BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT.Surya Cipta Televisi Surya Citra Televisi Indonesia, didirikan pertama kali di tahun 1990 sebgai stasiun televisi regional, kemudian SCTV berkembang sangat pesat dimana pada tahun 1993, melakukan siarannya secara nasional dari Jakrata dengan misi untuk memberikan informasi, pendidikan sekaligus hiburan bagi masyarakat. SCTV tumbuh dengan cepat dan memantapkan dirinya sebgai sebuah stasiun TV yang paling dikenal di Indonesi, ynag kini menjangkau lebih dari 240 kota melalui 46 stasiun transmisi di seluruh propinsi Indonesia dan menjangkau lebih dari 177 juta potensi pemirsa. SCTV telah memperoleh pengakuan yang luas baik internasional maupun nasional atas programprogramnya yang kreatif dan berkualitas, dengan dukungan pemilihan program dan susunan siaran yang berseleksi dan disukai pemirsa, liputan investigasinya yang bermutu tinggi, konsep-konsep produksi inhouse yang kreatif dan menarik, yang menjadi andalan strategi SCTV serta komitmen SCTV dalam memberikan tayangan bermutu dan terbaik bagi pemirsanya. Pelaksanaan siarannya yang unggul, teruji dan efisien hingga ketingkat pelaksanaan operasionalnya, terutama dalam mendukung serta memuaskan permintaan seluruh pelnggan serta tidak lupa pemirsanya menjadi salah satu dasar diberikannya apresiasi yang tinggi kepada SCTV baik dari dalam dan luar negeri. Dengan slogan yang tegas dan dinamis yaiut “Satu Untuk Semua”, SCTV bersama dengan induk perusahaannya SCM serta group Elang Mahkota Teknologi (EMPEK), terus melakukan evaluasi dan persiapan yang matang dalam mengembangkan usahanya, terutama dengan memanfaatkan teknologi terkini, dimana hal ini diwujudkan dalam layanan informasi 40
41
portal video streaming berita terkemuka di Indonesia Liputan 6, siaran pada platform mobile/seluler bekerjasama dengan operator telekomunikasi, serta layanan penyedia konten bagi operator TV berlangganan untuk kenal siarannya yaitu liputan 6 24 jam (Surya Citra News), Surya Citra Entertainment channel dan Surya Citra Entertainment Channel dan Surya Citra Musik.
42
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT.Surya Cipta Televisi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Surya Cipta Televisi ( Sumber : Perusahaan)
43
3.3 Prosedur yang Berlaku 3.3.1 Logo Perusahaan
Gambar 3.2 Logo Perusahaan PT. Surya Cipta Televisi Sumber : PT. Surya Citra Televisi Makna logo baru SCTV menampilkan wujud Matahari dalam bentuk bulat utuh, bermakna SCTV kini berusia matang dalam wujudnya yang terbaik. Matahari tersebut menyinari teks SCTV yang berwarna biru, yang mewakili unsure langit. Hali ini mengandung makna SCTV yang selalu cerah, cemerlang,berwawasan,
variatif,
inovatif,
serta
menghibur
dalam
setiap
programnya. Teks SCTV berkesan dinamis-modern, menyiratkan kemauan untuk terus berkembang sejalan dengan selera pemirsa dan kemajuan zaman. Teks SCTV yang berkesinambungan bermakna adanya ikatan yang kuat, baik di dalam lingkungan internal SCTV maupun antara SCTV dan para pemirsanya.
44
3.3.2 Visi Menjadi stasiun televisi unggulan yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan pencerdasan kehidupan. 3.3.3 Misi Membangun SCTV sebagai jaringan stasiun televisi swasta terkemuka di Indonesia dengan : 1. Menyediakan beragam program yang yang kreatif, inovatif dan berkualitas yang membangun bangsa 2. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) 3. Memberikan nilai tamabah kepada seluruh stakeholder. 3.3.4 Tugas Anggota Perusahaan 1. Komisaris Utama a. Menentukan Visi dan Misi perusahaan b. Bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan perusahaan c. Mengawasi seluruh kegiatan perusahaan 2. Komite Audit a. Bertugas
untuk
membantu
Dewan
Komisaris
dalam
bidang
pengawasan b. Bertugas
untuk
melakukan
oversight
terhadap
pelaksanaan
management. 3. Direktur Utama a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
45
b. Memilih, menetapkan, mengawasi, tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer). c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan. d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atar kinerja perusahaan 4. Corporate Secretary a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di Pasar Modal. b. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan kondisi emiten atau perusahaan publik. c. Memberikan masukan kepada direksi dalam rangka mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaanya. d. Menjadi penghubung antara perusahaan dengan BAPEPAM dan perusahaan dengan masyarakat. 5. Direktur Programming a. Bertanggung jawab dan mengawasi KA Divisi Production. b. Bertanggung jawab dan mengawasi KA Divisi PS and OPS Services c. Bertanggung jawab dan mengawasi KA Divisi Acquisition d. Bertanggung jawab dan mengawasi KA Divisi Coap 6. Direktur Marketing & Sales a. Bertanggung jawab dan mengawasi KA Divisi Mareketing b. Bertanggung jawab dan Mengawasi KA Divisi Sales
46
7. Direktur Keuangan a. Memeriksa dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan financial perusahaan. b. Mengawasi setiap transaksi yang terdapat dalam perusahaan. c. Membuat laporan keuangan bagi presiden direktur. 8. Direktur Business Development a. Bertanggung jawab dan mengawai KA Divisi Legal b. Bertanggung jawab dan mengawasi Pemimpin Redaksi c. Bertanggung jawab dan mengawasi KA Divisi information Technologi d. Bertanggung jawab dan mengawasi KA Divisi Internal Audit e. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadiv Broadcasting Engineering f. Bertanggung jawab dan mengawasi KA Divisi Research & Development g. Bertanggung
jawab
dan
mengawasi
KA
Divisi
Corporate
Communication h. Bertanggung jawab dan mengawasi Pundi Amal 9. KA Divisi Production a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep operational Production b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep SA & Production Service 10.KA Divisi PS OPS Services a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Planning & Schedulling b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Ops Services 11.KA Divisi ACQUiSITION a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Local Acquisition
47
b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Acquisition support c. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep Film Managament 12.KA Divisi COAP a. Betanggung jawab dan mengawasi Kadep on air Operation b. Bertanggung jawan dan mengawasi Kadep Post production c. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Graphic Presentation 13.KA Divisi Marketing a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Traffic & SAS b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Marketing & Media services c. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Off Air Activities d. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep on Air Promotion e. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep creatives services 14.KA Divisi SALES a. Bertanggung jawab dan mengawasi Account Group Manager. 15.KA Divisi ACCOUNTING & TAX a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Asets/Logistic, Cost & SSJ b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep General Accounting & Tax c. Bertanggung jawab dan mengawasiq Kadep Management Accounting. 16.KA Divisi TREASURY, COLLECTION & COST CONTROL a. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep Treasury b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep collection c. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep cost control
48
17.KA Divisi GENERAL SERVICES a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Purchasing b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep General Services c. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep security & safety 18.KA Divisi HRD a. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep HR policy, Admin & Hub.Ind b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep recruitment Training c. Bertanggung jawab dan mengwasi Kadep Compesation & benefit. 19.KA Divisi LEGAL a. bertanggung jawab dan mengawasi Kadep Commercial Legal b. bertanggung jawab dan mengawasi kadep corporate Legal 20.PEMIMPIN REDAKSI a. Bertanggung jawab dan mengawasi jalannya produksi pemberitaan b. Bertanggung jawab dan mengawasi secretariat jendral redaksi c. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep peliputan d. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep web e. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep pemberitaan f. Bertanggung kjawab dan mengawasi kadep program khusus 21.KA Divisi INFORMATION TECHNOLOGY a. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep IT development b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep IT support 22.KA Divisi INTERNAL AUDIT a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep internal audit
49
b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep corp policy & Business Process 23.KA Divisi BROADCAST ENGINEERING 1. NATIONWIDE BROADCAST a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep video,audio, RF maintenance. b. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep ME & Building maintenance. c. Bertanggung jawab dan mengawasi Nationwide 7 operations 2. BROADCAST SUPPORT a. Betanggung jawab dan mengawasi kadep studio broadcat support b. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep Field broadcast support c. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep broadcast maintenance. 24.KA Divisi RESEARCH & DEVELOPMENT a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadep product development b. Bertanggung jawab dan mengawasi kadep Consumer insight 25.KA Divisi CORRPORATE COMMUNICATION a. Bertanggung ajwab dan mengawasi kadep Communication 26.PUNDI AMAL a. Bertanggung jawab dan mengawasi pundi Amal SCTV
50
3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang memberikan gamabaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada pengakuan terhadap objek yang diteliti (kountur, 2004 p105). Dimana penulis dalam penelitian ini akan mengumpulkan informasi actual dan rinci dalam memberikan gambaran mengenai pengaruh content berita sosial masyarakat pada program liputan 6 petang SCTV. Penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu menggunakan kuesioner yang merupakan hal pokok dalam pengambilan data. Kuesioner yang merupkan “alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan yang disusun secra rinci dan lengkap untuk dijawab oleh responden” (Hariwijaya, 2005 p62). Kuesioner ini memiliki tujuan pokok yaitu memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey. Hasil kuesioner tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk angka-angka, tabel-tabel, uraian dan kesimpulan hasil penelitian. Pertanyaan yang digunakan bersifat tertutup yaitu dijawabannya sudah ditentukan lebih dahulu sehingga responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan alternatif jawaban lain atau alternatif-alternatif jawaban telah disediakan pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab pertanyaan dengan cepat, dan juga memudahkan penulis dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket terkumpul (Sugiono, 2005 p135).
51
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : • Survei Menurut Indrianto (2002, p153 ), metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dan responden peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Ada dua teknik pengumpulan data dalam metode survei, yaitu : a. Wawancara Menurut Indrianto (2002, p152), wawancara adalah pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden. - Wawancara tatap muka Menurut Indrianto (2002, p153), metode pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara komunikasi secara langsung (tatap muka) antara pewawancara yang mengajukan pertanyaan secara lisan dengan responden yang menjawab pertanyaan secara lisan. Wawancara tatap muka dapat dilakukan di tempat bekerja responden, di rumah responden, atau di tempat lainnya. b. Kuesioner Menurut Indrianto (2002, p154), pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan tidak memerlukan kehadiran peneliti.
52
Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Teknik ini memberi tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. 3.6 Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi menurut Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p37) adalah keseluruhan dan karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Didalam penelitian ini adalah Ibu rumah tangga sebanyak 497 orang. b. Sampel Sampel menurut Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p39) adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagian sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. c. Teknik Pengolahan Sampel Untuk mengetahui sampel dimana besar populasi sampel diketahui secara pasti, Riduan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p49) menggunakan rumus dari Slovin : N n= N.d²+1 497 n= (497).(0,1)² + 1 497 n= 5,97 n = 83,24 n = 83 Responden (Ibu rumah tangga Cluster Sutra Kirana Alam Sutra)
53
Dimana : N
: Jumlah populasi
n
: Jumlah sampel
d²
: Presisi ( ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90% )
3.7 Metode Analisis 3.7.1 Model Skala Likert Menurut Sugiyono (2008, p132 - 133), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Biasanya sikap dalam skala likert diekspresikan mulai dari yang paling negatif sampai yang paling positif dan diberi angka – angka sebagai simbol agar dapat dilakukan perhitungan dalam bentuk sebagai berikut : a. Sangat setuju
:5
b. Setuju
:4
c. Netral
:3
c. Tidak setuju
:2
d. Sangat tidak setuju
:1
Tentunya nilai dari angka – angka tersebut relatif karena angka tersebut hanya merupakan simbol dan bukan angka sebenarnya (Sarwono, 2006,p96) 3.7.2 Uji Validitas Berdasarkan pendapat Umar (2003,p176), validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Menurut pendapat Umar, untuk melakukan uji coba pengukuran sejumlah responden, sangat
54
disarankan agar jumlah responden, sangat disarankan agar jumlah responden untuk di uji coba minimal berjumlah 30 orang. 3.7.3 Uji Reliabilitas Berdasarkan pendapat Umar (2003, p176 – 177), reabilitas adalah istilah yan g dipakai untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran di ulang dua kali atau lebih. R alpha dapat dilihat dari akhir abalisis, yaitu pada tabel reability coefficients, alpha dalam output SPSS. Pengambilan keputusan yaitu : - Jika Cronbach’s alpha positif dan Cronbach’s alpha > 0,6 = reliabel. - jika Cronbach’s alpha negatif dan Cronbach’s alpha < 0,6 = tidak reliabel. 3.7.4 Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal atau dengan kata lain sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Menurut sunyoto (2007,p104-105) uji normalitas akan menguji data variabel bebas (X) dan variabel bebas (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Suatu data dikatakan normal jika garis (titik-titik) data ril mengikuti garis diagonal. 3.7.5 Korelasi Sederhana Korelasi Pearson Product Moment (PPM) sangat populer dan sering digunakan oleh para mahasiswa dan para peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Person tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). (Riduan dan Kuncoro 2007,p61)
55
Rumus korelasi PPM, (Riduan dan Kuncoro 2007, p62)
∑ ∑
– ∑
∑
. ∑ ∑
– ∑
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan ditampilkan pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai berikut : Tabel 3.1. Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62) Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi dari hubungan antara variable X terhadap Y. Uji signifikansi adalah sebagai berikut: Hipotesis : Ho: Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y Ha: Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
56
Dasar pengambilan keputusan Sig ≥ α Æ Ho diterima, Ha ditolak Sig < α Æ Ho ditolak, Ha diterima Ket: α (alpha) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan) 3.8 Permasalahan Yang Ada Masalah yang ada saat ini pada content program Sosial-Budaya dan Politik program Liputan 6 Petang SCTV adalah : 1. Bagaimana isi berita sosial masyarakat pada program Liputan 6 Petang SCTV ? 2. Bagaimana minat menonton Ibu rumah tangga Cluster Sutra Kirana Alam Sutra terhadap isi berita sosial mayarakat pada Program Liputan 6 Petang SCTV ? 3. Adakah pengaruh Isi Berita Sosial Masyarakat pada Program Liputan 6 Petang SCTV terhadap minat menonton Ibu rumah tangga Cluster Sutra Kirana Alam Sutra ? 3.9 Alternatif Pemecahan Masalah Penulis membuat alternative pemecahan masalah dengan menggunakan pengambil sample, menyebar kuesioner, wawancara tatap muka dengan pihak perusahaan, dan pihak Ketua tokoh masyarakat untuk mendapatkan data dalam memecahkan masalah.