BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1
Sejarah PT.Sriwijaya Air Sriwijaya Air berdiri tepat pada Hari Pahlawan , yaitu 10 November tahun 2003.Dengan
bermodalkan satu armada pesawat
Boeing 737-200,Sriwijaya memulai penerbangan perdananya dengan menerbangi rute Jakarta – Pangkal Pinang PP, Jakarta – Palembang PP, Jakarta – Jambi PP, Jakarta – Pontianak PP.Para pendiri Sriwijaya Air adalah Hendry Lie , Chandra Lie, Johannes Bundjamin, Dan Andy halim.Beberapa tenaga ahli yang turut membidani kelahiran Sriwijaya Air adalah Supardi Syahrial, Capt. Kusnadi Yusuf, Capt. Adil W., Capt.Harwick L, Gabriella Sonia, Suwarsono, dan Joko Widodo Dengan Visi nya sriwijaya air membuat kapasitas bisnis dan minat masyarakat semakin meningkat tehadap jasa Penerbangan Sriwijaya Air, penambahan jumlah Armada dan Rute menjadi sebuah keniscyaan. Hingga saat ini, Sriwijaya Air telah memiliki 30 armada pesawat, 36 rute domestik maupun regional, 2 penerbangan Internasional dan ratusan pilihan jam keberangkatan.Untuk regenerasi armada pesawat dan mengantisipasi penambahan rute, sriwijaya Air telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pihak Boeing 737-800 NG dan 20 Unit Embraer 195 dan 175.dengan menambah rute regional secara lebih
intents, dalam beberapa tahun ke depan Sriwijaya Air optimis bisa mengangkut satu hungga dua juta penumpang per bulan nya. Keselamatan
(Safety),Keamanan
(Security),dan
pelayanan
(Service) merupakan pedoman utama pelayanan Sriwijaya Air bagi seluruh penumpang nya. Sehubungan dengan itu, dalam hal perawatan dan pemeliharaan armada, Sriwijaya Air bekerjasama dengan PT. Aero Nusantara Indonesia (ANI) dan Garuda Maintenance Facility (GMF) sebagai maintenance provider bertaraf internasional yang terpercaya di Indonesia.Kerjasama ini dimaksudkan agar pelanggan Sriwijaya Air mendapatkan rasa aman dan kenyamanan yang optimal.Selain itu , tenaga kerja yang dimiliki Sriwijaya Air merupakan sumber daya manusia pilihan yang terampil, ramah dan terpercaya.Sesuai dengan moto Sriwijaya Air yaitu ”Your Flying Partner”, Kini anda dapat melakukan reservasi tiket secara lebih nyaman dan mudah selama 24 jam, Cukup dengan menghubungi nomor hotline 021 292 79 777 atau 0804 1 777 777 (ARSIP Public Relation 2010) 3.1.1
Profil Perusahan PT.Sriwijaya Air Nama
: PT.Sriwijaya Air
Alamat
: Head Office Sriwijaya Air Jln. Gunung Sahari Raya No.13 blok B8-10 ,Jakarta pusat ,Indonesia.
Jenis Usaha
: Jasa Penerbangan
Telepon
: +62 21 647 17999
Fax
: +62 21 641 5556
Website
: www.sriwijayaair.co.id
Rute Penerbangan
: 36 Domestik , 2 Internasional (Singapore ,
Penang) 3.1.2
Visi dan Misi PT.Sriwijaya Air Visi PT. Sriwijaya Air adalah memiliki pandangan kearah massa depan dengan membawa visi mereka, yaitu sebagai perusahaan penerbangan yang melayani di kawasan regional yang mengutamakan kualitas layanan, didukung oleh sumber daya manusia yang handal sehingga dapat menunjang pengembangan perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Misi PT.Sriwijaya Air adalah berkomitmen dalam pembinaan dan pengembangan SDM (sumber daya manusia) secara professional untuk kualitas layanan yang terbaik sesuai dengan harapan penumpang.
3.1.3
Logo PT.Sriwijaya Air
Gambar 3.1 Logo PT.Sriwijaya Air
Lambang logo Sriwijaya di atas adalah Logo berarti RU-I (China) yang maksud nya adalah bahwa apa yang kita inginkan atau usahakan harus yakin tercapai.Sedangkan uraian arti logo tersebut sebagai berikut : 1) Warna merah melambangkan bahwa piimpinan dan karyawan Sriwijaya Air harus berani & bijak di dalam menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan. 2) Warna putih Melambangkan bahwa Karyawan Sriwijaya Air harus memiliki hati bersih sebersih warna dasar pesawat Sriwijaya Air 3) Warna Biru melambangkan bahwa Sriwijaya Air berkeinginan melanglang buana di udara di seluruh pelosok nusantara tercinta.
4) Tulisan Sriwijaya Air melambangkan bahwa Sriwijaya Air harus menjadi perusahaan yang besar dan terkenal seperti kerajaan Sriwijaya yang nama nya terukir dalam sejarah nasional dan regional. 5) Lekukan hati di atap pesawat melambangkan bahwa para pejabar & Karyawan harus memiliki rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa cinta terhadap perusahaan.
3.2
Struktur Organisasi PT.Sriwijaya Air
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT.Sriwijaya Air
3.3
Prosedur yang Berlaku Prosedur yang berlaku pada PT.Sriwijaya Air yaitu Presiden Direktur memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kemajuan perusahaan dimana segala keputusan setiap bagian – bagian divisi nya diputuskan oleh nya, Begitu pula untuk divisi bagian komunikasi dimana Public Relations terdapat beberapa bagian yaitu untuk internal, media, promosi, dan Branding. Permasalahan maupun ide – ide
yang ada di diskusikan melalui rapat internal untuk
mendapatkan pemahaman dan penyelesaian demi kemajuan perusahaan. Dan Peran dari Senior Corporate Communication Manager mengumpulkan dan menyimpulkan ide
maupun permasalahan yang ada untuk diolah dan
didiskusikan kembali oleh Vice Commercial Director kemudian disampaikan pada Presiden Director PT.Sriwijaya Air apakah mendapatkan persetujuan agar program – program yang akan dijalankan untuk kedepan nya jelas dan sesuai dengan lingkup struktur organisasi yang berlaku pada perusahaan.
3.4
Metode Pengumpulan Data (Opsional) Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu Metode penelitian yang berlandaskan pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif / kualitatif ( Sugiono, 2006 : 9)
3.4.1
Pengumpulan Data Primer : Data primer yaitu data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh peneliti atau yang mewakilinya dimana peneliti melakukan pengukurannya sendiri begitu pula untuk Sumber data pada penelitian kualitatif dengan mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan apa yang ingin diketahui oleh peneliti sesuai dengan permasalahan yang ingin dibahas, maka peneliti memerlukan informan. Informan yang akan membantu dalam penelitian ini adalah : 1. Senior
Corporate
Communication
Manager
PT.Sriwijaya Air. Nama
: Bpk. Agus Soedjono Informan ini dipilih karena memiliki tanggung
jawab
sepenuhnya
dalam
meningkatkan
dan
mempertahankan eksitensi PT.Sriwijaya Air pada kantor pusat dan. 2. Staff Internal Corporate communication. Nama
: Ibu. Eka Prianti, S.I.kom Informan ini dipilih karena memiliki tanggung
jawab mengatur segala kebuuhan yang diperlukan pada bagian internal pada organisasi divisi komunikasi pada perusahaan. 3. Senior HRD Manager. Nama
: Bpk. Agus Setiawan
Dalam
hal
ini
informan
dipilih
karena
merupakan staff yang sudah lama bekerja pada perusahaan
PT.Sriwijaya
pemahaman
dan
dapat
Air
dan
mengetahui
memiliki bagaimana
perkembangan disaat belum ada divisi komunikasi atau peran Public Relation dan setelah ada apakah terjadi kemajuan atau tidak.
3.4.2 Pengumpulan Data Sekunder : Data Sekunder yaitu berupa data – data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Data ini biasanya berasal dari data primer yang sudah diolah oleh peneliti sebelumnya.
3.4.3 Uji Keabsahan data Untuk menguji keabsahan data, maka peneliti memilih teknik analisis triangulasi. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan triangulasi sumber, yakni dengan mencari data yang ada dalam perusahaan terutama pada bagian internal. Sumber yang menjadi sasaran tidak hanya pada bagian Public Relations yaitu Senior manager Corporate Communication dan staff Internal Public Relations, tetapi penulis juga mencari data pada Senior Manager HRD selaku orang yang sudah lama bekerja pada perusahaan yang mengerti adanya dan sebelum adanya divisi Public Relations.
3.5
Permasalahan yang ada Perkembangan setiap perusahaan yang ingin menjadi yang terdepan membuat setiap perusahaan untuk terpicu dan saling berlomba – lomba untuk menjadi yang terbaik dan memberikan pelayanan kepada setiap pelanggannya dengan kualitas yang terbaik. Demikian pula dengan PT.Sriwijaya Air dalam hal ini perusahaan penerbangan yang merupakan salah satu perusahaan jasa dimana ada persaingan dengan perusahaan jasa penerbangan lainnya, yaitu Lion Air, Batavia Air, Mandala Air, Merpati, dan perusahaan swasta lainnya dan juga Milik Negara yaitu Garuda Indonesia. Membuat perusahaan semakin terpicu untuk saling memuaskan pelanggan nya. Dilihat dari permasalahan yang ada peneliti ingin meneliti dimana Peran Public Relations juga merupakan hal terpenting dalam menjalankan komunikasi internal nya yaitu dengan melakukan peranan nya agar setiap karyawan dapat pula mendapatkan informasi perkembangan perusahaan dan memberikan kinerja yang terbaik melalui beberapa bentuk komunikasi yang ada dan telah ditentukan dalam perusahaan. Seiring perjalanan waktu tanpa disadari perkembangan teknolgi dan pengetahuan pun semakin cepat dan PT. Sriwijata Air memiliki banyak distrik yang diharuskan mendapatkan informasi yang cepat. Dengan demikian peranan Public Relations diharuskan untuk memberikan kinerja yang baik dalam bagian internal dan juga adanya masalah apabila kurang nya suatu informasi di dalam nya terlebih lagi dalam internal akan menimbulkan masalah dan mengurangi kinerja dalam perusahaan, karena setiap perusahaan yang maju dilihat terlebih dahulu pada bagian internal untuk menuju pada bagian eksternal nya, karena
dengan demikian apabila bagian internal sudah tertata dengan baik akan baik pula untuk kedepannya dan lainnya. Untuk menjalin komunikasi yang baik dalam internal dimana setiap bawahan yaitu karyawan memiliki peran dalam menjalankan komunikasi serta keefektifan setiap karyawan. Peran atasan untuk menampung setiap apresiasi yang ada terhadap setiap karyawan sangat dibutuhkan karena hal tersebut merupakan kepuasan kerja dan opini guna meningkatkan kinerja dalam menjalankan komunikasi internal. Adapun kesulitan – kesulitan yang menghambat tercapainya suatu tujuan dari perusahaan dengan demikian peneliti menggunakan bentuk komunikasi internal untuk mennyampaikan informasi pada PT.Sriwijaya Air.
3.6
Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif pemecahan masalah yang digunakan dalam menghadapi permasalahan yang ada yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung agar dapat memahami dan menganalisis situasi yang terjadi di lokasi penelitian sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan dan peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa informan untuk mendapatkan sumber informasi yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti pada permasalahan yang ada di perusahaan.