BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci a.
Pada
zaman penjajahan belanda di Indonesia, Daging dan beras
merupakan komoditi yang mahal bagi rakyat pribumi. b.
Nasi padang/masakan padang porsinya akan lebih banyak jika dibeli untuk di bawa pulang/dibungkus.
4.1.2 Masalah yang Dikomunikasikan Banyak alasan mengapa nasi padang yang di beli untuk dibawa pulang atau dibungkus porsinya akan lebih banyak jika dibandingkan dengan di makan di tempat, namun dari beberapa alasan tersebut tidak satu pun yang dapat di buktikan kebenarannya. Maka dari itu, penulis ingin membuat satu alternatif cerita yang menjawab dari permasalahan lebih banyaknya porsi nasi padang jika di bungkus dengan cerita yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan didalamnya.
4.1.3 Tujuan Komunikasi Tujuannya ialah untuk memberikan jawaban kepada audiens atas pertanyaan “mengapa nasi padang yang di beli untuk dibawa pulang atau dibungkus porsinya akan lebih banyak jika dibandingkan dengan di makan di tempat?” dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang ada di dalam diri semua manusia. 22
4.1.4 Profil Target Audiens 1. Demografi : a. Usia 12-28 tahun b. Laki-laki dan perempuan c. Warga negara Indonesia, semua golongan, ras dan agama d. Tingkat pendidikan SMP hingga Pekerja e. Status ekonomi menengah hingga menengah keatas (B-A)
2. Geografi : Masyarakat yang tinggal di Jakarta dan kota besar lainnya
3. Psikografi : Memiliki ketertarikan terhadap sejarah, film, komik, dan animasi
4.1.5 Premis Premis dari film pendek animasi ini adalah cerita mengenai mitos masyarakat tentang alasan mengapa nasi padang akan lebih banyak porsinya jika dibungkus.
4.1.6 Judul Film Judul film yang akan penulis buat untuk Tugas akhir adalah “Nasi Padang”.
4.1.7 Ringkasan Cerita Di zaman penjajahan kolonial belanda ini, sebagai orang pribumi pak dahlan terbilang cukup beruntung, diantara rakyat pribumi lainnya kelaparan, restoran minang yang menyajikan masakan khas padang yang dikelolanya setiap hari ramai di kunjungi oleh bangsawan belanda dan para saudagar kaya. Memang, dimasa penjajahan, daging dan beras termasuk komoditi mahal yg rakyat tidak selalu dapat membelinya. Oleh karena itulah, harga makanan padang menjadi mahal, hanya para penjajah dan saudagar kaya yg bisa menikmatinya. Abdul yang seorang petani sekaligus pejuang ini ingin sekali menyicipi masakan dari restoran pak dahlan, dengan baju lusuh dan kotor abdul pun masuk ke restoran tersebut dan berniat membelinya, pak dahlan pun heran, tak pernah sekalipun ia melihat ada orang dengan baju lusuh dan kotor masuk ke dalam restorannya, dan yang lebih herannya lagi baru kali ini ada yang membeli makanannya bukan untuk dimakan di tempat tetapi di bungkus untuk di bawa pulang, abdul memang berniat untuk memakannya bersama-sama temannya sesama petani, dengan sinis pak dahlan pun melayaninya dengan cepat agar restoran miliknya tidak kotor dan pelanggan setianya yaitu para bangsawan belanda tidak terganggu. Hingga suatu ketika para prajurit tentara belanda mendatangi restorannya, pak dahlan dianggap tidak pernah membayar upeti kepada belanda untuk izin mendirikan restoran di kawasan itu, prajurit tentara marah besar dan mulai merusak restoran milik pak dahlan, pak dahlan pun ketakutan ia meminta pertolongan kepada pelanggan setianya seorang bangsawan belanda, namun pelanggan setianya lebih memilih berpihak kepada prajurit tentara belanda, pak dahlan pun tidak berdaya, ia duduk dipojokan lantai dengan pasah melihat restorannya hancur, namun tiba-tiba munculah abdul dan teman-temannya melawan para prajurit tentara belanda yang merusak restoran milik pak dahlan, akibat jumlah yang jauh tidak seimbang, para
prajurit belanda itupun kabur dan tak pernah menampakkan batang hidungnya lagi, Sembari membantu pak dahlan merapihkan restorannya yang porakporanda abdul berkata kepada pak dahlan bahwa
masakan yang dulu di
belinya untuk dibungkus itu sangat lezat, abdul mengatakan baru kali itu ia dan teman-temannya memakan makanan yang seenak itu, mendengar perkataan abdul tersebut, pak dahlan tampak sedih, dalam hati pak dahlan sungguh menyesal, ia menyadari bahwa selama ini dia selalu mementingkan keuntungan untuk dirinya sendiri tanpa peduli terhadap keadaan sekitarnya. Hari berganti, restoran milik pak dahlan pun buka seperti biasanya, dengan baju yang masih tetap lusuh abdul pun kembali berniat membeli makanan di restoran pak dahlan untuk dibungkus, dan dimakan bersama teman-temannya, namun kali ini pak dahlan tidak melayaninya dengan sinis seperti sebelumnya, pak dahlan bahkan melayaninya lebih ramah dari biasanya dia melayani pelanggan lainnya, dan ketika pak dahlan sedang melayani abdul, ia teringat akan kebaikan abdul yang membantunya ketika para prajurit tentara belanda merusak restorannya, maka pak dahlan pun menambahkan 1 centong nasi lagi kedalam bungkusan makanan milik abdul, hingga porsinya menjadi lebih banyak, dan lama-kelamaan pak dahlan pun terbiasa menambahkan 1 centong nasi lagi apa bila abdul membeli makanan untuk di bungkus untuk mengingat kebaikan abdul, dan kebiasaan ini lah yang sampai sekarang masih ada, apa bila kita membeli makanan di restoran atau rumah makan padang porsinya akan lebih banyak apabila dibungkus.
4.1.8 Treatment Cerita 1.
Terlihat sebuah rumah makan milik pak dahlan
2.
Muncul Judul : Nasi Padang (Dibungkus Lebih Banyak)
3.
Terlihat beberapa orang sedang makan di restoran tersebut, dan Pak Dahlan terlihat sedang mengelap piring-piringnya di dekat etalase makanan
4.
Seorang saudagar belanda masuk kedalam restoran dan duduk di meja makan
5.
Saudagar belanda tersebut memanggil pak dahlan memintanya untuk di sajikan makanan
6.
Pak dahlan menyiduk 1 mangkuk nasi putih, menyiapkan lauk pauk, dan kemudian mengantarkannya ke meja saudagar belanda tersebut
7.
Pak dahlan kembali ke tempat etalase makanan dan kembali mengelap piring-piringnya
8.
Dari luar restoran muncul abdul yang terlihat ragu2 untuk masuk ke dalam restoran
9.
Abdul masuk kedalam restoran, dan perhatian seluruh pengunjung restoran pak dahlan sesaat tertuju ke abdul
10. Abdul berdiri di dekat etalase makanan dan ingin membeli makanan untuk dibawa pulang kepada pak dahlan 11. Pak dahlan melayaninya dengan muka sinis, dengan cepat ia membungkus makanannya dan memberinya ke abdul, abdul pun pergi meninggalkan restoran itu 12. Saudagar belanda telah selesai makan dan pergi keluar meninggalkan restoran pak dahlan, sambil membereskan meja bekas saudagar belanda tersebut, pak dahlan mengucapkan terima kasih 13. Hari berganti, seperti biasa pak dahlan mengelap piring-piringnya, terlihat saudagar belanda sedang makan di meja makan tempat biasa dia makan 14. Tiba-tiba beberapa prajurit tentara belanda masuk ke dalam rumah makan pak dahlan. 15. Prajurit tentara belanda tersebut memarahi pak dahlan lantaran dia tidak pernah membayar upeti kepadanya karena telah membuka usaha rumah makan di wilayahnya
16. Pak dahlan menjelaskan bahwa dia sudah membayar pajak kepada pemerintahbelanda namun, prajurit tentara belanda tersebut tidak mendengarkannya dan malah menghancurkan rumah makan miliknya 17. Pak dahlan terlihat ketakutan, dia meminta bantuan kepada saudagar belanda yang makan dirumah makannya, namun saudagar belanda tersebut malah berpihak kepada prajurit tentara belanda 18. Pak dahlan semakin ketakutan, prajurit tentara belanda semakin menghancurkan rumah makannya, pak dahlan pasrah duduk di pojokan dan menutup kedua matanya 19. abdul melihat kejadian tersebut dari luar rumah makan, kemudian dia bergegas pergi untuk memanggil bantuan teman-temannya 20. abdul kembali dan beserta teman-temannya masuk ke dalam rumah makan dengan membawa bambu runcing, para prajurit tentara belanda pun terkejut, karena merasa kalah jumlah, prajurit belanda itu pun kabur dan meninggalkan rumah makan pak dahlan 21. Abdul pun berusaha menenangkan pak dahlan yang sedang ketakutan, 22. Setelah semua reda, Pak dahlan, abdul dan teman-temannya, merapihkan rumah makan yang telah porak poranda itu 23. sembari merapihkan, abdul berkata kepada pak dahlan bahwa masakan beliau sangat enak, dia dan teman-temannya sangat menyukainya, dia menjelaskan bahwa dia membungkus makananya, agar bisa dimakan beramai-ramai dengan teman-temannya 24. Pak dahlan tampak sedih mendengar cerita abdul tersebut 25. Hari berikutnya, rumah makan pak dahlan kembali buka, seperti biasa pak dahlan sedang mengelap piring-piringnya di dekat etalase makanan 26. Abdul datang, dan masuk kedalam rumah makan untuk membeli makanan untuk di bungkus lagi 27. Pak dahlan
menyiapkan makanan untuk abdul, ketika hendak
menyendok nasi untuk dibungkus, pak dahlan terdiam sejenak
28. Flash back ketika abdul membantu pak dahlan yang sedang ketakutan, dan membantunya membereskan rumah makannya yang di hancurkan prajurit tentara belanda 29. pak dahlan menambahkan 1 mangkuk nasi lagi kedalam bungkusan sehingga porsinya menjadi lebih banyak 30. hari berganti, abdul datang membeli nasi padang untuk dibungkus, dan pak dahlan melayaninya dan menambahkan satu mangkuk nasi lagi, sehingga porsinya lebih banyak 31. terdengar narasi “sejak saat itulah, pak dahlan selalu melebihkan porsi makanannya kepada setiap pribumi yang membelinya untuk dibungkus” 32. pak dahlan tersenyum, warna berubah menjadi hitam putih, kemudian wajah pak dahlan berubah menjadi foto didalam bingkai yang tertempel di dinding sebuah rumah makan padang pada masa sekarang 33. Kemudian seorang pemuda memesan makanan kepada pelayan dirumah makan padang tersebut untuk dibungkus 34. pelayan menyiapkan bungkusan, dan menyiduk 2 mangkuk nasi putih untuk ditaruh kedalam bungkusan 35. terdengar narasi "dan hingga saat inilah kebiasaan itu masih berlanjut sampai sekarang, apabila kita membeli nasi padang untuk dibungkus, porsinya pun akan lebih banyak..." 36. Credit title
4.1.9 Naskah Cerita Judul : Nasi Padang (Dibungkus lebih banyak) Oleh : Rizki Abdillah Durasi : 4 menit
FADE IN
EXT. DEPAN RUMAH MAKAN, SIANG Suasana perempatan jalan pinggiran kota di masa penjajahan yang tidak terlalu ramai.
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, SIANG Pak Dahlan sang pemilik rumah makan terlihat sedang mengelap piring-piringnya dan
tampak beberapa orang
sedang lahap makan di rumah makan miliknya.
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, SAMPING ETALASE MAKANAN DEKAT PINTU, SIANG Masuk seorang saudagar bangsawan belanda, sambil menuju meja tempat makan saudagar belanda itu memesan makanan kepada pak dahlan, Saudagar Belanda : “Hei pelayan,
Saya mau makan yang enak seperti biasa ya” Pak Dahlan : “Baik tuan”
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, ETALASE MAKANAN, SIANG Dengan cepat Pak Dahlan Menyendok 1 mangkuk nasi dan mengambil beberapa lauk pauk, piring-piring yang telah berisi nasi beserta lauk pauk ditaruh di meja yang berada di dekatnya. Pak Dahlan
kemudian
menggebrak meja yang diatasnya sudah ada piringpiring yang berisi makanan, piring-piring tersebut
melayang ke udara dan kemudian jatuh ke tangan Pak Dahlan dengan tersusun rapih.
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, MEJA MAKAN SAUDAGAR BELANDA, SIANG Pak Dahlan mengantarkan dan menyajikan makanan di meja saudagar belanda, kemudian kembali ke etalase makanan
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, SAMPING ETALASE MAKANAN DEKAT PINTU, SIANG Saudagar belanda berteriak memberi tahu bahwa tidak ada ayam goreng di makanan yang di sajikan di mejanya, kemudian pak dahlan melempar potongan ayam tepat ke mulut saudagar belanda. Saudagar Belanda : “Hey pelayan, mana ayam goreng saya, dasar
kamu
bodoh” Pak Dahlan : “Onde mande, maaf tuan ambo lupa, iko ayam gorengnyo!(melempar ayam goreng)”
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, SAMPING ETALASE MAKANAN DEKAT PINTU, SIANG Pak Dahlan kembali mengelap piring-piringnya. Dan terlihat ada orang yang mengintip dari luar rumah makannya.
CUT TO : EXT. RUMAH MAKAN, SIANG
Abdul mengendap-ngendap terlihat ragu-ragu untuk masuk ke dalam rumah makan milik Pak Dahlan.
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, DEKAT ETALASE MAKANAN, SIANG Abdul yang dengan pakaian lusuh dan tidak mengenakan alas kaki
masuk kedalam rumah makan dan memesan
makanan untuk dibungkus, semua pengunjung rumah makan sesaat melihat ke arahnya,
Pak Dahlan
terlihat heran, kemudian melayaninya dengan cepat, setelah selesai abdul pun pergi dengan manyisakan bekas telapak kaki di lantai Pak Dahlan Adul : “P....pak, saya pesan nasi padang ya satu, untuk di bungkus” Pak Dahlan : “.....(Terlihat bingung kemudian langsung menyiduk satu mangkuk nasi menyiapkan lauk, dan membungkusnya) Ini pesanan mu!” Abdul : “Terima kasih banyak Pak” Pak Dahlan : “Hmmmm... “(melihat ke lantai,Geleng-geleng kepala) FADE OUT
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, DEKAT ETALASE MAKANAN, SIANG Pak Dahlan sedang mengelap piring-piringnya, tibatiba seorang tentarabelanda dan 2 orang anak buahnya masuk kedalam rumah makan, tentara belanda tersebut memarahi Pak Dahlan lantaran dia tidak pernah
mambayar upeti kepadanya, Pak Dahlan menyangkal, ia menjelaskan bahwa ia sudah bayar pajak kepada pemerintah belanda, tentara belanda marah, dan menyuruh anak buahnya menghancurkan rumah makan itu, Tentara : "Hey pa tua, kamu tidak pernah membayar upeti ke pada saya ya! berani-beraninya ya, mau saya hancurkan rumah makan kamu ya" Pak Dahlan : "A...ampun tuan, tapi...tapi..ambo sudah bayar kepemerintah." Tentara : "Ah! kamu ini bayak alasan saja ya! prajuuritt! Hancurkan rumah makan ini! Pak Dahlan : Ampuun..tuan...Jangan.. jangaaan!
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, MEJA MAKAN SAUDAGAR BELANDA, SIANG Pak Dahlan meminta bantuan kepada saudagar belanda yang sedang makan di rumah makannya, namun saudagar tersebut enggan membantunya dan malah balik menyalahkannya : Pak Dahlan : “Tuan.. tolong ambo tuan” Saudagar belanda : “mmmm... mmmm” (Tidak peduli dan terus saja makan)
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, SIANG Para prajurit tentara itu terus merusak rumah makan milih Pak Dahlan, mamatahkan bangku, membalikan meja, dan memecahkan piring, Pak Dahlan yang tak berdaya duduk dipojok sudut rumah makannya terlihat sangat ketakutan. Tiba-tiba terlihat abdul mengitip dari luar rumah makan dengan muka kesal dan kemudian pergi lagi. Pak dahlan : (sambil menutup muka dengan kedua tangannya) “Ampuuun... ampuuun”
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, SIANG Abdul masuk kerumah makan Pak Dahlan bersama rombongan teman-temannya, Abdul berteriak menyuruh pasukan belanda itu berhenti merusak, prajurit belanda kaget melihat banyaknya orang yang datang, mereka pun berhenti merusak dan segera pergi meninggalkan rumah makan Pak Dahlan, Abdul : “Berhenti!” Prajurit Belanda : “Hey kalian orang beraninya keroyokan ya! “ “Prajuriit!! Ayo kita pergi!”
CUT TO : INT. POJOKAN RUMAH MAKAN, SIANG Abdul menghampiri Pak Dahlan yang sedang ketakutan di pojokan, dia meyakinkan Pak Dahlan bahwa prajurit Belanda tersebut sudah pergi
Pak Dahlan : “ Ampun... amppunn.. jangan tuan” Abdul : “ini saya pak...” CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, SIANG Pak Dahlan dan Abdul dibantu dengan teman-temannya membereskan rumah makan Pak Dahlan yang telah porak poranda akibat serbuan prajurit Belanda tadi, sembari membantu pak dahlan, Abdul bercerita bahwa masakan Pak dahlan sangat lezat, Abdul : “Masakan bapak sangat lezat,
saya bersama teman-
teman sangat lahap memakannya loh, besok-besok saya pasti membelinya lagi” Pak Dahlan : (Raut muka Pak Dahlan terlihat sedih) “ooh jadi kamu beli dibungkus itu, untuk dimakan basamo-samo teman mu ya?” Abdul : “Iya” FADE OUT
FADE IN EXT. RUMAH MAKAN, SIANG Keesokan harinya rumah makan Pak Dahlan sudah buka kembali seperti biasanya.
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, DEKAT ETALASE MAKANAN, SIANG
Pak Dahlan sedang mengelap piring-piringnya, kemudian datang abdul yang ingin membeli nasi padang untuk di bungkus Abdul : “Pak, Beli nasi padang untuk dibungkus ya satu” Pak Dahlan : “ Iyo nak”
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, ETALASE MAKANAN, SIANG Pak Dahlan segera menyiapkan Nasi dan lauk-pauk untuk dibungkus, dan ketika hendak menyiduk satu mangkuk nasi, pak dahlan terdiam sejenak
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, SIANG Gambar menjadi hitam putih, Flashback ketika Abdul meyakininya bahwa prajurit Belanda sudah pergi, dan Flashback ketika Abdul membantunya membereskan rumah makannya yang porak-poranda akibat serbuan prajurit Belanda.
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN, ETALASE MAKANAN, SIANG Pak Dahlan menambahkan satu mangkuk nasi lagi ke dalam bungkusan. Setelah selesai membungkusnya Pak Dahlan memberikannya ke pada Abdul, Abdul terlihat sangat gembira.. Narasi :
“Sejak saat itulah Pak Dahlan selalu menambahkan 1 mangkuk nasi apabila ada pribumi yang membeli makanannya untuk di bungkus”
CUT TO : INT. RUMAH MAKAN Pak Dahlan tersenyum, dan wajah Pak Dahlan berubah menjadi foto di dalam bingkai yang tertempel di sebuah rumah makan Padang, terlihat suasana rumah makan padang pada masa sekarang. Pemuda : “Mas, Nasi padang pake ayam satu, bungkus ya!” Pelayan Rumah Makan : “Oke!(Menyiduk 2 mangkuk nasi putih)
Narasi : Dan sampai sekarang, kebiasaan itu masih terus berlanjut, itulah alasan mengapa nasi padang porsinya lebih banyak jika di bungkus” FADE OUT
4.2 Strategi Desain 4.2.1 Visual Style Visual style animasi pendek ini menggunakan gaya semi realis yang mengarah kekartun, bola mata yang hanya berupa bulatan hitam akan memudahkan penulis dalam proses produksi, untuk referensi yang penulis gunakan adalah animasi Kabayan dan Lip Lap,dan Upin & Ipin.
Gambar 4.1 Poster Film Kabayan dan Lip Lap
Gambar 4.2 Poster Film Upin & Ipin
4.2.2 Motion Style Motion style yang digunakan dalam film animasi pendek ini mengarah ke kartun, tidak seperti gerakan manusia pada umumnya, di film animasi pendek ini gerakan karakter bisa terlihat sangat cepat ataupun sangat lambat, dan karakter terlihat lebih ekspresif.
4.2.3 Karakter dan Environment 4.2.3.1 Karakter Dalam film animasi pendek Nasi Padang ini terdapat 4 karakter yaitu :
Pak Dahlan Pak dahlan adalah seorang pria yang berumur 45 tahun, pintar memasak makanan khas minangkabau, penakut, sangat pintar dalam mengatur masalah keuangan, tubuhnya pendek dan agak gemuk.
Abdul Abdul adalah seorang bocah pribumi berumur 12 tahun yang sangat polos, bajunya sangat kotor dan kusam karena bekerja sebagai petani, sifatnya yang baik, suka menolong dan tutur katanya yang sopan membuat abdul mempunyai banyak teman sesama pribumi.
Saudagar Belanda Adalah seorang pria yang berumur 45 tahun, dia adalah seorang pedagang kaya asal belanda yang sedang mecari rempah-rempah di indonesia untuk di jual di negeri asalnya, sifatnya sombong, dan tidak mau perduli terhadap apapun. Badannya sedikit gendut, dengan memakai baju khas para bangsawan.
Prajurit Tentara Belanda Adalah seorang
pria 40 tahun, seorang tentara yang selalu
membuat onar, bermental preman, hobinya mencari keributan dan meminta pungutan liar kepada pribumi.
4.2.3.2 Environment Untuk environment dalam film animasi pendek Nasi Padang adalah rumah makan milik pak dahlan di zaman kolonial belanda, dan rumah makan khas padang dimasa sekarang, berikut adalah refensi-referensi yang penulis dapat dari berbagai sumber
Gambar 4.3 Restoran Masakan Padang
Gambar 4.4 Restoran Masakan Padang
Gambar 4.5 Rumah Makan Masakan Padang
Gambar 4.6 Penataan Tumpukan Piring di Restoran Padang
Gambar 4.7 Bangunan Pada Masa Kolonial Belanda
Gambar 4.8 Bangunan Pada Masa Kolonial Belanda
Gambar 4.9 Interior Restoran Pada Masa Kolonial Belanda
4.3 Urutan Produksi 4.3.1 Pre Production Pada tahap ini pertama-tama penulis menentukan ide cerita, dan mengumpulkan data dari semua hal yang berhubungan dengan tema yang akan di angkat, setelah ide terpilih dan semua data telah terkumpul penulis melanjutkan ke tahap pembuatan cerita yaitu pembuatan naskah cerita, setelah naskah cerita selesai, dilanjutkan ke tahap pembuatan desain karakter, dan story board. 4.3.2 Production Masuk ke tahap production, desain karakter yang sudah dibuat pada tahap pre production mulai di modeling ke dalam bentuk 3d, pembuatan asetaset properti dan latar pendukung cerita juga dibuat pada tahap ini. Setelah karakter dalam bentuk 3d selesai dibuat, penulis masuk ke tahap morphing, morphing adalah proses pembuatan beberapa alternatif ekspresi wajah dan mulut yang nantinya akan digunakan penulis untuk mengubah ekspresi karakter dan juga proses lipsynch, selanjutnya penulis masuk ke tahap rigging, rigging adalah proses pembuatan tulang untuk setiap model karakter yang sudah dibuat untuk memudahkan penulis menggerakan karakter, setelah proses rigging selesai, penulis masuk ketahap skining, skinning adalah proses menggabungkan atau menempelkan bagian tulang yang sudah dibuat di tahap rigging ke dalam model karakter, sehingga penulis dapat melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu proses animating, proses animating adalah proses menggerakan karakter hingga seolah-olah karakter tersebut hidup
4.3.2 Post Production Setelah proses animating di tahap production selesai, selanjutnya penulis masuk ke proses rendering, rendering adalah proses penggabungan frame per frame gambar yang telah selesai di gerakan menjadi satu jenis format video yang nantinya akan di masukan ke dalam proses compositing, compositing adalah proses penambahan dan penggabungan efek-efek tertentu seperti VFX, warna dan lain sebagainya yang dimaksudkan agar tampilan film menjadi lebih menarik, setelah proses compositing selesai, penulis masuk ketahap terakhir yaitu editing, editing adalah proses penggabungan audio dengan cut-cut yang telah di compose pada tahap sebelumnya sehingga menjadi sebuah film seutuhnya.
45