesehatan tahun 2014 masih menempatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas utama pembangunan kesehatan dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan masyarakat miskin, penanggulangan penyakit menular dan tidak menular serta gizi buruk. Program-program tersebut sangat berkaitan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Kota Salatiga. Buku Profil Kesehatan Salatiga disusun guna menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Kota Salatiga. Profil Kesehatan ini berisi data dan informasi yang menunjukkan derajat kesehatan, sumber daya kesehatan, dan upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di Kota Salatiga. Oleh karena itu Profil Kesehatan Kota Salatiga dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan kesehatan di Kota Salatiga pada tahun yang bersangkutan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2014
1
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN Adapun sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Salatiga sebagai berikut : Bab-1 : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika penyajiannya. Bab-2 : Gambaran Umum Bab ini menyajikan data-data tentang gambaran umum Kota Salatiga. Selain uraian tentang letak geografis, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan
dan
penunjang,
pemberantasan
penyakit
menular,
pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Salatiga. Bab-5 : Situasi Sumber Daya kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab-6 : Kesimpulan Bab ini berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan kota Salatiga tahun 2013. Selain keberhasilan– keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Profil Kesehatan Kota Salatiga 2014
2
Lampiran Pada lampiran ini berisi resume (angka pencapaian Kota Salatiga) dan 87 tabel data indikator kesehatan termasuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Salatiga 2014
3
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. KEADAAN GEOGRAFI Kota Salatiga di kelilingi wilayah Kabupaten Semarang. Terletak antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan dan antara 110.27’.56,81” dan 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Secara morfologi Kota Salatiga berada di daerah cekungan kaki gunung Merbabu, di antara gunung-gunung kecil antara lain Gajah Mungkur, Telomoyo dan Payung Rong. Seluruh wilayah Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Semarang, yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa Pejaten) dan Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watu serta Desa Agung)
Sebelah Selatan: Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa Samirono seta Desa Jetak ) dan Kecamatan Tengaran (Desa Patemon dan Desa Karang Duren)
Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-Ujung, Desa Sukoharjo serta Desa Glawan) dan Kecamatan Tengaran (Desa Bener, Desa Tegal Waton serta Desa Nyamat)
Sebelah Barat : Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten serta Desa Gendongan) dan Kecamatan Getasan (Desa Polobogo). Secara administrasi Kota Salatiga terbagi menjadi 4 kecamatan dan
22 kelurahan. Luas wilayah Kota Salatiga tercatat sebesar 5.678,110 hektar atau 56.781 km2 B. KEADAAN PENDUDUK 1. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2014 (sumber Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) sebanyak 195.754 jiwa, dengan Profil Kesehatan Kota Salatiga
4
kepadatan rata-rata 3 jiwa untuk setiap kilometer persegi. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Sidomukti yaitu 3,89 jiwa per kilometer persegi dan yang terendah kepadatan penduduknya terjadi di Kecamatan Argomulyo yaitu 2,62 jiwa perkilometer persegi. Jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 60.362 Rumah Tangga dengan rata-rata Anggota Rumah Tangga adalah 3,19 jiwa untuk setiap rumah tangga. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Sidorejo sebanyak 54.534 jiwa dan terendah berada di Kecamatan Sidomukti yaitu 43.492 jiwa. 2. Rasio Jenis Kelamin Penduduk Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan. Jumlah Penduduk laki-laki di Salatiga 96.922 jiwa dan jumlah penduduk Perempuan di Salatiga 95.369 jiwa. Sehingga dapat kita dapatkan Rasio Jenis Kelaminnya sebesar 101,63. Rincian Data Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.2.1. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex Rasio tahun 2014 No
Kecamatan
Laki-laki
Perempuan
Sex Rasio
1
Sidorejo
27.257
28.020
97,27
2
Sidomukti
21.991
22.582
97,38
3
Argomulyo
24.405
24.243
100,6
4
Tingkir
23.390
23.866
98,0
Jumlah
97.043
98.711
98,31
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga 3. Komposisi Penduduk Menurut Umur Komposisi penduduk Kota Salatiga menurut golongan umur dan jenis
kelamin
menunjukan
bahwa
penduduk
laki-laki
maupun
perempuan proporsi terbesar berada pada kelompok umur 30-34 tahun. Profil Kesehatan Kota Salatiga
5
Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2014 sebagai berikut : Tabel.2.2. Jumlah Penduduk Kota Salatiga Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2014 NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
1
2
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 >75
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
3
L+P PEREMPUAN
4
5.222 7.909 7.468 7.126 7.368 7.438 8.993 8.900 7.493 6.805 5.770 5.360 4.176 2.365 1.646 3.004
5
4.950 7.446 7.067 6.857 7.079 7.758 9.158 8.739 7.448 7.242 6.395 5.668 4.079 2.510 2.126 4.189
10.172 15.355 14.535 13.983 14.447 15.196 18.151 17.639 14.941 14.047 12.165 11.028 8.255 4.875 3.772 7.193
C. KEADAAN EKONOMI Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dapat dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Pertumbuhan
ekonomi
Kota
Salatiga
tahun
2010
yang
ditunjukan oleh laju Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar 5,01%. Laju pertumbuhan PDRB Kota Salatiga tahun 2014 mencapai 4,80%, sedikit melambat dibandingkan tahun 2013 dengan pertumbuhan Profil Kesehatan Kota Salatiga
6
6,27%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Kesehatan
dan
Kegiatan
Sosial
sebesar
9,90%.
Lapangan
usaha
Pertambangan dan Penggalian merupakan lapangan usaha yang menjalani kontraksi tertinggi yaitu 5,13%. Gambar 2.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah dan Nasional (persen) Tahun 2011-2014
7 6.58
6.5
6.27
6.17
6 5.5
6.03 5.58
5.53
5.3
5.34
5
5.42
5.14
5.02 4.8
4.5 4 2011
2012 Salatiga
2013 Jawa Tengah
2014 Nasional
Sumber: BPS Kota Salatiga Berdasarkan
gambar
tersebut di atas,
terlihat bahwa
tren
perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga berbanding terbalik dengan Propinsi Jawa Tengah. Ketika perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Saltiga turun, Propinsi Jawa Tengah naik. Begitu pula sebaliknya, ketika perkembangan pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga sedang
naik,
Propinsi
Jawa
Tengah
malah
turun.
Sedangkan
perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional cenderung turun dari tahun ke tahun. Profil Kesehatan Kota Salatiga
7
D. KEADAAN PENDIDIKAN Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan serta kemampuan berperan aktif dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan
serta
dalam
mengatasi
masalah
kesehatan
dirinya
dan
keluarganya. Situasi pendidikan penduduk Kota Salatiga tahun 2014 seperti pada tabel 2.3 berikut ini : Tabel.2.3. Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Salatiga Tahun 2014. N
Kecamatan
o
Tdk/Blm
Blm
Tmt SD
SMP
SMA
Diplo
Univer
sekolah
tamat
sederajat
sederajat
Sederaj
ma
sitas
SD/MI 1
2
at
3
4
5
6
7
8
9
1
Sidorejo
8.453
5.932
9.097
8.011
15.672
2.473
5.638
2
Sidomukti
6.976
4.721
7.835
6.902
12.156
1.903
4.080
3
Argomulyo
7.458
5.614
9.704
8.031
12.859
1.761
3.221
4
Tingkir
7.084
5.834
8.222
7.402
13.288
1.972
3.455
Jumlah
29.971
22.101
34.858
30.346
53.975
7.299
16.394
Sumber : Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Kota Salatiga
Profil Kesehatan Kota Salatiga
8
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Untuk mengetahui situasi derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai melalui beberapa indikator antara lain angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Derajat kesehatan Kota Salatiga dapat digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu, situasi dan kondisi angka kesakitan (morbiditas), dan status gizi masyarakat. Faktor lain yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan dan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, dan faktor lain. A. ANGKA KEMATIAN 1. Angka Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari (0-28 hari) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKN menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk antenatal care, pertolongan persalinan, dan postnatal ibu hamil. Semakin tinggi angka kematian neonatal semakin rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu dan anak. AKN Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 12,43 /1.000 KH. Jumlah Kematian Neonatal tertinggi di wilayah Puskesmas Sidorejo Lor dan Mangunsari,
sedangkan
yang
terendah
di
wilayah
Puskesmas
Cebongan. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Jumlah Kematian Neonatal Menurut Puskesmas Di Kota Salatiga Th.2014 8
8 4
5
4 1
Sidlor
Klcc
Profil Kesehatan Kota Salatiga
Mgsr
Tglrj
Ceb
Sidul
9
2. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan sosial ekonomi. AKB di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 37 kasus (15,15/ 1000 KH) dan tahun 2013 sebanyak 40 kasus (15,9/1000 KH) meningkat jika dibandingkan tahun 2012 sebesar 11,4 per 1.000 Kelahiran Hidup atau sebanyak 31 kasus. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga kondisinya mengalami fluktuasi. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Faktor penyebab kematian bayi tahun 2014 antara lain : Tabel 3.1 Faktor Penyebab Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2014 Faktor Penyebab 0-6 hari Asfiksia 4 BBLR 18 Kelainan 1 kongenital Diare 0 Lain-lain 4 Jumlah 27 Angka Kematian Bayi
7-28 hari 0 1 1 0 1 3 (AKB)
29 hari -1 bln 0 0 4
1 2 7 dipengaruhi
oleh
tingkat
pengetahuan ibu, usia ibu, status sosial, ekonomi, , tingkat pendidikan, staus gizi, budaya dll. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan,
serta kesadaran
masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern (lebih baik) dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
10
Berbagai upaya penurunan AKB telah dilakukan antara lain penanganan mulai dari perawatan masa kehamilan, yaitu pemberian tablet tambah darah / Fe 90 guna mencegah terjadinya pendarahan waktu melahirkan, upaya pemberian susu ibu hamil yang kurang energi kronis untuk mencegah Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR ). Disamping itu pemberian vitamin A dua kali pada ibu nifas akan dapat meningkatkan kesehatan dan daya tahan pada ibu dan bayinya. Upaya lain yaitu dengan meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dengan pengembangan manajemen asfeksia, dan BBLR, kunjungan neonatal oleh petugas kesehatan. Diharapkan akan terjadi penurunan AKB, seiring dengan upaya-upaya yang dilakukan. Gambaran AKB tahun 2010-2014 dapat dillihat pada gambar dibawah ini.
Gambar. 3.2 Angka Kematian Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2014
15.15 15.96 9.6
2010
11.4 7.4
2011
2012
2013
2014
3. Angka Kematian Balita ( AKABA ) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian Balita 0-5 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan pada balita, pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, pelayanan Posyandu, dan tingkat keberhasilan program KIA/Posyandu serta faktor kondisi sanitasi lingkungan. AKABA tahun 2014 sebesar 16,16 per 1.000 KH atau 39 kasus, menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,3/1000 KH (43 Profil Kesehatan Kota Salatiga
11
kasus), AKABA di Kota Salatiga tahun 2010-2014 secara umum meningkat, seperti dalam gambar 3.3 berikut ini. Gambar 3.3 AKABA Kota Salatiga Tahun 2010-2014 20
17.2
18 16
16.15
14 12
12.5 10.27
10
7.79
8 6 4 2 0
2010
2011
2012
2013
2014
4. Angka Kematian Ibu ( AKI ) Kematian ibu adalah kematian wanita pada masa kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah persalinan, baik sebagai akibat langsung dari kehamilan atau persalinanya, maupun sebagai akibat tidak langsung dari penyakit lain kecuali kecelakaan. Lebih 90% kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung yaitu perdarahan, infeksi dan eklamsia. Ketiga penyebab langsung kematian ibu ini disebut
komplikasi
kebidanan
(komplikasi
obstetri).
Selain
itu,
persalinan lama (lebih dari 12 jam) dan pengguguran kandungan (abortus terinfeksi) dapat berakibat perdarahan dan atau infeksi. Kurang dari 10% kematian ibu disebabkan oleh penyebab tidak langsung, misalnya penyakit yang sudah diderita ibu sejak sebelum hamil atau penyakit lain yang diderita pada masa kehamilan. Keadaan gizi sejak sebelum hamil, kehamilan yang terlalu sering/dekat, terjadi pada usia terlalu muda atau tua dapat menambah risiko timbulnya gangguan. Kematian ibu juga diwarnai oleh penyebab mendasar, yaitu rendahnya status wanita, terutama di pedesaan, dan rendahnya tingkat pendidikan. Profil Kesehatan Kota Salatiga
12
Di Kota Salatiga tahun 2014 terjadi 2 kasus kematian ibu. Penyebab kematian ibu tahun 2014 disebabkan oleh perdarahan (penyebab langsung) dan Dengue Syock Syndrome (penyebab tidak langsung). Kematian ibu biasanya juga terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal
tanda
bahaya
dan
mengambil
keputusan,
terlambat
mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Berbagai upaya penurunan angka kematian ibu telah dilakukan antara
lain
penerapan
Program
Perencanaan
Persalinan
dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) yang bertujuan untuk antisipasi dan deteksi dini resiko pada masa kehamilan dan persalinan yang berbasis masyarakat, Puskesmas PONED serta RS PONEK. Angka kematian Ibu di Kota Salatiga dapat di lihat pada gambar 3.4. dibawah ini. Gambar 3.4 Angka Kematian Ibu Kota Salatiga Tahun 2010-2014 279.2
212.5
99.4 82.85
74.3 2010
2011
2012
2013
2014
B. ANGKA KESAKITAN 1. Case Notification Rate (CNR) Kasus Baru BTA + Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis. Profil Kesehatan Kota Salatiga
13
Berdasarkan data dari Puskesmas dan Rumah sakit angka penemuan kasus baru Tuberkulosis Paru terkonfirmasi bakteriologis (BTA Positif) yang tercatat (Case Notification Rate/ CNR BTA Positif) tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar 128,73 per 100.000 penduduk. Kemudian proporsi kasus terduga (suspek) TB paru terkonfirmasi bakteriologis (BTA positif) di antara seluruh kasuss terduga (suspek) TB yang diperiksa dahaknya di Kota Salatiga, sebesar 7,24%. Sedangkan CNR untuk semua kasus sebesar 259,52 per 100.000 penduduk. Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) sejak tahun 2012 meningkat
dikarenakan
adanya
perbedaan
cara
perhitungan.
Perhitungan tersebut adalah bahwa penderita TB Paru BTA (+) adalah semua penderita yang ditemukan di sarana pelayanan kesehatan tanpa melihat
status
domisili/tempat
tinggal
penderita.
Sedangkan
perhitungan pada sebelum tahun 2012, hanya penderita yang berdomisili di wilayah Kota Salatiga. Perlu diketahui bahwa di Kota Salatiga terdapat RS khusus Paru dr Ario Wirawan dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM). Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) dari tahun 2010-2014 dapat dlihat pada gambar berikut: Gambar 3.5 Penemuan Kasus TB BTA (+) Kota Salatiga Tahun 2010-2014 142.72 128.73 99.5
44.62 30.9
2010
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2011
2012
2013
2014
14
Proporsi kasus TB anak di antara kasus baru Tuberkulosis Paru yang tercatat sebesar 18%. Hal ini menunjukan bahwa penularan kasus TB BTA Positif kepada anak cukup besar. Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh dari tahun 2010-2014 dapat dilihat pada angka kesesembuhan, berturutturut 2010-2014 adalah 80,85%, 63,64%, ,69,17%, 76,73% dan 71,42%. Tahun 2014 target
Cure Rate atau angka kesembuhan
sebesar 90%. Gambar 3.6. Jumlah Penderita Diobati dan Angka Kesembuhan TB Paru Di Kota Salatiga tahun 2010-2014 350 300 250 200 150 100 50 0
2010
2011
2012
2013
2014
Diobati
48
55
240
202
294
CR/Sembuh
40
35
166
155
210
2. Presentase Balita Dengan Pneumonia Ditangani Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk disertai napas cepat dan atau kesukaran bernapas. Tatalaksana pneumonia adalah diberikannya pelayanan kesehatan sesuai klasifikasinya, untuk pneumonia ringan dan sedang diberikan antibiotika dan pneumonia berat dirujuk ke sarana kesehatan yang lebih memadai. Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani pada tahun 2014 sebesar 542 (44,68%) dari sasaran sebesar 1213. Pada tahun 2013 sebesar 544(44,40%) penderita dari perkiraan kasus sebesar Profil Kesehatan Kota Salatiga
15
1.225 sasaran. Angka penemuan penderita pneumonia dari tahun 2010-2014 berturut- turut adalah 52,21%, 41,81%, 33,28%, 44,40% dan 44,68%. Masih rendahnya angka penemuan balita dengan pneumonia, dikarenakan petugas kesehatan masih sangat hati-hati untuk mendiagnosa bahwa pasiennya adalah pneumonia. Dari semua kasus
yang
ditemukan
seluruhnya
(100%)
sudah
mendapat
penanganan. Gambar 3.7 Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani Kota Salatiga Tahun 2010-2014 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
2010
2011
1012
2013
2014
Perkiraan Jumlah Pneumonia Balita
1218
990
1253
1225
1213
Pneumonia Balita Ditemukan/Diangani
636
414
417
544
542
3. Persentase HIV/AIDS Ditangani Sesuai kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS, seluruh penderita HIV/AIDS harus mendapatkan pelayanan sesuai standar. Tata laksana penderita HIV/AIDS meliputi Voluntary Counseling Testing`(VCT) yaitu tes konseling secara sukarela, perawatan orang sakit dengan HIV/AIDS, pengobatan Anti Retroviral (ARV), pengobatan infeksi oportunistik, dan rujukan kasus spesifik. Tahun 2014 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak 23, tahun 2013 ditemukan penderita HIV/AIDS sebanyak 14 kasus dan tahun 2012 ditemukan kasus baru penderita HIV/AIDS sebanyak 17 kasus. Keseluruhan (100%) kasus HIV/AIDS di Kota Salatiga yang ditemukan tersebut sudah mendapatkan penanganan sesuai standar. Profil Kesehatan Kota Salatiga
16
Jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan dari tahun 2001-2014 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini: Gambar 3.8 Jumlah Penemuan Kasus Baru HIV/AIDS Kota Salatiga s.d tahun 2014 30
27 25
23
23
20
17 15
17 14
14 12
10
Jml Kasus
9 7
5
2 0
1
6
6
0
-5
4. Jumlah Kasus Sifilis Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri spiroset Trepanoma pallidum sub-spesies pallidum.Penularan penyakit ini melalui kontak seksual. Di samping itu juga dapat ditularkan dari ibu ke janinselama kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan terjadinya sifilis congenital. Jumlah kasus sifilis di kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 1.191 kasus. Kelompok umur terbanyak berturut-turut sebagai berikut:umur 25-49 th sebanyak 612 kasus, umur 20-24 th sebanyak 346 kasus, umur 15-19 th sebanyak 187 kasus, umur >=50 th sebanyak 44 kasus dan umur 5-14 th sebanyak 2 kasus. Berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak kasusnya dibandingkan dengan laki-laki yaitu 1.116 dibanding 75 kasus. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
17
Gambar 3.9 Kasus Sifilis Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Kota Salatiga Th. 2014 600 500 400 300 200 100 0 Laki-laki Perempuan
5-14 th 2
15-19 th 3
20-24 th 19
25-49 th 37
>=50 th 14
0
184
327
575
30
5. Darah Donor Diskrining Terhadap HIV Salah satu strategi untuk meminimalkan penularan penyakit melalui transfusi darah adalah melalui skrining darah donor. HIV/AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi darah, sehingga setiap darah donor harus dilakukan skrining terhadap HIV. Jumlah pendonor di Kota Salatiga melalui UTD PMI Kota Salatiga pada tahun 2014 sebanyak 7.979 dan 100% diskrining terhadap HIV dengan hasil positif HIV 7 (0,09%) pendonor. 6. Persentase Balita Dengan Diare Ditangani Definisi operasional penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Jumlah kasus diare pada balita di tahun 2014 sebanyak 4.438 (105,9%) dari perkiraan kasus sebanyak 4.189 Semua kasus diare baik pada balita maupun non balita sudah mendapat penanganan (100%). Profil Kesehatan Kota Salatiga
18
Gambar 3.10. Jumlah Perkiraan Kasus Diare dan Diare Pada Balita Di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah perkiraan kasus diare
6554
7654
7691
4115
4189
Jumlah Diare pada Balita dan ditangani
1994
4276
5766
4745
4438
7. Angka Penemuan Kasus Baru Kusta per 100.000 penduduk Penyakit
kusta
atau
lepra
disebabkan
oleh
bakteri
Mycrobacterium leprae. Bakteri ini mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2-3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai 9 hari di luar tubuh manusia. Kuman kusta memiliki masa inkubansi 2-5 tahun bahkan bisa lebih dari 5 tahun. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Tahun 2014 di kota Salatiga dilaporkan sebanyak 6 kasus baru semuanya kasus Multi Basiler (MB). Di wilayah Provinsi Jawa Tengah Kota Salatiga termasuk katagori beban rendah dengan angka NCDR sebesar 3,07 per 100.000 penduduk. 8. Angka “Acute Flaccid Paralysis” (AFP) Dalam upaya membebaskan Indonesia dari Penyakit Polio, maka pemerintah telah melaksanakan Program Eradikasi Polio (ERAPO) yang Profil Kesehatan Kota Salatiga
19
terdiri dari pemberian imunisasi polio rutin, pemberian imunisasi masal pada anak balita maupun PIN (Pekan Imunisasi Nasional) dan survelans AFP. Eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut-turut di suatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah : a. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm
carrier pada manusia. b. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan. c. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90 % dan mudah dalam pemberian. d. Layak dilaksanakan secara operasional. Salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai eradikasi polio yaitu melakukan surveilans AFP sesuai dengan standar sertifikasi. Surveilans AFP merupakan pengamatan dan penjaringan semua sifat kelumpuhan pada poliomyelitis. Prosedur pembuktian penderita AFP terserang virus polio liar atau tidak adalah sebagai berikut: a. Melakukan pelacakan terhadap anak usia <15 tahun yang mengalami kelumpuhan mendadak (<14 hari) dan menetukan diagnose awal. b. Mengambil specimen tinja penderita tidak lebih dari 14 hari sejak kelumpuhan, sebanyak dua kali selang waktu pengambilan I dan II >24 jam. c. Mengirim
kedua
specimen
tinja
ke
laboratorium
dengan
pengemasan khusus. d. Hasil pemeriksaan specimen tinja akan menjadi bukti virology adanya virus polio liar di dalamnya. e. Diagnosa akhir ditentukan pada 60 hari sejak kelumpuhan. Pemeriksaan klinis ini dilakukan oleh dokter spesialis anak atau syaraf untuk menentukan apakah masih ada kelumpuhan atau tidak. Profil Kesehatan Kota Salatiga
20
Hasil pemeriksaan virologis dan klinis akan menjadi bukti penengakan diagnose kasusu AFP termasuk kasusu polio atau tidak, sehingga dapat diketahui apakah ada polio liar di masyarakat. Cakupan penemuan dan penanganan penyakit AFP adalah jumlah kasus AFP non polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk usia < 15 tahun pertahun di satu wilayah kerja tertentu. Jumlah kasus AFP yang ditemukan dan ditangani tahun 2014 sebanyak 2 kasus. Penemuan kasus AFP sejak tahun 2010-2014 dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.11 Penemuan AFP Kota Salatiga Tahun 2010-2014
5
2
2
2
1 2010
2011
2012
2013
2014
9. Jumlah Kasus dan Angka Kesakitan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Yang termasuk dalam PD3I yaitu Polio, Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus (Non Neonatorum), Tetanus Neonatorum, dan Hepatitis. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit tersebut, diperlukan komitmen global untuk menekan turunnya angka kesakitan dan kematian yang lebih banyak dikenal dengan Eradikasi Polio (ERAPO),
Reduksi
Campak
(Redcam),
dan
Eliminasi
Tetanus
Neonatorum (ETN). Dari tahun 2006 sampai dengan 2013 jumlah kasus PD3I yang dilaporkan adalah sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
21
Gambar 3.12 Kasus PD3I Kota Salatiga Tahun 2008-2014 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Hepatitis B 7 0 0 0 0 4 0 0 0 Polio 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Campak 28 42 53 115 198 168 94 0 0 T. Neonatorum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tetanus 2 0 0 0 0 0 0 0 0 Pertusis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Difteri 2 0 0 0 0 0 0 1 0
10. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh vector nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur <15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Penderita DBD yang ditangani adalah persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu satu tahun dibandingkan
dengan
jumlah
penderita
DBD
yang
ditemukan
/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama. Jumlah penderita DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan kasus. Hal ini disebabkan oleh karena cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan perkembangan jentik nyamuk yang tidak terkontrol. Jumlah kasus tersebut berturut-turut adalah tahun 2006 sebanyak 57 penderita IR: 38,9/100.000 penduduk, Profil Kesehatan Kota Salatiga
22
tahun 2007 sebesar 141 kasus (IR: 80, CFR:0,71), tahun 2008 sebesar 72 kasus (IR: 40, CFR:1,39%), tahun 2009 sebanyak 109 (IR:65, CFR:0,92%), tahun 2010 sebesar 155 kasus (IR:91). Pada tahun 2011 terjadi penurunan kasus yaitu sebesar 13 kasus (IR:7,4%),
tahun
2012 sebanyak 13 kasus, tahun 2013 sebanyak 61 kasus dan tahun 2014 sebanyak 9 kasus. Dari semua kasus yang ditemukan sudah mendapat penanganan sesuai dengan standar. Beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam rangka penurunan kasus demam berdarah antara lain penggerakan pemberantasan sarang
nyamuk,
pemeriksaan
jentik
berkala,
dan
sosialisasi
penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue. Berikut gambar jumlah kasus DBD dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2014. Gambar 3.13 IR dan CFR Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2006-2014 100 91 80
80 65
60 55
55
55
55 Incidence Rate (IR)
40
CFR
40
38.9
target
31.72 20
20
20
20
20
20 12.83 7.4
0 0 2006
1.39 0.92 0.71 0 2007 2008 2009 2010
0 2011
2012
4.6 0
1.6
0 2013
2014
-20
11. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Untuk Kota Salatiga malaria meskipun tidak termasuk daerah endemis, namun kasus penyakit malaria masih ditemukan. Kasus malaria tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar 33 kasus (API : 0,17 per 1.000 penduduk). Profil Kesehatan Kota Salatiga
23
12. Penyakit Tidak Menular Data kasus penyakit tidak menular yang diperoleh antara lain kanker servik, kanker mamae, kanker hati, kanker paru, diabetes mellitus, angina pektoris, dekompensasio kordis, hipertensi, stroke, asma bronkhial dan kecelakaan lalu lintas. Faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular, dibagi menjadi dua yaitu faktor genetik yang merupakan faktor yang tidak dapat diubah (unchanged risk faktor), dan faktor resiko yang dapat diubah (change risk faktor), misalnya, pola makan yang tidak seimbang, makanan yang mengandung zat adiktif, mengkonsumsi rokok, kurang berolah raga dan faktor kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan. Penyakit tidak menular merupakan suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara medis, tetapi hanya bisa dikendalikan. Penyakit tidak menular juga merupakan penyebab utama kematian tertinggi bila dibandingkan dengan penyakit menular. Kasus penyakit tidak menular di Kota Salatiga tahun 2014 dapat dilihat pada gambar 3.14 berikut: Gambar 3.14 Proporsi Kasus baru Penyakit Tidak Menular di Kota Salatiga Tahun 2014 6%
3%
0,46%
8,87%
Kanker DM Hipertensi
13% 0,34%
Jantung 7%
Stroke PPOK 62%
Asma Psikosis
13. Cakupan Desa/ Kelurahan Terkena KLB Ditangani <24 Jam Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam jangka waktu tertentu. Profil Kesehatan Kota Salatiga
24
KLB penyakit menular dan keracunan masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat. Jenis KLB yang terdapat di Kota Salatiga tahun 2014 yaitu Chikungunya, diare dan AFP. Chikungunya terjadi di satu kecamatan 2 kelurahan dengan jumlah penderita sebanyak 152 penderita. Diare terjadi di 3 (tiga) kecamatan 3 (tiga) kelurahan dengan jumlah penderita sebanyak 78 penderita dan jumlah kematian sebanyak 3 penderita. Sedangkan AFP ditemukan di 2 kecamatan 2 kelurahan dengan jumlah penderita 2 orang.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
25
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
A.
PELAYANAN KESEHATAN
1.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada semester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trisemeter kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan 2 kali pada trisemester ketihga (usia kehamilan 2436 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas, yaitu: 1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; 2. Pengukuran tekanan darah; 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA); 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); 5. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi; 6. Pemberian
tablet tambah
darah
minimal
90
tablet selama
kehamilan; 7. Penentuan persentase janin dan denyut jantung janin (DJJ); 8. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana); 9. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya). 10. Tatalaksana kasus. Profil Kesehatan Kota Salatiga
26
Untuk menilai cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat digunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa cakupan ibu hamil K4 di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 2.789 bumil (94,96%) meningkat jika dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 93,46%.
Gambar 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Salatiga Th. 2010 - 2014 102,00% 100,00% 98,00% 96,00% 94,00% 92,00% 90,00% 88,00%
2010
2011
2012
2013
2014
K1
96,00%
96,30%
96,70%
99,02%
100%
K4
92,90%
96,60%
95,40%
93,46%
94,96%
Berbagai kegiatan telah dilakukan guna peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu dengan semakin mendekatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dan Profil Kesehatan Kota Salatiga
27
pengembangan kelas ibu hamil. Melalui kelas ibu hamil diharapkan akan meningkatkan
pengetahuan,
sikap, dan
perilaku
ibu hamil dan
keluarganya dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu secara paripurna. Di samping itu kegiatan luar gedung, seperti pendataan, pelayanan di posyandu, kunjungan rumah, dan sweeping kasus drop out merupakan upaya yang dilakukan guna peningkatan kunjungan K4. 2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Upaya
kesehatan
ibu
bersalin
dilaksanakan
dalam
rangka
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target (90%) yaitu sebesar 100%. Meskipun cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sudah mencapai target, namun angka kematian ibu masih
tinggi. Untuk mengetahui cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
28
Gambar 4.2 Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Nakes Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014 150,00% 100,00% 50,00% 0,00%
3.
2010
2011
2012
2013
2014
Pertolongan persalinan oleh nakes terlatih
95,10%
94,80%
95%
100%
99,88%
Pertolongan persalian oleh dukun terlatih
4,90%
5,20%
0%
0%
0%
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Masa sesudah persalinan (Masa Nifas) berpeluang untuk terjadinya kematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan masa nifas yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan dengan ketentuan waktu: a. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan. b. Kunjungan nifas kedua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan (8-14 hari) c. Kunjunagn nifas ketiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan (36-42 hari). Pelayanan ibu nifas meliputi pemberian vitamin A dosis tinggi ibu nifas yang kedua dan pemeriksaan kesehatan pasca persalinan untuk mengetahui apakah terjadi pendarahan pasca persalinan, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 (dua) hari, payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit dan lain–lain. Kunjungan terhadap ibu nifas yang dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan kunjungan neonatus. Cakupan pelayanan ibu nifas sbb:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
29
Gambar.4.3 Cakupan Pelayanan Nifas Kota Salatiga Tahun 2010-2014 96.50%
96.36% 96.14%
96.00%
95.85%
95.50% 95.20%
95.00%
94.90%
94.50% 94.00% 2010
4.
2011
2012
2013
2014
Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayinya yang dilaksanakan di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan dukun bayi atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 99,92% (2.428 dari 2.306 ibu nifas).
Gambar 4.4.Cakupan Ibu Nifas Yang Mendapat Kapsul Vitamin A di Kota Salatiga Tahun 2010-2014 120
99,92
100
89,66
80 60
95,98
99,92
54,44
40 20 0
2010
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2011
2012
2013
2014
30
5.
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUS
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Menurut WHO, tetanus maternal dan neonatal dikatakan tereleminasi apabila hanya terdapat kurang dari satu kasus tetanus neonatal per 1.000 kelahiran hidup di setiap kabupaten. Strategi yang dilakukan untuk meneleminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah: 1. Pertolongan persalinan yang aman dan bersih 2. Cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata 3. Penyelenggaraan surveilans Tetanus Neonatorum Jumlah ibu hamil tahun 2014 sebesar 2.937 yang mendapat TT I sebesar 1.402 (47,7%), TT2 sebesar 1.109 (37,8%),TT3 sebesar 186 (6,3%), TT4 sebesar 68 (2,3%), TT5 sebesar 44 (1,5%). 6.
Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe Program penanggulangan anemia yang dilakukan adalah dengan memberikan tablet tambah darah yaitu preparat Fe yang bertujuan untuk meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (batasan anemi pada ibu hamil < 11 gram%).
Anemi pada ibu hamil menyebabkan
pendarahan sebelum atau saat persalinan, resiko melahirkan BBLR, meningkatnya resiko kematian ibu dan bayi.
Pemberian tablet Fe
kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilan. Indikator cakupan pemberian Fe yaitu Fe1 dan Fe3. Prevalensi ibu hamil anemia dan cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat dilihat pada gambar 4.5 dan Gambar 4.6 berikut ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
31
Gambar 4.5 Prevalensi Ibu Hamil Anemia Kota Salatiga Tahun 2010-2014
6,71
7 6 5
4,06
4
3,53 2,53
3
2,11
2 1 0 2010
2011
2012
2013
2014
Gambar 4.6 Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Bumil Kota Salatiga Tahun 2010-2014 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
7.
2010
2011
2012
2013
2014
Jm l Bum il
3254
3123
3003
3151
2937
Fe1
2502
2984
2903
3009
2937
Fe3
2972
3007
2870
2800
2708
Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untuk mendapatkan penanganan definitive sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Diperkirakan sekitar 15-20% ibu hamil akan mengalami komplikasi kebidanan. Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak dapat diduga sebelumnya oleh karenanya semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan agar komplikasi kebidanan dapat segera dideteksi dan ditangani.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
32
Cakupan ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi yang ditangani tahun
2014
sebesar
147,6%
(867
kasus)
komplikasi.
Cakupan
penanganan ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi meningkat, hal ini dapat diartikan bahwa semakin banyak ibu hamil yang mengalami komplikasi kebidanan. Oleh karena itu komplikasi kebidanan pada ibu hamil harus segera dapat dideteksi dini dan ditangani.
Gambar 4.7 Cakupan Bumil Risti Yang Ditangani Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014 200% 147.60%
150% 100%
100%
100%
Bumil Risti yg Ditangani
77.30% 50%
42.12%
0% 2010
8.
2011
2012
2013
2014
Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Ditangani Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, sepert asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neontaorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat lahir < 2500 gram), sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan congenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbesar adalah asfiksia, bayi berat lahir rendah dan infeksi. Komplikasi dapat dicegah dan ditangani, namun secara umum terkadang terkendala oleh banyak faktor antara lain: akses ke sarana pelayanan kesehatan, keadaan sosial ekonomi,
system
rujukan
yang
belum
berjalan
dengan
baik,
terlambatnya deteksi dini dan kesadaran orang tua untuk mencari pertolongan kesehatan. Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah penanganan terhadap neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan Profil Kesehatan Kota Salatiga
33
atau komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) terlatih baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM, manajemen asfiksia bayi baru lahir, manjemen bayi berat lahir rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial di timgkat pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya. Perhitungan
sasaran
neonates
dengan
komplikasi
dihitung
berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir. Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada neonates dengan komplikasi. Permasalahan dalam perhitungan indikator neonatal resiko tinggi yang mendapatkan pelayanan kesehatan di antaranya disebabkan belum adanya keseragaman dalam penentuan neonatal yang termasuk dalam resiko tinggi, sehingga belum semua neonatal dengan resiko tinggi/komplikasi dicatat dan dlaporkan. Gambar berikut merupakan cakupan penanganan neonatal dengan komplikasi di Kota Salatiga: Gambar 4.8 Cakupan Penanganan Neonatal Dengan Komplikasi Kota Salatiga Th 2010-2014
120
97,06
100 80
94,84
68
60
42,36
40
28,3
20 0 2010
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2011
2012
2013
2014
34
9.
Persentase Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Keluarga Berencana yaitu suatu upaya yang berguna untuk perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan
alat-alat
kontrasepsi
atau
penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya. Cakupan peserta KB aktif secara rinci seperti pada gambar 4.9. sebagai berikut:
80
Gambar. 4.9. Cakupan Peserta KB Aktif Kota Salatiga Tahun 2010-2014 82,59 78,27 76,8
75
71,7
Cakupan
85
69,6
70 65 60 2010
2011
2012
2013
2014
tahun
Sedangkan jenis kontrasepsi peserta KB aktif pada tahun 2014 seperti pada gambar berikut : Gambar 4.10 Persentase Pemakaian Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Tahun 2014 8,5 4,4 0,014,6 0,3 14
IUD
MOP
IMPLAN
SUNTIK
68,3 KONDOM PIL
MOW
10. Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi Peserta Keluarga Berencana (KB) Baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan Profil Kesehatan Kota Salatiga
35
atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Pada peserta KB baru, persentase metode kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah metode suntik sebesar 46,4%, kemudian implant sebesar 23,4%, IUD sebesar 15,9%, PIl 9,3% dan MOW 0,4%. Gambar 4.11 Persentase KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi Kota Salatiga Th. 2014 9.30%
15.90% 0.40%
IUD MOW Implan
23.40%
Kondom Suntik
46.40%
Pil 4.60%
11. Persentase Berat Badan Bayi Lahir Rendah Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil mengalami anemia, kurang asupan gizi waktu dalam kandungan, ataupun lahir kurang bulan. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi mudah sekali mengalami hipotermi yang biasanya akan menjadi penyebab kematian. Persentase bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kota Salatiga Tahun 2014 sebanyak 87 (3,6%), menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 138 (5,5%). Gambaran persentase BBLR selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar 4.12.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
36
Gambar 4.12 Persentase Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Kota Salatiga Th. 2010-2014 6
5.5
5.5
4
3.6
3.04 2.02
2 0 Persentase
2010
2011
2012
2013
2014
2.02
3.04
5.5
5.5
3.6
12. Cakupan Kunjungan Neonatus Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28 hari, di mana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim. Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya.
Kunjungan
Neonatus dibagi tiga yaitu KN1 adalah kunjungan pada 0-2 hari, KN2 adalah kunjungan 2-7 hari dan KN3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari. Persentase kunjungan neonatus KN1 dan KN3 kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.13 Persentase Kunjungan Neonatal KN1 dan KN3 Di Kota Salatiga Th. 2014 100 98 96 94 92
2011
2012
2013
2014
KN1
95.4
100
99.3
98.05
KN3
95.7
99.2
95.5
96.11
Profil Kesehatan Kota Salatiga
37
13. Persesntase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya makanan yang sempurna dan terbaik bagi bayi karena mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-satunya, dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2 (dua) tahun. Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah
ditetapkan
dalam
SK
Menteri
Kesehatan
No.
450/Menkes/SK/IV/2004 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pemberian ASI eksklusif bukan hanya isu nasional namun juga merupakan isu global. Pernyataan bahwa dengan pemberian susu formula kepada bayi dapat menjamin bayi tumbuh sehat dan kuat, ternyata menurut laporan UNICEF ( Feat About Breast Feeding) merupakan kekeliruan fatal, karena meskipun insiden diare rendah pada bayi yang diberi susu formula, namun
pada masa pertumbuhan
berikutnya bayi yang tidak diberi ASI ternyata memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk menderita hipertensi, jantung, kanker, obesitas, diabetes dll.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
38
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas capaian ASI Eksklusif Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 47,85% (457 bayi dari 955 ) meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 46,6% (418 dari 897 bayi usia 0-6 bulan), 2012 sebesar 45,12% (601 dari 1.332 bayi usia 0-6 bulan), terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan tahun 2011 yaitu 48,03% (550 dari 1.145 bayi usia 0-6 bln). Berbagai upaya promosi tentang ASI Ekslusif telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan beserta jaringannya. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya ruang-ruang laktasi di tempat-tempat kerja/perusahaan. Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar. 4.14 Cakupan ASI Eksklusif Kota Salatiga Th.2010-2014
60 50 40 30 20 10 0
46.6 35.9
2010
48.03
2011
45.12
2012
47.85
2013
2014
cakupan ASI Ekslusif
Beberapa hal
yang
menghambat pemberiaan
ASI eksklusif
diantarannya adalah: 1. Rendahnnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar. 2. Kurangnnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan. 3. Faktor sosial budaya. 4. Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja. 5. Gencarnya pemasaran susu formula.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
39
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan cakupan pemberiaan ASI eksklusif tetap berpedoman pada Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yaitu: 1. Sarana pelayanan Kesehatan mempunyai kebijakan Peningkatan Pemberiaan Air Susu Ibu (PP-ASI) tertulis yang secara rutin dikomunikasikan kepada semua petugas. 2. Melakukan pelatihan bagi petugas dalam hal pengetahuan dan ketrampilan untuk menerapkan kebijakan tersebut. 3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan penatalaksana dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir sampai umur 2 tahun termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui. 4. Membantu
ibu
menyusui
bayinya
dalam
30
menit
setelah
melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin ( inisiasi dini). Apabila ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit ibu sadar. 5. Membantu ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis. 6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI kepada bayi baru lahir. 7. Melaksanakan rawat gabung dengan mengupayakan ibu bersama bayi 24 jam sehari. 8. Membantu ibu menyusui semau ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui. 9. Tidak memberikan dot atau kempeng bayi yang diberi ASI 10. Mengupayakan terbentuknya Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dan rujuk ibu kepada kelompok tersebut ketika pulang dari rumah sakit, rumah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan. Selain hal tersebut diatas, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi agar di tempat-tempat kerja misalnya perusahaan, untuk menyediakan pojok ASI. Profil Kesehatan Kota Salatiga
40
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai dengan 11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, perawat) minimal 4 kali, yaitu pada usia 29 hari-2 bulan, 3-5 bulan, 6-8 bulan dan 9-12 bulan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan yang diberikan terdiri dari penimbangan berat badan, pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan campak), Stimulasi deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi, pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyuluhan ASI Eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan lain-lain. Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya pemerintah
dalam
meningkatkan
akses
bayi
untuk
memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2010-2014 Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.15 Cakupan Kunjungan Bayi Kota Salatiga Tahun 2010-2014 150 100 50 0 Cakupan Kunjungan bayi Target
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2010
2011
2012
2013
2014
97.5
95.68
111
95.3
99.05
90
90
90
90
90
41
15. Cakupan Desa/ Kelurahan ”Universal Child Immunization” (UCI) Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/ kelurahan di mana minimal 85 % dari jumlah bayi yang ada di desa/ kelurahan tersebut sudah memperoleh imunisasi dasar lengkap. Imunisasi dasar lengkap pada bayi (0-11 bulan) meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis Hepatitis B dan 1 dosis campak. Cakupan desa/ kelurahan UCI di Kota Salatiga sejak tahun 2010 sampai 2014 seluruhnya merupakan kelurahan UCI. 16. Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi, anak dan balita akibat penyakit PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) seperti penyakit TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio Hepatitis B, Campak, dan pneumonia. Bayi seharusnya mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG 1 kali, DPT-HB-HiB 3 kali , Polio 4 kali, HB Uniject 1 kali dan campak 1 kali. Sebagai indikator kelengkapan status imunisasi dasar engkap bagi bayi dapat dilihat dari hasil cakupan imunisasi campak, karena imunisasi campak merupakan imunisasi yang terakhir yang diberikan pada bayi umur 9 bulan dengan harapan imunisasi sebelumnya sudah diberikan dengan lengkap (BCG, DPT-HB-Hib, Polio dan HB) Selain imunisasi rutin, program imunisasi juga melaksanakan program imunisasi tambahan / suplemen yaitu bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) DT, BIAS Campak yang diberikan pada semua usia kelas 1 SD/MI/SDLB/SLB, Blacklog Fighting (melengkapi status imunisasi). Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut :
Profil Kesehatan Kota Salatiga
42
Gambar 4.16. Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Tahun 2010-2014 140 120 100 80 60 40 20 0
93,1
2010
96,71
2011
115,56
108,06
2012
99,38
2013
2014
17. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita Salah satu upaya program perbaikan gizi masyarakat adalah melalui pemberian kapsul vitamin A. Program ini bertujuan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi kekurangan Vitamin A (KVA) pada balita. Cakupan yang tinggi dari pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah KVA pada masyarakat. Vitamin A berperan terhadap penurunan angka kematian dan kesakitan, karena Vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Vitamin A juga bermanfaat untuk kesehatan mata dan membantu proses pertumbuhan. Oleh karena itu vitamin A sangat penting untuk kesehatan dan kelangsungan hidup. Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan) dengan dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis 200.000 SI dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pemberian kapsul vitamin A diberkan secara serentak setiap bulan Februari dan Agustus pada balita usia 6-59 bulan. Cakupan Balita yang mendapat Vitamin dari tahun 2010 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
43
Gambar 4.17 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 bulan) di Kota salatiga Tahun 2010-2014 101 100
99,09
99,54
99
99,66
99,59
98 97 96 95
94,91
94 93 92 2010
2011
2012
2013
2014
18. Cakupan Baduta Ditimbang Cakupan baduta ditimbang di Posyandu merupakan reduksi dari data jumlah balita ditimbang di Posyandu untuk memberi fokus kepada sasran prioritas balita di bawah dua tahun sesuai dengan tema sentral promosi upaya kesehatan ’1000 Hari Pertama Kehidupan’. Indikator ini mempunyai arti yang hampir sama dengan indikator jumlah balita di timbang. Nilai D/S Baduta Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 77,9%. 19. Cakupan Pelayanan Anak Balita Tidak hanya bayi, Balita atau anak berumur di bawah lima tahun atau 12-59 bulan juga harus mendapatkan pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 kali dalam setahun yang tercatat di kohort anak balita dan pra sekolah, buku KIA/KMS atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Pemantauan
pertumbuhan
adalah
pengukuran
berat
badan
pertinggi/panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat bandan per umur (BB/U) setiap bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak, serta Raudatul athfal dll. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turt atau berat badan anak balita di Profil Kesehatan Kota Salatiga
44
bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan untuk menentukan status gizinya dan upaya tindak lanjut. Pemantauan perkembangan meliputi penilaian perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan daya dengar, daya lihat. Jika ada keluhan atau kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan untuk gangguan mental emosional, autism serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas.
Bila
ditemukan
penyimpangan
atau
gangguan
perkembangan harus dilakukan rujukan kepada tenaga kesehatan yang lebih memiliki kompetensi. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan tercatat pada kohort anak balita dan prasekolah atau pencatatan dan pelaporan lainnya. Pelayanan SDIDTK dilakukan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak. Suplemen Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali per tahun (bulan Februari dan Agustus). Cakupan pelayanan anak balita di kota Salatiga dapat dilihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
45
Gambar 4. 18 Cakupan Pelayanan Anak Balita Kota Salatiga Th. 2011-2014 100 80.9
Persentase
84.5
53
50
0
80.37
2011
2012
2013
2014
53
80.9
80.37
84.5
20. Cakupan Balita Ditimbang Jumlah balita ditimbang di Posyandu merupakan data indikator terpantaunya pertumbuhan balita melalui pengukuran perubahan berat badan setiap bulan sesuai umur. Balita yang rutin menimbang adalah balita yang selalu terpantau pertumbuhannya. Secara kuantitatif indikator
balita
ditimbang
menjadi
indikator
pantauan
sasaran
(monitoring covered), sedangkan secara kualitatif merupakan indikator cakupan deteksi dini (surveillance covered). Semakin besar persentase balita ditimbang semakin tinggi capaian sasaran balita yang terpantau pertumbuhannya, dan semakin besar peluang masalah gizi bisa ditemukan secara dini. D/S atau balita ditimbang merupakan gambaran dari keterlibatan masyarakat dalam mendukung kegiatan pemantauan pertumbuhan di Posyandu. Kehadiran balita di Posyandu merupakan hasil dari akumulasi peran serta ibu, keluarga, kader dan seluruh komponen masyarakat dalam mendorong, mengajak, memfasilitasi dan mendukung balita agar ditimbang di Posyandu untuk dipantau pertumbuhannya. Dengan demikian indikator D/S dapat dikatakan sebagai indikator partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu. Profil Kesehatan Kota Salatiga
46
Gambar 4.19 Cakupan Balita Ditimbang Di Kota Salatiga Th. 2011-2014 82 80
80,1
80,1
78
77
76
74,5
74 72 70 Persentase
2011
2012
2013
2014
80,1
77
80,1
74,5
21. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Kejadian gizi buruk perlu dideteksi secara dini melalui intensifikasi pemantauan tumbuh kembang Balita di Posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status gizi oleh bidan di desa atau petugas kesehatan lainnya. Penemuan kasus gizi buruk harus segera ditindak lanjuti dengan rencana tindak yang jelas, sehingga penanggulangan gizi buruk memberikan hasil yang optimal. Pendataan gizi buruk di Jawa Tengah didasarkan pada 2 kategori yaitu dengan indikator membandingkan berat badan dengan umur (BB/U) dan kategori kedua adalah membandingkan berat badan dengan tinggi badan (BB/TB). Skrining pertama dilakukan di Posyandu dengan membandingkan
berat
badan
dengan
umur
melalui
kegiatan
penimbangan, jika ditemukan balita yang berada di bawah garis merah (BGM) atau dua kali tidak naik (2T), maka dilakukan konfirmasi status gizi dengan menggunakan indikator berat badan menurut tinggi badan. Jika ternyata balita tersebut merupakan kasus gizi buruk, maka segera dilakukan perawatan gizi buruk sesuai pedoman di Posyandu dan Puskesmas. Jika ternyata terdapat penyakit penyerta yang berat dan tidak dapat ditangani di Puskesmas maka segera dirujuk ke rumah sakit. Profil Kesehatan Kota Salatiga
47
Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan dan atau di rumah oleh tenaga kesehatan sesuai tata laksana gizi buruk. Perkembangan cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 adalah
sebesar 100 % kasus gizi buruk mendapat pelayanan.
Jumlah kasus gizi buruk tahun 2014 sebesar 5 kasus. 22. Persentase Desa/Kelurahan dengan Garam Beryodium Baik Persentase
desa/keluraham
dengan
garam
beryodium
baik
menggambarkan identitas mutu garam beryodium yang dikonsumsi penduduk di desa/kelurahan. Kadar garam beryodium baik yang dianjurkan bahwa garam mengandung KJO3 30-80 ppm. Target kelurahan beryodium baik tahun 2014 sebesar 80%. Sesuai Kepres No.69 tahun 1994, semua garam yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium. Kebijakan ini berakaitan dengan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia. GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat menyebabkan penyakit gondok makananan
atau kretin. Kekurangan unsur yodium dalam
sehari-hari
dapat
menurunkan
tingkat
kecerdasan
seseorang. Dalam garam beryodium juga terdapat unsur natrium maka konsumsi garam beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya penyakit tekanan darah tinggi. Untuk menghindari pengaruh sampingan dari onsumsi garam beryodium yang berlebihan maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram per orang per hari atau sekitar satu sendok teh setiap hari. Kelurahan di Kota Salatiga 100% masyarakatnya sudah termasuk kelurahan dengan garam beryodum baik. 23. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Penjaringan kesehatan siswa Sekolah Dasar (SD) dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan terhadap murid baru kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat Profil Kesehatan Kota Salatiga
48
badan,
pemeriksaan
ketajaman
mata,
ketajaman
pendengaran,
kesehatan gigi, kelainan mental emosional dan kebugaran jasmani. Pelaksanaan penjaringan kesehatan dikoordinir oleh Puskesmas bersama dengan guru sekolah dan kader/ konselor kesehatan. Setiap Puskesmas mempunyai tugas melakukan penjaringan kesehatan siswa SD/MI di wilayah kerjanya dan dilakukan satu kali pada setiap awal tahun ajaran baru sekolah. Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah (Health Screening) bertujuan untuk mengelompokan anak sekolah dalam berbagai kategori sehat dan sakit yang memerlukan tindakan lebih lanjut, serta mendapatkan gambaran kesehatan anak
sekolah dan mengikuti
perkembangan serta pertumbuhan anak sekolah sebagai pertimbangan dalam menyusun program pembinaan kesehatan sekolah. Cakupan
pemeriksaan
kesehatan
siswa SD/MI oleh
tenaga
kesehatan/guru UKS/kader kesehatan sekolah pada tahun 2014 sebesar 99,94% (3.378 siswa) sedangkan tahun 2013, 2012, dan 2011 dari seluruh siswa (100%) sudah mendapat pelayanan kesehatan tahun 2011 sebesar 3.169 siswa dan tahun 2012 sebesar 3.324 siswa. Dan tahun 2013 sebesar 3.554 siawa. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dari tahun 2007-2010 adalah
sebanyak 3.088 siswa,
3.094 siswa, 3.103 siswa dari 3.259 siswa (95,2 %), dan tahun 2010 sebanyak 3.112 (93,87%) siswa dari 3.315 siswa.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
49
Cakupan
Gambar.4.20. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Tahun 2010-2014 102 100 98 96 94 92 90
100
100
100
99.94
93.87
2010
2011
2012
2013
2014
24. Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi kegiatan pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah. Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat bila tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif sebelum gigi tetap rusak dan harus dicabut, sedang pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif karena sudah tidak ada alternatif lainnya. Di tahun 2014 jumlah tumpatan gigi tetap
sebanyak 5.777
tindakan dan jumlah pencabutan gigi tetap sebesar 4.203 tindakan. Dilihat dari ratio tumpatan dan pencabutan disimpulkan
bahwa
masyarakat
Kota
gigi tetap (1,37) dapat Salatiga
masih
kurang
memperhatikan kesehatan gigi. Gambar di bawah ini menyajikan jumlah dan ratio pelayanan dasar gigi Kota Salatiga pada beberapa kurun waktu terakhir :
Profil Kesehatan Kota Salatiga
50
Gambar 4.21. Pelayanan Gigi Tumpatan dan Pemcabutan Gigi Tetap di Kota Salatiga Tahun 2010-2014 3870
10000 6438
3910
4022
4185
3356
4203
4345
4987
2010
2011
4345 2012
Tumpatan
6438
4022
4345
4987
5777
Cabut Gigi
3870
3910
4185
3356
4203
0
2013
2014
Tumpatan
25. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat Kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lainnya adalah Upaya Kesehatan Gigi Sekolah yang merupakan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi khususnya untuk anak sekolah. Kegiatan UKGS meliputi pemeriksaan gigi pada seluruh murid untuk mendapatkan data murid yang memerlukan perawatan dasar gigi dan mulut. Presentase
murid
SD/MI
Kota
Salatiga
yang
mendapatkan
pemeriksaan gigi dan mulut tahun 2014 sebesar 44,03%, menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Gambar 4.22. Persentase Cakupan Murid SD/MI yang Diperiksa Kesehatan Gigi dan Mulut di Kota Salatiga Tahun 2010-2014 120 100 80 60 40 20 0 % Murid SD/MI Diperiksa
2010
2011
2012
2013
2014
100
100
99.6
100
44.03
Profil Kesehatan Kota Salatiga
51
26. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila) Pelayanan kesehatan usia lanjut yang dimaksudkan adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan termasuk dalam kelompok usia lanjut adalah kelompok umur
lebih atau sama
dengan 60 tahun. Di Indonesia populasi usila semakin meningkat yaitu 414% dari tahun 1990 s/d 2025. Untuk itu diperlukan upaya agar proses menjadi tua pada usila tetap berjalan namun menjadi tua yang tetap sehat, berguna, produktif, tidak menjadi beban di masyarakat. Pelayanan kesehatan usia lanjut merupakan salah satu upaya tersebut. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2014 sebesar 70% (10.978 dari 15.683), tahun 2013 sebesar 72,29% (11.003 dari 15.221 orang), dan tahun 2012 sebesar 72,29% (10.788
orang dari 14.924
orang). Cakupan pelayanan kesehatan Usila dari
tahun 2010-2014
dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.23. Pelayanan Kesehatan Usila Di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014 72.5 72 71.5 71 70.5 70 69.5 69 68.5
Yankes Lansia
2010
2011
2012
2013
2014
71.07
70.92
72.29
72.29
70
27. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Pelayanan Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat merupakan sarana kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan gawat darurat Profil Kesehatan Kota Salatiga
52
sesuai standar dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Kemampuan pelayanan gawat darurat yang dimaksud adalah upaya cepat dan tepat untuk segera mengatasi puncak kegawatan yaitu henti jantung dengan Resusitasi Jantung Paru Otak (Cardio-Pulmonary-
Cerebral-Resucitation) agar kerusakan organ yang terjadi dapat dihindarkan atau ditekan sampai minimal dengan mengunakan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) dan Bantuan Hidup Lanjut (ALS). Sarana kesehatan yang dimaksud hal ini adalah rumah sakit baik rumah sakit umum maupun khusus. Rumah Sakit di Kota Salatiga yang dianggap mampu melaksanakan tersebut sebanyak 7 rumah sakit. B.
AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
1.
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggitingginya, sebagaimana tujuan pembangunan kesehatan, maka sejak tanggal 1 Januari 2014 pemerintah telah menetapkan Jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia secara bertahap hingga 1 Januari 2019. Jaminan kesehatan ini merupakan pola pembiayaan yang bersifat wajib, artinya pada tanggal 1 Januari 2019 seluruh masyarakat Indonesia (tanpa terkecuali) harus telah menjadi peserta. Melalui penerapan Jaminan Kesehatan Nasional ini, diharapkan tidak ada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat miskin yang tidak berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan di kala sakit dengan alasan tidak memiliki biaya. Pada tahun 2014 peserta jaminan kesehatan di Kota Salatiga sebesar 63,68% (124.654 jiwa) dari jumlah penduduk sebesar 194.754 jiwa. Persentase peserta menurut jenis jaminan kesehatan sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Salatiga
53
Gambar 4.24 Persentase Peserta Menurut Jenis Jaminan Kesehatan Di Kota Salatiga Th.2014
9,28; 16%
15,1; 26%
6; 10% 2,34; 4%
4,36; 7%
JKN PBI APBN PPU PBPU BP JAMKESDA
22,08; 37%
Pada gambar di atas diketahui bahwa peserta jaminan kesehatan terdiri dari Jaminan Kesehatan Nasional dan Jamkesda. Untuk peserta asuransi perusahaan dan asuransi swasta datanya belum tersedia. Peserta JKN sebanyak 124.654 jiwa terdiri dari : 1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN adalah peserta jaminan kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak meampu yang dibayar oleh pemerintah melalui APBN sebanyak 105.899 jiwa (15,10%). 2. PBI APBD adalah peserta PBI jaminan kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang dibayar oleh pemerintah daerah melalui APBD sebanyak 37.803 jiwa (2,34%). 3. Pekerja Penerima Upah (PPU) adalah peserta jaminan kesehatan yang terdiri dari PNS,TNI, POLRI, pejabat Negara, pegawai pemerintah non PNS, dan pegawai swasta sebesar 43.226 jiwa (22,08%). 4. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/Mandiri) adalah jaminan kesehatan dengan peserta yang berasai dari pekerja luar hubungan Profil Kesehatan Kota Salatiga
54
kerja atau pekerja mandiri termasuk warga Negara asing yang bekerja di Indonesia paling sedikit 6 (enam) bulan sebanyak 8.533 jiwa (4,36%). 5. Bukan Pekerja (BP) adalah peserta jaminan kesehatan yang terdiri dari investor, pemberi kerja, penerima pension, veteran, dan perintis kemerdekaan sebanyak 11.747 jiwa (6,0%). Sedangkan untuk jaminan kesehatan yang lain yaitu jamkesda sebanyak 18.755 jiwa (9,58%). 2.
Jumlah
Kunjungan
Rawat
jalan,
Rawat
Inap
di
Sarana
Pelayanan Kesehatan 1. Cakupan Rawat Jalan Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan rawat jalan di sarana kesehatan di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 472.298 kunjungan, menurun bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 457.591.
Gambar 4.25. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2014 480000 472.298
460000
451.183
457.591
440000 420000
423.720 407.936
400000 380000 360000 kunjungan rawat jalan
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2010
2011
2012
2013
2014
423720
407936
451183
457591
472298
55
2. Cakupan Rawat Inap Cakupan rawat inap adalah cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana pelayanan kesehatan swasta dan pemerintahan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat inap di sarana kesehatan di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 34.848 kunjungan meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 25.735. Gambar 4.26. Jumlah Kunjungan Rawat Inap di Sarana Kesehatan Tahun 2010-2014 40000
34.848
35000 30000
23.142
25000
25.023
19.789
20000
44.962
15000 10000 5000 0 Jumlah kunjungan Rawat Inap
3.
Jumlah
2010
2011
2012
2013
2014
19789
25023
25986
25735
34848
Kunjungan
Gangguan
Jiwa
di
Sarana
Pelayanan
Kesehatan Pelayanan gangguan jiwa adalah pelayanan pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, yang meliputi gangguan pada perasaan, proses piker, dan perilaku yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya. Jumlah kunjungan gangguan jiwa di puskesmas dan rumah sakit umum daerah Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 6.074 pasien. Kunjungan tersebut meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebanyak 5.523 (2,87% dari jumlah penduduk) kunjungan, tahun 2012 sebesar 3.169 (1,69%) dan Profil Kesehatan Kota Salatiga
56
tahun 2011 sebesar 2.896 (1,62%). Data kunjungan pelayanan kesehatan jiwa dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Jumlah kunjungan pelayanan kesehatan jiwa di sarana kesehatan di wilayah Kota Salatiga tahun 2010-2014 dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar .4.27 Jumlah Kunjungan Pelayanan Kesehatan Jiwa Di Sarana Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2010-2014 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 JML KUNJUNGAN 4.
2010
2011
2012
2013
2014
3621
2896
3169
5253
6074
Angka Kematian Pasien Rumah Sakit a. Gross Death Rate (GDR)
Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. GDR tidak melihat berapa lama psien berada di Rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai GDR yang baik tidak lebih dari 45 per 1.000 penderita keluar. Berdasarkan data yang masuk tahun 2014 rata-rata GDR di Rumah Sakit di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 32,7 per 1.000 penderita ke luar. b. Angka Kematian Penderita yang Dirawat <48 jam (NDR)
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000 penderita keluar. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti Profil Kesehatan Kota Salatiga
57
ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1.000 penderita keluar. Berdasarkan data yang terlaporkan pada tahun 2014 nilai NDR di rumah sakit di Kota salatiga masih di bawah angka 25/1.000 penderita keluar. Nilai rata-rata NDR rumah sakit di Kota Salatiga sebesar 21,64 per 1000 penderita keluar. Data tersebut belum semua rumah sakit melaporkan. 5. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit a.
Pemakaian Tempat Tidur (BOR) Pelayanan kesehatan (rumah sakit) dapat diukur kinerjanya antara lain dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR). Pemanfaataan tempat tidur melalui indikator BOR dengan memperhitungkan jumlah hari perawatan di rumah sakit terhadap jumlah tempat tidur dan jumlah hari
dalam
setahun.
Angka
BOR
yang rendah
menunjukan
kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Sedangkan BOR yang tinggi (>85%) menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai dengan 85%. Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur rumah sakit di Kota Salatiga pada tahun 2014 adalah 52,83 %. BOR tersebut masih dalam angka ideal. Gambaran BOR RSU Pemerintah tahun 20102014 di Kota Salatiga dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
58
Gambar 4.28. BOR RSU Pemerintah Di Kota Salatiga Tahun 2010-2014 100 80 60 40 20 0
2010
2011
2012
2013
2014
60,3
60,2
67,8
57,3
58,9
64
69,5
75,8
68,5
58,72
24,9
63,2
69
71,4
80,2
RSUD RS ARIO WIRAWAN RS dr.ASMIR
b. Bed Turn Over (BTO) BTO menunukan frekuensi pemakaian tempat tidur berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu (1 tahun) dipakai. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi dari pemakaian tempat tidur di rumah sakit. Nilai ideal BTO selama satu tahun sebesar 4050 kali. Rata-rata BTO rumah sakit di Kota Salatiga Tahun 2014 sebesar 44,14 kali. Angka ini masih dalam interval angka BTO ideal. c. Rata-Rata Lama Rawat Seorang Pasien (ALOS)
Average Length of Stay (ALOS) merupakan indikator yang mencerminkan rata-rata lama hari perawatan yang diperoleh dari perbandingan jumlah hari perawatan pasien keluar terhadap jumlah pasien keluar baik hidup maupun mati. ALOS yang ideal adalah antara 6-9 hari. Rata-rata lama rawat seorang pasien di rumah sakit di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 4,42 hari. Angka tersebut
masih
Profil Kesehatan Kota Salatiga
dalam
interval
ideal.
59
Gambar. 4.29. AVLOS RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA TH 2010-2014
6 4 2 0
2010
2011
2012
2013
2014
RSUD
4.5
4.4
4.1
4.6
4.38
RSPAW
4.2
5.6
5.5
0.9
5.4
Rumkit Tk IV dr Asmir
4.2
4.9
4.6
5
4.46
d. Rata-Rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati (TOI) Rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur di rumah sakit diukur melalui indikator TOI. Angka ideal untuk TOI adalah 1-3 hari. Rata-rat TOI rumah sakit di Kota Salatiga sebesar 3,90 hari. Hal ini menggambarkan bahwa interval pemakaian tempat tidur di Kota Salatiga kurang efisien karena masih melebihi nilai ideal 1-3 hari. Gambar 4.30. TOI RS PEMERINTAH DI KOTA SALATIGA TH 2010-2014 15 10 5 0
2010
2011
2012
2013
2014
RSUD
2,9
2,9
2
3,4
2,95
RSPAW
3,3
2,5
1,8
0,4
3,78
Rumkit dr.Asmir
12,7
2,9
2,1
2
1,2
Profil Kesehatan Kota Salatiga
60
C.
PERILAKU HIDUP SEHAT 1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Adapun 16 indikator PHBS tatanan Rumah Tangga tersebut meliputi: a. Variabel KIA dan Gizi terdiri dari persalinan nakes; ASI Eksklusif; penimbangan balita, gizi seimbang. b. Variabel Kesehatan Lingkungan terdiri dari air bersih, jamban, sampah, kepadatan hunian,lantai rumah. c. Variabel gaya hidup terdiri dari aktifitas fisik, tidak merokok, cuci tangan, kesehatan gigi dan mulut, miras/narkoba. d. Variabel upaya kesehatan masyarakat terdiri dari Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
(JPK)
dan
Pemberantasan
Sarang
Nyamuk (PSN). Hasil kajian PHBS tatanan rumah tangga di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 88 % rumah tangga sudah ber-PHBS. Hasil kegiatan survey cakupan strata PHBS yang belum mencapai target adalah Puskesmas Cebongan sebesar 81% dan Sidorejo Kidul sebesar 70% dari target 87%. Sedangkan hasil cakupan PHBS tatanan rumah tangga Kota Salatiga tahun 2014 yang terendah adalah Merokok 35%, Aktifitas fisik 59% dan ASI eksklusif 61%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
61
Gambar 4.31 Cakupan Strata PHBS rumah tangga Tingkat Kota Salatiga Th. 2010-2014 100 96,3
95
94 91,83
90
88 85
cakupan
84,1
80 75 2010
D.
2011
2012
2013
2014
KEADAAN LINGKUNGAN Derajat kesehatan selain dipengaruhi oleh perilaku dan pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh faKtor lingkungan. Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahaan untuk menggerakan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut adalah melaksanakan : 1. Pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar 2. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU) 3. Pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Indikator sasaran kegiatan pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar meliputi: 1. Desa yang melaksanakan STBM 2. Proporsi Penduduk Akses Air minum 3. Proporsi Penduduk Akses Jamban Indikator sasaran kegiatan Pengawasan Hygiene dan Sanitasi TTU dan TPM terdiri dari: 1. Proporsi TTU memenuhi syarat 2. Proporsi TPM memenuhi syarat
Profil Kesehatan Kota Salatiga
62
3. Proporsi Puskesmas yang ramah lingkungan 4. Proporsi rumah sakit yang ramah lingkungan 5. Proporsi Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga memenuhi syarat. Hasil capaian masing-masing indikator sasaran adalah sebagai berikut: 1. Persentase Rumah sehat Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah haruslah sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktifitas. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan berbagai jenis penyakit khususnnya penyakit berbasis lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue, Malaria, Flu Burung, TB Paru dan lain-lain. Tahun 2014 jumlah keseluruhan rumah sebanyak 40.779 rumah, yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 33.780 (82,84%). Rumah sehat tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun 2013 sebanyak 30.077 rumah (74,57%). Tahun 2013 jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 40.335 dan yang sehat sebanyak 30.077 rumah (74,57%), sedangkan tahun 2012 jumlah rumah yang diperiksa 39.796 rumah dan jumlah rumah yang sehat sebesar 28.388 rumah (71,3%). Pada tahun 2010 rumah yang diperiksa sebanyak 16.870 rumah dan yang memenuhi kriteria rumah sehat sebanyak 13.220 rumah atau 78,36 %, kondisi ini menurun 14,6% dibandingkan tahun 2011 yaitu dari sampel rumah diperiksa sebesar 16.707 rumah yang memenuhi kriteria rumah sehat sebesar 10.427 rumah (62,4%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
63
Gambar 4.32 Persentase Rumah Sehat Kota Salatiga Tahun 2010-2014 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
82.84
78.36
71.3
74.57
2012
2013
62.4
2010
2011
2014
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yang Layak Adanya perubahan paradigma dalam pembangunan sektor air minum dan penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana yang dibangun, melalui Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkunganan
yang
ditandatangani
oleh
Bappenas,
Departemen
Kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Departemen Pekerjaan Umum memberikan dampak cukup berarti terhadap penyelenggaraan kegiatan penyediaan air bersih dan sanitasi khususnnya di daerah. Strategi pelaksanaan yang diantaranya meliputi penerapan pendekatan tanggap kebutuhan, peningkatan sumber daya manusia, kampanye kesadaran masyarakat, upaya peningkatan penyehatan lingkungan, pengembangan kelembagaan dan penguatan sistem monitoring serta evaluasi pada semua tingkatan proses pelaksanaan penyediaan Air Bersih dan Sanitasi. Jenis sarana akses air minum yang dipantau meliputi sumur gali (SGL) Terlindung, SGL dengan Pompa, Sumur Bor dengan Pompa, Terminal Air (TA), Mata Air Terlindung, penanmpungan Air Hujan (PAH),Perpinaan BPSPAM. Tahun 2014 capaian akses terhadap air Profil Kesehatan Kota Salatiga
64
minum yang memenuhi syarat Kota Salatiga Thaun 2014 sebesar 83,31%. Proporsi dari masing-maisng jenis sarana air minum adalah sebagai berikut:SGL Terlindung sebesar 11,70%, SGL Pompa sebesar 0,29 %, Sumur Bor Pompa sebesar 0,51%, Terminal Air 0,34%, Mata Air Terlindung sebesar 0,005%, PDAM-BPSPAM sebesar 70,46%. 3. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak Capaian penduduk dengan akses jamban sehat pada tahun 2014 adalah 81,57%. Jenis sarana sanitasi dasar yang dipantau sebagai akses jamban sehat meliputi jamban komunal, leher angsa, plengsengan dan cemplung. Capaian masing-masing jenis sarana sanitasi dasar sebagai berikut: Gambar 4.33 Persentase Jamban Menurut Jenisnya di Kota Salatiga Tahun 2014 5,13
8,09
0,34 Komunal Leher Angsa Plengsengan Cemplung
68
4. Persentase Tempat-Tempat Umum memenuhi Syarat Tempat-tempat umum adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit
serta
tidak
menyebkan
gangguan
terhadap
kesehatan
masyarakat di sekitarnya. Profil Kesehatan Kota Salatiga
65
Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum meliputi sarana wisata, sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi, dan sosial. - Sarana wisata, meliputi : hotel berbintang, losmen, salon/ pangkas rambut, usaha rekreasi, hiburan umum dan gedung pertemuan/ gedung pertunjukan. - Sarana ibadah, meliputi : masjid/ mushola, gereja, klentheng, pura, wihara. - Sarana transportasi, meliputi: terminal, stasiun, pelabuhan udara, pelabuhan laut, pangkalan sado. - Sarana ekonomi dan sosial, meliputi: pasar, pusat perbelanjaan, apotik, sarana/ panti sosial, sarana pendidikan dan sarana kesehatan. Cakupan tempat – tempat umum yang sehat tahun 2014 sebesar 87,61%
meningkat
jika
dibandingkan
tahun
2013
sebesar
85,51%.
Gambar 4.34. PERSENTASE TUPM SEHAT KOTA SALATIGA TAHUN 2010-2014 93.06%
94.00% 92.00% 90.00%
87.61%
88.00% 85.51%
86.00% 84.00%
87.34% 85.10%
82.00% 80.00% 2010
Profil Kesehatan Kota Salatiga
2011
2012
2013
2014
66
5. Persentase Tempat Pengelolaal Makanan memenuhi Syarat, Dibina dan Diuji Petik Sasaran pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan meliputi Jasa boga, Rumah Makan/Restoran, depot Air Minum dan Makanan jajanan. Pada tahun 2014 capaian TPM Memenuhi Syarat sebesar 84,55%. Sedangkan TPM yang belum memenuhi syarat sebanyak 15,45%. TPM yang dilakukan pembinaan sebanyak 100%, dan yang diuji petik sebanyak 17,10%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
67
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan atau tempat yang digunakan
untuk
menyelenggarakan
upay
pelayanan
kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan ataumasyarakat. Fasilitas pelayanan
kesehatan yang dibahas pada bagian ini terdiri dari Puskesmas, Rumah Sakit, dan upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). A. SARANA KESEHATAN 1.
Jumlah Rumah Sakit Umum dan Khusus Berdasarkan Undang–Undang No.44 Tahun 2009, Rumah Sakit
Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehata pada semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. Jumlah rumah sakit umum di kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 5 sedangkan rumah sakit khusus sebanyak 2 unit. 2.
Jumlah Puskesmas dan Jaringannya Puskesmas
adalah
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan upaya keseshatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja Permenkes no.75 Tahun 2014. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Profil Kesehatan Kota Salatiga
68
Dalam berwawasan pelayanan
menjalankan kesehatan, kesehatan
fungsinya pusat
sebagai
pusat
pemberdayaan
masyarakat
primer,
dan
pembangunan
masyarakat, pusat
pusat
pelayanan
kesehatan perorangan primer, Puskesmas berkewajiban memberikan upaya kesehatan wajib terdiri dari: a. Upaya promosi kesehatan b. Upaya kesehatan lingkungan c. Upaya kesehtan ibu dan anak sera keluarga berencana d. Upaya perbaikan gizi e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular f. Upaya pengobatan Jumlah puskesmas di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 6 unit 1 Puskesmas rawat inap, 5 non rawat inap). Rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 0,92. Dalam
rangka
meningkatkan
aksesibilitas
pelayanan,
Puskesmas
didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas terdiri dari atas Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling dan bidan desa. Tahun 2014 jumlah Pustu di Kota Salatiga sebanyak 22 unit, dan Puskesling 124 unit. 3.
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Sarana pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, puskesmas dan
jaringannya, sarana pelayanan lain, dan sarana produksi dan distribusi kefarmasian. Rumah sakit terdiri atas rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, sedangkan puskesmas dan jaringannya terdiri atas puskesmas rawat inap, puskesmas non rawat inap, puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Sarana pelayanan lain terdiri atas balai pengobatan/klinik, praktik dokter perorangan, praktik pengobatan tradisional, bank darah rumah sakit, dan unit transfusi darah. Sarana produksi dan distribusi kefarmasian terdiri dari usaha kecil obat tradisional, apotik dan toko obat.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
69
Tabel 5.1 Jumlah sarana Kesehatan Di Kota Salatiga Tahun 2014 NO
FASILITAS KESEHATAN
JUMLAH
1.
Rumah Sakit
5
2.
Rumah Sakit Khusus
2
3.
Puskesmas dan Jaringannya
161
4.
Sarana Pelayanan Lain
243
5.
Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian
32
4.
Persentase Rumah Sakit dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Tahun 2014 jumlah Rumah Sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 buah,
dan seluruhnya telah mempunyai kemampuan pelayanan gawat darurat level 1. 5.
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
terdiri
atas
Kelurahan Siaga dan Posyandu. Kelurahan Siaga sebanyak 22 buah (100%) dan Posyandu sebanyak 287 buah. a. Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan
guna
memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya lima program prioritas yang meliputi (KB, KIA, GIZI, Imunisasi dan penanggulangan diare dan ISPA) degan tujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Berdasarkan Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor: 411.4/05768, tanggal 20 Februari 2007 tentang Pedoman teknis penghitungan strata Posyandu secara kuantitatis yang terdiri dari 35 indikator, dengan penilaian sebagai berikut: Profil Kesehatan Kota Salatiga
70
a) Variabel input : kepengurusan, kader, sarana, prasarana dan dana b) Variabel Proses : pelaksanaan program pokok, program pengemabangan dan administrasi. c)
Variabel Output: D/S, N/S, K/S, cakupan K4, pertolongan persalinan oleh nakes, cakupan peserta KB, imunisasi, dana sehat, Cakupan Fe, Cakupan Vitamin A, Cakupan pemberian ASI eksklusif dan frekuensi penimbangan.
Penghitungan skor akhir dilakukan dengan menggunakan rumus: Total Skor = Jumlah skor x 100% 35 Penentuan strata posyandu sebagai berikut: Skor ≤ 60 %
: Posyandu pratama
Skor > 60-70%
: Posyandu madya
Skor > 70-80%
: Posyandu purnama
Skor > 80%
: Posyandu mandiri
Jumlah posyandu di Kota Salatiga pada tahun 2014 sebanyak 287 posyandu dengan kategori pratama sebesar 17,07% (49 posyandu), kategori madya sebesar 28,92% (83 posyandu), kategori purnama sebesar 39,02% (112 posyandu), kategori mandiri sebesar 14,98% (43 posyandu). Perkembangan strata Posyandu dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kota Salatiga
71
Gambar 5.1. Strata Posyandu Kota Salatiga Th.2010-2014 50 40 30 20 10 0
Pratam a
Madya
Purnam a
Mandiri
2010
8,87
43,62
36,52
10,99
2011
14,13
30,04
40,28
15,55
2012
18,73
26,5
38,87
15,9
2013
17,07
28,92
39,02
14,98
2014
17,07
28,92
39,02
14,98
a) Posyandu Purnama Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau cakupan kelima kegiatan utamanya dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Posyandu yang mencapai strata purnama pada tahun 2014 sebanyak 112 posyandu (39,02%) meningkat bila dibandingkan tahun 2012 mencapai 110 posyandu (38,87%), b) Posyandu Mandiri Posyandu Mandiri adalah Posyandu sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu. Pada tahun 2014 jumlah Posyandu mandiri sebesar 43 buah (14,98%).
Profil Kesehatan Kota Salatiga
72
6.
Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan Kabupaten/Kota disatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Dalam hal ini adalah ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2014. Angka ketersediaan obat sesuai kebutuhan sebesar 100%. Obat pelayanan kesehatan dasar dikategorikan dalam obat esensial dan obat generik. Obat esesnsial adalah obat yang paling banyak diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam daftar Obat Esensial Nasional. Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Ketersediaan obat esensial di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 100%, sedangkan ketersediaan obat generik sebesar 92%. Hal ini belum mencapai target sebesar 100%, karena terdapat beberapa item obat yang ketersediaanya belum mencapai 100%. 7.
Ketersediaan Obat Narkotika dan Psikotropika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakann ke dalam golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang yang kemudian ditetapkann dalam Keputusan Menteri Kesehatan. Psikotropika adalah zat atau obat baik ilmiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Ketersediaan narkotika dan psikotropika sesuai kebutuhan adalah ketersediaan narkotika dan psikotropika untuk pelayanan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan kabupaten/kota di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Ketersediaan narkotika dan Profil Kesehatan Kota Salatiga
73
psikotropika sesuai kebutuhan di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 100%. 8.
Penulisan Resep Obat Generik Penulisan obat generik adalah penulisan resep obat generik di
fasilitas
sarana
kesehatan
pemerintah.
Data
yang
masuk
dari
Puskesmas, BKPM dan Rumah Sakit Pemerintah di wilayah Kota Salatiga untuk penulisan resep obat generik diperoleh sebesar 76,41%. 9.
Rumah
Sakit
Yang
Menyelenggarakan
4
Pelayanan
Kesehatan Spesialis Dasar Keseluruhan (100%) Rumah Sakit yang ada di Kota Salatiga sudah menyelenggarakan empat pelayanan kesehatan spesialis dasar. Empat pelayanan kesehatan spesialis dasar yaitu spesialis penyakit kebidanan dan kandungan, spesialis penyakit dalam, psesialis bedah, dan spesialis anak.
Penyelenggaraan
empat
spesialis
dasar
berkaitan
dengan
persyaratan perizinan pendirian Rumah Sakit. . 10.
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) Rumah Sakit,
1(satu) Puskesmas Perawatan, 5(lima) Puskesmas Non Perawatan, 1(satu) Balai Kesehatan Paru Masyarakat, 22 Pustu, 1(satu) buah Instalasi Farmasi. 11.
Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
terdiri dari Rumah Sakit
Umum sebanyak 3 buah, Rumah Sakit Bersalin 4 buah, Balai Pengobatan/klinik sebanyak 17 buah, Apotek sebanyak 26 buah, praktek dokter perorangan sebanyak 218 buah. B. TENAGA KESEHATAN Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 21 menyebutkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan , pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dalam Peraturan Presiden Profil Kesehatan Kota Salatiga
74
Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa untuk melaksanakan upaya kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya serta terdistribusi secara adil dan merata. Sesuai dengan peraturan Presiden Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan memutuskan bahwa tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis,
tenaga
keperawatan,
tenaga
kefarmasian,
tenaga
kesehatan
masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisisan medis. 1.
Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter, spesialis, dokter gigi) di Sarana Kesehatan Tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan
di
masyarakat
memiliki
peran
yang
penting
dalam
percepatan
pembangunan kesehatan. Berdasarkan data tahun 2014 jumlah tenaga medis sebanyak 211 orang yang terdiri dari 83 dokter spesialis, 3 dokter psesilais gigi, 105 dokter umum, 20 dokter gigi. Rasio tenaga medis tahun 2014 di Kota Salatiga sebanyak 96,04 per 100.000 penduduk untuk tenaga dokter spesialis dan dokter umum. Rasio untuk dokter gigi dan dokter gigi spesialis sebesar 11,75 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.2 Rasio Tenaga Medis Per 100.000 Penduduk di Kota Salatiga Th. 2014 60 40 20 0 Rasio
Dr. Spesialis
Dr. Umum
Drg. Spesialis
Dokter Gigi
42,4
53,6
10,2
1,5
Rasio dokter spesialis tahun 2014 meningkat bila dibandingkan tahun 2013, sehingga kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan Profil Kesehatan Kota Salatiga
75
spesialistik semakin terpenuhi. Adapun rasio dokter spesialis dari tahun 2010-2014 dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 5.3 Rasio dr. Spesialis di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014 50 40 30 20 10 0
Rasio dr. spesialis
2010
2011
2012
2013
2014
18,9
35,3
24,6
27,04
42,4
Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk tahun 2014 sebesar 53,64 per 100.000 penduduk menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 56,68 dan tahun 2012 sebesar 59,9. Namun rasio tersebut masih di atas target nasional sebesar 40 per 100.000 penduduk Gambar 5.4. Rasio Dokter Umum di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014
65 60 55 50 Rasio dr umum
2010
2011
2012
2013
2014
56,1
60
59,9
56,68
53,64
Rasio dokter gigi di Kota Salatiga per 100.000 penduduk tahun 2014 sebesar 9,7 per 100.000 penduduk menurun bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 13,0 sedangkan tahun 2012 sebesar 15,5. Pada tahun 2009 sebesar 15,2 (26 drg), tahun 2010 sebesar 16,1 (29 dokter gigi), dan tahun 2011 sebesar 9,5 Profil Kesehatan Kota Salatiga
(20 dokter gigi). Rasio tersebut 76
menurun dan masih dibawah target nasional sebesar 11 per 100.000 penduduk. Gambar 5.5 Rasio Dokter Gigi di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Rasio Drg
2010
2011
2012
2013
2014
16,1
9,5
15,5
13
9,7
2. Jumlah dan Rasio Tenaga Bidan dan Perawat di Sarana Kesehatan Tenaga keperawatan yang terdiri dari tenaga perawat, perawat gigi dan bidan. Jumlah tenaga keperawatan di Kota Salatiga tahun 2014 yaitu sebanyak 446 perawat, 22 perawat gig dan 164 bidan. Rasio tenaga perawat sebesar 223,24 per 100.000 penduduk, perawat gigi 11,24 per 100.000 penduduk dan 166,14 per 100.000 penduduk untuk tenaga bidan.
Gambar 5.6 Rasio Tenaga Perawat Dan Bidan Terhadap 100.000 Penduduk di Kota Salatiga Tahun 2014
300
223.24
166.14
200 100
Perawat 11.24
Perawat Gigi Bidan
0 Rasio
Profil Kesehatan Kota Salatiga
77
Jumlah tenaga bidan di Kota Salatiga meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 tenaga bidan sebesar 135 orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk sebesar 70,21. Pada tahun 2012 sebesar 132
bidan dengan rasio terhadap 100.000 penduduk
sebesar 55, tahun 2011 sebesar 47 (112 bidan) dan tahun 2010 sebesar 60,2 (114 bidan), Rasio tersebut sudah melebihi target nasional sebesar 100 per 100.000 penduduk.
Gambar 5.7. Rasio Bidan di Kota Salatiga Tahun 2010 - 2014 200 150 100 50 0 Rasio Bidan
3.
Jumlah
2010
2011
2012
2013
2014
60,2
47
55
70,21
166,14
dan
Rasio
Tenaga
Kefarmasian
di
sarana
Kesehatan Tenaga kefarmasian terdiri dari Tenaga teknis Kefarmasian dan Apoteker. Jumlah tenaga kefarmasian di Kota Salatiga Tahun 2014 sebanyak 172, yang terdiri dari Tenaga Teknis Kefarmasian sebanyak 114 dan Apoteker sebanyak 58. Rasio tenga kefarmasian sebesar 87,87 per 100.000 penduduk. 4.
Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Tenaga Kesehatan Lingkungan di Sarana Kesehatan Tenaga kesehatan masyarakat di Kota Salatiga sebesar 23 tenaga
dengan rasio sebesar 11,75 per 100.000 penduduk. Sedangkan jumlah tenaga kesehatan lingkungan sebesar 17 tenaga dengan rasio sebesar 8,68 per 100.000 penduduk. Tenaga kesehatn masyarakat sebagian besar berada di Rumah Sakit, sedangkan untuk tenaga Kesehatan Lingkungan tersebar di Puskesmas dan Rumah Sakit. Profil Kesehatan Kota Salatiga
78
5.
Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi Di Sarana Kesehatan Tenaga gizi terdiri dari tenaga Nutrisionis dan Dietisien, namun
tenaga Dietisien di Kota Salatiga belum ada. Tenaga Nutrisionis adalah tenaga kesehatan lulusan SPAG, Diploma III, Diploma IV dan Strata 1 bidang gizi. Sedangkan tenaga Dietisien adalah tenaga kesehatan lulusan Diploma IV dan Strata 1 bidang gizi yang telah mengikuti program intenship gizi. Tenaga Nutrisionis di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 34 tenaga. Rasio tenaga nutrisionis terhadap 100.000 penduduk tahun 2014 sebesar 17,37. 6.
Jumlah dan Rasio Teknisi Medis dan Tenaga Keterapian Fisik di Sarana Kesehatan Tenaga Keterapian Fisik terdiri dari Fisioterapis, Okupasi Terapis,
Terapis Wicara dan Akupunktur. Jumlah tenaga keterapian Fisik di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 22 orang. Sedangkan jumlah tenaga Teknisi Medis sebanyak 77 orang yang terdiri dari radiographer 22 orang, Teknisi elektromedis 4 orang, Analis kesehatan 45 orang, refraksionis optisien 1 orang, dan rekam medis dan informasi kesehatan sebanyak 46 orang. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 1.
Persentase Anggaran Kesehatan dalam APBD Tahun 2014 jumlah anggaran kesehatan Kota Salatiga (Dinas
Kesehatan dan RSUD) sebesar
Rp. 164.576.860.100,-. Anggaran
tersebut bersumber dari dana APBD Kota Salatiga, APBD Propinsi, APBN (DAK, TP BOK), Pinjaman Hibah Luar Negeri/PHLN (WHO, GAFI, GF) dan Sumber lain (DBHCHT). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan dan RSU, anggaran kesehatan bersumber APBD Kota Salatiga tahun 2014 sebesar Rp.133.001.611.000,-
dari
total
belanja
APBD
sebesar
Rp.
905.738.400.000,- atau sekitar 14,6%, pada tahun 2013 sebesar Rp.60.780.575.046,-
dari
total
APBD
Kota
Salatiga
sebesar
Rp.855.343.918.000,- atau sekitar 9,27 %. Profil Kesehatan Kota Salatiga
79
BAB VI KESIMPULAN A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN 1. Angka Kematian a.
Angka kematian neonatal tahun 2014 sebesar 12 per 1.000 kelahiran hidup.
b.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 15,33 per 1.000 kelahiran hidup atau sebesar 37 bayi, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2013
sebesar 16,0 per 1000
kelahiran hidup (40 kasus). c.
Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Salatiga tahun tahun 2014 sebesar 16,16 per 1.000 kelahiran hidup atau sebesar 39 balita, menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 17,15 per 1000 kelahiran hidup (43 kasus).
d.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 82,85 per 100.000 kelahiran hidup atau sebesar 2 kasus, menuru jika dibandingkan tahun tahun 2013 sebesar 279,2 per 100.000 kelahiran hidup (7 kasus)
2. Angka Kesakitan a.
Jumlah penderita TB Paru BTA (+) yang diobati dan sembuh tahun tahun 2014 sebesar 210 (71,43%) penderita dari 294 penderita, menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 155 (76,73%) penderita dari 202 penderita.
b.
Penderita pnemounia yang ditemukan dan ditangani tahun 2014 sebesar 542 (44,7%) dari jumlah diperkirakan sebesar 1.213 penderita. Pada tahun 2013 ditemukan sebesar 544 (44%) dari jumlah diperkirakan sebesar 1.225 penderita.
c.
Kasus baru HIV/AIDS tahun 2014 sebanyak 23 kasus meningkat jika
dibandingkan
tahun
2013
sebanyak
14
kasus
dan
keseluruhannya sudah mendapatkan penanganan sesuai standar.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
80
d.
Jumlah penderita diare balita yaitu tahun tahun 2014 sebesar 4.438 (105,9%) dari jumlah perkiraan 4.189 dibandingkan
tahun
2013
sebanyak
menurun jika
4.745
kasus
dan
keseluruhannya telah mendapatkan penanganan. e.
Penderita DBD yang ditangani pada tahun 2014 sebesar 9 kasus menurun jika dibandingkan tahun 2013 sebanyak 61 kasus dan semua kasus sudah ditangani sesuai dengan standar.
f.
Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus PD3I sedangkan pada tahun sebelumnya sebagai berikut, tahun
2011 sebesar 168
kasus, tahun 2012 sebesar 64 kasus, dan tahun 2013 ditemukan 1 kasus dhipteri. B. SITUASI UPAYA KESEHATAN 1. Pelayanan Kesehatan a.
Secara keseluruhan pelayanan kesehatan di Kota Salatiga tahun 2014 terdiri dari : (1) Cakupan K1 sebesar 100%; (2) Cakupan K4 sebesar
94,96%
(3)
Cakupan
persalinan
ditolong
tenaga
kesehatan sebesar 99,9% (4) Cakupan pelayanan nifas sebesar 94,9% (5) Cakupan pemberian vitamin A ibu nifas sebesar 99,92%; (6) Cakupan pemberian 90 tablet Fe sebesar 92,20%; (7) Cakupan penanganan komplikasi kebidanan sebesar 147,60%. Cakupan tersebut sudah berada di atas target. b.
Pada pelayanan kesehatan bayi dan balita, cakupan yang masih rendah adalah cakupan ASI ekslusif sebesar 47,85%, sedangkan cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 99,05% dan cakupan pelayananan kesehatan anak balita sebesar 84,52%.
c.
Pelayanan kesehatan yang masih rendah cakupannya adalah cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
murid SD/MI
sebesar 44,03% dan cakupan murid SD/MI yang mendapat perawatan sebesar 65,13%. Sedangkan penjaringan kesehatan murid SD/MI sebesar 99,94% dari target seharusnya 100%.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
81
2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan terdiri dari: a.
Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 63,68% terdiri dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Penerima Bantuan Iuran APBN, PBI APBD, Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), Bukan Pekerja dan peserta Jamkesda.
b.
Cakupan rawat jalan sebesar 241,27% dan cakupan rawat inap 17,80%.
c.
Tahun 2014 rata-rata Gross Death Rate (GDR)rumah sakit di Kota Salatiga sebesar 3,27 per 1.000 pasien keluar, Net Death Rate
(NDR) sebesar 3,04 per 1000 pasien keluar. d.
Tingkat pemanfaatan RS di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 52,83% (BOR). Nilai ideal BOR sebesar 60-85%. Sedangakan frekuensi pemakaian tempat tidur dalam setahun sebesar 44,14 kali. Nilai ideal BTO sebesar 40-50 kali.
e.
Rata-rata tempat tidur yang tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya (TOI) tahu 2014 di rumah sakit Kota Salatiga sebesar 3,90 hari. Ideal TOI sebesar 1-3 hari.
f.
ALOS atau rata-rata lama perawatan pasien sebesar 4,42 hari, sedangkan ideal ALOS 6-9 hari.
3. Perilaku Hidup Masyarakat Pencapaian indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 87,72%. 4. Keadaan Lingkungan Indikator keadaan lingkungan di Kota Salatiga tahun 2014 terdiri dari: a.
Persentase Rumah Sehat Jumlah rumah yang memenuhi syarat sebesar 82,84% (33.780 rumah) dari 40.779 rumah.
b.
Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Pada tahun 2014 penduduk Kota Salatiga yang mempunyai akses terhadap air minum yang layak sebesar 83,31 % (163.083) jiwa.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
82
c.
Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Di Kota Salatiga pada tahun 2014 terdapat 40 penyelenggara air minum yang diperiksa sampelnya dan 16 (40%) penyelenggara dinyatakan memenuhi syarat fisik, bakteriologi, dan kimia.
d.
Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang Layak Jumlah penduduk Kota Salatiga tahun 2014 yang memiliki akses terhadap sanitasi yang layak sebesar 159.681 jiwa (81,57%).
e.
Kelurahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Jumlah Kelurahan yang melaksanakan STBM di Kota Salatiga tahun 2014 sebanyak 8 kelurahan.
f.
Tempat-Tempat Umum yang Memenuhi Syarat Tempat-tempat umum (TTU ) yang memenuhi syarat tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar 87,61% (191 TTU)
C. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 1. Sarana Kesehatan a.
Jumlah rumah sakit di Kota Salatiga sebanyak 7 (tujuh) buah yang terdiri dari 5 rumah sakit umum dan 2 (dua) rumah sakit khusus.
b.
Jumlah Puskesmas sebanyak 6 UPT dan 1 BKPM. Rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 0,91.
c.
Jumlah Posyandu 287 buah dengan jumlah Posyandu strata mandiri sebesar 14,98% (43 buah).
d.
Jumlah kelurahan siaga di Kota Salatiga tahunn 2014 sebanyak 22 (100%).
2. Tenaga Kesehatan a.
Rasio tenaga medis yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter umum di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 96,04 per 100.000 penduduk, sedangkan dokter spesialis gigi dan dokter gigi sebesar 11,75 per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
83
b.
Rasio perawat terhadap penduduk sebesar 223,24 per 100.000 penduduk, perawat gigi sebesar 11,24 per 100.000 penduduk dan bidan sebesar 166,4 per 100.000 penduduk perempuan.
c.
Rasio tenaga kefarmasian Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 87,87 per 100.000 penduduk.
d.
Rasio tenaga kesehatan masyarakat tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar 11,75 per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan lingkungan sebesar 8,68 per 100.000 penduduk.
e.
Rasio tenaga gizi di Kota Salatiga tahun 2014 sebesar 17,37 per 100.000 penduduk.
f.
Rasio tenaga keterapian fisik tahun 2014 di Kota Salatiga sebesar 11,24 per 100.000 penduduk sedangkan tenaga keteknisian medis sebesar 39,34 per 100.000 penduduk.
3. Pembiayaan Kesehatan Total
anggaran
APBD
Kota
Salatiga
Tahun
2014
sebesar
Rp.
905.738.400.000,- sedangkan anggaran kesehatan yang berasal dari APBD sebesar Rp.133.001.611.000,-. Persentase anggaran kesehatan dibandingkan total APBD sebesar 14,6%. Demikian gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kota Salatiga tahun 2014 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran sektor kesehatan dan non kesehatan di Kota Salatiga dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat Kota Salatiga.
Profil Kesehatan Kota Salatiga
84
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
97.043
#DIV/0!
98.711
#DIV/0!
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1.268 18 17 13 22 17 23 18
1.146 4 13 11 15 13 16 14 2 82,85
61.792 22 195.754 3,1 3,2 40,0 98,3 1,00 30.346,00 53.975,00 0,00 1.997,00 6.112,00 16.247,00 147,00
2.414 11 30 12 37 15,33 39 16,16
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
%
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu Tabel 6 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
NO
INDIKATOR
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus HIV 22 Jumlah Kasus AIDS 23 Jumlah Kasus Syphilis 24 Jumlah Kematian karena AIDS 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum
L
ANGKA/NILAI L+P
P
146 57,94 74,58 288 147,12
15 5,95 7,66 220 112,39
#DIV/0! 0,00 0,00 0,00 1,02 44,95 6 5 75 9 0,11 99,24
#DIV/0! 0,00 0,00 0,00 3,07 44,44 9 3 1.116 3 0,06 112,53
1 0,51
5 2,55
0,00 #DIV/0! 100,00
0,05 #DIV/0! #DIV/0!
0
0
0 0
0 0
0
0
Satuan
No. Lampiran
252 Kasus % 128,73 per 100.000 penduduk 508 Kasus 259,51 per 100.000 penduduk 18,11 % 7,24 % 71,43 % 1,36 % 72,79 % 4,09 per 100.000 penduduk 44,69 % 15 Kasus 8 Kasus 1.191 Kasus 12 Jiwa 0,09 % 105,94 %
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
6 3,07 0,00 0,00 0,00 0,05 #DIV/0! 100,00
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
4,99 0 0 0 0 0 0 0
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Kasus Tabel 19 % Tabel 19 Kasus Tabel 19 Kasus Tabel 19 % Tabel 19 Kasus Tabel 19 % Tabel 19
NO
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
INDIKATOR Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) Case Fatality Rate Malaria Angka Kesakitan Filariasis Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi Persentase obesitas Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A
L
ANGKA/NILAI L+P
P 0
0
0 0 3,07 0,00 0,16 0,00 1 0,00 0,00
0 0 1,53 0,00 0,01 0,00 2 0,00 0,00 0,00 0,00
105,15
100 94,96 99,88 94,90 99,92 47,91 92,20 147,60 83,19
100 3,47 99,13 95,58 48,18 96,85
100 3,75 96,86 96,68 48,36 101
97,95 97,00 97,83
100,61 102,01 95,95
Satuan
No. Lampiran
0 0 0 0 4,60 0,00 0,17 0,00 2 32,06 0,00
Kasus Tabel 20 % Tabel 20 Kasus Tabel 20 Kasus Tabel 20 per 100.000 penduduk Tabel 21 % Tabel 21 per 1.000 penduduk berisikoTabel 22 % Tabel 22 per 100.000 penduduk Tabel 23 % Tabel 24 % Tabel 25 % Tabel 26 % Tabel 26 100,00 % Tabel 28
94,73 4,4 82,59 100 3,60 98,05 96,11 47,85 99,05 100,00 99,21 99,38 96,84
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44
NO
INDIKATOR
60 61 62 63 64 65 66 67
Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
68 69 70 71 72 73 74
Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI (UKGS) gigi dan Siswa SD danMendapat setingkatPerawatan mendapat perawatan mulut Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
L 100,45 77,93 0,68 87,60 73,53 0,95 100 99,94
P 99,41 77,86 0,48 81,48 75,43 1,19 100 99,94
40,17 64,08 64,08 #DIV/0!
48,19 66,08 66,08 #DIV/0!
#DIV/0! 154,02 7,01 0,72 0,48
#DIV/0! 223,31 6,82 2,32 1,87
ANGKA/NILAI L+P 99,93 77,90 0,58 84,52 74,49 1,07 100 99,94 1,37 41,07 100 44,03 65,13 65,13 70,00
Satuan
No. Lampiran
% % % % % % %
Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48
% % % sekolah sekolah
Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51
% %
Tabel 51 Tabel 52
% % % per 1000 pasien keluar per 1000 pasien keluar % Kali Hari Hari
Tabel 53 Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 76 77 78 79 80 81 82 83
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
63,68 241,27 17,80 32,72 21,64 52,83 44,14 3,90 4,42
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 88 89 90
Keadaan Lingkungan Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan
87,72 %
Tabel 57
82,84 % 83,31 % 40,00 %
Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60
NO
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P 81,57 87,61 84,55 100,00 17,10
P
91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 92 Desa STBM 93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
104 105
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
D.2 106 107 108 109 110 111 112 113 114
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk
D. D.1 94 95 96 97
98 99 100 101 102 103
5 2 1 5 124 22 30 100 287 54,01 2,82
Satuan % % % % % %
Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65
RS RS
Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 68
30 61
2
18
148
164 166,14 298
Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69
-
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71
83 105 96,04 20 11,75
Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73
Poskesdes Polindes 16 Posbindu 22 Desa 100 %
53 44
No. Lampiran
Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk 446 Orang 223,24 per 100.000 penduduk
NO
INDIKATOR
115 116 117 118 119
Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 120 121 122
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L
P 5 34 10 8 1
17 138 13 9 33
ANGKA/NILAI L+P 22 172 23 17 34
Satuan Orang Orang Orang Orang Orang
164.576.860.100 Rp 14,68 % 840.733,06 Rp
No. Lampiran Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 77
Tabel 81
Tabel 81 Tabel 81
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JUMLAH
LUAS NO
KECAMATAN
WILAYAH
DESA + KELURAHAN KELURAHAN
DESA 2
(km ) 1
2
3
4
5
6
JUMLAH PENDUDUK
7
JUMLAH
RATA-RATA
KEPADATAN
RUMAH
JIWA/RUMAH
PENDUDUK
TANGGA
TANGGA
per km
8
9
10
2
1 Sidorejo
16.247
0
6
6
55.276
17.778
3,11
3,40
2 Sidomukti
11.460
0
4
4
44.573
14.107
3,16
3,89
3 Argomulyo
18.536
0
6
6
48.648
15.495
3,14
2,62
4 Tingkir
15.549
0
6
6
47.257
15.367
3,08
3,04
61.792
0
22
22
195.754
62.747
3,12
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota - Dinas Dukcapil
3,17
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
5.222 7.909 7.468 7.126 7.368 7.438 8.993 8.900 7.493 6.805 5.770 5.360 4.176 2.365 1.646 3.004
4.950 7.446 7.067 6.857 7.079 7.758 9.158 8.739 7.448 7.242 6.395 5.668 4.079 2.510 2.126 4.189
10.172 15.355 14.535 13.983 14.447 15.196 18.151 17.639 14.941 14.047 12.165 11.028 8.255 4.875 3.772 7.193
105,49 106,22 105,67 103,92 104,08 95,88 98,20 101,84 100,60 93,97 90,23 94,57 102,38 94,22 77,42 71,71
97.043
98.711
195.754
98,31
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Dinas Dukcapil
40
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JUMLAH NO
VARIABEL
PERSENTASE LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
5
6
7
8
0
#DIV/0!
#DIV/0!
99,97%
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
52.072
#DIV/0!
#DIV/0!
36,75
b. SD/MI
34.858
#DIV/0!
#DIV/0!
24,60
c. SMP/ MTs
30.346
#DIV/0!
#DIV/0!
21,41
d. SMA/ MA
53.975
#DIV/0!
#DIV/0!
38,09
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00 1,41
1
2
1
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS
2
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
3
4
141.709
1.997
#DIV/0!
#DIV/0!
g. AKADEMI/DIPLOMA III
6.112
#DIV/0!
#DIV/0!
4,31
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
16.247 147
#DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
11,47 0,10
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) Sumber : Disdikpora/BPS
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JUMLAH KELAHIRAN
NO
KECAMATAN
1
2
LAKI-LAKI
NAMA PUSKESMAS
3
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
HIDUP + MATI
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
269
9
278
255
3
258
524
12
536
2
Sidomukti
Kalicacing
152
1
153
112
0
112
264
1
265
Mangunsari
170
4
174
117
0
117
287
4
291
Tegalrejo
203
4
207
225
0
225
428
4
432
Cebongan
181
2
183
161
0
161
342
2
344
Sidorejo Kidul
293
3
296
276
2
278
569
5
574
1.268
23
1.291
1.146
5
1.151
2.414
28
2.442
3 4
Argomulyo
5 6
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
17,8
4,3
Sumber: Seksi Kesga Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
11,5
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI NO
KECAMATAN
1
PEREMPUAN
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
PUSKESMAS
2
3
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
4
7
0
7
4
5
1
6
8
12
1
13
2
Sidomukti
Kalicacing
1
2
1
3
3
3
0
3
4
5
1
6
Mangunsari
6
7
0
7
2
2
0
2
8
9
0
9
Tegalrejo
2
2
0
2
2
3
0
3
4
5
0
5
Cebongan
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
Sidorejo Kidul
4
4
0
4
1
1
0
1
5
5
0
5
17
22
1
23
13
15
1
16
30
37
2
39
13,09
0,87
13,96
12,43
15,33
0,83
16,16
3 4
Argomulyo
5 6
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
13
17,35
1
18,14
11
Sumber: Seksi Kesga Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH LAHIR HIDUP
Sidorejo
Sidorejo Lor
524
2
Sidomukti
Kalicacing
4
Argomulyo
5 6
Tingkir
< 20 tahun
20-34 tahun
5
6
4
1
3
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
7
20-34 tahun
9
10
8
≥35 tahun JUMLAH 11
12
JUMLAH KEMATIAN IBU
< 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun
JUMLAH
< 20 tahun
20-34 tahun
13
14
15
16
17
18
≥35 tahun JUMLAH 19
20
0
0
0
1
1
2
264
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
287
0
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
428
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
342
0
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
569
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
2.414
0
1
1
< 20 tahun
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS
2
JUMLAH (KAB/KOTA)
1
≥35 tahun JUMLAH
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN
1
2
0
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: Seksi Kesga Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
0
0
0
0
0
0
82,85
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JUMLAH SELURUH KASUS TB
JUMLAH KASUS BARU BTA+ JUMLAH PENDUDUK NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
L
P
L
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN
P
L+P
1
2
3
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L+P
11
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
16
JUMLAH
%
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
27.257
28.019
55.276
1
50,00
1
50,00
2
1
33,33
2
66,67
3
0,00
2
Sidomukti
Kalicacing
10.051
10.495
20.546
2
50
2
50,00
4
2
40
3
60,00
5
0,00
Mangunsari
11.940
12.087
24.027
1
50
1
50,00
2
1
50
1
50,00
2
0,00
Tegalrejo
13.132
12.909
26.041
5
63
3
37,50
8
5
63
3
37,50
8
0,00
Cebongan
11.273
11.334
22.607
2
100
0
0,00
2
2
100
0
0,00
2
0,00
Sidorejo Kidul
23.391
23.866
47.257
3
27
8
72,73
11
6
38
10
62,50
16
3
18,75
92
68
43
31,85
135
154
65
84
35,29
238
8
3,36
RSUD
5
63
3
37,50
8
66
56
52
44,07
118
48
40,68
RS dr Asmir
2
100
0
0,00
2
2
67
1
33,33
3
0
0,00
33
42
45
57,69
78
49
43
64
56,64
113
33
29,20
146
58
15
6
252
288
57
220
43
508
92
18
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
RSP dr Ario Wirawan
BKPM JUMLAH (KAB/KOTA)
97.044
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
98.710
195.754
74,58
7,66
128,73 147,12
112,39
259,51
Sumber : Seksi P2 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 195754
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 TB PARU SUSPEK NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK
BTA (+)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
48
1
1
2
#DIV/0!
#DIV/0!
4,17
2
Sidomukti
Kalicacing
93
2
2
4
#DIV/0!
#DIV/0!
4,30
Mangunsari
61
1
1
2
#DIV/0!
#DIV/0!
3,28
Tegalrejo
133
5
3
8
#DIV/0!
#DIV/0!
6,02
Cebongan
111
2
0
2
#DIV/0!
#DIV/0!
1,80
Sidorejo Kidul
133
3
8
11
#DIV/0!
#DIV/0!
8,27
RSUD
243
5
3
8
#DIV/0!
#DIV/0!
3,29
99
2
0
2
#DIV/0!
#DIV/0!
2,02
RSP dr Ario Wirawan
1.034
92
43
135
#DIV/0!
#DIV/0!
13,06
BKPM
1.527
33
45
78
#DIV/0!
#DIV/0!
5,11
3.482
146
106
252
#DIV/0!
#DIV/0!
7,24
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
RS dr Asmir
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0
Sumber: Seksi P2 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
KECAMATAN
1
L
PUSKESMAS
2
3
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
L
P
L+P
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
9
7
16
0,00
0,00
16
100,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00 100,00
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
1
2
3
0,00
0,00
3
100,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00 100,00
0
0
0
Mangunsari
5
3
8
0,00
0,00
6
75,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
75,00
0
0
0
Tegalrejo
2
2
4
0,00
0,00
4
100,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00 100,00
0
0
0
Cebongan
3
1
4
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
1
25,00
0,00
0,00
25,00
0
0
0
Sidorejo Kidul
5
6
11
0,00
0,00
10
90,91
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
90,91
0
1
1
11
8
19
0,00
0,00
8
42,11
0,00
0,00
1
5,26
0,00
0,00
47,37
2
4
6
3
3
6
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
2
33,33
0,00
0,00
33,33
0
1
1
RSP dr Ario Wirawan
79
51
130
0,00
0,00
90
69,23
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
69,23
0
0
0
BKPM
50
43
93
0,00
0,00
73
78,49
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
78,49
0
0
0
168
126
294
0,00
210
71,43
0,00
4
1,36
0,00
0,00
72,8
2
6
8
1,0
3,1
4,1
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
RSUD RS dr Asmir
JUMLAH (KAB/KOTA)
0
0,00
0
0
0,00
0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 PNEUMONIA PADA BALITA JUMLAH BALITA NO
KECAMATAN
1
2
3
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
PUSKESMAS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1.690
1.507
3.197
169
151
320
53
31,4
37
24,6
90
28,2
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
559
611
1.170
56
61
117
31
55,5
30
49,1
61
52,1
Mangunsari
727
753
1.480
73
75
148
33
45,4
29
38,5
62
41,9
Tegalrejo
726
945
1.671
73
95
167
18
24,8
18
19,0
36
21,5
Cebongan
850
850
1.700
85
85
170
15
17,6
21
24,7
36
21,2
1.455
1.455
2.910
146
146
291
45
30,9
72
49,5
117
40,2
3 4
Argomulyo
5 6
Tingkir
Sidorejo Kidul RS pemerintah + swasta
JUMLAH (KAB/KOTA)
75 6.007
6.121
12.128
601
612
1.213
270
Sumber: Seksi P2 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
65 44,9
272
140 44,44
542
44,7
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2014 KABUPATEN/KOTA SALATIGA HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
P
L+P
L
P
L+P
PROPORSI KELOMPOK UMUR
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
2
1
≤ 4 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
1
1
0
0
0
0,00
1
5 - 14 TAHUN
0
1
1
6,67
0
0
0
0,00
0
0
0
2
0
2
0,17
2
15 - 19 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
3
184
187
15,70
3
20 - 24 TAHUN
2
2
4
26,67
2
0
2
25,00
2
1
3
19
327
346
29,05
4
25 - 49 TAHUN
4
6
10
66,67
2
3
5
62,50
7
1
8
37
575
612
51,39
5
≥ 50 TAHUN
0
0
0
0,00
1
0
1
12,50
0
0
0
14
30
44
3,69
6
9
15
5
3
8
9
3
12
75
1.116
1.191
40,00
60,00
62,50
37,50
75,00
25,00
6,30
93,70
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
Sumber: SEKSI P2
Sumber: Seksi P2 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
JUMLAH PENDONOR
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L
1
2
1 PMI Kota Salatiga
JUMLAH
Sumber: Seksi P2
P
POSITIF HIV
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
4.722
3.257
7.979
4.722
100,00
3.257
100,00
7.979
100,00
5
0,11
2
4.722
3.257
7.979
4.722
100,00
3.257
100,00
7.979
100,00
5
0,11
2
0,06
0
7
0,09
7
0,09
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 DIARE JUMLAH PENDUDUK NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
DIARE DITANGANI
JUMLAH TARGET PENEMUAN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
27.257
28.019
55.276
583
600
1.183
466
80
565
94
1.031
87
2
Sidomukti
Kalicacing
10.051
10.495
20.546
215
225
440
278
129
304
135
582
132
Mangunsari
11.940
12.087
24.027
256
259
514
314
123
354
137
668
130
Tegalrejo
13.132
12.909
26.041
281
276
557
155
55
128
46
283
51
Cebongan
11.273
11.334
22.607
241
243
484
284
118
312
129
596
123
Sidorejo Kidul
23.391
23.866
47.257
501
511
1.011
564
113
714
140
1.278
126
97.044
98.710
195.754
2.077
2.112
4.189
2.061
99,2
2.377
112,5
4.438
105,9
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2
214
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
1
0
1
1
0
1
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
2
2
0
2
2
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
3
3
0
3
3
0
0
0
1
5
6
1
5
6
0,00
0,00
16,67
83,33
16,67
83,33
0,51
2,55
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2
3,07
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2014 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN
PENDERITA KUSTA
6
CACAT TINGKAT 2
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
1
-
0,00
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
-
-
0,00
0
0
Mangunsari
-
-
0,00
0
0
Tegalrejo
-
-
0,00
0
0
Cebongan
2
-
0,00
0
0
Sidorejo Kidul
3
-
0,00
0
0
6
-
0,00
-
0
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
-
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0,0
0,1
0,1
3 4
Argomulyo
5 6
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 KUSTA (PB)
KUSTA (MB) RFT PB
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PENDERITA MB L
1
2
3
RFT MB
PENDERITA PB P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
Mangunsari
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
1
0
1
1
100
0 #DIV/0!
1
Tegalrejo
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
Cebongan
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
Sidorejo Kidul
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
1
0
1
1
0 #DIV/0!
1
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
100
100
100
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
3
4
5
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
3 4
1
9.074
0
Mangunsari Argomulyo
5 6
11.189
Tegalrejo
1 10.237
Cebongan Tingkir
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 0
9.562
0
40.062
2
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 40.062
4,99
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I DIFTERI NO
KECAMATAN
TETANUS (NON NEONATORUM)
PUSKESMAS JUMLAH KASUS
JUMLAH KASUS
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
1
2
3
TETANUS NEONATORUM
PERTUSIS
L
P
L+P
4
5
6
7
MENINGGAL L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
MENINGGAL L
P
L+P
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
0,00
0,00
0,00
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I CAMPAK NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
POLIO
HEPATITIS B
JUMLAH KASUS MENINGGAL
1
2
3
L
P
L+P
4
5
6
7
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Cebongan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
0,0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
1
3
0
0
0
0,0
0,0
0,0
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Mangunsari
1
1
2
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Tegalrejo
1
0
1
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Cebongan
1
0
1
0
0
0
0,0
0,0
0,0
Sidorejo Kidul
1
1
2
0
0
0
0,0
0,0
0,0
6
3
9
0
0
0
0,0
0,0
0,0
3,1
1,5
4,6
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
Sumber: seksi P2 DKK Salatiga Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
MENINGGAL
SUSPEK
CFR
POSITIF L
1
2
3
L
P
L+P
4
5
6
P
7
L+P
8
9
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
L+P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
-
-
-
-
0,00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
-
-
-
-
0,00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Mangunsari
0
0
0
-
-
-
-
0,00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Tegalrejo
0
0
0
-
-
-
-
0,00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Cebongan
0
0
0
-
-
-
-
0,00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Sidorejo Kidul
0
0
0
-
-
-
-
0,00
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
58
6
64
58
6
64
27
46,55
-
-
27
42,19
0
0
0
0,00
RSUD
1
1
2
1
1
2
1
100,00
1
100
2
100,00
0
0
0
0,00
0,00
0,00
RS Puri Asih
3
1
4
3
1
4
3
100,00
1
100
4
100,00
0
0
0
0,00
0,00
0,00
66
13
70
62
8
70
31
50,00
2
25
33
47,14
0
0
0
0,00
0,00
0,00
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
RS dr Asmir
JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga
195.754 0,16
0,01
0,17
#DIV/0!
0,00
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 PENDERITA FILARIASIS
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0
0
0
1
1
2
Sidomukti
Kalicacing
0
0
0
0
0
0
Mangunsari
0
0
0
0
0
0
Tegalrejo
0
0
0
0
1
1
Cebongan
0
0
0
0
0
0
Sidorejo Kidul
0
0
0
1
1
2
0
0
0
1
3
4
0,51
1,53
2,04
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi P2 DKK Salatiga Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
KECAMATAN
1
2
LAKI-LAKI
PUSKESMAS
3
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
194
#DIV/0!
746
#DIV/0!
940
#DIV/0!
50
25,77
2
Sidomukti
Kalicacing
0
16
#DIV/0!
124
#DIV/0!
140
#DIV/0!
7
43,75
51
Mangunsari
0
11
#DIV/0!
93
#DIV/0!
104
#DIV/0!
4
Tegalrejo
0
31
#DIV/0!
345
#DIV/0!
376
#DIV/0!
Cebongan
0
12
#DIV/0!
62
#DIV/0!
74
Sidorejo Kidul
0
12
#DIV/0!
79
#DIV/0!
0
276
#DIV/0!
1.449
#DIV/0!
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Posbindu
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
0
0
291
30,96
41,129
58
41,43
36,36
33 35,4839
37
35,58
11
35,48
127 36,8116
138
36,70
#DIV/0!
2
16,67
7 11,2903
9
12,16
91
#DIV/0!
6
50,00
14 17,7215
20
21,98
1.725
#DIV/0!
80
28,99
241 32,3056
473
32,6432
553
32,06
TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
LAKI + PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI 1
2
3
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
4
5
6
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
2
Sidomukti
Kalicacing
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Mangunsari
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Tegalrejo
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Cebongan
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
Sidorejo Kidul
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:
0
0
0
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN
4
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2
Sidomukti
Kalicacing
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Mangunsari
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Tegalrejo
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Cebongan
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Sidorejo Kidul
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0 #DIV/0!
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3 Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
0
0
#DIV/0!
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
1 Chikungunya
2 Diare
JUMLA H KEC
3
JUMLAH DESA/KEL
4
1
3
2
3
DITANGGULANGI
AKHIR
L
P
L+P
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
01/06/2014
Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
2
01/06/2014
18
19
20
21
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
30
44
74
0
0
1
3
9
5
4
31
12
1
4
4
0
0
0
144
216
360
20,83
20,37
20,56
-
-
-
15/1/2014
15/1/2014
15/1/2014
22
30
52
0
0
1
2
4
9
2
17
8
2
4
3
0
0
0
96
144
240
22,92
20,83
21,67
-
-
-
20/10/2014
20/10/2014
21/10/2014
11
15
26
0
0
0
0
1
2
1
8
6
4
3
1
0
0
0
146
214
360
7,53
7,01
7,22
-
-
-
2
3
5
0
0
0
0
1
1
1
0
2
0
0
0
0
1
1
2
3
5
100,00
100,00
100,00
-
33,33
20,00
19
36
55
0
0
0
0
0
0
0
52
3
0
0
0
0
0
0
30
45
75
63,33
80,00
73,33
-
-
-
4
12
16
0
0
0
0
1
0
1
5
4
3
1
1
0
0
0
100
140
240
4,00
8,57
6,67
-
-
-
04/11/2014
10/03/2014
2
01/06/2014
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN
17
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
KELOMPOK UMUR PENDERITA
DIKETAHUI
29/09/2014
3 AFP
JUMLAH PENDERITA
04/11/2014
29/09/2014
10/03/2014
04/12/2014
30/09/2014
10/04/2014
27/10/2014
27/10/2014
27/10/2014
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
1
3
50,00
-
33,33
100,00
-
100,00
27/10/2014
27/10/2014
27/10/2014
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
2
3
5
50,00
-
20,00
100,00
-
100,00
08/11/2014
08/11/2014
08/12/2014
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
100,00
-
100,00
-
-
-
11/03/2014
11/03/2014
11/03/2014
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
100,00
-
100,00
-
-
-
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
KLB DI DESA/KELURAHAN NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH
DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
7
7
100,00
2 Sidomukti
Kalicacing
1
1
100,00
3
Mangunsari
1
1
100,00
4 Argomulyo
Tegalrejo
0
0
-
5
Cebongan
1
1
100,00
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
0
0
-
10
10
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
IBU BERSALIN/NIFAS
K1
K4
JUMLAH
1
2
3
4
JUMLAH JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
PERSALINAN DITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKES NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
12
13
14
15
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
698
698
100,0
670
96,0
535
535
100,0
490
91,6
533
99,62617
2
Sidomukti
Kalicacing
292
292
100,0
282
96,6
263
263
100,0
257
97,7
263
100
Mangunsari
390
390
100,0
371
95,1
290
287
99,0
263
90,7
290
100
Tegalrejo
480
480
100,0
471
98,1
426
426
100,0
410
96,2
426
100
Cebongan
372
372
100,0
360
96,8
342
342
100,0
342
100,0
342
100
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
705
705
100,0
635
90,1
574
574
100,0
544
94,8
574
100
2.937
2.937
100,0
2.789
94,96
2.430
2.427
99,9
2.306
94,9
2.428
99,92
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH IBU HAMIL
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
698
136
19,5
111
15,9
34
4,9
13
1,9
5
0,7
163
23,4
2 Sidomukti
Kalicacing
292
44
15,1
33
11,3
13
4,5
2
0,7
0
-
48
16,4
3
Mangunsari
390
67
17,2
41
10,5
27
6,9
10
2,6
6
1,5
84
21,5
4 Argomulyo
Tegalrejo
480
480
100,0
459
95,6
0
-
0
-
0
-
459
95,6
5
Cebongan
372
209
56,2
180
48,4
62
16,7
30
8,1
24
6,5
296
79,6
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
705
466
66,1
285
40,4
50
7,1
13
1,8
9
1,3
357
50,6
2.937
1.402
47,7
1.109
37,8
186
6,3
68
2,3
44
1,5
1.407
47,9
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
11.943
255
2,1
138
1,2
40
0,3
17
0,1
6
0,1
Kalicacing
4.400
101
2,3
56
1,3
14
0,3
1
0,0
0
-
3
Mangunsari
5.125
89
1,7
50
1,0
36
0,7
9
0,2
6
0,1
4 Argomulyo
Tegalrejo
5.596
442
7,9
394
7,0
0
-
0
-
0
-
5
Cebongan
4.881
373
7,6
319
6,5
71
1,5
40
0,8
38
0,8
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
10.167
834
8,2
475
4,7
34
0,3
7
0,1
14
0,1
42.112
2.094
5,0
1.432
3,4
195
0,5
74
0,2
64
0,2
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH IBU HAMIL
4
FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
698
698
100,00
645
92,41
2 Sidomukti
Kalicacing
292
292
100,00
282
96,58
3
Mangunsari
390
390
100,00
352
90,26
4 Argomulyo
Tegalrejo
480
480
100,00
471
98,13
5
Cebongan
372
372
100,00
360
96,77
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
705
705
100,00
598
84,82
2937
2.937
100,00
2.708
92,20
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
PUSKESMAS
3
PERKIRAAN BUMIL JUMLAH DENGAN IBU HAMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN 4
5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
JUMLAH BAYI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
698
140
277
198,4
269
255
524
40
38
79
24
59,5
26
68,0
50
63,6
2 Sidomukti
Kalicacing
292
58
60
102,7
152
112
264
23
17
40
22
96,5
8
47,6
30
75,8
3
Mangunsari
390
78
98
125,6
170
117
287
26
18
43
9
35,3
6
34,2
15
34,8
4 Argomulyo
Tegalrejo
480
96
125
130,2
203
225
428
30
34
64
57
187,2
45
133,3
102
158,9
5
Cebongan
372
74
116
155,9
181
161
342
27
24
51
36
132,6
24
99,4
60
117,0
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
705
141
191
135,5
293
276
569
44
41
85
52
118,3
34
82,1
86
100,8
2.937
587
867
147,6
1.268
1.146
2.414
190
172
362
200
105,2
143
83,2
343
94,7
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF NO
KECAMATAN
1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
3
NON MKJP
MKJP
PUSKESMAS IUD
%
MOP
%
MOW
%
IM PLAN
4
5
6
7
8
9
10
%
JUMLAH
11
12
%
KON DOM
%
SUNTIK
%
PIL
13
14
15
16
17
18
46
0,7
0
0,0
8
0,1
117
1,8
171
2,7
287
4,5
5.637
1.375
46,0
0
0,0
0
0,0
84
2,8
1.459
48,8
105
3,5
118
Mangunsari
63
2,7
0
0,0
3
0,1
242
10,3
308
13,1
114
4,9
1.745
74,3
4 Argomulyo
Tegalrejo
56
1,6
3
0,1
23
0,7
120
3,5
202
5,8
172
5,0
2.520
5
Cebongan
269
9,9
0
0,0
41
1,5
284
10,4
594
21,8
243
8,9
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
254
4,0
0
0,0
0
0,0
276
4,3
530
8,3
142
2.063
8,5
3
0,01
75
0,3 1.123
4,6
3.264
13,4 1.063
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
88,3
%
OBAT VAGI NA
19
20
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
21
22
23
24
25
MKJP + % MKJP + NON NON MKJP MKJP
26
27
288
4,5
0,0
0,0
6.212
97,3
6.383
100,0
3,9 1.307
43,7
0,0
0,0
1.530
51,2
2.989
100,0
182
7,7
0,0
0,0
2.041
86,9
2.349
100,0
72,7
570
16,5
0,0
0,0
3.262
94,2
3.464
100,0
1.404
51,5
486
17,8
0,0
0,0
2.133
78,2
2.727
100,0
2,2
5.184
80,7
566
8,8
0,0
0,0
5.892
91,7
6.422
100,0
4,4
16.608
68,3 3.399
14,0
86,6 24.334
100,0
0
0,0
0
0,0 21.070
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
NO
1
KECAMATAN
2
PUSKESMAS
3
NON MKJP
MKJP
IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP
26
27
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
5,0
19
95,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
20
100,0
20
100,0
2 Sidomukti
Kalicacing
4
15,4
0
0,0
0
0,0
3
11,5
7
26,9
19
73,1
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
19
73,1
26
100,0
3
Mangunsari
34
14,3
0
0,0
0
0,0
102
42,9
136
57,1
12
5,0
73
30,7
17
7,1
0
0,0
0
0,0
102
42,9
238
100,0
4 Argomulyo
Tegalrejo
26
17,6
0
0,0
0
0,0
33
22,3
59
39,9
2
1,4
76
51,4
11
7,4
0
0,0
0
0,0
89
60,1
148
100,0
5
Cebongan
57
43,2
0
0,0
5
3,8
44
33,3
106
80,3
5
3,8
20
15,2
1
0,8
0
0,0
0
0,0
26
19,7
132
100,0
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
84
11,6
0
0,0
0
0,0
119
16,5
203
28,1
20
2,8
409
56,6
90
12,5
0
0,0
0
0,0
519
71,9
722
100,0
205
15,9
0
0,0
5
0,4
301
23,4
511
39,7
59
4,6
597
46,4
119
9,3
0
0,0
0
0,0
775
60,3
1.286
100,0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH PUS
4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
8.237
20
0,2
6.383
77,5
2 Sidomukti
Kalicacing
3.276
26
0,8
2.989
91,2
3
Mangunsari
3.690
238
6,4
2.349
63,7
4 Argomulyo
Tegalrejo
4.049
148
3,7
3.464
85,6
5
Cebongan
3.726
132
3,5
2.727
73,2
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
6.487
722
11,1
6.422
99,0
29.465
1.286
4,4
24.334
82,6
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
BBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Sidorejo
Sidorejo Lor
269
255
524
269
100,0
255
100,0
524
100,0
10
2
Sidomukti
Kalicacing
152
112
264
152
100,0
112
100,0
264
100,0
4
Mangunsari
170
117
287
170
100,0
117
100,0
287
100,0
Tegalrejo
203
225
428
203
100,0
225
100,0
428
Cebongan
181
161
342
181
100,0
161
100,0
Sidorejo Kidul
293
276
569
293
100,0
276
1.268
1.146
2.414
1.268
100,0
1.146
4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
L+P
L
1
3
P
3,71747
5
2,0
15
2,9
2,6
3
2,7
7
2,7
3
1,8
1
0,9
4
1,4
100,0
5
2,5
12
5,3
17
4,0
342
100,0
6
3,3
5
3,1
11
3,2
100,0
569
100,0
16
5,5
17
6,2
33
5,8
100,0
2.414
100,0
44
3,5
43
3,8
87
3,6
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
JUMLAH BAYI NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
269
255
524
279
103,7
239
93,7
518
98,9
228
84,8
207
81,2
435
83,0
2
Sidomukti
Kalicacing
152
112
264
152
100,0
109
97,3
261
98,9
153
100,7
123
109,8
276
104,5
Mangunsari
170
117
287
178
104,7
117
100,0
295
102,8
157
92,4
133
113,7
290
101,0
Tegalrejo
203
225
428
194
95,6
213
94,7
407
95,1
211
103,9
230
102,2
441
103,0
Cebongan
181
161
342
177
97,8
162
100,6
339
99,1
176
97,2
159
98,8
335
98,0
Sidorejo Kidul
293
276
569
277
94,5
270
97,8
547
96,1
287
98,0
256
92,8
543
95,4
1.268
1.146
2.414
1.257
99,1
1.110
96,9
2.367
98,05
1.212
95,6
1.108
96,7
2.320
96,11
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI NO
KECAMATAN
USIA 0-6 BULAN
PUSKESMAS L
1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH 7
P % 8
JUMLAH 9
L+P %
JUMLAH
%
10
11
12
108
95
203
67
62,0
45
47,4
112
55,2
Kalicacing
32
39
71
26
81,3
23
59,0
45
63,4
3
Mangunsari
50
37
87
6
12,0
4
10,8
10
11,5
4 Argomulyo
Tegalrejo
54
93
147
11
20,4
37
39,8
48
32,7
5
Cebongan
103
105
208
41
39,8
73
69,5
114
54,8
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
120
119
239
74
61,7
54
45,4
128
53,6
467
488
955
225
48,2
236
48,4
457
47,85
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 PELAYANAN KESEHATAN BAYI JUMLAH BAYI NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
269
255
524
261
97,0
223
87,5
484
92,4
2
Sidomukti
Kalicacing
152
112
264
131
86,2
133
118,8
264
100,0
Mangunsari
170
117
287
138
81,2
156
133,3
294
102,4
Tegalrejo
203
225
428
208
102,5
224
99,6
432
100,9
Cebongan
181
161
342
184
101,7
173
107,5
357
104,4
Sidorejo Kidul
293
276
569
306
104,4
254
92,0
560
98,4
1.268
1.146
2.414
1.228
96,8
1.163
101
2.391
99,05
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
6
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
6
100,0
2 Sidomukti
Kalicacing
2
2
100,0
3
Mangunsari
2
2
100,0
4 Argomulyo
Tegalrejo
3
3
100,0
5
Cebongan
3
3
100,0
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
6
6
100,0
22
22
100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi P3 DKK Salatiga
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI JUMLAH LAHIR HIDUP NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
269
255
524
262
97,40
244
95,69
506
96,56
250
92,94
236
92,55
486
92,75
2 Sidomukti
Kalicacing
152
112
264
150
98,68
112
100,00
262
99,24
140
92,11
113
100,89
253
95,83
3
Mangunsari
170
117
287
151
88,82
122
104,27
273
95,12
147
86,47
131
111,97
278
96,86
4 Argomulyo
Tegalrejo
203
225
428
199
98,03
233
103,56
432
100,93
198
97,54
220
97,78
418
97,66
5
Cebongan
181
161
342
178
98,34
161
100,00
339
99,12
190
104,97
163
101,24
353
103,22
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
293
276
569
291
99,32
269
97,46
560
98,42
301
102,73
276
100,00
577
101,41
1268
1146
2414
1231
97,08
1141
99,56
2372
98,26
1226
96,69
1139
99,39
2365
97,97
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT) L
1
2
3
POLIO 4a
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 P
L+P
L
CAMPAK
P
L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
269
255
524
259
96,28
240
94,12
499
95,23
275
102,23
201
78,82
476
90,84
277
102,97
239
93,725
516
98,47
277
102,97
239
93,725
516
98,47
2 Sidomukti
Kalicacing
152
112
264
104
68,42
137
122,32
241
91,29
118
77,63
135
120,54
253
95,83
131
86,184
122
108,93
253
95,83
131
86,184
122
108,93
253
95,83
3
Mangunsari
170
117
287
141
82,94
151
129,06
292
101,74
143
84,12
159
135,90
302
105,23
130
76,471
159
135,9
289
100,7
130
76,471
159
135,9
289
100,7
4 Argomulyo
Tegalrejo
203
225
428
192
94,58
216
96,00
408
95,33
191
94,09
219
97,33
410
95,79
192
94,581
199
88,444
391
91,36
186
91,626
215
95,556
401
93,69
5
Cebongan
181
161
342
180
99,45
150
93,17
330
96,49
189
104,42
155
96,27
344
100,58
190
104,97
178
110,56
368
107,6
184
101,66
178
110,56
362
105,8
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
293
276
569
353
120,48
283
102,54
636
111,78
315
107,51
261
94,57
576
101,23
322
109,9
256
92,754
578
101,6
322
109,9
256
92,754
578
101,6
1.268
1.146
2.414
1.229
96,92
1.177
102,71
2.406
99,67
1.231
97,082
1.130
98,60
2.361
97,80
1.242
97,95
1.153
100,61
2.395
99,21
1.230
97,003
1.169
102,01
2.399
99,38
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 BAYI 6-11 BULAN
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
2
3
MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI
MENDAPAT VIT A
JUMLAH L
1
BALITA (6-59 BULAN)
P
JUMLAH
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
173
162
335
173
100,00
136
83,95
309
92,24
1.432
1.249
2.681
1.432
100,00
1.223
97,92
2.655
99,03
1.605
1.411
3.016
1.605
100,00
1.359
96,31
2.964
98,28
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
53
61
114
53
100,00
61
100,00
114
100,00
500
541
1.041
500
100,00
541
100,00
1.041
100,00
553
602
1.155
553
100,00
602
100,00
1.155
100,00
3
Mangunsari
81
72
153
81
100,00
72
100,00
153
100,00
652
666
1.318
652
100,00
666
100,00
1.318
100,00
733
738
1.471
733
100,00
738
100,00
1.471
100,00
4 Argomulyo
Tegalrejo
55
92
147
55
100,00
90
97,83
145
98,64
653
777
1.430
651
99,69
773
99,49
1.424
99,58
708
869
1.577
706
99,72
863
99,31
1.569
99,49
5
Cebongan
112
122
234
112
100,00
122
100,00
234
100,00
630
648
1.278
668
106,03
648
100,00
1.316
102,97
742
770
1.512
780
105,12
770
100,00
1.550
102,51
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
124
158
282
111
89,52
159
100,63
270
95,74
1.227
1.202
2.429
1.214
98,94
1.202
100,00
2.416
99,46
1.351
1.360
2.711
1.325
98,08
1.361
100,07
2.686
99,08
598
667
1.265
585
97,83
640
95,95
1.225
96,84
5.094
5.083
10.177
5.117
100,45
5.053
99,41
10.170
99,93
5.692
5.750
11.442
5.702
100,18
5.693
99,01
11.395
99,59
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
BGM
DITIMBANG
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
708
575
1.283
482
409
891
68,1
71,1
69,4
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
Sidomukti
Kalicacing
197
229
426
165
187
352
83,8
82
82,6
0
0,0
1
0,5
1
0,3
Mangunsari
305
307
612
279
262
541
91,5
85
88,4
0
0,0
3
1,1
3
0,6
Tegalrejo
275
411
686
237
336
573
86,2
82
83,5
0
0,0
0
0,0
0
0,0
Cebongan
543
561
1.104
461
478
939
84,9
85
85,1
5
1,1
3
0,6
8
0,9
Sidorejo Kidul
609
605
1.214
431
421
852
70,8
70
70,2
9
2,1
3
0,7
12
1,4
2.637
2.688
5.325
2.055
2.093
4.148
77,9
78
77,9
14
0,7
10
0,5
24
0,6
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH L
1
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1.419
1.271
2.690
914
64,4
742
58,4
1.656
61,6
Kalicacing
477
515
992
467
97,9
422
81,9
889
89,6
Mangunsari
603
638
1.241
479
79,4
448
70,2
927
74,7
Tegalrejo
617
753
1.370
710
115,1
704
93,5
1.414
103,2
Cebongan
631
629
1.260
619
98,1
627
99,7
1.246
98,9
1.188
1.193
2.381
1.134
95,5
1.130
94,7
2.264
95,1
4.935
4.999
9.934
4.323
87,6
4.073
81,5
8.396
84,5
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 BALITA
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
BGM
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLA H
%
JUMLA H
%
JUMLA H
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1.690
1.507
3.197
1.060
1.002
2.062
62,7
66,5
64,5
3
0,3
4
0,4
7
0,3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
559
611
1.170
478
517
995
85,5
85
85,0
3
0,6
6
1,2
9
0,9
Mangunsari
727
753
1.480
616
630
1.246
84,7
84
84,2
2
0,3
12
1,9
14
1,1
Tegalrejo
726
945
1.671
646
796
1.442
89,0
84
86,3
3
0,5
6
0,8
9
0,6
Cebongan
850
850
1.700
675
698
1.373
79,4
82
80,8
11
1,6
11
1,6
22
1,6
1.455
1.455
2.910
942
974
1.916
64,7
67
65,8
20
2,1
16
1,6
36
1,9
6.007
6.121
12.128
4.417
4.617
9.034
73,5
75
74,5
42
1,0
55
1,2
97
1,1
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DITEMUKAN L
1
2
3
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
-
-
-
-
0,0
-
0,0
-
0,0
2 Sidomukti
Kalicacing
-
-
-
-
0,0
-
0,0
-
0,0
3
Mangunsari
-
-
-
-
0,0
-
0,0
-
0,0
4 Argomulyo
Tegalrejo
-
-
-
-
0,0
-
0,0
-
0,0
5
Cebongan
1
1
2
1
100,0
1
100,0
2
100,0
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
2
1
3
2
100,0
1
100,0
3
100,0
3
2
5
3
100,0
2
100,0
5
100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Gizi DKK Salatiga
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH L
1
2
3
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
2
Sidomukti
Kalicacing
3 4
Argomulyo
5 6
Sidorejo Kidul
P
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
586
567
1.153
586
100,0
567
100,0
1.153
100,0
33
33
100,00
86
70
156
85
98,8
69
98,6
154
98,7
9
9
100,00
Mangunsari
286
246
532
286
100,0
246
100,0
532
100,0
14
14
100,00
Tegalrejo
175
146
321
175
100,0
146
100,0
321
100,0
14
14
100,00
Cebongan
183
150
333
183
100,0
150
100,0
333
100,0
14
14
100,00
Sidorejo Kidul
468
417
885
468
100,0
417
100,0
885
100,0
30
30
100,00
1.784
1.596
3.380
1.783
99,9
1.595
99,9
3.378
99,94
114
114
100,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
99,9
99,9
99,9
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
3
TUMPATAN GIGI TETAP
PENCABUTAN GIGI TETAP
RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN
4
5
6
947
1.148
0,8
1.527
700
2,2
Mangunsari
674
963
0,7
4 Argomulyo
Tegalrejo
906
498
1,8
5
Cebongan
849
479
1,8
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
874
415
2,1
5.777
4.203
1,4
JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
MASSAL
1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
3
4
5
33
6
-
JUMLAH MURID SD/MI
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
7
MURID SD/MI DIPERIKSA
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
0,0
33
100
224
212
436
305
136,2
339
159,9
644
147,7
305
339
644
65
21,3
97
28,6
162
25,2
8
6
75,0
8
100
966
971
1.937
13
1,3
86
8,9
99
5,1
13
86
99
45
346,2
40
46,5
85
85,9
Mangunsari
14
13
92,9
14
100
539
440
979
346
64,2
361
82,0
707
72,2
346
361
707
284
82,1
306
84,8
590
83,5
4 Argomulyo
Tegalrejo
14
0,0
14
100
332
329
661
194
58,4
198
60,2
392
59,3
194
198
392
97
50,0
118
59,6
215
54,8
5
Cebongan
13
13
100,0
13
100
332
329
661
94
28,3
84
25,5
178
26,9
94
84
178
88
93,6
75
89,3
163
91,6
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
30
14
46,7
30
100
913
784
1.697
376
41,2
409
52,2
785
46,3
376
409
785
272
72,3
340
83,1
612
78,0
112
46
41,1
112
100
3.306
3.065
6.371
1.328
40,2
1.477
48,2
2.805
44,03
1.328
1.477
2.805
851
64,1
976
66,1
1.827
65,1
JUMLAH (KAB/ KOTA)
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
-
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
PUSKESMAS JUMLAH
1
2
3
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
1.913
#DIV/0!
#DIV/0!
1.411
73,76
2 Sidomukti
Kalicacing
2.016
#DIV/0!
#DIV/0!
1.375
68,20
3
Mangunsari
1.482
#DIV/0!
#DIV/0!
967
65,25
4 Argomulyo
Tegalrejo
1.956
#DIV/0!
#DIV/0!
1.365
69,79
5
Cebongan
1.706
#DIV/0!
#DIV/0!
1.185
69,46
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
6.610
#DIV/0!
#DIV/0!
4.675
70,73
#DIV/0!
10.978
70,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Kesga DKK Salatiga
0
15.683
0
#DIV/0!
0
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
PESERTA JAMINAN KESEHATAN JUMLAH P L+P L
% P
L+P
6
7
8
105.899
#DIV/0!
#DIV/0!
54,10
37.803
#DIV/0!
#DIV/0!
19,31
4.590
#DIV/0!
#DIV/0!
2,34
1.3 Pekerja penerima upah (PPU)
43.226
#DIV/0!
#DIV/0!
22,08
Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
8.533
#DIV/0!
#DIV/0!
4,36
1.5 Bukan pekerja (BP)
11.747
#DIV/0!
#DIV/0!
6,00
2
Jamkesda
18.755
#DIV/0!
#DIV/0!
9,58
3
Asuransi Swasta
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
4
Asuransi Perusahaan
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00 0,00
124.654
#DIV/0!
#DIV/0!
63,68
L 1
Jaminan Kesehatan Nasional
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 1.2 PBI APBD
1.4
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
4
5
TABEL 55 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JUMLAH KUNJUNGAN NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
1 Sidorejo Lor 2 Kalicacing 3 Mangunsari 4 Tegalrejo 5 Cebongan 6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I 1 RSUD Kota Salatiga 2 RSU Ananda 3 RS Puri Asih 4 Rumkit Tk IV dr Asmir 5 RS Paru dr.Ario Wirawan 6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II 1 BKPM SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
RAWAT JALAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
24.564 12.813 13.012 12.448 19.381 22.639 104.857
41.564 20.078 21.588 19.897 24.271 41.204 168.602
986 12.761 5.880 20.510 4.471
956 12.079 16.953 16.781 5.063
44.608
51.832
0 149.465
0 220.434
66.128 32.891 34.600 32.345 43.652 63.843 273.459 68.331 1.942 24.840 22.833 37.291 9.534 13.846 178.617 20.222 20.222 472.298
97.043
98.711
154,0
223,3
0
0
273
269
2.732 3.555 243
3.308 2.906 254
6.803
6.737
0 6.803
0 6.737
0 0 0 0 140 0 140 15.055 542 5.196 6.040 6.461 497 917 34.708 0 0 34.848
195.754
97.043
98.711
195.754
241,3
7,0
6,8
17,8
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
1.028 246 427 411 287 374 2.773
292 206 1.132 480 247 466 2.823
0
0
0 2.773
0 2.823
1.320 452 1.559 891 534 840 5.596 478 0 0 0 0 0 0 478 0 0 6.074
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
1
NAMA RUMAH SAKITa
2
1 RSUD Kota Salatiga
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH TEMPAT TIDUR
3
50
3 RS Puri Asih
103
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
295
2 RSU Ananda
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
PASIEN KELUAR MATI
15.000 273
269
542
713
427
-
-
-
-
5.196
7
11
18
47,5 -
18
-
-
3,5
-
28,5 -
3,5
4
Rumkit Tk IV dr Asmir
100
2150
3.890
6.040
3
6
9
42
36
78
1,4
1,5
1,5
7,0
9,3
12,9
5
RS Paru dr.Ario Wirawan
162
3555
2.906
6.461
238
146
384
123
94
217
66,9
50,2
59,4
19,0
32,3
33,6
6
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
50
243
254
497
3
7
10
3
7
10
6,0
27,6
20,1
6,0
27,6
20,1
7 RSB Mutiara Bunda
25
KABUPATEN/KOTA
785
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
917 34.653
7.319
34.653
251
170
1.134
168
137
-
-
750
0,7
2,3
32,7
0,5
1,9
21,64
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
NAMA RUMAH SAKITa
1
2
JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA DIRAWAT TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN 3
1 RSUD Kota Salatiga
4
5
6
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
7
8
9
10
295
15.000
63.375
65.769
58,9
50,85
2,95
4,38
2 RSU Ananda
50
542
2.916
2.916
16,0
10,84
28,29
5,38
3 RS Puri Asih
103
5.196
15.298
17.202
40,7
50,45
4,29
3,31
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
100
6.040
29.273
26.930
80,2
60,4
1,20
4,46
162
6.461
34.724
34.912
58,72
39,88
3,78
5,40
5
RS Paru dr.Ario Wirawan
6
RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
50
497
1.988
1.616
10,9
9,94
32,72
3,25
7 RSB Mutiara Bunda
25
917
3.792
3.852
41,6
36,68
5,82
4,20
785
34.653
151.366
153.197
52,83
44,14
3,90
4,42
KABUPATEN/KOTA
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 RUMAH TANGGA NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
3
Mangunsari
4 Argomulyo
Tegalrejo
5
Cebongan
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Promkes DKK Salatiga
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
4
5
6
7
8
15.191
1.200
7,9
1.100
92
6.312
308
4,9
298
97
7.148
416
5,8
390
94
8.206
450
5,5
437
97
6.884
396
5,8
324
82
15.526
649
4,2
450
69
59.267
3.419
5,8
2.999
88
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 2013 NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
JUMLAH SELURUH RUMAH
4
2014
JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT RUMAH YANG (RUMAH SEHAT) BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT 5
6
7
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
11288
8.039
71,22
3.249
3.249
100,00
647
19,91
8.686
76,95
Kalicacing
5058
4.289
84,80
769
480
62,42
179
37,29
4.468
88,34
3
Mangunsari
4897
3.265
66,67
1.632
300
18,38
168
56,00
3.433
70,10
4 Argomulyo
Tegalrejo
6054
4.899
80,92
1.155
450
38,96
327
72,67
5.226
86,32
5
Cebongan
4767
3.559
74,66
1.208
943
78,06
475
50,37
4.034
84,62
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
8715
7.396
84,87
1.319
1.200
90,98
537
44,75
7.933
91,03
31.447
77,12
9.332
6.622
70,96
35,23
33.780
82,84
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
40.779
2.333
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
28
29
30
31
32
33
34
%
27
JUMLAH
26
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
25
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
24
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
23
JUMLAH SARANA
22
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
21
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
20
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
JUMLAH SARANA
18
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
17
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH SARANA
16
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
14
JUMLAH SARANA
13
MATA AIR TERLINDUNG
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
11
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
JUMLAH SARANA
9
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
MEMENUHI SYARAT
TERMINAL AIR
JUMLAH SARANA
6
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
JUMLAH SARANA
4
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3
SUMUR BOR DENGAN POMPA
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
2
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
PENDUDU K
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PUSKESMAS
JUMLAH SARANA
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
35
36
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
55.276
3.776
20.986
2.725
14.131
206
423
125
289
0
-
0
-
0
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6.132
28.092
6.127
27.421
41.841
75,69
2 Sidomukti
Kalicacing
20.546
462
1.848
439
1.756
76
251
70
280
0
-
0
-
0
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4.316
16.215
4.316
16.203
18.239
88,77
3
Mangunsari
24.027
710
3.550
258
1.137
-
0
0
0
182
749
182
749
0
-
-
0
1
90
0
0
0
0
0
0
4.288
19.152
4.288
19.152
21.038
87,56
4 Argomulyo
Tegalrejo
26.041
304
750
264
550
-
0
0
0
1
250
1
250
4
200
1
200
1
9
1
9
0
0
0
0
6.156
24.345
6.156
24.345
25.354
97,36
5
Cebongan
22.607
1.020
5.041
830
4.143
-
0
0
0
0
-
0
-
11
468
11
468
1
96
0
0
0
0
0
0
3.528
15.070
3.528
15.070
19.681
87,06
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
47.257
1.107
1.178
674
1.178
-
0
0
0
0
-
0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10.894
35.752
10.089
35.752
36.930
78,15
195.754
7.379
33.353
5.190
22.895
674
195
569
183
668
3
195
1
9
0
0
0
0
35.314
138.626
34.504
137.943
163.083
83,31
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
282
999
183
999
15
-
668
-
12
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
JUMLAH
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
4
4
1
25,00
2 Sidomukti
Kalicacing
5
5
2
40,00
3
Mangunsari
3
3
2
66,67
4 Argomulyo
Tegalrejo
1
1
0
0,00
5
Cebongan
11
11
5
45,45
6 Tingkir
Sidorejo Kidul
16
16
6
37,50
40
40
16
40,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 JENIS SARANA JAMBAN
1.891
74,98
337
1.974
124
1.184
59,98
42059
76,1
#DIV/0!
4.639
15.204
4.289
14.263
93,811
189
1.795
129
1.375
76,602
168
979
87
702
71,706
16340
79,5
100
3.055
14.055
3.055
14.055
100
1.017
4.373
993
3.736
85,433
1.012
4.486
830
3.661
81,609
21948
91,3
100
900
4.500
900
4.500
100
23025
88,4
0
133
399
-
-
0
17429
77,1
-
-
-
-
#DIV/0!
38880
82,3
2.550
12.338
1.941
10.047
81,431
3
Mangunsari
24027
4 Argomulyo
Tegalrejo
26041
-
-
-
-
#DIV/0!
2.315
11.575
2.315
11.575
100
1.390
6.950
1.390
6.950
5
Cebongan
22607
-
-
-
-
#DIV/0!
5.566
18.731
4.977
17.429
93,049
737
2.211
-
-
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
47257
-
-
-
-
#DIV/0!
13.837
43.518
9.947
36.990
84,999
235
1.890
235
1.890
100
100
39.202
146.061
33.033
133.131
91,148
4.010
19.741
3.017
15.842
80,249
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
195.754
2
3
496
661
2
3
496
661
22
% PENDUDUK PENGGUNA
270
20546
21
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2.522
Kalicacing
20
JUMLAH SARANA
442
19
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
90,323
18
JUMLAH SARANA
38.819
% PENDUDUK PENGGUNA
8.450
17
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
42.978
JUMLAH SARANA
JUMLAH SARANA
9.790
% PENDUDUK PENGGUNA
16
2 Sidomukti
-
165
14
55276
-
1
13
Sidorejo Lor
-
165
12
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
100
9
15
MEMENUHI SYARAT
11
8
1 Sidorejo
JUMLAH (KAB/KOTA)
1
MEMENUHI SYARAT
10
7
JUMLAH SARANA
6
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN)
CEMPLUNG
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
PLENGSENGAN
JUMLAH SARANA
4
% PENDUDUK PENGGUNA
3
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
LEHER ANGSA
JUMLAH SARANA
1
PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
JUMLAH
23
24
25
159.681
%
26
81,57
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
4
DESA STOP BABS (SBS)
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
16,67
0
0
0
0
0,00
0,0
0
0,0
0
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
2 Sidomukti
Kalicacing
2
3
Mangunsari
2
2
100,00
0,0
0
0,0
0
4 Argomulyo
Tegalrejo
3
3
100,00
0,0
0
0,0
0
5
Cebongan
3
2
66,67
0,0
0
0,0
0
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
6
0,00
0,0
0
0,0
0
36,36
0,0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
22
1 -
8
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 TEMPAT-TEMPAT UMUM YANG ADA
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
Kalicacing
3
33
15
13
8
1
9
2
6
3
Mangunsari
13
4
4
4 Argomulyo
Tegalrejo
14
4
5
Cebongan
14
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
1
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
11
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
10
NON BINTANG
%
9
BINTANG
JUMLAH
8
PUSKESMAS
%
7
SLTA
JUMLAH
6
SLTP
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
%
5
SD
SARANA KESEHATAN
JUMLAH
4
JUMLAH TTU
NON BINTANG
3
BINTANG
2
RUMAH SAKIT UMUM
1
PUSKESMAS
PUSKESMAS
SLTA
KECAMATAN
HOTEL
SLTP
NO
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN
SD
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
7
78
28
84,8
13
86,7
10
76,9
8
100,0
-
1
21
9
100,0
2
100,0
6
100,0
3
100,0
3
3
1
28
13
100,0
3
75,0
4
100,0
3
100,0
1
4
1
1
-
25
14
100,0
4
100,0
1
100,0
1
25,0
-
1
4
-
2
1
22
14
100,0
- #DIV/0!
1
100,0
4
100,0
30
3
2
5
2
1
1
44
25
83,3
2
66,7
2
100,0
5
100,0
113
28
27
27
7
5
11
218
103
91,2
24
85,7
24
88,9
24
88,9
1 -
100,0
1
100,0
2
63
80,8
-
21
100,0
100,0
27
96,4
#DIV/0!
1 #DIV/0!
3
100,0
0 #DIV/0!
1
100,0
1
100,0
-
#DIV/0!
22
88,0
#DIV/0!
1
50,0
-
-
20
90,9
2
100,0
1
100,0
1
100,0
38
86,4
7
100,0
5
100,0
4
36,4
191
87,6
-
-
28,6
1
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
JUMLAH TPM
4
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM)
5
6
7
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
8
9
10
11
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM)
12
13
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
14
15
16
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
436
13
17
6
338
374
85,78
30
11
3
18
62
14,22
2 Sidomukti
Kalicacing
111
17
6
4
71
98
88,29
0
0
0
13
13
11,71
3
Mangunsari
79
1
1
4
60
66
83,54
0
0
0
13
13
16,46
4 Argomulyo
Tegalrejo
77
0
0
2
56
58
75,32
2
13
0
4
19
24,68
5
Cebongan
99
1
3
5
72
81
81,82
0
0
1
17
18
18,18
6 Tingkir
Sidorejo Kidul
298
5
52
10
186
253
84,90
2
2
0
41
45
15,10
1100
37
79
31
783
930
84,55
34
26
4
106
170
15,45
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
TABEL 65
1 Sidorejo 2 Sidomukti 3 4 Argomulyo 5 6 Tingkir
11
12
13
14
15
16
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
10
TOTAL
9
MAKANAN JAJANAN
8
DEPOT AIR MINUM (DAM)
7
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
6
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
5
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
4
PERSENTASE TPM DIBINA
3
TOTAL
2
MAKANAN JAJANAN
1
DEPOT AIR MINUM (DAM)
PUSKESMAS
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
17
Sidorejo Lor 62
30
11
3
18
62
100,00
374
0
0
9
25
34
9,09
13
0
0
0
13
13
100,00
98
0
0
4
20
24
24,49
13
0
0
0
13
13
100,00
66
0
0
0
21
21
31,82
19
2
13
0
4
19
100,00
58
0
0
0
0
0
0,00
18
0
0
1
17
18
100,00
81
1
0
5
6
12
14,81
45
2
2
0
41
45
100,00
253
3
2
3
60
68
26,88
170
34
26
4
106
170
100,00
930
4
2
21
132
159
17,10
Kalicacing Mangunsari Tegalrejo Cebongan Sidorejo Kidul
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PL DKK Salatiga
TABEL 67 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO 1
NAMA OBAT 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml Klofazimin kapsul 100 mg microzine
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
5
19.950 59.400 3 19.050 35.280 751.950 20.852 219.900 310.350
15.200 35.900 11 9.700 47.280 417.800 10.982 116.900 235.800
20.200 29.300 7 14.000 4.860 532.500 18.207 479.400 200.700
tube
75
-
-
supp
1.080
820
534
tablet tablet
7
8
35400 65200,00 18,00 23700,00 52140,00 950300,00 29189,00 596300,00 436500,00
177,44 109,76 600,00 124,41 147,79 126,38 139,98 271,17 #DIV/0! 140,65
10
830,00
76,85
226
196
422,00
79,03
-
-
-
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
256 376.500 5.358 180 365.850 2.702 43.650 926 13.500 195 6.000 20 720 13.500 1.374 3.270 10.335 7.935 38.642
350 208.000 6.414 333 226.200 3.700 74.800 142 6.000 561 2.900 76 103 18 7.000 927 30 6.000 26.000 26.120
10 201.000 2.452 112 193.700 2.500 5.500 69 67 1.000 573 5.100 1.800 16.249
360,00 409000,00
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet tablet tablet tablet tablet tablet vial kapsul
234 131.550 379.500 23 600 60.600 43.500 6.438 11.850 35.550 6.450 305.264 57.000 188.400 12.450 -
647 34.730 236.000 23 300 35.600 33.000 3.931 39.900 20.100 4.200 195.000 22.700 611.000 10.800 -
97 560 322.000 7 1.000 45.900 64.000 2.601 5.300 26.900 4.900 125.000 28.100 334.500 6.300 -
744,00 35290,00 558000,00
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
pot
6
#DIV/0! #DIV/0!
8866,00 445,00 419900,00 3700,00 74800,00 142,00 8500,00 561,00 8400,00
145,00 170,00 18,00 8000,00
1500,00 30,00 11100,00 27800,00 42369,00
30,00
1300,00
81500,00 97000,00 6532,00 45200,00 47000,00 9100,00 320000,00 50800,00 945500,00 17100
140,63 108,63 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 165,47 247,22 114,77 #DIV/0! 136,94 171,36 15,33 62,96 #DIV/0! 287,69 140,00 #DIV/0! #DIV/0! 725,00 #DIV/0! #DIV/0! 2,50 59,26 #DIV/0! #DIV/0! 109,17 0,92 107,40 350,35 #DIV/0! 109,64 317,95 26,83 147,04 #DIV/0! 130,43 #DIV/0! #DIV/0! 216,67 #DIV/0! #DIV/0! 134,49 222,99 101,46 381,43 132,21 141,09 104,83 89,12 501,86 137,3493976 #DIV/0! #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
1
2
71 72 73 74 75 76 77 78
Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg 79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 82 Kuinin (kina) tablet 200 mg 83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml 89 Mebendazol tablet 100 mg 90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg 91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 92 Metronidazol tablet 250 mg 93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % 96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % 97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g 98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g 99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) 100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml 104 Paracetamol tablet 100 mg 105 Paracetamol tablet 500 mg 106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg 108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 109 Povidon Iodida larutan 10 % 110 Povidon Iodida larutan 10 % 111 Prednison tablet 5 mg 112 Primakuin tablet 15 mg 113 Propillitiourasil tablet 100 mg 114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 119 Salisil bedak 2% 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
5
5.865 1.359 509.925 45.000 -
6.860 2.171 238.100 24.500 -
3.700 325 467.900 51.500 -
botol
7.652
2.287
6.182
8469,00
110,68
tablet
50.400
57.200
11.200
68400,00
135,71
tablet
-
-
-
#DIV/0!
tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet
1.410 45 45 600
755 30
847 -
1602,00
#DIV/0! #DIV/0! 113,62
30,00
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 5,00
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube
45 192 900 6.300 15.519 717 1.620 13.773 725.400 117.000 588 111 76.500 15.000 708 1.377
139 400 3.300 10.257 1.847 12.368 503.000 116.000 326 32 28.000 330 3.494 570
35 1.300 7.200 3.792 48 11.599 158.500 31.000 303 65 18.000 670 960
kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
6.602 107 693 1.410 1.200 316.500 92.550 44 530.910
4.533 64 2.918 1.660 1.500 30 162.000 56.500 27 244.000
2.674 87 444 48.000 900 57.000
vial vial vial vial vial vial vial vial vial
718 28.570 1.414 1.238 1.857 2.348 -
3.350 490 1.405 1.920 1.958 3.350 -
620 320 435 450 430 620 -
kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
6
7
8
10560,00 2496,00 706000,00
180,05 183,66 138,45 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 168,89 #DIV/0!
76000,00
174,00 1700,00 10500,00 14049,00 1847,00 48,00 23967,00 661500,00
147000,00 629,00 97,00 46000,00 1000,00
3494,00 1530,00 7207,00
151,00 2918,00 2104,00
1500,00 30,00 210000,00 57400,00 27,00 301000,00 3970,00 810,00 1840,00 2370,00 2388,00 3970,00
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 90,63 #DIV/0! 188,89 166,67 90,53 257,60 #DIV/0! 2,96 174,01 #DIV/0! 91,19 #DIV/0! #DIV/0! 125,64 106,97 87,39 60,13 6,67 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 493,50 111,11 109,16 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 141,12 #DIV/0! 421,07 149,22 #DIV/0! #DIV/0! 125,00 #DIV/0! 66,35 #DIV/0! 62,02 61,36 56,70 #DIV/0! 552,92 2,84 #DIV/0! 130,13 191,44 128,59 169,08 #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: Seksi RAPK & Seksi Farmamin DKK Salatiga
0 1
0 0
1 0
1 0
0 0
3 1
5 2
0
0
1 9 5 124 22
0
0
0
1 9 5 124 22
0
0
0
0
0
0 10
10 228 3 1 1
3 1 1
1
30 1
1 30 1 -
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA JUMLAH
%
3
4
5
1 RUMAH SAKIT UMUM
5
5
100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
2
2
100,00
7
7
100,00
1
2
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Yandaru DKK Salatiga
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
STRATA POSYANDU POSYANDU AKTIF NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI JUMLAH
JUMLAH 1
2
3
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
2 Sidomukti
4
% 5
JUMLAH 6
% 7
JUMLAH 8
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
JUMLAH
%
14
15
24
33,33
14
19,44
25
34,72
9
12,50
72
34
47,22
Kalicacing
2
5,71
11
31,43
20
57,14
2
5,71
35
22
62,86
3
Mangunsari
2
6,90
12
41,38
8
27,59
7
24,14
29
15
51,72
4 Argomulyo
Tegalrejo
3
7,14
10
23,81
16
38,10
13
30,95
42
29
69,05
5
Cebongan
12
31,58
13
34,21
9
23,68
4
10,53
38
13
34,21
6 Sidorejo Kidul
Sidorejo Kidul
6
8,45
23
32,39
34
47,89
8
11,27
71
42
59,15
49
17,07
83
28,92
112
39,02
43
14,98
287
155
54,01
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
Sumber: Seksi Promkes DKK Salatiga
3
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) DESA/ KELURAHAN
4
POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
5
6
7
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
-
-
6
2 Sidomukti
Kalicacing
2
-
-
2
3
Mangunsari
2
-
-
2
4 Argomulyo
Tegalrejo
3
-
-
3
5
Cebongan
3
-
-
2
6 Tingkir
Sidorejo Kidul
6
-
-
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat
22
0
0
16
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
PUSKESMAS
2
3
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
1 Sidorejo
Sidorejo Lor
6
-
2,00
2 Sidomukti
Kalicacing
2
-
2,00
3
Mangunsari
2
1,00
4 Argomulyo
Tegalrejo
3
-
0,00
5
Cebongan
3
-
2,00
6 Tingkir
Sidorejo Kidul
6
-
6,00
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Pemberdayaan Masyarakat
22
1
1
13
3
1,00
6
100
-
0,00
2
100
-
0,00
2
100
3
0,00
3
100
1
0,00
3
100
0,00
6
100
22
100
7
1
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
DR SPESIALIS a
UNIT KERJA
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI SPESIALIS
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 Sidorejo Lor
-
-
-
1
5
6
1
5
6
3
3
-
-
3
3
2 Kalicacing
-
-
-
1
2
3
1
2
3
1
1
-
-
1
1
3 Mangunsari
-
-
-
1
5
6
1
5
6
2
2
-
-
2
2
4 Tegalrejo
-
-
-
1
2
3
1
2
3
3
3
-
-
3
3
5 Cebongan
-
-
-
2
5
7
2
5
7
2
3
-
2
3
6 Sidorejo Kidul
-
-
-
1
4
5
1
4
5
3
3
-
3
3
-
-
-
7
23
30
7
23
30
1
14
15
1
14
15
6
14
26
15
41
1
1
2
2
3
5
3
9
2
11
-
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Kota Salatiga
1
-
-
9
27
8
2 RSU Ananda
6
2
8
3
3 RS Puri Asih
9
7
16
3
6
9
12
13
25
-
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
7
3
10
6
3
9
13
6
19
-
-
-
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
5
5
10
6
5
11
11
10
21
-
-
-
-
4
4
8
4
4
8
-
-
-
1
1
7
4
11
-
-
-
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
7
3
10
52
29
81
30
25
55
82
54
136
1
1
2
6
10
16
7
11
18
1
3
4
1
3
4
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga Keterangan :
a
termasuk S3
53
30
83 42,4
-
44
61
105 53,639
97
91
1 -
3
4
1
1
188 96,04
2
18
1
-
-
18
-
1
1
2
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
3
2
5
7
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20 10,217
1
2
3 1,5325
3
20
23 11,749
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
PERAWATa
BIDAN 3
PERAWAT GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
1 Sidorejo Lor
9
1
9
10
0
3
3
2 Kalicacing
3
1
4
5
0
3
3
3 Mangunsari
5
1
5
6
0
3
3
4 Tegalrejo
5
2
2
4
2
1
3
5 Cebongan
13
6
11
17
1
2
3
8
1
6
7
0
4
4
43
12
37
49
3
16
19
6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Kota Salatiga
44
48
113
161
2
1
3
2 RSU Ananda
6
1
2
3
0
0
0
3 RS Puri Asih
10
10
39
49
0
0
0
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
18
17
10
27
0
0
0
0
56
72
128
0
0
0
5 RS Paru dr.Ario Wirawan 6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
3
1
5
6
0
0
0
13
1
7
8
0
0
0
94
134
248
382,00
2
1
3,00
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
9
0
6
6,00
0,00
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
18
2
7
9,00
0,00
0,00
0,00
7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
164 166,14
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
148
298
446,00 223,24
5
17
22,00 11,24
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 TENAGA KEFARMASIAN NO
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
UNIT KERJA L
1
2
P
3
L+P
4
5
1 Sidorejo Lor
4
4
8
2 Kalicacing
2
2
4
3 Mangunsari
2
2
4 Tegalrejo
2
2
5 Cebongan
2
6 Sidorejo Kidul
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
L
P
6
7
L+P
L
8
P
12
13
9
-
2
2
4
4
-
2
2
4
4
-
2
2
4
2
4
-
2
2
4
3
5
-
2
3
5
14
15
29
5
11
16
-
1
-
2 -
5
6
-
2
2
1
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
-
7
7
1
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
7 RSB Mutiara Bunda
-
-
-
2
2
1
14
16
30
2
4
7
13
20
1
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
-
1
-
-
1
14
5
3 RS Puri Asih
1
L+P
4
1 RSUD Kota Salatiga 2 RSU Ananda
TOTAL
APOTEKER
1 -
-
-
-
-
1
1
6
7
1
1
2
3
2
1
8
9
-
-
1
1
-
-
3
3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
6
27
33
4
5
9
10
32
42
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
4
47
51
6
39
45
10
86
96
1
1
3
3
4
4
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
-
24
90
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
114
10
48
58
34
-
-
138
172 87,87
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
1
2
L
KESEHATAN MASYARAKAT P L+P
3
4
L
5
KESEHATAN LINGKUNGAN P L+P
6
7
8
1 Sidorejo Lor
-
-
1
1
2 Kalicacing
-
-
1
1
3 Mangunsari
-
-
2
2
4 Tegalrejo
-
5 Cebongan
-
6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
1 RSUD Kota Salatiga
4
2 RSU Ananda
-
3 RS Puri Asih
-
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
-
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
-
-
1 1
1
1
1
2
1
3
1
1
3
6
9
4
8
2
1
3
-
1
6
1
1 -
4
-
-
-
-
-
-
10
3
2
5
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
-
-
-
-
-
7 RSB Mutiara Bunda
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
10
9
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 3
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PSDK DKK Slaatiga
5
3
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
JUMLAH (KAB/KOTA)
19
3
-
10
13
8
23
11,75
8
9
17 8,68
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Sidorejo Lor
2
2
-
-
2
2
2 Kalicacing
1
1
-
-
1
1
3 Mangunsari
1
1
-
-
1
1
4 Tegalrejo
1
-
5 Cebongan
1
1
1
-
-
1
1
6 Sidorejo Kidul
2
2
-
-
2
2
7
8
7
8
14
14
-
-
14
14
2 RSU Ananda
1
1
-
-
1
1
3 RS Puri Asih
1
1
-
-
1
1
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
1
1
1
1
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
7
7
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
1
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1
1 RSUD Kota Salatiga
7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
1 -
26
1
-
-
-
-
1
-
1
-
1
7
7
-
-
1
1
-
-
1
1
26
26
26
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
1
33
34 17,37
-
-
-
1 0
33
34 17,37
TABEL 77 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 TENAGA KETERAPIAN FISIK NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPI
TERAPI OKUPASI
TERAPI WICARA
TOTAL
AKUPUNKTUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1 Sidorejo Lor
-
-
-
-
-
-
-
2 Kalicacing
-
-
-
-
-
-
-
3 Mangunsari
-
-
-
-
-
-
-
4 Tegalrejo
-
-
-
-
-
-
-
5 Cebongan
-
-
-
-
-
-
-
6 Sidorejo Kidul
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
1 RSUD Kota Salatiga
1
4
5
-
1
1
1
-
-
-
-
1
-
2
2 RSU Ananda
-
-
-
-
-
-
-
3 RS Puri Asih
-
-
-
-
-
-
-
5 -
7 -
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
2
3
5
-
-
-
2
3
5
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
2
2
4
-
-
-
2
2
4
1
1
-
-
3
3
13
19
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
7 RSB Mutiara Bunda
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
2
2
2
2
-
-
5
10
15
2
1
3
-
1
1
1
-
1
-
6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
2
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
7
11
18 9,20
`
1
1 0,51
1
-
1 0,51
-
2
2 1,02
1 -
8
3 -
14
22 11,24
TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA RADIOGRAFER
1
2
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
REFRAKSIONIS OPTISIEN
ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI DARAH
TEKNISI KARDIOVASKULER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
-
-
-
-
-
3
3
-
-
-
2
2
-
-
-
1
1
-
1
1
4
5
2
2
1 Sidorejo Lor
-
-
-
-
3
3
-
-
2 Kalicacing
-
-
-
-
1
1
-
-
3 Mangunsari
-
-
-
-
1
1
-
-
4 Tegalrejo
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
5 Cebongan
2
6 Sidorejo Kidul SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
JUMLAH
2 -
-
1 RSUD Kota Salatiga
4
2
2
5
9
2 RSU Ananda
-
3 RS Puri Asih
-
1
1
4 Rumkit Tk IV dr Asmir
-
1
1
5
9
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
-
4
-
-
-
-
-
-
3
-
-
3
1
1
1
-
-
4
4
4
6
-
2
2
-
-
-
-
-
7
-
1
-
-
1
-
2
37
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 -
-
1
13
14
-
15
21
36
15
15
9
6
30
-
-
9
-
-
-
8
-
-
1
4
-
-
1
4
7 RSB Mutiara Bunda
4
-
-
-
1
-
5
-
3
1
5
-
-
1
-
-
-
-
17
1
-
-
11
-
20
1
6
-
12
1
-
-
8
-
8
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
7
-
-
2
1
-
-
1
1
-
-
-
-
1
9
17
23
-
-
-
6
6
-
-
-
2
2
-
-
-
4
4
-
-
-
2
2
-
-
-
2
2
34
42
48
63
1
1
-
-
-
8
-
-
-
-
-
-
15
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga Keterangan: *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
8
14
22
-
-
-
3
1
4
-
-
-
8
37
45
-
1
1
-
-
-
8
38
46
-
-
-
-
-
-
16
61
77 39,34
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Sidorejo Lor
-
-
-
-
-
2 Kalicacing
-
-
-
-
-
3 Mangunsari
-
-
-
-
-
4 Tegalrejo
-
-
-
-
-
5 Cebongan
-
-
-
-
-
6 Sidorejo Kidul
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
-
-
-
1 RSUD Kota Salatiga
-
-
-
-
-
2 RSU Ananda
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 RS Puri Asih 4 Rumkit Tk IV dr Asmir 5 RS Paru dr.Ario Wirawan 6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik 7 RSB Mutiara Bunda SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
-
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
TOTAL
JURU
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
1 Sidorejo Lor
-
-
-
5
4
9
2 Kalicacing
-
-
-
3
4
3 Mangunsari
-
-
-
2
4 Tegalrejo
-
-
-
5 Cebongan
-
-
-
6 Sidorejo Kidul
-
-
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
-
-
-
5
4
9
7
-
-
-
-
3
4
7
2
4
-
-
-
-
2
2
4
3
3
-
-
-
-
1
3
4
7
3
10
-
-
-
-
-
7
3
10
-
2
2
4
-
-
-
-
-
2
2
4
-
19
18
37
20
18
38
1 RSUD Kota Salatiga
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5 RS Paru dr.Ario Wirawan
-
-
6 RS Sejahtera Bhakti dan Holistik
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 RSB Mutiara Bunda
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 RSU Ananda 3 RS Puri Asih 4 Rumkit Tk IV dr Asmir
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
8
18
8
18
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PSDK DKK Salatiga
-
1
1
7
7
14
1
1
26
25
51
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
8
19
7
8
15
27
26
53
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
133.001.611.000
80,81
a. Belanja Langsung
28.398.522.000
17,26
b. Belanja Tidak Langsung
49.103.089.000
29,84
c. Pendapatan fungsional BLUD RSUD
55.500.000.000
33,72
20.065.637.100
12,19
20.026.107.000
12,17
39.530.100
0,02
4.996.577.000
3,04
2 APBD PROVINSI - Bantuan keuangan - APBD Propinsi
3 APBN : - Dana Alokasi Umum (DAU) - Dana Alokasi Khusus (DAK) - TP BOK
-
0,00
4.382.877.000
2,66
613.700.000
0,37
- Dana Dekonsentrasi
-
0,00
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota
-
0,00
- Lain-lain (sebutkan)
-
0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
14.973.000
0,01
(sebutkan project dan sumber dananya) - WHO,GAVI,GF 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - DBHCHT
14.973.000
0,01
6.498.062.000
3,95
6.498.062.000
3,95
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
164.576.860.100
TOTAL APBD KAB/KOTA
905.738.400.000
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
14,68 840.733,06
TABEL 82 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA SALATIGA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH DESA/KEL
JUMLAH DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG BAIK
% DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG BAIK
1
2
3
4
5
6
1
Sidorejo
Sidorejo Lor
6
6
100,00
2
Sidomukti
Kalicacing
2
2
100,00
Mangunsari
2
2
100,00
Tegalrejo
3
3
100,00
Cebongan
3
3
100,00
Sidorejo Kidul
6
6
100,00
3 4
Argomulyo
5 6
Tingkir
JUMLAH (KAB/KOTA)
22
22
100,00
TABEL 83 KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014
Neoplasma No.
32
PPOK Stroke
Kab/Kota Ca cervik
1
Peny. Jantung & Pembuluh Darah
Diabetes Mellitus
2 Kota Salatiga
Sumber : Seksi P3
3 24
Ca mamae Ca hepar 4
5 50
15
Ca Paru ID DM ND DM 6
8
9
13
182
1.952
Angina Pekt 11 96
AMI 12 21
Dekomp Kordis 13 1.621
Hipertensi Hipertensi Essensial Lain 14 14.177
15 662
Hemoragik
Non Hemoragik
16
17 38
18 44
3.132
Asma Bronkial
Psikosis
19
21
1.399
613