BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Perusahaan PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel merupakan perusahaan biro perjalanan yang membantu dan melayani masyarakat dalam urusan perjalanan wisata seperti perjalanan keluar negeri, pembelian tiket, pengurusan visa, pembuatan passport, dan hal lain yang berhubungan dengan perjalanan wisata. Kekhususan yang dimiliki dari perusahaan ini adalah perjalanan wisata ziarah rohani. PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel didirikan pada tanggal 11 Januari 1996 di Jakarta oleh Bapak Jonki Koeswara, adapun ide untuk memberikan nama dari usaha biro perjalanan ini “Stella Kwarta” berasal dari Bapak Jonki Koeswara sendiri. Arti dari Stella adalah bintang dan kata Kwarta yang berarti empat yang merupakan gambaran bahwa Bapak Jonki mempunyai empat orang anak yang diharapkan akan dapat membantu ataupun menerusakan usaha Bapak Jonki dalam mengembangkan biro perjalanan wisata ziarah rohani. Sejak berdirinya PT Stella Kwarta sampai bulan Maret tahun 1998 perusahaan ini berkantor di Jalan Budi Kemuliaan no. 16 Jakarta Pusat dan didukung oleh sebelas orang tenaga kerja. Akibat dampak krisis ekonomi maka PT Stella Kwarta memindahkan kegiatan usahanya ke Kompleks Bumi Harapan Permai Jalan Bangun Cipta I/F30 Jakarta Timur 13550 untuk dijadikan kantor. Jumlah tenaga kerja yang semula berjumlah sebelas orang, sekarang sampai bulan Januari 2007 sudah menjadi lima belas orang, yang diantaranya didukung oleh lima orang yang berpengalaman di bidang tur ziarah. Lima orang tersebut adalah Bapak Jonki Koeswara sebagai Direktur Utama yang sudah 36 tahun berpengalaman di bidang tour dan travel, Bapak Michael, Bapak Arijanto, Bapak Arifin dan Bapak Aldo sebagai tour leader yang handal dan sangat berpengalaman yang sudah melayani berbagai macam orang dengan beragam karakter. 1
1.2. Bidang Usaha Perusahaan PT Stella Kwarta Tour & Travel merupakan biro perjalanan yang menjalankan usahanya khusus di bidang jasa wisata rohani Kristiani luar negeri, pengurusan tiket pesawat dan pengurusan dokumen perjalanan. Berikut ini adalah paket wisata ziarah rohani kristiani luar negeri yang ditawarkan oleh PT Stella Kwarta Tour & Travel antara lain adalah: 1. Stella Kairo-Tanah Suci- Ephesus-Patmos-Korintus (18 hari) 2. Stella Israel-Palestina-Jordania (8 hari) 3. Stella Kairo-Tanah Suci-Turki (13 hari) 4. Stella Kairo-Tanah Suci-Roma (15 hari) 5. Stella Lourdes-Pelerinage (8 hari) 6. Stella Tanah Suci-Roma-Lourdes-Paris (19 hari) 7. Stella Fatima-Ave Maria (18 hari) 8. Stella Medjugore-Roma (9 hari) 9. Stella Fatima-Santiago de Compostela-Garabandal-Lourdes-Paris (14 hari) 10. Stella Tanah Suci-Roma-Asisi-Lourdes-Paray Le Monial-Neveres-Paris (18 hari) 11. Stella Christmas di Bethlehem (10 hari) 12. Stella Mesir-Tanah Suci (10 hari) 13. Stella Roma-Lourdes-Paris-Amsterdam (14 hari) 14. Stella Tanah Suci-Yordania (11 hari) 15. Stella New Year Roma-Lourdes-Neves-Paris-Amsterdam (12 hari)
PT Stella Kwarta Tour & Travel menajlin kerjasama dengan Gulliver’s Travel Associates, salah satu perusahaan perjalanan internasional yang terkemuka. Selain itu kerjasama juga dilakukan dengan American Vacation USA untuk daerah Amerika, Asianlink travel untuk daerah Asia. Sedangkan unruk daerah Australia kerjasama dilakukan dengan ATM Australia, ETA, dan Padi Tours New Zealand. Kerjasama ini dilakukan agar pelanggan PT Stella Kwarta Tour & Travel mendapatkan bantuan di berbagai daerah di mancanegara. 2
Dalam memudahkan pemasaran jasanya PT Stella Kwarta juga menyediakan situs yang dapat diakses dari mana saja di seluruh dunia yaitu melalui media intenet http://www.stellakwarta.com. Pada situs ini dapat diperoleh informasi mengenai paket perjalanan wisata ziarah rohani Kristiani. Bagi mereka yang tertarik untuk mengikuti dan ingin mencari informasi lebih lengkap dapat memberikan pertanyaan melalui alamat e-mail
[email protected] atau
[email protected]. Berikut ini adalah data tentang jumlah keberangkatan yang dilakukan oleh perusahaan dari tahun 1996 sampai 2007 Tabel 1.1 Frekuensi keberangkatan dari tahun 1996-2007 Tahun 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Frekuensi Keberangkatan 18 kali keberangkatan 13 kali keberangkatan 15 kali keberangkatan 29 kali keberangkatan 45 kali keberangkatan 20 kali keberangkatan 25 kali keberangkatan 40 kali keberangkatan 30 kali keberangkatan 35 kali keberangkatan 35 kali keberangkatan 33 kali keberangkatan
Sumber: PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel
1.2.1. Visi dan Misi perusahaan PT Stella Kwarta Tour & Travel memiliki visi dan misi. Visinya adalah membantu orang-orang Kristen untuk mengalami Allah dalam diri Yesus Kristus dan Bunda Maria dengan pertolongan Roh Kudus. Sedangkan misinya adalah membawa orang-orang Kristen ke tempat-tempat suci dimana Yesus pernah lahir, hidup, berkarya dan wafat serta juga mengunjungi tempat-tempat dimana Bunda Yesus menyapa umat manusia melalui penampakan-penampakannya. 3
Tujuan yang ingin dicapai perusahaan yaitu menciptakan komunitas ziarah yang terbuka secara bersama, saling melayani dalam cinta kasih dan juga menciptakan ruang dan waktu agar visi dapat tercapai. PT Stella Kwarta Tour & Travel juga memiliki moto yang berbunyi menjadikan saat ziarah menjadi salah satu moment yang terpenting dan terindah dalam diri para peziarah, dengan cara melayani lebih sungguh-sungguh.
1.2.2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang digunakan oleh PT Stella Kwarta Tour & Travel adalah struktur yang Fungsional. Struktur organisasi dari PT Stella Kwarta Tour & Travel dapat dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini.
Sumber: PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel
4
Berikut adalah pembagian departemen dengan tugas yang harus dilakukan : 1. Keuangan Bagian ini mengatur seluruh arus pernerimaan dan pengeluaran kas yang berada dalam perusahaan, antara lain pengeluaran untuk biaya promosi seperti biaya percetakan atau iklan, biaya transportasi dan biaya tenaga kerja karyawan. Dari segi penerimaan, bagian ini mengatur penerimaan uang dari para peserta tur. 2. Penjualan dan Promosi Bagian promosi bertugas merancang brosur, mengurus percetakan brosur, pembagian brosur dan hal-hal yang berhubungan dengan media iklan. 3. Bagian Perencanaan Tur Bagian Perencanaan Tur adalah merancang program wisata ziarah rohani korespondensi dengan agen di luar negeri dan melakukan perhitungan harga. 4. Bagian Ticketing Meliputi reservasi penumpang, perhitungan harga tiket, korespondensi dengan pihak maskapai penerbangan. 5. Bagian Pengurusan Dokumen Bagian ini bertugas untuk mengurus dokumen perjalanan, seperti paspor dan visa.
1.2.3. Sumber Daya Manusia PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel Sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting yang harus dimiliki oleh perusahaan, karena melalui sumber daya manusialah segala bentuk kegiatan direncanakan dan dijalankan. Dengan memiliki sumber daya manusia yang bermutu tinggi maka hasil kerja yang didapatkan akan baik pula. Oleh karena itu PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel selalu memberikan kesempatan pada tenaga kerja yang potensial untuk mendapatkan pengalaman serta pelatihan guna menambah ilmu bagi karyawan serta kemajuan perusahaan.
5
Berikut ini adalah data tentang jumlah sumber daya manusia perusahaan serta pendidikan atau pengalaman yang dimiliki. Tabel 1.2 Data Sumber Daya Manusia PT.Stella Kwarta Wisata Tour & Travel Jabatan Direktur Utama
Jumlah SDM 1 orang
Pendidikan
Lama Bekerja 36 tahun di bidang wisata ziarah rohani 4 tahun 4 orang selama 5 tahun dan 2 orang selama 2 tahun
D3
Keuangan Penjualan & Promosi
2 orang 6 orang
D3 & S1 D3 - S1
Perencanaan Tur
4 orang
S1 - S2
2 orang selama 3 tahun dan 2 orang selama 5 tahun
Tiketing Pengurusan dokumen
1 orang 2 orang
SLTA pariwisata SLTA
8 tahun 1 orang selma 10 tahun dan 1 orang selama 3 tahun
Sumber: PT Stella Kwarta Wisata, 2000
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat disimpulkan bahwa sumber daya yang dimiliki perusahaan cukup berpengalaman serta mempunyai latar belakang pendidikan yang baik, sesuai dengan jabatannya masing-masing. Untuk bagian ticketing, bagian ini sering mendapatkan pelatihan khusus di luar perusahaan, sedangkan untuk bagian lain rata-rata pernah mengikuti seminar tentang industry pariwisata serta pertemuan lainnya yang berhubungan dengan perusahaan. Namun yang paling penting adalah PT Stella Kwarta mempunyai karyawan yang handal dan berpengalaman dalam membawa group saat berwisata sehingga perusahaan jarang menggunakan tour leader freelance untuk bekerja bersama perusahaan. Hal ini merupakan keuntungan tersendiri bagi perusahaan.
6
1.3. Isu Bisnis 1. PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel merupakan perusahaan yang didirikan serta dikembangkan oleh seorang entrepreneur (Bapak Jonki Koeswara). Ed Marram mengklasifikasikan lima fase perkembangan perusahaan yang dibangun oleh entreperneur (2007: 535). 1. Wonder: entrepreneur berupaya untuk mempertahankan eksistensi perusahaan, berusaha keras agar perusahaan tetap bertahaan dalam keadaan yang tidak pasti. PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel, tentunya sudah melewati fase wonder ketika pada tahun 1998 saat terjadinya krisis moneter yang melanda Negara Indonesia dimana perusahaan harus berpindah lokasi karena biaya sewa tempat yang sangat mahal. 2. Blunder: perusahaan yang didirikan oleh entrepreneur mengalami pertumbuhan, jika entrepreneur tidak bisa menyikapi pertumbuhan penjualan dan pendapatan yang begitu cepat dalam fase ini entrepreneur akan mengalami kegagalan. Fase blunder sudah dilalui ketika yang kala itu pada tahun 2000 PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel mendapatkan jumlah pelanggan sampai 1.325 orang pelanggan dengan frekuensi keberangkatan sampai 45 kali dalam 1 tahun. 3. Thunder: pertumbuhan perusahaan terus meningkat dan entrepreneur mulai membetuk tim manajemen. Fase thunder dan plunder juga sudah dilewati PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel dengan memperluas usaha dengan membuka cabang di Surabaya pada tahun 2006, hal ini mengindikasikan PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel mempunyai sumber daya keuangan berlebih. 4. Plunder: perusahaan mempunyai sumber daya keuangan berlebih taraf hidup ekonomi entrepreneur meningkat seiring dengan meningkatnya perusahaan.
7
5. Asunder: pada fase ini perusahaan membutuhkan sesuatu yang baru yang dapat membawa perusahaan ke fase blunder kembali. Berdasarkan pada fase pertumbuhan perusahaan hasil identifikasi menunjukan bahwa PT Stella Kwarta Wisata Tour & Travel sekarang ini berada pada fase asunder. Situasi yang dihadapi seorang entrepreneur pada fase asunder diantaranya
entrepreneur
dihadapkan
pada
situasi
alih
generasi,
entrepreneur harus menentukan siapa penerus bisnis yang telah dirintisnya, keterlibatan entrepreneur dalam pengelolaan bisnis berkurang, entrepreneur harus membangun landasan pengembangan perusahaan. 1 Pada setiap tahapan fase di atas seorang entrepreneur menghadapi keadaan yang berbeda-beda yang membutuhkan tindakan yang berbeda dari seorang entrepreneur.
Sumber: Timmons A. Jeffry, Spinelli Stephen, 2007, New Venture Creation. Enrepreneurship for the 21st Century, New York: McGraw Hill. page535.
Gambar 1.2. Kurva Fase Pertumbuhan 1
Timmons A. Jeffry, Spinelli Stephen, 2007, New Venture Creation. Enrepreneurship for the 21st Century, New York: McGraw Hill. page538.
8
Dengan demikian Bapak Jonki Koeswara sekarang berada pada fase asunder, sekarang ini Bapak Jonki Koeswara merasa sudah saatnya untuk mempersiapkan pengelolaan perusahaan kepada generasi penerusnya, disamping itu dia menginginkan nilai-nilai perusahaan yang dibangunnya menjadi landasan untuk pengembangan perusahaan yang akan datang. 2. Keluarga memiliki beberapa pilihan pada saat harus memutuskan masalah suksesi. Apakah akan menentukan bahwa anak pertamalah yang akan dipilih untuk meneruskan kepemimpinan perusahaan. Bagaimana apabila anak pertama tidak memenuhi atau tidak tertarik untuk menjalankan roda bisnis perusahaan. Maka diperlukanlah pemilihan anggota terbaik yang memiliki kemampuan dalam menjalankan roda bisnis perusahaan. Pilihan lain adalah merekrut manajer professional yang berasal dari luar anggota keluarga yang memfokuskan diri pada usaha-usaha meningkatkan kinerja perusahaan. Solusi lain adalah membagi-bagi atau memecah bisnis yang ada, dimana setiap anak memimpin unit bisnis atau departemen yang berbeda. Pilihan yang terakhir adalah menjual perusahaan, go public, atau likuidasi. 3. Perencanaan suksesi antara lain bertujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan performansi perusahaan serta kompetensi yang dimiliki. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mampu merencanakan dan menentukan secara jitu strategi suksesi. Regenerasi dalam hal suksesi dalam lingkup perusahaan keluarga tidak bisa dipungkiri memerlukan waktu yang cukup lama. Pendidikan formal saja tidak cukup, diperlukan juga pengalaman bisnis dan kematangan emosi yang cukup untuk generasi penenerus. Dalam hal ini Bapak Jonki Koeswara sudah mempersiapkan generasi penerusnya dalam hal ini anaknya. Anak pertama Bapak Jonki Koeswara yaitu Bapak Arifin yang sudah memulai masuk dalam perusahaan pada umur 22 tahun.
9