BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Brand Brand adalah apa yang dirasakan oleh seseorang tentang sebuah produk, jasa, atau perusahaan (Marty Neumeier, The Brand Gap). Dalam bukunya yang berjudul “Designing Brand Identity (John Wiley & Sons Inc Publisher, March 2006)”, Alina Wheeler menjelaskan bahwa Brand yang kuat akan menonjol dan berbeda diantara keramaian yang ada dan orang akan menyukai dan mempercayainya sebagai sebuah pilihan. Dengan Branding yang tepat, dapat meningkatkan nilai sebuah produk atau jasa dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Brand Identity adalah salah satu dari tiga unsur Brand (Brand Identity, Brand Communication & Brand Behavior) yang pertama kali dilihat oleh mata sebagai wujud fisik, mewakili seluruh tampilan secara visual dan verbal yang ada. Dimulai dari tampilan Logo, Elemen Grafis / Supergraphic, Photography Style dan tata cara komunikasi verbal. Seluruh proses pembuatan sebuah Brand disebut dengan Branding, yang sangat terencana dan tertata secara rapi dengan titik fokus yang jelas. Saat ini PLN secara Brand Identity cukup bermasalah, karena dari hasil research membuktikan bahwa persepsi yang ditimbulkan dari Brand Identity PLN yang ada sekarang ke masyarakat kurang baik dan belum mengkomunikasikan visi & misi dari PLN dan juga secara Positioning masih belum jelas. Karena dari pihak PLN sendiri juga sedang melakukan Improve dalam hal pelayanan dan komunikasi, maka dari itu dibutuhkanlah Rebranding secara Brand Identity sesuai dengan konsep yang sudah direncanakan dengan matang dan tepat untuk mendukung semua itu. 4.1.2
Teori Logo Menurut Surianto Rustan dalam bukunya yang berjudul “Mendesain Logo (Penerbit Gramedia, 2009)”, sebuah Brand diumpamakan sebagai manusia dengan Logo seumpama wajahnya, Identity sebagai penampilan fisik termasuk komunikasi dan perilakunya dan Brand itu sendiri sebagai keseluruhan dari manusia itu. Jadi Logo adalah hal pertama secara fisik yang dilihat saat pertama kali berjumpa dengan sebuah Brand. David Airey dalam bukunya yang berjudul “Logo Design Love” mengatakan bahwa perusahaan yang tanpa Logo seumpama manusia yang tidak memiliki wajah. Tujuan utama Logo adalah untuk mengkomunikasikan dan mengingatkan keberadaan sebuah produk atau sebuah perusahaan kepada konsumen.
16
17 Secara umum, Logo terbagi menjadi 2 elemen yaitu Logotype dan Symbol/ Picture Mark. Logotype mewakili rangkaian huruf yang membentuk nama dari Logo yang jenis hurufnya dipilih secara spesifik sesuai dengan konsep Brand dan Symbol / Picture Mark mewakili Icon atau gambar yang melengkapi Logotype untuk membuatnya lebih mudah dikenal dan dapat membedakannya dengan Logo lain. Hal yang ketiga tetapi tidak baku digunakan adalah Tagline, yang sifatnya turut membantu pengenalan akan konten pelayanan yang ditawarkan. Kriteria utama Logo yang baik adalah: 1. Unik, mencerminkan Entitas dari produk atau perusahaan yang diwakilkannya dan mampu membedakannya dengan yang lain serta mudah diingat. Bisa dari bentuk, warna, maupun fleksibilitas ukuran atau konfigurasinya. 2. Fleksible dan Tahan lama, dapat mengakomodasi Dinamika Entitasnya dalam jangka waktu yang selama mungkin. Logo PLN yang lama termasuk dalam menggunakan Symbol / Picture Mark sebagai tanda pengenal utama, Logotype dibawahnya sebagai informasi nama perusahaan dan Tagline sebagai penguatnya. Simbol petir dan warna kuning yang digunakan sudah cukup kuat untuk dikenal konsumen akan jasa yang disediakan oleh PLN. Akan tetapi, unik dan kuat saja tidak cukup untuk membuat Logo PLN memiliki pencitraan yang baik di mata konsumen. Dari hasil research membuktikan bahwa sebagian besar konsumen menyatakan pendapat ketidaksukaan mereka terhadap Logo PLN yang lama, kebanyakan mengatakan bahwa Logo PLN yang lama tidak up-to-date dan kurang bersahabat. Penerapan Logo dan grafis pun tidak konsisten di berbagai aplikasi media cetak dan fasilitas yang ada. Secara tagline juga dirasa perlu diubah karena sudah tidak lagi mengakomodasi Positioning yang baru. 4.1.2
Teori Warna Warna adalah unsur yang cepat dilihat mata dan dalam sekejap diolah di pikiran setelah mengenali bentuk. Warna memegang peranan penting dalam pengenalan akan suatu hal dan secara tidak langsung mempengaruhi emosi orang yang melihatnya. Warna dengan sendirinya sudah dapat berbicara, menyampaikan berbagai pesan, ide dan kepribadian akan suatu hal. Warna memiliki dampak yang sangat besar dalam menentukan persepsi publik terhadap suatu produk atau perusahaan yang dapat mempengaruhi kesuksesan dan etos kerja yang ada. Untuk itu sangatlah penting untuk berhati-hati dalam menggunakan warna saat merancang Corporate Identity agar tidak menyimpang dari komunikasi yang seharusnya. Dalam buku “The Complete Color Harmony (Page One Publishing, 2003)” yang ditulis oleh Tina Sutton dan Bride M. Whelan mengatakan bahwa warna mempunyai efek psikologis pada tubuh kita. Merah membuat orang ingin melompat, Hijau membuat jadi tenang dan Pink membuat emosi mereda. Tiaptiap warna memiliki efek psikologis yang berbeda dan akan menghasilkan suatu efek lain apabila digabungkan. Kombinasi warna yang salah dapat menimbulkan
18 persepsi yang salah dan akan menghancurkan penjualan maupun citra dari produk atau perusahaan, karena itu bekerja dengan warna adalah sebuah tantangan sekaligus menyenangkan. 4.1.3
Teori Tipografi Tipografi adalah dimana para desainer mengolah huruf menjadi sebuah pesan maupun gambar. Dibutuhkan kepekaan untuk dapat mengenali perbedaanperbedaan bentuk dari desain Typeface yang ada untuk mengerti karakteristiknya. Secara umum, huruf diklasifikasikan menjadi 4 kategori: Serif, Sans Serif, Script dan Decorative. Dalam bukunya yang berjudul “TIPOGRAFI dalam desain grafis (Penerbit Gramedia, 2001)”, Danton Sihombing, MFA mengatakan bahwa Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Hal-hal yang harus diperhatikan saat merancang Tipografi agar efektifitas penyampaiannya terjamin adalah: 1. Legibility Memiliki pengertian sebagai kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahan untuk dibaca. Tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan bentuk fisik huruf itu sendiri, ukuran, serta penataannya dalam sebuah naskah. 2. Sintaksis Tipografi Memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemenelemen visual ke dalam kesatuan bentuk yang kohesif dengan tidak memiliki aturan baku. Meliputi huruf, kata, garis, kolom, dan margin. 3. Persepsi Visual Pemahaman terhadap prinsip persepsi visual adalah kunci untuk memahami Tendensi mata kita dalam melihat sebuah pola visual. Penerapan dari teori Gestalt mencakup Similiarity, Continuation, Proximity, dan Closure. 4. Focal Point Musuh terbesar seorang perancang grafis adalah keapatisan penglihat terhadap hasil rancangannya. Tugas perancang grafis adalah menarik perhatian penglihat dengan menciptakan suatu pola rancangan visual yang secara cepat dapat menstimulasi penglihat lewat pokok penekanan (Focal Point). 5. Grid Systems Sebuah Grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid Systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. 6. Alignment dalam sebuah perancangan Tipografi penataan baris (Alignment) Memiliki peranan penting sebagai penunjang Legibility serta estetika dari rancangan. 5 tipe Alignment antara lain: a. Rata Kiri (flush left) b. Rata kanan (flush right)
19 c. Rata tengah (centered) d. Rata kiri-kanan (justified) e. Asimetris (random) 4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi i. Fakta Kunci 1. PLN adalah BUMN yang menyediakan kebutuhan energi listrik secara tunggal di Indonesia. 2. PLN memiliki banyak anak perusahaan dan unit bisnis yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. 3. PLN pada saat ini berfokus pada perluasan jaringan guna mencapai visi. 4. PLN kian hari semakin memperbaiki diri dalam hal pelayanan dan komunikasi kepada masyarakat. ii.
Profil Target 1. Demografis a. Usia b. Jenis Kelamin c. Kelas Ekonomi d. Pekerjaan
: 19 - 45 tahun : Pria dan wanita : B dan C : Mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, guru dan wiraswasta
2. Geografis Tinggal dan beraktivitas di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dsb. 3. Psikografis a. Gaya hidup perkotaan (Serba cepat, sibuk dan stress) b. Peka akan teknologi informasi dan gaya hidup c. Lebih mengecap pendidikan / peka akan edukasi d. Kritis dalam melihat sesuatu dan berpikir e. Senang akan hal baru (Rasa ingin tahu) iii.
Benefit a. Rational Benefit - Tersedianya kebutuhan energi listrik - Jaringan tersebar luas hingga ke daerah - Dengan listrik memungkinkan penerangan yang baik b. Emotional Benefit - Mendapatkan pelayanan yang cepat tanggap - Hidup yang lebih nyaman dengan adanya listrik - Era modern menuntut profesionalisme lebih tinggi
iv.
USP (Unique Selling Proposition) Tersedianya layanan siaga 24 jam untuk menjawab setiap permasalahan listrik yang dialami oleh pelanggan.
20 v.
Positioning PLN adalah perusahaan penyedia sumber energi listrik di Indonesia yang berpengalaman, terus berkembang dan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dalam memuaskan pelanggan dengan menjadi lebih peduli dan profesional.
vi.
Brand Essence Brand Essence PLN adalah Menerangi Indonesia, diambil dari kesimpulan hasil research yang luas dengan pertimbangan yang matang.
vii.
Brand Promise PLN menyediakan energi listrik yang diperlukan, mengusahakan pelayanan yang maksimal dan cepat tanggap dalam menyikapi permasalahan yang dialami oleh pelanggan untuk memberikan solusi yang terbaik.
viii.
Brand Values 1. Professionalism 2. Integrity 3. Improvement 4. Innovative 5. Customer Service
ix.
Brand Personality 1. Responsive 2. Care 3. Modern 4. Flexible
x.
Brandline Diambil dari Brand Essence: Enlighten Indonesia
4.2.2 i.
Strategi Desain Tone & Manner 1. Modern 2. Friendly 3. Professional 4. Bright
ii.
Strategi Verbal Gaya bahasa yang digunakan dalam media komunikasi yang mendukung identitas PLN adalah bersahabat dengan tetap bersifat santun dan profesional.
iii.
Strategi Visual 1. Warna Menggunakan kombinasi warna yang mewakilkan esensi dari Brand PLN itu sendiri yang menampilkan kecerahan, profesionalisme, modern dan friendly. 2. Tipografi Karakteristik huruf yang digunakan adalah Sans Serif dengan tingkat kompleksitas yang minim dan struktur geometri yang rapi serta konsisten agar
21 nyaman dan bersahabat saat dibaca. Leading dan Kerning juga akan ditambah jika diperlukan untuk mendapatkan feel tertentu dalam Legibility. 3. Visual Visual akan bermain mulai dari sistem elemen grafis, warna dan grid yang dipadu dengan tata cara penggunaan Photography Style dalam media komunikasi untuk mempertahankan awareness Brand Identity yang ada. 4.2.3
Pemilihan Item 1. Logo 2. Brand Identity Manual 3. Aplikasi Korporat a. Stationery b. Powerpoint Template c. Kartu Identitas Karyawan d. Kartu Tamu e. Seragam 4. Sistem Website 5. Environment a. Bangunan b. Papan Informasi c. Kendaraan Operasional 6. Media Komunikasi a. Launch Advertisement b. Print Ad c. Brosur d. Banner e. Billboard 8. Merchandise a. Goodie Bag b. Clothing c. Lain-lain