BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Studi Pendahuluan Observasi lapangan / analisa kondisi yang ada & Analisa Manajemen Strategi : (Analisa EFAS - IFAS, SWOT & QSPM)
TAHAPAN PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dan tujuan penelitian (Data lead time proses perancangan dies) Studi Pustaka Pengumpulan data awal (Analisa 4M + 1E)
Pencarian solusi alternatif - Peningkatan kemampuan sumber daya manusia - Metode perancangan yang lebih optimal - Penggunaan sarana perancangan yang optimal - Penggunaan data pendukung perancangan yang optimal
TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH
Analisa solusi alternatif (Analisa Fish Bone Diagram ) Penentuan solusi alternatif dan implementasi solusi alternatif (Analisa 5W + 1H)
TIDAK
Evaluasi hasil pemecahan masalah YA
TAHAPAN EVALUASI
Standarisasi Kontrol berkala YA
Evaluasi
TIDAK
Gambar 3.1 Langkah-langkah Proses Pemecahan Masalah
27
Metodologi pemecahan masalah diperlukan untuk menyusun secara sistematis langkah-langkah yang akan digunakan untuk pemecahan masalah sehingga lebih mudah dilaksanakan. Dengan adanya kerangka pemecahan masalah ini diharapkan proses dan hasil yang diperoleh nantinya akan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tahap-tahapan metodologi pemecahan masalah yang digunakan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 3.1 Tahapan Perumusan Masalah Pada tahapan ini akan dilakukan identifikasi masalah dengan menggunakan analisa manajemen strategi sebagai acuan tema penelitian, kemudian dengan analisa lanjutan menggunakan metode 4M + 1E ( Man, Method, Machine, Material and Environment ) akan diketahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap permasalahan yang terjadi. Selain itu juga dilakukan penetapan tujuan sehingga pada saat penelitian berjalan akan memiliki arah yang jelas. Pada tahapan ini terdiri dari : 3.1.1 Studi pendahuluan Pada tahapan ini dilakukan penelitian lapangan atau analisa kondisi yang ada di area proses perancangan untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap, aktual dan konkret mengenai pokok permasalahan yang akan dibahas, melalui kerangka manajemen strategi yang meliputi analisa EFAS-IFAS, SWOT dan QSPM. 3.1.2
Perumusan masalah dan penetapan tujuan penelitian Dari hasil identifikasi terhadap masalah yang ada dibuat suatu perumusan
masalah yang terjadi dan penetapan tujuan dari penelitian ini yaitu : -
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
28
-
Menentukan metode perancangan yang lebih baik.
-
Memanfaatkan sarana perancangan yang lebih efektif
-
Memanfaatkan data pendukung perancangan yang lebih optimal.
3.1.3
Studi pustaka Untuk studi pustaka, penulis melakukan studi literatur untuk mengumpulkan
semua informasi yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan untuk mendapatkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang ada dengan cara pengumpulan berbagai sumber pustaka yang berhubungan dengan obyek penelitian. 3.1.4
Pengumpulan data awal Pada tahap pengumpulan data awal, penulis melakukan survey terhadap
anggota die desain yang merupakan pakar dibidangnya masing-masing tentang kendala atau permasalahan yang dialami pada saat melakukan proses perancangan yang meliputi : ¾ Kemampuan atau keahlian anggota desain saat proses perancangan. ¾ Metode perancangan yang ada saat ini. ¾ Sarana pendukung atau alat yang digunakan proses perancangan. ¾ Data pendukung yang digunakan untuk proses perancangan. Survey tersebut dilakukan penulis dengan cara : ¾ Pendekatan personal ( counseling ) kepada anggota desain. ¾ Sumbang saran ( brain storming ) antar anggota desain beserta leader desain. Data masalah lead time perancangan diperoleh dari recording man hour yang selalu dilakukan oleh anggota desain pada setiap proyek desain yang dilakukan.
29
3.2 Tahapan Pemecahan Masalah Pada tahapan pemecahan masalah, penulis menggunakan metode analisa hubungan sebab akibat melalui fish bone diagram dan metode 5W + 1H. Langkahlangkah untuk pemecahan masalah adalah sebagai berikut : 3.2.1
Pencarian Solusi Alternatif Pencarian solusi alternatif sesuai dengan analisa tahap perumusan masalah,
yaitu mengenai : ¾ Peningkatan kemampuan sumber daya manusia. ¾ Metode perancangan yang lebih optimal. ¾ Penggunaan sarana perancangan yang lebih optimal. ¾ Penggunaan data pendukung perancangan yang lebih optimal. 3.2.2
Analisa Solusi Alternatif Solusi alternatif dari berbagai faktor yang telah diperoleh kemudian dianalisa
untuk dapat diketahui akar penyebab dari permasalahan yang timbul. Metode analisa ini menggunakan fish bone diagram. 3.2.3 Penentuan dan Implementasi Solusi Altenatif Proses penentuan dan implementasi solusi alternatif dilakukan untuk melihat detail aktifitas penanggulangan dengan menggunakan analisa 5W + 1H. 3.3 Tahap Evaluasi Dari hasil implementasi pemecahan masalah tersebut akan dilakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai dengan melihat kinerja perancangan dies menyangkut lead time proses perancangan dengan tidak terjadi penyimpangan lead time lagi.
30
3.3.1
Evaluasi hasil Pemecahan Masalah Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap semua pemecahan masalah yang
telah dilakukan, apakah sudah cukup berhasil dalam membantu mempercepat proses perancangan. Jika hasilnya masih belum optimal, maka dilakukan pencarian solusi alternatif yang lain, namun jika hasilnya dapat memenuhi standar lead time yang telah ditargetkan maka metode tersebut kemudian distandarkan. 3.3.2
Standarisasi Standarisasi ini dibuat untuk dijadikan acuan desainer dalam melakukan
proses perancangan agar hasil proses manufaktur di seksi desain dapat memenuhi standard lead time yang telah ditargetkan. 3.3.3
Kontrol Berkala Kontrol berkala perlu dilakukan untuk melihat apakah standarisasi yang
dibuat masih bisa menjaga kualitas proses perancangan dengan lead time yang cepat atau mungkin sudah tidak relevan lagi untuk digunakan sehingga perlu diperbaiki. 3.3.4
Evaluasi Dari hasil kontrol berkala diadakan evaluasi kembali sebagai feed back dari
standarisasi yang telah dibuat. Jika standarisasi tersebut masih belum mampu menjadi acuan proses perancangan untuk mencapai lead time yang cepat, maka perlu dilakukan proses pencarian solusi alternatif yang lain untuk selanjutnya menghasilkan standarisasi yang baru.