BAB 3 INTI PENELITIAN
3.1
Media Nusantara Citra
3.1.1 Sejarah Dengan operasional yang meliputi dari produksi konten, distribusi konten, jaringan televisi nasional, saluran program televisi, surat kabar, tabloid, dan jaringan radio, kami adalah terintegrasi terbesar dan satu – satunya perusahaan media di Indonesia. Pembangunan masa depan akan meliputi akusisi dan konsolidasi bisnis TV berbayar. Perpustakaan konten kami adalah yang terbesar di Indonesia, terdiri dari konten hiburan dan berita, yang meningkat lebih dari 10.000 jam setiap tahun. Konten tersebut diakumulasikan dari produksi in-house, outsourcing dan dari operasi kami platform multi-media.
3.1.2 Visi dan Misi a. Visi Dengan operasional yang meliputi dari produksi konten, distribusi konten, jaringan televisi nasional, saluran program televisi, surat kabar, tabloid, dan jaringan radio di Indonesia. Pembangunan masa depan akan meliputi akuisisi dan konsolidasi bisnis TV pay untuk melengkapi kegiatan distribusi acara.
36
37 b. Misi Perpustakaan konten kami adalah yang terbesar di Indonesia, terdiri dari konten hiburan dan berita, yang meningkat lebih dari 10.000 jam setiap tahun. Konten tersebut diakumulasikan dari dari produksi in-house, outsourcing dan dari operasi kami platform multi-media.
3.1.3 Struktur Perusahaan
Tabel 3.1 Struktur Perusahaan MNC Sumber : http://www.mnc.co.id/structure_diagram.html
38 3.1.4 Komitmen Sosial Filosofi perusahaan adalah untuk selalu menjaga keseimbangan yang baik antara kepentingan komersial dan tanggung jawab sosial yang bercermin dalam isi pemograman perusahaan dan kegiatan usaha. Perusahaan ini berkomitmen penuh dalam melestarikan kekayaan dan kekayaan budaya bang Indonesia dan warisan dengan fokus pada konten lokal dan mondorong pertumbuhan dan perkembangan industri konten lokal melalui penciptaan konten menggunakan keterampilan lokal. Perusahaan juga melakukan self-censor yang bijaksana untuk memastikan bahwa konten kita akan sama sekali tidak merugikan masyarakat. Sebaliknya konten kami akan memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan positif bangsa, masyrakat Indonesia, dan negara. Selain kegiatan konten dan bisnis, MNC juga berkomitmen untuk kegiatan tanggung jawab sosial lainnya dalam bentuk sumbangan dan untuk memberikan bantuan kepada korban bencana, kemiskinan, dan lain – lain. Kegiatan yang diselenggarakan oleh MNC di bawah lima program sosial terpisah : 1.
RCTI Peduli
2.
TV MNC Peduli
3.
Global TV Peduli
4.
Jalinan Kasih
5.
Seputar Indonesia Peduli
39 3.2
Global TV Global TV adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia.
Global TV awalnya hanya stasiun televisi swasta lokal di Jakarta dan belakangan ini meluaskan siarannya ke 5 kota besar di Indonesia. Global TV memiliki hak siar atas liga balap paling bergengsi di dunia Formula 1, dan kejuaraan dunia balap antar negara A1. Kedua ajang ini disiarkan Global TV sendiri. Global TV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola terbesar di benua Eropa yaitu Euro 2008 bersama RCTI dan TPI. Direktur Utama Global TV saat ini adalah David Fernando Audy yang menggantikan Direktur Utama sebelumnya Daniel Tatang Hartono pada tahun 2010. Global TV berdiri pada tanggal 5 Oktober 2002 dan dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan TPI. Stasiun ini pada awalnya didirikan untuk merelay acara – acara MTV Asia, yang sebelumnya direlay melalui ANTV, namun pada perkembangannya juga menyiarkan acara – acara non-MTV dengan pembagian 8 jam untuk Global TV, 8 jam untuk MTV dan 8 jam untuk Nickelodeon. Februari 2006, Global TV mendatangani perjanjian kerja sama dengan MTV Networks untuk membawa program – program Nickelodeon ke layar kaca. Perubahan ini sekaligus menandakan perubahan konsep Global TV yang akan melayani kebutuhan hiburan untuk permirsa yang berjiwa muda juga keluarga dinamis dari segala segmentasi di Indonesia. Untuk menghibur permirsa yang berjiwa muda, Global TV menyuguhkan program – program seru dari MTV. Global TV juga menayangkan program – program berita aktual dan terkini. Program F1, A1 Racing, dan Superbike diantarkan secara langsung ke layar kaca untuk para pencinta olahraga. Berbagai program mingguan menarik mulai dari film
40 box office, sajian musik, fashion, game shows, juga gosip selebriti akan bergantian hadir menghibur. Agar bisa selalu menyapa permirsa dengan berbagai sajian seru, global TV terus menambah jangkauan siarannya. Dengan 18 pemancar, kini siaran Global TV dapat ditangkap oleh sekitar 110 juta permirsa di 142 kota setiap harinya. Global TV juga pernah menayangkan Piala Dunia 2010 dan untuk tahun ini, Global TV dan MNCTV menayangkan Liga Utama Inggris. Pada tahun 2011, Global TV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Liga Prima Indonesia, bersama RCTI dan MNCTV. 3.2.1 Profil Perusahaan Profil perusahaan merupakan identitas perusahaan dimana didalamnya terdapat kejelasan sebagai berikut : Nama Perusahaan : PT.Global Informasi Bermutu Alamat
: Jalan HR Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5 Jakarta 12950 Indonesia
Telepon
: 5292-1115
E-mail
:
[email protected]
Website
: www.globaltv.co.id
Selogan
: “100% Seru”
41 3.2.2 Visi dan Misi a. Visi Menjadi stasiun televisi nasional berkelas yang layak ditonton seluruh keluarga Indonesia. b. Misi Menyajikan dunia hiburan dan informasi yang berwawasan global dengan program – program pilihan terlengkap bagi keluarga Indonesia yang dinamis, kreatif dan inspiratif. 3.2.3 Logo Global TV Setiap perusahaan memiliki logo
yang berfungsi sebagai identitas
perusahaan. Selama kemunculannya PT. Global Informasi Bermutu (Global TV) sudah melakukan 3 kali perubahan logonya dengan ciri khas dan makna yang berbeda, diantaranya :
Gambar 3.1 Perubahan Logo Global TV Sumber : http://www.globaltv.co.id
42
Gambar 3.2 Logo Baru Global TV Sumber : Post Pro Global TV
3.2.4 Job Description Kedudukan – kedudukan atau posisi yang terdapat pada struktur besar di dalam Global TV, yaitu : 1. President Director Memiliki tanggung jawab atas produktivitas stasiun Global TV secara menyeluruh dalam mengembangkan acara, arah dan strategi bisnis perusahaan, yang keseluruhan akan bertanggung jawabkan kepada para pemegang saham. 2. Executive Secretary Kedudukan tepat dibawah president Director yang memiliki tugas untuk membantu President Director dalam menyusun jadwal atau program kerja President Director yang sifatnya harian maupun jangka waktu yang tepat. 3. Coorporate Affair Director Memiliki tanggung jawab dalam menentukan efektifitas dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.
43 4. Sales & Marketing Director Bertanggung jawab dalam perencanaan, penetapan strategi usaha pemasaran hasil produksi perusahaan dan menentukan target pendapatan sesuai dengan anggaran yang tersedia. 5. Finance Director & Administration Director Mengatur administrasi keuangan dan pengelolahan anggaran yang tersedia 6. Divisi Produksi : a. Executive Produser (EP) Bertanggung jawab terhadap pembuatan pengembangan ide. EP adalah orang yang membiayai/mensponsori produksi secara keseluruhan, dan bertanggung jawab atas tayangan program acara/hak siar. b. Producers Orang yang menyusun konsep secara kesuluruhan (dari konsep dibuat sampai dengan pelaksanaannya). Bertanggung jawab terhadap proses penciptaan dan pengembangan suatu program sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan telah disepakati oleh Production Manager, Executive Producers ataupun dari Management. c. Production Assistant (PA) Orang yang bertanggung jawab memproduksi langsung di lapangan / lokasi shooting, Clip / Film, atas hasil produksi, dalam hal ini PA diatasi oleh produser yang merumuskan konsep (dari hasil evaluasi para tim kreatif). Yang telah dibuat, disepakati, atau diputuskan EP dan Produser serta membantu produser dalam persiapan pra-produksi suatu program,
44 membantu direktur produksi pada saat pelaksanaan produksi, melakukan control editing post-production. d. Creative (Tim Kreatif) Mengembangkan ide – ide kreatif dan membuat naskah program yang akan diproduksi dengan arahan dari produser. e. Director (Sutradara) Mengarahkan seluruh aspek teknis dan elemen kreatif dari suatu produksi program televisi yang disiapkan dan disepakati oleh produser dan mengaplikasikannya dalam produksi sesuai prinsip sinematografi broadcast dan entertainment. f. Program Director (PD) Seorang program director berada pada ruang Master Control, sebuah ruang yang digunakan untuk memonitor semua pergerakan kamera dan tata set panggung yang tampil dalam berbagai layar monitor. Program Director melakukan komando kepada kamerawan dan Floor Director untuk mengatur jalannya pertunjukan. g. Floor Director (FD) Bertanggung jawab terhadap semua aktivitas di lapangan (floor), yaitu sebagai perantara Director di Floor mem-brief talent untuk blocking panggung. h. SVP Unit Production Mengkoordinasi semua kegiatan dan melakukan pembagian tugas kepada staf UPM, talent, secara adil dan berimbang.
45 3.2.5 Sarana Penunjang Global TV memiliki beberapa fasilitas penunjang yang memadai untuk mendukung kenyamanan kerja, sebagai berikut : 1. Gedung Gedung yang digunakan adalah gedung Aryo Bimo yang terletak di Jalan HR Rasuna Said Blok X-2 Kav. 5, dengan jumlah 4 lantai. Sedangkan lantai untuk bagian produksi/post produksi adalah lantai pertama yaitu lantai 8 digedung Aryo Bimo, pada lantai tersebut terdapat ruangan – ruangan penunjang untuk proses produksi, antara lain ruang VTR, VO, Meeting sebanyak 3 buah, talent,
Post Produksi, editing,
animasi, gudang properti dan dapur. 2. Transportasi Transportasi yang digunakan untuk membantu dalam proses produksi ataupun pengiriman dokumen siaran adalah jenis mini bus sebanyak 10 buah, yang digunakan secara bergantian berdasarkan request yang telah dilakukan terlebih dahulu.
46 3.3
Program Acara Hot Spot
Gambar 3.3 Logo Hot Spot Sumber : http://www.globaltv.co.id/program/detail/722/Hot-Spot Hot Spot adalah sebuah program Magazine yang memberikan informasi – informasi ringan dan menarik yang ditayangkan pada pukul 11.30 WIB setiap hari senin sampai jumat di Global TV. Program ini sudah dua kali melakukan perubahan baik dari isi sampai durasi. Profil program Hot Spot yang penulis tampilkan dalam penulisan ini adalah profil program yang baru.
3.3.1 Konten Program Kebutuhan Informasi yang berguna sekaligus hiburan untuk Wanita Dan Keluarga seperti Info unik, lucu, Aneh dan seru. Contoh: Topik > Dunia Hewan Terbagi atas 5 segmen yang Berkaitan antara satu segmen dengan segmen lainnya seperti : Hewan unik, Hewan lucu, Hewan Berbahaya dan lain sebagainnya yang terkait dengan informasi pengetahuan umum. Sumber topik biasanya muncul atau didapat dari Youtube dan VT Liputan Menarik.
47 3.3.2 Packaging Program Didalam Satu Segmen diselipkan info ringan (PESAN KANJENG) yang dipandu oleh ‘Kanjeng Mami’. Ada tokoh yang menjadi menantu (dari sudut pandang kameramen) si ‘Kanjeng Mami’ yang selalu mendapat nasihatnya. Tips Biasanya diperoleh dari kiriman pemirsa.
Gambar 3.4 Pesan Kanjeng Sumber : Tim Produksi
3.3.3 Variety Segment Ada seorang reporter, yang akan mencari data di lapangan dan menanyakan pendapat masyarakat mengenai hal tertentu, Serta Testimoni Dari orang orang tersebut. Contoh : Benda yang biasa dibawa oleh ibu hamil peniti : testimoni dari ibu hamil Mengapa membawa Peniti Gunting, testimoni dari ibu hamil mengapa membawa Gunting pembenaran Hal – hal tersebut.
Serta VO
tentang
penjelasan dan
48 3.3.4 SOP (Standard Operational Production) Dalam memproduksi sebuah program acara di Global TV
harus
mengikuti proses tahap produksi dari tahap pra produksi, produksi sampai dengan tahap pasca produksi. Yaitu : 1.
Ditahap pra produksi yang dilakukan tim produksi program adalah melakukan seluruh kegiatan perencanaan dan persiapan yang nantinya akan dilanjutkan pada tahap produksi
2.
Pada tahap produksi yang dilakukan oleh tim produksi adalah melakukan pengeksekusian yang telah direncanakan pada saat tahap pra produksi serta melakukan pengecekan administrasi.
3.
Sedangkan pada tahap pasca produksi program, tim produksi melakukan pengeditan dari hasil produksi untuk menyeleksi materi – materi yang layak untuk disajikan kepada audien.
3.4
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Metode studi kasus adalah metode dengan riset yang menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif dari berbagai aspek individu, kelompok, program organisasi atau peristiwa secara sistematis (Mulyana, 2003 : 201) Metode studi kasus dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan uraian atau penjelasan mengenai proses produksi program “Hot Spot” di Global TV dalam meningkatkan kualitas program. Peneliti berupaya mempelajari sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Untuk menguraikannya peneliti dalam penelitian
49 ini menggunakan berbagai metode seperti wawancara, pengamatan, mempelajari dokumen, hasil survey dan data apapun yang sesuai dengan penelitian.
3.4.1 Objek Penelitian Judul Program
: Hot Spot
Jenis
: Magazine
Format
: Tapping
Durasi
: 30 Menit
Target Audience
: Ibu rumah tangga berusia 20 Tahun keatas
Host
: Farid Aja dan Reza Bukan
Setting
: VT dan Out Door (sesuai tema)
Frekuensi penyajian : Senin s/d Jumat pukul 11.30 – 12.00 WIB
3.4.2 Nara Sumber (Informan) Dalam wawancara mendalam peran informan tetap menjadi sentral, walaupun kadang informan berganti-ganti. Tugas pewawancara adalah untuk tetap menjaga agar peran informan selalu dapat berfungsi sebagaimana perannya dalam proses sosial yang sebenarnya. Peran informan yang dimanipulasi oleh informan sebagai akibat dari kesalahan interaksi di lapangan akan merusak jalannya wawancara dan untuk memperbaiki perubahan perilaku informan sebagai akibat dari kesalahan interaksi, membutuhkan waktu yang lama, bahkan terkadang tidak bisa diperbaiki (Bungin, 2007:109). Wawancara mendalam dapat dilakukan dua cara, yaitu penyamaran dan terbuka. Penyamaran adalah pewawancara menyamar sebagai anggota masyarakat
50 pada umumnya dan hidup beraktivitas dengan wajar dengan orang yang diwawancarai. Namun apabila wawancara dilakukan secara terbuka, maka wawancara dilakukan dengan informan secara terbuka dimana informan mengetahui kehadiran pewawancara sebagai peneliti yang bertugas melakukan wawancara di lokasi penelitian (Bungin, 2007:109) Menurut Lexy J. Meleong, “informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi yang di inginkan” (Nazir 2003: 90). Dengan demikian key informan orang yang dianggap penulis mampu dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Orang yang berperan besar dan bertanggung jawab dalam kegiatan Proses produksi program Hot Spot Jadi informan haruslah memiliki kapabilitas dan kemampuan dalam berbagi informasi kepada penulis untuk memberikan informasi yang terkait. Informan terdiri dari : Program Asisten (Budy Asyanto), Kreatif (Alfian) dan Producer (Erlangga Yanawiza),, seorang yang mengawasi seluruh kegiatan produksi.
3.5
Metode Pengumpulan Data Sumber yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
bersumber dari data primer dan data sekunder. 3.5.1 Data Primer Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan cara wawancara mendalam (in-dept interview) dan Observasi :
51
1. Wawancara Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan atau data yang bertujuan untuk penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa penggunaan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatan dalam kehidupan informan (Bungin, 2007:108). Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur. Yaitu wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan – pertanyaan yang akan diajukan. Format wawancaranya yang digunakan bisa bermacam – macam, dan format itu dinamakan protokol wawancara. Protokol wawancara itu dapat juga berbentuk terbuka. Pertanyaan – pertanyaan ini disusun sebelumnya dan didasarkan atas masalah dalam rancangan penelitian (Moleong, 2010 : 190) Bentuk - bentuk subjek dan objek wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Apabila dilihat dari subjek dan objek maka metode wawancaranya dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu: (Bungin, 2007:111). 1) Wawancara individu dengan individu, yaitu wawancara yang dilakukan antara seseorang dengan lainnya. 2) Wawancara individu dan kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan seseorang terhadap suatu kelompok. 3) Wawancara kelompok dengan individu, yaitu sekelompok pewawancara
52 mewawancarai seseorang. 4) Wawancara kelompok dengan kelompok lainnya, yaitu dua kelompok yang saling mewawancarai atau satu kelompok yang mewawancarai kelompok lainnya. 2. Observasi Observasi Menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utama. Observasi Partisipasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. Menurut Karl Weick dikutip dari Seltz, Wrightsman, dan Cook (1976) mendefinisikan observasi sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, sesuai dengan tujuan – tujuan empiris.
3.5.2
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003: 127). Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai data penunjang atau pelengkap data primer yang telah didapatkan. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mengumpulkan dan mempelajari teori yang diperlukan sebagai data-data dari berbagai literature di perpustakaan dan artikel-artikel yang didapat oleh penulis.
53 3.6
Teknik Analisis Data Analisis data menurut Patton, adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadapat hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi – dimensi uraian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Dalam mencapai tujuan penelitian tekhnik yang digunakan adalah dengan mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh secara kualitatif. Penulis hanya memaparkan dan mengolah hasil wawancara mendalam (in depth interview) dengan narasumber (key informan). Dalam penelitian ini menentukan tiga orang informan diantaranya : Produser, Program Asisten dan Tim Kreatif Sebelum melakukan penelitian secara langsung peneliti harus melewati proses penelitian terlebih dahulu dan mengumpulkan data mengenai objek yang akan diteliti. Menurut Seddel Analisis data kualitatif, prosesnya berjalan sebagai berikut: 1) Mencatat yang mengahasilkan catatan lapangan, dan hal itu diberi kode agar sumber data dapat ditelusuri. 2) Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasi, mengintensiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeks. 3) Berfikir dengan mendalam membuat agar kategori data mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan dan membuat temuan umum.
54 Pemaparan tersebut mengenai tujuan media, strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut (Moleong, 2010 : 248).
3.7
Keabsahan Penelitian Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal,
yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mendukung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apa lagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu : (Bryman, 2008: 376) a.
Kredibilitas, yaitu apakan proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non-kualitatif. Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik observasi secara terus-menerus dan sungguh-sungguh , sehingga peneliti semakin mendalami fenomena social yang diteliti seperti apa adanya. Peneliti juga melakukan transkrip dari wawancara, kemudian coding, open coding, axial coding, serta selective coding, sehingga bisa dianalisis dengan akurat.
b.
Tranferabilitas, yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam pupulasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sample yang secara representatif mewakili populasi itu. Dalam penelitian ini kualitas transferbility menyajikan
55 data deskriptif lebih lengkap, misalnya melalui latar belakang informan, jawaban dari pertanyaan wawancara, peran informan dalam perusahaan, dan lain-lain. c.
Dependability, yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsepkonsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Pada penelitian ini dapat dikatakan dependability atau ketergantungan pada penelitian ini dilakukan secara cermat dan berhati-hati menggunakan data yang dipercaya. Serta secara konsisten mendapatkan data dari wawancara langsung ataupun observasi langsung dari lapangan. Kemudian peneliti ini ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode penelitian yang tepat.
d.
Konfirmabilitas, yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya di mana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan memperlihatkan hasil penelitian pada informan yang kemudian dikonfirmasi oleh informan agar hasil dapat lebih objektif. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.(Moleong, 2010 : 330)
56 Langkah- langkah dalam menggunakan teknik triangulasi (Bungin, 2009 : 203 204) : 1) Umpamanya peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipasi untuk pengumpulan data. Pastikan apa setiap hari telah terhimpun catatan harian wawancara dengan informan serta catatan harian observasi. 2) Setelah itu dilakukan uji silang terhadap materi catatan- catatan harian itu untuk memastikan tidak ada informasi yang bertentangan antara catatan harian wawancara dan catatan harian observasi. Apabila ternyata antara catatan harian kedua metode ada yang tidak relevan, peneliti harus mengonfirmasi perbedaan itu kepada informan. 3) Hasil konfirmasi itu perlu diuji lagi dengan informasi- informasi sebelumnya karena bisa jadi hasil dengan informasi - informasi sebelumnya karena bisa jadi hasil konfirmasi itu bertentangan dengan informasi- informasi yang telah dihimpun sebelumnya dari informan atau dari sumber- seumber lain. Apabila ada yang berbeda, peneliti terus menelusuri perbedaan - perbedaan itu sampai peneliti menemukan sumber perbedaan dan materi perbedaanya, kemudian dilakukan konfirmasi dengan informan dan sumber- sumber lain.
Ada 3 tahap dalam menganalisis data yakni : 1) Open coding, yaitu peneliti membentuk beberapa kategori awal informasi tentang fenomena yang diteliti dengan memilah- milah data ke dalam jenis yang relevan. 2) Axial coding, yaitu peneliti memilih salah satu kategori dan memposisikanya sebagai inti fenomena yang sedang diteliti.
57 3) Selective coding, yaitu peneliti menulis teori dari berbagai hubungan dari seluruh kategori dalam tahap axial coding sebelumnya.
3.8
Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian Setiap penelitian untuk pemula memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan
yang bisa membuat penelitian ini tidak sebagaimana yang diinginkan. Keterbatasan dan kelemahan peneliti yakni : 1. Keterebatasan waktu yang dimiliki informan yang dikarenakan kesibukan serta tuntutan pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk berkerja diluar kantor. 2. Keterbatasan ruang yang dimiliki peneliti untuk mendapatkan informasi secara lengkap serta mendalam dan kewajiban peneliti untuk menghargai privasi informan, sehingga informasi dan data yang terkumpul dalam penelitian ini terbatas. 3. Mengaplikasikan teori dengan penafsiran dalam penulisan. 4. Banyaknya struktur organisasi dalam produksi yang bisa dijadikan informan, namun peneliti memilih sebagian yang berpengaruh besar dalam proses produksi program acara Hot Spot di Global TV dalam meningkatkan kualitas program.