BAB 3 SEJARAH PERUSAHAAN
3.1 Sejarah PT. Astra International, Tbk. PT. Astra International, Inc. merupakan nama Astra pada waktu pertama kali, didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 oleh William Soeryadjaya bersama adiknya, Thia Kian Tie. Mereka bersama-sama mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan hasil bumi dan barang-barang lainya seperti bahan makanan kaleng, bahan bangunan, dan peralatan kantor. Kemudian di tahun 1965 berkembang ke bidang otomotif dengan mengimpor mobil dari Amerika Serikat serta menjadi agen tunggal mobil Toyota pada tahun 1969 dan distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia (1970). PT. Astra International, Tbk. sekarang ini mempunyai enam divisi bisnis: Permobilan, Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribusiness, Teknologi Informasi, dan Infrastruktur. Perusahaan mempunyai partnerships dengan beberapa kesatuan permobilan internasional seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot Dan Nissan Diesel. Astra menambahkan nilai dengan memberikan nasihat pengembangan produk dan pemasaran lokal dalam distribusi.
Setelah lewat pengembangannya PT. Astra International, Tbk. membentuk persekutuan strategis dengan korporasi internasional yang mempunyai nama baik dalam usahanya untuk memperluas peluang bisnis seperti Komatsu (Alat berat), Fuji- Xerox (Solusi Dokumen), Elektris Umum (jasa keuangan) dan CMG (asuransi jiwa). Sebagai perusahaan umum, Astra mengimplementasikan praktek Corporate Govermence dalam bisnisnya. Perusahaan memprioritaskan dalam aktivitas kepedulian sosial diarea pendidikan, kesejahteraan, perusahaan kecil menengah dan juga dengan aktif mendukung pengembangan komunitas. Perusahaan menjadi perusahaan publik yang didaftarkan pada pada 4 April, 1990, ketika mendaftarkan sahamnya pada JSX dan SSX. Astra mendiversivikasikan pemegang saham asing dengan substansiil shareholdings. Kapitalisasi Pasar perusahaan pada 31 Desember 2005 dengan Rp. 41.3 trilyun USD 4.2 milyar. dengan 4,253 pemegang saham. Astra sekarang ini mempekerjakan 118.700 karyawan.
3.2 Dasar Dalam Menjalankan Corporate Social Responsibility Sejak berdirinya, Astra telah mengimplementasikan CSR yang dijiwai oleh semangat Catur Drama. Implementasi tersebut dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, hingga saat ini telah tersusun Struktur Implementasi CSR Astra yang lebih sistematis. Sesuai dengan konsep Triple Bottom Line, CSR di Astra dilaksanakan dengan menggunakan Astra Green Company dan Astra Friendly Company sebagai standar pengelolaan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja serta social responsibility. Kedua standar tersebut dilaksanakan secara simultan sehingga dapat berdampak positif pada kinerja ekonomi perusahaan.
Catur Dharma Visi Astra President Letter 2005 Corporate Policy 2005 Business Key Performance Indicator in EHS and Sosial Program atau kegiatan
Cara Kerja
Nasional
Wilayah
Astra Friendly Company
Contoh : Nurani Astra untuk korban tsunami, dukungan pendidikan, National road, Safety Campaign, dll
Contoh : road safety, campaign, uji emisi kendaraan bermotor, taman binaan, bakti social, dll
Value, Mindset and Behavior
Company Contoh : penghematan air, penghematan energi, minimasi limbah, improvement produk menjadi lingkungan, daur ulang limbah, ergonomic design, dll
Astra Green Company Green Strategy, Green Process, Green Product and Green Employee
Gambar 3.1 Struktur Implementasi CSR Astra (Sumber: Astra)
Penerapan Corporate Social Responsibility di Astra dilandasi oleh nilai- nilai dasar perusahaan yaitu cita-cita Astra, Catur Dharma, Visi, President Letter dan Corporate Policy. Setiap butir dalam Catur Drama merupakan nilai bagi Astra dalam berinteraksi dengan seluruh stakeholder.
Cita-cita Astra Sejahtera bersama Bangsa
Catur Dharma 1.
Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara
2.
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan
3.
Saling menghargai dan membina kerjasama
4.
Berusaha mencapai yang terbaik
Visi 1.
Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang manajemen di kawasan Asia Pasifik denganpenekanan pada pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia,struktur keuangan yang solid, kepuasaan pelanggan dan efisiensi
2.
Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan
3. 3 Astra Green Company Perusahaan Jepang, sebagai mitra asing pertama yang memperkenalkan untuk menggunakan sumber daya alam dan juga sumber daya yang tidak dapat diperbaharui secara efisien, melatih personel Astra dalam pelaksanaan operasional secara efisien. Pada awal tahun 1980 ditandai dengan pembentukan komite Environment, Health & Safety (EHS), memusatkan pada pencegahan kebakaran dan perlindungan terhadap kerugian. Pada akhir 1980s, ketika peraturan atas lingkungan telah diperkenalkan, Astra melihat pentingnya untuk memonitor limbah, dan membangun Laboratorium Lingkungan yang mendukung perusahaan dalam mengukur pemakaian limbah air Akan tetapi, pendekatan end-of-pipe tidak berjalan dengan lama, penanganan pengolahan limbah semakin mahal untuk dibangun dan dioperasikan. Kecenderungan Dunia ke arah proses produksi yang lebih bersih dan tanpa limbah kemudian
diperkenalkan sebagai cara yang menyeluruh untuk mengatasi masalah polusi, menentukan proses yang lebih efisien menggantikan material yang lebih sedikit resiko pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Gambar 3.2 Milestone menuju Green Company (Sumber : Astra)
Pengenalan tentang Sistem Manajemen Environment, Health & Safety (EHS) pada tahun 1990's menciptakan banyak perubahan pada pendekatan dalam mengatur perusahaan, ketika program reaktif tidak membantu dalam membangun suatu bisnis yang sustainable. Dan pendekatan pro-active menjadi lebih sesuai dengan Astra Total Quality Control System. Inisiatif Pro-active kemudian di translasikan menjadi pendekatan 4C yaitu : Commitment, Compliance, Competence and Cleaner Production, yang kemudian memberikan suatu pondasi sebagai kriteria penilaian Astra Green Company. Komitmen ini menjadi tanda dari keinginan manajemen untuk mengatasi masalah bahaya dan masalah polusi dari proses operasi, dan memberikan suatu kerangka untuk pelaksanaan, menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan menggabungkan dengan standar Environment, Health & Safety (EHS) dan menciptakan proses produksi yang bersih.
Pada tahun 1999, Astra memperkenalkan program Environment, Health & Safety (EHS) yang sistematis yang dikenal dengan filosofi Astra Green Company (AGC). Green Company sendiri mempunyai makna berupa suatu perusahaan yang manajemennya secara sadar mempertimbangkan perlindungan dan pembangunan aspek lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja dari para stakeholder-nya, dalam setiap pengambilan keputusan, sebagai bentuk tanggung jawab dan usaha yang terus menerus untuk memberikan kontribusi yang positif kepada mayarakat dan pembangunan yang berkelanjutan. Program ini mengutamakan empat pilar kebijakan hijau yang mencakup setiap aspek kegiatan operasional – ‘Green Strategy, Green Process, Green Product, and Green Employee’.
Gambar 3.3 Pilar Green Company (Sumber Astra)
Prinsip ‘Green Strategy’ adalah Green Strategy secara konsisten menyediakan lingkungan, kesehatan dan perlindungan keselamatan dan pengembangan pada level manajemen. Implementasi dari Sistem Manajemen Environment, Health & Safety (EHS) ini mematuhi standard internasional seperti ISO 14001 dan OHSAS 18001. Pada
prakteknya mengabungkan Environment, Health & Safety (EHS) yang baik ke seluruh lini operasi Sebagai contoh, untuk lahan perkebunan kelapa sawit, tidak mengambil lahan hutan tropis akan tetapi menggunakan lahan yang sudah tidak terpakai. Bekerja sama dengan beberapa organisasi seperti World Wildlife Fund, Roundtable of Sustainable Palm Oil, dan LSM bidang lingkungan lainnya, Astra berusaha menekan serendah mungkin efek negatif yang dapat terjadi. Contoh lain adalah program rehabilitasi yang dilaksanakan di lokasi- lokasi penambangan. Sebelum memulai kegiatan penambangan, anak perusahaan di bidang pertambangan, Pama memindahkan hasil penggalian yang tidak terpakai dan menempatkannya di lokasi terpisah. Setelah batu-bara selesai ditambang, tanah penggalian tadi dikembalikan ke tempat semula dan dihijaukan kembali. Program pengendalian banjir Sunter Nusa Dua merupakan contoh lain. Proyek yang berlokasi di dekat kantor pusat Perseroan di daerah Sunter Jakarta mendukung pengendalian banjir, pengelolaan limbah dan daur ulang. Prinsip ‘Green Process’ mempertimbangkan dengan seksama lingkungan dan proses produksi yang aman dan jasa yang mempunyai paling sedikit dampak negatif pada para pekerja dan lingkungan. Ini memerlukan tidak hanya penetapan dari proses inti disetujui, tetapi juga dukungan dari sub-contractors dan para penyalur untuk mematuhi aturan, yaitu peraturan yang baku yang di pengang oleh Astra. Dimana prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua proses yang di lakukan bersifat efisien, ramah lingkungan dan memenuhi berbagai standar nasional dan internasional, termasuk ISO 14000, OHSAS 18000 (Penilaian Kesehatan dan Keselataman Kerja), Standar Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional (SMK3) dan ‘National Occupational Safety Association’ (NOSA).
Kebijakan ‘Green Product’ memastikan bahwa produk dan jasa kedua-duanya adalah ramah dan aman kepada lingkungan dan memastikan bahwa semua produk tidak berbahaya dan hemat energi, Kebijakan ‘Green
Employee’
bertujuan
untuk
meningkatkan
kesadaran
Environment, Health & Safety (EHS) pada seluruh karyawan. Pada Astra, semua karyawan dari manajemen eksekutif ke tingkatan lini produksi dilengkapi dengan pelatihan dan pengetahuan ya ng sesuai untuk memastikan green atitude. Secara berkala PT. Astra International, Tbk. mengadakan pelatihan untuk penanggung jawab Environment, Health & Safety (EHS). Astra juga telah menerbitkan berbagai buku pedoman seperti Buku Petunjuk Penilaian Astra Green Company (AGC) dan Buku Petunjuk Pengelolaan Environment, Health & Safety (EHS). Selain itu juga diberikan tip-tip mingguan tentang pelaksanaan Environment, Health & Safety (EHS) yang baik. Dengan begitu setiap karyawan akan terlibat dan mengetahui perannya masing- masing. Untuk memastikan implementasi standar-standar dengan dasar penilaian komparatif, sejak tahun 2000 Grup Astra menerapkan sistem peringkat nasional yang mengukur kesesuaian Grup Astra terhadap standar yang sudah ditetapkan. Peringkat yang diberikan dimulai dari hitam, merah, biru dan hijau hingga emas, yang menandakan tingkat mana yang telah mereka capai. Setiap tahun Perseroan mengadakan lomba tahunan AGC Awards, di mana penghargaan diberikan kepada perusahaan yang telah mencapai peringkat hijau. Pada tahun 2005, penilaian dilaksanakan pada 290 fasilitas Grup Astra, meningkat dibandingkan 283 fasilitas pada tahun 2004.
3.4 Astra Friendly Company Dalam pelaksanaan aspek sosial dalam konsep Triple Bottom Line, Astra memiliki Astra Friendly Company yang merupakan basis dan panduan seluruh perusahaan di Grup Astra mengenai strategi yang perlu di ambil agar operasional bisnisnya ramah terhadap lingkungan dan di terima secara social serta berkontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Astra Friendly Company mempunyai makna perusahaan yang mengintegrasikan aspek “social” ke dalam setiap keputusan bisnisnya, dengan berlandaskan Catur Dharma serta melaksanakan program kerja yang sistematis untuk memenuhi “kontrak sosial”nya (dalam pemenuhan hak stakeholder). Kriteria AFC yang diluncurkan pada tahum 19 Desember 2005 terdiri dari : 1. Sistem Manajemen : a. Value : memastikan seluruh program atau aktivitas CSR sesuai dengan filosofi Astra (Catur Dharma) dan Etika Bisnis atau Etika Kerja. b. Minset : memberikan cara berpikir dalam penerapan CSR sehingga dapat memastikan seluruh program atau aktifitas CSR dilakukan secara sistematis, terukur, dan sesuai dengan Astra Management System. c. Behaviour : memastikan seluruh program atau aktivitas CSR yang dilakukan dapat membantu perusahaan dalam memenuhi hak stakeholder. 2. Aktivitas dan program CSR : seluruh aktivitas dan program perusahaan terhadap stakeholder ditinjau dan dilihat sifatnya terhadap pemenuhan hak stakeholder, dampak terhadap stakeholder, serta kesesuaian dengan wilayah operasi perusahaan yang bersangkutan.
3. Key
Performance
Indikator
(KPI)
:
Perusahaan
memiliki
KPI
yang
menggambarkan keberhasilan program CSR, mewakili hubungan dengan seluruh stakeholder dan ditetapkan beserta target secara mandiri oleh perusahaan.
3.5 Upaya Dalam Meningkatkan Penerapan CSR Untuk memelihara konsistensi Astra dalam Implementasi Green Company dalam Grup Astra, Kantor Pusat Perusahaan Astra melakukan Penilaian Green Company tiap tahun dan penilaian ini disesua ikan dengan spesifik units bisnis berupa: manufacturing, perkebunan, sales operation, pekerjaan tambang dan element-element penting yang di ukur. Upaya pemantauan pelaksanaan AGC dilapangan dilakukan setiap setahun sekali melalui assesment yang dilakukan baik oleh PT. Astra International, Tbk. sebagai kantor pusat (corporate assesment), oleh masing- masing Grup Bisnis (group assesment), maupun oleh perusahaan itu sendiri (self-assesment) pengukuran tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut : 1. Pemenuhan kepada sistem manajemen EHS, mengukur via 4 tiang dari Green Company, mencakup implementasi eco-efficiency, pengaturan perusahaan dan sistem tanggapan keadaan darurat. 2. Pemenuhan kebutuhan dan standard sah dari undang-undang. 3. Performa yang dihasilkan Gold adalah yang terbaik dan Black adalah yang terburuk, dalam memantau hal ini Astra bekerja sama dengan badan asing untuk menilai hasil hasil yang dicapai dalam memonitor pelaksanaan Environment, Health and Safety (EHS). Dan upaya lain yang dilakukan untuk memberikan apresiasi agar penerapan CSR ini berjalan dengan baik maka PT. Astra International, Tbk.. Melakukan :
•
AGC joint certification PT. Astra International, Tbk. Juga bekerja sama dengan badan sertifikasi asing yaitu AFAQ-Qcert International Perancis dalam mengadakan program ”Astra Green Company Joint Sertifivcation”. Dimana program ini bertujuan untuk memberikan sertifikasi terhadap perusahaan dengan pengelolaan LK3 yang baik. Sehingga dengan adanya sertifikasi ini membuktikan bahwa
Astra Green
Company standar pengelolaan LK3 Astra telah di Akui kualitasnya. •
Award Untuk memberikan apresiasi dan meningkatkan gairah Grup Astra dalam mengimplementasikan AGC dan AFC, maka PT. Astra International, Tbk. Melaksanakan kompetisi yang diberi nama AGC dan AFC Award.
3.6 Corporete Social Responsibility di Astra Secara umum stakeholder adalah shareholder, karyawan, pelanggan, supplier, masyarakat sekitar, lingkungan hidup, serta pemerintah sebagai regulator. Seperti dalam gambar dibawah :
Lingkungan
Pemegang saham
Perusahaan Supplier
Customer
Karyawan Keluarga Karyawan
Masyarakat sekitar dan Nasional Pemerintah Lokal dan Nasional
Gambar 3.4 Stakeholder Astra (Sumber : Astra)
Dimana keterlibatan aktif dari seluruh stakeholder merupakan kunci sukses implementasi CSR dan pelaksanaan dan implementasi CSR pada masing- masing pihak dijabarkan sebagai berikut :
Shareholder : bagaimanapun juga perusahaan perlu tetap mendapatkan profit dalam menjalankan usahaanya, untuk itu salah satu bentuk tanggung jawab kepada Shareholder adalah dengan menghasilkan profit yang memberikan keuntungan bagi investor. PT. Astra International, Tbk. juga Membentuk divisi khusus, yaitu Investor Relations Division yang berada dibawah Corporate Communication dimana divisi ini bertugas memberikan informasi secara transparan tentang kinerja perusahaan kepada pemegang saham, serta menerbitkan laporan tahunan untuk kinerja keuangan serta pengelolaan lingkungan dan sosial.
Karyawan : PT. Astra International, Tbk. sadar bahwa karyawan merupak aset yang sangat penting bagi perusahaan. Ini di tandai dengan adanya posisi jabatan yang bervariasi tanpa adanya diskriminasi jenis kelamin. Di samping itu iklim kerja juga merupakan faktor penting dalam pengelolaan sumberdaya manusia karena itu astra menciptakan suasana kerja yang harmonis, fair, transparan dan kondusif. Selain menjaga hubungan dengan karyawan Astra juga menjaga hubungan antara karyawan dengan keluarganya dengan melakukan berbagai kegiatan diantaranya : o Employee gathering, acara ini memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan Astra untuk saling bertemu dan mengakrabkan diri. o Family gathering, untuk menciptakan silahturami antara karyawan dengan keluarga, baik dari keluarga satu dengan lainnya.
Dalam
bidang
ketenagakerjaan
Astra
juga
memiliki
program-program
untuk
meningkatkan kesejahteraan bagi karyawannya diantaranya : 1. Car or Motorcycle Ownership Program, program ini diberikan pada karyawan dengan golonga n tertentu sebagai mentuk penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai. 2. Tunjagan kesehatan dan rumah sakit, tunjagan kesehatan diberikan kepada seluruh karyawan Astra, dan secara rutin melakukan medical checkup kepada karyawan dengan parameter sesuai dengan bahaya tempat kerjanya. 3. Tunjangan perumahan, ada beberapa perusahaan di grup Astra memfasilitasi pemberian pinjaman dari bank untuk kepemilikan rumah.
4. Dana pensiun, masing- masing karyawan astra di ikut sertakan dalam program dana pensiun Astra disamping program JAMSOSTEK. 5. Masa persiapan pensiun, menyiapkan karyawan pensiun agar dapat menikmati masa pensiun dengan lebih baik dengan pelatihan yang diberikan melalui Astra Management Development. Selain program di atas Astra dalam satu tahun sekali memberikan penghargaan kepada karyawan teladan, karyawan berprestasi dan karyawan dengan masa kerja tertentu. Program peningkatan kesejahteraan ini secara rutin dievaluasi oleh perusahaan dengan cara melakukan survey kepada seluruh karyawan.
Pelanggan : pelanggan adalah salah satu stakeholder yang termasuk dalam pengelolaan CSR di grup Astra, dimana kesuksesan yang diraih adalah berkat kepercayaan konsumen terhadap barang dan jasa yang di sediakan, dan oleh karena itu Astra memberikan pelayanan dan penyediaan produk terbaik bagi konsumen, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Dalam pemenuhan hak konsumen Astra memberikan : o Keamanan konsumen terhadap produk, Astra berkomitmen dalam mengeluarkan produk yang ramah lingkungan dan juga aman bagi konsumennya sehingga Astra sangat memperhatikan keamanan konsumen terhadap penggunaan barang dan jasa agar tidak merugikan konsumen, dan konsekuensinya bahan baku dan proses produksi sangat di perhatikan oleh Astra. o Memberikan informasi dan pendidikan kepada konsumen, Astra berusaha memberikan informasi yang benar dan jelas sehingga konsumen dapat
memperoleh nilai kegunaan produk secara maksimum, sebagai contohnya PT. United Tractor, Tbk. Merupakan produsen alat berat oleh karena itu memberikan program pelatihan operator dan kepada para konsumennnya sehingga kesalahan pakai alat oleh konsumen dapat dieliminasi beserta dengan resiko kecelakaan kerja. o Mendengarkan pendapat dan keluhan konsumen, kepuasan dan kepercayaan konsumen merupakan kunci keberhasilan bisnis Astra selama ini, sehingga seluruh pendapat, saran, kritik kepada Astra di tampung agar dapat meningkatkan kualitas produk. o Pelayanan terbaik, kepuasan pelanggan harus diutamakan oleh karena itu Astra memberikan pelayanan prima kepada konsumen, pelayanan ini di berikan secara berbeda tergantung dari jenis bisnis yang dijalani disetiap perusahaan.
Supplier : Astra dalam usahanya tidak berdiri sendiri, karena itu keberadaan supplier bagi astra sangat penting, dan Astra memiliki prins ip pengelolaan terhadap seluruh supplier dengan prinsip : equal treatment, independency, fairly or transparancy. Astra mengganggap supplier sebagai partner kerja sehingga Astra memberikan pelatihanpelatihan terkait dengan barang dan jasa, serta memberikan pelatihan awarness lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja kepada karyawan supplier. Selain hal diatas salah satu bentuk CSR adalah dengan melakukan pembayaran kepada para suppliernya dengan rata-rata di bawah batas yang ditetapkan.
Masyarakat sekitar : Astra juga sangat memperhatikan keadaan lingkungan dengan melakukan berbagai macam implementasi kegiatan CSR antara lain : donasi dalam bentuk tunai, barang maupun peralatan, keikutsertaan dalam program keagamaan, pengembangan pedidikan maupun pengembangan ekonomi masyarakat. Bentuk bentuk program kemasyarakatan yang dilakukan oleh Astra dapat dijabarkan sebagai berikut : •
Memberikan lebih untuk komunitas, Astra juga ikut dalam membantu para korban tsunami di Aceh dalam bentuk alat berat, obat-obatan, alat transportasi, makanan, tenaga medis, pakaian, dan juga dana bantuan tunai, dan juga korban bencana alam lainnya. Selain program untuk bencana alam bantuan Astra juga di berikan kepada masyarakat seperti pengobatan gratis, sunatan massal, program bakti sosial dan aktivitas sosial. Salah satu program khusus Astra dalam membantu korban tsunami di Aceh yaitu program Nurani Astra dimana setelah membantu menangani keadaan darurat program berikutnya adalah dengan membangun dua sekolah dasar negri di daerah Meulaboh.
•
Dalam kehidupan bermasyarakat, Astra membangun Masjid Astra di kawasan sunter sehingga masyarakat lebih beriman dan bertakwa.
•
Mencerdaskan kehidupan bangsa, Astra dengan cita-citanya untuk sejahtera bersama bangsa, memiliki komitmen yang tinggi denga n memberikan berbagai macam bentuk beasiswa kepada siswa-siswi di Indonesia yang ditangani oleh Yayasan Toyota Astra.
•
Income Generating Activity, program ini di jalankan oleh Astra atas dasar belum seluruhnya penduduk Indonesia yang tidak memiliki modal atau keahlian, dengan
adanya program ini diharapkan masyarakat dapat mengatasi kekurangan tersebut dan membuat kehidupan menjadi lebih mandiri dan layak. •
Proyek Sunter Nusa Dua, program ini merupakan program yang dilakukan oleh pihak Astra terhadap lingkungan sekitar perusahaan, dimana inti dari program ini adalah peningkatan kualitas lingkungan dan pemngembangan masyarakat. Program yang di jalankan berupa : perbaikan saluran drainase, pembangunan jalur hijau dan trotoir, pembangunan rumah pompa, pembentukan posko banjir serta pembentukan dan pembinaan Astra Rescue Team yang berfungsi untuk keadaan darurat. Untuk perawatan saluran drainase, jalur hijau dan tanaman dilakukan dengan membentuk kelompok masyarakat yang dibimbing untuk menjadi kontraktornya. Selain itu pembuatan kompos dari sampah domestik juga dilakukan dan hasil dari pengolahan itu di beli dan digunakan untuk jalur hijau dan tanaman di daerah sunter, untuk limbah kantor berupa kertas biasanya di daur ulang dan di beli dan digunakan. Dan program Sunter Nusa Dua ini telah berkembang dan memiliki beberapa kegiatan utama berupa : -
Infrastukrural : merawat infrastruktur yang sudah ada seperti saluran drainase, trotoir, canstein, jalur hijau dan taman.
-
Sosial : pembinaan pembuatan kompos dan daur ulang kertas, pendidikan formal dan informal, serta pembinaan kesehatan masyarakat.
•
Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dengan misi meningkatkan kapasitas dan daya saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berdasarkan kompetensi, yayasan
ini didirikan oleh Astra pada tahun 1980 yang bertujuan dalam mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Lingkungan hidup : dalam lingkungan hidup dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan bisnis yang dijalakan Astra. Kegiatan yang dilakukan dalam lingkungan hidup adalah konservasi sumberdaya alam, minimasi limbah, minimasi angka kerugian kecelakaan, analisis biaya dan keuntungan dari program LK3, serta kontribusi positif lainnya di bidang LK3 yang dilakukan oleh grup Astra. Berikut pembahasan berdasarkan unit usaha Astra : •
Sales Operation, berperan penting dalam mendukung bidang usaha melalui penjualan unit maupun service sebagai pelayanan purna jual dan sebagai add value bagi pelanggannya. Implementasi AGC dalam unit ini adalah peningkatan kepedulian LK3 terhadap karyawan dan vendor dan AFC dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dan ini sangat membantu dalam peningkatan kinerja grup secara keseluruhan. Program yang dilakukan : -
Untuk limbah padat berupa kertas-kertas penghematan dilakukan dengan penggunaan kembali kertas bekas.
-
Penghematan listrik dan air dan pembatasan pulsa telepon
-
Pengelolaan barang yang berhubungan dengan kegiatan bengkel, seperti penjualan parts bekas.
-
Uji emisi gratis adalah upaya lain yang dilakukan untuk mencegah tercemarnya udara.
•
Astra Motor I, divisi ini menghasilkan produk kendaraan bermotor merk Honda. Secara umum program lingkungan hidup dan K3 berupa : -
Penghematan penggunaan sumber daya alam
-
Penggunaan kembali kertas bekas
-
Reduksi pengunaan bahan kimia tertentu yang berbahaya, serta penggunaan bahan yang terbuang dari proses produksi
-
Dalam lingkungan ditunjukan dengan meluncurkan produk yang ramah lingkungan seperti : Brake shoe (kanvas rem), pads, dan gasket yang bebas asbes, dimana debu asbes dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan pada tahap lanjut dapat menyebabkan kanker
-
Pada PT. Showa Indonesia Manufacturing tidak menggunakan bahan B3 (kronium) pada proses treatment di painting aluminium line-nya. Untuk pengelolaan limbahnya digunakan sistem bioteknologi untuk lumpurnya dan evaporator untuk limbah cairnya sehingga dapat meminimalisasi jumlah lumpur cat, air yang digunakan untuk mengolah lumpur dan limbah yang dihasilkan perusahaan.
•
Astra Motor II, grup bisnis ini mempabrikasi mobil merk Toyota. Di grup ini terdapat dua fokus ya ng berbeda yaitu PT. Toyota Astra Motor yang mempunyai bisnis di bidang distribusi dan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang bisnisnya adalah pabrikasi mobil Toyota. Toyota mempunyai komitmen yang kuat dalam penerapan Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) diantaranya :
-
Mengembangkan produk yang ramah lingkungan seperti dua mesin hybridnya yaitu Fine-S dan cut engine Prius. Dimana memadukan dua tipe mesin , yaitu mesin bakar konvensional yang bertenaga bensin dan motor listrik, dua tipe mesin ini dipadukan untuk mencapai tingkat efisiensi maksimal dan emisi gas buang yang minimal, sehingga polusi yang dikeluarkan akan berkurang.
-
Penerapan green process dalam produksi terlihat dari menurunya penggunaan Sumber Daya Alam (SDA) perunit dari mobil yang dihasilkan baik dalam service dan parts.
-
Untuk program Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) yang dilakukan adalah pemindahan area BBM di salah satu instalasi perusahaan serta program daur ulang air dan penggunaan kertas bekas.
-
Kepedulian terhadap lingkungannya dapat dilihat dari dirintisnya Toyota Forest berupa hutan yang menempati areal seluas 16 Ha oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT. Toyota Astra Motor yang bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor yang bertujuan mengurangi polutan udara serta keperluan akademis.
•
Astra Motor III, bisnis grup ini adalah pabrikasi dan atau distribusi kendaraan roda empat dan roda enam non-Toyota. Bentuk - bentuk kegiatanya antara lain : -
Dalam bidang Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) penurunan penggunaan SDA per unit produk
-
Program minimasi listrik dan air, pemanfaatan limbah dan komponen bekas
-
Dan rekayasa proses dengan tujuan penghematan pemakaian bahan baku
-
Dalam masalah pemanasan global PT. Daihatsu Motor membuat program pencegahan emisi CO2 sehingga menurunkan emisi CO2
-
Untuk pengelolaan limbah B3 yang dilakukan adalah penggantian mesin pada proses automatic spray machine, emisi volatile organic compound (VOC)
•
Astra Motor IV, grup ini memproduksi dan atau mendistribusikan komponen otomotif jenis Original Equipment Market (OEM) dan Replacement Market (REM) -
PT. Astra Indoparts, Tbk. Bekerja sama dengan institusi
riset untuk
menghasilkan produk dengan standar internasional -
Untuk pengelolaan LK3 menurunya jumlah limbah produksi karena upaya–upaya yang dilakukan dalam produk bersih seperti reuse dan recycle air limbah
-
Berkurangnya angka kebakaran dan kecelakaan kerja karena kesadaran yang semakin tinggi dari seluruh tingkat manajemen dan operasional terhadap pentingnya mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja
-
Kotribusi untuk lingkungan adalah dengan membuat produk yang ramah lingkungan, PT. Tri Dharma Wisesa yang mempunyai bisnis di bidang break system (disc brake dan drum brake) mulai menghasilkan produk brake system model CRV yang bebas Soc (Subtances of Corncern)
berupa: Kadnium (CD),timbal(Pb), merkuri (Hg), krom heksavalen (CR6+) atau SoC free yang merupaka persyaratan dari negara-negara di Eropa dan merupakan material yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Maka kendaraan bekas tidak akan mencemari lingkungan saat di buang di landfill. -
PT. GS Battery yang mengeluarkan produk battery type MF (maintenace free) dan hybrid. Selain ramah terhadap konsumen, produk ini juga ramah lingkungan karena prosesnya dapat meminimasi potensi pencemaran asam sulfat ke lingkungan dari pembuangan sisa proses pengisaian asam sulfat oleh konsumen
•
Alat berat dan Pertambangan, kegiatan utamanya dibidang alat berat dan pertambangan. Untuk alat berat meliputi fabrikasi, distribusi, dan pelayanan purna jual alat-alat berat yang digunakan disektor pertambangan, kehutanan, agribisnis, dan konstruksi. Di bidang pertambangan bisnisnya meliputi kontraktor pertambangan batu bara di beberapa wilayah di Indonesia -
Program Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) berupa menurunnya limbah kantor
-
•
Medical check up dan peningkatan kepedulian pada karyawan
Agribisnis, kegiatan ini meliputi pembibitan, penanaman, pemanenan dan pengolahan hasil perkebunan seperti tandan buah segar (TBS) menjadi Crude Palm Oil (CPO).
-
Program Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) yang dilakukan seperti digunakannya kembali limbah seperti limbah cair hasil proses produksi yang digunakan untuk land application atau limbah padat janjang kosong untuk pupuk serta cangkang atau fiber untuk bahan bakar boiler. Program reuse dan recycle material menjadi program yang sangat effektif dalam penghematan Sumber Daya Alam (SDA) sekaligus menghasilkan keuntungan ekonomis yang cukup besar.
-
Pemanfaatan
air
hasil
olahan
IPAL
untuk
proses
produksi,
mengoptimalisasi turbin sehingga dapat mengurangi kebutuhan solar, serta pemakaian material bekas untuk sarana kerja. -
Program Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) lainnya pada perkebunan sawit adalah program yang mendukung terwujudnya green product, seperti pada PT Letawa dimana burung hantu yang dipelihara dengan baik untuk difungsikan sebagai predator alami binatang pengerat yang merugikan. Selain itu di sela-sela tanaman sawit ditanami gulma bermanfaat sebagai habitat predator alami lainnya seperti belalang sembah dan kepik jenis Sycannus sp. Sehingga perusahaan tidak menggunakan pestisida.
•
Jasa Keuangan, bisnis ini mencakup jasa pembiayaan sepeda motor dan peralatan electronic (PT. FIF), mobil (Astra Credit Company dan Toyota Astra Financial Service), pembiayaan umum (PT. Asuransi Astra Buana), Asuransi Jiwa (PT.
Astra CMG Life), jasa perbankan (PT. Bank Permata Tbk.), bidang pembiayaan alat-alat berat (PT Surya Artha Nusantara Finance dan Komatsu Astra Finance). -
Program Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) yang dilakukan meliputi penghematan air, pemakaian ulang kertas serta reduksi penggunaan pulsa telpon.
-
Program penghijauan daerah sekitar dengan bekerja sama dengan instansi dan pihak yang juga peduli terhadap lingkungan.
•
Astra System ( Teknologi Informasi dan Infrastruktur), bidang usahanya teknologi informasi dan infrastruktur. PT Astra Graphia di unit bisnis document solution yang merupakan agen dan distributor tunggal dari Fuji Xerox di Indonesia dan PT. SCS Astragraphia Technologies di unit bisnis IT solution, sedangkan untuk infrastruktur terdapat dua perusahaan yaitu PT Astratel Nusantara dan PT. Intertel Nusaperdana. -
Program LK3 berupa menurunnya penggunaan Sumber Daya Alam (SDA) karena penghematan yang dilakukan oleh seluruh karyawan.
-
PT. Astra Graphia, Tbk. Melakukan penghijauan melalui program Bank Pohon Kementrian Lingkungan Hidup yang ditargetkan di daerah Bandung, yang diharapkan dapat menambah zona hijau di pulau jawa yang sudah semakin menghilang
-
Untuk perusahaan di cabang Balikpapan bekerja sama dengan Yayasan Bina Manusia dan Lingkungan untuk melakukan program diklat mengenai kurikulum lokal sekolah di balikpapan yang memuat pendidikan
kebersihan dan lingkungan hidup bagi siswa sekolah, diharapkan dengan adanya program ini dapat menimbulkan kesadaran untuk menjaga lingkungan sejak dini -
Untuk PT. Astra Graphia, Tbk. Melalui komitmennya terhadap Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3)
tidak
digunakannya lagi bahan beracun dan berbahaya (B3) pada produk Fuji Xerox, yaitu toner hitam (black toner) pada Document Center 405
Pemerintah : sebagai warga negara yang baik maka Astra selalu berusaha untuk memenuhi peraturan yang berlaku di wilayah indonesia salah satu bentuknya adalah dengan membayar pajak tepat pada waktunya serta peraturan yang berkaitan dengan kegiatan operasional bisnis Astra dan juga termasuk masalah Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3). Karena kepedulian Astra mengenai perkembangan lingkungan maka Astra juga ikut ambil bagian dan duduk sebagai anggota Komite Evaluasi Lingkungan Kota DKI Jakarta sebagai wakil dari dunia usaha.
3.7 Target Keberhasilan Kinerja Ada beberapa target yang dijadikan tolak ukur keberhasilan kinerja dari bidang Environment, Health and Safety (EHS) dan Social Responsibility. Bidang ”Environment, Health and Safety” : 1. Pencapaian Astra Green Company minimal Green. 2. Penghematan penggunaan sumber daya alam sekitar 10% lebih kecil di tahun sebelumnya.
3. Pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sesuai peraturan yang berlaku. 4. Melakukan swapantau atau inspeksi terhadap pengelolaan Environment, Health and Safety (EHS) di setiap instalasi. 5. Preventive maintenance harus dilakukan secara consisten. 6. Zero incident.
Dalam bidang “Social Responsibility”: 1. Program “Income Generating Activities” yang align dengan operational perusahaan 2. Kedekatan dengan masyrakat sekitar melalui pendekatan cultural 3. pencapaian Astra Friendly Company minimal 3 (tiga) bintang 4. Zero complaint dari masyarakat 5. Employee and family gathering yang semakin mendekat dengan perusahaan 6. Pembinaan supplier secara konsisten 7. Penyediaan budget untuk program CSR yang proporsional yaitu sebesar 2,5% dari NPAT
3.8 Penghargaan Astra berusaha me lakukan yang terbaik dalam menjalankan bisnisnya dan juga kepada para stakeholder-nya. Semua dilakukan dengan satu tujuan, untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Atas dasar itu Astra banyak mendapatkan penghargaan dari kegiatan yang dilakukanya seperti :
Penghargaan terkait dengan pelayanan kepada stakeholder-nya : 1. The Best Investor Relations in Indonesia dari Investor Relations Magazine di Singapura selama 2 (dua) tahun berturut-turut. 2. The Best Environmental and Social Reporting dalam Indonesia sustainability Reporting Award 2005 yang diselengarakan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen (IAI-KAM). Penghargaan ini diperoleh melalui Annual Report di bidang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (Astra Green Company Annual Report 2004) dan bidang social (Our Commitment) untuk kinerja tahun 2004. 3. Peringkat ke-2 (dua) dalam Annual Report Award 2004 di kategori Swasta Non Keuntungan untuk Astra Annual Report 2004. 4. Indonesian Customer Satisfaction Award. Ada beberapa perusahaan Astra yang mendapatkan penghargaan ini : -
PT Asuransi Astra Buana dengan produknya Garda Oto (2002-2005)
-
PT Federal Internacional Finance (2003-2005)
-
Sepeda motor Honda, Toyota Kijang, dan Isuzu Phanter untuk kategori otomotif
-
Astra Credit Companie s untuk kategori Leasing mobil
Di bidang Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) : 1. Perusahaan dengan predikat Hijau Proper Nasional 2005 : -
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia – Karawang Plan
-
PT Daihatsu Motor – Assy Plant
2. Pengelolaan Limbah Cair dengan predikat “baik” dari pemerintah DKI Jakarta selama tahun 2004, yang diberikan pada tanggal 15 Desember 2005. -
PT. Astra Daihatsu Motor – Head Office
-
PT. Astra Daihatsu Motor – Assy Plant
-
PT. Astra Daihatsu Motor – Engine Plant
-
PT. Astra Daihatsu Motor – Stamping Plant
-
PT. Kabaya Indonesia
-
PT. Gaya Motor
-
PT. Pulogadung Pawitra Laksana
-
PT. DIC Astra Chemical
-
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
-
PT. Astra Otoparts, Tbk. divisi Nusa Metal
-
Denso Indonesia Corp.
-
Gemala Kempa Daya
-
PT. Tri Dharma Wisesa
-
PT. Astra Honda Motor Sunter Plant
3. Penghargaan Zero Accident dari pemerintah RI : -
PT. Astra Daihatsu Motor – Assy Plant
-
PT. Pamapersada Nusantara Jobsite Tanjung Enim
-
PT. Pama Persada Nusantara Jobsite JIEP
-
PT. United Tractors, Tbk. cabang Palembang
4. Penghargaan Izusu Manufacturing Manajemen (IMM) Silver Zero Emission dari Isuzu Japan untuk PT. Pantja Motor Assy Plant 5. Penghargaan pengelolaan lingkungan lainnya -
PT. Pantja Motor Assy Plant berupa penghargaan 3K (Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan) dari Pemerintah Kota Bekasi
-
PT. United Tractor, Tbk. cabang tanjung Redeb penghargaan lingkungan dari pemerintah Kabupaten Berau
-
PT. Astra Daihatsu Motor – Assy Plant penghargaan lingkungan dari Kadin DKI
-
Penghargaan Kepedulian Memasyarakatkan K3 dari Gubernur Sumatera Selatan untuk PT. Pamapersada Nusantara – Job site Tanjung Enim
Penghargaan dalam penerapan CSR Astra mendapatkan penghargaan CSR Award 2005 yang diselengarakan oleh PT. Surindo Utama, Majalah Swa, Corporate Forum for Community Development (CFCD) dan MarkPlus and Co yaitu : -
3rd Best Practice in Economic Program Whitin Manufacturing Indonesia (PT. Astra International, Tbk. melalui yayasan Dharma Bhakti Astra dan program Income Generating Activities dalam proyek Sunter Nusa Dua)
-
3rd Best Practice in Social Program whitin Manufacturing Industry (PT. Astra International, Tbk.)
-
3rd Best Practice in Evironmental Program whitin Manufacturing Industry (PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia)
3.9 Struktur bisnis Astra AUTOMOTIVE Automobile
Motorcycle
Component
Others
Honda
PT. Astra Otoparts,
Astraworld
Tbk.
TRAC
Toyota Isuzu Daihatsu BMW
Mobile 88
Peugeot Nissan Diesel
Financial Service Automobile Financing
Motorcycle Financing
Heavy Equipment Financing
Astra Credit Companies
PT. Federal International
PT. Komatsu Astra Finance
Finance
PT. Surya Artha Nusantara Finance
Banking
General Insurance
Life Insurance
PT. Bank Permata, Tbk.
PT. Asuransi Astra Buana
PT. Astra CMG Life
Heavy equipment
Construction Machinery
Mining Contractor
PT. United Tractors, Tbk.
PT. Pamapersada
PT. Traktor Nusantara
Agribusiness Crude Palm Oil PT. Astra Argo Lestari
Information Technoloy Document and Solution
IT Solution
PT. Astra Graphia Tbk
PT. SCS Astragraphia Technologies
Infrastuktur General Infrastruktur PT. Astratel Nusantara PT. Intertel Nusantara
3.10 Struktur Organisasi
Board if Directors
- Executive Committee - Audit Commitee - Remuneration & Nomination Comitee
Board of Commissioners
Corporate Function -
Corporate Human Resources Development & Management Development Corporate planning and Strategy Corporate Communication and Corporate Secertary Corporate Legal Corporate Security, Environment and Social Responsibility Corporate Business Process Corporate Treasury, Finance, Accounting and Tax Corporate Risk Management Corporate System and Technology
Corporate Operation -
Toyota Sales Operation Honda Sales Operation Daihatsu Sales Operation Isuzu Sales Operation Nissan Diesel Sales Operation BMW Sales Operation Peugeot Sales Operation Astra World Multi Brand Sales Operation Astra Rent a Car (TRAC) Used Car Sales Operation Shared Service
Astra Foundation -
Yayasan Dharma Bhakti Astra Koperasi Astra International Dana Pensiun Astra Politeknik Manufaktur Astra