1 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keput...
Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan kebutuhan material digambarkan dalam gambar 4.1 berikut ini :
Gambar 4.1 Gambar Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan
76
4.1.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk pengolahan data adalah sebagai berikut : -
Data produksi produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Alcorindo Sejahtera.
-
Data jumlah hari kerja dan jumlah jam kerja.
-
Data biaya tenaga kerja.
-
Data produksi Dust Collector 10 m3 dan 20 m3.
-
Struktur Produk.
-
Bill of Material atau daftar kebutuhan material.
-
Data Inventory Status material.
-
Data Actual Order yaitu pesanan aktual yang diterima.
-
Data Schedule Receipt yaitu waktu penerimaan pesanan material.
77
4.1.2 Klasifikasi ABC Klasifikasi ABC dilakukan dengan mendata produk dan jumlah produksinya sehingga diketahui investasi per tahunnya. Produk dengan klasifikasi A adalah produk dengan investasi terbesar sehingga membutuhkan perhatian dalam perencanaan persediaan materialnya. Pada gambar 4.2 dapat dilihat diagram alir klasifikasi ABC.
Gambar 4.2 Gambar Diagram Alir Klasifikasi ABC
78
4.1.3 Menghitung Peramalan Produk yang berada pada klasifikasi A dilihat jumlah produksinya kemudian diramalkan dengan beberapa metode. Perhitungan MAPE yang membandingkan data aktual dengan hasil peramalan akan diketahui error yang paling kecil. Hasil peramalan dengan MAPE terkecil inilah yang akan digunakan untuk perhitungan selanjutnya. Pada gambar 4.3 dapat dilihat diagram alir peramalan.
Gambar 4.3 Gambar Diagram Alir Peramalan
79
4.1.4 Perencanaan Agregat Kapasitas produksi dapat dihitung dengan mengetahui jumlah hari kerja dan jam kerja. Dengan mengetahui hasil peramalan yang merupakan perkiraan jumlah produk yang akan diproduksi pada beberapa periode mendatang, maka berdasarkan kapasitas produksi dapat direncanakan pengalokasian produksi yaitu dengan produksi biasa atau perlu menambah lembur. Dari perhitungan waktu reguler maupun lembur dapat dihitung biaya produksi yang dibutuhkan. Pada gambar 4.4 dapat dilihat diagram alir perencanaan agregat.
Gambar 4.4 Gambar Diagram Alir Perencanaan Agregat
4.1.5 Konversi Agregat Hasil peramalan dan kapasitas produksi pada perencanaan agregat kemudian dikonversikan menjadi per minggu. Dengan demikian dapat dilihat informasi perkiraan produksi dan kapasitas per minggunya. Gambar 4.5 pada halaman berikut menunjukkan diagram alir konversi agregat.
80
Gambar 4.5 Gambar Diagram Alir Konversi Agregat
4.1.6 Perencanaan Master Production Schedule Data dari konversi agregat, inventory status, actual order, dan kapasitas produksi akan menghasilkan jadwal produksi induk suatu produk. Gambar 4.6 menunjukkan diagram alir jadwal produksi induk.
Gambar 4.6 Gambar Diagram Alir Master Production Schedule
81
4.1.7 Menyusun Tabel Material Requirement Planning Informasi dari jadwal produksi induk, bill of materials, scheduled receipts, inventory status akan menghasilkan sebuah perencanaan kebutuhan yang lengkap seperti jumlah material yang dibutuhkan, rencana pemesanan dan rencana
penerimaan
material.
Gambar
4.7
menunjukkan
diagram
alir
perencanaan kebutuhan material.
Gambar 4.7 Gambar Diagram Alir Material Requirement Planning
4.1.8 Analisa Sistem dan Aliran Informasi Langkah awal dalam pembuatan sistem informasi adalah penggambaran sistem yang sekarang sedang diterapkan dengan sebuah use case dan dilanjutkan dengan deskripsi use case untuk memperjelas proses bisnis yang terjadi. Dari analisa proses bisnis maka diberikan sistem informasi usulan yang digambarkan dengan sebuah use case dan dilanjutkan dengan deskripsi use case. Tujuan penggambaran sistem informasi baru dengan sebuah use case adalah untuk memperoleh pemahaman yang jelas dari persyaratan-persyaratan fungsi dari
82
sistem baru yang diusulkan. Berdasarkan penggambaran sistem informasi usulan dengan sebuah use case maka penulis mengetahui formulir-formulir apa saja yang diperlukan dalam pembuatan sistem informasi dan menggambarkannya dalam rancangan layar. Setelah rancangan layar dibuat maka dibuat spesifikasi file pada database yaitu database apa saja yang diperlukan dan spesifikasi filenya. Tahap selanjutnya adalah membuat navigation diagram yaitu hubungan antara formulir-formulir yang telah dibuat dan pembuatan program. Jika program sesuai maka dilakukan rencana untuk implementasi sistem informasi yang telah dibuat. Jika tidak maka perlu dilakukan analisa ulang terhadap sistem yang sedang diterapkan karena kesalahan mungkin terjadi ketika penulis kurang memahami sistem tersebut sehingga pembuatan sistem informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
83
4.2
Teknik Pengumpulan Data dan Penentuan Parameter Teknik pengumpulan data berdasarkan jenis data yang dibutuhkan
digambarkan pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Tabel Teknik Pengumpulan Data Jenis Data
Sumber
Data produk
bagian pemasaran
Data jumlah hari kerja dan bagian PPIC
Teknik Pengumpulan Data wawancara
Alat tabel
wawancara
jumlah jam kerja Data produk PT. Alcorindo bagian PPIC
wawancara
tabel
Sejahtera Data produksi Dust Collector bagian PPIC
wawancara
10 m3 dan 20 m3 Struktur Produk
bagian PPIC
wawancara
tabel
Bill of Material
bagian PPIC
wawancara
tabel
Data Inventory Status material
bagian PPIC
wawancara
yaitu bagian pemasaran
wawancara
tabel
wawancara
tabel
wawancara
catatan
Data
Actual
Order
pesanan aktual yang diterima Data Schedule Receipt yaitu bagian Pembelian waktu
penerimaan
pesanan
material Informasi
sistem
persediaan bagian PPIC
yang saat ini diterapkan
84
Parameter-parameter yang digunakan untuk perhitungan perencanaan kebutuhan material digambarkan pada tabel 4.2 berikut.