BAB 4 HASIL DAN BAHASAN
4.1 Profil Perusahaan PT. Lang Jaya Makmur Bersama
4.1.1
Sejarah PT. Lang Jaya Makmur Bersama
PT. Lang Jaya Makmur Bersama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa, didirikan oleh sekelompok mantan karyawan PT. Bank Central Asia Tbk, pada tanggal 7 Agustus 2006 dan disahkan di Bandung. Inisiatif pendirian PT. Lang Jaya Makmur Bersama ini didasaarkan pada keinginan untuk dapat memberikan sumbangsih lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya, dengan membuka lapangan pekerjaan baru melalui unit-unit usaha yang dikerjakan oleh PT. Lang Jaya Makmur Bersama. 4.1.2
Visi dan Misi PT. Lang Jaya Makmur Bersama
1) Visi Menjadi Perusahaan Besar dalam bidang Jasa di Jajaran Perusahaan Nasional, Tangguh, Terpercaya, Inovatif, serta berwawasan pada kesejahteraan seluruh komponen yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, serta Masyarakat pada umumnya. Menjadikan PT. Lang Jaya Makmur Bersama Rekanan Kerja Profesional dalam bidangnya bagi seluruh Costumer dengan motto “Kepuasan Pelanggan adalah Orientasi Utama Kami”.
75
76 2) Misi (1) Menjadi pengelola Parkir secara Komprehensif, terpercaya, Profosional, dan Tangguh (2) Memastikan pemilik Lahan Parkir sebagai Mitra utama, memperoleh Pendapatan maksimal serta tingkat pelayanan yang baik bagi seluruh pelanggannya (3) Menjadi Pengelola parkir yang selalu mengedepankan kepentingan pemilik lahan dan pengguna lahan parkir (4) Dalam Waktu 5 tahun menjadi pengelolan parkir dengan cakupan Wilayah di Seluruh Indonesia (5) Mendonasikan
sebagian
pendapatan
parkir
untuk
mereka
yang
membutuhkan
4.1.3. Nilai dan Slogan PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Untuk saat ini PT. Lang Jaya Makmur Bersama berkonsentrasi pada pengembangan Jasa Perpakiran, Jasa Kebersihan, Jasa Outsourcing Tenaga Kerja, Jasa Pelatihan (Training), Jasa Negosiator, dengan Motto “Kepuasan Pelanggan adalah Orientasi Utama Kami”.
77 4.1.4. Struktur Organisasi PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Direktur
Branch manager
Kepala Unit Bisnis Hr. Development (Outsourcing, Deteksi, Bakat, Karakter & Intelligency)
Kepala Unit Bisnis Retail (Simpan Pinjam, coffee shop)
Kepala Unit Bisnis Corporate (Parkir, Property, Supplier)
Adm. Wilayah Supervisor Area
Administrasi
Kordinator Shiff I
Kordinator Shiff II
Koordinator
Petugas Pelaksana
Petugas Pelaksana
Petugas Pelaksana
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sumber: PT Lang Jaya Makmur Bersama
Sumber: PT. Lang Jaya Makmur Bersama, 2014
78 4.1.5. Pembagian Tugas dan Tanggung jawab PT. Lang Jaya Makmur Bersama
1. Direktur a) Menyusun, mengembangkan dan merumuskan tujuan dan kebijaksanaan perusahaan secara umum. b) Mengawasi Branch manager, Kepala Unit, dalam melaksanakan tugasnya, apakah terdapat penyimpangan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan. c) Mengevaluasi dan menganalisa setiap laporan berkala yang diterima dari Branch Manager d) Menetapkan rencana jangka panjang maupun jangka pendek mengenai kegiatan perusahaan.
2. Branch Manager a) Mengembangkan unit usaha perparkiran di wilayah bagiannya sesuai dengan target yang telah ditetapkan b) Memonitor dan Memastikan operasional di area perparkiran yang telah dikelola dapat berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan User dan sesuai dengan ketentuan Persusahaan c) Memastikan terpenuhinya jumlah tenaga operasional dalam jumlah yang cukup dan bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan d) Melakukan negosiasi dan membuat penawaran pengelolaan perparkiran di lokasi baru e) Memutuskan pola operasional perparkiran di area wilayahnya
79 f) Menambah / mengganti peralatan penunjang kelancaran operasional perparkiran di seluruh Wilayah bagiannya, sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan g) Berwenang menambah / mengganti petugas pelaksana operasional perparkiran di seluruh Wilayah yang sudah ditetapkan h) Berwenang untuk melakukan perpemuan dan berdiskusi, negosiasi dengan seluruh pemilik area parkir yang telah dikelolan di seluruh area wilayah yang sudah ditetapkan
3. Kepala Unit Bisnis Corporate (Parkir, Property, Supplier) a) Mengerus keperluan hubungan ke supplier b) Mengurus data finansial alat perpakiran dilapangan dan menyerahkan kepada Branch Manager c) Megawasi kegiatan pendapatan dan setoran parkir dari supervisor parkir d) Membuat laporan bulanan atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan perparkiran di Area Wilayah e) Membuat usulan pola operasional perparkiran di area wilayahnya dan menyerahkan kepada Branch Manager untuk disetujui f) Membuat laporan bulanan tertulis atas kegiatan operasional lapangan dan melaporkan ke Branch Manager
4. Kepala Unit Bisnis Hr. Development (Outsourcing, Deteksi, Bakat, Karakter & Intelligency) a) Melakukan interview awal sebelum lamaran diserahkan ke Branch Manager
80 b) Bertanggung jawab terhadap pengembangan karakter, sifat, dan bakat dari karyawan, baik karyawan baru maupun karyawan lama c) Mengelola data outsourcing, seperti: urusan gaji, THR, asuransi, dll. d) Memberikan konsultasi bagi karyawan
5. Kepala Unit Bisnis Retail (Simpan Pinjam, coffe shop) a) Mengelola setoran, stok barang dari coffe shop b) Membuat data dari kegiatan simpan pinjam karyawan c) Bertangggung jawab terhadap penagihan pembayaran pinjaman karyawan
6. Supervisor Area a) Mengatur pengelolaan, kelancaran operasional perparkiran, di area tugas yang telah ditetapkan dan memastikan semua peralatan operasional dapat berfungsi dengan baik dan lancar b) Membuat Jadwal, mengatur, mengawasi, mengarahkan, seluruh personil perparkiran di area tugas yang telah ditetapkan c) Memastikan seluruh pendapatan parkir masuk ke kas sesuai dengan jumlah mutasi kendaraan yang masuk, dan uang yang terkumpul disetorkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan d) Melakukan briefing dan membuat evaluasi minimal 1 kali dalam 1 minggu terhadap seluruh tim kerja parkir e) Melakukan komunikasi dengan petugas yang ditunjuk pemilik lahan untuk meminta masukan atas hasil pengelolaan perparkiran yang telah dilaksanakan, agar dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan pemilik lahan
81 f) Mencari Pengganti petugas parkir yang mengundurkan diri oleh sebab apapun, dan mengomunikasikan dengan Branch Manager dan kepla unit HR
7. Koordinator Shift a) Mengontrol shift Petugas Pelaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan b) Mengontrol dan membuat penilaian terhadap kinerja Petugas Pelaksana di lapangan secara langsung c) Membuat dan melaporkan kejadian yang terjadi di lapangan kepada Supervisor Area
8. Petugas Pelaksana a) Melaksanakan seluruh kewajiban dan tanggung jawab terhadap kegiatan dilapangan sesuai dengan job description yang telah diberikan.
4.2
Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter Analisis kompetitif menurut Porter merupakan suatu pendekatan yang dapat
digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industri. Karena itu, PT. Lang Jaya Makmur Bersama harus memperhatikan 5 elemen dari kekuatan Porter agar dapat mengantisipasi persaingan di dalam industri. Berikut ini adalah gambaran singkat tentang 5 kekuatan Porter yang ada dalam PT. Lang Jaya Makmur
82
Ancaman Produk Substitusi: Tidak ada
Persaingan Antara Perusahaan Sejenis:
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok: 1) PT. Cipta Jakarta
Matra
2) PT. Dinamika Metamorfosa Indonesia
Kekuatan Tawar Menawar Konsumen:
1) PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking)
1) BCA
2) PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking)
3) Graha Niaga
3) PT. Master Parking (SOS Parking) 4) PT. Central Prima (Central Parking)
2) RS. Dr. OEN Solo 4) Metco Energy 5) RSUD daerah jawa timur (Jombang, Nganjuk, Mojokerto, dll.)
5) PT. ISS (ISS Parking) 6) PT. Anugrah Bina Karya (EZ Parking) 7) PT. Surya Utama Nusaparka (Sun Parking) 8) PT. Sun Parking International (SSI)
Servie
Potensi masuknya pesaing baru: 1) PT. Surya Utama Nusaparka (PT. Sun Parking) 2) PT. Bumi Mandiri
Artha
Suskses
3) PT. Satriatama Adhi Satya
Gambar 4.2 Gambar Analisis Lima Kekuatan Kompetisi Menurut Porter Sumber: PT. Langjaya Makmur Bersama, 2014.
83 Berikut ini adalah gambaran singkat tentang 5 kekuatan Porter (Porter, 2007) yang terdapat dalam PT. Langjaya Makmur Bersama: 1) Persaingan antara perusahaan sejenis Persaingan di antara perusahaan sejenis (Jasa Parkir) sangat tinggi dan sangat berpengaruh terhadap perusahaan, karena terdapat persaingan harga, kualitas layanan (services quality), unit operasional (peralatan) yang digunakan, dan SDM, serta banyaknya pesaing-pesaing yang sudah terlebih dahulu berdiri sebelum PT. Langjaya Makmur Bersama didirikan. Terdapat delapan (8) perusahaan sejenis yang beroperasi di Jakarta, Bandung, Palembang, seperti: PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking), PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking), PT. Master Parking (SOS Parking), PT. Central Prima (Central Parking), PT. ISS (ISS Parking), PT. Anugrah Bina Karya (EZ Parking), PT. Surya Utama Nusaparka (Sun Parking), PT. Sun Parking Servie International (SSI)
2) Potensi masuknya pesaing baru Kondisi persaingan yang ada pada saat ini menunjukkan bahwa persaingan tidak hanya dari pesaing lama tetapi juga dari pesaing-pesaing baru yang muncul setelah berdirinya PT. Langjaya Makmur Bersama. Persaingan dengan kompetitor yang baru masuk dengan bidang yang sama sangatlah tinggi dan sangat mempengaruhi perusahaan. Besarnya ancaman yang masuk disebabkan oleh mudahnya perusahaan baru untuk masuk ke bisnis layanan jasa parkir, kemudian merebut pasar yang sudah ada. Perusahaan yang baru masuk memiliki daya saing
84 yang cukup kuat, karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki pengalaman global, strategi yang kompetitif, sumber daya manusia dan layanan yang berkualitas. Adapun perusahaan pesaing yang baru muncul yang beroperasi di Jakarta dan terdapat Tiga (3) perusahaan, yaitu: PT. Surya Utama Nusaparka (PT. Sun Parking), PT. Bumi Artha Suskses Mandiri, PT. Satriatama Adhi Satya 3) Daya tawar menawar pemasok Dalam bisnis jasa parkir, ancaman dari pemasok tidak terlalu tinggi (biasabiasa) atau tidak berpengaruh terhadap perusahaan, karena ada banyak pemasok barang yang menjual barang persediaan (seperti: mesin parkir. software dan lainlain). Saat ini yang menjadi pemasok dari perusahaan PT. Langjaya Makmur Bersama adalah PT. Citra Mitra Jakarta dan PT. Dinamika Metamorfosa Indonesia 4) Daya tawar menawar konsumen Dalam bisnis jasa parkir, kekuatan dari konsumen sangatlah tinggi atau dapat berpengaruh terhadap perusahaan, karena konsumen berhak untuk menyewa dan menolak menyewa jasa. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan sejenis yang dapat dipilih di mana perusahaan pesaing dapat menawarkan layanan khusus untuk mendapatkan loyalitas konsumen manakala daya tawar konsumen kuat. Terdapat lima (5) perusahaan yang menjadi konsumen atau mitra bisnis PT. Langjaya, antara lain: Pt. Bank Central Asia (BCA), RS. Dr. OEN Solo, Graha Niaga, Metco Energy, RSUD daerah jwa timur (Jombang, Nganjuk, Mojokerto, dll.)
85 5) Ancaman Produk Substitusi Ancaman produk substitusi (pengganti) pada PT. Langjaya Makmur Bersama sangat kecil atau hampir tidak ada karena dalam bisnis jasa parkir.
4.3. Perumusan Strategi Bisnis PT Lang Jaya Makmur Bersama
Dalam merumuskan strategi bisnis PT Lang Jaya Makmur Bersama diperlukan beberapa langkah yaitu pengumpulan data dan membuat kerangka perumusan strategi yang komprehensif. Pengumpulan data yang dibutuhkan mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Kerangka perumusan strategi yang komprehensif terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan dan tahap keputusan.
4.3.1. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan telah dilakukan dengan cara memberikan kuesioner dan wawancara tentang SWOT perusahaan langsung kepada Direktur, Branch Manager, dan Kepala Unit Bisnis Coporate. Pemberian kuesioner dan wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih terperinci mengenai faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan perusahaan dan faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman yang di hadapi oleh perusahaan. Hasil dari jawaban kuesioner dan wawancara tersebut kemudian diolah.
86 4.3.2. Faktor Internal PT Lang Jaya Makmur Bersama
Berikut ini hasil kuesioner dan wawancara terhadap faktor internal PT Lang Jaya Makmur Bersama yang telah diolah, yaitu faktor kekuatan perusahaan dan faktor kelemahan perusahaan. a) Faktor Kekuatan (Strength) 1. Memiliki beberapa unit bisnis 2. Eksistensi perusahaan cukup lama 3. Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis 4. Harga proyek yang ditawarkan lebih murah 5. Memiliki investor yang loyal 6. Keuangan perusahaan yang baik b) Faktor Kelemahan (Weakness) 1. Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasaran Peralatan yang dimiliki kurang modern 2. Peralatan yang dimiliki kurang modern 3. Kurangnya tenaga profesional 4. Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan 5. Manajemen perusahaan belum dilakukan secara profesional 6. Tidak ada rekanan ke BUMN 7. Belum memiliki sertifikat ISO
87 4.3.3. Faktor Eksternal PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Berikut adalah hasil wawancara terhadap faktor eksternal PT. Lang Jaya Makmur Bersama yang telah diolah, yaitu peluang perusahaan dan faktor ancaman perusahaan. c) Faktor Peluang (Opportunities) 1. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota 2. Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 3. Infrastruktur negara semakin berkembang 4. Adanya program dan bantuan modal dari Bank 5. Pemberlakuan ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 d) Faktor Ancaman ( Threats ) 1. Adanya potensi pesaing dari luar negeri 2. Perubahan kondisi kebijakan pemerintah 3. Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat 4. Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa parkir 5.
Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit.
4.3.4. Faktor Internal dan Faktor Eksternal PT Lang Jaya Makmur Bersama
Setelah diperoleh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penggabungan antara faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan dan faktor peluang dan ancaman perusahaan.
88 Tabel 4.1. Faktor Internal PT Lang Jaya Makmur Bersama Faktor kekuatan internal PT Lang Jaya Makmur Bersama S1
Memiliki beberapa unit bisnis
S2
Eksistensi perusahaan cukup lama
S3
Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis
S4
Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif
S5
Memiliki investor yang loyal
S6
Keuangan perusahaan yang baik Faktor kelemahan PT Lang Jaya Makmur Bersama
W1 Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasaran W2 Peralatan yang dimiliki kurang modern W3 Kurangnya tenaga professional W4 Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan W5 Manajemen perusahaan belum dilakukan secara profesional W6 Tidak ada rekanan ke BUMN W7 Belum memiliki sertifikat ISO
Sumber : Data hasil wawancara Keterangan tabel : S = Strenghts ( kekuatan )
W = Weakness ( kelemahan )
89 Setelah
dilakukan
penggabungan
antara
faktor
kekuatan
dan
kelemahaperusahaan, maka berikut ini adalah uraian yang lebih jelas dari faktor kekuatan (Strengths) dan faktor kelemahan ( Weakness = W ) dari PT Lang Jaya Makmur Bersama. Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kekuatan PT Lang Jaya Makmur Bersama : S1. Memiliki beberapa unit bisnis, dapat dibuktikan dengan data proyek yang telah diselesaikan oleh perusahaan di beberapa tempat seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Palembang. Dampaknya untuk perusahaan secara langsung adalah lebih mudah dalam melakukan promosi kepada pasar yang sudah ada. S2. Eksistensi PT Lang Jaya Makmur Bersama sudah lama, berdiri sejak tahun 2006 sampai saat ini sehingga dapat menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah berpengalaman dalam bidang jasa parkir. Dampaknya untuk perusahaan adalah dimana perusahaan lebih memahami langkah-langkah yang perlu diambil dalam menjalankan jasa perparkiran serta lebih dipercaya karena memiliki eksistensi lebih lama. S3. Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis untuk bersaing di daerah tersebut. Hal ini berdampak positif bagi perusahaan karena dengan begitu, memperbesar kemungkinan klien untuk bekerja sama dengan PT Lang Jaya Makmur Bersama
90 S4. Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif karena mesin yang dimiliki lebih sederhana dibandingkan para pesaing sehingga perusahaan dapat lebih mudah dalam memenangkan proyek tender apabila klien mencari proyek dengan harga yang lebih murah. S5. Memiliki investor yang loyal pada perusahaan dibuktikan dengan adanya keinginan Investor untuk berinvestasi lagi. Hal ini berdampak positif bagi perusahaan karena dengan adanya suntikan dana, maka perusahaan dapat melakukan perombakan terutama dari segi internal perusahaan yaitu operasional dan sumber daya manusia. S6. Keuangan perusahaan yang baik, seperti jumlah pegawai yang memadai, kas yang cukup, dan kendaraan untuk beroperasi walaupun tidak memiliki dampak langsung, namun hal tersebut tetap berdampak positif bagi perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan pesaing. Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kelemahan PT Lang Jaya Makmur Bersama : W1. Inovasi yang dilakukan belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasar. Inovasi yang sudah dilakukan oleh PT. Lang Jaya Makmur Bersama belum bisa menjadi unggulan di pasaran dimana produk masih kalah bersaing dengan pesaingnya. W2. Peralatan yang kurang modern sehingga kalah dalam segi efektifitas waktu dengan pesaing. Hal ini menyebabkan pesaing lebih diutamakan oleh klien yang mementingkan efektifitas waktu dibandingkan efisiensi dana.
91 W3. Kurangnya tenaga profesional untuk bekerja dalam menyelesaikan proyek tertentu yang membutuhkan keahliaan khusus, terutama di bidang manager operasional sehingga dampaknya bagi perusahaan adalah dimana seharusnya perusahaan dapat mengatur 4-5 proyek, karena kekurangan sumber daya manusia membuat perusahaan hanya bisa mengatur 1-2 proyek. W4. Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan. Saat ini, sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahan-perusahaan untuk mempermudah dan membantu dalam proses kegiatan dalam perusahaan. Namun sampai saat ini PT. Lang Jaya Makmur Bersama belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan. W5. Manajemen perusahaan belum dilakukan secara profesional karena semua keputusan tertinggi hanya diputuskan oleh direktur saja dan menggunakan sistem kekeluargaan. W6. Tidak adanya koneksi atau rekanan ke BUMN dapat dilihat dari tidak adanya proyek – proyek yang didapatkan dari BUMN. Sedangkan pesaingpesaing utama perusahaan telah memiliki rekanan dengan BUMN sehingga memiliki proyek yang stabil dan terus menerus. W7. Belum memiliki sertifikat ISO sebagai tanda pengesahan dari internasional mengenai kualitas jasa yang dimiliki oleh PT Lang Jaya Makmur Bersama.
92 Tabel 4.2. Faktor Eksternal PT Lang Jaya Makmur Bersama Faktor peluang PT Lang Jaya Makmur Bersama O1 Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota O2 Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O3 Infrastruktur negara semakin berkembang O4 Adanya program dan bantuan modal dari Bank O5 Pemberlakuan ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 Faktor ancaman PT Lang Jaya Makmur Bersama T1
Adanya potensi pesaing dari luar negeri
T2
Perubahan kondisi kebijakan pemerintah
T3
Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat
T4
Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa parkir
T5
Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit
Sumber: Data hasil wawancara Keterangan tabel: O = Opportunities (peluang) T = Threats ( ancaman )
93 Setelah dilakukan penggabungan antara faktor peluang dan ancaman perusahaan, maka berikut ini adalah uraian yang lebih jelas dari faktor peluang (Opportunities = O) dan faktor ancaman ( Threats = T ) dari PT Lang Jaya Makmur Bersama. Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai peluang PT Lang Jaya Makmur Bersama: O1. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota terus meningkat dari tahun ke tahun. Memerlukan tempat parkir di gedung-gedung perkantoran baik swasta maupun pemerintah, mal, rumah sakit dan tempat-tempat parkir lainnya. O2. Adanya kebijakan pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan ekonomi Indonesia). Pemerintah akan melakukan 14 proyek besar dalam tahun ini untuk pembangunan infrastruktur yang berguna untuk memajukan perekonomian di Indonesia, hal ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk membantu pemerintah dalam menjalankan proyek tersebut. O3. Infrastruktur negara yang semakin berkembang seperti pembangunan jalan tol, sehingga banyak kesempatan bagi pebisnis untuk membangun gedunggedung dan dalam pembangunannya membutuhkan jasa perparkiran. O4. Adanya program dan bantuan modal dari Bank, seperti program kerjasama dengan Bank konvensional dan syariah, program yang diselenggarakan oleh seluruh Bank di Indonesia (Bank Indonesia), untuk menyalurkan bantuan dalam pembiayaan atau permodalan, untuk mengembangkan usaha di berbagai sektor. O5. Akan ditetapkannya ASEAN-CHINA Free Trade Area (ACFTA) pada tahun 2015 nanti yang akan membuat persaingan bebas antara perusahaan
94 nasional dan perusahaan asing untuk memperebutkan proyek – proyek dalam negeri. Hal ini membuat akan banyaknya pembangunan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia karena banyaknya investor yang masuk untuk membuat ladang bisnis di Indonesia. Rekapitulasi faktor-faktor yang dikategorikan sebagai ancaman PT Lang Jaya Makmur Bersama: T1. Adanya potensi pesaing dari luar negeri yang sudah lebih berpengalaman dari perusahaan terutama di bagian operasional dan sumber daya manusia. T2. Perubahan kondisi kebijakan pemerintah, hal ini menyebabkan semakin miningkatnya harga-harga bahan dan membuat perusahaan harus mengeluarkan dana lebih untuk menyeimbangkan pengeluaran. T3. Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat, diantaranya pemberlakuan UMR dan peraturan lainnya. T4. Persaingan didalam bisnis jasa parkir semakin berat dan ketat, karena terdapat banyak sekali perusahaan pesaing di dalam jasa parkir, perusahaan yang sudah lama maupun perusahaan yang baru masuk, serta adanya perusahaan pesaing (PT. Securindo Packatma Indonesia) T5. Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit, yang membuat perusahaan mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan agar dapat tetap menyeimbangkan biaya yang dibutuhkan dengan biaya yang ditawarkan pada klien.
95 4.4 Tahap Masukan
Pada tahap ini data dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data tersebut mengembangkan Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan Matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk menentukan apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
4.4.1
Matriks Internal Factor Evaluatrion (IFE) PT Lang Jaya Makmur
Bersama
Data yang diperlukan untuk menentukan bobot faktor-faktor internal perusahaan diperoleh melalui wawancara. Data yang diperoleh melalui wawancara akan diolah dan di-input ke dalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Setelah semua angka skala peringkat selesai dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentu bobot tiap faktor internal. Berikut ini adalah tabel peringkat faktorfaktor internal perusahaan yang datanya diperoleh dari wawancara dan pengisian kuisioner terhadap tiga responden (3 responden). Responden terdiri dari 1 Direktur Utama dan 1 Branch Manager dan 1 unit Kepala Unit Corporate PT. Lang Jaya Makmur Bersama. Tabel 4.3. Peringkat Faktor Internal PT Lang Jaya Makmur Bersma Faktor internal PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Peringkat
S1
Memiliki beberapa unit bisnis
4
S2
Eksistensi perusahaan cukup lama
3
S3
Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis
3
96 S4
Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif
4
S5
Memiliki investor yang loyal
4
S6
Keuangan perusahaan yang baik
3
W1
Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa produk
1
menjadi unggulan di pasaran W2
Peralatan yang dimiliki kurang modern
1
W3
Kurangnya tenaga professional
2
W4
Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat
1
keputusan W5
Manajemen perusahaan masih belum dilakukan secara
2
profesional W6
Tidak ada rekanan ke BUMN
2
W7
Belum memiliki sertifikat ISO
2
Sumber:Data hasil wawancara kuisioner
Berikut ini adalah matriks Internal Factor Evaluation (IFE) PT. Lang Jaya Makmur Bersama: Tabel 4.4. Matriks Internal Factor Evaluation Faktor-faktor Internal Perusahaan S1
Memiliki beberapa unit bisnis
Bobot
Peringkat
Skor
0.0274
4
0.1096
97 S2
Eksistensi perusahaan cukup lama
0.0316
3
0.0948
S3
Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis
0.1030
3
0.3090
S4
Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif
0.1094
4
0.4376
S5
Memiliki investor yang loyal
0.0976
4
0.3904
S6
Keuangan perusahaan yang baik
0.0802
3
0.2406
W1
Inovasi yang di lakukan belum bisa membawa
0.0539
1
0.0539
produk menjadi unggulan di pasaran W2
Peralatan yang dimiliki kurang modern
0.0641
1
0.0641
W3
Kurangnya tenaga profesional
0.0741
2
0.1482
W4
Belum menggunakan sistem informasi dalam
0.1110
1
0.1110
0.0921
2
0.1842
membuat keputusan W5
Manajemen perusahaan masih belum dilakukan secara profesional
W6
Tidak ada rekanan ke BUMN
0.0850
2
0.1700
W7
Belum memiliki sertifikat ISO
0.0707
2
0.1414
Jumlah
1.00
2.4548
Sumber: Data hasil wawancara Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Matriks Internal Factor Evaluatrion (IFE) diatas penulis mendapatkan bobot total sebesar 2.4548 yang
98 berarti bahwa PT. Lang Jaya Makmur Bersama telah mampu memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan.
4.4.2. Matriks External Factor Evaluation (EFE) PT Lang Jaya Makmur Bersama
Data yang diperlukan untuk menentukan bobot faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh melaui wawancara kepada direktur perusahaan. Data yang diperoleh melalui wawancara akan di-input ke dalam Matriks Evaluasi Faktor Eksternal, untuk menentukan bobot tiap factor internal perusahaan. Proses tersebut disebut pairwise numerical comparisons, atau perbandingan berpasangan numeric. Setelah semua angka skala kepentingan selesai dimasukkan maka akan langsung didapatkan hasil penentu bobot tiap faktor eksternal. Berikut ini adalah tabel peringkat faktor-faktor eksternal perusahaan yang datanya diperoleh dari kuisioner kepada pihak perusahaan (3 responden). responden terdiri dari 1 Direktur Utama dan 1 Branch Manager dan 1 unit Kepala Unit Corporate. Tabel 4.5. Peringkat Faktor Eksternal PT Lang Jaya Makmur Bersama Faktor Eksternal PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Peringkat
O1
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota
3
O2
Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan
3
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) O3
Infrastruktur negara semakin berkembang
4
O4
Adanya program dan bantuan modal dari Bank
4
99 O5
Pemberlakuan ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE
4
AREA) tahun 2015.
T1
Adanya potensi pesaing dari luar negeri
2
T2
Perubahan kondisi kebijakan pemerintah
2
T3
Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat
2
T4
Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa
1
parkir T5
Persyaratan kerjasama dengan business project yang rumit
1
Sumber: Data hasil wawancara kuisioner
Berikut ini adalah matriks External Factor Evaluation (EFE) PT. Lang Jaya Makmur Bersama : Tabel 4.6. Matriks External Factor Evaluation
O1
Faktor-faktor eksternal perusahaan
Bobot
Peringkat
Skor
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di
0.1278
3
0.3834
Kebijakan Pemerintah MP3EI (Masterplan 0.0814
3
0.2442
setiap kota O2
Percepatan
dan
Perluasan
Ekonomi Indonesia)
Pembangunan
100 O3
Infrastruktur negara semakin berkembang
0.1274
4
0.5096
O4
Adanya program dan bantuan modal dari
0.0793
4
0.3172
0.0854
4
0.3416
Bank O5
Pemberlakuan ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015.
T1
Adanya potensi pesaing dari luar negeri
0.1037
2
0.2074
T2
Perubahan kondisi kebijakan pemerintah
0.0961
2
0.1922
T3
Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin
0.0983
2
0.1966
Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak 0.1282
1
0.1282
1
0.0726
ketat T4
dibidang jasa parkir T5
Persyaratan
kerjasama
dengan
business 0.0726
project yang rumit Jumlah
1.00
2.5930
Sumber: Data hasil wawancara kuisioner Dari hasil pengolahan matriks Evaluasi Faktor Eksternal diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada dalam kisaran organisasi yang cukup kuat karena hasil skor total bobot memiliki angka 2.593 dimana angka ini mengindikasikan perusahaan telah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.
101 4.4.3. Matriks Profil Persaingan (CPM)
Matriks Profil Persaingan (CPM) bertujuan untuk mengidentifikasi posisi PT. Lang Jaya Makmur Bersam dengan posisi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya dilihat dari beberapa faktor yang menentukan keberhasilan perushaan dalam industri konstruksi. Dua pesaing utama yaitu PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking) dan PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking). Pada matriks CPM di bawah ini, pemberian bobot tiap faktor ditentukan berdasarkan hasil pengolahan wawancara pembobotan. Berikut ini adalah tabel pemberian bobot kepada setiap faktor kunci : Tabel 4.7. Faktor Kunci Keberhasilan PT. Lang Jaya Makmur Bersama No
Faktor Kunci Keberhasilan
Bobot
1
Harga proyek yang ditawarkan
0.0856
2
Tenaga ahli profesional
0.1106
3
Modal perusahaan
0.2213
4
Cakupan wilayah pembangunan
0.1076
5
Alat-alat yang dimiliki
0.1499
6
Sistem kerjasama
0.2434
7
Waktu penyelesaian proyek
0.0816
Jumlah
1.00
102 Sumber : Wawancara dan Kuisioner Berikut ini adalah Matriks Profil Persaingan (CPM) PT. Lang Jaya Makmur Bersama. Tabel 4.8. Matriks Profil Persaingan (CPM) PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Ketarangan
BOBOT
PT. Lang Jaya
PT. Securindo
PT. Dinamika
Makmur Bersama
Packtama
Mitra Pratama
(Lang Jaya
Indonesia
(Best Parking)
Parking)
(Secure Parking)
Rating Harga proyek
Score
Rating
Score
Rating Score
0.0856
4 0.3424
3 0.2568
2 0.1712
0.1106
3 0.3318
4
2 0.2212
yang ditawarkan Tenaga ahli
0.4424 profesional Modal
0.2213
2 0.4426
4
0.8852
3 0.6639
0.1076
3 0.3228
4
0.4304
3 0.3228
0.1499
3 0.4497
4
0.5996
2 0.2998
0.2434
3 0.7302
4
0.9736
3 0.7302
0.0816
3 0.2448
3
0.2448
2 0.1632
perusahaan Cakupan wilayah proyek Alat-alat yang dimiliki Sistem kerjasama Waktu penyelesaian proyek
103 Total
1.00
2.8643
3.8328
2.5723
Sumber : Data hasil wawancara Dari hasil pengolahan Matriks Profil Kompetitif (CPM) di atas maka menunjukkan bahwa pada urutan pertama PT. Securindo Packtama Indonesia dengan angka sebesar 3.8328, PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada pada urutan kedua dengan angka olahan sebesar 2.8643, kemudian pada urutan ketiga PT. Dinamika Mitra Pratama dengan angka olahan sebesar 2.5723. Angka di atas menunjukkan kinerja perusahaan secara tidak langsung dalam menjalankan persaingan berdasarkan pada faktor – faktor yang disebutkan.
4.5. Tahap Pencocokan
Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model - model kuantitatif perumusan strategi. Alat analisis yang digunakan pada tahap ini antara lain yaitu matriks Strength-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT), Internal-External (IE) dan Grand Strategy. Sedangkan Matriks BCG tidak digunakan karena PT. Lang Jaya Makmur Bersama bukan merupakan perusahaan multidivisional.
104 4.5.1. Matriks SWOT PT. Lang Jaya Makmur Bersama Tabel 4.9. Matriks SWOT PT. Lang Jaya Makmur Bersama Kekuatan (Strengths – S) 1. Memiliki
beberapa
Kelemahan (Weaknesses – W) unit 1. Inovasi yang di lakukan
bisnis 2. Eksistensi perusahaan cukup lama 3. Memiliki kantor cabang yang strategis 4. Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif
belum bisa membawa produk menjadi unggulan di pasaran 2. Peralatan yang dimiliki kurang modern 3. Kurangnya tenaga profesional 4. Belum menggunakan
5. Memiliki investor yang
sistem informasi dalam
loyal
membuat keputusan
6. Keuangan perusahaan yang
5. Manajemen perusahaan
baik
belum dialakukan secara profesional 6. Tidak ada rekanan ke BUMN 7. Belum memiliki sertifikat ISO
105 Peluang (Opportunities – O) 1. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di setiap kota
Strategi SO 1. (S5,O1)
Strategi WO 1. (W2,O3,O4)
Meningkatnya permintaan jasa Memperbaharui peralatan parkir karena meningkatnya
parkir untuk mengikuti
2. Kebijakan Pemerintah
jumlah kendaraan bermotor.
perkembangan infrastruktur
MP3EI (Masterplan
(Pengembangan Pasar)
dengan bantuan modal
percepatan dan perluasan 2. (S2,O3) pembangunan ekonomi Indonesia)
maupun program yang berlaku di Bank.
Mempomosikan eksistensi
(Pengembangan Produk)
(pengalaman) perusahaan 3. Infrastruktur negara dipasar yang sudah ada. semakin berkembang (Penetrasi Pasar) 4. Adanya program dan bantuan modal dari Bank 5. Pemberlakukan ACFTA (ASEN-CHINA FREE TRADE AREA) tahun 2015 Ancaman (Threat-T) 1. Adanya potensi pesaing dari luar negeri 2. Perubahan kondisi kebijakan pemerintah 3. Peraturan tentang tenaga
Strategi ST
Strategi WT
1. (S4,T1)
1.(W5,T5)
Harga proyek yang
Meningkatkan kualitas
ditawarkan lebih kompetitif
menejemen sehingga lebih
untuk mengatasi potensi
baik untuk menghadapi
pesaing dari luar negeri.
pesaing baru (Penetrasi Pasar)
106 kerja yang semakin ketat
(Penetrasi Pasar)
4. Banyaknya perusahaan
2. (S5,T4)
pesaing yang bergerak Tetap menjalin hubungan baik dibidang jasa parkir dengan investor untuk 5.
Persyaratan
kerjasama
dengan business project yang rumit
mengatasi pesaing. (Penetrasi Pasar)
Sumber : Data yang diolah Matriks SWOT pada PT. Lang Jaya Makmur Bersama diatas menghasilkan beberapa alternatif strategi bagi perusahaan, antara lain: 1. (S5,O1) Dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di setiap kota secara signifikan, berdampak meningkatnya permintaan jasa parkir dan didukung dengan investor yang loyal terhadap perusahaan oleh sebab itu perusahaan sebaiknya menjalankan strategi pengembangan pasar. 2. (S2,O3) Mempomosikan eksistensi yang sudah lama dipasar yang sudah ada dengan menjalankan strategi penetrasi pasar.
3. (S4,T1) Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif untuk mengatasi adanya potensi pesaing dari luar negeri dibidang jasa parkir yang semakin banyak maka perusahaan sebaiknya menjalankan strategi penetrasi pasar.
107 4. (S5,T4) Perusahaan tetap menjalin hubungan baik dengan investor untuk mengatasi di bidang jasa parkir dan menjalankan strategi penetrasi pasar. 5. (W2,O3,O4) Peralatan yang dimiliki kurang modern dan infrastruktur yang semakin berkembang seharusnya perusahaan memperbaharui peralatan untuk mengikuti perkembangan infrastruktur dengan menjalankan strategi pengembangan produk. 6. (W5,T5) Meningkatkan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan denang mengembangkan sistem kerja secara profesional untuk menghadapi pesaing baru strategi yang dijalankan adalah strategi penetrasi pasar.
Berdasarkan hasil diatas, keputusan yang dapat diambil ialah alternatif strategi yang dihasilkan melalui analisis matriks SWOT antara lain strategi Pengembangan Produk, Penetrasi Pasar dan Pengembangan Pasar
4.5.2 Matriks SPACE PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Analisis Matriks SPACE pada PT. Lang Jaya Makmur Bersama didasarkan pada faktor kekuatan keuangan (FS), kekuatan industri (IS), stabilitas lingkungan (ES) dan keunggulan kompetitif (CA).
108 Berikut ini adalah perhitungan untuk Matriks SPACE Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Matriks SPACE PT. Lang Jaya Makmur Bersama Kekuatan Financial (FS)
Nilai
Meningkatnya laba bersih 10% dibandingkan tahun lalu
5
Meningkatnya pendapatan 20% dibandingkan tahun lalu
4
Kekuatan Industri (IS) Tingginya potensi laba di industri jasa parkir
1
Potensi pertumbuhan jasa parkir tinggi
3
Stabilitas Lingkungan (ES) Rentang harga dengan perusahaan penyedia jasa parkir
-3
Tingkat kompetitif perusahaan sejenins yang tinggi
-4
Keunggulan Kompetitif (CA) Hubungan dengan pemasok hardware dan software
-2
Hasil proyek yang sesuai dengan jadwal
-3
Kesimpulan: Rata-rata ES adalah -7÷2= -3.5 Rata-rata CA adalah -5÷2= -2.5 Rata-rata IS adalah 4÷2= 2 Rata-rata FS adalah 9÷2= 4.5 Sumbu x: CA+IS = -2.5+2= -0.5 Sumbu y: ES+FS= -3.5+4.5= 1 Sumber: Data primer yang diolah
109 Dari hasil perhitungan Matriks SPACE diatas, sumbu x= -0.5 sumbu y= 1, dapat disimpulkan bahwa PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada di kuadran Konservatif. Alternatif strategi pada kuadran Konservatif adalah: 1. Penetrasi pasar 2. Pengembangan pasar 3. Pengembangan produk 4. Diversifikasi terkait Berikut ini adalah gambar untuk hasil matriks SPACE: PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Gambar 4.3 Hasil Matriks SPACE Sumber: Data primer yang diolah tahun 2014 4.5.3. Matriks Internal Eksternal (IE) PT Lang Jaya Makmur Bersama
Matriks Internal Eksternal (IE) memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel. Akan tetapi dalam hal ini matriks IE digunakan untuk memposisikan perusahaan dengan tujuan memperoleh alternatif strategi. Matriks
110 Internal Eksternal didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu skor bobot dari Matrik Internal Factor Evaluation(IFE) total pada sumbu X dan skor bobot dari Matriks External Factor Evaluation (EFE) total pada sumbu Y. Berikut ini adalah tabel IE yang diperoleh berdasarkan total skor bobot pada Matriks IFE total dan skor bobot pada matrik EFE. Tabel 4.11. Matriks IE TOTAL NILAI EFE YANG TERBOBOT 3.0
2.593
2.0
1.0
TOTAL NILAI IFE YANG TERBOBOT
4.0 I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
3.0 2.454 8 2.0
1,0
Pada matriks IE, PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada dalam sel V, dengan total nilai IFE sebesar 2.454 dan total nilai EFE sebesar 2.593. Perusahaan yang masuk dalam sel V dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi pertahankan dan pelihara, antara lain strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Seluruh strategi ini merupakan yang umum digunakan untuk perusahaan tipe ini.
111 Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis dari matriks IE, maka alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Lang Jaya Makmur Bersama adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
4.5.4. Matriks Grand Strategy PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Matriks Grand Strategy bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada salah satu kuadran sehingga diperoleh strategi alternatif yang tepat yang didasarkan pada dua dimensi penilaian yaitu: posisi persaingan dan pertumbuhan pasar. Berdasarkan hasil analisis matriks profil kompetitif (CPM), maka diketahui bahwa PT. Lang Jaya Makmur Bersama memiliki daya saing yang lemah dibanding para pesaingnya. Berikut penggambaran hasil Matriks Grand Strategy pada PT. Lang Jaya.
112
PT. Lang Jaya
Gambar 4.4. Posisi PT. Lang Jaya Makmur Bersama pada Matriks Grand Berdasarkan Matriks Grand Strategy diatas, ditemukan bahwa posisi PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada pada kuadran II. Dimana jika dilihat dari persaingan, posisi PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada diposisi yang lemah dengan skor 2.8643 dibandingkan dengan pesaing utamanya yaitu PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking) yang memiliki skor 3.8328, namun PT. Lang Jaya Makmur Bersama juga memiliki skor yang lebih tinggi dari pesaing lainnya yang diteliti dalam penelitian ini yaitu PT. Dinamika Mitra Pratama (Best Parking) yang memiliki skor 2.5723. Sehingga dapat disimpulkan PT. Lang Jaya Makmur Bersama berada diposisi kedua setelah PT. Securindo Packtama Indonesia (Secure Parking) dan
PT.
Dinamika Mitra Pratama (Best Parking) diposisi ketiga. Namun secara skala perbandingan PT. Lang Jaya Makmur Bersama lebih mendekati pesaing yang ada dibawahnya dibandingkan dengan pesaing utamanya. Namun jika dilihat dari tingkat pertumbuhan industri konstruksi yang berhubungan dengan gedung berada pada
113 tingkat yang cepat seperti adanya proyek pembangunan gedung bertingkat di jakarta mencapai 133 proyek. Oleh karena 2 hal diatas maka perusahaan berada diposisi kuadran II pada matriks grand dan strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang berada pada kuadran II adalah Strategi Pengembangan pasar, Penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi horizontal, divestasi dan likuidasi. 4.6. Tahap Keputusan
Berdasarkan analisis melalui matriks SWOT,matriks IE dan Grand Strategy maka diperoleh beberapa alternatif strategi antara lain strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, penghematan, integrasi horizontal, Divestasi dan Likuidasi. Seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
114 Tabel 4.12. Alternatif Strategi Dari Metode Pencocokan
Alternatif Strategi
Metode Pencocokan
Frekuensi
SWOT, IE, Grand Strategy, Penetrasi Pasar
7 SPACE SWOT, IE, Grand Strategy,
Pengembangan Produk
4 SPACE
Pengembangan Pasar
SWOT, Grand Strategy, SPACE
3
Likuidasi
Grand Strategy
1
Integrasi Horizontal
Grand Startegy
1
Divestasi
Grand Startegy, SPACE
2
Sumber: data yang diolah 4.6.1 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) PT. Lang Jaya Makmur Bersama
Setelah mengetahui alternatif-alternatif strategi yang dihasilkan melalui tahap pencocokan akan dianalsis berdasarkan dengan kondisi perusahaan dan industri untuk menilai apakah alternatif strategi tersebut sesuai untuk diterapkan oleh perusahaan, dalam arti strategi tersebut merupakan strategi yang efektif untuk diterapkan oleh perusahaan. Kemudian alternatif strategi yang terpilih akan dianalisis
115 melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) untuk menentukan strategi terbaik yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Setelah diperoleh alternatif-alternatif strategi yang dihasilkan melalui tahap pencocokan, maka tiga alternatif strategi yang efektif untuk diterapkan oleh perusahaan. Ketiga alternatif strategi tersebut antara lain: strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk dan strategi penetrasi pasar. Ketiga alternatif strategi tersebut akan dievaluasi melalui Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) untuk menentukan alternatif strategi terbaik yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan. Dalam menyusun Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif ini terdapat beberapa faktor yang tidak memiliki nilai daya tarik (AS) pada suatu strategi, akan tetapi terdapat nilai daya tarik (AS) pada strategi lain pada faktor yang sama. Hal itu disebabkan karena faktor tersebut tidak memiliki hubungan atau pengaruh sama sekali dengan strategi yang dipilih, maka faktor tersebut tidak diberikan nilai daya tarik (AS). Sebaliknya, jika faktor tersebut memiliiki hubungan atau pengaruh maka faktor tersebut diberikan nilai daya tarik antara 1 sampai 4, yang menyatakan bahwa: 1 = tidak menarik 2 = agak menarik 3 = cukup menarik 4 = sangat menarik. Suatu faktor belum tentu memiliki pengaruh/hubungan pada strategi lain. Jika suatu faktor tidak diberikan nilai daya tarik pada suatu strategi dan tidak diberikan nilai daya tarik pada strategi lain, sedangkan pada suatu strategi, faktor tersebut
116 memiliki daya tarik, maka akan mempengaruhi nilai total daya tarik sehingga berpengaruh terhadap ketepatan strategi yang akan ditetapkan / diputuskan. Tabel 4.13. Matriks QSPM PT Lang Jaya Makmur Bersama Alternatif Strategi Faktor-faktor Utama
Bobot
Penetrasi
Pengembangan
Pengembangan
Pasar
Produk
Pasar
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
0.0274
3
0.0548
2
0.1096
4
0.1096
0.0316
4
0.0948
3
0.0948
3
0.0948
0.1030
4
0.103
1
0.309
3
0.309
0.1094
4
0.2188
2
0.4376
4
0.4376
0.0976
1
0.2928
3
0.1952
2
0.2928
0.0802
3
0.2406
3
0.1604
2
0.1604
Kekuatan 1. Memiliki beberapa unit bisnis 2. Eksistensi perusahaan cukup lama 3. Memiliki kantor cabang di tempat yang strategis 4. Harga proyek yang ditawarkan lebih kompetitif 5. Memiliki investor yang loyal 6. Keuangan perusahaan
117 yang baik Kelemahan 1. Inovasi
yang
di
lakukan
belum
bisa
membawa
0.0539
3
0.1617
3
0.1617
3
0.1617
0.0641
2
0.1282
2
0.1923
3
0.1282
0.0741
1
0.2223
3
0.0741
1
0.0741
0.1110
3
0.3330
3
0.2220
2
0.2220
0.0921
3
0.0921
1
0.0921
1
0.0921
0.0850
2
0.0850
1
0.0850
1
0.0850
0.0707
1
0.0707
1
0.0707
1
0.0707
produk
menjadi unggulan di pasaran 2. Peralatan yang dimiliki kurang modern 3. Kurangnya tenaga profesional 4. Belum menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan 5. Manajemen perusahaan masih belum dilakukan secara profesional 6. Tidak ada rekanan ke BUMN 7. Belum memiliki sertifikat ISO Peluang
118 1. Peningkatan
jumlah 0.1278
2
0.3834
3
0.5112
4
0.5112
0.0814
3
0.3256
4
0.2442
3
0.2442
negara 0.1274
4
0.5096
4
0.2548
2
0.2548
0.0793
4
0.2379
3
0.3172
4
0.2379
0.0854
4
0.3416
4
0.1708
2
0.2562
0.1037
3
0.4148
4
0.4148
4
0.4148
0.0961
3
0.1922
2
0.1922
2
0.1922
0.0983
3
0.0983
1
0.2949
3
0.2949
0.1282
2
0.2564
2
0.2564
2
0.2564
kendaraan bemotor di setiap kota 2. Kebijakan Pemerintah MP3EI 3. Infrastruktur
semakin berkembang 4. Adanya program dan bantuan modal dari Bank 5. Pemberlakuan ACFTA tahun 2015 Ancaman 1. Adanya potensi pesaing dari luar negeri. 2. Perubahan kondisi kebijakan pemerintah. 3. Peraturan tentang tenaga kerja yang semakin ketat 4. Banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak dibidang jasa parkir
119 5. Persyaratan kerjasama
0.0726
2
0.2178
3
0.1452
2
0.1452
dengan business project yang rumit Jumlah Total Nilai Daya
2
5.0754
5.0062
5.0458
Tarik
Pada matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)
PT. Lang Jaya
Makmur Bersama, terlihat bahwa penetrasi pasar memiliki total nilai sebesar 5.0754. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai dua alternatif strategi lainnya yaitu pengembangan produk 5.0062 dan pengembangan pasar 5.0458. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Lang Jaya Makmur Bersama adalah strategi penetrasi pasar. Strategi penetrasi pasar adalah sebuah strategi korporasi yang dijalankan sebuah perusahaan dengan melakukan promosi secara besar-besaran ke pasar yang telah ada sebelumnya. Pada kasus ini, kegiatan yang dapat dilakukan PT. Lang Jaya Makmur Bersama dalam Strategi Penetrasi Pasar adalah: 1. Meningkatkan pelayanan setelah berjalannya kegiatan parkir, misalnya mengadakan
pengecekan
kontrol
keuangan
oleh
petugas
lapangan,
meningkatkan kualitas petugas pelaksana dilapangan supaya tetap ramah dan cepat dalam mnyelesaikan persoalan, menampung saran dan kritik 2. Memperbanyak tenaga penjualan untuk memperlancar dalam mendapatkan proyek baru 3. Pemberian promo dan diskon kepada para konsumen parkir, seperti gratis pembayaran pada jam pertama
120 4. Meningkatkan hubungan baik dengan para pemilik lahan parkir
Penetrasi pasar dapat menjadi sebuah strategi yang efektif bagi PT. Lang Jaya Makmur Bersama dengan memenuhi fakta bahwa jumlah kendaraan dan infrastruktur yang terus bertambah setiap tahunnya, maka memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan penyedia jasa parkir di Indonesia. Jadi, Strategi Penetrasi Pasar merupakan strategi yang paling tepat untuk diterapkan.