31
BAB 3 INTI PENELITIAN
3.1 Sejarah Perusahaan PT. Harrisma Informatika Jaya adalah salah satu perusahaan distributor produk IT terbesar di Indonesia yang cabangnya tersebar luas di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Branch office PT. Harrisma Informatika Jaya diantaranya terdapat di daerah bandung, Surabaya, ujung pandang dan Yogyakarta. Sedangkan head office berada di Jakarta,tepatnya di Komplek Perkantoran Taman Kebon Jeruk Blok A4/6 Jl. Meruya Ilir Raya Jakarta 11650,yang memiliki tiga lantai tersebut. PT. Harrisma Informatika Jaya terbentuk pada tahun 1986, didirikan oleh Ir. Nana Juhana Osay yang saat ini masih aktif di perusahaan sebagai direktur utama dari PT. Harrisma Informatika Jaya. Dengan pengalaman lebih dari dua puluh tahun, perusahaan sudah mempunyai pengalaman yang matang dan berskala luas dengan memiliki kantor cabang dan pusat pelayanan service yang tersebar diseluruh Indonesia. PT. Harrisma Informstika Jaya telah bermitra dengan berbagai vendor besar seperti HP (Hewlett Packard), Cisco dan Fuji Xerox yang telah mampu membawa produk-produk tersebut kedalam arena Teknologi informasi Indonesia hingga saat ini. PT. Harrisma Informatika Jaya juga telah menjalin hubungan kerjasama dengan sejumlah perusahaan besar diberbagai sektor termasuk sektor industri minyak dan gas, telekomunikasi, produsen, ritel dan kantor pemerintah. Dengan terjalinnya hubungan
kerjasama
tersebut,
PT.
Harrisma
Informatika
Jaya
akan
senantiasa.memberikan layanan produktivitas yang baik dan efisiensi dengan produk jasa yang diberikan. Dengan melihat perkembangan teknologi di Indonesia
32
Harrisma Informatika Jaya tidak hanya ingin memiliki kesempatan untuk membangun bisnis saja, tetapi juga ingin ikut serta membangun negeri ini sendiri. Hal tersebut akan dicapai dengan berusaha mempercepat alih teknologi melalui kemitraan dengan vendor, melakukan pelatihan rutin oleh karyawan dan mengirim karyawan ke luar negri untuk mengikuti perkembangan terkini di bidang teknologi informasi. Langkah ini bertujuan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Selanjutnya PT. Harrisma Informatika Jaya juga akan melakukan perluasan jaringan distributor diseluruh Indonesia, serta menyediakan kesempatan kerja yang lebih luas dan dapat memberikan kontribusi yang baik pada perkembangan daerah, ini adalah komitmen dari PT. Harrisma Informatika Jaya untuk memberikan yang terbaik daalm setiap proses,layanan dan produk. PT. Harrisma Informatika Jaya terus memperbaiki diri untuk memenuhi harapan perusahaan, karyawan, pelanggan dan mitra. Berikut adalah beberapa poin kuat perusahaan : -
Luas cakupan distribusi dengan teknisi standar dan manajemen yang tersebar
diseluruh Indonesia. -
Lebih dari 20 tahun pengalaman
-
Hubungan dengan vendor yang telah memiliki sertifikat (MCSE, MCP, MCS,
CCNA, CCDA, NCT, HP Star, ASE) -
Professional Manajemen, ISO 9001 : 2000 Certified
-
Kualitas produk dan layanan 7x24 jam yang tersedia
33
3.1.1
Profil PT. Harrisma Informatika Jaya
Nama perusahaan
: PT. Harrisma Informatika Jaya
Alamat
: Komplek perkantoran taman kebon jeruk blok A4 no.6, Jl. Meruya ilir Raya, Jakarta 11650
Kota / Negara
: Jakarta / Indonesia
Telepon
: 021 – 5857413 / 5845550
Fax
: 021 - 5490413
Email
:
[email protected]
Direktur Utama
: Ir.Nana Juhana Osay
Direktur
: Yansen Setiawan
GM Sales
: Emilia Lina W
Sales Government
: Immaculata Meilany
Sales Corporate
: Loginus William
GM Finance
: Erlanda
Pajak
: Theresia
Accounting
: Supie
Purchasing
: Esther
Finance
: Yuni Yanti
HRD
: Diana
Receptionist
: Sella
Building Maintence
: Miko
GA
: Udin
Gudang
: Rambatno
OB & Security
: Outsource
34
3.1.2
Logo Perusahaan
Sumber: PT. Harrisma Informatika Jaya Gambar 3.1 Logo Perusahaan
3.1.3
Visi dan Misi Visi : PT. Harrisma Informatika Jaya akan menjadi suatu perusahaan besar di bidang teknologi sebagai penyedia layanan terbaik dan solusi di bisnis Teknologi informasi Misi :
•
PT. Harrisma Informatika Jaya ingin mentransfer teknologi melalui kerjasama dengan vendor yang dipilih untuk membantu pembangunan Indonesia.
•
PT. Harrisma Informatika Jaya akan menyediakan fasilitas dan layanan yang handal di bidang teknologi informasi serta mampu memberikan solusi bagi para customer melalui semua cabang yang tersebar diseluruh Indonesia
dengan
layanan standard an keahlian para staf . •
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kuantitas usaha bidang IT di Indonesia.
35
3.1.4
Struktur Organisasi
Sumber: PT. Harrisma Informatika Jaya Gambar 3.2 Struktur Organisasi
3.2 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dan dalam hal ini hubungan tersebut bersifat kausal dimana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.
36
Unit analisis yang digunakan untuk masing-masing identifikasi masalah adalah unit analisis tingkat individu yaitu konsumen PT. Harrisma Informatika Jaya. Time horizon yang digunakan adalah cross sectional, yaitu penelitian yang dikumpulkan hanya satu kali dan dalam kurun waktu tertentu. Untuk lebih ringkasnya, desain dari penelitian ini dijabarkan pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Metode Penelitian
Unit Analisis
Time Horizon
T-1
Asosiatif
Individu: Konsumen PT. Harrisma Informatika Jaya
Cross Sectional
T-2
Asosiatif
Individu: Konsumen PT. Harrisma Informatika Jaya
Cross Sectional
Sumber: Penulis, 2012 Keterangan: T-1 Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan pada PT. Harrisma Informatika Jaya T-2 Untuk
mengetahui
apakah
kualitas
pelayanan berpengaruh secara
signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Harrisma Informatika Jaya
3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu: -
Library Research
37
Studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku wajib (textbook), buku-buku pelengkap atau referensi, dan jurnal yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Dengan studi kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan landasan teori sebagai bahan untuk studi perbandingan. -
Field Research Data dihimpun secara langsung dengan menggunakan kuesioner, dan observasi secara langsung. •
Observasi Penulis terlibat langsung dalam kegiatan kerja praktek untuk melihat lebih dekat kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan memberikan pengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
•
Kuesioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada konsumen PT. Harrisma Informatika Jaya sebagai responden, dibuat dalam bentuk pernyataan dalam skala likert.
3.4
Skala untuk Instrumen dan Skala Pengukuran Instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kuesioner dan skala yang digunakan untuk instrument penelitian
adalah skala likert.
Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p.20), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah diterapkan
38
secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: -
Variabel bebas (X)
-
Variabel tergantung (Y) = Loyalitas Pelanggan
= Kualitas Pelayanan
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut: Tabel 3.2 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Sumber: Riduwan & Kuncoro, 2008
3.5
Nilai (Skor) 5 4 3 2 1
Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (Independent Variable)
39
Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Kualitas Pelayanan (X). 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat (Y) adalah Loyalitas Pelanggan. Tabel 3.3 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Konsep
Dimensi
Indikator
Ukuran
Skala
Ordinal yang diubah menjadi interval
Likert
Variabel Kualitas
upaya
Reliabilitas
Ketepatan
Pelayanan (X)
penyampaian
(Reliability)
pelaksanaan
jasa
untuk
layanan
memenuhi
Kesesuaian
kebutuhan dan
pelaksanaan
keinginan
dengan prosedur
pelanggan serta
Konsisten tidak
ketepatan
pilih kasih
penyampainnya Assurance
Kemampuan
untuk
petugas
mengimbangi
Keramahan
hararapan
petugas
pelanggan
Kepercayaan
40
pelanggan Keamanan pelanggan Tangibel
Peralatan
dan
fasilitas
yang
lengkap
dan
nyaman Gedung/kantor yang
memadai
dan nyaman Profil
petugas
yang ramah dan rapih Empati
Kemudahan
(Empathy)
memperoleh pelayanan Kejelasan informasi Pemahaman pelanggan
Responsif
Kecekatan
(responsiveness)
petugas pelayanan
dalam
41
menangani masalah keluhan nasabah Hemat
waktu
dan tenaga Loyalitas
pelanggan yang Melakukan
Kesadaran
Pelanggan (Y)
memiliki
Frekuensi
ciri- pembelian
Ordinal yang diubah menjadi interval
ciri antara lain berulang secara pembelian melakukan
teratur
pembelian
Melakukan
secara
pembelian diluar hubungan
berulang-ulang
lini produk/jasaq supplier
pada
badan Merekomendasi
usaha
yang kan produk/jasa
sama
secara
teratur, membeli
Memayoritaskan satu
Mereferensikan kepada
orang
lain Kekebalan
Loyal
terhadap
lini terhadap produk produk
yang
produk dan jasa atau jasa pesaing ditawarkan oleh yang
perusahaan
ditawarkan oleh
supplier tersebut
badan
usaha
yang
sama,
memberitahuka
Likert
42
n kepada orang lain
tentang
kepuasankepuasan yang didapat badan
dari usaha,
dan menunjukkan kekebalan terhadap tawarantawaran badan
dari usaha
pesaing. Sumber: Data Penelitian, 2012
3.6
Teknik Pengambilan Sample Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p.44), untuk menentukan jumlah sampel
yang dapat mewakili populasi (apabila populasi sudah diketahui) maka digunakan perhitungan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagai berikut : n= Dimana : n = Jumlah sampel
43
N = Jumlah populasi d2 = Presisi yang ditetapkan Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen PT. Harrisma Informatika Jaya selama penulis melakukan magang (Januari – Maret 2012) yang berjumlah 108 orang dengan presisi yang ditetapkan sebesar 5%. Perhitungan pengambilan sampel :
Maka diperoleh sampel dalam penelitian ini sebanyak 85 responden.
3.7
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini analisis diawali dengan pengumpulan dan pengolahan data yang diperoleh dari kuesioner dengan menggunakan skala likert, yang kemudian diuji validitas dan reliabilitas serta normalitasnya. Kemudian hasil pengolahan data tersebut dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuantujuan penelitian, dengan menggunakan analisis korelasi pearson dan regression. Pengolahan data menggunakan program SPSS versi 16.0. Tabel 3.4 Metode Analisis Data Metode Analisis Jenis Penelitian Teknik Analisis T-1 Asosiatif Pearson Correlation T-2 Asosiatif Regression Sumber: Data Penelitian, 2012 Tujuan Penelitian
44
3.7.1
Transformasi Data Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p.30), mentransformasi data ordinal
menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut: a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan; b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagau frekuensi; c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi; d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor; e. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh; f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel Tinggi Densitas); g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:
h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:
45
3.7.2
Uji Validitas Menurut Sekaran (2006, p.42), validitas menguji seberapa baik suatu
instrument yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Dimana : r hitung = Koefisien korelasi ∑Xi
= Jumlah skor item
∑Yi
= Jumlah skor total (seluruh item)
n
= Jumlah responden
Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah : •
Jika r hitung positif, serta r hitung ≥ r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid
•
Jika r hitung positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid
•
Jika r
hitung
tidak valid
≥r
tabel,
tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut
46
3.7.3
Uji Reliabilitas Pengertian reliabilitas, Sekaran (2006, p.43) adalah suatu pengukuran
yang menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan menggunakan cronbach’s alpha. Rumus cronbach’s alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Berikut rumusnya : r11 = Dimana : r11
= reliabilitas instrument
k
= banyak butir pertanyaan
σt2
= varians total
∑σb2 = jumlah varians butir Uji reliabilitas memiliki dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : •
Jika r
alpha
(Cronbach’s Alpha) positif dan r
alpha
≥ 0,6 , maka butir atau
alpha
< 0,6 , maka butir atau
variabel tersebut reliabel •
Jika r
alpha
(Cronbach’s Alpha) positif dan r
variabel tersebut tidak reliabel
47
•
Jika r alpha ≥ 0,6 tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel
3.7.4
Uji Normalitas Menurut Santoso (2010, p.43), menyatakan tujuan uji normalitas adalah
ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang ‘baik’ adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Menurut Priyatno (2008, p.28), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Dalam uji normalitas, SPSS menyajikan output yang ditampilkan dalam dua tabel sekaligus yaitu Kolmogrov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Menurut Sarjono & Julianita (2011, p.64), menyatakan dalam uji normalitas bahwa jika peneliti memiliki responden diatas >50, maka Sig. Kolmogorov-Smirnov yang dibandingkan dengan Aplha, sedangkan jika peneliti memiliki responden dibawah <50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan Aplha untuk menguji normiltas dari data yang diperoleh peneliti. Pengujian
normalitas
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, karena jumlah responden atau sampel yang dipakai oleh penulis sebesar 85 responden (diatas >50). Adapun kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut :
48
•
Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal
•
Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal Selain itu menurut Santoso (2010, p.46), uji normalitas untuk tiap
variabel dapat dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada gambar grafik QQ plot. Data – data dari variabel dapat dikatakan normal, data dari variabel bergerombol di sekitar garis uji, dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data.
3.7.5
Analisis Korelasi Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p.61), korelasi Product Moment
(PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Rumus yang digunakan korelasi PPM (sederhana) :
rxy = Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1 ). Apabila nilai r = -1, artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
49
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval koefisien 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sumber: Riduwan dan Kuncoro, 2008
Tingkat hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah
Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut. KP = r2 x 100%
Dimana: KP
= Nilai Koefisien Determinan
r
= Nilai Koefisien Korelasi
Hipotesis: Ho: Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Ha: Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan: •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig atau [0,05 > Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
50
3.7.6
Analisis Regresi Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa
yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan dating berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Peramalan tidak memberikan jawaban pasti tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi dimasa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan yang terbaik. (Riduwan dan Kuncoro, 2008, p83-84). Kegunaan dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada (1) data yang dianalisis jenis data interval dan ratio, (2) data yang dipilih secara acak (random), (3) data yang dihubungkan distribusi normal, (4) data yang dihubungkan berpola linier, (5) data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Adapun persamaan regresi sederhana adalah: Y = a+bx Dimana: a = Y pintasan (nilai Y bila X = 0)
51
b = kemiringan dari garis regresi (kenaikan atau penurunan Y untuk setiap perubahan satuan X) atau koefisien regresi, yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y kalau X naik satu unit. X = nilai tertentu dari variabel bebas Y = nilai yang ditukar atau dihitung pada variabel tidak bebas Menurut Sugiyono (2003, p.250), analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent, bila 2 atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor manipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi, analisis regresi ganda dilakukan jika jumlah variabel independentnya minimal dua.
3.8
Rancangan Uji Hipotesis Merumuskan hipotesis merupakan proses merumuskan suatu pernyataan yang belum terbukti mengenai hubungan dua variabel atau lebih yang dibuat dengan dasar kerangka teori atau model analisis. Berdasarkan tujuan penelitian, maka rancangan uji hipotesis yang dibuat merupakan uji hipotesis yang didasarkan pada uji penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (α) = 5% = 0,05. Dasar pengambilan keputusan •
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ nilai probabilitas sig (sig ≥ 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak signifikan.
52
•
Jika nilai probabilitas 0,05 > nilai probabilitas sig (sig < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya signifikan.
Keterangan: X : Variabel Kualitas Pelayanan Y : Variabel Loyalitas Pelanggan •
Untuk T-1 Hipotesis: Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X) dengan Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT. Harrisma Informatika Jaya Ha: Ada hubungan yang signifikan antara variabel Kualitas Pelayanan (X) dengan Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT. Harrisma Informatika Jaya
•
Untuk T-2 Hipotesis: Ho: Variabel Kualitas Pelayanan (X) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT. Harrisma Informatika Jaya Ha: Variabel Kualitas Pelayanan (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada PT. Harrisma Informatika Jaya