STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN PULAU TALIABU
BAB 5
Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik sinkronisasi dan koordinasi pada tingkat Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara dan Kementerian/Lembaga Terkait untuk periode Jangka Menengah (5 Tahunan). Dari sisi penganggaran, dokumen ini juga memuat rancangan dan komitmen pendanaan untuk implementasinya, baik komitmen alokasi penganggaran melalui APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN maupun dari sumber pendanaan non pemerintah (Sektor swasta melalui CSR dan Partisipasi/Swadaya masyarakat). Program investasi sektor Sanitasi ini telah disusun berdasarkan prioritas menurut kebutuhan untuk memenuhi sasaran dan rencana pembangunan sanitasi Kabupaten Pulau Taliabu. Untuk sumber penganggaran dari sektor Pemerintah, keseluruhan komitmen dalam dokumen ini akan menjadi acuan dalam tindak lanjut melalui proses penganggaran formal tahunan. Proses penyusunan rencana program investasi ini telah melalui aspek keterpaduan antara pengembangan wilayah/kawasan dengan pengembangan sektor bidang yang terkait kesanitasian,
yang
mencakup:
Koordinasi Pengaturan,
Integrasi
Perencanaan,
dan
Sinkronisasi Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau yang ditetapkan paling sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan sanitasi. Dengan tersusunnya program inverstasi ini diharapkan dapat dipakai sebagai pedoman penganggaran untuk implementasi pelaksanaan pembangunan sanitasi mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 yang telah tercantum dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Pulau Taliabu, sekaligus dapat memberikan gambaran sebagai dasar penyusunan Rencana Operasional tahapan pembangunan sanitasi bagi semua pihak yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Pulau Taliabu. POKJA SANITASI KABUPATEN PULAU TALIABU Tahun 2016
87
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN PULAU TALIABU
5.1
BAB 5
Ringkasan
Rekapitulasi total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, baik berdasarkan sumber anggaran (APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN, Sektor Swasta/CSR dan Masyarakat) pada jenis kegiatan air limbah, persampahan, dan drainase. Indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 tahun kedepan berkisar Rp. 91.355.000.000,
yang terdiri dari komponen air limbah
dengan total indikasi biaya sebesar Rp. 33.245.000.000 (36,39%), Komponen persampahan dengan total indikasi biaya 5 tahun kedepan sebesar Rp. 32.670.000.000, (35,76%) dan untuk komponen drainase indikasi biaya 5 tahun kedepan sebesar Rp. 25.440.000.000, (27,85%). Berikut adalah tabel rekapitulasi indikasi kebutuhan biaya pengembangan sanitasi untuk 5 tahun (2017-2021) berdasarkan komponen sanitasi di Kabupaten Pulau Taliabu. Tabel 5.1 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun KOMPONEN SANITASI
No.
Indikasi biaya (juta rupiah) 2017
2018
2019
2020
2021
JUMLAH
A
Air Limbah
5,515
12,710
6,660
4,435
3,925
33,245
B
Persampahan
7,515
10,145
5,060
6,190
3,760
32,670
C
Drainase
650
4,965
6,470
7,115
6,240
25,440
13,680
27,820
18,190
17,740
13,925
91,355
TOTAL PEMBIAYAAN
Sementara berdasarkan sumber pendanaan/pembiayaan, yang berasal dari APBD Kabupaten sebesar
Rp.34.810.000.000,-
Rp.7.525.000.000,- (8,24%),
(38,10%),
dari
APBD
Provinsi
dengan
total
sebesar
yang bersumber dari APBN sebesar Rp.45.015.000.000,-
(49,27%), sementara yang bersumber dari sektor swasta/CSR sebesar Rp.2.125.000.000,(2,33%)
dan
yang
bersumber
dari
Partisipasi/Swadaya
Masyarakat
sebesar
Rp.1.881.000.000,- (2,06%). Berikut adalah tabel Rekapitulasi indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 tahun (2017-2021) di Kabupaten Pulau Taliabu. Secara detail dapat di lihat pada tabel 5.2 di bawah ini.
POKJA SANITASI KABUPATEN PULAU TALIABU Tahun 2016
88
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN PULAU TALIABU
BAB 5
Tabel 5.2 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun per Sumber Anggaran No A
Tahun Anggaran (juta rupiah)
Sumber Anggaran
2017
2019
2020
2021
Pemerintah
1
APBD Kabupaten
2
APBD Provinsi
3
APBN Jumlah A
B
2018
Total Anggaran
4,030
11,255
7,875
6,770
4,880
34,810
140
2,200
1,780
2,320
1,085
7,525
8,690
13,595
7,695
7,930
7,105
45,015
12,860
27,050
17,350
17,020
13,070
87,350
Non-Pemerintah
1
CSR Swasta
413
393
423
395
502
2,125
2
Masyarakat
408
378
418
325
353
1,881
Jumlah B
820
770
840
720
855
4,005
Total (A+B)
13,680
27,820
18,190
17,740
13,925
91,355
5.2
Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Dengan Sumber Pendanaan Pemerintah
5.2.1
APBD Kabupaten Pulau Taliabu
Indikasi kebutuhan pendanaan /pembiayaan pengembangan sanitasi yang bersumber dari dana APBD Kab. Pulau Taliabu sebesar Rp. 34.810.000.000 Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yang akan datang diperkirakan besarannya akan berfluktuasi yakni berkisar Rp.4.030.000.000 (11,58%) pada tahun 2017 , di tahun 2018 meningkat menjadi Rp.11.255.000.000
(32,33%), selanjutnya tahun 2019 kembali menurun menjadi
Rp.7.875.000.000 (22,62%) dan di tahun 2020 kembali mengalami penurunan menjadi Rp.6.770.000.000 (19,45%) serta pada tahun 2021 sebesar Rp.4.880.000.000 (14,02%). menurunnya indikasi pembiayaan pada tiga tahun terakhir karena harapannya kegiatan peningkatan sarana dan prasarana sanitasi tidak lagi harus dialokasikan lebih besar namun hanya fokus pada tahapan pemeliharaan dan operasional pelaksanaan, serta kemungkinan akan adanya rencana kegiatan review kembali dokumen perencanaan yang berupa masterplan untuk seluruh komponen Sanitasi. Indikasi kebutuhan pendanaan yang bersumber dari APBD Kab. Pulau Taliabu dapat dilihat pada tabel 5.3 dibawah ini. POKJA SANITASI KABUPATEN PULAU TALIABU Tahun 2016
89
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN PULAU TALIABU
BAB 5
Tabel 5.3 Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kab. Pulau Taliabu No
Uraian Kegiatan
Tahun Anggaran (juta rupiah) 2017
2018
2019
2020
2021
Total Anggaran
1
Air Limbah
2,225
3,595
2,795
1,710
1,280
11,605
2
Persampahan
1,155
5,110
2,775
2,980
2,050
14,070
3
Drainase
650
2,550
2,305
2,080
1,550
9,135
4,030
11,255
7,875
6,770
4,880
34,810
Jumlah
5.2.2
APBD Provinsi Maluku Utara
Indikasi kebutuhan pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi yang bersumber dari dana APBD Provinsi berkisar Rp.7.525.000.000 Dengan indikasi pembiayaan pada sub sektor air limbah sebesar Rp.3.520.000.000 (46,78%), untuk sub sektor persampahan sebesar Rp.1.500.000.000 (19,93%) dan sub sektor drainase sebesar Rp.2.505.000.000 (33,29%) dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan diperkirakan besarannya akan berfluktuasi. Indikasi pembiayaan tertinggi yaitu pada tahun 2018 dan 2020, hal ini karena direncanakan adanya kegiatan peningkatan sarana dan prasarana Alat Angkut Persampahan ke TPA pada tahun 2018 dan Pembangunan Drainase lingkungan di tahun 2020. Indikasi Kebutuhan pendanaan/pembiayaan pengembangan sanitasi yang bersumber dari APBD Provinsi Maluku Utara mengenai hal tersebut terdapat dalam tabel 5.4 dibawah ini. Tabel 5.4 Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Provinsi Maluku Utara No
Uraian Kegiatan
1
Air Limbah
2 3
2017
2018
2019
2020
2021
Total Anggaran
140
965
865
825
725
3,520
Persampahan
-
450
250
650
150
1,500
Drainase
-
785
665
845
210
2,505
140
2,200
1,780
2,320
1,085
7,525
Jumlah
5.2.3
Tahun Anggaran (juta rupiah)
APBN Melalui Kementerian/Lembaga Terkait
Indikasi kabutuhan sumber pendanaan/ pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun kedepan yang bersumber dari APBN yaitu sebesar Rp.45.015.000.000 dan memiliki kontribusi terbesar dari sumber pendanaan lainnya. Untuk rencana pendanaan sub sektor air POKJA SANITASI KABUPATEN PULAU TALIABU Tahun 2016
90
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN PULAU TALIABU
BAB 5
limbah sebesar Rp. 15.320.000.000, sub sektor persampahan berkisar Rp.16.600.000.000, serta pendanaan sub sektor drainase diperkirakan sebesar Rp. 13.095.000.000. Tingginya indikasi biaya pada sub sektor persampahan karena direncanakan kegiatan pembangunan TPA dan fasilitasnya akan dilaksanakan pada tahun 2017. Indikasi pembiayaan sanitasi tertinggi yang bersumber dari APBN yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp. 13.595.000.000, ini karena direncanakan di tahun ini akan di lakukan pembangunan IPLT baru dengan perkiraan anggaran sebesar Rp.5.000.000.000. secara detail alokasi anggaran per tahun dan berdasarkan sub sektor sanitasi dijabarkan dalam tabel 5.5 dibawah ini. Tabel 5.5 Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN No
Uraian Kegiatan
Tahun Anggaran 2017
2018
2019
2020
2021
Total Anggaran
1
Air Limbah
2,390
7,540
2,440
1,500
1,450
15,320
2
Persampahan
6,300
4,525
1,875
2,400
1,500
16,600
3
Drainase
-
1,530
3,380
4,030
4,155
13,095
8,690
13,595
7,695
7,930
7,105
45,015
Jumlah
5.3
Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Dengan Sumber Pendanaan Non Pemerintah
5.3.1
Potensi Kontribusi Sektor Swasta/CSR
Berikut adalan rekapitulasi Potensi Kontribusi Swasta melalui CSR yang dibutuhkan untuk membantu pembangunan sanitasi di Kab. Pulau Taliabu dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yang besarannya secara detail ditampilkan dalam Tabel 5.6 dibawah ini. Tabel 5.6 Rekapitulasi Pendanaan Sanitasi Partisipasi Swasta/CSR No
Uraian Kegiatan
1
Air Limbah
2
Persampahan
3
Drainase Jumlah
Tahun Anggaran 2017
2018
2019
2020
2021
Total Anggaran
388
268
208
170
242
1,275
25
25
125
125
25
325
-
100
90
100
235
525
413
393
423
395
502
2,125
POKJA SANITASI KABUPATEN PULAU TALIABU Tahun 2016
91
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN PULAU TALIABU
5.3.2 Berikut
BAB 5
Potensi Kontribusi Melalui Partisipasi/Swadaya Masyarakat adalah
rekapitulasi
Potensi
Partisipsi
Masyarakat
yang
dibutuhkan
untuk
pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ditampilkan dalam Tabel 5.7 yang menjelaskan rekapitulasi pendanaan sanitasi melalui Potensi Partisipasi Masyarakat. Tabel 5.7 Rekapitulasi Padanan Sanitasi Partisipasi Masyarakat No
Uraian Kegiatan
1
Air Limbah
2
Persampahan
3
Drainase Jumlah
5.4
Tahun Anggaran 2017
2018
2019
2020
2021
Total Anggaran
373
343
353
230
228
1,526
35
35
35
35
35
175
-
-
30
60
90
180
408
378
418
325
353
1,881
Antisipasi Funding GAP
Funding Gap terjadi bila jumlah anggaran yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada yang tersedia. Mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi kesenjangan (gap) tersebut di Kab. Pulau Taliabu melalui pokja sanitasi telah mengupayakan terus untuk mendapatkan dukungan pendanaan dengan membentuk
tim dan melakukan kampanye
atgau promosi sanitasi, meskipun secara resminya belum mendapatkan SK dari Kepala Daerah (Bupati). Namun telah ada upaya dalam mengatasi keterbatasan alokasi pendanaan dalam mengatasi masalah sanitasi di Kab. Pulau Taliabu. Berikut adalah uraian Funding Gap yang terjadi di Kab. Pulau Taliabu dalam kurun waktu 5 tahun. Tabel 5.8 Funding Gap No.
Uraian
Tahun Anggaran 2017
2018
2019
2020
2021
Total Anggaran
1
Air Limbah Domestik
5,515
12,710
6,660
4,435
3,925
33,245
2
Persampahan
7,515
10,145
5,060
6,190
3,760
32,670
3
Drainase
650
4,965
6,470
7,115
6,240
25,440
4
Daftar tunggu (Funding Gap)
2,353
3,978
2,074
1,739
1,198
11,341
5
Kebutuhan Pendanaan Sanitasi
16,033
31,798
20,264
19,479
15,123
102,696
14.68
12.51
10.23
8.93
7.92
11.04
Gap (%)
POKJA SANITASI KABUPATEN PULAU TALIABU Tahun 2016
92