52
BAB III INTI PENELITIAN
3.1
Struktur Organisasi Global TV 3.1.1 Profil Global TV PT. Global Informasi Bermutu atau dikenal dengan sebutan Global TV didirikan pada tanggal 22 Maret 1999 di Jakarta, dengan akta pendirian No. 14 dan mendapatkan izin Prinsip Pendirian Lembaga Penyiaran Televisi Swasta No. 801/MP/PM/1999 yang dikeluarkan oleh Menteri Penerangan Republik Indonesia tertanggal 23 Oktober 1999. Global TV merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki oleh PT. Global Mediacom, Tbk. (Bimantara) yang secara tidak langsung melalui PT. Media Nusantara Citra (MNC) membawahi tiga industri televisi yaitu RCTI, TPI, dan Global TV. Sebagai stasiun televisi swasta yang memiliki target market anak muda, Global TV mulai mengudara di Jakarta dan pada tanggal 8 Oktober 2001 Global TV resmi siaran sebagai stasiun televisi swasta. Pada mulanya, Global TV memulai kegiatan operasionalnya sebagai broadcaster dari program musik MTV selama 24 jam non-stop dengan jangkauan area Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta. Namun seiring berjalannya waktu, Global TV menambah siarannya di 12 kota besar yaitu Makassar, Palembang, Manado, Denpasar, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Padang, Pekanbaru, Bandar Lampung, Jambi, dan Jayapura.
52
53 Pada tahun 2005, Global TV melakukan perubahan format siarannya di Indonesia menjadi 12 jam untuk program Global TV. Pada perubahan ini Global TV memperluas target marketnya menjadi anak muda dan keluarga muda dari golongan ABC dengan usia 13-34 tahun, pria dan wanita. Pada tahun 2006, Global TV tampil dengan konsep baru dan memperluas target marketnya dari anak muda dan keluarga muda menjadi semua kalangan mulai 5-45 tahun, pria dan wanita dan dari golongan ABC. Selain memperluas target marketnya, Global TV mengalami perubahan jam tayang menjadi 8 jam. 14 program Global TV, 8 jam program MTV dan 8 jam program Nickelodeon yang merupakan program anak. Pada akhir tahun 2007, Global TV mengubah target marketnya kembali menjadi ke semua kalangan dari anak-anak, tua dan muda dengan golongan AB, pria dan wanita dan telah merilis 30 stasiun yang mencakup 180 kota dan lebih dari 160 juta pemirsa. Pada tahun 2008, Global TV tampil dengan wajah barunya, yaitu dengan mengubah logo lamanya menjadi logo baru. Dengan perubahan logo lamanya menjadi logo baru, Global TV berharap dapat memberikan image yang lebih segar, komplit, dan dinamis. Global TV pun memiliki slogan yakni “Global TV untuk Keluarga Indonesia”.Global TV tidak hanya mengubah
tampilan
logonya,
tetapi
juga
memperluas
program-
programnya.Saat ini, program Global TV semakin banyak dan beraneka ragam. Program-program tersebut dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu news, sports, movies, variety show, games show, sinetron, infotainment, musik, dan kartun. Dengan adanya perubahan ini dan bervariasinya program yang ditayangkan, diharapkan program-program Global TV dapat dinikmati
54 oleh seluruh keluarga Indonesia. Global TV pun pernah beberapa kali memecahkan rekor MURI yaitu, pada tahun 2006 Global TV memecahkan rekor MURI untuk “pembuatan logo puzzle terbesar”. Pada tahun 2007, Global TV juga memecahkan rekor MURI sebagai acara dengan dekorasi galon air mineral terbanyak dan “gaun terbesar berdiameter 12 meter” serta “mirror ball berdiameter 2 meter”.
3.1.2 Logo Global TV
Gambar 3.1 Lambang Bola dengan Huruf “G” Bentuk bola 3 dimensi ini selain melambangkan ”bola dunia” juga melambangkan ”fleksibilitas” globaltv sebagai stasiun televisi nasional yang mampu memberikan beragam sajian spesial terlengkap untuk setiap anggota keluarga Indonesia.
55 Letak huruf ”G” yang berada di tengah dan menyatu dengan bola melambangkan posisi globaltv dengan visi dan misi strategis dalam menemani pemirsa lewat setiap program yang ditayangkan. Huruf “Global TV” Penulisan kata ”GlobalTV” dengan huruf kecil, memberikan sentuhan baru pada globaltv sebagai stasiun televisi yang ramah dan bersahabat. Penulisan “tv” yang dipertebal disamping kata “global” memberikan kesan kuat dan kokoh.Sedangkan warna biru yang menyatu dengan bola dunia G melambangkan globaltv suatu perusahaan yang kompak dan solid.
3.1.3
Visi Global TV Sebagai satu-satunya media televisi yang menjadi sumber inspirasi
informasi dan hiburan bagi anak-anak, anak muda, keluarga muda serta pemirsa berjiwa muda (young of heart) yang mengerti serta memahami keinginan dan kebutuhan pemirsa yang sekaligus menjadi media terefektif bagi agensi dan pemasang iklan.
3.1.4
Misi Global TV Sebagai media untuk menyalurkan energi, dinamika, dan proses
kreatif keluarga muda Indonesia yang berjiwa muda dengan memadukan tatanan perkembangan informasi dan hiburan yang berlandaskan etika dan budaya Indonesia melalui tayangan program yang mencakup kebutuhan
56 informasi pendidikan dan hiburan yang sesuai dengan generasi keluarga muda dinamik sebagai segmen utama pemirsa. 3.1.5
Program-Program Global TV
Broadcasting media
Print media
Global TV (100%)
RCTI (100%)
MNI (100%)
TPI (75%1)
24–hour program channels
MNI Global (100%)
Online media
Note: 1 Currently in negotiations to acquire remaining 25%
Gambar 3.2 Program-program di Global TV dibagi menjadi 4, yaitu: 1. Show, dibagi lagi menjadi 4, yaitu: a) Spesial b) Regular Program, dibagi lagi menjadi 3, yaitu: -
-
Drama, acaranya antara lain: •
Abdel Temon Bukan Superstar
•
Super Hero Kocak
•
Awas Ada Sule
Non Drama, acaranya antara lain: •
Main Kata
Radio MNC Networks (95%)
57
-
•
Deni Manusia Ikan
•
Ngemix Kuliner
•
Kungfu Chef
•
Tamu Gokil
•
Fokus Selebriti
•
One Cubed
•
Petualangan Panji
•
Obsesi
•
Hand Made
•
Saat Teduh
•
Genie
•
Teenlicious
News, acaranya antara lain: •
Berita Global
•
Global Malam
c) Kids, acaranya antara lain: -
Mong
-
Vicky & Johnny
-
Naruto
d) Nickelodeon, acaranya anatara lain: -
Penguin of Madagascar
-
Avatar : The Legend of Aang
-
Spongebob Squarepants
-
Chalkzone
-
Dora The Explorer
58 2. Movies,dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: a) Big Movies I b) Big Movies II c) Big Movies III d) Big Movies Lolipop
3. Music Sejak pada tanggal 31 Mei 2007, Global TV berencana untuk membenahi MTV Indonesia dengan memproduksi programprogram MTV Indonesia lewat in-house production Global TV. Sejak saat itu, beberapa program MTV Indonesia yang dulunya merupakan program taping kini berubah format menjadi siaran langsung dari studio Global TV. Setelah pertengahan tahun 2009, Global TV mulai mengurangi acara-acara MTV Indonesia dan menggantinya dengan acara-acara lain termasuk Nickelodeon Indonesia. Program MTV pun mulai dilakukan kembali program taping tetapi program tersebut masih tetap diproduksi oleh globaltv. Sejak Agustus 2010, banyak program MTV yang lebih banyak mengarah ke reality show dan mengurangi penanyangan lagu-lagu baik mancanegara maupun dalam negeri. Program-progam MTV kini hanya dapat disaksikan hanya di waktu subuh hanya di Global TV, mulai pukul 1;30 WIB dini hari. Acara -Acara Utama MTV pun kini hadir pada dini hari, tidak sedikit yang meminta globaltv untuk menayangkan kembali
59 acara-acara MTV Indonesia di waktu siang dan sore hari,namun tidak ada tanggapan dari pihak Globaltv. Jadi, mengenai acara musik, semuanya dipegang oleh MTV, acaranya antara lain: a) MTV Ampuh b) MTV Room 401 c) MTV Room Raiders 2.0 d) MTV Pranked e) MTV Boiling Points f) MTV PING
4. Sport,acaranya antara lain: a) AFC Cup b) F1 Racing c) Barclays Premier League
60 3.1.6
Struktur Organisasi
Gambar 3.3
61
MNC didukung dengan manajemen yang kuat datang dari berbagai industri yang saling melengkapi untuk menciptakan
tim manajemen
yang
kuat.
Hary Tanoesoedibjo Group President & CEO Lahir di Surabaya pada tahun 1965. Menjabat sebagai Group President & CEO MNC sejak Maret 2004. Dia adalah pemegang saham pendiri dan Ketua Eksekutif PT Bhakti Investama Tbk. sejak tahun 1989. Saat ini, menjabat di beberapa perusahaan lainnya, termasuk sebagai Presiden Grup dan CEO PT Global Mediacom Tbk. sejak 2002, Komisaris Utama RCTI sejak 2008, Presiden Komisaris PT MNC Sky Vision (Indovision), Presiden Komisaris Media Nusantara Informasi sejak 2008, Presiden Komisaris MNC Networks sejak 2008, Presiden Komisaris MNC Pictures sejak 2007, dan perusahaan lainnya dalam Grup Mediacom dan Bhakti Investama Group. Beliau meraih gelar Bachelor of Commerce (Honors) gelar dari Carleton University, Ottawa, Kanada, pada tahun 1988 dan gelar MBA dari Ottawa University, Ottawa, Kanada, pada tahun 1989. Beliau juga menjabat sebagai Bendahara Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) dan menjadi pembicara di berbagai seminar serta pengajar di program pasca sarjana di berbagai universitas untuk mata pelajaran tentang keuangan perusahaan, investasi, dan manajemen strategis. Dengan latar belakang sebagai bankir investasi terkemuka, ia mengembangkan model bisnis MNC
62 seperti saat ini melalui berbagai akuisisi dan mendirikan beberapa unit usaha baru, termasuk akuisisi PT Global Mediacom Tbk., RCTI, TPI, serta pengembangan cetak dan konten bisnis dalam MNC dan banyak lainnya.
Agus Mulyanto Direktur Lahir di Surabaya pada tahun 1948. Menjabat Direktur MNC sejak tahun 2006 dan sebagai anggota Dewan Komisaris RCTI sejak tahun 2008. Dia adalah seorang Eksekutif Senior dan anggota Dewan Direksi PT Surya Citra Televisi (1989-2003) dengan posisi terakhir sebagai Direktur Utama. Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro jurusan Telekomunikasi dari Sepuluh Nopember Institute of Technology (ITS), Surabaya, pada tahun 1972 dan menyelesaikan Program Pasca Sarjana di bidang Telekomunikasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, pada tahun 1976. Beliau meraih gelar Master of Science di bidang Teknik Telekomunikasi dengan Minor di Manajemen Bisnis tahun 1978 dan meraih gelar Doktor dalam bidang Teknik Telekomunikasi pada tahun 1982, baik dari University of Wisconsin, Madison, AS.
Oerianto Guyandi Direktur Lahir di Jember pada tahun 1966. Menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2009 MNC juga sebagai Chief Financial Officer PT Global
63 Mediacom Tbk. Sebelumnya, beliau menjabat beberapa posisi penting seperti Direktur / Wakil Presiden Direktur di PT MNC Sky Vision, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, dan PT Global Informasi BERMUTU. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur di PT Bhakti Investama Tbk. (2004-2008) dan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. (2000-2002). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia dan gelar Sarjana Teknik Pertanian dari Institut Pertanian Bogor di Indonesia. Beliau memulai karirnya di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co (Arthur Andersen) serta Salim Groupk.
Nana Puspa Dewi Direktur Nana bergabung MNC tahun 2007 setelah menghabiskan 21 tahun di industri barang konsumen, termasuk perusahaan FMCG besar seperti Procter & Gamble, Mars Inc, Mayora dan Cadbury. Dia memegang posisi yang berbeda dari Management Trainee, Brand Manager, GM Marketing, Country Manager dan posisi terakhir sebelum bergabung dengan MNC adalah sebagai Managing Director di Cadbury Indonesia. Meskipun dia adalah baru untuk industri media, tahuntahun pengalaman dalam riset pasar, penjualan & pemasaran dan manajemen umum telah sangat membantu dalam memimpin Programming, Produksi dan Divisi Promosi di TPI. Meraih gelar sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Udayana, Indonesia.
3.2
64 Profil Program Infotainment Obsesi Obsesi tergolong induknya program infotaiment yang di produksi oleh
Department News Global TV karena berdiri diawal tahun 2005 diusianya mencapai tiga tahun maka telah memiliki mekanisme produksi yang maksimal agar program obsesi bisa terus bertahan, salah satunya yaitu mekanisme pra produksi atau tahap perencanaan (planning) yaitu mencari ide-ide atau gagasan yang lebih kreatif serta melakukan rapat proyeksi, redaksi dan evaluasi membahas langkah-langkah persiapan membuat paket berita yang menarik untuk khalayak dalam pembuatan ide naskah seorang produser bertanggung jawab penuh atas pembuatan ide-ide kreatif guna yang diinginkan. Acara ini menyajikan informasi terbaru seputar gossip terhangat selebritis Indonesia.Dibawakan oleh dua host, sajiannya dikemas secara menarik, actual dan heboh, karena mereka selalu memiliki “Obrolan Seputar Gosip Selebriti”.Saksikan Obsesi, hanya di Global TV.
Logo Infotainment Obsesi
Gambar 3.4
3.3
65 Pendekatan Penelitian Berdasarkan
judul
penelitian
yang
diuraikan
pada
latar
belakang
permasalahan Bab I, maka dapat diketahui bahwa sifat peneltian dengan judul “Pengaruh Obsesi terhadap Moral Remaja (Studi pada Mahasiswa Marketing Komunikasi Angkatan 2010 Universitas Bina Nusantara)” bersifat Kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan.Dalam analisis data, metode peneitian kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistic, baik statistic deskriptif maupun inferensial (yang menggunakan rumus-rumus statisktik non-parametrik).Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry), yang muncul dari cabang filsafat logika positif (logical positivism), yang beroperasi dengan aturan-aturan ketat mengenai logika, kebenaran, hokum-hukum, aksioma, dan prediksi.Peneliti kuantitatif berpendirian bahwa “kebenaran” (truth) adalah absolut, sedangkan realitas bersifat tunggal (single reality).
3.4
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian ekplanatif.
Penelitian ini berupaya menjelaskan mengapa suatu fenomena atau gejala sosial dapat terjadi. Penelitian ini sering menghubungkan satu fenomena dengan fenomena lain.
Penelitian eksplanatif bertujuan untuk menghubungkan pola-pola yang
berbeda, namun memiliki keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebabakibat (Martono 2010:16).
66 Penelitian ini menggunakan jenis eksplanatif karena penelitian ini berusaha
untuk mencari sebab akibat dari pengaruh program Infotainment Obsesi di Global TV terhadap moral remaja Marketing Komunikasi Angkatan 2010 Universitas Bina Nusantara.
3.5
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti untuk menghasilkan data dan
infomasi adalah metode survey. Survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumulan data yang pokok. (Singarimbun dan Effendi, 2006: 3). Ciri khas metode ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan dibagikan berisi pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh program Infotainment Obsesi terhadap moral remaja Marketing Komunikasi Angkatan 2010 Universitas Bina Nusantara.
3.6
Populasi Populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang diriset. Populasi
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan atau bisa disebut kumpulan objek riset (Sugiyono 2002:55). Populasi dalam penelitian ini adalah para remaja Marketing Komunikasi Angkatan 2010 Universitas Bina Nusantara, dengan jumlah populasi sebesar 470 Mahasiswa.
3.7
67 Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel
yang dimana untuk menentukan berapa banyak sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling purposif (purposive sampling) yaitu teknik pengambilan sampel yang diseleksi atau diambil oleh peneliti yang diperlukan atas dasar kriteria tertentu yang dibuat periset sesuai dengan tujuan riset. Dan rumus yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini adalah menggunakan rumus slovin dimana rumus ini digunakan untuk menentukan sample dari populasi yang diketahui berapa jumlahnya n
= N 1 + Ne^2
Dimana
:
n
= number of samples (jumlah sampel)
N
= total of population (jumlah seluruh anggota populasi)
e
= error tolerance(persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10% atau 0,1.)
Berdasarkan rumus diatas diperoleh jumlah sample sebagai berikut :
470 1 + 470 (0,1)² = 82 Sample
3.8
68 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada dasrnya merupakan proses penelitian untuk
mendapatkan data atau informasi yang menjelaskan suatu permasalahan yang hendak diteliti. Agar mendapatkan data-data/informasi yang lebih lengkap dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a)
Pengumpulan Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli. Sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut diperoleh. Dalam pengumpulan data primer yang digunakan dalam
penelitian
survey,
penggunaan
kuesioner.
Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009: 199). Kuesioner ini akan disebarkan kepada responden sebagai sample dari remaja Marketing Komunikasi Angkatan 2010 Universitas Bina Nusantara. b)
Pengumpulan Data Sekunder Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku- buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
3.9
69 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan jenis pengolahan
data yang dilakukan dan menyusunnya untuk keperluan penelitian.Penelitian ini meggunakan skala likert.Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu. Dengan skala Likert, komponen yang dapat terukur dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh responden. Jawaban setiap item instrument diberi nilai sebagai berikut: 1) Apabila jawaban “sangat setuju” diberi nilai
5
2) Apabila jawaban “setuju” diberi nilai
4
3) Apabila jawaban “netral/tidak tahu” diberi nilai
3
4) Apabila jawaban “tidak setuju” diberi nilai
2
5) Apabila jawaban “sangat tidak setuju” diberi nilai
1
Untuk semua variabel yang diteliti, jawaban akan diukur menggunakan skala Likert (Likert scale). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008, p. 132).
3.10
Skala Pengukuran 3.10.1 Uji Reliabilitas dan Validitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel alat konstruk.Suatu kuesioner
70 yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2006, p.41) Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui bagaimana butir-butir pertanyaan dalam kuesioner saling berhubungan, mendapat nilai Alpha Cronbach yang merupakan indeks internalconsistency dari skala pengukuran secara keseluruhan, dan mengidentifikasi butir-butir pertanyaan dalam kuesioner yang bermasalah dan harus direvisi atau dihilangkan (Uyanto, 2006, p.239). Metode analisis yang digunakan adalah metode Alpha-Cronbach. Standart yang digunakan dalam menentukan reliable dan tidaknya suatu instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Menurut Santoso (2001, p. 227), apabila alpha hitung lebih besar daripada r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut reliable. Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ALPHA
TINGKAT RELIABILITAS
0,00 s.d 0,20
Kurang reliable
> 0,20 s.d 0,40
Agak reliable
> 0,40 s.d 0,60
Cukup reliable
> 0,60 s.d 0,80
Reliabel
> 0,80 s.d 1,00
Sangat reliable
(Sumber: Triton, 2006, p.248)
71 Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya setiap butir kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Jika r hitung lebih besar dari tabel (0,360) dan nilai positif pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. (Ghozali, 2006, p.45)
3.10.2 Analisis Regresi Linear Sederhana Pengukuran pengaruh strategi promosidan personal factors terhadap proses keputusan pembelian dilakukan dengan menggunakan uji analisis regresi sederhana melalui alat bantu SPSS 17.0. Analisis regresi dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen x terhadap masingmasing variabel y. Rumus regresi linear sederhana (Sugiyono, 2008, p. 270) adalah: Y‘= a + bX
Keterangan: Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta) b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
3.11
72 Operasionalisasi Konsep Masalah penelitian ini adalah pengaruh moral mahasiswa terhadap acara
infotainment obsesi yang disiarkan di GLOBAL TV berkaitan dengan masalah penelitian, penulis menyusun operasionalisasi konsep dari variabel-variabel dan konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah pokok penelitian ini. Tabel 3.2 Variabel
Diukur dari
Skala
Atribut
Sko r
1 Indepeden
2
3
INDIKATOR:
5
a. Sangat setuju
5
Membuat
b. Setuju
4
Infotainment
penonton
c.
3
Obsesi
tetap setia
tahu
2
Waktu
d. Kurang setuju
1
(( bebas (X))
•
•
Likert
4
jam
tayang sesuai •
Menimbulka n pemikiran posiif
•
Menampilka n
peyajian
yang menarik •
Adanya informasi sesuai berita terkini
Netral/tidak
e. Tidak setuju
73
Variabel
Diukur dari
Skala
Atribut
Skor
1
2
3
4
5
Dependen ((terikat
INDIKATOR : •
Likert a. Sangat setuju
5
Adanya
b. Setuju
4
(Y))
pandangan
c. Netral/tidak
3
Moral
positif
tahu
2
Mempengaruhi
d.
tingkah laku.
setuju
Tayangan
e. Tidak setuju
Remaja
•
•
sesuai dengan batasan umur •
Mengikuti trend
•
Terfokus kepada masalah selebriti
•
Merubah sudut pandang seseorang
Kurang
1