BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1
Profil Perusahaan PT Aldira Surya Kencana merupakan perusahaan yang berpengalaman dalam bidang pertambangan batu bara dan didukung oleh tenaga kerja profesional yang mengutamakan dan menjaga kualitas dan kuantitas secara profesional.Untuk pasar luar negeri dan pasar dalam negeri sering dilakukan antara lain ke negara China seperti China International co.ltd dan Semen Tonasa untuk dalam negeri. Pengolahan manajemen akan sangat memegang peranan penting dalam segi kelancaran, kualitas, kuantitas dan target waktu, serta tidak terlepas dari performa produksi terhadap pelaksanaan pengiriman batu bara (loading). Oleh karena itu komitmen untuk pengadaan batu bara menjadi moto: “Buyer dan kepercayaan adalah aset kami.”
4.1.1
Organizational Chart Berikut adalah struktur organisasi PT Aldira Surya Kencana.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Aldira Surya Kencana 4.2
Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil pengumpulan data yang didapat terbagi menjadi tiga yaitu pengumpulan data untuk perhitungan AHP, pengumpulan data untuk pemilihan alat berat dan pengumpulan data biaya perusahaan sebelum dilakukan penelitian. Berikut adalah pengumpulan data untuk masing-masing metode yang akan digunakan.
4.2.1
Pengumpulan Data AHP (Bobot dan Kriteria) Berikut adalah kriteria pembobotan dan supplier alat berat yang digunakan dalam pembobotan untuk perhitungan AHP berdasarkan wawancara kepada pemilik perusahaan. Tabel 4.1 Kriteria Pembobotan dan Supplier Alat Berat Kriteria Supplier Alat Berat Harga Sewa PT Truckindo Utama PT Sedi Tractor Harga Pengiriman Utama PT Arema United Ketepatan Waktu Tractor Service Maintenance
4.2.2
Pengumpulan Data Pemilihan Alat Berat Berikut adalah pengumpulan data untuk perhitungan alat berat.
4.2.2.1 Kapasitas Pengangkutan Setelah mendapatkan data tipe alat berat dan kapasitas pengangkutan per hari maka dapat ditentukan kapasitas angkut per bulan. Kapasitas pengangkutan per bulan ini kemudian dibagi menjadi dua yaitu kapasitas pengangkutan per bulan dengan 1 shift kerja (9 jam kerja dan 1 jam istirahat) dan kapasitas pengangkutan per bulan dengan 2 shift kerja (18 jam kerja dan 2 jam istirahat). Hasil perhitungan kapasitas pengangkutan dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3. Tabel 4.2 Kapasitas Pengangkutan Excavator dan Wheel Loader 1 Shift Kerja Nama Alat Kapasitas/Bulan (kg) Kapasitas/Bulan (ton) Excavator PC 100 1151640 1151,64 Excavator PC 200 2368800 2368,8 Excavator PC 300 3520440 3520,44 Excavator PC 400 4672080 4672,08 Excavator PC 500 5823720 5823,72 Wheel loader WA320-3 1897200 1897,2 Wheel loader WA380-3 2493900 2493,9 Wheel loader WA500-3 4222800 4222,8 Wheel loader WA600-3 6533100 6533,1 Tabel 4.3 Kapasitas Pengangkutan Excavator dan Wheel Loader 2 Shift Kerja Nama Alat Kapasitas/Bulan (kg) Kapasitas/Bulan (ton) Excavator PC 100 2303280 2303,28 Excavator PC 200 4737600 4737,6 Excavator PC 300 7040880 7040,88 Excavator PC 400 9344160 9344,16 Excavator PC 500 11647440 11647,44 Wheel loader WA320-3 3794400 3794,4 Wheel loader WA380-3 4987800 4987,8 Wheel loader WA500-3 8445600 8445,6 Wheel loader WA600-3 13066200 13066,2
4.2.2.2 Volume Pergeseran Tanah Proses pergeseran tanah dilakukan oleh bulldozer. Untuk menemukan batu bara dengan HGI (Hard-grove Grindability Index) 40-45 rata-rata volume tanah yang harus digeser adalah 175.000 m3. Sama dengan excavator dan wheel loader, Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 menunjukkan kapasitas volume tanah yang dapat digeser oleh bulldozer masing-masing dalam 1 shift kerja dan 2 shift kerja. Tabel 4.4 Kapasitas Pengangkutan Bulldozer 1 Shift Kerja Nama Alat Kapasitas/Jam (m3) Kapasitas/Bulan (m3) Bulldozer D65E_P-12 561 50490 Bulldozer D85ESS-2A 680 61200 Bulldozer D155A-6 1190 107100 Bulldozer D275A-5R 1660 149400 Tabel 4.5 Kapasitas Pengangkutan Bulldozer 2 Shift Kerja Nama Alat Kapasitas/Jam(m3) Kapasitas/Bulan (m3) Bulldozer D65E P-12 1122 100980 Bulldozer D85ESS-2A 1360 122400 Bulldozer D155A-6 2380 214200 Bulldozer D275A-5R 3320 298800 4.2.2.3 Biaya Sewa, Bahan Bakar dan Total Biaya Untuk memenuhi permintaan batu bara, perusahaan menyewa alat berat diantaranya excavator, bulldozer, wheel loader dan dump truck. Masing-masing dari alat ini memiliki biaya sewa per jam. Sehingga biaya sewa sangat bergantung pada jumlah jam kerja yang ditetapkan perusahaan. Biaya sewa ini sudah termasuk dengan biaya operator yang mengoperasikan alat berat tersebut. Rincian biaya ini berdasarkan pada jangka waktu perputaran argo biaya pada masing-masing alat berat. Berikut adalah gantt chart yang menunjukkan lama penggunaan masing-masing alat berat.
Gambar 4.2 Gantt Chart Jangka Waktu Penggunaan Masing-masing Alat Berat
Maka dari itu, pada Tabel 4.6 dan 4.7 dapat disimpulkan besar biaya sewa masing-masing alat berat adalah sebagai berikut. Tabel 4.6 Biaya Sewa Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 1 Shift Kerja Nama Alat Harga (Jam) Harga (Bulan) Excavator PC 100 Rp 250.000 Rp 31.500.000 Excavator PC 200 Rp 300.000 Rp 37.800.000 Excavator PC 300 Rp 450.000 Rp 56.700.000 Excavator PC 400 Rp 500.000 Rp 63.000.000 Excavator PC 500 Rp 750.000 Rp 94.500.000 Bulldozer D65E_P-12 Rp 300.000 Rp 27.000.000 Bulldozer D85ESS-2A Rp 450.000 Rp 40.500.000 Bulldozer D155A-6 Rp 850.000 Rp 76.500.000 Bulldozer D275A-5R Rp 2.000.000 Rp 180.000.000 Wheel loader WA320-3 Rp 500.000 Rp 76.500.000 Wheel loader WA380-3 Rp 600.000 Rp 91.800.000 Wheel loader WA500-3 Rp 800.000 Rp 122.400.000 Wheel loader WA600-3 Rp 1.200.000 Rp 183.600.000 Tabel 4.7 Biaya Sewa Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 2 Shift Kerja Nama Alat Harga (Jam) Harga (Bulan) Excavator PC 100 Rp 250.000 Rp 63.000.000 Excavator PC 200 Rp 300.000 Rp 75.600.000 Excavator PC 300 Rp 450.000 Rp 113.400.000 Excavator PC 400 Rp 500.000 Rp 126.000.000 Excavator PC 500 Rp 750.000 Rp 189.000.000 Bulldozer D65E_P-12 Rp 300.000 Rp 54.000.000 Bulldozer D85ESS-2A Rp 450.000 Rp 81.000.000 Bulldozer D155A-6 Rp 850.000 Rp 153.000.000 Bulldozer D275A-5R Rp 2.000.000 Rp 360.000.000 Wheel loader WA320-3 Rp 500.000 Rp 153.000.000 Wheel loader WA380-3 Rp 600.000 Rp 183.600.000 Wheel loader WA500-3 Rp 800.000 Rp 244.800.000 Wheel loader WA600-3 Rp 1.200.000 Rp 367.200.000 Untuk menentukan biaya bahan bakar diperlukan data penggunaan bahan bakar masing-masing alat berat dalam 1 hari dengan harga Rp 9.800,-/Liter. Rincian biaya bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan 4.9. Tabel 4.8 Biaya Bahan Bakar Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 1 Shift Kerja Penggunaan Bahan Biaya Penggunaan Bahan Nama Alat Bakar/Hari (Liter) Bakar (Bulan) Excavator PC 100 123,5 Rp 16.944.200 Excavator PC 200 200 Rp 27.440.000 Excavator PC 300 300 Rp 41.160.000 Excavator PC 400 325 Rp 44.590.000 Excavator PC 500 400 Rp 54.880.000 Bulldozer D65E_P-12 203 Rp 19.894.000 Bulldozer D85ESS-2A 250 Rp 24.500.000 Bulldozer D155A-6 312,5 Rp 30.625.000
Tabel 4.8 Biaya Bahan Bakar Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 1 Shift Kerja (Lanjutan) Penggunaan Bahan Biaya Penggunaan Bahan Nama Alat Bakar/Hari (Liter) Bakar (Bulan) Bulldozer D275A-5R 420 Rp 41.160.000 Wheel loader WA320-3 114 Rp 18.992.400 Wheel loader WA380-3 143,5 Rp 23.907.100 Wheel loader WA500-3 224 Rp 37.318.400 Wheel loader WA600-3 335 Rp 55.811.000 Tabel 4.9 Biaya Bahan Bakar Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 2 Shift Kerja Penggunaan Bahan Biaya Penggunaan Bahan Nama Alat Bakar/Hari (Liter) Bakar (Bulan) Excavator PC 100 247 Rp 33.888.400 Excavator PC 200 400 Rp 54.880.000 Excavator PC 300 600 Rp 82.320.000 Excavator PC 400 650 Rp 89.180.000 Excavator PC 500 800 Rp 109.760.000 Bulldozer D65E_P-12 406 Rp 39.788.000 Bulldozer D85ESS-2A 500 Rp 49.000.000 Bulldozer D155A-6 625 Rp 61.250.000 Bulldozer D275A-5R 840 Rp 82.320.000 Wheel loader WA320-3 228 Rp 37.984.800 Wheel loader WA380-3 287 Rp 47.814.200 Wheel loader WA500-3 448 Rp 74.636.800 Wheel loader WA600-3 670 Rp 111.622.000 Total biaya didapatkan dengan menjumlahkan biaya sewa per bulan ditambah biaya penggunaan bahan bakar per bulan. Hasil perhitungan total biaya dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan Tabel 4.11. Tabel 4.10 Total Biaya Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 1 Shift Kerja Nama Alat Total Harga Excavator PC 100 Rp 48.444.200 Excavator PC 200 Rp 65.240.000 Excavator PC 300 Rp 97.860.000 Excavator PC 400 Rp 107.590.000 Excavator PC 500 Rp 149.380.000 Bulldozer D65E_P-12 Rp 46.894.000 Bulldozer D85ESS-2A Rp 65.000.000 Bulldozer D155A-6 Rp 107.125.000 Bulldozer D275A-5R Rp 221.160.000 Wheel loader WA320-3 Rp 95.492.400 Wheel loader WA380-3 Rp 115.707.100 Wheel loader WA500-3 Rp 159.718.400 Wheel loader WA600-3 Rp 239.411.000
Tabel 4.11 Total Biaya Excavator, Bulldozer dan Wheel Loader 2 Shift Kerja Nama Alat Total Harga Excavator PC 100 Rp 96.888.400 Excavator PC 200 Rp 130.480.000 Excavator PC 300 Rp 195.720.000 Excavator PC 400 Rp 215.180.000 Excavator PC 500 Rp 298.760.000 Bulldozer D65E_P-12 Rp 93.788.000 Bulldozer D85ESS-2A Rp 130.000.000 Bulldozer D155A-6 Rp 214.250.000 Bulldozer D275A-5R Rp 442.320.000 Wheel loader WA320-3 Rp 190.984.800 Wheel loader WA380-3 Rp 231.414.200 Wheel loader WA500-3 Rp 319.436.800 Wheel loader WA600-3 Rp 478.822.000 4.2.3
Pengumpulan Data Pengeluaran Biaya Perusahaan Berikut ini adalah hasil pengumpulan data sekunder dari perusahaan mengenai kisaran pengeluaran biaya untuk penyewaan alat berat dan tambahan-tambahan lain.
Tabel 4.12 Biaya Penyewaan Alat Berat Sewa/Jam Jam Hari Nama Alat/Transaksi Jumlah (IDR) Kerja Kerja Excavator PC 500 2 750.000 18 14 Excavator PC 300 3 450.000 18 14 Bulldozer D85ESS-2A 3 450.000 18 10 Bulldozer D155 1 850.000 18 10 3 850.000 18 17 Wheel loader WA500-3 Pengiriman Jumlah 12
Biaya/Bulan (IDR) 378.000.000 340.200.000 243.000.000 153.000.000 780.300.000 20.000.000 1.914.500.000
Tabel 4.13 Biaya Bahan Bakar Alat Berat Harga/Liter Nama Alat Jumlah BBM (Liter) (IDR/Liter) Excavator PC 500 2 800 9.800 Excavator PC 300 3 600 9.800 Bulldozer D85ESS-2A 3 500 9.800 Bulldozer D155 1 625 9.800 Wheel loader WA500-3 3 448 9.800 Jumlah 12
Biaya/Bulan (IDR) 219.520.000 246.960.000 147.000.000 61.250.000 223.910.400 898.640.400
Nama Alat Mobil Storing L200 Pompa Air Penerangan Jumlah
Tabel 4.14 Alat Penunjang Operasional Jumlah Harga Satuan (IDR) Biaya/Bulan (IDR) 2 8.000.000 16.000.000 1 20.000.000 20.000.000 3 5.000.000 15.000.000 6 51.000.000
Jabatan Project manager Asst. manager Supervisor Safety Operator Checker Dumpman Water Tank Fuel Tank Jumlah
Jabatan Sekretaris Administrasi Keuangan Personalia Security Tukang Masak/Cuci Office Boy Jumlah
Perlengkapan Baju dan Celana Sepatu Safety Helmet Kacamata Jumlah
Tabel 4.15 Biaya Upah Pegawai Lapangan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) 1 18.000.000 18.000.000 1 15.000.000 15.000.000 2 5.000.000 10.000.000 2 5.000.000 10.000.000 24 3.000.000 72.000.000 4 1.500.000 6.000.000 4 1.500.000 6.000.000 4 1.250.000 5.000.000 2 2.000.000 4.000.000 44 146.000.000 Tabel 4.16 Biaya Upah Pegawai Kantor Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) 1 4.000.000 4.000.000 1 3.500.000 3.500.000 1 3.500.000 3.500.000 1 4.000.000 4.000.000 6 2.000.000 12.000.000 6
1.500.000
9.000.000
1 17
1.500.000
1.500.000 37.500.000
Tabel 4.17 Biaya Perlengkapan Lapangan Jumlah Biaya Satuan (IDR) Biaya Keseluruhan (IDR) 61 200.000 12.200.000 61 25.000 1.525.000 61 50.000 3.050.000 61 25.000 1.525.000 244 18.300.000
Tabel 4.18 Rekapitulasi Pengeluaran Biaya Jenis Pengeluaran Biaya (IDR) Rental Alat Berat 1.914.500.000 Bahan Bakar Produksi 898.640.400 Penunjang Operasi Tambang 51.000.000 Upah Tenaga Kerja Lapangan 146.000.000 Upah Tenaga Kerja kantor 37.500.000 Pakaian Kerja 18.300.000 Jumlah 3.065.940.400 4.3
Pengolahan dan Analisis Data Tahap perhitungan ini akan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap perhitungan AHP untuk menentukan supplier umtuk menyewa alat berat, tahap perhitungan jumlah dan biaya alat berat pada supplier yang telah terpilih dan tahap perbandingan biaya sebelum penelitian dan setelah penelitian.
4.3.1
Pengolahan dan Analisis Data AHP Dengan menggunakan data kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan, berikut adalah hubungan antar kriteria dengan masing-masing supplier.
Gambar 4.3 Diagram Hirarki antara Supplier dengan Kriteria Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menggunakan software Expert Choice adalah menulis goal atau tujuan dari penelitian.
Gambar 4.4 Pengisian Awal pada Expert Choice Setelah melakukan pengisian tujuan dari penelitian, selanjutnya mengisi alternatif-alternatif yang dipakai dalam penelitian tersebut. Dalam kasus ini PT Aldira Surya Kencana memiliki alternatif-alternatif tersebut yaitu PT Truckindo Utama, PT Sedi Tractor Indonesia dan PT Arema United. Setelah melakukan pengisian alternatif, langkah selanjutnya adalah menulis kriteria-kriteria pemilihan supplier yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Kriteria tersebut adalah: 1. Harga Sewa Alat Berat 2. Ongkos Pengiriman Alat Berat 3. Ketepatan Waktu Pengiriman Alat Berat 4. Perawatan dan Perbaikan Alat Berat (Service Maintenance)
Setelah itu perusahaan menentukan bobot pada setiap kriteria yang akan dipakai dalam perhitungan metode AHP. Pemberian bobot pada setiap kriteria didasarkan pada keinginan perusahaan yang dilandasi dengan data-data yang dimiliki oleh perusahaan sehingga peneliti hanya berperan sejauh membimbing perusahaan dalam memberikan penilaian pembobotan pada setiap kriteria.
Gambar 4.5 Pembobotan Berdasarkan Harga Sewa Alat Berat
Gambar 4.6 Pembobotan Berdasarkan Ongkos Pengiriman Alat Berat
Gambar 4.7 Pembobotan Berdasarkan Ketepatan Waktu Pengiriman Alat Berat
Gambar 4.8 Pembobotan Berdasarkan Perawatan dan Perbaikan Alat Berat
Setelah mengisi bobot tiap kriteria, perusahaan juga harus memberikan kembali bobot berdasarkan prioritas antar kriteria.
Gambar 4.9 Pembobotan Antar Kriteria Dengan software Expert Choice yang digunakan untuk menentukan supplier alat berat, hasil yang paling sesuai dengan pembobotan dari perusahaan adalah dengan memilih PT Arema United Tractor sebagai supplier.
Gambar 4.10 Hasil Pemilihan Supplier Alat Berat Berikut adalah analisis penilaian kriteria yang merupakan hasil dari perhitungan metode AHP dengan menggunakan software Expert Choice: 1. Total Harga Sewa Alat Berat memiliki persentase sebesar 56,2%. Hal ini memiliki arti bahwa PT Aldira Surya Kencana akan selalu memilih harga yang termurah terlebih dahulu dan menjadikan sebagai prioritas utama perusahaan. Dengan biaya sewa yang semakin murah, tentunya akan lebih sedikit biaya yang dikeluarkan perusahaan, sehingga perusahan dapat lebih mengoptimalkan biaya yang ada.
2. Kriteria yang menjadi prioritas selanjutnya adalah ketepatan waktu pengiriman alat berat dengan persentase 28,5%. Prioritas ketepatan waktu merupakan salah satu hal penting bagi PT Aldira Surya Kencana. Ketepatan waktu pengiriman akan menjadikan dasar atau pondasi apakah sebuah proyek yang sedang dikerjakan akan selesai tepat waktu atau tidak. Apabila terjadi keterlambatan pada sektor pengiriman alat berat ke area tambang, tentunya hal ini akan merugikan banyak pihak. Selain waktu produksi yang akan terlambat, perusahaan juga harus membayar uang keterlambatan yang sesuai dan tertera pada kontrak jual beli. 3. Perawatan dan perbaikan alat berat merupakan kriteria selanjutnya yang diprioritaskan oleh PT Aldira Surya Kencana dengan nilai persentase 10.5%. Perawatan dan perbaikan atau service maintenance yang diberikan oleh pihak supplier tentunya akan dapat menunjang kegiatan produksi sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik. 4. Kriteria yang berada pada prirotas terakhir adalah ongkos pengiriman alat berat dengan persentase 4,9%. Dalam hal ini, ongkos yang dimaksud adalah biaya pengiriman dan biaya pemulangan alat berat dari dan kepada supplier. Kriteria ini menjadi prioritas yang terakhir dikarenakan biaya yang dikenakan antar supplier ini tidak memiliki perbedaan yang terlalu signifikan. Maka dari itu, PT Aldira Surya Kencana menempatkan kriteria ini pada urutan terakhir dari kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan softwareExpert Choice, didapatkan bahwa PT Arema United Tractor menempati posisi paling pertama, yaitu dengan nilai persentase 56,3%. Pada urutan kedua terdapat PT Sedi Tractor Utama dengan nilai persentase 31,9% dan posisi paling akhir di tempati oleh PT Trackindo Utama dengan persentase 11,8%. Dengan melihat nilai persentase tersebut PT Aldira Surya Kencana sebaiknya menggunakan jasa supplier dari PT Arema United Tractor sebagai prioritas utama dalam menyewa alat-alat berat untuk menunjang produksi batu bara, PT Sedi Tractor Utama pada proritas kedua dan PT Truckindo Utama pada prioritas ketiga. 4.3.2
Pengolahan dan Analisis Data Biaya Alat Berat dengan Pemodelan Integer Linear Programming dengan Software LINDO Setelah penentuan supplier yang akan digunakan untuk menyewa alat berat dimana supplier yang terpilih adalah PT Arema United Tractor, dilakukanlah perhitungan jumlah alat berat dengan menggunakan metode ILP. Pemodelan dilakukan untuk meminimumkan biaya sewa alat berat dan untuk mengetahui apakah alat berat yang disewa oleh perusahaan selama ini sudah memberikan hasil yang optimal berdasarkan output dan biaya dan juga memberikan saran kepada perusahaan mengenai alat-alat berat yang digunakan agar bisa meminimumkan biaya. Pemodelan dilakukan berdasarkan tipe 1 shift kerja dan 2 shift kerja dan penyelesaian model dilakukan dengan menggunakan software LINDO.
4.3.2.1 Pemodelan untuk Satu Shift Kerja Berikut adalah variabel-variabel yang digunakan dalam pemodelan: 1. A1 = Jumlah Excavator PC100 2. A2 = Jumlah Excavator PC200 3. A3 = Jumlah Excavator PC300
4. A4 = Jumlah Excavator PC400 5. A5 = Jumlah Excavator PC500 6. B1 = Jumlah Bulldozer D65EP-12 7. B2 = Jumlah Bulldozer D85ESS-2A 8. B3 = Jumlah Bulldozer D155A-6 9. B4 = Jumlah Bulldozer D275A-5R 10. C1 = Jumlah Wheel loader WA320-3 11. C2 = Jumlah Wheel loader WA380-3 12. C3 = Jumlah Wheel loader WA500-3 13. C4 = Jumlah Wheel loader WA600-3 Setelah ditentukan variabel-variabel yang akan digunakan dalam pemodelanfungsi tujuan (objective function) dan pembatas-pembatas (constraint) dapat dirumuskan sehingga didapatkan: Objective Function (dalam satuan ribu) Min Z = 48444,2 A1 + 65240 A2 + 97860 A3 + 107590 A4 + 149380 A5 + 46894 B1 + 65000 B2 + 107125 B3 + 221160 B4 + 95492,4 C1 + 115707,1 C2 + 159718,4 C3 + 239411 C4 Subject To 1151,64 A1 + 2368,8 A2 + 3520,44 A3 + 4672,08 A4 + 5823,72 A5 ≥ 35000 50490 B1 +61200 B2 +107100 B3 + 149400 B4 ≥ 175000 1897,2 C1+ 2493,9 C2+ 4222,8 C3+ 6533,1 C4 ≥ 35000 A1,A2,A3,A4,A5,B1,B2,B3,B4,C1,C2,C3,C4 ≥ 0 ; Integer Dengan memasukkan model ini ke dalam software LINDO (Gambar 4.11), akan didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 4.11 Model ILP 1 Shift Kerja
Gambar 4.12 Hasil Model ILP 1 Shift Kerja Dari hasil perhitungan dengan software LINDO dapat dilihat bahwa solusi optimal penyewaan alat berat dipenuhi dengan menyewa Excavator PC200 1 buah, Excavator PC400 7 buah, Bulldozer D65EP-12 4 buah, Wheel Loader WA380-3 1 buah dan Wheel Loader WA600-3 5 buah. Total biaya yang dibutuhkan untuk menyewa alat-alat ini adalah Rp 2.536.708.100,00.
Gambar 4.13 Sensitivity Analysis Model ILP 1 Shift Kerja Untuk pemodelan 1 shift kerja, jika fungsi tujuan berubah untuk setiap variabel, pemodelan tetap dapat digunakan karena rentang yang diperbolehkan untuk setiap variabel adalah 0 sampai dengan tidak terhingga, sedangkan rentang yang diperbolehkan untuk batasan-batasan yang tertera dalam pemodelan adalah minus tak tehingga sampai dengan 35.073,360596 ton untuk target produksi, minus tak tehingga sampai dengan 201.960 m3 untuk volume tanah yang harus digeser, dan minus tak tehingga sampai dengan 35.159,400391 ton untuk kapasitas angkat wheel loader. 4.3.2.2 Pemodelan untuk Dua Shift Kerja Sebagai perbandingan untuk mendapatkan hasil yang paling optimal yaitu dalam penentuan shift kerja, maka dilakukan kembali pemodelan namun dengan
kondisi 18 jam kerja (2 shift kerja). Dengan variabel yang sama, fungsi tujuan model terkait menjadi: Objective Function (dalam satuan ribu) Min Z = 96888,4 A1 + 130480 A2 + 195720 A3 + 215180 A4 + 298760 A5 + 93788 B1 + 130000 B2 + 214250 B3 + 442320 B4 + 190984,8 C1 + 231414,2 C2 + 319436,8 C3 + 478822 C4 Setelah itu, kembali dirumuskan pembatas-pembatas yang akan digunakan dalam pemodelan. Pembatas-pembatas tersebut adalah: Subject To (Excavator Capacity) 2303,28 A1 + 4737,6 A2 + 7040,88 A3 + 9344,16 A4 + 11647,44 A5 ≥ 35000 (Bulldozer Capacity) 100980 B1 + 122400 B2 + 214200 B3 + 298800 B4 ≥ 175000 (Wheel Loader Capacity) 3794,4 C1 + 4987,8 C2 + 8445,6 C3 + 13066,2 C4 ≥ 35000 A1, A2, A3, A4, A5, B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, C4 ≥ 0 ; Integer Dengan memasukkan model ini ke dalam software LINDO (Gambar 4.13), akan didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 4.14 Model ILP 2 Shift Kerja
Gambar 4.15 Hasil Model ILP 2 Shift Kerja
Hasil perhitungan dengan software LINDO dengan model 2 shift kerja, solusi optimal dicapai dengan menyewa Excavator PC300 sebanyak 1 buah dan Excavator PC400 sebanyak 3 buah, Bulldozer D65EP-12 2 buah, Wheel Loader WA380-3 2 buah, dan Wheel Loader WA600-3 2 buah. Total biaya yang dibutuhkan untuk menyewa alat berat tersebut adalah Rp 2.708.908.400,00.
Gambar 4.16 Sensitivity Analysis Model ILP 2 Shift Kerja Untuk pemodelan 2 shift kerja, jika fungsi tujuan berubah untuk setiap variabel, pemodelan tetap dapat digunakan karena rentang yang diperbolehkan untuk setiap variabel adalah 0 sampai dengan tidak terhingga, sedangkan rentang yang diperbolehkan untuk batasan-batasan yang tertera dalam pemodelan adalah minus tak tehingga sampai dengan 35.073,360352 ton untuk target produksi, minus tak tehingga sampai dengan 201.960 m3 untuk volume tanah yang harus digeser, dan minus tak tehingga sampai dengan 36.108 ton untuk kapasitas angkat wheel loader. 4.3.3
Perbandingan Total Biaya Keseluruhan Berdasarkan perhitungan, dapat dilihat bahwa total biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk suatu permintaan normal dengan lama waktu kerja 18 jam (2 shift kerja) adalah sebesar Rp 3.065.940.400,- dimana jumlah ini merupakan pengeluaran dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.19 Total Biaya Pengeluaran Perusahaan Sebelum Optimisasi Jumlah Alat yang Dibutuhkan Excavator PC 500 2 buah Excavator PC 300 3 buah Bulldozer D85ESS-2A 3 buah Bulldozer D155 A-6 1 buah Wheel loader WA500-3 3 buah Total Biaya Biaya Sewa Alat Berat Rp 1.894.500.000,Biaya Bahan Bakar Alat Berat Rp 898.640.400,Biaya Pengiriman Alat Berat Rp 20.000.000,Biaya Upah Karyawan Rp 183.500.000,Biaya Lain-lain Rp 69.300.000,Total Rp 3.065.940.400,-
Dengan optimisasi yang telah dilakukan dengan mempertimbangkan ketepatan waktu dalam pemenuhan permintaan pelanggan, total pengeluaran biaya pada perusahaan dapat diminimalkan menjadi Rp 2.548.508.100,- dengan waktu kerja 9 jam (1 shift kerja). Rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.20 Biaya Penyewaan Alat Berat Setelah Optimisasi (1Shift Kerja) Sewa/Jam Jam Biaya/Bulan Nama Alat Jumlah Hari Kerja (IDR) Kerja (IDR) Excavator PC 400 7 500.000 9 14 441.000.000 Excavator PC 200 1 300.000 9 14 37.800.000 Bulldozer D65EP-12 4 400.000 9 10 108.000.000 Wheel loader WA600-3 5 1.200.000 9 10 918.000.000 Wheel loader WA380-3 1 600.000 9 17 91.800.000 Biaya Pengiriman 20.000.000 Jumlah 18 1.616.600.000 Tabel 4.21 Biaya Bahan Bakar Alat Berat Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Harga/Liter Biaya/Bulan Nama Alat Jumlah BBM (Liter) (IDR/Liter) (IDR) Excavator PC 400 7 325 9.800 312.130.000 Excavator PC 200 1 200 9.800 27.440.000 Bulldozer D65EP-12 4 203 9.800 79.576.000 Wheel loader WA600-3 5 335 9.800 279.055.000 Wheel loader WA380-3 1 143,5 9.800 23.907.100 Jumlah 18 722.108.100 Tabel 4.22 Alat Penunjang Operasional Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Nama Alat Jumlah Harga Satuan (IDR) Biaya/Bulan (IDR) Mobil Storing L200 2 8.000.000 16.000.000 Pompa Air 1 20.000.000 20.000.000 Penerangan 3 5.000.000 15.000.000 Jumlah 6 51.000.000 Tabel 4.23 Biaya Upah Pegawai Lapangan Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Project manager 1 18.000.000 18.000.000 Asst. manager 1 15.000.000 15.000.000 Supervisor 1 5.000.000 5.000.000 Safety 1 5.000.000 5.000.000 Operator 18 3.000.000 54.000.000 Tabel 4.23 Biaya Upah Pegawai Lapangan Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) (Lanjutan) Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Jabatan Jumlah Checker 2 1.500.000 3.000.000 Dumpman 2 1.500.000 3.000.000 Water tank 2 1.250.000 2.500.000 Fuel tank 1 2.000.000 2.000.000 Jumlah 29 107.500.000
Tabel 4.24 Biaya Upah Pegawai Kantor Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Sekretaris 1 4.000.000 4.000.000 Administrasi 1 3.500.000 3.500.000 Keuangan 1 3.500.000 3.500.000 Personalia 1 4.000.000 4.000.000 Security 6 2.000.000 12.000.000 Tukang 6 1.500.000 9.000.000 Masak/Cuci Office Boy 1 1.500.000 1.500.000 Jumlah 17 37.500.000 Tabel 4.25 Biaya Perlengkapan Lapangan Setelah Optimisasi (1 Shift Kerja) Perlengkapan Jumlah Biaya Satuan (IDR) Biaya Keseluruhan (IDR) Baju dan Celana 46 200.000 9.200.000 Sepatu Safety 46 25.000 1.150.000 Helmet 46 50.000 2.300.000 Kacamata 46 25.000 1.150.000 Jumlah 184 13.800.000 Tabel 4.26 Rekapitulasi Pengeluaran Biaya (1 Shift Kerja) Jenis Pengeluaran Biaya (IDR) Rental Alat Berat 1.596.600.000 Bahan Bakar Produksi 722.108.100 Penunjang Operasi Tambang 51.000.000 Upah Tenaga Kerja Lapangan 107.500.000 Upah Tenaga Kerja Kantor 37.500.000 Pakaian Kerja 13.800.000 Biaya Pengiriman Alat Berat 20.000.000 Jumlah 2.548.508.100 Dengan hasil ini, penggunaan alat berat pada perusahaan menjadi optimal terkait dengan pemenuhan pesanan pelanggan dalam hal waktu dan jumlah permintaan. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan penghematan dengan penurunan biaya sebesar Rp 517.432.300,-. Selain itu, dengan optimisasi yang sama, total pengeluaran biaya pada perusahaan juga dapat diminimalkan menjadi Rp 2.708.908.400,- dengan waktu kerja 18 jam (2 shift kerja). Rinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.27 Biaya Penyewaan Alat Berat Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Sewa/Jam Biaya/Bulan Nama Alat Jumlah Jam Kerja Hari Kerja (IDR) (IDR) Excavator PC 400 3 500.000 18 14 378.000.000 Excavator PC 200 1 450.000 18 14 113.400.000 Bulldozer D65EP-12 2 400.000 18 10 108.000.000 Wheel loader 600-3 2 1.200.000 18 10 734.400.000 Wheel loader 380-3 2 600.000 18 17 367.200.000 Biaya Pengiriman 20.000.000 Jumlah 10 1.721.000.000
Tabel 4.28 Biaya Bahan Bakar Alat Berat Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Harga/Liter Biaya/Bulan Nama Alat Jumlah BBM (Liter) (IDR/Liter) (IDR) Excavator PC 400 3 650 9.800 267.540.000 Excavator PC 200 1 600 9.800 82.320.000 Bulldozer D65EP-12 2 406 9.800 79.576.000 Wheel loader 600-3 2 670 9.800 223.244.000 Wheel loader 380-3 2 287 9.800 95.628.400 Jumlah 10 748.308.400 Tabel 4.29 Alat Penunjang Operasional Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Nama Alat Jumlah Harga Satuan (IDR) Biaya/Bulan (IDR) Mobil Storing L200 2 8.000.000 16.000.000 Pompa Air 1 20.000.000 20.000.000 Penerangan 3 5.000.000 15.000.000 Jumlah 6 51.000.000 Tabel 4.30 Biaya Upah Pegawai Lapangan Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Project manager 1 18.000.000 18.000.000 Asst. manager 1 15.000.000 15.000.000 Supervisor 2 5.000.000 10.000.000 Safety 2 5.000.000 10.000.000 Operator 20 3.000.000 60.000.000 Checker 4 1.500.000 6.000.000 Dumpman 4 1.500.000 6.000.000 Water tank 4 1.250.000 5.000.000 Fuel tank 2 2.000.000 4.000.000 Jumlah 40 134.000.000
Tabel 4.31 Biaya Upah Pegawai Kantor Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Jabatan Jumlah Upah/Bulan (IDR) Upah Keseluruhan/Bulan (IDR) Sekretaris 1 4.000.000 4.000.000 Administrasi 1 3.500.000 3.500.000 Keuangan 1 3.500.000 3.500.000 Personalia 1 4.000.000 4.000.000 Security 6 2.000.000 12.000.000 Tukang 6 1.500.000 9.000.000 Masak/Cuci Office Boy 1 1.500.000 1.500.000 Jumlah 17 37.500.000 Tabel 4.32 Biaya Perlengkapan Lapangan Setelah Optimisasi (2 Shift Kerja) Perlengkapan Jumlah Biaya Satuan (IDR) Biaya Keseluruhan (IDR) Baju dan Celana 57 200.000 11.400.000 Sepatu Safety 57 25.000 1.425.000 Helmet 57 50.000 2.850.000 Kacamata 57 25.000 1.425.000 Jumlah 228 17.100.000 Tabel 4.33 Rekapitulasi Pengeluaran Biaya (2 Shift Kerja) Jenis Pengeluaran Biaya (IDR) Rental Alat Berat 1.701.000.000 Bahan Bakar Produksi 748.308.400 Penunjang Operasi Tambang 51.000.000 Upah Tenaga Kerja Lapangan 134.000.000 Upah Tenaga Kerja kantor 37.500.000 Pakaian Kerja 17.100.000 Biaya Pengiriman Alat Berat 20.000.000 Jumlah 2.708.908.400 Dengan hasil ini, penggunaan alat berat pada perusahaan menjadi optimal terkait dengan pemenuhan pesanan pelanggan dalam hal waktu dan jumlah permintaan. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan penghematan dengan penurunan biaya sebesar Rp 357.032.000,-.