Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI 2.1
Gambaran Wilayah
2.1.1 Administrasi Wilayah Posisi Geografis Kabupaten Malaka di daratan Pulau Timor Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah di bagian paling selatan dan berbatasan langsung darat dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Kecamatan yang berbatasan darat adalah Kecamatan Kobalima Timur dengaan desanya yang berbatasan darat dengan RDTL, adalah Desa Alas Utara, Kota Biru, Alas, dan Alas Selatan. Kecamatan yang berbatasan yang berbatasan dengan laut
adalah Kecamatan Kobalima Timur,
Kobalima, Malaka Tengah, Malaka Barat, dan Wewiku. Secara astronomi wilayah Kabupaten Malaka terletak antara koordinat : 9º 16’ 0” LS s/d 9º 48’ 0” LS dan 124º 36’ 0” BT s/d 125º 12’ 0” BT. Kabupaten Malaka dimekarkan dari Kabupaten Belu sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2013 dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Desa Lawalutolus dan Desa Nanaenoe Kecamatan Naneut Duabesi; Desa Faturika, Desa Renrua, Desa Teun, Desa Mandeu Raimanus, dan Desa Tasain
kecamatan
Raimanuk kabupaten Belu; Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL);
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Laut Timor; dan
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Desa Teba Timur, Desa Oerinbesi, Desa Oekkopa, dan Desa Teba Kecamatan Biboki Tan Pah; Desa Nansean, Desa Susulaku B, Desa Loeram, Desa Oenbit, dan Kelurahan Ainiut Kecamatan Insana; Desa Maurisu Selatan, Kecamatan Bikomi Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU); Desa Koloto, Desa Lotas, Desa Benahe, Desa Obaki, Desa Sapnala, dan Desa Niti Kecamatan Kokbaun; Desa Besnam dan Desa Nunfutu Kecamatan Fatukopa; Desa Bokong, Desa Tuataum, Desa
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Toianas, Desa Skinu, dan Desa Lobus Kecamatan Toianas; Desa Meusin Kecamatan Boking Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Keadaan topografi Kabupaten Malaka bervariasi antara ketinggian 0 sampai dengan +806 m.dpal (meter di atas permukaan air laut). Variasi ketinggian rendah (0-269 m.dpal) mendominasi wilayah bagian selatan, yaitu kecamatan Wewiku, Malaka Barat, sebagian Malaka Tengah dan Kobalima. Sementara pada bagian tengah wilayah ini terdiri dari area dengan dataran sedang (270-537 m.dpal), yaitu sebagian kecamatan Weliman, Malaka Tengah, Kobalima, dan Botin Loebele. Dataran tinggi (538806 m.dpal) di kabupten Malaka menempati kawasan bagian utara, yakni kecamatan Laenmanen, Io Kufeu, sebagian kecamatan Sasitamean, Malaka Timur dan Kobalima Timur. Bentuk topografi wilayah Kabupaten Malaka merupakan daerah datar berbukit-bukit hingga pegunungan dengan sungai-sungai yang mengalir dari utara ke selatan mengikuti arah kemiringan lerengnya. Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Malaka mengalir dari bagian utara dan bermuara di Laut Timor. Secara administratif, Kabupaten Malaka yang memiliki luas wilayah mencapai 1.160,63km2, terbagi atas 12 kecamatan serta 127 Desa. Kecamatan dengan wilayah terluas adalah kecamatan Malaka Tengah dengan luas wilayah 168,69 km2 atau 14,53% dari luas wilayah Kabupaten Malaka. Sedangkan yang terkecil adalah kecamatan Botin Loebele dengan luas wilayah 39,03 km2 atau 3,36% dari luas wilayah Kabupaten Malaka. Wilayah kajian SSK merupakan seluruh wilayah administrasi Kabupaten Malaka (Lihat Peta 2.1 Peta Wilayah Kajian SSK Kabupaten Malaka dan Tabel 2.1 nama dan Luas Wilayah per-Kecamatan serta Jumlah Kelurahan)
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
2
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka2016
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
3
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Tabel 2.1 Nama dan Luas Wilayah per-Kecamatan serta jumlah Kecamatan Luas Wilayah Nama Kecamatan
Jumlah Kelurahan/ Desa
Administrasi
Terbangun
(Ha)
(%) Terhadap Total Administrasi
(Ha)
(%) Terhadap Luas Adminitrasi
Malaka Barat
16
8741
7.53
3496
39.995
Rinhat
20
15172
13.07
6069
40.001
Wewiku
12
9790
8.44
3916
40.000
Weliman
14
8825
7.60
1765
20.000
Malaka Tengah
17
16869
14.53
6748
40.002
Sasita Mean
9
6548
5.64
1964
29.994
Io Kufeu
7
6779
5.84
678
10.001
Botin Leobale
5
3903
3.36
3285
84.166
Malaka Timur
6
8328
7.18
1666
20.005
Laen manen
9
9402
8.10
1880
19.996
Kobalima
8
12095
10.42
4838
40.000
Kobalima Timur
4
9611
8.28
3855
39.996
127
116.063
100
40.689
35.058
Total
Sumber: Kabupaten Malaka Dalam Angka Tahun 2015
2.1.2 Kependudukan Data menunjukan Jumlah Penduduk Kabupaten Malaka pada tahun 2015 sebanyak 174.668 yang tersebar di 12 Kecamatan. Kecamatan Malaka Tengah merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi, yakni mencapai 37. 265 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 9202 KK. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Malaka setiap tahun mengalami peningkatan, baik yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk Kabupaten Malaka maupun disebabkan oleh adanya migrasi dari daerah sekitar Kabupaten Malaka. Pada dasarnya tingkat perkembangan jumlah penduduk dapat digunakan untuk mengestimasi perkiraan jumlah penduduk di masa yang akan datang. Proyeksi jumlah penduduk di masa yang akan datang dilakukan dengan pendekatan matematik dan menggunakan kecendrungan pertumbuhan penduduk 5 tahun terakhir. Metode proyeksi yang
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
4
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
digunakan adalah metode matematik dengan rumus geometeri. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Pt = Po (1 + r) t Pt/Po = (1 + r) t log Pt/Po = log (1 + r) t log Pt/Po = t log (1 + r) 1/t log Pt/Po = log (1 + r) Antilog 1/t log Pt/Po = (1 + r) Antilog 1/t log Pt/Po – 1 = r
Keterangan : Po : Jumlah penduduk tahun dasar Pt
: Jumlah penduduk akhir (tahun proyeksi)
r
: Laju pertumbuhan penduduk (%)
t
: Waktu (Tahun)
Kabupaten Malaka memiliki rata – rata pertumbuhan penduduk sebesar 0.304 % per tahun (Sumber : Dokumen RTRW Kabupaten Malaka Tahun 2016 – 2035). Proyeksi penduduk untuk 5 tahun ke depan tahun 2020 diprediksikan penduduk Kabupaten Malaka mencapai 177. 333 Jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 46. 607 KK, di mana setiap keluarga rata - rata memiliki anggota keluarga sebanyak 4 orang. Kecamatan Malaka Tengah memiliki jumlah penduduk terbesar di tahun 2020 yakni 37.835 jiwa sedangkan kecamatan Botin Leobele memiliki jumlah penduduk terendah yakni 4. 978 jiwa. (Lihat Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksi untuk 5 Tahun dan Tabel 2.3 Jumlah Kepala Keluarga Saat ini dan Proyeksi untuk 5 Tahun)
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
5
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka2016 Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Saat Ini dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun Jumlah Penduduk (orang) No
Nama Kecamatan
Wilayah Perkotaan 2016
2017
2018
Total Wilayah Perdesaan
2019
2020
Tahun
2016
2017
2018
2019
2020
2016
2017
2018
2019
2020
1
Malaka Barat
0
0
0
0
0
20,492
20,554
20,617
20,680
20,742
20,492
20,554
20,617
20,680
20,742
2
Rinhat
0
0
0
0
0
14,879
14,924
14,970
15,015
15,061
14,879
14,924
14,970
15,015
15,061
3
Wewiku
0
0
0
0
0
18,239
18,295
18,350
18,406
18,462
18,239
18,295
18,350
18,406
18,462
4
Weliman
0
0
0
0
0
18,133
18,188
18,243
18,299
18,354
18,133
18,188
18,243
18,299
18,354
5
Malaka Tengah
18,019
18,073
18,128
18,183
18,239
19,360
19,419
19,478
19,537
19,596
37,378
37,492
37,606
37,720
37,835
6
Sasita Mean
0
0
0
0
0
8,508
8,534
8,560
8,586
8,612
8,508
8,534
8,560
8,586
8,612
7
Io Kufeu
0
0
0
0
0
7,785
7,808
7,832
7,856
7,880
7,785
7,808
7,832
7,856
7,880
8
Botin Leobele
0
0
0
0
0
4,918
4,933
4,948
4,963
4,978
4,918
4,933
4,948
4,963
4,978
9
Malaka Timur
0
0
0
0
0
9,504
9,533
9,562
9,591
9,620
9,504
9,533
9,562
9,591
9,620
10
Laen Manen
0
0
0
0
0
11,442
11,476
11,511
11,546
11,581
11,442
11,476
11,511
11,546
11,581
11
Kobalima
0
0
0
0
0
17,539
17,592
17,646
17,700
17,753
17,539
17,592
17,646
17,700
17,753
12
Kobalima Timur
0
0
0
0
0
6,376
6,396
6,415
6,435
6,454
6,376
6,396
6,415
6,435
6,454
18,019
18,073
18,128
18,183
18,239
157,174
157,652
158,131
158,612
159,094
175,193
175,726
176,260
176,796
Total
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Malaka Tahun 2016
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
6
177,333
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka2016 Tabel 2.3 Jumlah Kepala Keluarga Saat Ini dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun Jumlah KK No
Nama Kecamatan
Wilayah Perkotaan 2016
2017
2018
Total Wilayah Perdesaan
2019
2020
2016
2017
2018
2019
Tahun 2020
2016
2017
2018
2019
2020
1
Malaka Barat
0
0
0
0
0
5,384
5,401
5,417
5,434
5,450
5,384
5,401
5,417
5,434
5,450
2
Rinhat
0
0
0
0
0
4,091
4,104
4,116
4,129
4,141
4,091
4,104
4,116
4,129
4,141
3
Wewiku
0
0
0
0
0
5,246
5,262
5,278
5,294
5,310
5,246
5,262
5,278
5,294
5,310
4
Weliman
0
0
0
0
0
5,171
5,186
5,202
5,218
5,234
5,171
5,186
5,202
5,218
5,234
5
Malaka Tengah
5,157
5,172
5,188
5,204
5,220
9,230
9,258
9,286
9,314
9,343
6
Sasita Mean
0
0
0
0
0
1,443
1,448
1,452
1,457
1,461
1,443
1,448
1,452
1,457
1,461
7
Io Kufeu
0
0
0
0
0
2,330
2,337
2,344
2,351
2,359
2,330
2,337
2,344
2,351
2,359
8
Botin Leobele
0
0
0
0
0
1,443
1,448
1,452
1,457
1,461
1,443
1,448
1,452
1,457
1,461
9
Malaka Timur
0
0
0
0
0
2,536
2,543
2,551
2,559
2,567
2,536
2,543
2,551
2,559
2,567
10
Laen Manen
0
0
0
0
0
3,226
3,236
3,245
3,255
3,265
3,226
3,236
3,245
3,255
3,265
11
Kobalima
0
0
0
0
0
4,214
4,227
4,239
4,252
4,265
4,214
4,227
4,239
4,252
4,265
12
Kobalima Timur
0
0
0
0
0
1,730
1,736
1,741
1,746
1,751
1,730
1,736
1,741
1,746
1,751
41,971
42,099
42,227
42,355
42,484
46,045
46,185
46,325
46,466
46,607
Total
4,073
4,073
4,086
4,086
4,098
4,098
4,111
4,111
4,123
4,123
Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Malaka Tahun 2016
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
7
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Sejalan dengan perkembangan pertumbuhan penduduk, distribusi penduduk Kabupaten Malaka dapat dikatakan tidak tersebar secara merata untuk masing – masing kecamatan. Ditinjau dari tingkat kepadatan, penduduk terpadat tahun 2020 berada di Kecamatan Malaka Barat yakni 239 jiwa/ha dan yang paling rendah tingkat kepadatannya adalah Kecamatan Kobalima Timur yakni 67 jiwa/ha. Kepadatan penduduk diidasarkan atas kondisi distribusi penduduk yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah berdasarkan batasan wilayah terbangun. Jumlah penduduk yang terdistribusi pada suatu wilayah akan mempengaruhi tingkat konsentrasi pelayanan sarana dan prasarana yang dibutuhkan (Lihat Tabel 2.4 Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Saat Ini dan Proyeksi Untuk 5 Tahun).
Tabel 2.4 Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Proyeksinya Untuk 5 Tahun No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tingkat Pertumbuhan (%) Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 Malaka Barat -0.04 -0.04 -0.04 -0.04 -0.04 Rinhat 0.55 0.55 0.56 0.56 0.56 Wewiku -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 Weliman -0.004 -0.004 -0.004 -0.004 -0.004 Malaka Tengah 2.10 2.10 2.11 2.12 2.12 Sasita Mean -0.03 -0.03 -0.03 -0.03 -0.03 Io Kufeu 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 Botin Leobele -0.38 -0.38 -0.38 -0.38 -0.39 Malaka Timur 1.30 1.31 1.31 1.32 1.32 Laen Manen 1.16 1.17 1.17 1.17 1.18 Kobalima 5.30 5.31 5.33 5.34 5.36 Kobalima Timur 1.62 1.63 1.63 1.64 1.64 Sumber : Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Malaka Tahun 2016 Nama Kecamatan
Kepadatan Penduduk (Orang/Ha) Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 235 235 236 237 238 98 99 99 99 99 187 187 188 188 189 206 206 207 208 208 222 222 223 224 224 130 131 131 132 132 114 115 115 115 116 126 127 127 128 128 114 115 115 115 116 121 122 122 122 123 145 146 146 147 147 66 66 67 67 67
2.1.3 Jumlah penduduk Miskin Menurunnya angka kemiskinan di Kabupaten Malaka adalah salah satu barometer komitmen pemerintah Kabupaten, pelaku usaha dan segenap unsur masyarakat yang peduli dalam upaya – upaya penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut sesungguhnya merupakan Implementasi Undang – Undang Dasar 1945, pasal 27 yakni setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Berdasarkan Data Statistik (Malaka Dalam angka 2015) di peroleh besaranan angka kemiskinan yakni 29. 131 jiwa (Lihat Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Miskin per – Kecamatan)
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
8
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Miskin Per-Kecamatan Nama Kecamatan
No
Jumlah Keluarg Miskin (Rumah Tangga)
1
Malaka Barat
3190
2
Rinhat
2819
3
Wewiku
2828
4
Weliman
2599
5
Malaka Tengah
5193
6
Sasita Mean
1546
7
Io Kufeu
920
8
Botin Leobale
1774
9
Malaka Timur
2088
10
Laen manen
2466
11
Kobalima
2448
12
Kobalima Timur
1259
Total
29 131
Sumber : Malaka Dalam Angka Tahun 2015
2.1.4 Keuangan dan Perekonomian Daerah Perekonomian pertumbuhan
Kabupaten
tahun-tahun
Malaka
sebelumnya.
pada Laju
tahun
2014
pertumbuhan
mengalami PDRB
perlambatan
Kabupaten
dibandingkan
Malaka
tahun
2014
mencapai 5,47 persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 5,63 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 7,88 persen. Sedangkan seluruh lapangan usaha ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang positif. Adapun positif, Wajib
di
lapangan
antaranya
sebesar
7,88
usaha-lapangan
lapangan persen;
usaha lapangan
usaha
lainnya
Administrasi usaha
Jasa
berturut-turut
Pemerintahan, Pendidikan
mencatat
Pertahanan dan
lapangan
pertumbuhan dan
Jaminan
usaha
yang Sosial
Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum masing-masing sebesar 7,49 persen; lapangan usaha Real Estate sebesar 6,52 persen; lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,51 persen; lapangan usaha
Transportasi
dan
Pergudangan
sebesar
6,46
persen;
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
lapangan
usaha
Jasa
Keuangan
dan
9
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Asuransi sebesar 6,01 persen; lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar 5,60 persen; lapangan usaha Konstruksi sebesar
5,55
persen;
lapangan
usaha
Perdagangan
Besar
dan
Eceran,
Reparasi
Mobil
dan
Sepeda Motor sebesar 5,30 persen; lapangan usaha Jasa Informasi dan Komunikasi mencatat sebesar 4,94 persen; lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 4,73 persen; lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 4,70 persen; lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 4,45 persen; lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 4,42; lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 4,06 persen; dan lapangan usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 3,53 persen.
2.1.5 Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Malaka RTRW disusun sebagai acuan dalam penataan ruang untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah kabupaten/kota maupun dengan wilayah sekitarnya. RTRW merupakan acuan spasial dalam pembangunan kabupaten/kota. RTRW Kabupaten Malaka Tahun 2016-2035 dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Tujuan dan Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Malaka
Penyusunan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Malaka adalah menyerasikan berbagai kegiatan pembangunan sektor dan wilayah sehingga pemanfaatan ruang dan sumberdaya yang ada di dalamnya dapat optimal mendukung kegiatan kehidupan masyarakat sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah yang diharapkan. Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional dengan : 1. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; 2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; 3. Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang; serta 4. Mendayagunakan produk tata ruang sebagai alat penataan, penyusunan program pembangunan dan pengendalian secara optimal. Penataan ruang Kabupaten Malaka bertujuan: “Terwujudnya Kabupaten Malaka sebagai Kawasan Perbatasan negara yang aman, maju, mandiri dan sejahtera dengan didukung oleh pengembangan sektor pertanian dalam arti luas, pertambangan, kelautan dan perikanan serta pariwisata”.
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Dengan demikian perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten Malaka adalah akan dapat memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. Manfaat dari penyusunan rencana tata ruang wilayah di Kabupaten Malaka ini sendiri adalah untuk : 1. mewujudkan suatu ruang wilayah Kabupaten Malaka yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat 2. Menyiapkan suatu dokumen perencanaan yang memiliki kapabilitas sebagai alat untuk mensinergikan, sebagai pedoman pemanfaatan dan pengendalian ruang yang bersifat makro (skala kawasan) di Kabupaten Malaka untuk dasar perencanaan yang lebih rinci/ detail; 3. Mewujudkan suatu struktur dan pola ruang wilayah Kabupaten Malaka yang optimal, terstruktur, serta sesuai dengan karakteristik, daya dukung dan daya tampung wilayah serta didukung oleh teknologi yang bernilai positif; dan 4. Mendayagunakan produk tata ruang sebagai alat penataan, penyusunan program pembangunan dan pengendalian secara optimal Adapun kebijakan pengembangan kawasan di Kabupaten Malaka diarahkan untuk: a.
Pengembangan dan peningkatan pusat-pusat pelayanan yang dapat mendorong pertumbuhan yang merata sesuai dengan hirarki dan skala pelayanannya;
b.
Pengembangan dan peningkatan kualitas dan jangkauan jaringan transportasi, energi listrik, telekomunikasi, dan sumber daya air untuk meningkatkan pertumbuhan wilayah;
c.
Pengembangan kegiatan unggulan pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan secara bijak dengan memperhatikan daya dukung lingkungan; dan
d.
Pelestarian lingkungan hidup dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan daya dukung lingkungan demi kelangsungan di masa mendatang.
e.
Pengembangan Kawasan Strategis Pertahanan dan Keamanan dengan memantapkan fungsi kawasan perbatasan yaitu di kawasan Motamasin Kecamatan Kobalima Timur sebagai penjaga pertahanan dan keamanan lingkungan serta wilayah kedaulatan Republik Indonesia.
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka f.
2016
Mengembangkan kegiatan pertahanan dan keamanan yang berkaitan dengan pengembangan kawasan green belt (sabuk hijau) yang berupa steril area yang dikembangkan dengan membuat kawasan hutan pada sisi garis batas perbatasan negara darat RI - RDTL sebagai bentuk pertahanan alami.
g.
Adanya
rencana
pembangunan
pasar
tradisional
hasil
kesepakatan
bilateral
ekonomi/perdagangan di Metamauk Kecamatan Kobalima Timur. h.
Pengembangan kawasan strategis untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi kawasan, dengan strategi pengembangan sistem agropolitan berbasis pertanian dan perkebunan yang diarahkan di kawasan agropolitan yaitu di Kawasan Agropolitan Weliman yang terdiri dari kecamatan Malaka Tengah, kecamatan Malaka Barat, kecamatan Weliman, kecamatan Wewiku, kecamatan Kobalima dan kecamatan Rinhat.
i.
Mengembangkan kawasan pertambangan yang berbasis pada teknologi yang ramah lingkungan, dengan strategi pengembangan
j.
Mengembangkan Kawasan Minapolitan dengan meningkatkan produk perikanan baik perikanan tangkap dan perikanan budidaya melalui sentra pengolah hasil perikanan pada kawasan minapolitan perikanan budidaya yang terdiri dari kecamatan Wewiku, kecamatan Malaka Tengah, kecamatan Kobalima, dan kecamatan Malaka Barat.
k.
Mengembangkan Kawasan Usaha Peternakan dengan meningkatkan produk dan nilai tambah peternakan
l.
Mengembangkan Kawasan Wisata Bahari Terpadu, dengan strategi pengembangan adalah dengan mengembangkan kawasan wisata bahari meliputi pantai selatan yaitu pantai di kecamatan Wewiku, kecamatan Malaka Barat, Malaka Tengah dan kecamatan Kobalima.
m.
Mengembangkan kawasan strategis kabupaten untuk kepentingan sosial budaya, dengan strategi mengembangkan kawasan yang memiliki rumah adat, perkampungan adat dan peninggalan jaman penjajahan berupa benteng
n.
Melakukan pengamanan terhadap kawasan atau melindungi tempat serta ruang di sekitar bangunan bernilai sejarah, situs purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu dengan membuat ketentuan-ketentuan yang perlu perhatian
o.
Mengembangkan kawasan strategis penyelamatan lingkungan hidup di Kabupaten Malaka adalah hutan lindung, cagar alam dan suaka margasatwa
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Malaka
Sesuai dengan kebijakan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang kebijakan rencana struktur ruang Kabupaten Malaka meliputi : a. Rencana sistem pusat permukiman yang terdiri dari sistem pusat permukiman perkotaan, adalah kawasan perkotaan yang merupakan pusat kegiatan sosial ekonomi masyarakat, baik pada kawasan perkotaan maupun pada kawasan perdesaan, Dalam sistem internal perkotaan, pusat permukiman adalah pusat pelayanan kegiatan perkotaan, b. Rencana sistem jaringan prasarana, dimana sistem jaringan prasarana, antara lain, mencakup sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem persampahan, sistem jaringan sanitasi, serta sistem jaringan drainase. Kabupaten Malaka sebagai salah satu wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki posisi strategis dan dalam lingkup pengembangan wilayah merupakan salah satu potensi dasar yang sangat menguntungkan dari segi pengembangan ekonomi maupun pengembangan tata ruang wilayah di masa mendatang. Sesuai dengan peran dan fungsi wilayah Kabupaten Malaka, maka kebijakan pembangunan ekonomi wilayah diarahkan pada pengembangan potensi di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan, dan pariwisata yang telah terbukti mampu menjadi salah satu penunjang perekonomian yang cukup besar kontribusinya untuk wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur dan berorientasi pada pengembangan industri pengolahan hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Malaka digambarkan dalam peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Malaka seperti ditampilkan pada Gambar 2.2.
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka2016
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
A. Sistem Jaringan Transportasi 1. Transportasi Darat Jaringan Jalan Jaringan jalan di Kabupaten Malaka hakekatnya menghubungkan ke seluruh wilayah Kabupaten Malaka dengan kondisi dan wewenang pembinaan yang berbeda – beda. Jalan yang ada di Kabupaten Malaka terdiri dari jaringan jalan Arteri Primer, Kolektor Primer, Lokal Primer dan Jalan Desa/jalan Lingkungan. Pola perangkutan Pola Perangkutan jalan raya di Kabupaten Malaka dilayani oleh Bis AKDP (Antar Kota Dalam Propinsi) dan angkutan perdesaan. Jenis kendaraan yang digunakan sebagai moda angkutan adalah bis mini. Selain bis mini, kendaraan yang digunakan sehari – hari hanyalah ojek. Terminal Terminal yang ada di Kabupaten Malaka sampai saat ini hanyalah terminal Tipe C yang ada di Desa wehali Kecamatan Malaka Tengah. Sistem Rute Rute angkutan umum di Kabupaten Malaka adalah : a. Betun – Kupang b. Betun - Besikama c. Betun – Atambua d. Betun - Halilulik 2. Transportasi Laut Walaupun sebagian wilayah Kabupaten Malaka adalah daerah pantai dan berbatasan dengan laut, namun di Kabupaten Malaka tidak ada pelabuhan sebagai bagian dari system transportasi.
B. Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan Pemenuhan kebutuhan daya listrik penduduk Kabupaten Malaka diperoleh dari : 1. PLN Sebagian wilayah Kabupaten Malaka telah dipenuhi kebutuhan listriknya melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan jenis Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Tetapi karena daerah layanan dan
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
kapasitas yang cukup terbatas maka penggunaan daya listrik di Kabupaten Malaka masih sering terjadi gangguan. Oleh karena itu mulai tahun 2014 pelanggan PLN jenis ini diminta menggantinya dengan jenis Meteran Token (Pulsa Listrik) yang lebih efisien.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pada umunya PLTS digunakan di daerah – daerah perdesaan. Tetapi banyak mengalami kerusakan terutama pada bagian Accu yang berfungsi sebagai media penyimpanan arus. Selain itu juga PLTS masih terbilang mahal harganya.
3. Sistem Jaringan Telekomunikasi Di Kabupaten Malaka operator seluler yang telah menjangkau adalah Telkomsel. Namun keberadaan Operator ini masih belum menampung kebutuhan komunikasi. Hal ini dapat dilihat dari sering terganggunya komunikasi pada saat – saat tertentu.
4. Sistem Jaringan Persampahan Sistem Persampahan di Kabupaten Malaka dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka. Tetapi pengelolaan ini hanya sebatas pengangkutan sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS). Sebagian sampah rumah tangga pun tidak di buang ke TPS tetapi langsung dibakar. Di Kabupaten Malaka belum ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
5. Sistem Jaringan Sanitasi Sanitasi lingkungan di Kabupaten Malaka masih jauh dari yang diharapkan. Pembuangan air kotor umumnya dibuang begitu saja ke ruang terbuka dan bahkan saluran drainase pun dipergunakan sebagai tempat pembuangan air kotor masyarakat sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Sistem drainase perkotaan yyang bermuara pada sawah – sawah tada hujan menimbulkan penumpukan sampah pada saluran – saluran yang ada sehingga gambaran kotor dan tidak terkelola akan system sanitasi adalah sangat jelas.
6. Sistem Jaringan Drainase Jaringan drainase di Kabupaten Malaka masih banyak menggunakan saluran alami untuk pematusannya, drainase perkotaan di Kota Betun sebagai Ibukota Kabupaten Malaka masih jauh dari yang diharapkan.
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Hal ini dimaklumi dengan baru berdirinya Kabupaten Malaka sebagai Daerah Otonom Baru berdasarkan Undang – Undang No 3 Tahun 2013.
3. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Malaka Rencana pola ruang wilayah di Kabupaten Malaka dibagi menjadi dua jenis, yaitu kawasan lindung dan budidaya. Pola pemanfaatan ruang wilayah di Kabupaten Malaka diarahkan untuk menciptakan keseimbangan antara fungsi kawasan sebagai kawasan lindung dengan kawasan budidaya. Pemanfaatan kawasan lindung terdiri atas kawasan hutan lindung dan resapan air, kawasan perlindungan setempat, kawasan hutan mangrove dan sempadan pantai, kawasan suaka, serta kawasan rawan bencana. Adapun kawasan budidaya terdiri atas kawasan budidaya kehutanan, kawasan budidaya pertanian, kawasan budidaya perikanan, kawasan pertambangan, kawasan industri, kawasan pariwisata, serta kawasan permukiman. A. Rencana Kawasan Lindung Wilayah kawasan lindung yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya diarahkan untuk tetap direhabilitasi dan konservasi dalam program agroforestry. B. Rencana Kawasan Budidaya Pertanian Rencana pengembangan kawasan budidaya diarahkan pada kegiatan pertanian (utamanya perkebunan dan kehutanan) dan perikanan, Luas lahan yang paling besar adalah lahan budidaya untuk kehutanan, perkebunan dan pertanian tanaman pangan. Rencana pola ruang Kabupaten Malaka sebagaimana terlihat pada gambar 2.3.
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka2016
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka2016 4. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Struktur organisasi Perangkat Daerah kabupaten Malaka sebagai berikut :
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
1
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
2.2 Kemajuan Pelaksanaan SSK a. Air Limbah Domestik Dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Pati khususnya sektor air limbah sudah ada
perkembangannya.
Akan
tetapi
belum
sesuai
dengan
apa
yang telah direncakan dalam dokumen SSK dan MPS yang telah disusun. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2.6 Tabel Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Air Limbah Domestik SSK Tahun 2015 – Tahun 2020 Sasaran 2 Terwujudnya tanki septic yang sesuai standar untuk jamban dan MCK tahun 2015 Meningkatkan PHBS melalui peran masyarakat (Rumah Meningkatkan kualitas tangga dan sekolah) lingkungan dengan pengelolaan Peningkatan pengelolaan air limbah rumah tangga maupun limbah melalui akses limbah industry, tingkat masyarakat terhadap kesejahteraan masyarakat dan informasi dan pelayanan PHBS pengelolaan air limbah permukaan Tersedianya MasterPlan air limbah tingkat Kabupaten tahun 2015 Peningkatan jumlah pengolahan Pengendalia dan penanganan air limbah yang ramah dampak pencemaran pada lingkungan dan berbasis kawasan pemukiman padat masyarakat penduduk Pengembangan perencanaan dan penataan peraturan Menata pengembangan perundang – undangan air perencanaan, peraturan limbah perundang – undangan, Peningkatan tata kelola kelembagaan dan keuangan kelembagaan pemerintah pengelolaan air limbah dalam pengelolaan air limbah yang baik Tujuan 1
Data Dasar 3 50 % rumah tangga memiliki tanki septic yang sesuai standar kesehatan PHBS pengelolaan air limbah sebesar 80 %
SSK Tahun 2016 Status Saat Ini 4 Tanki septic suspek aman sebesar 70 % Status PHBS saat ini 80 %
BABs sebesar 90 % akibat cakupan layanan air limbah
Berdasarkan hasil study EHRA masyarakat yang masih melakukan praktek BABs sebesar 80%
Belum tersedia MasterPlan air limbah tingkat kabupaten Belum ada IPAL Komunal
Belum tersedia MasterPlan air limbah tingkat kabupaten Belum ada IP{AL Komunal
Belum ada Perda yang mengatur tentang pengelolaan air limbah
Belum ada Perda yang mengatur tentang pengelolaan air limbah
Belum ada lembaga yang secara khusus menangani pengelolaan air limbah
Belum ada lembaga yang secara khusus menangani pengelolaan air limbah
Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Malaka Tahun 2015
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
2
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka b. Persampahan Pada saat
ini
pengelolaan
sampah
di
Kabupaten
Malaka
2016
dikelola
oleh
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka. Tapi sebagian besar sampah masih dibuang secara langsung ke halaman rumah, saluran drainase, sungai, maupun dibakar. Untuk penanganan sampah baru mencakup Kecamatan yang terdekat dari Kabupaten yaitu Kecamatan Malaka Tengah, jumlah bak sampah yang ada sebanyak 6 buah dengan volume 1 m³ di desa Wehali dan Umanen Lawalu, tong sampah kapasitas 0.5 m3 sebanyak 29 buah di desa Wehali, container sebanyak 2 buah di desa wehali. Pengelolaan
sampah
di
Kabupaten
Malaka,
dilakukan
dengan
proses
secara
individual
maupun
yang
di
berikut : 1. Proses Pengumpulan Sampah Proses secara setiap
pengumpulan
komunal unit
sampah
melalui
lingkungan
dilakukan
bak-bak
baik
penampungan
perumahan
maupun
pada
unit
sediakan
kegiatan
di
komersial
dan perkantoran. Namun proses ini tidak berjalan dengan baik karena masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk mengumpulkan sampah pada tempat – tempat yang telah disediakan. Masih banyak rumah tangga yang membuang begitu saja sampah rumah tangganya di halaman rumah tempat mereka tinggal.
2. Proses Pengangkutan Sampah ke TPS Proses Tempat
pengangkutan
Pembuangan
sampah
Sementara
atau
dilakukan TPS,
dari
selanjutnya
bak-bak diangkut
penampungan dengan
ke
menggunakan
truck/dump truck dan motor sampah menuju TPA. Akan tetapi Kabupaten Malaka belum memiliki TPA, sehingga setelah di angkut oleh alat angkutan maka selanjutnya dibuang begitu saja di kawasan hutan. Secara sesuai
umum
sarana
prosedurnya,
dimulai
dan dari
prasarana tahap
penanganan
pengumpulan,
sampah
pengangkutan
dikelompokkan (transportasi),
pembuangan akhir, pendaur ulangan (recycling).
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
2
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Tabel 2.7 Tabel Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Persampahan Tujuan 1
Meningkatkan jumlah sarana prasarana pengelolaan sampah
Peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah
Penanganan persampahan di Kabupaten Malaka melalui melalui pengelolaan sampah secara terpadu Penanganan system pembuangan akhir sampah yang tidak mencemari lingkungan sekitar dengan upaya efisiensi lahan dan pemanfaatan sisa sampah agar lebih berguna dengan metode tepat guna Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah
SSK Tahun 2015 – Tahun 2020 Sasaran 2 Terwujudnya jumlah TPS
Terwujudnya semua sarana prasarana pengangkutan sampah yang memadai Masyarakat mampu mengelola sampah dengan benar Meningkatkan peran masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah rumah tangga Pemberlakuan peraturan daerah yang dapat menunjang keberhasilan dalam pengelolaan sampah Penetapan lokasi dan kebutuhan lahan pembuangan akhir sampah sesuaii dengan criteria dan peraturan menyangkut TPA
Meningkatkan potensi investasi dunia usaha /swasta
Data Dasar 3 Adanya penambahan TPS yakni 10 Bak sampah dan 20 buah tong/drum sampah Sarana prasarana pengangkutan sampah yang memadai terdiri dari 2 truk sampah dan 3 motor sampah Sebagian masyarakat mengelola sampah dengan cara di bakar Pemilahan sampah rumah tangga belum dilakukan
Belum ada peraturan daerah yang mengatur tentang pengelolaan sampah Sudah ada penatapan lokasi TPA yang sesuai dengan criteria dan aturan tetapi belum ada pembangunan
Ada pihak swasta yang berperan dalam pengumpulan sampah tetapi khusus hanya untuk sampah plastic
SSK Tahun 2016 Status Saat Ini 4 Belum ada penambahan jumlah TPS Belum ada penambahan jumlah sarana prasarana pengangkutan sampah Sebagian masyarakat mengelola sampah dengan cara di bakar Pemilahan sampah rumah tangga belum dilakukan
Belum ada peraturan daerah yang mengatur tentang pengelolaan sampah Sudah ada penatapan lokasi TPA yang sesuai dengan criteria dan aturan tetapi belum ada pembangunan
Ada pihak swasta yang berperan dalam pengumpulan sampah tetapi khusus hanya untuk sampah plastik
c. Drainase Dalam pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Malaka khususnya pada sektor Drainase perkotaan sudah ada perkembangannya. Akan tetapi belum sesuai dengan apa yang telah direncakan dalam dokumen SSK dan MPS yang telah disusun. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabal dibawah ini :
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
2
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Tabel 2.8 Tabel Kemajuan Pelaksanaan SSK untuk Drainase Perkotaan Tujuan 1 Mengatasi dan mengurangi genangan secara bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang ada Meningkatkan sarana prasarana fisik perkotaan Mengoptimalkan system drainase yang ada dalam pengelolaan drainase
SSK Tahun 2015 – Tahun 2020 Sasaran 2 Tersedianyan masternplan drainase tingkat Kabupaten tahun 2015
Berkurangnya jumlah genangan di salam kota Betun Drainase yang sudah ada berfungsi sesuai dengan peruntukannya dan bebas dari sampah perkotaan
Data Dasar 3 Sudah ada MasterPlan drainase tingkat Kabupaten tahun 2015
SSK Tahun 2016 Status Saat Ini 4 Sudah ada MasterPlan drainase tingkat Kabupaten tahun 2015
Luas genangan di kota Betun Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di saluran drainase
Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di saluran drainase
2.3 Profil Sanitasi Saat Ini a. Air Limbah Domestik 1. Sistem dan Infrastruktur Sistem pengolahan air limbah domestik masih dikelola secara on-site system (setempat) yang artinya limbah yang ada ditampung pada suatu wadah yang disebut dengan tangki septic dan terjadi penguraian oleh bakteri pengurai. Dari penguraian ini menghasilkan limpahan tangki septik yang dimasukkan ke dalam sumur resapan dan langsung meresap ke dalam air tanah, selain itu juga menghasilkan endapan lumpur yang mengendap di dasar tangki. Untuk pengolahan lumpur tinja tidak bisa dilakukan karena tidak ditunjang dengan sarana yang memadai dalam hal ini Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), IPAL Komunal maupun alat penyedot lumpur tinja. Berdasarkan hasil studi EHRA tahun 2015, sistem ini meliputi tangki septik sebesar 56.3 %, pipa sewer 12.5 % dan cubluk 31.4 % selebihnya dibuang disungai atau hutan/kebun. Berkaitan dengan tangki septik, hasil kajian EHRA 80.9 % menunjukkan tangki septik masuk dalam kategori suspek aman (Lihat Peta 2.4. Peta Cakupan Layanan Air Limbah Domestik, Gambar 2.1. Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Tabel 2.9. Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini Di Kabupaten Malaka)
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
2
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka2016 Gambar 2.10 Diagram Sistem Sanitasi Air Limbah Domestik Diagram Sistem Sanitasi : AIR LIMBAH DOMESTIK
Produk Input
(A) User Interface
(B) Pengumpulan dan Penampungan/Pengolahan Awal
(C) Pengangkutan/Pengaliran
(D) (Semi) Pengolahan Akhir Terpusat
(E) Daur Ulang dan/atau pembuangan Akhir
JAMBAN CEMPLUNG TANKI SEPTIK
HUTAN/SUNGAI AIR LI M BA H DO ME STI K
JAMBAN PLENGSENGAN
TANKI SEPTIK
KM & JAMBAN LEHER ANGSA
BLACK W AT
B I D A N G R E S A P A N
TANA H
MCK KOMUNAL
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
2
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Tabel 2.11 Cakupan Layanan Air Limbah Domestik Saat Ini di Kabupaten Malaka Akses Layak (KK) Jumla h No
Kec
Pend uduk (KK)
(i) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(ii)
(iii)
Malaka Barat
5368
Rinhat
4079
Wewiku
5230
Weliman
5155
Sasita Mean
1439
Io Kufeu
2323
Botin Leobale
1439
Malaka Timur
2528
Laen manen
3216
Kobalima
4201
Kobalima Timur Malaka Tengah
1725 9202
On - Site Tanki septic Indivi dual (iv)
Off-site
Tanki septic Komun al (≥10
Tanki
Tanki MCK
septic
IPAL
IPAL
IPAL
Komunal
Komunal
Komunal
Kawasan
Kota
(≥10 KK)
KK) (v)
Akses dasar (KK)
Septik Individual
Cubluk
Belum
BABs (KK)
aman
(vi)
(vii)
(viii)
(ix)
(x)
(xi)
(xii)
(xiii)
1473
0
0
0
0
0
0
1462
239
1313
750
0
0
0
0
0
0
3272
1760
2409
878
0
5
0
0
0
0
1225
145
2494
731
0
5
0
0
0
0
1457
688
2451
1265
0
0
0
0
0
0
1232
473
585
1451
0
0
0
0
0
0
425
150
129
482
0
0
0
0
0
0
934
643
478
1292
0
0
0
0
0
0
1561
823
498
1430
0
0
0
0
0
0
794
54
864
1849
0
5
0
0
0
0
4444
1120
289
634 2931
0
0
0
0
0
0
0
42
0
0
0
0
1231 3674
374 498
611 2303
Sumber : Kabupaten Malaka Dalam Angka Tahun 2015 dan Dinas Kesehatan Tahun 2015
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
2
Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka
2016
Tabel 2.12 Kondisi Prasarana dan Sarana Pengelolaan AirLimbah Domestik Kondisi No
Jenis
(i)
Satuan
(ii)
Jumlah/ Kapasitas
(iii)
(iv)
Berfungsi
Tidak Berfungsi
(v)
(vi)
Keterangan
(vii)
SPAL Setempat (Sistem Onsite) 1
Berbasis Komunal - MCK Komunal
unit
57
57
0
Baik
2
Truk Tinja
unit
0
0
0
Tidak ada
3
IPLT: kapasitas
3
0
0
0
Tidak ada
M /hari
SPAL Terpusat (Sistem Offsite) 1
2
Berbasis Komunal - Tangki Septik Komunal >10KK
Unit
0
0
0
Tidak ada
- IPAL Komunal
Unit
0
0
0
Tidak ada
M /hari
3
0
0
0
Tidak ada
-
0
0
0
Tidak ada
IPAL Kawasan/Terpusat - Kapasitas - Sistem
Sumber : Dinas PU Cipta Karya Tahun 2015
POKJA SANITASI KABUPATEN MALAKA
2