BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: • Perusahaan fokus pada perkembangan bisnis perusahaan •
Perusahaan fokus terhadap kepuasan pelanggan
•
Perusahaan fokus terhadap peningkatan operasional perusahaan
Arahan strategi ini dimaksudkan untuk memposisikan PT. Adi Armada Sarana sebagai perusahaan penyedia jasa penyewaan transportasi dan logistik yang terdepan dan inovatif di Indonesia. Selain itu arahan strategi ini juga bertujuan untuk Pengembangan target pasar baik dikota besar maupun di kota kecil, Tingkat loyalitas pelanggan dan jumlah apresiasi atas hasil karya yang diterima perusahaan PT. Adi Sarana Armada setiap tahunnya, dan juga meningkatkan operasional perusahaan yang sedang berjalan agar menjadi lebih baik ke depannya. Ketiga arahan strategi tersebut merupakan prioritas utama perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Karena ketiga arahan strategi tersebut merupakan langkah-langkah perusahaan dalam mencapai visi dan misi yang sudah ditentukan sejak awal. Sehingga perusahaan mengharapkan semua karyawan mengerti dan mampu melaksanakan arahan strategi yang 105
106
telah dirancang oleh manajemen dengan bertanggung jawab. Dengan tujuan agar dapat memperbaiki hasil atau mengingkatkan performa bottom- line. Dari arahan strategi yang telah dihasilkan dan investasi Teknologi Informasi (TI) yang sesuai dengan pemenuhan arahan strategi perusahaan. Maka akan mendorong tindakan manajemen untuk menghasilkan dampak yang baik pada bottom-line dari segi kualitas, layanan, dan penyelarasan pada lights-on di perusahaan. Yaitu aplikasi, infrastruktur, service dan manajemen. Agar target dari arahan strategi dapat tercapai, maka rencana rencana strategis yang diterapkan harus dengan melakukan keseimbangan investasi antara strategis maupun opersional. Dengan demikian perolehan dari investasi yang dilakukan perusahaan dapat berjalan efektif dann efisien dari segi waktu, biaya, data, informasi, tenaga, dan proses bisnis.
107
4.2 Analisa Portofolio Lights-On Analisa terhadap portfolio lights-on dilakukan dengan dukungan data portfolio dari seluruh sumber daya TI berupa aplikasi, infrastruktur, manajemen dan service yang sedang berjalan di PT. Adi sarana armada
Gambar 4.1 Persentase Total IT cost
Berdasarkan gambar 4.1 dijelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh PT. Adi sarana armada selama satu tahun untuk lights-on besar dibandingkan biaya untuk proyek yang akan dikembangkan. Biaya yang dikeluarkan untuk lights-on sebesar 98.91% atau Rp 2.478.092.500 yang didapat dari seluruh biaya implementasi dan biaya operasional dari biaya lights-on. Sedangkan untuk biaya proyek yang akan dikembangkan sebesar 1.09% atau Rp 21.600.000 yang didapat dari total biaya yang diperlukan untuk proyek yang akan dikembangkan. Dengan adanya persentase ini, diharapkan manajemen dapat melihat perbandingan biaya antara lights-on dengan proyek yang dikembangkan.
108
4.2.1
Persentase Biaya Lights-on
Gambar 4.2 Persentase Biaya Lights-on
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa Hardware memiliki biaya yang paling besar, yaitu Rp.994.400.000 dengan persentase 40.13% dari seluruh biaya lights-on. Sedangkan Service and Maintenance memiliki biaya terkecil, yaitu sebesar Rp 20.000.000 dengan persentase 0.81%. berikut penjelasan secara rinci mengenai besarnya 1. Aplikasi iStar memiliki biaya Lights-On sebesar Rp.140.000.000 dengan presentase sebesar 5.65 % 2.Infrastruktur Servis terdiri dari : • Platform memiliki biaya Lights-On sebesar Rp. 282.292.500 dengan presentase sebesar 11.39 %.
109
• Hardware memiliki biaya Lights-On sebesar Rp.994.400.000 dengan presentase sebesar 40.13 %. • Server memiliki biaya Lights-On sebesar Rp. 87.400.000 dengan presentase sebesar 3.53 % • Network memiliki biaya Lights-On sebesar Rp.600.000.000 dengan presentase sebesar 24.21 %. 3.Infrastruktur Manajemen terdiri dari : • Sales Support memiliki biaya Lights-On sebesar Rp.324.000.000 dengan presentase sebesar 13.07 %. • Training memiliki biaya Lights-On sebesar Rp.30.000.000 dengan presentase sebesar 1.21%. • Service and Maintenance biaya Lights-On sebesar Rp.20.000.000 dengan presentase sebesar 0.81 %.
110
4.2.2 Presentase Nilai Penyelarasan Lights-on
4,25
3,75
4,25 4,33
4,02
4,05
4,21 4,33
4,25
4,68 4,40
4,58
3,80
Gambar 4.3 Diagram presentase nilai penyelarasan Lights-on
Berdasarkan gambar 4.3 maka dapat dijelaskan bahwa pada Server memiliki nilai penyelarasan terbesar yaitu 4,68. Sedangkan modul aplikasi Account Receivable memiliki nilai penyelarasan terendah yaitu 3,75. Berikut rincian Nilai Penyelarasan Lights-on secara keseluruhan: 1. Aplikasi •
Account Receivable memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,75
•
Account Payable memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,25
111
•
Asset memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,02
•
General Ledger memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,21
•
Purchase Order memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,25
•
Sales memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,40
2. Infrastruktur Service terdiri dari
3.
•
Platform memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,58
•
Hardware memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,80
•
Server memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,68
•
Network memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,33
Infrastruktur Manajemen berjalan terdiri dari •
Sales Support memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,33
•
Training memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,05
•
Service and Maintenance memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,25
112
4.2.3
Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya
Aplikasi
Gambar 4.4 Bubble Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya Aplikasi
Berdasarkan gambar 4.4 dapat disimpulkan Perbandingan Nilai Penyelarasan dan Kualitas terhadap Biaya Aplikasi dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Aplikasi Account Receivable memiliki nilai kualitas sebesar 2 dan nilai penyelarasan sebesar 3,75 maka lights-on ini termasuk kategori Crisis.
113
2. Aplikasi Account Payable memiliki nilai kualitas sebesar 3 dan nilai penyelarasan sebesar 4,25 maka lights-on ini termasuk kategori Improve Only. 3. Aplikasi Asset memiliki nilai kualitas sebesar 3,25 dan nilai penyelarasan sebesar 4,02 maka lights-on ini termasuk kategori Improve Only. 4. Aplikasi General Ledger memiliki nilai kualitas sebesar 3,95 dan nilai penyelarasan sebesar 4,21 maka lights-on ini termasuk kategori Excellent. 5. Aplikasi Purchase Order memiliki nilai kualitas sebesar 2,75 dan nilai penyelarasan sebesar 4,25 maka lights-on ini termasuk kategori Improve Only. 6. Aplikasi Sales memiliki nilai kualitas sebesar 2,875 dan nilai penyelarasan sebesar Improve Only.
4,4 maka lights-on ini termasuk kategori
114
4.2.4 Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya
Infrastruktur
Gambar 4.5 Bubble Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya Infrastruktur Berdasarkan gambar 4.5 dapat disimpulkan Perbandingan Nilai Penyelarasan dan Kualitas terhadap Biaya Infrastruktur dengan penjelasan sebagai berikut: 1.Platform memiliki nilai kualitas sebesar 4,75 dan nilai penyelarasan sebesar 4,58 maka lights-on ini termasuk kategori Excellent. 2.Hardware memiliki nilai kualitas sebesar 4,25 dan nilai penyelarasan sebesar 3,8 maka lights-on ini termasuk kategori
115
Excellent. 3.Server memiliki nilai kualitas sebesar 4,375 dan nilai penyelarasan sebesar 4,68 maka lights-on ini termasuk kategori Excellent. 4.Networking memiliki nilai kualitas sebesar 4 dan nilai penyelarasan sebesar 4,33 maka lights-on ini termasuk kategori Excellent.
116
4.2.5
Hubungan nilai penyelarasan dan kualitas terhadap biaya manajemen berjalan
Gambar 4.6 Bubble Diagram Hubungan penyelarasan dan kualitas terhadap biaya manajemen berjalan
Berdasarkan
gambar
4.6
dapat
disimpulkan
perbandingan
nilai
penyelarasan dan kualitas terhadap biaya manajemen berjalan dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Training memiliki nilai kualitas sebesar 3,375 dan nilai penyelarasan sebesar 4,05 maka lights-on ini termasuk dalam kategori Improve only. 2. Sales Support memiliki nilai kualitas sebesar 2,75 dan nilai penyelarasan sebesar 4,33 maka lights-on ini termasuk ke dalam kategori Improve Only.
117
3. Service and Maintenance memiliki nilai kualitas sebesar 4,25 dan nilai penyelarasan sebesar 4,25 maka lights-on ini termasuk ke dalam kategori Excellent.
118
4.2.6 Hubungan nilai Ketergantungan dan kualitas terhadap biaya aplikasi
Gambar 4.7 Bubble Diagram hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya aplikasi
Berdasarkan
gambar
4.7
dapat
disimpulkan
perbandingan
nilai
ketergantungan dan kualitas terhadap biaya aplikasi dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Aplikasi Account Receivable memiliki nilai kualitas sebesar 2 dan nilai ketergantungan sebesar 3,25 maka lights-on ini termasuk kategori Crisis. 2. Aplikasi Account Payable memiliki nilai kualitas sebesar 3 dan nilai ketergantungan sebesar 3,75 maka lights-on ini termasuk kategori Improve Only.
119
3. Aplikasi Asset memiliki nilai kualitas sebesar 3,25 dan nilai ketergantungan sebesar 4,5 maka lights-on ini termasuk kategori Improve Only. 4. Aplikasi General Ledger memiliki nilai kualitas sebesar 3,95 dan nilai ketergantungan sebesar 4 maka lights-on ini termasuk kategori Excellent. 5. Aplikasi Purchase Order memiliki nilai kualitas sebesar 2,75 dan nilai ketergantungan sebesar 4,25 maka lights-on ini termasuk kategori Improve Only. 6. Aplikasi Sales memiliki nilai kualitas sebesar 2,875 dan nilai ketergantungan sebesar Improve Only.
4 maka lights-on ini termasuk kategori
120
4.2.7 Hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya Infrastruktur
G a m b a r
4 . 8 Bubble Diagram hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya infrastruktur
Berdasarkan gambar 4.8 dapat disimpulkan Perbandingan Nilai Penyelarasan dan Ketergantungan terhadap Biaya Infrastruktur dengan penjelasan sebagai berikut: 1.Platform
memiliki
nilai
ketergantungan sebesar 3,5
kualitas
sebesar
4,75
dan
nilai
maka lights-on ini termasuk kategori
Excellent. 2.Hardware
memiliki nilai kualitas sebesar 4,25 dan nilai
ketergantungan sebesar 4,75 maka lights-on ini termasuk kategori Excellent.
121
3.Server
memiliki
nilai
kualitas
sebesar
4,375
dan
nilai
ketergantungan sebesar 4,5 maka lights-on ini termasuk kategori Excellent. 4.Networking
memiliki
nilai
kualitas
sebesar
4
dan
nilai
ketergantungan sebesar 4,75 maka lights-on ini termasuk kategori Excellent.
122
4.2.8 Hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya
Manajemen
Gambar 4.9 Bubble Diagram hubungan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya aplikasi
Berdasarkan gambar 4.6 dapat disimpulkan perbandingan nilai Kualitas dan Ketergantungan terhadap biaya manajemen berjalan dengan penjelasan sebagai berikut : 1.
Training memiliki nilai kualitas sebesar 3,375 dan nilai
Ketergantungan sebesar 4,5 maka lights-on ini termasuk dalam kategori Excellent.
123
2.
Sales Support memiliki nilai kualitas sebesar 2,75 dan nilai
Ketergantungan sebesar 3,25 maka lights-on ini termasuk ke dalam kategori Stabilize. 3.
Service and Maintenance memiliki nilai kualitas sebesar 4,25 dan
nilai Ketergantungan sebesar 4 ini termasuk ke dalam kategori Excellent
.
124
4.2.9 Strategi investasi berdasarkan hubungan kualitas dan penyelarasan
93.333.332
23.333
23.333
Gambar 4.10 Diagram Total Biaya Lights-on Berdasarkan Hubungan Kualitas dan Penyelarasan (dalam juta Rupiah) Berdasarkan gambar diagram diatas, untuk nilai terhadap hubungan kualitas dan penyelarasan pada ligths-on dilihat bahwa: -
Kategori Excellent memiliki jumlah biaya terbesar yaitu Rp 23.333.333 yang terdiri dari General Ledger.
-
Kategori Improve Only memiliki jumlah biaya sebesar Rp 93.333.332 yang terdiri dari Aplikasi Purchase Order, Account Payable, Asset dan Sales.
-
Sedangkan untuk kategori dengan jumlah terendah adalah kategori Crisis memiliki jumlah biaya sebesar Rp 23.333.333
125
4.2.10 Strategi investasi berdasarkan hubungan kualitas dan ketergantungan
93.333.332
Gambar 4.11 Total Biaya Lights-on Berdasarkan Hubungan Kualitas dan Ketergantungan (dalam juta Rupiah) Berdasarkan gambar diagram diatas, untuk nilai terhadap hubungan kualitas dan ketergantungan pada ligths-on dilihat bahwa: -
Kategori Excellent memiliki jumlah biaya terbesar yaitu Rp 23.333.333 23.333
yang terdiri dari General Ledger. -
23.333
Kategori Improve Only memiliki jumlah biaya sebesar Rp 93.333.332 yang terdiri dari Aplikasi Purchase Order, Account Payable, Asset dan Sales.
-
Sedangkan untuk kategori dengan jumlah terendah adalah kategori Crisis memiliki jumlah biaya sebesar Rp 23.333.333
126
4.2.11 Hubungan Kualitas, Penyelarasan Strategi, Ketergantungan, dan Jangkauan Pengguna
Gambar 4.12 Hubungan Kualitas, Penyelarasan Strategi, Ketergantungan, dan Jangkauan Pengguna
Gambar diatas dapat disimpulkan dengan semakin tinggi nilai kualitas maka kinerja sistem tersebut semakin baik, semakin tinggi nilai penyelarasan strategi maka sistem aplikasi tersebut semakin sesuai dengan strategi bisnis perusahaan, semakin tinggi nilai ketergantungan maka sistem aplikasi semakin dibutuhkan oleh perusahaan dan semakin tinggi nilai jangkauan pengguna maka sistem tersebut semakin banyak
127
digunakan dalam perusahaan. Berikut penjelasan rinci : • Account Receivable mempunyai kualitas rendah sebesar 2, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 3.75, tingkat ketergantungan yang sedang sebesar 3.25 dan jangkauan pengguna yang sedikit sebanyak 2. • Account Payable mempunyai kualitas sedang sebesar 3, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.25, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 3.75 dan jangkauan pengguna yang tinggi sebanyak 5. • Asset, mempunyai kualitas sedang sebesar 3.25, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 4.5 dan jangkauan pengguna yang tinggi sebanyak 4.25. • General Ledger mempunyai kualitas tinggi sebesar 3.95, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.21, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 4 dan jangkauan pengguna yang sedang sebanyak 3. • Purchase Order mempunyai kualitas sedang sebesar 2.75, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.25, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 4.25 dan jangkauan pengguna yang sedang sebanyak 2.75. • Sales mempunyai kualitas sedang sebesar 2.875, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.4, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 4 dan jangkauan pengguna yang tinggi sebanyak 4. • Platform mempunyai kualitas sedang sebesar 3.125, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.5, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 3.5 dan jangkauan pengguna yang tinggi sebanyak 4.
128
• Hardware mempunyai kualitas tinggi sebesar 4.25, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 3.8, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 4.75 dan jangkauan pengguna yang tinggi sebanyak 5. • Server mempunyai kualitas tinggi sebesar 4.375, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.68, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 4.5 dan jangkauan pengguna yang tinggi sebanyak 4.25. • Networking mempunyai kualitas tinggi sebesar 4, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.33, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 4.75 dan jangkauan pengguna yang tinggi sebanyak 4.75. • Training mempunyai kualitas sedang sebesar 3.375, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.05, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 4.5 dan jangkauan pengguna yang tinggi sebanyak 4.75. • Sales Support mempunyai kualitas sedang sebesar 2.75, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.33, tingkat ketergantungan yang sedang sebesar 3.25 dan jangkauan pengguna yang sedang sebanyak 3. • Service and Maintenance mempunyai kualitas tinggi sebesar 4.25, nilai penyelarasan strategi yang tinggi sebesar 4.25, tingkat ketergantungan yang tinggi sebesar 4 dan jangkauan pengguna yang tinggi sebanyak 4.
129
4.3 Hasil analisis Demand/Supply Planning Hasil output dari praktek Demand/Supply planning adalah Strategic IT Agenda, Strategic IT Plan, dan Strategic IT Requirements yang akan diuraikan dalam sub bab berikut. 4.3.1 Strategic IT Agenda Tabel 4.1 Demand/Supply Planning : Fokus terhadap perkembangan bisnis perusahaan Demand Konteks Strategi Bisnis
Arahan
Pengembangan Bisnis
Strategi
Supply Perencanaan Strategi
Perencanaan Strategi
untuk Penggunaan TI
untuk Pemasok TI
Menyediakan infrastruktur
Menggunakan aplikasi
TI dan pendukung system
administratif pada iStar
informasi yang membantu
untuk membantu kinerja
dalam pengembangan
perusahaan
distribusi Tujuan
Memperluas distribusi
Proses distribusi dapat
Strategi dengan membuka cabang ditangani dengan cepat dibeberapa daerah
Memanfaatkan modul asset pada aplikasi iStar untuk mempermudah kegiatan operasional
130
Inisiatif
Strategi menyediakan
Menyediakan modul sales
Strategi informasi yang terintegrasi pada untuk dengan kantor pusat
Mengimplementasikan modul sales pada aplikasi
mengintegrasikan dengan
iStar yang dapat
kantor pusat
memberikan informasi sesuai kebutuhan.
Tabel 4.2 Demand/Supply Planning : Fokus terhadap kepuasan pelanggan Demand Konteks Strategi Bisnis
Arahan
Fokus pada potensi
Strategi pelanggan
Supply Perencanaan Strategi
Perencanaan Strategi
untuk Penggunaan TI
untuk Pemasok TI
Bagian sales memiliki
Memanfaatkan modul
informasi mengenai
sales pada aplikasi iStar
penyewaan produk oleh
yang dapat merecord
pelanggan
semua transaksi yang dilakukan oleh pelanggan
Tujuan
Memprediksi permintaan Mengumpulkan dan
Memanfaatkan aplikasi
Strategi penyewaan produk dan
menganalisis informasi
yang dapat memelihara
memberikan pelayanan
penyewaan pelanggan.
data dan informasi
yang memuaskan Inisiatif
Melakukan analisa
Strategi pengembangan layanan
pelanggan Menyediakan system yang
Menggunakan aplikasi
dapat mentracking informasi report yang dapat
yang mampu mengetahui mengenai pelanggan.
memberikan informasi
permintaan produk
yang dibutuhkan.
131
Tabel 4.3 Demand/Supply Planning : Fokus terhadap peningkatan operasional perusahaan Demand Konteks Strategi Bisnis
Arahan
Supply Perencanaan Strategi
Perencanaan Strategi
untuk Penggunaan TI
untuk Pemasok TI
Meningkatkan operasional Karyawan dapat
Strategi perusahaan
Menyediakan aplikasi
menggunakan sistem dengan yang dapat membantu baik dan sesuai dengan
kinerja karyawan.
fungsinya Tujuan
Meningkatkan efektivitas Aplikasi dapat membantu
Strategi dan efisiensi perusahaan
Memanfaatkan aplikasi
untuk meningkatkan
yang dapat membantu
pengolahan informasi
karyawan agar lebih fokus
perusahaan, penghematan
pada kegiatan analisa
SDM Inisiatif
Pengelolaan dengan
Strategi aplikasi tunggal
Meningkatkan control
Mengimplementasikan
manajemen, akurasi dan
aplikasi iStar yang dapat
standarisasi proses
mengintegrasikan seluruh proses bisnis.
132
4.3.2 Strategic IT Plan Perencanaan strategis IT untuk mendukung kebutuhan IT sebagai berikut: 1. Menyediakan informasi dibutuhkan secara cepat untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan 2. Meningkatkan efisiensi pembiayaan IT dengan memberikan pelayanan dan solusi yang tepat atas masalah IT secepat mungkin untuk menekan adanya kerugian yang terjadi akibat masalah IT tersebut, juga mengendalikan pengeluaran IT agar tak melebihi anggaran ditetapkan.
133
4.3.3 Strategic IT Requirement Tabel 4.4 Strategic IT Requirement Phase 1
Perencanaan penggunaan TI - Optimalisasi aplikasi iStar - Persiapan pengembangan proyek aplikasi iStar Barcode serta perencanaan biaya, dampak dan resiko
2
- Mengimplementasikan iStar Barcode sebagai alat untuk mendata aset-aset yang terdapat dalam perusahaan - Training user - Service and Maintenance sistem secara berkelanjutan - Melakukan pengembangan sistem iStar Barcode
134
4.4 Analisa Portfolio Proyek 4.4.1 Analisa Dampak dan Resiko Proyek
Gambar 4.13 Bubble Diagram Analisa dampak dan resiko terhadap biaya dari Portfolio Proyek
135
4.5 Innovation Perencanaan Innovation dalam NIE terdiri dari 4 komponen yaitu : ·
Business And Technology Monitoring (Apa saja perubahan yang mempengaruhi perusahaan) Merupakan sebuah review untuk teknologi informasi dan manajemen bisnis terhadap kegiatan bisnis perusahaan. Proses ini menghasilkan sebuah teknologi informasi dan laporan status bisnis dan pengunaan sumber daya di luar perusahaan yang berjalan pada PT. Adi Sarana Armada. Bagian ini berfokus pada perubahan apa yang dapat mempengaruhi proses bisnis:
·
o
Proses data dan informasi cepat tersedia karena adanya sistem iStar.
o
Pengurangan resiko redundancy data.
o
Pengetahuan perusahaan dalam bentuk teknologi.
o
Efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan penyewaan kendaraan.
Innovation Visioning (Perubahan apa yang dapat dilakukan) Pada tahap ini akan dikembangkan beberapa alternative yang dapat memberikan arah yang jelas pada perusahaan untuk menjawab perubahan yang terjadi. Tahap ini berfokus pada apa yang telah dilakukan PT. Adi Sarana Armada untuk mengembangkan bisnisnya sesuai investasi yang telah dilakukan dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan.
136
Alternatif yang dapat mendukung strategi bisnis perusahaan adalah sebagai berikut: o
Mengembangkan aplikasi yang mendukung arahan strategi bisnis perusahaan untuk memperluas distribusi pasar dengan tersedianya informasi tentang saluran distribusi produk dan daerah potensial.
·
Business Context and Choices (Apa yang seharusnya dilakukan perusahaan) Tahap ini merupakan pemilihan alternative yang nantinya akan digunakan sebagai jawaban atas strategi yang sudah ada. Dalam tahap ini akan ditentukan beberapa kriteria yang dibutuhkan oleh strategi bisnis dalam upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dari beberapa alternative yang telah dibuat dalam tahap Innovation Visioning yang telah menghasilkan beberapa inovasi alternatif untuk mendukung strategi bisnis. o
Mengimplementasikan proyek yang akan dikembangkan (barcode) karena aplikasi ini dapat memberikan kemudahaan bagi perusahaan dalam mengawasi asset-aset yang ada dalam perusahaan.
o
Menyediakan infrastruktur, saran dan prasarana yang dibutuhkan untuk pengimplementasian proyek yang akan dikembangkan.
·
Actionable Innovation (Apa yang akan perusahaan lakukan) Tahap terakhir ini berfokus pada apa yang akan dilakukan oleh PT. Adi Sarana Armada dalam proses menerapkan ide-ide baru agar menjadi realisasi tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk mendukung kinerja dan strategi dalam perusahaan.
137
Fokus pada pendefinisian
scenario
bisnis
dan teknologi
berdasarkan sebuah kondisi bisnis maupun teknologi baru : o
Melakukan pengembangan dan maintenance secara berkala dan berkelanjutan terhadap aplikasi proyek tersebut.
o
Melakukan maintenance aplikasi lights-on agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan proses bisnis perusahaan.
o
Menentukan SDM yang potensial.
4.6 Hasil Analisa Manajemen Agenda Managemen agendan dimaksudkan untuk mengetahui apakah investasi TI yang sudah dilakukan terkait dengan strategi bisnis yang ingin dicapai perusahaan. Maangemen agenda juga dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki proses manajemen yang ada. Berikut ini adalah hasil analisis dari manajemen agenda yang diisi oleh pihak manajemen perusahaan : ·
Manajemen Agenda 1 (Menentukan Sasaran) Dalam Management Agenda 1 ini dapat diketahui bahwa manager TI dan bisnis berpatisipasi secara efektif dan konsisten dalam melaksanakan proses manajemen yang memperbaiki konstribusi TI pada kinerja bisnis (Bottom Line) lapisan bawah sehingga investasi TI diprioritaskan pada strategi bisnis yang menunjang keefektifan bisnis. Dapat disimpulkan bahwa PT.Adi Sarana Armada memiliki perencanaan dan manajemen yang berfokus pada keseluruhan pengeluaran TI baik operasional maupun proyek.
·
Manajemen Agenda 2 (Bertanya dengan pertanyaan yang tepat)
138
Dalam Management Agenda 2 ini dapat diketahui bahwa manager TI dapat menerjemahkan strategi bisnis perusahaan kedalam tindakan TI dengan menggunakan dan menginvestasikan sumber daya TI baik lama maupun baru pada lokasi yang tepat. Perusahaan juga secara detil dan jelas mengetahui pengalokasian dana TI secara efektif dengan mengurangi biaya TI yang tidak perlu agar manfaat yang didapatkan perusahaan sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Dapat disimpulkan bahwa manajemen TI mampu menerjemahkan strategi bisnis ke dalam tindakan TI dengan menggunakan sumber saya TI dan dana lokasi yang tepat guna. ·
Manajemen Agenda 3 (menghitung pada Bottom-line) Dalam Management Agenda 3 ini dapat diketahui bahwa manager TI dan bisnis mengetahui arahan strategi perusahaan dengan jelas dan berpartisipasi secara efektif pada proses manajemen. Prioritas investasi dan pengeluaran biaya TI yang mencakup pengembangan, operasional, perawatan dan pelayanan harus selaras dengan arahan strategi yang ada di perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI dalam perusahaan diprioritaskan berdasarkan arahan strategi perusahaan.
·
Manajemen Agenda 4 (Memahami Biaya dan Sumber Daya) Dari Manajemen agenda 4 ini dapat diketahui bahwa portfolio lights-on dan proyek menggambarkan kondisi sumber daya TI perusahaan yang dapat dijadikan acuan bagi manajemen untuk melakukan strategi investasi dalam rangka mengembangkan sumber daya TI yang terdapat di dalam perusahaan.
139
·
Manajemen Agenda 5 (Fokus pada sesuatu yang benar) Dari manajemen agenda 5 ini dapat diketahui bahwa proses pelaksanaan dan manajemen perusahaan menghasilkan arahan strategi secara tegas dan mampu dilaksanakan.
Kegiatan TI dan rencana penggunaan sumber daya
diprioritaskan, dilaksanakan dan diukur berdasarkan hubungan mereka dan konstribusinya pada hasil bisnis. Sumber daya yang terdapat dalam perusahaan baik pengeluaran operasional dan investasi baru dialokasikan dan dianggarkan terkait dengan arahan strategis. Dapat disimpulkan semua kegiatan TI dan pengeluaran organisasi pada sumber daya dan proses portfolio ditujukan untuk penilaian dampak, pengelolaan kinerja, penilaian tingkat kualitas dan layanan serta kesepakatan sumber daya. ·
Managemen Agenda 6 (Mengadopsi proses yang efektif untuk menghasilkan tindakan) Dari manajemen agenda 6 ini dapat disimpulkan bahwa praktek NIE memiliki manfaat –manfaat penting bagi perusahaan. Praktek NIE ini membantu perusahaan untuk menilai apakah pengeluaran TI perusahaan sudah tepat dan apakah penggunaan lights-on sudah maksimal dan sesuai dengan arahan strategi perusahaan.