BAB 4 PEMECAHAN MASALAH
4.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah dari penelitian ini terangkum dalam gambar flowchart dibawah ini.
Gambar 4.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah
19
Tahap pertama adalah melihat distribusi data yang ada, normal atau tidak. Pengujian normalitas data menggunakan Tests of Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-wilk pada program SPSS. Normal atau tidaknya distribusi data dilihat dari tingkat signifikansi data sebagai penjabaran dari kemiringan (skewness) dan kelancipan (kurtosis) data. Tingkat signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-wilk > 0,05 berarti distribusi data normal atau mendekati normal. Tahap kedua adalah mengolah data dengan menggunakan six-Group of Stepwise Discriminant Analysis. Proses analisis diskriminan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Memisahkan variabel-variabel yang menjadi variabel dependen dan variabel independen. 2. Membuat kategori untuk data yang akan digunakan pada variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel dependen terdiri dari 6 (enam) grup yaitu kinerja keuangan pada industri Makanan dan Minuman (group 1), Tekstil dan Garmen (group 2), Plastik dan Kemasan (group 3), Logam dan Sejenisnya (group 4), Otomotif dan Komponennya (group 5), dan Properti dan Real Estat(group 6). 3. Menentukan metode untuk membuat fungsi diskriminan. Pada prinsipnya ada dua metode dasar yang digunakan, yaitu: a. Simultaneous Estimation, dimana semua variabel dimasukkan secara bersamasama kemudian dilakukan proses diskriminasi. b. Stepwise Estimation, dimana variabel dimasukkan satu per satu kedalam model diskriminan. Pada proses ini ada kemungkinan satu atau lebih variabel independen yang dibuang dari model. 4. Menguji signifikansi dari fungsi diskriminan yang telah terbentuk, dengan menggunakan Wilk's Lamda, dan F test. 5. Melakukan pengklasifikasian data dari fungsi diskriminan dan group centroids yang terbentuk. 6. Menguji ketepatan klasifikasi secara individual dan keseluruhan berdasarkan fungsi diskriminan dan group centroids.
20
Penelitian ini menggunakan paket program komputer SPSS versi 13.0 dan Microsoft Excel for Windows untuk mempercepat dan menjamin ketelitian dalam pengolahan data serta pengujian.
4.2. Pengolahan Data dan Interpretasi Hasil Perhitungan 4.2.1. Klasifikasi Industri dan Anggotanya Sampel dipilih dari enam industri yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kemudian dari masing-masing industri dipilih perusahaan-perusahaan yang akan diambil sebagai sampel, yaitu perusahaan yang telah terdaftar di lantai bursa sejak tahun 1991 dan masih terdaftar hingga 2007.
Tabel 4.1 Klasifikasi Sampel pada Industri Makanan dan Minuman
21
Tabel 4.2 Klasifikasi Sampel pada Industri Tekstil dan Garmen
Tabel 4.3 Klasifikasi Sampel pada Industri Plastik dan Kemasan
Tabel 4.4 Klasifikasi Sampel pada Industri Logam dan Sejenisnya
22
Tabel 4.5 Klasifikasi Sampel pada Industri Otomotif dan Komponennya
Tabel 4.6 Klasifikasi Sampel pada Industri Properti dan Real Estat
4.2.2. Pengumpulan Data Keuangan dari Sampel Pada tahap ini, dikumpulkan data rasio keuangan yang diambil dari sumber data Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dari tahun 1991 sampai dengan ICMD tahun 2006 dengan beberapa perhitungan rasio keuangan lainnya yang tidak terdapat pada ICMD tersebut.
23
4.2.3. Pengolahan Data dan Interpretasi Hasil Perhitungan Periode 1991 – 1996 4.2.3.1. Proses Normalisasi dan Seleksi Data Hasil pengujian data-data yang telah ditransformasi dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Uji Normalitas Jenis Industri CR
CASH
ITO
TATO
FATO
Kolmogorov-Smirnov(a) Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
Makanan dan minuman
.430
7
.000
.590
7
.000
Tekstil dan garmen
.243
11
.068
.877
11
.095
Plastik dan Kemasan
.272
4
.
.875
4
.319
Logam dan sejenisnya
.342
5
.056
.822
5
.120
Otomotif dan komponennya
.182
5
.200(*)
.954
5
.763
Properti dan Real Estate
.178
3
.
1.000
3
.960
Makanan dan minuman
.440
7
.000
.565
7
.000
Tekstil dan garmen
.238
11
.083
.894
11
.155
Plastik dan Kemasan
.282
4
.
.867
4
.288
Logam dan sejenisnya
.343
5
.054
.764
5
.040
Otomotif dan komponennya
.214
5
.200(*)
.923
5
.547
Properti dan Real Estate
.254
3
.
.964
3
.634
Makanan dan minuman
.294
7
.068
.727
7
.007
Tekstil dan garmen
.173
11
.200(*)
.967
11
.852
Plastik dan Kemasan
.240
4
.
.891
4
.389
Logam dan sejenisnya
.175
5
.200(*)
.971
5
.882
Otomotif dan komponennya
.324
5
.093
.884
5
.329
Properti dan Real Estate
.329
3
.
.868
3
.291
Makanan dan minuman
.307
7
.044
.711
7
.005
Tekstil dan garmen
.184
11
.200(*)
.890
11
.140
Plastik dan Kemasan
.379
4
.
.770
4
.059
Logam dan sejenisnya
.225
5
.200(*)
.925
5
.560
Otomotif dan komponennya
.300
5
.161
.857
5
.219
Properti dan Real Estate
.280
3
.
.938
3
.520
Makanan dan minuman
.256
7
.184
.869
7
.181
24
DSO
DR
DER
MARGIN
BEP
Tekstil dan garmen
.327
11
.002
.586
11
.000
Plastik dan Kemasan
.235
4
.
.943
4
.671
Logam dan sejenisnya
.279
5
.200(*)
.876
5
.291
Otomotif dan komponennya
.255
5
.200(*)
.912
5
.477
Properti dan Real Estate
.383
3
.
.756
3
.013
Makanan dan minuman
.222
7
.200(*)
.863
7
.162
Tekstil dan garmen
.243
11
.070
.804
11
.011
Plastik dan Kemasan
.350
4
.
.830
4
.169
Logam dan sejenisnya
.193
5
.200(*)
.948
5
.723
Otomotif dan komponennya
.255
5
.200(*)
.897
5
.391
Properti dan Real Estate
.256
3
.
.962
3
.626
Makanan dan minuman
.293
7
.069
.748
7
.012
Tekstil dan garmen
.114
11
.200(*)
.954
11
.695
Plastik dan Kemasan
.286
4
.
.829
4
.165
Logam dan sejenisnya
.339
5
.061
.811
5
.099
Otomotif dan komponennya
.203
5
.200(*)
.908
5
.458
Properti dan Real Estate
.338
3
.
.852
3
.247
Makanan dan minuman
.474
7
.000
.495
7
.000
Tekstil dan garmen
.124
11
.200(*)
.957
11
.734
Plastik dan Kemasan
.267
4
.
.904
4
.451
Logam dan sejenisnya
.303
5
.150
.802
5
.085
Otomotif dan komponennya
.284
5
.200(*)
.770
5
.045
Properti dan Real Estate
.366
3
.
.796
3
.105
Makanan dan minuman
.303
7
.052
.791
7
.034
Tekstil dan garmen
.143
11
.200(*)
.967
11
.854
Plastik dan Kemasan
.274
4
.
.939
4
.650
Logam dan sejenisnya
.211
5
.200(*)
.935
5
.633
Otomotif dan komponennya
.229
5
.200(*)
.907
5
.449
Properti dan Real Estate
.204
3
.
.993
3
.843
Makanan dan minuman
.317
7
.032
.787
7
.030
Tekstil dan garmen
.255
11
.044
.854
11
.048
Plastik dan Kemasan
.283
4
.
.863
4
.272
Logam dan sejenisnya
.301
5
.158
.795
5
.074
25
ROA
ROE
EPS
PER
BVPS
Otomotif dan komponennya
.220
5
.200(*)
.896
5
.390
Properti dan Real Estate
.253
3
.
.964
3
.637
Makanan dan minuman
.329
7
.021
.764
7
.018
Tekstil dan garmen
.168
11
.200(*)
.955
11
.710
Plastik dan Kemasan
.192
4
.
.978
4
.889
Logam dan sejenisnya
.209
5
.200(*)
.913
5
.483
Otomotif dan komponennya
.141
5
.200(*)
.994
5
.991
Properti dan Real Estate
.311
3
.
.898
3
.378
Makanan dan minuman
.317
7
.032
.755
7
.014
Tekstil dan garmen
.160
11
.200(*)
.970
11
.882
Plastik dan Kemasan
.374
4
.
.749
4
.038
Logam dan sejenisnya
.204
5
.200(*)
.902
5
.422
Otomotif dan komponennya
.265
5
.200(*)
.883
5
.321
Properti dan Real Estate
.271
3
.
.948
3
.560
Makanan dan minuman
.339
7
.015
.710
7
.005
Tekstil dan garmen
.309
11
.004
.798
11
.009
Plastik dan Kemasan
.202
4
.
.972
4
.855
Logam dan sejenisnya
.312
5
.124
.819
5
.115
Otomotif dan komponennya
.235
5
.200(*)
.899
5
.405
Properti dan Real Estate
.374
3
.
.778
3
.062
Makanan dan minuman
.304
7
.049
.814
7
.056
Tekstil dan garmen
.283
11
.014
.672
11
.000
Plastik dan Kemasan
.264
4
.
.893
4
.398
Logam dan sejenisnya
.373
5
.022
.752
5
.031
Otomotif dan komponennya
.448
5
.001
.631
5
.002
Properti dan Real Estate
.290
3
.
.925
3
.472
Makanan dan minuman
.307
7
.046
.829
7
.079
Tekstil dan garmen
.224
11
.128
.897
11
.172
Plastik dan Kemasan
.313
4
.
.908
4
.469
Logam dan sejenisnya
.216
5
.200(*)
.913
5
.486
Otomotif dan komponennya
.128
5
.200(*)
.996
5
.995
Properti dan Real Estate
.379
3
.
.766
3
.035
26
PBV
Makanan dan minuman
.153
7
.200(*)
.944
7
.673
Tekstil dan garmen
.265
11
.030
.830
11
.023
Plastik dan Kemasan
.252
4
.
.898
4
.423
Logam dan sejenisnya
.277
5
.200(*)
.835
5
.150
Otomotif dan komponennya
.222
5
.200(*)
.934
5
.626
Properti dan Real Estate
.197
3
.
.996
3
.873
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data-data mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan tingkat signifikansi data yang lebih besar dari 0,05. Jika tingkat signifikansi semakin mendekati 0,200 pada uji Kolmogorov-Smirnov dan mendekati 0,990 pada uji Shapiro-Wilk berarti distribusi data sangat normal.
4.2.3.2. Metoda Six-Group of Stepwise Discriminant Analysis Analisis diskriminan secara luas dipergunakan untuk mencapai dua tujuan: diskriminan dan klasifikasi. Pembedaan grup dicapai dengan fungsi diskriminan, sementara prediksi individu dilakukan dengan pedoman klasifikasi. Dengan kata lain, analisis diskriminan merupakan teknik statistik untuk mengklasifikasikan obyek ke dalam grup terpisah berdasarkan sejumlah variabel bebas. Tujuan utamanya adalah menemukan kombinasi linier dari sejumlah variabel bebas yang meminimalkan probabilitas kesalahan klasifikasi obyek ke dalam masing-masing grup. Analisis diskriminan dilakukan dalam penelitian ini, untuk memprediksi kinerja keuangan antar industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. Selanjutnya akan dibahas mengenai hasil Six-Group of Stepwise Discriminant Analysis pada penelitian ini. Dari data-data yang dimasukkan kedalam perhitungan analisis diskriminan empat grup, dihasilkan output seperti pada tabel berikut ini.
27
Tabel 4.8 Analysis Case Processing Summary Unweighted Cases
N
Valid
35
100.0
Missing or out-of-range group codes
0
.0
At least one missing discriminating variable
0
.0
0
.0
0
.0
35
100.0
Excluded
Both missing or out-of-range group codes and at least one missing discriminating variable Total Total
Percent
Tabel diatas menjelaskan bahwa, dari 35 perusahaan semua data tidak terdapat data yang hilang atau tidak lengkap maka dapat dianalisis secara keseluruhan.
4.2.3.3. Penentuan variabel-variabel independen yang signifikan
Tabel 4.9 Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda
F
df1
df2
Sig.
CR
.652
3.094
5
29
.023
CASH
.699
2.499
5
29
.053
ITO
.525
5.245
5
29
.002
TATO
.699
2.503
5
29
.053
FATO
.789
1.555
5
29
.204
DSO
.946
.333
5
29
.889
DR
.816
1.311
5
29
.287
DER
.844
1.076
5
29
.394
MARGIN
.762
1.809
5
29
.142
BEP
.750
1.937
5
29
.119
ROA
.638
3.297
5
29
.018
ROE
.702
2.464
5
29
.056
EPS
.552
4.711
5
29
.003
PER
.866
.899
5
29
.495
BVPS
.818
1.290
5
29
.295
PBV
.829
1.198
5
29
.335
28
Tabel diatas merupakan hasil pengujian untuk setiap variabel bebas yang ada. Dalam penelitian ini, keputusan untuk menentukan apakah sebuah variabel independen dapat atau tidak dapat digunakan sebagai model dalam memprediksi kinerja keuangan industri adalah dengan menggunakan F test atau uji F. Dalam uji F, angka hasil perhitungan yang diperhatikan adalah tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi > 0,05, berarti variabel tersebut tidak mampu melakukan perbedaan kinerja keuangan antar industri dan jika tingkat signifikansi < 0,05, berarti variabel tersebut mampu melakukan perbedaan kinerja keuangan antar industri. Hasil yang didapat pada tabel 3 adalah uji F dari CR,ITO,ROA,EPS memiliki tingkat signifikansi < 0,05 berarti empat variabel independen tersebut dapat membedakan kinerja keuangan antar industri. Variabel-variabel yang tidak lolos tahap ini berjumlah 12 variabel yaitu CASH, TATO, DSO,DR, DER, BEP, MARGIN, ROE, PER, BVPS dan PBV.
Pada bagian selanjutnya akan disajikan, variabel-variabel mana saja dari enam belas variabel yang dihasilkan dari perhitungan sebelumnya, yang bisa dimasukkan (entered) kedalam fungsi diskriminan. Tabel 4.10 Variables Entered/Removeda,b,c,d Wilks' Lambda Step
Entered
df1
df2
Exact F
df3
Statistic
Statistic
df1
Approximate F
df2
Sig.
Statistic
df1
df2
Sig.
1
ITO
.525
1
5
29
5.245
5
29.000
.002
2
CR
.340
2
5
29
4.003
10
56.000
.000
3
MARGIN
.172
3
5
29
4.447
15
74.937
.000
4
EPS
.086
4
5
29
4.759
20
87.182
.000
At each step, the variable that minimizes the overall Wilks' Lambda is entered. a Maximum number of steps is 32. b Minimum partial F to enter is .01 c Maximum partial F to remove is .05. d F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation.
29
Tahap-tahap pemasukan variabel bebas adalah sebagai berikut: 1. Pada tahap pertama, angka lamda variabel ITO adalah yang terbesar, mencapai 0.525, maka pada tahap pertama ini, variabel ITO terpilih. 2. Pada tahap kedua, angka lamda variabel CR adalah kedua terbesar, mencapai 0.340, maka pada tahap kedua ini, variabel CR terpilih. 3. Pada tahap ketiga, angka lamda variabel MARGIN adalah ketiga terbesar, mencapai 0.172, maka pada tahap ketiga ini, variabel MARGIN terpilih. 4. Pada tahap keempat, angka lamda variabel EPS adalah keempat terbesar, mencapai 0.086, maka pada tahap keempat ini, variabel EPS terpilih. Jika kita perhatikan dari empat variabel di atas, keempatnya mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05. Dengan demikian, hanya ada empat variabel yang signifikan. Dengan kata lain, bahwa ITO, CR, Margin dan EPS dapat mempengaruhi kinerja keuangan keenam industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate secara signifikan.
4.2.3.4 Penentuan fungsi diskriminan Canonical Correlation merupakan alat ukur untuk mengukur keeratan hubungan antara discriminant score dengan grup yang diteliti.
Tabel 4.11 Eigenvalues Function
Eigenvalue % of Variance Cumulative % Canonical Correlation
1
4.070(a)
78.8
78.8
.896
2
.886(a)
17.2
96.0
.685
3
.192(a)
3.7
99.7
.401
4
.015(a)
.3
100.0
.121
a) First 4 canonical discriminant functions were used in the analysis.
Berdasarkan Tabel 4.11 ini menjelaskan ke 16 variabel bebas terlebih dahulu dikelompokkan ke dalam 4 faktor yang diinterpretasikan pada tabel 4.11 di atas. Korelasi
30
89.6% pada fungsi 1 menunjukkan keeratan hubungan yang cukup tinggi antara variabel-variabel independen yang dihasilkan fungsi/ faktor tersebut dengan kinerja keuangan keenam industri yang diteliti. Korelasi tersebut semakin mengecil pada fungsi 2,3 dan 4 yaitu sebesar 68.5% ,40.1% dan 12.1%. Namun, secara kumulatif, jika keempat fungsi/ faktor tersebut dimasukkan, maka kesemuanya akan mewakili varians yang terjadi hingga mencapai level 100%. Jika satu faktor yag digunakan, maka 78.8% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Jika dua faktor yang digunakan, maka 96% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Jika tiga faktor yang digunakan, maka 99.7% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk, dan jika semua faktor yang digunakan, maka 100% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Dengan demikian, maka akan digunakan 4 faktor untuk analisis selanjutnya. Tingkat signifikansi yang menunjukkan perbedaan yang jelas dan nyata kinerja keuangan antar empat industri yang diteliti, dapat dilihat berikut ini:
Tabel 4.12. Wilks' Lambda Test of Function(s)
Wilks'
Chi-
Lambda
square
df
Sig.
1 through 4
.086
70.983
20
.000
2 through 4
.438
23.909
12
.021
3 through 4
.827
5.510
6
.480
4
.985
.425
2
.809
Tabel di atas menyatakan nilai Chi-Square untuk baris 1 (fungsi 1 sampai 4) yaitu sebesar 70.983, baris 2 (fugsi 2 sampai 4) sebesar 23.909, baris 3 (fungsi 3 dan 40 sebesar 5.10 dan baris 4 (hanya fungsi 4) sebesar 0.425. Hipotesis penelitian yaitu: H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan antar enam industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate.
31
H1: Ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan antar enam industri yaitu industri Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. Dimana H0 diterima jika tingkat signifikansi > 0,05 atau H1 diterima jika tingkat signifikansi < 0,05. Ternyata dari tabel 4.8, hanya fungsi 1 dan 2 memiliki tingkat signifikansi < 0,05, hal ini berarti hanya baris 1 dan 2 yang mampu membedakan kinerja keuangan keempat industri sedangkan 3 dan 4 memiliki nilai signifikansi > 0.05. Untuk memberikan arti yang lebih mendalam tentang korelasi, digunakan structure matrix. Tabel 4.13 Structure Matrix Function 1
2
3
4
TATO(a)
.474(*)
.206
-.286
-.046
PBV(a)
.183(*)
.038
-.122
-.047
-.025
.708(*)
.672
.218
FATO(a)
.188
.523(*)
-.051
.146
MARGIN
.208
-.161
.752(*)
-.605
CASH(a)
-.070
.649
.662(*)
.167
DR(a)
.049
-.390
-.559(*)
-.154
DER(a)
.015
-.207
-.392(*)
.003
DSO(a)
-.328
-.130
-.330(*)
-.023
PER(a)
-.267
.212
-.322(*)
.136
EPS
.442
.071
.056
-.892(*)
ITO
.468
-.022
-.117
.876(*)
BEP(a)
.184
-.061
.478
-.791(*)
ROA(a)
.394
.102
.402
-.672(*)
ROE(a)
.327
.122
.088
-.511(*)
BVPS(a)
.207
.380
-.133
-.415(*)
CR
Pooled within-groups correlations between discriminating variables and standardized canonical discriminant functions Variables ordered by absolute size of correlation within function. * Largest absolute correlation between each variable and any discriminant function a This variable not used in the analysis.
32
Dari analisis sebelumnya, diperoleh hanya 4 variabel yang membedakan perilaku yaitu ITO, CR, Margin dan EPS. Sedangkan dari analisis Wilks Lambda, diperoleh perlunya 4 faktor untuk merigkas ke enam variabel tak bebas (jenis industri). Dari kedua hal tersebut, analisis selanjutnya akan menentuka variabel mana yang akan masuk ke faktor mana. Dasar pemasukan variabel dilihat pada besar korelasi kanonikal, dengan korelasi terbesar masuk ke faktor yang bersangkutan. Variabel yang memiliki korelasi terbesar pada fungsi/faktor 1 dan termasuk dalam model adalah ITO sebesar 47.4%, dan variabel yang memiliki korelasi cukup penting pada fungsi/ faktor 2 dan termasuk dalam model adalah CR sebesar 70.8% .Sedangkan variabel yang memiliki korelasi terbesar pada fungsi/ faktor 3 dan termasuk dalam model adalah MARGIN sebesar 75.2% dan yang termasuk dalam model memiliki nilai korelasi terbesar pada fungsi/ faktor 4 adalah EPS sebesar 89.2%. Dengan demikian, faktor 1 berisi ITO, faktor 2 berisi CR, faktor 3 berisi MARGIN, sedangkan faktor 4 berisi EPS. Variabel-variabel lain tidak termasuk dalam model diskriminan (tanda a).
Tabel 4.14 Canonical Discriminant Function Coefficients Function 1
2
CR
-.044
1.357
.391
.110
ITO
.462
-.085
.035
.224
2.121
-17.012
17.733
.814
.003
.002
-.002
-.002
-3.290
-1.001
-2.142
-.658
MARGIN EPS (Constant)
3
4
Unstandardized coefficients
Tabel 4.14 di atas meghasilkan kesimpulan yang sama dengan analisis pada tabel 4.14, terdapat 4 variabel yang membedakan perilaku yaitu CR, ITO, MARGIN, dan EPS
33
dengan variabel ito dimasukkan pada fungsi 1, variabel CR dimasukkan pada fungsi 2, variabel MARGIN pada fungsi 3 dan variabel EPS pada fungsi 4. Tabel di atas mempunyai fungsi yang sama persis dengan persamaan regresi berganda, yang dalam analisis diskriminan disebut sebagai fungsi diskriminan. Fungsi diskriminan atau persamaan Z Score yang diperoleh berdasarkan tabel di atas adalah:
Z Score 1 = – 3,290 - 0.044 CR + 0.462 ITO + 2,121 MARGIN + 0,003 EPS ..................(1) Z Score 2 = – 1,001 + 1,357 CR – 0,085 ITO – 17,012 MARGIN + 0,002 EPS ..................(2) Z Score 3 = – 2,142 + 0,391 CR + 0,035 ITO - 17,733 MARGIN - 0,002 EPS ..................(3) Z Score 4 = – 0,658 + 0,110 CR + 0,224 ITO + 0,814 MARGIN - 0,002 EPS ..................(4)
Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk mengetahui atau menggolongkan apakah sejumlah data (4 variabel independen) yang akan diteliti mampu memprediksi kinerja keuangan industri Makanan dan Minuman (grup 1), Tekstil dan Garmen (grup 2), Plastik dan Kemasan (grup 3), Logam dan sejenisnya (grup 4), Otomotif dan Komponennya (grup 5) dan Properti dan Real Estate(group 6).
4.2.3.5. Klasifikasi data berdasarkan hasil model diskriminan Data atau perusahaan yang diobservasi termasuk kedalam salah satu industri jika jarak Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D2) industri tersebut paling kecil dibandingkan jarak D2 kelima industri lainnya. Kemudian data hasil model diskriminan tersebut akan dibandingkan dengan data aktualnya. Untuk dapat menentukan Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D2), dibutuhkan data dari Functions at Group Centroids (tabel 4.11) dan Z Score dari ketiga fungsi.
34
Berikut adalah Tabel 4.15 Functions at Group Centroids.
Tabel 4.15 Functions at Group Centroids Function Industri
2
1
Makanan dan minuman
3
4
3.639
.026
.090
-.014
-1.012
-.218
-.136
-.142
Plastik dan Kemasan
-.768
-1.270
-.045
.171
Logam dan sejenisnya
-1.076
-.566
.598
.056
-.396
.699
-.720
.114
-1.305
2.211
.549
.044
Tekstil dan garmen
Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate
Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means
Formula Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D2) untuk tiga fungsi diskriminan adalah: D2 = (Z1 – C1)2 + (Z2 – C2)2 + (Z3 – C3)2 + (Z4 – C4)2 Dimana:
Zi = nilai Z score pada fungsi i; i = 1, 2, 3,4 Ci = nilai group centroids pada fungsi i; i = 1, 2, 3,4
Contoh perhitungan D2 sebagai berikut: 4 rasio dari data aktual 1 Makanana & minuman (data 1 dari 35 data) adalah: Rasio Data 1
CR 1.58
ITO 0.95
MARGIN 15.43
EPS 0.75
Maka; Z 1 = – 3,290 - 0.044 CR + 0.462 ITO + 2,121 MARGIN + 0,003 EPS = 14.37 Z 2 = – 1,001 + 1,357 CR – 0,085 ITO – 17,012 MARGIN + 0,002 EPS = -261,431
35
Z 3 = – 2,142 + 0,391 CR + 0,035 ITO - 17,733 MARGIN - 0,002 EPS = -275,112 Z 4 = – 0,658 + 0,110 CR + 0,224 ITO + 0,814 MARGIN - 0,002 EPS = 12,287
dan, Nilai Group Centroids untuk industri Makanan dan minuman adalah: Function INDUSTRI Makanan dan minuman
1
2
3
4
3.639
.026
.090
-.014
Maka; C1
= 3.639
C2
= 0.026
C3
= 0.090
C4
= -0.014
Sehingga nilai: D2
= (Z1 – C1)2 + (Z2 – C2)2 + (Z3 – C3)2+ (Z4 – C5)2
D2
= 144362.4 Makanan dan minuman
Dengan cara yang sama, diperoleh: D2
= 144235.1 pada industri tekstile dan garmen
D2
= 143721.6 pada industri Plastik dan kemasan
D2
= 144454.7 pada industri logam dan sejenisnya
D2
= 144369.3 pada industri Otomotif dan komponennya
D2
= 145891.7 pada industri Properti dan real estate
Karena nilai D2 terkecil (jarak terpendek antara Z score dan group centroids) adalah 143721.6 pada industri plastik dan kemasan, maka grup prediksi berdasarkan model diskriminan adalah grup 3 (industri Plastik dan kemasan).
36
Tabel 4.15 Functions at Group Centroids di atas juga menjelaskan mengeai pengelompokkan ke enam grup industri dalam fungsi 1, 2, 3 atau 4. Dasar pengelompokkan berdasarkan angak pada tabel ( tanda (-) dan (+) diabaikan. 1. Untuk kelompok jenis industri Makanan dan Minuman, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (3.639), maka jenis industri makanan dan minuman dimasukkan ke faktor 1. 2. Untuk kelompok jenis industri Tekstil dan Garment, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (-1.012), maka jenis industri tekstil dan garment dimasukkan ke faktor 1. 3. Untuk kelompok jenis industri Plastik dan Kemasan, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 2 (-1.270), maka jenis industri Plastik dan Kemasan dimasukkan ke faktor 2. 4. Untuk kelompok jenis industri Logam dan sejenisnya, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (-1.076), maka jenis industri Logam dan sejenisnya dimasukkan ke faktor 1. 5. Untuk kelompok jenis industri Otomotif dan komponennya, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 3 (-0.720), maka jenis industri Otomotif dan komponennya dimasukkan ke faktor 3. 6. Untuk kelompok jenis industri Properti dan Real Estate, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (2.221), maka jenis industri Properti dan Real Estate dimasukkan ke faktor 2.
Dengan demikian, jenis industri makanan minuman, tekstil dan garment, logam dan sejenisnya, terdapat pada faktor 1 (ITO). Jenis industri plastik dan kemasan serta properti dan real estate, terdapat pada faktor 2 (CR). Jenis industri otomotif dan komponennya terdapat pada faktor 3 (MARGIN) dan tidak ada satu jenis industri pun yang terdapat pada faktor 4 (EPS).
37
Interpretasi selengkapnya mengenai tanda negatif dan positif adalah sebagai berikut: 1. Jenis usaha makanan dan minuman mempunyai tanda + pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri makanan dan minuman, perlu memperhatikan faktor ITO yang positif 2. Jenis usaha tekstil dan garment mempunyai tanda - pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri tekstil dan garment, perlu memperhatikan faktor ITO yang negatif. 3. Jenis usaha logam dan sejenisnya mempunyai tanda - pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri logam dan sejenisnya, perlu memperhatikan faktor ITO yang negatif 4. Jenis usaha plastik dan kemasan mempunyai tanda - pada fungsi 2, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri plastik dan kemasan, perlu memperhatikan faktor CR yang negatif 5. Jenis usaha properti dan real estate mempunyai tanda + pada fungsi 2, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri otomotif properti dan real estate, perlu memperhatikan faktor CR yang positif 6. Jenis usaha otomotif dan komponennya mempunyai tanda - pada fungsi 3, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri otomotif dan komponennya, perlu memperhatikan faktor MARGIN yang negatif.
4.2.3.6 Ketepatan Klasifikasi Hasil Model Diskriminan dengan Data Aktual Setelah model diskriminan (fungsi diskriminan dan group centroids) diperoleh, dan proses klasifikasi dilakukan, maka selanjutnya menentukan seberapa jauh ketepatan klasifikasi model diskriminan terhadap data aktual industri. Atau dengan kata lain, berapa persenkah tingkat kemungkinan terjadi misklasifikasi pada proses pengklasifikasian antara data aktual dengan hasil model diskriminan di atas. Berdasarkan Tabel 4.16, hasil ketepatan klasifikasi yang diperoleh akan dijelaskan di bawah ini.
38
Tabel 4.16 Classification Resultsa Predicted Group Membership Makanan dan Industri
Count
minuman
Tekstil dan
Plastik dan
Logam dan
Otomotif dan
garmen
Kemasan
sejenisnya
komponennya
Properti dan Real
Total
Estate
Makanan dan minuman
6
0
0
0
0
1
7
Tekstil dan garmen
0
5
2
2
2
0
11
Plastik dan Kemasan
0
2
2
0
0
0
4
Logam dan sejenisnya
0
3
0
2
0
0
5
0
1
0
0
4
0
5
Otomotif dan komponennya Properti dan Real Estate
0
1
0
0
0
2
3
Makanan dan minuman
85.7143
0
0
0
0
14.2857
100
Tekstil dan garmen
0
45.4545
18.1818
18.1818
18.1818
0
100
Plastik dan Kemasan
0
50
50
0
0
0
100
Logam dan sejenisnya
0
60
0
40
0
0
100
Original %
Otomotif dan komponennya
0
20
0
0
80
0
100
Properti dan Real Estate
0
33.3333
0
0
0
66.6667
100
a 60.0% of original grouped cases correctly classified.
Pada bagian Count, terlihat bahwa jumlah data awal yang tergolong kedalam industri Makanan dan Minuman (grup 1) adalah 7 data, kemudian setelah dilakukan perhitungan menjadi 6 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri Makanan dan minuman adalah 85.71% (bagian %). Data yang pada awalnya tergolong kedalam industri Tekstil dan Garmen (grup 2) sebanyak 11 data, setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 5 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri tekstil dan garmen adalah 45.45%. Sedangkan jumlah data awal yang tergolong kedalam industri Pelastik dan kemasan (grup 3) adalah 4 data, setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 2 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri pelastik dan kemasan adalah 50%. Kemudian untuk industri logam dan sejenisnya(grup 4), data awalnya sebanyak 5 data, tetapi setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 2 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri logam dan sejenisnya adalah 40%.
39
Sedangkan jumlah data awal untuk industri otomotif dan komponennya (grup 5) sebanyak 5 data, setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 4 data,dengan kata lain ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri otomotif dan komponennya adalah 80%. Dan untuk data awal industri properti dan real estate (grup 6) adalah 3 data, tetapi setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 2 data, dengan katalain ketepatan klasifikasi kinerja keuangan untuk industri real estate adalah 66.66%. Dari data tersebut diatas dapat diperoleh informasi bahwa prosentase ketepatan klasifikasi secara keseluruhan dari model yang dihasilkan adalah: ⎛ 6+5+ 2+ 2+ 4+ 2⎞ ⎜ ⎟ × 100% = 60% 35 ⎝ ⎠
Prosentase ketepatan klasifikasi kinerja keuangan sebesar 60.0% adalah cukup tinggi karena diatas 50%, maka model diskriminasi tersebut cukup valid untuk digunakan dalam penelitian ini.
4.2.3.7. Penggunaan model diskriminan untuk kasus lain Setelah terbukti bahwa model diskriminan yang telah dibuat dalam penelitian ini mempunyai ketepatan prediksi yang tinggi, maka model diskriminan tersebut bisa digunakan untuk memprediksi sebuah kasus, cukup dari empat (4) rasio saja yaitu CR, ITO, MARGIN dan EPS. Kemudian dari empat rasio tersebut dilakukan klasifikasi grup, apakah tergolong kedalam klasifikasi kinerja keuangan grup tertentu, yaitu industri Makanan dan minuman, tekstil dan garmen, pelastik dan kemasan, logam dan sejenisnya, automotiv dan komponennya atau properti dan real estate.
4.2.3.8. Analisis Deskriptif dari empat Variabel Independen Signifikan Pada bagian ini ditampilkan empat (4) rasio keuangan yang signifikan yaitu CR, ITO, MARGIN dan EPS. Keempat rasio di atas mampu membedakan kinerja keuangan antar enam industri yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan garmen, plastik dan kemasan, logam dan sejenisnya, automotiv dan komponennya dan properti dan real estate.
40
Tabel 4.17 Group Statistics Group Statistics Industri
Mean
Makanan dan minuman CR
7.000
8.5800
4.76271
7
7.000
.1600
.08103
7
7.000
991.3571
693.11126
7
7.000
CR
1.5682
.45064
11
11.000
ITO
3.0818
.92075
11
11.000
.0964
.05372
11
11.000
263.5445
271.54202
11
11.000
CR
1.0700
.38944
4
4.000
ITO
4.0600
1.15300
4
4.000
.1025
.04193
4
4.000
174.5000
240.17128
4
4.000
CR
1.8020
.86543
5
5.000
ITO
3.2400
1.17852
5
5.000
.1260
.09182
5
5.000
193.8340
111.18926
5
5.000
1.8060
.54811
5
5.000
4.4500
1.97430
5
5.000
.0580
.02950
5
5.000
291.4320
126.93849
5
5.000
3.3533
1.80539
3
3.000
2.8167
1.15362
3
3.000
.0933
.03512
3
3.000
231.7800
148.93961
3
3.000
CR
1.7691
.91686
35
35.000
ITO
4.4886
3.10713
35
35.000
.1083
.06609
35
35.000
390.2331
458.90681
35
35.000
MARGIN EPS
MARGIN EPS
MARGIN EPS Otomotif dan
CR
komponennya ITO MARGIN EPS Properti dan Real Estate CR ITO MARGIN EPS Total
Unweighted Weighted 7
EPS
Logam dan sejenisnya
Deviation .95194
MARGIN
Plastik dan Kemasan
Valid N (listwise)
1.7557
ITO
Tekstil dan garmen
Std.
MARGIN EPS
41
4.2.4. Pengolahan Data dan Interpretasi Hasil Perhitungan Periode 2000 – 2005 4.2.4.1. Proses Normalisasi dan Seleksi Data Hasil pengujian data-data yang telah ditransformasi dapat dilihat pada tabel 4.18. Tabel 4.18 Uji Normalitas Industri
CR
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
Makanan dan minuman
.259
7
.172
.834
7
.087
Tekstil dan garmen
.145
11
.200
.966
11
.842
Plastik dan Kemasan
.320
4
.
.870
4
.298
Logam dan sejenisnya
.309
5
.135
.786
5
.062
Otomotif dan
.306
5
.143
.839
5
.163
Properti dan Real Estate
.352
3
.
.826
3
.177
Makanan dan minuman
.333
7
.018
.667
7
.002
Tekstil dan garmen
.204
11
.200
.936
11
.477
Plastik dan Kemasan
.331
4
.
.820
4
.142
Logam dan sejenisnya
.298
5
.168
.863
5
.240
Otomotif dan
.220
5
.200
.893
5
.370
Properti dan Real Estate
.264
3
.
.955
3
.589
Makanan dan minuman
.229
7
.200
.785
7
.029
Tekstil dan garmen
.122
11
.200
.960
11
.768
Plastik dan Kemasan
.330
4
.
.883
4
.350
Logam dan sejenisnya
.239
5
.200
.957
5
.789
Otomotif dan
.244
5
.200
.889
5
.350
Properti dan Real Estate
.385
3
.
.751
3
.001
Makanan dan minuman
.223
7
.200
.933
7
.580
Tekstil dan garmen
.175
11
.200
.905
11
.211
Plastik dan Kemasan
.176
4
.
.995
4
.980
Logam dan sejenisnya
.226
5
.200
.961
5
.812
Otomotif dan
.153
5
.200
.988
5
.973
.298
3
.
.916
3
.439
komponennya
CASH
komponennya
ITO
komponennya
TATO
komponennya Properti dan Real Estate
42
FATO
Makanan dan minuman
.163
7
.200
.944
7
.677
Tekstil dan garmen
.440
11
.000
.477
11
.000
Plastik dan Kemasan
.224
4
.
.953
4
.737
Logam dan sejenisnya
.300
5
.162
.854
5
.209
Otomotif dan
.344
5
.053
.737
5
.022
Properti dan Real Estate
.328
3
.
.871
3
.298
Makanan dan minuman
.201
7
.200
.955
7
.779
Tekstil dan garmen
.225
11
.124
.822
11
.018
Plastik dan Kemasan
.226
4
.
.975
4
.873
Logam dan sejenisnya
.266
5
.200
.829
5
.137
Otomotif dan
.179
5
.200
.947
5
.719
Properti dan Real Estate
.365
3
.
.797
3
.107
Makanan dan minuman
.269
7
.135
.820
7
.064
Tekstil dan garmen
.120
11
.200
.963
11
.811
Plastik dan Kemasan
.292
4
.
.891
4
.387
Logam dan sejenisnya
.209
5
.200
.976
5
.912
Otomotif dan
.196
5
.200
.930
5
.598
Properti dan Real Estate
.292
3
.
.923
3
.463
Makanan dan minuman
.237
7
.200
.779
7
.025
Tekstil dan garmen
.184
11
.200
.902
11
.195
Plastik dan Kemasan
.168
4
.
.997
4
.989
Logam dan sejenisnya
.180
5
.200
.984
5
.954
Otomotif dan
.282
5
.200
.767
5
.042
Properti dan Real Estate
.314
3
.
.893
3
.363
Makanan dan minuman
.214
7
.200
.948
7
.713
Tekstil dan garmen
.206
11
.200
.931
11
.424
Plastik dan Kemasan
.194
4
.
.965
4
.808
Logam dan sejenisnya
.237
5
.200
.950
5
.740
Otomotif dan
.183
5
.200
.985
5
.961
komponennya
DSO
komponennya
DR
komponennya
DER
komponennya
MARGI N
komponennya
43
BEP
Properti dan Real Estate
.175
3
.
1.000
3
1.000
Makanan dan minuman
.158
7
.200
.926
7
.519
Tekstil dan garmen
.173
11
.200
.926
11
.371
Plastik dan Kemasan
.226
4
.
.936
4
.630
Logam dan sejenisnya
.216
5
.200
.956
5
.783
Otomotif dan
.213
5
.200
.963
5
.826
Properti dan Real Estate
.351
3
.
.828
3
.183
Makanan dan minuman
.229
7
.200
.838
7
.095
Tekstil dan garmen
.131
11
.200
.961
11
.787
Plastik dan Kemasan
.255
4
.
.934
4
.616
Logam dan sejenisnya
.261
5
.200
.940
5
.668
Otomotif dan
.193
5
.200
.959
5
.804
Properti dan Real Estate
.235
3
.
.978
3
.716
Makanan dan minuman
.306
7
.047
.835
7
.090
Tekstil dan garmen
.335
11
.001
.624
11
.000
Plastik dan Kemasan
.309
4
.
.863
4
.272
Logam dan sejenisnya
.381
5
.017
.756
5
.034
Otomotif dan
.294
5
.182
.849
5
.192
Properti dan Real Estate
.299
3
.
.915
3
.434
Makanan dan minuman
.327
7
.023
.773
7
.022
Tekstil dan garmen
.201
11
.200
.937
11
.484
Plastik dan Kemasan
.402
4
.
.689
4
.009
Logam dan sejenisnya
.256
5
.200
.946
5
.706
Otomotif dan
.336
5
.067
.778
5
.053
Properti dan Real Estate
.178
3
.
.999
3
.956
Makanan dan minuman
.148
7
.200
.955
7
.777
Tekstil dan garmen
.293
11
.009
.708
11
.001
Plastik dan Kemasan
.323
4
.
.870
4
.299
Logam dan sejenisnya
.234
5
.200
.900
5
.411
Otomotif dan
.369
5
.025
.813
5
.103
komponennya
ROA
komponennya
ROE
komponennya
EPS
komponennya
PER
komponennya
44
BVPS
Properti dan Real Estate
.338
3
.
.853
3
.247
Makanan dan minuman
.202
7
.200
.907
7
.374
Tekstil dan garmen
.208
11
.199
.879
11
.101
Plastik dan Kemasan
.136
4
.
1.000
4
.999
Logam dan sejenisnya
.206
5
.200
.967
5
.855
Otomotif dan
.302
5
.152
.807
5
.093
Properti dan Real Estate
.258
3
.
.960
3
.615
Makanan dan minuman
.263
7
.153
.812
7
.054
Tekstil dan garmen
.488
11
.000
.401
11
.000
Plastik dan Kemasan
.298
4
.
.926
4
.572
Logam dan sejenisnya
.443
5
.002
.633
5
.002
Otomotif dan
.305
5
.145
.851
5
.197
.376
3
.
.773
3
.051
komponennya
PBV
komponennya Properti dan Real Estate
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa data-data mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan tingkat signifikansi data yang lebih besar dari 0,05. Jika tingkat signifikansi semakin mendekati 0,200 pada uji Kolmogorov-Smirnov dan mendekati 0,990 pada uji Shapiro-Wilk berarti distribusi data sangat normal.
4.2.4.2. Metoda Six-Group of Stepwise Discriminant Analysis Analisis diskriminan secara luas dipergunakan untuk mencapai dua tujuan: diskriminan dan klasifikasi. Pembedaan grup dicapai dengan fungsi diskriminan, sementara prediksi individu dilakukan dengan pedoman klasifikasi. Dengan kata lain, analisis diskriminan merupakan teknik statistik untuk mengklasifikasikan obyek ke dalam grup terpisah berdasarkan sejumlah variabel bebas. Tujuan utamanya adalah menemukan kombinasi linier dari sejumlah variabel bebas yang meminimalkan probabilitas kesalahan klasifikasi obyek ke dalam masing-masing grup. Analisis diskriminan dilakukan dalam penelitian ini, untuk memprediksi kinerja keuangan antar industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil
45
dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. Selanjutnya akan dibahas mengenai hasil Six-Group of Stepwise Discriminant Analysis pada penelitian ini. Dari data-data yang dimasukkan kedalam perhitungan analisis diskriminan empat grup, dihasilkan output seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 4.19 Analysis Case Processing Summary Unweighted Cases
N
Valid
35
Excluded Missing or out-of-range group codes
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
At least one missing discriminating variable Both missing or out-of-range group codes and at least one missing discriminating variable Total Total
35
Percent 100.0
100.0
Tabel diatas menjelaskan bahwa, dari 35 perusahaan semua data tidak terdapat data yang hilang atau tidak lengkap maka dapat dianalisis secara keseluruhan
4.2.4.3. Penentuan variabel-variabel independen yang signifikan
Tabel 4.20 Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda
F
df1
df2
Sig.
CR
.606
3.765
5
29
.009
CASH
.713
2.338
5
29
.067
ITO
.761
1.826
5
29
.139
TATO
.619
3.564
5
29
.012
FATO
.847
1.045
5
29
.410
DSO
.918
.516
5
29
.762
46
DR
.784
1.595
5
29
.193
DER
.855
.985
5
29
.444
MARGIN .513
5.513
5
29
.001
BEP
.493
5.960
5
29
.001
ROA
.660
2.982
5
29
.027
ROE
.856
.972
5
29
.451
EPS
.682
2.707
5
29
.040
PER
.811
1.348
5
29
.273
BVPS
.867
.887
5
29
.502
PBV
.846
1.053
5
29
.406
Tabel diatas merupakan hasil pengujian untuk setiap variabel bebas yang ada. Dalam penelitian ini, keputusan untuk menentukan apakah sebuah variabel independen dapat atau tidak dapat digunakan sebagai model dalam memprediksi kinerja keuangan industri adalah dengan menggunakan F test atau uji F. Dalam uji F, angka hasil perhitungan yang diperhatikan adalah tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi > 0,05, berarti variabel tersebut tidak mampu melakukan perbedaan kinerja keuangan antar industri dan jika tingkat signifikansi < 0,05, berarti variabel tersebut mampu melakukan perbedaan kinerja keuangan antar industri. Hasil yang didapat pada tabel 3 adalah uji F dari CR, TATO, MARGIN, BEP, ROA, EPS memiliki tingkat signifikansi < 0,05 berarti enam variabel independen tersebut dapat membedakan kinerja keuangan antar industri. Variabel-variabel yang tidak lolos tahap ini berjumlah 10 variabel yaitu CASH, ITO, FATO, DSO, DR, DER, ROE, PER, BVPS dan PBV. Pada bagian selanjutnya akan disajikan, variabel-variabel mana saja dari enam belas variabel yang dihasilkan dari perhitungan sebelumnya, yang bisa dimasukkan (entered) kedalam fungsi diskriminan.
47
Tabel 4.21 Variables Entered/Removeda,b,c,d Wilks' Lambda Step
Entered
df1
df2
Exact F
df3
Statistic
Approximate F
Statistic
df1
df2
Sig.
1 CR
.606
1
5
29
3.765
5
29.000
.009
2 MARGIN
.396
2
5
29
3.300
10
56.000
.002
3 ROA
.251
3
5
29
4 MARGIN
.346
2
5
29
5 ROA
.185
3
5
29
3.918
10
56.000
Statistic
df1
df2
Sig.
3.249
15
74.937
.000
4.210
15
74.937
.000
.000
At each step, the variable that minimizes the overall Wilks' Lambda is entered. a Maximum number of steps is 32. b Minimum partial F to enter is .01 c Maximum partial F to remove is .05. d F level, tolerance, or VIN insufficient for further computation.
Tahap-tahap pemasukan variabel bebas adalah sebagai berikut: 1. Pada tahap pertama, angka lamda variabel CR adalah yang terbesar, mencapai 0.606, maka pada tahap pertama ini, variabel CR terpilih. 2. Pada tahap kedua, angka lamda variabel MARGIN adalah kedua terbesar, mencapai 0.396, maka pada tahap kedua ini, variabel MARGIN terpilih. 3. Pada tahap ketiga, angka lamda variabel ROA adalah ketiga terbesar, mencapai 0.251, maka pada tahap ketiga ini, variabel ROA terpilih. 4. Pada tahap keempat, angka lamda variabel MARGIN adalah terbesar, mencapai 0.346, maka pada tahap keempat ini, variabel MARGIN terpilih kembali. 5. Pada tahap lima, angka lamda variabel ROA adalah terbesar, mencapai 0.185, maka pada tahap lima ini, variabel ROA terpilih kembali. Jika kita perhatikan dari tiga variabel di atas, ketiganya mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05. Dengan demikian, hanya ada tiga variabel yang signifikan. Dengan kata lain, bahwa CR, MARGIN dan ROA dapat mempengaruhi kinerja keuangan keenam industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate secara signifikan.
48
4.2.4.4. Penentuan fungsi diskriminan Canonical Correlation merupakan alat ukur untuk mengukur keeratan hubungan antara discriminant score dengan grup yang diteliti.
Tabel 4.22 Eigenvalues Canonical Function Eigenvalue % of Variance
Cumulative %
Correlation
1
1.411(a)
58.4
58.4
.765
2
.614(a)
25.4
83.9
.617
3
.389(a)
16.1
100.0
.529
a First 3 canonical discriminant functions were used in the analysis.
Berdasarkan Tabel 4.11 ini menjelaskan ke 16 variabel bebas terlebih dahulu dikelompokkan ke dalam 3 faktor yang diinterpretasikan pada tabel 4.22 di atas. Korelasi 76.5% pada fungsi 1 menunjukkan keeratan hubungan yang cukup tinggi antara variabel-variabel independen yang dihasilkan fungsi tersebut dengan kinerja keuangan keenam industri yang diteliti. Korelasi tersebut semakin mengecil pada fungsi 2 dan3 yaitu sebesar 61.7% dan 52.9%. Namun, secara kumulatif, jika keempat fungsi/ faktor tersebut dimasukkan, maka kesemuanya akan mewakili varians yang terjadi hingga mencapai level 100%. Jika satu faktor yag digunakan, maka 58.4% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Jika dua faktor yang digunakan, maka 83.9% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Jika tiga faktor yang digunakan, maka 100% varians dari variabel tak bebas (jenis industri) dapat dijelaskan oleh model diskriman yang terbetuk. Dengan demikian, maka akan digunakan 3 faktor untuk analisis selanjutnya. Tingkat signifikansi yang menunjukkan perbedaan yang jelas dan nyata kinerja keuangan antar enam industri yang diteliti, dapat dilihat berikut ini:
49
Tabel 4.23 Wilks' Lambda Test of
Wilks'
Chi-
Function(s)
Lambda
square
df
Sig.
1 through 3
.185
49.777
15
.000
2 through 3
.446
23.821
8
.002
3
.720
9.699
3
.021
Tabel di atas menyatakan nilai Chi-Square untuk baris 1 (fungsi 1 sampai 3) yaitu sebesar 49.777, baris 2 (fugsi 2 sampai 3) sebesar 23.821, dan baris 3 (hanya fungsi 3) sebesar 9.699. Hipotesis penelitian yaitu: H0: Tidak ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan antar enam industri yaitu Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. H1: Ada perbedaan yang signifikan kinerja keuangan antar enam industri yaitu industri Makanan dan minuman, Tekstil dan garmen, Plastik dan Kemasan, Logam dan sejenisnya, Otomotif dan komponennya, Properti dan Real Estate. Dimana H0 diterima jika tingkat signifikansi > 0,05 atau H1 diterima jika tingkat signifikansi < 0,05. Ternyata dari tabel 4.8, fungsi 1,2 dan 3 memiliki tingkat signifikansi < 0,05, hal ini berarti fungsi 1,2 dan 3 yang mampu membedakan kinerja keuangan keenam industri. Untuk memberikan arti yang lebih mendalam tentang korelasi, digunakan structure matrix. Tabel 4.24 Structure Matrix Function 1
2
3
MARGIN
.703(*)
.503
.503
TATO(a)
-.488(*)
.031
.124
ITO(a)
.488(*)
.046
-.048
.342
.791(*)
-.507
CR
50
DR(a)
-.115
-.693(*)
.234
CASH(a)
.491
.677(*)
-.435
DER(a)
.011
-.654(*)
.028
DSO(a)
-.007
-.312(*)
-.078
BVPS(a)
-.033
.183(*)
-.008
EPS(a)
-.087
.322
.748(*)
ROA
-.149
.674
.723(*)
BEP(a)
.485
.432
.600(*)
ROE(a)
-.389
.499
.503(*)
FATO(a)
-.199
.269
-.390(*)
PER(a)
-.042
-.072
-.360(*)
PBV(a)
.077
-.043
.157(*)
Pooled within-groups correlations between discriminating variables and standardized canonical discriminant functions. Variables ordered by absolute size of correlation within function. * Largest absolute correlation between each variable and any discriminant function a This variable not used in the analysis.
Dari analisis sebelumnya, diperoleh hanya 3 variabel yang membedakan perilaku yaitu CR, ROA, dan MARGIN. Sedangkan dari analisis Wilks Lambda, diperoleh perlunya 3 faktor untuk merigkas ke enam variabel tak bebas (jenis industri). Dari kedua hal tersebut, analisis selanjutnya akan menentuka variabel mana yang akan masuk ke faktor mana. Dasar pemasukan variabel dilihat pada besar korelasi kanonikal, dengan korelasi terbesar masuk ke faktor yang bersangkutan.
51
Variabel yang memiliki korelasi terbesar pada fungsi 1 dan termasuk dalam model adalah MARGIN sebesar 70.3%, dan variabel yang memiliki korelasi cukup penting pada fungsi 2 dan termasuk dalam model adalah CR sebesar 79.1% .Sedangkan variabel yang memiliki korelasi terbesar pada fungsi 3 dan termasuk dalam model adalah ROA sebesar 72.3%. Variabel-variabel lain tidak termasuk dalam model diskriminan (tanda a).
Tabel 4.25 Canonical Discriminant Function Coefficients Function 1
2
3
-.039
.898
-.845
19.649
-3.690
7.485
ROA
-.215
.174
.126
(Constant)
-1.029
-2.288
.032
CR MARGIN
Unstandardized coefficients
Tabel 4.25 di atas meghasilkan kesimpulan yang sama dengan analisis pada tabel 4.25, terdapat 3 variabel yang membedakan perilaku yaitu CR, MARGIN, dan ROA dengan variabel MARGIN dimasukkan pada fungsi 1, variabel CR dimasukkan pada fungsi 2 dan variabel ROA pada fungsi 3. Tabel di atas mempunyai fungsi yang sama persis dengan persamaan regresi berganda, yang dalam analisis diskriminan disebut sebagai fungsi diskriminan. Fungsi diskriminan atau persamaan Z Score yang diperoleh berdasarkan tabel di atas adalah:
Z Score 1 = – 1.029 - 0.039 CR + 19.649 MARGIN – 0.215 ROA ..................(1) Z Score 2 = – 2.288 + 0.898 CR – 3.690 MARGIN + 0.174 ROA..................(2) Z Score 3 =
0.032 – 0.845 CR + 7.485 MARGIN + 0.126 ROA..................(3)
Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk mengetahui atau menggolongkan apakah sejumlah data (3 variabel independen) yang akan diteliti mampu memprediksi kinerja keuangan industri makanan & minuman (grup 1), Tekstil dan garmen (grup 2), Plastik dan Kemasan
52
(grup 3), Logam dan sejenisnya (grup 4), Otomotif dan komponennya (grup 5) dan Properti dan Real Estate (group 6).
4.2.4.5. Klasifikasi data berdasarkan hasil model diskriminan Data atau perusahaan yang diobservasi termasuk kedalam salah satu industri jika jarak Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D2) industri tersebut paling kecil dibandingkan jarak D2 kelima industri lainnya. Kemudian data hasil model diskriminan tersebut akan dibandingkan dengan data aktualnya. Untuk dapat menentukan Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D2), dibutuhkan data dari Functions at Group Centroids (tabel 4.26) dan Z Score dari ketiga fungsi. Tabel 4.26 Functions at Group Centroids Function Industri Makanan
dan
minuman Tekstil dan garmen
dan
sejenisnya Otomotif
dan
komponennya Properti Estate
dan
Real
3
-.666
.894
.714
-.007
-.878
.119
.085
.359
-.700
-.358
-.360
-.505
.700
-1.129
3.365
.451
-.100
Plastik dan Kemasan .168 Logam
2
1
Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means
Formula Squared Mahalanobis Distance to Centroid (D2) untuk tiga fungsi diskriminan adalah: D2 = (Z1 – C1)2 + (Z2 – C2)2 + (Z3 – C3)2
53
Dimana: Zi = nilai Z score pada fungsi i; i = 1, 2, 3 Ci = nilai group centroids pada fungsi i; i = 1, 2, 3 Contoh perhitungan D2 sebagai berikut: 3 rasio dari data aktual 1 Makanana & minuman (data 1 dari 35 data) adalah:
Rasio
CR
MARGIN ROA
Data 1
3.19
0.06
11.22
Maka; Z 1 = – 1.029 - 0.039 CR + 19.649 MARGIN – 0.215 ROA = -2.38 Z 2 = – 2.288 + 0.898 CR – 3.690 MARGIN + 0.174 ROA = 2.30 Z 3 = 0.032 – 0.845 CR + 7.485 MARGIN + 0.126 ROA = -0.80 dan, Nilai Group Centroids untuk industri Makanan dan minuman adalah: Function INDUSTRI
1
Makanan dan minuman -.666
2
3
.894
.714
Maka; C1
= -0.666
C2
= 0.894
C3
= 0.714
Sehingga nilai: D2
= (Z1 – C1)2 + (Z2 – C2)2 + (Z3 – C3)2
D2
= 7.21 Makanan dan minuman
Dengan cara yang sama, diperoleh: D2
= 16.58 pada industri tekstile dan garmen
D2
= 12.74 pada industri Plastik dan kemasan
54
D2 2
= 10.08 pada industri logam dan sejenisnya
D
= 6.18 pada industri Otomotif dan komponennya
D2
= 36.91 pada industri Properti dan real estate
Karena nilai D2 terkecil (jarak terpendek antara Z score dan group centroids) adalah 6.18 pada pada industri Otomotif dan komponennya, maka grup prediksi berdasarkan model diskriminan adalah grup 5 (otomotif dan komponennya). Tabel 4.26 Functions at Group Centroids di atas juga menjelaskan mengeai pengelompokkan ke enam grup industri dalam fungsi 1, 2, atau 3. Dasar pengelompokkan berdasarkan angak pada tabel ( tanda (-) dan (+) diabaikan. 1.
Untuk kelompok jenis industri makanan dan minuman, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 2 (0.894), maka jenis industri makanan dan minuman dimasukkan ke faktor 2.
2.
Untuk kelompok jenis industri tekstil dan garment, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 2 (-0.878), maka jenis industri tekstil dan garment dimasukkan ke faktor 1.
3.
Untuk kelompok jenis industri Plastik dan Kemasan, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 3 (0.359), maka jenis industri Plastik dan Kemasan dimasukkan ke faktor 3.
4.
Untuk kelompok jenis industri Logam dan sejenisnya, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (-0.700), maka jenis industri Logam dan sejenisnya dimasukkan ke faktor 1.
5.
Untuk kelompok jenis industri Otomotif dan komponennya, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 3 (-1.129), maka jenis industri Otomotif dan komponennya dimasukkan ke faktor 3.
6.
Untuk kelompok jenis industri Properti dan Real Estate, angka terbesar ada di fungsi/ faktor 1 (3.365), maka jenis industri Properti dan Real Estate dimasukkan ke faktor 1.
55
Dengan demikian, jenis industri logam dan sejenisnya serta properti dan real estate terdapat pada faktor 1 (MARGIN). Jenis industri makanan dan minuman serta tekstil dan garment terdapat pada faktor 2 (CR). Jenis industri plastik dan kemasan serta otomotif dan komponennya terdapat pada faktor 3 (ROA). Interpretasi selengkapnya mengenai tanda negatif dan positif adalah sebagai berikut: 1. Jenis usaha makanan dan minuman mempunyai tanda + pada fungsi 2, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri makanan dan minuman, perlu memperhatikan faktor MARGIN yang positif 2. Jenis usaha tekstil dan garment mempunyai tanda - pada fungsi 2, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri tekstil dan garment, perlu memperhatikan faktor CR yang negatif. 3. Jenis usaha logam dan sejenisnya mempunyai tanda - pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri logam dan sejenisnya, perlu memperhatikan faktor MARGIN yang negatif. 4. Jenis usaha plastik dan kemasan mempunyai tanda + pada fungsi 3, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri plastik dan kemasan, perlu memperhatikan faktor ROA yang positif. 5. Jenis usaha properti dan real estate mempunyai tanda + pada fungsi 1, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri otomotif properti dan real estate, perlu memperhatikan faktor MARGIN yang positif 6. Jenis usaha otomotif dan komponennya mempunyai tanda - pada fungsi 3, hal ini menandakan bahwa jika ingin berinvestasi pada jenis industri otomotif dan komponennya, perlu memperhatikan faktor ROA yang negatif.
4.2.4.6 Ketepatan klasifikasi hasil model diskriminan dengan data aktual Setelah model diskriminan (fungsi diskriminan dan group centroids) diperoleh, dan proses klasifikasi dilakukan, maka selanjutnya menentukan seberapa jauh ketepatan klasifikasi model diskriminan terhadap data aktual industri. Atau dengan kata lain, berapa persenkah tingkat
56
kemungkinan terjadi misklasifikasi pada proses pengklasifikasian antara data aktual dengan hasil model diskriminan di atas.
Berdasarkan Tabel 4.27, hasil ketepatan klasifikasi yang diperoleh akan dijelaskan di bawah ini. Tabel 4.27 Classification Resultsa Predicted Group Membership Makanan dan minuman
Industri Makanan
Tekstil
Plastik
Logam
Otomotif dan
dan
dan
dan
komponenny
garmen
Kemasan
sejenisnya
a
Properti dan
Total
Real Estate
dan
3
0
1
1
2
0
7
dan
2
5
1
3
0
0
11
dan
1
0
1
2
0
0
4
dan
0
1
0
3
1
0
5
dan
0
0
0
3
2
0
5
dan
0
0
1
0
0
2
3
dan
42.9
.0
14.3
14.3
28.6
.0
100.0
dan
18.2
45.5
9.1
27.3
.0
.0
100.0
dan
25.0
.0
25.0
50.0
.0
.0
100.0
dan
.0
20.0
.0
60.0
20.0
.0
100.0
dan
.0
.0
.0
60.0
40.0
.0
100.0
.0
.0
33.3
.0
.0
66.7
100.0
minuman Tekstil garmen Plastik
Count
Kemasan Logam sejenisnya Otomotif
komponennya Properti Real Estate
Original %
Makanan minuman Tekstil garmen Plastik Kemasan Logam sejenisnya Otomotif
komponennya Properti
dan
Real Estate
a 45,7 % of original grouped cases correctly classified.
57
Pada bagian Count, terlihat bahwa jumlah data awal yang tergolong kedalam industri Makanan dan minuman (grup 1) adalah 7 data, kemudian setelah dilakukan perhitungan menjadi 3 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri Makanan dan minuman adalah 42,9% (bagian %). Data yang pada awalnya tergolong kedalam industri Tekstil dan garmen (grup 2) sebanyak 11 data, setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 5 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri tekstil dan garmen adalah 45.5%. Sedangkan jumlah data awal yang tergolong kedalam industri Pelastik dan kemasan (grup 3) adalah 5 data, setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 1 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri pelastik dan kemasan adalah 25%. Kemudian untuk industri logam dan sejenisnya(grup 4), data awalnya sebanyak 4 data, tetapi setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 3 data. Dengan kata lain, ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri logam dan sejenisnya adalah 60%. Sedangkan jumlah data awal untuk industri Automotiv dan komponennya (grup 5) sebanyak 5 data, setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 2 data, dengan kata lain ketepatan klasifikasi kinerja keuangan industri otomotif dan komponennya adalah 40%. Dan untuk data awal industri properti dan real estate (grup 6) adalah 3 data, tetapi setelah dilakukan perhitungan berubah menjadi 2 data, dengan katalain ketepatan klasifikasi kinerja keuangan untuk industri real estate adalah 66.7%. Dari data tersebut diatas dapat diperoleh informasi bahwa prosentase ketepatan klasifikasi secara keseluruhan dari model yang dihasilkan adalah: ⎛ 7 + 5 +1+ 3 + 2 + 2 ⎞ ⎜ ⎟ × 100% = 45.7% 35 ⎝ ⎠
Prosentase ketepatan klasifikasi kinerja keuangan sebesar 45.7% adalah cukup karena mendekati 50%, maka model diskriminasi tersebut cukup valid untuk digunakan dalam penelitian ini.
4.2.4.7. Penggunaan model diskriminan untuk kasus lain Setelah terbukti bahwa model diskriminan yang telah dibuat dalam penelitian ini mempunyai ketepatan prediksi yang tinggi, maka model diskriminan tersebut bisa
58
digunakan untuk memprediksi sebuah kasus, cukup dari tigs (3) rasio saja yaitu CR, MARGIN dan ROA. Kemudian dari tiga rasio tersebut dilakukan klasifikasi grup, apakah tergolong kedalam klasifikasi kinerja keuangan grup tertentu, yaitu industri Makanan dan minuman, tekstil dan garmen, pelastik dan kemasan, logam dan sejenisnya, otomotif dan komponennya atau properti dan real estate.
4.2.4.8. Analisis Deskriptif dari empat Variabel Independen Signifikan Pada bagian ini ditampilkan tiga (3) rasio keuangan yang signifikan yaitu CR, MARGIN dan ROA. Ketiga rasio di atas mampu membedakan kinerja keuangan antar enam industri yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan garmen, plastik dan kemasan, logam dan sejenisnya, otomotif dan komponennya, dan properti dan real estate.
Tabel 4.28 Group Statistics Group Statistics Industri
Mean
Std. Deviation
Valid N (listwise) Unweighted Weighted
Makanan dan
CR
2.0371
.93690
7
7.000
MARGIN
.1400
.06218
7
7.000
ROA
10.7643
5.51734
7
7.000
CR
1.2609
.34128
11
11.000
MARGIN
.0936
.05697
11
11.000
ROA
3.5873
5.07034
11
11.000
CR
1.8825
.97123
4
4.000
MARGIN
.1400
.09866
4
4.000
ROA
6.9050
3.78823
4
4.000
CR
1.6320
.56167
5
5.000
MARGIN
.0640
.02510
5
5.000
ROA
4.0360
1.04412
5
5.000
2.7800
1.49910
5
5.000
minuman
Tekstil dan garmen
Plastik dan Kemasan
Logam dan sejenisnya
Otomotif dan komponennya
CR
59
Properti dan Real
MARGIN
.0820
.03834
5
5.000
ROA
4.5700
1.83441
5
5.000
3.3167
1.29307
3
3.000
MARGIN
.2800
.11000
3
3.000
ROA
4.5700
1.05162
3
3.000
CR
1.9334
1.05294
35
35.000
MARGIN
.1183
.08209
35
35.000
ROA
5.6906
4.73195
35
35.000
CR
Estate
Total
60