31 BAB 3 INTI PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1
Sejarah Perusahaan Anabatic Technologies merupakan sebuah perusahan IT yang berkembang dengan pesat dengan jumlah karyawan terlatih lebih dari 270 orang semenjak tahun pertama dibentuknya. Anabatic bercita-cita untuk dapat memberikan nilai lebih, produk dan pelayanan yang terbaik dan sesuai agar dapat meningkatkan nilai lebih dan daya saing pelanggan. Anabatic telah berkembang menjadi salah satu perusahaan IT yang terdepan di Indonesia, di dukung dengan teknologi kelas dunia dan rekan seperti Temenos, SAP, Finarch, IBM, Cisco, Microsoft dan Expand Network. Anabatic menyediakan berbagai macam solusi end-to-end dimulai dari core banking system (konvensional, berbasis Islam, microfinance), enterprise resource planning, business intelligence, enterprise data warehouse, finance resource planning, enterprise content management, enterprise IT infrastructure, sampai dengan Software-as-a-Service. Berbagai macam solusi ini telah sukses diimplementasikan di berbagai macam perusahaan yang berkelas dimulai dari perbankan, sektor publik, lintas industri dan area telekomunikasi, termasuk di dalamnya beberapa perusahaan dalam kategori Forbes Global 1000 perusahaan di Indonesia. Penggabungan antara praktek bisnis dan kebudayaan lokal juga memainkan faktor penting di dalam mencapai sebuah kesuksesan implementasi Teknologi Informasi.
32 Pencapaian yang luar biasa ini juga dimungkinkan dengan keterampilan tenaga ahli Anabatic yang telah berkembang pesat sebanyak 400% di dalam kurun waktu 4 tahun. Tim Anabatic Technologies terdiri dari konsultan teknikal dan fungsional dan ahli dalam subjek tertentu (contohnya dalam hal perbankan dengan basis Islam). Anabatic percaya sumber daya manusia yang didorong oleh visi, misi dan nilai-nilai yang jelas adalah kunci untuk menjaga pertumbuhan perusahaan Anabatic Technologies. Oleh karena itu, Anabatic telah menetapkan tolok ukur yang tinggi di dalam proses perekrutan dan terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan pegawai melalui pembelajaran yang berkesinambungan. Jika telah tiba saatnya untuk mengevaluasi kembali dan mengarahkan perusahaan anda dalam proses transformasi bisnis, Anabatic siap dalam memberikan solusi yang dapat diandalkan, hemat dan dapat dipercaya. Pada bulan April 2008, Anabatic telah menerima sertifikasi ISO 9001:2000 untuk proses Project Delivery, dan telah diperbaharui menjadi sertifikasi ISO 9001:2008 pada bulan April 2009.
3.1.2
Profil Perusahaan Nama
: PT. Anabatic Technologies
Alamat
: Graha BIP 7th Floor Jl. Jend Gatot Subroto Kav.23
Kota/ Negara : Jakarta, Indonesia Kode Pos
: 12930
Telepon
: (+62) (21) 522 9909
33 Fax
: (+62) (21) 522 9777
Website
: www.anabatic.co.id
3.1.3 Visi dan Misi Visi : PT. Anabatic Technologies memiliki tujuan untuk dapat menjadi perusahaan IT yang terdepan di tingkat regional dan menjadi rekan bisnis yang paling diminati oleh pelanggan yang strategis dan prinsipil. Misi : PT. Anabatic Technologies bercita-cita untuk memberikan nilai yang tinggi dan produk dan pelayanan yang paling sesuai untuk meningkatkan daya saing pelanggan dan secara bersamaan tumbuh bersama-sama dengan semua penanam modal.
3.1.4
Slogan PT. Anabatic Technologies memiliki slogan yang dapat menunjukkan keunggulan dari pelayanan yang akan diberikan kepada setiap kliennya. Dengan adanya slogan “ Always Think Better Ways” akan memberikan yang hasil terbaik bagi setiap klien yang dimilikinya. Slogan PT. Anabatic Technologies dapat dilihat pada halaman berikut.
34
Gambar 3.1 Slogan PT. Anabatic Technologies Sumber : PT.Anabatic Technologies, April 2011
3.1.5 Logo
Gambar 3.2 Logo PT. Anabatic Technologies Sumber : PT.Anabatic Technologies, April 2011
3.1.6
Struktur Organisasi Setiap perusahaan pasti memiliki bagian-bagian yang saling berhubungan dengan tujuan kinerja seluruh karyawan semakin terarah. Selain itu juga adanya pembagian tugas masing-masing agar visi dan misi suatu perusahaan dapat tercapai. Seperti pada PT. Anabatic Technologies juga memiliki struktur organisasi yang terstruktur sehingga semua bagian dapat terorganisir dengan baik. Struktur organisasi dapat dilihat pada halaman berikut ini.
35 Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Anabatic Technologies per Maret 2011
36 3.2 Prosedur yang Berlaku Berdasarkan struktur organisasi yang ada pada gambar diatas, maka bagian yang berkaitan dalam skripsi yang dilakukan peneliti adalah bagian Marketing Communication. Bagian Marketing Communication memiliki tugas-tugas sebagai berikut : 1. CRM (Customer Relations Management) ‐ Mengolah VIP data management ‐ Mengolah customer satisfaction index ‐ Membuat newsletter 2.
Web 2.0 ‐ Mengelola website update ‐ Mengelola social media update (twitter, blogger)
3.
Market Overview ‐ Mengelola market intelligence ‐ Mengelola competitor intelligence ‐ Mengelola customer insights ‐ Mengelola Pricipal technology Update
4.
Marketing campaigns ‐ Menyelenggarakan seminar ‐ Menyelenggarakan tradeshow ( pameran atau exhibition) ‐ Melakukan telemarketing ‐ e-DM (e-Direct Mailer)
5. Corporate Communication ‐ Membuat press release ‐ Melakukan media monitoring ‐ Mengelola Business Community Relation ‐ Membuat advertorial Gambar Tugas Marketing Communication dapat dilihat pada halaman berikut ini.
37
Gambar 3.4 Tugas Marketing Communication Sumber : PT. Anabatic Technologies
3.3 Metode Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan peneltian deskriptif-kualitatif. Menurut Ardianto, 2010: hal.60 pada metode deskriptifkualitatif adalah menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Peneliti membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi. Dalam penelitian ini, menurut Ruslan, 2004: hal.258 metode pengumpulan data dari perusahaan didasarkan pada :
38 1. Data Primer Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (tidak melalui perantara) yang secara khusus dikumpulkan dengan observasi dan wawancara oleh peneliti untuk menjawab penelitian. Peneliti melakukan wawancara yaitu dengan Corporate and Marketing Communications Specialist dan dari bagian Internal Computing. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (dicatat pihak lain), umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun dalam bentuk arsip atau dokumen. Data-data yang digunakan oleh peneliti berupa news dan banyaknya klien yag dimiliki oleh Anabatic. Selain itu hasil media relations yang dilakukan PT. Anabatic Technologies dan prestasi yang dicapai dengan penghargaan-penghargaan yang diterima PT. Anabatic Technologies serta data kunjungan yang didapat dari PT. Anabatic Technologies sendiri.
3.3.1
Teknik Pengumpulan Data Dalam hal pengumpulan data yang berkaitan dengan Strategi e-PR dalam meningkatkan
brand
awareness
PT.
Anabatic
Technologies,
peneliti
menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu 1. Studi Pustaka Pada studi pustaka, peneliti mengumpulkan data dan mengkaji teoriteori yang berdasarkan dari buku-buku referensi, artikel, situs Internet atau website, dan karya ilmiah yang berkaitan dengan topik skripsi.
39 2. Studi Lapangan Berdasarkan topik skripsi peneliti mengambil metode penelitian berupa metode kualitatif, maka pada studi lapangan peneliti melakukan dua hal yaitu: 1.
Melakukan wawancara mendalam ( in-depth interview) Menurut
Rachmat,
2008:
hal.63-64
metode
wawancara
mendalam adalah metode riset di mana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus-menerus (lebih dari satu kali) untuk menggali informasi dari responden. Karena itu, responden disebut juga informan. Berhubung wawancara dilakukan lebih dari sekali, maka disebut juga “intensive interviews”. Biasanya metode ini menggunakan sampel yang terbatas, jika periset merasa data yang dibutuhkan sudah cukup maka tidak perlu mencari sampel (responden) yang lain. Metode ini memungkinkan periset untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya, motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalamanpengalamannya. 2.
Melakukan observasi Menurut Rachmat, 2008: hal.106 metode observasi adalah kegiatan mengamati langsung (tanpa menggunakan mediator) sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Metode observasi ini sering dipadu dengan metode wawancara mendalam. Pada observasi, ada dua jenis yaitu: Observasi
40 Partisipan dan observasi nonpartisipan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil observasi dengan jenis nonpartisipan.
3.3.2
Teknik Pengambilan Informan Dalam penelitian ini, peneliti menentukan informan/sumber informasi dengan menggunakan teknik yaitu sampling purposif (purposive sampling). Menurut Rachmat, 2008: hal.156-157 teknik purposive sampling merupakan teknik yang mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel. Beberapa riset kualitatif sering menggunakan teknik ini dalam riset eksploratoris atau wawancara mendalam. Pada teknik purposif dipilih untuk riset yang lebih mengutamakan kedalaman data daripada untuk tujuan representatif yang dapat digeneralisasikan. Dalam menentukan sumber informasi yang ingin diperoleh dari penelitian yang dilakukan, peneliti melakukan dua wawancara, yaitu yang pertama dengan Corporate
and
Marketing
Communications
Specialist
PT.
Anabatic
Technologies, Ibu SKD dan yang kedua dengan bagian Internal Computing PT. Anabatic Technologies, Bapak FW. Peneliti tidak dapat memberikan nama lengkap karena permintaan dari Beliau. Untuk itu peneliti hanya memberi singkatan pada nama-nama yang ada. Dengan melakukan wawancara terhadap Ibu SKD dan Bapak FW, peneliti dapat mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan untuk penelitian.
41 3.3.3
Teknik Analisis Data Data-data yang diperoleh kemudian dilakukan analisis data. Menurut Ardianto, 2010: hal.223 yang mengutip Emzir dengan model Miles dan Huberman, teknik yang digunakan peneliti untuk menganalisis data dibagi menjadi tiga langkah yaitu: a. Reduksi data Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara aktual dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana diputuskan oleh peneliti. Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo). Adanya reduksi data ini memiliki tujuan yaitu memudahkan dalam proses pemahamannya. b. Model data (data display) Pada model data ini didefinisikan sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Jadi dapat diartikan sebagai penyajian data merupakan usaha dalam mendeskripsikan informasi tersusun untuk menarik kesimpulan sesuai dengan data yang telah direduksi dan disajikan ke dalam laporan yang sistematis dan mudah dipahami.
42 c. Penarikan kesimpulan (verifikasi kesimpulan) Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proporsisi-proporsisi. Jadi dapat diartikan bahwa pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan terhadap data yang telah direduksi ke dalam laporan secara sistematis, dengan cara membandingkan, menghubungkan dan memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah, mampu menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian yang dilakukan.
3.3.4
Validitas Penelitian Menurut Jonathan Sarwono, 2006: hal.245-246 berdasarkan pengalaman empiris para peneliti kualitatif berusaha merumuskan cara-cara untuk meningkatkan validitas penelitian kualitatif dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Memperluas harapan-harapan awal: pelajari catatan-catatan pribadi yang dibuat sejak awal penelitian dilakukan sehingga memunculkan gagasan bagaimana data-data yang sudah dikumpulkan tersebut mendorong peneliti menciptakan asumsi-asumsi awal. Dengan kata lain dari mana munculnya asumsi-asumsi awal yang sudah dirumuskan berasal? Apakah sudah ada kesesuaian antara asumsi yang dibuat dengan data-data yang sudah dikumpulkan.
43 2. Memfokuskan dengan cara melihat sumber data lain: peneliti sebaiknya menggunakan teknik triangulasi dan perbandingan dengan literatur lain secara lebih ekstensif. 3. Membuat kutipan ekstensif yang berasal dari catatan lapangan dan hasil wawancara, serta data archieve dan rekaman video/audio 4. Menggunakan data penelitian lainnya sebagai sumber pengecekan: dan melibatkan banyak peneliti dalam mengkaji masalah yang sedang diteliti atau dengan menggunakan sumber-sumber verifikasi lain 5. Melakukan pengecekan dengan meminta anggota peneliti untuk memeriksa hasil penelitian kita (peer researchers) dengan melakukan review mulai dari masalah, data, teknik analisis dan hasilnya. Berdasarkan dari teori diatas, dalam penelitian yang dilakukan ini peneliti menggunakan asumsi dan juga sumber-sumber verifikasi lainnya (disebut data sekunder). Asumsi yang dapat menegaskan sehingga tercipta ada kesesuaian antara asumsi yang dibuat dengan data-data yang sudah dikumpulkan. Selain itu peneliti juga menggunakan menggunakan data penelitian lainnya yaitu sumbersumber verifikasi lainnya berupa news mengenai PT. Anabatic Technologies, banyaknya klien yang dimiliki oleh Anabatic, penghargaan-penghargaan yang diterima PT. Anabatic Technologies serta hasil media relations yang dilakukan oleh PT. Anabatic Technologies dengan Liputan6.com dan data-data kunjungan yang didapat dari PT. Anabatic Technologies.
44 3.4 Pemasalahan yang Ada Dalam skripsi peneliti yang berjudul “Strategi e-PR dalam meningkatkan brand awareness PT. Anabatic Technologies” tentu berkaitan dengan dunia Internet yang semakin lama semakin berkembang. Di era 1.0 di Internet sifatnya masih statis dan searah. Public Relations semakin berkembang setelah adanya krisis. Kemudian beralih ke era web 2.0 PR pun berkembang dengan menggunakan yang disebut dengan e-PR (Electronic Public Relations). Masuknya era Web 2.0 yang menambah semakin berkembangnya komunikasi yang terjalin di dunia Internet. Namun e-PR termasuk baru dalam kegiatan yang dilakukan Public Relations dan e-PR termasuk salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness perusahaan. Untuk itulah strategi e-PR harus digunakan, seperti pada PT. Anabatic Technologies. Melalui website yang dilengkapi dengan jejaring sosial seperti twitter dan blog nya, PT. Anabatic Technologies lebih cepat berkembang. Namun butuh strategi yang matang dan bagus agar kegiatan PR di Internet dapat berjalan dengan baik. Untuk melakukan strategi yang bagus diperlukan rencana dan program yang matang tidaklah mudah dilakukan. Anabatic demi mencapai tujuannya terus menerus melakukan brand awareness kepada publik, khususnya calon customer dan business partner. Apakah strategi PT. Anabatic Technologies menggunakan ePR sebagai salah satu bentuk meningkatkan brand awareness perusahaannya berhasil dilakukan? Disinilah peneliti ingin membahas dan menjawab kebenaran yang ada pada teori.
45 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Strategi yang dilakukan e-PR membutuhkan perencanaan yang baik. Adapun alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan PT. Anabatic technologies dengan membuat website yang memiliki keunikan design yang ada pada website dan mudah digunakan oleh publik menjadi salah satu cara menarik publik untuk masuk ke dalam website. Selain itu juga kelengkapan informasi yang dibutuhkan oleh publik menjadi cara yang harus PR penuhi. Seseorang yang melihat website perusahaan yang memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkannya maka secara otomatis pasti orang tersebut menjadi tertarik untuk mengenal perusahaan lebih jauh lagi. Langkah selanjutnya bagaimana cara publik dapat melakukan feedback atau respon kembali terhadap kita (PT. Anabatic Technologies) melalui website yang ada. Hal ini juga penting, respon yang diberikan publik, baik berupa respon negatif ataupun positif dapat kita rangkum. Kemudian dilakukannya evaluasi dari program yang sudah dijalankan.