BAB III INTI PENELITIAN
3.1
Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1
Deskripsi Perusahaan SCREENPLAY PRODUCTIONS adalah sebuah rumah produksi film
dan sinteron di Indonesia yang diproduksi oleh stasiun televisi SCTV. Screenplay resmi didirikan pada tanggal 13 September 2010 oleh Presiden Komisaris Alvin Sariaatmadja yang mana beliau adalah anak dari owner SCTV.
Screenplay
berkantor di lantai 11 SCTV Tower Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270. Walaupun terhitung baru beberapa bulan berdiri, namun Screenplay telah berhasil menayangkan sinetron-sinetron dan FTV unggulan. Seperti sinetron stripping pertama Screenplay pada awal bulan Oktober 2010 yakni ARINI yang berhasil menduduki rating teratas sinetron favorit pilihan pemirsa dan setelah tamat jalan ceritanya kini kesuksesan sinetron Screenplay dilanjutkan oleh sinetron Pesantren & Rock ‘N Roll yang baru saja dimulai pada awal Februari dan kini sudah menduduki peringkat kedua rating sinetron. Selain memproduksi sinetron, Screenplay pun banyak menghasilkan film televisi atau yang lebih dikenal dengan sebutan FTV. Dimana didalamnya lebih menonjolkan unsurunsur kebudayaan yang menampilkan keindahan alam, pariwisata dan keindahan. Ini dibuktikan dengan hampir seluruh tayangan FTV berlokasi di beberapa daerah Indonesia seperti di Bali, Yogyakarta, Bromo, Puncak, Bogor, Bandung. Berikut beberapa judul FTV yang telah diproduksi oleh SCREENPLAY adalah :
43
44
1. Bukan Pacar Biasa 2. Jamu Cinta Mas Munir 3. Bermimpi Jatuh Cinta 4. Kisah Cinta di Daerah Istimewa 5. Mencari Pangeran Keraton 6. Rama dan Sinta Jatuh Cinta 7. Kado Valentine buat Lintang 8. Satu Cinta yang Kupercaya
Judul cerita yang dominan bertemakan percintaan dan remaja merupakan salah satu strategi Screenplay agar karya-karya Screenplay dapat diterima dengan antusias oleh khalayak umum, khususnya remaja yang dominan sebagai koresponden terbesar menonton FTV. Screenplay bertekad untuk sukses berkiprah di bidang hiburan Indonesia khususnya pada sinetron dan FTV, oleh karena itu kita menampilkan sebuah tayangan yang berbeda dibanding yang lainnya, percintaan namun tidak monoton tapi lebih diangkat pesan moralnya dalam suatu cerita tersebut. Oleh karena itu untuk menghasilkan sinetron yang berkualitas Screenplay didukung oleh tenaga kerja yang berkompeten di bidangnya dan tentunya menyeleksi para pemainnya dengan proses casting agar karakternya pas dengan isi skenario. Screenplay berharap dapat berkompetisi dengan Production House lainnya yang telah eksis sebelumnya, untuk memuaskan penontonnya. Kedepannya SCREENPLAY dapat lebih banyak berkiprah di stasiun televisi Indonesia dengan memberikan manfaat bagi kebudayaan Indonesia.
45
3.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Screenplay Productions
3.1.3 Visi Perusahaan Menghasilkan tayangan unggulan yang dapat memberikan kontribusi optimal bagi perusahaan.
3.1.4 Misi Perusahaan 1. Menyediakan beragam program yang kreatif, inovatif dan berkualitas yang membangun bangsa. 2. Melaksanakan tata kelola perusahan yang baik (good corporate governance). 3. Memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder.
46
3.1.5 Struktur Organisasi BOC CEO SECRETARY
CFO
LEGAL
FINANCE AND ACCOUNTING
COO
BUSINESS AND DEVELOPMENT
HRD
PR AND PROMOTION
PRODUCTION
POST PRODUCTION
PRODUSER PELAKSANA
MANAGER POST PRODUCTION
PIMPINAN PRODUKSI
EDITOR
PROMO EDITOR
DESIGN GRAPHIS
SUPERVISI PRODUKSI
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sumber: Data Internal Perusahaan 46
47
3.1.6 Tugas Organisasi Anggota Perusahaan 1. Komisaris Utama / BOC a. Menentukan Visi dan Misi perusahaan b. Bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan perusahaan c. Mengawasi seluruh kegiatan perusahaan
2. CEO a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan. b. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan. c. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atar kinerja perusahaan
3. Sekertaris / Secretary a. Mengatur jadwal dan pertemuan Direksi dalam menjalankan bisnis perusahaan b. Memberikan masukan kepada direksi dalam rangka mematuhi ketentuan industri perfilman pada umumnya
4. Direktur Operasional / COO a. Bertanggug jawab atas segala yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan dari mulai HRD logistik, peralatan,payroll c. Memilih, menetapkan, mengawasi, tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer).
48
5. Direktur Keuangan / CFO a. Memeriksa dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan financial perusahaan. b. Mengawasi setiap transaksi yang terdapat dalam perusahaan. c. Membuat laporan keuangan bagi presiden direktur.
6. Business and Development a. Bertanggung jawab dan mengawasi Kadiv PR and Promotion b. Bertanggung jawab atas pengembangan bisnis perusahaan dan menjaga hubungan baik dengan partner bisnis yang bersangkutan
7. Legal a. Bertanggung jawab dan mengawasi aspek hukum yang berkaitan dengan perizinan maupun kontrak perusahaan.
8. Finance and Accounting a. Menatabukukan administrasi dan keuangan perusahaan b. Menghitung
proyeksi
anggaran
perusahaan
untuk
periode
selanjutnya c. Mempresentasikan laporan keuangan keuangan perusahaan setiap periodenya
49
9. HRD a.
Bertanggung jawab dan mengawasi HR policy, Admin & Hub.Ind
b.
Bertanggung jawab dan mengawasi recruitment Training
c.
Bertanggung jawab dan mengwasi Compesation & benefit.
10. PR and Promotion a. Mempromosikan
tayangan
program
yang
ditayangkan
perusahaan b. Menjalin kerjasama dengan pihak sponsor untuk mencari dana c. Memaintain hubungan dengan pihak ketiga yang terkait dengan produksi
11. Produser Pelaksana a. Bertanggung jawab dan mengatur pelaksanaan sebuah produksi dari berbentuk skenario sampai proses shooting b. Mengawasi kegiatan post production sehingga menghasilkan sebuah tayangan
12. Pimpinan Produksi a. Mengatur dan mengarahkan proses produksi secara langsung (proses shooting di lokasi dan persiapannya di kantor)
50
13. Supervisi Produksi a. Bertanggung jawab dan mengawasi serta memberikan saran dalam proses produksi
14. Manager post produksi a. Memberikan pembagian tugas terhadap 3 divisi yakni editor, promo editor, dan desain grafis b. Bertanggung jawab mengatur proses post produksi dari bahan mentah hasil shooting
15. Editor a. Menyusun hasil shooting sesuai dengan petunjuk (time code) dan skenario b. Merapihkan hasil editing dari editor & menyelaraskan suara,dialog,efek,musik dengan gambar hasil editing
16. Promo Editor a. Mengolah dan merangkum materi shooting dan dipresentasikan untuk sebuah promo tayangan televisi
17. Desain Grafis a. Membuat opening title (pemilihan font in-out text)
51
b. Memilih gambar dan mendesain ulang secara grafis gambar hasil shooting menjadi bumper in/out yang dapat dikomunikasikan secara visual
3.2
Struktur Organisasi Sekolah 3.2.1
Deskripsi Sekolah SMA Negeri 26 duhulu masih sebagai SMA Filial 11 yang berlokasi di
kompleks Bank Indonesia Pancoran Jakarta Selatan (Yasporbi) dipimpin oleh Kepala Sekolah Bapak Daud Suwarman. Pada tanggal 22 September 1968 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) dengan Nomor : 346/wkk/3/1968 yang menetapkan penegerian bagi SMA Filial 11 dengan mengubah namanya menjadi SMA Negeri 26. Tahun 1973 SMA Negeri 26 sudah menempati gedung baru di Jalan Tebet Barat IV Jakarta Selatan (lokasi sekarang) yang diresmikan oleh Bapak Said Sadikin (adik dari Bapak Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta pada saat itu) Pada tahun 2002 SMA Negeri 26 direnovasi total sehingga kegiatan belajar mengajar dipindahkan di SD Tebet Timur. Pada Februari 2004 siswa-siswi SMAN 26 sudah menempati gedung baru (gedung sekarang) yang peresmiannya dilakukan oleh Bapak Sutiyoso (Gubernur DKI Jakarta) Hingga usianya yang menginjak usianya yang ke 40, SMA Negeri 26 Tebet terus berjuang mengemban amanat untuk mencerdaskan bangsa sesuai dengan Undang- Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Telah banyak prestasi yang telah diraih, baik akademis maupun non-akademis sehingga saat ini
52
SMA Negeri 26 Jakarta menjadi pilihan utama, baik masyarakat Tebet maupun di luar lingkungan Tebet. Dengan tingginya animo masyarakat dalam menitipkan putra-putrinya di SMA Negeri 26 Jakarta, mendorong seluruh Dewan Guru dan Karyawan dengan dukungan Komite sekolah, meningkatkan kompetensi dan daya saing dalam mendidik anak bangsa menuju Universitas pilihan, serta di dunia kerja. Untuk meningkatkan kualitas dan meraih kepuasan pelanggan, mulai menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000. Dengan diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 di SMA 26 Jakarta, dimaksudkan : 1. Membuktikan kemampuan sekolah yang secara konsisten melaksanakan
tuntutan pelanggan dan Undang-Undang yang berlaku. 2. Menghasilkan suatu produk lulusan dan lainya yang bermutu sesuai yang
diinginkan atau yang dipersyaratkan pelanggan (stakeholder) 3.
Mearaih kepuasaan pelanggan melalui sistem yang efektif, sehingga harapan pelanggan (stakeholder) dapat direalisasikan.
4. Efektifitas proses-proses yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja secara
berkesinambungan dan merupakan jaminan terhadap kesesuaian pelanggan dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. 5. Umpan balik terhadap pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan yang
ditetapkan BSPN Kepercayaan pemerintah terhadap warga sekolah terus meningkat, sehingga tahun 2007 SMA Negeri 26 Jakarta, diberi kepercayaan sebagai sekolah rintisan Katagori Mandiri (SKM) diantara 35 sekolah negeri di DKI Jakarta. Seiring dengan tuntutan perkembangan teknologi dan informasi, pembelajaran
53
berbasis Web akan terus dipacu, sehingga para siswa dapat mengakses pembelajaran melalui e-learning yang saat sedang dikembangkan di SMA Negeri 26 Jakarta.
3.2.2 Visi Sekolah -
Unggul dalam aktivitas keagamaan dan budi pekerti
-
Unggul dalam perolehan nilai Ujian Akhir Nasional ( UAN )
-
Unggul dalam persaingan memasuki Perguruan Tinggi Negeri.
-
Unggul dalam kedisplinan
-
Unggul dalam hidup bersih
-
Unggul dalam keorganisasian
-
Unggul dalam persaingan masuk dunia kerja
-
Unggul dalam kegiatan bidang studi, prestasi olah raga dan seni
3.2.3 Misi Sekolah -
Meningkatkan keimanan, ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-
Memiliki kepekaan, kepedulian, serta hubungan yang harmonis antar warga sekolah
-
Mengembangkan
kemampuan,
kecerdasan,
ketrampilan
dan
kepribadian yang mandiri sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi -
Meningkatkan perolehan Nilai Ujian Nasional
-
Meningkatkan jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri
54
-
Menumbuhkan kebiasaan hidup sehat, bersih jasmani dan rohani, disiplin, sopan santun dalam kehidupan keluarga sekolah dan masyarakat
-
Meningkatkan kompetensi siswa dalam berorganisasi melalui kegiatan OSIS
-
Meningkatkan semangat keunggulan dan berprestasi dalam lomba Ilmiah, Olah Raga, Kesenian dan Bahasa
-
3.3
Meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan
Metode Pengumpulan Data 3.3.1
Jenis Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Survei Menurut Indrianto (2002, p153 ), metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dan responden peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data dalam metode survei yang penulis gunakan, yaitu : a. Dokumentasi Dokumen yang didapat dalam penelitian ini adalah arsip-arsip tertulis berupa profil divisi SCREENPLAY produksi dari perusahaan SCTV, struktur organisasi dan lain- lain yang berhubungan dengan judul penelitian.
55
2. Angket/Kuesioner Angket adalah serangkaian pertanyaan tertulis yang diserahkan kepada 120 responden yakni siswa kelas 3 IPS SMAN 26 Jakarta untuk diisi tujuannya adalah untuk menggali keterangan, sikap responden terhadap tayangan FTV yang bertemakan remaja terhadap perilaku yang ditanyakan dan yang nantinya akan diungkap dalam kuisioner yang berupa angka-angka dalam bentuk prosentase. Sifat dari kuisioner adalah tertutup dengan tujuan memberikan keleluasaan bagi responden dalam menjawab. Arikunto, (2002:129) menjelaskan tentang angket dipandang dari bentuknya, maka kuesioner dalam penelitian ini adalah berbentuk skala, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Menurut (Widayat, 2004:120) kuesioner merupakan kumpulan dari pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk mendapatkan informasi dari para responden. Alasan digunakannya angket dalam penelitian ini adalah: a. Responden adalah orang yang paling mengetahui tentang dirinya sendiri, sehingga data atau informasi yang tidak dapat diamati atau diperoleh dengan teknik lain, akan dapat diketahui dengan teknik ini, misalnya informasi yang menyangkut perasaan, sikap, cita-cita responden dan lainsebagainya. b. Responden terdiri dari orang-orang yang mampu dan bersedia memberikan informasi secara jujur, sehingga data yang diperoleh akan menggambarkan kondisi obyektif dari responden
56
c. Responden
adalah
orang-orang
yang
mampu
menafsirkan
pertanyaanpertanyaan yang diajukan sebagaimana dimaksud oleh peneliti. Sehingga responden yang mengisi angket adalah orang-orang yang mampu membaca dan menulis. 3. Kepustakaan Penelitian kepustakaan pada penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dimana data-data dan informasi tersebut diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel, internet serta literatur-literatur lainnya yang berisfat ilmiah dan berhubungan dengan penelitian ini.
3.3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian ini di SMAN 26 di Jalan Tebet Barat IV Jakarta Selatan, dan memulai penelitian ini pada bulan Mei 2011.
3.3.3
Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan atau jumlah penduduk atau individu yang
dimaksud untuk diselidiki (Hadi, 2000) Populasi dalam penelitian ini adalah dikalangan siswa sekolah SMAN 26 Jakarta. Sedangkan yang menjadi populasi sasarannya yaitu pelajar kelas 3 SMA jurusan IPS yang berjumlah 3 kelas yang masing – masing jumlah murid perkelasnya yakni 41 murid, 40 murid dan 41 murid jadi total 122 orang (sumber data siswa 2011). Sedangkan sampel adalah semacam miniatur dari populasinya yang besarnya dipertimbangkan melalui presisi yang dikehendaki, rencana analisis, derajat keseragaman, tenaga, biaya, dan waktu (Hariwijaya, 2005:66). Same atau
57
respon yang dipilih adalah siswa kelas 3 jurusan IPS SMAN 26 Jakarta Selatan yang mempunyai kebiasaan menonton tayangan FTV di SCTV yang terkadang mereka mengikuti gaya hidup,gaya berpakaian dan berbicara dari tayangan tersebut. Peneliti melakukan pendekatan kepada para siswa yang dijumpai lalu siswa tersebut dijadikan responden sesuai dengan syarat yang ditentukan.
3.3.4 Teknik Pengolahan Sampel Didalam penelitian ini, teknik pengolahan sampel yaitu dengan menggunakan purposive sampling dengan judgement sampling (pengambilan sampel dengan berdasarkan pertimbangan) yaitu pengambilan sampel dimana sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang terkait dengan topik penelitian, jumlah responden yang diambil bisa mewakili sampel penelitian bila lebih dari 30
responden
atau
setengah
dari
jumlah
populasi
(Indrantoro
dan
Supomo,2002:131). Jumlah sampel (responden) ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan “selang kepercayaan 90% dan presisi 10% dengan populasi sebanyak 122 orang, maka jumlah sampel yang diambil adalah sebagai berikut : N n= Nd² + 1
122 = 122. (0,1)² + 1
58
122 = 1,22 + 1 122 =
=
54,95 dibulatkan = 55
2,22
Keterangan N
: Jumlah populasi (122 0rang)
n
: Ukuran sampel
d
: Nilai presisi (10% = 0,1)
3.3.5 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam menganalisa data yaitu dengan metode deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dari hasil kuisisoner akan dimasukkan ke dalam tabulasi tunggal, selanjutnya data dalam tabel itu dianalisis menggunakan Skala Likert. Skala Likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian seperti sikap, pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang (Sugiyono, 2004 : 86) Dengan Skala Likert, dari variabel yang diukur dijabarkan menjadi 2 indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak dalam menyusun 25 item pertanyaan, sehingga dijadikan satu kuisisoner yang digunakan oleh penulis.
59
Adapun jawaban setiap item instrument memiliki gradasi dari sangat positif (sangat setuju) sampai sangat negatif (sangat tidak setuju). Untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban tersebut diberi skor sebagai berikut : Sangat Setuju (SS) / Selalu (S)
:
5
Setuju (S) / Sering (S)
:
4
Ragu – ragu (R) / Kadang-kadang (K)
:
3
Tidak Setuju (TS) / Jarang (J)
:
2
Sangat Tidak Setuju (STS) / Tidak Pernah (TP)
:
1
Berikut pula rumus perhitungan untuk persentase angka dalam tabulasi tunggal,yaitu: f P
=
X 100%
n
Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi jumlah responden yang menjawab N : Jumlah responden keseluruhan
3.3.6
Validitas Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen
(misalnya kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini ingin mengukur seberapa besar pengaruh intensitas menonton FTV di SCTV
60
terhadap perilaku remaja, maka semua pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner harus berkaitan dengan hal tersebut, bukan topik lain.
3.3.7 Reliabilitas Berdasarkan pendapat Umar (2003, p176 – 177), reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran di ulang dua kali atau lebih. R alpha dapat dilihat dari akhir abalisis, yaitu pada tabel reability coefficients, alpha dalam output SPSS. Pengambilan keputusan yaitu : - Jika Cronbach’s alpha positif dan Cronbach’s alpha > 0,6 = reliabel. - jika Cronbach’s alpha negatif dan Cronbach’s alpha < 0,6 = tidak reliabel.
3.3.8 Analisis Regresi Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Setiap regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi belum tentu korelasi dilanjutkan dengan regresi. Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai hubungan kausal atau sebab akibat. Regresi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari derajat keeratan hubungan dua variabel atau lebih. (2008:181) Jika terdapat data dari dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu.
61
Rumus : Y = a + bX
Di mana : Y = Variabel tidak bebas (subjek dalam variabel tak bebas yang diprediksi) X = Variabel bebas (subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu)
a = Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
Nilai a dihitung dengan rumus : ∑Y(∑X2) - ∑X ∑XY a = ————————— n ∑X2 – (∑X)2 Nilai b dihitung dengan rumus : n∑XY - ∑X ∑XY b = ————————— n ∑X2 – (∑X)2
62
3.5
Permasalahan yang Ada Permasalahan yang hendak dikaji dalam karya ilmiah ini adalah. 1.
Bagaimana persepsi remaja terhadap program FTV?
2.
Bagaimana pengaruh intensitas menonton FTV remaja terhadap perilaku keseharian mereka?
3.
Bagaimana solusi untuk mengatasi pengaruh negatif program FTV terhadap keseharian remaja ?
3.6
Alternatif Pemecahan Masalah Melihat beberapa pembahasan yang ada, maka tentulah kita harus
memikirkan adanya pencegahan akan terjadinya pengaruh intensitas menonton FTV terhadap perilaku remaja khususnya bagi siswa kelas 3 jurusan IPS SMAN 26 Jakarta Selatan, serta kita juga harus memikirkan pemecahan masalah akan hal tersebut karena secara umum tayangan remaja sangat mempengaruhi perilaku keseharian mereka. Apabila intesitas menonton tayangan remaja FTV sangat tinggi kemudian berpengaruh terhadap perilaku mereka maka pencegahan yang dapat dilakukan adalah: 1.
Para remaja harus membatasi jam menonton tayangan FTV yang setiap harinya tayang bisa sampai 3 kali
2.
Dilakukan pendekatan pada anak baik itu dirumah oleh orang-orang sekitar ataupun disekolah oleh BK (bimbingan dan konseling).
3.
Tetap dilakukannya sosialisasi.
4.
Memfokuskan bahwa tayangan itu hanya fiktif belaka, jadi apapun yang berkaitan dengan perilaku buruk tidak boleh ditiru.