BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Animasi berasal dari kata "anima" yang berasal dari Yunani. Anima berarti jiwa atau hidup. Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Teknik yang digunakan saat itu adalah stop motion animation dan banyak digemari. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam (frame) yang di rangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan gambar yang seolah olah bergerak. Menurut tekhniknya, Animasi juga di bagi menjadi 2, yaitu animasi 2D membuat benda seolah hidup dengan mengunakan kertas dan bersifat masih datar. Kemudian animasi 3D yaitu sebuah bentuk dibuat dengan menggunakan model seperti yang berasal dari lilin, clay, boneka/marionette dan menggunakan kamera animasi yang dapat merekam frame demi frame. Ketika gambar-gambar tersebut diproyeksikan secara berurutan dan cepat, lilin atau clay boneka atau marionette tersebut akan teihat seperti hidup dan bergerak. Animasi 3D dapat juga dibuat dengan menggunakan komputer. Proses pembuatan animasi 3D (tiga dimensi): 1. Modelling: Proses pembuatan bentuk dasar, pencahayaan, dan lain-lain dari sebuah objek. 2. Animating: Proses pengaturan gerakan dan arah kamera sebuah objek. 3. Texturing: Proses penentuan materi objek dari segi tekstur. 4. Rendering: Proses akhir dari pemodelan dan animasi yang diterjemahkan dalam bentuk output image atau display.
34
35
Prinsip-prinsip dasar animasi menurut Ardiyansah: a.
Menekan & Melentur (Squash & Strecth) Memberikan
kesan
lentur
yang
berlebihan.
Biasanya
digunakan untuk film yang memiliki unsur komedi. Sangat berguna dalam menghidupkan dialog dan ekspresi wajah. b. Antisipasi (Anticipation) Teknik ini merupakan sebuah gerakan yang dilakukan sebelum melakukan gerakan selanjutnya, misalnya saat mulai berjalan, melompat, dan lainnya. c. Penataan Gerak (Staging) Staging
merupakan
peletakan
karakter
agar
dapat
terkomunikasikan dengan baik. d. Straight Ahead and Pose to Pose Straight ahead dan pose to pose merupakan 2 teknik animasi yang berbeda. Pada straight ahead, karakter frame by frame, hal ini menyebabakan proporsi karakter sedikit berubah-ubah, dan memkan waktu yang lama, tetapi ini membuatnya menjadi lebih berkarakter dan spontan. Sedangkan pose to pose, membuat suatu animasi yang memfokuskan pada key frame tertentu. e. Gerakan Mengikuti (Follow Through and Overlapping Action) Apabila karakter yang sedang bergerak kemudian berhenti, maka diperlukan timing yang tepat. Misalnya, rambut yang tetap bergerak setelah berhenti berlari. f. Slow In and Slow Out Ada gerakan melambat disaat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek berhenti Gerakan ini akan membuat sesuatu tampak lebih hidup. g. Konstruksi Lengkung (Archs) Merupakan gerakan melengkung, atau didalam animasi merupakan sistem pergerakan tubuh pada manusai, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola.
36
h. Timing Pengaturan waktu agar animasi terasa natural dan pas di setiap adegan. i. Melebihkan (Exaggeration) Mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yange bersifat hiperbolis sehingga meyakinkan dan lebih lucu. Misalnya pada saat orang gendut berjalan, gerakan perutnya akan didramatisir dengan cara membuat guncangan yang berlebihan pada perutnya. j. Solid Drawing Kemampuan menggambar dengan komposisi gambar secara baik. k. Daya Tarik (Appeal) Merupakan sesuatu yang dapat membuat orang menjadi terpikat seperti, desain yang bagus dan komunikatif. (dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsip-animasi/)
4.1.2 Teori Warna Teori Sir Isaac Newton Newton melakukan percobaan dan menyimpulkan, apabila dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan warna-warna yang beraneka ragam yang terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Warna-warna tersebut dapat kita lihat pada pelangi.
Teori Brewster Teori Brewster pertama kali dinyatakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster.
37
Lingkaran warna brewster menjelaskan teori komplementer, s plit komplementer, triad, dan tetrad.
a. Warna primer, merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. b. Warna sekunder, merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru. c. Warna tersier, merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. d. Warna netral, warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam. Teori Brewster disebut dengan lingkaran warna yang banyak digunakan dalam dunia seni rupa.
Teori Munsell Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila. (www.edupaint.com)
Color Scheme (Skema Warna) Menurut penelitian, semakin muda atau pucat warna yang digunakan, maka efek yang akan di timbulkan akan lebih aman, dan memberikan efeknya yang tidak berlebihan. Menurut data tersebut, animasi edukasi ini kan
38
menggunakan warna-warna yang dull, soft, dan bermain dengan warna-warna permen.
Gambar 22. Color Scheme Sumber: google.com
4.1.3 Teori E – learning Beberapa definisi mengenai e-learning atau animasi edukasi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut: 1. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001]. 2. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer [LearnFrame.Com, 2001]. 3. Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang Pe-ngajaran dan pembelajaran yang menggunakan
39
rangkaian elektronik (LAN, WAN,atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
4.1.4 Teori Narasi Pada dasarnya teori narasi adalah studi yang mempelajari tentang hakikat narasi, bercerita, tulisan atau sebaliknya. Menurut KBBI, narasi adalah: 1.Pengisahan suatu kisah atau kejadian 2. cerita deskripsi suatu kejadian atau peristiwa; kisahan 3. tema suatu karya seni
4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Fakta Kunci -Minimnya
pengetahuan
masyarakat
betapa
pentingnya
mengenalkan kepada anak pentingnya merawat gigi sejak dini. -Kurangnya
informasi
dalam
bentuk
animasi
edukasi
mengenai cara yang baik yang dapat dilakukan dalam merawat gigi.
4.2.1.2 Masalah Yang Akan Dikomunikasikan Masalah yang akan dikomunikasikan yaitu mengenai cara yang mudah untuk menjaga gigi agak tetap sehat.
4.2.1.3 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi film animasi edukasi ini adalah menambah pengetahuan kepada masyarakat luas, betapa pentingnya merawat gigi. Jika merawat gigi dilakukan sejak dini, efek yang ditimbulkan akan lebih baik
4.2.1.4 Target Audience Geografis: Semua umur, diutamakan anak-anak, baik itu didalam kota maupun luar kota Demografi: Usia: 7-12 tahun, dengan fokus kisaran 8-10 tahun.
40
Jenis Kelamin: Pria dan Wanita Tingkat Pendidikan: Sekolah Dasar Status Ekonomi: Semua kalangan Target Primer: anak-anak serta orang tua yang kurang memahami bagaimana merawat gigi yang baik dan sederhana
4.2.1.5 Premis Memberikan informasi mengenai mengenai gigi, penyakit yang sering terjadi, cara merawatnya, dan cara pencegahannya
4.2.1.6 Penetapan Judul Animasi Edukasi Judul
film
edukasi
yang
di
gunakan
Merawat Gigi”.
4.3 Strategi Visual Referensi mengenai bentuk karakter serta look visual
Gambar 23. Minion Sumber: film animasi Despicable Me
yaitu
“Yuk!
41
Gambar 24. Referensi video pada vimeo Sumber: vimeo.com
Gambar 25. Pocoyo Sumber: film animasi Pocoyo
42
Gambar 26. Referensi dalam film pendek Sumber: film animasi Secret of Kells
4.4 Metode Pipeline Film Edukasi Animasi 4.4.1 Tahap PreProduksi Langkah-langkah yang akan dicapai pada film edukasi animasi ini: 1. Brainstorming dan mind mapping 2. Riset 3. Treatment 4. Penulisan naskah 5. Storyboard 4.4.2 Tahap Produksi 1. Pembuatan modeling 2. Animasi tahap awal 3. Narasi 4. Rendering 4.4.3 Tahap Pasca Produksi 1. Compositing, 2. Visual effect 3. Editing 4. Sound editing 5.Final render
43
4.5 Ringkasan Cerita 4.5.1 Sinopsis Kipi dan Pepo adalah teman sepermainan. Walaupun mereka bersahabat tetapi berbeda karakter. Kipi menjaga giginya dengan baik, dan Pepo malas untuk membersihkan giginya sehingga membuat giginya sakit dan pipinya bengkak. Saat mereka bertemu disekolah, tiba-tiba munculah Peri Gigi. Melihat gigi Pepo bermasalah, Peri Gigipun menjelaskan pengetahuan seputar gigi, dan menerangkan tata cara merawat gigi yang baik dan benar.
4.5.2 Treatment 1. Awal: Dua orang anak saling tegur sapa. Tapi gigi Kipi terlihat bagus, sehat dan berkilau. Membuat Pepo tersungkur karena kilaunya. Datanglah Peri Gigi menyapa mereka 2. Penampilan masalah Ada yang berbeda dari wajah Pepo dan Kipi. Pepo tampak lesu dan Kipi terlihat ceria, didapati pipi Pepo bengkak akibat giginya terlihat sakit dan bermasalah. 3. Klimak Peri gigi menjelaskan apa itu gigi, dan penyakit yang ditimbulkan. Dan ditemukan masalahnya, cara menggosok gigi Pepo salah. 4. Anti klimak Peri Gigi menerangkan cara merawat dan pencegahannya. 5. Akhir Pepo dan Kipi sepakat untuk menjaga gigi mereka agar bersih, sehat dan berkilau
44
4.5.3 Naskah No.
1.
VISUAL
AUDIO
INTRO
Music on
WIDE SHOT
Music on
Pepo berjalan dari kiri ketengah,
Pepo: selamat pagi
menyapa lemas.
Kipi: selamat pagi, pepo
Kipi berjalan dari kanan ke tengah. Menyapa dengan ceria. 2.
STILL FRAME
Music on
Keluar kilau dari mulut kipi saat
Suara “CLING”
menyapa Pepo tersungkur karena kilaunya. 3.
STILL FRAME
Music on
Keluar peri gigi, menyapa mereka
PG: Halo Kipi, halo Pepo
bedua 4.
ZOOM IN
Music on
Pepo menyapa dengan lemas
Pepo: halo (suara ringisan)
CUT TO
Kipi: halo peri! (CLING!)
ZOOM IN Kipi menyapa balik 5.
ZOOM OUT Pepo tersungkur kembali karena silau
Suara teriak
Peri gigi dan Kipi tertegun
Suara benda terjatuh
6.
Music on FADE IN Judul “Yuk! merawat gigi”
45
7.
TRANSISI
Musik off
Peri Gigi muncul dengan
8.
memperlihatkan gambar Pepo dan Kipi
Narator: “bisakah kamu
bersebelahan.
melihat perbandingan antara
Membandingkan wajah mereka, apa
mereka berdua? Lihat, pipinya
yang ganjil dengan wajah Pepo
Pepo bengkak!”
CUT TO
Narator : “oo-w. Gigi Pepo
Gambar Pepo.
ternyata bermasalah! Kalian
masuk melewati mulut Pepo.
pengen tau penyebabnya apa?”
Memperlihatkan gigi Pepo yang ompong dan rusak
SCENE 1
Narator : Penjelasan tentang gigi”
9.
CUT TO
Narator: “Taukah kamu, apa itu
EXTREME CLOSE UP mulut Pepo
gigi? Gigi itu salah satu bagian tubuh kita untuk menghaluskan
Peri gigi membuka mulut Pepo, terdapat makanan. Gigi terdiri dari 3
10.
gigi. Peri Gigi pun menjelaskan apa itu
lapisan, yaitu: email, dentin
gigi, lapisannya dan kegunaannya.
dan sementum”
TRANSISI
PG: “Orang dewasa itu punya 32 gigi dan anak-anak memiliki
Memperlihatkan gambar ayah dan anak
20 gigi yang nantinya akan
Meperlihatkan gambar perbandingan
bertambah sesuai pertumbuhan
jumlah gigi
kita”
SCENE 2
Narator: ”Macam-macam
11
sakit gigi”
46
12.
PG: “kamu lihat kan lapisan bening dan berlendir ini? Ini namanya Plak. Plak itu seperti EXTREME CLOSE UP
lapisan
berlendir
menempel
jika
Gambar gigi yang merekat satu sama sempurna lain karena plak
yang
gigi
tidak
dibersihkan.
Mengandung
bakteri,
lama
kelamaan yang akan mengeras dan nantinya menjadi karang gigi atau pengapuran” 12.
EXTREME CLOSE UP PG: “Lihat, kuman sedang Gambar gigi
membuat
sarang
di
gigi.
Gambar kuman bersarang di gigi yang Lubang itu namanya karies, kotor. Terlihat kuman sedang memaku nantinya
lubang
itu
makin
gigi hingga berlubang (seperti membuat dalam dan besar. kuman akan sebuah gua). Semakin lama lubang leluasa untuk masuk, itu bisa semakin besar
13.
bikin gigi sakit lho”
PG: “ Sisa makanan yang manis dan lengket akan nempel di gigi serta sela-sela gigi. EXTREME CLOSE UP
Bakteri merubahnya menjadi asam, kalau tidak dibersihkan dalam 20 menit, sisa makanan itu akan berubah menjadi plak, dan susah dibersihkan”
SCENE 3
Narator: “Penyebab sakit gigi”
47
14.
CUT TO Kembali kemulut Pepo
PG: “taukah kamu penyebab gigi rusak?”
15.
TRANSISI
PG: “makanan sisa dimulut, kalau tidak dibersihkan, bisa berdampak buruk untuk kesehatan gigi loh”
16.
CUT TO
PG: “makanan yang terlalu
WIDE SHOT
manis dan terlalu asam seperti permen, coklat, minuman
Gambar kumpulan makanan yang tidak
bersoda, mpek-mpek, jus jeruk,
sehat untuk gigi
atau terlalu dingin terlalu panas, juga bisa merusak gigi.
18.
ZOOM IN
PG: “jadi, kalau abis makanmakanan yang terlalu asam,
Peri Gigi
gosok giginya setelah 30 menit ya”
20. TIPS
CLOSE UP
PG: “ssst! Sakit gigi adalah penyakit yang paling sering diderita manusia setelah penyakit pilek loh.
Peri gigi berbisik di telinga Narator: “ Cara merawat SCENE 4 21.
ZOOM OUT
gigi” PG: “hmm giginya terawat dengan baik! Yuk kita lihat,
Kipi tersenyum, memperlihatkan
bagaimana cara mereka
giginya yang bersih dan berkilau
menggosok gigi””
48
23.
STILL FRAME
PG: “cara menggosok Pepo
Kiri: Pepo males-malesan menggosok
ternyata benar”
giginya Kanan: Kipi dengan cekatan menggosok giginya. Tanda silang pada gambar si Pepo 24.
ZOOM IN
PG: ”menggosok gigi yang
Kipi sedang menggosok giginya,
baik itu: naik turun, kiri kanan,
memberikan arahan. Dan peri gigi yang
memutar. Bagian dalamnya
menjelaskan
juga digosok, lidahnya juga ya, karena saat giginya digosok, kuman pindah ke lidah”
SCENE 5
Narator: “Aat-alat untuk merawat gigi”
25.
WIDE SHOT
PG: “ini alat yang kita gunakan
Gambar pasta gigi, sikat gigi, dental
untuk merawat gigi. Yaitu:
floss, mouthwash/obat kumur.
odol, sikat gigi, dental floss, mouthwash atau obat kumur”
26.
STILL FRAME
PG:”apakah memakai dental floss dan obat kumur ini perlu? Jawabannya YA! Karena dengan menggunakan alat ini, kita bisa membersihkan kuman-kuman yang masih tinggal dimulut.
27.
WIDE SHOT
PG: “kamu tau ini apa? benar!
Gambar tusuk gigi
Ini namanya tusuk gigi, gunanya sama seperti dental floss, membersihkan sela-sela gigi.”
49
28.
ZOOM IN
PG: “tapi, tusuk gigi ini bisa
Gambar tusuk gigi yang sedang
berbahaya loh untuk kesehatan
mencongkel gigi
gigi. Kalau terlalu sering digunakan, bisa merusak lapisan gigi, bisa menyayat gusi, dan yang lebih berbahaya bisa mencongkel gigi beserta akarnya keluar dari gusi. Hiiih!”
29.
TRANSISI
PG: “menggosok gigi
Pepo menggosok giginya pagi dan
dilakukan 2 kali sehari, yaitu
malam hari
pagi dan malam hari. Dan menggosok gigi dilakukan selama 2-3 menit”
SCENE 6
Narator: Cara mencegah sakit gigi
30.
CUT TO
Music on PG: “ini adalah makan sehat
31.
Gambar macam-macam makanan yang
yang dapat menjaga kesehatan
sehat
gigi loh”
WIDE SHOT
PG: “Sakit gigi bisa dicegah dengan makanan yang sehat
Muncul gambar sayur dan buah
seperti buah dan sayur. Kamu
Gambar dokter gigi yang ramah,
juga harus kedokter gigi supaya
membawa kaca pembesar
tau apakah gigimu sudah terawat dengan baik”
32.
CLOSE UP
PG: “sst! Sebaiknya simpan sikat gigi ditempat yang
Peri gigi berbisik di telinga
terbuka. Agar bakteri tidak berkembang dengan cepat. Ganti sikat gigimu 1 kali 3-4
50
bulan. Lebih sering lebih baik”
33.
CUT TO
Narator: “Bagaimana Pepo dan
Gambar kembali ke Pepo dan Kipi.
Kipi, apakah kalian sudah paham cara merawat gigi?”
34.
35.
STILL FRAME
PG: “Coba Pepo? Apakah
Peri Gigi dan Pepo
kamu mau merawat gigimu
Pepo mengangguk
agar sehat dan berkilau”
ZOOM IN
PG: “Bagaimana denganmu
Kipi mengangguk semangat dan
Kipi? Apakah kamu akan tetap
tersenyum.
merawat gigimu ?”
Giginya kembali berkilau lagi pepopun tersungkur
Kipi:”pasti Peri Gigi, aku akan merawat gigiku agar sehat dan berkilau”
Suara Pepo terjatuh 36.
WIDE SHOT
Music on
Peri Gigi dan Kipi tertawa, giginya berkilau. Dan melambaikan tangan
ENDING
37.
FADE OUT Closing
Music on